Penggunaan Dana BSM .... (Nadya Eklyma A)
PENGGUNAAN DANA BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) OLEH SISWA SMA DAN SMK DI KABUPATEN TEMANGGUNG
Artikel Jurnal
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Nadya Eklyma Azzahro NIM 11101244022
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2016
1
2.
Jurnal Administrasi Pendidikan Edisi Januari Tahun 2016
Penggunaan Dana BSM .... (Nadya Eklyma A)
3
PENGGUNAAN DANA BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) OLEH SISWA SMA DAN SMK DI KABUPATEN TEMANGGUNG THE USAGE OF BSM BY SENIOR HIGH SCHOOL AND VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT IN TEMANGGUNG Oleh: Nadya Eklyma Azzahro, Prodi Manajemen Pendidikan,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran penggunaan dana BSM oleh siswa SMA dan siswa SMK di Kabupaten Temanggung serta perbandingan jumlah rata-rata penggunaan dana BSM berdasarkan jenis sekolah, jenjang kelas dan letak geografis sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan wawancara, dokumen dan angket. Teknik analisis data menggunakan rumus weighted mean. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BSM di Kabupaten Temanggung secara umum sudah digunakan sesuai peruntukannya yaitu untuk membayar SPP, magang, perlengkapan sekolah, transportasi, uang saku, kos dan ditabung. Berdasarkan nilai rata-rata penggunaan dana BSM pada tingkat SMK rata-rata besaran penggunaannya lebih tinggi dibanding tingkat SMA. Berdasarkan nilai rata-rata penggunaan dana BSM pada jenjang kelas XII rata-rata besaran penggunaannya lebih tinggi dibanding kelas XI. Berdasarkan nilai rata-rata penggunaan dana BSM pada siswa perkotaan rata-rata besaran penggunaannya lebih tinggi dibanding siswa pedesaan. Kata kunci : Bantuan Siswa Miskin (BSM), penggunaan beasiswa, SMA dan SMK Abstract . The study was almed to know the usage amount of Bantuan Siswa Miskin (BSM) and the amount average rate of BSM by Senior High School and Vocational High School Student in Temanggung and the Average rate and the amount rate of the use of BSM based on the type of the school, class level of the school and geographical location. The data gathering technique which were used were interview, document, and questionnaire. The gathered data was processed and counted using “Weighted Mean”. The result of this study showed that the used of Bantuan Sisiwa Miskin (BSM) in Temanggung had been used according its purposes. It was used to pay for the students school fees, lab work, textbook, transportation, pocket money, lodging house, and savings. Based on the amount average rate of BSM by Vocational High School the average amount of used is higher than Senior High School.Based on the amount average rate of BSM by level class XII the average amount of used is higher than level class XI. Based on the amount average rate of BSM the average amount of used at the urban is higher than rural Keywords: Bantuan Siswa Miskin (BSM), the use of the scholarship, Senior High School and Vocational High School
PENDAHULUAN disebabkan antara lain karena mahalnya biaya Pendidikan memiliki peranan yang sangat
pendidikan. Kemiskinan adalah kondisi sosial
penting bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena
ekonomi masyarakat yang tidak mempunyai
itu, pendidikan harus terus menerus diperbaiki
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok
baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
yang layak bagikemanusiaan (Pusdatin kesos
Namun, sampai dengan saat ini masih banyak
tahun 2008, www.kemensos.go.id dikunjungi 5
orang miskin yang memiliki keterbatasan akses
April 2015).
untuk memperoleh pendidikan bermutu, hal ini
4.
Jurnal Administrasi Pendidikan Edisi Januari Tahun 2016
Definisi kemiskinan dengan menggunakan kebutuhan
dasar
Departemen
seperti
Sosial
diterapkan
adalah
oleh
ketidakmampuan
adalah
kesulitan
orang
tua/keluarga
dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan lainnya seperti baju
seragam,
buku
tulis,
sepatu,
biaya
individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
transportasi maupun biaya pendidikan lainnya
minimal untuk hidup layak (BPS dan Depsos,
yang tidak ditanggung oleh dana BOS. Hal ini
2003:3). Menurut penjelasan Undang-Undang
yang melatarbelakangi Program Bantuan Siswa
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011
Miskin (BSM).
Tentang Penanganan Fakir Miskin, kebutuhan dasar
adalah
kebutuhan
Juknis
Tahun
2014
BSM
sandang,
merupakan satu dari empat kompensasi yang
perumahan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan,
akan diberikan Pemerintah kepada masyarakat.
dan/atau
Rendahnya
Program ini merupakan program nasional yang
produktivitas kaum miskin dapat disebabkan oleh
bertujuan untuk menghilangkan halangan bagi
rendahnya akses mereka untuk memperoleh
siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah
pendidikan (Adit Agus Prastyo, 2010:54).
dengan membantu siswa miskin memperoleh
pelayanan
pangan,
Menurut
sosial.
