1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SDN 015 KECAMATAN LIMAPULUH Oleh Novita , Otang Kurniaman2, Neni Hermita3 1
Abstract The research was carried off from many students who have not been reaching the mastery skills to read poetry by the number of students did not complete the 23 students, while 79.3% were categorized as completely totaled 6 students 20.6%. formulation of the problem in this research is the application of the learning model can directly improve students' reading skills fifth grade poetry SDN 015 Limapuluh District? purpose of this research is to improve the skills of reading poems by applying the model of direct instruction in class V SDN 015 Limapuluh District. This research method uses classroom action research using the model of direct instruction in class V SDN 015 Limapuluh District. This study involved 29 students of class V SDN 015 Limapuluh District. action is carried out in March 2012. ketermpilan poetry reading obtained from the initial data is 56.06. who pass earn minimum standards 65 mach KKM. UH in the first cycle I, gained an average of 63.03 categorized poetry reading skills enough. UH II second cycle increased to 78 category either. The results in the first cycle constraints encountered during the learning process of teachers do not understand the direct instructional model making it difficult to apply. but in the second cycle, the model can be applied hands-on learning is the maximum. is characterized by the number of students who pass the reading of poetry. conclusion from this study is that the direct instructional model has been successfully applied optimally in reading poetry in class V SDN 015 Limapuluh District is acceptable. Key words: Direct Learning Model, poetry reading.
PENDAHULUAN Keterampilan berbahasa mencangkup 4 aspek yaitu: keterampilan membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Keempat keterampilan ini mempunyai hubungan yang sangat erat dan sama pentingnya. Keterampilan membaca merupakan bagian aspek berbahasa. Membaca dapat didefinisikan sebagai sesuatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa lisan. 1
Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim 0905165471, e-mail Thatha
[email protected] Dosen pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail
[email protected] 3 Dosen pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail Neni
[email protected] 2
2
Siswa SD diharapkan dapat memiliki Keterampilan membaca Puisi yang baik dan benar. Melalui keterampilan membaca puisi yang baik dan benar siswa dapat menikmati dan memahami karya puisi yang dibacanya sehingga dia juga dapat menikmati pesan yang tercantum didalam puisi tersebut. Keterampilan membaca puisi akan dapat diperoleh siswa bilamana meningkatkan membaca puisi dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Berdasarkan observasi awal di SDN 015 kecamatan limapuluh, dalam pembelajaran membaca puisi dari 29 siswa yang mengikuti latihan harian menurut nilai KKM dinyatakan lulus apabila mencapai nilai 65, pada hasil data awal siswa dalam membaca puisi siswa yang tuntas 6 orang dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 23 orang, dengan hasil ketuntasan 20,6% dan ketidaktuntasan 79,3%.dari hasil tersebut jumlah rata-rata ketuntasan 56,06. pada pengamatan awal tersebut masih terlihat pembelajaran bahasa Indonesia dalam membaca puisi masih jauh dari yang diharapkan. Melihat kondisi di atas, adanya gejala-gejala dalam proses belajar mengajar yaitu: 1. Kurangnya keseriusan siswa dalam belajar sastra khususnya dalam membaca puisi. 2. Banyak siswa yang tidak dapat membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat. 3. Sebagian siswa tidak dapat membaca puisi. 4. Rasa ingin tahu siswa tentang pembelajaran bahasa indonesia sangat rendah, terlihat dari sedikit sekali siswa yang bisa membaca puisi. 5. Metode yang digunakan guru dalam mengajar pada materi membaca puisi yaitu guru hanya menyuruh beberapa orang membaca puisi dengan menggunakan tema yang ditentukan guru sehingga siswa sulit untuk memahami materi yang diberikan guru. 6. Guru sewaktu dalam kegiatan pembelajaran siswa sering diam dan jarang mengajukan pertanyaan sehingga tidak terjadi interaksi antara siswa dan guru terutama dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan keterampilan membaca puisi SD Negeri 015 Limapuluh maka perlu diadakan berbagai upaya diantaranya adalah dengan menyuruh siswa untuk memperhatikan guru pada waktu proses pembelajaran berlangsung. cara memotivasi siswa akan betapa pentingnya suatu kegiatan membaca puisi dalam proses pembelajaran. Usaha tersebut tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan gejala-gejala di atas penulis menyimpulkan bahwa membaca puisi merupakan pelajaran yang paling sulit disekolah dasar, serta sulitnya guru memilih model yang tepat dalam pembelajaran puisi. Sementara siswa dituntut berfikir dalam membaca puisi secara langsung. pembelajaran secara langsung dapat juga menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. dalam pembelajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi dan latihan.
