PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE JIGSAW LEARNING DI KELAS V SD NGAWONGGO 2 KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
RIDLO KASMONO NIM. 11410132
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Ridlo Kasmono
NIM
: 11410132
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
MELALUI
METODE
JIGSAW
LEARNING DI KELAS V SD NGAWONGGO 2 KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 7 Juli 2012 Pembimbing
Dra.Siti Asdiqoh, M.Si NIP.196808121994032003
SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE JIGSAW LEARNING DI KELAS V SD NGAWONGGO 2 KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
DISUSUN OLEH RIDLO KASMONO NIM : 11410132
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 4 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S.1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Suwardi, M.Pd
……………………
Sekretaris Penguji
: Drs. Sumarno Widjodipo, M.Pd
……………………
Penguji I
: Dra. S. Marfuah
……………………
Penguji II
: Fatkhurrohman, M.Pd
……………………
Penguji III
: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si
…………………… Salatiga, 4 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827198303 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama
: Ridlo Kasmono
NIM
: 11410132
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 7 Juli 2012 Yang Menyatakan,
Ridlo Kasmono
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib sesuatu kaum sehingga mereka merubah nasib yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S. Ar-Rad: 11)
PERSEMBAHAN Untuk Istriku, Anak-anakku, Orang tuaku, Para dosenku, Saudara-saudaraku, Sahabat-sahabat seperjuanganku.
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa mengharapkan syafaatnya di akhirat nanti. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari pembimbing, para dosen dan semua pihak yang menjadi motivator dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku pembantu bidang akademik STAIN Salatiga. 3. Drs. Djoko Sutopo, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Ekstensi. 4. Dra.Siti Asdiqoh, M.Si. selaku pembimbing dalam skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5.
Istri tercinta serta anak-anak tersayang yang senantiasa memberikan doa, motivasi dan pengorbanan yang tidak terhingga dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Sahabat-sahabatku yang secara langsung maupun tidak langsung membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya berdo’a semoga yang telah diberikan menjadi amal shaleh dilipat gandakan oleh Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Salatiga, Juli 2012 Penulis
Ridlo Kasmono
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa mengharapkan syafaatnya di akhirat nanti. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari pembimbing, para dosen dan semua pihak yang menjadi motivator dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku pembantu bidang akademik STAIN Salatiga. 3. Dra.Siti Asdiqoh, M.Si. selaku pembimbing dalam skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Istri tercinta serta anak-anak tersayang yang senantiasa memberikan doa, motivasi dan pengorbanan yang tidak terhingga dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Sahabat-sahabatku yang secara langsung maupun tidak langsung membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya berdo’a semoga yang telah diberikan menjadi amal shaleh dilipat gandakan oleh Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, Juli 2012 Penulis
Ridlo Kasmono
ABSTRAK Ridlo Kasmono,2012. berjudul Upaya peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan metode jigsaw learning pada siswa kelas V SDN Ngawonggo 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun 2012. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Kata Kunci : Prestasi belajar, metode Jigsaw Learning
Penelitian ini merupakan upaya untuk peningkatan prestasi belajar dengan menerapkan metode jigsaw learning pada siswa kelas V SDN Ngawonggo 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Dengan menerapkan metode jigsaw learning diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga terjadi peningkatan prestasi belajar. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subyek siswa kelas V SDN Ngawonggo 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi dan tes tertulis setiap individu dan kelompok pada akhir pelajaran. Data yang diperoleh dari tiaptiap siklus dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterlibatan siswa meningkat yang berdampak pada prestasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw learning, dengan hasil sebagai berikut: pada siklus I rata-rata nilai kelas 6,21 meningkat menjadi 6,72 pada siklus II dan lebih meningkat lagi pada siklus III menjadi 8,24.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………….
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………….
ii
PENGESAHAN ………………………………………………………….
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………
v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
vi
ABSTRAK ……………………………………………………………….
vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..
viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………
1
B. Rumusan Masalah ……………………………..
3
C. Tujuan Penelitian ……………………………
4
D. Hipotesis Tindakan ………………………………….
4
E. Manfaat Penelitian ………………………………….
4
F. Definisi Operasional …………………………………..
5
1. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam ........
5
2. Metode Jigsaw Learning ……………. …………
6
G. Metode Penelitian ……………………………………..
7
1. Rancangan Penelitian …………………………
7
2. Subyek Penelitian ……………………………
8
3. Langkah-langkah atau siklus penelitian ………. 8
BAB II
4. Instrumen Penelitian ………………………….
9
5. Pengumpulan Data ……………………………
10
6. Analisis Data ………………………………….
10
H. Sistematika Penulisan …………………………………
11
KAJIAN PUSTAKA ……………………………………..
12
A. Prestasi Belajar ……………………………………….
12
1. Pengertian prestasi belajar …………………………..
12
2. Indikator Prestasi Belajar…………………………….
14
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
16
B. Pendidikan Agama Islam (PAI)
25
C. Jigsaw Learning ……………………………………
26
D. Kaitan Peningkatan Prestasi Belajar dengan Metode Jigsaw Learning …………………………………………… BAB III
29
PELAKSANAAN PENELITIAN …………………
31
A. Subyek Penelitian …………………………………….
31
1. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………
31
2.
Mata Pelajaran ……………………………………
31
3.
Karakteristik Siswa ………………………………
32
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian …………………… 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ……………………....
34 34
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ………………………
40
44 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ………………………….. BAB IV
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………..
56
A. Deskripsi Per Siklus ... …………………………………..
51
B. Pembahasan ……………………………………………
53
PENUTUP …………………………………………………
60
A. Kesimpulan ……………………………………………
60
B. Saran ……………………………………………………
60
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel .1
Karakteristik siswa kelas V SDN Ngawonggo 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang………………………………………….. 33
Tabel 2
Prestasi Belajar Siklus I ....................………………………...
38
Tabel 3
Prestasi Belajar Siswa Siklus II …………………………........
42
Tabel 4
Prestasi Belajar siklus III .........................................................
47
Tabel 5
Rekapitulasi prestasi belajar siswa
51
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang penting dan mutlak bagi manusia, melalui
pendidikan
manusia
mengembangkan
kemampuan
dan
kepribadiannya. Bentuk kongkret dari pendidikan yang dilakukan manusia tersebut tampak dalam aktifitas pembelajaran sebagaimana Sudjana (1989:23) mengatakan bahwa proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pembelajaraan merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Dalam kegiatan pembelajaran ini menunjuk pada kegiatan yang didalamnya terdapat integrasi dan interaksi komponen-komponen pembelajaran yang dapat dikategorikan menjadi tiga hal pokok yaitu guru, materi pelajaran dan siswa. Interaksi antara tiga komponen utama melibatkan sarana dan prasana seperti metode pembelajaran, media pembelajaran, setting kelas sehingga tercipta situasi pembelajaran
yang
memungkinkan
tercapainya
tujuan
yang
telah
direncanakan. Guru seyogyanya mampu menentukan metode pembelajaran yang dipandang dapat membelajarkan siswa secara aktif melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan hasil belajarpun dapat lebih ditingkatkan. Hal terpenting
dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning proses) pada diri siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian besar guru masih ada yang
cenderung
pada
pencapaian
target
materi
kurikulum,
lebih
mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode yang monoton seperti metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya, sehingga siswa merasa jenuh dalam
mengikuti
proses
pembelajaran.
Dengan
demikian,
suasana
pembelajaran menjadi tidak kondusif karena siswa menjadi pasif. Kondisi seperti itu terjadi pula pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SD Ngawonggo 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Kondisi awal kegiatan belajar mengajar di kelas tersebut untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menunjukkan hasil belajar siswa rendah dan belum mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM), ini dapat dilihat dari 33 siswa, 17 orang siswa atau 50 % siswa kelas V nilainya kurang dari 65 sebagai batas KKM. Hasil refleksi diri menunjukkan bahwa rendahnya prestasi belajar tersebut diantaranya sikap pasif siswa dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran yang kurang bervariasi dan monoton, dominasi guru masih sangat besar sehingga siswa kurang mandiri yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan oleh guru untuk lebih mengaktifkan belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan metode Jigsaw Learning. Untuk memahami permasalahan ini perlu kiranya dikaji melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya dengan menerapkan metode Jigsaw Learning di kelas. Secara lengkap penelitian tindakan kelas ini berjudul:
“PENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM MELALUI METODE JIGSAW LEARNING DI KELAS V SD NGAWONGGO 2 KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di kelas V SD Ngawonggo 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2011/2012?” C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD Ngawonggo 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2011/2012.
