Bidang Unggulan: Kebijakan Budaya dan Informasi Kode/Rumpun : 562/Akuntansi !
USULAN!PROPOSAL! PENELITIAN!UNGGULAN!PERGURUAN!TINGGI! ! !
!
!
PENGEMBANGAN!OPEN%SOURCE!SISTEM!INFORMASI! AKUNTANSI! Bagi!UMKM!Pada!Sektor!Manufaktur!dan!Jasa! ! ! TIM!PENGUSUL! !
Ketua:' Dr.rer.pol.!Hamzah!Ritchi,!Ak,!CA.! 197803192002121003/!0019037808! ! Anggota:' 1. Yudi!Azis,!SE,!S.Si,!S.Sos,!MT,!Ph.D! 197812132002121003/0013127801! 2. Adhi!Prapaskah!Hartadi,!SE.,!MBA! 197803162001121001/0016037803! ! ! ! ! ! !
Fakultas!Ekonomi!dan!Bisnis! UNIVERSITAS!PADJADJARAN! Juni!!2016
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ... I IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ................................................................................... II DAFTAR ISI .......................................................................................................................... III RINGKASAN ......................................................................................................................... IV BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 6 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................... 21 BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ................................................................ 25 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 27 LAMPIRAN 1 ........................................................................................................................ 28 LAMPIRAN 2 ........................................................................................................................ 29 LAMPIRAN 3 ........................................................................................................................ 30 SURAT PERNYATAAN KETUA TIM............................................................................. 41
iii! !
RINGKASAN
Penelitian ini memiliki semangat untuk mendorong daya saing ekosistem usaha kecil menengah dan mikro (UMKM) dalam kompetisi usaha. Kenyataan bahwa kontribusi UMKM pada Produk Domestik Bruto Indonesia sebesar 59% dengan penyerapan tenaga kerja hampir 99% dari struktur industri pada tahun 2012 menunjukkan bahwa potensi UMKM untuk menopang kemandirian usahan bagi bangsa Indonesia sangat kuat. Namun pada saat yang sama, profil atas penetrasi sektor ini terhadap penggunaan teknologi digital masih memiliki tampilan yang tidak merata. Padahal potensi meleburnya UMKM terhadap teknologi dapat membantu negara meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2% guna mencapai pertumbuhan ekonomi 7% yang diharapkan (Delloite Access Economics, 2015). Salah satu kontribusi penelitian ini adalah sebuah rancangan sistem informasi berbasis open-source yang dapat digunakan bagi kegiatan UMKM untuk proses bisnis dan pelaporan akuntansi mereka. Dengan kombinasi metodologi sains perancangan (design science) dan pengembangan, penelitian ini mencoba menerapkan rancangan proses bisnis yang terintegrasi dengan penggunaan platform bersama yang tidak terikat dengan spesifik vendor. Dengan tersentuhnya UMKM pada konektifitas digital di aktifitas internal mereka, diharapkan dapat meningkatkan potensi kontribusi UMKM pada ekonomi. Peran sistem dan teknologi informasi telah terbukti sangat penting bagi organisasi guna mendorong keberlangsungan organisasi dan penguatan daya kompetisi. Belanja sistem informasi dan teknologi informasi di Indonesia cukup besar, sehingga mendorong tumbuhnya industri penyedia jasa pengembangan sistem informasi. Pertumbuhan ini tidak diikuti dengan pertumbuhan kualitas dalam proses iv! !
pengembangan sistem informasi yang baik sehingga mengakibatkan sebagian besar berakhir dengan kegagalan. Investasi yang tinggi yang dikeluarkan perusahaan seringkali hanya menghasilkan sebuah software yang secara operasional tidak dapat digunakan. Beberapa kasus berujung kepada pembengkakan biaya pengembangan atau akhirnya justru meninggalkan sistem informasi yang sudah dibangun tersebut. Berdasarkan fenomena-fenomena diatas, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan Capability Maturity Level (CMM) dalam pengembangan sistem
informasi.
Melalui
kombinasi
metodologi
sains
perancangan
dan
pengembangan tadi, peneliti menerapkan teori dari Whitten dan John Zachman framework dengan sistem informasi akuntansi untuk perusahaan manufaktur dan jasa sebagai obyek analisis.
v! !
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan elemen yang sudah lama melekat pada perekonomian nasional. Terdapat kontribusi yang cukup signifikan atas UMKM pada Produk Domestik Bruto Indonesia sebesar 59%. Selain itu, penyerapan tenaga kerja dari sektor ini menunjukkan angka masif yang relatif stabil sejak 2005 sebesar 96,77% hingga hampir 99% pada tahun 2012 (Sri Susilo, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa potensi UMKM untuk menopang kemandirian usahan bagi bangsa Indonesia sangat kuat. Namun pada saat yang sama, penetrasi UMKM dalam penggunaan teknologi digital belum cukup menggembirakan. Padahal potensi UMKM untuk secara intensif menggunakan teknologi atau going digitized dapat membantu negara meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2% guna mencapai pertumbuhan ekonomi 7% yang diharapkan (Delloite Access Economics, 2015). Melihat hasil studi Delloite di atas, salah satu sumber daya saing dari UMKM ditentukan pada tingkat adopsi dan adaptasinya terhadap aliran informasi. Salah satu kontribusi penelitian ini adalah sebuah rancangan sistem informasi berbasis opensource yang dapat digunakan bagi kegiatan UMKM untuk proses bisnis dan pelaporan akuntansi mereka. Dengan kombinasi metodologi sains perancangan (design science) dan pengembangan, penelitian ini mencoba menerapkan rancangan proses bisnis yang terintegrasi dengan penggunaan platform bersama yang tidak terikat dengan spesifik vendor. Dengan tersentuhnya UMKM pada konektifitas digital di aktifitas internal mereka, diharapkan dapat meningkatkan potensi kontribusi UMKM pada ekonomi. Peran sistem dan teknologi informasi telah terbukti sangat penting bagi organisasi guna mendorong keberlangsungan organisasi dan penguatan daya kompetisi. Belanja sistem informasi dan teknologi informasi di Indonesia cukup besar, sehingga mendorong tumbuhnya industri penyedia jasa pengembangan sistem informasi. Pertumbuhan ini tidak diikuti dengan pertumbuhan kualitas dalam proses pengembangan sistem informasi yang baik sehingga mengakibatkan sebagian besar berakhir dengan kegagalan. Investasi yang tinggi yang dikeluarkan perusahaan seringkali hanya menghasilkan sebuah software yang secara operasional tidak dapat 1! !
digunakan. Beberapa kasus berujung kepada pembengkakan biaya pengembangan atau akhirnya justru meninggalkan sistem informasi yang sudah dibangun tersebut. Berdasarkan fenomena-fenomena diatas, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan Capability Maturity Level (CMM) dalam pengembangan sistem
informasi.
