PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN HUKUM BACAAN NUN MATI ATAU TANWIN DALAM MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKUTO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : ROSYIDAH NIM. 11410110
FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) STAIN SALATIGA 2012
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax : 323433 50721 Salatiga http/www.salatiga.ac.id.e-mail :
[email protected] SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Rosyidah
NIM
: 11410110
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi
: “PENINGKATAN
KEMAMPUAN
MENERAPKAN
HUKUM BACAAN NUN MATI ATAU TANWIN DALAM MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKUTO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012” Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara dinukil dalam naskah ini dalam daftar pustaka.
Salatiga, 19 Juli 2012 Yang menyatakan
Rosyidah NIM 11410110
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax : 323433 50721 Salatiga http/www.salatiga.ac.id.e-mail :
[email protected] PERSETUJAN PEMBIMBING
No : Lamp. : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : Rosyidah NIM
: 11410110
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi
: “PENINGKATAN
KEMAMPUAN
MENERAPKAN
HUKUM BACAAN NUN MATI ATAU TANWIN DALAM MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKUTO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012” Untuk diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian harap menjadikan periksa. Salatiga, 19 Juli 2012 Pembimbing
Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si NIP. 19660814 199103 2 003
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax : 323433 50721 Salatiga http/www.salatiga.ac.id.e-mail :
[email protected] SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN HUKUM BACAAN NUN MATI ATAU TANWIN DALAM MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKUTO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 DISUSUN OLEH ROSY DAH NIM : 11410110 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal : 26 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dra. SITI ZUMROTUN, M.Ag. NIP. 19670115 199803 2 002 Sekretaris Penguji : H. ABBDUL AZIZ NP, S.Ag. M.M NIP. 19701028 200003 1 001 Penguji I : Drs. ABDUL SYUKUR, M.Si NIP. 19670307 199403 1 002 Penguji II : Dra. Hj. MARYATIN, M.Ag. NIP. 19690402 199803 2 001 Penguji III : Dra. Hj. LILIK SRIYANTI, M.Si. NIP. 19660814 199103 2 003
__________________ __________________ __________________ __________________ __________________
Salatiga, 26 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. IMAM SUTOMO, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1 002
MOTTO
Al Qur’an Surat Al Muzzammil Ayat 4 :
ÇÍÈ ¸x ‹Ï?ös? tb #uäöà)ø9$# ÷È@ Ïo?u‘ur Artinya : ... dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan kepada : 1.
Suami tercinta (H. Djuremi, S.Pd.I) yang telah mendo’akan dan memberi semangat belajar.
2.
Adi, Ida, Karla, dan Iza, Anak, menantu dan cucu tercinta harapan masa depan.
3.
Almamater STAIN Salatiga
ABSTRAKSI
ROSYIDAH, NIM 11410110. Peningkatan Kemampuan Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati Atau Tanwin Dalam Membaca Al Qur’an Melalui Metode Drill pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2012 Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Kata Kunci : Memabca Al-Quran, Pendidikan Agama Islam, Reading Guide Hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto kecamatan Grabag belum memuaskan, khususnya pada pokok bahasan membaca Al-Quran hal ini di duga karena guru dalam mengajar masih terlalu monoton Permalahan dalam penelitian ini adalah, apakah dengan menggunakan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar pendidikan agama islam pada pokok bahsan membaca Al-quran bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa. Seluruh siswa diberi pembelajaran dengan menggunakan strategi metode drill dengan tiga siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu a) tahap perencanaan b) tahap pelaksanaan c) tahap pengamatan d) tahap refleksi, dan pada akhir siklus di beri tes formatif yang kemudian di analisis dan dilihat hasilnya. Dari analisa diperoleh hasil ketuntasan belajar siswa ada peningkatan dari siklus I dengan ketuntasan 56,25% dengan nilai rata-rata 70 pada siklus II ketuntasan 90% (33,75%), sedang pada siklus III ketuntasan 100% (ada kenaikan 10%) dengan nilai rata-rata 85,3. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa metode drill dapat meningkatkan kemampuan memerapkan hokum bacaan nun mati atau tanwin dalam membaca Al Qur’an siswa kelas v Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun ajaran 2012 Mengingat pembelajaran pendidikan agama islam subpokok bahasan membaca AlQur’an menggunakan metodev drill dapat meningkatkanikemampuan belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang pada pokok bahasan membaca Al-quran maka seyogyanya guru dapat menggunakan metode drill dalam kegiatan belajar mengajar sub pokok bahasan membaca Al Qur’an’
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik tanpa halangan yang berarti, shalawat dan salam senantiasa tetap tercudahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menerapkan Hukum Bacaan Nun mati atau tanwin dalam Membaca Al Qur’an melalui metode drill pada SDN Kalikutu Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun 2012” ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak DR Imam Sutomo, M.Ag. 2. Bapak DR Rohmad Hariyadi, M.Pd. 3. Bapak Drs. Djoko Sutopo, Ketua Program Pendidikan Agama Islam. 4. Ibu Dra. Lilik Sriyanti, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi 5. Segenap dosen dan Karyawan STAIN Salatiga. 6. Bapak Kepala Sekolah beserta seluruh dewan guru SD N Kalikuto. 7. Suami tercinta, H Djuremi, S.Pd.i Adi, M.Si. , Ida, Karla dan Izza dan seluruh keluarga yang mencurahkan perhatian dan selalu mendoakan penyusunan agar segera menyelesaikan studi. 8. Semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini tidak mungkin disebut satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran demi sempurnanya skripsi ini akan penulis terima dengan hati yang lapang dan terima kasih. Akhirnya hanya ucapan terima kasih dan iringan do’a yang dapat penulis sampaikan, semoga Allah membalas budi Bapak, ibu, Saudara semua dengan balasan kebaikan dari-Nya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Harapan penulis semoga skripsi ini mendapat ridha-Nya sehingga memberikan manfaat bagi penulis, almamater dan pembaca.
Salatiga tanggal 19 juli 2012 Peneliti
Rosyidah NIM : 11410110
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iv
MOTTO .........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ..........................................................................................
vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
BAB
I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
4
D. Hipotesis tindakan dan indicator Keberhasilan .......................
5
E. Manfaat Penelitian .................................................................
5
F. Definisi Operasional ..............................................................
6
G. Metode Penelitian ..................................................................
8
H. Sistematika Pembahasan ........................................................ 14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ................................................................................... 15 1. Pengertian ........................................................................ 15
2. Teori Belajar .................................................................... 16 B. Prestasi Belajar ...................................................................... 18 1. Pengertian ........................................................................ 18 2. Faktor yang Pengaruhi Prestasi Belajar ............................ 19 C. Pengajaran Pendidikan Agama Islam ..................................... 22 1. Pengertian Pendidikan Agama islam ................................ 22 2. Pendidikan Agama Islam (PAI) ........................................ 23 3. Ruang lingkup, tema Sentral dan Tolok Ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam ................................................. 25 4. Ruang lingkup dan Pencapaian Pengajaran Al Qur’an tentang hokum Bacaan nun Sukun. ............................................... 27 D. Metode Drill 1. Pengertian ........................................................................ 33 2. Langkah-langkah penggunaan metode drill ...................... 34 3. Kelebihan dan kelemahan Metode Drill ........................... 34
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Siklus 1. Perencanaan ..................................................................... 36 2. Pelaksanaan Tindakan ...................................................... 38 3. Observasi ......................................................................... 38 4. Refleksi ............................................................................ 38 B. Siklus II ................................................................................. 39
1. Perencanaan ..................................................................... 39 2. Pelaksanaan tindakan ....................................................... 40 3. Observasi ......................................................................... 41 4. Refleksi ........................................................................... 42 C. Siklus III ................................................................................ 42 1. Perencanaan ..................................................................... 42 2. Pelaksanaan Tindakan ...................................................... 43 3. Observasi ......................................................................... 45 4. Refleksi ........................................................................... 45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...................................................................... 46 1. Siklus I ............................................................................. 46 2. Hasil Penelitian Siklus II .................................................. 50 3. Hasil Penelitian Siklus III ................................................. 54 B. Pembahasan ........................................................................... 57
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................ 61 B. Saran ..................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Hasil Belajar Al Qur’an 2008 – 2012 .........................................
2
Tabel
2.1 Contoh bacaan IIzhar Khalqi ..................................................... 30
Tabel
2.2 Contoh Bacaan Izghom Bigunnah .............................................. 31
Tabel
2.3 Contoh Bacaan Izghom Bilaghunnah ......................................... 31
Tabel
2.4 Contoh bacaan Iqlab .................................................................. 32
Tabel
2.5 Contoh Bacaan Ikhfa’ ................................................................ 32
Tabel
3.1 Soal Latihan Bacaan Izhar Khalqi ............................................. 37
Tabel
3.2 Soal Latihan Bacaan Izghom bighunah ...................................... 40
Tabel
3.3 Soal Latihan Bacaan Izghom bilaghunah ................................... 41
Tabel
3.4 Soal Latihan Bacaan Iqlab .......................................................... 41
Tabel
3.5 Soal Latihan Bacaan ikhfa’ ........................................................ 44
Tabel
4.1 Hasil Belajar Siklus I .................................................................. 47
Tabel
4.2 Presentasi hasil Belajar Siklus I ................................................. 50
Tabel
4.3 Hasil Pos Tes Siklus .................................................................. 51
Tabel
4.4 Hasil Siklus I dan II ................................................................... 54
Tabel
4.5 hasil Penilaian Siklus III ............................................................ 55
Tabel
4.6 Hasil Siklus I, II dan III ............................................................. 57
Tabel
4.7 Hasil Belajar Siklus I, II dan III ................................................. 59
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Mengenal Al Qur’an sejak dini adalah merupakan langkah pertama dan utama
sebelum pembelajaran
lainnya.