D. Hipotesis Tindakan
Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD Ngawonggo 2 Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2011/2012.
E. Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat antara lain: 1. Bagi siswa, akan memperoleh pembelajaran yang lebih menarik sehingga dapat mencapai sasaran. 2. Bagi guru, akan membantu permasalahan pendidikan yang dihadapi dan mendapat tambahan wawasan serta ketrampilan yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutunya. 3. Bagi Madrasah akan dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. 4. Bagi peneliti akan bertambah wawasan dan pengetahuannya
F. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata kata yang menjadi variabel penelitian. 1. Prestasi Belajar
Ada beberapa pengertian tentang prestasi belajar, berikut beberapa pendapat ahli diantaranya: a. Menurut Winkel (1996:226) prestasi belajar merupakan salah satu bukti yang menunjukkan kemampuan atau keberhasilan seseorang yang melakukan proses belajar sesuai dengan bobot/ nilai yang berhasil diraihnya. b. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19) c. Sedangkan
menurut
Nurkencana
(1986:62)
mengemukakan
bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan. 2. Jigsaw Learning Jigsaw
Learning
adalah
belajar
melalui
tukar
delegasi
antar
kelompok.(Ismail.2008:82). Metode Jigsaw Learning adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jadi yang dimaksud peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam melalui metode Jigsaw Learning adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan
penguasaan
pengetahuan
dan
ketrampilan
melalui
pembelajaran kooperatif dimana kelompok bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan kepada kelompok yang lain.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Menurut Suharsimi Arikunto (2007:2) Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR) yang artinya sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rancangan Tidakan (planning)
Tahapan ini beripa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. b. Tahap Pelaksanaan (Acting) Pada
tahap
ini,
rancangan
strategi
dan
skenario
penerapan
pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tersebut tentu saja sebelumnya telah “dilatihkan” kepada pelaksana tindakan (guru) untuk dapat diterapkan didalam kelas sesuai skenarionya. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar.
c. Tahap Pemantauan (observing) Tahap ini berjalan bersamaan saat pelaksanaan. Pemantauan terhadap siswa dilakukan dengan mencatat semua hal yang diperlukan berupa data kuantitatif yaitu hasil tes, diskusi kelompok. Data kualitatif yaitu gambaran keaktifan siswa. d. Refleksi (Reflecting) Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana telah selesai melakukan tindakan (Arikunto, Suhardjono 2008 :19). 2. Subjek Penelitian
Subjek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas V SD Ngawonggo 2 Kaliangkrik dengan jumlah 33 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Latar belakang orang tua atau wali murid mereka sebagian kecil pedagang, dan pegawai, serta mayoritas adalah petani.
3. Langkah-langkah atau siklus penelitian Langkah-langkah penelitian ini digambarkan dalam suatu bagan berikut ini:
KONDISI AWAL
GURU : Pembelajaran menggunakan metode ceramah
SISWA : Nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) rendah
SIKLUS I metode jigsaw learnin materi macam-macam puasa menurut hukumnya
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Menerapkan pembelajaran menggunakan metode jigsaw learning dalam pembelajaran menjelaskan khikmah puasa
SIKLUS II Penggunaan metode jigsaw learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SIKLUS III Penggunaan metode jigsaw learning pada pembelajaran materi menjelaskan khikmah-khikmah puasa
Diharapkan melalui penggunaan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi KetentuanKetentuan puasa siswa kelas V SDN Ngawonggo 2 Kaliangkrik
4.
Instrumen Penelitian a. Lembar pengamatan untuk siswa b. Lembar pengamatan untuk guru c. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) d. Silabus e. Lembar tes f. Lembar tugas
5. Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain: a. Test Tes diberikan pada setiap siklus untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. b. Pengamatan/observasi Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas siswa dan data keterampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berfungsi untuk mengetahui peningkatan hasil belaja. c. Dokumentasi Untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah, data siswa, data guru dan lain-lain.
6. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian diwakili oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran untuk peningkatan pembelajaran pada siklus berikutnya, sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data. Dari putaran refleksi dalam siklus akan diberhentikan apabila telah terpenuhi tuntas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk seluruh siswa kelas V.
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan, menggambarkan secara global tentang bab-bab berikutnya yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian,
Definisi
Operasional,
Metode
Penelitian
dan
Sistematika Skripsi. Bab II
: Kajian Pustaka, memuat tentang: Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam, Metode Jigsaw Learning dan kaitan Prestasi Belajar dengan Metode Jigsaw Learning.
Bab III
: Pelaksanaan Penelitian, meliputi: Subjek Penelitian yang berisi tentang Tempat dan Waktu Penelitian, Deskripsi Per siklus I, Siklus II dan Siklus III.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: Deskripsi Per siklus dan Pembahasan. Bab V
: Penutup, meliputi: Kesimpulan dan Saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah,1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sedangkan definisi belajar
menurut beberapa pendapat para ahli,
antara lain: a. Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. b. Menurut Muhibin Syah (2003:63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. c. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002: 141) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memp[eroleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. d. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman
(learning
strengthening
of
is
defined
behavior
as
throuch
the
modivicationor
experiencing).(Oemar
Hamalik.2011:27) e. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:14) adalah suatu upaya yang dilakukan manusia dengan jalan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dari beberapa definisi tentang belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku secara keseluruhan dalam interaksi antara individu dengan lingkungan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri. Prestasi belajar di sekolah adalah hasil yang diperoleh anak-anak berupa nilai mata pelajaran. Dari keterangan di
atas dapat
disimpulkan bahwa
prestasi
belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
2. Indikator Prestasi Belajar Indikator prestasi belajar adalah apabila memperoleh nilai di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau sekurang-kurangnya sama dengan KKM. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari proses dan dari segi hasil. Dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat besar dan rasa percaya diri yang tinggi. Sedang dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan yang positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75% (Mulyasa.2004:102). Prestasi belajar dapat dilihat dalam nilai. KKM untuk mapel Pendidikan Agama Islam adalah 6,50. Menurut pendapat Bloom (Suharsimi Arikunto ,2002:117) dalam nilai raport mencakup tiga ranah yaitu ranah kogitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. a. Ranah Kognitif 1) Mengenal; siswa diminta untuk memilih satu dari dua atau lebih jawaban dan mengingat kembali fakta yang seerhana. 2) Pemahaman; siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahaami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep 3) Penerapan atau apikasi; siswa diminta untuk memilih abstraksi tertentu konsep, dalil, cara, hukum, gagasan, aturan) secara tepat
untuk diterapkan dalam situasi baru dan menerapkannya dengan benar. 4) Analisis; siswa diminta untuk menganilis suatu hubungan kompleks atau konsep-konsep dasar. 5) Sintesis; siswa diminta untuk menyusun kembali hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru. 6) Evaluasi;
siswa
kemampuannya
diminta untuk
menerapkan
menilai
sesuatu
pengetahuan yang
dan
menyangkut
benar/salah. b. Ranah afektif, meliputi: 1) Pandangan atau pendapat; aspek afektif yang berhubungan dengan pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki respons yang melibatkan ekspresi, perasaan atau pendapat pribadi siswa terhadap hal-hal yang sederhana tetapi bukan fakta. 2) Sikap
atau
nilai;
siswa
diminta
untuk
mempertahankan
pendapatnya dalam suatu pertanyaan yang melibatkan sikap atau nilai yang telah mendalam disanubarinya. c. Ranah psikomotorik, yaitu aspek yang berhubungan dengan kerja otot yang menyebabkan geraknya tubuh atan bagian-bagian lain atau dengan kata lain bentuk ketrampilan siswa setelah melakukan belajar.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Muhibin Syah (2001: 130) prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, secara global diklasifikasikan menjadi tiga faktor yaitu ; faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal), faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal), dan faktor pendekatan belajar (approach to learning). Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut: a. Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek, yaitu: aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohani) 1) Aspek Fisiologis Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik/ jasmaniah dan fungsi panca indera. Kondisi fisik misalnya kondisi jasmaniah yang sehat, cukup nutrisi, tidak kelelahan dan sebagainya. Panca indera adalah gerbang masuknya pengaruh ke dalam individu, orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar menggunakan panca indranya. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat agar belajar berlangsung dengan baik. Panca indra yang sangat mempengaruhi belajar antara lain indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga). Oleh karena itu maka panca indera harus senantiasa dijaga agar terlindungi dari bahaya yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi tersebut. Kondisi
umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran
organ-organ
tubuh
dan
sendi-sendinya,
dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya, dapat menurunkan ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan untuk memilih pola istirahat dan olahraga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tepat dan mungkin berkesinambungan. Hal ini penting sebab perubahan pola makan minum dan istirahat akan menimbulkan reaksi tonus yang merugikan semangat mental siswa itu sendiri. 2) Aspek Psikologis Faktor Psikologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi psikis/ jiwa. (Sumadi Suryabrata.1993:249). Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa antara lain : tingkat kecerdasan/ intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa. a. Intelegensi siswa Intelegensi pada umumnya diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1998). Jadi intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan inteligensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainnya, otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia. Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya meraih sukses. Kecerdasan
adalah
ketajaman
pikiran,
kesempurnaan
perkembangan akal budi b. Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tenndency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang atau lainnya, baik secara positif maupun negatif. Sikap (attitude) siswa yang positif, terutama kepada guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap dan mata pelajaran, apalagi jika diiringi
ketidaksukaan kepada guru, dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut. c. Bakat siswa Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yanng akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988). Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Dalam perkembangan
selanjutnya,
bakat
diartikan
sebagai
kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Seseorang siswa yang berbakat dalam bidang elektro, misalnya,
akan
lebih
mudah
menyerap
informasi,
pengetahuan, dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya. Inilah yang kemudian disebut bakat khusus (specific aptitude) yang konon tak dapat dipelajari karena merupakan karunia inborn (pembawaan sejak lahir). d. Minat siswa Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa, siswa
yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi, wawasan akan bertambah luas sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal mungkin karena siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya. e. Motivasi Motivasi/pendorongan merupakan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya
untuk
mencapai
bertindak
hasil
atau
melakukan tujuan
sesuatu
sehingga
tertentu(Ngalim
Purwanto.1990:52). Menurut Slameto (2003:58) bahwa motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya.