Melalui
kombinasi
metodologi
sains
perancangan
dan
pengembangan tadi, peneliti menerapkan teori dari Whitten dan John Zachman framework dengan sistem informasi akuntansi untuk perusahaan manufaktur dan jasa sebagai obyek analisis. Peranan sektor industri manufakur dalam menopang pertumbuhan ekonomi terlihat dalam statistik pertumbuhan yang terdapat dibeberapa negara yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi. China merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dimana angka pertumbuhan berkisar antara 9-11% pertahun selama 10 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini ditopang oleh sektor manufaktur dimana terlihat bahwa produk yang dihasilkan negara RRC menguasai 60% produk dunia. Jerman menunjukan fenomena yang menyerupai RRC dimana banyak industri manufaktur yang dihasilkan negara ini, sehingga Jerman menjadi salah satu penyokong utama uni eropa. Terdapat perbedaan karakteristik industri manufaktur di negara berkembang seperti Indonesia dengan industri manufaktur di negara yang sudah maju, seperti Jepang. Industri manufaktur yang terdapat di negara maju sudah menjadi sebuah rangkaian proses produksi yang sangat efisien antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sebagai contoh adalah industri otomotif, dimana setiap komponen dari sebuah kendaraan yang dibuat merupakan hasil penggabungan dari beberapa komponen yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan, tidak hanya produk dari perusahaan pemilik brand otomotif tersebut. Hal ini bisa dilakukan karena setiap perusahaan memiliki standar produksi yang baik sehingga dapat membentuk rantai produksi yang berkualitas. Di sisi lain, proses produksi seperti ini mendorong pertumbuhan ekonomi lebih luas karena proses produksi melibatkan banyak perusahan dan tenaga kerja. Efisiensi yang dilakukan industri manufaktur, terutama Jepang, dilakukan dengan cara membentuk sebuah proses manufaktur yang didukung oleh sistem informasi yang sangat baik. Dukungan sistem informasi ini sangat membantu manajerial dalam mengelola jalannya perusahaan. Sistem informasi mampu mendukung proses produksi secara efisien melalui optimalisasi kapasitas produksi. 2! !
Sistem informasi mampu menjadi sebuah virtual resource yang sangat membantu mengendalikan physical resource perusahaan. Peran sistem informasi yang sangat penting bagi perusahaan mendorong setiap perusahaan untuk membangun sebuah sistem informasi yang handal. Belanja sistem informasi dan teknologi informasi di Indonesia cukup besar, sehingga mendorong tumbuhnya industri penyedia jasa pengembangan sistem informasi. Pertumbuhan ini tidak diikuti dengan pertumbuhan kualitas dalam proses pengembangan sistem informasi yang baik sehingga mengakibatkan sebagian besar berakhir dengan kegagalan. Investasi yang tinggi yang dikeluarkan perusahaan seringkali hanya menghasilkan sebuah software yang secara operasional tidak dapat digunakan. Beberapa kasus berujung kepada pembengkakan biaya pengembangan atau akhirnya justru meninggalkan sistem informasi yang sudah dibangun tersebut. Berdasarkan fenomena-fenomena diatas, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan Capability Maturity Level (CMM) dalam pengembangan sistem informasi. Penelitian ini menitik beratkan pada penggunaan manajemen proyek dan metodologi pengembangan sesuia dengan konsep teori dari Whitten dan John Zachman framework dengan objek adalah sistem informasi akuntansi untuk perusahaan manufaktur dan jasa.
1.2 Permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan: 1. Bagaimana penerapan manajemen proyek dalam pengembangan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi 2. Bagaimana metode pengembangan sistem informasi akuntansi yang ideal untuk memastikan keberhasilan pengembangan sistem informasi akuntansi 3. Bagaimana desain proses bisnis untuk sistem informasi akuntansi yang terintegrasi 4. Bagaimana desain data base untuk sistem informasi akuntansi yang terintegrasi 5. Bagaimana teknologi yang digunakan untuk mebangun interface dan database yang diperlukan 1.3 Tujuan Penelitian 3! !
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana penerapan manajemen proyek dalam pengembangan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi 2. Mengetahui bagaimana metode pengembangan sistem informasi akuntansi yang ideal untuk memastikan keberhasilan pengembangan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi 3. Mengetahui Bagaimana desain proses bisnis untuk sistem informasi akuntansi yang terintegrasi 4. Mengetahui bagaimana desain data base untuk sistem informasi akuntansi yang terintegrasi 5. Bagaimana teknologi yang digunakan untuk mebangun interface dan database yang diperlukan 1.4 Manfaat Penelitian Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan peneliti berkaitan metode pengembangan sistem dan manajemen proyek dalam pengembangan sistem informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk matakuliah dalam rumpun akuntansi yaitu Teknologi Informasi untuk Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Manajemen Database dan Analisa dan Metode Perancangan Sistem Bagi UMKM Penelitian ini daharapkan memiliki manfaat bagi UMKM yaitu sebagai masukan dalam memperbaiki proses bisnis pengelolaan perusahaan serta dapat menggunakan software yang dihasilkan untuk mengelola operasional perusahaan secara bebas. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai proses pengembangan sistem informasi dan dapat menggunakan software yang dihasilkan untuk membuat simulasi bisnis.
Bagi Bidang Unggulan Riset Universitas 4! !
Penelitian ini diharapakan memberikan kontribusi berkaitan dengan kebijakan, budaya dan informasi, khususnya implementasi sistem informasi dalam memperbaiki manajemen organisasi terutama bagi UMKM melalui peningkatan kualitas pengambilan kebijakan yang berdasarkan data informasi yang andal, berkualitas, relevan dan lengkap.
5! !
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 State of the art Penelitian Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) menguraikan pendapatnya tentang sistem akuntansi dengan menyinggung pengertian bahwa: “Accounting has several facets: 1. It is an information system in its own right. That is, it employs various systematic operations to generate relevant information. 2. Accounting is the “language of business”: it provides the means by which the key affairs of a business firm are expressed and summarized. 3. Accounting may be viewed as financial information needed for the overall functioning of an entity. 4. Information is intelligence that is meaningful and useful to person for whom it is intended. System is a unified group of interacting parts that function together to achieve its purposes.” Menurut pengertian tersebut, sistem informasi akuntansi adalah merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users). Beberapa batasan pengertian (definisi) lain yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) sistem informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan. Sedangkan Mulyadi (2001, h.3) mendefinisikan, ”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
6! !
Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.” Sedangkan menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan- laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak- pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.” Sistem informasi akuntansi terdiri dari unsur-unsur atau komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan dalam suatu struktur bangunan sistem informasi untuk mencapai sasarannya. Bangunan sistem informasi terdiri dari 6 blok yang disebut information system building block (Cushing, diterjemahkan Ruhiyat Kosasih.1983) sebagai berikut: •
Blok Masukan (Input Block) Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Masalah input mencakup metode-metode dan media (umumnya dokumen sumber, source document) untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke sistem.
•
Blok Model Proses (Process Block)
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data. Data tersebut disimpan di bank-data dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. •
Blok Keluaran (Output Block) Hasil dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan informasi yang berkualitas atau laporan-laporan yang berguna untuk tingkat manajemen dan semua pemakai informasi.
•
Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) di dalam sistem informasi. Teknologi berguna untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output) dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
•
Blok Basis Data (Database Block) 7!
!
Kumpulan dari data yang terkait atau berhubungan secara terpadu satu sama lain, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya ini merupakan basis data. Data yang ada dalam basis data perlu disimpan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan, supaya menghasilkan informasi yang berkualitas. Organisasi basis data yang juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi/diolah dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management Systems) •
Blok Kendali (Control Block) Pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya terjadi salah proses, salah formula, data input yang dimasukkan salah atau disalahgunakan, sistem yang belum teruji sudah dijalankan, sistem tidak sesuai kebutuhan, terjadinya kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahankesalahan, ketidakefisienan, sabotase, bencana alam, kebakaran/ api, air, temperatur, dan sebagainya. Agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi dapat segera diatasi, perlu dirancang dan diterapkan beberapa pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan seperti yang seharusnya. Sedangkan menurut Leitch dan Davis (1992, p8-10), komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari:
•
Business operations Dalam suatu organisasi terdapat beberapa aktivitas seperti perekrutan karyawan, pembelian barang persediaan dan penerimaan kas dari pelanggan. Input sistem informasi akuntansi disiapkan oleh bagian operasional dan outputnya digunakan untuk mengatur kegiatan operasional.
