NUTRISI DAN MATERNA “PENGUJIAN KADAR AIR, LEMAK KASAR, KADAR ABU, ENERGI, PROTEIN KASAR, SERAT KASAR PADA JAGUNG” DOSEN PENGAMPU: Ir. ANDANG ANDIANI L. M.Si
KELOMPOK II 1. 2. 3. 4. 5.
JUNAIDI P SAPUTRA MEBENDIE JURADI JUSTUS J NGEPAK KARNO
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2012
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 1
PRAKATA Puji syukur kelompok II panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kelompok II dapat menyelesaikan laporan praktikum nutrisi dan materna pada pengujian jagung untuk mengetahui kadar air, lemak kasar, kadar abu, energi, protein kasar dan serat kasar dengan baik. Laporan ini dibuat untuk kelengkapan dari mata kuliah nutrisi dan materna. Dalam kesempatan ini pula kelompok II mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1.
Ir. Andang Andiani L. M.Si. Selaku dosen pengampu.
2.
Dr. Ir. Hadi Haryanto, MP Selaku dosen pengampu.
3.
Semua anggota kelompok II yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini praktikum ini. Kelompok II menyadari penyusunan laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kelompok II mengharapkan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, demi perbaikan laporan praktikum dimasa yang akan datang.
Magelang, 24 Oktober 2012
Kelompok II Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 2
DAFTAR ISI Halaman COVER DEPAN ............................................................................................................ PRAKATA ..................................................................................................................... DAFTAR ISI ..................................................................................................................
1 2 3
I.
PENDAHULUAN ..................................................................................................
4
A. Latar Belakang .................................................................................................
4
B. Tujuan ..............................................................................................................
4
II. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................
5
III. MATERI DAN METODE ......................................................................................
6
A. Pengujian Kadar Air Jagung ............................................................................
6
B. Pengujian Lemak Kasar Jagung .......................................................................
7
C. Pengujian Kadar Abu Jagung ..........................................................................
7
D. Pengujian Protein Kasar Jagung ......................................................................
8
E. Pengujian Energi Jagung .................................................................................
10
F. Pengujian Serat Kasar Jagung .........................................................................
11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................
12
A. Hasil .................................................................................................................
12
1.
Hasil Pengujian Kadar Air Jagung ...........................................................
12
2.
Hasil Pengujian Lemak Kasar Jagung ......................................................
13
3.
Hasil Pengujian Kadar Abu Jagung ..........................................................
14
4.
Hasil Pengujian Protein Kasar Jagung ......................................................
15
5.
Hasil Pengujian Energi Jagung .................................................................
17
6.
Hasil Pengujian Serat Kasar Jagung .........................................................
18
B. Pembahasan .....................................................................................................
20
V. SIMPULAN ............................................................................................................
20
VI. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
20
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 3
I.
PENDAHULUAN A. Latar belakang
Jagung (Zea mays L) adalah tanaman sejenis rumput-rumputan yang sering disebut maize. Jagung berasal dari Meksiko dan merupakan hasil evolusi tanaman rumput liar Teosinte (Zea mayssp. Mexciana). Berawal dari Perudan Meksiko, tanaman jagung berkembang ke daerah Amerika Tengah dan selatan kemudian berlayar ke Eropa dan bagian utara Afrika. Di awal abad ke-16, jagung sampai di India dan Cina. Tanaman jagung masuk ke Indonesia dibawa bangsa Portugis dan Spanyol pada abad ke-16 melalui Eropa, India dan Cina. Jenis jagung yang banyak ditanam di Indonesia adalah jagung gigi kuda, jagung mutiara, jagung berondong dan jagung manis. Jenis jagung yang penting sebagai makanan pokok adalah jenis jagung gigi kuda dan jagung mutiara. Saat ini berbagai varietas unggul telah dianjurkan untuk ditanam di daerah rendah seperti varietas Arjuna, varietas IPB-4, varietas H-6, varietas Bromo,varietas Bogor-Composite-2, varietas Genjah Kertas, varietas Kretek. Sedangkan untuk daerah tinggi disarankan untuk menanam varietas Bastar Kuning, varietas Bima, varietas Pandu. Pemenuhan kebutuhan pangan masih menjadi masalah bagi bangsa Indonesia saat ini. Ditinjau dari sisi ketersediaan dan kecukupan pangan pokok berbasis karbohidrat, negara masih sangat bergantung pada komoditas beras. Kondisi negara yang makanan pokoknya hanya bergantung pada satu jenis makanan pokok saja (dalam hal ini beras) akan menghadapi masalah bila terjadi gangguan pada sistem produksi dan distribusi. Oleh karena itu diversifikasi pangan menjadi sangat penting artinya. Di Indonesia, jagung merupakan komoditas serealia kedua setelah beras dimana jagung mempunyai peranan penting dalam hal penyediaan bahan pangan, bahan baku industri dan pakan ternak. B. Tujuan Tujuan praktikum agar mahasiswa mengetahui dan memahami cara pemakaian, mengoperasikan alat-alat yang ada dilab nutrisi dan mengetahui kandungan kadar air, lemak kasar, kadar abu, energi, protein kasar dan serat kasar pada jagung.
