UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DI SMA NEGERI JUMAPOLO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh: Muhammad Abdul Latif NIM: G 000110095 NIRM: 11/X/02.2.1/0962
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DI SMA NEGERI JUMAPOLO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Muhammad Abdul Latif G 000 110 095 Fakultas Agama Islam ABSTRAK
Mata pelajaran pendidikan agama Islam adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk memberikan pemahaman ajaran-ajaran Islam kepada peserta didik dan membentuk keluhuran budi dalam rangka menempuh hidup bahagia dunia dan akhirat. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hal yang harus terpenuhi, salah satunya yaitu penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan materi ajar. Tetapi, masalah yang terjadi di lapangan adalah masih banyak guru agama Islam yang saat ini masih menekankan metode ceramah pada proses pembelajaran. Padahal dengan luasnya materi pembelajaran PAI yang harus disampaikan, seorang guru PAI tidak dapat menyampaikan materi pembelajaran hanya dengan penggunaan metode ceramah. Masalah yang akan dikaji pada skripsi ini adalah bagaimana upaya peningkatan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa melalui metode pembelajaran active learning di SMA Negeri Jumapolo tahun pelajaran 2014/2015 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi belajar pendidikan agama Islam bagi siswa melalui metode pembelajaran active learning di SMA Negeri Jumapolo tahun pelajaran 2014/2015. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai upaya untuk memperkaya khasanah keilmuan dibidang pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran active learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah induktif. Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya peningkatan motivasi belajar PAI bagi siswa melalui metode pembelajaran active learning di SMA Negeri Jumapolo, meliputi: penerapan metode diskusi, metode go to the post, metode bermain peran, metode peta konsep, metode bisik berantai, dan metode teka-teki silang. Sedangkan motivasi belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa SMA Negeri Jumapolo ada dua macam yaitu motivasi intrinsik meliputi: adanya persaingan setiap siswa untuk menjadi yang terbaik dalam hal akademik, pengerjaan dan pengumpulan tugas yang tepat waktu, keaktifan siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik meliputi: memberikan nilai, adanya penghargaan dan hukuman, adanya sistem peringkat di dalam kelas, dan penerapan metode pembelajaran yang bervariatif. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Mata Pelajaran PAI, Active Learning
iii
1
dalam
PENDAHULUAN
merupakan menengah
Negeri salah
Jumapolo
satu
atas
di
menempuh
bahagia dunia dan akhirat.
Latar Belakang Masalah SMA
rangka
sekolah
Materi pendidikan
hidup
3
pembelajaran agama
Islam
pada
Kabupaten
tingkatan sekolah menengah atas
Karanganyar. Sama halnya dengan
mencakup materi tentang al-Qur‟an,
sekolah negeri lainnya, SMA Negeri
akidah, akhlak, fiqh, serta tarikh dan
Jumapolo
juga
menghadapi
kebudayaan Islam.4 Dengan luasnya
tantangan
untuk
meningkatkan
materi pembelajaran PAI yang harus
kualitas dan mutu sekolah. Hal ini
disampaikan, seorang guru PAI tidak
dimaksudkan untuk mencapai salah
dapat
satu misi yang sekolah canangkan
pembelajaran
yaitu
kualitas
penggunaan metode ceramah. Karena
menumbuhkan
metode ceramah lebih bersifat verbal
1
meningkatkan
pembelajaran
dan
daya
untuk
saing
berprestasi.2
menyampaikan
dan
hanya
cenderung
dengan
membosankan.
Sehingga peserta didik lulusan SMA
Sehingga
Negeri Jumapolo
hanya mendengarkan ceramah dan
mampu bersaing
dengan peserta didik
dari sekolah
lain dalam hal akademik. Guru Jumapolo
peserta
materi
didik
terbatas
kurang mengeksplor materi-materi yang mampu menambah wawasan
PAI
di
SMAN
harus
mempunyai
peserta didik. Perumusan Masalah
kualifikasi akademi dan menguasai
Bagaimana
kompetensi guru. Alasan utamanya
peningkatan
yaitu karena tujuan dari pendidikan
pendidikan agama Islam bagi siswa
agama Islam bukan hanya peserta
melalui metode pembelajaran active
didik mampu menguasai materi ajar,
learning di SMA Negeri Jumapolo
tetapi yang paling utama adalah
tahun pelajaran 2014/2015?
memberikan
pemahaman
motivasi
upaya belajar
ajaran-
ajaran Islam kepada peserta didik dan
membentuk
keluhuran
budi 3
1
http://smanjumapolo-kra.sch.id/. Diakses pada Hari Selasa Tanggal 9 Desember 2014. 2 Ibid.
