PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN UNTUK SISWA KELAS V SD
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Ria Septiyana NIM.121134209 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv
PERSEMBAHAN
Dengan
menyebut
nama
Allah
Subhanahuwata’ala,
peneliti
mempersembahkan karya sederhana ini kepada: 1. Allah Subhanahuwata’ala yang selalu memberikan cinta dan kasih-Nya dalam setiap langkah perjalanan serta perjuangan yang ditempuh peneliti. 2. Dulrajak dan Supriyati selaku orang tua peneliti yang selalu mendukung dalam perjuangan peneliti baik secara material, waktu, kasih, dan do’a. 3. Agastya Candra Saputra selaku putra peneliti yang selalu menjadi semangat utama dalam perjuangan peneliti. 4. Surya Mulyana selaku adik peneliti yang selalu mendukung dan mendo’akan peneliti agar selalu berhasil dalam setiap perjalanan. 5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. dan Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd.selaku dosen pembimbing I dan II peneliti yang selalu sabar dan tlaten dalam membimbing peneliti menyelesaikan karya ini. 6. Para dosen Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung dan membantu demi kelancaran penelitan ini. 7. Teman-teman kelas D 2012. 8. Almameter Universitas Sanata Dharma. 9. Keluarga besar Mangun’arso dan Joyo Rahmat.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v
MOTTO “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya.....” QS. Al-Baqarah ayat 286 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 23 Juni 2016 Peneliti,
Ria Septiyana
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang betanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Ria Septiyana
Nomor Mahasiswa
:121134209
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN UNTUK SISWA KELAS V SD” Demikian saya berikan kepada Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam media lain, mengelolanya bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lainnya untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyatan ini saya yang buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 23 Juni 2016 Yang menyatakan,
Ria Septiyana
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI viii
ABSTRAK PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN UNTUK SISWA KELAS V SD Ria Septiyana Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tes hasil belajar yang berdasarkan prosedur pengembangannya dan kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan matematika untuk siswa kelas 5 SD dengan langkah-langkah prosedur pengembangan tes objektif pilihan ganda dan (2) mendiskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan Sugiyono (2012). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SD N Srowolan, SD N Tawangharjo, dan SD N Baratan. Instrumen pengumpulan data penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, lembar kuesioner, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengembangan tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD menggunakan 7 langkah yaitu (a) potensi dan masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) uji validasi produk, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, dan (g) revisi desain; (2) hasil kualitas produk tes hasil belajar matematika materi mengenal jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD menunjukkan soal yang valid sebanyak 19 soal dari 60 soal yang diujicobakan dengan soal reliabel “cukup baik”, 4 soal diantaranya memiliki daya pembeda yang kurang sehingga harus direvisi ulang. Dari 19 soal yang baik, 11 soal pengecoh yang kurang berfungsi dan perlu direvisi. Kata kunci: tes hasil belajar, valid, reliabel, daya pembeda, tingkat kesukaran, pengecoh.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ix
ABSTRACT DEVELOPING MATHEMATICS ACHIEVMENT TEST ABOUT INTRODUCE DISTANCE AND SPEED UNIT FOR FIFTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL Ria Septiyana Universitas Sanata Dharma 2016 This research was done under availability their needs are based on the achievement test procedure development and quality. The purposes of this research were (1) developing mathematics achievment test about introduce distance and speed unit for fifth grade students of elementary school step bye step of prosedure how to developing objective test multiple choice, (2) to description the product quality of developing mathematics achievment test about introduce distance and speed unit for fifth grade students of elementary school. This research was Research and Development (R&D) with developing model by Sugiyono (2012). Research subject were fifth grade students of SD N Srowolan, SD N Tawangharjo, and SD N Baratan. Collecting data instruments of this research used by quesionnaire and test. The research’s result showed that developing achievment tes about intoduce distance and speed unit for fifth grade students of elemantary school used 7 steps: (1) potential and problem, (2) collecting data, (3) product design, (4) product validity test, (5) design product, (6) product tials, and (7) product revision. The product quality result of developing mathematics achievment test about introduce distance and speed unit for fifth grade students of elementary school showed 19 items from 60 trial items was valid with “high enough” reability, 4 items between that had different potency in less distinguishable so it must revision again. 19 items was good, 11 items had dysfungsional distractor and need to revising. Keywords: achievment test, valid, reliabel, different potency, level of difficulity, distractor.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan segala rahmat dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat meyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Mengenal Satuan Jarak Dan Kecepatan Untuk Siswa Kelas V SD”. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik karena bimbingan, bantuan, dukungan, dan do’a dari berbagai pihak. Perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dengan sepenuh hati kepada: 1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. dosen pembimbing I yang telah membimbng peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan skripsi hingga selesai. 4. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. dosen pembimbing II yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penyusunan skripsi hingga selesai. 5. Andri Anugrahana, S.Si., M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu membimbing dang mendukung selama perjalanan mencari ilmu di PGSD. 6. V.F.R sebagai validator ahli matematika perangkat tes hasil belajar yang peneliti kembangkan. 7. I.K sebagai validator ahli evaluasi pembelajaran perangkat tes hasil belajar yang peneliti kembangkan. 8. A.D.S.K sebagai validator ahli bahasa Indonesia perangkat tes hasil belajar yang peneliti kembangkan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xi
9. Guru kelas V yang mengampu mata pelajaran matematika di SD N 1 Plaosan dan SD N 1 Dukun yang telah memvalidasi perangkat tes hasil belajar yang peneliti kembangkan. 10. Kepala sekolah dan guru kelas V di SD N Srowolan, SD N Tawangharjo, dan S N Baratan yang telah mendukung dan mengijinkan peneliti melaksanakan penelitian. 11. Siswa kelas V di SD N Srowolan, SD N Tawangharjo, dan S N Baratan yang telah melaksanakan ujicoba terhadap produk tes hasil belajar yang peneliti kembangkan. 12. Dulrajak dan Supriyati selaku orang tua peneliti yang selalu mendukung. 13. Agastya Chandra Saputra selaku putra yang selalu mendo’akan dan menjadi semangat dalam setiap kondisi. 14. Harmiyanti, S.Pd., Wahyu Cahyanti, S.Pd, dan Mira Tri Pangestuti, S.Pd. selaku sahabat peneliti yang mendukung dan selalu bersama dalam perjalanan peneliti. 15. Teman-teman satu payung desi, nanda, siska, eci, wahyu, indah, ana, wahyu, dan vita. 16. Teman satu kelas D PGSD 2012. 17. Seluruh staf dan karyawan Universitas Sanata Dharma. 18. Semua pihak yang telah mendukung dan mendo’akan peneliti dalam perjuangan menyelesaikan karya ini. Peneliti mengharapkan adanya saran, masukan, maupun kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini agar lebh baik. Peneliti berharap skripsi yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak demi perkembangan dunia pendidikan. Terima kasih. Yogyakarta, 23 Juni 2016 Peneliti
Ria Septiyana
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang................................................................................... 1 1.2. Pembatasan Masalah.......................................................................... 5 1.3. Rumusan Masalah ............................................................................. 5 1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5 1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5 1.6. Spesifikasi Produk ............................................................................. 6 1.7. Definisi Operasional .......................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 8 2.1. Kajian pustaka ................................................................................... 8 2.1.1. Tes hasil belajar ................................................................................. 8 2.1.2. Konstruksi tes hasil belajar ................................................................ 18 2.1.3. Pengembangan tes hasil belajar ......................................................... 24 2.1.4. Pembelajaran matematika .................................................................. 32 2.1.5. Taksonomi Bloom .............................................................................. 33 2.1.6. Program TAP ..................................................................................... 34 2.1.7. Penelitian yang relevan ...................................................................... 34 2.2. Kerangka berpikir .............................................................................. 37 2.3. Pertanyaan penelitian ......................................................................... 38 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 40 3.1. Jenis penelitian .................................................................................. 40 3.2. Setting penelitian ............................................................................... 41 3.2.1. Objek penelitian ................................................................................. 41 3.2.2. Subjek penelitian ............................................................................... 41 3.2.3. Lokasi penelitian ............................................................................... 42 3.2.4. Jadwal pelaksanaan............................................................................ 42 3.3. Prosedur pengembangan .................................................................... 42 3.3.1. Potensi dan masalah .......................................................................... 44
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiii
3.3.2. Pengumpulan data ............................................................................. 44 3.3.3. Desain produk .................................................................................... 45 3.3.4. Validasi desain ................................................................................... 45 3.3.5. Revisi desain ...................................................................................... 46 3.3.6. Ujicoba produk .................................................................................. 46 3.3.7. Revisi produk..................................................................................... 47 3.4. Teknik pengumpulan data ................................................................. 47 3.4.1. Nontes ................................................................................................ 47 3.4.2. Tes ..................................................................................................... 48 3.5. Instrumen penelitian .......................................................................... 50 3.6. Teknik analisis data ........................................................................... 53 3.6.1. Data kualitatif .................................................................................... 54 3.6.2. Data kuantitatif ................................................................................. 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 68 4.1. Hasil penelitian .................................................................................. 68 4.1.1. Langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar ............................ 68 4.1.2. Kualitas tes hasil belajar .................................................................... 72 4.2. Pembahasan mengenai tes hasil belajar ............................................. 79 4.2.1. Langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar ............................ 79 4.2.2. Kualitas tes hasil belajar .................................................................... 83 4.2.3. Produk akhir ...................................................................................... 91 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ...................... 97 5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 97 5.2. Keterbatasan ...................................................................................... 98 5.3. Saran .................................................................................................. 99 DAFTAR REFERENSI ..................................................................................... 101
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21
Contoh Format Kisi-Kisi Soal Ujian Sekolah ................................. 28 Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Oleh Guru ........................ 50 Pedoman Wawancara ...................................................................... 51 kisi-kisi Tes Hasil belajar Matematika ............................................ 52 konversi skor kelayakan uji validiasi oleh ahli ............................... 56 Kriteria Kelayakan Uji Validasi Oleh Ahli ..................................... 57 Kriteria reliabilitas instrumen tes (Arikunto, 2003: 75) ................. 60 Kriteria Daya Pembeda yang Digunakan Peneliti ........................... 62 Klasifikasi tingkat kesukaran soal menurut kusaeri & Suprananta . 64 Hasil Validasi Ahli .......................................................................... 71 Nomor Soal Sebelum divalidasi dan Sebaran Nomor Soal untuk Uji Coba ................................................................................................ 72 Hasil Validitas Tipe Soal A ............................................................. 73 Hasil Validitas Tipe Soal B ............................................................. 74 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal A ................................................... 75 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal B ................................................... 76 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal A............................................. 76 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal B ............................................. 77 Hasil Analisis pengecoh Tipe Soal A .............................................. 78 Hasil Analisis pengecoh Tipe Soal B .............................................. 79 Konversi Skor Hasil Validasi oleh Ahli .......................................... 81 Pembahasan Validitas Tipe Soal A ................................................. 84 Pembahasan Validitas Tipe Soal B ................................................. 85 Pembahasan Daya Pembeda Tipe Soal A ....................................... 87 Pembahasan Daya Pembeda Tipe Soal B ........................................ 88 Pembahasan Tingkat Kesukaran Tipe Soal A ................................. 89 Pembahasan Tingkat Kesukaran Tipe Soal B ................................. 89 Analisis Pengecoh Tipe Soal A pada Soal Yang Valid Dengan Daya Pembeda Yang Baik ........................................................................ 90 Analisis Pengecoh Tipe Soal B pada Soal Yang Valid Dengan Daya Pembeda Yang Baik ........................................................................ 91 Nomor Soal Sebelum Divalidasi, untuk Uji Coba, Dan Hasil Analisis Tipe Soal A...................................................................................... 92 Nomor Soal Sebelum Divalidasi, untuk Uji Coba, Dan Hasil Analisis Tipe Soal B ...................................................................................... 94
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8
Literature map penelitian relevan ................................................. 37 Sepuluh langkah prosedur penelitian R&D menurut Sugiyono .... 40 Tujuh langkah prosedur pengembangan yang digunakan peneliti.42 Langkah-langkah pengembangan produk tes hasil belajar ........... 43 Validitas Empiris Pada Program TAP .......................................... 59 Reliabilitas pada program TAP..................................................... 61 Daya pembeda pada program TAP ............................................... 64 Tingkat kesukaran pada program TAP ......................................... 66 Analisis pengecoh pada program TAP ......................................... 68
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18
Surat Ijin Penelitian di Sekolah .................................................. 105 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian di Sekolah ......... 108 Jadwal Penelitian ........................................................................ 111 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ...................................... 112 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ....................................... 113 Format Validasi Ahli Kecocokan Indikator dengan Butir Soal. 115 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli ................................................ 145 Tipe Soal A untuk Uji Coba Terbatas ........................................ 147 Tipe Soal B untuk Uji Coba Terbatas......................................... 154 Jawaban Siswa untuk Tipe Soal A ............................................. 161 Jawaban Siswa untuk Tipe Soal B.............................................. 162 Tabel nilai-nilai r product moment (Hadi, 2004: 290) ............... 163 Hasil Analisis Tipe Soal A menggunakan Program TAP .......... 164 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal A menggunakan Program TAP .................................................................................................... 165 Hasil Analisis Tipe Soal B menggunakan Program TAP ........... 168 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal B menggunakan Program TAP .................................................................................................... 169 Foto Uji Coba Lapangan ............................................................ 172 Curriculum vitae ......................................................................... 173
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneltiian, spesifikasi produk yang dikembangkan dan definisi operasional. 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi parameter utama untuk merumuskan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas 8 (delapan) standar, salah satunya adalah Standar Penilaian. Undang-undang Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyatakan bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Mekanisme dan prosedur penilaian tidak berjalan begitu saja karena terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dijalani, misalnya untuk menyusun sebuah instrumen tes hasil belajar harus melakukan beberapa langkah yang sebagaimana dikenal dengan prosedur pengembangan tes hasil belajar. Arikunto (2012: 47), menyampaikan bahwa tes merupakan suatu alat pengumpul informasi, tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Selain itu Arikunto juga menyampaikan tes dapat dikatakan tes yang baik adalah tes yang memenuhi kriteria tes yang baik.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Beberapa kriteria diantaranya yaitu validitas dan reliabilitas.Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu tes. Suatu alat evaluasi dikatakan valid karena alat evaluasi tersebut dapat memberikan gambaran tentang data secara benar dan sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya. Jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid serta sesuai dengan kenyataan, maka instrumen yang digunakan tersebut juga valid. Reliabilitas adalah suatu ukuran yang ajeg setelah dilakukan pengujian beberapa kali. Reliabiltas berkaitan dengan validitas. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Salah satu karakteristik instrumen evaluasi yang baik juga deskriminatif (Arifin, 2009: 65). Deskriminatif artinya alat ukur itu harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan perbedaan secara teliti. Untuk mengetahui apakah suatu alat ukur cukup deskriminatif atau tidak, biasanya didasarkan atas uji daya pembeda. Tingkat kesukaran soal juga harus diperhatikan agar pembuat soal dapat mengetahui dan menetapkan berapa jumlah soal yang termasuk sukar, sedang, dan mudah. Besar kecilnya jumlah soal untuk tiap-tiap tingkat kesukaran tidak ada yang mutlak. Biasanya, jumlah soal sedang lebih banyak daripada jumlah soal mudah dan sukar, sedangkan jumlah soal mudah dan soal sukar sama banyaknya (Arifin, 2009: 97). Pada tes soal pilihan ganda terdapat beberapa alternatif jawaban dengan satu jawaban benar dan jawaban yang lainnya salah. Arifin (2009, 357) menyampaikan bahwa pada soal pilihan ganda ada aternatif jawaban yang merupakan pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisis pengecoh berperan penting untuk mengetahui tentang tes hasil belajar pilihan ganda yang baik. Arifin (2009: 85) menyampaikan prosedur dalam kegiatan evaluasi yaitu perencanaan evaluasi yang meliputi merumuskan tujuan evaluasi, meyusun kisikisi, menulis soal, uji-coba dan analisis soal, merevisi dan merakit soal.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan peningkatan kualitas penilaian. Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas belajar yang baik dapat dilihat dari hasil assessmentnya. Hasil assessment/ penilaian yang baik akan memotivasi pendidik untuk mengajar dan peserta didik untuk belajar dengan lebih baik. Setiap guru harus menguasai juga bagaimanan membuat assessmen yang baik untuk siswa agar dapat mengukur kemampuan dan pencapaian hasil belajar siswa. Selain itu siswa juga akan semakin termotivasi jika mereka mengetahui hasil dari penilaian tersebut, apakah harus memperbaiki atau meningkatkan prestasi belajar mereka. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada dua guru mata pelajaran matematika kelas V, peneliti memperoleh fakta jika guru belum maksimal
menggunakan
tes
hasil
belajar
yang
berdasarkan
prosedur
pengembangannya dan kualitasnya. Guru membuat tes hasil belajar sesuai dengan prosedur pengembangannya hanya waktu akhir semester. Pada akhir semester guru akan berkumpul dengan guru-guru dari sekolah yang berbeda dalam daerah yang sama untuk membuat tes ujian akhir semester. Tetapi tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian siswa tersebut belum uji kualitasnya. Itu terjadi karena keterbatasan guru untuk melakukan pengujian kualitas tes hasil belajar. Guru juga menyampaikan jika guru belum menggunakan tes hasil belajar yang berdasarkan prosedur pengembangannya dan kualitasnya untuk menguji pencapaian siswa pada kompetensi dasar tertentu. Guru hanya menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mengukur pencapaian siswa pada kompetensi dasar tertentu. Masalah guru dalam membuat instrumen tes yang sesuai dengan ketentuan adalah berkaitan dengan waktu. Waktu guru sangat terbatas untuk mencari tahu tes hasil belajar yang digunakan sudah sesuai dengan syarat tes hasil belajar yang baik atau belum. Guru menyampaikan tidak bisa setiap akhir materi dalam sebuah mata pelajaran, guru dapat membuat tes hasil belajar yang sesuai dengan syarat tes yang baik. Guru belum bisa menjamin kalau tes hasil belajar yang digunakan dalam proses penilaian di akhir materi suatu pelajaran adalah tes hasil belajar
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
yang sudah sesuai dengan syarat tes yang baik. Bahkan dalam pembuatan tes hasil belajar tidak melalui semua langkah-langkah yang sudah ditentukan. Padahal Arikunto (2012: 47) menyampaikan bahwa suatu alat evaluasi dikatakan valid karena alat evaluasi tersebut dapat memberikan gambaran tentang data secara benar dan sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya. Valid adalah salah satu kriteria soal dikatakan valid dan masih ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan untuk mencapai tes hasil belajar yang baik seperti reliabel, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Jadi jika suatu tes hasil belajar belum diuji kualitasnya maka tes hasil belajar tersebut belum bisa menggambarkan keadaan siswa sebenarnya. Misalnya pada kualitas daya pembeda yang baik dapat membedakan prestasi siswa diatas dan prestasi siswa dibawah. Kualitas tes yang baik diperoleh dari proses pengembangan tes hasil belajar yang baik juga. Berdasarkan masalah yang telah disampaikan yaitu tentang prosedur pengembangan tes hasil belajar dan kualitas tes hasil belajar yang belum bisa diterapkan oleh guru kelas V sekolah dasar dalam melakukan kegiatan evaluasi maka peneliti dapat menyimpulkan bahawa guru kelas V sekolah dasar membutuhkan contoh seperangkat tes hasil belajar yang telah diuji kualitasnya. Kualitas tersebut meliputi valid, reliabel, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Selain itu tes hasil belajar yang dibutuhkan guru adalah tes hasil belajar yang dibuat dengan prosedur pengembangan tes hasil belajar. Berdasakan analisis yang peneliti buat terhadap masalah yang terjadi di sekolah dasar maka peneliti akan melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan sebuah produk tes hasil belajar matematika. Tes hasil belajar tersebut merupakan tes hasil belajar pilihan ganda pada salah satu kompetensi dasar materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. Berhubung peneliti melakukan wawancara pada guru kelas V maka tes hasil belajar tersebut dikhususkan untuk siswa kelas V SD. Penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Mengenal Satuan Jarak Dan Kecepatan untuk Siswa Kelas V SD”.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
1.2. Pembatasan Masalah Instrumen tes mata pelajaran matematika yang dikembangkan terbatas pada: (1.2.1.) Standar Kompetensi Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah; (1.2.2.) Kompetensi Dasar Mengenal satuan jarak dan kecepatan; (1.2.3.) kelas V (lima); (1.2.4.) jenis tes objektif pilihan ganda; dan (1.2.5.) kemampuan kognitif menurut Bloom. 1.3. Rumusan Masalah 1.3.1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar untuk KD mengenal satuan jarak dan kecepatan matematika untuk siswa kelas 5 SD berdasarkan prosedur pengembangan tes pilihan ganda yang baik? 1.3.2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar untuk KD mengenal satuan jarak dan kecepatan matematika untuk siswa kelas 5 SD berdasarkan validitas baik, reliabilitas minimal cukup baik, daya pembeda minimal cukup baik, tingkat kesukaran minimal cukup baik, dan analisis pengecoh yang minimal cukup baik? 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Mengembangkan tes hasil belajar untuk KD mengenal satuan jarak dan kecepatan matematika untuk siswa kelas 5 SD dengan langkah-langkah prosedur pengembangan tes objektif pilihan ganda. 1.4.2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar untuk KD mengenal satuan jarak dan kecepatan matematika untuk siswa kelas 5 SD. 1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Bagi peneliti Peneliti memperoleh pengalaman membuat tes hasil belajar pilihan ganda sesuai dengan prosedur pengembangan tes. Peneliti juga memperoleh pengalaman menganalisis tes hasil belajar yang telah dikembangkan tersebut sehingga peneliti dapat mengetahui kualitas tes menggunakan aplikasi TAP (Test Analysis Program). Kualitas yang dapat diketahui meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
1.5.2. Bagi Guru Guru memperoleh contoh tes hasil belajar yang sudah diuji validitas, reliabiltas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh menggunakan aplikasi TAP (Test Analysis Program). 1.5.3. Bagi Siswa Siswa memperoleh pengalaman mengerjakan tes hasil belajar jenis pilihan ganda yang meliputi semua aspek kemampuan kognitif mulai dari mengetahui sampai mencipta. 1.6. Spesifikasi Produk Produk tes hasil belajar yang disusun secara lengkap yang terdiri dari : tabel spesifikasi tes, instrumen tes hasil belajar, kunci jawaban. 1.6.1. Instrumen tes hasil belajar kognitif KD mengenal satuan jarak dan kecepatan matematika berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yang siap untuk digunakan. 1.6.2. Instrumen tes pilhan ganda yang telah diuji validitas isi yang dilakukan oleh lima ahli dan validitas kontruk yang dilakukan dengan menggunakan validitas empiris. Validitas empiris ini dilakukan dengan teknik point biserial dengan menggunakan program TAP (Test Analysis Program) yang dimana item valid adalah item yang nilai rhitung > rtabel dengan atas dasar taraf signifikasi yang digunakan sebesar 5% atau 0,05 1.6.3. Instrumen tes pilihan ganda yang telah diuji reliabilitasnya menggunakan program TAP (Test Analysis Program) dengan batas minimal reliabilitas item cukup baik adalah 0,41. 1.6.4. Instrumen tes pilihan ganda yang telah diuji daya pembeda. Daya pembeda yang dianalisis adalah item yang valid dengan batas minimal daya pembeda 0,20. Jika ada item tes dengan daya pembeda kurang dari 0,20 akan direvisi. 1.6.5. Instrumen tes pilihan ganda yang telah diuji tingkat kesukaran. Tingkat kesukaran yang dianalisis hanya pada item yang valid dan daya pembeda baik. Tingkat kesukaran yang dikatakan sedang adalah item pada skor 0,30 – 0,60.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1.6.6. Instrumen tes pilihan ganda yang telah diuji jawaban pengecohnya menggunakan program TAP (Test Analysis Program) dengan jawaban yang dipilih 5% oleh peserta tes atau pada skor 0,05. Jawaban pengecoh yang kurang dari 0,05 akan direvisi. 1.7. Definisi Operasional 1.7.1. Tes hasil belajar adalah seperangkat tes instrumen dan metode sistematis, sah, dapat dipercaya, dan objektif untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pembelajaran tercapai. 1.7.2. Kemampuan kognitif Bloom adalah tingkat kemampuan berpikir yang meliputi mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan mencipta. 1.7.3. Item valid adalah item yang rhitung > rtabel dengan atas dasar taraf signifikasi yang digunakan sebesar 5% atau 0,05. 1.7.4. Reliabel adalah item dengan skor reliabel pada batas minimal 0,041. 1.7.5. Daya pembeda adalah kemampuan suatu item dapat membedakan siswa prestasi atas dengan siswa prestasi bawah. 1.7.6. Tingkat kesukaran adalah tingkat sukar, sedang, dan mudah suatu item . 1.7.7. Analisis pengecoh adalah suatu analisis untuk mengetahu fungsi pengecoh suatu jawaban pada pilihan jawaban.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini membahas kajian pustaka, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian. 2.1. Kajian Pustaka Kajian pustaka membahas tentang tes hasil belajar, konstruksi tes hasil belajar, pengembangan tes hasil belajar, pembelajaran matematika, taksonomi Bloom, program TAP, dan penelitian yang relevan. 2.1.1. Tes hasil belajar Tes hasil belajar membahas tentang definisi tes hasil belajar, ciri-ciri tes yang baik, dan Jenis tes, kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah tentang pengertian tes hasil belajar menurut beberapa ahli. Pengertian tes menurut beberapa ahli tersebut kemudian peneliti rangkum menjadi satu kesatuan yang memuat pengertian dari beberapa ahli. Selain pengertian peneliti juga mengulas tentang ciri-ciri tes hasil belajar menurut beberapa ahli kemudian peneliti rangkum menjadi sederhana. Jenis tes, kelebihan dan kekurangan juga turut diulas dari beberapa para ahli. 2.1.1.1. Definisi tes hasil belajar Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi yang bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Sulistiyorini, 2009: 87). Tes adalah seperangkat alat yang berisi tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu (Majid, 37: 2014). Menurut God (dalam buku Sukardi, 104: 2014), tes adalah satu set stimulus yang dihadirkan untuk seseorang agar mendapatkan jawaban berdasarkan skor numerik terpilih. Menurutt
Terry
Overton
seorang
ahli
pendidikan
anak-anak
berkebutuhan khusus dalam publikasinya berjudul assesing Learners Special Needs (dalam Basuki dan Haryanto, 2014: 21). , tes adalah sebagai suatu metode 8 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
untuk menentukan kecakapan siswa dalam menyelesaikan sesuatu tugas atau mempertunjukkan penguasaan ketrampilan atau penguasaan pengetahuan sesuatu bahan ajar. Tes dalam pendidikan adalah alat penilaian atau metode penilaian yang sistematis, sah, dapat dipercaya dan objektif untuk menentukan kecakapan, keterampilan, dan tingkat pengetahuan siswa terhadap bahan ajar, berupa suatu tugas atau persoalan yang harus diselesaikan oleh seorang siswa atau sekelompok siswa (Basuki dan Haryanto, 2014: 22). Berdasarkan teori diatas, tes adalah seperangkat alat stimulus dan sebagai metode yang sistematis, sah, dapat dipercaya serta objektif untuk menentukan kecakapan, ketrampilan dan pemahaman siswa terhadap bahan ajar, berupa suatu tugas atau persoalan yang haus diselesaikan oleh peserta didik. Menurut Woordworth (dalam Ismuhyani, 2000: 87), hasil belajar adalah perubahan tingkah laku akibat dari proses belajar. Hasil belajar juga merupakan kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil belajar ini akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang dicapai (Majid, 28: 2014). Berdasarkan teori operan conditioning Skinner, hasil belajar adalah respon yang baru berupa tingkah laku, seangkan berdasarkan teori kondisi belajar Gagne, hasil belajar adalah kapabilitas internal yang dicerminkan dalam unjuk perbuatan tertentu untuk setiap jenis belajar (Sulistiyorini, 2009: 10). Tes hasil belajar (achievement test) adalah tes yang digunakan untuk mengukur kepuasan dan kecakapan individu dari berbagai bidang pengetahuan (Uno & Satria, 2012: 111). Tes hasil belajar adalah seperangkat alat atau prosedur sistematik untuk mengukur hasil belajar siswa (Rakhmat & Dedi, 2001: 56) Berdasarkan pendapat para ahli di atas, tes hasil belajar adalah suatu seperangkat alat atau instrumen dan metode yang sistematis, sah, dapat dipercaya dan objektif untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang dicapai 2.1.1.2. Ciri-ciri tes yang baik Menurut Arikunto (2001: 57-58), ada beberapa ciri yang harus dipenuhi oleh suatu tes tang baik. Valid berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid, apabila tes tersebut benar-benar menyasar kepada apa yang dituju. Tes tersebut
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
benar-benar memberikan keterangan atau gambaran tentang apa yang diinginkan (Sulistiyorini, 2009: 161-167). Berdasarkan ahli tersebut dapat dijelaskan jika item yang valid adalah item yang sesuai dan bisa memberikan informasi bahwa item tersebut telah mencapai tujuan dari tes. Reabilitas berarti dapat dipercaya. Tes yang reliabel berarti bahwa tes itu dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan dapat dipercaya apabila hasil yang dicapai oleh tes itu konstan atau tetap dan tidak menunjukkan perubahan-perubahan yang berarti. Unreability suatu tes dapat disebabkan oleh dua macam faktor (Sulistiyorini, 2009: 161-167). Salah satu karakteristik instrumen evaluasi yang baik juga deskriminatif (Arifin, 2009: 65). Deskriminatif artinya alat ukur itu harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan perbedaan secara teliti. Untuk mengetahui apakah suatu alat ukur cukup deskriminatif atau tidak, biasanya didasarkan atas uji daya pembeda. Tingkat kesukaran soal juga harus diperhatikan agar pembuat soal dapat mengetahui dan menetapkan berapa jumlah soal yang termasuk sukar, sedang, dan mudah. Besar kecilnya jumlah soal untuk tiap-tiap tingkat kesukaran tidak ada yang mutlak. Biasanya, jumlah soal sedang lebih banyak daripada jumlah soal mudah dan sukar, sedangkan jumlah soal mudah dan soal sukar sama banyaknya (Arifin, 2009: 97). Pada tes soal pilihan ganda terdapat beberapa alternatif jawaban sengan satu jawaban benar dan jawaban yang lainnya salah. Arifin (2009: 357) menyampaikan bahwa pada soal pilihan ganda ada aternatif jawaban yang merupakan pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisis pengecoh berperan penting untuk mengetahui tentang tes hasil belajar pilihan ganda yang baik. 2.1.1.3. Jenis tes, kelebihan dan kekurangannya Menurut Sulistiyorini (2009: 89), tes ditinjau dari bentuk soal/ pertanyaan dibedakan menjadi 2 yaitu tes objektif dan tes subjektif.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
1.
