Tugas Mata Kuliah Dosen Batas Penyerahan
: Take Home Ujian Akhir Triwulan I : Sistem Informasi Manajemen : Dr.Ir .Imam Suroso, Msc : 17 Januari 2015
“PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING
DAN IN SOURCING PADA PERUSAHAN PERKEBUNAN PT.SAWIT SUMBERMAS SARANA Tbk“
Oleh: SUNGGU SITUMORANG NIM.P056133672.52E
Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (Cs)
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015
KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat
dan karunia serta pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengembangan Sitem Informasi Outsourcing dan Insoucing Pada Perusahaan
PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk”. Tugas makalah ini dibuat
sebagai U j i a n A k h i r
Triwulan untuk mata kuliah Sistem Informasi Manajemen,
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari meto de apa yang dipergunakan perusahaan PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk dalam pengembangan sistem informasi . Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapan sebagai masukan yang sangat berharga bagi penulis. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi bahan informasi buat para pembaca. Jakarta, Januari 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................ ii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iii DAFTAR TABEL................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 2 1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 3 2.1 Pengertian Sistem Informasi .......................................................................... 3 2.2 Pegembangan Sistem Informasi ...................................................................... 6 2.3 Pengertian Outsourcing , Insourcing,dan Co-Sourcing ................................... 7 BAB III PEMBAHASAN................................................................................... 15 3.1 Perkembangan Sistem Infomasi .................................................................... 15 3.2 Pengembangan Sistem Informasi Pada Perusahaan Perkebunan PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk .........................................................………………16 3.3 Ruang Linkup Perjanjian Outsourcing Pengembangan Sistem Informasi PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk........................................ ………………17 3.4 Hak Dan Kewajiban Antara Perusahaan Outsourcing Dengan PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk .........................................................………………18
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 24 4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 24 4.2 Saran ............................................................................................................. 24 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 26
ii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4
Komponen-komponen Sistem Informasi...................................... Peranan Pokok Sistem Informasi.................................................. Klasifikasi Sistem Informasi......................................................... Pengembangan Sistem Informasi .................................................
4 4 5 6
iii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Defenisi Sistem Informasi .................................................................
3
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi saat ini Perkembangan Teknologi Informasi sudah merupakan keharusan bagi sebuah organisasi untuk dipergunakan dalam rangka menunjang dan memperlancar kegiatan operasinonalnya karena pegembangan Sistem Informasi saat ini sangat banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek organisasi. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia sangatlah pesat , hal ini untuk menjawab tantangan arus globalisasi sehingga dapat sejajar dengan negara – negara berkembang lainnya. Perkembangan teknologi di Indonesia sudah menjadi keharusan dalam memudahkan koordinasi , komunikasi dan pengawasan untuk itu seluruh daerah wajib memprogramkan pengembangan sistem informasi. Dengan kondisi ini Indonesia telah dijadikan pasar penjualan beberapa produk-produk teknologi.Organisasi – organisasi bergerak dalam bidang bisnis lebih cepat dalam pengembangan sistem informasi. Berkembangnya teknologi maupun sistem informasi tersebut memacu setiap perusahaan memiliki sebuah keunggulan kompetitif dalam industri, oleh karena itu perusahaan wajib untuk berkembang baik itu memanfaatkan teknologi maupun sistem informasi .Pada dasarnya suatu perusahaan tak bisa lepas dari teknologi maupun sistem informasi yang dipergunkan dalam menunjang proses bisnis maupun proses inti bisnisnya. Pembuatan dan penggunaan sistem informasi haruslah sesuai dengan organisasi. Tanpa adanya pemahaman yang jelas tentang organisasi itu sendiri, sistem informasi yang diterapkan akan menjadi tidak berguna dalam pencapaian tujuan organisasi, bahkan dapat menyebabkan kegagalan dalam proses bisnis organisasi. Pemahaman organisasi yang perlu dipertimbangkan adalah menyangkut tipe kegiatan bisnisnya, proses bisnis, struktur organisasi, politik dan budaya organisasi, serta lingkungan sekitar organisasi.
1
Suatu organisasi atau perusahaan dalam rangka pengembangan sistem informasi membutuhkan sumber daya yang berkualitas sebagai perantara dalam mengoperasikan sebuah teknologi dan juga fasilitas yang ada guna mencapai visi dan misi organisasi atau perusahaan. Perusahaan
perkebunan
dalam pengelolaan sumber daya informasi yang
disebut juga dengan sistem informasi sumber daya informasi , dimana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem informasi yang bertanggung jawab mengindentifikasi kebutuhan informasi , memproses , dan menyediakan informasi dalam format yang tepat yang dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan .Proses identifikasi berarti sebuah sistem harus mampu menentukan sebuah masalah yang dihadapi dan mampu mengklasifikasikannya ,Kemudian proses sebuah permasalahan dioleh menjadi sebuah solusi yang dapat di interpretasikan kepada end user .Terakhir proses penyajian informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan terbaik yang harus diambil oleh pengguna sistem informasi guna kepentigan perusahaan. Oleh Karennya perusahaan perkebunan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya atau dalam proses produksinya mengaplikasikan teknologi dan sistem informasi baik itu dalam melalui
insourcing maupun outsourcing maka penulis mendiskripsikan
pengertian
outsourcing dan insourcing , kelebihan dan kekurangan outsourcing dan insourcing dan juga menjelaskan mengapa suatu perusahaan menggunakan
cara outsourcing atau
incoursing dalam pengembangan sistem informasi . 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
permasalahan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Apa yang dimaksud dengan pengembangan sistem informasi dalam organisasi?
2.
Apa Perbedaan pegembangan sistem informasi dengan outsourcing dan insourcing?
3.
Apa Kelebihan dan kekuranagn dari outsourcing dan insourcing ?
4.