3
METODE PENELITIAN penelitian ini dilakukan di kelas V SDN 015 Kecamatan limapuluh, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan bulan Maret 2012.Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu, penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan tujuan Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto ( 2008:60 ) adalah untuk memperbaiki mutu praktek di kelas. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus dan dalam empat tahap, yaitu: a. Perencanaan Perencanaan dalam penelitian ini materi yang diajarkan yaitu membaca puisi yang dilaksanakan dua siklus. siklus pertama pada penelitian ini terdiri atas 3 kali pertemuan dengan rincian dua kali pertemuan dengan menyajikan materi dan satu kali pertemuan dengan melakukan tes (ulangan harian) .Materi yang dibahas adalah membaca puisi. setelah melakukan ulangan harian satu dan melakukan refleksi. pada perencanaan siklus kedua untuk memperbaiki kekuranganyang terdapat pada siklus pertama. siklus kedua dilakukan tiga kali pertemuan dengan rincian dua kali pertemuan dengan menyajikan materi dan satu kali tes (ulangan harian dua) adapun materi yang dibahas pada siklus kedua ini adalah dengan membaca puisi. b. Tindakan Tindakan yang harus dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. tindakan yang dilakukan yaitu dengan cara peneliti tampil mengajar sesuai dengan materi ajar. memberikan latihan terhadap materi pembelajaran sampai menguasai konsep atau keterampilan yang dipelajari. mengetahui kemampuan siswa dengan memberikan LKS berupa Teks puisi kepada siswa dan guru merespon siswa. Serta memberikan latihan kepada siswa untuk memantapkan keterampilan dalam membaca puisi melalui model pembelajaran langsung berdasarkan rencana pembelajaran. c. Pengamatan Selama berlangsungnya perbaikan pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap jalanya proses pembelajaran. pengamatan dilakukan oleh guru yang menagajar di SDN 015 Kecamatan Limapuluh. hasil pengamatan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan pembelajaran berikutnya yang dicantumkan pada lembar pengamatan. d.
Refleksi Refleksi merupakan analisis, sintesis dan penelitian terhadap hasil perencanaan,tindakan, pngamatan yang dilakukan penelitian PTK yang berdasarkan lembar pengamatan aktivitas guru, lembar pengamatan siswa, dan lembar tes teks puisi dengan menggunakan model pembelajaran langsung.yang diberikan guru kepada siswa. Jika terdapat masalah dalam proses refleksi maka akan dilakukan proses pengkaji ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi
4
perencanaan, tindakan, pengamatan sehingga permasalahan pembelajaran dapat teratasi. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Tes (lisan) Pengumpulan data, penelitian melakukan LKS dan evaluasi (ulangan harian) yang dilakukan pada kegiatan inti dan ulangan pada kegiatan pada setiap siklus. berdasarkan hasil membaca puisi siswa dianalisis untuk memperoleh hasil peningkatan keterampilan membaca puisi. b. Teknik Non Tes Data proses pembelajaran keterampilan membaca puisi melalui model pembelajaran langsung dikumpulkan melalui teknik non tes yakni observasi. untuk melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang diberikan guru dalam proses pembelajaran.teknik ini ditujukan pada guru dan siswa. pengamatan menggunakan lembaran aktivitas guru dan aktivitas siswa. Teknik Analisis Data Aktivitas Guru dan Siswa Aktivitas guru dan siswa dapat diukur dari lembar observasi guru dan siswa dan data diolah dengan rumus : Persentase nilai = Tabel 01 Interval dan kategori aktivitas Guru dan siswa Interval (%) Kategori 85℅ - 100℅ Baik sekali 70℅ - 84℅ Baik 55℅ - 69℅ Cukup ≤ 50% Kurang
Keterampilan Siswa dalam Membaca Puisi Untuk mengetahui keterampilan siswa dalam membaca puisi peneliti menggunakan tes lisan. Indikator yang dinilai dalam membaca puisi sebagai berikut :
5
No 1. 2. 3. 4.
