LAMPIRAN
17
Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110 oC selama 1 jam, dan kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang (X1) Bahan ditimbang 2-3 g (A) lalu dimasukkan ke dalam cawan Cawan dan bahan dipanaskan selama 4 jam pada suhu 105-110 oC, didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang (X2)
2. Prosedur analisis kadar serat kasar Bahan ditimbang 0,5 g (A), lalu dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml 50 ml H2SO4 0,3 N ditambahkan dalam Erlenmeyer, lalu dipanaskan selama 30 menit di atas hotplate Tambahkan 25 ml NaOH 1,5 N, lalu dipanaskan kembali selama 30 menit
Kertas saring dipanaskan dalam oven 110 oC selama 1 jam, lalu dinginkan dalam desikator selam 30 menit, dan ditimbang (X1)
Kertas saring dipasang pada labu Buchner yang telah terhubung dengan vacumm pump
Larutan disaring dengan bahan pembilasan secara berurutan sebagai berikut: 1. 50 ml air panas 2. 50 ml H2SO4 3. 50 ml air panas 4. 25 ml aceton Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110 oC selama 1 jam lalu didinginkan
Kertas saring hasil penyaringan dimasukkan ke dalam cawan porselen Dipanaskan pada suhu 105-110 oC selama 1 jam, didinginkan, dan ditimbang (X2) Dipanaskan dalam tanur pada suhu 600 oC hingga berwarna putih, didinginkan, dan ditimbang (X3)
18
Lanjutan Lampiran 1
3. Prosedur analisis kadar protein a. Tahap oksidasi Bahan ditimbang 0,5 g (A)
Katalis (K2SO4+CuSO4.%H2O) ditimbang sebanyak 3 g
H2SO4 pekat 10 ml
Masukan ke dalam labu Kjedhal dan dipanaskan sampai suhu 400 oC selama 3-4 jam hingga berwarna hijau bening, dinginkan dengan akudes dan diencerkan dengan hingga volume 100 ml (larutan A)
b. Tahap Destilasi 10 ml H2SO4 0,05 N
5 ml larutan hasil oksidasi dimasukkan ke dalam labu destilasi
2-3 tetes indikator methylen blue (larutan B)
Dimasukkan ke dalam gelas piala 250 ml
Destilasi selama 10 menit dari tetesan pertama
c. Tahap Titrasi Hasil destilasi dititrasi dengan NaOH Titrasi hingga larutan menjadi kehijauan.
Lakukan prosedur yang sama pada blanko
Hitung ml titran yang dipakai dan catat (V)
Keterangan : Vb = ml 0,05 N titran NaOH untuk blanko
A = Bobot sampel (gr)
Va = ml 0,05 N titran NaOH untuk sampel
** = Faktor Nitrogen
*
= Setiap 0,05 NaOH ekivalen dengan 0,0007 gr N
19
Lanjutan Lampiran 1 4. Prosedur analisis kadar lemak a. Metode Soxchlet (sampel kering/pakan) Labu dipanaskan pada suhu 104-110 oC selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (X1) Bahan ditimbang 2-3 g (A) lalu dimasukkan ke dalam selongsong Dimasukkan ke dalam Soxhlet dan diberi 100-150 ml N-Hexan hingga selongsong terendam. Sisa N-Hexan dimasukkan ke dalam labu Labu dipanaskan di atas hotplate hingga larutan perendam selongsong dalam Soxhlet berwarna bening Labu dan lemak yang tersisa dipanaskan dalam oven selama 15 menit, didinginkan, lalu ditimbang (X2)
b. Metode Folch (sampel basah/ikan) Timbang sampel 2 g (A), tambahkan 40 ml larutan chloroform: methanol (2:1), homogenkan dalam mortar selama 5 menit, saring dengan menggunakan vacuum pump Mg Cl2.6H2O2 sebanyak 0,2 x volume chloroform:methanol (2:1) yang digunakan hasil saringan dimasukan ke dalam labu Pemisah dan saring kembali lakukan pembilasan dengan larutan chloroform:methanol sebanyak 10 ml selesai disaring labu pemisah ditutup dan diaduk hingga merata selama 1 menit diamkan 1 malam hingga terjadi 2 lapisan, ambil larutan bawah dan disimpan dalam labu yang telah diketahui bobotnya (B) labu diuapkan menggunakan vacuum evaporator hingga larutan menguap semua timbang labu akhir (C) setelah dipastikan larutannya menguap semua
