INDIKATOR MUTU TAHUN 2016
1. PENGKAJIAN AWAL MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM 24 JAM
Pengkajian Awal Medis Pasien dalam 24 Jam 102,00% 100,00%
Axis Title
98,00%
100% 97,58%
96,00%
95,57%
94,00% 92,00%
91,68%
93%
94,04% 91,47% 91,96%
92,91%
90,00%
Capaian
88,00% 86,00%
Analisa Grafik : Bentuk Grafik :zig zag (tidak konsisten) Dari grafik diatas menunjukkan belum konsistennya kelengkapan pengkajian awal medis rawat inap dalam 24 jam. Persentase kelengkapan pengisian pengkajian awal medis selama bulan Januari – September 2016 yaitu antara 91.47% - 100% (dengan target 100%). Pada bulan maret hingga juni mengalami peningkatan, Kemudian menurun kembali pada bulan juli dan meningkat kembali pada bulan Agustus dan September. Persentase terendah dalam pengisian pengkajian awal medis pasien rawat inap terjadi pada bulan Juli 2016. Hal ini disebabkan pada bulan juli terdapat libur panjang hari raya idul fitri (cuti bersama). Pada bulan September 2016 juga dilakukan validasi data terhadap pengumpulan data indikator kelengkapan pengkajian awal medis dalam 24 jam dengan hasil 100% sehingga bisa diinterpretasikan data yang disajikan adalah valid.
1
2. KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN INJEKSI ANTIBIOTIKA PADA PASIEN RAWAT INAP
Ketepatan Waktu Pemberian Injeksi Antibiotika pada Pasien Rawat Inap 120,00% 100,00% 80,00% 60,00%
40,00% 20,00% 0,00%
Analisa Grafik Bentuk Grafik konsisten Ketepatan waktu pemberian injeksi antibiotik pada pasien rawat inap sudah tercapai 100% , hal ini disebabkan karena adanya blanko pemberian injeksi yang sudah ada jam yang telah di cantumkan oleh pihak farmasi dan dipatuhi oleh perawat. Selain itu adanya supervisi dan review oleh kepala ruang dan wakil kepala ruang setiap briefing dan rapat bulanan tentang Ketepatan waktu pemberian injeksi antibiotik pada pasien rawat inap juga membantu perawat mengingat kembali dan melakukan injeksi antibiotik dengan tepat. Pada bulan September 2016 juga dilakukan validasi data terhadap pengumpulan data indikator Ketepatan waktu pemberian injeksi antibiotik pada pasien rawat inap menggunakan metode Measure Category Agreement dengan hasil 100% sehingga bisa diinterpretasikan data yang disajikan adalah valid.
2
3. PASIEN PASCA PEMBIUSAN DI TRANSFER DARI RR DI ANASTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF KE RUANG RAWAT INAP SESUAI DENGAN KRITERIA RR
Pasien Pasca Pembiusan di transfer dari RR di Anastesiologi dan Terapi Intensf ke Ruang Rawat Inap sesuai dengan Kriteria RR 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00%
Analisa Grafik Bentuk Grafik : konsisten Grafik diatas menunjukkan tercapainya indikator Pasien Pasca Pembiusan di transfer dari RR di Anastesiologi dan Terapi Intensif ke Ruang Rawat Inap sesuai dengan Kriteria RR yaitu 100%. Hal tersebut karena petugas anastesi sudah melakukan pengkajian pasca pembiusan dan melakukan observasi pada pasien pasca pembiusan dengan tepat sebelum di pindahkan ke ruang rawat inap. Pada bulan September 2016 juga dilakukan validasi data terhadap pengumpulan data indikator Pasien Pasca Pembiusan di transfer dari RR di Anastesiologi dan Terapi Intensif ke Ruang Rawat Inap sesuai dengan Kriteria RR menggunakan metode Measure Category Agreement dengan hasil 100% sehingga bisa diinterpretasikan data yang disajikan adalah valid.
3
4. KETEPATAN MEMASANG GELANG IDENTITAS PASIEN
Ketepatan Memasang Gelang Identitas Pasien 100,50% 100,00% 99,50% 99,00%
98,50%
99,84%
100,00%
99,82%
99,50%
100,00% 99,50%
99,02% 98,54%
98,00%
97,92%
97,50% 97,00% 96,50%
Bentuk Grafik :zig zag (tidak konsisten dan belum tercapai) Dari grafik diatas menunjukkan belum konsistennya ketepatan memasang gelang identitas pasien. Pada bulan februari hingga april mengalami penurunan, kemudian meningkat kembali pada bulan agustus September. Sebagian besar ketidaktepatan adalah terbaliknya petugas dalam memasang gelang pasien (tulisan identitas pasien menghadap ke arah pasien). . Pada bulan September 2016 juga dilakukan validasi data terhadap pengumpulan data indikator ketepatan memasang gelang identitas pasien menggunakan metode Measure Category Agreement dengan hasil 100% sehingga bisa diinterpretasikan data yang disajikan adalah valid
4
5. KEPATUHAN MELAKUKAN INSTRUKSI MEDIS VERBAL (TULBAK)
Grafik Kepatuhan Melakukan Instruksi Medis Verbal (Tulbak) 120% 100% 80% 60% 40%
20% 0%
Analisa Grafik Bentuk Grafik : Konsisten dan Tercapai Selama periode bulan januari hingga September 2016 seluruh petugas baik perawat maupun dokter jaga sudah melakukan instruksi medis verbal dengan metode tulis lengkap dan baca ulang (TULBAK). Hal tersebut karena setiap melakukan instruksi medis verbal perawat atau dokter jaga memberikan stempel Tulbak-Sbar yang akan dikonfirmasi langsung oleh DPJP saat melakukan visite langsung pada pasien. Pada bulan September 2016 juga dilakukan validasi data terhadap pengumpulan data indikator instruksi medis verbal dengan metode tulis lengkap dan baca ulang (TULBAK) menggunakan metode Measure Category Agreement dengan hasil 100% sehingga bisa diinterpretasikan data yang disajikan adalah valid.
5