Pengujian Meter Kadar Air
1
POKOK BAHASAN 1
Meter Kadar Air (MKA)
2
Pengujian MKA Pengujian MKA Metode Referensi Pengujian MKA Metode Master Meter
Pengujian MKA Metode Master Sample
2
Review 1 2 3
Definisi Kadar Air dan Meter Kadar Air Arti Penting Penentuan Kadar Air
Metode Penentuan Kadar Air
3
Review Lanjutan…….. 1
Definisi Kadar Air
Kadar Air (Moisture Content)
Banyaknya kandungan air yang ada pada benda tersebut.
Conventionally defined as the loss in mass expressed as a percentage of the mass of sample (% mass) of a product under test conditions specified (OIML R-59).
4
Review Lanjutan……..
Pengukuran kadar air berpengaruh terhadap kualitas produk dan nilai transaksi dari suatu produk/komoditas
Instansi pemerintah yang menangani kemetrologian, wajib menertibkan dan menguji alat ukur kadar air.
UU No.2 tahun 1981 Permendag No.8 tahun 2010 SK Dirjen PDN No. 38 tahun 2010 5
Review Lanjutan…….. 2
Arti Penting Penentuan Kadar Air
Persyaratan Kualitas untuk harga pembelian :
25 % • Beras
14 % * Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2012
• Gabah kering panen
• Gabah kering giling
14 % 6
Review Lanjutan…….. Metoda penentuan kadar air
Metoda Thermogravimetri
Metoda Kimia
Metoda Spektroskopi
Metoda Lainnya
Infrared drying
Titrasi Karl-Fischer
Spektroskopi infrared
Rapat massa
Halogen drying
Kalsium karbida
Spektroskopi microwave
Refractometry
NMR
Konduktivitas
Oven drying Microwave drying Metoda P2O5
Kapasitansi
Metoda distilasi
Kromatograpi gas
7
1. METER KADAR AIR Meter Kadar Air (MKA) adalah suatu alat ukur yang dapat
menentukan kadar air suatu komoditi
8
1. Lanjutan……..
Pengelompokan Meter Kadar Air
9
2. PENGUJIAN METER KADAR AIR 1
Metode Referensi 2
Membandingkan penunjukan MKA uji terhadap hasil penentuan kadar air dari metode referensinya
Master Meter
Membandingkan penunjukan MKA uji dengan MKA yang dianggap sebagai master meter.
Master Sampel
MKA diuji langsung dengan contoh biji-bijian yang telah diketahui harga standar kadar airnya.
3
4
Pengujian Satu Titik
Pengujian dilakukan terhadap satu titik penunjukan saja. 10
3. PENGUJIAN MKA METODA REFERENSI 1
Metode Referensi
Membandingkan penunjukan MKA uji terhadap hasil penentuan kadar air dari metode referensinya
1. Menentukan kadar air biji-bijian (Beras & gabah)
2. Menentukan kadar air biji-bijian berminyak (Biji cokelat) 3. Menentukan kadar air jagung
11
Metode referensi praktis menentukan kadar air biji-bijian, biji-bijian berminyak dan jagung untuk menguji MKA
PRINSIP :
1
Pengurangan massa biji-
Persiapan peralatan dan sampel
bijian, biji-bijian berminyak dan jagung yang dipanaskan pada suhu 130 ± 3
oC
(biji-
2
Pengukuran Kadar Air
bijian dan jagung); 103 ± 2 oC (biji-bijian berminyak)
MKA uji dan Oven
disebabkan oleh hilangnya air, sehingga berkurangnya
massa tersebut dianggap sebagai massa air
3
Perhitungan Hasil % Kadar Air 12
3. Lanjutan…….. Persiapan Peralatan 1. Timbangan 2. Alat penggiling 3. Oven listrik dengan thermoset (suhu stabil 130 oC
– 133 oC )
4. Cawan logam (tidak menyerap air dan berpenutup) 5. Desikator 6. Alat Saringan 7. MKA uji
TIMBANGAN ANALITIK GRINDER CAWAN OVEN DESIKATOR
3. Lanjutan…….. Persiapan Sampel 1. Sampel primer 2. Memenuhi syarat kualitas dan kuantitas (tidak berhama,
tidak rusak, tidak bau, bersih) 3. Siapkan sampel untuk
beberapa tingkatan kadar air yang berbeda ± 250 g
Diameter biji-bijian 1,7 mm; 1 mm dan 0,5 mm
4. Sampel disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap air. 14
2. Cara Kerja Pengujian MKA dengan Metode Referensi
1
• Contoh biji-bijian diukur dengan MKA uji sebanyak 3 kali • Catat hasil penunjukan (A %)
2 5g
Sampel basah
Menimbang sampel basah (Mb)
Menghaluskan sampel
4,382 g
Menimbang sampel kering (Mk)
Pengeringan
T = 130 ± 3 oC, selama 2 jam (B) selama 4 jam (J) o T = 103 ± 3 C, selama 3 jam (BBM)
* Penimbangan : 2 contoh pada tingkatan yang sama
Setelah 2 ;3;4 jam, masukan ke desikator selama min. 30 menit 15 Masukan kembali ke dalam oven selama 1 jam Mkn-1 dan Mkn ≤ 0,005 g *biji-bijian berminyak*
2. Perhitungan kadar air
Mb Mk A%
KA%
Mb Mk KA x 100 % Mb
Mb = Massa basah contoh tanpa wadah (g) Mk = Massa kering contoh tanpa wadah (g) * Bila perbedaan kadar air dari 2 contoh pada tingkatan yang sama berbeda > 0,2% pengujian diulang untuk contoh yang berbeda
E
E = (A – KA) % A = Penunjukan MKA uji KA = Nilai Kadar air yang ditentukan metode referensi 16
3. PENGUJIAN MKA METODA MASTER METER
2
Master Meter
Membandingkan penunjukan MKA uji dengan MKA sejenis yang dianggap sebagai master meter.