Bagai setiap keluarga
muslim
menanamkan nilai-nilai Al Qur’an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen universal sehingga terdapat waktu khusus untuk mengajar Al Qur’an baik dilakukan oleh orang tua itu sendiri maupun dikirim ke lembaga pengajian yang ada di sekitarnya. Di tengah-tengah perkembangan zaman yang dibarengi dengan pesatnya industrialisasi, nampaknya basis-basis keagamaan yang menjadi tulang punggung budaya masyarakat mulai berkurang/tergeser oleh lajunya modernisasi yang berlangsung, disamping bisa memenuhi kebutuhan fisik menjadi prioritas sehingga kebiasaan mengenalkan Al Qur’an kepada anak semakin kurang mendapat perhatian. Pendidikan agama di pendidikan umum masih terdapat ketidak seimbangan
alokasi waktu yang tersedia dengan materi yang harus
disampaikan. Hal ini mengundang kemungkinan meningkatnya buta huruf Al Qur'an pada siswa Sekolah Dasar. Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan, hal ini bisa dilihat dari hasil belajar Al Qur'an yang semakin merosot dalam perolehan nilai pada pembelajaran. Data yang
penulis peroleh dari dokumen yang ada di Sekolah Dasar Negeri Kalikuto yang berada di Desa Kalikuto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang menunjukkan bahwa nilai baca Al Qur'an cenderung menurun Tabel 1.1 Hasil Belajar Al Qur'an 2008 – 2012
TAHUN N0 2008-2009
2009-2010
2010 - 2011
2011-2012
SMTR
I
II
I
II
I
II
I
RT
75,6
73,7
71.8
71
70,8
70,4
68,8
78
Rata - rata
76 74 2008-2009
72
2009-2010
70
2010-2011
68
2011-2012
66 64 SMT I
SMT II
Gambar 1.1 Grafik Hasil Belajar Al Qur'an 2008 – 2012 Tugas seorang guru tidak mudah dan sederhana. Seorang guru harus menyadari dan memahami segala sesuatu yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan suasana
belajar-mengajar yang kondusif, sehingga dapat menghantarkan peserta didik sampai ke tujuan pembelajaran. Guru sebagai garda depan yang berhadapan langsung dengan peserta didik memerlukan serangkaian tindakan yang inovatif dan kreatif. Model pembelajaran tidak terkesan monoton dan mampu merangsang daya kerja otak anak untuk bersikap aktif, kreatif dan kompetitif. Salah satu metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk menunjang tujuan pembelajaran
tersebut
adalah
dengan
menggunakan
metode
drill
layak
dipertimbangkan dalam Pendidikan Agama Islam dalam pokok bahasan atau hukum bacaan nun sukun dan tanwin pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2011/2012. Metode
drill
diharapkan dapat membantu guru dalam pengajaran kemampuan menerapkan hukum bacaan nun sukun dan tanwin dalam membaca Al Qur’an. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan/ metode drill untuk meningkatkan kemampuan penerapan hukum bacaan nun sukun dan tanwin dalam Membaca Al Qur’an pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag tahun 2012 dalam membaca Al Qur'an.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
Apakah strategi/ metode drill dapat meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an dengan hukum nun sukun atau tanwin dan penerapannya dalam membaca Al Qur;an pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag Tahun Ajaran 2011/2012. C.
Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an dengan hukum bacaan nun sukun atau tanwin serta penerapannya pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag Tahun Ajaran 2011/2012. Menurut Sutisna Hadi Hipotesis adalah jawaban yang dianggap benar karena mungkin salah ( Sutrisna Hadi, 1985:68) sedang menurut Winarno Surahma, hipotesis adalah sebuah kesimpulan, akan tetapi kesimpulan itu belum berakhir masih harus dibuktikan kebenarannya. (Winarna Surahmad. 1990:55). Sedang menurut Wina Sanjaya dalam bukunya Penelitian Tindakan Kelas hipotesis adalah statemen keterkaitan dua variabel atau lebih . Jadi yang disebut hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara belum sampai pada titik akhir, masih perlu dibuktikan dengan data-data yang diperoleh dari penelitian.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam Penelitian Tindakan Kelas melalui metode drill dalam mengajarkan hukum bacaan nun sukun dan tanwin pada Siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag adalah sebagai berikut “ Jika
metode drill diterapkan dengan baik maka kemampuan memahami hukum nun sukun atau tanwin dan penerapannya dalam membaca Al Qur’an pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Tahun Ajaran 2011/2012 dapat meningkat.
D.
Hipotisis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis Tindakan adalah tindakan yang diduga dapat memecahkan masalah peneli an yang ingin diatasi (Saminanto, 2010:10). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Jika metode drill digunakan dengan baik pada mata pelajaran PAI pokok bahasan hukum nun sukun dan tanwin maka kemampuan siswa kelas V SD Negeri Kalikuta Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2012 dalam memahami hukun bacaan nun sukun atau tanwin dan penerapannya dalam membaca Al Qur’an. dapat meningkat“ 2. Indikator Keberhasilan
Indikator
keberhasilan penelitian ini adalah adanya peningkatan
pemehaman hokum bacaan nun sukun dan tanwin siswa kelas V SD Negeri Kalikuta Kecamatan Grabag sebanyak 80 % siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM ) yaitu 75.
E.
Manfaat Penelitian Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada aspek membaca Al Qur’an peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Kecamatan Grabag tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan strategi drill yang akan mengungkapkan sejauh mana kemampuan memahami hokum bacaan nun sukundan tanwin peserta didik kelas V SD Negeri Kalikuto, sehingga diharapkan memberi manfaat bagi : 1. Manfaat bagi peserta didik Peserta didik lebih termotivasi dalam belajar karena dikenalkan dengan strategi dan media baru, sehingga hasil akan meningkat. 2. Manfaat bagi guru Mendorong guru lebih kreatif dalam penyajian selama proses belajar mengajar berlangsung. 3. Manfaat bagi sekolah Informasi yang didapat dari Penelitian Tindakan Kelas ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah untuk perencanaan di masa mendatang, sehingga dapat memberikan fasilitas dan sarana bagi pengadaan media pendidikan agama Islam.
F.
Definisi Operasional 1. Kemampuan membaca Al Qur’an Kemampuan adalah kesanggupan dan kecakapan seseorang untuk melaksanakan sesuatu (Ngalim Purwanto, 2006: 22). Adapun yang penulis maksudkan dengan kemampuan memehami dan menerapkan hukum bacaan nun sukun dan tanwin dalam membaca Al Qur’an meliputi tiga komponen, yaitu :
a. Makhroj Yaitu yang berkenaan dengan kejelasan dalam pengucapan huruf-huruf Al Qur’an secara jelas dan benar. b. Tajwid Yaitu yang berkaitan dengan tata cara membaca Al Qur’an yang menyangkut hukum bacaan dengan mengikuti kaidah-kaidah membaca Al Qur’an. c. Kelancaran Yaitu berkaitan dengan ketetapan dan kecakapan dalam menyusun kata secara benar dan tepat. Ketiga indikator tersebut sebagai tolak ukur kesempurnaan dalam membaca Al Qur’an. Setiap komponen berisi indikator secara bertingkat yang menerangkan kemampuan dalam membaca
Al Qur’an yang di fokuskan dalam
keaktifan peserta didik. Keaktifan peserta didik dalam belajar, meliputi : 1. Motivasi dan kesiapan peserta didik menerima pelajaran 2. Tingkat perhatian dan keseriusan 3. Kerjasama dalam kelompok 4. Keberanian bertanya/ menjawab pertanyaan 5. Kemauan dalam mendemonstrasikan bacaan 6. Mengerjakan soal 7. Merangkum materi
2. Metode Drill (Hamdani, 2011:237).Metode drill merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi materi yang diajarkan. Menurut Ismail ( 2008:21 ) metode drill adalah pemberi la han kepada siswa agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Dari dua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode drill memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan berulang-ulang suatu keterampilan tertentu berdasarkan petunjuk dari guru Jadi metode Drill adalah metode pemberian latihan kepada siswa untuk meningkatkan kecakapan siswa dengan latihan yang di ulang-ulang berdasarkan petunjuk dari guru.
G.
Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kajian yang bersifat reflektif dari guru untuk mendalami tingkat pemahaman adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan kelas merupakan proses daur ulang, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan serta refleksi yang diikuti perencanaan ulang. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan karena sebagai inovasi pembelajaran yang meliputi metode, media dan evaluasi. Dalam peneli an ini terdiri dari ga (3)
siklus maka sangat memungkinkan adanya perbaikan secara kontinyu. Penelitian tindakan kelas ini akan membantu guru dalam memecahkan beberapa persoalan yang menyangkut pada proses pembelajaran Al Qur’an. Selain itu pula, penelitian ini belum pernah dilakukan di tempat peneliti. Maka merupakan sebuah nilai tawar bagi sekolah, karena belum pernah ada yang meneliti mengenai kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an di Sekolah Dasar Negeri Kalikuto. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas V dari Sekolah Dasar Negeri Kalikuto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang tahun 2011/2012. Jumlah peserta didik yang akan diteli berjumlah 30 yang terdiri dari 21 laki-laki dan 9 perempuan. 3. Langkah-langkah Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang lebih mendalam dan bersifat reflektif. Maka untuk menghasilkan karya yang bagus maka diperlukan perencanaan yang diwujudkan kedalam langkah-langkah nyata. Prosedur penelitian yang akan dilakukan terdiri dari : a. Perencanaan Dalam perencanaan, peneliti akan menyiapkan sebuah skenario pembelajaran yang terangkum dalam rencana program pembelajaran (RPP). Selain itu yang tak kalah penting adalah menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. Perencanaan begitu penting, agar dalam proses pelaksanaanya tidak keluar dari jalur yang telah dibuat. Ibarat sebuah kereta, maka perencanaan adalah rel tempat jalannya kereta. b. Pelaksanaan tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Siklus dalam penelitian tindakan kelas yang kemudian diurai dalam RPP akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian. Pada siklus pertama, pelaksanaan penelitian masih bersifat observasi, artinya bahwa pada siklus pertama peneliti belum terlalu mendalam. c. Evaluasi d. Refleksi.
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Siklus dalam penelitian tindakan kelas yang kemudian diurai dalam RPP akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian. Pada siklus pertama, pelaksanaan penelitian masih bersifat observasi, artinya bahwa pada siklus pertama peneliti belum terlalu mendalam. Pada siklus yang kedua dan ketiga peneliti akan lebih mendalam dalam melakukan penelitian. Pada siklus ini dilakukan lebih mendalam karena telah melakukan evaluasi dan refleksi dari siklus pertama. Pada siklus ini pula peneliti melakukan penilaian dari objek penelitian. Setelah semua siklus telah dilakukan dan prestasinya mengalami peningkatan berdasarkan prosesnya selanjutnya peneliti akan membuat laporan. Laporan inilah yang akan diuraikan pada hasil penelitian tindakan kelas. 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang muncul pada saat penelitian. Secara spesifik Fenomena / gejala
tersebut disebut dengan variabel. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Berdasarkan terminologi dan latar belakang masalah dari penelitian ini maka variabel yang akan diteliti adalah kemampuan peserta didik dalam membaca Al Qur’an. Dari variabel tersebut maka instrumen dalam penelitian ini berupa test tertulis kepada subjek penelitian. Melalui kedua instrumen ini diharapkan akan mampu membantu peneliti dalam melakukan penelitian secara objektif. 5. Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang relevan maka digunakan metode-metode sebagai berikut : a. Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan, pencatatan yang sistematis dengan fenomena penyelidikan dengan alat indera. (Sutrisno Hadi, 1985:36). Metode ini digunakan untuk mencari data yang berhubungan dengan letak geografis sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. b. Wawancara (Interview) Metode ini adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematika dan didasarkan pada tujuan penyelidikan (Sutrisno Hadi, 1988: 136). Wawancara yang akan penulis lakukan secara terpimpin dan bebas. Yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan orang-orang yang terlibat secara langsung. c. Dokumentasi Metode ini adalah metode dalam mencari data atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda
dan lainnya. Sedangkan dokumen yang diambil untuk penulisan skripsi ini adalah data-data yang berkaitan dengan sejarah berdirinya, profil sekolah, jumlah peserta didik, rapor peserta didik, sarana pengajaran, data perpustakaan, jumlah guru dan karyawan, dan struktur organisasi dengan melihat buku dan catatan yang dimiliki sekolah. Selain itu metode ini akan membantu peneliti dalam mencari data tentang prestasi peserta didik, yaitu dengan mencari rapor atau transkip nilai hasil tes semester dari mata pelajaran pendidikan agama Islam. d. Tes Metode tes diartikan sebagai serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik, intelegensi atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 2002: 45). Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam memperoleh data mengenai kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an. 6.
Analisis Data Dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisa kuantitatif dan kualitatif. Analisa kuantitatif, penulis gunakan untuk menganalisa dalam mencari rata-rata kelas dan prestasi ketuntasan belajar siswa. Sedang teknik analisa kualitatif digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk informasi kalimat yang memberikan gambaran tentang ekspresi peserta didik dan sikap pemahaman terhadap pelajaran, maka perlu adanya indikator.
Adapun indikator dalam membaca Al Qur’an adalah :
a. Makhroj Yaitu yang berkenaan dengan kejelasan dalam mengucapkan huruf-huruf Al Qur’an secara jelas dan benar. b. Tajwid Yaitu yang berkaitan dengan tata cara membaca Al Qur’an yang menyangkut hukum bacaan nun sukun dan tanwin
H.
Sistematika Pembahasan Pada skripsi ini, penyusun akan menetapkan sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab, antara lain : Bab I, pendahuluan dalam bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, Metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II, kajian pustaka/ landasan teori dalam bab ini disajikan tinjauan kepustakaan, metode mengajar pendidikan agama Islam dan materi pembelajaran Al Qur’an/ tajwid. Bab III, pelaksanaan penelitian dalam bab ini akan disajikan gambaran umum Sekolah Dasar Negeri Kalikuto, prosedur kerja dalam penelitian, sumber data dan tolak ukur keberhasilan. Bab IV, hasil penelitian dan pembahasan dalam bab ini memuat hasil penelitian tiap-tiap siklus dan pembahasan.
Bab V, penutup dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar 1. Pengertian “ Belajar adalah berubah” dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa perubahan pada individuindividu yang belajar (Sardiman, 1992:23). Belajar juga merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap belajar, seper perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi (Purwanta,1990:85). Untuk dapat disebut belajar maka perubahan harus relatif mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang, berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berharihari,
berbulan-bulan,
ataupun
bertahun-tahun.
Ini
berarti
kita
harus
mengesampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian, atau kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara. Tingkah laku yang mengalami perubahan belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik, maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. Jadi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. (Wijaya, 1994:13) Definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah kegiatan untuk mendapatkan perubahan yang diperoleh dari pengalaman yang berupa pengetahuan. Selanjutnya untuk mendapatkan pengetahuan sebagaimana yang disampaikan oleh para ahli adalah sebagai berikut : 2. Teori Belajar a. Teori belajar menurut ilmu jiwa Daya Menurut teori ini bahwa manusia memiliki daya-daya kejiwaan yang harus dilatih agar menjadi kuat. Belajar adalah melatih daya-daya agar berfungsi. Dari teori ini belajar hanya dengan menghafal (Arifin, 1991:37). b. Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi Menurut teori ini bahwa keseluruhan itu terdiri atas penjumlahan bagianbagian atau unsur-unsurnya. Dalam aliran ini terdapat dua macam teori belajar yang terkenal, yaitu: 1) Teori Conectionisme Teori I dikemukakan oleh Thorndike, mengatakan bahwa belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antar
S
(Stimulus) dengan R (respons) atau tanggapan dari stimulus (Nasution, 1995:37). Belajar adalah proses penerimaan rangsang berupa penyajian bahan-bahan pelajaran dalam berbagai bentuk dan isinya, kemudian anak didik memberikan gerak balas (respons) terhadap rangsang tersebut dan penghayatan sampai pada pengembangan yang disebut oleh Bond gabungan antara S dan R.
2) Teori Conditioning Teori
conditioning
ini
dikemukakan
oleh
Poulov
dalam
(Purwanta, 1997:91) yang mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya sarat. (Conditoning) yang kemudian menimbulkan reaksi (respons) untuk dijadikan seorang itu belajar haruslah memberikan syarat-syarat tertentu. Yang penting adalah kontinyu. Yang diutamakan dalam teori ini adalah belajar yang terjadi secara otomatis. c. Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestal Belajar menurut Gestal dalam (Purwanta, 1997:101) bukan hanya sekedar merupakan proses asosiasi antar stimulus respons yang makin lama makin kuat, karena adanya latihan-latihan atau ulangan-ulangan. Belajar menurut Gestal terjadi karena adanya pengertian. Pengertian ini muncul apabila seseorang telah beberapa saat mencoba memahami suatu masalah tiba-tiba muncul adanya kejelasan, terlihat oleh unsur-unsur yang satu dengan lain, kemudian dipahami sangkut pautnya. Di atas telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh perubahan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sampai dinamakan perubahan tersebut dapat dicapai atau dengan kata lain berhasil baik atau tidaknya belajar adalah tergantung kepada bermacam-macam faktor antara lain adalah faktor individu, kematangan, kecerdasan, motivasi, dan latihan.
