ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SKRIPSI PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN
Oleh : KHASBULLAH NURWAHID PURWOREJO – JAWA TENGAH
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SKRIPSI PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR DAN LEMAK KASAR
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
Oleh : KHASBULLAH NURWAHID PURWOREJO – JAWA TENGAH
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR DAN LEMAK KASAR
Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
Oleh : KHASBULLAH NURWAHID NIM. 060810036P
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Pembimbing Pertama
Ir. Muhammad Arief, M.Kes NIP. 19600823 198601 1 001
Pembimbing Kedua
Dr. Widya Paramita L., drh. MP. NIP. 19691110 199703 2 001
Mengetahui Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Dekan,
Prof. Dr. Hj. Sri Subekti B., S., DEA NIP. 19520517 197803 2 001
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Setelah mempelajari dan menguji dengan sungguh – sungguh, kami berpendapat bahwa Skripsi ini, baik ruang lingkup maupun kualitasnya dapat diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan.
Tanggal Ujian : 18 Juli 2014 Menyetujui, Panitia Penguji, Ketua
Agustono, Ir., M.Kes NIP. 19570630 198601 1 001
Sekretaris
Anggota
Dr. Muhammad Anam Al-Arif., drh. NIP. 19620926 198903 1 004 Anggota
Prayogo, S.Pi., M.Si. NIP. 19750522 200312 1 002 Anggota
Ir. Muhammad Arief, M.Kes NIP. 19600823 198601 1 001
Dr. Widya Paramita L., drh. MP. NIP. 19691110 199703 2 001
Surabaya, Agustus 2014 Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Dekan,
Prof. Dr. Hj. Sri Subekti B., S., DEA NIP. 19520517 197803 2 001
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
RINGKASAN
KHASBULLAH NURWAHID. Pemberian Enzim Dengan Dosis Yang Berbeda Pada Pakan Komersial Terhadap Kandungan Bahan Kering, Protein Kasar, dan Lemak Kasar. Dosen Pembimbing Ir. Muhammad Arief, M. Kes. dan Dr. Widya Paramita L., drh. MP. Usaha budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan yang cukup, baik dalam jumlah dan kualitasnya untuk mendukung pertumbuhan yang maksimal. Faktor pakan menempati 60-70% dari total produksi dalam usaha budidaya ikan (Murhananto, 2002; Rasidi, 2002; Afrianto dan Liviawaty, 2005), sehingga perlu pengolahan yang efektif dan efisien. Kandungan gizi pakan komersial sudah ditentukan dan kebanyakan kurang, terutama kadar protein yang diperlukan ikan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan protein kasarnya adalah fermentasi. Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia (Marks dkk, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca dan pembudidaya ikan bahwa pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Analisis proksimat dilakukan di Departemen Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol (P0), pemberian Enzim 2,5% (P1), pemberian Enzim 5% (P2), pemberian Enzim 7,5% (P3) dengan masing-masing ulangan 5 kali. Parameter yang diamati adalah kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar setelah fermentasi selama 5 jam. Data tentang kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan Analisis Varian untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Perbedaan antar perlakuan diuji menggunakan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian enzim pada pakan komersial memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap peningkatan kandungan protein kasar. Perlakuan P1 dengan pemberian enzim 2,5% adalah perlakuan terbaik dengan rata-rata kandungan lemak kasar 11,2556%. Perlakuan P1 dengan pemberian enzim 2,5% adalah perlakuan terbaik dengan rata-rata kandungan bahan kering 91,1458%. Untuk meningkatkan kandungan protein kasar, bahan kering dan menurunkan lemak kasar pada pakan komersial dapat digunakan enzim dengan dosis 2,5%.
iv Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Alhamdulillah atas limpahan rahmat dan karunia Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemberian Enzim Dengan Dosis Yang Berbeda Pada Pakan Komersial Terhadap Kandungan Bahan Kering, Protein Kasar, dan Lemak Kasar.” Laporan Hasil Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi S-1 Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya. Demikian laporan ini dibuat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan di masa mendatang. Penulis berharap skripsi ini dapat memperkaya wawasan dan kazanah ilmu serta dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Surabaya, Juli 2014
Penulis
vi Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Alhamdulillah atas limpahan rahmat dan karunia Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemberian Enzim Dengan Dosis Yang Berbeda Pada Pakan Komersial Terhadap Kandungan Bahan Kering, Protein Kasar, dan Lemak Kasar.” Laporan Hasil Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi S-1 Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya. Demikian laporan ini dibuat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan di masa mendatang. Penulis berharap skripsi ini dapat memperkaya wawasan dan kazanah ilmu serta dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Surabaya, Juli 2014
Penulis
vi Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga penyusunan Skipsi ini dapat terselesaikan. 2. Ibunda tercinta Supriyati S. Pd. dan Ayahanda Amir Syarifudin S. Pd. yang selalu memberikan doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, dan pengorbanan yang tiada henti selama ini. 3. Prof. Dr. Drh. Hj. Sri Subekti B. S. DEA, selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. 4. Bapak Ir. Muhammad Arief, M. Kes. dan Ibu Dr. Widya Paramita L., drh. MP. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan sejak penyusunan usulan hingga selesainya penyusunan Skripsi ini. 5. Bapak Ir. Agustono, M.Kes., selaku Koordinator Pelaksana Skripsi. 6. Bapak Ir. Agustono, M.Kes., Dr. Muhammad Anam Al-Arif., drh., MP., dan Prayogo, S.Pi., M.Si., selaku penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji serta memberikan masukan dan saran atas perbaikan laporan skripsi ini. 7. Kakak dan adikku tersayang Ari Nurhayati A. Md., Ahmad Nurkhakim A. Md., dan Catur Muna Waroh yang telah memberikan dukungan moril, motivasi, perhatian dan kebersamaannya selama ini. 8. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jendaral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, atas beasiswa yang diberikan. 9. Wahid, Awal, Syam, Samsul, dan Ali serta teman-teman asrama dan kontrakan atas bantuan dan motivasinya. vii Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10. Teman-teman tim enzim Pramono, Dita, Nadia (inyet), dan Titi atas bantuan serta kerjasamanya selama proses penelitian dan penyusunan skripsi. 11. Teman-teman di Kassande’08, IKADH cabang Surabaya, dan CSS MORA UA. 12. Seluruh BP’08 atas kebersamaannya selama ini. 13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan maupun penyelesaian Skripsi ini.
viii Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN .............................................................................................
iv
SUMMARY ................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................
vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xiii
I
PENDAHULUAN ................................................................................
1
1.1
Latar Belakang ..........................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah .....................................................................
3
1.3
Tujuan Penelitian ......................................................................
3
1.4
Manfaat Penelitian ....................................................................
3
II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................
4
2.1
Pakan Ikan .................................................................................
4
2.2
Fermentasi .................................................................................
6
2.3
Enzim ........................................................................................ 2.3.1 Sejarah Enzim ................................................................. 2.3.2 Definisi Enzim ............................................................... 2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim ......
7 7 8 10
2.4
Bahan Kering ............................................................................
11
2.5
Protein Kasar .............................................................................
12
2.6
Lemak Kasar .............................................................................
14
III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ..............................
16
3.1
Konseptual Penelitian...............................................................
16
ix Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.2
Hipotesis....................................................................................
19
IV METODE PENELITIAN ......................................................................
20
4.1
Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
20
Materi Penelitian ....................................................................... 4.2.1 Alat Penelitian ................................................................. 4.2.2 Bahan Penelitian .............................................................. 4.3 Metode Penelitian...................................................................... 4.3.1. Rancangan Penelitian ........................................................... 4.3.2. Prosedur Kerja ......................................................................
20 20 20 21 21 22
4.3
Prosedur Kerja ...........................................................................
22
4.4
Analisis Proksimat ....................................................................
22
4.5
Parameter Penelitian..................................................................
23
4.6
Analisis Data .............................................................................
23
4.7
Diagram Alur Penelitian ...........................................................
24
V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................
25
5.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 5.1.1 Protein Kasar ........................................................................ 5.1.2 Lemak Kasar ......................................................................... 5.1.3 Bahan Kering .......................................................................
25 25 26 28
5.2 Pembahasan ............................................................................... 5.2.1 Protein Kasar ........................................................................ 5.2.2 Lemak Kasar ......................................................................... 5.2.3 Bahan Kering ........................................................................
29 29 31 32
VI SIMPULAN DAN SARAN .................................................................
34
4.2
6.1
Simpulan...................................................................................
34
6.2
Saran ........................................................................................
34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
36
LAMPIRAN ................................................................................................
39
x Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Denah Acak Peletakan Penelitian .........................................................
22
2. Rata-rata dan Standar Deviasi Persentase Kadar Protein Kasar yang Diberi Enzim Berdasarkan Bahan Kering 100% ...................................................
25
3. Rata-rata dan Standar Deviasi Persentase Kadar Lemak Kasar pada pakan komersial yang Diberi Enzim Berdasarkan Bahan Kering 100% ......... 27 4. Rata-rata dan Standar Deviasi Persentase Kadar Bahan Kering Setelah diberi Enzim ..........................................................................................
28
xi Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Skema Pembagian Unsur Pakan............................................................
12
2. Bagan kerangka Konseptual Penelitian .................................................
18
3. Diagram Alur Penelitian .......................................................................
24
4. Grafik Kandungan protein kasar berdasarkan bahan kering 100% pakan komersial yang diberi enzim .................................................................
26
5. Grafik Kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim setelah ditransformasi berdasarkan bahan kering 100% .......................
28
6. Kandungan bahan kering yang diberi enzim setelah di tranformasi .....
29
xii Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Prinsip, Bahan, Alat dan Cara Kerja Analisis Analisis Protein Kasar Metode Marcam Steel ...........................................................................
