PENERAPAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KAMULAN 02 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR NOURMA OKTAVIARINI Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan penerapan model talking stick dalam meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar (2) mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis deskripsi melalui model talking stick pada siswa kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian diperoleh persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus 1 yaitu 52%. Persentase tersebut masih belum memenuhi standar yang telah ditetapkan, yaitu 70%, maka dilanjutkan pada siklus 2. Pada siklus 2 persentase siswa yang tuntas belajar naik menjadi 86%. Kata kunci: keterampilan menulis, menulis deskripsi, model talking stick.
Bahasa memiliki peranan yang penting
dalam
sekaligus
kehidupan
sebagai
manusia,
dalam
Badan
Standar
Nasional
Pendidikan
(BSNP)
keberhasilan dalam mempelajari semua
diarahkan
untuk
mata
digunakan
kemampuan siswa untuk berkomunikasi
sebagai modal dasar untuk menggali dan
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
mempelajari
yang
benar, baik secara lisan maupun tulis.
mampu
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
mengembangkan potensi yang dimiliki
sekolah dasar terdapat empat aspek
manusia.
keterampilan berbahasa yang meliputi
pelajaran.
belum
penunjang
Pembelajaran bahasa Indonesia di
Bahasa
ilmu pengetahuan
dimiliki,
serta
Pembelajaran
bahasa
tahun
2006,
meningkatkan
diharapkan membantu siswa mengenal
keterampilan
dirinya, budayanya,
mengemukakan
menulis, dan menyimak. Keempat aspek
berpartisipasi
keterampilan berbahasa tersebut saling
dalam masyarakat yang menggunakan
berkaitan antara satu dengan yang lain.
bahasa tersebut, dan menemukan serta
Menulis merupakan salah satu dari empat
menggunakan kemampuan berpikir dan
aspek keterampilan berbahasa yang dapat
berimajinasi yang ada dalam dirinya.
didefinisikan
sebagai
kegiatan
penyampaian
pesan
dengan
gagasan
dan
perasaan,
berbicara,
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan keterampilan menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
membaca,
233
menggunakan bahasa tulis sebagai alat
objek
atau medianya (Suparno, 2007 :1.3).
pengamatan, pengalaman, dan perasaan
Keterampilan menulis dipengaruhi oleh
penulisnya.
keterampilan
diajarkan pada siswa kelas V dengan
seseorang
dalam
menuangkan ide-idenya.
berdasarkan
kesan-kesan
Karangan
dari
deskripsi
ini
tujuan agar siswa belajar menulis dari
Kegiatan menulis sebaiknya perlu
suatu hal yang pernah dialami, dirasakan,
dimulai sejak siswa duduk di bangku
ataupun
sekolah dasar. Menulis merupakan bagian
kehidupan sehari-hari.
yang tidak dapat dipisahkan dalam proses
dilihat
oleh
Berdasarkan
siswa
pengamatan
dalam
awal
pembelajaran yang dialami siswa selama
yang dilakukan pada siswa kelas V SDN
di sekolah. Kemampuan menulis di
Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten
sekolah dasar penting karena merupakan
Blitar pada saat proses pembelajaran
keterampilan dasar dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, guru kelas mengajar
yang
pada
menulis karangan deskripsi dengan cara
jenjang berikutnya. Pembelajaran menulis
siswa langsung diminta untuk membaca
pada siswa sekolah dasar, khususnya
materi
pada siswa kelas V dalam KTSP tahun
kemudian siswa diminta untuk membuat
2006
karangan
menunjang
sudah
pembelajaran
diarahkan
untuk
tentang
karangan
tersebut.
deskripsi,
Guru
tidak
menghasilkan sebuah produk berupa
menjelaskan karakteristik dan contoh
karangan yang merupakan hasil ungkapan
karangan
pikiran,
perasaan,
deskripsi
sebelumnya,
informasi,
dan
kemudian karangan tersebut dikumpulkan
Karangan
yang
kembali kepada guru tanpa adanya
dihasilkan siswa tersebut bisa berupa
penunjukan hasil karya siswa secara
karangan deskripsi, narasi, eksposisi,
klasikal. Guru menganggap karangan
argumentasi, dan persuasi. Karangan
deskripsi
deskripsi merupakan salah satu dari jenis
mudah sehingga tidak memerlukan alat
karangan yang diajarkan pada siswa kelas
bantu untuk menunjang keefektifan dan
V sekolah dasar. Karangan deskripsi
keterampilan siswa dalam pembelajaran
adalah sebuah bentuk karangan yang
menulis deskripsi. Permasalahan cara
melukiskan atau menggambarkan suatu
mengajar guru tersebut menimbulkan
pengalaman
siswa.