Tes Objektif/ short answer test Tes objektif/ short answer tes adalah tes yang terdiri dari soal-soal yang dapat
dijawab dengan memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan. Biasanya tes ini jumlah soalnya lebih banyak daripada soal esay dan kadang-kadang tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 soal. (Sulistyorini, 2009: 89). Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, pengertian, dan penerapan prinsip-prinsip (Arifin, 2009: 153). Tes objektif mempunyai beberapa macam yaitu meliputi (A) tes benar salah; (B) tes piliham ganda; (C) menjodohkan, dan (D) melengkapi atau jawaban singkat (Arifin, 2009: 153). A. Tes benar-salah (true-false) Tes benar salah adalah sebuah tes yang berupa pernyataan-pernyataan (statement), ada yang benar dan salah. Bentuk tes benar-salah (B – S) adalah pernyataan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Peserta didik diminta untuk menentukan pilihannya mengenai pertanyaanpertanyaan atau pernyataan-pernyataan dengan cara seperti yang diminta dalam petunjuk mengerjakan soal. Salah satu fungsi bentuk soal benar-salah adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dengan pendapat. (Arifin, 2009: 154) Kebaikan pada tes jenis benar-salah adalah meliputi: dapat mencakup bahan yang luas dan tidak dapat memakan banyak tempat karena biasanya pertanyaan-pertanyaannya singkat saja, mudah menyusunnya, dapat digunakan berkali-kali, dapat dilihat secara cepat dan obyektif, dan petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Keburukan pada tes jenis benar-salah adalah meliputi: sering membingungkan, mudah ditebak/ diduga, banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan benar atau salah, dan hanya dapat mengungkap daya ingatan dan pengenalan kembali. B. Tes pilihan ganda (multiple choice test) Tes bentuk pilihan ganda adalah tes yang jawabannya dapat diperoleh dengan memilih alternatif jawaban yang telah disediakan (Mardapi, 2004: 74). Tes pilihan ganda adalah tes yang terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapi harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (option). Kemungkinan atau jawaban yang benar
yaitu kunci jawaban dan
beberapa pengecoh (Sulistiyorini, 2009). Setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan (jawaban). Pilihan jawbaan terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban ialah jawaban benar atau jawaban yang paling benar. Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar atau kurang tepat, namun memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya apabila ia tidak menguasai materi dengan baik (Kusaeri & Suprananto, 2012: 107). Soal tes bentuk pilihan-ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi (Arifin, 2009: 156). Berikut pembahasan yang berkaitan dengan tes hasil belajar pilihan ganda yang meliputi penggunaan tes pilihan ganda, petunjuk penyusunannya, kelebihan, keterbatasan, syarat tes pilihan ganda yang baik dan cara mengolah skornya. 1) Penggunaan tes pilihan ganda Tes pilihan ganda ini sangat
banyak digunakan karena dapat mencakup
banyak materi. Bentuk-bentuk soal yang digunakan di dalam Ebtanas maupun UMPTN ada empat variasi: (a) pilihan ganda biasa, (c) hubungan antar hal (pernyataan-sebab-pernyataan), (c) kasus (dapat muncul dalam berbagai bentuk), (d) diagram, gambar, (e) tabel dan sebagainya, dan asosiasi
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2) Petunjuk penyusunannya Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat soal bentuk multiple choice menurut Sulistiyorini ( 2009): (a) dibuat petunjuk yang jelas, (b) option harus merupakan pengertian homogin, seimbang dan sejenis sehingga seolah-olah semua benar, (c) jumlah option dari seperangkat soal tes harus sama, (d) kalimat pada setiap butir soal dibuat sesingkat mungkin, (e) usahakan dihindari penggunaan kalimat dalam bentuk negatif, dan (f) pilihan jawaban/ option secara vertikal. Menurut Kusnandar (183-184: 2013) hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan soal pilihan ganda adalah (a) instruksi pengerjaannya harus jelas dan apabila dipandang perlu disertai contoh pengerjaannya, (b) hanya ada satu jawaban yang benar atau paling benar, (c) tiap butir soal hendaknya hanya mengandung satu ide, meskipun ide tersebut dapat kompleks, (d) susunlah agar jawaban mana pun mempunyai kesesuaian tata bahasa dengan kalimat pokoknya, (e) hindarkan menggunakan susunan kalimat dalam buku paket atau pelajaran, karena terungkap mungkin bukan pengertiannya melainkan hafalannya, dan (f) jangan gunakan kata-kata indikator seperti selalu, kadang-kadang, biasanya, dan pada umumnya. Berdasarkan para ahli di atas peneliti menyimpulkan petunjuk penyusunan tes pilihan ganda instruksi pengerjaannya harus jelas dan apabila dipandang perlu disertai contoh pengerjaannya; option harus merupakan pengertian homogen, seimbang dan sejenis sehingga seolah-olah semua benar; hanya ada satu jawaban yang benar atau paling benar; usahakan dihindari penggunaan kalimat dalam bentuk negatif; dan pilihan jawaban/ option secara vertikal. Kaidah penulisan soal yang bermutu dilihat dari aspek materi, konstruksi dan bahasa (Kusaeri & Suprananto, 2012: 108). Pertama aspek materi yang meliputi: 1) soal harus sesuai dengan indikator, artinya soal harus menanyakan perilaku atau materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator; 2) pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi, artinya semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban berfungsi; 3)
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar, artinya satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban yaitu jawaban yang paling benar. Kedua aspek konstruksi yang meliputi: 1) pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas, artinya, kemampuan atau materi yang hendak diukur atau ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksud penulis, dan hanya mengandung satu persoalan untuk setiap nomer. Bahasa yang digunakan harus komunikatif sehingga mudah dimengerti siswa; 2) rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja; 3) pokok soal jangan memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar; 4) pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif, artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif; 5) panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama; 6) pilihan jawaban mengandung pernyataan “Semua jawaban di atas salah” atau “Semua jawaban di atas benar”. Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini maka dari segi materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu hanya merujuk kepada materi dari jawaban sebelumnya; 7) pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut dan pilihan jawaban berbentuk angka menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Pengurutan angka dilakukan dari angka paling kecil sampai nilai angka paling besar atau sebaliknya; 8) gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi, artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dan dapat dimengerti oleh siswa; dan 9) butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketiga yaitu aspek bahasa yang meliputi: 1) setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia; 2) jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional; dan 3) pilihan jawaban jangan mengulang kata dan frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
3) Kelebihan soal pilihan ganda Menurut Kusaeri & Suprananto (2012: 108) kelebihan soal pilihan ganda yaitu: (1) mampu mengukur berbagai tingkatan kognitif (dari ingatan sampai evaluasi), (2) penskorannya mudah, cepat, obyektif, dan dapat mencakup ruang lingkup bahan atau materi yang luas dalam suatu tes untuk suatu kelas atau jenjang pendidikan, dan (3) lebih tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau masal, tetapi hasilnya harus segera diumumkan seperti ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan ujian akhir sekolah. Menurut Kusnandar (2013: 187) kelebihan soal pilihan yaitu: tugas-tugas yang harus dilakukan oleh peserta didik sudah pasti dan jelas, jumlah soal cukup besar, sehingga dapat mewakili semua kompetensi yang diukur, kunci jawaban dapat dipersiapkan secara pasti dengan soal-soal secara sistematis, kunci jawaban bersifat
mutlak,
sehingga
tidak
menimbulkan
subjektivitas,
tidak
ada
kemungkinan bagi peserta didik untuk mengemukakan hal-hal yang tidak relevan dengan persoalannya, karena tugas peserta didik dalam hal ini sudah jelas, dapat digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik dalam jumlah banyak dan mudah serta cepat dalam koreksi jawaban, mudah dan lebih cepat koreksinya, soal pilihan ganda mudah dianalisis, dapat menjangkau lebih banyak materi atau kompetensi yang akan diukur, dan yang terakhir soal dapat disusun bervariasi. Menurut Arifin (1990: 37) kelebihan tes soal pilihan ganda yaitu: cara penilaiannya dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan obyektif; kemungkinan testi menjawab dengan terkaan dapat dikurangi; dapat digunakan untuk meneliti kemampuan murid dalam menginterpretasi, memilih, dan menentukan pendapat; dapat digunakan berulang-ulang; dan sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan murid dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas dapat dirumuskan kelabihan tes pilihan ganda meliputi: (1) mampu mengukur berbagai tingkatan kognitif (dari ingatan sampai evaluasi), (2) penskorannya mudah, cepat, obyektif, dan dapat mencakup ruang lingkup bahan atau materi yang luas dalam suatu tes untuk suatu kelas atau jenjang pendidikan, dan (3) lebih tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau massal, (4) dapat digunakan untuk meneliti kemampuan murid
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dalam menginterpretasi, memilih, dan menentukan pendapat; dapat digunakan berulang-ulang; dan sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan murid dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip, dan (5) tidak ada kemungkinan bagi peserta didik untuk mengemukakan hal-hal yang tidak relevan dengan persoalannya, 4) Keterbatasan soal pilihan ganda adalah Menurut Kusaeri & Suprananto (2012 : 108) keterbatsan soal pilihan ganda yaitu: (1) memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya,(2) sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi dengan baik, dan (3) terdapat peluang untuk menebak jawaban. (Kusaeri & Suprananto, 108: 2012). Menurut Kusnandar (2013: 187) keterbatasan soal pilihan ganda yaitu: peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya, tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar; pada umumnya soal tes pilihan ganda hanya tepat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat kembali, mengenal kembali, mengasosiasikan antara dua hal, memahami hubungan, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip; dapat membuat peserta didik tidak terbiasa mengemukakan ide secara tertulis dengan menggunakan ide-ide sendiri; dan kemungkinan untuk menebak jawaban besar sekali dan sulit
dilacak. Menurut Arifin (1990: 37)
keterbatasan soal pilhan ganda yaitu: kebanyakan hanya digunakan untuk menilai ingatan saja; sukar menyusun tes yang baik dan benar; dan memerlukan waktu dan tenaga yang banyak. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas dapat dirumuskan keterbatasan tes pilihan ganda yang meliputi: (1) memerlukan waktu dan tenaga yang banyak untuk menulis soalnya,(2) sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi dengan baik, (3) terdapat peluang untuk menebak jawaban, dan (4) pada umumnya soal tes pilihan ganda hanya tepat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat kembali, mengenal kembali, mengasosiasikan antara dua hal, memahami hubungan, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip; dapat membuat peserta didik tidak terbiasa mengemukakan ide secara tertulis dengan menggunakan ide-ide sendiri;
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
5) Syarat tes tertulis pilhan ganda yang baik Tes pilihan ganda dikatakan tes baik jika telah memenuhi beberapa syarat. Kusnandar (2013: 201) menyampaikan beberapa syarat tes pilhan ganda yang yang baik. Syarat-syarat tersebut adalah: (1) memiliki validitas yang tinggi, artinya mampu mengungkapkan semua aspek hasil belajar tertentu secara tepat; (2) memiliki reabilitas yang tinggi, artinya mampu memberikan gambaran yang relatif, tetap, dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik; (3) tiap butis soal memiliki daya pembeda yang memadai, artinya tiap butir dalam tes itu dapat membedakan peserta didik yang belajar atau mengasai materi (kompetensi) dan peserta didik yang belum belajar atau belum menguasai materi (kompetensi); (4) tingkat kesukaran tes berdasar kelompok yang akan dites, kirakira 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sukar; dan (5) mudah diadministrasikan, artinya tes tersebut memiliki petunjuk tentang bagaiman cara pelaksanaannya, cara menegrjakannya dan cara mengoreksinya. 6) Cara mengolah skor Pengolahan skor tes pilihan ganda dapat dilakukan dengan 2 macam rumus (Sulistiyorini, 2009). Pertama dengan denda, pengolahan pada tahap ini bisa dengan rumus sebai berikut:
S= skor yang diperoleh R= jawaban yang betul W= jawaban yang salah O= banyaknya optionnya I= bilangan tetap Kedua pengolahan skor tanpa denda yang bisa menggunakan rumus sebagai berikut: S= R
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
C. Menjodohkan (matching test) Bentuk tes menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda, yaitu kolom sebelah kiri menunjukkan kumpulan persoalan, dan kolom sebelah kanan menunjukkan kumpulan jawaban. Jumlah pilihan jawaban dibuat lebih banyak dari jumlah persoalan (Arifin, 2009: 160). Bentuk soal menjodohkan sangat baik untuk mengukur
kemampuan
peserta
didik
dalam
mengidentifikasi
informasi
berdasarkan hubungan yang sederhana dan kemampuan menghubungkan antara dua hal. Semakin banyak hubungan antara premis dengan respon dibuat, maka semakin baik soal yang disajikan. D. Tes isian (completion test) Complestion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid. Soal tes bentuk jawaban singkat biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan. Dengan kata lain, soal tersebut berupa suatu kalimat bertanya yang dapat dijawab dengan singkat, berupa kata, prase, nama, tempat, nama tokoh, lambang, dan lain-lain (Arifin, 2009: 162). 2.
Subjektif/ test esai Subjektif/ test esai adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari soal-soal yang
jawabannya berbentuk uraian yang relatif panjang (Sulistiyorini, 2009: 89) 2.1.2. Konstruksi tes hasil belajar. Kontruksi tes hasil belajar meliputi validitas, reliabiltas, dan karakter butir soal. 2.1.2.1. Validitas Valid berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid, apabila tes tersebut benar-benar menyasar kepada apa yang dituju. Tes tersebut benar-benar memberikan
keterangan
atau
gambaran
tentang
apa
yang
diinginkan.
(Sulistiyowati, 2009: 165). Suatu tes hasil belajar bisa dinyatakan valid dan tidak valid. Tes hasil belajar yang valid dan tidak valid terentang jenjang-jenjang vaididitas. Berikut
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
adalah jenis validitas berdasarkan yang telah disampaikan oleh Arifin (2009: 324325). 1.
Validitas isi (content validity) Validitas isi berhubungan dengan kesanggupan tes untuk mengukur isi yang
seharusnya diukur. Dengan kata lain validitas isi menyatakan apakah tes sudah mencakup sampel yang representatif dari domain perilaku yang diukur. 2.
Validitas empiris Validitas ini biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu analisis korelasi.
Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolok ukur di luar tes yang bersangkutan. Namun, kriteria itu harus relevan dengan apa yang akan diukur. Validitas empiris disebut juga validitas yang dihubungkan dengan kriteria (criterion-related validity) atau validitas statistik (statistical validity). Salah satu teknik korelasi yang dapat digunakan adalah korelasi product-moment atau korelasi point biserial Karakteristik validitas adalah sebagai berikut (Kusaeri & Suprananto, 2012: 79): 1.
Validitas merujuk pada ketepatan interpreatsi terhadap suatu tes yang dikenakan terhadap peserta tes, bukan merujuk pada tes itu sendiri.
2.
Validitas berkaitan dengan pengkategorian derajat (degree) tertentu, seperti validitasnya tinggi, sedang atau rendah.
3.
Validitas berkaitan dengan kondisi khusus, artinya tidak ada tes yang valid untuk semua tujuan.
2.1.2.2. Reliabilitas Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau derajat konsistensi tes yang bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Arifin, 2009: 326). Reliabilitas memiliki karakterisktik sebagai berikut: (Kusaeri & suprananta, 2012: 82-83).
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
1.
Reliabiltas merujuk pada hasil yang didapat melalui instrumen tes, bukan merujuk pada instrumennya sendiri.
2.
Reliabilitas merupakan syarat perlu, tetapi belum cukup untuk syarat validitas. Sebuah tes yang memberikan hasil tidak konsisten mungkin tidak dapat memberikan informasi yang valid berkaitan dengan kemampuan yang diukur.
3.
Reliabilitas utamanya berkaitan dengan statistik. Analisis dari suatu tes akan memberikan sedikit bukti berkaitan dengan reabilitas skor tes. Tes harus diujikan satu kali atau lebih pada sekelompok anak yang sama sehingga konsistensi hasilnya dapat ditentukan.
4.
Reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil pengukuran, yaitu seberapa konsistensi skor tes dari satu pengukuran ke pengukuran berikutnya. Reliabiltas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas, yaitu koefisien korelasi yang menunjukkan derajat hubungan antara dua hasil pengukuran yang diperoleh dari instrumen atau prosedur yang sama. Reliabilitas merujuk pada ketetapan/ keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang diinginkan, artinya kapan pun alat tersebut digunakan memberikan hasil relatif sama (Hamzah & Satria , 2012: 153). Berikut adalah beberapa metode yang biasa digunakan dalam menentukan
reliabilitas suatu tes: (Hamzah & Satria K, 2012 : 153-155). Pertama yaitu metode test-retest. Satu hal yang penting dalam metode test-retest adalah menetukan interval waktu pelaksanaan test, jika interval terlalu pendek maka siswa masih ingat hasil terdahulu, sebaliknya semakin besar interval waktu maka semakin banyak variabel yang mempengaruhi hasil tes. Koefisien reliabilitas 0,80 – 0,90 dianggap standar untuk tes bakat dan tes achievment dalam tahun yang sama (Hamzah & Satria K, 2012 : 153-155). Kedua yaitu Metode Equivalent-Forms yang dilakukan dengan menggunakan dua tes yang berbeda tetapi ekuivalen (paralel). Kedua tes dikenakan kepada kelompok siswa yang sama dalam waktu yang berurutan, kemudian hasilnya dikorelasikan. Koefisien korelasi yang diperoleh menyatakan koefisien reabilitas,
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
yaitu ukuran ekuivalen tes. Koefisien reabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kedua tes menghasilkan hasil yang cenderung sama. (Hamzah & Satria K, 2012 : 153-155). Ketiga yaitu Metode Belah Dua (Split-Half Method). Reliabilitas juga bisa ditentukan dengan pemberian satu tes dalam sekali waktu. Tes dikenakan kepada siswa seperti biasanya, kemudian tes dibagi dua dalam pemberian skor. Pembagian biasanya dilakukan dengan patokan nomor ganjil dan genap. Kedua skor bagian tes kemudian dikorelasikan dengan teknik korelasi product moment. Koefisien korelasi yang diperoleh menyatakan ukuran konsistensi internal, yaitu seberapa konsisten hasil yang diperoleh dari kedua bagian tes. Apabila diperlukan untuk memperpanjang atau memperpendek tes maka dapat digunakan Formula Spearman-Brown (Hamzah & Satria K, 2012 : 153-155). Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode belah dua (Split-Half Method). Split-Half dapat dilihat pada data hasil analisis menggunakan program TAP (Test Analysis Program). Keempat yaitu Metode Kuder Richardson yang didasarkan pada kovarian butir. Ada tiga prosedur yang dapat digunakan untuk memperoleh konsistensi internal skor tes yang diperoleh dan sampel individu pada satu kali pengetesan. Ketiga prosedur itu dengan menggunakan formula: Kuder Richardson 20 (KR20); Cronbac’s Alpa; dan analisis varians Hoyt. Rumus untuk perhitungan reliabilitas menurut Kuder Richardson ini ada dua bentuk yaitu (1) KR-20 yang digunakan untuk tes yang seluruh butir soal memilki taraf kesukaran yang sama dan (2) KR-21 yang digunakan untuk tes yang taraf kesukaran butir soalnya tidak sama. Cronbac’s Alpa digunakan untuk menaksir konsistensi internal butir yang diskor secara dikotomi atau butir-butir yang memiliki rentang bobot penskoran yang lebar seperti halnya tes sikap dan tes uraian. Analisis varians Hoyt memberikan hasil identik dengan koefisien alpha (Hamzah & Satria K, 2012 : 153-155).
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas menurut Hamzah & Satria K (2012 : 155): secara umum jika tes semakin panjang, maka semakin tinggi reliabilitasnya; penyebaran skor, semakin besar penyebaran skor, maka akan semakin tinggi perkiraan reliabilitasnya; kesulitan tes, umumnya tes yang terlalu mudah atau terlalu sulit akan menyebabkan reliabilitas tes semakin rendah. Hal ini disebabkan terbatasnya penyebaran skor; objektivitas tes, tes yang objektivitasnya tinggi memiliki reliabilitas yang lebih tinggi, karena hasil tesnya tidak dipengaruhi oleh prosedur penskoran; dan interval waktu tes, tes dengan interval waktu yang pendek menyebabkan koefisien reliabilitas tes yang besar. 2.1.2.3. Karakter butir soal Karakter butir soal terdapat tiga bahasan meliputi: daya pembeda; tingkat kesukaran; dan analisis pengecoh. 1.
Daya pembeda Daya pembeda merupakan sebuah pedoman yang ada pada sebuah tes yang
mampu membedakan anatar kemampuan siswa yang pandai dan siswa yang rendah (Sulistoyowati, 2009: 177). Indeks daya pembeda (item discrimination) adalah indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Indeks daya pembeda dihitung atas dasar pembagian kelompok menjadi dua bagian, yaitu kelompok atas yang merupakan kelompok peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan kelompok bawah yaitu kelompok peserta tes yang berkemampuan rendah (Surapranata, 2004: 23). Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal membedakan siswa yang pandai dan kurang pandai (Kusaeri, 2014: 107). Berdasarkan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa daya pembeda adalah sebuah pedoman pada sebuah tes yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes dengan kemampuan rendah dan peserta tes dengan kemampuan tinggi. 2.
Tingkat kesukaran Pada sebuah tes disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya
keseimbangan dari tingkat kesulitasn soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
secara proposional. Tingkat kesulitan bukan dilihat dari segi pandang guru sebagai pembuat soal, tetapi dari segi pandang peserta didik yang akan mengerjakan soal tersebut. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yan termasuk mudah, sedang, dan sukar (Sulistiyowati, 2009: 174) Tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam indeks. Indeks kesukaran soal dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar dari 01. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, maka semakin mudah soal itu (Kusaeri, 2014: 106). Menurut teori klasik, tingkat kesukaran dapat dinyatakan melalui beberapa cara diantaranya: (1) proporsi menjawab benar, (2) skala kesukaran linear, (3) indeks davis, dan (4) skala bivariat (Surapranata, 2004: 12). Surapranata, 22: 2004, menyampaikan bahwa tingkat kesulitan akan berpengaruh pada variabilitas skor dan ketepatan membedakan antara kelompok peserta tes. Ketika seluruh soal sangat sukar, maka skor totalnya akan rendah. Sebaliknya ketika seluruh soal sangat mudah, tentunya skor total akan tinggi. Dengan demikian skor total akan sedikit berpengaruh pada variabilitas. Nitko (dalam Kusaeri & Suprananto, 2012: 175) menyampaikan tingkat kesukaran butir soal memiliki dua kegunaan, yaitu untuk guru dan untuk pengujian serta pengajaran. Kegunaan bagi guru diantaranya: (a) sebagai pengenalan konsep terhadap pembelajaran ulang dan memberi masukan kepada siswa tentang hasil belajar mereka, (b) tanda-tanda terhadap kelebihan dan kelemahan pada kurikulum sekolah, (c) memberi masukan kepada siswa, (d) tanda-tanda kemungkinan adanya butir soalyang bias, (e) merakit tes yang memiliki ketepatan data soal. 3.
Analisis pengecoh Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar atau kurang tepat, namun
memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya apabila ia tidak menguasai materi dengan baik (Kusaeri & Suprananto, 2012: 107). Pengecoh atau distracters yaitu option yang tidak merupakan jawaban yang benar (Arifin, 1990: 35).
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Pengecoh atau distractor merupakan jawaban salah atau tidak tepat sehingga seorang peserta tes dapat terkecoh memilihnya (Kusaeri, 2014: 70). Berdasarkan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengecoh / distractor adalah jawaban yang tidak benar atau kurang tepat yang dapat mengecoh peserta didik jika tidak memahami materi dengan baik. 2.1.3. Pengembangan tes hasil belajar Prosedur pengembangan tes hasil atau prestasi belajar ada 8 langkah yang harus ditempuh, yaitu menyusun spesifikasi tes, : (Mardapi, 88-97: 2008). 2.1.3.1. Menyusun Spesifikasi Tes Spesifikasi tes adalah langkah awal dalam mengembangkan tes yang berisi tentang uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes. Spesifikasi yang jelas akan mempermudah dalam menulis soal, dan siapa saja yang menulis soal akan menghasilkan tingkat kesulitan yang relatif sama. 1.
Menentukan Tujuan Tes Menentukan tujuan tes merupakan langkah awal dar penyusunan tes. Dalam
menentukan tujuan ini bisa dilihat macam tes jika dilihat dari segi tujuannya: A. Tes penempatan biasanya dilakukan pada awal pembelajaran. Hasil tes ini berguna untuk mengetahui kemampuan yang telah dimiliki peserta didik. Hasil tes penempatan yang sudah ditelaah dapat mengetahui pengetahuan pendukung, karena untuk mempelajari suatu bidang materi diperlukan pengetahuan pendukung. B. Tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan beajar yang dihadapi peserta didik, termasuk kesalahan pemahaman konsep. Tes ini dilakukan apabila diperoleh informasi bahwa sebagian besar peserta didik gagal dalam mengikuti proses-proses pembelajaran. Hasil tes ini memberikan informasi tentang konsep-konsep yang belum dipahami dan yang telah dipahami. C. Ters formatif mempunyai tujuan agar memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Tes ini dilakukan sepanjang periodik semester. Materi tes dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran tiap
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
pokok bahasan atau sub pokok bahasan. Jadi tes ini sebenarnya bukan untuk menentukan hasil keberhasilan belajar semata, tetapi untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran. D. Tes Sumatif diberikan di akhir suatu pelajaran, atau akhir semester. Hasil tes ini untuk menentukan keberhasilan peserta didik untuk mata pelajaran tertentu. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan sebelum menentukan tujuan tes, maka perlu mengetahui tes tersebut agar digunakan dengan tujuan apa. Penentuan tujuan tes ini akan berpengaruh pada langkah-langkah pembuatan soal berikutnya. 2.
Menyusun Kisi-Kisi Kisi-kisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan
dibuat. Selain itu, kisi-kisi juga merupakan acuan bagi penulis soal, sehingga siapapun yang menulis soal akan menghasilkan soal yang isi dan tingkat kesulitannya relatif sama. Matrik kisi-kisi soal terdiri dari dua jaur yaitu, (1) kolom adalah sebuah kolom yang berisi tujuan pembelajaran, pokok, dan subpokok bahasan, uraian materi, dan indikator. (2) baris menyatakan tujuan yang akan diukur atau diujikan. Ada empat langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes, yaitu sebagai berikut: menulis tujuan pembelajaran; membuat daftar pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan diujikan; menentukan indikator; dan menentukan jumlah soal tiap pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Sumber utama tujuan pembelajaran, pokok bahasan dan sub pokok bahasan adalah silabus mata pelajaran. Pemilihan pokok/ sub pokok bahasan yang akan diujikan berdasarkan pada tingkat kepentingan yaitu: konsep dasar, konsep yang berkelanjutan, dan yang mengandung nilai aplikasi yang tinggi. Tujuan yang ingin dicapai disertai informasi tentang pokok dan sub pokok bahasan diuraikan alam bentuk indikator. Pada saat menentukan indikator-indikator yang dapat diukur digunakan buku teks sebagai bahan acuan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penyimpangan-penyimpangan dalam memilih bahan agar memenuhi persyaratan kesyahihan isi.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Spesifikasi tes atau biasa disebut juga kisi-kisi tes (test blue-print atau table of specificstion) merupakan diskripsi mengenai kompetensi atau ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan (Kusaeri & Suprananto, 2012: 63). Berikut akan dibahas mengenai persyaratan kisi-kisi yang baik, komponen-komponen kisi-kisi, langkah penyusunan kisi-kisi, dan format kisi-kisi. A. Persyaratan kisi-kisi yang baik Kisi-kisi yang baik memiliki beberapa syarat. Menurut Kusnandar (2013: 178-179) syarat kisi-kisi yang baik yaitu sebagai berikut: 1) Mewakili isi silabus atau kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional. Artinya, indikator soal yang ada di kisi-kisi harus mewakili secara representatif
dan proporsional dari isi materi atau
kompetensi tertentu. 2) Komponen-komponen diuraikan secara rinci, jelas, dan mudah dipahami. Artinya, komponen-komponen yang ada di kisi-kisi harus informatif, sehingga tidak menimbulkan multi tafsir bagi si pembuat soal. 3) Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan. Artinya, indikator soal yang terdapt dalam kisi-kisi soal dapat dibuatkan soalnya. Oleh karena itu, indikator harus jelas, jelas, dan mengukur suatu kompetensi tertentu. 4) Indikator-indikator dalam kisi-kisi menggunakan kata kerja operasional yang bisa diukur. Artinya, indikator tersebut menanyakan kompetensi tertentu secara jelas dan spesifik. 5) Mudah dibuatkan soalnya, artinya dari kisi-kisi yang ada bisa dibuatkan soal yang sesuai dengan indikator yang ada di kisi-kisi tersebut. Jangan menyusun indikator soal yang ketika dirumuskan menjadi suatu soal, penulis soal mengalami kesulitan. 6) Secara butir soal dilihat dari taksonomi relatif proporsional dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
B. Komponen kisi-kisi Komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi sangat ditentukan oleh tujuan tes yang hendak disusun. Komponen-komponen ini dapat dihimpun menjai dua kelompok yaitu kelompok identitas dan kelompok matriks (Kusnandar, 2013: 179-180). Kelompok identitas dicantumkan di bagian atas matriks, sedangkan kelompok matriks dicantumkan dalam kolom-kolom yang biasa digunakan dalam penyusunan kisi-kisi soal adalah sebagai berikut: (1) jenis sekolah/ jenjang sekolah, (2) program/ jurusan/ rumpun, (3) bidang studi/ mata pelajaran, (4) tahun ajaran, (5) kurikulum yang diacu, (6) alokasi waktu, (7) jumlah soal, (8) bentuk soal, (9) penyusun, (10) kompetensi dasar, (11) materi, (12) indikator soal, dan (13) nomor urut soal. C. Langkah penyusunan kisi-kisi Berikut ini adalah langkah-langkah mengisi komponen-komponen kisi-kisi: (Kusnandar, 2013: 180-181) 1) Jenis sekolah/ jenjang sekolah: tulis jenis sekolah atau jenjang sekolah, seperti SD/ MI/ MTs/ SMA/ SMK/ MA/ MAK. 2) Program/ jurusan/ rumpun: tulis program/ jurusan/ rumpun, seperti IPA/ IPS/ Bahasa/ Akuntansi/ Administrasi/ Perkantoran/ Perhotelan. 3) Mata pelajaran: tulis mata pelajaran yang dimaksud dalam kisi-kisi, seperti: IPA/ IPS/ Matematika/ Bahasa Indonesia/ PPKn. 4) Tahun ajaran: tulis tahun ajaran yang dimaksud dalam kisi-kisi misalnya: 2012-2013. 5) Kurikulum yang diacu 6) Alokasi waktu: tulis alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan paket soal dalam kisi-kisi tersebut, misalnya 90 menit. 7) Jumlah soal: tulis jumlah soal yang ada dalam kisi-kisi tersebut , misalnya 30 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. 8) Bentuk soal: tulis bentuk soal yang terdapat dalam kisi-kisi, misalnya pilihan ganda dan uraian. 9) Penyusun: tulis nama penyusun kisi-kisi
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
10) Kompetensi inti: tulis kompetensi inti atau kalau dalam KTSP menggunakan standar kompetensi (SK). 11) Kompetensi dasar: tulis kompetensi dasar (KD) sesuai dengan yang dimaksud dalam kisi-kisi. 12) Kelas: tulis kelas berapa sesuai dengan yang dimaksud dalam kisi-kisi. 13) Semester: tulis semester berapa sesuai yang dimaksudkan dalam kisi-kisi, misalnya semester ganjil. 14) Materi: tulis materi apa yang akan diujikan dlam kisi-kisi tersebut, misalnya perubahan energi 15) Indikator soal: tulis indikator soal sesuai dengan yang dimaksud dalam kisikisi, misalnya menjelaskan perbedaan negara maju dan negara berkembang. 16) Nomor urut soal: tulis nomor urut soal sesuai dengan yang dimaksud dalam kisi-kisi, misalnya nomor 2. D. Format kisi-kisi Format kisi-kisi tidak ada yang baku dan guru dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan. Namun demikian, dalam mengembangkan format kisikisi tetap harus memperhatikan standar yang lazim digunakan. Berikut ini adalah contoh format kisi-kisi sebagai model: Format Kisi-Kisi Soal Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2012/2013 Jenis sekolah :...............
Alokasi waktu: 90 menit
Mata Pelajaran:...............
Jumlah Soal
: 50
Kurikulum acuan:............
Bentuk Soal
:Pilihan Ganda
Penyusun No.
:................
Kompetensi Kelas/ Inti semester
Kompetensi dasar
1 2 3 28
Materi
Indikator
Nom or soal 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
4 5 Dst.
4 5 Dst. Tabel 2.1 Contoh Format Kisi-Kisi Soal Ujian Sekolah
3.
Membentuk Bentuk Tes Bentuk tes objektif seperti pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, dan
uraian objektif sering digunakan untuk untuk melakukan penilaian. Pemilihan bentuk tes yang tepat ditentukan oleh tujuan tes, jumlah peserta tes, waktu yang tersedia untuk memeriksa lembar jawaban tes, cakupan materi tes, dan karekterisktik mata pelajaran yang akan diujikan. Bentuk tes pilihan ganda dan bentuk tes benar salah sangat tepat digunakan bila jumah peserta tes banyak, waktu koreksi singkat, dan cakupan materi yang diujikan banyak. Kelebihan tes objektif bentuk pilihan adalah lembar jawaban dapat diperiksa dengan komputer, sehingga objektivitas penskoran dapat dijamin. Tetapi, membuat tes objektif tidak mudah. 4.
Menentukan Panjang Tes Penentuan panjang tes berdasarkan pada cakup materi ujian dan kelelahan
peserta tes. Penentuan panjang tes berdasarkan pengalaman saat melakukan tes, artinya, penulis soal bisa melihat pengalaman sebelumnya ketika para peserta didik menyelesaikan tes yang diberikan. Panjang tes ini berkaitan langsung dengan waktu penyelesaian soal. Jadi dalam menentukan panjang soal bisa disesuaikan kemampuan para siswa dan waktu yang harus digunakan untuk menyelesaikan tes tersebut. 5.