Tantangan mahalnya
biaya
pendidikan
akses
pelayanan
pendidikan
yang
layak,
menyebabkan pendidikan tersebut tidak bisa
mencegah putus sekolah, menarik siswa miskin
merata bagi seluruh rakyat. Adanya program
untuk kembali bersekolah, membantu siswa
penghargaan dan bantuan pendidikan (beasiswa)
memenuhi
dapat disebut sebagai kemampuan dan kemauan
pembelajaran, mendukung program Wajib Belajar
lembaga pendidikan untuk melakukan proses dan
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (bahkan
aktivitas identifikasi, analisis dan responsif atas
hingga tingkat menengah atas), serta membantu
setiap harapan dan kebutuhan stakeholders jasa
kelancaran program sekolah.
pendidikan (Agarwal, dalam Yuli Sudarso).
kebutuhan
Berdasarkan
buku
dalam
kegiatan
Petunjuk
Teknis
Dalam rangka pemerataan pendidikan
(Juknis) BSM tahun 2014, dana BSM digunakan
pemerintah telah banyak membuat program.
untuk (1) pembelian perlengkapan siswa misalnya
Program–program tersebut dapat dikelompokkan
buku pelajaran, alat tulis, sepatu dan tas; (2) biaya
menjadi
rangka
tranportasi siswa ke sekolah; (3) Uang saku untuk
program
siswa sekolah dan dana BSM dapat dibatalkan
peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta
apabila siswa penerima BSM berhenti sekolah,
program tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan
menerima beasiswa dari instansi/sumber lain,
publik. Meski dana Bantuan Operasional Sekolah
telah didakwa dan terbukti melakukan tindakan
(BOS) diharapkan dapat meningkatkan jumlah
kriminal mengundurkan diri dan tidak lagi masuk
keikutsertaan siswa/peserta didik tetapi masih
dalam kriteria siswa miskin.
3,
pemerataan
yaitu dan
program perluasan
dalam akses,
banyak anak–anak yang tidak dapat bersekolah,
Program ini bersifat bantuan langsung
putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan
kepada siswa dan bukan beasiswa, karena
pendidikan
berdasarkan kondisi ekonomi siswa dan bukan
mereka
kejenjang
pendidikan
berikutnya. Salah satu penyebab hal tersebut
berdasarkan
prestasi
siswa
(beasiswa)
Penggunaan Dana BSM .... (Nadya Eklyma A)
mempertimbangkan kondisi siswa, sedangkan
METODE PENELITIAN
beasiswa diberikan dengan mempertimbangkan
Jenis Penelitian
prestasi siswa. Dana BSM diberikan kepada siswa
5
Penelitian ini menggunakan pendekatan
mulai dari tingkat Dasar hingga Perguruan Tinggi
penelitian
dengan besaran sebagai berikut:
kuantitatif karena analisisnya lebih fokus pada
1. BSM SD/MI sebesar Rp. 225.000 per semester atau Rp. 450.000 per tahun
per semester atau Rp. 750.000 per tahun SMA/SMK/MA
sebesar
dikatakan
pendekatan
data-data numerikal (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistika. Metode yang
2. BSM SMP/MTS sebesar Rp. 375.000
3. BSM
kuantitatif,
digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Sedangkan bentuk penelitian yang
Rp.
digunakan dalam penelitian ini adalah survey.
500.000 per semester atau Rp 1.000.000
Menurut Sugiyono (2003: 7), “Survey pada
per tahun
umumnya dilakukan untuk mengambil suatu
Berdasarkan pengamatan penulis setelah
generalisasi
berinteraksi dengan siswa penerima bantuan
mendalam”.
dari
pengamatan
yang
tidak
BSM, penulis melihat terdapat ketidaksesuaian antara kondisi ekonomi yang menjadi syarat
Waktu dan Tempat Penelitian
utama penerimaan bantuan BSM dengan gaya
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada
hidup sehari-hari siswa penerima bantuan BSM.
awal bulan Juli 2015 sampai dengan pertengahan
Dilihat dari sisi ekonomi keluarga siswa yang
Bulan Agustus 2015. Pelaksanaan penelitian
memperoleh bantuan BSM maka kepemilikan
dilakukan di Kabupaten Temanggung Jawa
barang mewah tersebut menjadi hal yang bertolak
Tengah. Analisis desa letak sekolah di pedesaan
belakang dengan
yaitu SMA N 1 Candiroto dan SMK N 1 Jumo,
yang seharusnya menjadi
sasaran penerima bantuan BSM. Oleh karena itu,
sedangkan
sangat perlu untuk menelaah kembali kesesuaian
perkotaan yaitu SMA N 3 Temanggung dan SMK
syarat penerimaan terutama kondisi ekonomi
Swadaya.