Mengapa perusahaan dalam rangka pengembangan sistem informasi memilih pendekatan outsourcing dan insourcing ?
1.3
Tujuan Sesuai latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1.
Untuk mendeskripsikan suatu perusahaan perkebunan dalam pengambilan keputusan penerapan sistem informasi menggunakan cara outsourcing atau insourcing 2
BAB II TINJAUANPUSTAKA 2.1.
Pengertian Sistem Informasi Menurut O‟Brien (2011: 4), an information system (IS) can be any organized
combination of people, hardware, software, communications networks, data resources, and policies and procedures that stores, retrieves, transforms, and disseminates information in an organization. Sistem informasi juga memiliki beberapa definisi lain yang dijelaskan pada Tabel 2.2, yang pada intinya memiliki pengertian yang sama. Kadir (2003: 10) menyimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Tabel 2.1 Definisi Sistem Informasi Sumber Alter (1992)
Definisi Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Bodnar dan Hopwood Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan (1993) data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Gelinas, Oram, dan Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis Wiggins (1990) komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Hall (2001)
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
Turban, McLean, dan Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk Wetherbe (1999) tujuan yang spesifik. Wilkinson (1992)
Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran- sasaran perusahaan.
Sumber: Kadir, 2003: 11. 3
Gambar 2.1 Komponen-komponen Sistem Informasi
Sumber: O„Brien, 2011: 31. Sistem informasi memiliki peranan pokok yang sangat penting dalam suatu organisasi bisnis, yaitu: 1. Mendukung kegiatan operasional dan proses bisnis. 2. Mendukung proses pengambilan keputusan bagi para manajer dan karyawan. 3. Mendukung strategi-strategi yang memiliki keunggulan daya saing. Gambar 2.2 Peranan Pokok Sistem Informasi
Sumber: O‟Brien, 2011: 8.
4
O‟Brien (2011: 13-14) mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam kegiatan operasional dan manajemen bisnis, serta kategori yang lainnya, yaitu: 1. Operations Support Systems; sistem pemrosesan transaksi, sistem pengendali/ kontrol, dan sistem kolaborasi. 2. Management Support Systems; sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, dan sistem informasi eksekutif. 3. Lainnya; expert systems, knowledge management systems, strategic information systems, dan functional business systems. Gambar 2.3 Klasifikasi Sistem Informasi
Sumber: O‟Brien, 2011: 13.
5
2.2.
Pegembangan Sistem Informasi Seiring berjalannya waktu, sistem informasi dalam organisasi bisnis juga semakin
berkembang guna memenuhi kebutuhan bisnis yang semakin menuntut keefisienan dan keefektifan dalam kegiatan bisnis secara keseluruhan. Tuntutan dalam pengembangan ini merupakan tantangan besar bagi para manajer dan profesional bisnis. O‟Brien (2011: 19) menjelaskan solusi pengembangan sistem informasi seperti pada Gambar 2.1. Gambar 2.4 Pengembangan Sistem Informasi
Sumber: O‟Brien, 2011: 19 Di dalam proses pengembangan sistem informasi ini, end user dan ahli informasi mendesain (design) aplikasi-aplikasi sistem informasi berdasarkan sebuah analisis (analyze) terhadap kebutuhan bisnis organisasi. Mereka juga bisa melakukan penyelidikan (investigate) yang mungkin secara ekonomi atau teknik atas aplikasi yang diusulkan, lalu menemukan dan mempelajari bagaimana menggunakan setiap software yang diperlukan untuk menerapkan (implement) sistem yang baru tersebut, serta membuat perbaikan untuk mempertahankan (maintain) nilai bisnis dari sistem tersebut. O‟Brien (2011: 24) menjelaskan tentang kegunaan dari sistem informasi, yaitu: 1. A major functional area of business equally as important to business success as the functions of accounting, finance, operations management, marketing, and human resource management. 6
2. An important contributor to operational efficiency, employee productivity and morale, and customer service and satisfaction. 3. A recognized source of value to the firm. 4. A major source of information and support needed to promote effective decision making by managers and business professionals. 5. A vital ingredient in developing competitive products and services that give an organization a strategic advantage in the global marketplace. 6. A dynamic, rewarding, and challenging career opportunity for millions of men and women. 7. A key component of the resources, infrastructure, and capabilities of today’s networked business enterprises. 8. A strategic resource.
Agar para pelaku bisnis dapat degan mudah mengakses seumber daya – sumber daya informasi dalam hal pengembangan sistem informasi perusahaan yang berbasis teknologi informasi , baik itu didalam perusahaan maupun diluar perusahaan yang mereka butuhkan untuk mendukung kebutuhan pelanggan , pemasok dan mitra dagang.Sistem informasi lintas fungsi manajemen (co-sourcing) perusahaan akan dapat mendukung
serta meningkatkan
komunikasi dan kerjasama antar tim atau kelompok kerja didalam suatu organisasi ataupun diluar organisasi (in-co-out sourcing ) .Dalam hal ini maka perusahaan dapat mencapai tingkat efisiensi , kecepatan dan responsivitas secara optimal dan maksimal yang dibutuhkan untuk berhasil dalam lingkungan bisnis yang serba tidak pasti dan dinamis dalam menangani berbagai fungsi bisnis dalam operasi, produksi, pemasaran , akuntasi , keuangan dan dalam hal manajemen sumberdaya manusia melalui berbagai operasi dengan sistem informasi manajemen yang baik. 2.3.