20
Lanjutan Lampiran 1 5. Prosedur analisis kadar abu Cawan dipanaskan dalam oven pada suhu 105-110 oC selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang (X1) Bahan ditimbang 2-3 gr (A) lalu dimasukkan ke dalam cawan Cawan dan bahan dipanaskan di dalam tanur dengan suhu 600 oC, lalu didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang (X2)
Catatan : Cawan dari tanur dimasukan dalam desikator setelah suhu tanur turun sampai 100 oC atau 200 oC
Lampiran 2. Prosedur preparasi sampel untuk analisis kadar selenium pakan 1. Sampel (pakan/ikan) ditimbang sebanyak 5 g dan masukan ke dalam Erlenmeyer 125 ml 2. Tambahkan 5 ml HNO3 (Nitric Acid) dan diamkan selama 1 jam 3. Panaskan pada hot plate dengan temperatur rendah selama 4-6 jam atau sampai semua warna kuning menguap 4. Sampel tersebut di tutup kemudian didiamkan selama 1 malam 5. Tambahkan 0,4 ml H2SO4 (Sulfuric Acid) pekat, lalu dipanaskan diatas hot plate sampai larutan berkurang atau lebih pekat. 6. Tambahkan 2-3 tetes larutan campuran HClO4 : HNO3 (2:1). Pemanasan terus dilanjutkan sampai terjadi perubahan warna dari coklat menjadi kuning tua, kemudian menjadi kuning muda. 7. Pemanasan dilanjutkan selama 10-15 menit setelah terjadi perubahan warna 8. Sampel dipindahkan, didinginkan dan ditambahkan 2 ml akuades dan 0,6 ml HCl 9. Sampel dipanaskan (±15 menit) kembali agar larut, kemudian dimasukan kedalam labu takar 100 ml 10. Apabila terdapat endapan, maka disaring terlebih dahulu dengan menggunakan glass wool 11. Hasil penggabungan basa kemudian dianalisis di AAS atau spektrofotometer sesuai dengan panjang gelombang untuk mineral Se.
21
Lampiran 3. Data hasil pengukuran kadar selenium pakan uji
22
Lampiran 4. Hasil biomassa awal, biomassa akhir, laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan, efisiensi pakan, tingkat kelangsungan hidup dan hasil analisis sidik ragam (ANOVA) ikan nila merah (Orechromis sp.) yang dipelihara selama 40 hari. Biomassa Awal (g) Ulangan 1 2 Rerata BA Deviasi
Pakan Perlakuan (mg Se/kg pakan) A (0,12) B (0,19) C (1,05) 92,64 95,24 94,5 94,35 97,57 94,94 93,50 96,41 94,72 1,21 1,65 0,31
D (1,42) 94,89 96,27 95,58 0,98
ANOVA Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 9.288 5.225 14.513
Df 3 4 7
Mean Square 3.096 1.306
F 2.370
Sig. .212
Biomassa Akhir (g) Ulangan 1 2 Rerata BAk Deviasi
Pakan Perlakuan (mg Se/kg pakan) A (0,12) B (0,19) C (1,05) 184,64 208,17 192,85 189,81 196,74 198,51187,23 202,46 195,68 3,66 8,08 4,00
D (1,42) 235,28 226,36 230,82 6,31
ANOVA D40
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
2144.629 134.488 2279.117
3 4 7
714.876 33.622
21.262
.006
Tukey HSDa Subset for alpha = 0.05 Biomassa.Akhir N 1 2 A (0,12 mg se/kg pakan) 2 187.23 C (1,05 mg se/kg pakan) 2 195.68 B (0,19 mg se/kg pakan) 2 202.45 D (0,12 mg se/kg pakan) 2 230.82 Sig. .176 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.
