PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Vera Miza Widyaswara NIM: 131134122
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIKMATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Vera Miza Widyaswara NIM: 131134122
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan cinta kasih dan berkatNya. Orang tua terbaik Heribertus Tukimin dan Mustiyah yang selalu mendukung setiap langkah perjuanganku untuk masa depan. Keluarga kecil Anastasia dan Batoyang selalu memberikan semangat. “Hang-Out Group” yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi. Almamater Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Kecepatan bukan tolak ukur dari segalanya tetapi ketahanan yang paling utama”. (Vera Miza Widyaswara)
“A sacrifice to be real must cost, must hurt, and must empty ourselves. Give yourself fully to God. He will use you to accomplish great things on the condition that you believe much more in his love than in your weakness”. (Mother Teresa)
“Bertekadlah untuk menjadi pribadi yang berguna bagi lingkungan. Gunakan apa yang kamu punya untuk membantu sesama”. (B. J. Habibie)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 10 Maret 2017 Peneliti
Vera Miza Widyaswara
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama
: Vera Miza Widyaswara
Nomor Mahasiswa
: 131134122
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah yang berjudul: PENGEMBANGAN
PROROTIPE
RANCANGAN
PEMBELAJARAN
TEMATIK MATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta izin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 10 Maret 2017 Yang menyatakan
Vera Miza Widyaswara
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN PROROTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR Vera Miza Widyaswara Universitas Sanata Dharma 2017 Potensi dari penelitian ini adalah pembelajaran tematik kelas IV semester 1 tentang Matematika (materi sudut) dan tarian (SBdP). Dari hasil wawancara dengan guru kelas IV SD, peneliti mendapatkan informasi bahwa guru mengalami kesulitan mengintegrasikanmateri sudut ke dalam tarian. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 20 peserta didik kelas IV SD, peneliti mendapatkan data: 60% peserta didik mengalami kesulitan memahami arti sudut, 80% peserta didik tidak mengetahui ada formasi tarian berbentuk sudut dan 65% peserta didik memerlukan contoh tarian dalam konteks pembelajaran materi sudut. Oleh karena itu peneliti tertarik mengembangkan“Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. Prototipe dengan menggunakan enam langkah pengembangan Sugiyono meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain,5) revisi desain,6) uji coba produk. Prototipe divalidasi oleh tiga validator.Skor rata-rata dari ketiga validator adalah 4.25 (skala lima) yang berarti “sangat baik” sehingga layak diuji coba. Uji coba terbatas dilakukan peneliti kepada 20 peserta didik di kelas IV SDN Kawunganten 01 Cilacap. Peneliti mengajarkan materi sudut dilanjutkan dengan pembelajaran tari Subada. Ada lima gerakan dasar dalam tari Subada yang membentuk sudut. Dari hasil evaluasi peneliti mendapatkan data: 100% peserta didikmemahami arti sudut, 75% peserta didik memahami jenis-jenis sudut, dan 65% peserta didik menuliskan refleksi bahwa mereka senang belajar materi sudut melalui tarian Subada.
Kata Kunci: prototipe, rancangan pembelajaran tematik, tarian.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT DEVELOPING A PROTOTYPE OF MATHEMATICS THEMATIC LEARNING PLAN OF ANGLE THROUGH DANCING FOR PRIMARY SCHOOL STUDENTS AT GRADE IV Vera Miza Widyaswara Universitas Sanata Dharma 2017 The potency of this developmental research is thematic learning (angle material) and the dance (SBdP) for the fourth graders at the first semester. From the interviewwith the teacher, the researcher obtained information that the teacher experienced difficulties to integrate dancing (SBdP) into angle (Mathematics). From the data analysis of the questionnaires which were distributed to 20 students at the fourthgrade, the researcher got: 60% of the students experienced difficulties to understand meaningsof angle, 80% of students didn’t know there were a dance formation that formed an angle, and 65% of the students needed dance example in the context of angle material learning. Therefore the researcher was interested to develop “The Prototype of Mathematics Thematic Learning Plan of Angle through Dancing for Primary School at Grade IV”. The developed prototypeusedsix developmental stages of Sugiyono: 1) potency and problems, 2) data collection, 3) product design, 4) design validation, 5) design revision, and 6) product implementation. The average score from three validators was 4.25 (five scale)which meant “very good” so that it was proper to be implemented. Limited implementation was conducted by researcher to 20 students at the fourth grade of SDN Kawunganten 01 Cilacap. The researcher taught angle material followed by SBdP (Subada Dance). There were five basic moves that have been practiced. The result of evaluation showed that 100% of studentsunderstood meanings of angle, 75% of students understood the kinds of angle, and 65% of students wrote a reflection stated that they were happy learn mathematic through Subada dance.
Keywords: prototype, thematic learning plan, dancing.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan atas segala kasih dan penyertaan-Nya yang begitu besar sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN
PROTOTIPE
RANCANGAN
PEMBELAJARAN
TEMATIK MATEMATIKA MATERI SUDUT MELALUI TARIAN UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR”. Tidak lupa peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada: 1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Kaprodi PGSD dan dosen pembimbing kedua. 3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., Dosen pembimbing pertama yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi dan produk berupa prototipe ini. 4. Para validator dalam penelitian ini yang telah membantu peneliti dalam memvalidasi produk. 5. Kepala Sekolah SD Negeri Kawunganten 01 Cilacap yang telah memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian. 6. Peserta didik kelas IV SD Negeri Kawunganten 01 yang telah berpartisipasi dalam proses penelitian ini. 7. Fatimah Sukmawati yang telah berpartisipasi dalam penyusunan produk.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Widha, Uta, Anes, Tina, Clara dan Dean yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. 9. Teman-teman penelitian kolaboratif yang telah memberikan semangat. 10. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan penulisan skripsi yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, tetapi semoga hasil penelitian ini tetap bisa memberikan inspirasi dan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Yogyakarta, 10 Maret 2017 Peneliti
Vera Miza Widyaswara
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ..............................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 3 1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 3 1.5 Definisi Operasional .............................................................................. 4
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.7 Spesifikasi Produk ................................................................................. 5 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6 2.1 Kajian Teori ........................................................................................... 6 2.1 l Kurikulum 2013 ........................................................................... 6 2.1.1.1 Pendidikan Karakter .......................................................... 6 2.1.1.2 Pembelajaran Tematik....................................................... 8 2.1.1.3 Pendekatan Saintifik.......................................................... 9 2.1.2 Pembelajaran Tematik Kelas IV SD ......................................... 11 2.1.2.1 Matematika...................................................................... 11 2.1.2.2 SBdP................................................................................ 11 2.1.2.3 PPKn ............................................................................... 12 2.1.3 Matematika ................................................................................ 12 2.1.3.1 Pengertian Sudut ............................................................. 12 2.1.3.2 Jenis-jenis sudut ............................................................. 13 2.1.3.3 Cara Mengukur Sudut ......................................................13 2.1.4 Seni Tari .................................................................................... 14 2.1.4.1 Pengertian Seni Tari ........................................................ 14 2.1.4.2 Unsur-unsur Seni Tari ..................................................... 15 2.1.4.3 Tari Subada ..................................................................... 16 2.1.5 PPKn.......................................................................................... 17 2.1.6 Kecerdasan Matematika Logis dan Kecerdasan Kinestetik .......18 2.1.6.2 Kecerdasan Matematika Logis ...........................................18
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.6.2 Kecerdasan Kinestetik ........................................................19 2.1.7 Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia 9-10 Tahun ...............20 2.1.7.1 Tugas Perkembangan Pribadi .............................................20 2.1.7.2 Tugas Perkembangan Sosial ...............................................21 2.1.7.3 Tugas Perkembangan Belajar .............................................22 2.1.7.4 Tugas Perkembangan Karir ................................................23 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 24 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 27 2.4 Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 29 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 30 3.1 Jenis Penelitian.................................................................................. 30 3.2 Setting Penelitian .............................................................................. 31 3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................... 31 3.2.2 Waktu Penelitian ..................................................................... 31 3.2.3 Subjek Penelitian .................................................................... 31 3.2.4 Objek Penelitian ...................................................................... 31 3.3 Prosedur Pengembangan ................................................................... 31 3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35 3.4.1 Wawancara ................................................................................ 35 3.4.2 Kuesioner .................................................................................. 36 3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................... 36 3.5.1 Wawancara.............................................................................. 36
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5.2 Kuesioner ................................................................................ 37 3.6 Teknik Analisis Data......................................................................... 38 3.6.1 Data Kualitatif..........................................................................38 3.6.2 Data Kuantitatif........................................................................39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 42 4.1.1 Proses Pengembangan .............................................................42 1. Potensi dan Masalah ........................................................... 42 2. Pengumpulan Data ..............................................................44 3. Desain Produk .....................................................................45 4. Validasi Desain....................................................................46 5. Revisi Desain .......................................................................49 6. Uji Coba Produk ..................................................................54 4.2 Pembahasan ...................................................................................60 BAB V PENUTUP .................................................................................................64 5.1 Kesimpulan ...................................................................................64 5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................65 5.3 Saran .............................................................................................65 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................66 BIODATA PENELITI ...........................................................................................90
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL 2.1 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran ........................................10 2.2 Deskriptor Sikap Kerjasama dalam Keberagaman .........................................17 3.1 Pedoman Wawancara (Pra penelitian) ............................................................ 37 3.2 Kisi-kisi Kuesioner (Prapenelitian) ................................................................. 37 3.3 Kisi-kisi Validasi Kuesioner ............................................................................38 3.4 Konversi Data Kuantitatif ................................................................................39 3.5 Konversi Kategori Skor................................................................................... 41 4.1 Hasil Wawancara ............................................................................................ 43 4.2 Hasil Rekap Kuesioner .................................................................................... 44 4.3 Hasil Rekap Validasi ...................................................................................... 47 4.4 Pedoman Penggolongan Kualitas Validasi ..................................................... 49 4.5 Komentar Validator beserta Revisi ................................................................. 49 4.6 Hasil Rekap Nillai LKS .................................................................................. 59 4.7 Rekap Item Pertanyaan 1 dan 2 ........................................................................59