sebenarnya
siswa
penerima
bantuan
analisis
kota
letak
sekolah
di
BSM,
sertasangat perlu menelaah penggunaan BSM
Subjek Penelitian
yang diterima oleh siswa penerima bantuan BSM,
Subjek penelitian ini adalah siswa siswa
karena dikhawatirkan sumber untuk membeli
SMA sejumlah 86 siswa dan siswa SMK
barang tersebut berasal dari bantuan yang
sejumlah 94 siswa dengan total 180 siswa
diterima oleh siswa tersebut. Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dana
Prosedur Pengambilan data dalam penelitian ini
bantuan siswa miskin (BSM) oleh siswa SMA
menggunakan
pedoman
studi
dokumentasi,
dan SMK di Kabupaten Temanggung.
pedoman angket, dan pedoman wawancara. Pedoman sudi dokumentasi berisikan daftar dokumen terkait dengan bantuan siswa miskin
6.
Jurnal Administrasi Pendidikan Edisi Januari Tahun 2016
(BSM). Pedoman angket berisikan seberapa besar
Miskin (BSM) berdasarkan jenis sekolah, ketiga
alokasi penggunaan yang dikeluarkan yang
perbandingan rata-rata jumlah penggunaan dana
pembiayaannya bersumber dari dana bantuan
Bantuan Siswa Miskin (BSM) berdasarkan
siswa miskin dan pedoman wawancara berisi
jenjang kelas, dan yang keempat perbandingan
sesuai dengan pedoman angket, karena penelitian
rata-rata jumlah penggunaan dana Bantuan Siswa
ini menggunakan wawancara semi terstruktur.
Miskin (BSM) berdasarkan letak geografis
Data yang peneliti peroleh nantinya akan
sekolah (Pedesaan dan Perkotaan)
dianalisis, kemudian diambil kesimpulannya dan dideskripsikan.
Rata-rata jumlah penggunaan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan peringkat rata-rata
Teknik Analisis Data
besaran penggunaan dana BSM oleh siswa
Teknik analisis data dalam penelitian
SMA dan SMK di Kabupaten Temanggung
adalah teknik analisis data kuantitatif deskriptif di hitung menggunakan rumus weighted mean.
Hasil analisis data mengenai rata-rata jumlah penggunaan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) oleh siswa SMA dan SMK di Kabupaten
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Temanggung
yang
didapatkan
dengan
Hasil Penelitian
menyesuaikan pada perolehan skor Mean adalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
1) peringkat pertama : komponen SPP, 2)
penggunaan dana bantuan siswa miskin (BSM)
peringkat kedua : komponen praktikum/magang,
oleh siswa SMA dan SMK di Kabupaten
3) peringkat 3 : komponen perlengkapan sekolah,
Temanggung. Pengolahan jawaban angket dan
4) peringkat 4 : komponen buku pelajaran, 5)
wawancara
kualitatif
peringkat 5 : komponen akomodasi biaya kos, 6)
ditransformasikan menjadi data kuantitatif yang
peringkat 6 : komponen lain-lain, 7) peringkat 7 :
kemudian dianalisis secara kualitatif berdasarkan
komponen ditabung, 8) peringkat 8 : komponen
sub-sub masalah sehingga menghasilkan hasil
transportasi, 9) peringkat 9 : komponen uang
secara deskriptif.
saku.
denganwujud
data
SPP merupakan iuran rutin sekolah yang pembayarannya dilakukan setiap bulan sekali.
Pembahasan Penelitian dengan judul “Penggunaan dana
SPP merupakan salah satu bentuk kewajiban
Bantuan Siswa Miskin (BSM) oleh siswa SMA
setiap siswa yang masih aktif disekolah tersebut.
dan SMK di Kabupaten Temanggung” memiliki
Dana iuran bulanan tersebut akan dialokasikan
empat rumusan masalah untuk dibahas yaitu yang
oleh sekolah yang bersangkutan untuk membiayai
pertama mengenai seberapa besarrata-rata jumlah
berbagai keperluan atau kebutuhan sekolah
penggunaan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM)
supaya kegiatan belajar mengajar disekolah dapat
oleh siswa SMA dan SMK di Kabupaten
berjalan lancar dengan adanya bantuan dari dana
Temanggung,
iuran tersebut (Fatah, 2000: 112).
kedua
perbandingan
rata-
ratajumlah penggunaan dana Bantuan Siswa
Penggunaan Dana BSM .... (Nadya Eklyma A)
7
Berdasarkan hasil angket peneliti terhadap
tertinggi ketiga ditempati oleh komponen buku
65 responden, diketahui penggunaan dana BSM
pelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
digunakan untuk pembayaran SPP sebesar 32,7 %
RI No. 2 Tahun 2008 tentang buku pasal 1
dari total keseluruhan yaitu Rp 1.584.711 dengan
berbunyi buku referensi adalah buku yang isi dan
rata-rata besaran penggunaan dana Rp 518.923.
penyajiannya dapat digunakan untuk memperoleh
Komponen SPP mendapat peringkat pertama
informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
karena mendapat skor mean terendah dibanding
seni dan budaya secara dalam dan luas.
komponen-komponen lain yaitu sebesar 1.21.