23
Jumlah Konsumsi Pakan (JKP) Pakan Perlakuan (mg Se/kg pakan) Ulangan A (0,12) B (0,19) C (1,05) 262,65 1 239,90 243,48 2 Rerata JKP Deviasi
D (1,42) 278,03
248,01
262,19
245,95
276,46
243,96
262,42
244,71
277,25
5,73
0,32
1,75
1,11
ANOVA D40
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1520.603 37.275 1557.878
3 4 7
506.868 9.319
54.393
.001
D40 a
Tukey HSD
Subset for alpha = 0.05 Jumlah Konsumsi Pakan N 1 2 3 A (0,12 mg se/kg pakan) 2 243.95 C (1,05 mg se/kg pakan) 2 244.71 B (0,19 mg se/kg pakan) 2 262.42 D (1,42 mg se/kg pakan) 2 277.25 Sig. .994 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.
Laju Pertumbuhan Harian (LPH) Pakan Perlakuan (mg Se/kg pakan) Ulangan A (0,12) B (0,19) C (1,05) D (1,42) 1 1,74 1,98 1,80 2,28 2 2,03 1,77 1,86 2,16 Rerata LPH 1,89 1,88 1,83 2,22 Deviasi 0,2 0,15 0,04 0,1 ANOVA
D40 Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares .194 .073 .267
Df 3 4 7
Mean Square .065 .018
F 3.543
Sig. .127
24
Efisiensi Pakan (EP) Ulangan 1 2 Rerata EPP Deviasi
Pakan Perlakuan (mg Se/kg pakan) A (0,12) B (0,19) C (1,05) D (1,42) 38,35 43,00 40,39 50,49 42,57 37,82 42,11 47,06 40,46 40,41 41,25 48,78 2,99 3,66 1,21 2,43 ANOVA
D40
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 98.535 29.682 128.217
Df 3 4 7
Mean Square 32.845 7.421
F 4.426
Sig. .092
Retensi Protein (RP) Ulangan 1 2 Rerata RP Deviasi
Pakan Perlakuan (mg Se/kg pakan) A (0,12) B (0,19) C (1,05) 18,10 23,26 19,77 18,03 20,55 20,98 18,07 21,91 20,37 0,05 1,91 0,85
D (1,42) 23,33 21,41 22,37 1,36
ANOVA D40 Sum of Squares 22.576 6.250 28.826
Between Groups Within Groups Total
Df 3 4 7
Mean Square 7.525 1.562
F 4.816
Sig. .081
Retensi Lemak (RL) Ulangan 1 2 Rerata RL Deviasi
Pakan Perlakuan (mg Se/kg pakan) A (0,12) B (0,19) C (1,05) 22,97 19,97 33,88 22,37 18,55 32,27 22,67 19,26 33,08 0,42 1,00 1,14
D (1,42) 19,32 18,50 18,91 0,59
25
ANOVA D40 Sum of Squares Between Groups 262.827 Within Groups 2.820 Total 265.647 D40 a Tukey HSD
Df 3 4 7
Mean Square 87.609 .705
F 124.248
Sig. .000
Subset for alpha = 0.05 Retensi Lemak N 1 2 3 D (1,42 mg se/kg pakan) 2 18.91 B (0,19 mg se/kg pakan) 2 19.26 19.26 A (0,12 mg se/kg pakan) 2 22.67 C (1,05 mg se/kg pakan) 2 33.08 Sig. .973 .050 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.
Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH) Pakan Perlakuan (mg Se/kg pakan) Ulangan A (0,12) B (0,19) C (1,05) 100 100 1 100
D (1,42) 100
2
90
100
100
100
Rerata TKH Deviasi
95,00 7,1
100,00 0,00
100,00 0,00
100,00 0,00
ANOVA D40
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 37.500 50.000 87.500
Df 3 4 7
Mean Square 12.500 12.500
F 1.000
Sig. .479
26
Lampiran 5. Retensi protein ikan nila merah (Oreochromis sp.) Ikan
Ulangan
Perlakuan ( mg Se /kg pakan ) A (0,12)
B (0,19)
C (1,05)
D (1,42)
Biomassa ikan awal (g)
1 2
92,64 94,35
95,24 97,5
94,5 94,95
94,89 96,27
Biomassa ikan akhir (g)
1 2
184,681 189,81
208,17 196,74
192,85 198,51
235,28 226,36
Protein ikan awal
1 2
13 13
13 13
13 13
13 13
Protein ikan akhir
1 2
13,40 13,35
14,42 14,35
13,68 13,83
13,32 13,19
Protein total awal (g)
1 2
12,04 12,27
12,38 12,68
12,29 12,34
12,34 12,52
Protein total akhir (g)
1 2
24,75 25,34
30,02 28,23
26,38 27,45
31,34 29,86
Protein yang disimpan
1 2
12,70 13,07
17,64 15,56
14,10 15,11
19,00 17,34
Jumlah konsumsi pakan
1 2
239,90 247,92
262,65 262,19
243,48 245,95
278,03 276,46
Protein pakan
1 2
29,25 29,25
28,87 28,87
29,29 29,29
29,30 29,30
Jumlah protein yang dikonsumsi
1 2
70,17 72,52
75,83 75,69
71,32 72,04
81,46 81,00
Retensi protein
1 2
18,10 18,03
23,26 20,55
19,77 20,98
23,33 21,41
18,07±0,05
21,91±1,91
20,37±0,85
22,37±1,36
Retensi Protein ± deviasi
27
Lampiran 6. Retensi lemak ikan nila merah (Oreochromis sp.) Ikan
Ulangan
Perlakuan ( mg Se /kg pakan ) A (0,12)
B (0,19)
C (1,05)
D (1,42)
Biomassa ikan awal (g)
1 2
92,64 94,35
95,24 97,5
94,5 94,95
94,89 96,27
Biomassa ikan akhir (g)
1 2
184,681 189,81
208,17 196,74
192,85 198,51
235,28 226,36
Lemak ikan awal
1 2
2,13 2,13
2,13 2,13
2,13 2,13
2,13 2,13
Lemak ikan akhir
1 2
3,02 2,97
2,64 2,69
3,73 3,53
2,43 2,46
Lemak total awal (g)
1 2
1,97 2,01
2,03 2,08
2,01 2,02
2,02 2,05
Lemak total akhir (g)
1 2
5,58 5,64
5,50 5,29
7,19 7,01
5,72 5,57
Lemak yang disimpan
1 2
3,60 3,63
3,47 3,22
5,18 4,98
3,70 3,52
Jumlah konsumsi pakan
1 2
239,90 247,92
262,65 262,19
243,48 245,95
278,03 276,46
Lemak pakan
1 2
6,54 6,54
6,61 6,61
6,28 6,28
6,88 6,88
Jumlah lemak yang dikonsumsi
1 2
15,69 16,21
17,36 17,33
15,29 15,45
19,13 19,02
Retensi Lemak
1 2
22,97 22,37
19,97 18,55
33,88 32,27
19,32 18,50
22,67±0,42
19,26±1,00
33,08±1,14
18,91±0,59
Retensi Lemak ± deviasi
Lampiran 7. Hasil pengkuran kualiatas air selama pemeliharaan ikan nila merah (Oreochromis sp.) Parameter Suhu (oC) pH DO (mg/l) Alkali (mg/l) TAN (mg/l)
A (0,12) 27 – 31 6 - 7,1 5,6 - 5,7 45,84 – 48 0,8 - 0,91
Perlakuan (mg se/kg pakan) B (0,19) C (1,05) D (1,42) 27 – 31 27 – 31 27 – 31 6 - 6,85 6 - 6,88 6-7,07 5,3 - 5,7 5,5 - 5,8 5,3 - 6,5 32 - 61,12 44 - 61,12 60 - 137,52 0,38 - 0,48 0,38 - 1,21 0,59 - 1,49
Optimal 26 – 31 6-9 >4 30 – 500 < 2,4
28