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan penelitian yang Relevan ..........................................................26 Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Sugiyono .............32 Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Peneliti ...............................33 Gambar 4.1Sampul Produk ....................................................................................46 Gambar 4.2 Urutan Gerak Dasar 1 .........................................................................46 Gambar 4.3 RPP .....................................................................................................46 Gambar 4.4 Sampul Produk Sebelum dan Sesudah Revisi ....................................50 Gambar 4.5 Konsep Sudut .....................................................................................51 Gambar 4.6 Urutan Gerak Dasar ............................................................................52 Gambar 4.7 RPP .....................................................................................................53 Gambar 4.8 Peserta Didik Mengamati Gerakan ....................................................54 Gambar 4.9 Peserta Didik Bertanya pada Guru .....................................................55 Gambar 4.10 Peserta Didik Mempraktikkan Ngithing...........................................55 Gambar 4.11 Peserta Didik Mengerjakan LKS......................................................56 Gambar 4.12 Peserta Didik Mempraktikkan Ngruji ..............................................58 Gambar 4.13 Refleksi Peserta Didik .....................................................................58
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 a. Pedoman Wawancara ......................................................................................69 b. Hasil Wawancara ............................................................................................70 Lampiran 2 a. Kisi-kisi Kuesioner (Pra penelitian) ...........................................................71 b. Kisi-kisi Validasi Kuesioner (Pra penelitian) ............................................72 c. Validasi Kuesioner ...................................................................................73 d. Contoh Kuesioner Peserta Didik ................................................................74 Lampiran 3 a. Validasi Prototipe Dosen Matematika ...................................................... 76 b. Validasi Prototipe Guru Kelas IV SD ........................................................79 c. Validasi Prototipe Guru Seni Tari .............................................................82 Lampiran 4 a. Surat Ijin Penelitian ....................................................................................85 b. Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian .........................................85 Lampiran 5 a. Refleksi Peserta Didik ................................................................................87 b. Contoh LKS ...............................................................................................89
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,definisi operasional dan spesifikasi produk. Peneliti akan menguraikan satu persatu dari keenam bagian tersebut. 1.1 Latar Belakang Salah satu kekhasan kurikulum 2013 adalah menekankan pentingnya pembelajaran tematik.Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik (Prastowo, 2014: 54). Pembelajaran terdiri dari beberapa konsep materi yang tergabung dalam suatu tema menarik supaya peserta didik memiliki pengetahuan yang utuh. Pembelajaran tematik kelas IV semester I tema “Indahnya Kebersamaan” subtema 2 “Kebersamaan dalam Keberagaman” pada pembelajaran 2 membahasMatematika, SBdP dan PPKn. Matematika menjelaskan tentang materi sudut, SBdP berisi materi gerakan dasar dalam tarian Bungong Jeumpa dan PPKn tentang materi kerjasama dalam keberagaman.Nampak jelas adanya tarian(SBdP) yang diintegrasikan ke dalam materi sudut (Matematika) dan PPKn (kerjasama dalam keberagaman). Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV di SDN Kawunganten 01 Cilacap, peneliti mendapatkan data bahwa guru mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan tarian (SBdP) ke dalammateri sudut (Matematika). Penelitimemperkuat data dengan membagikan kuesioner kepada 20 peserta didik di kelas IV SD tersebut pada tanggal 4 Oktober 2016.Dari hasilolah data
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
kuesioner, peneliti mendapatkan data: 60% peserta didik mengalami kesulitan memahami arti sudut, 80% peserta didik tidak mengetahui ada formasi tarian berbentuk sudut dan 65% peserta didik memerlukan contoh tarian dalam konteks pembelajaran materi sudut. Berdasarkan data-data tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Sudut melalui Tarian untuk Kelas IV Sekolah Dasar”.Peneliti mendapatkan inspirasi mengembangkan tarian dalam kaitannya dengan pembelajaran Matematika dari penelitian Dyah Pregiwati (2011). Penelitian tersebut menjelaskan tentang adanya hubungan signifikan antara pembelajaran Seni Budaya (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, dan Seni Teater) terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran UAN (Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) di SMP Negeri 3 Ungaran. Pada penelitian ini, peneliti merancang pembelajaran SBdP (tarian) yang diintegrasikan dengan pembelajaran Matematika (sudut). Oleh karena itu, prototipe yang dikembangkan peneliti berupa buku berisi: (1) Konsep-konsep sudut: pengertian, jenis-jenis, dan cara mengukur sudut. (2) Tujuh urutan gerak dasar tarian Subada yang dapat membentuk sudut dan cara peserta didik mengukurnyadengan busur: gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1, 3 dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. (3)RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang, penelitian ini berfokus pada permasalahan di bawah ini, yaitu: 1.2.1
Bagaimana
prosedur
pengembangan
“Prototipe
rancangan
pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”? 1.2.2
Bagaimana
kualitas“Prototipe
rancangan
pembelajaran
tematikMatematika materi sudut melalui tarianuntuk kelas IV Sekolah Dasar”? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.3.1
Menguraikan prosedur
pengembangan “Prototipe rancangan
pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. 1.3.2
Mendeskripsikan kualitas “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk IV Sekolah Dasar”.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1.4.1
Manfaat teoritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Membuat rancangan pembelajaran tematik Matematika (sudut)dengan SBdP (tarian) untuk kelas IV SD. 1.4.2
Manfaat praktis a. Peserta didik Menumbuhkan minat peserta didik untuk tertarik mempelajari pembelajaran tematik Matematika (sudut) melalui tarian (SBdP). b. Guru Guru mendapatkan inspirasi berupa rancangan pembelajaran tematik
Matematika
(sudut)
yang
diintegrasikan
dengan
tarian(SBdP). c. Peneliti Peneliti
dapat
melakukan
penelitian
pengembangan
untuk
membuat produk berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematikMatematika materi sudut melalui tarian kelas IV Sekolah Dasar”. 1.5 Definisi Operasional Adapun definisi operasional untuk menyamakan persepsi, yaitu: 1.5.1
Prototipe Wujud konkrit dari sebuah objek yang direncanakan dalam suatu proses produksi yang digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan.
1.5.2
Pembelajaran tematik Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. 1.5.3
Matematika kelas IV Matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir analitis dengan seni, bahasa dan alat.
1.5.4Materi sudut Materi yang berisi konsep-konsep tentang sudut: pengertian sudut, jenis-jenis sudut dan cara mengukur sudur. 1.5.5Seni tari Seni tari adalah kumpulan dari gerakan-gerakan untuk membentuk formasi tertentu sesuai irama musik. 1.6 Spesifikasi Produk Spesifikasi produk yang dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut:(1) Konsep-konsep sudut: pengertian, jenis-jenis, dan cara mengukur sudut. (2) Tujuh urutan gerak dasar tarian Subada yang dapat membentuk sudut dan cara peserta didik mengukurnyadengan busur: gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1, 3 dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. (3) RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan teori ini terdiri dari beberapa bagian yaitu kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini akan menguraikan teori yang mendukung penelitian ini, yaitu: (1) Kurikulum 2013: pendidikan karakter, pendekatantematik, dan pendekatan saintifik. (2) Matematika: konsep-konsep sudut. (3)SBdP: seni tari. (4) Kecerdasan matematika logis dan kinestetikdan 6) Tugas-tugas perkembangan peserta didik usia 9-10 tahun. 2.1.1 Kurikulum 2013 Ada kekhasan dari kurikulum 2013 yaitu menekankan pentingnya pendidikan karakter, pendekatan tematik, dan pendekatan saintifik. Berikut uraian dari kekhasan kurikulum 2013 tersebut. 2.1.1.1 Pendidikan Karakter Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Menurut Winton (dalam Hariyanto, 2013: 43) pendidikan karakter adalah hal positif yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter peserta didik yang diajarnya. Pendidikan karakter merupakan dinamika pengembangan kemampuan dalam diri manusia untuk
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
mengadakan internalisasi nilai-nilai sehingga menghasilkan disposisi stabil, dalam diri individu (Kusuma, 2004: 104). Pendidikan karakter secara terperinci memiliki lima tujuan. Pertama, mengembangkan potensi nurani atau afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilainilai bangsa. Kedua, mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji, sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. Ketiga, menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Keempat, mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan. Kelima, mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, berkebangsaan tinggi dan penuh kekuatan (Zubaedi, 2011: 18). Kekhasan kurikulum 2013 untuk mendidik karakter peserta didik terdiri atas kompetensi inti sikap (yang meliputi sikap spiritual dan sikap sosial), kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi
inti
keterampilan.
Kompetensi
isi
tersebut
dirumuskan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kompetensi lulusan terdiri dari tiga hal yaitu kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2), kompetensi pengetahuan (KI 3), dan kompetensi keterampilan (KI 4). Kompetensi sikap mencakup elemen proses, individu, sosial, dan alam. Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
pengetahuan mencakup elemen proses, objek dan subjek. Kompetensi keterampilan mencakup proses, abstrak, dan konkret (Kemendikbud, 2014:10). Pendidikan
karaktermerupakan
hal-hal
positif
yang
dilakukan oleh guru untuk membentuk budi pekerti peserta didik dan dikemas dalam kompetensi inti yang terdiri dari kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2), kompetensi pengetahuan (KI 3), dan kompetensi
keterampilan
(KI
4).Kompetensi-kompetensi
dirumuskan sebagai acuan untuk Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Ciri khas kurikulum 2013 tersebut mengacu pada pembelajaran tematik. 2.1.1.2 Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dan terdiri dari berbagai mata pelajaran. Istilah pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa
mata
pelajaran
sehingga
dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik Depdiknas (dalam Trianto, 2010: 79). Menurut
Poerwadarminta
(dalam
Majid,
1983:
80)
pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakan kepada peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Pembelajaran tematik memiliki beberapa keunggulan yaitu (1) membantu peserta didik memiliki konsep yang holistik atau utuh, (2) mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan
orang
lain,
(3)
membantu
mengembangkan
keterampilan berpikir peserta didik, dan (4) kegiatan belajar lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik. Pembelajaran
tematik
menggunakan
tema
untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan kesan menarik saat kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran, peserta didik mengalami proses ilmiah. Proses ini disebut juga pendekatan saintifik. 2.1.1.3 Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang berbasis pada proses ilmiah dengan melakukan serangkaian kegiatan yang disebut 5M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Tujuannya supaya peserta didik menemukan kebenaran berdasarkan fakta (Hosnan, 2014: 34). Pendekatan saintifik dapat membantu pengembangan sikap spiritual, sikap sosial,kemampuan berpikir, dan keterampilan. Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tashun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri dari lima pengalaman belajar pokok sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran Langkah Pembelajaran Mengamati Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Mengolah informasi/menalar
Mengkomunikasikan
Kegiatan Pembelajaran Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/mencoba maupun hasil kegiatan mengumpulkan informasi, pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya.