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hlm. 64. 4 Aminatun, Perangkat Pembelajaran, (Karanganyar: SMA Negeri Jumapolo, 2014)
2
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Semester Genap SMP Al-Islam 1
Tujuan Penelitian
Surakarta
untuk
mendeskripsikan
Tahun
Pelajaran
upaya
2013/2014. Irawati menyimpulkan
belajar
bahwa strategi snow balling dapat
pendidikan agama Islam bagi siswa
meningkatkan keaktifan dan hasil
melalui metode pembelajaran active
belajar peserta didik kelas VII C
learning di SMA Negeri Jumapolo
Semester Genap SMP Al-Islam 1
tahun pelajaran 2014/2015.
Surakarta.
peningkatan
motivasi
Skripsi Sutriasih (UIN Sunan
Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis
Kalijaga, 2013) Upaya Peningkatan
Sebagai upaya untuk memperkaya
Motivasi
khasanah
dibidang
Metode Tim Kuis Siswa Kelas V C
yang
SDIT ar-Raihan Bantul Yogyakarta.
keilmuan
pendidikan,
khususnya
berkaitan dengan penerapan metode
Sutriasih
pembelajaran
metode
active
learning.
dan
Prestasi
melalui
menyimpulkan tim
kuis
bahwa
efektif
dalam
Sebagai bahan pijakan bagi peneliti-
meningkatkan motivasi dan prestasi
peneliti berikutnya
siswa kelas V C terhadap materi SKI.
Manfaat Praktis
Peningkatan motivasi bisa dilihat
Masukan bagi guru agama Islam
dari
untuk lebih lebih bervariasi dalam
pembelajaran. Skripsi Khoirun Nisa‟
menerapkan metode pembelajaran
(UIN
active
Implementasi Metode Card Sort
learning,
menumbuhkan
sehingga motivasi
dapat belajar
dalam
keterlibatan Malik
siswa Ibrahim,
Meningkatkan
dalam 2010) Motivasi
siswa. Bahan pertimbangan bagi
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
guru agama Islam dalam penerapan
Fikih Kelas VIII –A di MTS Al
metode
Urwatul Wutsqo Bulurejo Diwek
pembelajaran
active
learning.
Jombang. Kesimpulan dari skripsi
Tujuan Pustaka
karya
Skripsi Fika Irawati (UMS,
Khoirun
Nisa‟
bahwa
implementasi metode card sort pada
2014) Upaya Meningkatkan Hasil
mata
pelajaran
fikih
dapat
Belajar Peserta Didik pada Mata
meningkatkan motivasi belajar siswa
Pelajaran Akidah Akhlak Melalui
kelas VIII A di MTs Al Urwatul
Strategi Snow Balling Kelas VII C
Wutsqo Bulurejo Diwek Jombang.
3
Peningkatan motivasi belajar siswa
Motivasi
instrinsik
adalah
dapat dilihat dari hasil belajar afektif.
motif-motif yang menjadi aktif atau
Selain
juga
berfungsinya tidak perlu dirangsang
hasil
dari luar, karena dalam diri individu
itu,
data
menunjukkan
pempiris
peningkatan
belajar siswa.
sudah
ada
dorongan
Tinjauan Teoritik
melakukan sesuatu.
Motivasi Belajar
Motivasi Ekstrinsik Motivasi
Pengertian Motivasi Belajar
untuk
7
ekstrinsik
Sebagaimana dikutip dalam
dorongan
karya Abdul majid, Gray
seseorang yang ada diluar perbuatan
buku
mendefinisikan
perilaku
sebagai
yang dilakukannya. Dorongan dari
bersifat
luar tersebut dapat berupa hadiah
internal atau eksternal bagi seorang
atau menghindari hukuman.8 Jadi
individu
menyebabkan
dapatkan
timbulnya sikap antusiasme dalam
ekstrinsik
melaksanakan
ditimbulkan dari luar tubuh peserta
sejumlah
motivasi
terhadap
adalah
proses
yang
yang
kegiatan-kegiatan
dikatakan adalah
motivasi
motivasi
yang
5
didik.