Kemudian pasal 6 berbunyi untuk menambah
Siswa lebih memilih SPP karena komponen SPP
pengetahuan dan wawasan peserta didik, pendidik
merupakan komponen yang terpenting dan wajib
dapat
dibayarkan
kepada
dalam
membaca buku pengayaan dan buku referensi.
pembinaan
kegiatan
sehingga
Berdasarkan peraturan tersebut untuk menambah
seluruh siswa yang menerima bantuan siswa
wawasan responden mengaku berinisiatif mencari
miskin (BSM) memanfaatkan bantuan ini untuk
referensi buku lain.
seluruh
siswa
pembelajaran,
keperluan membayar SPP.
Dari
Rata-rata besaran penggunaan dana BSM tertinggi
kedua
ditempati
menganjurkan
oleh
komponen
52
peserta
responden
didik
yang
untuk
memilih
penggunaan dana untuk keperluan membeli buku pelajaran memperoleh rata-rata sebesar
Rp
praktikum/magang yaitu sebesar 16,8 % dari total
177.212 atau 11,1 % dari total keseluruhanyaitu
keseluruhanyaitu Rp 1.584.711 dengan rata-rata
Rp
besaran penggunaan Rp 266.667. 18 dari 65
mendapat peringkat ke empat hal ini dikarenakan
responden memilih menggunakan dana BSM
komponen tersebut mendapat skor mean terendah
untuk biaya praktikum/magang. Siswa yang
keempat yaitu sebesar 2.84. Dari hasil wawancara
mengaku menggunakan komponen ini yaitu siswa
peneliti terhadap beberapa siswa yang memilih
dari SMK terutama siswa kelas XII. Komponen
penggunaan dana BSM untuk membeli buku
praktikum/magang mendapat peringkat kedua
pelajaran. Siswa berinisiatif menyisihkan dana
karena mendapat skor mean terendah kedua yaitu
BSM untuk membeli buku pelajaran dikarenakan
sebesar 1.94.
orangtua tidak mampu untuk membeli buku
Pengertian
Pendidikan
Sistem
1.584.711.
Komponen
buku
pelajaran
Ganda
pelajaran, sedangkan buku pelajaran merupakan
(PSG) atau mungkin lebih akrab dikenal dengan
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh siswa SMA
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu
dan siswa SMK.
bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
Rata-rata besaran penggunaan dana BSM
profesional, yang memadukan secara sistematik
tertinggi keempat ditempati oleh komponen
dan sinkron antara program pendidikan di sekolah
perlengkapan
dan program pengusahaan yang diperoleh melalui
perlengkapan
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk
sekolah,
mencapai suatu tingkat keahlian profesional.
Perlengkapan sekolah merupakan perlengkapan
Rata-rata
yang
besaran
penggunaan
dana
BSM
tas
secara
sekolah. sekolah
Pada terdiri
sekolah,
langsung
komponen dari
sepatu,
seragam
alat
dipergunakan
tulis.
dan
8.
Jurnal Administrasi Pendidikan Edisi Januari Tahun 2016
menunjang proses pendidikan khususnya proses
memanfaatkan dana BSM untuk komponen uang
pembelajaran.
saku.
Rata-rata
besaran
penggunaan
BSM
Besaran penggunaan dana BSM tertinggi
tertinggi kelima ditempati komponen lain-lain.
kedelapan
Pada
memilih
Menabung saat ini merupakan hal yang penting
keperluan
karena tabungan memilki peranan penting di
perbaikan motor, study tour, hiburan (rekreasi
masa depan akan tetapi masih banyak masyarakat
dan game online), membeli handphone dan
yang belum mempunyai kesadaran pentingnya
membeli
Berdasarkan Undang-Undang
menabung. Hal ini dapat dilihat bahwa masih
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
rendahnya responden yang menggunakan dana
Nasional mengamanatkan bahwa setiap peserta
BSM untuk ditabung.
komponen
menggunakan
lain-lain
dana
pulsa.
BSM
siswa untuk
ditempati
komponen
ditabung.
didik berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi
Siswa yang memanfaatkan dana BSM
mereka yang orang tuanya tidak mampu. Sebagai
untuk keperluan ditabung sebanyak 19 siswa dari
implementasi dari UU tersebut pemerintah telah
65 responden. Jumlah rata-rata pada komponen
menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 48
ini sebesar Rp 57.632 atau 3,6 % dari total
Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
keseluruhanyaitu
dimana dalam pasal 2 ayat 1 berbunyi bahwa
ditabung mendapat peringkat ketujuh dikarenakan
pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawab
mendapat skor mean tertinggi ketiga yaitu 4.15.
bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Dari hasil wawancara peneliti terhadap responden
dan masyarakat.
yang memilih menggunakan dana BSM untuk
Rp
1.584.711.