merupakan
karangan
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
yang
234
dampak
pada
siswa
Tentunya
model
mengalami kesulitan dalam menyusun
dipilih
perlu
karangan
karakteristik
deskripsi
memahami
yaitu
siswa
karena
karakteristik
belum
pembelajaran
yang
mempertimbangkan
siswa,
serta
kesesuaian
karangan
terhadap materi dan tujuan pembelajaran.
tersebut, sehingga siswa hanya asal
Model talking stick merupakan
menulis tanpa memperhatikan ciri – ciri
salah satu dari model pembelajaran yang
khusus yang dimiliki karangan deskripsi.
dapat digunakan untuk meningkatkan
Akibatnya nilai keterampilan menulis
keterampilan
siswa kelas V dalam menulis dan
deskripsi. Model talking stick merupakan
memahami
sebuah
karakteristik
karangan
siswa
model
dalam
menulis
pembelajaran
yang
deskripsi dari tugas guru untuk menulis
berorientasi pada penciptaan kondisi dan
karangan deskripsi hanya 41% siswa
suasana belajar aktif dari siswa karena
yang memperoleh nilai diatas 70 dan
adanya unsur permainan dalam proses
persentase ketuntasan tersebut masih jauh
pembelajaran, Berdasarkan penjelasan di
dari tujuan yang diharapkan.
atas, maka alasan utama pemilihan model
Berdasarkan masalah
yang
paparan
terjadi
di
atas,
membutuhkan
talking
stick
karena
selama
proses
pembelajaran berlangsung sesudah guru
adanya perbaikan dalam pembelajaran
menyajikan
menulis deskripsi. Hal ini dilakukan agar
diberikan waktu beberapa saat untuk
mendorong siswa secara keseluruhan
mempelajari materi pelajaran yang telah
terlibat
diberikan,
aktif
dalam
mengikuti
materi
agar
pelajaran,
dapat
siswa
menjawab
pembelajaran menulis deskripsi serta
pertanyaan yang diajukan guru pada saat
bangga menunjukkan hasil karyanya.
talking stick berlangsung. Mengingat
Untuk itu guru sebagai penyelenggara
dalam talking stick, hukuman dapat
pembelajaran serta sebagai fasilitator dan
diberlakukan, misalnya siswa disuruh
motivator
menyanyi,
di
kelas
perlu
memiliki
berpuisi,
atau
yang sifatnya
hukuman-
kemampuan dalam memilih, memahami,
hukuman
positif dan
dan melaksanakan model pembelajaran
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
yang
sesuai
untuk
mengembangkan
Dengan demikian, pembelajaran dengan
keterampilan
siswa
dalam
model talking stick murni berorientasi
menulis.
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
235
pada
aktivitas
individu
siswa
yang
(reflecting). Bagan tahap-tahap penelitian
dilakukan dalam bentuk permainan.
tindakan kelas yang dilakukan sebagai
METODE
berikut.
Pendekatan Penelitian
Kancah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di
Dalam penelitian ini, pendekatan yang
digunakan
kualitatif.
adalah
Menurut
Wiriaatmadja,
pendekatan
Crosswel
2006:8)
(dalam
penelitian
kualitatif adalah sebuah proses inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan
kemanusiaan
metodologi
yang
penelitian
yang
Penelitian
Tindakan
dengan
tradisi
berbeda.
Jenis
digunakan
adalah
Kelas
(PTK).
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu cara sekelompok guru agar dapat mengorganisasikan
kondisi
praktek
pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri (Wiriatmadja, 2006:13).