Motivasi dibedakan menjadi dua, yairu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa
yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik). Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, reladan guru orangtua, dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.
b. Faktor faktor eksternal
Muhibin Syah (2003:138) menjelaskan bahwa faktor faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
1. Lingkungan sosial
a) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa,
paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya. b) Lingkungan
sosial
keluarga.
Lingkungan
ini
sangat
memengaruhi kegiatan belajar. Sistem sosial yang terbentuk dalam kehidupan mengharuskan manusia berperilaku tunduk pada norma- norma yang ada di masyarakat. Keluarga terutama orang tua merupakan tempat yang utama dan pertama memberikan pendidikan kepada anak. Sesuai Hadits Rasulullah SAW. berikut ini:
Artinya: “Ishak telah berkata kepadaku, Abdur Razak telah memberitahukan kepadamu, Muamar telah memberitahukan kepadamu, dari Hamam, dari Abi Hurairah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW : Tidaklah seorang anak yang dilahirkan itu kecuali membawa fitrah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Muslim)
Disamping itu hubungan keluarga juga akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Keluarga yang harmonis, penuh perhatian dan kasih sayang akan membantu anak belajar
dengan lebih baik karena disamping memberikan motivasi, keluarga juga dapat menciptakan situasi belajar yang baik Dalam kegiatan belajar siswa memerlukan tempat yang aman dan tenang. Dengan suasana belajar yang aman dan tenang, maka seorang siswa akan dapat belajar dengan lebih konsentrasi. Oleh karena itu hendaknya tempat belajar dijauhkan dari termpat keramaian dan kebisingan misalnya pasar, pabrik- pabrik, jalan raya dan sebagainya. Dengan motivasi dan suasana belajar yang baik maka akan berpengaruh pada hasil belajar yang baik pula. c) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
2. Lingkungan nonsosial. Faktor faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah: a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau
tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat. b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya.
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) Pendekatan belajar yakni segala cara atau strategi yang digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu atau dengan kata lain yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran . Pendekatan (approach) pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan juga sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, pembelajaran
menginsiprasi, dengan
menguatkan,
cakupan
teoretis
dan
melatari
tertentu.
metode
Pendekatan
Pembelajaran berfungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode pembelajaran diambil dari nama pendekatannya.
B. Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan bagi peserta didik yang beragama Islam di semua jenjang pendidikan. Adapun tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD/MI antara lain sebagai berikut: 1. Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD antara lain meliputi: Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT., hubungan manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta hubungan, manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya. Hal ini juga identik dengan aspek-aspek Pendidikan Agama Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan lainnya. Aspek-aspek ruang lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI) diantaranya: 1. Al-Qur’an Hadits 2. Aqidah 3. Akhlak 4. Fiqih 5. Tarikh dan Kebudayaan Islam
C. Jigsaw Learning Jigsaw Learning adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok (Ismail,2008:82). Metode Jigsaw Learning adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. (Hisyam Zaini dkk:2004:58) Jigsaw Learning dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Penerapan Jigsaw Learning dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen (bagian). 2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa ada 25 sementara jumlah segmen yang ada adalah 5, maka masing-masing kelopmok terdiri dari 5 orang. 3. Setiap
kelompok
mendapat
tugas
membaca,
memahami
dan
mendiskusikan serta membuat ringksan materi pelajaran yang berbedabeda. 4. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya. 5. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. 6. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.
7. Guru
melakukan
kesimpulan,
klarifikasi
dan
tindak
lanjut.
(Ismail.2008:82). Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab secara individu uut membantu memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman sekelasnya. Seperti halnya dengan yang lain, Jigsaw Learning juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini kelebihan dan kelemahan Jigsaw Learning. 1. Kelebihan Jigsaw Learning
a. Melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. (Hisyam Zaini.2008:85) b. Meningkatkan
rasa
tanggungjawab
siswa
terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. c. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain. d. Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. e. Melatih
peserta
didik
agar
terbiasa
berdiskusi
dan
bertanggungjawab secara individu untuk membantu memahamkan tentang
suatu
(Ismail.2008:82)
materi
pokok
kepada
teman
sekelasnya.
2. Kelemahan Jigsaw Learning
a. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran model Jigsaw. b. Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatif kecil sehingga hanya segelintir orang yang menguasai arena kelas sedangkan yang lain hanya sebagai penonton. c. Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran model Jigsaw. d. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran. e. Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.
D. Kaitan Jigsaw Learning dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Pelaksanaan pembelajaran atau proses pembelajaran merupakan proses transaksional untuk mengembangkan potensi siswa secara aktif dan kreatif seoptimal mungkin agar terwujud aktivitas dan kreativitas siswa. Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara menyeluruh, Salah satu faktor yang yang mempengaruhi kemauan peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran adalah apabila anak tersebut tertarik dengan materi pelajaran. Guru harus dapat mengemas
pembelajaran dengan sebaik-baiknya, pada pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi Puasa Ramadlan guru menerapkan metode Jigsaw Learning. Jigsaw Learning diterapkan dengan tujuan agar pembelajaran dapat menarik dan disukai oleh peserta didik, suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode Jigsaw Learning dalam pembelajaran mempunyai hubungan erat dengan tanggung jawab pemahaman materi terhadap dirinya dan terhadap siswa yang lain. Jika pemahaman terhadap materi pelajaran cukup baik maka akan mempengaruhi prestasi belajar dengan baik pula.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian 4. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas V SDN Ngawonggo 2 Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang dengan jumlah siswa sebanyak 33 siswa pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan tanggal 10 April 2012 untuk siklus I, dan pada tanggal 24 April 2012 untuk siklus II dan dilanjutkan siklus III pada tanggal 1 Mei 2012 . 5. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi obyek penelitian adalah Pendidikan Agama Islam (PAI) sesuai dengan silabus pada saat penelitian ini dilaksanakan, maka pokok bahasan yang diambil adalah tentang puasa Ramadlan dan puasa sunah, Standar Kompetensi (SK) Mengenal puasa wajib, Kompetensi Dasar (KD) : a. Menyebutkan ketentuan-ketentuan puasa ramadlan b. Menyebutkan hikmah puasa Dengan indikator sebagai berikut: a. Menjelaskan pengertian puasa Ramadhan b. Menyebutkan ketentuan-ketentuan puasa Ramadhan
c. Menjelaskan macam-macam amalan Ramadhan d. Menyebutkan macam-macam hikmah puasa e. Menjelaskan cara berpuasa Ramadhan dengan benar
6. Karakteristik Siswa Jumlah siswa kelas V SDN Ngawonggo 2 yang dijadikan obyek penelitian ini adalah 33 siswa, terdiri dari 18 putra dan 15 putri. Karakteristik siswa kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 1. Daftar Nama siswa kelas IV SDN Ngawonggo 2
No
Nama Siswa
Jns Kel
Tempat & Tgl lahir
Pekerjaan orang tua
1.
Abdul rozaq
L
Mgl, 17-03-97
Tani
2.