Komponen
Besaran penggunaan dana BSM tertinggi
komponen ditabung dikarenakan sengaja di
keenam ditempati oleh komponen akomodasi
sisihkan supaya tidak boros dan juga apabila nanti
biaya kos. Rumah kos adalah rumah sewa yang
sewaktu-waktu tidak mempunyai uang untuk
penggunaannya
keperluan tertentu bisa memanfaatkan dana
sebagian
atau
seluruhnya
dijadikan sumber pendapatan oleh pemiliknya
tersebut.
dengan jalan menerima penghuni rumah kos
Besaran penggunaan dana BSM yang
minimal satu bulan dengan memungut uang kos
terakhir ditempati oleh komponen transportasi.
(Anonim, 2011).
Menurut Abbas Salim (1993: 52), transportasi
Besaran penggunaan dana BSM tertinggi
adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan
ketujuh ditempati komponen uang saku. Uang
penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
saku merupakan simulasi sebelum ia dewasa dan
Jumlah siswa yang memilih komponen ini
mengelola keuangan dalam arti sesungguhnya,
sejumlah 28 responden dan jumlah rata-rata pada
tujuan uang saku sendiri adalah sebagai media
komponen ini sebesar Rp 54.286 atau 3,4 % dari
pembelajaran anak supaya ia dapat mengelola
total keseluruhan yaitu Rp 1.584.711. Komponen
keuangan dengan benar. Salah satu petunjuk
transportasi mendapat peringkat ke delapan
teknis penggunaan dana BSM dimanfaatkan
dikarenakan mendapat skor mean tertinggi kedua
untuk
yaitu sebesar 4.25. Dari hasil wawancara peneliti
uang
saku
sehingga
banyak
yang
Penggunaan Dana BSM .... (Nadya Eklyma A)
terhadap responden yang memilih menggunakan dana
BSM
untuk
keperluan
9
Menurut Siswoyo (2010: 28) keunggulan
transportasi
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah dalam
dikarenakan jarak antara rumah dengan sekolah
penguasaan konsep, cara berpikir, performance
lumayan jauh sedangkan mereka tidak memiliki
sebagai bekal ke pendidikan berikutnya. Sekolah
uang untuk tinggal dirumah kos.
Menengah Atas (SMA) memang disiapkan untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu
Perbandingan jumlah rata-rata penggunaan
bangku perkuliahan. Sekolah menengah kejuruan
dana BSM dan peringkat rata-rata besaran
(SMK) adalah salah satu jenis pendidikan
penggunaan dana BSM berdasarkan jenis
menengah
sekolah (SMA dan SMK) di Kabupaten
statusnya sama dengan Sekolah Menengah Atas.
Temanggung
Sekolah kejuruan memiliki jurusan yang lebih
Menurut
Undang-Undang
Nomor
20
bervariasi
di
Indonesia.
Sekolah
dibandingkan
dengan
kejuruan
Sekolah
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Menengah Atas dan pilihan jurusan itu nantinya
pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
akan berhubungan juga dengan jenis pekerjaan.
menengah umum dan pendidikan menengah
Oleh karena itu, siswa yang memilih untuk
kejuruan.
berbentuk
langsung bekerja, Sekolah Menengah Kejuruan
sekolah menengah atas (SMA) ,madrasah aliyah
adalah pilihan yang tepat. Hal ini disebabkan
(MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan
karena muatan materinya memang dipersiapkan
madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk
agar siswanya kelak siap memasuki dunia
lain yang sederajat. Bagi siswa yang ingin
kerja/professional
melanjutkan studi ke perguruan tinggi, Sekolah
Sekolah Menengah Kejuruan memiliki struktur
Menengah Atas (SMA) adalah sekolah yang
kurikulum
dapat menjadi masa persiapan yang baik. Hal ini
normatif, adaptif, dan produktif. Komponen
disebabkan program penjurusan biasanya dimulai
normatif berisi kompetensi yang bertujuan agar
di bangku Sekolah Menengah Atas (Purnama,
peserta didik menjadi warga masyarakat dan
2010: 5). Jika dilihat dari struktur kurikulumnya,
warga yang berperilaku sesuai nilai-nilai dalam
kurikulum Sekolah Menengah Atas mencakup
kehidupan
dua jenis yaitu struktur kurikulum program studi
bernegara. Komponen adaptif berisi kompetensi
dan struktur kurikulum program pilihan. Struktur
yang bertujuan agar peserta didik mampu
kurikulum program studi terdiri dari Ilmu Alam,
beradaptasi dan mengembangkan diri sesuai
Ilmu Sosial, dan Bahasa. Sedangkan struktur
dengan perkembangan kehidupan masyarakat,
kurikulum program pilihan adalah dimaksudkan
budaya, seni, ilmu pengetahuan dan teknologi,
untuk memberikan kebebasan kepada peserta
serta tuntutan perkembangan dunia kerja sesuai
didik dalam memilih sejumlah mata pelajaran
keahlian dan yang terakhir komponen produktif
yang sesuai potensi, bakat, dan minat peserta
berisi kompetensi yang bertujuan agar peserta
didik (Sanjaya, 2005: 115).
