1
PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR UNTUK KEBERLANJUTAN PELAYANAN AIR BERSIH (Studi Di Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
NURAINI DWI ASTUTI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
2
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Air Untuk Keberlanjutan Pelayanan Air Bersih, Studi di Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas ini.
Bogor, September 2008
Nuraini Dwi Astuti NRP I 354060245
3
ABSTRAK NURAINI DWI ASTUTI, Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Air Untuk Keberlanjutan Pelayanan Air Bersih, Studi di Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibimbing oleh NURAINI W. PRASOJO dan NURMALA K. PANJAITAN. Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kekurangan air menimbulkan penyakit bahkan kematian. Kebutuhan air sangat dirasakan oleh masyarakat miskin yang tinggal di kawasan kumuh perkotaan, khususnya di bantaran sungai. Penyediaan air bersih merupakan kewajiban pemerintah seperti tercantum dalam Undang-Undang RI No.7, Pasal 5 tahun 2004. Untuk wilayah yang sulit dijangkau oleh pelayanan pemerintah dan secara ekonomis dirasa tidak menguntungkan, pemerintah mengeluarkan kebijakan kemitraan dengan swasta dan masyarakat. Berdasar kebijakan pemerintah berbasis masyarakat, warga Jetisharjo, membentuk paguyuban pengelolaan air bersih dengan memanfaatkan sumber air yang berada di tebing atas dan lembah sungai Code. Atas bantuan pemerintah dan perguruan tinggi, paguyuban pengelolaan air pada bulan April 2001 berubah menjadi organisasi Usaha Air Bersih ”Tirta Kencana”. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah profil, operasionalisasi, pemanfaatan sarana prasarana, pengelolaan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh organisasi UAB ”Tirta Kencana” guna penguatan kelembagaan yang keberlanjutan. Pendekatan kualitatif dipakai dalam kajian ini dengan metode tindak eksplanatif dan memakai aras kajian mikro dengan pendekatan subyektif dan menggunakan strategi kajian logical framework analysis. Pengumpulan data primer dan sekunder guna analisis data dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil kajian dan temuan masalah guna penyusunan program penguatan kelembagaan dilakukan dengan focus group discussion (FGD) bersama masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa UAB ”Tirta Kencana” secara organisasi telah memiliki struktur sekalipun masih sederhana, bersifat kekeluargaan dan belum memiliki AD/ART. Belum adanya perencanaan kegiatan, pelaksanaan cenderung bersifat rutin, sanksi yang berlaku masih lemah, pengawasan dilakukan sebatas pengurus, kurang keterbukaan informasi, dan partisipasi masyarakat masih rendah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa UAB ”Tirta Kencana” telah melaksanakan kegiatan organisasi, namun belum secara optimal. Seperti halnya, pengurus masih rangkap jabatan, kurangnya komunikasi dan transparan dalam pengelolaan organisasi, belum maksimal memanfaatkan sumber daya air, manusia dan modal sosial yang memunculkan permasalahan dana, jangkauan pelayanan, kurang partisipasi, kurangpuas dan kekhawatiran keberlangsungan penyediaan air. Dalam rancangan penguatan kelembagaan untuk keberlanjutan organisasi kegiatan yang dilakukan adalah membuat pelatihan perencanaan program secara partisipatif dan teknis pengelolaan air, membentuk forum komunikasi, menyusun aturan, mengadakan penyuluhan tentang organisasi untuk menumbuhkan kesadaran anggota, meningkatkan kualitas pelayanan dan menggali sumber dana, melakukan studi banding dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Kata kunci: organisasi, manajemen, keberlanjutan.