39
2. Prinsip, Bahan, Alat dan Cara Kerja Analisis Lemak Kasar ................
42
3. Prinsip, Bahan, Alat dan Cara Kerja Analisis Bahan Kering ................
44
4. Hasil Analisis Proksimat Pakan Komersial .........................................
45
5. Hasil analisis proksimat kandungan protein kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda berdasarkan bahan kering 100% .... 46 6. Analisis Varian Kandungan Protein Kasar Pakan Komersial Yang Diberi Enzim Dengan Dosis Yang Berbeda ( BK 100%) ................................ 47 7. Uji Jarak Berganda Duncan Kandungan Protein Kasar ........................
49
8. Hasil analisis proksimat kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda berdasarkan bahan kering 100%. .. 50 9. Analisis varian kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda.................................................................... 51 10. Uji Jarak Berganda Duncan Kandungan Lemak Kasar.........................
53
11. Hasil analisis proksimat kandungan Bahan Kering pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda. ............................................. 54 12. Analisis varian kandungan bahan kering pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda. ........................................................
55
13. Uji Jarak Berganda Duncan Kandungan Bahan Kering .......................
56
14. Gambar Penelitian .................................................................................
57
15. Hasil Analisis Proksimat Pakan Komersial yang Ditambahkan dengan Enzim ....................................................................................................
58
xiii Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pakan ikan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
suatu budidaya perikanan, disamping faktor-faktor lain seperti benih, pengelolaan, dan pencegahan penyakit (Bambang, 2001). Pakan ikan diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan kelangsungan hidup ikan. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat untuk ikan peliharaan yang berasal dari berbagai macam bahan baku yang mempunyai kandungan gizi yang baik sesuai dengan kebutuhan ikan dan dalam pembuatannya sangat memperhatikan sifat dan ukuran ikan (Gusrina, 2008). Usaha budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan yang cukup, baik dalam jumlah dan kualitasnya untuk mendukung pertumbuhan yang maksimal. Faktor pakan menempati 60-70% dari total produksi dalam usaha budidaya ikan (Murhananto, 2002; Rasidi, 2002; Afrianto dan Liviawaty, 2005), sehingga perlu pengolahan yang efektif dan efisien. Beberapa syarat bahan yang baik untuk pakan adalah memenuhi kandungan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) mudah diperoleh, mudah diolah dan bukan sebagai bahan pokok manusia (Murhananto, 2002). Pakan komersial adalah pakan yang sengaja dibuat dari beberapa jenis bahan baku dan di produksi secara masal oleh industri pakan untuk digunakan dalam kegiatan budidaya ikan. Mahalnya harga bahan baku pakan berprotein tinggi menyebabkan mahalnya harga pakan berprotein tinggi (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Kandungan gizi pakan komersial sudah ditentukan dan
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
kebanyakan kurang, terutama kadar protein yang diperlukan ikan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan protein kasarnya adalah fermentasi dengan enzim. Fermentasi merupakan suatu proses yang terjadi karena adanya aktifitas mikroba dan menyebabkan perubahan sifat bahan organik. Mikroba akan memproduksi enzim yang dapat membantu proses perombakan komponen pakan berupa senyawa – senyawa kompleks menjadi senyawa – senyawa sederhana (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia (Marks dkk, 2000). Keuntungan fermentasi adalah meningkatkan kandungan nutrien dan daya simpan pakan. Kandungan nutrien pada pakan meningkat karena proses fermentasi akan merombak senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah diserap oleh tubuh (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Menurut Setyono dkk, (2004) probiotik dengan dosis 4% pada jerami padi memberikan hasil yang terbaik selama tujuh hari. Berbeda dengan probiotik, enzim adalah hasil dari mikroba yang terdapat di probiotik sehingga penelitian tentang penggunaan enzim pada proses fermentasi dengan dosis yang berbeda perlu dilakukan untuk mengetahui dosis yang terbaik. Enzim yang digunakan pada penelitian ini adalah enzim kompleks yang di dalamnya terdapat enzim protease dan lipase. Enzim EP dosis 5 ml/kg, berdasarkan penelitian pendahuluan dapat meningkatkan kandungan protein kasar pakan dari 27,2373% menjadi 31,3745%, lemak kasar dari 7,6547% menjadi 5,5442% dan bahan kering dari 89,3651% menjadi 88,2868%.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3
1.2
Rumusan Masalah 1. Apakah pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan bahan kering? 2.
Apakah pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan protein kasar?
3. Apakah pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan lemak kasar?
1.3
Tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial terhadap kandungan bahan kering. 2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial terhadap kandungan protein kasar. 3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial terhadap kandungan lemak kasar.
1.4
Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah
memberikan informasi pada
masyarakat, mahasiswa, dan pembudidaya ikan pada khususnya mengenai pengaruh dosis enzim yang berbeda pada pakan komersial terhadap kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar, sehingga bermanfaat bagi semua pihak, khususnya terhadap bidang perikanan.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Pakan Ikan Faktor pakan menempati 60-70% dari total produksi dalam usaha
budidaya ikan (Murhananto, 2002; Rasidi, 2002; Afrianto dan Liviawaty, 2005), sehingga perlu pengolahan yang efektif dan efisien. Beberapa syarat bahan yang baik untuk pakan adalah memenuhi kandungan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) mudah diperoleh, mudah diolah dan bukan sebagai bahan pokok manusia (Murhananto, 2002). Pakan komersial adalah pakan yang sengaja dibuat dari beberapa jenis bahan baku dan di produksi secara masal oleh industri pakan untuk digunakan dalam kegiatan budidaya ikan (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Pakan buatan adalah campuran dari berbagai bahan pakan (biasa disebut bahan mentah), baik nabati maupun hewani yang diolah sedemikian rupa sehingga mudah dimakan dan sekaligus merupakan sumber nutrisi bagi ikan ( Djarijah, 1995). Mudjiman (2004) mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan, cara yang paling praktis adalah dengan menggunakan pakan buatan karena lebih mudah diperoleh dalam jumlah cukup, tepat waktu dan berkesinambungan, pakan lebih tahan lama, minimum selama satu musim pemeliharaan sehingga pencariannya tidak perlu setiap hari, kandungan gizi pakan dapat diatur oleh pabrik yang bersangkutan dan disesuaikan dengan kebutuhan ikan yang akan diberi makan, bentuk dan ukuran pakan buatan dapat diatur sesuai dengan ukuran ikan, daya tahan pakan dalam air dapat diatur dan
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5
disesuaikan sesuai dengan kebiasaan makan ikan, selain itu bau, rasa, dan warna dapat diatur sehingga lebih menarik ikan-ikan yang akan diberi makan. Menurut Khairuman dan Amri (2008) pakan yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya, kondisi pakan harus baik dan ukuran pakan disesuaikan dengan ukuran mulut ikan, pakan harus mudah dicerna dan dapat diserap oleh tubuh ikan. Pakan buatan biasanya diberikan pada kegiatan budidaya secara semi intensif dan intensif. Pakan buatan yang diberikan sebaiknya mengandung beberapa zat gizi yang diperlukan oleh tubuh diantaranya adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral (Sahwan, 2003). Pakan buatan disusun menurut kebutuhan ikan, maka dari itu formulasi dan bentuk pakan merupakan modifikasi pakan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenis dan tingkat pertumbuhan serta perkembangan ikan. Kandungan nutrisi yang diperlukan oleh ikan pada umumnya terdiri dari lima kelompok,
yaitu : protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin
(Agustono dkk., 2007). Menurut Afrianto dan Liviawaty (2005), secara garis besar, proses pembuatan pakan ikan meliputi tahapan kegiatan pengecilan ukuran partikel pakan, premixing, pencampuran, pencetakan, penjemuran, pengemasan dan penyimpanan. Proses-proses tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai nutrisional, memperbaiki nilai organoleptik, menekan biaya produksi, mempermudah konsumen dan memperpanjang umur simpan. Menurut Mudjiman (1999), pakan buatan terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain bentuk larutan emulsi, bentuk larutan suspensi, bentuk roti
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6
kukus, bentuk lembaran, bentuk remah dan tepung serta bentuk pellet. Sedangkan menurut Shafrudin (2003), bentuk pakan buatan untuk ikan ada yang tepung, pelet atau remah sedangkan sifat pakan buatan tersebut ada yang terapung atau tenggelam. Afrianto dan Liviaty (2005) mengemukakan, beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan pakan buatan adalah produksi ikan di kolam dapat ditingkatkan melalui padat penebaran tinggi dan waktu pemeliharaan yang relatif singkat, sedangkan bahan baku pakan dapat berupa limbah industri pertanian, perikanan, peternakan, dan makanan yang bernilai ekonomis rendah tetapi masih mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Nilai gizi bahan baku pakan dapat diketahui melalui analisis di laboratorium. Namun, agar lebih praktis dapat menggunakan data komposisi bahan pakan. Meskipun angka dalam daftar tersebut tidak selalu tepat dengan bahan yang akan digunakan, namun cukup memadai untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan komposisi bahan baku pakan ikan. (Afrianto dan Liviawaty, 2005).
2.2
Fermentasi Agustono dkk. (2011) mengemukakan fermentasi adalah proses
pengubahan bahan organik menjadi bentuk lain dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme yang banyak dipakai dalam proses fermentasi dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : bakteri, ragi (yeast), dan jamur (kapang /mould). Proses fermentasi lebih didominasi oleh kapang atau ragi. Kedua mikroba tersebut menghasilkan enzim yang berperan dalam
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7
perombakan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Keuntungan proses fermentasi adalah meningkatnya kandungan nutrisi dan daya simpan pakan. Kandungan nutrisi pakan meningkat karena proses fermentasi akan merombak senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah diserap oleh tubuh. Senyawa kompleks yang berupa karbohidrat, protein dan lemak akan dirubah menjadi glukosa asam amino, asam lemak dan gliserol (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Melalui proses fermentasi, bahan akan mengalami perubahan secara biologi dan kimiawi yang menguntungkan misalnya rasa, aroma, tekstur, kecernaan dan daya tahan penyimpanan (Ayuda, 2011).
