PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUIMACROMEDIA FLASHDALAMMENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBACA PUISI SISWA KELAS V DI MIN MALANG I Noviana Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
ABSTRAK: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi pembelajaran sastra yang dapat dikatakan mengecewakan. Adapun kegiatan penelitian dilaksanakan sebagai berikut: (1)melakukan pengembangan model pembelajaran membaca puisi denganmacromedia flash, (2) pengujian ketepatan model pembelajaran, (3) pengamatan respon siswa, (4) pengujian efektifitas model pembelajaran.Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif membaca puisi, dengan 6 tahapan, yakni: Concept, Design, Collecting Materials, Assembly, Test Drive,dan Distribution. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Simpulanpenelitian, di antaranya: (1) Pengembangan model pembelajaran menghasilkan produk bahan ajar berbasis multimedia interaktif dengan silabus, RPP, dan buku panduan, (2) Hasil pengujian ketepatan model pembelajaran berkualifikasi sangat baik, (3) Respon siswa berkualifikasi sangat baik, (4) Efektivitas penggunaan media dapat meningkatkan kompetensi membaca puisi dengan nilai signifikansi 0,000 berakibat Ho ditolak, adanya perbedaan signifikan nilai membaca puisi sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran interaktif. Kata kunci: pengembangan, media pembelajaran interaktif, model Luther, Macromedia Flash Pembelajaran membaca puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang masih dianggap sulit. Pembelajaran membaca puisi yang seharusnya menyenangkan ternyata menjenuhkan, baik bagi guru maupun siswa. Hal ini disebabkan karena guru cenderung mengajarkan materi membaca puisi dengan bahan yang kurang disesuaikan dengan minat dan tingkat perkembangan siswa, serta kurangnya variasi dalam
pembelajaran. Kondisi pembelajaran membaca puisi tersebut akan menyebabkan siswa jenuh dan tidak terkondisi untuk menyukai pembelajaran membaca puisi. Kondisi yang samajugaterjadi di MIN Malang I, minat siswa terhadap pembelajaran membaca puisimasihkurang. Kekurangan tersebut dapat ditinjau dari aspek keberanian,suara, intonasi, dan ekspresi. Sebagai gambaran, di antaranya: siswa membaca sambil
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 697
tertawa sendiri karena merasa lucu dan aneh, siswa sering menutup wajah dengan teks puisi yang dibawa, siswa yang berani tampil secara sukarela tidak ada. Kondisi pembelajaran membaca puisi jauh dari norma membaca puisi yang baik dan suasana kelas sama sekali tidak mendukung. Dalam mengatasi masalah tersebut, dalam penelitian ini dikembangkan sebuah model pembelajaran menggunakan Macromedia Flash yang dapat meningkatkan kompetensi membaca puisisiswa kelas V di MIN Malang I. Pembelajaran menggunakan Macromedia Flash dalam peningkatan kompetensi membaca puisi siswa kelas V di MIN Malang I, dilaksanakan sebagai berikut. Pertama dilakukan pengembangan model pembelajaran membaca puisi menggunakan Macromedia Flash.Kedua dilakukan pengujian ketepatan model pembelajaran membaca puisi menggunakan Macromedia Flasholeh ahli isi mata pelajaran, ahli perancang dan media pembelajaran, dan siswa. Ketiga dilakukan pengamatan terhadap respon siswakelas V di MIN Malang Isaat mengikuti proses pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan Macromedia Flash. Keempat dilakukan pengujian efektifitas model pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan Macromedia Flash dalam meningkatkan kompetensi membaca puisi siswakelas V di MIN Malang . Berdasarkanrumusanmasalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengembangkan model pembelajaran membaca puisi menggunakan Macromedia Flash, (2) Menguji ketepatan model