Menulis Soal Tes Penulisan
soal
merupakan
langkah
menjabarkan
indikator
menjadi
pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan perincian pada kisikisi yang telah dibuat. Langkah ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar keseluruhan tes dapat berkualitas dengan baik. Kualitas tes secara keseluruhan sangat terpengaruh dengan tingkat kebaikan dari masing-masing butir soal yang menyusunnya. Pertanyaan perlu dikembangkan dan dibuat dengan jelas dan simpel. Soal yang tidak jelas dan terlalu bertele-tele akan menyebabkan
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
interpretasi yang tidak tunggal dan juga membingungkan. Dengan demikian setiap pertanyaan perlu disusun sedemikian sehingga jelas yang ditanyakan dan jelas pula jawaban yang diharapkan. Pedoman utama pembuatan tes bentuk pilihan ganda adalah: pokok soal harus jelas; pilihan jawaban homogen dalam arti isi; panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama; tidak ada petunjuk jawaban benar; hindari menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah; pilihan jawaban angka diurutkan; semua jawaban angka logis; jangan menggunakan negatif ganda; kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes; bahasa yang digunakan baku; dan letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak 2.1.3.2. Menelaah Soal Tes Menelaah soal dilakukan setelah pembuatan soal. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki soal jika ternyata dalam pembuatannya masih ditemukan kekurangan atau kesalahan. Walaupun telah dipersiapkan dengan baik, kekurangan dan kesalahan pembuatan soal mungkin terjadi selama proses pembuatan langsung. Telaah soal ini sebaiknya dilakukan oleh orang lain. Karena segi pandang pembuat soal dan orang lain itu sangat berpengaruh. Biasanya pembuat soal tidak akan lebih banyak menemukan kesalahan pada soal dibandingkan orang lain. Akan lebih baik lagi jika dilakukan oleh sejumlah ahli yang secara tim menelaah dan atau mengoreksi soal. Telaah soal ini diharapkan dapat semakin memperbaiki kualitas soal yang terbentuk. 2.1.3.3. Melakukan Ujicoba Tes Ujicoba tes perlu dilakukan untuk semakin memperbaiki kualitas soal. Ujicoba ini dapat digunakan sebagai sarana memperoleh data empirik tentang tingkat kebaikan soal yang telah disusun. Melalui uji coba dapat diperoleh data tentang: reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, pola jawaban, efektifitas pengecoh, daya beda dan lain-lain. Jika memang soal yang telah disusun belum memenuhi kualitas yang diharapkan, berdasarkan hasil uji coba tersebut maka kemudian dilakukan pembenahan dan perbaikan.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2.1.3.4. Menganalisis Butir Soal Uji coba yang sebelumnya dilakukan akan memperoleh beberapa informasi penting tentang kualitas soal yang telah disusun. Dalam hal ini tentunya termasuk kualitas tiap butir soalnya. Berdasarkan hasil uji coba perlu kiranya dilakukan analisis butir soal. Artinya, dilakukan analisis terhadap masing-masing butir soal yang telah disusun. Melalui analisis butir ini dapat diketahui antara lain: tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda, dan juga efektivitas pengecoh. 2.1.3.5. Memperbaiki Tes Perbaikan-perbaikan terhadap soal yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan dilakukan setelah analisis terhadap soal tersebut. Langkah ini biasanya dilakukan atas butir soal, yaitu memperbaiki masing-masing butir soal yang ternyata masih belum baik. Ada kemungkinan beberapa soal sudah baik sehingga tidak perlu direvisi, beberapa butir mungkin perlu direvisi, dan beberapa yang lain mungkin harus dibuang karena tidak memenuhi standar yang diharapkan. 2.1.3.6. Merakit Tes Merakit tes dilakukan setelah semua butir soal dianalisis dan diperbaiki. Merakit tes merupakan kegiatan menyatukan butir-butir soal tersebut menjadi satu kesatuan tes. Keseluruhan butir perlu disusun secara hati-hati menjadi kesatuan soal tes yang terpadu. Dalam merakit soal, hal-hal yang dapat mempengaruhi validitas soal seperti nomer urut soal, pengelompokan bentuk soal, lay out, dan lain sebagainya harus diperhatikan. Hal ini sangat penting karena walaupun butirbutir yang disusun telah baik tetapi jika penyusunannya sembarangan dapat menyebabkan soal tersebut menjadi tidak baik. 2.1.3.7. Melaksanakan Tes Tes yang telah disusun diberikan kepada testee untuk diselesaikan. Pelaksanaan tes dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan tes ini memerlukan pemantauan atau pengawasan agar tes tersebut benar-benar dikerjakan oleh testee dengan jujur dan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan. Namun, pematauan dan pelaksanaan tes yang dilakukan tidak mengganggu pelaksanaan tes itu sendiri. Peserta didik yang sedang mengerjakan tes tidak boleh sampai terganggu oleh kehadiran pengawas atau pemantau. Hal ini
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
akan berakibat tidak akuratnya hasil tes yang diperoleh. Oleh karena itu pelaksanaan tes perlu dilakukan secara hati-hati agar tujuan tes tersebut benarbenar tercapai. 2.1.3.8. Menafsirkan Hasil Tes Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor ini kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai, yaitu: rendah, menengah, atau tinggi. Tinggi rendahnya nilai ini selalu dikaitkan dengan acuan penilaian. nilai merupakan alat yang berguna untuk memotivasi peserta didik belajar dan dosen mengajar lebih baik. Dengan mengetahui nilai pencapaian belajar suatu mata pelajaran tertentu, peserta didik akan dapat menyusun rencana untuk perbaikan. Nilai juga dapat juga bisa berupa imbalan (reward) terhadap jerih payah atau usaha yang telah dilakukan peserta didik. Pencapaian belajar atau prestasi belajar peserta didik merupakan fungsi dari peserta didik dan pendidik, yaitu keberhasilan peserta didik belajar dan keberhasilan pendidik mengajar. 2.1.4. Pembelajaran Matematika Pada bahasan ini akan dibahas tentang hakikat matematika dan pembelajaran matematikan di SD, 2.1.4.1.
Hakikat Matematika Matematika adalah suatu sistem pemikiran kuantitatif serta teori ini
memandang matematika sebagai suatu sistem ide-ide, prinsip-prinsip dan prosesproses yang di dapat dimengerti yang berkaitan erat satu sama lainnya (Brownell dalam Sumantri, 1988: 1). Nilai manfaat matematika di sekolah hanya ada jika matematika dapat ditangkap dan dimengerti para siswa 2.1.4.2.
Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Proses pembelajaran matematika berdasarkan kondisi belajar yang
berhubungan dengan hasil yang diharapkan (Sumantri, 1988: 11). Selama ini pembelajaran matematika di sekolah dasar hanya menekankan pada proses belajar yang bersifat mekanik, seperti menghafal, latihan dan ulangan. Berdasarkan tahap perkembangan kognitif anak Jean Piaget, anak usia SD belum mampu berpikir abstrak (Siregar & Hartini, 2011: 33). Anak masih memerlukan kehadiran objek-
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
objek dalam proses pembelajaran agar dapat memahami apa yang dipelajarinya. Pembelajaran matematika yang efektif di sekolah dasar sebaiknya dapat merangsang anak untuk mencoba dan menguji semua inderanya (Piaget dalam Sumantri, 1988: 3). 2.1.5. Taksonomi Bloom Kawasan kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. Kawasan kognitif ini terdiri dari 6 tingkatan yang secara hierarkis berurut dari yang paling rendah (pengetahuan) sampai ke yang paling tinggi (evaluasi) dan dapat dijelaskan sebagai berikut: (Uno & Satria, 2012: 61-62) 2.1.5.1. Tingkat pengetahuan (knowledge) Kemampuan seseorang dalam menghafal atau mengingat kembali atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterima. 2.1.5.2. Tingkat pemahaman (comprehension) Kemampuan
seseorang
dalam
mengartikan,
menafsirkan,
menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. 2.1.5.3. Tingkat penerapan (application) Kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. 2.1.5.4. Tingkat analisis (analysi) Kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas atas dampak komponen – komponen terhadap konsep tersebut secara utuh. 2.1.5.5. Tingkat sintesis (syntesis) Kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
2.1.5.6. Tingkat evaluasi (evaluation) Kemampuan sesorang dalam membuat perkiraan atau keputusan yan tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang dimilikinya. Kata kerja operasional Bloom kemudian direvisi oleh Aderson dan Kratwohl (2001). Jadi, Taksonomi Bloom baru versi Krathwohl pada ranah kognitif terdiri dari enam level: remembering (mengingat), understanding (memahami), applying (menerapkan), analyzing (menganalisis, mengurai), evaluating (menilai) dan creating (mencipta). Revisi Krathwohl ini sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal dengan istilah C1 sampai dengan C6. 2.1.6. Proram TAP (Test Analisys Program) Test Program Analisis (TAP) dirancang sebagai paket yang kuat, mudah digunakan. Sebagai paket analisis tes, pengguna dapat memasukkan data nilai ujian dalam format teks atau memasukkan data tes langsung ke dalam program. Pengguna dapat mengatur berbagai parameter untuk data sampel, termasuk kesulitan tes, jumlah skor, jumlah item tes dan jumlah kemungkinan jawaban per item (Lewis, 2002: 3). Output TAP memberikan analisis ujian, item dan anlisis uji, dan analisis option. TAP juga menghasilkan daftar instruktur untuk skor dan jawaban yang salah oleh siswa, serta laporan untuk setiap siswa yang menunjukkan skornya, tanggapan terhadap setiap item dan jawaban yang benar untuk item terjawab. Item dan Analisis Uji, termasuk kesulitan item, titik biserial, indeks diskriminasi dan berbagai statistik jika item dihapus (KR20, skala berarti dan standar deviasi). TAP juga menghitung jumlah item tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan kehandalan. Analisis opsi, termasuk kelompok tinggi dan item kelompok kesulitan rendah untuk jawaban yang benar dan distractors. 2.1.7. Penelitian yang relevan Setiyani, F (2011) melakukan penelitian tentang pengembangan asesmen alternatif dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan
34
menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
asesmen alternatif yang valid, praktis, dan efektif berlandasakan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik di Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Subjek penelitian ini adalah siswa SD kelas IV yang terdaftar pada tahun pelajaran 2009/ 2010 dan guru matematika kelas IV SD. Hasil penilaian keterlaksanaan asesmen alternatif berada pada tingkat keterlaksanaan “terlaksana” dengan skor rata-rata total 2,72, sehingga memenuhi kriteria “praktis”. Hasil analisis data keefektifan asesmen alternatif memenuhi kriteria efektif yang meliputi: penilaian keefektifan asesmen alternatif ditinjau dari aspek peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru diperoleh masing-masing skor ratarata total 3,03 dan 3,08 dengan kategori “baik”. Penilaian keefektifan asesmen alternatif ditinjau dari peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan hasil penilaian diri siswa dan hasil penyelesaian Tugas PR masing-masing diperoleh skor ratarata total 1,51 dan 1,51 dengan kategori “baik” dan skor dari waktu kewaktu mengalami peningkatan, dan penilaian keefektifan asesmen alternatif ditinjau dari respons siswa dan guru terhadap penerapan asesmen alternatif di kelas masingmasing diperoleh skor rata-rata total 93,84 dan 3,32 dengan kategori cenderung “positif”. Duskri at al (2014) melakukan penelitian tentang pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika di SD. Tujuan penelitian ini adalah menemukan prosedur pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika SD/ MI, mengetahui kualitas butir tes diagnostik yang dikembangkan, dan mengetahui informasi yang dapat dimunculkan dari hasil analisis tes diagnostik. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan dari Bor & Gall. Subjek penelitian ini adalah 542 orang siswa kelas VI SD/ MI di kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika di SD ini meliputi: studi pendahuluan, studi literatur dan hasil penelitian, analisis masalah, merumuskan learning continuum, merumuskan peta konsep, menyusun tes essay, polarisasi jawaban siswa, menyusun tes bentuk pilihan ganda, validasi pakar melalui focus group discussion, uji coba terbatas, dan uji yang diperluas, (2) indeks daya beda butir tes
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
antara 0,391 sampai dengan 2,317, indeks kesukaran butir tes antara -2,158 sampai dengan 2,528, kecocokan uji tes dengan kemampuan peserta (θ) antara 2,00 sampai dengan 2,60, dan fungsi informasi tes antara 0,111 sampai dengan 3,879, dan (3) informasi yang dapat dimunculkan dari tes meliputi: hasil tes secara klasikal dan individual, grafik ketuntasan belajar, profil individual, analisis salah konsepsi dan saran remedial. Henny, K B et al (2013) melakukan penelitian tentang pengembangan tes matematika dengan teknik part-whole pada siswa SD kelas IV Se-Kecamatan Gianyar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan tes matematika, kisi-kisi tes matematika, validitas isi, validitas butir dengan teknik part-whole, reliabilitas butir, taraf kesukaran butir, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir tes matematika berdasarkan SK-KD SD kelas IV. Metode penelitian ni adalah penelitian pengembangan. Subjek penelitian ini adalah 500 siswa kelas IV di kecamatan Gianyar. Hasil penelitian ini adalah (1) Tes matematika yang dikembangkan berdasarkan SK-KD sudah mengacu padalangkah-langkah pengembangan tes, (2) Kisi-kisi tes matematika yang dikembangkan sudah berdasarkan SK-KD. (3) Hasil validitas isi termasuk kategori validitas isi sangat tinggi (dengan formula Gregory diperoleh validitas isi 0.925), (4) Hasil analisis validitas butir pada 40 butir tes penelitian ini diperoleh hasil 99% valid (hanya 1 butir soal yang tidak valid yaitu no.23), (5) Hasil analisis reliabilitas menurut kriteria Guilford termasuk derajat reliabilitas tinggi (dihitung dengan rumus KR-20 diperoleh hasil sebesar 0.64), (6) Taraf kesukaran butir tes diperoleh hasil yaitu kategori sedang 62,5%, kategori sukar 7,5%, dan kategori mudah 30%, (7) Daya beda butir tes matematika penelitian ini yaitu kategori sedang 42,5%, kategori jelek 45%, kategori baik 12,5%, (8) Efektifitas pengecoh penelitian ini memperoleh hasil kategori semua pengecoh baik sebanyak 7.5%. Poerwanti, J I S (2012) melakukan penelitian tentang pengembangan model asesmen autentik mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model asesmen autentik dan buku pedoman asesmen mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD). Metode penelitian ini adalah penelitian pengemabangan. Subjek penelitian ini adalah guru
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
di sekolah dasar. Hasil penelitian ini adalah aspek isi 80% guru-guru menyatakan draf model asesmen yang dihasilkan baik 20% menyatakan sangat baik. Dari aspek konstruksi 90% guruguru menyatakan sangat baik dan 10 % menyatakan baik. Dari segi bahasa, 70% menyatakan baik dan 30% sangat baik. Gambar 2.1. Gambar Literature Map Penelitian Relevan Setiyani (2011) melakukan penelitian tentang pengembangan asesmen alternatif dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik di sekolah dasar.
Henny, (2013) melakukan penelitian tentang pengembangan tes matematika dengan teknik part-whole pada siswa SD kelas IV Se-Kecamatan Gianyar.
Duskri (2014) melakukan penelitian tentang pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika di SD
Poerwanti, J I S (2012) melakukan penelitian tentang pengembangan model asesmen autentik mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Penelitian yang akan dilakukana: Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Mengenal Satuan Jarak dan Kecepatan Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
2.2. Kerangka pikir Tes hasil belajar adalah suatu seperangkat alat atau instrumen dan metode yang sistematis, sah, dapat dipercaya dan objektif untuk mengetahui sebarapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang dicapai. Tes hasil belajar ada beberapa jenis, salah satunya adalah tes hasil belajar jenis pilihan ganda. Tes hasil belajar 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
yang baik adalah tes hasil belajar yang dibuat sesuai prosedur pengembangan tes hasil belajar. Selain itu tes hasil belajar juga tes yang valid, reliabel, daya pembedanya cukup baik, tingkat kesukaran baik, dan analisis pengecoh yang berfungsi baik. Berdasarkan wawancara dan kuesioner kepada dua guru kelas V Sekolah Dasar, peneliti menemukan bahwa guru belum menggunakan tes hasil belajar untuk kompetensi dasar tertentu yang dibuat berdasarkan prosedur pengembangan tes hasil belajar. Guru juga belum pernah menguji kualitas tes hasil belajar yang digunakan pada akhir pembelajaran pada kompetensi dasar tertentu. Para guru tersebut mengemukakan bahwa alasan guru belum menggunakan tes hasil belajar yang
berdasarkan
prosedur
pengembangannya
dan
kualitasnya
adalah
keterbatasan waktu. Beberapa peneliti sebelumnya juga sudah melakukan penelitian untuk mengembangkan tes hasil belajar untuk siswa sekolah dasar, tetapi penelitian tersebut hanya terbatas pada soal yang valid dan reliabel. Maka berdasarkan kebutuhan guru akan tes hasil belajar berdasarkan prosedur pengembangannya dan kualitasnya serta akan mengembangkan dari penelitian sebelumnya, peneliti akan mengembangkan sebuah produk tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Produk tersebut akan dikembangkan berdasarkan prosedur pengembangan tes hasil belajar. Selain itu kualitas produk yang akan diuji pada penelitian ini tidak sebatas soal yang valid dan reliabel, tetapi juga meliputi kualitas daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Kualitas tes hasil belajar akan diuji menggunakan program TAP. Tes yang dikembangkan disusun untuk mengukur tingkat berfikir menurut Bloom 2.3. Pertanyaan penelitian 2.3.1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar KD mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas 5 SD sesuai ketentuan prosedur pengembangan tes hasil belajar? 2.3.2. Bagaimana bentuk tes hasil belajar KD mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas 5 SD?
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
2.3.3. Bagaimana validitas isi dan konstruk tes hasil belajar KD mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas 5 SD berdasar hasil penilaian ahli dan hasil ujicoba empiris menggunakan program TAP (Test Analysis Program)? 2.3.4. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar KD mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas 5 SD berdasar hasil ujicoba empiris menggunakan program TAP (Test Analysis Program)? 2.3.5. Bagaimana daya pembeda beda tes hasil belajar KD menegnal jarak dan kecepatan untuk siswa kelas 5 SD berdasar hasil ujicoba empiris? 2.3.6. Bagaimana tingkat kesulitan tes hasil belajar KD mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas 5 SD berdasar hasil ujicoba empiris menggunakan program TAP (Test Analysis Program)? 2.3.7. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar KD mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas 5 SD berdasar hasil ujicoba empiris menggunakan program TAP (Test Analysis Program)?
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini membahas jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. 3.1. Jenis Penelitian : Research and development Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengeMbangan (research and development/R&D). Research and development adalah metode penelitian yang digunaan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012: 297). Penelitian dan
pengembangan di dunia
pendidikan masih tergolong baru. Educational reserach and development (R & D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produkproduk pendidikan (Borg & Gall, 2007: 772). Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan
suatu
produk
yang
telah
ada,
yang
dapat
dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2013: 164). Berikut adalah sepuluh langkah prosedur penelitian R&D menurut Sugiyono (2012). Gambar 3.1. Sepuluh Langkah Prosedur Penelitian R&D Menurut Sugiyono (2012)
40 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tes hasil belajar Matematika untuk siswa kelas 5 SD. Tes hasil belajar yang dikembangkan berupa tes pilihan ganda dimana setiap soal tersebut merupakan soal cerita. Tes hasil belajar tersebut berdasarkan kompetensi dasar 2.4 yaitu Mengenal Satuan Jarak dan Kecepatan. Tes hasil belajar yang dikembangkan ini juga berdasarkan dengan kriteria penyusunan tes hasil belajar dari beberapa ahli. Tes hasil belajar tersebut akan melalui beberapa tahap untuk mencapai tujuan peneliti. Tujuan peneliti adalah mendapatkan tes hasil belajar yang baik yang sesuai dengan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan analisis pengecoh. Setelah tes hasil belajar lolos melalui tahap-tahap tersebut, maka peneliti akan mendapatkan tes hasil belajar yang baik. Tes hasil belajar yang baik tersebut bertujuan untuk menyediakan contoh tes hasil yang baik bagi para guru di Sekolah Dasar. 3.2. Setting Penelitian Subjek penelitian meliputi objek penelitian, subjek penelitian, lokasi penelitian, dan jadwal pelaksanaan penelitian. 3.2.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah tes hasil belajar pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan pada siswa kelas V SD. Tes pilihan ganda ini dikembangkan menjadi seperangkat tes pilihan ganda menjadi berupa soal pihan ganda yang menggunakan soal cerita di setiap butir soalnya. Tes ini juga dilengkapi dengan petunjuk pengerjaannya di bagian atas soal. Tes dibedakan menjadi 2 tipe soal tes A dan soal tes B yang masing-masing berjumlah dua puluh lima (25) soal. 3.2.2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester ganjil tahun ajaran 2015/ 2016 di tiga Sekolah Dasar (SD) yaitu SD N Tawangharjo, SD N Srowolan, dan SD Baratan. Jumlah siswa yang mengikuti uji coba produk adalah enam puluh (60) siswa. Pesertas tes di SD Tawangharjo sebanyak 18 siswa, di SD Srowolan sebanyak 22 siswa, dan di SD Baratan sebanyak 20 siswa.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
3.2.3. Lokasi Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian di SD Negeri Tawangharjo, SD Negeri Srowolan, dan SD Negeri Baratan yang ketiga SD tersebut berlokasi di Pakem Sleman Yogyakarta. SD N Tawangharjo terletak di Jalan Pakem-Turi Km 4,5 Watuadeg, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. SD N Srowolan terletak di Sembung, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. SD N Baratan terletak di Jalan Pakem-Turi Km 2,5 Nepen, Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. 3.2.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan selama sebelas bulan terhitung mulai dari bulan Agustus 2015 sampai Juni 2016. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada lampiran 3. 3.3. Prosedur pengembangan Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi pengembangan dari Sugiyono (2012). Prosedur penelitian R &D ini mempunyai 10 langkah, tetapi peneliti hanya menggunakan tujuh langkah pengembangan. Alasan peneliti hanya menggunakan tujuh langkah karena keterbatasan waktu. Langkah-langkahnya sebagai berikut: Gambar 3.2. Tujuh Langkah Prosedur Pengembangan yang Digunakan Peneliti
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Gambar 3.3. Langkah-Langkah Penelitian & Pengembangan Produk Tes Hasil Belajar
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Berikut akan dijabarkan tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan peneliti. 3.3.1. Potensi dan Masalah Potensi masalah adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah (Sugiyono, 2012: 298). Masalah-masalah tersebut bisa diambil dari kehidupan sehari-hari. Potensi masalah yang sudah dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date. Pada penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara untuk menemukan potensi dan masalah yang ada di sekolah dasar yaitu tentang tes hasil belajar yang digunakan oleh guru. 3.3.2. Pengumpulan data Peneliti
yang
sudah
menemukan
potensi
masalah,
maka
akan
mengumpulkan data atau informasi berdasarkan potensi dan masalah yang sudah ditentukan. Informasi yang telah dikumpulkan dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut (Sugiyono, 2012: 300). Pada proses pengumpulan data dapat digunakan beberapa metode, seperti wawancara dan kuesioner. Wawancara (interview) adalah salah satu teknik pengumpulan dan pencatatan data, informasi, dan atu pendapat yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara
langsung
antar
pewawancara
(interviewer)
dengan
orang
yang
diwawancarai (interviewee) tanpa melalui perantara. Sedangkan wawancara tidak langsung adalah pewawancara menanyakan sesuatu melalui perantara orang lain, tidak langsung kepada sumbernya (Arifin, 1990: 54). Pada penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara untuk memperoleh informasi tentang penggunaan tes hasil belajar pilihan ganda di sekolah dasar.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Kuesioner (Questionair) juga sering dikenal sebagai angket. Pada dasarnya, kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner dapat diketahui tentang keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya (Arifin, 1990: 62). Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti pada kuesioner penelitian adalah skala Likert. Pada penelitian ini peneliti juga menggunakan skala Likert untuk menilai setiap butir soal. Tetapi keterangannya hanya sedikit berbeda. keranganya adalah sebagai berikut, (1) untuk kategori “1” berarti “sangat tidak baik”, (2) untuk kategori “2” berarti “tidak baik”, (3) untuk kategori “3” berarti “baik”, dan (4) untuk kategori “4” berarti sangat baik. Peneliti akan mengumpulkan data dari hasil wawancara dan kuesioner menggunakan pedoman wawancara dan pedoman kuesioner. 3.3.3. Desain Produk Desain produk diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan. Desain produk tersebut harus dilengkapi dengan spesifikasinya (Sugiyono, 2012: 301). Pada penelitian ini desain produknya akan dimulai dengan pembuatan kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal berisi identitas peneliti dan jenis penelitian. Pada kisi-kisi yang dibuat tersebut, peneliti membuat indikator berdasarkan kompetensi dasar yang ditentukan. Setelah peneliti mengembangkan indikator-indikator tersebut menjadi butir-butir soal. Kisi-kisi tersebut juga dilengkapi dengan kolom kuesioner di setiap butir soal, sehingga para ahli bisa memberikan nilai untuk butir soal pada kolom yang diinginkan. 3.3.4. Validasi desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, sudah memenuhi kriteria baik atau belum. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. (Sugiyono, 2012: 302). Peneliti akan melakukan
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
validasi desain kepada beberapa ahli yang berkaitan dengan pengembangan tes hasil belajar matematika materi satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD. Lima ahli yang akan melakukan validasi tersebut terdiri dari tiga dosen dan guru mata pelajaran matematika kelas V. Para ahli akan memberikan nilai pada kolom kuesioner yang telah disediakan pada setiap butir soal. 3.3.5. Revisi desain Desain yang sudah divalidasi oleh ahli, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain tersebut (Sugiyono, 2012: 302). Pada penelitian ini, desain soal pada kisi-kisi yang sudah divalidasi soal oleh para ahli akan ditemukan kelemahan-kelemahan atau butir soal yang belum baik. Maka peneliti harus merevisi butir soal yang belum baik tersebut agar butir soal tersebut bisa dikatakan sebagai butir soal yang baik. 3.3.6. Ujicoba produk Butir soal yang telah diperbaiki atas saran dari para ahli kemudian akan disusun menjadi seperangkat tes hasil belajar matematika. Tes hasil belajar tersebut akan dibagi menjadi dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B. Tes hasil belajar yang telah selesai disusun maka akan diujicobakan kepada 60 siswa yang menjadi subjek penelitian ini. Siswa akan diberikan soal secara acak sesuai tipe soalnya. Setiap bangku akan mendapatkan soal yang berbeda, yaitu tipe soal A dan tipe soal B. 3.3.7. Revisi Produk Setelah dilakukan uji coba produk maka selanjutnya peneliti melakukan analisis data. Data-data yang masih belum lolos kriteria dari setiap kualitas soal yang baik, maka peneliti melakukan revisi terhadap produk yang sudah diujikan. Proses ini dilakukan bila produk tersebut masih memerlukan perbaikan dan ditemukan kekurangan-kekurangan pada produk tersebut. Langkah-langkah yang telah dijabarkan akan menjadi pedoman dalam pengembangan produk tes hasil belajar siswa yang bermanfaat dan mampu
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
mengukur kemampuan siswa kelas V SD pada mata pelajaran matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. 3.4. Teknik Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan langkah yang ada dalam penelitian dan pengembangan ini. Menurut Sugiyono (2013: 224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Peneliti menggunakan dua jenis teknik pengumpulan data yaitu tes dan nontes. 3.4.1. Nontes Sukmadinata (2013: 216-219) menyampaikan ada beberapa teknik pengumpulan data nontes, pada penelitian ini hanya menggunakan dua jenis teknik pengumpulan data nontes, yaitu sebagai berikut sebagai berikut: 3.4.1.1. Kuesioner Angket atau kuesioner (quesioner) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Peneliti tidak langsung bertaya jawab dengan responden (Sukmadinata, 2013: 219). Kuesioner sebagai alat pengumpul data yang umumnya terdiri dari serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi. Pada kuesioner terdapat pertanyaan berskala. Pertanyaan berskala salah satu bentuk pertanyaan yang juga umum dipakai adalah pertanyaan yang mengandung jawaban berskala, yaitu jawaban yang disusun menurut gradasi atau tingkatan. Responden diminta untuk menyatakan persetujuannya atau penolakannya terhadap pilihan yang disediakan. Pertanyaan berskala mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk Tabular dan bentuk Likert. Tujuan kuesioner pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan guru terhadap contoh tes hasil belajar matematika berdasarkan prosedur pengembangannya dan kualitasnya. Analisis kebutuhan tersebut menjadi dasar peneliti melakukan penelitian dan mengembangkan sebuah produk sebagai contoh para guru mata pelajaran matematika kelas V SD. Produk tersebut adalah buku
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
prototipe buku tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD. 3.4.1.2. Wawancara Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan dan pencatatan data, informasi dan pendapat yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Menurut Esterberg (dalam Sugiyono 2013: 231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.Yang dimaksud dengan wawancara langsung adalah adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) tanpa melalui perantara. Sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara menanyakan sesuatu melaui perantara orang lain, tidak langsung kepada sumbernya (Arifin, 1990: 54). Wawancara yang dilakukan menggunakan instrumen wawancara yang disebut pedoman wawancara (interview guide). Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, dan persepsi (Sukmadinata, 2013: 216). Tujuan wawancara pada penelitian ini adalah sama dengan tujuan dilakukannya kuesioner. Tetapi pada kegitan wawancara ini peneliti bisa menggali lebih dalam data informasi yang diperoleh dari data kuesioner. Wawancara bisa memungkinkan guru menjelaskan lebih detail alasan-alasan tidak menggunakan tes hasil belajar berdasarkan prosedur pengembangannya dan kualitasnya. 3.4.2. Tes Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi yang bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Sulistiyorini, 2009: 87). Tes adalah seperangkat alat yang berisi tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
tujuan pengajaran tertentu (Majid, 2014: 37). Menurut God, tes adalah satu set stimulus yang dihadirkan untuk seseorang agar mendapatkan jawaban berdasarkan skor numerik terpilih (Sukardi, 2014: 104). Teknik pengumpulan data berupa tes yang digunakan peneliti dalam penelitian ini tes objektif pilihan ganda. Tes tersebut juga merupakan produk pengembangan yang ada di penelitian ini. Produk yang telah diuji validitasnya oleh ahli kemudian direvisi dan disusun sedemikian rupa untuk diujikan kepada siswa kelas V. Peserta tes yang akan melakukan ujicoba dengan mengerjakan tes hasil belajar pilihan ganda sebanyak 60 siswa dari tiga sekolah yang berbeda. Tiga sekolah itu yaitu SD N Tawangharjo, SD N Srowolan, dan SD N Baratan yan ketiganya ada di kecamatan Pakem dan mempunyai akreditas yang sama yaitu B. Pengujian yang dilakukan tersebut akan menghasilkan data yang akan dianalisis menggunakan program TAP (Test Analysis Program). Berdasarkan analisis tersebut peneliti dapat mengetahui kualitas produk yang dikembangkan tersebut. Kualitas produk yang dapat diketahui meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes hasil belajar pilihan ganda. Tes tersebut sekaligus produk tes hasil belajar yang dikembangkan oleh peneliti. Tujuan peneliti menggunakan tes hasil belajar pilihan ganda yang diujikan kepada para siswa adalah untuk mengetahui kualitas tes hasil belajar yang telah dikembangkan tersebut. 3.5. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah instrumen nontes seperti kuesioner dan wawancara. Kuesioner digunakan untuk analisis kebutuhan terhadap guru SD atas produk soal pilihan ganda yang dibuat oleh peneliti. Dari hasil data kuesioner tersebut peneliti dapat mengetahui seberapa jauh produk soal tersebut dibutuhkan oleh para guru di Sekolah Dasar. Selain menggunakan kuesioner, peneliti juga melakukan wawancara kepada dua guru Sekolah Dasar. Data hasil wawancara tersebut dapat mendukung data hasil kuesioner untuk
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
mengetahui kebutuhan guru akan produk soal pilihan ganda yang dibuat oleh peneliti. Dari data-data tersebut peneliti dapt membuat analisis kebutuhan atas produk soal pilihan ganda. 3.5.1. Nontes Intrumen pengumpulan data nontes ini ada dua yaitu pedoman wawancara dan lembar kuesioner. 3.5.1.1. Lembar kuesioner Lembar kuesioner ini akan diisi oleh guru sebelum peneliti melakukan wawancara. Lembar kuesioner ini akan mendukung data hasil wawancara. Tabel 3.2 Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Oleh Guru No Pertanyaan Ya Tidak 1 Apakah Bapak/Ibu guru membuat sendiri alat ukur tes untuk para siswa? 2 Apakah Bapak/Ibu guru membuat alat ukur tes untuk para siswa berdasarkan tahapan pembuatan kisi-kisi soal? 3 Apakah Bapak/Ibu guru melakukan uji validitas terhadap alat ukur yang telah dibuat? 4 Apakah Bapak/Ibu guru melakukan uji reliabilitas terhadap alat ukur yang telah dibuat? 5 Apakah Bapak/Ibu guru membuat alat ukur tes dengan memperhatikan daya beda, tingkat kesulitan, dan uji pengecoh? 6 Apakah Bapak/Ibu guru membuat alat ukur tes yang membuat anak berpikir dahulu sebelum menjawab? 7 Apakah Bapak/Ibu guru membuat alat ukur tes yang bisa mengukur ranah kognitif anak? 8 Apakah alat ukur tes yang dibuat oleh bapak ibu guru bersifat praktis? 9 Apakah pelaksanaan tes dengan menggunakan alat ukur tes tersebut ekonomis (tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama) 10 Apakah bapak ibu guru membutuhkan contoh-contoh soal yang berdasarkan aspek-aspek diatas? Guru sebagai narasumber dalam penelitian ini bisa menjawab pertanyaan yang diajukan. Guru bisa menjawab “iya” jika setuju atau pernah mengalami keadaan yang ada dalam pertanyaan tersebut. Guru bisa menjawab “tidak” jika guru tidak setuju dengan pertanyaan yang diajukan.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
3.5.1.2. Pedoman wawancara Pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam melakukan wawancara terhadap dua guru mata pelajaran matematika kelas V SD untuk mengetahui kebutuhan guru akan tes hasil belajar dengan kualitas yang baik. Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Topik Pertanyaan Informasi tentang pembuatan tes hasil belajar. ”apakah anda pernah membuat tes hasil belajar berdasarkan prosedur pengembangannya?” Kualitas tes hasil belajar yang digunakan siswa pada kegiatan evaluasi pembelajaran. “Pakah tes hasil belajar yang anda gunakan sudah diuji kualitasnya?” Kebutuhan guru terhadap contoh tes hasil belajar yang valid, reliabel, dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh yang baik. “apakah anda membutuhkah contoh tes hasil belajar yang dibuat berdasarkan prosedur pengembangannya serta telah diuji kualitasnya?”