M. Al-Walid
L
Mgl, 07-03-99
Tani
3.
A.Nur Fauzi
L
Mgl, 27-03-99
Tani
4.
Malikul Arfani
L
Mgl, 08-12-98
Wiraswasta
5.
Susiyani
P
Mgl, 30-07-99
Wiraswasta
6.
Rizky Fauzi
L
Mgl, 26-06-98
Tani
7.
Muhammad Khabib
L
Mgl, 12-06-98
Tani
8.
Ali Isma Adhiq
L
Mgl, 03-11-98
Tani
9.
Ahmad Purnomo
L
Mgl, 13-10-99
Tani
10.
Joko Sunardi
L
Mgl, 27-02-00
Tani
11.
Sabit Nurofiq
L
Mgl, 09-12-99
Wiraswasta
12.
Danu Ismail
L
Mgl, 15-01-00
Tani
13.
F.Mafruri
L
Mgl, 05-09-99
Wiraswasta
14.
Ahmad Nirfal
L
Mgl, 13-11-00
Tani
15.
Firma Safira
P
Mgl, 13-02-01
Tani
16.
Irfan Nur Alim
L
Mgl, 20-01-01
Wiraswasta
17.
Irfan Syafi’i
L
Mgl, 06-03-00
Tani
18.
Jati Milasaari
L
Mgl, 13-08-00
Tani
19.
Munirotul Yuliyanti
P
Mgl, 01-03-01
Tani
20.
M. Maslam Zai
L
Mgl, 27-04-01
Tani
21.
S. Maesyaroh
P
Mgl, 16-02-01
Tani
22.
Syafa Aisah Fadlil
P
Mgl, 25-07-01
Dagang
23.
Urip Mazidah
P
Mgl, 14-02-01
Wiraswasta
24.
Ahmad Romadlon
L
Mgl, 07-12-99
Tani
25.
Dwi Kurnia
P
Mgl, 04-09-01
Wiraswasta
26.
Eka Dian Cahyani
P
Mgl, 04-08-01
Wiraswasta
27.
Febri Dani Yanti
P
Mgl, 27-02-00
Buruh
28.
Ida Irmawati
P
Mgl, 13-03-01
Buruh
29.
Rindiani
P
Mgl, 03-08-02
Tani
30.
Ragil Saputri
P
Mgl, 03-11-01
Buruh
31.
Sugeng Mustofa
L
Mgl, 10-06-00
Tani
32.
Susmita Nurseta
P
Mgl, 19-06-01
Tani
33.
Yuliyanah
P
Mgl, 03-03-00
Tani
Dari tabel di atas dapat diketahui : a. Usia Siswa rata-rata 11 tahun b. Latar belakang keluarga/orang tua mayoritas sebagai petani. c. Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti mengajar adalah 8 siswa pandai, 15 siswa berkemampuan sedang dan 10 siswa lambat belajar
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama penelitian ini dilaksanakan pada minggu kedua bulan April yaitu pada hari Selasa tanggal 10 April 2012 dengan materi pokok ketentuan puasa Ramadlan dengan indikator menjelaskan pengertian puasa Ramadhan, menyebutkan ketentuan-ketentuan puasa Ramadhan. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Instrumen yang digunakan adalah lembar soal dan buku Pendidikan Agama Islam untuk kelas V, LKS (lembar kerja siswa) untuk kelas V. 2) Penyiapan
buku
paket
sebagai
sumber
pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. b. Tahap Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun
kegiatan
pembelajaran
mengacu
pada
rencana
pembelajaran yang telah disiapkan. Secara garis besar pelaksanan pembelajaran terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal (10 menit) a) Peneliti
mengkondisikan
kelas,
mengabsen
siswa
dilanjutkan dengan appersepsi. Pada kegiatan apersepsi peneliti mengadakan tanya jawab tentang puasa ramadlan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Ketika siswa sudah secara serempak dan antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, peneliti berkesimpulan bahwa perhatian siswa sudah terfokus pada pelajaran, maka dilanjutkan kegiatan inti. b) Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok sesuai dengan jumlah materi yang akan dipelajari. Masing-masing kelompok ada yang terdiri dari 6 siswa dan ada yang tuju siswa.
2) Kegiatan Inti Pembelajaran (45 menit) Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari sesuai jadwal pelajaran. Dalam tahap pelaksanaan meliputi kegiatan: a) Guru mengucapkan salam dilanjutkan melakukan presensi kehadiran siswa. b) Melaksanakan pre test secara lesan tentang pengertian puasa. Adapun tes lesan dilaksanakan secara individual. c) Satu kelompok mendapat bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. d) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang bebeda. e) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya. f) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. g) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari. 3) Kegiatan Akhir Pembelajaran (15 menit)
a) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. b) Pada akhir proses belajar siswa diminta untuk menjelaskan pengertian puasa ramadlan, ketentuan-ketentuan puasa ramadlan, sebagai tes akhir pembelajaran (post test) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Dalam post test ini digunakan cara yang sama dengan pre test. Berikut prestasi belajar siswa pada siklus I :
Tabel 2. Prestasi Belajar Siklus I No
Nilai
KKM
Keterangan
1.
8,2
6,50
Tuntas
2.
6,3
6,50
Tidak tuntas
3.
6,4
6,50
Tidak tuntas
4.
5,7
6,50
Tidak tuntas
5.
8,1
6,50
Tidak tuntas
6.
6,3
6,50
Tidak tuntas
7.
6,4
6,50
Tidak tuntas
8.
6
6,50
Tidak tuntas
9.
4,9
6,50
Tidak tuntas
10.
5,7
6,50
Tidak tuntas
11.
5,9
6,50
Tidak tuntas
12.
7,5
6,50
Tuntas
13.
6,4
6,50
Tidak tuntas
14.
7,4
6,50
Tuntas
15.
8,2
6,50
Tuntas
16.
8,4
6,50
Tuntas
17.
7,0
6,50
Tuntas
18.
6,0
6,50
Tidak tuntas
19.
7,2
6,50
Tuntas
20.
5,5
6,50
Tidak tuntas
21.
7,6
6,50
Tuntas
22.
9,0
6,50
Tuntas
23.
5,1
6,50
Tidak tuntas
24.
4,0
6,50
Tidak tuntas
25.
5,4
6,50
Tidak tuntas
26.
9,0
6,50
Tuntas
27.
5,5
6,50
Tidak tuntas
28.
7,0
6,50
Tuntas
29.
7,4
6,50
Tuntas
30.
4,2
6,50
Tidak tuntas
31.
5,3
6,50
Tidak tuntas
32.
4,1
6,50
Tidak tuntas
33.
7,0
6,50
Tuntas
214 6,49
c. Observasi / Pengamatan Observasi dilakukan untuk mengetahui penerapan metode jigsaw learning dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di kelas V. Untuk melakukan pengamatan terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru untuk mengamati selama pembelajaran berlangsung. Adapun yang menjadi fokus pengamatan dalam siklus ini adalah: 1) Aktifitas guru dalam pembelajaran 2) Aktifitas siswa dalam pembelajaran. d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dari dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran dan hasil perbandingan/peningkatan nilai post test dibanding nilai pre
test. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ini masih terdapat kekurangan, karena dari 33 anak yang mendapat nilai di atas KKM baru 12 siswa sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Perbandingan nilai ketuntasan post test terhadap pre test menjadi dasar perbaikan pada siklus berikutnya.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Siklus kedua penelitian ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan April yaitu pada hari Rabu tanggal 24 April 2012 dengan materi pokok puasa ramadlan dengan indikator menjelaskan, menjelaskan macammacam amalan Ramadhan. Tahapan dan langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam siklus II adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan 1) Perencanaan dalam siklus kedua dimulai dengan refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi siklus pertama terhadap pembelajaran materi yang telah dilakukan menunjukkan kelemahan dalam hal respon siswa yang disebabkan karena siswa masih belum terlibat aktif, waktu yang digunakan belum efektif, ketrampilan guru masih kurang. 2) Membuat RPP dengan menerapkan metode jigsaw learning.
3) Mempersiapkan instrumen penilaian dan lember observasi. b. Pelaksanaan Tindakan Guru agama didampingi oleh guru mitra melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Adapun langkah-langkah pembelajaran macam-macam amalan puasa ramadlan dengan menerapkan metode jigsaw learning pada siklus II ini secara garis besar adalah sebagai berikut: 1) Guru mengucapkan salam dilanjutkan melakukan presensi kehadiran siswa. 2) Melaksanakan pre test secara lesan tentang ketentuanketentuan puasa ramadlan. Adapun tes lesan dilaksanakan secara individual. 3) Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok. Jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya 4) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan
serta
membuat
ringkasan
materi
pembelajaran yang berbeda. 5) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.
6) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. 7) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari. 8) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. 9) Guru melaksanakan past test untuk mengetahui penguasaan materi pada siswa. Tabel 3. Prestasi belajar siswa siklus II No
Nilai
KKM
Keterangan
1.
9,3
6,50
Tuntas
2.
6,1
6,50
Tidak tuntas
3.
6,0
6,50
Tidak tuntas
4.
5,0
6,50
Tidak tuntas
5.
8,1
6,50
Tuntas
6.
6,2
6,50
Tidak tuntas
7.
7,0
6,50
Tuntas
8.
7,0
6,50
Tuntas
9.
5,5
6,50
Tidak tuntas
10.
7,5
6,50
Tuntas
11.
6,4
6,50
Tidak tuntas
12.
7,7
6,50
Tuntas
13.
6,4
6,50
Tidak tuntas
14.
7,9
6,50
Tuntas
15.
9,0
6,50
Tuntas
16.
8,5
6,50
Tuntas
17.
7,5
6,50
Tuntas
18.
6,3
6,50
Tidak tuntas
19.
7,6
6,50
Tuntas
20.
5,0
6,50
Tidak tuntas
21.
7,4
6,50
Tuntas
22.
9,2
6,50
Tuntas
23.
6,2
6,50
Tidak tuntas
24.
5,0
6,50
Tidak tuntas
25.
6,0
6,50
Tidak tuntas
26.
10,0
6,50
Tuntas
27.
6,2
6,50
Tidak tuntas
28.
8,3
6,50
Tuntas
29.
8,5
6,50
Tuntas
30.
5,7
6,50
Tidak tuntas
31.
6,1
6,50
Tidak tuntas
32.
4,5
6,50
Tidak tuntas
33.
8,0
6,50
Tuntas
231 7,0
c. Observasi/Pengamatan
Peneliti dan mitra melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran dan nilai siswa setelah akhir kegiatan pembelajaran dari hasil evaluasi.
d. Refleksi Berdasarkan
hasil
pengamatan
selama
berlangsung
pembelajaran terhadap situasi kelas dan prestasi siswa pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih terdapat kekurangan, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut : 1) Siswa yang berkemampuan rendah masih kurang aktif dalam meringkas materi pelajaran dan dalam kelompok terlihat banyak diam selama kegiatan berlangsung. 2) Ada kelompok yang tidak berani menjelaskan ke kelompok lain karena malu. Perbandingan nilai hasil past test dengan pre test menunjukkan masih ada kelemahan, sehingga akan dilakukan perbaikan pada siklus III
3. Deskripsi Pelaksanaan siklus III Siklus ketiga penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke tiga bulan Mei yaitu pada hari Selasa tanggal 1 Mei 2012 dengan materi pokok
ketentuan-ketentuan puasa ramadlan, menjelaskan tata cara puasa ramadlan dengan benar. Dalam siklus ketiga peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan pembentukan kelompok dengan mengadakan perubahan anggota kelompok yang aktif ke kelompok yang pasif. Tahapan dan langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam siklus III adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap ini meliputi kegiatan: 1) Refleksi
awal,
yaitu
peneliti
melakukan
perenungan
berdasarkan evaluasi siklus II pembelajaran Pendidikan Agama
Islam
pemahaman
(PAI),
siswa
yang
terhadap
menunjukkan penguasaan
kelemahan
materi
yang
diajarkan. 2) Penelitian fokus permasalahan, pengelompokan siswa dari kelompok yang aktif ke kelompok pasif. Kelompok dibagi sama
seperti
siklus
kedua
hanya
kelompok
yang
berkemampuan rendah/kelompok pasif dicampur dengan kelompok yang berkemampuan tinggi/kelompok aktif 3) Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode jigsaw learning dengan Kompetensi Dasar (KD) Menyebutkan khikmah-khikmah puasa. 4) Menyusun alat tes
5) Menyusun Lembar Pengamatan 6) Penyiapan
buku
paket
sebagai
sumber
pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI). b. Tahap Pelaksanaan 1) Kegiatan Awal (10 menit) a) Peneliti mengucapkan salam b) Peneliti mengkondisikan kelas, mengabsen siswa dilanjutkan apersepsi. Pada kegiatan apersepsi siswa diminta menjelaskan amalan-amalan puasa ramadlan. c) Memotivasi
siswa
untuk
aktif
dalam
proses
pembelajaran dengan variasi tepuk tangan 2) Kegiatan Inti (50 menit) a) Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok sesuai dengan jumlah bagian materi pelajaran. Anggota kelompok diubah menjadi berbeda dengan kelompok sebelumnya. b) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang berbeda. c) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya (delegasi) ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya. d) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
e) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari. f) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut berdasarkan hasil tes. Tabel 4. Prestasi belajar pada siklus III No
Nilai
KKM
Keterangan
1.
10,0
6,50
Tuntas
2.
7,0
6,50
Tuntas
3.
8,1
6,50
Tuntas
4.
7,2
6,50
Tuntas
5.
10,0
6,50
Tuntas
6.
8,0
6,50
Tuntas
7.
8,2
6,50
Tuntas
8.
9,1
6,50
Tuntas
9.
7,3
6,50
Tuntas
10.
9,0
6,50
Tuntas
11.
8,1
6,50
Tuntas
12.
8,3
6,50
Tuntas
13.
8,1
6,50
Tuntas
14.
9,2
6,50
Tuntas
15.
10,0
6,50
Tuntas
16.
9,3
6,50
Tuntas
17.
9,3
6,50
Tuntas
18.
8,2
6,50
Tuntas
19.
9,0
6,50
Tuntas
20.
6,3
6,50
Tidak tuntas
21.
9,0
6,50
Tuntas
22.
10,0
6,50
Tuntas
23.
8,3
6,50
Tuntas
24.
6,4
6,50
Tidak tuntas
25.
8,3
6,50
Tuntas
26.
10,0
6,50
Tuntas
27.
8,3
6,50
Tuntas
28.
10,0
6,50
Tuntas
29.
9,2
6,50
Tuntas
30.
5,0
6,50
Tidak tuntas
31.
8,3
6,50
Tuntas
32.
5,7
6,50
Tidak tuntas
33.
9,0
6,50
Tuntas
Jml
277
Rata-
8,44
rata
c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang ketentuan-ketentuan puasa
ramadlan,
maka
pengamatan
difokuskan
pada
upaya
peningkatan prestasi belajar. Seperti pada siklus sebelumnya untuk melakukan
pengamatan
terhadap
situasi
kelas
pada
saat
pembelajaran, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati selama pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan selama berlangsung pembelajaran terhadap situasi kelas dan prestasi siswa pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus III, peneliti menemukan berbagai keunggulan dengan menerapkan metode jigsaw learning antara lain: 1) Siswa semakin aktif dalam pembelajaran. 2) Meningkatkan
rasa
tanggungjawab
siswa
terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. 3) Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain 4) Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. 5) Melatih
peserta
bertanggungjawab
didik secara
agar
terbiasa
individu
berdiskusi untuk
dan
membantu
memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman sekelasnya Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran Jigsaw learning dengan baik dilihat dari aktifitas siswa, perhatian serta keaktifan terhadap pembelajaran sudah mengalami peningkatan. Maka tidak perlu dilakukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk
tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya dengan metode jigsaw learning dapat meningkatkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran, pada kegiatan akhir peneliti mengadakan evaluasi. Adapun hasil evaluasi tersebut dapat dilihat dalam rekapitulasi nilai persiklus dalam tabel sebagai berikut: Tabel 5. Rekapitulasi prestasi belajar siswa No.
Nilai Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
8,2
9,3
10,0
2.
6,3
6,1
7,0
3.
6,4
6,0
8,1
4.
5,7
5,0
7,2
5.
8,1
8,1
10,0
6.
6,3
6,2
8,0
7.
6,4
7,0
8,2
8.
6
7,0
9,1
9.
4,9
5,5
7,3
10.
5,7
7,5
9,0
11.
5,9
6,4
8,1
12.
7,5
7,7
8,3
13.
6,4
6,4
8,1
14.
7,4
7,9
9,2
15.
8,2
9,0
10,0
16.
8,4
8,5
9,3
17.
7,0
7,5
9,3
18.
6,0
6,3
8,2
19.
7,2
7,6
9,0
20.
5,5
5,0
6,3
21.
7,6
7,4
9,0
22.
9,0
9,2
10,0
23.
5,1
6,2
8,3
24.
4,0
5,0
6,4
25.