pembelajaran membaca puisi menggunakan Macromedia Flasholeh ahli isi mata pelajaran, ahli perancang dan media pembelajaran, dan siswa, (3) Mendeskripsikan respon siswa kelas V di MIN Malang Isaat mengikuti proses pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan Macromedia Flash, (4) Menguji efektivitas pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan Macromedia Flash dalam meningkatkan kompetensi membaca puisi siswakelas V di MIN Malang I. Adapun manfaat yang dapat diperoleh bagi siswa, guru, peneliti, dan pembelajaran Bahasa Indonesia dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagi Siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa dan menumbuhkan minat belajar dalam membaca puisi, (2) Bagi Guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berperangkat lunak Macromedia Flash, (3) Bagi Peneliti, penelitianinibermanfaatkarena dapatmengembangkanwawasandanp engalaman di bidangpenelitian, khususnya mengenai pengembangan media pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan perangkat lunak Macromedia Flash, (4) Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia, melalui penelitian ini pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih kaya dengan berbagai model pembelajaran yang handal karena proses dan hasilnya telah teruji melalui sebuah proses penelitian. METODE PENELITIAN Model Pengembangan
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 698
Model pengembangan yang digunakan padamata pelajaranBahasa Indonesia dengan pokok bahasan membaca puisi dalam penelitian ini adalah model pengembangan Luther. Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan bahwa model ini dikembangkan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoretis desain pembelajaran. Model ini disusun berdasarkanbeberapatahapan yang secara terprogram, dengan urutan kegiatan yang sistematis, dalam upaya pemecahan masalah belajar
yang berkaitan dengan media belajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Model ini terdiri dari enam tahap kegiatan, yakni: Concept (konsep), Design (desain), Collecting Materials (pengumpulan bahan/materi), Assembly (pembuatan/produksi), TestDrive (uji coba),dan Distribution (distribusi) (Sutopo, 2003:32).Keenam tahap prosedur pengembangan tersebut dapat dilihat pada bagan tahap-tahap pengembangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 sebagai berikut.
Gambar 1 Tahap Prosedur Pengembangan
Uji Coba Produk Produk media pembelajaran berupa media pembelajaran berbasis multimedia dalam bentuk pembelajaran interaktif sebagai hasil dari penelitian pengembangan ini diuji tingkat validitas dan keefektifannya. Tingkat validitas media pembelajaran diketahui melalui hasil analisis kegiatan uji coba yang dilaksanakanmelalui empat tahap, yakni: (1) Tahap review para ahli, (2) Tahap uji coba perorangan, (3) Tahap uji coba kelompok kecil, (4) Tahap uji coba lapangan.
TeknikAnalisis Data Deskriptif Kuantitatif Metode analisis deskriptifkuantitatifialah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk skor-skor dan atau persentase, mengenai suatu objek yang diteliti sehingga diperoleh kesimpulan umum. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk deskriptif persentase. Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan digunakan ketetapan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1sebagai berikut (Tegeh, 2010:101).
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 699
Tabel1.Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5 Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan 90% - 100% Sangat baik Tidak perlu direvisi 75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi 65% - 74% Cukup Direvisi 55% - 64% Kurang Direvisi 0 - 54% Sangat Kurang Direvisi
Untuk menguji signifikasi adanya perbedaan atau tidak antara variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan uji t- test dengan formula hipotesis sebagai berikut. H0 : μ = 0, Diduga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kompetensimembaca puisi tanpa dan dengan media pembelajaran menggunakan macromedia flash. H1 : μ ≠ 0, Diduga terdapat perbedaan yang signifikan antara kompetensimembaca puisi tanpa dan dengan media pembelajaran menggunakan macromedia flash. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 95 % atau α/2 = 2,5 % dengan derajat bebas atau (df = n - 1) dimana n jumlah data yang diamati. Besarnya t hitung sebagai kriteria pengujian dihitung berdasarkan persamaan berikut: X1 X 2 t 1 1 S n1 n2
(n 1) S1 (n2 1) S 2 S 1 n1 n2 2 2
2
2
Keterangan:
X1