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian
Prestasi belajar ialah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Hamdani, 2011:137), sedang menurut Arikunta (2010: 4-5) prestasi belajar adalah merupakan hasil yang diperoleh akibat dari kegiatan belajar yang sangat kompleks. Keadaan yang sangat kompleks itu meliputi siswa, guru, dan personal lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar, sistim evaluasi, sarana penunjang, dan sistem administrasi. Dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi dalam bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga faktor tersebut diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen lainnya yang relevan. Hasil pengukuran tersebut diwujudkan dalam bentuk simbul, angka, kalimat atau huruf. Umumnya prestasi belajar diwujudkan dalam bentuk nilai atau raport. Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh hasil dari kegiatan belajar saja, kualitas pembelajaran bukan satu-satunya penentu bagi hasil belajar atau prestasi belajar siswa, akan tetapi prestasi belajar yang mempengaruhi sangat kompleks. Keadaan itu dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu, input, output, transformasi, dan umpan balik. Input adalah siswa yang memasuki sekolah dinilai kemampuannya untuk mengetahui apakah mampu mengikuti pelajaran atau tidak. Output adalah sejauh mana siswa menyerap pelajaran yang telah diberikan setelah siswa mengikuti pelajaran. Tranformasi adalah mesin yang mengubah input menjadi output. Dalam dunia pendidikan transformasi ini adalah sekolah dan segala yang ada didalamnya. Umpan balik adalah segala informasi yang berkaitan dengan output maupun
transformasi. Umpan balik berfungsi memperbaiki output dan transformasi (Suharsimi Arikunta, 2010:5). 2. Faktor yang Pengaruhi Prestasi Belajar Belajar sebagai proses atau aktifitas, ada dua faktor yang mempengaruhi, yaitu : 1. Faktor dari Dalam Faktor dari dalam meliputi: a. Kecerdasan atau intelegensi Kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan belajar yang disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi (Hamdani, 2011:139). Intelegensi berkaitan dengan potensi diri seseorang untuk berhasil. Dalam belajar semakin tinggi intelegensi seseorang, semakin besar potensi untuk berhasil. b. Faktor Fisiologis Faktor fisiologis melipu 2 hal, yaitu: 1) Kondisi Jasmani pada umumnya. Kondisi jasmani yang optimal akan lain hasilnya dibanding dengan kondisi yang kurang optimal, yang lelah dan lemah. (Suryabrata, 1987:14). 2) Keadaan Fungsi Jasmani Tertentu Menurut Totok Santosa dalam bukunya Layanan Bimbingan Belajar di Sekolah Menengah bahwa Apabila penglihatan dan
pendengaran terganggu maka hal ini dapat menghambat subjek belajar (Santosa,1988:8). 3) Sikap Sikap adalah kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka atau tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan. Siswa harus memiliki sikap positif mampu menggerakkan siswa untuk belajar. Sebaliknya, sikap negatif siswa membuatnya tidak mempunyai kemauan untuk belajar (Hamdani, 2011:140). 4) Minat Minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat berkaitan erat dengan perasaan terutama rasa senang siswa akan sesuatu. Pengaruh minat sangat besar terhadap pembelajaran. Jika siswa senang terhadap sesuatu mata pelajaran, siswa akan belajar dengan senang hati tanpa beban (Hamdani, 2011:140 ). Minat memiliki pengaruh besar terhadap belajar. Pelajaran yang menarik minat siswa akan mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Apabila seseorang mempunyai minat yang besar terhadap sesuatu, maka akan terus berusaha untuk melakukan hingga yang diinginkan tercapai. 5) Bakat Bakat adalah kemampuan potensi yang dimiliki seseorang untuk berhasil. Bakat berkaitan dengan kecakapan. Yaitu kesanggupan
tertentu. Tumbuhnya keahlian tertentu pada siswa tergantung pada bakat yang dimiliki. Bakat mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi belajar siswa pada bidang tertentu.(Syaodih,2003:102) 2. Faktor dari Luar/ Faktor Ekstern Faktor ekstern yaitu faktor dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor itu antara lain adalah : 1. Faktor Sosial Faktor sosial yaitu faktor manusia atau sesama manusia yang ada atau yang kehadiran orang lain di saat seseorang sedang belajar yang sering mengganggu aktivitas belajar. 2. Faktor Non Sosial Yang termasuk faktor ini adalah faktor lingkungan belajar baik dalam bentuk alam seperti cuaca, flora, fauna dan jenis mata pencaharian penduduk, perumahan rakyat dan alat tulis (Brata,1987:18-19).
C. Pengajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam a. Branata (1981:9) ” Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa datang (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993:6). Sedangkan menurut Achmadi “Segala usaha untuk mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani menuju terbentuknya insan kamil sesuai dengan norma Islam” (Achmadi, 1987:10). Menurut Branata dalam (1981:9) “ Pendidikan adalah usaha sengaja
diadakan baik langsung maupun secara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan” b. Marimba (1989:19) “Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama”. Dari pendapat beberapa para ahli tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia dewasa atau memimpin dengan sadar terhadap potensi-potensi jasmani dan rohani untuk mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. 2. Pendidikan Agama Islam (PAI) a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran–ajaran Agama Islam, yaitu 1) Departemen Agama RI berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak–anak agar nantinya setelah selesai dapat memahami, menghayati, mengamalkan ajaran Islam demi keselamatan hidup di dunia sampai akhirat (Departeman Agama RI, 1982:14).
Pendidikan Agama Islam memfokuskan perbuatan
tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika dan estetika. Di samping itu pendidikan tersebut menekankan aspek produktivitas dan kreativitas manusia dalam peran profesinya dalam kehidupan di masyarakat dan alam semesta. 2) Achmadi (Achmadi,1987:9) Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan Islam itu merupakan proses bagi perkembangan kehidupan keagamaan anak
didik, sehingga akan tercapai atau terwujudnya suatu prilaku yang ideal, baik relevansinya pada anak didik kepada masyarakat sekitar dan alam semesta.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam 1) Jazuli (1997:3) Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertawa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. luhur” 2) Dirjen Pendidikan Dasar (1997:5) Tujuan Pendidikan Dasar merupakan penjabaran dari bunyi Undangundang Nomor 2 Pasal 4 yaitu “ ... mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti 3) Zuhairini (1983:3) Tujuan Pendidikan Islam adalah membimbing agar manusia menjadi seorang muslim sejati, beriman, beramal shalih, dan berakhlak mulia berguna bagi masyarakat, agama, dan negara. Dari pendapat para ahli diatasdapat disimpulkan baha tujuan penddika Agama Islam adalah membimbing siswa agar menjadi muslimyang
sejati beriman berakhlak mulia , bermasarakat, berbangsa, dan bernegara yang baik.
3. Ruang lingkup, Tema Sentral, dan Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agama Islam a. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup dalam pelajaran Agama Islam secara garis besarnya adalah untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara lain : 1) Hubungan antara Allah SWT 2) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri 3) Hubungan manusia dengan sesama manusia 4) Hubungan
manusia
dengan
makhluk
lain/lingkungan
Pendais,1997:12) Adapun materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi 1) Keimanan 2) Ibadah 3) Al Qur’an 4) Akhlak 5) Syari’ah 6) Mu’amalah b. Tema Sentral Agama Islam
(Dirjen
Sesuai dengan pedoman bahan ajar dan materi Pendidikan Agama Islam yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tahun (1991:25) bahwa untuk memberi arah yang jelas pada Pendidikan Agama Islam maka disebut Tema Sentral Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, meliputi, siswa mampu beribadah dengan baik dan benar, siswa mampu membaca Al Qur’an, siswa membiasakan akhlak mulia c. Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agama Islam Sebagai tolok ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam seperti yang telah dirumuskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun (1991; 34) sebagai berikut : 1) Siswa memiliki pengetahuan fungsional (dasar) tentang agamanya (a) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang rukun Iman secara maksimal; (b) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang iman kepada Allah; (c)
Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang sepuluh malaikat;
(d) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang iman kepada rasul; (e) Siswa memiliki dasar tentang iman kepada hari akhir; (f)
Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang rukun Islam;
(g) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang cara membaca Qur’an; (h) Siswa memiliki pengetahuan dasar akhlak. 2) Siswa meyakini kebenaran ajaran agamanya dan menghormati orang lain (a) Siswa beriman secara benar;
Al
(b) Siswa beribadah secara benar dan baik; (c)
Siswa berakhlak mulia;
(d) Siswa beramal shaleh; (e) Siswa menjadi warga negara yang baik. 3) Siswa gairah beribadah (a) Siswa melakukan shalat wajib; (b) Siswa melaksanakan shalat secara berjamaah; (c)
Siswa melaksanakan puasa romadhon.
d) Siswa berbudi pekerti luhur (a) Siswa suka bertutur kata yang baik; (b) Siswa berbakti kepada ibu/bapak; (c)
Siswa menghormati identitas kebangsaan dan negara Republik Indonesia yang meliputi Bendera, Lambang Negara, Lagu Kebangsaan Indonesia.
4. Ruang Lingkup dan Pencapaian Pengajaran Al Qur’an tentang Hukum Bacaan Nun Sukun a. Ruang lingkup materi pembelajaran Al Qur’an Pembelajaran Al Qur’an tingkat dasar berbeda dengan pembelajaran di tingkat menengah. Pada tingkat dasar pembelajaran
Al Qur’an terdiri
dari dua tingkatan yaitu menghafal surat pendek dan membaca dan menyalin. Untuk selanjutnya baiklah di sini penulis sampaikan secara rinci: 1) Mengenal huruf dan tanda baca; 2) Membaca kalimat;
3) Membaca Al Qur’an dengan tajwid; 4) Menyalin huruf, ayat dan surat; 5) Menghafal dengan teks dan tanpa teks. Dari materi tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi tiga pola umum yaitu : 1) Pola umum kegiatan belajar menghafal Al Qur’an untuk surat pendek tanpa teks diberikan kelas 1, 2 dan 3 langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : (a) Guru membacakan surat yang harus dihafal secara keseluruhan dengan benar; (b) Guru membacakan murid menirukan; (c)
Guru membacakan per ayat murid menirukan secara kelompok;
(d) Murid secara kelompok berlatih; (e) Murid secara klasikal ikut melafalkan; (f)
Murid diberi pekerjaan rumah untuk memperlancar.