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 4
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan komposisi kimia 100 gram biji jagung dengan berat kering mengandung kadar air yaitu 12 - 14%, mengandung pati yaitu 60 - 65%, mengandung protein kasar yaitu 8,3 - 8,5%, mengandung lemak kasar yaitu 4,4 - 4,5%, mengandung kadar abu yaitu 1,5% 1,6% dan mengandung serat kasar yaitu 2,3 - 2,4%. Komposisi kimia diatas menunjukkan bahwa kadar protein jagung secara umum kurang dari 9% baik jagung pakan maupun jagung pangan. Jagung yang berkembang di Indonesia saat ini memiliki kelemahan dari segi nutrisi. Perbaikan kandungan protein pada jagung sangatlah penting untuk daerah-daerah yang mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok dan bahan untuk ternak, (Balai Penelitian Pangan Sukarami, 2001). Biji jagung berbentuk bulat dan tumbuh melekat di tongkol jagung. Susunan biji jagung pada tongkol jagung berbentuk spiral. Jumlah biji jagung dalam satu tongkol berkisar antara 300-1000 biji jagung. Bagian rambut dari tongkol jagung merupakan tangkai putik yang muncul melalui sela-sela deret biji dan tumbuh menjulur keluar dari kelebot. Rambut memiliki cabang-cabang yang halus yang berfungsi untuk menangkap tepung sari pada saat pembuahan, (Freddy. K. S, 2012). Karakterisasi biji jagung merupakan jenis serealia dengan ukuran biji terbesar dengan berat rata-rata 250-300 mg. Biji jagung memiliki bentuk tipis dan bulat melebar yang merupakan hasil pembentukan dari pertumbuhan biji jagung. Biji jagung diklasifikasikan sebagai kariopsi, hal ini disebabkan biji jagung memiliki struktur embrio yang sempurna serta nutrisi yang dibutuhkan oleh calon individu baru untuk pertumbuhan dan perkembangan menjadi tanaman jagung, (Fenny. A, 2008). Sifat Morfologi dan Anatomi biji jagung tersusun dari 4 bagian terbesar yaitu: perikarp (5%), endosperm (82%), lembaga (12%) dan tip cap (1%). Endosperm merupakan bagian biji jagung yang mengandung pati. Endosperm jagung terdiri atas endosperm keras (horny endosperm) dan endosperm lunak (floury endoperm). Endosperm keras terdiri-dari sel-sel yang lebih kecil dan rapat demikian pula halnya dengan susunan granula pati didalamnya sedangkan endoperm lunak mengandung pati yang lebih banyak dengan susunan tidak serapat pada bagian endosperm keras, (Freddy. K. S, 2012).
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 5
III.
MATERI DAN METODE
A. Pengujian Kadar Air Jagung 1.
2.
Bahan dan Alat a.
Jagung
b.
Vochdost
c.
Desikator
d.
Timbangan
Cara Kerja Botol timbang (vochdost) Dioven pada suhu 1050C selama 1 jam Didinginkan dalam desikator Ditimbang dengan bobot 19,302 gram ber Diisi dengan sampel @ 1,011 gram Dioven pada suhu 1050C selama 2-3 jam
Didinginkan dalam desikator
Ditimbang Dioven pada suhu 1050C selama 30 menit
Didinginkan dalam desikator
Ditimbang dgn berat konstan (20,187 gram)
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 6
B. Pengujian Lemak Kasar Jagung 1.
Bahan a. Jagung b. Methanol PA atau pelarut lemak lain
2.
Cara Kerja a.