= nilai rata-rata kelas eksperimen X 2 = nilai rata-rata kelas kontrol S1 = standar deviasi kelas eksperimen S2 = standar deviasi kelas kontrol
S = standar deviasi gabungan n1 = jumlah siswa kelas eksperimen n2
= jumlah siswa kelas control
HASIL DAN PEMBAHASAN Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini berupa media pembelajaran interaktif berbasis multimedia. Fitur materi berisi materi pembelajaran membaca puisi dan video pembacaan membaca puisi oleh siswa. Di samping itu juga ada fitur tes membaca puisi yang terdapat tiga judul puisi. Aplikasi media pembelajaran interaktif membaca puisi dikemas dalam CD dan berupa file yang dapat dieksekusi langsung tanpa bantuan software yang lain (executable file). Spesifikasi minimum perangkat keras untuk menjalankan media pembelajaran interaktif ini adalah prosesor Intel Pentium III 800MHz/AMD Duron 800MHz, memori 256MB RAM dengan sistem operasi berbasis Windows. Hasil Pengujian Ketepatan Model Produk media pembelajaran berupa Media Pembelajaran Interaktif sebagai hasil dari penelitian pengembangan ini diuji tingkat validitasnya. Tingkat validitas media pembelajaran diketahui melalui hasil analisis kegiatan uji coba yang dilaksanakanmelalui dua tahap, yakni: (a) review oleh ahli isi mata
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 700
pelajaran dan ahli perancang dan media pembelajaran, (b) uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Hasil Review Ahli Isi Mata Pelajaran Review ahli isi mata pelajaran dilakukan oleh Bapak Mujani, S.Pd., M.Pd yang merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di MIN Malang I. Hasil review ahli isi mata pelajaran merupakan proses validasi dari media pembelajaran interaktif membaca puisi. Berdasarkan hasil analisis data, rata-rata persentase pada aspek isi materi sebesar 95% dan aspek strategi pembelajaran 100%. Ratarata persentase pada kedua aspek tersebut adalah 97,5% masuk dalam kategori sangat baik. Hasil Review Ahli Perancang dan Media Pembelajaran Review ahli perancang dan media pembelajaran dilakukan oleh Bapak Bachtiar, S.T., M.T yang merupakan Dosen Jurusan Desain Manufaktur di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Hasil review ahli perancang dan media pembelajaran merupakan proses validasi dari media pembelajaran interaktif membaca puisi. Berdasarkan analsis data, ratarata persentase pada aspek komunikasi sebesar 95%, aspek strategi pembelajaran sebesar 93%, dan aspek format tampilan sebesar 100%. Rata-rata persentase pada ketiga aspek tersebut adalah 96,1% masuk dalam kategori sangat baik. Hasil Uji Coba Perorangan Subjek uji coba adalah tiga orang siswa kelas V di MIN Malang I. Ketiga orang siswa tersebut terdiri
atas masing-masing satu orang siswa dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia tinggi, sedang, dan rendah.Hasil uji coba perorangan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4 berikut ini. Berdasarkan hasil uji coba, ratarata persentase pada kriteria efek strategi pembelajaran sebesar 93,3%, kriteria komunikasi 95,6%, dan kriteria format tampilan sebesar 97,3 %. Rata-rata persentase pada ketiga kriteria tersebut masuk dalam kategori sangat baik karena nilai persentasinya lebih besar dari 90%. Hasil Uji Coba Kelompok Subjek uji coba adalah sembilan orang siswa kelas V di MIN Malang I. Kesembilan orang siswa tersebut terdiri atas masing-masing tiga orang siswa berprestasi belajar Bahasa Indonesia tinggi, sedang, dan rendah.Berdasarkan hasil uji coba kelompok, rata-rata persentase pada kriteria efek strategi pembelajaran sebesar 91,9%, kriteria komunikasi 91,9%, dan kriteria format tampilan sebesar 95,1%. Rata-rata persentase pada ketiga kriteria tersebut masuk dalam kategori sangat baik karena nilai persentasinya lebih besar dari 90%. Hasil Uji Coba Lapangan Pada tahap uji coba lapangan subjek uji coba terdiri atas dua puluh delapan orang siswa kelas V di MIN Malang I. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, rata-rata persentase pada kriteria efek strategi pembelajaran sebesar 94,5%, kriteria komunikasi 94,8%, dan kriteria format tampilan sebesar 95,1 %. Rata-rata persentase pada ketiga kriteria tersebut masuk dalam kategori sangat baik karena nilai persentasinya lebih besar dari 90%.