2) Pola umum Kegiatan Belajar Mengajar Membaca Al Qur’an di kelas 4, 5, dan 6 dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Guru membacakan bahan pelajaran secara keseluruhan, murid secara klasikal menirukan; (b) Guru membacakan bahan pelajaran bagian–bagian murid menirukan; (c)
Guru membacakan bagian per bagian murid secara
kelompok
menirukan; (d) Murid yang dipandang mampu membacakan murid secara kelompok menirukan; (e) Murid secara kelompok berlatih;
(f)
Masing-masing kelompok memperagakan;
(g) Murid diberi tugas pekerjaan rumah untuk memperlancar bacaan. 3) Pola umum belajar mengajar menyalin/menulis Al Qur’an Secara umum kegiatan belajar mengajar menyalin/menulis
Al
Qur’an sebagai berikut: (a) Latihan menyalin menulis huruf hijaiyah; (b) Latihan menyalin menulis kata dengan huruf lepas; (c)
Latihan menulis menyalin dengan huruf sambung;
(d) Latihan menyalin menulis kalimat. b. Pencapaian pengajaran Al Qur’an tentang Hukum Bacaan izhar 1) Macam-macam Bacaan Hukum Nun Sukun dan Tanwin Bacaan Hukumbacaan nun sukun dan tanwin pada garis besarnya terbagi menjadi dua macam yaitu : (a) Bacaan Izhar Khalqi Izhar artinya jelas atau terang. Khalqi artinya tenggorokan atau kerongkongan,adapun yang termasuk huruf khalqi yaitu hamza
kha’ ( ˆ ), kha ( w ), ain ( í
khalqi apabila
( ä),
), Ghain ( ø ), Haa ( j ), Dibaca izhar
ada nun sukun atau tanwin diikuti oleh huruf khalqi,
(Tim KKG PAI,1995:5)
Tabel 2.1 Contoh Bacaan Izhar Khalqi
N0
POTONGAN AYAT
BACAAN
SEBAB
1
tÉ= »tGÅ3 ø9$# È@ ÷d r& ô` ÏB Izhar
Nunsukun diikuti hamzah (
2
Zpu‹ÏB%tn #·‘$tR 4’n?óÁ s? Izhar
Nunsukun diikuti ha’ (
3
îpyèϱ »yz >‹ Í´tBöqtƒ ×nqã_ ãr Izhar
4
7pu‹Ï9%tæ >p¨Zy_ ’Îû Izhar
5 6
# )
y
Nunsukun diikuti kho’ (
) ˆ
)
Nunsukun diikuti ain ( í
)
5b qãYøÿxE çŽöxî íô_ r& žóO ßgn=sù Izhar
Nunsukun diikuti ghoin (
ø
4çm÷Ztã öN åk÷]tã ª! $# ôzÓÅÌ §‘ Izhar
Nunsukun diikuti ha ( j
)
)
(b) Izghom Izghom artinya memasukan huruf awal kehuruf berikutnya sehingga melebur menjadi satu.(Tim KKG PAI,1995:8) Bacaan izghom dalam nun sukun dan tanwin ada 2 macam, izghom bighunnah dan izgombila ghunnah, (1) Izghom bighunnah Izghom bighunnah yaitu memasukkan huruf nun sukun atau tanwin kehuruf berikutnya. Adapun yang termasuk huruf izghom bighunnah yaitu ya’ ( “ ), nun ( û ), mim ( P ), dan wawu ( r )
Tabel 2.2 Contoh Bacaan Izghom Bigunnah
NO 1 2 3
POTONGAN AYAT
BACAAN
Izghom bighunah Izghom 3“ tø.Ïe%!$# ÏM yèxÿ¯R b Î)öÏj.x‹ ùs bighunah Izghom Zot£gsÜ •B $Zÿçtྠ(#qè=÷Gtƒ «! $# z` ÏiB ×A qß™ u‘ bighunah (#÷ruŽãÏj9 $Y?$tGô© r& ⨠$¨Y9$# â‘߉ óÁ tƒ 7‹ ͳtBöqtƒ
$yg1§qy™ $tBur <§ øÿtRur Izghom bighunah
4
SEBAB Nun sukun diikuti Ya’ Nun sukun diikuti nun’ Nun sukun diikuti mim Nun sukun diikuti wawu
(2) Izghom bila ghunnah Yaitu memasukkan huruf nun sukun atau tanwin kehuruf lam
(
A ) atau ra’ ( ‘ )
Tabel 2.3 Contoh bacaan izghom Bilaghunnah
NO POTONGANAYAT 1 2
öN ßgn=»yJ ôã r& (#÷ruŽãÏj9 $Y?$tGô© r&
BACAAN
SEBAB
Izghom bilaghunah
Nun sukun diikuti Lam
7puŠÅÊ #§‘ 7pt± ŠÏã ’Îûuqßgsù Izghom bilaghunah
Nun sukun diikuti Ra’
(c) Iqlab Iqlab yaitu berubah yaitu mengubah bunyi nun sukun atau menjadi bunyi mim sukun ( O
)
tanwin
Tabel 2.4 Contoh Bacaan Iqlab
NO
Potongan ayat
Bacaan
$tB ω ÷èt/ .` ÏB žw Î) Iqlab
1
Sebab Nun mati bertemu ba’
(d) Ikhfa’ haqiqi Ikhfa’ yaitu bacaan yang harus dibaca samar samar, yakni antara izhar dan izghom. Adapaun huruf ikhfa ada 15 yaitu ta( N ), Tsa ( ^
) sya (
¸
$ ), qof ( -
), jim ( l ),dal ( Š ),dzal ( Œ ),za ( —
), sha (
É
) kaf ( 8
), dha ( Ú
) ,tha ( Û
),sin ( ¨
) dzha (
ß
) fa’(
)
Tabel. 2.5 Contoh Bacaan Ikhfa’
NO 1
POTONGAN AYAT tóO çFRr& Iw ur
BACAAN IKHFA’
SEBAB Nunsukun diikuti TA’ (
N
)
NO
POTONGAN AYAT
2
#Ós\RW{ $#ur tx.©%!$# t, n=y{ $tBur
3
$tJ y_ ${7ãm tA $yJ ø9$#
BACAAN
SEBAB ^
Nunsukun diikuti Tsa’ (
)
Nunsukun diikuti ja ( l
)
4
öN ÍkÍh5u‘ y‰ ZÏã ôM èd ät!#t“y_
Nunsukun diikuti da(
Š
)
5
5= olm; |N #sŒ #Y‘$tR 4’n?óÁ u‹y™
Nunsukun diikuti dz (
Œ
)
6
çm»oYø9t“Rr& !$¯RÎ)
7
AŽô£ äz ’Å"s9 z` »|¡ SM} $# ¨b Î)
8
î‰ ‹Íky &äóÓx« Èe@ ä. ’n?tã
9
töN ÍkÍEŸx |¹ ` tã öN èd tûïÏ%©!$#
10 11
9, t7sÛ ` tã $¸)t7sÛ ¨ûãùx.÷ŽtIs9
12 13
3“ ur$t«sù ö$VJ ŠÏKtƒ
14
×pyJ Íh‹s% Ò= çGä. $pkŽÏù
15
#’n?tã tb %x. b Î)|M ÷ƒuäu‘r&
Nunsukun diikuti z ( —
)
Nunsukun diikuti sa ( ¨
)
¸
)
Nunsukun diikuti sy(
É
)
Nunsukun diikuti dlo ( Ú
)
Nunsukun diikuti sh’ (
Û
)
Nunsukun diikuti dho( ß
)
Nunsukun diikuti tha’(
Nunsukun diikuti fa ( Nunsukun diikuti qof ( Nunsukun diikuti ka (
$
) -
8
) )
D. Metode Drill
1. Pengertian a. Djamarah (2007:242) Metode drill yaitu mengajar untuk menanamkan kebiasaankebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-
kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
b. Ismail (2008:21) Metode drill adalah latihan-latihan yang diberikan kepada siswa agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasi sepenuhnya oleh peserta didik. c.
Hamdani (2011:273) Metode drill adalah metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki keteguhan atau keterampilan yang lebih tinggi dari pada hal-hal yang telah dipelajari.
2. Langkah-langkah penggunaan metode drill a. Persiapan 1) Menyediakan peralatan yang diperlukan 2) Menciptakan kondisi anak untuk belajar b. Pelaksanaan 1) Memberi pengertian atau penjelasan sebelum dimulai 2) Siswa diberi kesempatan mengadakan latihan ( metode dril) c. Evaluasi atau tindak lanjut 1) Guru membuat kesimpulan dari latihan yang dilakukan 2) Guru bertanya kepada siswa dalam bentuk soal latihan (Djamarah, 2007:117).
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Drill a. Kelebihan Metode Drill 1) Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menghafal
huruf,
kata-kata atau kalimat; 2) Untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam
perkalian,
penjumlahan, pengurangan dan pembagian; 3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan; 4) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam menambah ketepatan serta pelaksanaan; 5) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya; 6) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang komplek, rumit menjadi lebih otomatis. b. Kelemahan Metode Drill 1) Menghambat bakat inisiatif siswa; 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. 3) Kadang-kadang
latihan
yang
diadakan
secara
berulang-ulang
merupakan hal yang monoton, mudah membosankan; 4) Membuat kebiasaan yang kaku karena bersifat otomatis; 5) Dapat menimbulkan verbalisme ( Djamarah, 2007:108-109).
