PENGUASAAN STANDAR KOMPETENSI BILANGAN, GEOMETRI DAN PENGUKURAN SISWA KELAS IV MI SE-KECAMATAN KAJORAN Oleh: Abi Fahron, Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan standar kompetensi bilangan, geometri dan pengukuran. Populasi penelitian siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang yang berjumlah 255 siswa. Sampel penelitian berjumlah 128 siswa, ditentukan dengan rumus yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5%. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes yang berjumlah 26 butir yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembedanya. Dalam analisis data, digunakan uji prasyarat dan uji-t. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rerata prestasi belajar matematika siswa sebesar 56,67 dengan standar deviasi 17,61. Dari hasil per-hitungan uji t diperoleh bahwa nilai thitung = −11,77 < 1,86 = t0,95;8, dari hasil ini ditunjukkan bahwa penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran siswa kelas IV MI se-Kecamatan Kajoran tidak lebih dari rerata 75. Kata-kata kunci: penguasaan, kriteria, standar kompetensi.
PENDAHULUAN Permasalahan kesulitan belajar siswa terhadap materi mata pelajaran matematika, terutama matematika sekolah dasar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada jenjang selanjutnya. Seorang siswa dikatakan tuntas atau menguasai materi yang diajarkan guru, jika hasil belajar yang diperolehnya lebih dari atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu prinsip penilaian dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah dengan acuan kriteria, yaitu dengan menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan kompetensi dasar yang telah dicapai oleh peserta didik. Kriteria paling rendah dalam menyatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan minimal dinamakan dengan KKM. Dengan KKM ini, seorang pendidik akan dapat mengetahui bagaimana keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan terhadap peserta didik.
258
Ekuivalen: Penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran Siswa Kelas IV MI seKecamatan Kajoran.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ini mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK); sebagai target pencapaian tentang penguasaan materi sesuai dengan Standar Kompetensi (SK)/ Kompetensi Dasarnya (KD); sebagai salah satu alat dalam melaksanakan evaluasi suatu pembelajaran; sebagai kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antar satuan pendidikan dengan masyarakat; dan acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam menentukan nilai KKM, seorang pendidik harus mempertimbangkan kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompelksitas mengacu pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar (KD) yang bersangkutan. Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar, laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain, sedangkan intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta didik. Pada jenjang kelas IV Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) semester genap, Standar Kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran matematika adalah mengenai Bilangan, Geometri dan Pengukuran. Untuk mencapai KKM, siswa harus menguasai Kompetensi Dasar. Untuk mengetahui bagaimana penguasaan Kompetensi Dasar pada materi semester genap maka perlu diadakan penelitian penguasaan standar kompetensi. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat. Rendahnya KKM yang ditetapkan oleh pendidik khususnya mata pelajaran matematika menggambarkan tingginya tingkat kompleksitas, rendahnya kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, dan rendahnya tingkat kemampuan (intake) peserta didik di sekolah yang bersangkutan. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa guru kelas IV MI di Kecamatan Kajoran, menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran matematika lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain yaitu berkisar antara 50 sampai dengan 65.
Ekuivalen: Penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran Siswa Kelas IV MI seKecamatan Kajoran.
259
Hasil observasi yang diperoleh dari daftar nilai Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) dan Ujian Madrasah (UM) tahun pelajaran 2012/ 2013 serta daftar nilai rapor siswa kelas VI semester gasal MI Al-Islam Sutopati 3 menunjukkan fakta bahwa hasil UAMBN dan UM tahun pelajaran 2012/ 2013 diperoleh rerata nilai murni matematika dari 14 MI adalah 4,89. Nilai tersebut adalah rangking ke-11 dari 12 mata pelajaran yang diujikan; hasil UAMBN dan UM tahun pelajaran 2012/ 2013, dari 14 MI, ada 8 MI yang nemperoleh nilai rerata mata pelajaran matematika kurang dari 5,00. Hal ini mampu menggambarkan rendahnya prestasi belajar matematika di jenjang MI. dan Daftar nilai rapot semester gasal siswa kelas VI MI Al-Islam Sutopati 3 Tahun Pelajaran 2011/ 2012, menunjukkan bahwa dari 25 siswa kelas VI diperoleh nilai rerata sebesar 5,64 dengan 6 siswa memperoleh nilai lebih dari 6,00, sedangkan 19 siswa memperoleh nilai kurang dari 6,00. Hal ini menggambarkan rendahnya kemampuan rerata peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi matematika. Kriteria ideal ketuntasan untuk masingmasing indikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi (Karsidi, 2007: 16). KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai ambang batas kompetensi (Permendiknas, 2007: 3). Nurman (2009: 1) mendefinisikan KKM sebagai kriteria paling rendah untuk menyatakan seorang siswa sudah mencapai ketuntasan. Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi siswa sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100.
METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan di MI AlIslam Madugondo, MI Al-Islam Banjaragung, MI Walisongo Sidowangi, MI Al-Islam Krumpakan MI Al-Iman Mranggen, MI Al-Iman Sukomulyo, MI Al-Islam Sutopati 1, MI Al-Islam Sutopati 2 dan MI Al-Islam Sutopati 3. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas IV MI se-Kecamatan Kajoran yang berjumlah 255 siswa.
260
Ekuivalen: Penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran Siswa Kelas IV MI seKecamatan Kajoran.
Agar
memperoleh
sampel
yang
representatif,
maka
pengambilan
sampel
menggunakan Probability Sampling tipe Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan karena populasi mempunyai anggota/ unsur yang berstrata secara proporsional (strata). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes esai yang berjumlah 26 butir soal yang sudah dihitung validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut (Nana Sudjana dan Ibrahim: 2009: 128). Teknik pengolahan data awal dalam penelitian ini adalah uji prasyarat berupa uji normalitas data dan uji homogenitas data. Statistik pengujian normalitas yang digunakan adalah Chi Kuadrat, sedangkan statistik uji homogenitas variansi yang digunakan adalah Uji Bartlett. Setelah uji prasyarat dilakukan, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Hipotesis didasarkan pada penguasaan Standar Kompetensi bilangan, geometri dan pengukuran siswa kelas IV MI yang ditinjau dari rerata 75. Statistik pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t. bertujuan untuk mengetahui hipotesis mana yang akan diterima maupun ditolak oleh peneliti.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengolahan data, diperoleh harga 𝜒ℎ 2 = 12,988 < 𝜒𝑡 2 =14,067, dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa data tes penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran siswa kelas IV MI se-Kecamatan Kajoran Tahun Pelajaran 2012/ 2013 termasuk dalam populasi berdistribusi normal. Teknik yang digunakan dalam uji homogenitas variansi data dengan menggunakan Uji Bartlett. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh harga χ2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 14,23 < 𝜒 2 0,95(3) = 15,51, dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian merupakan data yang homogen. Dari hasil pengolahan data skor hasil tes penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2012/ 2013 diperoleh rerata (𝑥) = 56,67 Ekuivalen: Penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran Siswa Kelas IV MI seKecamatan Kajoran.
261
dan standar deviasi (s) = 17,61. Nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam rumus uji-t dan diperoleh harga thitung= −11,77, sedangkan harga t dibandingkan bahwa nilai thitung < t
0,95;8
0,95;8
=1,86, maka dapat
dan dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa thitung terletak pada daerah penerimaan H0, maka H0 diterima dengan kata lain Ha ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penguasaan siswa dalam Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran tidak lebih dari rerata 75. Dari hasil ini, menggambarkan rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas IV MI. Rendahnya hasil tersebut, disebabkan oleh tingginya tingkat kompleksitas Kompetensi Dasar yang harus dicapai siswa, sumberdaya pendukung yang kurang memadahi, serta rendahnya tingkat kemampuan rerata (intake) siswa pada materi yang diajarkan oleh guru. Untuk meningkatkan prestasi siswa, perlu dilakukan perbaikan dari ketiga aspek tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN Dari perhitungan uji-t diperoleh harga thitung = −11,77 < t
0,95;8
= 1,86, dari hasil
ini diperoleh kesimpulan bahwa penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Kajoran tidak lebih dari rerata 75. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran kepada guru mata pelajaran matematika hendaknya dalam menyampaikan materi memperhatikan kemampuan rerata siswa, sehingga siswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dengan baik dan lebih bermakna; diharapkan guru mampu menyampaikan materi matematika dengan menggunakan berbagai metode dan kelengkapan alat pembelajaran, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi dengan penuh makna tanpa perlu berfikir berat; dan diharapkan siswa benar-benar telah menguasai materi pelajaran matematika yang telah diberikan guru, karena dengan penguasaan materi yang baik, siswa akan dapat dengan mudah untuk mempelajari dan memahami materi matematika pada tingkat selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Karsidi, dkk. 2007. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
262
Ekuivalen: Penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran Siswa Kelas IV MI seKecamatan Kajoran.
Nurman. 2009. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Online: Wordpress. Diakses pada tanggal 25 April 2013 pukul 21.53. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2004. Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Jakarta. Menteri Pendidikan Nasional.
Ekuivalen: Penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran Siswa Kelas IV MI seKecamatan Kajoran.
263