Sampel ditimbang 3,010 gram jagung, masukkan dalam selongsong / thimble.
b.
Oven selongsong dengan suhu 1020C + 20C selama 2 jam.
c.
Oven cup atau vessel dengan suhu 1020C + 20C selama 30 menit.
d.
Dinginkan dalam desikator.
e.
Timbang berat cup (75,228 gram).
f.
Isi cup dengan methanol masing-masing sampel 70 ml.
g.
Nyalakan alat sampai suhu plate mencapai 2100C (pengaturan suhu untuk methanol)
h.
Lakukan perendaman (immersion) selama 60 menit.
i.
Lakukan pencucian (washing) selama 60 menit untuk pakan.
j.
Lakukan recover selama 30 menit.
k.
Oven ekstrak dalam cup dengan suhu 1020C + 20C selama 30 menit.
l.
Dinginkan dalam desikator dan timbang sampai bobot konstan maksimal 1 mg.
Keterangan Kadar lemak = W2 – W1 x 100% Ws W1 = Bobot vessel atau cup sebelum ekstrak (75,228 gram). W2 = Bobot vessel atau cup setelah ekstrak (75,341 gram). Ws = Bobot sampel (3,010 gram). C. Pengujian Kadar Abu Jagung 1.
Bahan dan Alat a.
Jagung
b.
Kurs
c.
Timbangan
d.
Desikator
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 7
2.
Cara Kerja Kurs kosong dimasukan dalam tanur 6000 C selama 1 jam Kurs didinginkan dalam oven
Didinginkan dalam desikator Kurs ditimbang Sampel ditimbang @ 2 gram Dimasukan dalam kurs Dipijarkan dalam tanur 6000 selama 2 jam
Didinginkan dalam oven Dimasukkan dalam desikator
Ditimbang
Berat konstan
D. Pengujian Protein Kasar Jagung 1.
Bahan: a.
Asam Sulfat (H2SO4) pekat.
b.
H2O2.
c.
Katalis: campuran K2SO4 dan CuSO4 (masing-masing sampel: K2SO4 7 gr dan CuSO4 0,8 gr).
d.
Sodium Hidroksida (NaOH) 40%. Larutkan 400 gram NaOH dengan akuades sampai volume menjadi 1000 ml.
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 8
e.
Asam Boraks (H3BO3) 4% sebagai receiver solution. Larutkan 40 gram H3BO3 dengan akuades sampai volume menjadi 1000 ml.
f.
Indikator Bromocresol Green dan Methyl Red. Larutkan 50 mg bromocresol green ke 50 ml methanol dan larutkan 50 mg methyl red dalam 50 ml methanol. Kemudian campur keduanya.
g.
HCL 0,1 N. Encerkan 8,3 ml HCl 37% dengan akuades sampai volume menjadi 1000 ml
h. 2.
Aquades
Cara Kerja: a.
Destruksi 1) Siapkan botol sampel 6 buah, 2 untuk blanko 2) Nimbang sampel jagung sebanyak 2 gram, masukkan kedalam botol sampel 3) Tambahkan katalis 4) Tambahkan asam sulfat 10 – 15 ml ( untuk sampel biji-bijian + 12 ml) 5) Tambahkan H2O2 3 ml 6) Masukkan ke alat destruksi dengan suhu 4200 C selama 1 jam
b.
Distilasi 1) Buka kran air, nyalakan alat distilasi 2) Letakkan erlenmeyer pada alat distilasi 3) Letakkan tabung hasil destruksi pada alat distilasi dan tutup 4) Pilih ‘manual’. Alat akan bekerja otomatis pada penambahan aquades, alkali, receiver solution 5) Buang dengan ‘tube drain’ 6) Ambil hasil di erlenmeyer dan lanjutkan dengan titrasi
c.
Titrasi 1) Tetesi hasil distilasi dengan indikator 4–6 tetes, titrasi dengan HCl 0,1N sampai berwarna merah muda (perubahan warna pertama kali). 2) Hitung hasilnya
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 9
E. Pengujian Energi Jagung 1.
2.
Bahan dan Alat a.
Jagung
b.
Timbal O2 fill
c.
Vessel
d.
Aquades
e.