Pengertian Outsourcing , In-sourcing dan co -sourcing
Dalam pegembangan sitem informasi pada suatu organisasi atau perusahaan dapat dilakukan dalam tiga (3) cara yaitu: a. In-sourcing adalah metode pegembangan dan dukungan dari sistem informasi yang hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan 7
(misalnya Akunting,Keuangan dan Produksi) dengan sedikit bantuan dari spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga dengan istilah end user computing atau end user development. Pengembangan Sistem informasi ini dilakukan oleh para spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic Data
Processing),
IT
(Information
Technology),
atau
IS
(Information
System).Pengembangan sistem umumnya dilakukan dengan menggunakan
SDLC
(Sytems Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem.Dengan menggunakan SDLC ini, organisasi akan mengikuti langkah penting , yang mencakup berbagai tahapan berikut: 1. Perencanaan, yaitu membentuk rencana pengembangan sistem informasi yang memenuhi rencana –rencana strategis dalam organisasi. 2. Penentuan Lingkup , yaitu menentukan lingkup sistem yang diusulkan untuk dibangun. 3. Analisa , yaitu menentukan kebutuhan –kebutuhan sistem yang diusulkan . 4. Desain, yaitu merancang sistem yang memenuhi kebutuhan –kebutuhan yang diperoleh pada tahan analisis 5. Implementasi, yaitu membuat sistem dan menyiapkan infrastruktur untuk sistem . 6. Pemeliharaan , yaitu mendukung sistem yang telah berjalan. Pendekatan SDLC biasa disebut sebagai pengembangan tradisional dan mempunyai yakni pegembangan lambat dan mahal .Selain itu pemakai alhir kurang terlibat sehingga rawan terhadap ketidakcocokan dengan yang diinginkan oleh pemakai.
Keunggulan pemilihan metode in-sourcing adalah : a. Umumnya sistem informasi yang dikebangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan
karena karyawan yang ditugaskan mengerti
kebutuhan sistem dalam perusahaan. b. Biaya pengembangan relative lebih rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan. c. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
8
d. Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap. e. Mudah untuk melakukan modifikasi dan maintenance
terhadap sistem
informasi karena proses pengembangnnya dilakukan oleh
karyawan
perusahaan tersebut. f. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut. g. Lebih mudah melakukan security access dan keamanan data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan. h. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
Kelemahan pemilihan metode Insourcing adalah: a. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan sumberdaya manusia yang menguasai teknologi informasi. b. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari –hari sehingga pelaksanaanya menjadi kurang efektif dan efisien c. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi sangat cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih . d. Membutuhkan waktu dan biaya tambahan untuk pelatihan bagi operator dan programmer . e. Adanya demotivasi dari karyawan yang ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karean bukan merupakan core competency pekerjaan mereka . f. Kurangnya expert dibidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan .
9
b. Outsourcing adalah metode pengembangan sistem informasi yang melibatkan sumber daya diluar organisasi atau perusahaan.Pihak Perusahaan menyerahkan tugas pengembangan dan pelaksanaan serta maintenance sistem kepada pihak ketiga (vendor) . Sehingga pihak perusahaan cukup membeli beberapa paket sistem aplikasi yang siap dipakai , karena paket aplikasi tersbut dibuat oelh vebdor yang telah memilki spesialisasi dibidang sistem aplikasi.Outsourcing menjadi salah satu solusi yang paling sering digunakan untuk mengembangkan suatu Sistem Informasi Dalam beberapa bidang yang dapat dilakukan outsourcing oleh organisasi atau perusahaan antara lain yaitu pemeliharaan dan perbaikan teknologi informasi maupun sistem informasi , pelatihan karyawan
mengenai kemampuan TI dan SI ,
pengembanganaplikasi software maupun hardware, konsultasi pengelolaan sumber data , service center , jaringan administrasi , service desktop , layanan terhadap end user , dan outsourcing terhadap total teknologi informasi perusahaan.Outsourcing dapat dilakukan dalam beberapa model yaitu perusahaan dapat membeli aplikasi software yang sudah jadi, membeli aplikasi software dan melakukan modifikasi sesuai kebutuhan oleh vendor ,membeli aplikasi software yang sudah jadi dan melakukan modifikasi sendiri, dan mengembangkan sistem atau software yang belum pernah ada sebelumnya disesuaikan dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan .Banyak organisasi atau perusahaan melakukan pemilihan pengembangan sitem informasi
dengan cara
outsourcing dibandingkan cara yang lain.Pemilihan tersebut didasari atas pertimbangan yang melihat bahwa outsourcing mempunyai lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan kelemahan yang dimilikinya. Teknologi dalam membangun dan mengembangkan
strategi bisnis pada era
globalisasi saat merupakan hal yang sangat penting sebagai penggerak dan penyebab bisnis berkembang.Aplikasi sistem informasi mempunyai peranan utama dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif dan efisien atas strategi perusahaan agar
memiliki keunggulan kompetitif
diluar perusahaan dengan mempergunakan
sumberdaya – sumberdaya yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri.Perusahaan akan dapat berhasil dan bertahan hidup dalam jangka panjang apabila perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi tekanan dari kompetitor dalam 10
industry.Sumber daya – sumber daya dilur perusahaan
antara lain :
data calon
pelanggan dan pelanggan, data pemasok, informasi,data pesaing atau kompetitor, dan atau terkait dengan keunggulan perusahaan yang berada diluar perusahaan. Keunggulan pemilihan metode outsourcing adalah; a. Organisasi atau perusahaan dapat memfokuskan
diri pada binsnis yang
dijalani.Terkait dengan hardware, software dan maintenance sistem menjadi tanggung jawab vendor. b. Lebih praktis , karena waktu pengembangan sitem informasi relatif lebih cepat, efektif dan efisien karena dikerjakan oleh tenaga professional dibidangnya. c. Waktu proses akan lebih hemat karena beberapa outsourcer dapat dipilih untuk bekerja bersama –sama menyediakan jasa kepada perusahaan. d. Bebas memilih partner/provider sesuai anggaran dan kebutuhan organisasi atau perusahaan. e. Akses pada pasar global lebih mudah apabila organisasi atau perusahaan ingin menggunakan vendor yang mempunyai reputasi baik. f. Resiko kegagalan dan biaya teknologi yang semakin meningkat menjadi tanggung jawab pihak ketiga, hal ini akan memberikan keuntungan bagi organisasi atau perusahaan karena tidak akan mengeluarkan biaya investasi tambahan. g. Biaya investasi pengembangan sistem informasi disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan organisasi atau perusahaan. h. Mengurangi resiko investasi yang mubajir , jika penggunaan sistem informasi belum optimal. i. Menfasilitasi downsizing sehingga perusahaan tak perlu memikirkan pengurangan pengurangan pegawai.