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Siklus I Siklus I peneli an dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2012. Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (70 menit) dimulai pada jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 08.25 WIB, adapun materi pembelajaran adalah hukum bacaan nun sukun yang bekaitan dengan bacaan izhar khalqi
dan dilaksanakan dengan
menggunakan metode drill. Tahapan-tahapannya meliputi : 1. Perencanaan a. Identifikasi permasalahan Permasalahan yang peneliti temukan setelah peneliti melaksanakan siklus prasiklus yaitu rendahnya prestasi belajar terutama dalam materi hukum bacaan mad. Sebagai solusi yang peneliti yang peneliti ambil adalah penggunaan metode drill dalam pembelajran materi hukum bacaan nun sukun dan tanwin yang berkaitan denagan bacaan izhar b. Membuat RPP Langkah selanjutnya dalam siklus I adalah membuat RPP sebagai skenario pembelajaran.
c. Mempersiapkan sarana pembelajaran Guna mendukung lancarnya pembelajaran, langkah selanjudnya yaitu mepersiapkansarana
prasarana
yang
meliputi
buku
pelajaran,
media
pembelajaran, alat peraga dan lembar kerja siswa d. Mempersiapkan instrumen penelitian Instrumen penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, dan meminta teman sejawat yaitu Ibu Nilmawati AMA Pd untuk menjadi asesmen (Penilai) untuk mengukur hasil belajar. 2. Pelaksaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu : a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan doa bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an. b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan, Izhar khalqi dengan menggunakan metode drill Dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Guru memberi soal latihan. Tabel 3.1 Soal latihan Bacaan Izhar Khalqi
N0
POTONGAN AYAT
BACAAN
SEBAB
1
tÉ= »tGÅ3 ø9$# È@ ÷d r& ô` ÏB Izhar
Nunsukun diikuti hamzah (
2
Zpu‹ÏB%tn #·‘$tR 4’n?óÁ s? Izhar
Nunsukun diikuti ha’ (
y
# ) )
3
îpyèϱ »yz >‹ Í´tBöqtƒ ×nqã_ ãr Izhar
4
7pu‹Ï9%tæ >p¨Zy_ ’Îû Izhar
5 6
Nunsukun diikuti kho’ (
ˆ
)
Nunsukun diikuti ain ( í
)
5b qãYøÿxE çŽöxî íô_ r& žóO ßgn=sù Izhar
Nunsukun diikuti ghoin (
ø
4çm÷Ztã öN åk÷]tã ª! $# ôzÓÅÌ §‘ Izhar
Nunsukun diikuti ha ( j
)
)
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi berupa menyimpukan pembelajaran dan mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes tertulis. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. 3. Observasi Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk memgamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi Izhar Khalqi, dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum. Pengamatan dilakukan oleh teman yaitu Ibu Nilmawati, AMAP.d. 4. Refleksi Menilai pelaksanaan siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Baca Tulis AQur’an dengan materi hukum bacaan mad dengan menggunakan metode drill. Hasil dari refleksi untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus II. Agar indikator yang ditetapkan dapat tercapai.
B. Siklus II
Siklus II peneli an dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2012. Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (70 menit), dimulai pada jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 08.25 WIB, adapun materi pembelajaran adalah hukum Idzghom bi ghunnah dan iidzghom bila ghunnah dilaksanakan dengan menggunakan metode drill yang di sempurnakan. Tahapan-tahapannya meliputi : 1. Perencanaan a. Identifikasi Permasalahan Permasalahan yang peneliti temukan setelah peneliti melaksanakan siklus II yaitu belum tercapainya kreteria ketuntasan minimal yaitu rata rata 75 terutama dalam materi hukum bacaan nun mati atau tanwin. Sebagai solusi yang peneliti ambil adalah penggunaan metode drill yang telah disempurnakan dalam pembelajaran materi hukum bacaan nun mati atau tanwin. b. Membuat RPP Langkah selanjutnya dalam siklus II adalah membuat RPP sebagai skenario pembelajaran. Mempersiapkan sarana pembelajaran
Guna mendukung
lancarnya pembelajaran,langkah selaqnjutnya adalah mempersiapkan sarana prasarana yang meliputi buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga dan lembar kerja siswa. c. Mempersiapkan instrumen penelitian Instrumen Penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, dan meminta teman sejawat yaitu Ibu Nilmawati untk menjadi asesmen ( Penilai ) untuk mengukur hasil belajar. 2. Pelaksaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu
a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan do'a bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan Izghom bi gunnah dan izghom bila ghunnah dengan menggunakan metode drill.yang telah disempurnakan dan siswa diberi waktu untuk bertanya. Guru memberi soal latihan.
Tabel 3.2 Soal latihan Bacaan Izghom bighunah
NO 1 2 3 4
POTONGAN AYAT
BACAAN
Izghom bighunah Izghom 3“ tø.Ïe%!$# ÏM yèxÿ¯R b Î)öÏj.x‹ ùs bighunah Izghom Zot£gsÜ •B $Zÿçtྠ(#qè=÷Gtƒ «! $# z` ÏiB ×A qß™ u‘ bighunah (#÷ruŽãÏj9 $Y?$tGô© r& ⨠$¨Y9$# â‘߉ óÁ tƒ 7‹ ͳtBöqtƒ
$yg1§qy™ $tBur <§ øÿtRur Izghom bighunah
SEBAB Nun sukun diikuti Ya’ Nun sukun diikuti nun’ Nun sukun diikuti mim Nun sukun diikuti wawu
Tabel 3.3 Soal latihan Bacaan Izghom bilaghunah
NO 1
POTONGANAYAT öN ßgn=»yJ ôã r& (#÷ruŽãÏj9 $Y?$tGô© r&
BACAAN
SEBAB
Izghom bilaghunah
Nun sukun diikuti Lam
7puŠÅÊ #§‘ 7pt± ŠÏã ’Îûuqßgsù Izghom bilaghunah
2
Nun sukun diikuti Ra’
Tabel 3.4 Soal latihan Bacaan Iqlab
NO
POTONGAN AYAT
BACAAN
$tB ω ÷èt/ .` ÏB žw Î) Iqlab
1
SEBAB Nun mati bertemu ba’
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi berupa menyimpulkan pembelajaran dan mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes lesan. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. 3. Observasi Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk mengamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi hukum bacaan ikha’ dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yaitu Ibu Nilmawati.
4. Refleksi
Menilai pelaksanaan siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi hukum hokum nun mati atau tanwin bacaan izghom dengan menggunakan metode drill. Hasil dari refleksi untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus III.
C. Siklus III Siklus III peneli an dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2012. Pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran (70 menit), dimulai pada jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 08.25 WIB, adapun materi pembelajaran adalah hokum nun mati dan tanwin
ikhfa’
dilaksanakan
dengan
menggunakan
metode
drill.yang
telah
disempurnakan Tahapan-tahapannya meliputi : 1. Perencanaan a. Identifikasi permasalahan Permasalahan yang peneliti temukan setelah peneliti melaksanakan siklus II yaitu masih terdapat siswa yang belum memcapai kreteria ketuntas san minimal terutama dalam materi hukum bacaan hokum bacaan nun sukun bacaan ikhfa’. Sebagai solusi yang peneliti ambil adalah penggunaan metode drill yang disempurnakan dalam pembelajaran materi hukum bacaan , ikhfa’
b. Membuat RPP Langkah selanjutnya dalam siklus III adalah membuat RPP sebagai skenario pembelajaran. c. Mempersiapkan sarana pembelajaran
Guna mendukung lancarnya pembelajaran, lankah selanjutnya
yaitu
mempersiapkan sarana prasaran yang meliputi buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga dan lembar kerja siswa d. Mempersiapkan instrumen penelitian Instrumen penelitian yang peneliti gunakan meliputi format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, dan meminta teman sejawat yaitu Ibu Mafiah, S.Ag untuk menjadi asesmen (Penilai) untuk mengukur hasil belajar. 2. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan skenario yang peneliti rencanakan yaitu : a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran dimulai dengan salam dan doa bersama yang dipimpin ketua kelas. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menjelaskan pentingnya tajwid dalam membaca Al Qur'an. b. Kegiatan inti Guru menjelaskan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan ikhfa’ hakiki dengan menggunakan metode drill. Dan siswa diberi waktu untuk bertanya . Guru memberi soal latihanan
Tabel 3.5 Soal latihan Bacaan Ikhfa’
NO 1 2
POTONGAN AYAT
BACAAN
tóO çFRr& Iw ur #Ós\RW{ $#ur tx.©%!$# t, n=y{ $tBur
SEBAB Nunsukun diikuti TA’ (
N
)
Nunsukun diikuti Tsa’ (
^
)
IKHFA’
NO
POTONGAN AYAT $tJ y_ ${7ãm tA $yJ ø9$#
3
BACAAN
SEBAB Nunsukun diikuti ja ( l
)
4
öN ÍkÍh5u‘ y‰ ZÏã ôM èd ät!#t“y_
Nunsukun diikuti da(
Š
)
5
5= olm; |N #sŒ #Y‘$tR 4’n?óÁ u‹y™
Nunsukun diikuti dz (
Œ
)
6
çm»oYø9t“Rr& !$¯RÎ)
7
AŽô£ äz ’Å"s9 z` »|¡ SM} $# ¨b Î)
8
î‰ ‹Íky &äóÓx« Èe@ ä. ’n?tã
9
töN ÍkÍEŸx |¹ ` tã öN èd tûïÏ%©!$#
10 11
9, t7sÛ ` tã $¸)t7sÛ ¨ûãùx.÷ŽtIs9
12 13
3“ ur$t«sù ö$VJ ŠÏKtƒ
14
×pyJ Íh‹s% Ò= çGä. $pkŽÏù #’n?tã tb %x. b Î)|M ÷ƒuäu‘r&
15
Nunsukun diikuti z ( —
)
Nunsukun diikuti sa ( ¨
)
¸
)
Nunsukun diikuti sy(
É
)
Nunsukun diikuti dlo ( Ú
)
Nunsukun diikuti sh’ (
Û
)
Nunsukun diikuti dho( ß
)
Nunsukun diikuti tha’(
Nunsukun diikuti fa ( Nunsukun diikuti qof ( Nunsukun diikuti ka (
$
) -
8
) )
c. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi berupa menyimpukan pembelajaran dan mengadakan evaluasi sebagai pengukuran hasil pembelajaran berupa tes tertulis. Guru memberi arahan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dan salam. 3. Observasi
Observasi yang berupa pengamatan dilakukan untuk memgamati situasi kelas, proses belajar mengajar dengan materi hukum bacaan nun mati atau tanwin dan juga prestasi belajar siswa apakah sudah mencapai indikator yang ditentukan atau belum. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yaitu Nlmawati A,M,A 4. Refleksi Hasil refleksi kegiatan pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Situasi siswa menjadi kondusif. Semua siswa mengerjakan tugas dengan baik, penelitian dihentikan.