5,4
6,0
8,3
26.
9,0
10,0
10,0
27.
5,5
6,2
8,3
28.
7,0
8,3
10,0
29.
7,4
8,5
9,2
30.
4,2
5,7
5,0
31.
5,3
6,1
8,3
32.
4,1
4,5
5,7
33.
7,0
8,0
9,0
Jumlah
214
231
277
Rata-rata
6,49
7,0
8,44
1. Deskripsi Siklus I Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran, pada kegiatan akhir peneliti mengadakan evaluasi. Adapun hasil evaluasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada
pelaksanaan
pembelajaran
siklus
I
hasil
evaluasi
menunjukkan peningkatan. Dari 33 siswa ada 14 siswa yang memperoleh nilai 6,50 ke atas. Rata-rata kelas 6,49. ketuntasan belajar 42,4%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa 33 siswa masih ada 19 siswa yang belum tuntas belajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti dibawah ini : 1. Peneliti dalam menggunakan metode secara monoton sehingga siswa merasa jenuh. 2. Proses pembelajaran didominasi oleh guru sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut peneliti harus memperbaiki pada kinerja siklus II. Bentuk perbaikan ditempuh dengan menerapkan metode jigsaw learning.
2. Deskripsi Siklus II Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II, hasil evaluasi menunjukkan peningkatan dari perbaikan pembelajaran siklus I. Peningkatan tersebut seperti berikut ini:
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, dari 33 siswa hanya 14 siswa yang memperoleh nilai 7 keatas. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus II hasil evaluasi menunjukkan peningkatan. Dari 33 siswa ada 17 siswa yang memperoleh nilai 7,0 ke atas. Rata-rata kelas yang semula 6,49 menjadi 7,0. Sedangkan ketuntasan belajar semula 42,4% menjadi 63,6%. Ketuntasan belajar mencapai 63,6% sedangkan semula 42,4%, atau mengalami kenaikan 21,2% sedangkan nilai rata-rata kelas menjadi 7,0. Pengubahan strategi yang dilakukan guru mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Masih ada 16 siswa yang belum tuntas belajarnya. Peneliti memberikan bimbingan khusus kepada 16 siswa tersebut.
3. Deskripsi Siklus III Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus III, hasil evaluasi menunjukkan peningkatan dari pembelajaran siklus III. Peningkatan tersebut seperti berikut ini. Dari 33 siswa, ada 29 siswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar, rata-rata kelas 8,24 hasil evaluasi pada siklus III menunjukkan peningkatan. Dari 33 siswa ada 29 siswa berhasil mencapai ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar mencapai 87,9% sedangkan semula 67,7%, atau mengalami kenaikan 20,2% sedangkan nilai rata-rata kelas menjadi 8,24. Pengubahan strategi yang dilakukan guru mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa. Masih ada 4 siswa yang belum tuntas belajarnya. Peneliti memberikan bimbingan khusus kepada 4 siswa tersebut. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III Nilai < 6,50 ≥ 6,50 Rata-rata Kelas
Banyaknya siswa Siklus Siklus Siklus I II III 19 16 4 14 17 29 6,49
7,0
Prosentase Siklus Siklus Siklus I II III 57,6% 48,5% 12,1% 42,4% 51,5% 87,9%
8,44
-
-
-
Ket Tidak tuntas Tuntas -
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan perbaikan dari siklus I yang tidak tuntas dari 19 siswa menjadi 16 siswa pada siklus II, dan menjadi 4 siswa pada siklus III. Siswa yang tuntas meningkat dari siklus I dari 14 menjadi 17 pada siklus II (meningkat 3) dan meningkat lagi menjadi 29 siswa pada siklus III (meningkat 12 siswa). Hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) secara lengkap digambarkan dalam grafik berikut ini :
Grafik I. Hasil Tes Formatif Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Siklus I, Siklus II, Siklus III JUMLAH SISWA
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
NILAI
Keterangan : : Siklus I : Siklus II : Siklus III
Dengan membaca grafik di atas dapat diketahui bahwa hasil evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah : Pada siklus I ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 42,4%, pada pelaksanaan siklus II ketuntasan belajar menjadi 51,5%. Sedangkan pada pelaksanaan siklus III meningkat lagi menjadi 87,9%
Grafik Nilai Rata – Rata Per Siklus NILAI RATA - RATA KELAS
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Dengan membaca grafik di atas dapat diketahui nilai rata-rata Tes Formatif Per Siklus Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada pelaksanaan siklua I nilai rata-rata hanya mencapai 6,49 pada pelaksanaan siklus II meningkat menjadi 7,0 dan pada pelaksanaan siklus III nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 8,44.
B. Pembahasan 1. Pembahasan Siklus I Perbaikan pembelajaran siklus I yang difokuskan pada penjelasan materi macam-macam puasa menurut hukumnya dengan menggunakan metode jigsaw learning. Nilai rata-rata siswa 6,49. Hal ini menunjukkan
bahwa kegiatan pembelajaran belum mencapai KKM dan pada siklus berikutnya harus diperbaiki. 2. Pembahasan Siklus II Pada perbaikan pembelajaran siklus II nilai rata-rata siswa dan tingkat pencapaian ketuntasan belajar meningkat. Nilai rata-rata siswa meningkat dari 6,49 menjadi 7,0. Tingkat ketuntasan belajar meningkat dari 42,4% menjadi 51,5%. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat tercapai karena guru dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan baik. Melalui perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilaksanakan dalam siklus ini, pemahaman siswa tentang pembelajaran ketentuan-ketentuan puasa ramadlan dapat ditingkatkan. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran meningkat karena peneliti selaku guru melaksanakan seluruh kegiatan perbaikan yang telah direncanakan dengan sungguh-sungguh. 3. Pembahasan Siklus III Pada perbaikan pembelajaran siklus III nilai rata-rata siswa dan tingkat pencapaian ketuntasan belajar meningkat. Nilai rata-rata siswa meningkat dari 7,0 menjadi 8,44. Tingkat ketuntasan belajar meningkat dari 51,5%. menjadi 87,9%. Dari 33 siswa masih ada 4 siswa yang tidak tuntas KKM. Hal ini disebabkan faktor dari diri siswa yang hiperaktif, tidak memperhatikan pembelajaran serta serimg tidak masuk dengan berbagai alasan.
Sebanyak 29 siswa tuntas KKM atau 87,9% mencapai ketuntasan belajar, prestasi belajar siswa meningkat. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat tercapai karena guru dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan baik. Melalui perbaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilaksanakan dalam siklus ini, pemahaman siswa tentang pembelajaran khikmah puasa dapat ditingkatkan. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran meningkat karena peneliti selaku guru melaksanakan seluruh kegiatan perbaikan yang telah direncanakan dengan sungguh-sungguh.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw learning yang telah dilakukan selama tiga siklus, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw learnng memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata 6,49 pada siklus I, menjadi 7,00 pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 8,44 pada siklus III. Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (42,4%), siklus II (51,5%) siklus III (87,9%).
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka peneliti memiliki saran sebagai berikut:
1. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi
guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada. 2. Guru harus dapat menjaga dan membina keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran agar daya serap anak terhadap materi yang diberikan guru menjadi lebih mantap. 3. Kepada Kepala Sekolah untuk dapat senantiasa memotivasi guru-guru di sekolahnya agar mengembangkan profesionalitasnya sebagai pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mundziri,1994. Ringkasan Hadits Shahih Muslim. Jakarta :Pustaka Imani Arikuto, Suharsimi,2007.Penelitian Tindakan Kelas: Bumi Aksara ________________ Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Bahri Djamarah, Syaiful.1994.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Bandung: Rineka Cipta Hamalik,Oemar.2010. Psikologi Belajar. Bandung: PT Sinar Baru Algesindo Khairudin.2007. Kurikulum Tingkat Satun Pendidikan.Jogjakarta: Nuansa Aksara. Jamaludin, 2002.Pembelajaran yang Efektif.Jakarta; Departemen Agama RI
Purwanto, M. Ngalim.2003. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Slameto, 2001. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya .Jakarta:Bumi Aksara. S.M, Ismail.2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group.