2.3
Enzim
2.3.1
Sejarah Enzim Kata enzim berasal dari kata “en zyme” yang berarti dalam ragi (yeast),
mulai dipakai semenjak tahun 1877. Sebelum itu telah dikenal diastase (1822, A. Payen dan J. Pesoz), pepsin (1836, T. Schwan) dan emulsion (J. V. Liebig dan F. Wohler 1837) yang masing-masing adalah senyawa organik yang dapat menghidrolisis pati, protein, dan glikosida (Martoharsono, 2006). Pada tahun 1866 Louis Pastuer mendapatkan bahwa cairan anggur bergula dapat mengalami perubahan menjadi alkohol dan CO2 oleh karena adanya ragi yang tumbuh di dalamnya. Oleh karena itu Pasteur memastikan bahwa yang menyebabkan peristiwa “fermentasi”itu adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh ragi. Zat itu berhubungan erat dengan kehidupan jasad
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8
tersebut. Pasteur menyebutnya “organized ferment” untuk membedakannya dengan deastse, pepsin dan emulsion yang dinamakannya “unorganized ferment” (Martoharsono, 2006). Ekstrasi enzim pertama kali dilakukan oleh Buchner pada tahun 1897, terhadap enzim sel ragi yang berfungsi dalam fermentasi alkohol (Wirahadikusumah, 2008). Enzim di kenal pertama kalinya sebagai protein oleh Sumner pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi urease dari „kara pedang‟ ( jack bean ) (Poedjiadi dan Supriyanti, 2009).
2.3.2
Definisi Enzim Enzim merupakan protein komplek yang diproduksi oleh sel hidup
untuk membantu proses biokimiawi yang spesifik (Agustono dkk., 2011). Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Enzim berikatan dengan substrat dan mengarahkannya dengan tepat untuk bereaksi (Marks dkk, 2000). Enzim berfungsi sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi di dalam sel maupun di luar sel. Enzim tidak menciptakan reaksi baru. Enzim hanya menyebabkan suatu reaksi berlangsung lebih cepat. Tanpa daya katalitik enzim, reaksi pencernaan makanan akan berlangsung sangat lambat sehingga kehidupan tidak dapat berlangsung (Marks dkk, 2000). Suatu enzim dapat mempercepat suatu proses reaksi hingga 108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada tanpa katalis ( Poedjiadi dan Supriyanti, 2009 ). Enzim katalisator berikatan dengan reaktan, yang disebut substrat, mengubah reaktan menjadi produk, lalu melepaskan produk. Walaupun enzim dapat mengalami modifikasi selama urutan ini, pada akhir reaksi enzim
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
9
kembali ke bentuk asalnya. Selain meningkatkan kecepatan reaksi, enzim mengadakan cara untuk mengatur kecepatan reaksi dalam jalur metabolik tubuh (Marks dkk, 2000). Secara garis besar ada tiga tahap kerja enzim pada substratnya, seperti ditunjukkan pada reaksi berikut : E + S ⇆ Kompleks ES ⇆ EP
⇆
E+P
Keterangan : E = enzim S = substrat ES = enzim substrat EP = enzim produk P = produk Pertama, substrat melekat pada enzim dengan ikatan non kovalen membentuk kompleks enzim substrat. Kedua, enzim melakukan reaksi kimia pada substrat membentuk kompleks enzim-produk. Tahap ketiga, produk meninggalkan tapak aktif enzim dan enzim tersebut siap melakukan proses yang sama pada substrat yang baru ( Toha, 2005 ). Protease merupakan enzim proteolitik yang mengkatalisis pemutusan ikatan peptida pada protein ( Puspitasari, 2012). Protease ekstraseluler lebih dikenal dengan nama enzim proteolitik atau protease yang merupakan enzim yang dapat menghidrolisis protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana seperti peptida-peptida kecil dan asam amino, karena yang dipecah adalah rantai peptida, maka enzim tersebut dinamakan juga peptidase (Mubarik et al., 2000). Lipase ialah enzim yang memecah ikatan ester pada lemak, sehingga terjadi asam lemak dan gliserol ( Poedjiadi dan Supriyanti, 2009 ).
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10
Kekurangan enzim akan mengganggu metabolisme dalam tubuh karena proses reaksi berjalan sangat lambat tanpa bantuan enzim.
2.3.3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim Aktivitas enzim sangat terpengaruh oleh keadaan suhu dan pH. Masing-
masing enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu dan pH tertentu dan aktivitasnya berkurang dalam keadaan dibawah atau diatas titik tersebut (Kimball, 1998). Laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim dipengaruhi oleh : 1. Suhu Suhu rendah yang mendekati titik beku biasanya tidak merusak enzim. Pada suhu dimana enzim masih aktif, kenaikan suhu sebanyak 100C menyebabkan keaktifan menjadi 2 kali lebih besar sehingga akan meningkatkan laju reaksi sampai suatu titik yang melebihi hambatan energi untuk merusak interaksi nonkovalen yang mempertahankan struktur tiga dimensi enzim, yang kemudian akan menguraikan rantai polipeptida enzim dan akhirnya mengalami denaturasi, disertai hilangnya kemampuan katalitik enzim. Enzim akan bekerja dengan baik pada suhu optimum. Di dalam tubuh manusia enzim akan bekerja optimum pada suhu sekitar 370C (Santoso, 2010). 2. Konsentrasi ion hidrogen (pH) Karena terdapat komponen asam dan basa dalam protein penyusun enzim, aktivitas enzim sangat tergantung terhadap pH. Sebagian besar enzim intrasel memperlihatkan aktivitas optimal pada nilai pH antara 5 dan 9. Hubungan
Skripsi
aktivitas
dengan
konsentrasi
ion
hidrogen
mencerminkan
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
11
keseimbangan antara denaturasi enzim pada pH tinggi atau rendah (Santoso, 2010). 3. Konsentrasi substrat mempengaruhi laju reaksi Untuk suatu enzim tipikal, peningkatan konsentrasi substrat akan meningkatkan kecepatan awal, hingga tercapai nilai maksimal, jika peningkatan lebih lanjut, konsentrasi substrat tidak meningkatkan kecepatan awal, enzim dikatakan “jenuh” oleh substrat (Santoso, 2010). 4. Konsentrasi enzim Kecepatan reaksi enzim berbanding lurus dengan konsentrasi enzim. Makin besar jumlah enzim makin cepat reaksinya. Konsentrasi enzim tidak mempengaruhi harga Keq (suatu rasio berbagai konstanta laju reaksi, dapat dihitung dari konsentrasi substrat dan produk pada keseimbangan (Santoso, 2010).
2.4
Bahan Kering Bahan kering dibagi menjadi 2 yaitu bahan kering sebagian dan bahan
kering bebas air. Bahan kering sebagian adalah bahan yang tersisa atau tertinggal setelah kandungan air yang terdapat pada sampel bahan pakan dihilangkan atau diuapkan pemanasan 600C (sinar matahari). Sedangkan bahan kering bebas air adalah bahan yang tersisa atau tertinggal setelah kandungan air yang terdapat pada sampel bahan pakan dihilangkan atau diuapkan seluruhnya pemanasan 1050C (Agustono dkk., 2011). Bahan kering terbagi atas zat organik ( protein, karbohidrat dan lemak) dan zat an organik. (Payne, 1993 dalam Ayuda, 2011).
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12
Air Bahan Makanan
Bahan Organik karbohidrat, lipida, protein, vitamin Bahan Kering Bahan Anorganik mineral (makro dan mikro)
Gambar 1. Skema pembagian unsur pakan (Tillman dkk., 1998)
Menurut Tillman et al (1991), bahwa bahan organik merupakan bahan yang hilang pada saat pembakaran. Nutrien yang terkandung dalam bahan organik merupakan penyusun bahan kering. Komposisi bahan organik terdiri dari lemak, protein kasar, serat kasar, dan BETN. Bahan kering mempunyai komposisi yang sama dengan bahan organik ditambah abu (Kamal, 1994). Kandungan bahan kering pada bahan pakan berfungsi dalam tahan lamanya penyimpanan suatu bahan pakan. Nilai kandungan bahan kering yang baik pada suatu bahan pakan adalah > 90%. Semakin tinggi nilai kandungan bahan kering pada suatu bahan pakan, maka semakin lama masa penyimpanan bahan pakan tersebut, sehingga kandungan nutrisi bahan pakan itu lebih stabil (Ensminger et al., 1990).
2.5
Protein Kasar Protein kasar bukan merupakan protein yang sesungguhnya tetapi
berasal dari fraksi nitrogen yang berasal dari bahan analisis. ( McDOnald Et al, 1994). Protein adalah bahan organik dengan berat yang tinggi, tersusun dari sejumlah asam amino yang disatukan dalam ikatan peptid ( Handajani dan
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
13
Widodo, 2010). Komposisi dasar protein antara lain karbon 51-55%, Hidrogen 6,5-7,3%, Nitrogen 15,5 – 18 %, Oksigen 21,5-23,5% Sulfur 0,5 – 2 %, Fosfor 0 – 1,5 % (Anggorodi, 1994). Protein merupakan komponen utama pembentukan jaringan dan organ-organ tubuh ikan. Protein juga merupakan sumber energi utama bagi ikan (Gusrina,2008). Protein merupakan salah satu zat penting yang dibutuhkan ikan untuk mencapai pertumbuhan optimal (Moyle, 2001). Protein juga merupakan sumber energi yang utama bagi ikan (Halver, 1988) Protein merupakan nutrien yang sangat dibutuhkan oleh ikan untuk perbaikan jaringan tubuh yang rusak, pemeliharaan protein tubuh untuk pertumbuhan, materi untuk pembentukan enzim dan beberapa jenis hormon dan juga sebagai sumber energi ( NRC, 1993). Peranan utama protein di dalam tubuh adalah untuk membangun sel baru, memelihara sel-sel yang telah ada dan mengganti sel-sel yang telah rusak. Protein juga berperan sebagai sumber energi, apabila konsumsi makanan berenergi tinggi yaitu lemak dan karbohidrat tidak mencukupi. Peranan spesifik protein bagi tubuh yaitu sebagai pengatur metabolik (hormon), biokatalisator (enzim), sebagai pertahanan tubuh (antibodi), pembawa sifat turunan, pengangkut oksigen dalam darah (Sumardjo, 2009). Kekurangan protein akan menyebabkan ikan kehilangan bobot tubuhnya karena protein dari beberapa jaringan vital akan diambil kembali untuk memelihara fungsi jaringan yang lebih vital lagi dan untuk mengganti sel yang mati. Sebaliknya kelebihan protein pada pakan akan menyebabkan
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14
proporsi protein yang disimpan dalam jaringan hanya sedikit, sedang selebihnya akan diubah dan digunakan sebagai sumber energi. Hal ini disebabkan karena suplai protein berlebih membutuhkan lebih banyak energi untuk mendeaminasi asam amino sehingga akan mengurangi energi untuk pertumbuhan (NRC, 1993).