•
Transaction Processing Transaksi yang dilakukan perusahaan lazimnya ialah penjualan, produksi, (bila perusahaan industri), dan pembelian. Para penyusun (designer) sistem informasi harus paham apa dan bagaimana transaksi-transaksi itu diproses.
•
Management Decision Making 8!
!
Pada umumnya informasi digunakan untuk bahan pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pihak manajemen, oleh karena itu informasi menentukan proses pengambilan keputusan. •
Reporting Dalam menyusun laporan berdasarkan sistem informasi, penyusun sistem (system designer) harus mengetahui output apa yang dibutuhkan/diinginkan.
Sistem informasi harus dirancang, diimplementasikan dan dioperasikan secara efektif. System Development and Operation. Idealnya user terlibat penuh dalam implementasinya. •
Database Untuk memperoleh database yang baik, perlu dipahami sungguh-sungguh proses pengumpulan dan penyimpanan data, dan jenis database software.
•
Technology Kemampuan dalam perencanaan dan pengelolaan operasi bisnis tergantung dari pengetahuan teknologi untuk melengkapi pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi. Pada waktu ini dukungan teknologi komputerisasi dan komunikasi sudah pada tingkat yang sedemikian rupa sehingga prosedur operasional yang lazim dikenal secara tradisional sudah berubah secara total, misalnya mengenai otorisasi, pembagian tugas, hubungan antar organisasi secara elektronis (e-business), dan aspek-aspek keamanan (karena dengan menggunakan internet berarti kita makin terbuka terhadap akses publik).
•
Controls Dalam menyusun sistem pengendalian intern harus dipertimbangkan tingkat kompleksitas sistem informasi serta perkembangan teknologi.
•
Interpersonal/Communication Skill Untuk mempresentasikan hasil kerja secara efektif, system designer harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan.
•
Accounting and Auditing Principles. Untuk menyusun dan mengoperasikan sistem informasi akuntansi, seorang akuntan harus mengetahui prosedur akuntansi dan memahami audit terhadap sistem informasi.
Karakteristik Menurut Mc Leod (2001, p.7), sistem akuntansi memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu dibandingkan dengan sistem informasi yang lain, khususnya sistem informasi 9! !
manajemen fungsional (Pemasaran, Produksi, Personalia, Keuangan) dan sistem informasi ekskutif. Pendapat Mc.Leod yang diterjemahkan secara bebas dengan uraian-uraian penjelasan oleh penulis, adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan tugas yang diperlukan Sistem akuntansi merupakan suatu keharusan (is a must) karena para pengelola (direksi) perusahaan memang diwajibkan oleh stakeholder/ stockholder, yaitu elemen-elemen lingkungan seperti pemerintah, para pemegang saham dan pemilik yang menuntut pengelola perusahaan agar melakukan pengolahan data dan melaporkan hasil pekerjaannya (sebagai pertanggungjawaban, stewardship). 2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar : Acuan peraturan, sistem dan praktek akuntansi yang diterima umum (general accepted) pada standar akuntansi keuangan menentukan cara pelaksanaan pengolahan data akuntansi (record/book-keeping system). Semua organisasi bisnis/perusahaan dan segala jenis tipe melakukan sistem pembukuan atau mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama (standar). 3. Menangani data rinci Data yang diolah SIA adalah data transaksi akuntansi yang bersifat raw data dan detail (rinci) dari transaction processing system. Data tersebut kemudian diolah dalam bentuk pemilahan/pengelompokan/ penjumlahan untuk dapat menghasilkan laporan sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Karena data rinci transaksi akuntansi kemudian diolah dalam berbagai catatan akuntansi menjadi data yang sudah diakumulasikan, maka sistem harus memiliki mekanisme untuk menjelaskan kegiatan perusahaan berdasarkan data secara rinci (raw data) semula, yang disebut dengan istilah jejak audit (audit trail). 4. Berfokus historis Data yang dikumpulkan dan diolah oleh sistem akuntansi umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau, yaitu data transaksi akuntansi yang telah terjadi yang kemudian dilaporkan secara periodik (misalnya laporan bulanan mengenai kegiatan bulan yang lalu), atau bahkan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas) mengenai kegiatan perusahaan selama tahun yang lalu (misalnya dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun A, sedangkan laporan keuangan audited lazimnya baru dapat dihasilkan pada bulan Maret tahun B). 10! !
5. Sistem akuntansi menghasilkan sebagian output informasi bagi para manajer perusahaan. Laporan akuntansi standar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan contohnya. Ditinjau dari sudut pandang akuntansi keuangan (financial accounting), informasi yang dihasilkan dalam bentuk laporan-laporan akuntansi merupakan laporan bentuk baku yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan yang relatif ruang lingkupnya terbatas. Laporan dalam bentuk neraca misalnya, adalah untuk mengetahui kekayaan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Sedangkan jika ingin mengetahui penghasilan perusahaan pada suatu periode tertentu adalah dari laporan laba/rugi. Laporan-laporan tersebut relatif lebih terbatas kemampuannya untuk mendukung pengambilan keputusan oleh para manajer. 6. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal Seperti diuraikan di atas, laporan akuntansi keuangan relatif terbatas untuk dapat mendukung proses pengambilan keputusan oleh para manajer unit fungsional. Untuk memenuhi kebutuhan para manajer tersebut, dihasilkan laporan akuntansi manajemen (accounting management). Dengan sistem berbasis komputer, maka kedua jenis laporan yang bersifat laporan akuntansi keuangan dan laporan akuntansi manajemen dapat dihasilkan dengan relatif lebih mudah dan lebih terpadu. Jadi jika SIA dipandang sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan akuntansi keuangan maka dukungan untuk proses pengambilan keputusan relatif minimal dan standar. Tetapi jika SIA dipandang sebagai sistem informasi manajemen akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan untuk berbagai unit fungsional termasuk jenis laporan yang bersifat what if, maka dukungan SIA juga akan bisa maksimal sepanjang mengenai data transaksi akuntansi. Dari butir-butir pendapat Mc.Leod tersebut di atas, dapat ditambahkan karakteristik lain yang dapat diidentifikasi penulis mengeni SIA, sebagai berikut: a. Laporan sistem informasi akuntansi (yang dibuat oleh fungsi akuntansi) bersifat independen terhadap unit fungsional lain. Sistem akuntansi menghasilkan informasi yang ditinjau dari sudut pandang pucuk pimpinan perusahaan (top management, direksi) bersifat independen. Yang dimaksud independen di sini adalah bahwa laporan dari SIA relatif terbebas dari kepentingan unit fungsional operasional. Misalnya, Bagian Pemasaran akan cenderung secara subyektif untuk melaporkan nilai penjualan semaksimal mungkin, karena nilai penjualan yang merupakan salah satu ukuran keberhasilan 11! !
atau kinerja bagian tersebut. Sedangkan laporan tentang nilai penjualan (sales) yang dioleh oleh fungsi akuntansi akan terbebas dari bias, dan diolah melalui mekanisme sistem akuntansi dan pengendalian intern yang memadai. Prinsip-prinsip Sistem Akuntansi Prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan di dalam penyusunan sistem informasi akuntansi adalah: 1. Keseimbangan biaya dengan manfaat Yang dimaksud dengan keseimbangan antara biaya dengan manfaat (cost effectiveness balance) ialah bahwa sistem akuntansi suatu perusahaan harus di-susun dengan sebaik- baiknya, tetapi dengan biaya yang semurahmurahnya. Maksudnya adalah sistem akuntansi harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan tetapi juga harus dengan pertimbangan manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari biayanya. 2. Luwes dan dapat memenuhi perkembangan Ciri khas suatu perusahaan modern adalah perubahan (organization change). Setiap perubahan harus terus-menerus menyesuaiakan diri dengan lingkungan dan perkembangannya, termasuk perubahan kebijakan, perubahan peraturan, dan perkembangan teknologi. Sistem akuntansi harus luwes dalam menghadapi tuntutan perubahan tersebut (flexibility to meet future needs). 3. Pengendalian internal yang memadai Suatu sistem akuntansi harus dapat menyajikan informasi akuntansi yang diperlukan oleh pengelola perusahaan sebagai pertanggungjawaban kepada pemilik, maupun kepada pihak- pihak yang berkepentingan lainnya. Informasi yang disajikan harus bebas bias, error, dan hal lain yang dapat menyesatkan. Selain dari itu sistem akuntansi juga harus dapat menjadi alat manajemen untuk menjalankan/mengendalikan operasi perusahaan, termasuk pengamanan aset atau harta perusahaan (adequate internal controls). 4. Sistem pelaporan yang efektif Bila kita menyiapkan laporan, maka pengetahuan tentang pemakai laporan (yaitu mengenai keinginannya, kebutuhan saat ini dan yang akan datang) dapat diketahui dengan sebaik- baiknya sehingga kita dapat menyajikan informasi yang relevan dan dipahami oleh mereka yang menggunakannya. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi 12! !