Tabel 02 Format penilaian keterampilan membaca puisi Skala penilaian Indikator penilaian 1 2 3
4
Ekspresi Kinestika Irama Volume
Teknik analisis data yang dilakukan melalui model pembelajaran langsung, dan peningkatan keterampilan membaca puisi pada siswa kelas V SDN 015 Kecamatan Limapuluh. Model Pembelajaran Langsung digunakan untuk mengambil data, yaitu Keterampilan Membaca Puisi. a). Ketuntasan Individu Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa skor tes hasil belajar siswa meliputi daya serap, ketuntasan belajar, daya serap siswa dapat diperoleh dengan rumus : KI= Keterangan : KL: Ketuntasan belajar siswa SP: Skor yang diperoleh siswa SM: Skor maksimum b). Ketuntasan klasikal Adapun rumus yang dipergunakan untuk menentukan ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut: KK= KTSP (dalam Zaibah 2009:24) Keterangan KK = Persentase ketuntasan belajar JT = Jumlah siswa yang tuntas JS = Jumlah siswa seluruhnya
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran membaca
6
puisi dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung untuk kelas V SD Negeri 015 Kecamatan Limapuluh. Data Awal Hasil Keterampilan Membaca Siswa Kelas V SDN 015 Kecamatan Lima Puluh. Materi yang diajarkan pada data awal sama dengan materi pada siklus I dan siklus II. Materi yang diajarkan adalah tentang membaca puisi dengan memmperhatikan ketetapan ekspresi, kinestika, irama, dan volume. Pembelajaran ini berpedoman dengan silabus dan RPP. Hasil yang terlihat pada data awal yakni siswa dalam membaca puisi siswa yang tuntas 6 orang dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 23 orang, dengan hasil ketuntasan 20,6% dan ketidaktuntasan 79,3%.dari hasil tersebut jumlah rata-rata ketuntasan 56,06. Tindakan Siklus I Perencanaan Tindakan Siklus 1 Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan siklusI adalah mempersiapkan silabus, kemudian membuat RPP sesuai dengan silabus, menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran seperti: Media, sumber dan bahan ajar.menentukan alat tes untuk mengukur kemamppuan siswa dalam membaca puisi. tes yang digunakan berbentuk lisan yaitu membaca puisi serta membuat lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2012 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) jam pelajaran ke- 2 dan ke-3, yaitu dari pukul 07.50 WIB sampai dengan pukul 08.55 WIB dengan materi membaca puisi. Penyajian materi dilaksanakan oleh peneliti di kelas V dengan jumlah siswa 39. Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu guru menjelaskan materi tentang membaca puisi. Selanjutnya guru menjelaskan tentang cara membacakan puisi dengan memperhatikan ekspresi, kinestika, irama, dan volume.Sebelumnya guru telah mengulas kembali secara singkat tentang membaca puisi. Hal ini merupakan salah satu cara mengetahui pengetahuan siswa tentang membaca puisi. Guru kemudian menerangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi yaitu ekspresi, kinestika, irama, dan volume. Kegiatan akhir guru siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran, serta memberikan tugas kepada siswa yang berguna sebagai tindak lanjut untuk pelatihan lanjutan. Setelah menyelasaikan latihan yang diberikan, siswa kemudian mengumpulkan LKS tersebut didepan kelas. Selanjutnya guru merefleksi hasil pekerjaan siswa dengan cara melakukan tanya jawab tentang Lembar Kerja Siswa yang telah dikerjakannya. Akhir pelajaran siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari pada hari ini.
7
Pengamatan aktivitas guru Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan siswa dan mengabsen kehadiran siswa. kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran Pada kegiatan inti pembelajaran, guru menyampaikan materi pelajaran secara singkat, kemudian guru mempresentasikan serangkaian permasalahan yang berhubungan dengan materi membaca puisi, dan menanyakan kepada siswa apa yang akan mereka investigasi dari permasalahan yang dipresentasikan dan memberikan LKS kepada seluruh siswa. Pengamatan aktivitas siswa Pengamatan aktivitas siswa merupakan data aktivitas selama proses pembelajaran meningkatkan keterampilan membaca puisi. data yang dihasilkan itu adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan persentase.
Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin 19 Maret 2012 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) jam pelajaran ke 3 dan ke 4, yaitu dari pukul 08.40 sampai 09.40 WIB. dengan materi membaca puisi,melanjutkan pertemuan pertama karena pada pertemuan pertama pembelajaran belum selesai. Pada pertemuan kedua ini, guru mengulas kembali tentang membaca puisi dan menyuruh salah satu siswa untuk maju kedepan kelas untuk membacakan puisi, dan siswa lain menyimak dan mendengarkan dengan baik. Kemudian guru mengingatkan kembali siswa tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca puisi yaitu ekspresi, kinestika, irama dan volume. Kegiatan penutup (± 10 menit) guru memberikan latihan secara individu untuk membaca puisi tidak lupa disisni guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang langkah – langkah membaca puisi yang telah dijelaskan.Dan guru memberikan tindak lanjut berupa tugas dirumah sebagai latihan agar siswa siap untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2012 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) jam pelajaran ke 1 dan ke 2,yaitu dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25 WIB. pada pertemuan ini guru tidak melaksanakan proses pembelajaran tetapi mengadakan ulangan harian siklus I yang dilaksanakan 2 x 35 menit. Soal berupa teks puisi dan dibagikan kepada setiap siswa.
8
Refleksi Siklus I Berdasarkan refleksi pelaksanaan tindakan dalam siklus I, maka perlu dilaksanakan siklus selanjutnya. Siklus II dilakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca puisi dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan keempat Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Maret 2012 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) jam pelajaran ke 2 dan ke 3,yaitu 08.05 sampai 09.40 WIB. dengan materi yang sama membacakan puisi, pada pertemuan keempat ini, sebelum masuk kepada materi pelajaran guru membahas sekilas tentang ulangan harian I yang sudah dilaksanakan siswa pada pertemuan sebelumnya. Siswa yang mendapat nilai terbaik mendapat pujian serta tepuk tangan dari teman – temannya. Kemudian guru menyampaikan materi pelajaran dan motivasi. Kegiatan selanjutnya guru memberikan keterangan singkat tentang puisi beserta langkah – langkahnya. Siswa dan guru saling bertanya jawab tentang hal apa yang apa yang masih belum mengerti oleh siswa.setelah itu guru mencontohkan cara membaca puisi lalu salah satu diantara siswa maju kedepan kelas membacakan puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat didepan kelas. Kegiatan penutup (±10 menit) guru memberikan latihan LKS. Setelah menyelasikan latihan yang diberikan, siswa kemudian mengumpulkan LKS ke depan kelas, selanjutnya guru merefleksi pekerjaan siswa. kemudian dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan pelajaran pada hari ini, guru memberikan tindak lanjut berupa tugas sebagai latihan lanjutan. Hal ini agar siswa yang kurang mengerti pada pertemuan berikutnya lebih baik lagi. Pertemuan Kelima Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) jam pelajaran ke 2 dan ke 3,yaitu dari pukul 07.30 sampai pukul 08.40 WIB. pada pertemuan ini yaitu guru menjelaskan materi pembelajaran, dan mencontohkan cara membacakan puisi kemudian siswa diberikan lembaran teks puisi dengan bimbingan guru. Untuk mengetahui keterampilan siswa, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang kurang mereka mengerti. Kegiatan akhir ( ±10 Menit) siswa dengan bimbingan guru menyimpukan materi yang sudah dipelajari dan memberikan penguatan kesemua siswa, berguna sebagai tindak lanjut untuk pelatihan lanjutan Guru juga mengingatkan siswa uuntuk mempersiapkan diri mengukuti ulangan harian pada pertemuan berikutnya Pertemuan Keenam Pertemuan keenam ini guru mengadakan ulangan harian siklus II yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 29 Maret 2012 jam pelajaran ke-2 dan ke-3 pada pertemuan ini guru tidak melaksanakan proses pembelajaran tetapi mengadakan ulangan harian siklus II yang dilaksanakan 2 x 35 menit. Sama seperti pertemuan sebelumnya, seluruh siswa hadir dan pada pertemuan ini guru memberitahukan kepada siswa bahwa akan diadakan ulangan. setelah melewati dua kali proses pembelajaran, maka pada pertemuan keenam ini
9
diadakanlah ulangan siklus kedua. pada pertemuan ini guru tidak melaksanakan proses pembelajaran tetapi hanya melaksanakan ulangan (ulangan siklus kedua) pelaksanaan ulangan ini berupa kegiatan membacakan puisi yang berjudul“ Mengail dikali“ Pelaksanaan ulangan siklus II dilakukan dengan serius oleh seluruh siswa dan siswa bersemangat menguasai teks puisi, barulah kegiatan membaca puisi dimulai. sambil mengambil nilai, guru nampaknya serius mendengarkan siswa dalam membaca puisi. setelah waktu yang ditentukan habis, guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh siswa atas kerjasamanya dalam mengikuti setiap proses pembelajaran yang dilakukan sehingga penelitian ini dapat terlakasa dengan baik dan memotivasi seluruh siswa supaya lebih semangat lagi dalam mengikuti proses pembelajaran