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 701
Penilaian sikap siswa terhadap proses pembelajaran diisi oleh siswa kelas V-E di MIN Malang I diperoleh setelah kegiatan pembelajaran membaca puisi menggunakan media pembelajaran interaktif. Rekapitulasi hasilnya ditunjukkan pada Tabel 7 berikut ini. Sikap siswa secara keseluruhan dapat diketahui dengan menghitung persentasi keseluruhan menggunakan persamaan 2. Hasil perhitungan
tersebut adalah 91,43%. Berdasarkan ketetapan yang ditunjukkan pada Tabel 1, maka dapat diambil keputusan bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran membaca puisi menggunakan media pembelajaran interaktif secara keseluruhan adalah sangat baik. Sikap siswa tersebut dapat diilustrasikan pada skala sikap yang ditunjukkan pada Gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Skala Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Membaca Puis Rangkuman hasil penilaian tes membaca puisi pada kedua kelas ditunjukkan Tabel 2. Tabel 2. Nilai Membaca Puisi Seb el u m p er l a k u a n No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Ses u d a h p er l a k u a n
Ni l a i P r o s es
17 13 17 17 17 17 13 10 17 13 17 17 17 17 20 17 17 13 13 17 13 13 13 20 20 17 17 17 16
P er fo r m a n s i
55 55 50 75 50 60 60 55 45 60 50 65 65 65 60 50 60 50 55 60 55 55 60 50 60 65 55 60 R ata-rata 57
To ta l
72 68 67 92 67 77 73 65 62 73 67 82 82 82 80 67 77 63 68 77 68 68 73 70 80 82 72 77 73
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Ni l a i P r o s es
17 17 20 20 17 20 17 17 17 17 17 17 17 17 20 17 20 17 17 20 17 20 20 20 20 20 20 20 18
P er fo r m a n s i
65 65 55 75 60 65 60 55 55 65 65 70 75 70 65 65 65 60 65 65 60 60 65 60 70 70 60 70 R ata-rata 64
To ta l
82 82 75 95 77 85 77 72 72 82 82 87 92 87 85 82 85 77 82 85 77 80 85 80 90 90 80 90 83
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 702
Proses pengembangan produk ini berdasarkan beberapa tahapan yang secara terprogram, dengan urutan kegiatan yang sistematis yang terdiri dari enam tahap seperti yang dijelaskan Sutopo (2003:32). Sehingga, hasilnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Santyasa (2006) bahwa proses validasi dilakukan melalui uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan oleh siswa secara terbatas sehingga produk yang dihasilkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan hasil review ahli isi mata pelajaran, ahli perancang dan media pembelajaran, serta uji coba perorangan, kelompok, dan lapangan oleh siswa, menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif membaca puisi yang dihasilkan memiliki: (1) sifat interaktif, (2) mudah dalam pengoperasian, dan (3) mudah dalam memahami materi dengan menyisipkan unsur-unsur multimedia. Hasil tersebut sejalan dengan pernyataan Puspitosari (2010) tentang keunggulan pengembangan yang diproduksidengan program aplikasi macromedia flash. Berdasarkan hasil analisis sikap siswa terhadap pembelajaran membaca puisi menggunakan media pembelajaran interaktif secara keseluruhan adalah sangat baik, hal ini sejalan dengan hasil penelitian Budiman (2012) yang menyimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa yang diajar dengan macromedia flash yang diintegrasikan dengan pembelajaran berbasis masalah secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas
belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran berbasis masalah. Sikap dan persepsi yang positif atau baik terhadap media pembelajaran interaktif membaca puisi ini menjadi modal dasar untuk memunculkan prakarsa belajar.Tanpa sikap dan persepsi yang positif belajar mungkin tidak akan pernah terjadi. Oleh karena itu, menurut Degeng (2001) setiap guru harus mampu mengembangkan sikap dan persepsi siswa yang positif, agar siswa betah dan memperoleh kenikmatan dalam belajar. Uji Beda Dua Sampel Berpasangan digunakan untuk mengetahui adanya signifikansi perbedaan atau tidak antara hasil tes membaca puisi pada kelas sebelum dan sesudah perlakuan. Perhitungan paired sample t-test (uji beda dua sampel berpasangan) dihitung menggunakan software SPSS V.20 dengan hipotesis sebagai berikut ini. H0 : μ = 0, Diduga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilaimembaca puisi sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran interaktif melalui macromedia flash. H1 : μ ≠ 0, Diduga terdapat perbedaan yang signifikan antara nilaimembaca puisi sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran interaktif melalui macromedia flash. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 95 % atau α = 0,05 dengan derajat bebas atau (df = n - 1) dimana n jumlah data yang diamati. Penerimaan dan penolakan H0diambil berdasarkan nilai sig. Hasil paired sample t-test seperti yang ditunjukkan Tabel 3.