Kelemahan pemilihan metode outsourcing adalah : a. Adanya
kekhawatiran
tentang
keamanan
sistem
informasi
yang
sudah
dikembangkan , karena adanya peluang penyalahgiunaan sistem informasi oleh vendor,contohnya pembajakan dan pembocoran informasi dan data perusahaan. b. Adanya peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhanperusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem 11
dalam organisasi atau perusahaan. c. Tranfer ilmu pengetahuan terbatas , karena pengembangan sistem informasi sepenuhnya dilakukan oelh vendor. Relatif sulit melakukan pengembangan dan perbaikan sistem informasi karena pengembangan perangkat lunak (software) dikerjakan oleh vendor , sedangkan: a. perusahaan umumnya hanya terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem. b. Terjadi ketergantungan kepada konsultan. c. Organisasi atau perusahaan membutuhkan proses training yang cukup lama dan harus membayar lisensi program yang dibeli sehingga ada konsekuensi tambahan biaya. d. Resiko investasi yang telah dikeluarkan tidak kembali apabila ada ketidakcocokan sistem informasi yang dikembangkan. e. Dapat mengurangi keungulan kompetitif perusahaan , hal ini mungkin saja terjadi karena pihak outsourcer tidak fokus dalam memberikan layanan,karena pada saat yang bersamaan harus harus mengembangkan sistem informasi klien lainnya. f. Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di outsource –kan .Jika aplikasinya adalah aplikasi kritikal yang harus segera ditangani jika terjadi gangguan , organisasi atau perusahaan akan menanggung resiko keterlambatan penanganan . g. Jika kekuatan menawar ada dioutsourcer, organisasi atau perusahaan akan kehilangan banyak kendali dalam memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik diantaranya. Kondisi tersebut diperkuat dengan alasan yang dikemukan oleh O’Brian (2007) mengenai 10 pertimbangan alasan perusahaan memilih outsourcing sebagai berikut: 1. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasional. 2. Meningkatkan fokus perusahaan pada kegiatan utama usahanya tanpa dibebani permasalahan pengembangan sistem informasi. 3. Mendapatkan akses terhadap sistem informasi premium atau kelas dunia bagi penerapan sistem informasi diperusahaanya . 4. Sumber daya manusia dalam perusahaan dapat lebih fokus melakukan pekerjaan pada kegiatan utama perusahaan tanpa dibebani kegiatan pengembangan sistem 12
informasi. 5. Memberi jalan keluar terhadap permasalahan ketidaktersediaan sumber daya dari perusahaan yang ahli dalam pengembangan sistem informasi, sehingga dapat mengurangi resiko salah penerapan sistem informasi. 6. Menunjang akselerasi tujuan perusahaan untuk mempercepat mendapatkan keuntungan/benefit dengan penerapan sistem informasi yang sesuai. 7. Menghindarkan dari kendali internal mengenai tidak berfunsinya sistem informasi karena penerapan sistem informasi yang salah dan gagal. 8. Peningkatan benefit perusahaan akan menyebabkan perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan modal usaha. 9. Berbagai resiko terhadap implementasi sistem informasi antar perusahaan dan vendor .Kesalahan implementasi tidak ditanggung penuh oleh perusahaan saja, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dalam proses perencanaan sistem informasi antara perusahaan dan vendor. 10. Perusahan dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran kas dengan bantuan sistem informasi yang tepat. c. Co-sourcing adalah penempatan tenaga outsourcing dibawah pengawasan dan dadalam lingkungan bisnis sebagai perusahaan kliennya yang menggunkan jasa outsourcing.Cosourcing dapat diartikan partnership dan didasarkan atas hubungan kerjasama jangka panjang .Pelaksanaan strategi cosourcing oleh suatu perusahaan pada intinya disebabkan semakin meningkatnya kegiatan bisnis suatu perusahaan pada satu sisi dan adanya keterbatasan sumber daya manusia internal dari segi kuantitas maupun knowledge untuk mengatasi secara baik (efektif dan efisien) dalam mengatasi kegiatan bisnis tersebut. Keunggulan Metode Co-sourcing adalah a. Adanya sharing knowledge antar organisasi b. Pengembangan sistem informasi berada dalam pengawasan dan
pengarahan
perusahaanalam . c. Kualitas sisitem informasi yang dikembangkan dapat dikendalikan oleh perusahaan. d. Lebih fokus pada pengembangan sistem informasi terhadap bentuk bisnis yang dijalankan. 13
Kelemahan metode co-sourcing adalah a. Resiko rahasia perusahaan diketahui oleh pihak luar b. Keamanan sistem kurang terjamin c. Adanya kemungkinan terjadinya pola pikir yang berbeda antara perusahaan dan partner , yang selanjutnya berdampak pada perpecahan tim. d. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat berpindah ke perusahaan pesaing.