Refleksi Siklus II Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan hasil yng menuju kearah yang lebih baik dibanding pada pertemuan sebelumnya. hal ini dapat dilihat pada aktivitas guru dan siswa sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). pada proses pembelajaran yang berlangsung siswa lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. pada waktu siswa mngerjakan LKS dan hasil evaluasi yang diperoleh siswa sudah memuaskan. Gambar 01 Grafik peningkatan keterampilan membaca puisi untuk UH siklus I dan UH siklus II 80 70 60 50
jumlah siswa
40
rerata
30
tuntas
20
tidak tuntas
10 0 UH 1
UH 2
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa keteramilan membaca puisi dikelas V SDN 015 Kecamatan llimapuluh terus mengalami peningkatan
10
yaitu dari rata-rata ulangan siklus I pertemuan ketiga yaitu 63,03 pada siklus II pada pertemuan keenam (ulangan sikluus II) meningkat menjadi 78. Analisis Deskripsi Hasil Penelitian Perbandingan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan , peningkatan yang terjadi pada aktivitas guru setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Siklus I
II
Tabel 03 Peningkatan aktivitas guru siklus I dan siklus Aspek Pertemuan Kategori
Persentase
I
Kurang
45%
II
Kurang
50%
IV
Cukup
60%
V
Baik
75%
Aktivitas Guru
Aktivitas Guru
Hasil perbandingan diatas dapat dilihat bahwa dalam penelitian aktivitas guru untuk meningkatkan keterampilan membaca puisi melalui mode pembelajran langsung siswa kelas V SDN 015 Kecamatan limapuluh mengalami peningkatan berkategori kurang dengan persentase 45% pertemuan kedua meningkat menjadi 50% berkategori masih kurang pada siklus II pertemuan keempat berkategori cukup dengan persentase 60%, pertemuan kelima berkategori baik dengan persentase 75%. karena akktiivitas guru telah menncapai hasil yang memuaskan, maka penelitian berakhir pada siklus II pertemuuan keempat dan kelima . perbandingan peningkatan aktivitas guru dapat digambarkan sebagai berikut:
11
Gambar 02 Grafik peningkatan aktivitas guru
80 70 60 50 40
Aktivitas Guru
30
20 10 0 Siklus I P1
Siklus I Siklus II Siklus II P2 P4 P5
1. Perbandingan Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Proses pembelajaran yang dilaksanakan, mengalami peningkatan pada aktivitas siswa, pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 04 Peningkatan aktivitas siswa siklus I dan siklus Siklus Aspek Pertemuan Kategori Persentase I
II
I
Kurang
50%
II
Cukup
60%
IV
Baik
70%
V
Baik
75%
Aktivitas Siswa
Aktivitas Siswa
Hasil perbandingan diatas dapat dilihat bahwa dalam penelitian aktivitas guru untuk meningkatkan keterampilan membaca puisi melalui mode pembelajaran langsung siswa kelas V SDN 015 Kecamatan limapuluh mengalami peningkatan berkategori kurang dengan persentase 50% pertemua kedua meningkat menjadi 60% berkategori cukup pada siklus II pertemuan keempat berkategori baik
12
dengan persentase 70%, pertemuan kelima berkategori baik dengan persentase 75%. karena akktiivitas guru telah menncapai hasil yang memuaskan, maka penelitian berakhir pada siklus II pertemuuan keempat dan kelima . perbandingan peningkatan aktivitas guru dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 03 Grafik peningkatan aktivitas siswa 80 60 40 Aktivitas Siswa
20 0 Siklus I P1
Siklus I Siklus II Siklus II P2 P4 P5
SIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SDN 015 Kecamatan limapuluh. keterampilan membaca puisi siswa mengalami peningkatan. dari penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan keterampilan membaca puisi . terlihat peningkatan yang terjadi dari hasil pengamatan dalam penerapan model pembelajaran langsung dapat dilihat rata-rata aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama 45% dan pertemuan kedua 50%. pada siklus II pertemuan keempat 60%, pertemuan kelima 75%. sedangkan hasil pengamatan siswa dalam model pembelajaran langsung dapat dilihat rata-rata aktivitas siswa pada pada siklus I pertemuan pertama 50% dan pertemuan kedua 60%, pada siklus II pertemuan keempat 75%. hasil keterampilan membaca puisi skor dasarnya mencapai 56,06, pada UH I 63,03 meningkat pada UH II 78. penerapan model pembelajaran langsung sesuai dengan hipotesis jika diterapkan model pembelajaran langsung maka dapat meningkatkan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SDN 015 Kecamatan limapuluh sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.