Motivasi adalah energi aktif
Ayat al-Qur’an tentang Motivasi
tertentu.
yang menyebabkan terjadinya suatu
Belajar
perubahan pada diri seseorang untuk
Adapun ayat-ayat al-Qur‟an
bertindak melakukan sesuatu karena
yang berhubungan dengan motivasi
adannya tujuan, kebutuhan, atau
terutama motivasi untuk menuntut
keinginan yang harus terpuaskan. Motivasi
belajar
6
dapat
disimpulkan sebagai dorongan pada diri peserta didik untuk belajar secara maksimal
agar
tujuannya
dapat
ilmu atau motivasi belajar, antara lain:
tercapai. Macam-Macam Motivasi Motivasi Instrinsik 7
5
Abdul Majid, Pembelajaran, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2013), hlm. 307. 6 Ibid, hlm. 309.
Strategi Remaja
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 115. 8 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), hlm. 89.
4
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. al-„Alāq (96): 15)9 Pada Ayat tersebut berisi penjelasan tentang perintah membaca dalam dengan
arti
yang
seluas-luasnya,
perintah
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. alMujādilah (58): 11)10 Pada ayat ini dijelaskan
untuk
bahwa Allah SWT akan memberikan
mengembangkan ilmu pengetahuan
kedudukan yang mulia bagi orang
secara komperhensif.
yang beriman dan menuntut ilmu.
Selain QS. al-„Alaq (96): 1-5,
Hal ini sesuai dengan ayat “niscaya
dalam QS. al-Mujādilah (58): 11 juga
Allah akan meninggikan orang-orang
menjelaskan tentang motivasi
yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan
Cara
beberapa derajat”. Menumbuhkan
Motivasi
Belajar Siswa
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru agama Islam
untuk memotivasi peserta didik, yaitu : a) Dalam
penyampaian
materi
agama Islam seorang guru harus 9
http://alquran-indonesia.com/. Diakses pada Hari Minggu Tanggal 5 April 2015.
10
Ibid.
5
menggunakan
metode
pembelajaran yang beragam.
Majid
menjelaskan
bahwa tujuan pendidikan agama
b) Jadikan siswa menjadi peserta aktif.
Islam
disekolah
adalah
untuk
menumbuhkan dan meningkatkan
c) Buatlah tugas yang menantang namun
realistis
dan
sesuai
dengan kondisi peserta didik. d) Guru
e)
Abdul
agama
Islam
keimanan melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan,
penghayatan,
harus
pengamalan,
serta
pengalaman peserta didik tentang
menciptakan suasana kelas yang
agama Islam
kondusif.
manusia muslim yang berkembang
Guru agama Islam harus selalu
dalam
menghargai
ketaqwaannya,
serta
dapatmelanjutkan
pada
kesuksesan
keteladanan peserta didik.
dan
11
Pendidikan
hal
keimanan
dan untuk jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Pendidikan Agama Islam Pengertian
sehingga menjadi
13
Dikutip dari buku Bukhari
Agama
Umar, Muhtar Yahya merumuskan
Islam Pendidikan
agama
Islam
tujuan pendidikan agama Islam yaitu
adalah upaya sadar dan terencana
memberikan
dalam menyiapkan peserta didik
ajaran Islam kepada peserta didikdan
untuk
memahami,
membentuk keluhuran budi pekerti
mengimani,
dalam
mengenal,
menghayati,
hingga
pemahaman
rangka
ajaran-
menempuh
hidup
bertakwa, dan berakhlak mulia dalam
bahagia dunia dan akhirat.14
mengamalkan ajaran agama Islam
Metode
dari sumber utama al-Qur‟an dan al-
Learning
Hadis, melalui kegiatan bibingan,
Pengertian Metode Pembelajaran
pengajaran,
Active Learning
serta
penggunaan
pengalaman.12
Pembelajaran
Active
Metode Pembelajaran
Tujuan Pendidikan Agama Islam yang
Hamdani
dalam
bukunya
berjudul
“Strategi
Belajar
Mengajar” juga menjelaskan Metode 11
Ibid, hlm. 321-325. Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 11.
pembelajaran merupakan cara yang
12
13
Abdul Majid, Belajar, hlm. 16. Bukhari Umar, Ilmu, hlm. 64.