.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Dalam proses perencanaan peneliti menentukan materi pembelajaran yaitu hukum bacaan mad, selanjutnya guru membuat rencana pembelajaran (RP) tentang hukum nun mati dan tanwinl,
selanjutnya membuat alat peraga, yaitu
schema/bagan hukum nun mati dan tanwin berikut contoh -contohnya pada kertas karton dengan warna yang berbeda beda, menentukan kriteria yang harus dicapai siswa yaitu nilai minimal 75 setelah mengikuti pembelajaran sebagai tolok ukur keberhasilan yaitu siswa dapat membaca dengan benar (dengan bobot nilai 30), dapat membaca dengan fasih (dengan bobot nilai 50 dan dapat membaca dengan lancar (dengan bobot nilai 20). Membuat soal sebagai la han, membuat lembar kerja siswa siklus I, kemudian meminta guru lain untuk menolong mengamati. Mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan membentuk kelompok kecil . Selanjutnya pada soal yang telah ditentukan guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan metode drill dengan alat peraga skema hukum bacaan mad dan tulisan pada karton yang berwarna-warni dengan tulisan Al-Qur’an yang mengandung bacaan nun mati dn tanwin dan menggunakan metode drill. Kemudian guru memberikan materi yaitu hukum nun mati dan tanwin lengkap dengan tanda bacanya. Pada mulanya guru menyampaikan secara kelasikal, kemudian siswa dikelompokkan sesuai dengan jumlah anak. Guru membimbing siswa dalam
kelompok dan menunjuk anak yang di atas kemampuan rata-rata untuk mendemonstrasikan bacaan dan sekaligus memimpin diskusi dalam kelompok. Perwakilan dari masing – masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi, dan siswa lain dalam kelompok menanggapi presentasi wakil dari masing-masing kelompok. Pada proses selanjutnya peneliti bekerja sama dengan pengamat lain membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas.. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap hasil belajar siswa dan memberikan penilaian melalui tes tertulis. Materi penilaian meliputi materi tentang hukum bacaan nun sukun yaitu bacaan izhar khalqi ( soal terlampir ) Surat al bayinah.
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I TUNTAS NO
NAMA
NILAI YA
TDK
1
NH
80
V
2
GF
60
V
3
MV
40
V
4
YL
80
V
5
DM
80
V
6
VW
60
V
7
NA
60
V
TUNTAS NO
NAMA
NILAI YA
TDK
8
SB
80
V
9
FS
60
V
10
RDA
40
V
11
AD L
80
V
12
AD A
80
V
13
AR
80
V
14
AW
80
V
15
DU
60
V
16
EF
60
V
17
I
60
V
18
MKA
80
V
19
MZ
80
V
20
NRA
60
V
21
RA
40
V
22
R IR
80
23
SW
60
24
SS
80
V
25
EF
80
V
26
NPR
80
V
27
NL
80
V
V V
TUNTAS NO
NAMA
NILAI YA
TDK
28
NM
80
V
29
RN
80
V
30
QN
80
V
2100 / 70
18
12
56,25%
43,75
Jumlah Rata rata Presentse
70
Setelah peneliti bersama teman sejawat ( Nilmawati) sebagai pengamat dan penilai mengadakan pengamatan dalam kelas, selanjutnya dilaksanakan refleksi terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran dalam kelompok, ternyata ada kelompok yang dalam diskusi kurang kondusif, scara keseluruhan ada 12 siswa yang dak mau bertanya, 12 siswa yang dak mau menjawab dan ada 25 siswa yang kurang bisa kerjasama dalam kelompok, dan 8 siswa yang tidak mau membaca. Hal ini dikarenakan kurang terbiasa antara laki laki dan perempuan dalam satu kelompok, juga masih ada yang kurang berani mengemukakan pendapat, dan ada pula yang ingin mendominasi jalannya diskusi sehingga kurang hidup dalam diskusinya. Dalam mengucapkan panjang pendeknya bacaan juga masih ada yang kurang pas. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I selanjutnya langkah yang di tempuh pada siklus II adalah mengintensifkan pembelajaran, membimbing siswa tanpa putus asa dan memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran, dengan baik dan saran dan petunjuk guru serta mengerjakan tugas yang diberikan.
Tabel 4.2 Presentasi Hasil Belajar Siklus I
Tuntas Jumlah Presentase Rata rata
TidakTuntas 18
12
56.25 %
43,75 % 70
2. Hasil Penelitian Siklus II Pada proses perencanaan peneliti menentukan materi yang akan di sampaikan pada siklus II hukum nun mati atau tanwin, bacaan izghom bighunah dan izghom bila ghunnah Guru membuat Rencana Pembelajaran yang ada hubungannya dengan materi pembelajaran dan merancang membuat alat peraga yaitu sechama hukum bacaan mad dan membuat alat peraga sekaligus sebagai media pembelajaran, tulisan Al Qur’an yang memuat hukum nun mati atau tanwin. Merancang dan membuat soalsoal latihan untuk dikerjakan dalam bentuk lembar kerja siswa ( L K S ) dan soal-soal latihan serta menentukan tolok ukur keberhasilan yaitu siswa dapat membaca dengan benar nilai 30 dapat membaca dengan fasih bobot nilainya adalah 50 dan membaca dengan lancar bobot nilainya adalah 20. Agar anak lebih kondusif, maka guru selalu memperingatkan kepada siswa untuk lebih serius dalam melaksanakan siklus II. Menentukan jadwal dilaksanakannya siklus II, yaitu Minggu ke dua bulan maret 2012.
Pada saat yang telah ditentukan guru melaksanakan pembelajaran dengan alat peraga schema nun mati dan tanwin yaitu bacaan izghom bighunnah dan izghom bila ghunnah pada kertas karton yang bertulisan ayat Al Qur’an yang mengandung bacaan izghom bighunnah dan izghom bila ghunnah dan dalam penyampaiannya menggunakan metode driil. Metode drill. guru memberikan beberapa contoh penyelesaian lembar kerja. Pembelajaran disampaikan secara kelasikal seperti penyampaian pada siklus I. Setelah selesai siswa diberi penjelas kemudian diadakan penilaiandengan menggunakan tes lesan dan tulis dengan materi surat Al Bayinah. Tabel 4.3 Hasil Pos Tes Siklus II
Tuntas No
Nama
Nilai
Keterangan Ya
1
NH
80
V
2
GF
80
V
3
MV
60
4
YL
100
V
5
DM
80
V
6
VW
80
V
7
NA
80
V
8
SB
80
V
Tdk
v
Tuntas No
Nama
Nilai
Keterangan Ya
9
FS
80
10
RDA
60
11
AD L
80
V
12
AD A
80
V
13
AR
80
V
14
AW
80
V
15
DU
80
V
16
EF
80
V
17
I
80
V
18
MKA
80
V
19
MZ
80
V
20
NRA
80
V
21
RA
60
22
R IR
80
V
23
SW
100
V
24
SS
100
V
25
EF
80
V
26
NPR
80
V
27
NL
80
V
28
NM
80
V
Tdk
V v
v
Tuntas No
Nama
Nilai
Keterangan Ya
Tdk
29
RN
80
V
30
QN
80
V
2400
27
3
90%
10%
Jumlah Rata rata Presentase
Setelah peneliti
80
mengadakan pengamatan selanjutnya refleksi seluruh
pelaksanaan siklus II. Seluruh siswa dalam kelompok telah melaksanakan tugas masing-masing anak telah membawa Al Qur’an, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar berjalan tertib dan lancar sesuai dengan yang direncanakan namun demikian masih ada siswa yang pasif dalam diskusi maupun dalam mengerjakan soal, hal ini dapat diatasi dengan memberi motivasi dan arahan secara intensif karena materi termasuk sulit siswa membedakan mad badal dan mad jaiz munfasil. hal ini dapat diatasi dengan mengulang-ulang dan bimbingan guru serta siswa diberi pekerjaan rumah. Kerja sama siswa dalam kelompok cukup baik sudah tidak ada yang ingin mendominasi siswa sudah timbul keberanian untuk mengeluarkan pendapat dan untuk menjawab, tutor sebaya pun mulai kelihatan aktif membimbing teman yang kurang menguasai. Pekerjaan siswa belum rapi rata-rata masih banyak coretan. Untuk memantapkan penguasaan materi anak diberi pekerjaan rumah yaitu mencari bacaan , bacaan izghom bighunnah dan izghom bila ghunnah
Tabel 4.4 Hasil Siklus I dan II
SIKLUS II
SIKLUS I Tuntas
TidakTuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
JUMLAH
18
12
27
3
PRESEN
56,25%
43,75%
90%
10%
RATA RATA
70
80
3. Hasil Penelitian Siklus III Pada proses perencanaan peneliti menetapkan materi pada siklus III yaitu hukum nun mati dan tanwin bacaan ikhfa’, selanjutnya guru membuat Rencana Pembelajaran ( RP ) yang berkaitan dengan materi yang telah ditetapkan dan merancang pembelajaran dengan menggunakan metode drill , serta membuat alat peraga dan sekaligus sebagai media pembelajaran disamping Al Qur’an, yaitu scema hokum ikhfa’. Dan pembuat soal-soal latihan dalam bentuk lembar kerja siswa ( L K S ) dan juga soal-soal latihan dan soal test akhir penelitian serta menentukan tolok ukur keberhasilan siswa yaitu yaitu dengan tes lesan dengan materi sebagai berikut.