Dari penjelasan tentang definisi sistem akuntansi maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sistem akuntansi adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada berbagai pihak yang membutuhkan informasi tersebut, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Sistem akuntansi adalah sistem informasi, atau salah satu subset/subsistem dari suatu sistem informasi organisasi. Menurut buku terjemahan Hall (2001, h.18), “Pada dasarnya tujuan disusunnya sistem informasi adalah: 1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen suatu organisasi/
perusahaan,
karena
manajemen
bertanggungjawab
untuk
menginfomasikan pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, karena sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan. 3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem informasi membantu personil operasional untuk bekerja lebih efektif dan efisien.” Menurut Mulyadi (1993, h.19-20), sistem informasi akuntansi memiliki empat tujuan dalam penyusunannya, yaitu : 1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha 2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya. 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. 4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Dari tujuan dan karakteristik sistem akuntansi di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan dan karakteristik sistem akuntansi berkaitan dengan kegiatan pengelolaan data transaksi keuangan dan non keuangan menjadi informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pemakainya (accounting information users). Sistem informasi akuntansi juga mengalami perkembangan-perkembangan, mulai dari konsep double entry book keeping system yang diperkenalkan oleh Lucas Paciolo pada abad ke- 17, sampai saat ini sebagai sistem berbasis komputer, bahkan kini menjadi bagian integral dari keseluruan sistem terpadu yang disebut enterprise 13! !
information system. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan sistem informasi akuntansi sampai dalam bentuknya sekarang ini antara lain adalah sebagai berikut: •
Perkembangan sistem pengolahan data dan peralatannya yang memungkinkan sistem informasi akuntansi tidak hanya mampu menyajikan laporan akuntansi keuangan, melainkan juga berbagai informasi akuntansi manajemen dan bahkan laporan-laporan non- keuangan yang sangat penting bagi dukungan pengendalian organisasi.
•
Meningkatnya kompleksitas operasional perusahaan menyebabkan sistem informasi (khususnya informasi akuntansi menjadi makin penting sebagai alat bantu manajemen).
•
Meningkatnya kompleksitas organisasi, multinasional, konglomerasi dan organisasi maya (virtual organization), menyebabkan perlunya perhatian dan kesungguhan untuk membangun, mengelola dan memberdayakan sistem informasi akuntansi menjadi makin meningkat.
•
“Tempo” kegiatan, speed, dan tingkat toleransi pelayanan makin rendah, artinya suatu kesalahan pengambilan keputusan dapat langsung mempunyai damapak yang relatif cukup besar. Karena itu peranan sistem informasi akuntansi dalam menyediakan bahan untuk proses pengambilan keputusan makin penting.
•
Terjadinya globalisasi kegiatan dan makin perlunya sistem informasi akuntansi menjadi media komunikasi bisnis antar lokasi dan antar negara.
•
Sistem informasi akuntansi makin diperlukan untuk memberikan masukan maupun sebagai alat pemicu (trigger) bagi pengembangan sistem informasi manajemen fungsional lainnya. Siklus Proses Transaksi Istilah pemrosesan transaksi merupakan aktivitas dalam perusahaan yang perlu dilaksanakan dalam mendukung kegiatan operasinya sehari-hari. Di dalam kurun waktu satu siklus periode tertentu, suatu perusahaan menghadapi ribuan transaksi keuangan yang perlu dibukukan/diolah untuk menghasilkan laporan akuntansi keuangan dan laporan akuntansi manajemen. Meskipun dalam kurun waktu satu periode akuntansi jumlah transaksinya ribuan, bahkan jutaan, namun pada hakekatnya tipe-transaksi yang ada dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis siklus transaksi (transaction cycle type), yaitu: (1) yang 14!
!
berkaitan dengan penjualan dan piutang-usaha, (2) yang berkaitan dengan pembelian dan utang-usaha, (3) dan yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Dalam kegiatan bisnis yang transaksinya berjumlah ribuan (Hall, 2001, h.12), agar perusahaan dapat secara efisien menangani volume transaksi sebesar itu, transaksi yang sejenis dikelompokkan dalam siklus proses transaksi (accounting transaction cycles), yaitu antara lain siklus pendapatan (revenue cycle), siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus gaji dan upah (personnel cycle), dan siklus konversi (conversion cycle) yang mencakup penggunaan mesin sebagai komponen harga pokok penjualan barang yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Sedangkan menurut George H. Bodnar dan William S.Hopwood arus transaksi operasional dapat dikelompokan sesuai dengan empat siklus aktivitas bisnis, yaitu: •
Siklus Pendapatan, kejadian yang terkait dengan distribusi barang/ jasa kepada pihak lain dan penagihan pembayarannya.
•
Siklus Pengeluaran, kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang/jasa dari pihak lain dan penetapan kewajiban yang berkaitan.
•
Siklus Produksi, kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya menjadi barang/jasa.
•
Siklus Keuangan, kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana modal, termasuk kas.” Pembagian siklus dan pengelompokan bagian mana yang masuk ke siklus tertentu adalah bukan suatu ketentuan yang bersifat eksak. Tidak semua ahli mempunyai pendapat yang sama mengenai siklus dan proses transaksi apa saja yang termasuk dalam tiap siklus tersebut. Beberapa ahli berpendapat bahwa yang dimaksud siklus pengeluaran adalah pembelian bahan baku, seperti pendapat Bodnar di atas. Pendapat yang lain menganggap bahwa gaji dan upah, serta pembelian mesin termasuk dalam siklus pengeluaran. Pendapat lain menyatakan bahwa gaji dan upah serta mesin termasuk dalam siklus produksi (atau konversi) disamping pembelian bahan baku karena ketiganya adalah merupakan komponen harga pokok produksi barang. Menurut Hollander (2001, p.5) paling tidak suatu perusahaan melakukan tiga tipe proses (at least three business processes, yaitu: acquisition/payment process, conversion process, dan sales/collection process). Adapun menurut Mulyadi (2001, h.15), “Untuk menangani kegiatan pokok perusahaan, 15!