Penelitian
tindakan
kelas
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga
hasil
belajar
siswa
dapat
meningkat. Penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus. Penelitian tindakan kelas
ini
perencanaan pelaksanaan
diawali
dengan
tindakan tindakan
tahap
(planning), (action),
kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kamulan
02
Kecamatan
Talun
Kabupaten Blitar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia semester genap tahun ajaran
2014/2015
dengan
materi
keterampilan menulis deskripsi. SDN Kamulan terletak di Jl. Semeru No. 40 Kelurahan Kamulan Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Jumlah guru di SD tersebut ada 11 guru kelas, 2 guru agama Islam, 1 guru agama Kristen, 2 guru olah raga, dan 1 guru bahasa Inggris. Jumlah keseluruhan siswa mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI ada 255 siswa. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara,
catatan
dokumentasi, dan tes. digunakan
adalah
lapangan, Instrumen yang
lembar
observasi,
lembar catatan lapangan, dokumentasi, dan hasil tes. Tahap-tahap Penelitian
pengamatan (observation) dan refleksi Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
236
Pelaksanaan penelitian tindakan
Data
kelas (PTK) ini ada dua tahap kegiatan
penilitian
yaitu
pelaksanaan
tahap
pratindakan
dan
tahap
yang ini
diperoleh merupakan
pembelajaran
pada hasil yang
tindakan. Pada tahap pratindakan ini,
dilakukan selama dua siklus. Setiap
peneliti
dan
siklus terdiri dari dua kali pertemuan
V
dengan alokasi pada setiap pertemuan
mengenai pengalaman dalam mengajar,
adalah 2 x 35 menit. Uraian pada setiap
menyampaiakan
siklus adalah sebagai berikut.
melakukan
wawancara
observasi
dengan
guru
maksud
kelas
dan
tujuan
melakukakan penelitian. Selain itu juga Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
melakukan pengamatan terhadap praktek mengajar
guru
dalam
Pelaksanaan tindakan pada siklus
pembelajaran
1 terdiri dari 2 pertemuan. Dalam
menulis deskripsi. Setelah itu, menyusun
pelaksanaanya
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
(LKS),
kunci
jawaban
meningkat.
dan
mengetahui
pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama
tindakan dilakukan sesuai PTK yang
dan kedua yang dinilai berdasarkan
mengacu model Kemmis dan Taggrat
penilaian proses dan hasil mengerjakan
yang berlangsung dalam dua siklus.
LKS yang telah dilaksanakan, maka
Kegiatan setiap siklus yaitu rencana pelaksanaan
Untuk
peningkatan hasil belajar siswa pada
penilaian. Selanjutnya pada pelaksanaan
tindakan,
pertemuan
persentase ketuntasan belajar siswa terus
menyiapkan materi, lembar kegiatan siswa
setiap
dibuat tabel rekapitulasi hasil belajar
tindakan,
siswa pada pertemuan pertama dan kedua
observasi, dan refleksi.
yang terperinci pada tabel berikut. HASIL Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1 Pertemuan 1 No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Siswa Adisti fibby Andhika faizal Aiiriza kusuma Amilia selvira Boby irawan Dinda fatin
Pertemuan 2
Nilai Proses
Nilai Hasil
Nilai Proses
Nilai Hasil
33 44 67 44 67 78
73 45 45 67 73 53
33 44 67 44 67 78
80 60 45 67 80 45
Nilai Akhir
Ketuntasan T
55 48 56 55 72 63
BT BT BT BT BT
T BT
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
237
Pertemuan 1 No
Nama Siswa
7. Dina rahmawati 8. Erika diya ayugi 9. Irfan andika 10. Jeje roja wijaya 11. SKiki febrianti 12. Marisna nurul 13. Mei puspasari 14. Niky putri 15. Novia agustin 16. Oddy charisma 17. Rike puspitasari 18. Rela arum 19. Rima fais D. 20. Indyra ayu 21. Cindi dian 22. Vega dean 23. Vira novrisma 24. Ibnu faisal akbar 25. Yuli anggila 26. Yuni dwy 27. Rendri adiyatma 28. Taufan aditya 29. Elvira eka Jumlah Rata-rata Ketuntasan (%)
Pertemuan 2
Nilai Proses
Nilai Hasil
Nilai Proses
Nilai Hasil
78 78 67 67 44 78 78 67 67 89 78 44 78 44 78 67 78 67 78 44 78 44 67
67 73 73 45 53 73 73 73 53 73 45 67 73 73 67 53 73 53 73 67 73 67 53
78 78 67 78 78 78 78 67 67 89 78 44 78 44 78 78 78 67 78 44 78 44 78
67 80 80 45 45 80 80 80 60 80 60 80 80 80 80 67 80 60 80 60 80 60 67
Ketuntasan
Nilai Akhir 72 77 72 59 55 77 77 72 62 83 65 59 77 60 76 73 77 62 77 54 77 54 76 1964 68
T T T T
BT
BT BT T T T BT T BT BT T BT T T T BT T BT T BT T 15
14
52%
48%
Dari tabel diatas menunjukkan persentase
persentase tersebut masih jauh dari
ketuntasan belajar siswa kelas V mata
persentase ketuntasan belajar yang harus
pelajaran
dicapai yaitu 70% sehingga penelitian
Bahasa
Indonesia
melalui
penerapan model pembelajaran talking
dilanjutkan pada siklus 2.
stick yang dilaksanakan pada siklus 1.
Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2
Dari 29 siswa kelas V siswa yang sudah
Pelaksanaan tindakan pada siklus
memperoleh nilai diatas 70 ada 15 siswa
2 terdiri dari 2 pertemuan. Dalam
dan yang memperoleh nilai di bawah 70
pelaksanaanya siklus 2 ini persentase
ada 14 siswa. Dari tabel tersebut dapat
ketuntasan
belajar
disimpulkan
disbanding
pada
bahwa
pada
siklus
1
siswa
meningkat
siklus
1.Untuk
persentase siswa yang sudah memperoleh
mengetahui peningkatan hasil belajar
ketuntasan belajar hanya 52% sedangkan
siswa
siswa yang belum tuntas belajar 48%,
petemuan pertama dan kedua yang dinilai
pada
pembelajaran
siklus
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
238
2
berdasarkan penilaian proses dan hasil
melalui penerapan model pembelajaran
mengerjakan
LKS
yang
telah
talking stick yang dilaksanakan pada
dilaksanakan,
maka
dibuat
tabel
siklus 2. Dari 29 siswa kelas V siswa
rekapitulasi hasil belajar siswa pada
yang sudah memperoleh nilai diatas 70
pertemuan pertama dan kedua yang
25 siswa dan yang memperoleh nilai di
terperinci pada tabel berikut.
bawah 70 ada 4 siswa. Dari temuan yang
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada
diperoleh tersebut dapat disimpulkan
Pertemuan Pertama No
Nama Siswa
1. Adisti fibby 2. Andhika faizal 3. Aiiriza kusuma 4. Amilia selvira 5. Boby irawan 6. Dinda fatin 7. Dina rahmawati 8. Erika diya ayugi 9. Irfan andika 10. Jeje roja wijaya 11. SKiki febrianti 12. Marisna nurul 13. Mei puspasari 14. Niky putri pratama 15. Novia agustin 16. Oddy charisma 17. Rike puspitasari 18. Rela arum 19. Rima fais 20. Indyra ayu 21. Cindi dian 22. Vega dean 23. Vira novrisma 24. Ibnu faisal 25. Yuli anggila 26. Yuni dwy 27. Rendri adiyatma 28. Taufan aditya 29. Elvira eka Jumlah Rata-rata Ketuntasan (%)
Pertemuan Kedua
Nilai Proses
Nilai Hasil
Nilai Proses
Nilai Hasil
78 78 78 78 56 78 78 78 67 56 78 78 78 78 78 89 78 67 89 67 78 67 78 67 78 44 78 67 78
80 67 67 80 80 67 80 80 80 67 67 93 80 80 67 93 80 80 93 80 80 93 80 67 93 67 80 67 80
78 78 78 78 67 78 89 78 67 78 78 89 78 78 78 89 78 67 89 67 78 89 78 78 89 78 78 78 78
93 67 86 80 93 80 93 86 86 67 67 93 80 80 80 93 93 80 93 86 93 86 86 67 86 67 80 80 86
Siklus 2
Ketuntasan Nilai Akhir 82 72 77 79 74 76 85 80 75 67 72 88 79 79 76 91 82 73 91 75 82 84 80 70 86 64 79 73 80 2271 78
T T T T T
BT
BT T T T T BT T T T T T T T T T T T T T BT T BT T T T 25
4
86%
14%
bahwa persentase siswa yang sudah memperoleh ketuntasan belajar pada Dari tabel di atas menunjukkan
siklus 2 adalah 86%, persentase tersebut
persentase ketuntasan belajar siswa kelas
sudah melebihi dari persentase ketuntasan
V mata pelajaran Bahasa Indonesia
belajar yang harus dicapai yaitu 70% .
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
239
jadi penelitian sudah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Data
dimulai dari pratindakan sampai dengan
pembelajaran dari nilai proses dan hasil
tindakan penelitian pada siklus 1 dan
tes yang diadakan setiap siklus dianalisis
siklus 2. Nilai rata-rata siswa pada
dan
mengetahui
pratindakan adalah 61 dengan ketuntasan
peningkatan hasil belajar mulai dari
klasikal 41%. Pada siklus 1 nilai rata-rata
pratindakan sampai siklus1 dan 2. Tabel
siswa 68 dengan persentase ketuntasan
berikut menyajikan data perbandingan
klasikal 52%. Sedangkan pada siklus 2
hasil belajar pada pratindakan, siklus 1
nilai rata-rata siswa adalah 78 dengan
dan siklus 2.