2.6
Lemak Kasar Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil, yaitu gliserol
dan asam lemak. Gliserol adalah jenis alkohol yang memiliki tiga jenis karbon, yang masing-masing mempunyai gugus hidroksil. Asam lemak memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon panjangnya. Fungsi utama lemak adalah sebagai cadangan energi. Satu gram cadangan lemak lemak memiliki kandungan energi dua kali lipat dibanding dengan satu gram polisakarida, seperti pati (Campbell, 2002). Menurut Mahyuddin (2008) lemak adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik. Kandungan lemak pakan yang dibutuhkan ikan antara 4 – 16 %. Lemak terdiri dari ester yang terdapat diantara satu molekul dari asam lemak berantai panjang yang tidak larut dalam air (Schmidth-Nielsen, 1994), tetapi dapat larut dalam pelarut non polar seperti etanol, eter, kloroform dan benzene (Almatsier, 2005). Lemak berperan sebagai sumber energi, memelihara bentuk dan fungsi jaringan, cadangan energi, keseimbangan serta daya apung tubuh ikan dalam air (Hariati,1989). Lemak berfungsi dalam proses metabolisme, osmoregulasi dan menjaga keseimbangan daya apung ikan dalam air serta untuk memelihara
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
15
bentuk dan fungsi membran atau jaringan (Zonneveld et al., 1991). Apabila lemak dapat dengan efektif menyediakan energi untuk metabolisme, maka sebagian besar protein tidak digunakan sebagai sumber energi melainkan digunakan untuk pertumbuhan (NRC 1993). Kekurangan lemak menyebabkan penurunan pertumbuhan, penurunan efisiensi pakan serta pada beberapa kasus akan meningkatkan kematian ikan (Watanabe 1988). Namun, kadar lemak berlebih akan menurunkan konsumsi pakan dan pertumbuhan, degenerasi hati, menurunkan kualitas panen (NRC 1993).
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Konseptual Penelitian Pakan merupakan aspek yang sangat penting dalam budidaya khususnya budidaya ikan dan pakan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil produksi budidaya tersebut. Ketersediaan pakan yang murah dan ekonomis masih menjadi kendala sampai sekarang ini. Semakin tinggi nilai protein bahan baku utama pakan, maka semakin mahal harganya. Pakan merupakan salah satu komponen produksi yang membutuhkan 60-70% dari total biaya produksi. Ketersediaan pakan dengan kualitas yang baik serta kuantitas yang cukup merupakan hal yang penting pada budidaya ikan. Pakan diperlukan sebagai sumber energi yang berfungsi untuk proses metabolisme ikan sehingga dapat tumbuh dan berkembang. Nutrisi pada pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan maka laju optimal akan tercapai. Mahalnya harga pakan yang berkualitas membebani pembudidaya ikan. Sehingga perlu dilakukan terobosan untuk dapat membantu permasalahan tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan niai nutrisi pakan tersebut adalah dengan fermentasi pakan komersial. Fermentasi dengan menggunakan enzim pada pakan komersial diharapkan dapat meningkatkan protein kasar pada pakan, karena proses fermentasi akan merombak senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah diserap oleh tubuh. Setelah proses fermentasi kandungan bahan kering dan protein kasar akan naik tetapi kandungan lemak kasar dapat diturunkan. Berbeda dengan probiotik, enzim adalah hasil dari mikroba yang terdapat di probiotik sehingga penelitian tentang penggunaan enzim
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
17
pada proses fermentasi dengan dosis yang berbeda perlu dilakukan untuk mengetahui dosis yang terbaik. Enzim yang digunakan pada penelitian ini adalah enzim kompleks yang di dalamnya terdapat enzim protease dan lipase. Karena itu penelitian pemberian enzim dengan dosis yang berbeda pada pakan komersial perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kandungan bahan kering, protein kasar, dan lemak kasar.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
18
Berikut adalah bagan konsep penelitian :
Pakan ikan kualitas rendah
Upaya peningkatan kualitas nutrisi pakan
Fermentasi pakan komersial dengan enzim
Protein
Lemak Protease
Lipase
Polipeptida Asam lemak dan gliserol
Asam amino
Meningkatkan nilai nutrisi pakan (protein dan bahan kering meningkat, lemak kasar menurun) Gambar 2. Bagan Kerangka Konseptual
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
19
3.2
Hipotesis 1. Penggunaan enzim dengan dosis yang berbeda pada fermentasi pakan komersial berpengaruh terhadap kandungan bahan kering. 2. Penggunaan enzim dengan dosis yang berbeda pada fermentasi pakan komersial berpengaruh terhadap peningkatan kandungan protein kasar. 3. Penggunaan enzim dengan dosis yang berbeda pada fermentasi pakan komersial berpengaruh terhadap penurunan kandungan lemak kasar.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
20
IV METODE PENELITIAN
4.1
Tempat dan Waktu Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Pendidikan Fakultas Perikanan
dan Kelautan Universitas Airlangga. Analisis proksimat dilakukan di Departemen Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2013.
4.2
Materi Penelitian
4.2.1
Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kantong plastik ukuran 1
kg, baki, timbangan digital, alat suntik ukuran 10 ml, gelas ukur, timbangan analitik, botol spray, sendok, dan kertas label. Alat yang digunakan untuk analisis protein kasar tercantum pada lampiran 1. Alat yang digunakan untuk analisis lemak kasar tercantum
pada lampiran 2. Alat yang digunakan untuk analisis bahan kering
tercantum pada lampiran 3.
4.2.2
Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan komersial atau
pakan yang dijual di pasaran dan enzim EP. Pakan yang dipakai adalah pakan produksi PT MS dengan merk dagang LP-2. Komposisi pakan hasil analisis proksimat ada di lampiran 4. Enzim yang digunakan berupa produk yang sudah diproduksi masal dengan merk dagang EP yang diperoleh dari CV M. EP merupakan formula multi enzim yang di dalamnya terdapat 12 macam enzim, yaitu : enzim
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
21
protease, enzim lipase, enzim amilase, enzim glukanase, enzim xilanase, enzim selulase, enzim pektinase, enzim fitase, enzim kitinase, enzim alinase, enzim Lasparaginase, enzim katalase. Bahan yang digunakan untuk analisis protein kasar tercantum
pada lampiran 1. Bahan yang digunakan untuk analisis lemak kasar
tercantum pada lampiran 2. Bahan yang digunakan untuk analisis Bahan kering tercantum pada lampiran 3.
4.3
Metode Penelitian
4.3.1
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan masing-masing 5 kali ulangan. Menurut Kusriningrum (2008), perhitungan ulangan yang dilakukan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: t (n-1) ≥ 15 keterangan: t = banyaknya perlakuan yang dilakukan n = banyaknya ulangan yang dilakukan Dibawah ini adalah perlakuan yang akan dilakukan pada penelitian ini, yaitu: P0 = Pakan komersial 200 g + Enzim 0 ml + akuades 10 ml + lama 5 jam. P1= Pakan komersial 200 g + Enzim 0,5 ml + akuades 9,5 ml + lama 5 jam. P2 = Pakan komersial 200 g + Enzim 1 ml + akuades 9 ml + lama 5 jam. P3 = Pakan komersial 200 g + Enzim 1,5 ml + akuades 8,5 ml + lama 5 jam. Enzim EP dosis 1 ml/ 200 gram, berdasarkan penelitian pendahuluan dapat meningkatkan kandungan protein kasar pakan dari 27,2373% menjadi 31,3745%.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
22
Tabel 1. Denah Acak Peletakan Penelitian
P0.1
P1.2
P0.3
P3.4
P2.3
P2.1
P0.2
P1.3
P0.4
P1.5
P1.1
P2.2
P3.2
P2.4
P2.5
P3.1
P3.3
P1.4
P3.5
P0.5
4.3.2
Prosedur Kerja Pakan buatan ditimbang 200 gram untuk masing-masing perlakuan dan
ulangan. Enzim disiapkan sesuai dengan dosis perlakuan. Enzim diambil dari tempat penyimpanan menggunakan spuit ukuran 10 ml. Enzim kemudian dimasukkan ke dalam botol spray, kemudian dicampur dengan aquades add 50 ml/kg sampai tercampur semuanya (merata). Pakan komersial diletakkan di atas baki, kemudia enzim yang sudah tercampur dengan aquades disemprotkan ke pakan hingga merata menggunakan botol spray. Pakan yang sudah tercampur dengan enzim kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik selanjutnya diikat menggunakan karet gelang (kondisi anaerob) dan didiamkan selama 5 jam. Kemudian, dianalisis proksimat di Unit Layanan Pemeriksaan Laboratoris, Konsultasi dan Pelatihan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.
4.4
Analisis Proksimat Hasil fermentasi tiap perlakuan yang dilakukan, diangin-anginkan untuk
menghentikan proses fermentasi. Analisis proksimat dilakukan di Departemen Perternakan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Analisis proksimat
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
23
ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data terhadap nilai kandungan protein kasar, lemak kasar, dan bahan kering pada setiap perlakuan.