!
umumnya dirancang sistem akuntansi yang terdiri dari: (1) Sistem Akuntansi Pokok, (2) Sistem Akuntansi Piutang, (3) Sistem Akuntansi Utang, (4) Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan, (5) Sistem Akuntansi Biaya, (6) Sistem Akuntansi Kas, (7) Sistem Akuntansi Persediaan, dan (8) Sistem Akuntansi Aktiva Tetap.” Yang dimaksud dengan sistem akuntansi pokok adalah sistem pembukuan (record/book-keeping system), yaitu mulai jurnal sebagai book of original entry atas transaksi-transaksi akuntansi, posting ke ledger, trial balance, dan pada akhirnya menghasilkan laporan keuangan (financial statement). Perlu dicatat bahwa sudah barang tentu sistem akuntansi suatu perusahaan tergantung dari beberapa faktor, antara lain skala besaran usaha, ada tidaknya cabang, jenis perusahaannya (manufacturing, trading, banking, hotel, retail), dan sebagainya. Pemahaman mengenai siklus transaksi sangat penting bagi para akuntan atau information systems expert di dalam menjalankan tugasnya sebagai evaluator sistem atau sebagai auditor, maupun di dalam melaksanakan studi sistem pada saat akan melakukan pengkajian current system dan mengidentifikasi requirement dan untuk dapat mem-proposed new system. Konsep siklus-siklus pemrosesan transaksi sebagai subsistem-subsistem dari sistem informasi akuntansi akan dapat lebih memudahkan pembagian tugas dalam kelompok kerja di antara para anggota tim. Di samping itu konsep ini juga dapat lebih memudahkan pekerjaan mereka, karena dengan pola itu obyek kajian dapat dilihat dengan cara pandang yang lebih sederhana. Bisa dilihat secara sistemik (artinya menyeluruh/komprehensif sebagai satu kesatuan tetapi terbagi dalam area-area yang lebih managable small), serta dapat dikerjakan secara sistematis (bertahap dalam urutan-urutan yang logis) 1.2 Road Map Penelitian I.
Visi Memiliki keahlian dalam bidang Sistem Informasi Akuntansi dan Teknologi
Informasi serta mendapatkan pengakuan publik terhadap kepakaran dalam bidang Sistem informasi II. 1.
Misi Melaksanakan aktivitas pengajaran kepada mahasiswa secara profesional melalui 16!
!
berbagai media. 2.
Mengembangkan penelitian di sistem informasi, proses bisnis dan enterprise risk management.
3.
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk keterlibatan dosen untuk memberikan sumbangsih dalam bentuk pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks).
4.
Menyelenggarakan kerjasama dengan UMKM dan menjaga hubungan dengan alumni untuk mendukung kegiatan akademik dan non akademik dalam rangka penyempurnaan proses pembelajaran.
Kompetensi dasar yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan yang menjadi target : 1) Data System (DS) – terkait dengan pengetahuan yang mempelajari system ke ‘data’an sebagai atom konteks terkecil dalam sebuah lingkungan berbasis informatika 2) Algoritma (AL)- terkait dengan pengetahuan berfikir secara logis dan terstruktur dalam rangka memecahlan permasalahan tertentu atau mencapai obyektif tertentu 3) Information System (IS) – terkait dengan pengetahuan membangun sebuah system informasi yang terdiri dari komponen-komponen yang terkait satu dengan yang lainnya dalam sebuah lingkungan yang holistic 4) System Integration (SI) – terkait dengan pengetahuan kemampuan membangun sebuah system terpadu yang terdiri dari berbagai jenis system informasi yang berbeda-beda dalam sebuah lingkungan yang sama. 5) Human Machine Interaction (HM) – terkait dengan pengetahuan merancang dan membangun system antarmuka yang menghubungkan manusia dengan “mesin komputasi” (baca:computer); dan 6) Business Process (BP) - terkait dengan pengetahuan merancang proses bisnis dengan mengacu kepada COSO’s Enterprise Risk Management III.
Domain Penelitian di Bidang Sistem Informasi Dipandang dari sisi penelitian, menurut Dennings terdapat tiga paradigma besar
dalam penelitian teknik informatika atau ilmu komputer, yakni teori, eksperimen yang merupakan ekplorasi terhadap model dari sistem/ arsitektur dan sering disebut pula sebagai abstraksi/ pemodelan, dan desain yang menghasilkan produk/ sistem. 17! !
A. Teori Merupakan pendekatan yang berlandaskan pada ilmu matematika. Untuk mendapatkan suatu teori yang valid perlu dilalui proses-proses pendefinisian (definition),
pembuatan
teorema
(theorema),
pembuktian
(proof),
penginterpretasian hasil (interpret result). B. Abstraksi/ Pemodelan Merupakan pendekatan yang berlandaskan pada metode perancangan atau eksperimen. Dalam melakukan investigasi terhadap suatu fenomena hingga dihasilkan suatu model, formula, prediksi, metode, atau prototipe perlu dilalui proses-proses pembentukan hipotesis, kerangka teoritis, atau model teoritis; pembuatan suatu model, formula, prediksi, metode, atau prototipe; perancangan eksperimen; pengujian dan pengumpulan data; analisis hasil. C. Produk/ Sistem Merupakan pendekatan penelitian guna menghasilkan suatu produk, sistem, tools, atau device baik hardware maupun software. Tahapan yang perlu dilakukan guna
upaya
pengatasan
masalah
meliputi
perencanaan,
perancangan,
pembangunan, pengujian, penerapan, dan evaluasi. Denning (2000) mengklasifikasikan Ilmu Komputer menjadi 12 subbidang. Bila direfleksikan dari sudut pandang Teori, Abstraksi (Pemodelan), dan Produk/ Sistem. IV.
Diagram Tri Dharma : Point dan Coin Generator a) Menjadi tenaga pengajar profesional yang mampu menjelaskan teori dan memberikan contah implementasi atas teori tersebut b) Melakukan pengabdian kepada masayarakata dengan ikut terlibat aktif dalam penyebarluasan pemanfaatan Teknologi Informasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat c) Melakukan penelitian implementatif untuk memperdalam pengetahuan dan pemanfaatan sistem informasi bagi masyarakat
V.
Apa yang dihasilkan oleh riset Bidang Sistem inforamasi 5.1.
Rancangan Proses Bisnis
5.2.
Rancangan Data base
5.3.
Analisa Resiko bisnis
5.4.
Modul dan Buku 18!
!
VI.
Kompetensi Utama Rumpun Sistem Informasi Program S t u d i Akuntansi
6.1. Road Map Penelitian Rumpun Sistem Informasi Akuntansi Roadmap Penelitian Dosen dibagi berdasarkan peminatan dan kompetensi dosen adalah sebagai berikut: a.
Teknologi Informasi Untuk Akuntansi Adalah penelitan yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam
membengun sistem informasi yang reliable b.
Manajemen pengembangan Sistem Informasi Adalah yang memiliki pengetahuan dan keterampilan pengembangan dan
penerapan metodologi pembuatan perangkat lunak dengan kualitas prima. c.
System Development & Project Mangement Adalah research group yang memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam
membuat aplikasi terutama untuk pengembangan aplikasi d.
Enterprise Risk Management dan Enterprise Resource Planning. Adalah research group yang mempelajari algoritma pemodelan matematika yang
diimplementasikan dalam program sains computer yang mencakup bidang ilmu pemodelan & simulasi, Artificial Intelligence, Computer Graphics, Image Processing, Pattern Recognition dan Text Processing. 6.2. Roadmap Penelitian Program Studi Berdasarkan Penelitian Strategi Nasional Sesuai dengan Visi dan misi yang sudah terbentuk diprogram studi maka diagram alir yang menggambarkan keterkaitan antara rumpun ilmu dan kelompok riset yang ada dan penngembangan yang akan dating maka diagram alirnya bisa digambarkan sebagai berikut :
19! !
TEMA$ $ INFORMASI$ KOMUNIKASI$(INFORMATION$ COMMUNICATION$TECHNOLOGY)$
VISI$DAN$ ROGRAM$ AKUNTNASSI
TEMA$ $
UNGGULAN$
BENCANA$ (DISASTER$MANAGEMENT)$
PENELITIAN$
UNGGULAN$$ RUMPUN$
$ $
TEMA$ $ KEMISKINAN$$ (POVERTY$ALLEVIATION)$
SENI$
TEMA$9$$ BUDAYA$ INDUSTRI$ KREATIF$$
20! !