didik mampu melaksanakan tugas di dunia kerja
Pendidikan
menengah
(Purnama,
yang dibagi
2010:
menjadi
bermasyarakat,
91-101).
komponen
berbangsa
dan
. Jurnal Administrasi Pendidikan Edisi Januari Tahun 2016 10
sesuai dengan program keahlian (Sanjaya, 2005:
menyesuaikan pada perolehan skor Meanpada
17).
siswa SMA adalah : 1) peringkat pertama : Siswoyo (2010: 58) menambahkan bahwa
komponen SPP, 2) peringkat kedua : komponen
siswa yang berada di bangku Sekolah Menengah
buku pelajaran dan komponen perlengkapan
Kejuruan bukan hanya belajar tetapi dapat
sekolah, 3) peringkat 3 : komponen lain-lain, 4)
menyalurkan hobi siswa. Hal ini disebabkan
peringkat 4 : komponen akomodasi biaya kos, 5)
karena Sekolah Menengah Kejuruan memiliki
peringkat 5 :komponen uang saku, 6) peringkat 6
keunggulan khususnya dalam hal penguasaan
:komponen
skill atau keterampilan yang bisa langsung
komponen ditabung. Kemudian peringkat besaran
digunakan sebagai modal kerja. Lulusan Sekolah
penggunaan dana bantuan siswa miskin pada
Menengah Kejuruan disiapkan untuk langsung
tingkat SMK adalah: 1) peringkat pertama :
menghadapi dunia kerja. Sekolah Menengah Atas
komponen SPP, 2) peringkat kedua : komponen
dan Sekolah Menengah Kejuruan bukan hanya
praktikum/magang, 3) peringkat 3 : komponen
berbeda dari struktur kurikulumnya saja, tetapi
perlengkapan sekolah, 4) peringkat 4 : komponen
juga
yang
buku pelajaran, 5) peringkat 5 :komponen
dipengaruhi oleh struktur kurikulum. Sirodjuddin
akomodasi biaya kos, 6) peringkat 6 :komponen
(2008: 9) membedakan metode belajar pada
lain-lain, 7) peringkat 7 : komponen ditabung, 8)
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
peringkat 8: komponen transportasi, 9) peringkat
Kejuruan diantaranya adalah pada Sekolah
9 : komponen uang saku.
berbeda
dalam
metode
belajar
Menengah Atas lebih banyak diberikan teori daripada
praktek
peringkat
7
:
Dari penjelasan diatas perbandingan jumlah rata-rata penggunaan dana bantuan siswa miskin
Menengah Kejuruan siswa diberikan lebih banyak
(BSM) pada tingkat SMA lebih tinggi pada
praktek
yang
komponen SPP, Buku pelajaran, transportasi,
membedakan dua jenis pendidikan ini adalah
lain-lain, dan ditabung, sedangkan pada tingkat
lingkungan belajar. Siswa Sekolah Menengah
SMK
Kejuruan belajar bukan hanya di sekolah tetapi
praktikum/magang, akomodasi biaya kos, dan
juga dunia kerja, sedangkan siswa Sekolah
perlengkapan sekolah
Menengah
Atas
teori.
tempat
pada
7)
Sekolah
daripada
sedangkan
transportasi,
Hal
lain
belajar
lebih
tinggi
pada
komponen
hanya
dilaksanakan di sekolah saja. Sekolah Menengah
Perbandingan jumlah rata-rata penggunaan
Kejuruan merupakan lembaga pendidikan formal
dana BSM dan peringkat rata-rata besaran
yang diharapkan mampu menjadi jembatan
penggunaan dana BSM berdasarkan jenjang
penghubung antara tenaga kerja (siswa/i) dengan
kelas (Kelas XI dan kelas XII)
dunia kerja. Hasil analisis data mengenai perbandingan
Berdasarkan pemaparan data sebelumnya berikut
merupakan
pembahasan
dari
rata-rata jumlah penggunaan dana Bantuan Siswa
perbandingan jumlah rata-rata penggunaan dana
Miskin (BSM) berdasarkan jenis sekolah di
BSM berdasarkan jenjang kelas yaitu kelas XI
Kabupaten Temanggung yang didapatkan dengan
dan kelas XII. Peneliti memilih kelas XI dan
Penggunaan Dana BSM .... (Nadya Eklyma A)
11
kelas XII dikarenakan kelas X belum terdaftar
dana BSM berdasarkan letak geografis sekolah
penerima bantuan siswa miskin (BSM), kemudian
yaitu di perkotaan dan pedesaan.