• Di uji dengan metode referensi • Surat Keterangan Pengujian masih berlaku
17
Metode Master Meter Untuk Menguji MKA 1
PRINSIP : Membandingkan penunjukan
Persiapan peralatan dan sampel
Master MKA dengan penunjukan suatu MKA yang sedang diuji/ditera. Master MKA tersebut harus
2
Pengukuran Kadar Air MKA uji dan Master MKA
mempunyai kelas ketelitian lebih tinggi dan kesalahan
1/3 dari MKA yang ditera.
3
Perhitungan Hasil % Kadar Air 18
3. Lanjutan……..
Persiapan Peralatan 1. Master MKA 2. MKA Uji 3. Alat kerja bantu lain : - Spatula - Wadah/kertas timbang
19
3. Lanjutan…….. Persiapan Sampel 1. Sampel primer 2. Memenuhi syarat kualitas dan kuantitas (tidak berhama,
tidak rusak, tidak bau, bersih) 3. Siapkan contoh ± 250 g
4. Sampel disimpan dalam wadah tertutup rapat dan
Diameter biji-bijian 1,7 mm; 1 mm dan 0,5 mm
kedap air.
20
20
3. Cara Kerja Pengujian MKA dengan Metode Master MKA
1
• Contoh biji-bijian diukur dengan master MKA (triplo) = Yo % • Contoh biji-bijian di ukur dengan MKA uji (triplo) = Xo %
2 5g
Sampel basah
Menimbang sampel basah (Mb)
Menghaluskan sampel
E = (X – Y) %
Master MKA
T sesuai jenis sampel MKA Uji
21
3. Metode Master Sampel Untuk Menguji MKA
Pengkondisian Kadar Air Sampel Standar (Reference sample) preconditioning mengkondisikan kadar air dari sampel standar. Sampel digunakan untuk : (1) Mengembangkan kurva kalibrasi dari moisture meter (MKA) (2) Peneraan moisture meter (MKA)
22
The equilibrium moisture content is usually different between wetting process and drying process. This phenomenon is called as the “hysteresis.” Fig.1 Equilibrium moisture contents on brown rice under wetting process and drying process at 20℃ and 70% RH.
Adjustment of Moisture Content by Moistening
24
3. Lanjutan…….. Homogenasi dan Penyimpanan Meminimalisir dispersi kadar air dan menjaga kualitas sampel 1. Homogenasi
2. Penyimpanan • The lower temperature the quality of the samples is stored, the better the quality is obtained. • Freezing should be avoided since the ice crystal will damage the grain tissue and will change the physical properties. • It is impossible to maintain the quality of sample forever even if they are stored at 5˚C.
25
4. BATAS KESALAHAN Maximum permissible errors (MPE): (1) Purposes type approval, initial verification and verifications in-service) (2) Categories of the instruments (classes I & II) (3) Kinds of sample (maize, rice, sorghum, sunflower or others). For example, MPEs in type approval for the instruments in ‘class I’ used for rice are 0.4 % in mass fraction (≤10 % MC) and 4 % in moisture content (>10 % MC).
26
4. Lanjutan…….. Kesalahan maksimum yang diizinkan (Maximum Permissible Error) bagi meter kadar air adalah :
Kelas I
Kelas II
Biji-bijian dan biji-bijian berminyak selain jagung, padipadian, sergum dan bunga matahari
Biji-bijian jagung dan padipadian, sergum dan bunga matahari
0,3% dari massa basahnya jika kadar air yang dikandung ≤10%
0,4% dari massa basahnya jika kadar air yang dikandung ≤ 10%
3/100 dari kadar airnya bila kadar air yang dikandung >10%
4/100 dari kadar airnya bila kadar air yang dikandung > 10%
0,4% dari massa basahnya jika kadar air yang dikandung ≤ 10%
0,5% dari massa basahnya, jika kadar air yang dikandung ≤10%
4/100 dari kadar airnya bila kadar air yang dikandung >10%
5/100 dari kadar airnya jika kadar air yang dikandung >10%
Tera : ditambah 0,2% dari massanya. Tera ulang : ditambah 0,4% dari massanya.
27
4. Lanjutan…….. 1. Appendix I: Practical reference methods for the verification. ISO 712 (1979) is referred.
2. Appendix II: Routine reference method for the verification. ISO 665* (1977) is referred. 3. Appendix III: Metrological controls. Specifics the procedures of type approval and initial/periodical verifications. ISO 7700* part 1 and 2 (1984) are referred as the reference method for checking the moisture meters. However, this appendix is a sample and is not applicable to all countries. *ISO 712: Cereals and cereal product-Determinatntent *ISO 665: Oilseeds - Determination of moisture and volatile matter content *ISO 7700 : Check of the calibration of moisture meters - Part 1: Moisture meters for cereals. - Part 2: Moisture meters for oilseeds.
28
Praktikum
29
Kesimpulan Meter Kadar Air
Alat untuk mengukur kadar air dari suatu komoditas tertentu
Pengelompokan Meter Kadar Air : 1. Ketelitian 2. Spesifikasi 3. Penunjukan Metode Pengujian Meter Kadar Air : 1. Metode Referensi 2. Metode Master Meter 3. Metode Master Sampel 4. Penunjukan satu titik
30
S.E.L.E.S.A.I
31