14
6
dipergunakan
oleh
guru
dalam
keunggulan, antara lain: a).Peserta
mengadakan
didik dapat belajar dengan cara yang
hubungan oleh siswa pada saat
menyenangkan,
berlangsungnya pengajaran.15
didik tidak akan merasa sulit dengan
Active Learning
materi yang diajarkan. b). Aktivitas
sehingga
Active learning adalah salah
yang
cara
belajar
learning dapat meningkatkan daya
mengajar yang menuntut keaktifan
ingat peserta didik, karena gerakan
serta partisipasi siswa dalam setiap
dapat “mengikat” daya ingat pada
kegiatan belajar seoptimal mungkin
memori jangka panjang. c). Active
sehingga siswa mampu mengubah
learning
dapat
tingkah lakunya secara efektif dan
motivasi
pada
satu
efisien.
atau
strategi
ditimbulkan
peserta
dalam
active
menumbuhkan peserta
didik.
16
Sehingga peserta didik tidak akan
Dari definisi diatas dapat
bersikap malas, mengantuk, dan
disimpulkan
bahwa
metode
melamun dalam kelas.17
pembelajaran active learning adalah
Model-Model
cara yang digunakan oleh seorang
Pembelajaran Active Learning
guru dalam menyampaikan materi
Metode Diskusi
Metode
kepada peserta didik yang bertujuan
Sebagaimana dikutip dalam
untuk memacu peserta didik agar
buku karya Wina Sanjaya, Killen
berperan aktif dalam kegiatan belajar
menjelaskan metode diskusi adalah
mengajar sehingga peserta didik
metode
mampu memahami materi dengan
menghadapkan siswa pada suatu
baik.
permasalahan.18 Diskusi bukanlah
Keunggulan Metode Pembelajaran
debat
Active Learning
argumentasi. Diskusi lebih bersifat
Metode pembelajaran active learning
baik
digunakan
dalam
proses kegiatan belajar mengajar karena
memiliki
yang
bertukar menentukan
bersifat
yang
mengadu
pengalaman
untuk
keputusan
tertentu
secara bersama-sama. Karena tujuan
beberapa 17
15
pembelajaran
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 80. 16 Ibid, hlm. 49.
Ibid, hlm. 58-59. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011), hlm. 154. 18
7
dari
diskusi
adalah
memecahkan
suatu
untuk masalah,
menjawab pertanyaan, menambah
3) Merancang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.22 Metode Peta Konsep
dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat keputusan.
19
Metode pembelajaran Go to Post
adalah
metode pembelajaran yang meminta peserta didik untuk membuat suatu
Metode Go to the Post the
Peta konsep adalah suatu
suatu
metode
gambar atau diagram tentang konsepkonsep
utama
yang
saling
pembelajaran untuk menggabungkan
berhubungan yang ditandai dengan
gerakan fisik pada permulaan suatu
garis
pelajaran. Metode ini cukup fleksibel
membunyikan
merangsang minat awal peserta didik
antara konsep-konsep utama itu.23
dalam mengikuti proses kegiatan
Tujuan
belajaran.
20
panah
ditulis
lavel
bentuk
penerapan
yang
hubungan
metode
peta
konsep dalam pembelajaran adalah untuk
Metode Bermain Peran Metode bermain peran adalah
membantu
peserta
didik
mengidentifikasi secara jelas dan
suatu metode pembelajaran dimana
kreatif
peserta didik dapat berperan atau
pelajari atau apa yang sedang mereka
memainkan
dramatisasi
rencanakan.24 Metode peta konsep
masalah sosial/psikologis.21 Tujuan
cocok untuk menggantikan ringkasan
dari
yang bersifat naratif atau tulisan
dalam
penerapan
metode
bermain
apa
yang
telah
peran antara lain:
naratif yang panjang.25
1) Agar siswa dapat menghayati
Metode Bisik Berantai
dan menghargai perasaan orang lain. 2) Dapat
Bisik berantai adalah metode pembelajaran
belajar
bagaimana
mereka
kolaboratif
kelompok-kelompok
kecil
dalam dan
membagi tanggung jawab. 22
19
Ibid, hlm. 154-155. Mel Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Yappendis, 2001), hlm. 85. 21 Ibid, hlm. 90. 20
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 100. 23 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: CTSD UIN Sunan Kalijaga, 2006), hlm. 168. 24 Mel Silberman, Pembelajaran Aktif: 101 Strategi untuk Mengajar Secara Aktif (Jakarta: PT. Indeks, 2013), hlm. 156. 25 Hisyam Zaini, dkk, Strategi, hlm. 170.