Pendekatan saintifik adalah proses ilmiah dengan serangkaian kegiatan
mengamati,
menanya,
mencoba,
menalar
dan
mengkomunikasikan. Tujuan rangkaian kegiatan berpikir ilmiah tersebut untuk mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, kemampuan berpikir dan keterampilan. Jadi kurikulum 2013 membantu peserta didik untuk memiliki: karakter yang baik, cara belajar yang integral/utuh, dan kebiasaan berpikir ilmiah. Berdasarkan ketiga kekhasan kurikulum 2013 tersebut, penelitian ini memusatkan perhatian pada pembelajaran tematik di kelas IV SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2.1.2 Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Pembelajaran tematik kelas IV semester I tema “Indahnya Kebersamaan” subtema 2 “Kebersamaan dalam Keberagaman” pada pembelajaran 2 membahas Matematika, SBdP dan PPKn. Semuanya akan diuraikan berikut ini. 2.1.2.1 Matematika: materi sudut Berdasarkan buku guru dan siswa kelas IV SD tema “Indahnya Kebersamaan” materi sudut yang dipelajari adalah pengenalan arti sudut, jenis-jenis sudut, dan cara mengukur sudut menggunakan busur. Konsep-konsep tersebut berangkat dari kompetensi dasar 3.12 menjelaskan dan menentukan ukuran sudut
pada
bangun
datar
dalam
satuan
baku
dengan
menggunakan busur. Sudut yang diukur yaitu sudut bagian dalam sesuai dengan indikator 3.12.3 menentukan besar sudut dalam pada segi banyak (Kemendikbud, 2014: 93). 2.1.2.2 SBdP: seni tari Materi SBdP dengan kompetensi dasar 3.3 memahami dasar-dasar gerak tari daerah, berisi tentang gerakan dasar tarian Bungong Jeumpa dari Aceh. Pada tarian tersebut peserta didik juga dilatih menari dengan menggunakan formasi gerakan yang dilakukan dengan cara berkelompok. Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan tarian Bungong Jeumpa tetapi menciptakan tarian Subada yang merupakan adaptasi dari tari Merak dan pathokan-pathokantari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
gaya Yogyakarta. Beberapa gerakan tari Merak dipadukan dengan
pathokan-pathokan
tari
gaya
Yogyakarta
(Kemendikbud, 2014: 93). 2.1.2.3 PPKn: Kerjasama dalam Keberagaman Materi PPKn menggali pemahaman peserta didik tentang pengertian kerjasama, manfaat kerjasama dan cara supaya bisa bekerjasama dalam keberagaman. Kerjasama dalam keberagaman merupakan salah satu sikap yang harus dikembangkan oleh diri peserta didik. Kompetensi dasar yang menjadi acuan yaitu 4.4 bekerjasama dalam berbagai bentuk keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Indikator
4.4.5
menceritakan
pengalaman
diri
bekerjasama dalam keberagaman. Berdasarkan materi-materi di atas, peneliti mencoba memberikanlandasan teoritis berkaitan dengan (1) konsep sudut, (2) gerakan dasar tari Subada, dan(3) indikator sikap kerjasama dalam keberagaman(Kemendikbud, 2014: 93). 2.1.3
Matematika: konsep-konsep sudut Berikut ini peneliti akan menguraikan konsep-konsep sudut dalam Matematika. 2.1.3.1 Pengertian Sudut Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sudut merupakan bangun yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan di sekitar titik potongnya. Sedangkan Tim Bina Matematika (2011: 108)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
menyebutkan bahwa sudut merupakan daerah yang dibatasi oleh perpotongan dua garis lurus. Diperkuat dengan pendapat dari Amin dan Sani (2004: 43) mengatakan pendapatnya mengenai sudut, yaitu hasil dari perpotongan dua garis lurus. 2.1.3.2 Jenis-jenis sudut 1. Sudut siku-siku Suatu sudut disebut sudut siku-siku jika kaki-kaki sudutnya saling tegak lurus, yaitu ukurannya adalah 900. 2. Sudut lancip Suatu sudut disebut sudut lancip jika ukuran sudutnya lebih kecil dari sudut siku-siku, yaitu 00 dan 900(00 < sudut lancip<900). 3. Sudut tumpul Suatu sudut disebut tumpul jika ukuran sudutnya lebih besar dari sudut siku-siku, yaitu antara 900dan 1800(900< sudut tumpul < 1800)(Kemendikbud,2014: 96). 2.1.3.3 Cara Mengukur Sudut Alat yang digunakan untuk mengukur sudut adalah busur. Berikut langkah-langkah menggunakan busur: (1) letakkan titiktitik pusat busur derajat pada titik sudut yang akan diukur, (2) garis penunjuk 0 pada busur derajat dihimpitkan pada salah satu kaki sudut,dan (3) besar sudut dapat dibaca pada skala yang ditunjukkan busur (Tim Bina Matematika, 2011: 108).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
2.1.4
Seni Tari Berikut ini akan peneliti uraikan pengertian seni tari, unsur-unsur seni tari dan tari Subada. 2.1.4.1 Pengertian Seni Tari Seni berasal dari kata techne (yunani), ars (latin), kuns (Jerman) dan art dalam Bahasa Inggris. Semuanya mempunyai pengertian sama yaitu keterampilan dan kemampuan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa seni sama dengan keindahan padahal keindahan merupakan tuntunan pokok dalam seni. Hal ini sesuai dengan pendapat buku Ki Hajar Dewantara (dalam Astuti, 1997: 3). Tari adalah gerakan-gerakan yang diberi bentuk dan ritme dari badan di dalam ruang. Definisi tari tersebut telah dikemukakan oleh Hartong (dalam Purwatiningsih & Harini, 2002: 30). Pengertian tari
yang dikemukakan
oleh Hartong tersebut
menjelaskan bahwa tari merupakan salah satu bentuk seni yang menggunakan media badan atau tubuh untuk mengungkapkan ekspresi dalam bentuk gerak. Kata ruang dalam pendapat tersebut mengarah pada semua tempat yang dapat digunakan untuk melakukan gerak tari, misalnya di ruang kelas, di halaman sekolah, di panggung atau tempat lain yang memungkinkan untuk mengeksplor gerakan dalam tari. Diperkuat dengan pendapat Sulistyo (2005: 50) seni tari adalah perwujudan suatu macam tekanan emosi yang dituangkan dalam bentuk gerak seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
anggota tubuh yang teratur dan dan berirama sesuai dengan musik pengiringnya. Jadi seni tari adalah ungkapan ekspresi jiwa dalam bentuk gerakan tubuh yang disertai dengan bunyian atau dengan musik yang mengiringinya. Seni tari terdiri dari beberapa unsur-unsur yang membentuknya. 2.1.4.2 Unsur-unsur Seni Tari Menurut Kusnadi (2009: 3) unsur-unsur seni tari meliputi gerak, tenaga, ruang dan waktu serta musik atau iringan. Berikut penjelasannya: (a) Gerak, secara umum gerak tari dapat dikategorikan dalam dua macam yaitu gerak maknawi dan gerak murni. Gerak maknawi adalah gerak yang mengungkapkan makna secara ekplisit. Gerak maknawi contohnya gerakan orang menyisir rambut, gerakan orang menyuruh pergi, gerakan orang menangis, dan gerakan orang marah. Gerak murni adalah gerak yang fungsinya semata-mata untuk keindahan tidak mengandung maksud tertentu. Gerak murni tidak mempunyai maksud yang khusus tetapi sebagai penghias tarian sehingga tampak lebih indah. (b) Tenaga, ruang dan waktu, seorang penari yang baik diperlukan kemampuan pengendalian terhadap tenaga pada saat menari. Pengendalian
tenaga
yang
halus-keras,
lemah-kuat,
akan
menimbulkan terjadinya dinamika gerak. Ruang merupakan salah satu aspek menentukan terwujudnya suatu ungkapan gerak. Setiap gerakan membutuhkan ruang gerak, yaitu ruang maya tempat kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
bergerak. Meliputi posisi (arah hadap dan arah gerak), level (tinggi rendahnya gerak), dan jangkauan gerak. Dalam konteks tari, waktu berkaitan dengan tempo gerak, irama gerak, dan ritme gerak. Seorang penari perlu mengatur tempo geraknya sesuai dengan kebutuhan. (c) Musik atau iringan, desain musik dalam konteks tari adalah suatu komposisi musik yang didesain khusus untuk mengiringi,
memperkuat
ekspresi,
memberi
ilustrasi,
dan
membingkai garapan tari. Penelitian ini memperhatikan beberapa unsur seni tari yang digunakan untuk menciptakan tari subada yaitu: (1) gerak, (2) tenaga, ruang dan waktu, (3) musik atau iringan. 2.1.4.3 Tari Subada Tari Subada merupakan tari yang diadaptasi dari beberapa gerakandasar
Tari Merak
yang berasal
dari Jawa
Barat
danpathokan-pathokan tari gaya Yogyakarta. Pathokan gaya tari Yogakartaterdiri dari mendak, gejuk, srisik, ngithing, ukel, dan ngruji (Mer, 1975: 10). Pada tarian tersebut terdapat gerakan level rendah, level tengah, dan level tinggi. Setiap level memuat beberapa gerakan dasar yang membantu peserta didik dalam memahami jenis-jenis sudut. Gerakan-gerakan yang dapat membentuk macam-macam sudut tersebut dapat dilihat pada sikap badan, tangan atau kaki. Penelitian ini menyajikan tujuh contoh gerakan dasar tarian Subada. Gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1, 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. 2.1.5
PPKn: Kerjasama dalam keberagaman Menurut Johnson (dalam Apriono, 2011: 162) menyatakan bahwa
kerjasama dalam keberagaman adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama dalam keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terlikat persatuan dan kesatuan. Kerjasama dalam keberagaman dapat dipelajari melalui sebuah tarian dengan cara menari secara berkelompok. Berikut deskripsi singkat tentang sikap kerjasama dalam keberagaman menurut Yamin (2009: 14). Tabel 2.2 Deskriptor Sikap Kerjasama dalam Keberagaman Sikap Kerjasama dalam keberagaman
Deskriptor Sikap
dan
menunjukkan
perilaku
yang
keterlibatan
dan
tanggung jawab dalam kelompok yang ada pada keragaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terlikat persatuan dan kesatuan. Dari deskriptor tersebut peneliti mencoba menyusun indikator supaya dapat digunakan untuk menilai sikap sosial (KI 2) yaitu keterlibatan dalam kelompok dan tanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Pembelajaran tematik Matematika, SBdP dan PPKn membantu peserta didik untuk mengembangkan kecerdasan matematika logis dan kecerdasan kinestetik. 2.1.6
Kecerdasan Matematika Logis dan Kecerdasan Kinestetik Ada sembilan kecerdasan menurut Gardner, yang berkaitan dengan penelitian ini adalah kecerdasan matematika logis dan kecerdasan kinestetik yang akan dijelaskan berikut ini. 2.1.6.1 Kecerdasan Matematika Logis Kecerdasan
matematika
logis
merupakan
gabungan
dari
kemampuan berhitung dan kemampuan logika sehingga peserta didik dapat menyelesaikan suatu masalah secara logis. Kecerdasan matematika logis sesuai dengan pembelajaran matematika yang mengutamakan kemampuan berhitung dan logika. Menurut Saifullah (2004: 30) kecerdasan matematika logis adalah kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar. Selain itu, menurut Campbell (2006: 40) kecerdasan matematika logis melibatkan banyak komponen: perhitungan secara matematis, berpikir logis, pemecahan masalah, pertimbangan deduktif dan induktif, dan ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan. Serta menurut Budianingsih (2005: 114) kecerdasan matematika logis sering disebut berpikir ilmiah, termasuk berpikir deduktif dan induktif. Penelitian ini mengarahkan peserta didik untuk dapat mengasah kecerdasan matematika logis sesuai dengan pembelajaran matematika yang mengutamakan kemampuan berhitung dan logika. Pada awal mula,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
peserta didik dikenalkan mengenai konsep-konsep sudut kemudian mengaplikasikan pemahaman konsep sudut pada gerak dasar tarian Subada, hal ini terkait kemampuan logika. Kemampuan berhitung peserta didik dilatih dengan cara mengukur besar sudut menggunakan busur pada gerak dasar yang terbentuk dari sikap badan, tangan atau kaki. 2.1.6.2 Kecerdasan Kinestetik Menurut Gardner dalam Uno (2009: 16), kecerdasan kinestetik merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam menggunakan tubuh secara terampiluntuk mengungkapkan suatu ide, pemikiran dan perasaan, mampu bekerjasama dengan baik dalam menangani dan memanipulasi objek. Kecerdasan ini sangat menonjol pada diri seorang penari, atlet, pematung, pemusik, aktor, mekanik, dan dokter bedah. Jasmine (2007: 127) mengemukakan bahwa kecerdasan kinestetik sangat berhubungan dengan peserta didik. Tubuh peserta didik terlihat kelenturannya apabila sering melakukan gerak tubuh. Perkembangan pada tubuh manusia pada dasarnya akan mengembangkan kecerdasan kinestetik.Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat dari Einon (2010: 12) bentuk kecerdasan kinestetik memungkinkan terjadinya kecerdasan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan dalam aktivitas seperti menari, olahraga dan drama. Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk mengolah tubuh serta melakukan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan anggota tubuh tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Tari subada yang peneliti kembangkan membantu peserta didik mampu terampil mengolah tubuh kaitannya dengan kecerdasan kinestetik, karena peserta didik dilatih mempraktikkan gerakan-gerakan dasar. Kemampuan peserta didik untuk mengolah tubuh juga tidak terlepas dari tugas-tugas perkembangan peserta didik usia 9-10 tahun yang akan dijelaskan berikut ini. 2.1.7
Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia 9-10 Tahun Ada empat tugas perkembangan peserta didik yaitu tugas perkembangan pribadi, tugas perkembangan sosial, tugas perkembangan belajar, dan tugas perkembangan karir. 2.1.7.1 Tugas Perkembangan Pribadi Menurut Husdarta & Nulan (2010: 196) pola kepribadian yang dasarnya telah diletakkan pada masa bayi, mulai berbentuk dalam masa kecil. Orang tua, saudara-saudara kandung, dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi peserta didik, maka bagaimana perasaan mereka kepada peserta didik dan bagaimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam membentuk konsep diri, yaitu inti pola kepribadian. Menurut Sitti (2008: 46) tugas perkembangan kepribadian yang dituntut pada masa ini adalah pengembangan sikap yang menyeluruh
terhadap
diri
sendiri
sebagai
individu
yang
berkembang, dituntut mengenal dan dapat memelihara kesehatan dan keselamatan dirinya, menyayangi dirinya, senang berolahraga dan memiliki sikap yang tepat terhadap jenis kelamin lain. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
masa ini peserta didik memiliki kemerdekaan pribadi. Mampu memilih, merencanakan, dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tuanya atau orang dewasa lainnya. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang berkembang dituntun melalui salah satu cara yaitu melatih sikap-sikap saat menari. Tidak hanya itu, pada penelitian ini peserta didik juga dituntut mengenal dan dapat memelihara kesehatan, keselamatan dirinya dan menyayangi dirinya. Kesadaran diri akan pentingnya menghargai jiwa dan raga diri sendiri. 2.1.7.2 Tugas Perkembangan Sosial Menurut Sitti (2008: 46) tugas perkembangan pada masa ini yaitu pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. Peserta didik diharapkan telah memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga dan unit atau kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat. Dituntut untuk mampu belajar berkawan dengan teman sebaya, bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya, saling menolong, dan membentuk kepribadian sosial. Menurut
Gendon
&
Srihastuti
(2011:
9)
tugas
perkembangan sosial pada masa ini yaitu: (1) mengembangkan sikap-sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain, (2) mampu menghargai orang lain dan (3) mengembangkan keterampilan dalam berhubungan antarpribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Peserta didik merupakan makhluk sosial yang dituntut harus mampu belajar berkawan dengan teman sebaya, bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya, saling menolong, dan membentuk kepribadian sosial. Melalui menari bersama, peserta didik dapat menjalin keakraban dengan temannya, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya. Oleh karena itu peserta didik dapat menciptakan sikap positif terhadap orang lain. 2.1.7.3 Tugas Perkembangan Belajar Menurut Sitti (2008: 46) tugas perkembangan belajar pada masa ini, peserta didik mulai belajar menguasai keterampilanketerampilan intelektual dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut, peserta didik pada masa ini dituntut telah menguasai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Sedangkan Gendon & Srihastuti (2011: 9) menjelaskan bahwa pada masa ini peserta didik dapat:(1) mengembangkan sikap, kebiasaan dan cara-cara belajar yang baik, (2) berlatih menetapkan cita-cita dan rencana pendidikan lanjutan,(3) mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai bakat dan kemampuannya,
dan
(4)
memiliki
keterampilan
untuk
menghadapi tes ujian. Prototipe yang peneliti kembangkan membantu peserta didik untuk mengerti salah satu cara belajar yaitu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
menggunakan metode tarian untuk memahami materi sudut. Peserta didik diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut untuk karir di masa depan. 2.1.7.4 Tugas Perkembangan Karir Menurut Kartadinata (dalam Gendon & Srihastuti 2011: 9) menjelaskan bahwa tugas perkembangan karir peserta didik pada masa ini yaitu (1) mengenali macam dan ciri berbagai jenis pekerjaan, (2) mengembangkan cita-cita terhadap berbagai pilihan pekerjaan
dan
belajar
merencanakan
masa
depan,
(3)
menyesuaikan pengembangan kemampuan, keterampilan, dan minat dengan kecenderungan arah cita-cita pekerjaan. Bagi peserta didik yang memiliki keterampilan menari, maka prototipe ini dapat menjadi inspirasi bagi mereka untuk merencanakan masa depannya berkaitan dengan seni tari. Peserta didik perlu merasa bangga memiliki cita-cita menjadi seorang penari
karena
ikut
berpartisipasi
melestarikan
kebudayaan
Indonesia. Dari empat tugas perkembangan tersebut, peserta didik diharapkan mampu: (1) mengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang berkembang, (2) melalui menari bersama, peserta didik menjalin keakraban dengan temannya, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya, (3) mengerti salah satu cara belajar
untuk memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
sudut adalah dengan menggunakan metode tarian, (3) memiliki kesadaran diri akan pentingnya menghargai jiwa dan raga diri sendiri, dan (4) dapat menjadi inspirasi bagi mereka untuk merencanakan masa depannya berkaitan dengan seni tari. 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah (a) penelitian “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran Sudut untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” karya Yohana Kurniawati (2016)dijelaskan bahwa tes merupakan salah satu percobaan yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hasil pelajaran terkait materi sudut pada seorang peserta didik atau kelompok peserta didik; (b) penelitian”Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Kelas V dengan Tema 3 Kerukunan dalam Bermasyarakat” karya Sriyani Wulandari (2015) dijelaskan bahwa perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP disusun berdasarkan jarring-jaring tema. Perangkat pembelajaran disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik yang mencakup tahap pembelajaran 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar,
dan
mengkomunikasikan).
Penggunaan
media
dalam
pembelajaran tematik sangat membantu guru dalam menyalurkan pesan dan inti pokok yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Bentuk media bermacam-macam antara lain berbentuk perangkat keras, perangkat lunak, audio maupun visual audio dan sebagainya; (c) jurnal“Peningkatan Mutu Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar” (Jurnal Bahasa dan Seni Vol. 9 No.2 Tahun 2008) karya Zora Irianidijelaskan bahwa hakikat paling dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
yang hendak dicapai melalui pendidikan adalah perkembangan maksimal jasmani dan rohani peserta didik.Salah satu alat atau media yang dapat dimanfaatkan adalah seni tari. Pendidikan seni tari dapat dipadukan dengan seni rupa, seni musik, dan seni drama, bahkan dengan mata pelajaran lain. Hal ini terlihat jelas bahwa konsep pendidikan melalui seni sangat mudah untuk diterapkan, bahkan melalui seni seluruh potensi peserta didik dapat dikembangkan secara menyeluruh. Dari penelitian ini didapatkan wawasan yang lebih luas mengenai penggunaan seni tari dalam pendidikan. Penggunaan alat dan media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian peserta didik. Apabila penggunaanya bervariasi sesuai dengan kebutuhan sesaat. Kevariasian dalam penggunaan media atau cara tersebut merupakan kunci untuk tercapainya program pengajaran yang disampaikan; (d) penelitian berjudul “Korelasi antara Pembelajaran Seni Budaya terhadap Prestasi Belajar Peserta didik pada Mata Pelajaran UAN di SMP Negeri 3 Ungaran” karya Dyah Pregiwati (2011)dijelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pembelajaran Seni Budaya terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran UAN di SMP Negeri 3 Ungaran. Faktor pendukung proses pembelajaran Seni Budaya yaitu kreativitas guru dalam pemberian materi. Pembelajaran Seni Budaya terdiri dari Seni Tari, Seni Musik, Seni Rupa
dan
Seni
perkembangan
Teater
peserta
masing-masing
didik
dalam
aspek
memilki kognitif,
manfaat afektif
bagi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
psikomotorik yang berkaitan dengan pembelajaran pada mata pelajaran UAN (Matematika, IPA, Bahasa, Indonesia dan Bahasa Inggris). Setelah peneliti membaca empat hasil penelitian yang relevan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dari keempat penelitian tersebut terdapat dua penelitian yang memiliki kesamaan. Kesamaan pada kedua penelitian tersebut adalah mengatakan bahwa seni tari dapat dipadukan dengan mata pelajaran Matematika sehingga menjadi metode pembelajaran yang menarik. Walaupun memiliki kesamaan dan keterkaitan, penelitian ini menghasilkan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasar”
Seni Tari
Zora Iriani (2008) “Peningkatan Mutu Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar”
Dyah Pregiwati (2011) “Korelasi antara Pembelajaran Seni Budaya terhadap Prestasi Belajar Peserta didik pada Mata Pelajaran UAN di SMP Negeri 3 Ungaran”
Matematika: Materi Sudut
Yohana Kurniawati (2016) ”Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran Sudut untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”
Perangkat Pembelajaran K13
Sriyani Wulandari (2015) ”Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Kelas V dengan Tema 3 Kerukunan dalam Bermasyarakat”
“Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Sudut melalui Tarian untuk Kelas IV Sekolah Dasar”
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
2.3 Kerangka Berpikir Salah satu kekhasan kurikulum 2013 yaitu pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dan ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik memiliki beberapa keunggulan, diantaranya (1) membantu peserta didik memiliki konsep yang holistik atau utuh, (2) mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain, (3) membantu mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik, dan (4) kegiatan belajar lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik. Pembelajaran tematik kelas IV semester I tema
“Indahnya
Kebersamaan”
subtema
2
“Kebersamaan
dalam
Keberagaman” pada pembelajaran 2 membahas Matematika (materi sudut), SBdP (tari) dan PPKn (kerjasama dalam keberagaman). Penelitian Sriyani Wulandari (2015)”Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Kelas V dengan Tema 3 Kerukunan dalam Bermasyarakat” menjelaskan bahwaperangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP disusun berdasarkan jarring-jaring tema. Perangkat pembelajaran disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik yang mencakup tahap pembelajaran 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan). Peranmedia pembelajaran sangat membantu guru dalam menyalurkan pesan dan inti pokok yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Bentuk media bermacam-macam antara lain berbentuk perangkat keras, perangkat lunak, audio maupun visual audio dan sebagainya.PenelitianYohana Kurniawati (2016)”Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Sudut untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” menjelaskan bahwa tes dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hasil pelajaran terkait materi sudut pada seorang peserta didik atau kelompok peserta didik. Penelitian berjudul “Korelasi antara Pembelajaran Seni Budaya terhadap Prestasi Belajar Peserta didik pada Mata Pelajaran UAN di SMP Negeri 3 Ungaran” karya Dyah Pregiwati (2011) dijelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pembelajaran Seni Budaya terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran UAN di SMP Negeri 3 Ungaran. Faktor pendukung proses pembelajaran Seni Budaya yaitu kreativitas guru dalam pemberian materi. Pembelajaran Seni Budaya terdiri dari Seni Tari, Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Teater masing-masing memilki manfaat bagi perkembangan peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang berkaitan dengan pembelajaran pada mata pelajaran UAN (Matematika, IPA, Bahasa, Indonesia dan Bahasa Inggris). Penelitian-peneltian tersebut menginspirasi peneliti untuk menyusun “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” supaya dapat membantu peserta didik tertarik mempelajari sudut. Oleh karena itu kekhasan produk yang peneliti kembangkan adalah:sebagai berikut:(1) Konsep-konsep sudut: pengertian, jenis-jenis, dan cara mengukur sudut. (2) Tujuh urutan gerak dasar tarian Subada
yang
dapat
membentuk
sudut
dan
cara
peserta
didik
mengukurnyadengan busur: gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1, 3 dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. (3) RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian). 2.4 Pertanyaan Penelitian Peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana hasil penelitian ini selanjutnya, sehingga peneliti memiliki beberapa pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Bagaimana prosedur penyusunan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”? 2. Bagaimana kualitas produk“Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini menguraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, uji validasi produk, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. 3.1 Jenis Penelitian Jenis
penelitian
yang
digunakan
adalah
R&D
(Research
and
Development). Terjemahan Research and Developement ke dalam Bahasa Indonesia adalah penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2015: 407) mengatakan bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Pendapat yang sejalan juga diungkapkan oleh Syaodih (2013: 164) yang mengatakan bahwa Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baruatau
menyempurnakan
produk
yang
telah
ada
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. Penelitian ini disebut penelitian dan pengembangan karena peneliti mengembangkan suatu produk yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan sebagai metode mengajar dan dijadikan salah satu usaha pelestarian budaya Indonesia. Penelitian ini akan mengembangkan seni tari untuk mengajarkan Matematika kepada peserta didik kelas IV sekolah dasar.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
3.2 Setting Penelitian Pada setting penelitian ini akan membahas tentang tempat penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, dan objek penelitian. 3.2.1
Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kawunganten 01 yang
beralamat di Jalan Raya Kawunganten No 326, Cilacap. 3.2.2
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan yaitu pada bulan
Agustus 2016-Februari 2017. 3.2.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV sekolah dasar dengan usia sekitar 9-10 tahun yang dengan jumlah 20 peserta didik. 3.2.4
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. 3.3 Prosedur Pengembangan Prosedur penelitian dan pengembangan ini didasarkan pada tahapan penelitan pengembangan menurut Sugiyono (2015: 409) yang terdiri dari 10 langkah. Berikut adalah langkah-langkah tersebut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Potensi dan Masalah
Pengumpul an Data
Uji Coba Pemakaian
Revisi Produk
Revisi Produk
Desain Produk
Uji Coba Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
Produk Masal
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Sugiyono Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono terdiri dari 10 langkah, yaitu: dimulai dari adanya potensi dan permasalahan, kemudian peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan potensi dan permasalahan yang ada. Setelah data terkumpul dilanjutkan dengan membuat desain produk selanjutnya divalidasikan oleh para ahli. Desain produk yang telah divalidasi tersebut kemudian direvisi lalu diujicobakan produknya. Setelah diujicobakan kemudian dilakukan revisi produk lagi, kemudian diujicobakan pemakaian. Selanjutnya langkah yang perlu dilakukan adalah revisi produk dan diakhiri produk masal. Pada penelitian ini peneliti menggunakan enam langkah dari sepuluh prosedur pengembangan Sugiyono, yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk, hingga menghasilkan produk akhir berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
kelas IV Sekolah Dasar”. Prosedur pengembangan dan penelitian ini dijelaskan dalam gambar berikut:
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Revisi Desain
Uji Coba Produk
Validasi Desain
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan pengembangan yang digunakan peneliti Berikut
ini
akan
dijelaskan
langkah-langkah
penelitian
dan
pengembangan yang digunakan oleh peneliti. Langkah 1: Potensi dan Masalah Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi yang peneliti lihat adalah pembelajaran tematik kelas IV semester 1 tentang Matematika (materi sudut) dan tarian (SBdP). Namunpotensi tersebut menjadi mulai tidak terlihat dengan munculnya masalah: 60% peserta didik mengalami kesulitan memahami arti sudut, 80% peserta didik tidak mengetahui ada formasi tarian berbentuk sudut dan 65% peserta didik memerlukan contoh tarian dalam konteks pembelajaran materi sudut. Langkah 2: Pengumpulan Data Pada
tahap
pengumpulan
data,
peneliti
mengumpulkan
data
menggunakan kuesioner dan pedoman wawancara. Penyebaran kuesioner dilakukan di SD Negeri Kawunganten 01 Cilacapdengan jumlah 20 peserta didik. Data awal yang diperoleh melalui kuesioner tersebut disajikan sebagai acuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
dalam mempertimbangkan desain produk yang akan dikembangkan peneliti. Hal ini bermaksud agar produk yang akan dikembangkan dapat berguna dan membantu berbagai pihak yang membutuhkan. Pada penelitian ini peneliti menawarkan solusi untuk membantu mengajarkan materi sudut menggunakan metode baru yaitu melalui seni tari. Langkah 3: Desain Produk Desain produk berupa prototipe rancanganpembelajaran Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV sekolah dasarsebagai berikut: (1) Konsep-konsep sudut: pengertian, jenis-jenis, dan cara mengukur sudut. (2) Tujuh urutan gerak dasar tarian Subada yang dapat membentuk sudut dan cara peserta didik mengukurnya dengan busur: gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1, 3 dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. (3) RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian. Judul desain produk penelitian ini adalah “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. Langkah 4: Validasi Desain Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional efektif untuk digunakan. Pada validasi ini dilakukan dengan mengikutsertakan tiga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang, sehingga diketahui kekurangan dan kelebihannya. Validasi pertama pada seorang dosen yang berkompeten di bidang Matematika,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
validasi kedua dilakukan kepada guru kelas IV SD dan validasi ketiga kepada guru seni tari. Langkah 5: Revisi Desain Pada tahap revisi desain ini, desain produk yang telah divalidasi kemudian direvisi oleh peneliti. Kritikan dan masukan yang diberikan oleh validator dijadikan sebagai acuan dalam merevisi desain produk yang berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. Langkah 6:Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan di SD Negeri Kawunganten 01 Cilacap kepada peserta didik kelas IV yang berjumlah 20. Peneliti hanya melatihkan lima gerakan dasar tari Subada. Dalam uji coba produk peserta didik diberi lembar refleksi untuk mengetahui apakah peserta didik dapat memahami sudut melalui tarian. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.4.1
Wawancara Estberg (dalam Sugiyono, 2015: 317) mengatakan wawancara
adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam topik tertentu. Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. 3.4.2
Kuesioner Angket sering juga disebut dengan kuesioner dari bahasa Inggris
(questionnaire), yaitu dokumen yang menanyakan pertanyaan yang sama dari semua individu dalam sampel penelitian Borg dan Gall (dalam Yaumi, 2014: 126). Selain kuesioner, angket juga disebut survei, menurut Suparno (2008: 54), survei adalah kumpulan pertanyaan yang disusun dengan jelas untuk mendapat jawaban dari subjek tentang hal, kegiatan, pendapat, kebiasaan, dan lain-lain yang ingin diketahui oleh peneliti. Bentuk survei yang digunakan dalam penelitian ini dengan pertanyaan pilihan ganda atau bisa disebut kuesioner tertutup dengan model one way survei, dimana peneliti tidak mengembalikan hasil angket kepada subjek sehingga tidak mengerti dan langsung menggunakan hasil penelitian untuk tindak lanjutnya sendiri (Tomal dalam Suparno, 2008: 57). 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan pedoman wawancara. Lembar kuesioner disebarkan kepada 20 peserta didik kelas IV SD untuk menganalisis eksistensi sebuah tari sebagai metode baru untuk mengajarkan Matematika. 3.5.1
Wawancara
Berikut pedoman untuk wawancara yang peneliti lakukan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Tabel 3.1Pedoman Wawancara Pra Penelitian No
Pedoman Wawancara
1
Apakah ibu/bapak mengalami kesulitan menghubungkan materi Matematika tentang sudut dengan seni tari (SBdP)? Apakah menurut ibu/bapak, konsep sudut juga dapat dikaitkan dengan gerakan dalam tarian? Apakah ibu/bapak memerlukan contoh rancangan pembelajaran tematik Matematika yang dapat dikaitkan dengan seni tari?
2
3
Jawaban
Garis besar wawancara digunakan peneliti sebagai pedoman dalam mencari informasi kepada guru kelas IV SD terkait pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013. 3.5.2
Kuesioner
Lembar kuesioner digunakan pada saat prapenelitian. Berikut ini merupakan kisi-kisi kuesioner yang peneliti susun. Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner (Prapenelitian) No 1
2
Aspek Matematika
SBdP
Indikator Arti Sudut Jenis-jenis sudut
Macam-macam gerakan dalam tarian Formasi gerakan yang membentuk sudut
Nilai-nilai dalam tarian
Pertanyaan 1. Apakah kamu mengerti arti sudut? 2. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam menentukan jenis-jenis sudut? 3. Apakah kamu mengerti cara menggunakan busur untuk menentukan besar sudut? 4. Apakah kamu pernah diajarkan satu contoh tarian daerah yang memuat gerakan-gerakan yang membentuk sudut? 5. Apakah kamu mengetahui bahwa ada formasi yang berbentuk sudut dalam satu tarian daerah? 6. Apakah kamu mengetahui bahwa untuk membentuk formasi dalam suatu tarian daerah memerlukan kemampuan berpikir matematis logis? 7. Apakah kamu mengetahui bahwa nilai yang terkandung dalam suatu tarian daerah adalah nilai keindahan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
3
PPKn
Keberagaman
Kebersamaan 4
Tematik integratif: tarian dalam konteks Matematika, SBdP, dan PPKn.
Pembelajaran tematik
8. Apakah kamu mengetahui bahwa tari Subada merupakan tarian yang memadukan tarian dari Jawa Barat dan Yogyakarta? 9. Apakah kamu mengetahui bahwa tari Subada mengajarkan kebersamaan dalam keberagaman? 10. Apakah kamu memerlukan contoh tari Subada untuk membantumu memahami gerakan-gerakan yang berkaitan dengan materi sudut?
Kisi-kisi tersebut disusun oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan peserta didik mengenai materi sudut (Matematika), SBdP (tari Subada) dan PPKn (kerjasama dalam keberagaman). Tabel 3.3 Kisi-kisi Validasi Kuesioner (Prapenelitian) No
Komponen yang dinilai
1
Bahasa
2
Isi
3
Pertanyaan
Skor 1 2 3 4 5
Saran
Kalimat sesuai EYD. Pemilihan kata mudah dipahami. Menggali pengetahuan tentang konsep sudut (Matematika). Mencakup indikator dari SBdP yaitu macam-macam gerakan, formasi yang membentuk sudut, dan nilainilai dalam tarian. Menggali pengetahuan tentang kebersamaan dalam keberagaman (PPKn) dalam tarian. Mencari informasi dari peserta didik tentang perlunya contoh tarian untuk memahami gerakan yang berkaitan dengan materi sudut. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan wawancara guru mengenai kesulitan yang dihadapi peserta didik.
Kisi-kisi tersebut dibuat untuk mengetahui tingkat kevalidan dari lembar kuesioner peserta didik dalam penelitian ini. 3.6 Teknik Analisis Data Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
3.6.1 Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari wawancara, komentar dosen Matematika,guru kelas IV SD dan guru seni tari. Pada saat validasi produk,
validator
memberikan
masukan
terhadap
kelayakan
terhadap“Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. 3.6.2 Data Kuantitatif Data kuantiatif dalam penelitian ini berupa skoryang diperoleh dari hasil validasi pra penelitian dan hasil validasi produk kepada dosen ahli Matematika, guru kelas IV SD dan guru seni tari. Pedoman penskoran yang digunakan oleh peneliti adalahnilai 1-5. Hasil kuesioner berupa data kuantitatif tersebut kemudian dikonversikan ke dalam data kualitatif dengan menggunakan instrumen skala lima, seperti pada tabel di bawah ini (Sukardjo, 2008:101). Tabel 3.4 Konversi Data Kuantitatif Interval X>𝑋̅i +1,80 Sbi ̅ 𝑋i + 0,60 SBi < X ≤ 𝑋̅i + 1,80 SBi ̅ 𝑋i – 0,60 SBi < X ≤ 𝑋̅i + 0,60 SBi ̅ 𝑋i – 1,80 SBi < X ≤ 𝑋̅i – 0,60 SBi X>𝑋̅i – 1,80 Sbi
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Keterangan: 1
𝑋̅i
: rerata ideal = 2(skor maskimal ideal + skor minimal ideal)
SBi
: simpangan baku ideal = 6(skor maskimal ideal - skor minimal
1
ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
X
= Skor aktual Setelah didapat data-data kuantitatif kemudian untuk merubah
menjadi data kualitatif dilakukan perhitungan sebagai berikut: Diketahui: Skor maksimal ideal = 5 Skor minimal ideal = 1 Rerata ideal (Xi)
= 12 (5+1) = 3
Simpangan baku ideal = 16 (5-1) = 0,67 Kategori skor: Kategori sangat baik
= X>𝑋̅i +1,80 SBi = X>3 +1,80x 0,67 = X>3 +(1,21) = X>4,21
Kategori baik
= ̅𝑋i + 0,60 SBi < X ≤ 𝑋̅i + 1,80 SBi = 3 + 0,60x 0,67< X ≤ 3 + 1,80x 0,67 = 3 + 0,4 < X ≤ 3 + 1,21 = 3,4< X ≤ 4,21
Kategori cukup
= ̅𝑋i – 0,60 SBi < X ≤ 𝑋̅i + 0,60 SBi = 3 – 0,60x 0,67< X ≤ 3 + 0,60x 0,67 = 3 –0,4 < X ≤ 3 + 0,4 = 2,6< X ≤ 3,4
Kategori kurang baik
= ̅𝑋i – 1,80 SBi < X ≤ 𝑋̅i – 0,60 SBi = 3 – 1,80x 0,5< X ≤ 3– 0,6x 0,67 = 3 –1,21 < X ≤ 3– 0,4 x 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
= 1,79 <X ≤ 2,6 Kategori sangat kurang baik
= X ≤ ̅𝑋i – 1,80 SBi = X ≤ 3 – 1,80 x 0,67 = X ≤ 3– 1,21 = X ≤1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut: Tabel 3.5 Konversi Kategori Skor Interval Skor 4,22 – 5 3,41 – 4,21 2,61 – 3,40 1,80 – 2,60 1 – 1,79
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini akan membahas tentang proses pengembangan dan kualitas “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. 4.1.1 Proses Pengembangan “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” dikembangkan peneliti dengan
menggunakan
enam
langkah
pengembangan
menurut
Sugiyono(2014: 409). Berikut ini pemaparan langkah-langkah yang telah peneliti lakukan. 1. Potensi dan Masalah Potensi dari penelitian ini adalah pembelajaran tematik kelas IV semester 1 tentang Matematika (materi sudut) dan tarian (SBdP). Pembelajaran tematik kelas IV semester I untuk tema “Indahnya Kebersamaan” subtema 2 “Kebersamaan dalam Keberagaman” pada pelajaran 2 membahas Matematika, SBdP dan PPKn. Materi SBdP berisi tentang gerak dasar dalam tarian. Hal ini menunjukkan adanya nilai kesenian khususnya seni tari. Seni tari tersebut harus dikaitkan dengan Matematika materi sudut.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Masalah penelitian ini didapat dari wawancara peneliti dengan guru kelas IV di SDN Kawunganten 01 Cilacap bahwa guru tersebut mengalami kesulitan mengintegrasikan tarian (SBdP) ke dalam materi sudut (Matematika). Peneliti memperkuat data hasil wawancara dengan cara membagikan kuesioner kepada 20 peserta didik di kelas IV SD tersebut pada tanggal 10 Oktober 2016. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan dua cara yaitu melakukan wawancara kepada guru kelas IV SD dan membagikan kuesioner kepada 20 peserta didik kelas IV SD. Hasil wawancara dan rekap kuesioner adalah sebagai berikut. a. Hasil wawancara Tabel 4.1 Hasil Wawancara No 1
2
3
Garis Besar Wawancara Apakah ibu/bapak mengalami kesulitan menghubungkan materi Matematika tentang sudut dengan seni tari (SBdP)? Apakah menurut ibu/bapak, konsep sudut juga dapat dikaitkan dengan gerakan dalam tarian? Apakah ibu/bapak memerlukan contoh rancangan pembelajaran tematik Matematika yang dapat dikaitkan dengan seni tari?
Jawaban Ya
Ya
Ya
b. Hasil Rekap Kuesioner Tabel 4.2 Hasil Rekap Kuesioner Pra Penelitian No
Aspek
Indikator
Nomor Pertanyaan
1
Matematika
Arti sudut Jenis-jenis sudut
1 2
Jumlah Peserta Didik Menjawab Ya Tidak 8 12 10 10
Persentase
60% 50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2
SBdP
3
PPKn
4
Tematik integratif: tarian dalam konteks Matematika, SBdP, dan PPKn
Macam-macam gerakan dalam tarian Formasi gerakan yang membentuk sudut Nilai-nilai dalam tarian Keberagaman Kebersamaan Pembelajaran tematik
3
9
11
55%
4
9
11
55%
5 6
4 5
16 15
80% 75%
7
14
6
70%
8 9 10
2 3 13
18 17 7
90% 85% 65%
Dari hasil rekap olah data kuesioner, peneliti mendapatkan data: 60% peserta didik mengalami kesulitan memahami arti sudut, 80% peserta didik tidak mengetahui ada formasi tarian berbentuk sudut dan 65% peserta didik memerlukan contoh tarian dalam konteks pembelajaran materi sudut. Hasil olah data yang diperoleh melalui kuesioner tersebut dijadikan acuan peneliti untuk membuat produk “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. Prototipe berupa buku berisi: (1) Konsep-konsep sudut: pengertian, jenis-jenis, dan cara mengukur sudut. (2) Tujuh urutan gerak dasar tarian Subada yang dapat membentuk sudut dan cara peserta didik mengukurnya dengan busur: gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1,3 dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian). 3. Desain Produk Produk disusun berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini. Peneliti mencermati kurikulum 2013 yang mempelajari Matematika dan seni tari. Menentukan metode tarian untuk memahami materi sudut kemudian menyusun RPP untuk pembelajaran 2 yang terdiridari 3 penggalan.Judul produk adalah “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. Isi desain produk meliputi: (1) Konsep-konsep sudut: pengertian, jenis-jenis, dan cara mengukur sudut. (2) Tujuh urutan gerak dasar tarian Subada yang dapat membentuk sudut dan cara peserta didik mengukurnya dengan busur: gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1, 3 dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. (3) RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian). Berikut ini penjelasan mengenai bagian-bagian produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Gambar 4.1 Sampul Produk
Gambar 4.2 Urutan Gerak Dasar 1 Gambar 4.3 RPP
4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah desain produk secara rasional efektif untuk digunakan. Pada validasi ini dilakukan dengan menghadirkan beberapa ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang, sehingga diketahui kekurangan dan kelebihannya. Peneliti melakukan validasi kepada tiga ahli, validasi pertama dilakukan kepada dosen Matematika. Validasi kedua dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
kepada guru kelas IV SD, dan validasi ketiga dilakukan kepada guru seni tari. Tabel 4.3 Hasil Rekap Validasi
Validator 1 No Komponen yang dinilai (Dosen Matemati ka) SISTEMATIKA PENYAJIAN BUKU
1
2
3
Judul prototipe dengan isi pembelajaran dikembangkan
sesuai dari yang
Kata pengantar dalam prototipe menjelaskan tentang ucapan terimakasih dan manfaat pembelajaran Matematikamelalui tarian Pendahuluan menjelaskan tentang isi prototipe
Daftar isi menunjukkan informasi yang ada dalam prototipe yang dikembangkan Kepustakaan sesuai 5 dengan sumber yang digunakan sebagai referensi dalam prototipe Tarian yang digunakan 6 adalah tari Subada yang merupakan adaptasi dari tari Merak dan pathokanpathokan tari gaya Yogyakarta ISI PROTOTIPE Bagian 1 berisi penjelasan 1 mengenai pembelajaran Matematika materi sudut
Skor (1-5) Validator 2 (Guru Kelas IV SD)
Validator 3 (Guru Seni Tari)
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
4
5
2
4
4
2
Bagian 2 berisi tentang urutan gerak dasar tari Subada
3
4
5
5 5
4
5
4
Komentar
Dosen Matematika: Judul disesuaikan dengan penelitian
-
-
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Bagian 3 berisi RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian) BAHASA 3
1
2
Prototipe pembelajaran memuat huruf, kata, dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar
Susunan kalimat dapat dipahami oleh guru maupun peserta didik
3
4
4
Dosen Matematika: Harap perhatikan margin penulisan 4
3
5
5
5
Guru Kelas IV SD: Diperhatikan lagi penggunaan tanda bacanya
5
PEMILIHAN METODE DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1
2
Kesesuaian tarian dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian tarian dengan materi pembelajaran
2
5
5
3
5
5
45
61
60
3,46
4,69
4,61
Guru seni tari: Foto yang terdapat dalam prototipe lebih baik diperjelas
Jumlah skor
Rata-rata skor
Berdasarkan hasil validasi pertama tersebut menunjukkan bahwa desain produk sudah cukup baik untuk digunakan, karena rata-rata skor hasil validasi dari validator pertama yaitu 3.46. Hasil validasi kedua menunjukkan bahwa desain produk sudah sangat baik digunakan, karena rata-rata skor hasil validasi dari validator kedua yaitu 4.69. Pada validasi yang ketiga menunjukkan bahwa desain produk sangat baik untuk digunakan, karena rata-rata skor hasil validasi yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
4.61. Maka rata-rata skor dari ketiga validator adalah 4.25 Cara mengetahui kualitas produk berdasarkan jumlah skor, peneliti menggunakan pedoman penggolongan kualitas produk skor dengan rumus skala lima menurut Sukardjo (2008: 101) yang dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4.4 Pedoman Penggolongan Kualitas Validasi Interval Skor 4,22 – 5 3,41 – 4,21 2,61 – 3,40 1,80 – 2,60 1 – 1,79
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang Baik
5. Revisi Desain Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan komentar yang diberikan oleh ketiga validator. Kelebihan dan kekurangan dalam produk pengembangan selanjutnya diperbaiki supaya menjadi produk berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” yang lebih baik dari sebelumnya. Tabel 4.5 Komentar Validator beserta Revisinya No 1
Validasi Dosen Matematika
-
Komentar Gambar sampul prototipe diganti
-
Judul disesuaikan dengan penelitian -
-
2
Guru kelas IV SD
-
Diperhatikan lagi penggunaan tanda bacanya.
-
3
Guru seni tari
-
Foto yang terdapat dalam prototipe lebih baik diperjelas.
-
Revisi Gambar sampul penari menjadi foto siluet. Judul menjadi “Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Sudut melalui Tarian untuk Kelas IV Sekolah Dasar”. Penambahan tanda baca pada beberapa kalimat di dalam prototipe. Pengeditan foto-fotodan memberi penjelasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Berikut adalah revisi yang telah dilakukan peneliti: a. Gambar sampul yang telah direvisi peneliti berdasarkan komentar/saran dari para validator. Sebelum direvisi
Sesudah direvisi
Gambar 4.4Sampul Produk Sebelum dan Sesudah Revisi b. Isi Produk Produk “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” ini berisi:(1) Konsepkonsep sudut: pengertian, jenis-jenis, dan cara mengukur sudut. (2) Tujuh urutan gerak dasar tarian Subada yang dapat membentuk sudut dan cara peserta didik mengukurnyadengan busur: gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1, 3 dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. (3) RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Bagian prototipe yang sudah direvisi, sebagai berikut: 1. Konsep-konsep sudut
Gambar 4.5 Konsep sudut
2. Urutan Gerak Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Gambar 4.6 Urutan gerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
3. RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran tematik Matematika (sudut) dan SBdP (tarian).
Gambar 4.7 RPP 6. Uji Coba Produk Desain produk yang telah direvisi kemudian diujicobakan di SD Negeri Kawunganten 01, beralamat di Jalan Raya Kawunganten No 326, Cilacap. Pelaksanaan uji coba pada tanggal 1 Februari 2017 menggunakan RPP pembelajaran 2. Uji coba produk dilakukan peneliti untuk mengetahui kualitas dan keefektifan desain produk. Uji coba dilakukan kepada 20 peserta didik di kelas IV. Pada uji coba peneliti hanya mengajarkan lima gerakan dasar dari tujuh gerakan dasar yang ada. Berikut foto-foto pada saat pelaksanaan uji coba:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
a. Mengamati Pada awal kegiatan, guru memulai kegiatan pembelajaran dengan melakukan apersepsi dengan berdoa bersama. Memeriksa kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran saat itu. Peserta didik mulai mengamati gurusaat mengajarkan gerakan dasar tarian Subada. Guru mengajarkan lima gerakan dasar secara berurutan.
Gambar 4.8 Peserta didik Mengamati Gerakan Dari gerakan dasar yang diajarkan, peserta didik mengamati dengan sungguh-sungguh. b. Menanya Peserta didik dipersilahkan untuk bertanya tentang apa yang sudah diamati pada saat guru mempraktikkan gerakangerakan dasar dalam tarian Subada. Ada pun pertanyaan yang muncul dari peserta didik yaitu “Apakah benar setiap formasi gerakan dapat membentuk sudut?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Gambar 4.9 Peserta Didik Bertanya pada Guru Peserta didik melakukan persiapan mengikuti intruksi guru untuk mulai mempraktikkan atau mencoba gerakan-gerakan dasar. c. Mencoba Peserta didik diminta untuk mencoba mempraktikkan gerakan-gerakan dasar yang sudah diajarkan oleh guru. Guru mengajak peserta didik untuk mengukur dengan busur pada gerakan-gerakan tersebut. Caranya, salah satu peserta didik mempraktikkan gerakan dasar dan peserta didik lainnya mengukur dengan busur.
Gambar 4.10 Peserta Didik Mempraktikkan Ngithing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Peserta didik mulai meragakan gerakan dasar yaitu ngithing. Ngithing merupakan dasar gerak pada bagian tangan, ujung ruas ibu jari bertemu dengan ujung ruas jari tengah. ini adalah salah satu gerakan dasar pada bagian tangan. d. Menalar Peserta didik mampu mengolah informasi dari kegiatan mencoba. Menalar apakah gerakan-gerakan tersebut dapat membentuk sudut. Guru membagikan LKS untuk dikerjakan oleh peserta didik. Dari pengerjaan soal-soal yang ada di LKS ini diharapkan dapat memperdalam penalaran peserta didik tentang apa yang sudah dilakukan.
Gambar 4.11 Peserta Didik Mengerjakan LKS Peserta didik secara individu mengerjakan LKS untuk memperdalam penalaran tentang apa yang sudah mereka lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
e. Mengkomunikasikan Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya sambil memperagakan gerakan-gerakan dasar yang telah dipahami. Setelah
itu
peserta
didik
menuliskan
refleksi
tentang
pembelajaran yang sudah dilakukan berdasarkan panduan guru secara lisan. Peserta didik mengkomunikasikan apa yang sudah dipelajari hari itu.
Gambar 4.12 Peserta Didik Mempraktikkan Ngruji Peserta didik belajar gerak dasar ngruji. Cara melakukan gerak dasar ngruji yaitu dengan cara keempat jari lurus kemudian ibu jari ditekuk ke dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Berikut ini beberapa refleksi yang ditulis oleh peserta didik:
Gambar 4.13Refleksi Peserta Didik Berdasarkan hasil evaluasi peneliti mendapatkan data: 100% peserta didik memahami arti sudut, 75% peserta didik memahami jenisjenis sudut, dan 65% peserta didik menuliskan refleksi bahwa mereka senang belajar materi sudut melalui tarian Subada.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 4.6 Hasil Rekap Nilai LKS Nama Lia Adam Eka Candra Dinda Dias Doni Rizki Nasie Akmal Amadea Havie Kolifatun Fian Nimas Serli Andika Vino Uli Kia KKM Persentase peserta didik yang mencapai kkm
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nilai 90 100 100 100 100 90 100 90 100 100 90 90 90 90 90 70 80 70 90 70 70 100%
Tabel 4.7 Rekap Item Pertanyaan 1 dan 2 No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Lia Adam Eka Candra Dinda Dias Doni Rizki Nasie Akmal Amadea Havie Kolifatun Fian Nimas Serli Andika
Jawaban Nomor Pertanyaan 1. Apakah arti 2. Sebutkan dari sudut? jenis-jenis sudut? Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Salah Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
18 19 20
Vino Uli Kia
Benar Benar Benar
Benar Benar Benar
4.2 Pembahasan Rata-rata validasi produk adalah 4.25 yang berarti “sangat baik” sehingga layak diujicobakan. Dari hasil uji coba dilakukan peneliti kepada 20 peserta didik di SDN Kawunganten 01 Cilacap peneliti mendapatkan data: 100% peserta didik memahami arti sudut, 75% peserta didik memahami jenis-jenis sudut, dan 65% peserta didik menuliskan refleksi bahwa mereka senang belajar materi sudut melalui tarian Subada Prototipe menjadi layak diujicoba sehingga membantu peserta didik dapat memahami materi sudut, karena disusun dengan memperhatikan beberapa hal berikut: 4.2.1 Berdasarkan kaidah pembelajaran tematik Kurikulum 2013 Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang dirancang berdasarkan
tema-tema
tertentu
dan
ditinjau
dari
berbagai
mata
pelajaran.Model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa
mata
pelajaran
sehingga
dapat
memberikan
pengalaman bermakna kepada peserta didik.Prototipe yang peneliti kembangkan
yaitu
rancangan
pembelajaran
tematik
khususnya
pembelajaran 2, tema Indahnya Kebersamaan, subtema Kebersamaan dalam Keberagaman. Tema tersebut mencakup materi sudut (Matematika), tarian (SBdP) dan Kerjasama dalam Keberagaman (PPKn). Pembelajaran tematik memiliki
beberapa
keunggulan:
(1)
membantu
mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
keterampilan berpikir peserta didik, dibuktikkan dengan adanya konsep sudut pada prototipe,(2) kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik, hal ini terkait dengan adanya tarian sebagai sebagai salah satu metode baru yang dapat digunakan untuk memahami jenis-jenis sudutdan (3) mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain, hal tersebut dapat diamati pada saat kegiatan menari bersama. 4.2.2Memuat konsepsudut Sudut merupakan bangun yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan di sekitar titik potongnya definisi lainnya yaitu sudut merupakan daerah yang dibatasi oleh perpotongan dua garis lurus. Ada tiga jenis sudut, yaitu sudut siku-siku, sudut tumpul dan sudut lancip. Alat yang digunakan untuk mengukur sudut adalah busur. Penelitian ini menyajikan tujuh contoh gerakan dasar tarian Subada. Gerakan 2 dan 6 membentuk sudut siku-siku, gerakan 1, 3 dan 7 membentuk sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip, gerakan 2 dapat membentuk sudut siku-siku dan sudut tumpul, gerakan 4 dan 5 membentuk sudut lancip dan sudut tumpul. 4.2.3 Gerakan dalam tarian dikaitkan dengan materi sudut Tari merupakan salah satu bentuk seni yang menggunakan mediabadan atau tubuh untuk mengungkapkan ekspresi dalam bentuk gerak. Tari Subada merupakan tarian yang diadaptasi dari Tari Merak dan pathokan-pathokan tari gaya Yogyakarta. Gerakan-gerakan dasar yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
dalam tarian memuat konsep sudut. Macam-macam sudut tersebut dapat dilihat pada sikap badan, tangan dan kaki. 4.2.4 Formasi dalam tarian mengandung nilai kerjasama dalam keberagaman Kerjasama dalam keberagaman adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama dalam keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terlikat persatuan dan kesatuan. Kerjasama dalam keberagaman dapat dipelajari melalui sebuah tarian
dengan
cara
menari
secara
berkelompok.
Menari
secara
berkelompok untuk membentuk sebuah formasi atau pola lantai membutuhkan kerjasama yang baik antar peserta didik. Kerjasama yang dilakukan mencakup kerjasama dalam keberagaman, karena tarian Subada diadaptasi dari daerah asal yang berbeda. Berdasarkan hasil uji coba, peneliti menemukan kekurangan dan kelebihan dari “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. Berikut kelebihan dan kekurangan dari prototipe: Kelebihan: 1. Mengintegrasikan tarian (SBdP) ke dalam Matematika materi sudut. 2. Berisi konsep-konsep sudut yang dapat mengajarkan peserta didik memahami materi sudut. 3. Berisi tujuh urutan gerak dasar yang dapat diukur dengan menggunakan busuruntuk mengetahui macam-macam bentuk sudut. 4. Dilengkapi dengan RPP dan LKS yang menggunakan pendekatan saintifik untuk Matematika (materi sudut) dan SBdP (tarian).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Kekurangan: 1. Pembelajaran
yang
mengintegrasikan
tarian
(SBdP)
ke
dalam
Matematikaperlu kreativitas dari guru yang menguasai tarian. 2. TariSubada (SBdP) yang diintegrasikan ke dalam Matematikamemerlukan waktu cukup lama jika ingin diajarkan secara keseluruhan. 3. Hanya peserta didik yang memiliki bakat menari dapat dengan mudah menyerap materi sudut yang menggunakan tarian dalam pembelajaran tematik Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing sub bab tersebut. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui
tarian
untuk
kelas
IV
Sekolah
Dasar”
dikembangkan
menggunakan enam langkah prosedur penelitian dan pengembangan Borg&gall pada Sugiyono, yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba sampai menghasilkan produk berupa “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar”. 2. Kualitas dari “Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi sudut melalui tarian untuk kelas IV Sekolah Dasar” baik dan layak digunakan. Menurut hasil validasi pertama oleh dosen Matematika dengan rata-rata skor 3.46 dan validasi kedua oleh guru kelas IV SD dengan rata-rata skor 4.69 serta validasi ketiga oleh guru seni tari mendapat skor rata-rata 4.61 sehingga skor rata-rata dari ketiga validator tersebut adalah 4.25.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
5.2 Keterbatasan Penelitian Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini hanya mengintegrasikan Matematika materi sudut dan SBdP (tarian). 2. Gerakan dasar dalam tarian yang dilatihkan kepada peserta didik terbatas hanya lima saja. 3. Produk belum bisa disosialisasikan kepada guru-guru, baru diujicobakan kepada peseta didik kelas IV. 5.3 Saran Saran yang dapat dipertimbangkan bagi penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Peneliti lain sebaiknya dapat membuat rancangan pembelajaran di kelas IV untuk mengintegrasikan tarian (SBdP) dengan mata pelajaran lainnya. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya melatihkan seluruh gerakan dasar yang terdapat pada tarian. 3. Peneliti lain sebaiknya melanjutkan penelitian ini dengan cara melakukan sosialisasi kepada guru-guru kelas IV SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Amin, S.M. & Sani. 2004. Matematika SD di Sekitar Kita; untuk SD kelas III semester 2. Jakarta: Erlangga. Apriono, D. 2011. Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam Belajar melalui Pembelajaran Kolaboratif. Jurnal Pendidikan. Astuti, F. dkk. 1997. Bahan Ajar Pendidikan Seni Tari dan Drama. Padang: IKIPPadang. Budianingsih. C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Campbell, Linda. dkk. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Depok: Intuisi Press. Einon. 2010. Kecerdasan Anak Usia Dini. Bandung: Kaifa. Gendon, Barus & Srihastuti. 2011. Kumpulan Modul Pengembangan Diri. Yogyakarta: Univesitas Sanata Dharma. Hariyanto & Muchlas. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghaila Indonesia. Jasmine. 2007. Perkembangan Motorik Anak. Bandung: Pustaka Hidayah. Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 tahun 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2014. Indahnya Kebersamaan: buku guru.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kusnadi.2009. Penunjang Pembelajaran Seni Tari untuk SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Kusuma, D. 2004. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo. Meri, La. 1975. Komposisi Tari: Elemen-elemen Dasar. Terjemahan Soedarsono. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia Yogyakarta. Purwatiningsih dan Ninik, H. 2002. Pendidikan Seni Tari-Drama. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara. 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Saifullah. 2004. Mencerdaskan Anak (Mengoptimalkan Kecerdasan Intelektual, Emosi dan Spiritual Anak). Jombang: Lintas Media. Sitti. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik: Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. . 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY. Tim Bina Matematika. 2011. Matematika SD Kelas III. Jakarta: Yudistira. Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. Uno, Hamzah. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Edisi 2. Bandung: PT Bumi Aksara. Yamin, Martinis. 2009. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kharisma Putra Utama. Jurnal Dewika, Pebrina. Yuliasma & Zora Iriani. 2013.Strategi Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 3 Payakumbuh. Diunduh 2 September 2016 dari http://ejournal.unp.ac.id/index.php/sendratasik/article/view/2279 Ayu, Finta Dwi Apriliana. 2014. Rekonstruksi Tari Kuntulan sebagai Salah Satu Identitas Kesenian Kabupaten Tegal. Diunduh 23 September 2016 dari http://journal.unnes.ac.id/artikelsju/jst/4053/3685 Iriani, Zora. 2008. Peningkatan Mutu Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar. Dinduh 28 November 2016 darihttp://download.portalgaruda.org./article.php?article=25100&val=1548
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Pedoman Wawancara No 1
2
3
Pedoman Wawancara Apakah ibu/bapak mengalami kesulitan menghubungkan materi Matematika tentang sudut dengan seni tari (SBdP)? Apakah menurut ibu/bapak, konsep sudut juga dapat dikaitkan dengan gerakan dalam tarian? Apakah ibu/bapak memerlukan contoh rancangan pembelajaran tematik Matematika yang dapat dikaitkan dengan seni tari?
Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Hasill Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Kisi-kisi Kuesioner (Prapenelitian) No 1
2
Aspek Matematika
SBdP
Indikator Arti Sudut Jenis-jenis sudut
Macam-macam gerakan dalam tarian Formasi gerakan yang membentuk sudut
Nilai-nilai dalam tarian 3
PPKn
Keberagaman
Kebersamaan 4
Tematik integratif: tarian dalam konteks Matematika, SBdP, dan PPKn.
Pembelajaran tematik
Pertanyaan 1. Apakah kamu mengerti arti sudut? 2. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam menentukan jenis-jenis sudut? 3. Apakah kamu mengerti cara menggunakan busur untuk menentukan besar sudut? 4. Apakah kamu pernah diajarkan satu contoh tarian daerah yang memuat gerakan-gerakan yang membentuk sudut? 5. Apakah kamu mengetahui bahwa ada formasi yang berbentuk sudut dalam satu tarian daerah? 6. Apakah kamu mengetahui bahwa untuk membentuk formasi dalam suatu tarian daerah memerlukan kemampuan berpikir matematis logis? 7. Apakah kamu mengetahui bahwa nilai yang terkandung dalam suatu tarian daerah adalah nilai keindahan? 8. Apakah kamu mengetahui bahwa tari Subada merupakan tarian yang memadukan tarian dari Jawa Barat dan Yogyakarta? 9. Apakah kamu mengetahui bahwa tari Subada mengajarkan kebersamaan dalam keberagaman? 10. Apakah kamu memerlukan contoh tari Subada untuk membantumu memahami gerakan-gerakan yang berkaitan dengan materi sudut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Validasi Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Contoh Kuesioner Peserta Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Validasi Prototipe Dosen Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Validasi Prototipe Guru Kelas IV SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Validasi Prototipe Guru Seni Tari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Refleksi Peserta Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Contoh LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
BIODATA PENELITI Peneliti bernama lengkap Vera Miza Widyaswara, lahir tanggal 3 Februari 1995 dari ayah yang berama Heribertus Tukimin dan ibu Valentina Mustiyah. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Jeruklegi Wetan 01 pada tahun 2007 kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 5 Cilacap dan tamat pada tahun 2010, melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 3 Cilacap dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013 peneliti tercatat sebagai mahasiswa program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Selama menempuh pendidikan di Sanata Dharma peneliti mengikuti beberapa kegiatan yang diselenggarakan pihak kampus maupun luar kampus untuk melatih softskills. Berikut adalah beberapa kegiatan yang pernah diikuti oleh peneliti. 1. Kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar (KMD). 2. Pagelaran Sendratari 2013 “Sam Pek Eng Tay” yang diadakan UKM Grisadha. 3. Story Telling and Writing Contest 2015 sebagai wakil ketua. 4. Parade Gamelan Anak 2014 sebagai pendamping kelompok (dampok). 5. Acara SEAKATEN 2015 Yogyakarta sebagai penari. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Sudut melalui Tarian untuk Kelas IV Sekolah Dasar”.