No 1
2
3
3.5.2. Tes hasil belajar pilian ganda Instrumen penelitian tes berupa tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Hasil belajar Matematika No
1 2 3 4 5 6
Komp etensi Dasar
2.4. Meng enal satua n jarak dan kecep atan
Bentuk Soal Indikator
2.4.1. Mengulang kembali satuan jarak 2.4.2. Menuliskan satuan kecepatan 2.4.3. Menunjukkan pengertian jarak 2.4.4. Menunjukkan pengertian kecepatan 2.4.5. Mengartikan simbol satuan jarak 2.4.6. Mengartikan simbol satuan kecepatan
51
Pilhan Ganda
Nomor soal pada kisi-kisi soal 1,2 3,4 5,6 7,8 9 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
No
7 8
Komp etensi Dasar
Bentuk Soal Indikator
2.4.7. Membedakan satuan jarak dan kecepatan 2.4.8. Memilih urutan satuan jarak
9
2.4.9. Menunjukkan antara hubungan satuan jarak
10
2.4.10. Menunjukkan antara hubungan satuan kecepatan
Nomor soal pada kisi-kisi soal 11, 12 13,14 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 22, 23, 24, 25 25, 27, 28, 29, 30 31, 32, 33, 34, 35
2.4.11. Membandingkan besar antara satuan jarak 2.4.12. Membandingkan 12 besar antara satuan kecepatan 2.4.13. Menyisihkan 13 36 beberapa satuan jarak 2.4.14. Menyisihkan 14 37 beberapa satuan kecepatan 38, 39, 2.4.15. Menyeleksi 15 40 beberapa satuan jarak 2.4.16. Menyeleksi 41, 42, 16 43 beberapa satuan kecepatan 2.4.17. Melengkapi 44, 45, 17 pernyataan berhubungan 46, 47 dengan satuan jarak 2.4.18. Melengkapi 48, 49, 18 pernyataan berhubungan 30 dengan satuan kecepatan Butir soal yang dukembangkan dari indikator-indikator akan dibedakan 11
menjadi dua tipe soal, yaitu tipe soal A dan tipe soal B. Alasan soal dibedakan menjadi 2 tipe karena jumlah soal yang diujikan adalah 50 soal, berdasar kemampuan siswa menjawab soal. Siswa dimungkinkan menjawab kurang lebih 25 soal dalam waktu 2 jam.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
3.6. Teknik analisis data Pada penelitian ini ada dua jenis teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti, yaitu berdasarkan data kuantitatif dan data kualitatif. Item analysis hanya diperlukan pada instrumen berupa achiecment test, sedangkan instrumen non tes tidak memerlukan item analysis. (Hamzah & Satria K, 2012 : 156). Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Berikut adalah kegunaan item analysis: (Hamzah & Satria K, 2012 : 158): (1) menyeimbangkan proporsi item yang mudah, sedang, dan sulit dalam tes, (2) memperpanjang dan memperpendek tes dalam rangka meningkatkan validitas dan reliablitas tes, (3) menyederhanakan konsep dasar dan teknik item analysis, (4) membantu pemakai tes untuk mengevaluasi tes yang dipublikasikan. Pada penelitian ini teknik analisis berdasarkan data kualitatif dan data kuantitatif. 3.6.1. Data Kualitatif Pada penelitian ini selain menggunakan teknk analisis data kuantitaif peneliti juga menggunakan data kualitatif. Data kualitatif membantu memahami sudut pandang subjek penelitian yang diolah oleh peneliti agar diperoleh penjelasan yang bermakna (Kratwoll, 2004: 564-547). Data kualitatif dalam penelitian ini ada dua yaitu hasil wawancara dan komentar dari ahli. 3.6.1.1.
Hasil Wawancara Pada penelitian ini peneliti melakukan dua wawancara terhadap dua
guru pengampu pelajaran matematika kelas V di dua sekolah yang berbeda. Data hasil wawancara selanjutnya akan dianalisis untuk diketahui permasalahan yang dihadapai dalam penyusunan tes hasil belajar matematika. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dapat mengetahui kebutuhan guru akan contoh tes hasil belajar yang dibuat berdasarkan prosedur pengembangannya dan kualitasnya.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3.6.1.2.
Komentar ahli Komentar ahli yang telah disampaikan oleh lima ahli yang terdiri dari
dosen ahli matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, dosen ahli evaluasi pembelajaran PGSD Univeritas Sanata Dharma, dosen ahli bahasa indonesia PGSD Univeritas Sanata Dharma, dan dua guru pengampu mata pelajaran kelas V SD di dua sekolah yang berbeda akan dijadikan masukan untuk memberbaiki kesalahan dalam penyusunan desain produk tes hasil belajar. PGSD Univeritas Sanata Dharma. Para ahli memberikan komentar pada saat melakukan validasi desain berupa kisi-kisi soal. 3.6.2. Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari hasil analisis kualitas produk yang mencakup validitas, reliabiltas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. 3.6.2.1.
Validitas Valid berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid, apabila tes
tersebut benar-benar menyasar kepada apa yang dituju. Tes tersebut benar-benar memberikan
keterangan
atau
gambaran
tentang
apa
yang
diinginkan
(Sulistiyorini, 2009: 165). Suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa yang hendak diukur secara tepat (Arifin, 2012: 64). Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukuranya. Tes hanya dapat melakukan fungsinya dengan cermat kalau ada “sesuatu” yang diukurnya. Jadi, untuk dikatakan valid, tes harus mengukur dan melakukannya dengan cermat (Mardapi, 2004: 25). Di sini peneliti lebih mengulas tentang standar validitas pada sebuah perangkat soal tes. Pada bab II peneliti telah menyampaikan tentang jenis validitas menurut Sugiyono (2010). Berikut adalah jenis validitas: (Sugiyono,2010 : 176) 1.
Validitas isi (content validity) Validitas isi berhubungan dengan kesanggupan tes untuk mengukur isi yang
seharusnya diukur. Dengan kata lain validitas isi menyatakan apakah tes sudah mencakup sampel yang representatif dari domain perilaku yang diukur (Sugiyono,2010 : 176). Validitas isi ini sering disebut juga validitas perumusan. Validitas perumusan berkenaan dengan pertanyaan apakah aspek-aspek dalam
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
soal-soal itu betul-betul tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur (Arifin, 2009: 316). Validitas isi dilakukan dengan cara memberikan kisi-kisi butir soal kepada para ahli (expert judgement) dengan rentang skor mengadopsi skala Likert. Validitas ini dilakukan dengan cara melakukan konsultasi kepada dosen Matematika, dosen Evaluasi Pembelajaran, dosen Bahasa Indonesia dan dua guru SD guna melihat kualitas kisi-kisi butir soal tes hasil belajar. Berdasarkan hasil data tersebut, maka data tersebut diolah dengan statistik yang sesuai, yaitu (1) pengumpulan data kasar, (2) pemberian skor untuk analisis kuantitatif , dan (3) pengkonversian skor hasil analisis menjadi nilai dengan skala Likert. Peneliti hanya menggunakan rentang 4 skala saja, jika biasanya kriteria “cukup” dicantumkan, maka pada peneliti kali ini tidak menggunakan kriteria tersebut. Jadi peneliti hanya menggunakan rentang skala sebagai berukut: (1) angka “1” untuk data yang “sangat kurang baik”, (2) angka “2” untuk data yang “kurang baik”, (3) angka “3” untuk data yang “baik”, dan (4) angka “4” untuk data yang “sangat baik”. Pada penelitian ini, para ahli bisa memberikan nilai pada kolom yang disediakan. Nilai tersebut terdiri dari angka 1, 2, 3, dan 4. Pengkonversian nilai dilakukan pada data yang diperoleh dari pengisian kuesioner. Pengkonversian nilai skala Likert bertujuan untuk memperoleh kualitas produk yang dikembangkan. Konversi skor adalah proses transformasi skor mentah yang dicapai peserta didik ke dalam skor terjabar atau skor standar untuk menetapkan nilai hasil belajar yang diperoleh (Arifin, 2009: 281). Berikut adaptasi konversi nilai dari skor yang diperoleh berdasarkan kategorinya (Widoyoko, 2009: 238). Tabel 3.5 Konversi Skor Kelayakan Uji Validasi Oleh Ahli Interval skor Kategori ̅ Sangat baik ̅ ̅ Baik ̅ ̅ Kurang baik ̅̅̅̅̅̅̅̅ Sangat kurang baik Keterangan: ̅
(
)
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
(
)
Diketahui Skor maksimal ideal
=4
Skor minimal
=1
Rerata ideal ( ̅ )
= (
)
) = (
)
simpangan baku ideal ( kategori skor: kategori sangat baik
̅
= = = =
Kategori baik
=̅
̅
= =
= Kategori kurang baik
=̅ = = =
Kategori sangatkurang baik = =
56
̅
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
=
Skor yang diperoleh dikategorikan pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.6 Kriteria Kelayakan Uji Validasi Oleh Ahli Interval skor Kategori 3,5 – 4,00 Sangat baik 2,9 – 3,4 Baik 2,3 – 2,8 Kurang baik 1 – 1,6 Sangat kurang baik Tabel ini digunakan untuk menetukan kategori pada hasil keseluruhan hasil kelayakan uji validasi oleh ahli. Soal yang akan diujicobakan adalah soal yang telah memenuhi skor nilai rerata minimal 2,9 atau “Baik”. Jadi soal yang belum memenuhi skor minimal 2,9 akan direvisi terlebih dahulu dan kemudian soal tersebut bisa diujicobakan. 2.
Validitas empiris Validitas empiris adalah tingkat ketepatan suatu instrumen untuk mengukur
hal-hal yang akan diukur, apakah sudah mewakili kriteria yang akan diukur dengan instrumen dengan melihat kecocokan instrumen dengan yang akan diteliti (Sukmadinata, 2008: 229). Validitas empiris biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolok ukur di luar tes yang bersangkutan. Namun, kriteria itu harus relevan dengan apa yang akan diukur. Validitas empiris disebut juga validitas yang dihubungkan dengan kriteria (criterion-related validity) atau validitas statistik (statistical validity) (Arifin, 2009: 316). Validitas empiris digunakan untuk memvalidasi produk tes hasil belajar berupa tes pilihan ganda. Peneliti memberikan soal tes tersebut kepada siswa kelas V di SD N Srowolan, SD N Tawangharjo, dan SD N Baratan.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Peneliti menggunakan teknik korelasi point biserial dengan menggunakan program TAP (Test Analysis Program) version 14.7.4. Teknik point biserial merupakan teknik mencari korelasi antar dua variabel dimana salah satu variabelnya berbentuk kontinum dan variabel lainnya berbentuk diskrit murni (Hartono dalam Cholifah, 2014: 56). Item yang dapat dikatakan valid adalah item yang mempunyai nilai rhitung > rtabel dengan atas dasar taraf signifiasi yang digunakan sebesar 5% atau 0,05. rhitung adalah r yang diperoleh dari hasil TAP sama dengan atau lebih besar dari r dalam tabel signifikasi. Bilangan-bilangan yang membatasi signifikan tidaknya sesuatu nilai r sangat tergantung N atau jumlah peserta tes (Hadi, 2004: 246-247). Instrumen berupa achievment test, memiliki benar-salah, artinya jawabannya ada yang benar dan ada yang salah, maka pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi point biserial. Rumus yang digunakan sebagai berikut: (Hamzah & Satria K, 2012 : 169).
√
( )
Keterangan: ( )=
koefisien korelasi biserial
= rata-rata skor untuk yang menjawab benar butir ke-i = rata-rata skor seluruhnya.
pi = proporsi yang menjawab benar (tingkat kesulitasn) butir ke-i qi = sama dengan 1-p st = standar deviasi skor total Berdasarkan pada tabel signifikasi, rtabel pada taraf signifikasi 5% dan jumlah siswa (N) sebanyak 60 dengan dua tipe soal yaitu tipe soal A dan tipe soal B adalah 0,36. Jadi item yang nilainya mencapai minimal 0,36 maka item tersebut
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
valid. Pada penelitian ini validitas empiris dapat dilihat pada hasil TAP yaitu pada point biserial atau yang telah dijelaskan pada gambar berikut.
Gambar 3.4 Validitas empiris pada program TAP
3.6.2.2.
Reliabilitas Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau derajat konsistensi tes yang
bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Arifin, 2009: 326). Secara statistik, jenjang reliabilitas suatu tes hasil belajar diidentifikasi dengan cara mencari koefisien korelasi melalui penggunaan berbagai macam rumus korelasi. Berikut adalah rumus koefisien reliabilitas menurut Hamzah & Satria K (2012 : 173). (
)(
∑
)
s = standar deviasi skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar untuk tiap-tiap item
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
q = proporsi siswa yang menjawab salah untuk tiap-tiap item Sebelum perhitungan terlebih dahulu dibuat tabel kerja dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Item-item yang dinyatakan tidak valid dikeluarkan dari instrumen. Jadi reliabilitas instrumen dihitung hanya untuk item-item yang dinyatakan valid.
2.
Menghitung p, yaitu proporsi siswa yang menjawab benar untuk tiap-tiap item.
3.
Menghitung q, yaitu proporsi siswa yang menjawab salah untuk tiap-tiap item.
4.
(q=1-p)
5.
Menghitung hasil kali p dengan q (pxq) untuk tiap-tiap item. Standar deviasi (s) untuk skor total, dengan menggunakan rumus:
√
Selanjutnya
menghitung
∑
(∑ ) )
(
koefisien
reliabilitas
instrumen
dengan
menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut: (
)(
∑
)
Tabel 3.7 Kriteria reliabilitas instrumen tes (Arikunto, 2003: 75) Koefisien korelasi
Kriteria reliabilitas
0,81 < r ≤ 1,00
Sangat tinggi
0,61 < r ≤ 0,80
Tinggi
0,41 < r ≤ 0,60
Cukup
0,21 < r ≤ 0,40
Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat rendah Berdasarkan dari beberapa teknik analisa data reliabiltas di atas peneliti menggunakan metode belah dua (Split-Half Method), yaitu dengan menggunakan
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
metode belah dua berdasarkan item genap dan ganjil. Sedangkan kriteria yang digunakan adalah kriteria yang berdasarkan kriteria reliabiltas instrumen tes (Arikunto. 2003: 75).
Peneliti menetapkan item yang lolos yaitu item yang
mencapai nilai minimal 0,41 atau “cukup”. Pada hasil analisis data pada program TAP relibiltas dapat dilihat seperti pada gambar berikut: Gambar 3.5
3.6.2.3.
Reliabilitas pada program TAP
Daya pembeda Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir
soal mampu membedakan anak yang pandai dan anak yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu. Semakin tinggi nilai daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan anak yang pandai dan yang kurang pandai. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat dipergunakan rumus sebagai berikut: (Arifin, 1990: 136) (
)
Keterangan: WL = jumlah testi yang gagal dari lower group WH = jumlah testi yang gagal dari hidger group n = 27% x N
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Kriteria daya pembeda menurut Crakcker & Algania (dalam Kusaeri & Suprananto, 2012: 177). Tabel 3.8. Kriteria Daya Pembeda yang Digunakan Peneliti No Range daya Kategori Keputusan pembeda 1 0,40 – 1,00 Sangat memuaskan Diterima 2
0,30 – 0,39
Memuaskan
Diterima
3
0, 20 – 0,29
Tidak memuaskan
Ditolak/ direvisi
4
0,00 – 0,19
Sangat tidak memuaskan
Ditolak/ direvisi
Berdasarkan dari beberapa tabel diatas, peneliti hanya menggunakan kriteria daya pembeda menurut Crakcker & Algania. Alasan peneliti menggunakan kriteria ini karena peneliti tidak hanya mengetahui kategori dari daya pembeda suatu item tetapi peneliti juga dapat mengetahui keputusan dari hasil kategori dari item tersebut sebagai pertimbangan langkah selanjutnya. Daya pembeda yang akan digunakan jika mencapai skor minimal 0,20 dengan catatan perlu diperbaiki terlebih dahulu. Daya pembeda pada analisis program TAP dapat dilihat di gambar berikut: Gambar 3.6
Daya pembeda pada program TAP
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
3.6.2.4.
Tingkat kesulitan Tingkat kesukaran yang sudah disampaikan di bab II adalah peluang
menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam indeks. Indeks kesukaran soal dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar dari 0- 1. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, maka semakin mudah soal itu (Kusaeri, 2014: 106). Klasifikasi tingkat kesukaran soal dapa menggunakan kriteria sebaga berikut (Kusaeri & Suprananto, 2012: 175): No
Tabel 3.9 Klasifikasi tingkat kesukaran soal Range tingkat kesukaran Kategori Keputusan
1
0,71 – 1,0
Mudah
Ditolak/ direvisi
2
0,31 – 0,70
Sedang
Diterima
3
0,0 – 0,30
Sulit
Ditolak/ direvisi
Perhitungan tingkat kesukaran item adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu item atau tes. Jika suatu item atau tes memiliki tingkat kesukaran seimbang, maka dapat dikatakan bahwa tes tersebut baik. Dengan kata lain, suatu item atau tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Pada penelitian ini peneliti membuat produk soal pilihan ganda yang berdasarkan Arifin, 1990: 129 ada beberapa cara perhitungan tingkat kesukaran untuk tes bentuk objektif salah satunya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (
)
Keterangan: WL = jumlah testi yang menjawab salah dari lower group WH = jumlah testi yang menjawab salah dari higher group nL = jumlah kelompok bawah nH = jumlah kelompok atas
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Sebelum menggunakan rumus di atas, maka perlu menempuh dahulu langkahlangkah sebagai berikut: 1.
Menyusun lembar jawaban siswa dari yang mendapat skor tertinggi sampai mendapat skor terendah
2.
Mengambil 27% jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas (higher group), dan 27% lembar jawaban dari bawah yang selanjutnya disebut kelompok bawah (lower gruoup). Sisa sebanyak 46% disihkan.
3.
Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap siswa, baik untuk kelompok atas maupun untuk kelompok bawah. Jika jawaban siswa benar, diberi tanda + (plus); sebaliknya jika jawaban siswa salah, diberi tanda – (minus). Tingkat kesukaran pada produk tes hasil belajar yang dikembangkan oleh
peneliti yaitu 25% soal mudah, 50% soal sedang, dan 25% soal sulit. Alasan peneliti membuat penyebaran soal semacam itu agar soal yang dikembangkan bisa benar-benar mempunyai kualitas yang baik. Misalnya saja kalau soal yang sukar lebih banyak, maka soal tersebut tidak bisa membedakan siswa yang beprestasi di atas dengan siswa yng berprestasi di bawah. Tingkat kesukaran yang masih membutuhkan revisi maka akan dilakukan perbaikan. Tingkat kesukaran pada analisa data pada program TAP dapat dilihat di gambar berikut: Gambar 3.7 Tingkat kesukaran pada program TAP
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
3.6.2.5.
Analisis pengecoh Hampir semua tipe soal tes hasil belajar gaya objektif menyediakan
sejumlah jawaban. Jawaban-jawaban yang disediakan itu terdiri dari jawabanjawaban benar atau jawaban-jawaban salah. Jawaban-jawaban salah itulah yang biasanya sebagai jawaban pengecoh. Jawaban pengecoh yang baik adalah jawaban-jawaban yang menarik para peserta tes untuk memilihnya sebagai jawaban-jawaban yang benar. Sebab itu, jawaban pengecoh harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan seakan-akan jawaban pengecoh itu merupakan jawaban-jawaban benar. Jawaban pengecoh dinyatakan efektif apabila jawaban pengecoh itu dipilih oleh lebih banyak peserta tes dalam kelompok berprestasi hasil belajar rendah dibandingkan dengan yang dari peserta tes dari kelompok berprestasi hasil belajar tinggi (Waridjan, 1991: 387). Analisis efektivitas pengecoh (distractor) atau analisis pola jawaban dilakukan dengan menghitung peserta tes yang memilih tiap alternatif jawaban pada masing-masing item. Kriteria pengecoh yang baik adalah apabila pengecoh tersebut dipilih oleh minimal 5% dari peserta tes. Misalnya peserta tes berjumlah 30 orang, maka 5% dari 30 orang siswa adalah sekitar 2 orang yang memilih jawaban pengecoh tersebut (Uno & Satria K, 2012: 180). Suatu pilihan jawaban (pengecoh) dapat dikatakan berfungsi apabila: (1) pengecoh paling tidak dipilih oleh 5% peserta tes atau siswa, dan (2) pengecoh lebih banyak dipilih oleh kelompok siswa yang belum memahami materi yang diujikan (Kusaeri & Suprananto, 2012: 177). Berdasarkan teori para ahli di atas peneliti dapat menyimpulkan jika jawaban pengecoh yang baik adalah jawaban yang dipilih oleh 5% dari peserta tes dalam kelompok berprestasi hasil belajar rendah. Skor 5% ini jika diubah dalam bentuk desimal maka skornya adalah 0,05. Pengecoh dianggap baik bila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Indeks pengecoh dihitung dengan rumus: (Arifin, 2009: 357)
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
(
) (
)
Keterangan: IP = indeks pengecoh P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternatif jawaban (opsi) 1= bilangan tetap Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan skor 5% atau 0,05 untuk menentukan batas minimal kriteria pengecoh yang baik. Analisis pengecoh pada program TAP dapat dilihat di gambar berikut: Gambar 3.8 Analisis pengecoh pada program TAP
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Jawaban yang benar ada tanda bintangnya. Jika pengecoh < 5% berarti pengecoh tersebut belum berfungsi dengan baik, jadi pengecoh tersebut perlu diperbaiki.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini berisi tentang uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai tes hasil belajar KD 2.4 mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar. Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut: 4.1. Hasil penelitian Hasil penelitian ini membahas tentang proses pengembangan dan kualitas perangkat tes hasil belajar siswa kelas V sekolah dasar. 4.1.1. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Tes Hasil Belajar Peneliti menggunakan tujuh langkah prosedur penelitian dan pengembangan berdasarkan pada prosedur yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012) sebagai acuan untuk mengembangkan tes hasil belajar matematika materi mengenal jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V. Berikut di bawah ini akan dijabarkan hasil tujuh langkah pengembangan yang meliputi potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, resvisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. 4.1.1.1. Potensi dan Masalah Dunia
pendidikan
banyak
menyediakan
potensi
yang
bisa
dikembangkan, salah satunya yang sangat penting dalam pembelajaran adalah alat evaluasi berupa tes hasil belajar untuk menentukan kecakapan, keterampilan, dan tingkat pengetahuan siswa terhadap bahan ajar tertentu (Basuki dan Haryanto, 2014: 22). Salah satu potensi yang ada di Sekolah adalah tes hasil belajar yang digunakan guru untuk mengukur kompetensi siswa. Tes hasil belajar yang digunakan di sekolah-sekolah masih sering kali belum mengikuti langkah-langkah penyusunan tes yang baik dan belum melalui pengujian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda. Sebagaimana disampaikan oleh Majid (2014: 24) bahwa guru harus memiliki indikator dalam kemampuan menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu. Alat penilaian yang bisa mencapai tujuan pembelajaran adalah alat penilaian yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Beberapa kriteria alat
68 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
penialain yang baik menurut Arikunto (2012: 47) adalah validitas dan reliabiltas yang baik. Selain itu ada beberapa karakteristik burtir soal yang juga perlu diperhatikan, seperti daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh terutama pada tes hasil belajar pilihan ganda. Peneliti melakukan wawancara kepada dua guru di sekolah yang berbeda dan mendapatkan fakta bahwa guru belum melakukan penyusunan tes hasil belajar berdasarkan prosedur pengembangan dan menguji kualitasnya untuk setiap akhir pembelajaran pada kompetensi dasar tertentu. Itu semua disebabkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki guru dengan banyaknya pekerjaan dan aktivitas di dunia pendidikan. 4.1.1.2. Pengumpulan Data Peneliti melakukan pengumpulan data berupa wawancara sebagai bahan anlisis kebutuhan. Peneliti melakukan wawancara kepada dua nara sumber yang kedudukannya sebagai guru kelas V Sekolah Dasar. Alasan peneliti memilih melakukan wawancara dengan guru kelas V adalah tes hasil belajar yang peneliti kembangkan hanya pada materi siswa kelas V. Selain itu tujuan peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V untuk lebih mengetahui tentang tes hasil belajar yang digunakan pada siswa kelas V. Wawancara pertama kepada guru kela V SD N P dilakukan pada tanggal 15 September 2015 di ruang kepala sekolah, sedangkan wawancara kedua kepada guru kelas V SD N D dilakukan pada tenggal 22 September 2015. Peneliti juga memberikan kuesioner kepada dua guru sebagai bahasan analisis kebutuhan selain wawancara. Lembar kuesioner diberikan kepada guru disertai dengan beberapa pengantar tentang tes hasil belajar. Kuesioner yang digunakan peneliti adalah jenis kuesioner tertutup . Pertanyaan yang diberikan dijawab dengan dua pilihan jawaban, yaitu “ya” dan “tidak”. 4.1.1.3. Desain Produk Hasil desain produk yang dibuat peneliti berupa kisi-kisi butir soal. Butir soal yang dibuat sebanyak 50 buah butir soal. Pada setiap butir soal tersebut lengkap dengan kolom kuesioner. Peneliti menggunakan langkah-langkah
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
prosedur pengembangan tes hasil belajar yang akan dijabarkan di pembahasan desain produk.
4.1.1.4. Validasi Desain Validasi desain dilakukan oleh lima ahli yaitu satu dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, satu dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma, satu dosen bahasa indonesia PGSD Universitas Sanata Dharma, dan dua guru kelas V SD pengampu mata pelajaran matematika. Berikut hasil validasi desain oleh 5 ahli. Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli No Validator 1 Dosen Matematika PGSD Universitas Sanata Dharma Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD Universitas Sanata 2 Dharma 3 Dosen Bahasa Indonesia PGSD Universitas Sanata Dharma 4 Guru kelas V SD Plaosan 1 5 Guru kelas V SD Dukun 1 Rerata
Rerata 2,88 2,74 3,84 3,16 3,78 3,28
4.1.1.5. Revisi Desain Perangkat tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk kelas V Sekolah Dasar telah mengalami tahap validasi oleh beberapa ahli. Validasi ahli tersebut sebagai panduan peneliti merevisi produk yang masih harus memerlukan perbaikan. Revisi produk bertujuan agar produk yang dikembangkan peneliti bisa menjadi produk yang baik dan layak diuji cobakan kepada siswa kelas V sekolah dasar. 4.1.1.6. Uji Coba Produk Peneliti melakukan penelitian di tiga sekolah dasar yang ada di kecamatan Pakem. Sekolah dasar tersebut yaitu SD N Srowolan, SD N Baratan, dan SD N Tawangharjo. Penelitian tersebut dilaksanakan pada hari Kamis 17 Desember 2015. Perserta tes uji coba tes hasil belajar adalah 60 siswa. Tes hasil belajar ini dibagi menjadi dua tipe soal, yaitu tipe soal A dan tipe soal B.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
pembagian soal berdasarkan deret tempat duduk. Peneliti akan menjabarkan hasil uji coba produk perangkat tes hasil belajar Matematika sebagai berikut. Tabel 4.2 Nomor Soal Sebelum divalidasi dan Sebaran Nomor Soal untuk Uji Coba No
1 2 3 4 5 6 7 8
9
10
Indikator 2.4.1. mengulang kembali satuan jarak 2.4.2. menuliskan satuan kecepatan 2.4.3. menunjukkan pengertian jarak 2.4.4. menunjukkan pengertian kecepatan 2.4.5. mengartikan simbol satuan jarak 2.4.6. mengartikan simbol satuan kecepatan 2.4.7. membedakan satuan jarak dan kecepatan 2.4.8. memilih urutan satuan jarak 2.4.9. menunjukkan antara hubungan satuan jarak
2.4.10. menunjukkan antara hubungan satuan kecepatan
11
2.4.11. membandingkan besar antara satuan jarak
12
2.4.12. membandingkan besar antara satuan kecepatan 2.4.13. menyisihkan beberapa satuan jarak 2.4.14. menyisihkan beberapa satuan kecepatan 2.4.15. menyeleksi beberapa satuan jarak 2.4.16. menyeleksi beberapa satuan kecepatan 2.4.17. melengkapi pernyataan
13 14 15 16 17
Nomor soal pada kisi-kisi
Tipe A
Nomor soal pada tipe A
Tipe B
Nomor soal pada tipe B
1,2
1
1
2
1
3,4
3
2
4
2
5,6
5
3
6
3
7,8
7
4
8
4
9
9
5 10
5
10 11, 12
11
6
12
6
13,14
13
7
14
7
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21
15, 17, 19, 21 22, 24, 25
8, 9, 10, 11
16, 18, 20
8, 9, 10
12, 13, 14
23
11
22, 23, 24, 25 25, 27, 28, 29, 30 31, 32, 33, 34, 35
27, 29
15, 16
32, 34
17, 18
36 37 38, 39, 40 41, 42, 43 44, 45,
71
26, 28, 30 31, 33, 35
12, 13, 14 15, 16, 17
36
18
37
19
39
20
38, 40
19, 20
21, 22
42
21
23, 24
44,
22, 23
41, 43 45,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
No
18
Indikator berhubungan dengan satuan jarak 2.4.18. melengkapi pernyataan berhubungan dengan satuan kecepatan
Nomor soal pada kisi-kisi 46, 47 48, 49, 30
Tipe A
Nomor soal pada tipe A
47
49
Tipe B
Nomor soal pada tipe B
46
25
48, 50
24, 25
4.1.1.7. Revisi Produk Produk yang sudah diuji cobakan kepada siswa kelas V selanjutnya dianalisis menggunakan program TAP. Berdasarkan hasil analisis tersebut peneliti memilih soal-soal yang valid kemudian melihat daya pembeda yang selanjutnya dilihat tingkat kesukarannya dan analisis pengecohnya. Soal-soal yang sudah valid tetapi daya pembeda dan analisis pengecohnya masih kurang baik, makan peneliti melakukan revisi ulang produk tes hasil belajar tersebut. 4.1.2. Kualitas Perangkat Tes Hasil Belajar Hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program) version 14.7.4 akan dijabarkan sebagai berikut. 4.1.2.1.
Validitas Berikut hasil uji validitas pada tipe soal A dan tipe soal B menngunakan
program TAP. 1.
Tipe Soal A Tabel 4.3 Hasil Validitas Tipe Soal A Item
Point Biserial 0,25 0,40 0,35 0,16 0,31 0,10 0,21 0,29 0,36 0,48
item 1 item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 item 8 item 9 item 10
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Item item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16 item 17 item 18 item 19 item 20 item 21 item 22 item 23 item 24 item 25
2.
Point Biserial 0,33 0,02 0,10 -0,09 0,19 0,30 0,62 0,52 0,32 0,36 0,16 0,08 0,47 0,38 0,21
Tipe Soal B Tabel 4.4 Hasil Validitas Tipe Soal B Item
Point Biser *** 0,46 0,58 0,49 0,20 0,36 -0,23 0,35 0,33 0,09 -0,32 0,62 0,07 -0,02 0,51 0,57 -0,08 0,47 0,64
item 1 item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16 item 17 item 18 item 19
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Item
Point Biser 0,49 -0,26 0,37 0,26 0,27 0,17
item 20 item 21 item 22 item 23 item 24 item 25
4.1.2.2.
Reliabiltas Berikut hasil reliabiltas pada tipe soal A dan tipe soal B menggunakan
program TAP. 1.
Tipe Soal A Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0,467 (with Spearman-Brown = 0,637)
2.