4.5
Parameter Penelitian Parameter uji utama penelitian ini adalah kandungan lemak kasar, protein
kasar, dan bahan kering dari pakan buatan yang difermentasi menggunakan enzim dengan dosis yang berbeda. Parameter ini digunakan untuk mengetahui kandungan protein kasar, lemak kasar dan bahan kering pada pakan buatan yang difermentasi. Pada penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu variabel bebas, variabel tergantung, dan variabel kendali. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemberian dosis 0 ml/200 gram, 0,5 ml/ 200 gram, 1 ml/ 200 gram, 1,5 ml/ 200 gram. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah adalah kadar protein kasar, lemak kasar dan bahan kering. Variabel kendali pada penelitian ini adalah kondisi an aerob dan suhu.
4.6
Analisis Data Data yang diperoleh, diolah dengan menggunakan Analysis of Variance
(ANAVA) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara perlakuan. Jika terdapat perbedaan yang nyata, kemudian dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) ) dengan taraf nyata α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% (Kusriningrum, 2008).
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
24
4.7
Diagram Alur Penelitian
Pakan Komersial Ditimbang @ 200 gram
P0
P1
P2
P3
0 ml/200 gram
0,5 ml/200 gram
1 ml/ 200 gram
1,5 ml/200 gram
Difermentasi selama 5 jam
Analisis Proksimat ( BK, PK dan LK )
Analisis Data
Kesimpulan Gambar 3. Diagram alur penelitian
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 5.1.1
Hasil Protein Kasar Hasil analisis proksimat kandungan protein kasar pada pakan komersial
yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda dapat dilihat di lampiran 5. Hasil analisis proksimat kandungan protein kasar pada pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda berdasarkan bahan kering 100% dapat dilihat di lampiran 5. Rata-rata kandungan protein kasar pada pakan komersial yang diberi enzim dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2.
Rata-rata dan Standar Deviasi Persentase Kadar Protein Kasar yang Diberi Enzim Berdasarkan Bahan Kering 100%. Perlakuan
Protein Kasar % Rata-rata + SD
P0 (0%)
32,0150b + 0,6564
P1 (2,5%)
35,3261a + 0,8053
P2 (5%)
35,9220a + 0,3732
P3 (7,5%)
35,1439a + 1,1161
Keterangan : a,b : Superkrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)
Hasil analisis varian ( lampiran 6 ) diperoleh hasil perbedaan yang sangat nyata terhadap kandungan protein kasar pakan komersial ( p < 0,01 ). Hasil ratarata kandungan protein kasar dari ke empat perlakuan diketahui bahwa P0 (0%) memiliki kandungan rata-rata protein kasar paling kecil. P2 memiliki kandungan rata-rata protein tertinggi, dimana perlakuan P2 merupakan perlakuan yang ditambahkan enzim sebanyak 5%.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
26
Uji lanjutan yaitu menggunakan uji jarak berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) diperoleh bahwa kandungan protein kasar pada perlakuan dengan penambahan enzim 5% yaitu P2, tidak berbeda nyata dengan perlakuan P1 (5%) dan P3 (7,5%), tetapi berbeda nyata dengan perlakuan P0 (0%). Grafik ratarata kandungan protein kasar pada pakan komersial yang diberi enzim dapat
kandungan protein ( % )
dilihat pada Gambar 4. 37,0000 36,0000 35,0000 34,0000 33,0000 32,0000 31,0000 30,0000 P0
P1
P2
P3
Perlakuan Gambar 4.
Kandungan protein kasar berdasarkan bahan kering 100% pakan komersial yang diberi enzim.
5.1.2 Lemak Kasar Hasil perhitungan dari data analisis proksimat lemak kasar pada pakan komersial yang diberi enzim menunjukkan nilai rata-rata dan standar deviasi persentase kadar lemak kasar tercantum pada tabel 3.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
27
Tabel 3.
Rata-rata dan Standar Deviasi Persentase Kadar Lemak Kasar pada pakan komersial yang Diberi Enzim Berdasarkan Bahan Kering 100%.
P0 (0%)
Lemak Kasar % Rata-rata + SD 12, 7533a + 0,9782
Transformasi (√) Rata-rata + SD 3,5690 + 0,1362
P1 (2,5%)
11,2558c + 0,4832
3,3544 + 0,0713
P2 (5%)
12,3839ab + 0,5162
3,5185 + 0,0735
P3 (7,5%)
11,7337bc + 0,6438
3,4244 + 0,0940
Perlakuan
Keterangan : : Superkrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata ( p < 0.05)
a,ab,bc,c
Rata-rata kandungan lemak kasar terendah yaitu P1 (2,5%). Hasil analisis varian lemak kasar (lampiran 9) diketahui hasilnya bahwa terdapat perbedaan yang nyata terhadap kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim (P < 0,05). Uji Jarak Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) diperoleh hasil bahwa kandungan lemak kasar pada P0 yang merupakan kontrol berbeda nyata dengan P1 dan P3 tetapi tidak berbeda dengan P2. Perlakuan P1 berbeda nyata dengan P0 dan P2 tetapi, tidak berbeda nyata dengan P3. Perlakuan P2 berbeda nyata dengan P0 dan P2 tetapi, tidak berbeda nyata dengan P3. Perlakuan P3 berbedanyata dengan P0 dan P2 tetapi, tidak berbeda dengan P1. Grafik rata-rata kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim dapat dilihat pada Gambar 5. Pada grafik dapat kita lihat bahwa kandungan lemak kasar berdasarkan bahan kering 100% setelah di transformasi yang tertinggi pada P0 sebagai kontrol. Perlakuan P1 (2,5%) memberi hasil yang terendah, kemudian P3 (7,5%) dan P2 (5%).
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
kandungan lemak kasar (%)
28
3,6000 3,5500 3,5000 3,4500 3,4000 3,3500 3,3000 3,2500 3,2000 P0
P1
P2
P3
Perlakuan Gambar 5.
5.1.3
Kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim setelah di transformasi berdasarkan bahan kering 100%.
Bahan Kering Hasil analisis proksimat kandungan bahan kering pada pakan komersial
yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda dapat dilihat di lampiran 11. Hasil analisis proksimat kandungan bahan kering pada pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda dapat dilihat di lampiran 12. Rata-rata kandungan bahan kering pada pakan komersial yang diberi enzim dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Rata-rata dan Standar Deviasi Persentase Kadar Bahan Kering Setelah diberi Enzim.
P0 (0%)
Bahan Kering % Rata-rata + SD 91,0463a + 0,6165
Transformasi (√) Rata-rata + SD 9,5418 + 0,0323
P1 (2,5%)
91,1466a + 0,5896
9,5470 + 0,0309
P2 (5%)
89,5049b + 0,9487
9,4606 + 0,0501
P3 (7,5%)
89,4893b + 1,3526
9,4597 + 0,0715
Perlakuan
Keterangan : a,b : Superkrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05)
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
29
Hasil dari perhitungan analisis bahan kering dengan analisis varian (lampiran 7) menunjukkan adanya perbedaan yang nyata terhadap kandungan bahan kering pakan komersial (p < 0,05), kemudian dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan diperoleh bahwa perlakuan P0 tidak berbeda nyata P1 tetapi, berbeda nyata dengan P2 dan P3. Perlakuan P2 tidak berbeda nyata dengan P3 tetapi, berbeda nyata dengan P0 dan P1. Kandungan bahan kering pakan setelah perlakuan berturut-turut adalah P1 (enzim 2,5%) sebesar 91,1466%, P0 (0%) sebesar 91,0463%, P2 (enzim5%) sebesar 89,5049%, dan P3 (enzim 7,5%) sebesar 89,4893%. Grafik rata-rata kandungan bahan kering pakan komersial
Kandungan Bahan Kering (%)
yang diberi enzim dapat dilihat pada Gambar 6. 9,8000 9,6000 9,4000 9,2000 9,0000 P0
P1
P2
P3
Perlakuan Gambar 6. Kandungan bahan kering yang diberi enzim setelah di tranformasi.
5.2
Pembahasan
5.2.1
Protein Kasar Protein adalah bahan organik dengan berat yang tinggi, tersusun dari
sejumlah asam amino yang disatukan dalam ikatan peptid ( Handajani dan
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
30
Widodo, 2010). Pada penelitian pendahuluan dari perlakuan P0, P1, dan P2 dengan lama fermentasi 1 jam, 3 jam, dan 5 jam diperoleh hasil yang terbaik yaitu perlakuan P2 dengan lama fermentasi 5 jam. Dilakukan penelitian lanjutan dengan perlakuan P0 sebagai kontrol, P1 dengan pemberian enzim 2,5%, P2 dengan pemberian enzim 5%, dan P3 dengan pemberian enzim 7,5%. Dari, perlakuan tersebut kemudian dilakukan analisis proksimat untuk mengetahui kandungan nutrisi yang terkandung pada pakan tersebut. Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa P2 dengan pemberian enzim 5% memberikan peningkatan kandungan protein kasar yang paling tinggi yaitu sebesar 35,9220%, akan tetapi tidak berbeda nyata dengan P1 dan P3. Berdasarkan hasil analisis varian didapatkan hasil bahwa, pemberian enzim pada pakan komersial berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan protein kasar pada pakan komersial. Peningkatan protein pada pakan komersial terjadi disebabkan oleh karena adanya penambahan enzim. Enzim termasuk protein ( Mark dkk, 2000), sehingga pemberian enzim akan mempengaruhi kandungan protein kasar pada pakan. Protease disebut juga peptidase atau proteinase, merupakan enzim golongan hidrolisis yang akan memecah protein menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti menjadi oligopeptida pendek atau asam amino, dengan reaksi hidrolisis pada ikatan peptida. Enzim ini diperlukan oleh semua makhluk hidup karena bersifat esensial dalam metabolisme protein. Peranannya dalam tubuh antara lain membantu pencernaan protein dalam makanan ( Poliana dan MacCabe, 2007).