untuk pembelanjaan masih dihitung pada waktu
Masyarakat
pedesaan
dan
perkotaan
kelas X dan kelas XI. Jenjang pendidikan adalah
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama
tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang
yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan
akan
yang erat bersifat ketergantungan karena diantara
dicapai
dan
kemampuan
yang
dikembangkan.
mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
Perbandingan
rata-rata
pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya
penggunaan dana bantuan siswa miskin (BSM) di
akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-
kelas XI dan kelas XII. Penggunaan dana bantuan
mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan
siswa miskin (BSM) di kelas XI lebih banyak
sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan
digunakan untuk kebutuhan lain-lain yaitu untuk
tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan
perbaikan motor, selain itu untuk kebutuhan buku
dalam proyek-proyek perumahan, perbaikan jalan
pelajaran dan perlengkapan sekolah lebih besar di
raya dan sebagainya. Mereka ini biasanya adalah
kelas XI dikarenakan kelas XI masih belum ada
pekerja-pekerja
penjurusan sehingga harus mempunyai buku di
kedudukan yang tak seimbang tercermin dalam
semua mata pelajaran sedangkan untuk kelas XII
hubungan struktural fungsional antara desa dan
sudah
kota
ada
jumlah
penjurusannya
sehingga
hanya
musiman.
Namun
demikian
mempunyai buku sesuai dengan jurusannya saja.
Setiap manusia wajib untuk mengenyam
Untuk kegiatan praktikum memang lebih besar
pendidikan yang layak, pemerintah pun sekarang
kelas XI dibanding kelas XII dikarenakan kelas
juga telah menggalakkan pendidikan, bahkan
XI
praktik/magang.
sekarang ada program baru yakni bantuan BSM
Sedangkan untuk komponen di tabung lebih besar
bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak
kelas XI dikarenakan kelas XII banyak kegiatan
mampu agar tetap dapat bersekolah. Universitas
sehingga kesempatan untuk menabung lebih besar
Negeri Yogyakarta (UNY) dalam artikel tahun
kelas XI dibanding kelas XII.
2008 mengenai “Perbedaan siswa Sekolah Dasar
belum
ada
kegiatan
di Kota dan di Desa” mengatakan banyak hal Perbandingan jumlah rata-rata penggunaan
yang membedakan antara sekolah perkotaan
dana BSM dan peringkat rata-rata besaran
dengan pedesaan baik dari segi fasilitas, tempat
penggunaan dana BSM berdasarkan letak
belajar dan sebagainya. Tetapi semuanya itu ada
geografis
segi positifnya dan tujuan semua itu sama yaitu
Berdasarkan pemaparan data sebelumnya berikut
merupakan
pembahasan
untuk memajukan para siswanya. Pendidikan
dari
yang baik akan berhasil jika dilaksanakan dengan
perbandingan jumlah rata-rata penggunaan dana
didukung oleh semuanya baik para siswanya,
BSM dan peringkat rata-rata besaran penggunaan
guru serta fasilitas yang mendukung pendidikan perlu dikenalkan sejak dini, dari Sekolah Dasar,
. Jurnal Administrasi Pendidikan Edisi Januari Tahun 2016 12
SMP, SMA, dan seterusnya karena dengan
2. Perbandingan penggunaan dana BSM pada
pendidikan anak-anak didik ini akan maju dan
tingkat
SMA
dan
SMK
menunjukkan,
merekalah yang akan melanjutkan perjungan
berdasarkan nilai rata-rata dapat disimpulkan
bangsa ini.
bahwa penggunaan dana bantuan siswa miskin
Perbandingan jumlah rata-rata penggunaan
(BSM) pada komponen praktikum/magang,
dana bantuan siswa miskin (BSM) siswa di
perlengkapan sekolah dan akomodasi biaya
perkotaan
kos
dan
di
pedesaan
komponen
tingkat
SMK
rata-rata
besaran
praktikum/magang, buku pelajaran, perlengkapan
penggunaannya lebih tinggi dibanding tingkat
sekolah, uang saku dan akomodasi biaya kos
SMA. Adapun komponen SPP, buku pelajaran,
siswa perkotaan lebih besar daripada di pedesaan
transportasi, uang jajan, ditabung dan lain-lain
adapun komponen SPP, transportasi, ditabung
tingkat SMA lebih tinggi rata-rata besaran
dan lain-lain siswa dipedesaan lebih besar
penggunaannya dibanding tingkat SMK.