Calorimeter
Langkah Kerja Nyalakan alat, on-kan meaterd pump tunggu siap start Siapkan sampel maks 1 gram
Masukkan dalam vessel Isi vessel dengan timbal O2 fill selama 1 menit Isi bucket dengan aquades Masukkan bucket vessel kedalam calorimeter Tekan tombol start: nama sampel (enter), bomb ID (enter), werght (enter)
Tunggu sampai selesai
Print & ambil print out Buka kalorimeter, lepas kabel & angkat bucket
Bersihkan
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 10
F. Pengujian Serat Kasar Jagung 1.
Bahan dan Alat a.
Asam Sulfat (H2SO4) 1,25% Panas. Pembuatan Larutan H2SO4 1,25% dari H2SO4 97% maka perhitungannya: 1,25%/97% x 1000 ml = 12,89 ml atau 13 ml. Jadi untuk membuat larutan H2SO4 1,25%, ambil 13 ml H2SO4 pekat dan encerkan dengan Aquades sampai 1000 ml, kemudian distirer dan dipanaskan.
b.
NaOH 1,25 % panas. Timbang 12,5 gr NaOH, dilarutkan kedalam 700 ml Aquades, kemudian distirer dan dipanaskan, setelah larut ditambahkan aquades sampai 1000 ml.
2.
c.
Aseton
d.
Anti Foaming
e.
Aquades Hangat
Cara Kerja a.
Ekstraksi Dingin (Cold Extraction) 1) Oven crucible selama 1 jam 105oC, dinginkan di desikator dan timbang 2) Timbang sampel 1 – 5 gr, kemudian dimasukkan ke dalam crucible 3) Lakukan ekstraksi dingin dengan alat cold extraction arahkan ke ‘closed’ untuk menghilangkan lemak dengan aseton masing-masing 25 ml, didiamkan selama 10 menit biar larut lemaknya. Kemudian buang dengan‘vacuum’. Ulangi sampai 3x. 4) Bilas dengan aquades hangat (+ 800C) sebanyak 30 ml
b.
Ekstraksi Panas (Hot Extraction) 1) Masukkan hasil ekstraksi dingin ke alat ekstraksi panas (hot extraction). 2) Arahkan alat ke ‘closed’, masukkan H2SO4 1,25% panas masing-masing 100 ml kemudian tetesi dengan anti foaming (agar tidak berbusa) 2- 4 tetes. 3) Nyalakan alat ekstraksi selama + 1 jam (dinyalakan setelah mendidih), setelah itu dibuang dengan ‘vacuum’. 4) Arahkan alat ke ‘closed’, masukkan NaOH 1,25% panas masing-masing 100 ml. 5) Nyalakan alat ekstraksi selama + 1 jam (dinyalakan setelah mendidih), setelah itu dibuang dengan ‘vacuum’. 6) Bilas dengan aquades hangat 30 ml dan buang dengan ‘vacuum’.
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 11
7) Oven selama 2 jam 130oC, dinginkan dalam desikator, timbang sampai bobot konstan 8) Jika perhitungan > 1%, masukkan tanur selama 3 jam 525oC ± 15oC. 9) Dinginkan dalam desikator dan timbang sampai bobot konstan IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil
1.
Pengujian Kadar Air Jagung a.
Hasil pengujian kadar air jagung
W vochdost kosong W sampel W vochdost + sampel setelah oven
Kadar air = Wvochdost kosong + W sampel - W vochdost + sampel setelah oven x 100%
: 19,302 gram : 1,011 gram : 20,187 gram
W sampel
Kadar air = 19,302 + 1,011 – 20,187 x 100% 1,011
Kadar air = 12,4629%
b. Tabel pengujian kadar air jagung No
Nama sampel
1.
Jagung
Bobot sampel 1,011
Vochdost (air) 19,302
Berat konstan (air) 20,187
Kadar air 12,4629
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 12
c.
Dokumentasi kadar air jagung
1. Menimbang sampel
2. Sampel yg digunakan untuk pengujian kadar air
5. Menimbang sampel dengan berat konstan
3. Mengoven sampel
2.
4. Mendinginkan sampel dalam desikator
Pengujian Kadar Lemak Jagung a.