BAB III METODE RISET
1. Pengertian R&D 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2009:407) metode penelitian Research and Development yang selanjutnya akan disingkat menjadi R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran lainnya. Akan tetapi, dapat pula dalam bentuk perangkat lunak (software). Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. 2. Tahap-Tahap Research and Development Borg & Gall (1983:775) mengembangkan 10 tahapan dalam mengembangkan model, yaitu: 1. Research and information collecting, termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, pengukuran kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian; 2. Planning, termasuk dalam langkah ini menyusun rencana penelitian yang meliputi merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, desain atau langkah-langkah penelitian dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas; 21! !
3. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung. Contoh pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi; 4. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan melibatkan 1 sampai dengan 3 perusahaan, dengan jumlah 612 subyek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket; 5. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diuji coba lebih luas. 6. Main field testing, biasanya disebut ujicoba utama yang melibatkan khalayak lebih luas, yaitu 5 sampai 15 perusahaan, dengan jumlah subyek 30 sampai dengan 100 orang. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, terutama dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah penerapan ujicoba. Hasil yang diperoleh dari ujicoba ini dalam bentuk evaluasi terhadap pencapaian hasil ujicoba (desain model) yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen; 7. 7. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil ujicoba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi; 8. 8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan. Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 samapi dengan 200 subyek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model yang dikembangkan benar-benar siap dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model; 22! !
9. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final); 10. Dissemination
and
implementation,
yaitu
langkah
menyebarluaskan
produk/model yang dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas, terutama dalam kancah pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah mengkomunikasikan dan mensosialisasikan temuan/model, baik dalam bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan kepada skakeholders yang terkait dengan temuan penelitian. 3. Model Sebagai Produk R&D Yang Ying Ming dkk. (2005:167-168) menyatakan bahwa model adalah suatu deskripsi naratif untuk menggambarkan prosedur atau langkah-langkah dalam mencapai satu tujuan khusus, dan langkah-langkah tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan. Sementara Law dan Kelton (1991:5) dan Sudarman (1998:22) mengemukakan bahwa model adalah representasi suatu sistem yang dipandang dapat mewakili sistem yang sesungguhnya. Definisi yang telah dikemukakan di atas dapat dimaknai jika suatu model merupakan suatu desain yang menggambarkan bekerjanya suatu sistem dalam bentuk bagan yang menghubungkan bagan atau tahapan melalui langkah-langkah spesifik dan dapat dipergunakan mengukur keberhasilan untuk tujuan mengembangkan keputusan secara valid. Keabsahan suatu model dapat dipertanggungjawabkan karena model disusun melalui pengkajian teoritis dan prosedur ilmiah. Dalam kategori model konseptual, model memberikan gambaran desain alur pikir dan arah pikiran tersebut sebagai aturan dalam praktek. Hal ini merujuk pada pendapat Kauffman (2009,67- 73) sebagai berikut: “Conceptual model means the way we think about things, not the actual practices themselves. In subsequent paragraphs when I refer to a structure or system I mean the conceptual model that guided our thinking and provides rules for practice” Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan di atas maka dapat dikatakan bahwa suatu model memiliki karakteristik: (1) merupakan deskriptif naratif; (2) memiliki 23! !
prosedur atau langkah- langkah; (3) memiliki tujuan khusus; (4) digunakan untuk mengukur keberhasilan; dan (5) merupakan representasi suatu sistem. Perumusan model itu sendiri menurut Widodo (2005) memiliki tujuan sebagai berikut (1) memberikan deskripsi tentang kerja sistem untuk periode tertentu di mana di dalamnya secara implisit terdapat seperangkat aturan untuk melaksanakan perubahan, atau memprediksi cara sistem beroperasi di masa datang; (2) memberikan deskripsi tentang fenomena tertentu menurut diferensiasi waktu atau memproduksi seperangkat aturan yang bernilai bagi keteraturan sebuah sistem; (3) memproduksi model yang mempresentasikan data dan format ringkas dengan kompleksitas rendah. Rencana Target Capaian Tahunan
24! !
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Rencana Anggaran Biaya Anggaran biaya yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk tahun pertama sebesar Rp. 125.810.000 (Seratus Dua Puluh Lima Juta Delapan Ratus Sepuluh Ribu Rupiah). Untuk tahun kedua besar anggaran yang diajukan sama dengan tahun pertama, sehingga total anggaran yang diajukan untuk dua tahun adalah sebesar Rp. 251.620.000 (Dua Ratus Lima Puluh Satu Juta Enam Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah). Sedangkan dalam Tabel 4.1 dapat dilihat ringkasan anggaran biaya yang diusulkan. Tabel 4.1 Biaya Penelitian No
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium, pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor operator, dan honor pembuat sistem (maksimum 30% dan dibayarkan sesuai ketentuan) Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan, publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan jurnal (maksimum 60%) Perjalanan untuk biaya survei/sampling data, seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi-konsumsi, perdiem/lumpsum, transport (maksimum 40%) Publikasi dan Pelaporan
Biaya yang Diusulkan Tahun 1 7.450.000
Biaya yang Diusulkan Tahun 2 7.450.000
99.100.000
99.100.000
13.250.000
13.250.000
6.000.000
6.000.000
25! !
B. Jadwal Kegiatan Pada tahun pertama
No
Kegiatan
1
Preliminary Survey
2
Scope definition
3
Problem Analysis
4
Requirement Analysis
5
7
Logical Design Business Process Design Presentasi Hasil Awal
8
Presentasi Akhir
9
Penyampaian Laporan
6
Tahun 1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
8
9
10
11
12
Pada tahun pertama
No
Kegiatan
1
Database Design
2
Physical Design
3
Construction
4
Instalation and Training
5
User Acceptance Test
6
Presentasi Awal
7
Presentasi Akhir
8
Penyampaian Laporan
Tahun 2 1
2
3
4
5
6
7
26! !
DAFTAR PUSTAKA Delloite Access Economics. 2015. UKM pemicu kemajuan Indonesia: Instrumen Pertumbuhan Nusantara. Management Report. Fidel, R. (1984) "The case study method: A case study" Library and Information Science Research, 6(3), pp. 273-288. Jeffrey A. Hoffer, Mary B. Prescott, Fred R. Mc.Fadden, Modern Database Management, Eight Edition, 2007, Pearson Prenctice Hall McLeod, George Schell, Management Information System,10 Edition, 2011, Prentice Hall. Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bentley, 2007, System Analysis and Design Method, Seventh Edition, McGraw Hill Krinjar, R, Bosilj-vukšic ́, V dan M. Indihar-Štemberger (2008) "The Impact of Business Process Orientation on Financial and Non-Financial Performance" Business Process Management Journal, (14 )5, pp. 738-754. Ritchi, H (2013) " Business Process Analysis in Risk Assessment: Facts and Challenges" World Review of Business Research, (3)2 pp.113-126. Susilo, Y. Sri (2012) Strategi Meningkatkan Daya Saing UMKM dalam Menghadapi Implementasi CAFTA dan MEA. Buletin Ekonomi. ISSN 1410-2293 Svata, V. (2013) “System View of Business Continuity Management” Journal of Systems Integration, (4)2, pp. 19-35. Weske, M (2007) Business Process Management - Concepts, Languages, Architectures. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
27! !