ketuntasan
Tabel 3 Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Deskripsi melalui Model Pembelajaran Talking Stick
ketuntasan belajar dan nilai rata-rata
1 2
diperoleh
atas diperoleh perbandingan hasil belajar
selama
No
yang
Berdasarkan tabel dan diagram di
digunakan
Hasil Belajar Nilai Ratarata Persentase (%)
untuk
Pratindakan
klasikal
61
Siklus II 78
41%
52%
86%
Untuk memperjelas data peningkatan hasil belajar siswa, maka data pada tabel di atas disajikan dalam bentuk diagram batang berikut.
sampai siklus 2. Pada siklus 2 persentase ketuntasan siswa adalah 86% dan sudah melebihi persentase ketuntasan belajar yang telah ditentukan yaitu 70%, jadi penelitian dikatakan berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Temuan Penelitian Selama
Nilai Rata-rata
80
pelaksanaan
penelitian
pembelajaran bahasa Indonesia materi tulisan
60
deskripsi
melalui
model
pembelajaran talking stick pada siswa
40
kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan
20 0
Persentase
siswa terus meningkat mulai dari siklus 1
Siklus I 68
Pratindakan, Siklus 1, dan Siklus 2
100
86%.
Talun Kabupaten Blitar PratindakanSiklus 1 Siklus 2
Gambar 1. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Deskripsi melalui Model Pembelajaran Talking Stick Pratindakan, Siklus 1, dan Siklus 2
pada siklus 1
dan 2 didapat beberapa temuan. Temuan yang didapatkan selama penelitian adalah beberapa siswa mengalami kesulitan menuangkan ide dalam bentuk tulisan
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
240
dan sebagian siswa mengalami kesulitan
Dalam menyusun tulisan deskripsi
dalam menyusun awal kalimat untuk
sangat diperlukan adanya media, karena
memulai membuat tulisan.
tulisan deskripsi adalah suatu bentuk
PEMBAHASAN
tulisan yang berusaha menyajikan suatu
Penerapan Model Talking Stick dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
objek atau suatu hal sedemikian rupa,
Pada
pengamatan
awal
yang
sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek (Rosdiana, 2009:3.21).
Dengan
adanya
media
yang
digunakan
untuk
dilakukan pada siswa kelas V SDN
pembelajaran
Kamulan 02 Kecamatan Talun pada saat
menulis
proses pembelajaran bahasa Indonesia,
mempermudah siswa dalam menuangkan
guru kelas mengajar menulis karangan
idenya menjadi tulisan. Pembelajaran
deskripsi dengan cara siswa langsung
yang
diminta untuk membaca materi tentang
pratindakan tersebut menunjukkan bahwa
karangan
deskripsi,
guru tidak menggunakan media sebagai
diminta
untuk
tersebut.
membuat
Guru
karakteristik deskripsi
kemudian
tidak
dan
siswa
karangan menjelaskan
contoh
sebelumnya,
sarana
deskripsi
dilakukan
untuk
maka
oleh
guru
menyampaikan
akan
pada
materi
kepada siswa, sehingga siswa kurang
karangan
memahami materi yang disampaikan
kemudian
guru. Manfaat media ini selain untuk
karangan tersebut dikumpulkan kembali
mempermudah
guru
kepada guru tanpa adanya penunjukan
menyampaikan
materi
hasil karya siswa secara klasikal. Guru
mempermudah siswa dalam memahami
menganggap
materi
merupakan
karangan karangan
deskripsi
yang
mudah
pelajaran.
Dengan
permasalahan-permasalahan
dalam juga
adanya pada
sehingga tidak memerlukan alat bantu
pratindakan yang masih menggunakan
untuk
dan
model pembelajaran konvensional, maka
keterampilan siswa dalam pembelajaran
diperlukan suatu model pembelajaran
menulis deskripsi.
yang variatif dan efektif. Salah satunya
menunjang
keefektifan
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
241
adalah penerapan model pembelajaran
karangan deskripsi secara kolaboratif
talking stick.
dengan menggunakan langkah-langkah
Dalam pelaksanaan pembelajaran,
model pembelajaran talking stick
media yang digunakan dalam model
menggukan
pembelajaran tongkat.
talking
Tongkat
media
tongkat.
dan
Dengan
stick
adalah
bimbingan guru siswa memutar tongkat
tersebut
dalam
sambil
bernyanyi
dan
siswa
yang
pelaksanaan pembelajaran diestafetkan
memegang tongkat saat lagu berhenti
dari satu siswa kepada siswa lainnya
harus membuat kalimat yang dituliskan
dalam
guru dipapan, begitu seterusnya hingga
rangka
mengubah
sistem
penunjukan langsung oleh guru kepada
seluruh
siswa.