14
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perkembangan Sistem Informasi Sampai pada tahun 1960-an , peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses
transaksi,
menyimpan
data,
accounting
dan
aplikasi
proses
data
elektronik(elektronik data processing) lainnya.Kemudian pada tahun 1970-an informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting system tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan
organisasai.Untuk menjawab kebutuhan tersebut
dikembangkan konsep decision support system .Fungsi baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif pada organisasi dalam memproses pengambilan keputusan .Pada awal tahun 1980-an kemajuan yang begitu pesat terjadi pada proses mikrokomputer , aplikasi perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi yang disebut dengan end user computing .Kemudian dikembangkan lagi konsep executive information system (ESS), sistem informasi ini memberikan jalan keluar bagi organisasi untuk memperoleh informasi yang sangat kritikal pada saat dibutuhkan. Bisnis saat ini berkembang sangat pesat, yang menyebabkan
persaingan antar
perusahaan menjadi semakin ketat.Banyak sekali operasional dalam perusahaan yang harus dilakukan dalam meujudkan target perusahaan dapat mengambil keputusan .Seorang manager dalam suatu perusahaan atau organisasi harus dapat mengambil keputusan dalam kegiatan operasional suatu perusahaan atau organisasi.Manager perlu memperhitungkan beberapa faktor dalam mengelola kegiatan operasional seperti faktor waktu, biaya , sumber daya manusia dll.Ada beberapa alternative
pendekatan dalam pengembangan sistem informasi dalam
operasional organisasi atau perusahaan yaitu pendekatan Co-sourcing , pendekatan In – sourcing dan pendekatan out soucing .Masing – masing pendekatan tersebut pasti memiliki keunggulan dan kelemahan . Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen – komponen manual dan komponen –komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi .Sebuah sistem informasi melayani dua fungsi penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. 15
1. Sistem informasi mencerminkan dan mengamati aksi-aksi dalam sistem operasi, yaitu dengan memproses , mencatat dan melaporkan transaksi –transaksi operasional. 2. Sistem informasi mendukung kegiatan –kegiatan manajerial , termasuk pembuatan keputusan –keputusan manajemen. Perusahaan harus berhati – hati dalam hal pemilihan alternatif pegembangan sistem informasi yang tepat.Kesalahan dalam pemilihan alternative akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu yang terpakai akan menjadi sia-sia .Perusahaan dapat membandingkan keuntungan dan kelemahan dari ketiga alternative yang kami sudah sampaikan diatas. 3.2. Pegembangan Sistem Informasi pada Perusahaan Perkebunan PT.Sawit Sumbermas Saran Tbk. Potensi perekonomian Indonesiaa yang terus membaik ditengah pemerintahan baru serta dibukanya pasar ekonomi ASEAN mendorong peran penting teknologi informasi .Keberadaan layanan teknologi informasi akan menjadi poin kunci dalam percepatan dunia usaha nasional untuk bisa bersaing di ranah regional maupun internasional , salah satu sektor industry yang terdorong dengan keberaan IT adalah kelapa sawit . Industri kelapa sawit nasional masih menjadi andalan dan motor penggerak perekonomian nasional dengan prospek yang cukup cerah dan menjanjikan.Dalam prospek yang cerah tentunya juga terdapat berbagai tantangan seperti roda penggerak industry kelapa sawit nasional yang masih didominasi oleh perusahaan besar baik nasional maupun internasional .Hal ini menjadi momentum bagi pemain di level menengah untuk memanfaatkan iklim industry yang sedang mengalami pertumbuhan.Tantangan berikutnya merupakan persoalan laten seperti tingginya tingkat pencurian , produktivitas rendah , proses bisnis tidak termonitor dengan baik , dan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai kenunggulan usaha perlu berbagai upaya seperti memperkuat produktivitas , efisiensi biaya , SDM , Penerlitian dan Pengembangan (R&D) serta integrasi hulu sampai ke hilir. PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk adalah salah satu perkebunan kelapa sawit yang berdiri pada tanggal 22 November 1995 di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah dan telah menjadi perusahaan publik sejak 12 Desember 2013 yang hadir untuk menjawab tantangan agar semakin banyak industri menegah dan besar yang menjadi penggerak roda industry 16
kelapa sawit. Dalam pengembangan system informasi telah membuat perjanjian sewa beli perangkat lunak E-Plantation dengan PT.Solusi Mitra Andalan .Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah system perangkat lunak yang terintegrasi baik yang kan digunakan dikator pusat sebagai induk kegiatan administrative maupun yang terdapat dilokasi perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit sebagai tempat melakukan kegiatan operasional yang semakin berkembang sehingga kegiatan pencatatan administrasi perusahaan pun ikut turut tumbuh dan berkembang oleh karenanya PT.Sawit Sumbermas sarana Tbk harus memperbaharui dan mengembangkan system pencatatan administrasi secara komputersiasi , tersistem dan terintegrasi melalui program pada computer masing –masing unit kerja
sehingga
mengoptimalkan dan mempermudah seluruh jenis pencatatan administrasi melalui program perangkat lunak E-Plantation. Pengembangan Sistem perangkat lunak E-Plantation ini , dengan cara outsourcing yang dilakukab oleh PT.Solusi Mitra Andalan sebagai pemilik perangkat lunak E-Plantation yang akan di implementasikan pada computer – computer dikantor PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk dengan
kontrak sewa beli perangkat lunak E-plantation selama jangka waktu
tertentu yang telah ditentukan ditentukan dan disepakati berakhir , maka perangkat lunak E-Plantation menjadi milik PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk beserta entitas anak perusahaan dan afiliasinya lengkap beserta seluruh fasilitas pendukungnya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. 3.2. Ruang Lingkup Perjanjian Outsourcing Pengembangan Sistem Informasi PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk Pekerjaan sewa beli perangkat lunak E-Plantation meliputi termasuk namun tidak terbatas pada pekerjaan perawatan /maintenance perangkat lunak E-Plantation untuk seluruh entitas anak perusahaan yang mencakup seluruh proses bisnis dan administrasi di 5(lima) kantor administrasi, 18 (delapan belas) kebun dan 5(lima0 pabrik kelapa sawit dan atau subsidiary beserta affiliasinya , pekerjaan pelatihan penggunaan aplikasi software kepada peronil – personil yang ditunjuk langsung(key Users) ,pekerjaan knowledge transfer dari PT.Solusi Mitra Andlan kepada tim implementer
PT.Sawit sumbermas saran Tbk, baik
pengetahuan system maupun teknis dan pekerjaan maintenance setelah semua system digunakan sebagaimana funsinya tanpa ada satupun “error system”. 17
Pengembangan system informasi PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk melalui outsourcing Sewa beli perangkat lunak E-Plantation yang akan sudah dibangun terbagi atas beberapa modul;
1. Moduk Personalia dan Payroll-Perkebunan yang berisi administrasi personalia dan penggajian 2. Modul distribusi yang berisi -
Sub Modul Pengadaan Barang dan Jasa
-
Sub Modul Kontrak (Pengadaan Jasa)
-
Sub Modul Penjualan
-
Sub Modul Pengelolaan Persediaan (inventory)
3. Modul Field Operation yang berisi Pembibitan , Field Operation (Land Clearing, Tanam Rawat , Panen dan Infrastruktur). 4. Modul Mill Operation yang berisi Weight Bridge dan laboratorium dan Maintenance 5. Modul Akuntansi dan Keuangan yang berisi Cash/Bank, Hutang , Piutang , Fixed Asset dan General Ledger . 6. Sytem General Control ,Meliputi kebijakan keamanan data ,user management, aktivitas pengguna di dalam aflikassi, history perubahan / penghapusan data dan backup data.