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 703
Tabel 3. Hasil Paired Sample t-test
Berdasarkan Tabel 4.8 nilai t hitung adalah sebesar -14,946 dengan nilai sig. sebesar 0,000. Karena nilai sig. < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata variabel kelas sebelum perlakuan dengan kelas sesudah perlakuan. Hal ini menyatakan bahwa rata-rata nilai membaca puisi sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran interaktif melalui macromedia flash ada perbedaan yang signifikan. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengembangan media pembelajaran interaktif membaca puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di MIN Malang I diperoleh beberapa simpulan berikut. Penelitian pengembangan ini menghasilkan bahan ajar berbasis multimedia interaktif membaca puisi. Fitur materi berisi materi pembelajaran membaca puisi dan video pembacaan membaca puisi oleh siswa. Disamping itu juga ada fitur tes membaca puisi dengan tiga judul puisi. Aplikasi media pembelajaran interaktif membaca puisi dikemas dalam CD dan berupa file yang dapat dieksekusi langsung tanpa bantuan software yang lain (executable file). Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid setelah diadakan validasi dan uji coba,hasilnya adalah sebagai berikut ini. (1) Validasi oleh ahli isi mata pelajaran menghasilkan
persentase sebesar 97,5% termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran interaktif membaca puisi layak digunakan. (2) Validasi oleh ahli perancang dan media pembelajaran menghasilkan persentase sebesar 96,1% termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran interaktif membaca puisi layak digunakan. (3) Uji coba oleh siswa perorangan menghasilkan persentase sebesar 95,4%, kelompok kecil menghasilkan persentase sebesar 92,9%, dan uji coba lapangan menghasilkan persentase sebesar 95,1%. Ketiga persentase tersebut masuk dalam kategori sangat baik dan pengembangan media pembelajaran interaktif membaca puisi layak digunakan. Respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif yang dikembangkan sangat baik dengan persentase 91,43%.Efektivitas penggunaan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan, secara signifikan dapat meningkatkan kompetensi membaca puisi berdasarkan hasil analisis uji dua sampel berpasangan (paired sample t-test). DAFTAR RUJUKAN
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 704
Abidin, Y. 2005. Penerapan Model Bengkel Sastra sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Cerita Pendek dan Menyusun Strategi Pembelajaran Menulis Cerita Pendek.Tesis. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bahruddin, A. 2010. Pengembangan Paket Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris Bermedia Interaktif dengan Model ADDIE. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Budiman, A. 2012. Penggunaan Macromedia Flash yang Diintegrasikan dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Asam Basa. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Degeng, I. N. S. 2001. Teori Pembelajaran 2: Terapan (Draft). Malang: Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas Terbuka. Endraswara, S. 2005. Metode dan Teori Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Buana Pustaka Gaspar, B. 2007. Pengajaran Sastra di Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi Sesuai KBK: Antara Harapan dan Kenyataan. Makalah S3. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Puspitasari, H. A. 2010. Membuat Presentasi Multimedia. Yogyakarta: Skripta Media Creative. Riwayati, K. E. 2011. Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Pare
melalui Pembelajaran Berbantuan Macromedia Flash 8. Tesis. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Santyasa, I W., Suwindra, I. N. P., Sujanem, R., & Suardana, K. 2005. Pengembangan teks bermuatan model perubahan konseptual dan komunitas belajar serta pengaruhnya terhadap perolehan kompetensi siswa di SMA.Laporan Penelitian RUKK MenristekTahun Pertama. Lembaga Penelitian IKIP Negeri Singaraja. Sutopo, A. H. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tegeh, I. M. dan Kirna, I. M. 2010.Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Wahyudi, I. 2007. Menyiasati Kurikulum
Pelajaran Sastra Indonesia di Sekolah: Kiat untuk Mafhum dan Berbenah. (Online). (http://johnherf.wordpress.com/2007/ 02/07/bahasa-dan-sastra-indonesiadi-sekolah/, diakses 9 April 2013)
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 705