8
memberi
kesempatan
siswa
di
esensi
belajar
yang
28
sedang
kelompok tersebut secara bersama-
berlangsung.
sama mengkontruksikan pengetahuan
silang
tentang
metode pembelajaran aktif karena
isu
atau
pertanyaan
26
tertentu.
dapat
Metode
teka-teki
dikatakan
sebagai
jelas terlihat keaktifan siswa dalam
Metode
bisik
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
berantai diperankan oleh beberapa
Selain keaktifan siswa, kreativitas
siswa
siswa juga terlihat dalam penerapan
dengan
pembelajaran cara
menangkap
informasi yang di dengar melalui
metode ini.
bisikan
METODE PENELITIAN
kemudian
menyampaikan
informasi tersebut secara langsung.
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode pembelajaran ini efektif
Jenis penelitian yang peneliti
dalam membantu peserta didik untuk
lakukan termasuk field research
menghafalkan suatu materi pelajaran.
(penelitian lapangan). Maksud dari
Penerapan metode bisik berantai ini
penelitian lapangan adalah peneliti
mengasah kemampuan peserta didik
berangkat
dalam mendengarkan,
mengadakan
mengingat,
dan memahami materi pelajaran.
suatu
Teka teki silang (Crossword adalah
suatu
lapangan”
pengamatan
fenomena
untuk tentang
dalam
keadaan
alamiah”.
Sedangkan
dalam
pendekatan
penelitian,
29
Metode Teka-Teki Silang Puzzle)
“ke
peneliti
permainan
menggunakan pendekatan dekriptif
dimana kita harus mengisi ruang-
kualitatif dengan metode studi kasus.
ruang
kosong
(berbentuk
kotak
Studi kasus memusatkan perhatian
putih)
dengan
huruf-huruf
yang
pada suatu kasus secara intensif dan
membentuk sebuah kata berdasarkan
mendetail.
petunjuk yang diberikan.27 Teka-teki
terdiri dari satu kesatuan unit yang
silang
dipandang sebagai kasus.30
dapat
digunakan
sebagai
metode pembelajaran yang baik dan menyenangkan
tanpa
Subyek
yang
diteliti
Metode Pengumpulan Data
kehilangan
28
Hisyam Zaini, dkk, Strategi, hlm.
71. 29
26
Laura E. Pinto, dkk, 95 Strategi Pengajaran (Jakarta: PT. Indeks, 2014), hlm. 47. 27 http://id.wikipedia.org/. Diakses pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015.
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosada, 2007), hlm. 26. 30 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik, (Bandung: Tarsito, 1990), hlm. 143.
9
Metode Wawancara (interview)
dan
Metode ini dilakukan untuk memperoleh
keterangan
secara
ditarik
kesimpulan
dengan
analisis induktif. HASILPENELITIAN DAN
langsung dari guru PAI tentang
PEMBAHASAN
upaya peningkatan motivasi belajar
Motivasi Belajar Mata Pelajaran
PAI bagi siswa melalui metode
Pendidikan Agama Islam Siswa
pembelajaran
SMA Negeri Jumapolo
active
learning
di
SMAN Jumapolo.
Motivasi Instrinsik
Metode Pengamatan (Observasi)
Motivasi
instrinsik
Metode ini peneliti lakukan
merupakan motivasi yang berasal
untuk mendapatkan data tentang
dalam diri siswa sendiri. Maksudnya
letak geografis dan keadaan di
adalah tanpa ada dorongan dari guru,
SMAN Jumapolo, serta penerapan
dalam
metode pembelajaran active learning
pembelajaran
oleh guru PAI di SMA Negeri
mempunyai
Jumapolo.
mempelajari dan memahami materi
Metode Dokumentasi
yang sedang diajarkan. Sebagaimana
Tujuan peneliti menggunakan metode
dokumentasi
mengikuti
proses
PAI
sudah
siswa
motivasi
untuk
yang dipaparkan pada bab II halaman
dalam
7 bahwasanya Motivasi instrinsik
untuk
adalah motif-motif yang menjadi
mencari data-data yang berhubungan
aktif atau berfungsinya tidak perlu
dengan upaya peningkatan motivasi
dirangsang dari luar, karena dalam
belajar PAI bagi siswa melalui
diri individu sudah ada dorongan
metode pembelajaran active learning
untuk
di SMAN Jumapolo.
tersebut dilakukan seperti keinginan
Metode Analisis Data
siswa untuk mendapat nilai yang
pengumpulan
Penelitian
data
adalah
yang
peneliti
bagus
melakukan
serta
sesuatu.
ketertarikan
dengan
analisis deskriptif kualitatif, yakni
diajarkan. Hal yang demikian dapat
mendeskripsikan data yang diperoleh
dilihat pada data bab IV halaman 29.
lapangan
wawancara,
baik
dari
observasi,
hasil
Dengan
yang
siswa
lakukakan ini menggunakan metode
di
materi
Hal
demikian
sedang
dapat
dan
dikatakan bahwa siswa SMA Negeri
dokumentasi, kemudian dianalisis
Jumapolo mempunyai motivasi dari
10
dalam dirinya. Hal ini dapat dilihat
Penerapan Metode Pembelajaran
dari adanya persaingan setiap siswa
Active
untuk menjadi yang terbaik dalam
Pelajaran
hal akademik.