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
31
Dari hasil notasi pada uji Duncan diperoleh bahwa, kandungan protein kasar tertinggi yaitu pada perlakuan P2 (5% ) sebesar 35,9220, perlakuan P1 (2,5% ) sebesar 35,3261, perlakuan P3 (7,5% ) sebesar 35,1439. Perlakuan P2 tertinggi berbeda sangat nyata dengan P0, tetapi tidak berbeda dengan P1 dan P3. Kandungan terendah pada perlakuan P0 sebagai kontrol yang berbeda sangat nyata terhadap perlakuan P1, P2, dan P3.
5.2.2 Lemak Kasar Lemak adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik. Kandungan lemak pakan yang dibutuhkan ikan antara 4 – 16 % ( Mahyuddin, 2008 ). Lemak berfungsi sebagai proses metabolisme, osmoregulasi dan menjaga keseimbangan daya apung ikan dalam air serta untuk memelihara bentuk dan fungsi membran atau jaringan (Zonneveld et al., 1991). Pada penelitian ini dilakukan empat perlakuan dan lima ulangan, dengan P0 sebagai kontrol kandungan lemak kasar sebesar 12,7533%. Perlakuan P1 dengan pemberian enzim 2,5% menghasilkan kandungan lemak kasar sebesar 11,2556%, P2 dengan pemberian enzim 5% menghasilkan kandungan lemak kasar sebesar 12,3839%, dan P3 dengan pemberian enzim 7,5% menghasilkan kandungan lemak kasar sebesar 11,5337%. Pada tabel 3 dapat kita lihat bahwa P1 dengan pemberian enzim 2,5% memberikan hasil penurunan kandungan lemak kasar yang terbaik, yaitu dengan 11,2556%. Hasil analisis varian didapatkan bahwa pemberian enzim pada pakan komersial memberikan perbedaan yang nyata terhadap penurunan kandungan lemak kasar ( P < 0,05 ). Berdasarkan hasil uji Duncan, kandungan lemak kasar
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
32
bahwa, kandungan P0 sebagai kontrol tertinggi tidak berbeda nyata dengan P2 (5%) tetapi, berbeda nyata dengan P1 dan P3. Terjadinya penurunan bisa terjadi karena adanya enzim lipase. Enzim lipase ialah enzim yang memecah ikatan ester pada lemak, sehingga terjadi asam lemak dan gliserol ( Poedjiadi dan Supriyanti, 2009 ), sehingga gugus pembentuk lemak bisa terpecah menjadi gugus yang lebih sederhana. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Di dalam tubuh lemak perlu dipecah karena merupakan melokul kompleks yang tidak bisa diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu di pecah menjadi bentuk yang lebih sederhana oleh bantuan enzim lipase. Pemberian enzim pada pakan komersial tidak mengakibatkan penambahan kandungan lemak kasar, karena enzim adalah protein dan tidak mengandung lemak. Penurunan kandungan lemak kasar pada pakan yang diperlakukan terjadi pada P1 sampai P3. Dari hasil penelitian menunjukkan pemberian enzim dengan dosis 2,5% (P1) memberikan penurunan terbaik (dosis terbaik terhadap penurunan kandungan lemak pada pakan komersial), pada dosis ini enzim lipase berkerja maksimal.
5.2.3
Bahan Kering Pada penelitian pendahuluan, bahan kering pakan komersial menurun dari
89,3651% menjadi 88,2868%. Dari hasil yang diperoleh dari penelitian pendahuluan, maka dilakukan penelitian lanjutan. Data yang diperoleh dari penelitian lanjutan adalah sebagai berikut; P0 sebagai kontrol 91,0463%, P1 dengan pemberian enzim 2,5% menghasilkan kandungan bahan kering sebesar
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
33
91,1458%. P2 dengan pemberian enzim 5% menghasilkan kandungan bahan kering sebesar 89,5047. P3 dengan pemberian enzim 7,5 % menghasilkan kandungan bahan kering sebesar 89,4894%. Dari hasil penghitungan anava diperoleh hasil terjadi perbedaan yang nyata terhadap penurunan kandungan bahan kering pada pakan komersial (p < 0,05). Bahan kering terbagi atas zat organik ( protein, karbohidrat dan lemak) dan zat an organik (Payne, 1993 dalam Ayuda, 2011). Nutrien yang terkandung dalam bahan organik merupakan penyusun bahan kering. Komposisi bahan organik terdiri dari lemak, protein kasar, serat kasar, dan BETN. Bahan kering mempunyai komposisi yang sama dengan bahan organik ditambah abu (Kamal, 1994). Terjadinya penurunan bahan kering dikarenakan juga karena penurunan kandungan lemak kasar, serat kasar, dan BETN. Bedasarkan uji Duncan diperoleh hasil bahwa, hasil kandungan bahan kering tertinggi ada pada P1 ( pemberian enzim 2,5 % ) tetapi tidak berbeda nyata dengan P0 sebagai kontrol, dan berbeda nyata dengan P2 dan P3. Hasil bahan kering terendah pada P3 (pemberian enzim 7,5% ) tetapi, tidak berbeda nyata dengan hasil P2 ( pemberian enzim 5 % ). Nilai kandungan bahan kering yang baik pada suatu bahan pakan adalah > 90%. Semakin tinggi nilai kandungan bahan kering pada suatu bahan pakan, maka semakin lama masa penyimpanan bahan pakan tersebut, sehingga kandungan nutrisi bahan pakan itu lebih stabil (Ensminger et al., 1990).
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1
Simpulan Dari hasil yang diperoleh pada penelitian pengaruh pemberian enzim pada
pakan komersial terhadap kandungan protein kasar, lemak kasar dan bahan kering dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemberian enzim pada pakan komersial memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap peningkatan kandungn protein kasar. Perlakuan P2 dengan pemberian enzim 5% memberikan peningkatan kandungan protein kasar yang paling tinggi yaitu sebesar 35,9220%, akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan P1 (2,5%) dan P3 (7,5%). 2. Pemberian enzim pada pakan komersial memberikan perbedaan yang nyata terhadap penurunan kandungan lemak kasar. Perlakuan P1 dengan pemberian enzim 2,5% adalah perlakuan terbaik dengan rata-rata kandungan lemak kasar 11,2556%. 3.
Pemberian enzim pada pakan komersial memberikan perbedaan yang nyata pada peningkatan bahan kering. Perlakuan P1 dengan pemberian enzim 2,5% adalah perlakuan terbaik dengan rata-rata kandungan bahan kering 91,1458%.
6.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis menyarankan :
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
35
Untuk meningkatkan kandungan protein kasar, bahan kering dan menurunkan lemak kasar pada pakan komersial dapat digunakan enzim dengan dosis 2,5%.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E dan E. Liviawati. 2005. Pakan Ikan. Kanisius. Yogyakarta. Agustono., W. P. Lokapirnasari, M. Lamid, H. Setyono, T. Nurhajati, M. A. AlArief. 2007. Pengantar Teknologi Pakan Ikan. Universitas Airlangga. hal. 29-37. Agustono, W. Paramita, M. Lamid, H. Setyono, T. Nurhajati, M. A. Al-Arief. 2011. Petunjuk Praktikum Nutrisi Ikan. Departemen Peternakan. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. 333 hal. Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 333 hal. Anggorodi, 1994, Ilmu Makanan Ternak Umum, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal 56-89. Ayuda, B. 2011. Kandungan Serat Kasar, Protein Kasar, dan Bahan Kering Pada Limbah Nangka yang Difermentasi Dengan Trichoderma viride dan Bacillus subtilis Sebagai Bahan Pakan Alternatif Ikan. Skripsi. Universitas Airlangga. Bambang. 2001. Budidaya Ikan Di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta. Campbell, Neil A. 2002. Biologi. Edisi Kelima jilid I. Erlangga dengan Pusat Perbukuan DEPDIKNAS. Jakarta Djarijah, A. S. Ir. 1995. Pakan Ikan Alami. Kanisius. Yogyakarta. 87 hal. Ensiminger, M. E., J. E. Oldfield and W. W Heinemann. 1990. Feed and Nutrition (Formely, Feeds and Nutrition-complete). Second edition. The Ensminger Publishing Company, Calivornia. Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 2 Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta. Halver, J. E. 1989. Fish Nutrition. Second Edition. Academic Press Inc.California. Handajani, Hany dan Widodo, Wahju. 2010. Nutrisi Ikan. UMM Press. Malang. 271 hal. Hariati, A.M. 1989. Makanan Ikan. Diktat Kuliah Universitas Brawijaya. Malang. 155 hal.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
37
Kamal, M., 1994. Nutrisi Ternak 1. Laboratorium Makanan Ternak. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Khairuman dan K. Amri. 2008. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta. hal 7. Kimball, John W. 1998. Biologi. Alih Bahasa: Prof. DR. Ir. H. Siti Soetarmi T. Dan Prof. DR. Nawangsari Sugiri. Penerbit Erlangga. Jakarta. Kusriningrum, R. S. 2008. Perancangan Percobaan. Universitas Airlangga. Surabaya. hal. 43-63. Mahyuddin, K. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Jakarta : Penebar Swadaya. Marks, D. B., A. D. Marks dan C. M. Smith. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar Sebuah Pendekatan Klinis. Penerbit EGC. Jakarta. Martoharsono, S. 2006. Biokimia 1. Gadjah Mada University press. Yogyakarta. McDonald, P., R.A. Edward, and J.F.D. Greenhalgh. 1988. Animal Nutrition. New York. Moyle, B. P. 2001. Fish and Introduction to Ichtyology.Prentice Hall. Inc., New York. Mudjiman, A. 2004. Makanan Ikan. Ed.Revisi. Seri Agriwawasan. Penebar Swadaya. Jakarta. Mudjiman, A. 1999. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. Muharnanto. 2002. Pembesaran Lele Dumbo di Pekarangan. PT Agromedia Pustaka, Tangerang. NRC. 1993. Nutrient Requirements Of Fish. Nationaly Academy Press. Washington, D.C. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar biokimia. UI Pers. Jakarta. Poedjiadi, A. dan F. M. Titin Supriyanti. 2009. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta. Poliana, J. dan MacCabe A. P. 2007. Industrial Enzymes; Structure, Function, and Applications. Springer. Dordrecht.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
38
Puspitasari, 2012 , Isolasi. Karateristik dan Degradasi Protein Oleh Bakteri Proteolitik Aerob Dari Tanki Septik, Institut Teknologi Surabaya. Surabaya. Rasidi. 2002. Formulasi Pakan Lokal Alternatif untuk Unggas. Cetakan 5. Penebar Swadaya. Jakarta. 106 hal. Sahwan, M. F. 2003. Pakan Ikan dan Udang : Formulasi Pakan Buatan, Analisis Ekonomi. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 1-2 Santoso. 2010. Modul Enzimologi Seri Buku Kuliah Biokimia Kedokteran 1. Schmidth-Nielson, K. 1994. Animal Physiology Adaptation and Environment. Fourth Edition. Cambridge University Press. Melbourne. Pp 124-130. Setyono, H. Lamid, M. Nurhajati, T. Al-Arif, A. M. 2004. Penggunaan Probiotik Pada Jerami Padi Suatu Upaya Penyediaan Pakan Ternak Ruminansia yang Berkualitas. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga. Sumardjo, Darin. 2009. Pengantar Kimia. Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Tacon, A. 1987. The Nutrition and Feeding of Farmed Fish and Shrimp 1 The Essential Nutrient. Nutrient Sources and Composition. Food and Agriculture Organization of The United Nations. Brasilia, Brazil. Page 110-130. Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, dan S. Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan. Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Hal 422. Toha, A. H. A. 2005. Biokimia : Metabolisme Biomolekul. Edisi 2. Alfabeta. Hal 14. Wirahadikusumah, M. 2008. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat. Penerbit ITB. Bandung. Zonneveld, N., E. A. Huisman dan J. H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. hal. 48-90.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
39
LAMPIRAN Lampiran 1. Prinsip, Bahan, Alat dan Cara Kerja Analisis Analisis Protein Kasar Metode Marcam Steel Prinsip: Asam sulfat pekat dengan katalisator dapat memecah ikatan N organik dalam bahan makanan menjadi ammonium sulfat, kecuali ikatan N=N; NO; dan NO2. Ammonium sulfat dalam suasana basa akan melepaskan NH3 yang kemudian akan didestilasi atau disuling. Hasil sulingan di tampung dalam bekerglass yang berisi H3BO3 yang telah diberi indikator. Setelah selesai destilasi, larutan penampung di titrasi dengan H2SO4 0.1 N samapi warna berubah. Kadar protein kasar adalah hasil kali total nitrogen amonia dengan faktor 6.25 (=100/16) atau nilai hasil bagi total nitrogen ammonia dengan faktor 16% (=16/100). Faktor 16% berasal dari asumsi bahwa protein mengandung nitrogen sebanyak 16%.
