1 Air Air Abu Abu Protein Protein Lemak SK BetaN Bahan Kering Bahan Organik Bahan Organik Tanpa N Lemak Karbohidrat SK BetaN Pakan Air Bahan Kering Ab...
Partisi Energi Pakan dalam Tubuh Ternak GROSS ENERGY FAECES ENERGY
URINE ENERGY
DIGESTIBLE ENERGY(DE)
METHANE ENERGY
METABOLIZABLE ENERGY(ME)
HEAT INCREAMENT
USED FOR MAINTENANCE
NET ENERGY(NE)
USED FOR PRODUCTION
TOTAL HEAT PRODUCTION OF ANIMAL
2
PADA RUMINAN YANG DIBERI RANSUM DENGAN KONSENTRASI ENERGI YANG LEBAR, HUBUNGAN KONSENTRASI ENERGI DENGAN KONSUMSI LEBIH KOMPLEKS (Contoh: Pada Anak Kambing)
• Interpretasi: DE < 2.5 Mcal/kg - intake dibatasi gut fill DE > 2.5 Mcal/kg - intake diatur oleh energy demand
3
Thermoneutral Zone B
C
D
Deep-Body Temperature Heat Stress
Cold Stress He
Body Temperature
Rate of Heat Production of Loss
A
at P
r od u ct Non ion Hea Evap o t Lo ra ss tive
Evaporation Heat Loss
Environmental Temperature
Ujung syaraf yang sensitif dan mempengaruhi feedback signal Receptor Regangan: terletak pada dinding saluran pencernaan yang mampu mendeteksi pengisian saluran pencernaan (gut fill) Chemoreceptor: tersebar di beberapa jaringan saluran pencernaan dan mampu mendeteksi VFA (dinding rumen), glukosa (hati)
4
Pusat integrasi informasi dari berbagai syaraf receptor
Terutama terdapat pada hypothalamus
Pusat lapar / hunger centre (lateral hypothalamus ) dan pusat kenyang / satiety centre (ventromedial hypothalamus)
Bagian otak yang berperan dalam mengatur selera makan • Neocortex: pada manuasia berkembang sempurna (kebiasaan makan dan kesukaan pada makanan tertentu) • Limbic system: sebagai pusat seleksi bahan makanan. Hewan mampu menseleksi BM yang bergizi tinggi • Amygdaloid: mempengaruhi pusat lapar dan kenyang; hewan mampu menurunkan konsumsi BM mengandung AA yang tidak seimbang. • Dorsal hypothalamus: pengaturan selera makan thermostatic • Lateral hypothalamus: sebagai pusat lapar (hunger centre). • Vetro medial hypothalamus: sebagai pusat kenyang (satiety centre). • Feeding reflexion: membantu konsumsi makanan lewat panca indera; visual, olfaktori (penciuman), gustatoris (cita rasa), auditoris (pendengaran), tactile (perabaan) dan enteroceptive (melalui receptor dalam alat pencernaan).
5
Feeding Reflexion • Mata – Unggas: suka warna merah, kuning, mengkilat, butiran dan hijau – Ruminansia (=buta warna): hanya bisa menidentifikasi warna cerah dan gelap
• Penciuman: – Unggas: tidak terlalu peka – Ruminansia: peka sekali
• Cita Rasa: – Unggas memiliki cita rasa yang tajam – Pada ruminansia tumpul, tetapi mampu membedakan tekstur pakan karena mempunyai naluri
KONSUMSI STIMULASI KIMIA-FISIK
Metabolik
Non Metabolik
Makanan
Tekanan Osmotik
Nutrien
Flavour
Prot,LK,KH
Rasa
Distensi
Sekresi
Hidrasi
Stretch SISTEM PENERIMAANreceptor
Volume
Osmo receptor
Chemo receptor
Energi
Heat Thermo receptor
Neuro Humoral SISTEM INTEGRATOR
CNS Pusat Lapar
Pusat Kenyang
6
7
KARAKTERISTIK PAKAN YANG MENENTUKAN INTAKE -PAKAN KASAR à LAJU - PAKAN VOLUMINOUS à KAPASITAS RUMEN - VFA à RESEPTOR LUMEN & PENYERAPAN VENA à OTAK - TINGKAT PENYERAPAN & BENTUK PAKAN - BENTUK FISIK DINDING SEL à LAJU - KEKURANGAN NUTRIEN à PROTEIN, S, P, Na, Co -SILASE à PRODUK FERMENTASI à AMONIA
8
PENGARUH TERNAK TERHADAP TINGKAT KONSUMSI - KAPASITAS RUMEN à BB METABOLIK - TERNAK GEMUK, KONSUMSI SEIMBANG -TERNAK BUNTING à KEBUTUHAN >< KAP LAMBUNG -FASE LAKTASI
FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI TERNAK DI PADANG PENGGEMBALAAN, TERGANTUNG : - UKURAN RENGGUTAN -KECEPATAN RENGGUTAN -WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MERUMPUT MERUMPUT TERGANTUNG : -KUALITAS PADANG PENGGEMBALAAAN -SUHU LINGKUNGAN -PANJANG HARI -KESEHATAN TERNAK