Selanjutnya siswa mengerjakan LKS
Sesuai
dengan
pendapat
siswa
mendapat
untuk
membuat
giliran.
Ramadhan (2007), model pembelajaran
individu
karangan
talking stick dapat diartikan sebagai
deskripsi dengan tema yang ditentukan
model pembelajaran bermain tongkat,
bersama-sama, yaitu tema Pasar Legi.
yaitu pembelajaran yang dirancang untuk
Pada pelaksanaan tindakan siklus
mengukur tingkat penguasaan materi
1 pertemuan kedua, guru melakukan
pelajaran
tanya
oleh
murid
dengan
menggunakan media tongkat.
jawab
mengingat
dengan
materi
siswa
tentang
untuk
karangan
Pada pelaksanaan tindakan siklus
deskripsi yang telah dipelajari pada
1 pertemuan pertama, guru memberikan
pertemuan sebelumnya dan menanyakan
penjelasan tentang karanagn deskripsi
kesiltan-kesulitan apa yang masih dialami
serta karakteristik karangan deskripsi.
dari
Kegiatan berikutnya siswa diberi bacaan
dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
taman kota dan diminta untuk membaca,
Kegiatan berikutnya siswa diberi teks
kemudian guru melakukan tanya jawab
bacaan
dengan siswa tentang jenis karangan
pertemuan sebelumnya dan siswa diminta
tersebut dan karakteristiknya. Selanjutnya
untuk
guru
melakukan tanya jawab dengan siswa
membimbing
menentukan digunakan
tema, untuk
siswa dan belajar
untuk kemudian menulis
untuk
kegiatan
menulis
yang temanya
membaca,
menyebutkan
yang
telah
berbeda dari
kemudian
guru
karakteristiknya.
Dikarenakan pada pertemuan pertama
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
242
hasil belajar siswa masih banyak yang
temanya pekerjaan dan siswa diminta
dibawah KKM dengan pembelajaran
untuk
kolaboratif, maka pada pertemuan kedua
melakukan tanya jawab dengan siswa
ini peneliti mengganti strategi dengan
untuk
bekerja kelompok. Selanjutnya siswa
Dikarenakan pada pertemuan sebelumnya
dibentuk menjadi 6 kelompok, setiap
hasil
kelompok terdiri dari 5 siswa. Setiap
meningkat dan banyak yang diatas KKM
kelompok memiliki tema yang berbeda
dengan pembelajaran kelompok, maka
dan dikembangkan menjadi karangan
pada pertemuan ini peneliti mengganti
yang
strategi
dikerjakan
secara
kelompok.
membaca,
kemudian
menyebutkan
belajar
karakteristiknya.
siswa
bekerja
guru
sudah
kelompok
mulai
menjadi
Setelah siswa menulis karangan secara
klasikal.
kelompok dengan tema yang berbeda,
menulis
selanjutnya
individual dengan tema yang ditentukan
pada
setiap
kelompok
Siswa diberi LKS untuk karangan
melakukan permainan talking stick dan
siswa
anggota
kelompok
pekerjaan.
tongkat
ketika
yang
lagu
membacakan
memegang
berhenti
hasil
secara
deskripsi
bersama-sama
Setelah
siswa
secara
yaitu menulis
harus
karangan secara individu, selanjutnya
karangan
siswa dengan bimbingan guru melakukan
kelompoknya di depan kelas dan siswa
permainan
dari kelompok lain menanggapi hasil
menyanyikan lagu seperti pertemuan
karangan
kelompok
sebelumnya.
seterusnya
hingga
tersebut, semua
dan
kelompok
tongkat
talking
Siswa
ketika
lagu
stick
yang
sambil
memegang
berhenti
harus
mendapatkan giliran untuk membacakan
membacakan hasil karangannya di depan
hasil karangannya.
kelas dan siswa lain menanggapi hasil
Pada pelaksanaan tindakan siklus
karangan dan seterusnya hingga semua
2 pertemuan pertama, guru melakukan
siswa
tanya
membacakan hasil karangannya.
jawab
mengingat
dengan
materi
siswa
tentang
untuk
mendapatkan
giliran
untuk
karangan
Pada pelaksanaan tindakan siklus
deskripsi yang telah dipelajari pada
2 pertemuan kedua, guru membimbing
pertemuan
Kegiatan
siswa untuk mengingat kembali tentang
berikutnya siswa diberi teks bacaan yang
karangan deskripsi serta karakteristik
sebelumnya.