4
RINGKASAN NURAINI DWI ASTUTI, Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Air Untuk Keberlanjutan Pelayanan Air Bersih Studi di Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibimbing oleh NURAINI W. PRASOJO dan NURMALA K. PANJAITAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa air manusia dapat terjangkit penyakit bahkan kematian. Permasalahan air bersifat universal, tekanan sangat dirasa khususnya di kawasan kumuh perkotaan negara berkembang dan menjadi fokus penanganan Milleneum Development Goals (MDGs). Kawasan kumuh perkotaan sangat padat dengan pertumbuhan penduduk hingga 7% dengan fasilitas publik khususnya air bersih sangat terbatas. Seperti yang dialami masyarakat di lembah sungai Code, Yogyakarta. Hal ini disebabkan karena lembah Code terletak di area yang sulit dijangkau oleh jaringan pelayanan air PDAM dan mayoritas penduduk miskin, maka secara ekonomi, pembangunan jaringan air akan berpengaruh pada tarif yang relatif mahal untuk kelompok tersebut. UU RI No. 7, Pasal 5 tahun 2004 adalah memberikan kesempatan pihak swasta dan masyarakat untuk mengelola usaha pelayanan air bersih. Atas bantuan pemerintah dan perguruan tinggi, ”paguyuban” penyediaan air bersih masyarakat Code, pada bulan April 2001 menjadi organisasi UAB ”Tirta Kencana”. Melihat kondisi masyarakat lembah Code yang sangat padat dan mayoritas penduduknya miskin yang sangat membutuhkan air telah melakukan usaha mandiri dalam memanfaatkan sumber air dan membentuk organisasi. Namun pengelolaan organisasi belum optimal, sedang prospek sangat baik. Disamping itu, terdapat kekawatiran keberlanjutan penyediaan air. Oleh karena itu, kajian itu penting baik untuk penguatan dan kelangsungan organisasi juga untuk acuan daerah lain yang memiliki masalah yang sama. Tujuan kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah profil, operasionalisasi, pemanfaatan sarana prasarana, pengelolaan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh organisasi UAB ”Tirta Kencana” guna penguatan kelembagaan yang keberlanjutan. Pedekatan dalam kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode tindak eksplanatif dan memakai aras kajian mikro dengan pendekatan subyektif. Data primer dan sekunder guna analisis data dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara mendalam dan dokumentasi. Strategi kajian logical framework analysis dengan melaksanakan: 1) melaksanakan analisis masalah berasal dari informasi masyarakat; 2) melaksanakan analisis tujuan berdasarkan perumusan hasil analisis permasalahan; 3) membuat matrik alternatif kegiatan atas dasar analisis tujuan dan merumuskan analisis strategi guna penguatan organisasi; 4) menyusun analisis pihak terkait berdasarkan hasil identifikasi dan 5) menyusun matrik rancangan program penguatan UAB ”TK” dengan focus group discussion (FGD) bersama masyarakat. Manulang (1971) membedakan organisasi ke dalam bentuk statis maupun dinamis. Statis sebagai badan dan dinamis sebagai bagan. Sebagai badan, organisasi merupakan kumpulan individu yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama. Sedang bagan menggambarkan skema hubungan diantara individu dalam organisasi atau antara pengurus dan anggota. Dalam organisasi dilakukan manajemen yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
5
pengawasan (POAC) (terry, 1960). Dalam penerapan manajemen organisasi, tidak terlepas dari aturan atau norma organisasi (Polak, 1996), kepemimpinan guna mendorong keterlibatan semua pihak dalam kegiatan organisasi (Terry, 2006). UAB ”Tirta Kencana” sebagai organisasi jua memiliki aspek kharakteristik sebagaimana organisasi tersebut di atas. Hasil kajian menunjukkan bahwa UAB ”Tirta Kencana” secara organisasi telah memiliki struktur sekalipun masih sederhana, bersifat kekeluargaan. Struktur organisasi terdiri dari ketua sekaligus sebagai koordinator, dibantu 4 warga sebagai petugas teknis, administrasi dan bendahara. Dalam melaksanakan kegiatan UAB ”Tirta Kencana” cenderung bersifat rutinitas belum memiliki AD/ART. Namun demikian dalam melaksanakan kegiatan UAB ”Tirta Kencana” telah menggunakan fungsi manajemen yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksaan dan pengawasan. Dalam perencanaan selama ini masih dilakukan sebatas pengurus dan bersifat insidental, maksudnya dalam proses merencanakan maupun pelaksanaannya belum melibatkan anggota dan belum memperhatikan kebutuhan jangka panjang atau terprogram. Dilihat dari segi pengorganisasian, kepemimpinan cenderung kurang fokus dalam melaksanakan kegiatan. Hal ini dikarenakan satu sisi sebagai pengurus wilayah (ketua RW) di sisi lain sebagai ketua UAB ”Tirta Kencana”. Dari aspek pelaksanaan, unsur kepemimpinan memegang peranan yang penting dalam suatu organisasi. Dalam melaksanakan kegiatan