13
SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyampaikan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah, penggunaan model pembelajaran langsung dapat menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran bahasa indonesia, khususnya dibidang membaca puisi, sehingga dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Guru, penggunaan model pembelajaran langsung sebagai salah satu alternatif dalam membaca puisi siswa sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca. 3. Bagi Peneliti, dalam proses pembelajaran sebaiknya dapat menggunakan waktu dengan maksimal dan memberikan banyak contoh agar proses pembelajaran melalui model pembelajaran langsung berjalan dengan baik dan maksimal. UCAPAN TERIMA KASIH Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih : 1. Dr. H.M Nur Mustafa, M,Pd Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 2. Drs. Zairul Antosa, MSn Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Drs. H. Lazim. N.M.d ketua program Studi Pendidikan guru Sekolah Dasar. 4. Otang Kurniaman, M.Pd Dosen Pembimbing 1 dan Neni Hermita M.Pd Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Dosen program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNRI 6. T. Zaimalia SE, guru kelas V yang banyak memberikan masukan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian, serta para murid SD Negeri 015 Kecamatan Limapuluh. 7. Ayah dan ibu, orang tua yang sangat saya sayangi dan saya cintai yang telah banyak memberikan do’a, bantuan, dan dukungan kepada saya. 8. Rekan – rekan mahasiswa seperjuangan yang memberi motivasi dan bantuan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan sangat penulis harapkan. Semoga ini dapat memberikan manfaat. Amin. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
14
DAFTAR PUSTAKA Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di sekolah dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Ahmadi, Khoiru, dan Amri, Sofan. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan inovatif dalam kelas. Jakarta : Prestasi Pustakaraya Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algesindo. B. Uno, Hamzah 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Darin, Darmawin. Dkk. 2010. “Penggunaan Permaianan Media Gambar untuk Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Mahasiswa PGSD FKIP Uiversitas Riau”. ( Penelitian). Pekanbaru: tidak diterbitkan Jalil, Abdul dan Rahman, Elmustian. 2004. Teori sastra. Pekanbaru : Labor bahasa sastra dan jurnalistik. Kasbolah, Kasihani. 1999 . Penelitian Tindakan Kelas. IBRD : LOAN –IND. Kosasih, E. 2008 . Apresiasi Sastra Indonesia, Jakarta : Nobel Edumedia Kurniaman, Otang dan Hamizi. 2009 . Bahan Ajar Teori dan Sejarah Sastra. Pekanbaru : Berhati KTSP. 2007 . Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Jakarta : Badan Standar Nasional. Muchlisoh, dkk. 1992. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3 .Jakarta : Departememen Pendidikan dan Kebudayaan. Mulyati, Yeti,dkk. 2006. Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia di kelas Tinggi. Jakarta : Erlangga. Nurcholis, Hanif dan Mafrukhi. 2007. Sasebi Senang Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga. Rahim, Farida. 2008: Pengajaran Membaca di sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara. Supriyadi. 2006: Pembelajaran Sastra yang apresiatif dan Integratif di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan. Suganda, dkk 2006 . Bahasa dan sastra Indonesia Kelas VIII SMP dan MTs. Bandung : Remaja Rosdakarya. Tarigan, HG. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
15
Tim PPL. 2009. “ Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar”. (Pedoman). Pekanbaru : tidak diterbitkan
16