3.3. Hak Dan Kewajiban Antara Perusahaan Outsourcing Dengan PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk Agar masing – masing pihak jelas kedudukan dan tanggung jawab selama masa kontrak perjanjian antara perusahaan dengan perusahaan outsourcing (PT. Solusi Mitra Andalan ) a. Kewajiban dan Hak PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk 1. Berhak atas perangkat lunak E-Plantation milik PT.Solusi Mitra Andalan
jasa
pemeliharaan/maintenance sesuai dengan kententuan . 2. Berhak untuk menggunakan perangkat lunak E-Plantation yang disediakan , dijual dan dimplementasikan oleh perusahaan outsourcing selama periode 3 (tiga) tahun melalui pola sewa beli dan kemudian setelah periode sewa berakhir perangkat lunak E- palntattion secara otomatis menjadi milik
PT.Sawit
Sumbermas Sarana Tbk dan PT.Solusi Mitra Andalan akan memberikan source code Perangkat Lunak E-Plantation beserta dokumentasi terknis pendukungnya 18
3. Berhak atas tim teknisi untuk melakukan perawatan yang trampil dan berpengalaman serta tersertifikasi teknis atas pekerjaanya yang dikeluarkan lembaga yang disahkan oleh Negara Republik Indonesia serta bertanggung jawab penuh kepada perusahaan atas seluruh pekerjaan yang dilakukan . 4. Behak atas kepastian software dapat berfunsi sesuai dengan peruntukannya tanpa ada error system pada saat digunakan serta sesuai
dengan Standar
Requirment yang disepakati bersama . 5. Berhak atas versi terbaru dan upgrade perangkat lunak E-Plantation tanpa dikenakan baiaya tambahan. 6. Berhak atas source code dan dan dokumen teknisnya mencakup Message Refference Manual , Specification Requirement/Funcional specification , Program specification , Database design, user manual, yang dierahterimakan setelah
melewati
masa
sewa1(satu)
tahun
dan
paling
lambat
sebelumberakhirnya masa sewa tahun kedua. 7. Berhak Atas jaminan kualitas , keaslian dan keabsahan perangkat lunak EPlantatation serta jaminan atas
hak kekayan intelektual yang dimiliki dan
melekat pada perangkat lunak E-Plantation dan kualitas terbaik sesuai dengan project charter . 8. Berhak atas terselesaikan secara tuntas pekerjaan implementasi perangkat lunak E-Plantation yang disewa belikan serta seluruh fasilitas pendukung lainnya tepat waktu
dan apabila hasil pekerjaan yang dilakukan mengalami error
system yang diakibatkan oleh karena kelalaian baik secara disengaja maupun tidak disegaja .PT.Solusi Mitra Andalan berkewajiban memperbaiki dan atau mengerjakan ulang pekerjaan aplikasi yang dilakukan . 9. Berhak atas program maintenance berserta seluruh bantuan , perbaikan dan atau reparasi yang diperlukan.Jika terdapat kerusakan dan atau malfunsi terhadap perangkat lunak selama jangka waktu yang disepakati. 10. Berhak untuk meminta jadwal pekerjaan serta project charter secara rinci dalam bentuk hardcopy dan softcopy dari PT.Solisi Mitra Andalan mengenai pelaksanaan pekerjaan hingga finishing maintenance . 19
11. Berhak untuk memberikan perintah kepada PT.Solusi Mita Andalan apabila menginnginkan perubahan baik berupa penambahan
dan atau pengurangan
tersebut tidak disebabkan oleh adanya kesalahan pada aflikasi. 12. Berhak atas penggantian secara penuh apabila terhadap asli pekerjaan untuk implementasi perangkat lunak yang dilakukan tidak dapat difungsikan oleh karyawan PT.Sawit Sumbermas Saran Tbk
dan PT. Solusi Mitra Andalan
bertanggung jawaab penuh atas segala kerugian yang timbul dikemudian hari. 13. Berhak untuk meminta dan menerima penggatian seluruh biaya yang telah d sesuai ikeluarkan sepenuhnya dari PT. Solusi Mitra Andalan apabila hasil pekerjaan implementasi perangkat lunak E=-Plantation tidak dapat difungsikan sesuai dengan maksud dan tujuan . 14. Berhak untuk mendatangkan pihak ketiga
dan atau personil pelaksana
pekerjaan yang ditunjuk . 15. Wajib untuk melakukan pembayaran terhadap jasa sewa beli perangkat lunak E-Plantation yang telah dilakukan. 16. Wajib menyediakan akses
masuk ke lokasi pekerjaan dalam rangka
melaksanakan pekerjaanya dengan tetap memperhatikan dan mematuhi peraturan yang berlaku di area tersebut. 17. Wajib memberikan Jaminan keaman dan kenyamanan pada saat melakukan pekerjaan perawatan /maintenance . 18. Wajib untuk menyediakan sumber daya (personil , informasi dan fasilitas kerja) yang dibutuhkan demi kelancaran pekerjaan. b. Hak dan Kewajiban PT.Solusi Mitra Andalan 1. Berhak atas pembayaran terhadap jasa sewa beli perangkat lunak E-Plantation yang telah dilakukan . 2. Berhak memperoleh akses