Bahan Kimia Yang Digunakan: Tablet Kjedhal, H2SO4 pekat, NaOH 40%, Asam Borat, Indikator metil merah, Indikator Brom Cressol Green, H2SO4 0.01 N, Aquades.
Alat yang Digunakan: Labu Kjedhal 100 cc, Pemanas labu Kjedhal, Timbangan elektrik , Gelas Ukur, Labu Ukur 250 cc, Erlenmeyer 100 cc dan 1000 cc, Alat Marcam Steel
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
40
Cara Kerja: 1.
Menimbang sampel seberat ±0.5 gram di atas kertas yang telah diketahui beratnya, kemudian masukkan sampel ke dalam labu Kjedhal. Tambahkan ke dalamnya tablet Kjedhal (sebagai katalisator) sebanyak ¼ bagian kemudian 10 cc H2SO4 pekat.
2.
Memanaskan labu tersebut di atas pemanas Kjedhal dalam lemari asam. Pemanasan baru dihentikan jika sudah tidak berasap dan larutan berubah menjadi hijau atau kuning jernih (butuh waktu ± 1,5 jam). Biarkan beberapa saat sampai labu menjadi dingin.
3.
Memasukkan larutan yang terdapat pada labu tersebut ke dalam labu ukur dan encerkan dengan aquadest sehingga volumenya menjadi 250 cc. Tuangkan larutan tersebut ke dalam erlenmeyer 300 cc dan kocoklah sampai homogen.
4.
Menyiapkan erlenmeyer 100cc yang telah diisi dengan 10cc larutan asam borat dan 2 tetes indikator metil merah serta 3 tetes brom cresol green untuk menampung hasil uapannya.
5.
Menyiapkan alat marcam steel yang terdiri dari labu destilasi 2000 cc, diisi dengan 1000cc air dan diiisi beberapa butir batu didih. Taruh erlenmeyer 100 cc yang sudah disiapkan tadi langkah no 4) pada rangkaian alat marcam steel tepat di bawah keluarnya tetesan hasil penguapan.
6.
Diambil sebanyak 10 cc (larutan hasil proses no 3) letakkan dalam bekerglass dan tambah 5 cc NaOH 40% lalu masukkan ke dalam corong alat marcam Steel.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
41
7.
Memanaskan labu destilasi dan tampunglah uap yang keluar dari alat Marcam Steel ke dalam erlenmeyer. Pemanasan dilakukan selama ± 5 menit terhitung setelah air mendidih atau sampain volume erlenmeyer telah mencapai 50 cc.
8.
Titrasi larutan yang telah bercampur uap tersebut dengan H2SO4 0.01 N sampai warna biru muda berubah menjadi hijau jernih.
9.
Lalu dihitung kadar protein kasar dengan mengunakan rumus sebagai berikut:
Protein Kasar =
𝐇𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐭𝐫𝐢𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐱 𝐍 𝐱 𝟎,𝟎𝟏𝟒 𝐱 𝟔,𝟐𝟓 𝐱 𝐩 𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥
Protein kasar berdasar BK =
% 𝐩𝐫𝐨𝐭𝐞𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 % 𝐁𝐊 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬 𝐚𝐢𝐫
𝐱 𝟏𝟎𝟎% 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan : N : Normalitas H2SO4 = 0,01 N p : Pengenceran
Skripsi
= 250/10 = 25
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
42
Lampiran 2. Prinsip, Bahan, Alat dan Cara Kerja Analisis Lemak Kasar Prinsip
:
Lemak kasar adalah campuran beberapa senyawa yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak ( ether, petroleum ether, petroleum benzena, karbon tetra khlorida dsb.). Lemak mengandung C, H, dan O. Dalam perbandingannya lemak lebih banyak mengandung C dan H daripada O. Lemak memberikan 2,25 kali energi lebih banyak dibandingkan dengan karbohidrat jika mengalami metabolisme karena lemak mengandung unsur H lebih banyak dari pada unsur O.
Bahan kimia yang digunakan
:
Karbon tetra khlorida atau petrolium ether.
Alat yang digunakan : Labu penyari, labu Soxhlet, pendingin Refflux, timbangan analitik, oven, exicator, cruss tang, spatula, pembakar bunsen, statif, gelas ukur, kertas saring, benang, gunting, dan kompresor.
Cara kerja
:
1. Menimbang sampel sebanyak ± 1,5 gram (= A gram ) dan bungkus dengan kertas saring bebas lemak. Ikat kuat-kuat dengan benang. 2. Dikeringkan dalam oven 1050C selama 3-4 jam. Masukkan dalam exicator10-15 menit kemudian di timbang ( = B gram ).