Islam di SMA Negeri Jumapolo
Motivasi Ekstrinsik
Metode Diskusi
Motivasi
Ekstrinsik
dapat
Learning
pada
Pendidikan
Metode
Mata Agama
diskusi
adalah
diwujudkan dengan cara adanya
metode
pembelajaran
yang
dorongan dari pihak luar seperti
digunakan
untuk
ilmu
guru, keluarga, dan lingkungan bagi
pengetahuan antar siswa, karena
siswa
pemikiran satu siswa belum cukup
agar
termotivasi
dalam
sharing
mengikuti proses pembelajaran PAI.
sehingga
Sebagaimana dikutip pada teori bab
dengan
pandangan
II halaman 8 bahwasanya motivasi
Dengan
demikian
ekstrinsik
subtansi pembahasan akan menjadi
merupakan
dorongan
harus
siswa
lain.
diharapkan
terhadap perilaku seseorang yang ada
lebih
diluar perbuatan yang dilakukannya.
disesuaikan dengan teori bab II
Dorongan dari luar tersebut dapat
halaman 15-16 bahwa tujuan dari
berupa hadiah atau menghindari
diskusi adalah untuk memecahkan
hukuman. Begitupun dengan guru
suatu
PAI di SMA Negeri Jumapolo,
pertanyaan,
mereka
motivasi
memahami pengetahuan siswa, serta
belajar siswa dengan cara pemberian
untuk membuat keputusan. Hal ini
nilai,
seperti yang dipaparkan pada bab IV
menumbuhkan adanya
penghargaan
dan
hukuman, adanya sistem peringkat kelas,
serta
pembelajaran
penerapan yang
dan
Hal
masalah,
ini
dapat
menjawab
menambah
dan
halaman 31.
metode
variatif
sempurna.
disempurnakan
Penerapan metode diskusi ini memiliki
manfaat
yaitu
dalam
menarik seperti yang terdapat pada
mengikuti kegiatan diskusi peserta
bab
didik menjadi tidak merasa bosan,
IV
halaman
30.
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa
peserta
rangsangan motivasi belajar siswa
bersemangat.
yang
sudah
diharapkan proses tukar pemikiran
tercermin dengan adanya beberapa
antar siswa ketika diskusi akan
hal yang dilakukan oleh guru PAI.
berjalan lebih maksimal, sehingga
bersifat
ekstrinsik
didik
menjadi Dengan
lebih
demikian
11
peserta didik mampu memahami
Dengan
demikian
dapat
materi ajar dengan baik dan mampu
dikatakan bahwa metode go to the
menerapkan dalam kegiatan sehari-
post yang diterapkan oleh guru
hari. Hal ini dapat disesuaikan
agama
dengan teori pada bab II halaman 8.
Jumapolo
Dengan
demikian
dapat
Islam
di
SMA
dapat
Negeri
meningkatkan
motivasi siswa dalam mengikuti
dikatakan bahwa metode diskusi
proses kegiatan belajar mengajar.
yang dilakukan diluar kelas dapat
Metode Bermain Peran
meningkatkan
motivasi
belajar
Metode bermain peran adalah
pendidikan agama Islam bagi siswa.
metode pembelajaran aktif yang
Metode Go to the Post
digunakan
Metode merupakan
go
salah
to
the
satu
post
metode
seorang
memperagakan materi
yang
guru
untuk
secara
langsung
sedang
diajarkan.
pembelajaran aktif yang bertujuan
Sebagaimana yang dikutip pada teori
untuk memberikan kebebasan kepada
bab II halaman 17 bahwasanya
siswa dalam memilih topik pelajaran
metode bermain peran adalah suatu
yang diminatinya. Penentuan anggota
metode pembelajaran dimana peserta
kelompok yang berdasarkan minat
didik dapat berperan atau memainkan
siswa menjadikan gairah setiap siswa
dalam
untuk menyuarakan pendapat dan
sosial/psikologis.