Surya Brata, Sumadi,1993. Psikologi Pendidikan, Jakarta: raja grafindo persada Sumiati,2008.Metode Pembelajaran (seri Pembelajaran Efektif) Bandung: CV Wacana Prima Syah, Muhibin. 1999.Psikologi Belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P) SIKLUS I Nama Sekolah : SDN Ngawonggo 2 Kaliangkrik Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas/Semester : V/2 Materi Pokok : Macam-macam puasa Alokasi Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi Mengenal puasa wajib B. Kompetensi Dasar 1. Memahami pengertian puasa 2. Memahami macam-macam puasa berdasarkan hukumnya C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian puasa 2. Menyebutkan macam-macam puasa D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian puasa 2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam puasa menurut hukumnya E. Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility), Berani (courage), Ketulusan (Honesty), Integritas (integrity), Peduli (caring) dan Jujur (fairnes). F. Metode /Strategi Aktif Learning : Jigsaw Learning G. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) persepsi dan Motivasi : a) Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pemahaman mereka tentang puasa b) Menjelaskan langkah-langkah penerapan metode jigsaw learnig yang akan dilakukan.
c) Membagi kelas menjadi 4 kelompok. Pembagian kelompok ini berdasarkan kehadiran individu berhitung secara berurutan, dan masing-masing kelompok terdiri dari 8 dengan tugas sebagai berikut: Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
A
B
C
D
1,2,3,4,5,6,7, 8
1,2,3,4,5,6,7,8
1,2,3,4,5,6,7,8.
1,2,3,4,5,6,7,8
Puasa wajib
Puasa sunah
Puasa haram
Yaitu puasa
adalah puasa
yang apabila
yang apabila
dikerjakan akan
dikerjakan
Puasa makruh adalah puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa tetapi apabila ditinggalkan akan mendapat pahala
mendapat pahala mendapat
yaitu puasa yang apabila dikerjakan akan
dan bila
pahala dan
mendapatkan
ditinggalkan
apabila
dosa,
akan berdosa,
ditinggalkan
contohnya
contoh puasa
tidak berdosa,
puasa di hari
ramadlan, puasa
contohnya
raya idul fitri,
nazar dan puasa
puasa 6 hari di
puasa di hari
kafarat
bulan
raya idul adha
syawal,senin
dan puasa di
kamis dll.
hari tasyrik
2. Kegiatan Inti (45 menit) a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : 1) Siswa mendengarkan penjelasan guru dari bahan ajar yang disampaikan 2) Siswa mengemukakan pendapat tentang puasa wajib dan puasa sunah. b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi :
1) Setiap anggota kelompok bertugas membaca dan memahamai materi yang yang sudah dipersiapkan oleh guru. 2) Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil diskusi. 3) Setiap anggota kelompok menyampaikan hasil diskusi kecil kelompoknya
kepada
kelompok
lain
melalui
salah
satu
anggotanya (delegasi) yang dikirim pada diskusi kecil antar kelompok, 4) Setelah melalui zigzag dan masing-masing siswa terlihat dalam diskusi antar kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebut disampaikan kepada masing-masing kelompokmya. 5) Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi seandainya belum ada masalah yang terpecahkan. 6) Guru
memberikan
beberapa
pertanyaan
untuk
menjajagi
pemahaman dan kompetensi yang dimiliki siswa. c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : 1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Kegiatan Penutup (15 menit) Dalam kegiatan penutup: 1) Siswa diminta untuk melafalkan menjelaskan puasa wajib, puasa sunah, puasa makruh dan puasa haram. 2) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa seputar puasa sunah.
H. Media/alat/bahan/sumber:
1. Tulisan tentang macam-macam puasa menurut hukumnya di lembaranlembaran kertas. 2. Buku ajar Pendidikan Agama Islam (PAI): untuk kelas V, Yuni Wartono,Sugeng. Sukoharjo: Grahadi.2007
I. Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Target
Penilaian
Instrumen
Tes Tulis
Jawaban
1. Apa pengertian
Tes Tulis
singkat
puasa wajib?
1. Menjelaskan pengertian puasa wajib 2. Menjelaskan puasa sunah 3. Menjelaskan puasa makruh 4. Menyebutkan Puasa haram
Jawaban singkat
Instrumen/ Soal
2. Apa hukum puasa senin kamis? 3. Berikan contoh puasa makruh? 4. Sebutkan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa!
Ngawonggo, 10 April 2012 Mengetahui,
Guru PAI
Kepala SDN Ngawonggo
Mukawanatun, S.Pd. NIP.196804011988062001
Jawaban
Ridlo Kasmono
1.
Puasa adalah puasa yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa.
2. Hukum puasa senin kamis adalah sunah 3. Contoh puasa makruh adalah puasa secara terus-menerus 4. Puasa hari hari raya idul fitri 1 syawal, puasa haari raya idul adha tanggal 10 Dzulhijah, puasa pada hari tasyrik yaitu tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijah.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P) SIKLUS II Nama Sekolah : SDN Ngawonggo 2 Kaliangkrik Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas/Semester : V/2 Materi Pokok : Puasa Ramadlan Alokasi Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi Mengenal puasa wajib B. Kompetensi Dasar 3. Memahami pengertian puasa Ramadhan 4. Memahami ketentuan-ketentuan Puasa Ramadlan C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian puasa Ramadhan 2. Menyebutkan ketentuan-ketentuan Puasa Ramadlan D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian puasa Ramadhan 2. Siswa dapat menyebutkan ketentuan-ketentuan puasa Ramadhan E. Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility), Berani (courage), Ketulusan (Honesty), Integritas (integrity), Peduli (caring) dan Jujur (fairnes). F. Metode /Strategi Aktif Learning : Jigsaw Learning G. Skenario Pembelajaran 4. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) persepsi dan Motivasi : a. Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pemahaman mereka tentang puasa Ramadlan b. Membagi kelas menjadi 6 kelompok. Pembagian kelompok ini berdasarkan kehadiran individu berhitung secara berurutan, dan masing-masing kelompok terdiri dari 5 atau 6 orang dengan tugas sebagai berikut: Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok F A B C D E 1,2,3,4,5,6 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5,6 1,2,3,4,5,6, 1,2,3,4,5 Macammacam puasa menurut
Syarat wajib puasa
Rukun puasa meliputi
Hal-hal yang membatal
Orang yang Sunah puasa boleh tidak antara lain: puasa antara
hukumnya yaitu puasa wajib, puasa sunah, puasa makruh, puasa haram.
antara lain : mukallaf, kuat berpuasa. Syarat syah ntara lain: Islam,mu mayyis, bagi wanita suci dari haid/nifas.
niat, menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa.
kan puasa : makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan menyengaja ,gila, bagi wanita mengeluark an darah haid
lain: orang yang sakit sehingga tidak kuat puasa, musafir lebih dari 80 km, orang tua yang lemah, orang hamil atau menyusui
mengakhirka n makan saur, menyegeraka n berbuka dengan yang manis, berdo’a ketika berbuka, memberi berbuka pada orang yang puasa, banyak sedekah, banyak membaca AlQur’an
5. Kegiatan Inti (45 menit) a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi : 1) Siswa mendengarkan penjelasan guru dari bahan ajar yang disampaikan. 2) Siswa mengemukakan pendapat tentang definisi puasa Ramadan b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : 1) Setiap anggota kelompok bertugas membaca dan memahamai materi yang yang sudah dipersiapkan oleh guru. 2) Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil diskusi. 3) Setiap anggota kelompok menyampaikan hasil diskusi kecil kelompoknya kepada kelompok lain melalui salah satu anggotanya (delegasi) yang dikirim pada diskusi kecil antar kelompok, 4) Setelah melalui zigzag dan masing-masing siswa terlihat dalam diskusi antar kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebut disampaikan kepada masing-masing kelompoknya. 5) Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi seandainya belum ada masalah yang terpecahkan. 6) Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk menjajagi pemahaman dan kompetensi yang dimiliki siswa. c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi :
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 6. Kegiatan Penutup (15 menit) Dalam kegiatan penutup: a. Siswa diminta untuk melafalkan kembali doa berbuka puasa dan doa ketika sahur secara bersama-sama b. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa seputar ketentuanketentuan puasa Ramadan. H. Media/alat/bahan/sumber: 1. Tulisan tentang ketentuan-ketentuan puasa Ramadan dan puasa sunah, syarat wajib puasa, rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, orang yang boleh tidak puasa, sunah puasa di karton 2. Teks lafal doa berbuka puasa dan doa ketika sahur di karton 3. Buku ajar Pendidikan Agama Islam (PAI): untuk kelas V, Yuni Wartono,Sugeng. Sukoharjo: Grahadi.2007 I. Penilaian Indikator Pencapaian Target 1. Menjelaskan pengertian puasa Ramadan 2. Menyebutkan ketentuanketentuan puasa Ramadan dan puasa sunah
Mengetahui, Kepala SDN Ngawonggo
Mukawanatun, S.Pd.