LAMPIRAN 1 JUSTIFIKASI ANGGARAN I
Bahan Habis Pakai 1 2 3 4 5 6 7
Kertas A4 80 Gram Tinta Printer laser Stop Map Pulpen Book Note Sewa Infokus Fotocopy
8 Sewa Printer 9 Sewa Desk Komputer 10 Konsumsi 11 Sewa Kendaraan 12 Internet 13 Sewa server 13 Source Kode
II 1 2 3 4 5
Peralatan Eksternal hardisk Flashdisk Literatur Modem Alat perekam
Q Keperluan Print dll keperluan Printing Keperluan Administrasi Keperluan Administrasi Keperluan Administrasi Diskusi internal Keperluan Administrasi Keperluan Administrasi (10 Bln) Keperluan Pemograman (10 Bln x 4 buah) Konsumsi rapat, diskusi, OB (10Bln) Mobilisasi tim Speedy internet Penyimpanan Database berbasis web Syntax pemograman (konsultasi) Jumlah
Perekaman Data Perekaman Data Bahan kajian Literatur Kebutuhan Komunikasi kebutuhan wawancara Jumlah
Satuan
Tahun 1
Tahun 2
10 4 10 10 10 1 10
40,000 400,000 10,000 5,000 5,000 200,000 20,000
400,000 1,600,000 100,000 50,000 50,000 200,000 200,000
400,000 1,600,000 100,000 50,000 50,000 200,000 200,000
10
200,000
2,000,000
2,000,000
40
500,000
20,000,000
20,000,000
10
1,000,000
10,000,000
10,000,000
5 10
4,000,000 1,250,000
20,000,000 12,500,000
20,000,000 12,500,000
10
1,200,000
12,000,000
12,000,000
1
20,000,000
20,000,000
20,000,000
99,100,000
99,100,000
2,700,000 450,000 1,600,000 1,200,000 1,500,000 7,450,000
2,700,000 450,000 1,600,000 1,200,000 1,500,000 7,450,000
3 3 5 3 2
900,000 150,000 320,000 400,000 750,000
III Perjalanan Transportasi Bandung-Jakarta 3 orang x 4 kali (SPPD), Melakukan studi banding kepada Perusahaan pengembang yang telah mapan Survei dildalam kota bandung 3 oarang x 10 Jumlah IV
Pelaporan dan Publikasi
12
480,000
5,760,000
5,760,000
30
250,000
7,500,000
7,500,000
13,260,000
13,260,000
2 Jumlah Total
3,000,000
6,000,000 125,810,000
6,000,00
125,810,000
28! !
!
LAMPIRAN 2 DUKUNGAN SARANA PRASARANA RISET No 1 2 3 4
Nama Peralatan Koneksi Internet Ruang Kerja Printer Ruang Meeting
Tempat Gd. Pertamina Unpad Gd. Pertamina Unpad Gd. Pertamina Unpad Gd. Pertamina Unpad
Kegunaan Sarana kerja Sarana kerja Sarana kerja Sarana Kerja
29! !
LAMPIRAN 3 SUSUNAN ORGANISASI TIM DAN PEMBAGIAN TUGAS No
Nama/NIP/NIDN
Fakultas
Bidang Ilmu
1
Dr. Hamzah Ritchi/ 197803192002121003/ 0019037808 Yudi Azis, PhD/ 197812132002121003/ 0013127801 Adhi Prapaskah Hartadi/ 197803162001121001/ 0016037803
Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
Alokasi Waktu 10
Ekonomi dan Bisnis
Manajemen
6
Ekonomi dan Bisnis
Manajemen
6
2 3
Rincian Tugas Team leader, Manajer proyek, analis sistem, Surveyor Analis proses bisnis, perancang arsitektur Analis proses bisnis, Surveyor
30! !
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAN IDENTITAS DOSEN A. Identitas Diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Dr. rer.pol. Hamzah Ritchi, Ak, CA
2
Jenis Kelamin
Laki-laki
3
Jabatan Fungsional
Lektor
4
NIP/NIK/Identitas lainnya
197803192002121003
5
NIDN
0019037808
6
Tempat, Tanggal Lahir
Jakarta, 19 Maret 1978
7
E-mail
[email protected]
8
Nomor Telepon/HP
+628112006303
9
Alamat Kantor
Jl. Dipatiukur No.35
10 Nomor Telepon/Faks
+622-22-2509055
1.Introduction to Accounting 2.Cost Accounting 3.Accounting Information System
11 Mata Kuliah yang Diampu
4.Database Management System 5. System Analysis and Design B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
S-3
Universitas Padjadjaran
University of Melbourne
Humboldt Universität zu Berlin
Accounting
Business and IT
Business Process Modeling
Tahun Masuk-Lulus
1996 – 2000
2005 – 2006
2009 - 2015
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Analysis of N/A Commodity Hedging Accounting Concept by Using Commodity Future Contract
A Study of Process Representation on Risk and Control Analysis
Dr. Sumarno Zain, Ak 1. Prof. Michael Davern, PhD
1.Prof. Dr. Mendling 2. Prof. Dr. Reijers
Nama PT Bidang Ilmu
Nama Pembimbing
31! !
Jan Hajo
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) Pendanaan No.
Tahun
Judul Penelitian
Sumber*
Jml (Juta Rp)
1
Systematic review of business process modeling in risk 2015 and control environment. 2015 BOPTN Grant
Leader BOPTN
2
Business Process Model : Model Proses Bisnis untuk Elisitasi Risiko: Konstruksi Teoritis dan Empiris.
2013
Leader BOPTN
3
Business Impact Analysis Pada Pusat Data Sistem Administrasi Kependudukan.
2013
Member BOPTN
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No. Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Jml (Juta Rp)
Sumber*
1
2015 Soilens Budgetary System
-
-
2
2016 Bio Farma ERP Assessment
-
-
dst E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. 1
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Volume/Nomor/Tahun
Toward Defining Key Success Factors of International journal of Upcoming e-Government and Accounting Accounting Research Information Quality: Case of Indonesia
Review on Process Representation in 2 Accounting Information System
Global Journal of Business & Social Science Review
Vol. 3 | No. 1 | JulySep 2015.
3
Business Process Analysis in Risk World Review of Assessment: Facts and Challenges. 2013. Business Research
Vol 3 (2) pp. 113 – 126 / 2013
4
Understanding Transactional Control Factors: An Empirical Study based on COSO Framework – with Y. Syamriadi
Vol 6 No 1 pp. 56 – 74/2011
Jurnal Akuntansi dan Keuangan
32! !
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No.
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Simposium Regional Akuntansi (SRA) Jawa Barat 1 2016
2
2nd Global Conference on Business and Social Science2015
Judul Artikel Ilmiah
Menelaah Keberhasilan Manajemen Perubahan pada Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning: Studi Kasus
Waktu dan Tempat
Bandung, 28 May 2016
Review on Process Representation in 17-18 September AIS 2015, Bali, Indonesia
2nd Global Conference on Business and Social Science3 2015
Research Program on Key Success Factors of e-Government and Their Impact on Accounting Information Quality
2nd International Workshop on Human-Centric 4 Information Systems (HCIS 2013)
A Research Program for Studying the June 17-18, 2013, Impact of Process Representation on Valencia, Spain. Risk Analysis.
2012 International Conference Business Process Models for Risk on Information Resources Analysis: Expert View. 5 Management (Conf-IRM 2012) World Business and Economics Research 6 Conference
17-18 September 2015, Bali, Indonesia
May 21-23, 2012, Vienna, Austria.
Business Process Risk Assessment 12 – 13 Desember for Business and Information System 2011, Auckland, Assurance: Current Facts and New Zealand Challenges.
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
1 J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. 1
Jenis Penghargaan ADS Scholarship
Institusi Pemberi Penghargaan Government of Australia
Tahun 2005
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
33! !
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Bandung, 08 Juni 2016 Pengusul,
(Dr.rer.pol. Hamzah Ritchi, Ak., CA)
NIDN: 0019037808
34! !