pemahamannya bisa lebih maksimal.
memperagakan secara langsung guru
Karena jika tema yang dibahas siswa
akan dapat melihat, mengkoreksi,
tidak cocok maka dalam berdiskusi
serta memberikan masukan terhadap
siswa akan cenderung pasif. Selain
peran yang sedang dimainkan oleh
penentuan
berdasarkan
siswa, sehingga siswa akan mengerti
minat, gerakan-gerakan pada awal
mana hal yang tidak baik dan mana
penerapan metode go to the post
hal yang baik untuk diterapkan
dapat menghilangkan rasa malas dan
dalam
jenuh
Sebagaimana terdapat pada bab IV
kelompok
para
siswa.
Hal
ini
dramatisasi
Dengan
kehidupan
sebagaimana dipaparkan pada bab II
halaman 34.
halaman 16. Penerapan metode go to
Oleh
masalah
karena
sehari-hari.
itu,
metode
the post ini seperti dipaparkan pada
bermain peran yang diterapkan guru
bab IV halaman 33.
agama
Islam
di
SMA
Negeri
12
Jumapolo
mempunyai
manfaat
aktif yang memiliki tujuan untuk
positif terhadap peran aktif siswa
mereview
dalam mengikuti kegiatan belajar
dalam menghafalkan sebuah materi.
mengajar.
Materi yang dihafalkan bisa berupa
Metode Peta Konsep
ayat
Metode merupakan aktif
peta
metode
yang
pembelajaran
membantu
Hadits,
al-Qur‟an,
materi
ajar
lainnya.
siswa
maupun Hal
ini
sebagaimana dipaparkan pada bab II
digunakan
untuk
halaman 19 bahwasanya metode
siswa
dalam
pembelajaran
mempermudah memahami
konsep
dan
materi
pembelajaran.
membantu
ini peserta
efektif
dalam
didik
untuk
Sebagaimana yang dikutip pada teori
menghafalkan suatu materi pelajaran.
bab II halaman 18 yang menyatakan
Penerapan metode bisik berantai ini
tujuan penerapan metode peta konsep
mengasah kemampuan peserta didik
dalam pembelajaran adalah untuk
dalam mendengarkan,
membantu
dan memahami matari pelajaran.
peserta
didik
mengidentifikasi secara jelas dan kreatif
apa
yang
metode
bisik
mereka
berantai ini seperti yang dipaparkan
pelajari atau apa yang sedang mereka
pada bab IV halaman 37 bahwasanya
rencanakan. Hal ini sebagaimana
biasanya dalam menghafal ayat al-
terdapat pada bab IV halaman 35.
Qur‟an dan Hadits peserta didik
Dengan
telah
Penerapan
mengingat,
demikian
dapat
dituntut untuk serius, tetapi hasilnya
dikatakan bahwa metode peta konsep
peserta
yang
menghafalkannya.
memenuhi
unsur
menarik,
didik
sulit
untuk Dengan
ringkas, dan mudah dimengerti yang
menggunakan metode bisik berantai,
diterapkan oleh guru agama Islam di
peserta didik dikondisikan dengan
SMAN
suasana
Jumapolo
menumbuhkan siswa
dan
memahami
dapat
membantu
siswa
ayat al-Qur‟an dan Hadits. Hal ini
sedang
sesuai dengan teori bab II halaman
diajarkan secara jelas dan kreatif.
merupakan
bisik
metode
menghafal
11. Dengan
Metode Bisik Berantai
dalam
dan
belajar
yang
menyenangkan
santai
motivasi
materi
Metode
yang
demikian
dapat
berantai
dikatakan bahwa penerapan metode
pembelajaran
bisik berantai pada mata pelajaran
13
agama Islam ini dapat menumbuhkan
teka-teki silang dan dijawab oleh
motivasi
yang
teman yang lain. Sehingga secara
berpengaruh terhadap minat siswa
tidak sadar siswa akan mereview
untuk menghafal ayat al-Qur‟an,
materi pelajaran sebanyak dua kali.
Hadits, maupun materi pembelajaran.