dan memberikan pelayanan yang lebih baik, upaya yang dilakukan adalah memenuhi anggaran pendapatan organisasi dengan kenaikkan tarif, menerapkan sangsi yang berupa denda bagi yang menunggak. Untuk menjamin standar kesehatan dan kualitas air dengan memberi cairan desinfektan. Dari aspek pengawasan, pertanggungjawaban pengurus belum transparan dan tidak disosialisasikan secara rutin pada anggota. Secara empiris organisasi saat ini menghadapi permasalahan berkaitan dengan anggaran, jangkauan pelayanan, kurang partisipasi dan kurang puas anggota atas pelayanan yang ada dan kekhawatiran keberlangsungan penyediaan air. Berdasarkan masalah-masalah tersebut di atas, maka dibutuhkan alternatif pemecahan dengan menyusun program guna keberlanjutan organisasi. Kegiatan yang dilakukan adalah membuat pelatihan perencanaan program secara partisipatif yaitu penguatan human capital seperti pelatihan manajemen dan teknis pengelolaan air, penyuluhan organisasi untuk menumbuhkan kesadaran, meningkatkan kualitas pelayanan dan menggali sumber dana. Penguatan social capital dengan mendorong partisipasi anggota, membentuk forum komunikasi antar anggota dan pengurus dan membuat aturan secara partisipatif. Melakukan studi banding dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait serta menjajaki pembentukan koperasi. Program penguatan kelembagaan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pada anggota secara kuantitatif dan kualitatif, meningkatkan partisipasi anggota, tersedianya modal dan aturan yang sesuai dengan kebutuhan, terbentuknya jaringan kerjasama dengan berbagai pihak. Adanya keterlibatan seluruh anggota dan pihak terkait memunculkan kerjasama dalam pengelolaan usaha yang sesuai dengan harapan dan permasalahan yang dirasakan anggota. Hal tersebut kemudian memunculkan kesadaran dan trust yang dibutuhkan pengurus dalam pengelolaan dan keberlanjutan usaha air bersih.
6
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.; dan Pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
7
PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR UNTUK KEBERLANJUTAN PELAYANAN AIR BERSIH (Studi di Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
NURAINI DWI ASTUTI
Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Pengembangan Masyarakat
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
8
Judul Tugas Akhir : Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Air Untuk Keberlanjutan Pelayanan Air Bersih (Studi di Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Nama Mahasiswa : NURAINI DWI ASTUTI NRP : I 354060245
Disetujui
Komisi Pembimbing
Ir. Nuraini W.Prasodjo, MS Ketua
Dr. Nurmala K.Panjaitan, MS.DEA Anggota Diketahui
Ketua Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. Djuara P.Lubis, MS
Prof. Dr. Ir. Khairil A.Notodiputro, MS
Tanggal Ujian : 22 Agustus 2008
Tanggal Lulus :19 September 2008
9
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dra. Winati Wigna, MDS
10
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rakhmatNya sehingga karya ilmiah ini dapat berhasil diselesaikan dengan penuh perjuangan dan keteguhan. Tema yang dipilih dalam penelitian ialah ”PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR UNTUK KEBERLANJUTAN PELAYANAN AIR BERSIH”, Studi di Kampung Jetisharjo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penulis haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ir. Nuraini W. Prasojo, MS dan Ibu Dr. Nurmala K. Panjaitan, MSDEA. selaku pembimbing, serta Ibu Winati Wigna, MDS selaku penguji dari luar komisi pembimbing. Di samping itu, penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Musmodiyono selaku Ketua RW 07 Kampung Jetisharjo dan Bapak Totok Pradopo sebagai perintis berdirinya Usaha Air Bersih ”Tirta Kencana” dan anggota atau pelanggan UAB ”Tirta Kencana”, yang telah berkenan membantu penulis dalam memberikan informasi guna penyusunan tugas akhir ini. Tak lupa pula penulis haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta yang telah berkenan memberi bantuan baik moril maupun materiil demi keberhasilan studi penulis. Dengan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada suami Darmanto yang telah banyak berkorban dengan penuh kesabaran dalam mendorong keberhasilan studi penulis dan kepada ananda Dini Darmastuti, Dita Darmastari dan Doni Darmasetiadi yang tak henti-hentinya menanti dengan iringan doa dan kasih sayangnya agar penulis dapat segera berkumpul kembali dengan selesainya studi ini, hanyalah ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan kepada mereka. Untuk rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan yang telah memberi dukungan maupun semangat, penulis ucapkan terima kasih. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, September 2008
Nuraini Dwi Astuti