Biodata Anggota Tim (1) Yudi Azis, SE, S.Si, S.Sos, MT, Ph.D Dosen Departemen Manajemen dan Bisnis FEB UNPAD Phone: 08562280510 | Email:
[email protected] Alamat: Jl. Ranca Bentang No 17, Cibeureum CImahi
Profil'Dosen'
NIDN : 0013127801 NIP : 19781213 200212 1 003 Tempat & Tanggal Lahir : Subang, 13 Desember 1978 Pangkat/Golongan : Penata/III-D Jabatan Akademik : Lektor Kepala Gelar Akademik : Doktor Bidang Keahlian : Manajemen Inovasi Mata Kuliah yang Diampu : Rumpun Manajemen Operasi
Profil Dosen Jenjang S3 Manajemen Inovasi Tokyo Instiitute of Technology Tahun 2009 sd 2012
Jenjang S2 Teknik dan Manajemen Industri ITB Tahun 2000 s.d. 2002
Jenjang S1 Manajemen Unpad Tahun 1997 s.d. 2002
Penelitian
No. 1 2 3
Judul Penelitian dan Tahun Managing Innovation in Creative Industries for Increasing Competitiveness: Case study of Companies at Bandung – Indonesia, Sponsored by Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi/PUPT Unpad, 2014 dan 2015 West java Tourist Potencies and Profiles, Sponsored by Tourism Promotion Board West Java Province, 2014 Measuring Consumer Satisfaction Index of PT. Pupuk Kujang, tbk, 2013
Sumber Pembiayaan (Pribadi, PT yang Bersangkutan, Depdiknas, Institusi Dlm Negeri Selain Depdiknas, Institusi Luar Negeri) PUPT Unpad Badan Pengembangan Pariwisata Jawa Barat PT. Pupuk Kujang
Seminar & Pelatihan
No. 1.
Jenis Kegiatan 7th TRIZ Symposium in Japan, 2011. Hosted by NPO Japan TRIZ Society (participant)
Tempat
Waktu
Tokyo
2011
Sebagai Penyaji Peserta X
35! !
2
Azis, Y; Dwi Kartini, Merita Bernik, and Budi Harsanto, “Key Success Factors of Innovation in Creative Industries for Increasing Competitiveness: Case Study of Companies at Bandung – Indonesia”, International Conference on Emerging Trends in Academic Research (ETAR), Bali, Indonesia
Bali
2014
X
3
Azis Y, Dwi Kartini, Merita Bernik, and Budi Harsanto, “The Management Innovation in Creative Industry for Improving Competitiveness: Case study at Bandung”, presented at the 2nd International Conference on Business and Economics FE Universitas Andalas with topics: "Entrepreneurship and Creative Economics in Global Competitiveness” Padang, Indonesia
Padang
2014
X
4
Azis, Y. and Denny Vedrian, Analysis of Supply Chain Performance Using SCOR Model: Case Study Of PT. XYZ’s Crude Oil Company, Presentation at the 10th Annual Meeting Applied Business and Entrepreneurship Association International, Honolulu, Hawaii, USA
USA
2013
X
Kegiatan PKM
No.
Sumber Pembiayaan (Pribadi, PT yang Bersangkutan, Depdiknas, Institusi Dlm Negeri Selain Depdiknas, Institusi Luar Negeri)
Nama Kegiatan PKM dan Tahun --
Prestasi No. 1
Prestasi yang Dicapai Beasiswa Monbuka kagusho dari pemerintah Jepang
Tingkat (Lokal, Nasional, Internasional) Internasional
Waktu Pencapaian 4 tahun
Organisasi Profesi
No. 1
Nama Organisasi Keilmuan atau Organisasi Profesi Asosiasi Pengelola Program Magister Manajemen (APMMI), Head of Organizational affair period 2013-2015
Kurun Waktu 2 tahun
Tingkat (Lokal, Nasional, Internasional) Nasional
36! !
2
The American Quality Society (ASQ)
1 tahun
Internasional
3
The Japanese Society for Quality Center (JSQC) Indonesian Economics Association (ISEI), West Java chapter – Indonesia
1 tahun
Internasional
3 tahun
Nasional
4
Karya Ilmiah/Buku Dihasilkan/ Dipublikasikan pada
No.
Judul
1
Azis, Y; Dwi Kartini, Merita Bernik, and Budi Harsanto, “Managing Innovation in Creative Industries for Increasing Competitiveness: Case Study of Companies at Bandung – Indonesia”,
International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology, Vol. 3, Issue 11, November, page 17543-17550
2
Azis, Y. and H. Osada, “Managing Innovation Using Design for Six Sigma Approach in Healthcare Service Organizations”
3.
Azis, AM, and Azis, Y. Foundation and Basic Information in Designing Performance Management System,
International Journal of Innovation and Technology Management (IJITM), World Scientific publisher. Volume 10, Issue 03, June 2013, page 1 – 21 International Journal of Innovations in Business (IJIB) Vol 2, No 4, page. 327-349
Tahun Penyajian/ Publikasi 2014
Tingkat* Lokal
Nasional
Internasional X
2013
x
2013
x
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.
Bandung, 8 Juni 2016
Yudi Azis, Ph.D
37! !
Biodata Anggota Tim (2) 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap(dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail
8 9 10
Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks
11
Mata Kuliah yg Diampu
Adhi Prapaskah Hartadi, SE., MBA Laki-laki Asisten Ahli 197803162001121001 0016037803 Palembang,16 maret 1978
[email protected];
[email protected] 085795270789 Jl.Dipatiukur No 35 Bandung 40132 022-2509055 1. Sistem Informasi Manajemen 2. Sistem Informasi Pemasaran 3. Manajemen Pemasaran 4. Pemasaran Internet 5. Komunikasi Bisnis 6. Manajemen Pemasaran Internasional 7. Pengantar Aplikasi Komputer untuk Bisnis
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk - Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor
S1 Universitas Padjadajaran Manajemen 1996–2001 Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Pemasaran terhadap Kinerja Karyawan di PT. Telkom Divre III Jawa Barat Poppy Rufaidah, Ernie Tisnawati Sule.
S2 University of Queensland Manajemen 2004 - 2006 -
S3 Universitas Padjadajaran Manajemen 2013 -
-
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
38! !
No 1
Tahun 2014
2
2015
3
2015
Judul Penelitian Kualifikasi Human Capital dalam Rangka Mengembangkan Kesempatan Kerja Masyarakat Lokal di Proyek Geothermal Cibuni Jawa Barat Model Pelatihan Human Capital dalam Rangka Mengembangkan Kesempatan Kerja Masyarakat Lokal di Proyek Geothermal Cibuni Jawa Barat Kajian kebutuhan ICT untuk UKM di Jawa Barat
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir No
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Volume/Nomor/Tahun
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation ) dalam 5 Tahun Terakhir No 1
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar 3rd GARCOMBS 2015
Judul Artikel Ilmiah Model Pelatihan Human Capital dalam Rangka Mengembangkan Kesempatan Kerja Masyarakat Lokal di Proyek Geothermal Cibuni Jawa Barat
Waktu dan Tempat Bali, 14-15 Oktober 2015
G.Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
1.
39! !
H. Perolehan HKI dalam 5 -10 Tahun Terakhir No
Judul /Tema HKI
Tahun
Jenis
Nomor P/ ID
A. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Th Terakhir No.
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya
Tahun
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
J.Penghargaan dalam 10 Thn terahkir (dari pemerintah,asosiasi atau instansi lainnya) No
Jenis Penghargaan
1
Satyalancana Karya Satya 10 Tahun
Institusi Pemberi Penghargaan Presiden RI
Tahun 2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan usulan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi.
Bandung, 8 Juni 2016
Adhi Prapaskah Hartadi, SE., MBA
40! !