Pertama ketika siswa membuat teka-
Metode Teka-Teki Silang (TTS)
teki silang dan yang kedua ketika
belajar
Metode merupakan
siswa
teka-teki
metode
silang
siswa menjawab teka-teki silang.
pembelajaran
Selain itu, siswa juga bersemangat
aktif yang biasa digunakan untuk
untuk
membuat
teka-teki
silang
seorang guru untuk mereview materi
karena
merasa
tertantang
untuk
yang telah diajarkan secara kreatif
membuat teka-teki silang yang baik
dan menyenangkan. Hal ini sesuai
dan
dengan teori bab II halaman 19
temannya. Hal ini dapat disesuaikan
bahwa teka teki silang (Crossword
dengan teori pada bab II halaman 11.
Puzzle) merupakan suatu permainan
sulit
untuk
Dengan
dijawab
oleh
demikian
dapat
dimana kita harus mengisi ruang-
dikatakan bahwa metode teka-teki
ruang
kosong
(berbentuk
kotak
silang yang diterapkan oleh guru
putih)
dengan
huruf-huruf
yang
agama
Islam
di
Negeri
membentuk sebuah kata berdasarkan
Jumapolo
petunjuk yang diberikan. Teka-teki
motivasi siswa dalam mempelajari
silang
kembali materi yang telah diajarkan.
dapat
digunakan
sebagai
mampu
SMA
menumbuhkan
metode pembelajaran yang baik dan
KESIMPULAN DAN SARAN
menyenangkan
Kesimpulan
esensi
belajar
tanpa yang
kehilangan sedang
berlangsung. Seperti yang dipaparkan pada
Berdasarkan
hasil
pengumpulan dan analisis data yang telah diperoleh, maka penulis dapat
bab IV halaman 39 bahwasanya
menyimpulkan bahwa:
penerapan metode teka-teki silang di
Upaya peningkatan motivasi belajar
SMA Negeri Jumapolo pada mata
pendidikan agama Islam bagi siswa
pelajaran agama Islam dengan cara
melalui metode pembelajaran active
siswa tidak langsung mengerjakan
learning di SMA Negeri Jumapolo,
teka-teki silang yang dibuat oleh
meliputi: penerapan metode diskusi,
guru, tetapi siswa yang membuat
metode go to the post, metode
14
bermain peran, metode peta konsep,
active learning yang bervariatif dan
metode bisik berantai, dan metode
sesuai dengan materi yang sedang
teka-teki silang.
diajarkan. Sehingga siswa dapat
Motivasi
belajar
mata
pelajaran
pendidikan agama Islam siswa SMA Negeri Jumapolo, meliputi: Motivasi instrinsik
meliputi:
persaingan
setiap
adanya
siswa
untuk
menjadi yang terbaik dalam hal akademik,
pengerjaan
pengumpulan
tugas
dan
yang
tepat
waktu, keaktifan siswa. Motivasi ekstrinsik nilai,
meliputi:
adanya
memberikan
penghargaan
dan
hukuman, adanya sistem peringkat di dalam kelas, dan penerapan metode pembelajaran yang bervariatif. Kepada Kepala Sekolah Sering mengadakan workshop atau tentang
pembelajaran
active
metode learning
sehingga menambah wawasan guru dalam
mengajar
terutama
guru
Pendidikan Agama Islam sehingga mampu
membangkitkan
dalam
mengikuti
kegiatan belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Saran-saran
seminar
termotivasi
motivasi
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kepada Guru Pendidikan Agama Islam Pada saat menyampaikan materi pembelajaran, sebaiknya guru PAI menggunakan metode pembelajaran
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Langgulung, Hasan. 1995. Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. Jakarta : PT. Al-Husna Zikra. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
15
Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE – UII. Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosada. Mulyana A.Z. 2010. Rahasia Menjadi Guru Hebat. Jakarta : PT. Grasindo. Pinto, Laura E, dkk. 2014. 95 Strategi Pengajaran. Jakarta: PT. Indeks. Roestiyah.2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Silberman, Mel. 2013. Pembelajaran Aktif: 101 Strategi untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta: PT. Indeks. Silberman, Mel. 2007. Active Learning: 101 Cara Strategi Pembelajaran terj Sarjuli, dkk.Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendeketan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) cet. IX. Bandung: Alfabeta. Surakhmad, Winarno.1990. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito. Sutoyo, Anwar. 2009. Pemahaman Individu: Observasi, Checklist & Sosiometri. Semarang: CV. Widya Karya.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah. Yamin, Martinis. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press. Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD UIN Sunan Kalijaga. http://alquran-indonesia.com/. Diakses pada Hari Minggu Tanggal 5 April 2015. http://id.wikipedia.org/. Diakses pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015. http://smanjumapolo-kra.sch.id/. Diakses pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2014.