Hasil pengujian kadar lemak (wb) dan (db) jagung 1) Berat basah kadar lemak (wb) a)
Berat basah kadar lemak (wb) = W2 – W1 x 100% Ws
b) Berat basah kadar lemak (wb) = 75,341 – 75,228 x 100% = 3,7541% 3,010 2) Berat kering kadar lemak (db) a)
Kadar lemak (db) =
100
x wb
(100 – kadar air) b) Kadar lemak (db) =
100
x 3,7541 = 4,2885%
(100 – 12,4629)
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 13
b. Tabel pengujian lemak kasar jagung No
Nama sampel
Bobot sampel
Bobot cup kosong
Bobot setelah dioven
Kadar lemak (wb)
Kadar air
Kadar lemak (db)
1.
Jagung
3,010
75,228
75,341
3,7541
12,4629
4,2885
c.
Dokumentasi lemak kasar jagung
1. Menimbang sampel
2. Sampel yg digunakan untuk pengujian lemak kasar
4. Mengoven selongsong
5. Mengisi cup dgn methanol
7. Mendinginkan sampel dalam desikator
3.
3. Sampel dimasukkan ke dalam selongsong
6. Mengoven selongsong dan cup
8. Menimbang bobot sampel
Pengujian Kadar Abu Jagung a.
Hasil pengujian kadar abu jagung
W bobot sampel + kurs setelah diabukan W Kurs kosong W sampel
Kadar abu = Wbobot sampel + kurs setelah diabukan - W kurs kosong x 100%
: 20,479 gram : 20,455 gram : 2,004 gram
W sampel Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 14
Kadar abu = 20,479 – 20,455 x 100% 2,004
Kadar abu = 1,1976%
b. Tabel Pengujian Kadar Abu Jagung No
Nama sampel
Bobot sampel
1.
Jagung
2,004
c.
Bobot kurs (abu) 20,455
Berat konstan (abu)
Kadar abu
20,479
1,1976
Dokumentasi Kadar Abu Jagung
1. Menimbang sampel
2. Memasukkan sampel ke dalam kurs
3. Sampel dipijarkan dalam tanur
4. Sampel didinginkan dlm oven
5. Sampel dimasukkan dalam desikator
6. Menimbang sampel dengan berat konstan
4.
Pengujian Protein Kasar Jagung a.
Hasil pengujian protein kasar jagung
T = Titrasi Volume Sampel jagung (17,91 ml)
B = Titrasi Volume Blangko (1,41 ml)
N = Normalitas = N HCl = 0,1 N
W = Berat sampel (2 g = 2.000 mg)
F = Konversi Nitrogen untuk Protein (6,25 : General Food and Feed Aplication, 5,70 : Wheat, 6,28 : Dairy)
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 15
Rumus 1) %N = (T – B) x N x 14,007 x 100% W (mg) %N = (17,91 – 1,41) x 0,1 x 14,007 x 100% 2.000 %N = 16,50 x 0,1 x 14,007 x 100% 2.000 %N = 1,1555% 2) Berat Basah Protein Kasar = % N x F = 1,1555 x 6,25 = 7,2224% 3) Berat Kering Protein Kasar =
100
x Protein Kasar
(100 – kadar air) =
100
x 7,2224 = 8,2506%
(100 – 12,4629) b. Tabel pengujian protein kasar jagung No
1.
Nama
Titrasi
Titrasi
W Sampel
sampel
sampel (ml)
blanko (ml)
(mg)
Jagung
17,91
c.
1,41
2.000
N
0,1
F
6,25
% PK
7,2224
Rata-rata
Kadar
BK PK
PK
air
(%)
12,4629
8,2506
Dokumentasi protein kasar
1. Menimbang jagung
2. Memasukkan ke dalam botol sampel
3. Menambahkan katalis
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 16
1. Menambahkan asam sulfat
7. Setelah didistilasi
8. Mentetesi hasil distilasi dengan indikator
10. Distilasi berwarna merah muda
5.
5. Memasukkan ke alat destruksi
6. Meletakkan tabung hasil destruksi pada alat distilasi
9. Menghitung hasil distilasi
11. Hitungan hasil distilasi
Pengujian Energi Pada Jagung a.
Hasil print out pengujian energi pada jagung
1.
Sampel ID
002
7.
Jacket. T
30,0085
2.
Bomb ID
2 EE
8.
Value
3.
Weight
0,9950
9.
Spike Wght
0,0000
4.
Fuse
15,0000
10.
Acid
10,0000
5.
Sulfur
0,0000
11.
Temp. Rise
1,6370
6.
Init. Temp
22,0504
12.