Tipe Soal B Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0,531 (with Spearman-Brown = 0,693)
4.1.2.3.
Daya pembeda
Berikut hasil uji daya pembeda tipe soal A dan tipe soal B menggunakan program TAP. 1.
Tipe Soal A Tabel 4.5 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal A Item
Disc. Index 0,22 0,11 0,34 0,26 0,11 -0,03 0,34 0,37 0,44 0,68 0,39 -0,03 -0,02 -0,01 0,23 0,39
item 1 item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Item
Disc. Index 0,79 0,59 0,04 0,39 0,19 -0,01 0,40 0,29 0,22
item 17 item 18 item 19 item 20 item 21 item 22 item 23 item 24 item 25
2.
Tipe Soal B Tabel 4.6 Hasil Daya Pembeda Tipe Soal B Item Disc. Index item 1 0,00 item 2 0,25 Item 3 0,75 Item 4 0,70 Item 5 0,15 Item 6 0,47 Item 7 -0,28 item 8 0,45 item 9 0,32 item 10 0,28 item 11 -0,38 item 12 0,68 item 13 -0,08 item 14 -0,05 item 15 0,65 item 16 0,55 item 17 0,00 item 18 0,65 item 19 0,78 item 20 0,57 item 21 -0,20 item 22 0,28 item 23 0,08 item 24 0,30 item 25 0,18
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
4.1.2.4.
Tingkat kesukaran
Berikut hasil uji tingkat kesukaran tipe soal A dan tipe soal B menggunakan program TAP. 1.
Tipe Soal A Tabel 4.7 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal A Item Item diff item 1 0,87 item 2 0,97 Item 3 0,80 Item 4 0,57 Item 5 0,93 Item 6 0,33 Item 7 0,77 item 8 0,50 item 9 0,73 item 10 0,47 item 11 0,30 item 12 0,33 item 13 0,27 item 14 0,13 item 15 0,70 item 16 0,30 item 17 0,47 item 18 0,43 item 19 0,50 item 20 0,37 item 21 0,23 item 22 0,13 item 23 0,20 item 24 0,27 item 25 0,83
2.
Tipe Soal B Tabel 4.8 Hasil Tingkat Kesukaran Tipe Soal B Item
Item diff 1,00 0,93
item 1 item 2
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Item
Item diff 0,63 0,37 0,43 0,30 0,20 0,57 0,57 0,40 0,10 0,43 0,30 0,27 0,53 0,43 0,03 0,63 0,53 0,37 0,37 0,20 0,17 0,73 0,73
Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16 item 17 item 18 item 19 item 20 item 21 item 22 item 23 item 24 item 25
4.1.2.5.
Analisis Pengecoh
Berikut hasil uji analisis pengecoh tipe soal A dan tipe soal B menggunakan program TAP. 1.
Tipe Soal A Tabel 4.9 Hasil Analisis pengecoh Tipe Soal A Item item 1 item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 item 8
A *0,867 *0,967 0,033 *0,567 0,000 0,267 0,200 0,067
B 0,033 0,000 *0,800 0,133 0,000 0,333 *0,767 0,400
77
C 0,033 0,033 0,100 0,100 0,067 *0,333 0,000 *0,500
D 0,067 0,000 0,067 0,200 *0,933 0,067 0,033 0,033
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Item item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16 item 17 item 18 item 19 item 20 item 21 item 22 item 23 item 24 item 25
A *0,733 0,233 0,333 *0,333 0,667 0,200 0,067 0,667 *0,467 0,500 0,233 0,000 0,233 *0,133 *0,200 0,133 0,033
B 0,133 0,067 0,267 0,133 0,033 *0,133 *0,700 0,000 0,033 *0,433 *0,500 0,067 *0,233 0,367 0,167 *0,267 0,033
C 0,133 0,233 *0,300 0,167 0,033 0,533 0,033 *0,300 0,100 0,033 0,200 *0,367 0,400 0,267 0,233 0,300 *0,833
D 0,000 *0,467 0,100 0,367 *0,267 0,133 0,200 0,033 0,400 0,033 0,067 0,567 0,133 0,233 0,400 0,300 0,100
Keterangan: *merupakan kunci jawaban 2.
Tipe Soal B Tabel 4.10 Hasil Analisis pengecoh Tipe Soal B Item item 1 item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16 item 17
A 0,000 0,000 0,133 *0,367 0,033 0,233 0,100 *0,567 0,100 *0,400 0,167 0,367 0,433 0,467 *0,533 0,333 0,433
B 0,000 *0,933 0,067 0,233 0,200 0,100 0,633 0,300 0,167 0,267 *0,100 0,100 0,067 *0,267 0,000 0,100 0,100
78
C *0,100 0,000 0,167 0,033 *0,433 0,367 *0,200 0,100 *0,567 0,233 0,133 0,100 *0,300 0,167 0,100 *0,433 0,433
D 0,000 0,067 *0,633 0,367 0,333 *0,300 0,067 0,033 0,167 0,100 0,600 *0,433 0,200 0,100 0,367 0,133 *0,033
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Item item 18 item 19 item 20 item 21 item 22 item 23 item 24 item 25
A 0,167 0,367 0,433 *0,367 0,000 0,200 0,167 *0,733
B *0,633 0,100 0,133 0,067 *0,200 *0,167 0,067 0,000
C 0,033 0,000 0,067 0,500 0,367 0,167 0,033 0,100
D 0,167 *0,533 *0,367 0,067 0,433 0,467 *0,733 0,167
Keterangan: *merupakan kunci jawaban 4.2. Pembahasan Pada tahap ini akan dibahas tentang pembahasan hasil penelitian berupa langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar, kualitas tes hasil belajar, dan produk akhir tes hasil belajar. 4.2.1. Langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar Berikut ini akan dijabarkan pembahasan tujuh langkah pengembangan yang meliputi potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, resvisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. 4.2.1.1. Potensi dan Masalah Berdasarkan hasil penelitian pada langkah potensi dan masalah yang ditemukan oleh peneliti, peneliti memilih potensi berupa tes hasil belajar matematika materi jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD sebagai potensi dalam penelitian ini. Alasan peneliti memilih potensi ini karena guru memerlukan contoh tes hasil belajar yang baik, yaitu tes yang valid, reliabel, memiliki daya beda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh yang baik. Selain itu potensi ini masih terdapat masalah dimana belum semua tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa diuji kualitas tesnya. Jadi peneliti mengembangkan seperangkat produk tes hasil belajar tersebut dengan memperhatikan langkah penyusunan tesnya dan kualitas tesnya. 4.2.1.2. Pengumpulan Data Berdasarkan kedua wawancara yang telah dilaksanakan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kedua guru tersebut sudah mengetahui prosedur pembuatan tes hasil belajar. Selain itu kedua guru juga sudah mengetahui syarat tes hasil
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
belajar yang baik, yaitu tes yang valid, reliabel, daya beda baik, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh yang baik. Kedua guru juga pernah melakukan pengujian untuk membuat tes yang baik,tetapi itu hanya dilakukan untuk ujian akhir semester dan dilakukan secara bersama-sama dengan kelompok guru dari sekolah yang berbeda. Jadi untuk tes hasil belajar untuk materi pelajaran tertentu guru belum melakukan pengujian sebagaimana yang harus dilakukan untuk memperoleh tes hasil belajar yang baik. Alasan guru adalah waktu yang belum memungkinkan untuk membuat tes hasil belajar yang melalui pengujian tersebut, karena dalam satu semester ada banyak sekali materi-materi yang disampaikan. Berdasarkan data hasil kuesioner tersebut dapat membantu peneliti mengetahui potensi dan masalah serta kebutuhan guru akan contoh tes hasil belajar materi pelajaran tertentu. Data hasil kuesioner bisa memperkuat data hasil wawancara tentang kebutuhan guru. Selain itu peneliti bisa langsung mengetahui fakta di lapangan dan tidak hanya memperkirakan masalah yang terjadi atas potensi dari peneltian ini. 4.2.1.3. Desain Produk Peneliti membuat desain produk tes hasil belajar sesuai dengan prosedur pengembangan tes hasil belajar pada tes objektif pilihan ganda (Mardapi, 2008: 88-97). Pembuatan desain produk diawali dengan menentukan tujuan tes, yaitu tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD. Selanjutnya peneliti membuat indikator yang dikembangkan dari kompetensi
tersebut.
Selain
itu
indikator-indikator
yang
dikembangkan
berdasarkat taksonomi Bloom (revisi), yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis menilai, dan mencipta. Pada pembuatan kisi-kisi butir soal ini, peneliti juga menentukan banyak soal yang mudah, sedang, dan sukar. Perbandingan kriteria soal yang peneliti buat adalah 25% soal kriteria mudah (mengingat dan memahami), 50% kriteria soal sedang (menerapkan dan menganalisis), dan 25% kriteria soal sukar (menilai dan mencipta). Penyususn kisi-kisi butir soal juga disertai dengan kunci jawaban.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
4.2.1.4. Validasi Desain Validasi desain dilakukan dengan cara validasi isi. Validitas isi menyatakan apakah tes sudah mencakup sampel yang representatif dari domain perilaku yang diukur (Sugiyono,2010 : 176). Validasi ini dilakukan oleh lima ahli yaitu satu dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma, satu dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma, satu dosen bahasa indonesia PGSD Universitas Sanata Dharma, dan dua guru kelas V SD pengampu mata pelajaran matematika. Validasi tersebut dilakukan guna memberikan nilai dan komentar terhadap butir soal tes hasil belajar. Berdasarkan validasi lima ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perangkat tes hasil belajar matematika telah memenuhi kriteria kalayakan tes yang baik karena telah melewati tahap validasi oleh ahli. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan skor dan konversi skor melalui hasil validasi yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.11 Konversi Skor Hasil Validasi oleh Ahli No Validator 1 Dosen Matematika PGSD Universitas Sanata Dharma Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD Universitas 2 Sanata Dharma Dosen Bahasa Indonesia PGSD Universitas Sanata 3 Dharma 4 Guru kelas V SD Plaosan 1 5 Guru kelas V SD Dukun 1 Rerata
Rerata Kriteria 2,88 cukup baik 2,74 cukup baik 3,84 3,16 3,78 3,28
sangat baik baik sangat baik baik
Berdasarkan tabel konversi skor hasil validasi di atas, dapat dijabarkan bahwa dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma memberikan skor 2,88 dengan kriteria “cukup baik”, dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma memberika skor 2,74 dengan kriteria “cukup baik”, dosen bahasa indonesia PGSD Universitas Sanata Dharma memberikan skor 3,84 dengan kriteria “sangat baik”, guru kelas V SD N Plaosan 1 memberikan skor 3,16 dengan kriteria “baik”, dan yang terakhir guru SD N Dukun 2 memberikan skor 3,78 dengan kriteria “sangat baik”. Rata-rata dari skor validasi kelima ahli tersebut adalah 3,28 dengan kriteria “sangat baik”. Soal yang diujicobakan adalah
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
soal yang mencapai nilai minimal 2,9 atau kategori “baik”, sedangkan soal yang belum mencapai nilai tersebut maka soal tersebut akan direvisi terlebih dahulu. 4.2.1.5. Revisi Desain Berdasarkan kuesioner dan komentar para ahli ada beberapa soal yang masih perlu direvisi kembali. Banyak tata bahasa yang masih perlu diperbaiki karena belum sesuai dengan ketentuan tata bahasa yang baik. Urutan pilihan jawaban masih belum urut sehingga perlu diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar. Adapula masukan tentang petunjuk pengisian kuesioner yang tidak diberi petunjuk pengisiannya. Masukan-masukan tersebut akhirnya digunakan peneliti dalam merevisi ulang butir soal yang ada dalam kisi-kisi soal tes hasil belajar matematika materi mengenal jarak dan kecepatan. Butir-butir soal yang telah direvisi kemudian disusun menjadi seperangkat tes hasil belajar matematika. Tes hasil belajar tersebut dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe soal A dan tipe soal B yang kemudian diujikan sebagai uji coba produk tes hasil belajar. 4.2.1.6. Uji Coba Produk Uji coba produk yang telah dilaksanakan oleh 60 siswa kelas V SD di tiga sekolah yang berbeda berjalan lancar. Siswa yang melaksanakan uji coba produk dengan mengerjakan soal tes hasil pilihan ganda terlihat sangat serius dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan tes hasil belajar tersebut. Para siswa mengerjakan tes hasil belajar dengan diacak tipe soal yang dikerjakannya, sehingga mengurangi kemungkinan para siswa untuk saling bertanya dengan teman yang dekat dengan meja belajarnya. Tipe soal yang terdiri dari tipe soal A dan tipe soal B dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9. 4.2.1.7. Revisi Produk Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan TAP ditemukan 4 soal dari 19 soal valid yang daya pembedanya kurang baik, sehingga dibutuhkan revisi guna mendapatkan tes hasil belajar yang lebih baik lagi. Selain itu ada 10 soal yang pengecohnya belum berfungsi dengan baik, sehingga pengecoh jawaban pada soal tersebut direvisi guna mendapat soal dengan jawaban pengecoh yang baik. Hasil revisi produk tes hasil belajar baik tipe soal A dan tipe soal B kemudian dijadikan satu kesatuan ke dalam sebuah
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
protipe buku kumpulan soal tes hasil belajar jenis pilihan ganda materi mengenal jarak dan kecepatan untuk siswa kelas V SD. 4.2.2. Kualitas produk tes hasil belajar Kualitas produk tes hasil belajar yang dibahas meliputi validitas, reliabiltas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. 4.2.2.1.
Validitas Validitas yang dibahas meliputi validitas isi dan validitas empiris.
1.
Validitas isi Validitas isi dilakukan pada tahap pengembangan validasi desain yang
dilakukan oleh para ahli. Hasil dan pembahasan ada pada pembahasan validasi desain tepatnya pada langkah-langkah pengembangan produk tes hasil belajar matematika materi mengenal jarak dan kecepatan. 2.
Validitas Empiris Validitas empiris adalah tingkat ketepatan suatu instrumen untuk mengukur
hal-hal yang akan diukur, apakah sudah mewakili kriteria yang akan diukur dengan instrumen dengan melihat kecocokan instrumen dengan yang akan diteliti (Sukmadinata, 2008: 229). Validitas empiris digunakan untuk memvalidasi produk tes hasil belajar berupa tes pilihan ganda. Peneliti memberikan soal tes tersebut kepada siswa kelas V di SD N Srowolan, SD N Tawangharjo, dan SD N Baratan. Peneliti menggunakan teknik korelasi point biserial dengan menggunakan program TAP (Test Analysis Program) version 14.7.4. Item yang dapat dikatakan valid adalah item yang mempunyai nilai rhitung > rtabel dengan atas dasar taraf signifikasi yang digunakan sebesar 5% atau 0,05. Rhitung adalah r yang diperoleh dari hasil TAP sama dengan atau lebih besar dari r dalam tabel signifikasi. Bilangan-bilangan yang membatasi signifikan tidaknya sesuatu nilai r sangat tergantung N atau jumlah peserta tes. (Hadi, 2004: 246-247) Berikut adalah pembahasan validitas konstruk yang menggunakan validitas empiris pada tipe soal A dan tipe soal B.
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
A.
Tipe Soal A Peneliti membandingkan hasil hitung validitas yang tertera pada tabel 4.2
dengan r
tabel
pada taraf signifikan 5% untuk jumlah peserta tes 30 siswa yaitu
0,36. Berikut hasil perbandingan tipe soal A dengan r tabel taraf signifikan 5%. Tabel 4.12 Pembahasan Validitas Tipe Soal A Point r tabel Item Keterangan Biser 5% item 1 0,25 0.36 tidak valid item 2 0,40 0.36 valid Item 3 0,35 0.36 tidak valid Item 4 0,16 0.36 tidak valid Item 5 0,31 0.36 tidak valid Item 6 0,10 0.36 tidak valid Item 7 0,21 0.36 tidak valid item 8 0,29 0.36 tidak valid item 9 0,36 0.36 valid item 10 0,48 0.36 valid item 11 0,33 0.36 tidak valid item 12 0,02 0.36 tidak valid item 13 0,10 0.36 tidak valid item 14 -0,09 0.36 tidak valid item 15 0,19 0.36 tidak valid item 16 0,30 0.36 tidak valid item 17 0,62 0.36 valid item 18 0,52 0.36 valid item 19 0,32 0.36 tidak valid item 20 0,36 0.36 valid item 21 0,16 0.36 tidak valid item 22 0,08 0.36 tidak valid item 23 0,47 0.36 valid item 24 0,38 0.36 valid item 25 0,21 0.36 tidak valid Berdasarkan tabel 4.12 tipe soal A memiliki soal yang valid sebanyak 8 butir soal pada soal nomor 2, 9, 10, 17, 18, 20, 23, dan 24. Tipe soal A memiliki soal yang tidak valid sebanyak 17 butir soal yaitu soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 21, 22, dan 25. Hasil rhitung soal-soal yang tidak valid ada beberapa yang mendekati rtabel 0,36 dan beberapa terlampau jauh dari rtabel 0,36.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Peneliti tidak memperbaiki soal-soal yang tidak valid dan hanya menggunakan soal-soal yang valid sebagai tes hasil belajar. Tipe soal A yang digunakan sebagai tes hasil belajar sebnanyak 8 butir soal. B.
Tipe Soal B Peneliti membandingkan hasil hitung validitas yang tertera pada tabel 4.2
dengan r
tabel
pada taraf signifikan 5% untuk jumlah peserta tes 30 siswa yaitu
0,36. Berikut hasil perbandingan tipe soal B dengan r tabel taraf signifikan 5%. Tabel 4.13 Pembahasan Validitas Tipe Soal B Point r tabel Item Keterangan Biser 5% item 1 *** 0.36 tidak valid item 2 0,46 0.36 valid Item 3 0,58 0.36 valid Item 4 0,49 0.36 valid Item 5 0,20 0.36 tidak valid Item 6 0,36 0.36 valid Item 7 -0,23 0.36 tidak valid item 8 0,35 0.36 tidak valid item 9 0,33 0.36 tidak valid item 10 0,09 0.36 tidak valid item 11 -0,32 0.36 tidak valid item 12 0,62 0.36 valid item 13 0,07 0.36 tidak valid item 14 -0,02 0.36 tidak valid item 15 0,51 0.36 valid item 16 0,57 0.36 valid item 17 -0,08 0.36 tidak valid item 18 0,47 0.36 valid item 19 0,64 0.36 valid item 20 0,49 0.36 valid item 21 -0,26 0.36 tidak valid item 22 0,37 0.36 valid item 23 0,26 0.36 tidak valid item 24 0,27 0.36 tidak valid item 25 0,17 0.36 tidak valid Berdasarkan tabel 4.13 tipe soal B memiliki soal yag valid sebanyak 11 butir soal pada soal nomor 2, 3, 4, 6, 2, 15, 16, 18, 19, 20, dan 24. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 14 butir soal pada soal nomor 1, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
14, 17, 21, 23, 24, dan 25. Hasil rhitung soal-soal yang tidak valid ada beberapa yang mendekati rtabel 0,36 dan beberapa terlampau jauh dari rtabel 0,36. Peneliti tidak memperbaiki soal-soal yang tidak valid dan hanya menggunakan soal-soal yang valid sebagai tes hasil belajar. Tipe soal A yang digunakan sebagai tes hasil belajar sebnanyak 11 butir soal. 4.2.2.2.
Reliabiltas Berikut adalah pembahasan reliabiltas tipe soal A dan tipe soal B.
1.
Tipe Soal A Reliabiltas tipe soal A dapat dilihat dari Split-Half (Odd/Even) Reliability =
0,467 (with Spearman-Brown = 0,637). Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode belah dua (Split-Half Method). Pembagian dilakukan dengan patokan ganjil dan genap. Tipe soal memiliki reliabiltas sebesar 0,467. Tipe soal A memiliki reabilitas dengan kriteria “cukup” berdasarkan kriteria Arikunto (2003: 75). 2.
Tipe Soal B Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0,531 (with Spearman-Brown = 0,693).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode belah dua (Split-Half Method). Pembagian dilakukan dengan patokan ganjil dan genap. Tipe soal memiliki reliabilitas sebesar 0,531. Tipe soal B memiliki reabilitas dengan kriteria “cukup” berdasarkan kriteria Arikunto (2003: 75). 4.2.2.3.
Daya Pembeda
Berikut pembahasan daya pembeda tipe soal A dan tipe soal B. 1.
Tipe Soal A Hasil daya pembeda tipe soal A dapat dilihat pada tabel 4. 5. Daya pembeda
yang dianalisis dalam penelitian ini hanya pada butir soal yang valid. Tipe soal A memiliki soal yang valid sebanyak 8 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria daya pembeda. Tabel 4.14 Pembahasan Daya Pembeda Tipe Soal A No 1 2 3
Kategori Nomor soal Sangat memuaskan (0,40 – 9,10, 17, 18, 23 1,00) Memuaskan (0,30 – 0,39) 20 Tidak memuaskan (0, 20 – 24
86
Keputusan Diterima Diterima Ditolak/ direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
No 4
Kategori 0,29) Sangat tidak memuaskan 2 (0,00 – 0,19)
Nomor soal
Keputusan Ditolak/ direvisi
Berdasarkan tabel 4.14 tipe soal A dengan kriteria “sangat memuaskan” daya pembedanya dan “diterima” sebanyak 5 buitr soal, soal dengan kriteria “memuakan” daya pembedanya dan diterima sebanyak 1 butir soal, soal dengan kriteria “tidak memuaskan” daya pembedanya dan dengan keputusan ditolak atau bisa direvisi sebanyak 1 butir soal, dan yang terakhir soal dengan kriteria “sangat tidak memuaskan” daya pembedanya dan dengan keputusan ditolak atau masih bisa direvisi sebanyak 1 butir soal. Peneliti merevisi sebanyak 2 butir soal pada kriteria tidak memuaskan” dan “sangat tidak memuaskan” daya pembedanya agar bisa lebih maksimal dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Jadi tipe soal A memiki 8 butir soal sebagai soal tes hasil belajar. 2.
Tipe Soal B Hasil daya pembeda tipe soal B dapat dilihat pada tabel 4.6. Daya pembeda
yang dianalisis dalam penelitian ini hanya pada butir soal yang valid. Tipe soal B memiliki soal yang valid sebanyak 11 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria daya pembeda. Tabel 4.15 Pembahasan Daya Pembeda Tipe Soal B No Kategori Nomor soal Keputusan 1 Sangat memuaskan (0,40 3, 4, 6, 12, 15, 16, 18, Diterima – 1,00) 19, 20 Diterima 2 Memuaskan (0,30 – 0,39) Ditolak/ direvisi 3 Tidak memuaskan (0, 20 2, 22 – 0,29) Ditolak/ direvisi 4 Sangat tidak memuaskan (0,00 – 0,19) Berdasarkan tabel 4.14 tipe soal B dengan kriteria “sangat memuaskan” daya pembedanya dan “diterima” sebanyak 10 buitr soal, soal dengan kriteria “memuakan” daya pembedanya dan diterima sebanyak 0 butir soal, soal dengan kriteria “tidak memuaskan” daya pembedanya dan dengan keputusan ditolak atau bisa direvisi sebanyak 2 butir soal, dan yang terakhir soal dengan kriteria “sangat tidak memuaskan” daya pembedanya dan dengan keputusan ditolak atau masih
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
bisa direvisi sebanyak butir soal. Peneliti merevisi sebanyak 2 butir soal pada kriteria tidak memuaskan” daya pembedanya agar bisa lebih maksimal dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Jadi tipe soal B memiki 11 butir soal sebagai soal tes hasil belajar 4.2.2.4.
Tingkat Kesukaran
Berikut adalah pembahasan tingkat kesukaran tipe soal A dan tipe soal B. 1.
Tipe Soal A Hasil tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 4.7. Peneliti hanya
menganalisis butir soal yang valid. Tipe soal A memiliki soal yang valid sebanyak 8 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria tingkat kesukaran. Tabel 4.16 Pembahasan Tingkat Kesukaran Tipe Soal A No Kriteria Nomor Soal 1 Mudah (0,71 – 1,00) 2, 9 2 Sedang (0,31 – 0,70) 10, 17, 18, 20 3 Sulit (0,00 – 0,30) 23, 24 Berdasarkan tabel 4.16 tipe soal A memiliki soal yang mudah sebanyak 2 butir soal yaitu pada nomor soal 2 dan 9. Soal pada kriteria ini menempati 25% dari 8 butir soal. Tipe soal A memiliki soal pada kriteria sedang sebanyak 4 butir soal yaitu pada nomor 10, 17, 18, dan 20. Soal pada kriteria sedang ini menempati 50 % dari 8 butir soal. Tipe soal A memiliki soal pada kriteria sulit sebanyak 2 soal yaitu pada soal nomor 23 dan 24. Soal pada kriteria sulit ini menempati 25% dari 8 butir soal. Proporsi soal dengan kriteria mudah, sedang, dan sulit pada tipe soal A adalah 25%, 50%, dan 25%. 2.
Tipe Soal B Hasil tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 4.8. Peneliti hanya
menganalisis butir soal yang valid. Tipe soal A memiliki soal yang valid sebanyak 11 butir soal. Berikut nomor soal berdasarkan kriteria tingkat kesukaran. Tabel 4.17 Pembahasan Tingkat Kesukaran Tipe Soal B No Kriteria Nomor Soal 1 Mudah (0,71 – 1,00) 2 2 Sedang (0,31 – 0,70) 3, 4, 12, 15, 16, 18, 19, 20, 3 Sulit (0,00 – 0,30) 6, 22
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Berdasarkan tabel 4.17 tipe soal B memiliki soal yang mudah sebanyak 1 butir soal yaitu pada nomor soal 2. Soal pada kriteria ini menempati 9% dari 11 butir soal. Tipe soal B memiliki soal pada kriteria sedang sebanyak 4 butir soal yaitu pada nomor 3, 4, 12, 15, 16, 18, 19, dan 20. Soal pada kriteria sedang ini menempati 73% dari 11 butir soal. Tipe soal B memiliki soal pada kriteria sulit sebanyak 2 soal yaitu pada soal nomor 6 dan 22. Soal pada kriteria sulit ini menempati 18% dari 11 butir soal. Proporsi soal dengan kriteria mudah, sedang, dan sulit pada tipe soal B adalah 9%, 73%, dan 18%. Jumlah tingkat kesukaran tipe soal A dan tipe soal B yaitu mudah sebanyak 3 soal (16%), sedang sebanyak 12 soal (63%), dan sulit sebanyak 4 soal (21%). Hasil pada analisis tingkat kesukaran tidak bisa sesuai dengan target awal berkaitan tingkat kesukaran yang dibagi 25% mudah, 50% sedang, dan 25% sulit. 4.2.2.5.
Analisis Pengecoh
Pengecoh atau distracters yaitu option yang tidak merupakan jawaban yang benar (Arifin, 1990: 35). Kriteria pengecoh yang baik adalah apabila pengecoh tersebut dipilih oleh minimal 5% dari peserta tes. Misalnya peserta tes berjumlah 30 orang, maka 5% dari 30 orang siswa adalah sekitar 2 orang yang memilih jawaban pengecoh tersebut. (Uno H B & Satria K, 2012 : 180). Berikut adalah pembahasan analisis pengecoh tipe soal A dan tipe soal B. 1.
Tipe Soal A Tabel analisis pengecoh dapat dililihat pada tabel 4.9. Soal yang dianalisis
pengecohnya adalah soal yang valid dan tidak ada tanda bintang (*). Tanda bintang (*) pada option merukan tanda bahwa opion tersebut adalah kunci jawaban. Tipe soal A memiliki soal valid sebanyak 8 butir soal. Analis soal berdasarkan kriteria pengecoh yang baik yaitu 5% atau 0,05. Jadi batas pengecoh yang baik ada pada batas 0,05 untuk setiap option. Skor di bawah 0,05 akan direvisi. Berikut analisis pengecoh tipe soal A pada soal yang valid.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Tabel 4.18 Analisis Pengecoh Tipe Soal A pada Soal Yang Valid Dengan Daya Pembeda Yang Baik Item item 2 item 9 item 10 item 17 item 18 item 20 item 23 item 24
A
B
C
D
*0,967 *0,733 0,233 *0,467 0,500 0,000 *0,200 0,133
0,000 0,133 0,067 0,033 *0,433 0,067 0,167 *0,267
0,033 0,133 0,233 0,100 0,033 *0,367 0,233 0,300
0,000 0,000 *0,467 0,400 0,033 0,567 0,400 0,300
Pengecoh yang belum berfungsi B, C, D D B C, D A -
Berdasarkan tabel 4.18 tipe soal A memiliki soal valid yang pengecohnya berfungsi dengan ditunjukkan pada nomor 10, 23, dan 24. Empat (4) butir soal tersebut sudah memenuhi kriteria 5% pemilih. Sedangkan soal nomor soal 2, 9, 17, 18, dan 20 belum memenuhi kriteria 5% pemilih. Hal ini dapat diatasi dengan merevisi pilihan jawaban sehingga kedepannya dapat diujikan kembali. 2.
Tipe Soal B Tabel analisis pengecoh dapat dililihat pada tabel 4.10. Soal yang dianalisis
pengecohnya adalah soal yang valid dan tidak ada tanda bintang (*). Tanda bintang (*) pada option merukan tanda bahwa opion tersebut adalah kunci jawaban. Tipe soal B memiliki soal valid sebanyak 11 butir soal. Analis soal berdasarkan kriteria pengecoh yang baik yaitu 5% atau 0,05. Jadi batas pengecoh yang baik ada pada batas 0,05 untuk setiap option. Skor di bawah 0,05 akan direvisi. Berikut analisis pengecoh tipe soal A pada soal yang valid. Tabel 4.19 Analisis Pengecoh Tipe Soal B pada Soal Yang Valid Dengan Daya Pembeda Yang Baik Item
item 2 Item 3 Item 4 Item 6
A
0,000 0,133 *0,367 0,233
B
C
D
*0,933
0,000
0,067
Pengecoh yang belum berfungsi A, C
0,067 0,233 0,100
0,167 0,033 0,367
*0,633 0,367 *0,300
C -
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Item item 12 item 15 item 16 item 18 item 19 item 20 item 22
A
B
C
D
0,367 *0,533 0,333 0,167 0,367 0,433 0,000
0,100 0,000 0,100 *0,633 0,100 0,133 *0,200
0,100 0,100 *0,433 0,033 0,000 0,067 0,367
*0,433 0,367 0,133 0,167 *0,533 *0,367 0,433
Pengecoh yang belum berfungsi B C C A
Berdasarkan tabel 4.18 tipe soal B memiliki soal valid yang pengecohnya berfungsi dengan ditunjukkan pada nomor 3, 6, 12, 16, dan 20. Lima (5) butir soal tersebut sudah memenuhi kriteria 5% pemilih. Sedangkan soal pada nomor soal 2, 4, 15, 18, 19 dan 22 belum memenuhi kriteria 5% pemilih. Hal ini dapat diatasi dengan merevisi pilihan jawaban sehingga kedepannya dapat diujikan kembali. 4.2.3. Produk Akhir Pada produk akhir ini akan dibahas mengenai analisis keseluruhan kualitas tes hasil belajar tipe soal A dan tipe soal B. Selain itu peneliti juga akan membahas tentang sampul dan isi perangkat tes hasil belajar. 4.2.3.1.
Tipe Soal A
Tabel 4.20 Nomor Soal Sebelum Divalidasi, untuk Uji Coba, Dan Hasil
1
-
-
-
3,4
3
2
2
2*
2*
5,6
5
3
-
-
-
7,8
7
4
-
-
-
9
9
5
-
-
-
Nomor soal
mudah
91
Tingkat berfikir
1
Tingkat kesukaran
1,2
Mengingat
mengulang kembali satuan jarak menuliskan satuan kecepatan menunjukkan pengertian jarak menunjukkan pengertian kecepatan mengartikan simbol satuan
M e m ah a mi
5
Pengecoh baik
4
Daya pembeda baik
3
Soal valid
2
Nomor soal pada tipe A
1
Indikator
No
Tipe A
Analisis Tipe Soal A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal valid
Daya pembeda baik
Pengecoh baik
-
-
-
-
Tingkat berfikir
Nomor soal pada tipe A
-
Tingkat kesukaran
Tipe A
No
Nomor soal
Indikator
92
jarak
10
11
12
13
14
15
16
17
18
menunjukkan antara hubungan satuan kecepatan membandingkan besar antara satuan jarak membandingkan besar antara satuan kecepatan menyisihkan beberapa satuan jarak menyisihkan beberapa satuan kecepatan menyeleksi beberapa satuan jarak menyeleksi beberapa satuan kecepatan melengkapi pernyataan berhubungan dengan satuan jarak melengkapi pernyataan berhubungan dengan satuan
11
6
-
-
-
13,14
13
7
-
-
-
25, 27, 28, 29, 30
15 , 17 , 19 , 21 22 , 24 , 25 27 , 29
31, 32, 33, 34, 35
32 , 34
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21
22, 23, 24, 25
Mudah, sedang 8, 9, 10, 11
9, 10
9, 10
9*, 10
12, 13, 14
-
-
-
15, 16
-
-
-
17, 18
17, 18
17, 18
17*, 18*
-
-
-
36
-
-
37
37
19
-
-
-
38, 39, 40
39
20
20
20
20*
41, 42, 43
41 , 43
21, 22
-
-
-
44, 45, 46, 47
45 , 47
23, 24
48, 49, 30
49
25
Menerapkan
9
menunjukkan antara hubungan satuan jarak
11, 12
Sedang , sedang
Sedang
92
Menganalisis
8
10
Mengevaluasi
7
mengartikan simbol satuan kecepatan membedakan satuan jarak dan kecepatan memilih urutan satuan jarak
Sulit, sulit
23, 24
23, 24*
23, 24
-
-
-
Mencipta
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal valid
Daya pembeda baik
Pengecoh baik
25
8
8
8
Tingkat berfikir
Nomor soal pada tipe A
25
Tingkat kesukaran
Tipe A
No
Nomor soal
Indikator
93
kecepatan Jumlah
50
Keterangan: (-) di drop atau tidak digunakan kembali, (*) direvisi
Berdasarkan tabel 4.20 tipe soal A memiliki indikator yang tidak gugur sebanyak 5 dari 18 indikator yang ada. Indikator-indikator yang gugur sudah terwakili oleh indikator-indikator yang tidak gugur dalam tahap berfikir berdasarkan taksonomi Bloom (revisi), kecuali pada tahap berfikir memahami. Pada tahap berfikir ini 4 indikatornya gugur semua. Indikator-indikator yang tidak gugur adalah indikator 2, 9, 12, 15, dan 17. Soal yang valid, daya pembeda dan pengecoh baik sebanyak 1 butir soal yaitu pada soal nomor 10 dan 23. Soal yang valid, daya pembeda baik tetapi pengecoh harus direvisi sebanyak 4 butir soal yaitu pada soal nomor 9, 17, 18, dan 20. Soal yang valid, daya pembeda harus direvisi, dan pengecoh berfungsi baik sebanyak 1 butir soal yaitu pada soal nomor 24. Soal yang valid, daya pembeda harus direvisi, dan pengecoh harus direvisi sebanyak 1 butir soal yaitu pada nomor soal 2. 4.2.3.2.
Tipe Soal B Tabel 4.21 Nomor Soal Sebelum Divalidasi, untuk Uji Coba, Dan Hasil
4
5
-
-
3,4
4
2
2
2*
2*
5,6
6
3
3
3
3
7,8
8
4
4
4
4*
9
-
-
-
-
-
mudah sedang
Nomor soal
Tingkat berfikir
-
Tingkat kesukaran
1
Nomor soal pada tipe B
2
Tipe B
1,2
Mengingat
mengulang kembali satuan jarak menuliskan satuan kecepatan menunjukkan pengertian jarak menunjukkan pengertian kecepatan mengartikan simbol satuan jarak
sedang
93
Mem aham i
3
Pengecoh baik
2
Daya pembeda baik
1
Indikator
No
Soal valid
Analisis Tipe Soal B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11, 12
12
6
6
6
6
13,14
14
7
-
-
-
9
menunjukkan antara hubungan satuan jarak
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21
16 , 18 , 20
8, 9, 10
-
-
-
10
menunjukkan antara hubungan satuan kecepatan
22, 23, 24, 25
23
11
-
-
-
12
13
14
15
16
17
18
membandingkan besar antara satuan jarak
membandingkan besar antara satuan kecepatan menyisihkan beberapa satuan jarak menyisihkan beberapa satuan kecepatan menyeleksi beberapa satuan jarak menyeleksi beberapa satuan kecepatan melengkapi pernyataan berhubungan dengan satuan jarak melengkapi pernyataan berhubungan dengan satuan kecepatan
31, 32, 33, 34, 35
26 , 28 , 30 31 , 33 , 35
Menerapkan sedang
12, 13, 14
12
12
12
15, 16, 17
15, 16
15, 16
15*, 16
18
18
18
18*
-
-
-
19, 20
19, 20
19*, 20
-
-
-
Sedang , sedang
Menganalisis
11
25, 27, 28, 29, 30
sedang 36
36
37
-
-
38, 39, 40
38 , 40
19, 20
41, 42, 43
42
21
44, 45, 46, 47
44 , 46
22, 23
22
22*
22*
48, 49, 30
48 , 50
24, 25
-
-
-
Sedang , sedang
Mengevaluasi
8
sulit
sulit
Mencipta
7
Tingkat berfikir
Pengecoh baik
-
Tingkat kesukaran
Daya pembeda baik
-
Nomor soal pada tipe B 5
mengartikan simbol satuan kecepatan membedakan satuan jarak dan kecepatan memilih urutan satuan jarak
Tipe B 10
6
Nomor soal 10
No
Indikator
Soal valid
94
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daya pembeda baik
Pengecoh baik
25
11
11
11
Tingkat berfikir
Soal valid
25
Tingkat kesukaran
Nomor soal pada tipe B
50
Jumlah
Tipe B
No
Nomor soal
Indikator
95
Keterangan: (-) di drop atau tidak digunakan kembali, (*) direvisi Berdasarkan tabel 4.20 tipe soal B memiliki indikator yang tidak gugur sebanyak 9 dari 18 indikator yang ada. Indikator-indikator yang gugur sudah terwakili oleh indikator-indikator yang tidak gugur dalam tahap berfikir berdasarkan taksonomi Bloom (revisi), kecuali pada tahap berfikir menerapkan. Pada tahap berfikir ini 4 indikatornya gugur semua. Indikator-indikator yang tidak gugur adalah indikator 2, 3, 4, 7, 11, 12, 13, 15, dan 17. Soal yang valid, daya pembeda dan pengecoh baik sebanyak 5 butir soal yaitu pada soal nomor 3, 6, 12, 16, dan 20. Soal yang valid, daya pembeda baik tetapi pengecoh harus direvisi sebanyak 4 butir soal yaitu pada soal nomor 4, 15, 18, dan 19. Soal yang valid, daya pembeda harus direvisi, dan pengecoh berfungsi baik sebanyak 0. Soal yang valid, daya pembeda harus direvisi, dan pengecoh harus direvisi sebanyak 2 butir soal yaitu pada nomor soal 2 dan 22. Soal tipe A dan soal tipe B yang baik akan dijadikan satu menjadi prototipe soal tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. Jadi jumlah keseluruhan soal yang akan dimasukkan ke dalam produk prototipe tes hasil belajar berjumlah 19 soal dengan 4 soal yang harus direvisi ulang karena daya pembeda yang kurang baik dan 10 soal yang pengecohnya harus direvisi ulang karena belum berfungsi dengan baik. Jumlah tingkat kesukaran yaitu mudah sebanyak 3 soal (16%), sedang sebanyak 12 soal (63%), dan sulit sebanyak 4 soal (21%). Produk yang berupa perangkat tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD dicetak dalam kertas berukuran A4 atau 21 cm x 29,7 cm. Berikut urian dari penjelasan komponen-komponen yang terdapat dalam perangkat tes hasil belajar yang dikembangkan.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
4.2.3.3. Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika Sampul produk ini berjudul “Prototipe Soal Matematika Kompetensi Dasar Mengenal Jarak Dan Kecepatan Untuk Guru Kelas V SD/MI”. Sampul halaman depan dicetak dalam kertas ivory 230. 4.2.3.4. Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika Perangkat tes hasil belajar matematika yang disusun memiliki beberapa komponen yaitu, (a) identitas soal berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan, (b) indikator, (c) soal tes hasil belajar matematika, (d) kunci jawaban, (e) ranah kognitif yang diukur, dan (f) tingkat kesukaran. Soal tes hasil belajar yang sebelumnya dibuat dalam dua tipe soal, kemudian dijadikan satu setelah melalui hasil analisis menggunakan program TAP version 14.7.4. soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel, daya pembeda yang baik minimal setelah dilakukan revisi, tingkat kesukran, dan pengecoh yang baik jika disatukan sebanyak 19 butir soal. Isi perangkat tes hasil belajar matematika untuk kelas V SD dicetak dalam kertas HVS 80 gr.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN Bab V ibi membahas tentang kesimpulan, keterbatasan pengembangan, dan saran. 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Perangkat tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan untuk kelas V SD dikembangkan berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan yang telah diadaptasi dari model pengembangan Sugiyono (2012) yang meliputi tujuh langkah pengembangan, yaitu (1) potensi masalah berupa tes hasil belajar matematika yang belum melalui pengujian validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V di dua sekolah yang berbeda, (2) pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara terhadap dua guru di SD N P dan SD N D, (3) desain produk yang disusun sesuai dengan prosedur pengembangan tes, (4) validasi desain yang dilakukan oleh lima ahli yang terdiri dari tiga dosen PGSD Universitas Sanata Dharma dan dua guru kelas V dari dua sekolah yang berbeda, (5) revisi desain dilakukan berdasarkan saran dan komentar diberikan oleh ahli, (6) uji coba produk dilakukan di SD N Srowolan, SD N Tawangharjo, dan SD N Baratan, dan (7) revisi produk dilakukan dengan memperbaiki butir soal valid yang daya pembedanya kurang baik dan pengecohnya kurang berfungsi dengan baik. 5.1.2. Kualitas perangkat tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan berdasarkan expert judgment termasuk “baik” dengan rerata 3,28. Tipe soal A yang lulus uji validitas dengan taraf sinifikan 5% sebanyak 8 butir soal, sedangkan soal tipe B sebanyak 11 butir soal. Tipe soal A memiliki reliabiltas sebesar 0,467 yang tergolong “cukup”, sedangkan tipe soal B memiliki reliabilitas tidak jauh beda dengan tipe soal A yaitu 0,531 yang tergolong “cukup”. Tipe soal A memiliki daya beda yang diterima sebanyak 6 butir soal,
97 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
sedangkan 2 butir soal lainnya harus direvisi terlebih dahulu. Berbeda dengan tipe soal B yang memiliki daya beda yang diterima sebanyak 9 butir soal, sedangkan 2 butir soal lainnya harus direvisi terlebih dahulu. Tipe soal A dan B memiki soal yang sulit sebanyak 4 butir soal yang masing-masing tipe sebanyak 2 butir soal. Tipe soal A memiliki pengecoh yang harus direvisi option-nya sebanyak 5 butir soal dan tipe soal B sebanyak 6 butir soal. Berdarkan hasil analisis kedua tipe soal tersebut soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel, daya pembeda yang diterima dan direvisi, tingkat kesukaran dan pengecoh yang baik jika disatukan sebanyak 19 butir soal. Soal tipe A dan soal tipe B yang baik akan dijadikan satu menjadi prototipe soal tes hasil belajar matematika materi mengenal satuan jarak dan kecepatan. Jadi jumlah keseluruhan soal yang akan dimasukkan ke dalam produk prototipe tes hasil belajar berjumlah 19 soal dengan 4 soal yang harus direvisi ulang karena daya pembeda yang kurang baik dan 10 soal yang pengecohnya harus direvisi ulang karena belum berfungsi dengan baik. 5.2. Keterbatasan Pengembangan Produk perangkat tes hasil belajar yang dikembangkan mempunyai beberapa keterbatasan. 5.2.1. Penelitian hanya menggunakan tujuh langkah dari sepuluh langkah menurut Sugiyono (2012) karena keterbatasan waktu. 5.2.2. Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah divalidasi oleh ahli dan direvisi sesuai saran, belum divalidasi kembali untuk memperoleh soal valid secara isi. 5.2.3. Beberapa soal gugur sehingga tidak bisa mewakili indikator yang ada. 5.2.4. Soal yang valid dengan daya pembeda yang harus direvisi serta pengecoh yang harus direvisi tidak dilakukan pengujian kembali untuk melihat keberhasilan hasil revisi karena keterbatasan waktu. 5.2.5. Beberapa indikator yang gugur belum diperbaiki dan diujikan kembali. 5.3. Saran Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan perangkat tes hasil belajar matematika adalah:
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
5.3.1. Penelitian menggunakan 8 langkah pengembangan tes hasil belajar agar produk yang telah direvisi bisa diujikan kembali. 5.3.2. Butir soal hasil revisi desain sebaiknya divalidasi kembali kepada para ahli agar mengetahui butir soal yang sudah baik. 5.3.3. Soal yang gugur diganti atau diperbaiki dan diujikan kembali agar memperoleh butir soal yang baik. 5.3.4. Soal yang telah direvisi sebaiknya diujicobakan kembali kepada siswa agar mengetahui kualitas butir soal yang telah direvisi. 5.3.5. Indikator yang gugur sebaiknya diperbaiki dan diujocobakan kembali agar mendapatkan indikator yang dapat menguji kompetensi siswa.
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
DAFTAR REFERENSI Anderson & Karthwol. (2001). Kerangka landasan untuk pembelajaran pengajaran, dan asesmen revisi taksonomi pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anderson & Karthwol. (2004). Pustaka Pelajar.
________________________. Yogyakarta:
Arifin, Z.(1990). Evaluasi instruksional prinsip, teknik, prosedur. Bandung: PT Rosdakarya. Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran: prinsip, teknik, dan prosedur. Bandung: PT Rosdakarya. Arikunto, S. (1991). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, S. (2012). _____________________________. Jakarta: bumi Aksara. Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta. Azwar, S. Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basuki, I & Hariyanto.(2014). Asesmen pembelajaran. Bnadung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Borg, W.R & Gall, M.D. (2007). Educational research: An introduction. Boston.: Pearson. Duskri at al. (2014). Penegmbangan tes diagnostik kesulitan belajr matematika di SD. Jurnal penelitian dan evaluasi pendidikan, 18(1) pp, 44-56. Hadi, S. (2004). Statistik. Yogyakarta: ANDI. Ismihyani. (2000). Meningkatkan hasil belajar melalui pendekatan pembelajaran teknik jigsaw. Bandung: UPI.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Henny, K B et al. (2013). Pengembangan tes matematika dengan teknik partwhole pada siswa SD kelas IV Se-kecamatan Gianyar. Universitas pendidikan Ganesha. Kusaeri & Suprananta. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Yogyakarta: graha Ilmu. Kusaeri. (2014). Acuan & tejnik penilaian proses dan hasil belajar dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Kusnandar. (2013). Penilaian autentik (penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013) suatu pendekatan praktis disertai dengan contoh. Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Lewis, M. (2002). TAP (test analysis program version 4.2.5). Gordom P.Brooks:
[email protected]. Majid, A.(2014). Penilaian autentik proses dan hasil belajar. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA Mardapi, D. (2004). Penyusunan instrumen tes dan nontes. Jogjakarta: Mitra Cendikia. Mardapi, D. (2008). ______________________________. Jogjakarta: Mitra Cendikia. Overton, Terry. (2008). Assessing Learners with Special Needs: An Applied Approach (7th Edition). University of Texas – Brownsville. Poerwanti, J.I.S. (2012). Pengembangan model asesmen autentik mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Universitas Sebelas Maret. Setiyani, F. (2011). Pengembangan asesmen alternatif dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik di sekolah dasar. Jurnal penelitian dan evaluasi pendidikan, 15(2) pp, 250-268.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Siregar, E & Nara, H. (2011). Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono (2012). Metode penelitian kombinasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N S. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, N S. (2013). ________________________. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sulistiyorini.(2009). Evaluasi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Yogyakarta: Teras. Sumantri, B. (1988). Metode pengajaran Matematika untuk sekolah dasar. Jakarta: Erlangga. Surapranata, S.(2004). Analisis, validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasli tes. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Sukardi, A. (2014). Pendidikan Indonesia menuju 2025. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Waridjan. (1991). Tes hasil belajar gaya objektif. Semarang: IKIP semarang Press. Widoyoko, S. E. (2009). Evaluasi program pembelajaran: Panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Uno, H.B & Satria K.(2012). Assesment pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
LAMPIRAN
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian di Sekolah
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
LAMPIRAN 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian di Sekolah
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
LAMPIRAN 3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
9
10 11 12 13 14
110
Juni
8
Mei
7
April
6
Maret
5
Februari
4
Januari
3
Desember
2
November
Survey ke sekolah Perijinan kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian Obeservasi permasalahan Penyusunan proposal penelitian Penyusunan kisi-kisi soal Pengujian kisi-kisi soal oleh ahli Revisi dan penyusunan desain Pengujian produk (pengambilan data) Pengolahan data (validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh) Analisis data Revisi produk Revisi skripsi Ujian skripsi Pengesahan dokumen
Oktober
1
Bulan September
Kegiatan
Agustus
No
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
LAMPIRAN 4 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan Pedoman wawancara No Topik Pertanyaan 1 Informasi tentang pembuatan tes hasil belajar 2 Kualitas tes hasil belajar yang digunakan siswa pada kegiatan evaluasi pembelajaran 3 Kebutuhan guru terhadap contoh tes hasil belajar yang valid, reliabel, dengan daya pembeda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh yang baik Lembar kuesioner No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
Pertanyaan Apakah Bapak/Ibu guru membuat sendiri alat ukur tes untuk para siswa? Apakah Bapak/Ibu guru membuat alat ukur tes untuk para siswa berdasarkan tahapan pembuatan kisi-kisi soal? Apakah Bapak/Ibu guru melakukan uji validitas terhadap alat ukur yang telah dibuat? Apakah Bapak/Ibu guru melakukan uji reliabilitas terhadap alat ukur yang telah dibuat? Apakah Bapak/Ibu guru membuat alat ukur tes dengan memperhatikan daya beda, tingkat kesulitan, dan uji pengecoh? Apakah Bapak/Ibu guru membuat alat ukur tes yang membuat anak berpikir dahulu sebelum menjawab? Apakah Bapak/Ibu guru membuat alat ukur tes yang bisa mengukur ranah kognitif anak? Apakah alat ukur tes yang dibuat oleh bapak ibu guru bersifat praktis? Apakah pelaksanaan tes dengan menggunakan alat ukur tes tersebut ekonomis (tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama) Apakah bapak ibu guru membutuhkan contoh-contoh soal yang berdasarkan aspek-aspek diatas?
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
LAMPIRAN 5 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan A. Wawancara Guru I Wawancara guru pertama dilakukan pada hari Senin, 15 September 2015 di ruan kepala sekolah pukul 08.00. Berikut adalah percakapan antara saya dengan guru kelas V. R: selamat pagi pak, terima kasih atas waktunya untuk wawancara hari ini. hari ini saya ingin bertanya tentang tes hasil belajar. Apakah setiap mengakhiri suatu materi atau kompetnsi dasar tertentu dilakukan evaluasi pembelajaran? J: selamat pagi juga mbak. Iya benar sekali. Setiap akhir materi dan kompetensi dasar tertentu saya selalu melakukan evaluasi pembelajaran tertentu. R: bagaimana cara Bapak dalam meberikan evaluasi kepada peserta didik? J: Saya memperikan seperangkat soal kepada peserta didik untuk diselesaikan. R: menurut bapak, apa tujuan dari seperankat soal tersebut? J: menurut saya seperangkat soal tersebut bertujuan sebagai alat untuk mengukur apakah peserta didik sudah memahami materi yang telah saya berikan selama pembelajaran. R: mengapa harus diberikan seperangkat soal tersebut? J: karena saya sebagai guru perlu mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa atas materi yang saya berikan, selain itu siswa juga harus tahu kemampuan mereka masing-masing agar mereka dapat meningkatkan nilai yang kurang baik atau mempertahankan nilai yang sudah baik. R: biasanya bapak memberikan jenis soal apa? J: macam-macam mbak. Bisa juga campuran antara beberapa jenis soal, seperti campuran jenis soal pilihan ganda dan esai. R: apakah bapak membuat sendiri soal tersebut? J: jarang mbak, saya sering menggunakan buku penduan yang sudah disediakan. Kecuali untuk jenis soal esay, saya masih sering membuatnya sendiri. R: apakah hanya esay? Bagaimana dengan jenis soal pilihan ganda? J: saya jarang membuatnya sendiri kalau untuk soal pilihan ganda., kecuali untuk ujian akhir semester, itupun dilakukan bersama-sama dnegan kelompok guru dari beberapa sekolah satu daerah. R: bagaimana bapak menyusun jenis soal tersbut? Apakah menggunakan prosedur pembuatan instrumen tes? J: iya itu jelas sekali mbak.
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
R: apakah soal-soal yang digunakan untuk tes hasil belajar sudah melalui pengujian seperti validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh? J: sejauh ini belum mbak. Masih ada keterbatasan waktu untuk melakukan itu. R: apakah bapak ibu guru membutuhkan contoh-contoh soal yang berdasarkan aspek-aspek yang sudah saya sebutkan sebeumnya?
J: boleh-boleh mbak. Itu sangat membantu sekali untuk kami para guru. R: baik, terima kasih bapak atas waktu dan informasinya. J: sama-sama mbak. B. Wawancara Guru II Wawancara guru kedua dilakukan pada hari Senin, 22 September 2015 di ruan kepala sekolah pukul 10.00. Berikut adalah percakapan antara saya dengan guru kelas V. Hasil dari wawancara guru kedua sama dengan hasil wawancara guru pertama. Tetatpi guru kedua lebih menekankan tentang keterbatasan guru untuk membuat soal sendiri di setiap akhir komptensi dasar apalagi untuk jenis soal pilihan ganda.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
LAMPIRAN 6 Judgement Ahli Kecocokan Indikator dengan Butir Soal Nama Mahasiswa NIM/Kelas Judul Sripsi Dasar
: Ria Septiyana : 121134298/ 7D : Pengembangan Tes Hasil Belajar KD Mengenal Satuan Jarak dan Kecepatan Untuk Siswa kelas V Sekolah
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: kecepatan
Semester
: I (satu)/ gasal
Bentuk soal
: Pilihan ganda
Kelas
: V (lima) SD
Waktu mengerjakan
: 2 x 35 menit
Dimensi Proses Kognitif Bloom Tingkat kesulitan Rendah Sedang Tinggi
Mengingat
Menerapkan
Menganalisis
Menilai
Mencipta
-
-
-
-
25%(12) -
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Memahami
-
50% (25) -
-
25%(13)
: 2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
Indikator
Materi
Aspek berpikir
Jumlah soal
Soal
113
No soal
Skor
Saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
yang diukur 2.4. Mengenal satuan jarak dan kecepatan
2.4.1. mengula ng kembali satuan jarak
2.4.2. menulisk an satuan
Menging at
1 2
2
Chandra mendengarkan penjelasan guru tentang beberapa nama satuan jarak. Nama-nama yang tepat dan urut dari satuan jarak di bawah ini yang harus diulang Chandra adalah.... a. hm, dam, m, dm, cm, mm b. hm, dam, jm, dm, cm, mm c. hm, dam, m, gm, cm, mm d. hm, dim, m, dm, cm, mm Jawaban: A Naila pergi kesebuah pasar bersama ibunya untuk membeli kebutuhan seharihari. Dalam perjalanan Naila melihat rambu lalu lintas bertuliskan km. Kepanjangan dari tanda km adalah.... a. kalometer b. kalimeter c. kilometer d. kelimeter Jawaban: C Ayah berangkat kerja setiap pagi. Ayah berangkat naik sepeda motor. Setiap 1 jamnya ayah bisa mencapai jarak 80 km.
114
1
2
3
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
kecepata n
2.4.3 menunju kkan pengertia
Soal
No soal
Berdasarkan keterangan tersebut satuan kecepatan yang benar adalah... a. km/jam b. km/km c. jam/km d. jam/jam Jawaban: A
2
Surya berangkat ke sekolah bersama ibu dengan naik sepeda motor. Ayah menempuh perjalanan dengan kecepatan 20 km/jam. Kepanjangan dari satuan kecepatan km/jam adalah... a. kalimeter per jam b. kilometer per jam c. kilometer jam d. kilometer garis miring jam Jawaban: B
4
Sinta pergi ke rumah neneknya untuk mengantarkan kue buatan ibunya. Sinta harus melewati jalan untuk bisa sampai ke rumah neneknya. Jalan menuju rumah
5
115
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
n jarak
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
nenek Sinta adalah lintasan yang harus dilewati Sinta. Jalan yang dilewati Sinta menuju rumah neneknya tersebut disebut... a. waktu b. jarak c. kecepatan d. jeda Jawaban: B Pada hari minggu bagas dan keluarga pergi ke taman bermain. Bagas harus melewati jalan raya dan kemudian masuk ke jalan setapak menuju taman di sudut kota. Istilah yang tepat untuk jalan-jalan yang dilewati bagas dari rumah menuju taman kota adalah... a. waktu b. jeda c. kecepatan d. jarak Jawaban: D
116
6
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
2.4.4 menunju kkan pengertia n kecepata n
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal 2
Soal
No soal
Desi diajak pergi ke kota oleh ayahnya. Desi melihat rambu-rambu lalu lintas di tepi jalan. Rambu-rambu lalu lintas tersebut terdapat tulisan 60 km/jam yang menunjukkan kecepatan maksimal pengendara kendaraan bermotor. Kecepatan adalah.. a. jarak yang ditempuh tiap satuan waktu b. jarak yang ditempuh tiap satuan jarak c. waktu yang ditempuh tiap satuan waktu d. waktu yang ditempuh tiap satuan jarak Jawaban: A
7
Ani menempuh jarak 30 km ke sekolah setiap pagi. Ia membutuhkan waktu satu jam untuk sampai di sekoah jika menggunakan kecepatan 30 km/jam. Apakah yang dimaksud dengan kecepatan? a. jarak yang ditempuh tiap satuan waktu b. jarak yang ditempuh tiap satuan jarak c. waktu yang ditempuh tiap satuan
8
117
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
waktu d. waktu yang ditempuh tiap satuan jarak Jawaban: A 2.4.5. mengarti kan simbol satuan jarak
2.4.6. mengarti kan simbol satuan kecepata n
Memaha mi
1
Danis bermain mobil-mobilan. Danis mempunyai dua mobil yang dimainkan. Ketika bermain Danis meletakkan mobilmobilan tersebut di tempat berbeda yang saling berdekatan. Jarak antara mobil tersebut adalah 0,05 hm. Satuan jarak hm singkatan dari.... a. hedometer b. hidrameter c. hidrometer d. hektometer Jawaban: D
9
1
Ibu Cindi pergi ke pasar untuk membeli sayuran. Ibu Cindi ke pasar naik angkutan umum. Perjalanan ke pasar ditempuh dengan kecepatan 50 km/jam. Kecepatan 50 km/jam artinya... a. jarak 1 km dapat ditempuh dengan waktu 50 jam
10
118
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
2.4.7. membed akan satuan jarak dan kecepata n
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
2
Soal
b. jarak 50 km dapat ditempuh dengan waktu 50 jam c. jarak 50 km dapat ditempuh dengan waktu satu jam d. jarak 50 km dapat ditempuh dengan waktu beberapa jam Jawaban: C Ilham membaca sebuah cerita yang di dalamnya terdapat tulisan berupa beberapa satuan jarak dan kecepatan. Satuan-satuan tersebut adalah meter, meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, kilometer, kilometer/jam dan centimeter. Satuan jarak yang benar dari satuansatuan tersebut adalah... a. meter, meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, b. meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, kilometer/jam c. meter, kilometer, dan centimeter d. kilometer, kilometer/jam dan centimeter Jawaban: C
119
No soal
11
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
2.4.8. memilih urutan satuan jarak
Aspek berpikir yang diukur
Menerap kan
Jumlah soal
2
Soal
Budi membaca sebuah cerita yang di dalamnya terdapat tulisan berupa beberapa satuan jarak dan kecepatan. Satuan-satuan tersebut adalah meter, meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, kilometer, kilometer/jam dan centimeter. Satuan kecepatan yang benar dari satuansatuan tersebut adalah... a. meter, meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, b. kilometer, kilometer/jam dan centimeter c. meter, kilometer, dan centimeter d. meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, kilometer/jam Jawaban: D Ani belajar matematika materi jarak dengan Ibu guru di kelas. Ibu guru menyampaikan contoh satuan jarak yang masih dasar. Satuan-satuan tersebut meliputi m, dam, cm, mm, km, dm dan hm. Urutan satuan jarak dari atas ke bawah sesuai tangga satuan adalah... a. km, hm, dm, m, dam,cm,mm 120
No soal
12
13
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
b. km, hm, dam, m, dm, cm, mm c. mm, cm, dm, dam, m, hm, km d. mm, cm, dam, m, dm, hm, km Jawaban: B Bona belajar matematika materi jarak dengan Ibu Guru di kelas. Ibu Guru menyampaikan contoh satuan jarak yang masih dasar. Satuan-satuan tersebut meliputi m, dam, cm, mm, km, dm dan hm. Urutan satuan jarak dari yang bawah ke yang paling atas seperti pada tangga satuan adalah... a. km, hm, dm, m, dam,cm,mm b. km, hm, dam, m, dm, cm, mm c. mm, cm, dm, m, dam, hm, km d. mm, cm, dam, m, dm, hm, km Jawaban: C
121
14
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
2.4.9. menunju kkan antara hubunga n satuan jarak
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal 7
Soal
No soal
Danang bertamasya ke sebuah museum di kota. Danang harus menempuh jarak ke kota sepanjang 50 km. Jarak tempuh Danang ke kota adalah .... m a. 500 b. 5.000 c. 50.000 d. 500.000 Jawaban: C
15
Pak Santo pergi ke sebuah ladang untuk mencangkul. Pak Santo harus menempuh jarak 200 dam. Jarak tempuh Pak Santo ke ladang adalah ... km a. 2 b. 20 c. 0,2 d. 0,002 Jawaban: A
16
Sita mendapat tugas dari Ibu Guru untuk mengukur panjang mejanya di kelas.
17
122
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
Hasil pengukuran panjang meja yang dilakukan Sita adalah 75 cm. Panjang meja yang diukur Sita adalah ... m a. 0,75 b. 7,5 c. 750 d. 7500 Jawaban: A Kolam tempat paman Udin memancing mempunyai lebar 4500 dm. Lebar kolam tersebut adalah ... m a. 4,5 b. 45 c. 450 d. 4.500 Jawaban: C
18
Tante Sari pergi ke pasar untuk menjual tikar. Tikar yang dijual Tante Sari mempunyai panjang 3,5 m. Panjang tikar tersebut adalah ... mm a. 0,35
19
123
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
b. 0,035 c. 350 d. 3.500 Jawaban: D Dina akan belajar kelompok di rumah temannya. Dina harus menempuh jarak 200 meter untuk dapat sampai ke rumah temannya tersebut. Jarak yang ditempuh Dina dalam satuan kilometer adalah... a. 0,2 km b. 2 km c. 20 km d. 0,02 km Jawaban: A
20
Dina akan belajar kelompok di rumah temannya. Dina harus menempuh jarak 150 meter untuk dapat sampai ke rumah temannya tersebut. Jarak yang ditempuh Dina dalam satuan kilometer adalah... a. 15 km b. 1,5 km
21
124
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
c. 0,15 km d. 0,015 km Jawaban: C 2.4.10. menunju kkan antara hubunga n satuan kecepata n
4
Kakak Andri bermain dengan temantemannya. Kakak Andri dan temannya akan membeli makanan di warung sudut desa. Kaka Andri dapat menempuh 5 meter setiap detiknya. Kecepatan kakak Andri dalam satuan km/ jam adalah... a. 18 km/jam b. 1,3 km/jam c. 0,03 km/jam d. 0,005 km/jam Jawaban: A
22
Andro bermain bersepeda dengan temantemannya. Teman-teman Andro tersebut mengajak untuk membeli kelereng di warung Bu Ani. Andro dapat menempuh 3,6 kilometer setiap jamnya. Kecepatan Andro jika dalam satuan meter/menit adalah...
23
125
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
a. 6 meter/menit b. 60 meter/menit c. 3,6 meter/menit d. 360 meter/menit Jawaban: B Febri berlayar ke pulau Kalimantan menggunakan kapal fery. Kapal yang ditumpangi Febri melaju dengan kecepatan 50 meter/ detik. Kecepatan kapal tersebut adalah ... km/jam a. 0,05 b. 3 c. 20 d. 180 Jawaban: D Andra mempunyai sebuah mobil-mobilan yang selalu dimainkannya. Mobilmobilan Andra sangat lincah dan cepat sekali. Mobil tersebut mempunyai kecepatan 1500 dm/menit. Kecepatan mobil tersebut adalah ... m/detik a. 1,5
126
24
25
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
2.4.11. memban dingkan besar antara satuan jarak
Aspek berpikir yang diukur
Mengana lisis
Jumlah soal
5
Soal
b. 2,5 c. 150 d. 9000 Jawaban: B Hana mengikuti lomba lompat jauh di kabupaten. Hana dapat mencapai jarak 4,5 m ketika melakukan lompat jauh. Salah satu peserta lomba, Lia, dapat melompat sejauh 3200 mm. Perbandingan hasil jarak lompat jauh adalah... a. jarak Lia lebih jauh daripada jarak Hana b. jarak Hana sama jauh daripada jarak Lia c. jarak Hana lebih dekat daripada jarak Lia d. jarak Hana lebih jauh daripada jarak Lia Jawaban: D Indah dan Vera bermain lempar bola di halaman. Indah dapat melempar bola sejauh 0,0028 km, sedangkan Vera dapat melempar bola sejauh 0,25dam.
127
No soal
26
27
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
Perbandingan hasil jarak lompat jauh adalah... a. jarak Indah sama jauh daripada jarak Vera b. jarak Indah lebih jauh daripada jarak Vera c. jarak Indah lebih dekat daripada jarak Vera d. jarak Vera lebih jauh daripada jarak Indah Jawaban: B Edo dan Dika mengikuti lomba tolak peluru antar siswa yang diadakan di sekolah. Edo dapat melempar peluru sejauh 60 dm, sedangkan Dika dapat melempar sejauh 0,65 dam. Perbandingan hasil jarak tolak peluru adalah... a. jarak Edo lebih jauh daripada jarak Dika b. jarak Edo sama jauh daripada jarak Dika c. jarak Edo lebih dekat daripada jarak Dika d. jarak Dika lebih dekat daripada jarak
128
No soal
28
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
Edo Jawaban: C Dino dan Dani pergi memancing di sebuah kolam. Dino melempar mata pancingnya sejauh 360 cm, sedangkan Dani dapat melempar mata pancinnya sejauh 0,42 dam. Perbandingan hasil jarak lompat jauh adalah... a. jarak Dino lebih jauh daripada jarak Dani b. jarak Dino sama jauh daripada jarak Dani c. jarak Dino lebih dekat daripada jarak Dani d. jarak Dani lebih dekat daripada jarak Dino Jawaban: C Endri dan Beni bermain kelereng di halaman sekolah. Endri dapat melempar kelereng sejauh 0,026 hm sedangkan Beni dapat memainkan kelereng sejauh 2,6 m. Perbandingan hasil lemparan kelereng adalah...
129
29
30
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
2.4.12. memban dingkan besar antara satuan kecepata n
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
5
Soal
a. jarak Endri lebih jauh daripada jarak Beni b. jarak Endri sama jauh daripada jarak Beni c. jarak Endri lebih dekat daripada jarak Beni d. jarak Beni lebih dekat daripada jarak Endri Jawaban: B Indra mengikuti lomba balap sepeda di tingkat kecamatan. Pada saat lomba berlangsung Indra dapat menyelesaikan lintasan dengan kecepatan 25 km/jam.salah satu peserta lomba, Indro dapat menyelesaikan lintasan dengan kecepatan 400 m/menit. Perbandingan hasil kecepatan kedua peserta lomba adalah... a. kecepatan Indra lebih cepat daripada kecepatan Indro b. kecepatan Indra sama cepat daripada kecepatan Indro c. kecepatan Indra lebih lambat daripada kecepatan Indro
130
No soal
31
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
d. kecepatan Indro lebih cepat daripada kecepatan Indra Jawaban: A Dewi dan Nanda mengikuti lomba lari antar kelas. Dewi dapat menyelesaikan lari sampai garis finis dengan kecepatan 32 km/jam, sedangkan Nanda dengan kecepatan 500 m/menit. Perbandingan hasil kecepatan Dewi dan Naanda adalah... a. kecepatan Dewi lebih cepat daripada kecepatan Nanda b. kecepatan Dewi sama cepat daripada kecepatan Nanda c. kecepatan Dewi lebih lambat daripada kecepatan Nanda d. kecepatan Nanda lebih cepat daripada kecepatan Dewi Jawaban: A Dua hari berturut-turut, Eri diantar oleh ayah dan kakaknya. Hari senin Eri diantar ke sekolah ayahnya dengan kecepatan 200 m/menit, sedangkan kakanya dengan kecepatan 18 km/jam. Perbandingan hasil
131
No soal
32
33
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
kecepatan Ayah dan Kakak adalah... a. kecepatan Ayah lebih besar daripada kecepatan Kakak b. kecepatan Ayah sama besar daripada kecepatan Kakak c. kecepatan Ayah lebih kecil daripada kecepatan Kakak d. kecepatan Kakak lebih kecil daripada kecepatan Ayah Jawaban: C Dua mobil angkutan desa melaju menuju ke sebuah terminal. Mobil A melaju dengan kecepatan 300 m/menit, sedangkan mobil B melaju dengan kecepatan 20 km/jam. Perbandingan hasil kecepatan mobil A dan mobil B adalah... a. kecepatan mobil A lebih besar daripada kecepatan mobil B b. kecepatan mobil A lebih kecil daripada kecepatan mobil B c. kecepatan mobil A sama besar daripada kecepatan mobil B d. kecepatan mobil B lebih kecil daripada kecepatan mobil A
132
No soal
34
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
Jawaban: B
2.4.13. menyisih kan beberapa satuan jarak
1
Lina dan Fajar menganyuh sepeda setiap pergi ke sekolah. Lina menganyuh sepedanya dengan kecepatan 250 m/menit, sedangkan Fajar mengayuh sepedanya dengan kecepatan 15 km/jam. Perbandingan kecepatan Lina dan Fajar adalah... a. kecepatan Lina lebih besar daripada kecepatan Fajar b. kecepatan Fajar lebih kecil daripada kecepatan Lina c. kecepatan Lina lebih kecil daripada kecepatan Fajar d. kecepatan Lina sama besar daripada kecepatan Fajar Jawaban: D Berikut adalah jarak rumah ke sekolah beberapa siswa kelas V SD Tanimulya. Fino 6 km, Danu 4,2 km, Mira 5,6 km, Desi 9 km dan Beni 3,5 km. Dari data tersebut, dua jarak terdekat adalah... a. 6 km dan 3,5 km
133
35
36
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Jumlah soal
1
2.4.14. menyisih kan beberapa satuan kecepata n
2.4.15. menyele ksi beberapa
Aspek berpikir yang diukur
Meng evalu asi
3
Soal
b. 4,2 km dan 3,5 km c. 5,6 km dan 9 km d. 9 km dan 6 km Jawaban: B Pakde Inu adalah seorang pengamat di sebuah perlombaan balap motor. Pakde Inu mempunyai data kecepatan beberapa pembalap motor. Data kecepatan tersebut diantaranya Andro 100 km/jam, Beni 120 km/jam, Dika 140 km/jam, Doni 90 km/jam, Bisma 160 km/jam. Berdasarkan data tersebut, 2 pembalap tercepat adalah... a. Doni dan Andro b. Dika dan Bisma c. Beni dan Dika d. Bisma dan Andro Jawaban: B Ayah Sifa mendapat tugas dari pimpinannya untuk mengukur jarak jalan-jalan yang ada di sebuah gang perumahan. Setelah Ayah Sifa
134
No soal
37
38
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
satuan jarak
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
melaksanakan tugas-tugasnya tersebut, Ayah Sifa mempunyai daftar jarak jalan yang telah diukur. Hasil tersebut adalah 3000 m, 550 dam, 710 dm, dan 8,2 km. Berdasarkan hasil tersebut, jarak yang paling panjang adalah.. a. 3.000 m b. 550 dam c. 710 dm d. 8,2 km Jawaban: D Berikut adalah data jarak rumah ke masjid beberapa warga di sebuah perumahan. Data tersebut adalah Pak Hasyim 1500 m, Pak Muji 620 dam, Pak Dani 460 dm, dan Pak Ibnu 9,4 km. Berdasarkan hasil tersebut, jarak yang paling dekat adalah.. a. 1500 m b. 620 dam c. 460 dm d. 9,4 km
135
39
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
Jawaban: C
2.4.16. menyele ksi beberapa satuan kecepata n
3
Berikut adalah jarak-jarak yang harus ditempuh beberapa warga untuk sampai ke sebuah pasar. Data jarak tersebut adalah 2500 m, 320 dam, 750 dm, dan 10 km. Berdasarkan data tersebut, jarak yang paling dekat adalah.. a. 10 km b. 320 dam c. 2500 m d. 750 dm Jawaban: D
40
Paman Andi menjadi juri pada sebuah perlombaan balab sepeda. Dari hasil perlombaan, Paman mempunyai beberapa daftar hasil kecepatan balap sepeda motor. Hasil tersebut adalah 250 m/menit, 240 m/menit, 18 km/jam, dan 36 hm/jam. Berdasarkan hasil tersebut, kecepatan paling lambat adalah... a. 250 m/ menit b. 240 m/menit
41
136
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
c. 18 km/jam d. 36 hm/jam Jawaban: B Berikut adalah data kecepatan beberapa siswa ketika naik sepeda ke sekolah. Data tersebut adalah 320 m/menit, 460 m/menit, 12 km/jam, dan 16 hm/jam. Berdasarkan data tersebut, kecepatan paling kecil adalah... a. 12 km/jam b. 16 hm/jam c. 320 m/ menit d. 460 m/menit Jawaban: A
42
Berikut adalah data kecepatan mobil angkutan desa yang melaju menuju ke sebuah terminal. Data tersebut adalah 200 m/menit, 320 m/menit, 12 km/jam, dan 24 hm/jam. Berdasarkan hasil tersebut, kecepatan yang besarnya sama adalah... a. 200 m/menit dan 24 km/jam
43
137
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
b. 200 m/menit dan 12 km/jam c. 320 m/ menit dan 24 km/jam d. 320 m/menit dan 12 km/jam Jawaban: A 2.4.17. melengk api pernyata an berhubun gan dengan satuan jarak
Menci pta
4
Dini pergi ke rumah temannya untuk belajar kelompok. Dini harus menempuh jarak 200 ... untuk bisa sampai ke rumah temannya tersebut. Satuan jarak yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. menit b. meter c. meter/menit d. meter/jam Jawaban: B
44
Ibu berbelanja sayur dan kebutuhan dapur di sebuah pasar. Ibu harus menempuh jarak 4000 ... untuk bisa sampai ke pasar tersebut. Satuan jarak yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. centimeter
45
138
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
b. menit c. centimeter/menit d. centimeter/jam Jawaban: A Setiap hari Ayah Danu berangkat kerja di sebuah kantor. Ayah harus menempuh jarak 2,5 ... untuk bisa sampai ke rumah temannya tersebut. Satuan jarak yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. menit b. hektometer c. hektometer/menit d. hektometer/jam Jawaban: B
46
Kakek Wisnu adalah seorang petani yang setiap hari rajin pergi ke sawah. Kakek harus menempuh jarak 460 ... untuk bisa sampai ke rumah temannya tersebut. Satuan jarak yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah...
47
139
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
a. detik b. decimeter c. decimeter/menit d. decimeter/jam Jawaban: B 2.4.18. melengk api pernyata an berhubun gan dengan satuan kecepata n
3
Dion berkunjung ke rumah pamannya yang ada di kota dengan naik bus. Bus yang ditumpangi Dion melaju dengan kecepatan 180 .... Satuan kecepatan yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. kilometer b. kilometer/hm c. jam/kilometer d. kilometer/jam Jawaban: D
48
Ibnu dan kakaknya pergi ke sebuah toko buku yang ada di pusat kota. Mereka berdua naik sepeda motor milik kakaknya. Sepeda motor tersebut melaju dengan kecepatan 38 .... Satuan
49
140
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Kompetensi Dasar
Indikator Materi
Aspek berpikir yang diukur
Jumlah soal
Soal
No soal
kecepatan yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. jam/hektometer b. hektometer/hektometer c. hektometer/jam d. hektometer Jawaban: C Bima pergi ke sekolah dengan menganyuh sepedanya. Sepeda Bima melaju dengan kecepatan 400 .... Satuan kecepatan yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. meter/jam b. meter/meter c. jam/meter d. meter Jawaban: A
141
50
Skor Saran 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
LAMPIRAN 7 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Ahli 1 3 3 3 3 1 1 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Ahli 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3
Ahli 3
Ahli 4
3 2 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
142
Ahli 5 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
Rerata
Kategori
3 2,8 3 2,8 3 3,2 3,2 2,8 2,6 3,4 3 3 3,4 3,4 3,6 3,6 3,6 3,6 3,4 3,4 3,2 3 3,2 3,4 3,2 3,6 3,6 3,6 3,4 3,2 3,2 3,2 3,4 3,4 3,4 3,2
baik cukup baik baik cukup baik baik baik baik cukup baik cukup baik baik baik baik baik baik sangat baik sangat baik sangat baik sangat baik baik baik baik baik baik baik baik sangat baik sangat baik sangat baik baik baik baik baik baik baik baik baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Rerata
2,88
2,74
3,84
3,16
3,78
3,6 3,4 3,6 3,6 3,4 3,4 3,4 3,4 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2 3,2
sangat baik baik sangat baik sangat baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik
3,28 baik
Keterangan: Ahli 1 : dosen matematika PGSD Universitas Sanata Dharma Ahli 2 : dosen evaluasi pembelajaran PGSD Universitas Sanata Dharma Ahli 3 : dosen bahasa indonesia PGSD Universitas Sanata Dharma Ahli 4 : guru kelas V SD N Plaosan 1 Ahli 4 : guru kelas V SD N Dukun 1
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
LAMPIRAN 8 Tipe Soal A untuk Uji Coba Terbatas Nama :_____________________ No
:_____________________
Sekolah :_____________________
A
SOAL PILIHAN GANDA UNTUK SISWA KELAS V MATERI “MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN” Langkah-langkah:
Tulislah nama Anda di kolom yang tersedia.
Bacalah soal cerita dengan teliti dan cermat
Kerjakanlah soal dengan teliti dan cermat
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dan tepat
Beri tanda silang pada jawaban yang benar dan tepat
Berdo’a
_________________________________________________________ __ 1. Chandra mendengarkan penjelasan guru tentang beberapa nama satuan jarak. Nama-nama yang tepat dan urut dari satuan jarak di bawah ini yang harus diulang Chandra adalah.... a. hm, dam, m, dm, cm, mm b. hm, dam, jm, dm, cm, mm c. hm, dam, m, gm, cm, mm d. hm, dim, m, dm, cm, mm 2.
Ayah berangkat kerja setiap pagi. Ayah berangkat naik sepeda motor. Setiap 1 jamnya ayah bisa mencapai jarak 80 km. Berdasarkan keterangan tersebut satuan kecepatan yang benar adalah... a. km/jam b. km/km
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
c. jam/km d. jam/jam 3. Sinta pergi ke rumah neneknya untuk mengantarkan kue buatan ibunya. Sinta harus melewati jalan untuk bisa sampai ke rumah neneknya. Jalan menuju rumah nenek Sinta adalah lintasan yang harus dilewati Sinta. Jalan yang dilewati Sinta menuju rumah neneknya tersebut disebut... a. waktu b. jarak c. kecepatan d. jeda 4. Desi diajak pergi ke kota oleh ayahnya. Desi melihat rambu-rambu lalu lintas di tepi jalan. Rambu-rambu lalu lintas tersebut terdapat tulisan 60 km/jam yang menunjukkan kecepatan maksimal pengendara kendaraan bermotor. Kecepatan adalah.. a. jarak yang ditempuh tiap satuan waktu b. jarak yang ditempuh tiap satuan jarak c. waktu yang ditempuh tiap satuan waktu d. waktu yang ditempuh tiap satuan jarak 5. Danis bermain mobil-mobilan. Danis mempunyai dua mobil yang dimainkan. Ketika bermain Danis meletakkan mobil-mobilan tersebut di tempat berbeda yang saling berdekatan. Jarak antara mobil tersebut adalah 0,05 hm. Satuan jarak hm singkatan dari.... a. hedometer b. hidrameter c. hidrometer d. hektometer 6. Ilham membaca sebuah cerita yang di dalamnya terdapat tulisan berupa beberapa satuan jarak dan kecepatan. Satuan-satuan tersebut adalah meter, meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, kilometer,
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
kilometer/jam dan centimeter. Satuan jarak yang benar dari satuansatuan tersebut adalah... a. meter, meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, b. meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, kilometer/jam c. meter, kilometer, dan centimeter d. kilometer, kilometer/jam dan centimeter 7. Ani belajar matematika materi jarak dengan Ibu guru di kelas. Ibu guru menyampaikan contoh satuan jarak yang masih dasar. Satuansatuan tersebut meliputi m, dam, cm, mm, km, dm dan hm. Urutan satuan jarak dari atas ke bawah sesuai tangga satuan adalah... a. km, hm, dm, m, dam,cm,mm b. km, hm, dam, m, dm, cm, mm c. mm, cm, dm, dam, m, hm, km d. mm, cm, dam, m, dm, hm, km 8. Danang bertamasya ke sebuah museum di kota. Danang harus menempuh jarak ke kota sepanjang 50 km. Jarak tempuh Danang ke kota adalah .... m a. 500 b. 5.000 c. 50.000 d. 500.000 9. Sita mendapat tugas dari Ibu Guru untuk mengukur panjang mejanya di kelas. Hasil pengukuran panjang meja yang dilakukan Sita adalah 75 cm. Panjang meja yang diukur Sita adalah ... m a. 0,75 b. 7,5 c. 750 d. 7500 10. Tante Sari pergi ke pasar untuk menjual tikar. Tikar yang dijual Tante Sari mempunyai panjang 3,5 m. Panjang tikar tersebut adalah ... mm a. 0,35
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
b. 0,035 c. 350 d. 3.500 11. Dina akan belajar kelompok di rumah temannya. Dina harus menempuh jarak 150 meter untuk dapat sampai ke rumah temannya tersebut. Jarak yang ditempuh Dina dalam satuan kilometer adalah... a. 15 km b. 1,5 km c. 0,15 km d. 0,015 km 12. Kakak Andri bermain dengan teman-temannya. Kakak Andri dan temannya akan membeli makanan di warung sudut desa. Kaka Andri dapat menempuh 5 meter setiap detiknya. Kecepatan kakak Andri dalam satuan km/ jam adalah... a. 18 km/jam b. 1,3 km/jam c. 0,03 km/jam d. 0,005 km/jam 13. Febri berlayar ke pulau Kalimantan menggunakan kapal fery. Kapal yang ditumpangi Febri melaju dengan kecepatan 50 meter/ detik. Kecepatan kapal tersebut adalah ... km/jam a. 0,05 b. 3 c. 20 d. 180 14. Andra mempunyai sebuah mobil-mobilan yang selalu dimainkannya. Mobil-mobilan Andra sangat lincah dan cepat sekali. Mobil tersebut mempunyai kecepatan 1500 dm/menit. Kecepatan mobil tersebut adalah ... m/detik a. 1,5 b. 2,5 c. 150
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
d. 9000 15. Indah dan Vera bermain lempar bola di halaman. Indah dapat melempar bola sejauh 0,0028 km, sedangkan Vera dapat melempar bola sejauh 0,25dam. Perbandingan hasil jarak lompat jauh adalah... a. jarak Indah sama jauh daripada jarak Vera b. jarak Indah lebih jauh daripada jarak Vera c. jarak Indah lebih dekat daripada jarak Vera d. jarak Vera lebih jauh daripada jarak Indah 16. Dino dan Dani pergi memancing di sebuah kolam. Dino melempar mata pancingnya sejauh 360 cm, sedangkan Dani dapat melempar mata pancinnya sejauh 0,42 dam. Perbandingan hasil jarak lompat jauh adalah... a. jarak Dino lebih jauh daripada jarak Dani b. jarak Dino sama jauh daripada jarak Dani c. jarak Dino lebih dekat daripada jarak Dani d. jarak Dani lebih dekat daripada jarak Dino 17. Dewi dan Nanda mengikuti lomba lari antar kelas. Dewi dapat menyelesaikan lari sampai garis finis dengan kecepatan 32 km/jam, sedangkan Nanda dengan kecepatan 500 m/menit. Perbandingan hasil kecepatan Dewi dan Naanda adalah... a. kecepatan Dewi lebih cepat daripada kecepatan Nanda b. kecepatan Dewi sama cepat daripada kecepatan Nanda c. kecepatan Dewi lebih lambat daripada kecepatan Nanda d. kecepatan Nanda lebih cepat daripada kecepatan Dewi 18. Dua mobil angkutan desa melaju menuju ke sebuah terminal. Mobil A melaju dengan kecepatan 300 m/menit, sedangkan mobil B melaju dengan kecepatan 20 km/jam. Perbandingan hasil kecepatan mobil A dan mobil B adalah... a. kecepatan mobil A lebih besar daripada kecepatan mobil B b. kecepatan mobil A lebih kecil daripada kecepatan mobil B c. kecepatan mobil A sama besar daripada kecepatan mobil B d. kecepatan mobil B lebih kecil daripada kecepatan mobil A 19. Pakde Inu adalah seorang pengamat di sebuah perlombaan balap motor. Pakde Inu mempunyai data kecepatan beberapa pembalap
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
motor. Data kecepatan tersebut diantaranya Andro 100 km/jam, Beni 120 km/jam, Dika 140 km/jam, Doni 90 km/jam, Bisma 160 km/jam. Berdasarkan data tersebut, 2 pembalap tercepat adalah... a. Doni dan Andro b. Dika dan Bisma c. Beni dan Dika d. Bisma dan Andro 20. Berikut adalah data jarak rumah ke masjid beberapa warga di sebuah perumahan. Data tersebut adalah Pak Hasyim 1500 m, Pak Muji 620 dam, Pak Dani 460 dm, dan Pak Ibnu 9,4 km. Berdasarkan hasil tersebut, jarak yang paling dekat adalah.. a. 1500 m b. 620 dam c. 460 dm d. 9,4 km 21. Paman Andi menjadi juri pada sebuah perlombaan balab sepeda. Dari hasil perlombaan, Paman mempunyai beberapa daftar hasil kecepatan balap sepeda motor. Hasil tersebut adalah 250 m/menit, 240 m/menit, 18 km/jam, dan 36 hm/jam. Berdasarkan hasil tersebut, kecepatan paling lambat adalah... a. 250 m/ menit b. 240 m/menit c. 18 km/jam d. 36 hm/jam 22. Berikut adalah data kecepatan mobil angkutan desa yang melaju menuju ke sebuah terminal. Data tersebut adalah 200 m/menit, 320 m/menit, 12 km/jam, dan 24 hm/jam. Berdasarkan hasil tersebut, kecepatan yang besarnya sama adalah... a. 200 m/menit dan 24 km/jam b. 200 m/menit dan 12 km/jam c. 320 m/ menit dan 24 km/jam d. 320 m/menit dan 12 km/jam
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
23. Ibu berbelanja sayur dan kebutuhan dapur di sebuah pasar. Ibu harus menempuh jarak 4000 ... Untuk bisa sampai ke pasar tersebut. Satuan jarak yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. centimeter b. menit c. centimeter/menit d. centimeter/jam 24. Kakek Wisnu adalah seorang petani yang setiap hari rajin pergi ke sawah. Kakek harus menempuh jarak 460 ... untuk bisa sampai ke rumah temannya tersebut. Satuan jarak yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. detik b. decimeter c. decimeter/menit d. decimeter/jam 25. Ibnu dan kakaknya pergi ke sebuah toko buku yang ada di pusat kota. Mereka berdua naik sepeda motor milik kakaknya. Sepeda motor tersebut melaju dengan kecepatan 38 .... Satuan kecepatan yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. jam/hektometer b. hektometer/hektometer c. hektometer/jam d. hektometer
selamat mengerjakan ________________________________
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
LAMPIRAN 9 Tipe Soal B untuk Uji Coba Terbatas Nama :_____________________ No
:_____________________
Sekolah:_____________________
B
SOAL PILIHAN GANDA UNTUK SISWA KELAS V MATERI “MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN” Langkah-langkah:
Tulislah nama Anda di kolom yang tersedia.
Bacalah soal cerita dengan teliti dan cermat
Kerjakanlah soal dengan teliti dan cermat
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dan tepat
Beri tanda silang pada jawaban yang benar dan tepat
Berdo’a
_________________________________________________________ 1. Naila pergi kesebuah pasar bersama ibunya untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Dalam perjalanan Naila melihat rambu lalu lintas bertuliskan km. Kepanjangan dari tanda km adalah.... a. kalometer b. kalimeter c. kilometer d. kelimeter 2. Surya berangkat ke sekolah bersama ibu dengan naik sepeda motor. Ayah menempuh perjalanan dengan kecepatan 20 km/jam. Kepanjangan dari satuan kecepatan km/jam adalah... a. kalimeter per jam b. kilometer per jam c. kilometer jam d. kilometer garis miring jam
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
3. Pada hari minggu bagas dan keluarga pergi ke taman bermain. Bagas harus melewati jalan raya dan kemudian masuk ke jalan setapak menuju taman di sudut kota. Istilah yang tepat untuk jalan-jalan yang dilewati bagas dari rumah menuju taman kota adalah... a. waktu b. jeda c. kecepatan d. jarak 4. Ani menempuh jarak 30 km ke sekolah setiap pagi. Ia membutuhkan waktu satu jam untuk sampai di sekoah jika menggunakan kecepatan 30 km/jam. Apakah yang dimaksud dengan kecepatan? a. jarak yang ditempuh tiap satuan waktu b. jarak yang ditempuh tiap satuan jarak c. waktu yang ditempuh tiap satuan waktu d. waktu yang ditempuh tiap satuan jarak 5.
Ibu Cindi pergi ke pasar untuk membeli sayuran. Ibu Cindi ke pasar naik angkutan umum. Perjalanan ke pasar ditempuh dengan kecepatan 50 km/jam. Kecepatan 50 km/jam artinya... a. jarak 1 km dapat ditempuh dengan waktu 50 jam b. jarak 50 km dapat ditempuh dengan waktu 50 jam c. jarak 50 km dapat ditempuh dengan waktu satu jam d. jarak 50 km dapat ditempuh dengan waktu beberapa jam
6. Budi membaca sebuah cerita yang di dalamnya terdapat tulisan berupa beberapa satuan jarak dan kecepatan. Satuan-satuan tersebut adalah meter, meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, kilometer, kilometer/jam dan centimeter. Satuan kecepatan yang benar dari satuan-satuan tersebut adalah... a. meter, meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, b. kilometer, kilometer/jam dan centimeter c. meter, kilometer, dan centimeter d. meter/detik, meter/menit, kilometer/jam, kilometer/jam
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
7. Bona belajar matematika materi jarak dengan Ibu Guru di kelas. Ibu Guru menyampaikan contoh satuan jarak yang masih dasar. Satuansatuan tersebut meliputi m, dam, cm, mm, km, dm dan hm. Urutan satuan jarak dari yang bawah ke yang paling atas seperti pada tangga satuan adalah... a. km, hm, dm, m, dam,cm,mm b. km, hm, dam, m, dm, cm, mm c. mm, cm, dm, m, dam, hm, km d. mm, cm, dam, m, dm, hm, km 8. Pak Santo pergi ke sebuah ladang untuk mencangkul. Pak Santo harus menempuh jarak 200 dam. Jarak tempuh Pak Santo ke ladang adalah ... km a. 2 b. 20 c. 0,2 d. 0,002 9. Kolam tempat paman Udin memancing mempunyai lebar 4500 dm. Lebar kolam tersebut adalah ... m a. 4,5 b. 45 c. 450 d. 4.500 10. Dina akan belajar kelompok di rumah temannya. Dina harus menempuh jarak 200 meter untuk dapat sampai ke rumah temannya tersebut. Jarak yang ditempuh Dina dalam satuan kilometer adalah... a. 0,2 km b. 2 km c. 20 km d. 0,02 km 11. Andro bermain bersepeda dengan teman-temannya. Teman-teman Andro tersebut mengajak untuk membeli kelereng di warung Bu Ani.
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Andro dapat menempuh 3,6 kilometer setiap jamnya. Kecepatan Andro jika dalam satuan meter/menit adalah... a. 6 meter/menit b. 60 meter/menit c. 3,6 meter/menit d. 360 meter/menit 12. Hana mengikuti lomba lompat jauh di kabupaten. Hana dapat mencapai jarak 4,5 m ketika melakukan lompat jauh. Salah satu peserta lomba, Lia, dapat melompat sejauh 3200 mm. Perbandingan hasil jarak lompat jauh adalah... a. jarak Lia lebih jauh daripada jarak Hana b. jarak Hana sama jauh daripada jarak Lia c. jarak Hana lebih dekat daripada jarak Lia d. jarak Hana lebih jauh daripada jarak Lia 13. Edo dan Dika mengikuti lomba tolak peluru antar siswa yang diadakan di sekolah. Edo dapat melempar peluru sejauh 60 dm, sedangkan Dika dapat melempar sejauh 0,65 dam. Perbandingan hasil jarak tolak peluru adalah... a. jarak Edo lebih jauh daripada jarak Dika b. jarak Edo sama jauh daripada jarak Dika c. jarak Edo lebih dekat daripada jarak Dika d. jarak Dika lebih dekat daripada jarak Edo 14. Endri dan Beni bermain kelereng di halaman sekolah. Endri dapat melempar kelereng sejauh 0,026 hm sedangkan Beni dapat memainkan kelereng sejauh 2,6 m. Perbandingan hasil lemparan kelereng adalah... a. jarak Endri lebih jauh daripada jarak Beni b. jarak Endri sama jauh daripada jarak Beni c. jarak Endri lebih dekat daripada jarak Beni d. jarak Beni lebih dekat daripada jarak Endri 15. Indra mengikuti lomba balap sepeda di tingkat kecamatan. Pada saat lomba berlangsung Indra dapat menyelesaikan lintasan dengan kecepatan 25 km/jam.salah satu peserta lomba, Indro dapat
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
menyelesaikan lintasan dengan kecepatan 400 m/menit. Perbandingan hasil kecepatan kedua peserta lomba adalah... a. kecepatan Indra lebih cepat daripada kecepatan Indro b. kecepatan Indra sama cepat daripada kecepatan Indro c. kecepatan Indra lebih lambat daripada kecepatan Indro d. kecepatan Indro lebih cepat daripada kecepatan Indra 16. Dua hari berturut-turut, Eri diantar oleh ayah dan kakaknya. Hari senin Eri diantar ke sekolah ayahnya dengan kecepatan 200 m/menit, sedangkan kakanya dengan kecepatan 18 km/jam. Perbandingan hasil kecepatan Ayah dan Kakak adalah... a. kecepatan Ayah lebih besar daripada kecepatan Kakak b. kecepatan Ayah sama besar daripada kecepatan Kakak c. kecepatan Ayah lebih kecil daripada kecepatan Kakak d. kecepatan Kakak lebih kecil daripada kecepatan Ayah 17. Lina dan Fajar menganyuh sepeda setiap pergi ke sekolah. Lina menganyuh sepedanya dengan kecepatan 250 m/menit, sedangkan Fajar mengayuh sepedanya dengan kecepatan 15 km/jam. Perbandingan kecepatan Lina dan Fajar adalah... a. kecepatan Lina lebih besar daripada kecepatan Fajar b. kecepatan Fajar lebih kecil daripada kecepatan Lina c. kecepatan Lina lebih kecil daripada kecepatan Fajar d. kecepatan Lina sama besar daripada kecepatan Fajar 18. Berikut adalah jarak rumah ke sekolah beberapa siswa kelas V SD Tanimulya. Fino 6 km, Danu 4,2 km, Mira 5,6 km, Desi 9 km dan Beni 3,5 km. Dari data tersebut, dua jarak terdekat adalah... a. 6 km dan 3,5 km b. 4,2 km dan 3,5 km c. 5,6 km dan 9 km d. 9 km dan 6 km 19. Ayah Sifa mendapat tugas dari pimpinannya untuk mengukur jarak jalan-jalan yang ada di sebuah gang perumahan. Setelah Ayah Sifa melaksanakan tugas-tugasnya tersebut, Ayah Sifa mempunyai daftar jarak jalan yang telah diukur. Hasil tersebut adalah 3000 m, 550 dam,
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
710 dm, dan 8,2 km. Berdasarkan hasil tersebut, jarak yang paling panjang adalah.. a. 3.000 m b. 550 dam c. 710 dm d. 8,2 km 20. Berikut adalah jarak-jarak yang harus ditempuh beberapa warga untuk sampai ke sebuah pasar. Data jarak tersebut adalah 2500 m, 320 dam, 750 dm, dan 10 km. Berdasarkan data tersebut, jarak yang paling dekat adalah.. a. 10 km b. 320 dam c. 2500 m d. 750 dm 21. Berikut adalah data kecepatan beberapa siswa ketika naik sepeda ke sekolah. Data tersebut adalah 320 m/menit, 460 m/menit, 12 km/jam, dan 16 hm/jam. Berdasarkan data tersebut, kecepatan paling kecil adalah... a. 12 km/jam b. 16 hm/jam c. 320 m/ menit d. 460 m/menit 22. Dini pergi ke rumah temannya untuk belajar kelompok. Dini harus menempuh jarak 200 ... untuk bisa sampai ke rumah temannya tersebut. Satuan jarak yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. menit b. meter c. meter/menit d. meter/jam
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
23. Setiap hari Ayah Danu berangkat kerja di sebuah kantor. Ayah harus menempuh jarak 2,5 ... untuk bisa sampai ke rumah temannya tersebut. Satuan jarak yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. menit b. hektometer c. hektometer/menit d. hektometer/jam 24. Dion berkunjung ke rumah pamannya yang ada di kota dengan naik bus. Bus yang ditumpangi Dion melaju dengan kecepatan 180 .... Satuan kecepatan yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. kilometer b. kilometer/hm c. jam/kilometer d. kilometer/jam 25. Bima pergi ke sekolah dengan menganyuh sepedanya. Sepeda Bima melaju dengan kecepatan 400 .... Satuan kecepatan yang tepat untuk melengkapi kalimat sebelum ini adalah... a. meter/jam b. meter/meter c. jam/meter d. meter
selamat mengerjakan ________________________________
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
LAMPIRAN 10 Jawaban Siswa untuk Tipe Soal A Kunci jawaban soal tipe A KODE SISWA SISWA001 SISWA002 SISWA003 SISWA004 SISWA005 SISWA006 SISWA007 SISWA008 SISWA009 SISWA010 SISWA011 SISWA012 SISWA013 SISWA014 SISWA015 SISWA016 SISWA017 SISWA018 SISWA019 SISWA020 SISWA021 SISWA022 SISWA023 SISWA024 SISWA025 SISWA026 SISWA027 SISWA028 SISWA029 SISWA030
AABADCBCADCADBBCABBCBAABC JAWABAN
AABADBBBCCBDADDCDBCDABBAC AABDDCBBCBABDDBACABDCCDCA AABADAABADBCACBADABDCDDCC AABADBBCADDDACBCABACCDDDC AABADDACADCAACBCABBDABCCC AACADCBCCDDDAADADABDACDDC AABDDCABBCABDABDDABCCBCCC AABADBBCBCBDAABADABDCACAC AABCDABBACCBDBACBBCCBCBCD AABADABDADBCDCBAADCCBBCCC AABBDCBCADDDACDADCCDBBACB AABADBBBBACCACBADAADDBABC AABADBBBADCDACDCABABBCDDC ACDBCABAAABACABADADDACBAC AABADABCCCABACDCABACDDCDC AABADAABADBADCBCDAABCDDCC AABBCCBBADAAACDADBACDDCBC AACADCACAACDACCAABBCACDDC AABDDCBCADAAACBADABDCBABC AADADBBCADCCABBAABADABDDC AABADCBCABCDACBAABBDCAABC BACCDDACACBAADBAAADDBCDAC AABADABCADADACBCABBCABCDC CABCDCBAAAAADABAAABDCABBD AABDDBBCADBADCBAABBCBDABC AABADBBBBCAADCBADBBDBCDCC AAAADBBBAAAABAAACABDCADDC AABDDCBBADCDADBCAABCCDABC DABBDABCAAACABBAAACCDBDDC DABDDBDCAACDABBACACDCBBBD
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
LAMPIRAN 11 Jawaban Siswa untuk Tipe Soal B Kunci jawaban soal tipe B KODE SISWA SISWA001 SISWA002 SISWA003 SISWA004 SISWA005 SISWA006 SISWA007 SISWA008 SISWA009 SISWA010 SISWA011 SISWA012 SISWA013 SISWA014 SISWA015 SISWA016 SISWA017 SISWA018 SISWA019 SISWA020 SISWA021 SISWA022 SISWA023 SISWA024 SISWA025 SISWA026 SISWA027 SISWA028 SISWA029 SISWA030
CBDACDCACABDCBACDBDDABBDA JAWABAN
CBCBCCCBAADACCDDABAAADDDA CBDBBDBAABCCAAACCBDDCBDDA CBDDCBBBBCDACADCADAAADADA CBDADDBACBDDACACCBDDCCDDA CBBACCCACDAAABDABBBDCCCBC CBDDCBBACADDCAACCBDDCBBDA CBDACADCBBCDACACCBDDCDDDA CBDADDBACBDDBBACCADDCBBDA CBDBDABACADDAAACCBDDCCCAD CBDBCCDADBDDACACCBDBCCDDA CBDACCADBAACAADAADDCADDDA CBDACDBACDADCAACCBDDCDDAA CBDBCBBACADAABDCAAAACDDDA CBADBCBCBADACAAAABDDCDADA CBDACCCACACDAADDABAAACDDA CBDABDBACADADBABBBDAACCAD CBDDCDBADADACDDACDAAADDDA CBAACCBBCCDDDBAAABDBDDBDC CBADDCCBCBBBDBAAABDBBCAAD CBCDBDBBDDDCCADAADAAACDDA CBDDBABBACAADACAABAAADADA CBDADDBACADAADCABBAACCDDA CBCBDACBDCBBDBCBACBDCBCCC CBCDDCBACCDDDADAABDBABBDA CDCCDCBACACAACADAAAAADABD CBDDDDACDADDAAACCBDAADDDA CBABCACBBCBBCADCCAAACCADA CBDABABBCCDDCAACCBDDBBDDD CBDDDCBACBDAABADDDBACCCDA CDBDAAAACBADBDDBCAACDDBAA
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
LAMPIRAN 12 Tabel nilai-nilai r product moment (Hadi, 2004: 290) N
Taraf signif 5% 1%
3 4 5
0,997 0,95 0,878
6 7 8 9 10
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
11 12 13 14 15
0,602 0,576 0,553 0,532 0,514
16 17 18 19 20
0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
21 22 23 24 25
0,433 0,423 0,413 0,404 0,396
N
0,999 26 0,99 27 0,959 28 29 0,917 30 0,874 0,834 31 0,798 32 0,765 33 34 0,735 35 0,708 0,684 36 0,661 37 0,641 38 39 0,623 40 0,606 0,59 41 0,575 42 0,561 43 44 0,549 45 0,537 0,526 46 0,515 47 0,505 48 49 50
Taraf signif 5% 1%
N
Taraf signif 5% 1%
0,388 0,381 0,374 0,367 0,361
0,496 0,487 0,478 0,47 0,463
55 60 65 70 75
0,266 0,254 0,244 0,235 0,227
0,345 0,33 0,317 0,306 0,296
0,355 0,349 0,344 0,339 0,334
0,456 0,449 0,442 0,436 0,43
80 85 90 95 100
0,22 0,213 0,207 0,202 0,195
0,286 0,278 0,27 0,263 0,256
0,329 0,325 0,32 0,316 0,312
0,424 0,418 0,413 0,408 0,403
125 150 175 200 300
0,176 0,159 0,148 0,138 0,113
0,23 0,21 0,194 0,181 0,148
0,308 0,304 0,301 0,297 0,294
0,398 0,393 0,389 0,384 0,38
400 500
0,098 0,088
0,128 0,115
600 700
0,08 0,074
0,105 0,097
0,291 0,288 0,284 0,281 0,279
0,376 800 0,372 900 0,368 0,364 1000 0,361
0,07 0,065
0,091 0,086
0,062
0,081
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
LAMPIRAN 13 Hasil Analisis Tipe Soal A menggunakan Program TAP TITLE: TIPE SOAL A COMMENT: *************************************************************************** Item and Test Analysis *************************************************************************** Number Item Disc. # Correct # Correct Point Adj Item Key Correct Diff Index in High Grp in Low Grp Biser PtBis ------- ----- ------- ---- ----- ------------ ------------ ----- ----Item 01 (1 ) 26 0,87 0,22 10 (1,00) 7 (0,78) 0,25 0,14 Item 02 (1 )# 29 0,97 0,11 10 (1,00) 8 (0,89) 0,40 0,35 Item 03 (2 ) 24 0,80 0,34 9 (0,90) 5 (0,56) 0,35 0,22 Item 04 (1 )# 17 0,57 0,26 7 (0,70) 4 (0,44) 0,16 0,00 Item 05 (4 ) 28 0,93 0,11 10 (1,00) 8 (0,89) 0,31 0,23 Item 06 (3 )# 10 0,33 -0,03 3 (0,30) 3 (0,33) 0,10 -0,06 Item 07 (2 ) 23 0,77 0,34 9 (0,90) 5 (0,56) 0,21 0,07 Item 08 (3 ) 15 0,50 0,37 7 (0,70) 3 (0,33) 0,29 0,13 Item 09 (1 ) 22 0,73 0,44 10 (1,00) 5 (0,56) 0,36 0,22 Item 10 (4 ) 14 0,47 0,68 9 (0,90) 2 (0,22) 0,48 0,34 Item 11 (3 ) 9 0,30 0,39 5 (0,50) 1 (0,11) 0,33 0,18 Item 12 (1 )# 10 0,33 -0,03 3 (0,30) 3 (0,33) 0,02 -0,13 Item 13 (4 )# 8 0,27 -0,02 2 (0,20) 2 (0,22) 0,10 -0,05 Item 14 (2 )# 4 0,13 -0,01 1 (0,10) 1 (0,11) -0,09 -0,20 Item 15 (2 ) 21 0,70 0,23 9 (0,90) 6 (0,67) 0,19 0,03 Item 16 (3 ) 9 0,30 0,39 5 (0,50) 1 (0,11) 0,30 0,16 Item 17 (1 ) 14 0,47 0,79 9 (0,90) 1 (0,11) 0,62 0,50 Item 18 (2 ) 13 0,43 0,59 7 (0,70) 1 (0,11) 0,52 0,38 Item 19 (2 ) 15 0,50 0,04 6 (0,60) 5 (0,56) 0,32 0,15 Item 20 (3 ) 11 0,37 0,39 5 (0,50) 1 (0,11) 0,36 0,21 Item 21 (2 ) 7 0,23 0,19 3 (0,30) 1 (0,11) 0,16 0,02 Item 22 (1 )# 4 0,13 -0,01 1 (0,10) 1 (0,11) 0,08 -0,04 Item 23 (1 )# 6 0,20 0,40 4 (0,40) 0 (0,00) 0,47 0,35 Item 24 (2 ) 8 0,27 0,29 4 (0,40) 1 (0,11) 0,38 0,24 Item 25 (3 ) 25 0,83 0,22 10 (1,00) 7 (0,78) 0,21 0,09 ========================================================================== # marks potential problems (p<0,2 or p>0,95, D<0, pbis<0, adjpbis<0) These results have been sorted by item number ========================================================================== Number of Items Excluded = 0 Number of Items Analyzed = 25 Mean Item Difficulty = 0,496 Mean Discrimination Index = 0,268 Mean Point Biserial = 0,275 Mean Adj. Point Biserial = 0,141 KR20 (Alpha) = 0,491 KR21 = 0,300 SEM (from KR20) = 2,114 High Grp Min Score (n=10) = 14,000 Low Grp Max Score (n=9) = 10,000 --------------------------------------# Potential Problem Items = 8 defined as: difficulty <= 0,20(3) or: difficulty >= 0,95(1) or: D index <= 0,00(5) or: AdjPtBiserial <= 0,00(6) Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = 0,508 (with Spearman-Brown = 0,674) Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0,467 (with Spearman-Brown = 0,637)
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
LAMPIRAN 14 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal A menggunakan Program TAP TITLE: TIPE SOAL A COMMENT: *************************************************************************** Quick Options Analysis *************************************************************************** * is keyed answer, # is option that discriminates better than keyed answer ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ---Item ---1
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 26*(0,867) 1 (0,033) 1 (0,033) 2 (0,067) High 10 (1,000) 0 (0,000) 0 (0,000) 0 (0,000) Low 7 (0,778) 1 (0,111) 0 (0,000) 1 (0,111) Diff 3 (0,222) -1(-0,111) 0 (0,000) -1(-0,111)
2
TOTAL High Low Diff
29*(0,967) 10 (1,000) 8 (0,889) 2 (0,111)
3
TOTAL High Low Diff
4
TOTAL High Low Diff
5
TOTAL High Low Diff
---Item ---6
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
0 0 0 0
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
24*(0,800) 9 (0,900) 5 (0,556) 4 (0,344)
3 (0,100) 0 (0,000) 2 (0,222) -2(-0,222)
2 (0,067) 1 (0,100) 1 (0,111) 0(-0,011)
17*(0,567) 7 (0,700) 4 (0,444) 3 (0,256)
4 (0,133) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
3 (0,100) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
6 (0,200) 3 (0,300) 3 (0,333) 0(-0,033)
2 (0,067) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
28*(0,933) 10 (1,000) 8 (0,889) 2 (0,111)
0 0 0 0
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
0 0 0 0
0 0 0 0
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 8 (0,267) 10 (0,333) 10*(0,333) 2 (0,067) High 2 (0,200) 4 (0,400) 3 (0,300) 1 (0,100) Low 2 (0,222) 3 (0,333) 3 (0,333) 1 (0,111) Diff 0(-0,022) 1#(0,067) 0(-0,033) 0(-0,011)
7
TOTAL High Low Diff
6 (0,200) 1 (0,100) 3 (0,333) -2(-0,233)
23*(0,767) 9 (0,900) 5 (0,556) 4 (0,344)
0 0 0 0
8
TOTAL High Low Diff
2 (0,067) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
12 (0,400) 2 (0,200) 5 (0,556) -3(-0,356)
15*(0,500) 7 (0,700) 3 (0,333) 4 (0,367)
1 1 0 1
(0,033) (0,100) (0,000) (0,100)
9
TOTAL High Low Diff
22*(0,733) 10 (1,000) 5 (0,556) 5 (0,444)
4 (0,133) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
4 (0,133) 0 (0,000) 3 (0,333) -3(-0,333)
0 0 0 0
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
10
TOTAL High Low Diff
7 (0,233) 0 (0,000) 3 (0,333) -3(-0,333)
2 (0,067) 1 (0,100) 1 (0,111) 0(-0,011)
7 (0,233) 0 (0,000) 3 (0,333) -3(-0,333)
162
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
14*(0,467) 9 (0,900) 2 (0,222) 7 (0,678)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
---Item ---11
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 10 (0,333) 8 (0,267) 9*(0,300) 3 (0,100) High 2 (0,200) 2 (0,200) 5 (0,500) 1 (0,100) Low 3 (0,333) 4 (0,444) 1 (0,111) 1 (0,111) Diff -1(-0,133) -2(-0,244) 4 (0,389) 0(-0,011)
12
TOTAL High Low Diff
10*(0,333) 3 (0,300) 3 (0,333) 0(-0,033)
4 (0,133) 0 (0,000) 2 (0,222) -2(-0,222)
5 (0,167) 2 (0,200) 1 (0,111) 1#(0,089)
11 (0,367) 5 (0,500) 3 (0,333) 2#(0,167)
13
TOTAL High Low Diff
20 (0,667) 8 (0,800) 5 (0,556) 3#(0,244)
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
8*(0,267) 2 (0,200) 2 (0,222) 0(-0,022)
14
TOTAL High Low Diff
6 (0,200) 0 (0,000) 4 (0,444) -4(-0,444)
4*(0,133) 1 (0,100) 1 (0,111) 0(-0,011)
16 (0,533) 8 (0,800) 1 (0,111) 7#(0,689)
4 (0,133) 1 (0,100) 3 (0,333) -2(-0,233)
15
TOTAL High Low Diff
2 (0,067) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
21*(0,700) 9 (0,900) 6 (0,667) 3 (0,233)
---Item ---16
TOTAL High Low Diff
14*(0,467) 9 (0,900) 1 (0,111) 8 (0,789)
18
TOTAL High Low Diff
15 (0,500) 2 (0,200) 8 (0,889) -6(-0,689)
13*(0,433) 7 (0,700) 1 (0,111) 6 (0,589)
19
TOTAL High Low Diff
7 (0,233) 3 (0,300) 0 (0,000) 3#(0,300)
15*(0,500) 6 (0,600) 5 (0,556) 1 (0,044)
20
TOTAL High Low Diff
0 0 0 0
22
(0,033) (0,000) (0,000) (0,000)
6 (0,200) 1 (0,100) 2 (0,222) -1(-0,122)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 20 (0,667) 0 (0,000) 9*(0,300) 1 (0,033) High 5 (0,500) 0 (0,000) 5 (0,500) 0 (0,000) Low 7 (0,778) 0 (0,000) 1 (0,111) 1 (0,111) Diff -2(-0,278) 0 (0,000) 4 (0,389) -1(-0,111)
17
---Item ---21
1 0 0 0
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
1 0 0 0
2 1 0 1
(0,033) (0,000) (0,000) (0,000)
(0,067) (0,100) (0,000) (0,100)
3 (0,100) 0 (0,000) 3 (0,333) -3(-0,333) 1 0 0 0
(0,033) (0,000) (0,000) (0,000)
12 (0,400) 1 (0,100) 5 (0,556) -4(-0,456) 1 1 0 1
(0,033) (0,100) (0,000) (0,100)
6 (0,200) 1 (0,100) 2 (0,222) -1(-0,122)
2 (0,067) 0 (0,000) 2 (0,222) -2(-0,222)
11*(0,367) 5 (0,500) 1 (0,111) 4 (0,389)
17 (0,567) 4 (0,400) 8 (0,889) -4(-0,489)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 7 (0,233) 7*(0,233) 12 (0,400) 4 (0,133) High 3 (0,300) 3 (0,300) 4 (0,400) 0 (0,000) Low 3 (0,333) 1 (0,111) 5 (0,556) 0 (0,000) Diff 0(-0,033) 2 (0,189) -1(-0,156) 0 (0,000) TOTAL High Low Diff
4*(0,133) 1 (0,100) 1 (0,111) 0(-0,011)
11 (0,367) 5 (0,500) 3 (0,333) 2#(0,167)
8 (0,267) 1 (0,100) 4 (0,444) -3(-0,344)
163
7 (0,233) 3 (0,300) 1 (0,111) 2#(0,189)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
23
TOTAL High Low Diff
6*(0,200) 4 (0,400) 0 (0,000) 4 (0,400)
5 (0,167) 0 (0,000) 3 (0,333) -3(-0,333)
24
TOTAL High Low Diff
4 (0,133) 0 (0,000) 3 (0,333) -3(-0,333)
8*(0,267) 4 (0,400) 1 (0,111) 3 (0,289)
9 (0,300) 2 (0,200) 3 (0,333) -1(-0,133)
25
TOTAL High Low Diff
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
1 0 0 0
25*(0,833) 10 (1,000) 7 (0,778) 3 (0,222)
(0,033) (0,000) (0,000) (0,000)
7 3 1 2
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ TAP: Test Analysis Program (version 14.7.4) Copyright © 2003-2014 Gordon P. Brooks Contact:
[email protected]
164
(0,233) (0,300) (0,111) (0,189)
12 (0,400) 3 (0,300) 5 (0,556) -2(-0,256) 9 4 2 2
(0,300) (0,400) (0,222) (0,178)
3 (0,100) 0 (0,000) 1 (0,111) -1(-0,111)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
LAMPIRAN 15 Hasil Analisis Tipe Soal B menggunakan Program TAP TITLE: SOAL TIPE B COMMENT: *************************************************************************** Item and Test Analysis *************************************************************************** Number Item Disc. # Correct # Correct Point Adj Item Key Correct Diff Index in High Grp in Low Grp Biser PtBis ------- ----- ------- ---- ----- ------------ ------------ ----- ----Item 01 (3 )# 30 1,00 0,00 10 (1,00) 8 (1,00) **** **** Item 02 (2 ) 28 0,93 0,25 10 (1,00) 6 (0,75) 0,46 0,39 Item 03 (4 ) 19 0,63 0,75 10 (1,00) 2 (0,25) 0,58 0,46 Item 04 (1 ) 11 0,37 0,70 7 (0,70) 0 (0,00) 0,49 0,35 Item 05 (3 ) 13 0,43 0,15 4 (0,40) 2 (0,25) 0,20 0,04 Item 06 (4 ) 9 0,30 0,47 6 (0,60) 1 (0,13) 0,36 0,22 Item 07 (3 )# 6 0,20 -0,28 1 (0,10) 3 (0,38) -0,23 -0,35 Item 08 (1 ) 17 0,57 0,45 7 (0,70) 2 (0,25) 0,35 0,20 Item 09 (3 ) 17 0,57 0,32 7 (0,70) 3 (0,38) 0,33 0,18 Item 10 (1 )# 12 0,40 0,28 4 (0,40) 1 (0,13) 0,09 -0,07 Item 11 (2 )# 3 0,10 -0,38 0 (0,00) 3 (0,38) -0,32 -0,40 Item 12 (4 ) 13 0,43 0,68 8 (0,80) 1 (0,13) 0,62 0,50 Item 13 (3 )# 9 0,30 -0,08 3 (0,30) 3 (0,38) 0,07 -0,08 Item 14 (2 )# 8 0,27 -0,05 2 (0,20) 2 (0,25) -0,02 -0,16 Item 15 (1 ) 16 0,53 0,65 9 (0,90) 2 (0,25) 0,51 0,37 Item 16 (3 ) 13 0,43 0,55 8 (0,80) 2 (0,25) 0,57 0,45 Item 17 (4 )# 1 0,03 0,00 0 (0,00) 0 (0,00) -0,08 -0,13 Item 18 (2 ) 19 0,63 0,65 9 (0,90) 2 (0,25) 0,47 0,33 Item 19 (4 ) 16 0,53 0,78 9 (0,90) 1 (0,13) 0,64 0,53 Item 20 (4 ) 11 0,37 0,57 7 (0,70) 1 (0,13) 0,49 0,35 Item 21 (1 )# 11 0,37 -0,20 3 (0,30) 4 (0,50) -0,26 -0,40 Item 22 (2 )# 6 0,20 0,28 4 (0,40) 1 (0,13) 0,37 0,25 Item 23 (2 )# 5 0,17 0,08 2 (0,20) 1 (0,13) 0,26 0,14 Item 24 (4 ) 22 0,73 0,30 8 (0,80) 4 (0,50) 0,27 0,13 Item 25 (1 ) 22 0,73 0,18 8 (0,80) 5 (0,63) 0,17 0,03 ========================================================================== # marks potential problems (p<0,2 or p>0,95, D<0, pbis<0, adjpbis<0) These results have been sorted by item number ========================================================================== Number of Items Excluded = 0 Number of Items Analyzed = 25 Mean Item Difficulty = 0,449 Mean Discrimination Index = 0,284 Mean Point Biserial = 0,267 Mean Adj. Point Biserial = 0,138 KR20 (Alpha) = 0,503 KR21 = 0,345 SEM (from KR20) = 2,143 High Grp Min Score (n=10) = 13,000 Low Grp Max Score (n=8) = 9,000 --------------------------------------# Potential Problem Items = 10 defined as: difficulty <= 0,20(5) or: difficulty >= 0,95(1) or: D index <= 0,00(7) or: AdjPtBiserial <= 0,00(7) Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = 0,273 (with Spearman-Brown = 0,429) Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0,531 (with Spearman-Brown = 0,693)
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
LAMPIRAN 16 Hasil Analisis Pengecoh Tipe Soal B menggunakan Program TAP TITLE: SOAL TIPE B COMMENT: *************************************************************************** Quick Options Analysis *************************************************************************** * is keyed answer, # is option that discriminates better than keyed answer ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ---Item ---1
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 0 (0,000) 0 (0,000) 30*(1,000) 0 (0,000) High 0 (0,000) 0 (0,000) 10 (1,000) 0 (0,000) Low 0 (0,000) 0 (0,000) 8 (1,000) 0 (0,000) Diff 0 (0,000) 0 (0,000) 2 (0,000) 0 (0,000)
2
TOTAL High Low Diff
3
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
28*(0,933) 10 (1,000) 6 (0,750) 4 (0,250)
TOTAL High Low Diff
4 (0,133) 0 (0,000) 2 (0,250) -2(-0,250)
4
TOTAL High Low Diff
11*(0,367) 7 (0,700) 0 (0,000) 7 (0,700)
5
TOTAL High Low Diff
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
---Item ---6
0 0 0 0
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
2 (0,067) 0 (0,000) 2 (0,250) -2(-0,250)
2 (0,067) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
5 (0,167) 0 (0,000) 3 (0,375) -3(-0,375)
19*(0,633) 10 (1,000) 2 (0,250) 8 (0,750)
7 (0,233) 1 (0,100) 2 (0,250) -1(-0,150)
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
11 (0,367) 2 (0,200) 5 (0,625) -3(-0,425)
13*(0,433) 4 (0,400) 2 (0,250) 2 (0,150)
10 (0,333) 3 (0,300) 3 (0,375) 0(-0,075)
6 3 2 1
(0,200) (0,300) (0,250) (0,050)
0 0 0 0
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 7 (0,233) 3 (0,100) 11 (0,367) 9*(0,300) High 2 (0,200) 1 (0,100) 1 (0,100) 6 (0,600) Low 4 (0,500) 1 (0,125) 2 (0,250) 1 (0,125) Diff -2(-0,300) 0(-0,025) -1(-0,150) 5 (0,475)
7
TOTAL High Low Diff
3 (0,100) 1 (0,100) 1 (0,125) 0(-0,025)
19 (0,633) 7 (0,700) 4 (0,500) 3#(0,200)
8
TOTAL High Low Diff
17*(0,567) 7 (0,700) 2 (0,250) 5 (0,450)
9 (0,300) 1 (0,100) 6 (0,750) -5(-0,650)
9
TOTAL High Low Diff
3 (0,100) 1 (0,100) 1 (0,125) 0(-0,025)
5 (0,167) 1 (0,100) 2 (0,250) -1(-0,150)
10
TOTAL High Low Diff
12*(0,400) 4 (0,400) 1 (0,125) 3 (0,275)
8 4 2 2
(0,267) (0,400) (0,250) (0,150)
6*(0,200) 1 (0,100) 3 (0,375) -2(-0,275) 3 2 0 2
(0,100) (0,200) (0,000) (0,200)
2 (0,067) 1 (0,100) 0 (0,000) 1#(0,100) 1 0 0 0
(0,033) (0,000) (0,000) (0,000)
17*(0,567) 7 (0,700) 3 (0,375) 4 (0,325)
5 (0,167) 1 (0,100) 2 (0,250) -1(-0,150)
7 (0,233) 1 (0,100) 4 (0,500) -3(-0,400)
3 (0,100) 1 (0,100) 1 (0,125) 0(-0,025)
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
---Item ---11
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 5 (0,167) 3*(0,100) 4 (0,133) 18 (0,600) High 1 (0,100) 0 (0,000) 3 (0,300) 6 (0,600) Low 2 (0,250) 3 (0,375) 1 (0,125) 2 (0,250) Diff -1(-0,150) -3(-0,375) 2#(0,175) 4#(0,350)
12
TOTAL High Low Diff
11 (0,367) 1 (0,100) 3 (0,375) -2(-0,275)
3 (0,100) 0 (0,000) 3 (0,375) -3(-0,375)
3 (0,100) 1 (0,100) 1 (0,125) 0(-0,025)
13*(0,433) 8 (0,800) 1 (0,125) 7 (0,675)
13
TOTAL High Low Diff
13 (0,433) 5 (0,500) 1 (0,125) 4#(0,375)
2 (0,067) 1 (0,100) 1 (0,125) 0(-0,025)
9*(0,300) 3 (0,300) 3 (0,375) 0(-0,075)
6 (0,200) 1 (0,100) 3 (0,375) -2(-0,275)
14
TOTAL High Low Diff
14 (0,467) 6 (0,600) 4 (0,500) 2#(0,100)
8*(0,267) 2 (0,200) 2 (0,250) 0(-0,050)
5 (0,167) 2 (0,200) 1 (0,125) 1#(0,075)
3 (0,100) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
15
TOTAL High Low Diff
16*(0,533) 9 (0,900) 2 (0,250) 7 (0,650)
0 0 0 0
3 (0,100) 0 (0,000) 2 (0,250) -2(-0,250)
11 (0,367) 1 (0,100) 4 (0,500) -3(-0,400)
---Item ---16
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 10 (0,333) 3 (0,100) 13*(0,433) 4 (0,133) High 0 (0,000) 1 (0,100) 8 (0,800) 1 (0,100) Low 3 (0,375) 2 (0,250) 2 (0,250) 1 (0,125) Diff -3(-0,375) -1(-0,150) 6 (0,550) 0(-0,025)
17
TOTAL High Low Diff
13 (0,433) 1 (0,100) 6 (0,750) -5(-0,650)
3 (0,100) 1 (0,100) 0 (0,000) 1#(0,100)
13 (0,433) 8 (0,800) 2 (0,250) 6#(0,550)
1*(0,033) 0 (0,000) 0 (0,000) 0 (0,000)
18
TOTAL High Low Diff
5 (0,167) 1 (0,100) 3 (0,375) -2(-0,275)
19*(0,633) 9 (0,900) 2 (0,250) 7 (0,650)
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
5 (0,167) 0 (0,000) 2 (0,250) -2(-0,250)
19
TOTAL High Low Diff
11 (0,367) 1 (0,100) 6 (0,750) -5(-0,650)
3 (0,100) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
20
TOTAL High Low Diff
13 (0,433) 3 (0,300) 5 (0,625) -2(-0,325)
4 (0,133) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
---Item ---21
22
0 0 0 0
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
16*(0,533) 9 (0,900) 1 (0,125) 8 (0,775)
2 (0,067) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
11*(0,367) 7 (0,700) 1 (0,125) 6 (0,575)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 11*(0,367) 2 (0,067) 15 (0,500) 2 (0,067) High 3 (0,300) 1 (0,100) 6 (0,600) 0 (0,000) Low 4 (0,500) 1 (0,125) 2 (0,250) 1 (0,125) Diff -1(-0,200) 0(-0,025) 4#(0,350) -1(-0,125) TOTAL High Low Diff
0 0 0 0
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
6*(0,200) 4 (0,400) 1 (0,125) 3 (0,275)
11 (0,367) 3 (0,300) 3 (0,375) 0(-0,075)
167
13 (0,433) 3 (0,300) 4 (0,500) -1(-0,200)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
23
TOTAL High Low Diff
6 (0,200) 0 (0,000) 5 (0,625) -5(-0,625)
5*(0,167) 2 (0,200) 1 (0,125) 1 (0,075)
5 (0,167) 1 (0,100) 1 (0,125) 0(-0,025)
14 (0,467) 7 (0,700) 1 (0,125) 6#(0,575)
24
TOTAL High Low Diff
5 (0,167) 2 (0,200) 2 (0,250) 0(-0,050)
2 (0,067) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
1 (0,033) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
22*(0,733) 8 (0,800) 4 (0,500) 4 (0,300)
25
TOTAL High Low Diff
22*(0,733) 8 (0,800) 5 (0,625) 3 (0,175)
3 (0,100) 0 (0,000) 1 (0,125) -1(-0,125)
5 (0,167) 2 (0,200) 2 (0,250) 0(-0,050)
0 0 0 0
(0,000) (0,000) (0,000) (0,000)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ TAP: Test Analysis Program (version 14.7.4) Copyright © 2003-2014 Gordon P. Brooks Contact:
[email protected]
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
LAMPIRAN 17 Foto Uji Coba Lapangan SD N Srowolan
SD N Tawangharjo
SD N Baratan
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
LAMPIRAN 18 CURRIVULUM VITAE Ria Septiyana merupakan anak pertama dari dua bersaudara serta ibu dari seorang anak laki-laki. Lahir di Magelang, 14 Juli 1989. Peneliti telah menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak Pertiwi Dukun pada tahun1993-1995. Peneliti memperoleh jenjang pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Dukun 2 pada tahun 1995-2001. Pada tahun 2001-2004, peneliti memperoleh pendidikan menengah pertama di SMP Negeri I Dukun. Pada tahun 2004-2006, peneliti memperoleh pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri I Dukun. Peneliti tidak melanjutkan Sekolah Menengah Atas karena keluar dari sekolah tersebut untuk menikah. Peneliti melanjutkan kembali Sekolah Menengah Atas di Sekolah Persamaan atau biasa disebut Paket C dan dinyatakan lulus Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Magelang pada tahun 2010. Pada tahun 2010-2012, peneliti bekerja di sebuah perusahaan tekstil “Mataram Tunggal Garment” yang berlamatkan di Ngagik Sleman. Pada tahun 2012, peneliti memperoleh pendidikan tinggi di Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama menempuh bangku perkuliahan, peneliti juga mengikuti berbagai kegiatan untuk mengembangkan soft skill. Pada tahun 2013, peneliti mengikuti Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswwa I dan II. Peneliti telah mengilkuti Kursus Mahir Dasar (KMD) pramuka pada tahun yang sama. Selanjutnya, peneliti berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lomba diantaranya menjai peserta lomba Story Telling dan Writing Contest antar mahasiswa PGSD se Jawa pada tahun 2012. Peneliti juga mengikuti kegiatan English Club yang diselenggarakan oleh PGSD USD selama empat semester dan ICEE untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris. Peneliti juga aktif dalam kepantiaan pada acara-acara yang diadakan di Karang Taruna desa Dukun, seperti menjadi Bendahara I dalam acara “Gelar Budaya dan Potensi desa Dukun”, sie Konsumsi kegiatan Out Bond Anggota Karang Taruna desa Dukun dan Bendahara pada bidang Pakir dalam Acara “Merapi Bangkit Adventure”.
170