masuk ke lokasi pekerjaan dalam rangka
melaksanakan pekerjaanya dengan tetap memperhatikan dan mematuhi peraturan yang berlaku di area tersebut. 3. Berhak atas jaminan keamanan dan keyamanan pada saat melakukan pekerjaan perawatan/maintenance atau melakukan kegiatan lainnya dalam rangka 20
pelaksanaan perjanjian sewa beli perangkat lunak E-Plantation dilokasi pekerjaan. 4. Wajib memberikan layanan jasa perawatan/maintenance atau melakukan kegiatan lainnya dalam rangka pelaksanaan perjanjian sewa beli perangkat lunak E-Plantation sesuai dengan ketentuan. 5. Wajib memberikan teknisi yang terampil dan berpengalaman serta bersertifikasi teknis atas pekerjaanya yang dikeluarkan lembaga yang disahkan oleh Negara Republik Indonesia serat bertanggung jawab penuh . 6. Berkewajiban serta bertnaggung jaawab untuk memastikan perangkat lunak EPlantation dapat berfunsi sesuai dengan peruntukannya tanpa ada erros system pada saat digunakan. 7. Wajib menjamin kualitas dan keabsahan perangkat lunak E-Palntation serta memberikan jaminan atas Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki dan melekat pada system E-Palntation dan memberikan kualitas terbaik sesuai dengan project charter , proposal penawaran, dokumen teknis dan dokumen – dokumen lain yang berhubungan langsung. 8. Wajib untuk menyelesaikan pekerjaan imlementasi perangkat lunak Eplantation beserta seluruh fasilitas pendukung lainnya secara tepatwaktu sebelum sewa belli daan apabila pekerjaan yang dilakukan mengalami error system yang diakibatkan karena kelalaian baik secara sengaja maupun tidak segaja baik
sebagian maupunseluruhnya .maka berkewajiban untuk
memperbaiki dan atau mengerjakan ulang pekerjaan aplikasi yang dilakukan. 9. Wajib melakukan program maintenance dan memberikan seluruh bantuan perbaikan dan atau reparasi yang diperlukan. 10. Wajib menyerahkan pekerjaan serta project charter secara rinci dalam bentuk hardcopy dan softcopy mengenai pelaksanaan pekerjaan hingga finishing maintenance sampai dengan berakhirnya masa pekerjaan. 11. Berkewajiban untuk menerima dan melaksanakan perintah. 12. Berkewajiban melakukan penggantian secara penuh hasil pekerjaan yang dilakukan tidak dapat berfunsi atau setidak-tidaknya tidak sempurna dalam funsinya oleh para karyawan. 21
13. Wajib melakukan penggantian sepenuhnya atas seluruh biaya yang telah dikeluarkan dan membatalkan jangka waktus ewa beli apabila hasil pekerjaan implementasi perangkat lunak E-Palntation tidak dapat difunsikan
sesuai
dengan maksud dan tujuan dari perjanjian baik sebagian maupun seluruhnya. 14. Wajib menerima kedatangan pihak ketiga dan atau personil pelaksana pekerjaan yang ditunjuk oleh PT,Sawit Sumbermas sarana Tbk untuk membantu apabila hasil pekerjaan berupa implementasi perangkat lunak E-Plantation tidak sesuai dengan yang diinginkan dan diperjanjikan sebelum nya baik secara spesifikasi serta syarat yang telah ditentukan dan disepakati. Setelah perusahaan out sourcing dalam hal ini PT. Solusi Mitra Andalan telah selesai membangun perangkat lunak E-Plantation
pada Perusahaan PT.Sawit Sumbermas Sarana
Tbk beserta afilliasinya dan telah berfungsi sesuai dengan peruntukannya . PT.Solusi Mitra Andalan
telah melakukan pelatihan penggunaan perangkat lunak E-Plantation
kepada
seluruh personil –personil yang ditunjuk langsung oleh PT .Sawit Sumbermas Sarana (Key Users) dan juga telah melakukan Knowledge transfer termasuk dalam memahami bagaimana prosedur maintenance.Selanjutnya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan dan disepakati berakhir, maka personil PT.Sawit sumbermas Sarana Tbk menjadi penanggung jawab memberdayakan personil – personil yang yang sudah dilatih dan knowledge transfer dapat mengoperasikan dan memelihara perangkat lunak E- Plantataion hal ini yang disebut in sourcing. Pengembangan sistem informasi lainnya yang ada pada PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk adalah untuk tenologi internet untuk voice dan data mempergunakan WEB dan VSAT yang dikebangkan oleh outsourcing PT. Tri D Network. Media akses VSAT memberikan dukungan terhadap visi perusahaan untuk meningkatkan produktifitas serta monitoring secara real time untuk setiap titik proses kegiatan produksi .CCTV digunakan untuk memantau jembatan timbang penerimaan tandan buah segar(TBS) , loading ramps dan dispatch station . WEB dan Media VSAT saat ini dalam rangka pengiriman data dari lokasi kebun kekantor pusat dan ke kantor di Jakarta demikian juga sebaliknya .
22
Kemudian
untuk telepon (voice ) teknologi informasi yang dipergunakan PT.Sawit
Sumbermas Sarana Tbk melalui web sehingga dialing telepon antara lokasi kebun ke kantor pusat , ke kantor Jakarta dan juga kantor Singapura hanya dengan men- dial nomor extention. Untuk telepon mempergunakan CISCO ,Sistem tersebut memberikan kemudahan dan menghemat
biaya telepon
yang
jauh lebih murah dibandingkan sebelumya dengan
memanfatkan jaringan TELKOM.
23
BAB IV PENUTUP 4.1
Kesimpulan Pengembangann sistem informasi dalam perusahaan dapat dilakukan melalui tiga
alternatif metode yaitu : in-sourcing , co-sourcing dan outsourcing . Perusahaan harus berhati – hati dan harus lebih cermat dalam memilih alternative pegembangan sistem informasi yang tepat.Kesalahan didalam pemilihan alternative akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu yang terpakai akan menjadi sia-sia. PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk setelah melakukan pertimbangan kelebihan dan kelemahan beberapa metode pegembangan sistem informasi serta dengan perencanaan yang sudah matang
memutuskan dalam
pengembangan system informasi memilih system out sourcing untuk pegembangan sitem informasi
dengan menyerahkan kepada vendor
PT. Solusi Mitra Andalan untuk
membangun perangkat lunak E-Plantation. PT.Sawit Sumbermas SaranaTbk sebagai perusahaan public harus menjawab tantangan industry kelapa sawit
yaitu
harus
memperbaharui dan mengembangkan system pencatatan administrasi secara komputersiasi , tersistem dan terintegrasi melalui program pada computer masing –masing unit kerja sehingga
mengoptimalkan dan mempermudah seluruh jenis pencatatan administrasi
melalui program perangkat lunak E-Plantation. Perangkat lunak E-Plantation yang dikebangkan telah dapat memberikan dukungan terhadap misi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas serta memonitoring secara real time untuk setiap titik proses produksi .Metode informasi
outsourcing pengembangan sistem
menjadi pilihan PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk , karena metode tersebut
memberikan dan mendukung peningkatan kinerja perusahaan .
4.2
Saran Sistem informasi yang telah dikembangkan pada perkebunan PT.Sawit Sumbermas
Sarana Tbk, harus
dilakukan secara biak dan hati – hati dengan memperhatikan
perencanaan yang matang dan akurat, budaya perusahaan ,prilaku karyawan dalam penggunaan teknologi dan melakukan perawatan sehingga dapat memberikan manfaat yang 24
optimal bagi perusahaan. Dalam rangka menghadapai perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang PT.Sawit Sumbermas Sarana , harus selalu peka dan mengikutkan karyawan dalam pelatihan /training , sehingga dapat melakukan upgrade sendiri terhadapt sitem informasi yang baru.
25
DAFTAR PUSTAKA Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi I. Andi. Yogyakarta. Khanore, Sheetal, Rajendra Patil, dan Hiren Dand. 2011. Management Information Systems. MCA (Sem III) Paper VI, October 2011. University of Mumbai. Mumbai. Kroenke, David. 1992. Management Information Systems. 2nd Edition. McGraw-Hill, Inc. United States of America. http;//imga.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/03/metode pengembangan sistem informasi perusahaan insourcing –outsourcing –co-sourcing Laudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon. 2012. Management Information Systems: Managing the Digital Firm. 12th Edition. Pearson Education. London. McLeod, Raymond dan George Schell. 2001. Management Information Systems. International Edition. Prentice-Hall, Inc. New Jersey. O‟Brien, James A. dan G. M. Marakas. 2011. Management Information Systems. 10th Edition. McGraw-Hill/ Irwin. New York. Rainer, R. K., Efraim Turban, dan R. E. Potter. 2007. Introduction to Information Systems: Supporting and Transforming Business. John Wiley & Sons, Inc. United States of America. Silver, Mark S., M. Lynne Markus, dan Cynthia Mathis Beath. 1995. The Information Technology Interaction Model: A Foundation for the MBA Core Course. Scholarly Journals Volume 19, September 1995: 361-390. University of Minnesota, MIS Research Center. Minneapolis. Stair, Ralph M. 1992. Principles of Information Systems: A Managerial Approach. Boyd & Fraser. Boston. Bodnar H George and Hopwood S.1995.Wiliam.Accounting information system, edisi bahasa Indonesia , oleh Amir Abadi jusuf dan Rudi M Tambunan, buku satu edisi keenam, Penerbit salemba Empat, Jakarta.
26
PT.Sawit Sumbermas Sarana Tbk dengan PT.Solusi Mitra Andalan , 20/01/2014.Nomor .98/LGL/IT/SSS-SMA/I/2014 , Perjanjian Sewa Beli Perangkat Lunak E-Plantation Dyah. 2007. Pengantar Sistem Informasi. http://blog.its.ac.id/dyah03tc/2007/10/24/pengantarsistem-informasi/ diakses tanggal 30/01/14.
Deddy Sinaga. 2010. Operator Telekomunikasi Bidik Outsourcing. http://www.tempointeraktif.com. Diakses tanggal 30/01/14
Fahrur Rozi. 2012. Kelebihan dan Kekurangan Pengembangan Sistem Informasi.
http://stakinfo.blogspot.com/2012/03/kelebihan-dan-kekurangan-pengembangan.html. Diakses tanggal 30/01/14.
Ferry Tikos . 2010. Selfsourcing, Insourcing dan Outsourcing
http://ferry1002.blog.binusian.org/?p=128 http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2010/04/12/brk,20100412-239645,id.html diakses tanggal 28/01/14
Jogiyanto. 2001. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Andi Offset, Yogyakarta.http://enterpriseinnovation.net/article/benefits-it-insourcing, diakses tanggal 29/01/14. http://ulyaanisatur.blogspot.com/2013/02/outsourcing-insourcing-dan-co- sourcing.html, diakses tanggal 29/01/14
27
28