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
243
karangan deskripsi. Kegiatan berikutnya siswa diberi teks bacaan yang bertema binatang
dan
siswa
diminta
pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
untuk
Berdasarkan
tabel
rekapitulasi
membaca, kemudian guru melakukan
nilai siswa pada tahap pratindakan, siklus
tanya
untuk
1, dan siklus 2 dapat diketahui bahwa
karakteristiknya.
ketuntasan belajar siswa kelas V pada
Dikarenakan pada pertemuan sebelumnya
materi keterampilan menulis deskripsi
hasil
mengalami
jawab
dengan
menyebutkan
belajar
siswa
siswa
sudah
mulai
peningkatan.
Pada
tahap
meningkat dan banyak yang diatas KKM
pratindakan guru mata pelajaran Bahasa
dengan
Indonesia kelas V tidak melakukan
tugas
pertemuan
individu,
ini
maka
peneliti
pada
kembali
penilaian
terhadap
aktivitas
siswa,
menggunakan strategi secara klasikal.
melainkan hanya melakukan penilaian
Siswa
menulis
pada tes akhir. Nilai rata-rata siswa pada
individual
tahap pratindakan adalah 61 dan masih
diberi
karangan
LKS
deskripsi
untuk secara
dengan tema yang ditentukan siswa
jauh
secara
tema
Ketuntasan belajar siswa pada tahap
binatang. Setelah siswa menulis karangan
pratindakan adalah 41% atau hanya12
secara individu, selanjutnya siswa dengan
siswa dari keseluruahan siswa yang
bimbingan guru melakukan permainan
berjumlah 29.
bersama-sama
yaitu
dari
SKM
yang
tentukan.
talking stick sambil menyanyikan lagu
Pada pembelajaran siklus 1 yang
seperti pertemuan sebelumnya. Siswa
terdiri dari dua pertemuan, yaitu pada
yang memegang tongkat ketika lagu
pertemuan pertama siswa diberi tugas
berhenti
hasil
untuk mengarang secara individu dan
karangannya di depan kelas dan siswa
pada pertemuan kedua siswa diberi tugas
lain menanggapi hasil karangan dan
untuk mengarang bersama kelompok.
seterusnya
siswa
Dari pembelajaran siklus 1 tersebut
mendapatkan giliran untuk membacakan
hambatan yang dihadapi peneliti yaitu
hasil karangannya.
kurangnya waktu yang digunakan untuk
Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Model Talking Stick
mengerjakan
harus
membacakan
hingga
semua
LKS
pada
pertemuan
pertama, dikarenakan pada pertemuan
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
244
pertama siswa masih
belum
begitu
pembelajaran
siswa
pada
siklus
2
memahami tentang karangan deskripsi,
pertemuan pertama dan kedua yang
sehingga peneliti lebih menekankan pada
terdiri dari penilaian proses dan hasil
pemahaman materi terlebih dahulu. Pada
tersebut direkapitulasi seperti pada siklus
siklus 1 ini peneliti menilai aktivitas
1. Hasil rekapitulasi nilai pada siklus 2
siswa dalam pembelajaran dan juga
yaitu 86% siswa mengalami ketuntasan
menilai hasil LKS menulis karangan.
belajar dan 14% siswa yang belum tuntas
Nilai pembelajaran siswa pada siklus 1
belajar
pertemuan pertama dan kedua yang
diperoleh siswa pada siklus 2 yaitu 78.
terdiri dari penilaian proses dan hasil
Pada siklus 2 siswa telah dinyatakan
tersebut direkapitulasi agar data mudah
tuntas secara klasikal karena 86% siswa
untuk dipaparkan. Hasil rekapitulasi nilai
telah
pada siklus 1 yaitu 52% siswa mengalami
minimum yang ditetapkan sekolah yaitu
ketuntasan belajar dan 48% siswa masih
70.
belum tuntas belajar dengan nilai rata-
dengan
nilai
mencapai
rata-rata
kriteria
Persentase
yang
ketuntasan
ketuntasan
belajar
rata yang diperoleh siswa pada siklus 1
siswa terus meningkat dari pratindakan
yaitu 68.