dibanding siswa diperkotaan. Dari
perbandingan
jenjang kelas XI dan kelas XII menunjukkan,
jumlah rata-rata penggunaan dana bantuan siswa
berdasarkan nilai rata-rata dapat disimpulkan
miskin (BSM) siswa di perkotaan lebih besar
bahwa penggunaan dana bantuan siswa miskin
dibanding dipedesaan. Hal ini dikarenakan biaya
(BSM)
hidup
praktikum/magang, transportasi dan uang saku
di
penjelasan
3. Perbandingan penggunaan dana BSM pada
perkotaan
diatas
lebih
tinggi
daripada
pada
komponen
dipedesaan sehingga kebutuhan diperkotaan lebih
jenjang
banyak dibanding dipedesaan.
penggunaannya lebih tinggi dibanding kelas XI.
kelas
Adapun
XII
SPP,
rata-rata
komponen
besaran
buku
pelajaran,
SIMPULAN DAN SARAN
perlengkapan sekolah, akomodasi biaya kos,
Kesimpulan
ditabung
Hasil penelitian disimpulkan bahwa:
dan
penggunaannya
1. Besaran Penggunaan dana bantuan siswa miskin (BSM) yang diterima oleh penerima
lain-lain lebih
rata-rata tinggi
besaran
kelas
XI
dibanding kelas XI. 4. Perbandingan penggunaan dana BSM pada
bantuan siswa miskin (BSM) di SMA N 3
siswa
Temanggung, SMA N 1 Candiroto, SMK
menunjukkan, berdasarkan nilai rata-rata dapat
Swadaya, dan SMK N 1 Jumo, secara umum
disimpulkan bahwa penggunaan dana bantuan
sudah digunakan sesuai peruntukannya antara
siswa
lain digunakan untuk membayar SPP, biaya
praktikum/magang,
praktikum,
perlengkapan
biaya
buku
pelajaran,
biaya
di
perkotaan
miskin
(BSM)
sekolah,
dan
di
pada buku uang
pedesaan
komponen pelajaran, saku
dan
perlengkapan sekolah, biaya transportasi,biaya
akomodasi biaya kos siswa perkotaan rata-rata
uang saku, biaya komunikasi, biaya tempat
besaran penggunaannya lebih tinggi dibanding
tinggal (kos), biaya membeli handphone, biaya
siswa pedesaan. Adapun komponen SPP,
untuk study tour, biaya untuk kegiatan les,
transportasi, ditabung dan lain-lain siswa
biaya untuk ditabung dan keperluan lainnya
Penggunaan Dana BSM .... (Nadya Eklyma A)
13
dipedesaan rata-rata besaran penggunaannya lebih tinggi dibanding siswa diperkotaan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Panduan Pelaksanaan Bantuan Siswa
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
Miskin (BSM) APBNP Tahun 2013.
dalam penelitian ini, penelitimemberikan saran
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
sebagai berikut:
Kebudayaan.
1.
Perlu
dilakukan
sosialisasi
pengelolaan
penggunaan bantuan siswa miskin (BSM),
Purnama Dian. (2010). Cermat Memilih Sekolah
sehingga siswa penerima bantuan siswa
Menengah Yang Tepat. Jakarta: Gagas
miskin (BSM) dapat memahami mengelola
Media
bantuan siswa miskin (BSM) tersebut agar sesuai syarat penggunaan BSM dengan baik 2.
Diakses pada tanggal 5 April 2015.
Dinas Pendidikan perlu mendorong sekolah agar dilakukan evaluasi dan monitoring lebih
3.
Pusdatin kesos. (2008). www.kemensos.go.id.
Sanjaya Wina. (2005). Pembelajaran dalam
intensif tentang penggunaan bantuan siswa
Implementasi
miskin (BSM) yang diterima oleh siswa
Kompetensi. Edisi Pertama Cetakan
penerima bantuan siswa miskin (BSM).
Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Group
Mengacu
pada
pengeluaran
perbedaan
masing-masing
Kurikulum
Berbasis
besaran komponen
Sirojuddin
Ardan.
(2008).
SMK
lebih
penggunaan dana BSM siswa SMA dan
Menjanjikan Masa Depan Dibanding
SMK,
SMA. Diakses pada tanggal 2 November
maka
perlu
mempertimbangkan
penyesuaian besaran penggunaan dana BSM
2015 dari
bagi siswa SMA dan SMK. Namun demikian
http://ardansirojuddin.wordpress.com/20
tentunya perbedaan besaran tersebut harus
08/06/03SMK-lebih-menjanjikan-masa-
realistis
depan-di-banding-SMA/
dan
menimbulkan
jelas asumsi
sehingga
tidak
negatif
dan
kecemburuan sosial.
Siswoyo. (2010). Kenapa Milih SMK. Diakses pada tanggal 2 November 2015 dari
DAFTAR PUSTAKA
http://waspadamedan.com/index.php?opt ion=content&view=article&id=5090:ken
Adit Agus Prastyo. (2010). Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah Tahun 2003-2007). Diakses tanggal 8 April 2015 dari http://eprints.undip.ac.id/23026/1/skripsi _full_teks.pdf.
apa-milih-masuksmk&catid=74:kreasi&itomid=231
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta