1 PENGEMBANGAN PROGRAM PENGUASAAN PEMILIKAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (P4T) DALAM SISTEM INFORMASI PERTANAHAN OLEH : FAISAL ACHSAN A2 LATAR BEL...
PENGEMBANGAN PROGRAM PENGUASAAN PEMILIKAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (P4T) DALAM SISTEM INFORMASI PERTANAHAN
OLEH : FAISAL ACHSAN A 3504 100 048
LATAR BELAKANG P4T adalah program Badan Pertanahan Nasional . Program ini bertujuan menyediakan sertifikat tanah secara masal bagi pemilik tanah yang belum bersertifikat, dengan jumlah bidang yang telah ditentukan oleh pihak kantor pertanahan setempat. Dengan + 500 bidang / desa. Program ini diatur dalam TAP MPR-RI No. IX Tahun 2001, Khususnya pasal 5 ayat (1.b dan c),bahwa arah kebijakan pembaharuaan agraria dimaksud adalah: 1.
2.
Melaksanakan penataan kembali penguasaan pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah (landreform) yang berkeadilan dengan memperhatikan kepemilikan tanah untuk rakyat. Menyelenggarakan pendataan pertanahan melalui inventarisasi dan registrasi penguasaan penggunaan pemilikan dan pemanfaatan tanah secara komprehensif dan sistematis dalam rangka pelaksanaan landreform.
KENDALA PELAKSANAAN TERKINI Pelaksanaan kegiatan landreform secara luas sangat sulit dilaksanakan, karena tidak tertibnya administrasi pertanahan saat ini Kebijakan Pertanahan khususnya penataan dan penguasaan tanah sulit untuk diimplementasikan karena data bidang tanah seluruh Indonesia belum tersedia. Dibutuhkannya pengumpulan data P4T secara sistematis dan penyajiannya secara spasial
SIG (Sistem Informasi Geografis) SIG adalah sistem informasi yang mendasarkan pada kerja dasar komputer yang mampu memasukkan, mengelola (memberi dan mengambil kembali), manipulasi dan analisis data dan memberikan uraian (Aronoff, 1989). Dengan menggunakan sistem ini maka penanganan data geografis akan menjadi lebih mudah dan efisien, hal ini dikarenakan kemampuan sistem untuk kompilasi, penyimpanan, pembaruan dan perubahan, manipulasi, analisis dan kombinasi, penyajian. Hasil pengolahan data melalui analisis dan manipulasi akan dihasilkan suatu informasi baru sesuai tujuan analisis dan manipulasi yang dilakukan. Barrow (1998) mengungkapkan pentingnya dan peranan SIG didalam pengelolaan lingkungan. Data lingkungan yang selalu berubah akan sangat mudah dilakukan pembaruan (updating) data, sehingga informasiinformasi yang disajikan selalu terbaru. Kelebihan inilah yang menjadikan SIG menjadi instrumen yang penting untuk kegiatan pengelolaan di bidang agraria.
Tujuan Penelitian
Inventarisasi data P4T dimaksudkan sebagai upaya untuk memperoleh data P4T yang komprehensif secara sistematis dengan unit pendataan adalah desa/kelurahan yang berbasis bidang tanah. Karena bersifat sistematis, maka data P4T akan dapat mengungkapkan pola atau gambaran umum tentang pemilikan dan penguasaan tanah disetiap desa/kelurahan. Sedangkan tujuannya adalah tersedianya data P4T yang digunakan sebagai bahan dalam merumuskan kebijakan pelaksanaan serta pengendalian di bidang pertanahan khususnya di pengaturan penguasaan tanah. Penyusunan Model Pemanfaatan SIG untuk membangun Basis data Spasial.
DIAGRAM ALIR
Tahap Identifikasi Awal: Dalam tahap indentifikasi awal dilakukan perumusan masalah dengan melakukan studi literatur sehingga dapat dilakukan indentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan semua kendala yang akan dihadapi dalam menentukan tujuan penulisan dengan mengetahui dasar-dasar teori yang berhubungan dengan penulisan skripsi dan pembelajaran tentang perangkat lunak yang akan digunakan, sistem SIG dan proses survey yang berguna untuk mendukung kelancaran pembuatan SIG ini.
PENGUMPULAN DATA 1
DAFTAR TANAH
2
PETA DASAR TEKNIK
3
PETA DASAR PENDAFTARAN
4
GAMBAR UKUR
5
PATI MASTER PLAN
Tahap Pengolahan Data Proses pengolahan data dilakukan di ArcGis, dengan melakukan editing data spasial dan tabular dan pembuatan user interface (tampilan SIG) yang dimaksudkan untuk mempermudah user/pengguna dalam berkomunikasi. Dalam joint atribute dilakukan proses: Pembagian layer pada data base, bertujuan untuk mempermudah analisis yang akan dilakukan. Dalam sistem informasi geografis data grafis dapat dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu : (a) titik, (b) garis, dan (c) area. Ketiga bentuk data tersebut harus disimpan dalam suatu file yang terpisah karena teknik analisis data yang dapat diterapkan untuk ketiga bentuk data grafis tersebut agak berbeda. Selain itu pembagian layer yang jelas akan memudahkan dalam pemanggilan dan updating data base yang dimiliki. QUERY DATA
Tahap Analisa dan Kesimpulan Dalam tahap ini analisa yang dilakukan ialah melakukan penginventarisasi dan pengklasifikasikan tanah atau bidang tela bersertifikat, jenis sertifikat, dan penguasaan sertifikat