Gross Heat
3901,9961
2386,9995
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 17
b. Dokumentasi pengujian energi
1. Menimbang sampel
4. Mengisi vesel dengan O2
7. Membuka calorimeter
6.
2. Memasang benang ke sampel
5. Memasukkan bucket vesel ke dalam calorimeter
8. Mengangkat bucket
3. Memasukkan sampel ke dalam vesel
6. Print out sampel jagung
9. Membersihkan bucket
Pengujian Serat Kasar Jagung a.
Hasil pengujian serat kasar jagung
Wbotol kosong
: 30,520 gram
Wsampel
: 1 gram
Wsetelah pengovenan : 30,598 gram
Wsetelah pengabuan : 30,534 gram
b. Rumus 1)
BB serat kasar = (Wpengovenan – Wbotol kosong) – (Wpengabuan – W botol kosong) x 100% Wsampel
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 18
Berat basah serat kasar = (30,598 – 30,520) – (30,534 – 30,520) x 100% 1 gram Berat basah serat kasar = 0,078 – 0,014 x 100% 1 Berat basah serat kasar = 6,4% 2)
Berat kering serat kasar =
100
x serat kasar
(100 – kadar air) Berat kering serat kasar =
100
x 6,4
(100 – 12,4629) Berat kering serat kasar = 7,3111%
c.
Tabel Pengujian Serat Kasar Jagung
No
Nama sampel
Kode crucible
W botol kosong
W Setelah pengovenan
W Setelah pengabuan
Berat basah serat kasar
Berat kering serat kasar
1.
Jagung
170
30,520
30,598
30,534
6,4
7,3111
d. Dokumentasi Pengujian Serat Kasar Jagung
1) Menimbang sampel
4.
Memasukkan ke ekstraksi panas
2. Memasukkan sampe ke dalam crucible
5. Mentetesi dengan anti foaming
3. Memasukkan ke ekstraksi dingin
6. Membilas dengan aquades
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 19
B. Pembahasan Dari data diatas hasil praktikum (pengujian) yang dilakukan oleh mahasiswa dapat diketahui bahwa hasil pengujian kadar air jagung yaitu 12,4629%, hasil pengujian lemak kasar jagung yaitu 4,2885%, hasil pengujian kadar abu jagung yaitu 1,1976%, hasil pengujian protein kasar jagung yaitu 8,2506%, hasil pengujian energi pada jagung dengan Gross Heat: 3901,9961, hasil pengujian serat kasar jagung 7,3111%. Menurut Balai Penelitian Pangan Sukarami (2001), berdasarkan komposisi kimia 100 gram biji jagung dengan berat kering mengandung kadar air yaitu 12 - 14%, mengandung pati yaitu 60 - 65%, mengandung protein kasar yaitu 8,3 - 8,5%, mengandung lemak kasar yaitu 4,4 - 4,5%, mengandung kadar abu yaitu 1,5% - 1,6% dan mengandung serat kasar yaitu 2,3 2,4%. Komposisi kimia diatas menunjukkan bahwa kadar protein jagung secara umum kurang dari 9% baik jagung pakan maupun jagung pangan. Jagung yang berkembang di Indonesia saat ini memiliki kelemahan dari segi nutrisi. Perbaikan kandungan protein pada jagung sangatlah penting untuk daerah-daerah yang mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok dan bahan untuk ternak. V.
SIMPULAN
Dengan adanya praktikum ini mahasiswa mengetahui dan memahami cara pemakaian alat-alat yang ada dilab nutrisi dan bisa mengetahui kandungan kadar air, lemak kasar, kadar abu, energi, protein kasar dan serat kasar pada jagung. VI.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Penelitian Pangan Sukarami, 2001. Laporan Tahunan 2000/2001. Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Sukarami. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2012. http://dc168.4shared.com/doc/JL1el2-G/preview.html Fenny. A, 2008. Kajian Formulasi dan Isotemik Sorpsi Air Bubur Jagung Instan. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2012. http://www.scribd.com/doc/81007717/11/Sifat-Morfologi-dan-Anatomi-Biji-Jagung Freddy. K. S, 2012. Literatur Biji Jagung. Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2012. http://www.scribd.com/doc/97101822/Literatur-Biji-Jagung
Laporan Praktik Nutrisi & Materna (Pengujian Kadar Air Jagung, Lemak Kasar, Kadar Abu, Energi, Protein Kasar & Serat Kasar) Oleh Kelompok II 20