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
43
3. Dimasukkan dalam labu Soxhlet. Tiap labu bisa diisi 4-5 buah sampel. Rangkailah alat ekstrasi Soxhlet dengan lengkap dan taruh di atas penangas air. 4. Menuang karbon tetra Cholidra melalui lubang pendingin sampai labu Soxhlet penuh dan cairan tersebut turun ke dalam labu penyari. Tambahkan lagi sampai labu Soxhlet terisi setengahnya. 5. Ekstraksi dilakukan selama 4-6 jam atau samapai waktu karbon tetra kholidra kembali jernih seperti semula. Matikan penangas air. 6. Menuang sisa cairan pelarut yang ada dalam labu Soxhlet. Ambil bungkusan sampel menggunakan cruss tang dan masukkan ke dalam oven 1050C selama 3-4 jam. 7. Dimasukkan ke dalam exicator selama 10-15 menit kemudian ditimbang (= C ). 8. Kadar lemak kasar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Lemak Kasar =
𝐁−𝐂 𝐀
𝐱 𝟏𝟎𝟎%
Kadar lemak kasar berdasar BK =
Skripsi
% 𝐥𝐞𝐦𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 % 𝐁𝐊 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬 𝐚𝐢𝐫
𝐱 𝟏𝟎𝟎%
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
44
Lampiran 3. Prinsip, Bahan, Alat dan Cara Kerja Analisis Bahan Kering Bebas Air
Bahan: Bahan kering adalah bahan yang tersisa/tertinggal setelah kandungan air yang terdapat pada sampel (bahan pakan) dihilangkan/diuapkan seluruhnya dengan pemanasan 1050C. Alat yang digunakan: Cawan porselen (alumunium), cruss tang, timbangan analitik, oven, exicator yang berisi silica gel. Cara kerja: 1. Cawan porselen/alumunium yang bersih dimasukkan ke dalam oven 105% selama 1 jam. 2. Cawan dikeluarkan dari oven dan secepatnya dimasukkan ke dalam exicator. Tunggu sampai 10-15 menit, lalu ditimbang (= A gram). 3. Cawan diisi dengan sampel ± 5 gram (berat cawan + sampel = B gram). Masukkan cawan berisi sampel ke dalam oven 1050 selama 1 malam. 4. Keluarkan dari dalam oven dan secepatnya dimasukkan ke dalam exicator selama 10-15 menit. Setelah dingin lalu ditimbang (= C gram) 5. Kadar bahan kering bebas air dapat dihitung dengan rumus sbb. : 𝐂−𝐀
Kadar bahan kering bebas air = 𝐁−𝐀 x 100%
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
45
Lampiran 4. Hasil Analisis Proksimat Pakan Komersial
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
46
Lampiran 5. Hasil analisis proksimat kandungan protein kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda berdasarkan bahan kering 100%. Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-rata
Skripsi
P0 32,5120 32,9192 31,5827 31,5641 31,4969 160,0749 32,0150
Perlakuan P1 P2 34,1977 36,3153 35,2856 35,5229 35,5709 36,3077 35,1432 35,8374 36,4332 35,6266 176,6306 179,6099 35,3261 35,9220
P3 34,7869 35,0197 34,2966 37,0809 34,5354 175,7195 35,1439
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
47
Lampiran 6. Analisis Varian Kandungan Protein Kasar Pakan Komersial Yang Diberi Enzim Dengan Dosis Yang Berbeda ( BK 100%). Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-rata
FK
P0 32,5120 32,9192 31,5827 31,5641 31,4969 160,0749 32,0150
P3 34,7869 35,0197 34,2966 37,0809 34,5354 175,7195 35,1439
Total
692,0349
= (Y)2 / t x n = 692,03492 / 20
JKT
Perlakuan P1 P2 34,1977 36,3153 35,2856 35,5229 35,5709 36,3077 35,1432 35,8374 36,4332 35,6266 176,6306 179,6099 35,3261 35,9220
= 23945,6151
= ∑ t∑n Yij2 – FK = 32,51202 + 32,91922 + ... + 34,53542 - FK = 56,1225
JKP
= ∑t Yi2 / n – FK = (160,07492 + 176,63062 +179,60992 + 175,71952) / 5 - FK = 46,2651
JKG
= JKT - JKP = 9,8574
KTP
= JKP / t – 1 = 46,2651 / 3 = 15,4217
KTG = JKG / t (n – 1) = 9,8574 / 16 = 0,6161 F. hitung = KTP / KTG = 15,4217 / 0,6161 = 25,0312
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
48
Lanjutan lampiran 6. Sidik Ragam SK
db
PERLAKUAN GALAT TOTAL
3 16 19
JK
KT
FHIT
46,2651 15,4217 25,0312** 9,8574 0,6161 56,1225
FTAB 0,05 0,01 3,88 6,93
Kesimpulan : Ternyata ke 3 perlakuan pemberian enzim pada pakan komersial memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap kenaikan kandungan protein kasar pakan komersial (sebab F. Hitung > F. Tabel 0.01)
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
49
Lampiran 7. Uji Jarak Berganda Duncan Kandungan Protein Kasar LSR = s.e x SSR s.e =
=
KTG n
0,6161 5
= 0,3510 Beda
Rata-rata Perlakuan
P (x)
(x-P0)
(x-P3)
(x-P1)
3,9070*
0,7781
0,5959
0,1822
P2
35,9220a
P1
35,3261a
3,3111*
P3
35,1439a
3,1289*
P0
32,0150b
a P2
a P1
4 3 2
a P3
SSR
LSR
3,24
1,1372
3,14
1,1021
3,00
0,053
b P0
Kesimpulan : Hasil kandungan protein kasar tertinggi ada pada P2 berbeda nyata dengan P0 tetapi tidak berbeda nyata dengan P1 dan P2
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
50
Lampiran 8. Hasil analisis proksimat kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda berdasarkan bahan kering 100%. Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-rata
Skripsi
P0 12,1509 11,7249 13,9466 12,3058 13,6382 63,7664 12,7533
Perlakuan P1 P2 11,2389 13,0300 12,0753 12,6626 10,8548 11,6667 11,1568 12,4115 10,9532 12,1485 56,2790 61,9193 11,2556 12,3839
P3 10,8654 12,0584 11,5082 11,6429 12,5935 58,6684 11,5337
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
51
Lampiran 9. Analisis varian kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda.
Kandungan lemak kasar pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda (tranformasi √% ). Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-rata
FK
P0 3,4858 3,4242 3,7345 3,5080 3,6923 17,8448 3,5690
Perlakuan P1 P2 3,3524 3,6097 3,4750 3,5585 3,2947 3,4157 3,3402 3,5230 3,3096 3,4855 16,7719 17,5924 3,3544 3,5185
P3 3,2963 3,4725 3,3924 3,4122 3,5487 17,1221 3,4244
= (Y)2 / t x n = 69,33122 / 20 = 240,3408
JKT
= ∑ t∑n Yij2 – FK = 3,48582 + 3,42422 +...+ 3,54872 - FK = 0,2892
JKP
= ∑t Yi2 / n – FK = (17,88482+816,77192+17,59242+17,12212) / 5 - FK = 0,1377
JKG
= JKT - JKP = 0,1515
KTP
= JKP / t – 1 = 2,5002 / 3 = 0,0459
KTG = JKG / t (n – 1) = 0,0432 / 16 = 0,0095 F. hit = KTP/KTG = 4,8489
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
52
Lanjutan lampiran 9. Sidik Ragam SK
db
JK
KT
FHIT
PERLAKUAN GALAT TOTAL
3 16 19
0,1377 0,1515 0,2892
0,0459 0,0095
4,8489*
FTAB 0,05 0,01 3,88 6,93
Kesimpulan : Ternyata ke 3 perlakuan pemberian enzim pada pakan komersial memberikan perbedaan yang nyata terhadap penurunan kandungan lemak kasar pakan komersial (sebab F. Hitung > F. Tabel 0.05)
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
53
Lampiran 10. Uji Jarak Berganda Duncan Kandungan Lemak Kasar LSR = s.e x SSR s.e =
=
KTG n
0,0095 5
= 0,0436 Beda
Rata-rata Perlakuan
P (x)
(x-P1)
(x-P3)
P0
3,5690a
0,2146* 0,1446*
P2
3,5185ab
0,1641*
P3
3,4244bc
0,07
P1
3,3544c
P0
P2
0,0505
4 3
0,0941
2
P3
SSR
LSR
3,24
0,1413
3,14
0,1369
3,00
0,1308
(x-P2)
P1
a b c
Kesimpulan : Hasil kandungan lemak kasar tertinggi ada pada P0 (enzim 0%) sebagai kontrol tetapi tidak berbeda nyata dengan P2. Hasil lemak kasar terendah pada P1 (enzim 2,5%) tetapi tidak berbeda nyata dengan P3.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
54
Lampiran 11. Hasil analisis proksimat kandungan Bahan Kering pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda.
Ulangan 1 2 3 4 5 Total Rata-rata
Skripsi
P0 90,7475 90,1924 91,0308 91,5329 91,7281 455,2317 91,0463
Perlakuan P1 P2 90,9296 89,2389 91,3970 90,5591 91,8918 88,4278 90,2978 90,4290 91,2166 88,8695 455,7292 447,5243 91,1458 89,5047
P3 91,2614 88,7214 89,3677 87,7864 90,3100 447,4469 89,4894
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
55
Lampiran 12. Analisis varian kandungan bahan kering pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda. Kandungan Bahan Kering pakan komersial yang diberi enzim dengan dosis yang berbeda (tranformasi √% ). Perlakuan
Ulangan
P0 9,5261 9,4970 9,5410 9,5673 9,5775 47,7089 9,5418
1 2 3 4 5 Total Rata-rata
P1 9,5357 9,5602 9,5860 9,5025 9,5507 47,7351 9,5470
P2 9,4466 9,5163 9,4036 9,5094 9,4271 47,3030 9,4606
P3 9,5531 9,4192 9,4534 9,3694 9,5032 47,2983 9,4597
FK
= 190,04532 / 20 = 1805,8608
JKT
= ( 9,52612 + 9,49702 + 9,54102 +....+ 9,50322 ) - FK = 0,0741
JKP
= (47,70892 + 47,73512 + 47,30302 + 47,29832) / 5 - FK = 0,0356
JKG
= JKT-JKP = 0,0385
KTP
= 1,481 / 3 = 0,011859339
KTG = 0,0513 / 16 = 0,002406049 Sidik ragam SK
db
JK
KT
FHIT
PERLAKUAN GALAT TOTAL
3 16 19
0,0356 0,0385 0,0741
0,0119 0,0024
4,9290*
FTAB 0,05 0,01 3,24 5,29
Kesimpulan : Ternyata ke 3 perlakuan pemberian enzim pada pakan komersial memberikan perbedaan yang nyata terhadap kenaikan kandungan bahan kering pakan komersial (sebab F. Hitung > F. Tabel 0.05).
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
56
Lampiran 13. Uji Jarak Berganda Duncan Kandungan Bahan Kering LSR = s.e x SSR s.e =
=
KTG n
0,0024 5
= 0,0219 Beda
Rata-rata Perlakuan
P (x)
P1 P0 P2 P3
(x-P3)
(x-P2)
SSR
LSR
3,24
0,0710
3,14
0,0688
3,00
0,0657
(x-P0)
9,5470
0,0873* 0,0864*
9,5418
0,0821* 0,0812*
9,4606
0,0009
0,0052
4 3 2
9,4597
P1
P0
P2
P3
a b
Kesimpulan : Hasil kandungan bahan kering tertinggi ada pada P1 (enzim 2,5%) tetapi tidak berbeda nyata dengan P0, dan berbeda nyata dengan P2 dan P3. Hasil bahan kering terendah pada P3 (enzim 5%) tetapi tidak berbeda nyata dengan P2.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
57
Lampiran 14. Gambar Penelitian
Gambar 7. Enzim komersial.
Gambar 8. Pakan komersial.
Gambar 9. Akuades steril.
Gambar 10. Proses pencampuran.
Gambar 11. Timbangan Digital.
Skripsi
Gambar 12. Pakan Yang Difermentasi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
58
Lampiran 14. Hasil Analisis Proksimat Pakan Komersial yang Ditambahkan dengan Enzim
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
59
Lanjutan lampiran 14.
Skripsi
KHASBULLAH NURWAHID PEMBERIAN ENZIM DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, DAN LEMAK KASAR