sampai pada siklus 2. Dari pratindakan ke
Pada pembelajaran siklus 2 baik pertemuan
pertama
kedua,
belajar naik sebesar 11%, dari yang
hambatan mengenai kurangnya waktu
semula pada pratindakan persentase siswa
sudah dapat diatasi, karena kebanyakan
yang tuntas belajar hanya 41% setelah
siswa
pembelajaran siklus 1 menjadi 52% siswa
sudah
maupun
siklus 1 persentase siswa yang tuntas
memahami
tentang
karakteristik karangan deskripsi, dengan
yang
begitu siswa sudah tidak mengalami
persentase siswa yang tuntas belajar dari
kesulitann dalam membuat karangan dan
siklus1 ke siklus 2 naik sebesar 34%, dari
waktu yang diperlukan tidak selama saat
persentase ketuntasan siklus 1 52% naik
pembelajaran siklus 1. Pada siklus 2 ini
menjadi 86% siswa yang tuntas belajar
peneliti juga menilai aktivitas siswa
pada siklus 2. Hal ini berati ketuntasan
dalam pembelajaran dan
belajar siswa kelas V SDN Kamulan 02
LKS
menulis
menilai hasil
karangan.
Nilai
tuntas
Kecamatan
belajar.
Talun
Sedangkan
Kabupaten
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
Blitar
245
meningkat
melalui
model
digunakan untuk merangsang ide-ide
dalam
siswa dalam menulis paragraf, sedangkan
pembelajaran Bahasa Indonesia pada
pada siklus 2 tongkat digunakan untuk
materi menulis deskripsi.
mengkomunikasikan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
karangan deskripsi secara klasikal.
pembelajaran
penerapan
talking
stick
meningkatkan
menulis
Penerapan model talking stick
Penerapan model talking stick dalam
hasil
dapat meningkatan nilai keterampilan
keterampilan
menulis deskripsi dilihat dari persentase
menulis deskripsi pada siswa kelas V
ketuntasan belajar siswa mulai dari
SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun
pratindakan sampai siklus 2. Persentase
Kabupaten
dengan
ketuntasan belajar siswa terus meningkat
langkah-langkah sebagai bertikut, (1)
dari pratindakan sampai pada siklus 2.
siswa diberi penjelasan tentang karangan
Dari pratindakan ke siklus 1 persentase
deskripsi dan karakteristiknya, (2) siswa
siswa yang tuntas belajar naik sebesar
diberi
untuk
11%, dari yang semula pada pratindakan
karangan
persentase siswa yang tuntas belajar
Blitar
bacaan
menyebutkan deskripsi
dilakukan
dan
diminta
karakteristik
pada
karangan,
(3)
siswa
hanya 41% setelah pembelajaran siklus 1
mengerjakan LKS dengan tema yang
menjadi 52% siswa yang tuntas belajar.
ditentukan
bersama
untuk
membuat
Sedangkan persentase siswa yang tuntas
deskripsi,
(4)
siswa
belajar dari siklus1 ke siklus 2 naik
mengkomunikasikan hasil pekerjaanya
sebesar 34%, dari persentase ketuntasan
melalui permainan talking stick sambil
siklus 1 52% naik menjadi 86% siswa
bernyanyi, dan (5) siswa lain memberi
yang tuntas belajar pada siklus 2. Dengan
masukan dan menanggapi hasil pekerjaan
demikian penerapan model pembelajaran
teman yang maju. Dalam pelaksanaan
talking stick terbukti dapat meningkatan
model pembelajaran talking stick pada
keterampilan
siklus 1 dan 2 mengalami perubahan atau
pembelajaran Bahasa Indonesia pada
modifikasi
disesuaikan
materi menulis deskripsi siswa kelas V
dengan karakteristik siswa dan tujuan
SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun
pembelajaran. Pada siklus 1 tongkat
Kabupaten Blitar.
tulisan
model
yang
menulis
siswa
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
dalam
246
Tim
Saran Guru
diharapkan
menerapkan
Puskur. 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Jakarta: Depdikbud.
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran
seperti
ini,
dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan dapat menjadikan
pembelajaran
Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
lebih
bermakna. Berbagai model pembelajaran dapat
digunakan
pembelajaran
untuk
yang
menciptakan
bermakna,
salah
satunya adalah model talking stick. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam
pembelajaran
talking
pembelajaran
menerapkan stick
bahasa
pada
Indonesia
selanjutnya yang memiliki materi yang dapat
dikembangkan
melalui
model
talking stick.
DAFTAR RUJUKAN Ramadhan, Tarmizi. 2010. Talking Stick,(Online), (http://tarmizi.wordpress.com/201 0/02/15/talking-stick, 15 Februari 2011 Rosdiana, Yusi dkk. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Suparno. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nourma Oktaviarini: Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas V SDN Kamulan 02 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar
247