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus III
TUNTAS NO
NAMA
SKOR
NILAI YA
1
NH
4
80
v
2
GF
4
80
v
3
MV
4
80
v
4
YL
5
100
v
5
DM
4
80
v
6
VW
4
80
v
7
NA
5
100
v
8
SB
4
80
v
9
FS
5
100
v
10
RDA
4
80
v
11
AD L
4
80
v
12
AD A
4
80
v
13
AR
4
80
v
TDK
TUNTAS NO
NAMA
SKOR
NILAI YA
14
AW
4
80
v
15
DU
4
80
v
16
EF
5
100
v
17
I
4
80
v
18
MKA
4
80
v
19
MZ
4
80
v
20
NRA
4
80
v
21
RA
4
80
v
22
R IR
4
80
v
23
SW
5
100
v
24
SS
4
80
v
25
EF
4
80
v
26
NPR
4
80
v
27
NL
4
80
v
28
NM
4
80
v
29
RN
4
80
v
30
QN
4
80
v
Jumlah
2500
30
Rata Rata
83,3
Prosentase
100%
TDK
0
Tabel 4.6 Hasil Siklus I , II, dan III
SIKLUS I
NO
SIKLUS III
SIKLUS II
TUNTAS
TIDAK
TUNTAS
TIDAK
TUNTAS
JUMLAH
18
12
27
3
30
Prosentase
56,25%
43,75%
90%
10%
100%
Rata rata
70
80
TIDAK
0
83.3
. Semua siswa telah melaksanakan tugas masing-masing, sehingga pada pelaksanaan demonstrasi kelompok dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Dalam kelompok maupun dalam mengerjakan tugas, di dalam mengerjakan soal-soal latihan (LKS). Kerja sama antar siswa dalam kelompok baik, saling membantu dalam
melaksanakan tugas dari guru. Adapun hasil belajar siswa dalam siklus III baik, dengan ketuntasan 100 % individu.
B. Pembahasan Pembahasan ini lebih banyak didasarkan pada pengamatan dan refleksi pada setiap siklus. Berdasarkan hasil refleksi didapatkan antara lain terdapat siswa yang tidak membawa Al Qur’an, sehingga dalam kelompoknya terganggu dan terhambat. Juga terdapat siswa yang canggung hal ini disebabkan karena kurang terbiasa dalam satu kelompok terdiri laki-laki dan perempuan, Juga terdapat anak yang pasif dalam berdiskusi, tetapi ada pula yang over aktif sehingga mendominasi jalannya diskusi bahkan sampai menyeberang kelompok lain. Hal ini bisa diatasi dengan bimbingan guru secara intensif. Masih terdapat siswa yang sulit membedakan antara izghom bighunnah dan bacaan ikhfa’ juga dalam mengucapkan pendek panjangnya bacaan, dalam mengerjakan siswa masih ada yang tidak mencantumkan sebab dibaca mad, lembar kerja siswa masih banyak coret-coretan sehingga kurang rapi. Permasalahan yang dijumpai pada siklus I akan diatasi pada pelaksanaan siklus II dan siklus III. Pada pelaksanaan siklus II berjalan dengan baik hasilnya pun ada meningkat, kecanggungan siswa dalam kelompok sudah berkurang siswa mulai terbiasa dengan kerja kelompok , siswa yang over aktif juga sudah tidak ada, siswa yang tidak berani bertanya dan mengeluarkan pendapat sudah mulai tumbuh, untuk menjadi relawan dalam membaca pada tiap kelompok sudah banyak yang menunjukkan jari untuk
mewakili kelompoknya, tutor sebaya sudah mulai berjalan walaupun disana-sini masih sedikit ada kekurangan. Kesalahan pada pekerjaan siswa yang sering terjadi pada siklus I sudah berkurang yaitu dalam melafalkan sebab dibaca izhar, baik izghom bighunah maupun ikhfa’. Semua siswa pada siklus II sudah melaksanakan tugas dari guru seperti untuk membawa Al Qur’an dan mengerjakan pekerjaan rumah sehingga pelajaran menjadi lebih kondusif bila dibanding degan siklus I.
Pelaksanaan siklus III berjalan lebih baik, siswa telah terkondisi dengan baik, dalam pengucapan bacaan pendek dan panjang juga sudah dapat membedakannya. Dalam melaksanakan tugas siswa sudah berani membaca, kecanggungan pun juga sudah tidak tampak, siswa juga sudah menyebutkan sebab dibaca izhar . Pekerjaan siswa juga sudah tampak rapi coretan-coretan pada kertas pekerjaannya juga sudah tidak tampak lagi. Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus I, II Dan III
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
NO TUNTAS
TT
T
TT
T
TT
JMLAH
18
12
27
3
30
0
PRESENTASI
56,25 %
43,75%
90 %
10%
100 %
0%
RATA RATA
70
80
85
Keterangan T = Tuntas TT = Tidak Tuntas
Dari analisa data di atas bahwa ketuntasan belajar pada siklus I 76 % dengan perolehan nilai rat-rara68,60, pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 93% dengan perolehan nilai rata-rata 80,dan siklus III 100% dengan nilai rata 85 Kenaikan ini dipertahankan pada pembelajaran siklus III yaitu dengan perolehan ketuntasan 100% dan rata-rata nilai 85. Ini berar bahwa pembelajaran dengan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran membaca Al Qur’an dalam pemahaman hukum bacaan nun sukun dan pengaplikasiannya, hal ini diperkuat dengan hasil tes akhir yaitu ‘ dengan ketuntasan 100% dan rata-rata nilai 85. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yaitu “ Jika metode drill diterapkan dengan baik maka kemampuan memahami hukum nun sukun atau tanwin dan penerapannya dalam membaca Al Qur’an pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri Kalikuto Tahun Ajaran 2011/2012 dapat meningkat” dapat meningkat “dapat di terima
BAB V P E N U TUP A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Metode Drill dapat meningkatkan kemampuan menerapkan hukum bacaan mati atau tanwin dalamnmembaca Al Qur’an siswa Sekolah Dasar Negeri Kalikuta Kecakamatan Grabag tahunn 2012. Kesimpulan
ini diambil berdasarkan pada hasil penelitian yang
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan belajar pada setiap siklus. Hasil penelitian diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I dengan nilai rata rata 70 (sebesar 56,25 % ) kesiklus II dengan nilai rata rata 80 (sebesar 90 %), siklus III nilai rata 83,3 (sebesar100%) dengan demikian terjadi peningkatan dari Siklus I ke Siklus II sebesar adalah 33,75 %
(9% -56,25 %). sedang
peningkatan dari siklus II ke siklus III adalah 10 % ( 100 % - 90 % ).
B. Saran Peneliti memberikan saran sebagai berikut 1. Pihak sekolah hendaknya membuat pedoman kurikulum yang lebih lengkap dengan memasukkan silabus BTQ dan RPP 2. Metode drill sebaiknya dipergunakan pada pembelajaran baca AlQur’an karena terbukti mampu meningkatkan prestasi siswa..
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
: ROSHIDAH
NIM
: 11410110
Kelas
: 10 F
Tempat, Tanggal lahir : Magelang, 3 Juli 1956 Alamat
: Sumber Agung 11 Rt. 23 Rw. 8 Kel. Secang, Kec. Secang Kabupaten Magelang
Pendidikan
: 1. SD Negeri Kayupuring tahun 1968 2. PGA 4 tahun 1976 3. PGA 6 tahun 1978 4. DII Walisongo Semarang tahun 1997 5. Mahasiswa STAIN Salatiga 2012