Teknik Penilaian Tes Tulis Tes Tulis
Bentuk Instrumen Jawaban singkat Jawaban singkat
Instrumen/ Soal 5. Apa pengertian puasa? 6. Sebutkan macammacam puasa menurut hukumnya, dan berikan contohnya! 7. Sebutkan syarat wajib puasa! 8. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa! 9. Sebutkan sunahsunah puasa!
Ngawonggo, 24 April 2012 Guru PAI
Ridlo Kasmono
NIP.196804011988062001
Jawaban 5. Puasa adalah mencegah atau menahan diri dari makan dan minum, serta segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. 6. Macam-macam puasa menurut hukumnya: a. Puasa wajib, contohnya puasa ramadlan, puasa kafarat, dan puasa nazar.
b. Puasa sunah, contohnya puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa hari Arafah tanggal 9 dzulhijah, puasa senin kamis, dll. c. Puasa makruh, contohnya puasa secara terus-menerus. d. Puasa haram, contohnya puasa pada tanggal 1 syawal, tanggal 10 dzulhijah, puasa hari tasyrik yaitu tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijah. 7. Syarat wajib puasa: a. Mukallaf, yaitu berakal dan baligh atau cukup umur. b. Kuat berpuasa 8. Hal-hal yang membatalkan puasa a. Makan atau minum dengan sengaja b. Berhubungan badan antara suami dan istri pada siang hari c. muntah dengan sengaja atau berusaha untuk muntah. d. Gila e. Bagi wanita mengeluarkan darah haid. 9. Sunah-sunah puasa : a. Mengakhirkan makan saur b. Menyegerakan berbuka dan berbuka dengan yang manis-manis c. Berdo’a ketika berpuasa d. Memberi buka kepada orang yang berpuasa e. Memperbannyak sedekah f. Memperbanyak membaca Al-Qur’an.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P) SIKLUS III Nama Sekolah : SDN Ngawonggo 2 Kaliangkrik Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas/Semester : V/2 Materi Pokok : Puasa Ramadlan Alokasi Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi Mengenal puasa wajib B. Kompetensi Dasar Menjelaskan khikmah puasa C. Indikator 1. Menyebutkan hikmah puasa Ramadan 2. Menjelaskan cara melakukan puasa D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menyebutkan hikmah puasa Ramadan 2. Siswa dapat menjelaskan cara melakukan puasa E. Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility), Berani (courage), Ketulusan (Honesty), Integritas (integrity), Peduli (caring) dan Jujur (fairnes). F. Materi Pembelajaran: Puasa Ramadan dan puasa sunah. D. Metode Pembelajaran /Strategi Aktif Learning : Jigsaw Learning E. Skenario Pembelajaran 7. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) persepsi dan Motivasi : a. Memberikan pertanyaan kepada siswa seputar pemahaman mereka tentang materi puasa Ramadan b. Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan disampaikan c. Membagi kelas menjadi 6 kelompok. Pembagian kelompok ini berdasarkan kehadiran individu berhitung secara berurutan, dan
masing-masing kelompok terdiri dari 5 atau 6 orang dengan tugas sebagai berikut: Kelompok
Kelompok
A
B
Kelompok Kelompok C
Kelompok Kelompok F
D
E
1,2,3,4,5,6
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5,6
1,2,3,4,5,6,
1,2,3,4,5
lafal niat
do’a
ayat yang
Cara
Amalan-
Khikmah
puasa
berbuka
mewajibkan
melakukan amalan
puasa
Ramadlan
puasa
puasa
puasa
yang baik
Raamadlan
Ramadlan
ramadlan
dalam bulan Ramadlan
8. Kegiatan Inti. (45 menit) a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: 1) Siswa mendengarkan dan menyimak uraian yang dijelaskan guru dari bahan ajar yang disampaikan 2) Siswa mengemukakan pendapat tentang pengalaman puasa Ramadan mereka b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi. 1) Setiap anggota kelompok bertugas membaca dan memahamai materi yang sudah dipersiapkan oleh guru. 2) Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil diskusi. 3) Setiap anggota kelompok menyampaikan hasil diskusi kecil kelompoknya kepada kelompok lain melalui salah satu anggotanya (delegasi) yang dikirim pada diskusi kecil antar kelompok,:
4) Setelah melalui zigzag dan masing-masing siswa terlihat dalam diskusi antar kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebut disampaikan kepada masing-masing kelompokmya. 5) Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi seandainya belum ada masalah yang terpecahkan. c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi : 1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru bersama siswa
bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 9. Kegiatan Penutup (15 menit) Dalam kegiatan penutup: 1) Siswa mendengarkan dan menyimak bacaan intisari yang dibacakan oleh guru 2) Siswa mengerjakan latihan yang ada di halaman 137 PAI kelas V, dan menulisnya di buku tugas F. Media/alat/bahan/sumber: 1) Tulisan tentang ketentuan-ketentuan puasa Ramadan dan puasa sunah di karton 2) Teks lafal doa berbuka puasa dan doa ketika sahur di karton 3) Buku ajar Pendidikan Agama Islam (PAI): untuk kelas V, Yuni Wartono,Sugeng. Sukoharjo: Grahadi.2007 4) Buku-buku lain yang relevan 5) Alquran (juz Amma)
G. Penilaian Indikator Pencapaian Target
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
1. Melafalkan niat puasa 2. Melafalkan do’a berbuka puasa 3. Melafalkan ayat tentang diwajibkannya puasa 4. Menyebutkan amalan-amalan di bulan Ramadlan 5. Menjelaskan khikmah puasa
Tes Tulis Tes Tulis
Jawaban singkat Jawaban singkat
10. Tulislah lafal niat puasa! 11. Tulislah lafal do’a berbuka puasa! 12. Tulislah ayat tentang perintah diwajibkannya puasa! 13. Sebutkan amalanamalan yang baik di bulan Ramadlan! 14. Jelaskan khikmah puasa Ramadlan!
Ngawonggo, 1 Mei 2012 Mengetahui, Kepala SDN Ngawonggo
Guru PAI
Mukawanatun, S.Pd. NIP.196804011988062001
Ridlo Kasmono
Jawaban 10.
11.
12.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” 13. Amalan-amalan yang baik di bulan Ramadlan e. Shalat tarawih f. Memperbanyak sedekah, membaca Al-Qur’an dan i’tikaf. 14. Khikmah Puasa Ramadlan a. Mempertebal solidaritas b. Memupuk rasa kasih sayang c. Membiasakan diri dengan sikap jujur d. Melatih sikap disiplin e. Melatih utnuk bisa menahan diri f. Menerapkan pola hidup sehat g. Mendorong dan melatih utnuk beramal.
Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran menerapkan metode Jigsaw Learning
Gambar 2. Siswa berdiskusi kelompok
Gambar 3. Siswa membuat ringkasan materi yang akan dijelaskan kepada kelompok lain
Gambar 4. Delegasi kelompok mennjelaskan meteri pelajaran kepada kelompok lain
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGELANG SEKOLAH DASAR NEGERI 2 NGAWONGGO KALIANGKRIK Alamat : Gemuh Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang 56153
SURAT KETERANGAN NO. SK.03/SDN. VII/2012 Yang bertandatangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Ngawonggo menerangkan dengan sesungguhnya bahwa: Nama : Ridlo Kasmono Tempat /Tanggal lahir : Magelang, 11 November 1960 Pekerjaan : Mahasiswa STAIN Salatiga NIM : 11410132 Alamat : Kebonrejo Girirrejo Kaliangkrik Magelang. Telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Ngawonggo sejak tanggal 1 April 2012 sampai dengan tanggal 10 Juni 2012 dengan judul “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE JIGSAW LEARNING DI KELAS V SD NGAWONGGO 2 KALIANGKRIK
KABUPATEN
MAGELANG
TAHUN
PELAJARAN
2011/2012” Demikian surat keterangan ini dibuat agar digunakan sebagaimana mestinya. Ngawonggo, 5 Juli 2012 Kepala SDN Ngawonggo
Mukawanatun,S.Pd. NIP. 1968040119880602001
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Ridlo Kasmono
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 11 November 1960 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Kebonrejo RT Ir RW 2 Girirejo Kaliangkrik Kabupaten Magelang
Pekerjaan
: Guru
Pendidikan
:
1. SDN Kaliangkrik 1
Lulus tahun 1972
2. PGA 4 Thn Kaliangkrik
Lulus tahun 1976
3. PGA 6 Thn Kaliangkrik
Lulus tahun 1979
4. D II IAIN Walisongo
Lulus tahun 1995
5. STAIN Salatiga
Tahun 2012
Nama Ayah
:
Ahmadi Tohiran
Nama Ibu
: Isrowiyah
Nama Istri
: Siti Fatimah
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar apat digunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 1 Juli 2012 Peneliti,
Ridlo Kasmono