PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V MIN 15 BINTARO JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh Jovita Damayanti NIM 1111018300045
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1437 H
ABSTRAK
Jovita Damayanti (NIM: 1111018300045). Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran terhadap keterampilan menulis puisi kelas V. Penelitian ini dilaksanakan di MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian nonequivalent control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian yang pertama berjumlah 36 siswa untuk kelas eksperimen dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran. Sampel yang kedua berjumlah 36 siswa untuk kelas kontrol tidak menggunakan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Analisis data proses kedua kelompok menggunakan uji-t dengan bantuan SPSS 22 for Windows diperoleh hasil sig (2-teiled) atau probabilitas sebesar 0,015 sedangkan taraf signifikansinya sebesar 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0,015<0,05). Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika probabilitas < 0,05, maka ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran terhadap keterampilan menulis puisi siswa.
Kata Kunci: Pemanfaatan Lingkungan, Media Pembelajaran, Keterampilan Menulis Puisi
i
ABSTRACT
Jovita Damayanti (NIM: 1111018300045). The Effect of Instructional Media Utilization of the Environment As Of Poetry Writing Skills Student Class V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan. This study aims to determine the effect of the use of the environment as a learning medium for poetry writing skills grade V. This research was conducted at MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan. The method used is a quasi-experimental research design with nonequivalent control group design. Sampling was done by using purposive sampling technique. The first study sample totaled 36 students to a class experiment with using the environment as a learning medium. The second sample amounted to 36 students to use a control class does not use environment as a learning medium. The data analysis process of the two groups using t-test with SPSS 22 for Windows obtained results sig (2-teiled) or a probability of 0.015 while the significance level of 0.05 (5%). It shows the probability value is less than the significance level (0.015 <0.05). Based on testing criteria have been established, namely: if the probability <0.05, rejected. This shows that there are significant environmental use as a medium of learning to the students poetry writing skills.
Keywords : Utilization of The Environment, Media, Poetry Writing Skills
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi tugas akhir dalam menempuh gelar sarjana (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dengan judul skripsi “Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan”. Apa yang penulis uraikan dalam pembahasan skripsi ini merupakan hasil maksimal yang dapat penulis capai. Namun demikian, sebagai manusia yang penuh kekurangan penulis menyadari bahwa skripsi ini belumlah bisa dikatakan sebagai karya yang sempurna. Tapi inilah yang dapat penulis persembahkan sebagai pemenuh tugas dan wujud tanggung jawab keilmuan dari penulis. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan syukur dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Prodi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing, memotivasi dan memfasilitasi seluruh mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 3. Makyun Subuki, M. Hum, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memotivasi, mengarahkan penulis selama proses penulisan skripsi serta meluangkan waktunya bagi penulis selama penyusunan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak terhingga banyaknya dan sangat berguna bagi penulis.
iii
5. Seluruh staf perpustakaan utama UIN dan perpustakaan Fakultas Tarbiyah yang telah mempermudah penulis mencari referensi. 6. A. Taufiqillah, S. Ag selaku Kepala Sekolah MIN 15 Bintaro yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian di MIN 15 Bintaro. 7. Lathifatul Amanati, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di MIN 15 Bintaro. 8. Seluruh civitas akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi, semangat, doa dan dukungan baik moril dan materil. 10. Sahabat-sahabatku Endang Sri Rahayu, Rifaatul Afifah, Mona Sylviana, Nayu Patmonowati, Hafidzah Nadia, Nurliana, Husen Alfany, Kharunisa, dan seluruh teman-teman PGMI angkatan 2011 yang sudah memberikan motivasi, dukungan dan dorongan untuk penulis. 11. Murid-murid MIN 15 Bintaro terutama seluruh murid kelas VB dan VC atas keramahan dan bantuannya untuk penulis selama penelitian. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berdoa semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal soleh. Amin.
Jakarta, 9 November 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ABSTRAK ...................................................................................................... i ABSTRACT .................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iii DAFTAR ISI.................................................................................................... v DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah .................................................................... 4 D. Perumusan Masalah .................................................................... 4 E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritik ....................................................................... 6 1. Menulis ...................................................................................... 6 a. Menulis .................................................................................. 6 b. Kegunaan Menulis ................................................................ 7 c. Tujuan Menulis ..................................................................... 8 d. Macam-Macam Menulis di SD ............................................. 10 e. Proses Menulis Dalam Pembelajaran Menulis ..................... 11
v
2. Puisi............................................................................................. 13 a. Pengertian Puisi .................................................................... 13 b. Unsur-Unsur Puisi .................................................................. 15 c. Langkah-Langkah Dalam Menulis Puisi ............................... 18 3. Media Pembelajaran ................................................................... 18 a. Pengertian Media Pembelajaran .......................................... 18 b. Fungsi Media Pembelajaran ................................................. 19 c. Kriteria Pemilihan Media ..................................................... 20 d. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran ..... 21 e. Langkah-Langkah Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran ........................................................................ 24 f. Keuntungan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Media .... 25 B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 26 C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 27 D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 30 B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 30 C. Populasi dan Sampel ................................................................... 32 D. Variabel Penelitian....................................................................... 33 E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................. 33 F. Validitas ....................................................................................... 37 G. Teknik Analisis Data ................................................................... 37 H. Hipotesis Statistik ........................................................................ 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Objek Penelitian .................................................. 41 B. Deskripsi Kegiatan Penelitian...................................................... 43 C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 47
vi
D. Hasil Analisis ............................................................................... 59 E. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 64 F. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 86
BAB V PENUTUP A. Simpulan ...................................................................................... 87 B. Saran ........................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89 LAMPIRAN - LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Nonequivalent Control Group Design ..................................... 31
Tabel 3.2
Format Penilaian Menulis Puisi .............................................. 34
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Menulis Puisi ............................................. 35
Tabel 4.1
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen............................................................. 48
Tabel 4.2
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol .................................................................. 49
Tabel 4.3
Data Statistik Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VB dan Kelas VC .......................................................................... 49
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VB ........................................................... 51
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VC ........................................................... 53
Tabel 4.6
Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........................................ 54
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen ..................................... 55
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol ............................................ 56
Tabel 4.9
Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .................................................................................... 58
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas VB dan Kelas VC ............ 60
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ................................................................... 61
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas VB dan Kelas VC ........ 62
Tabel 4.13
Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ................................................................... 62
Tabel 4.14
Hasil Uji-t Data Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................ 63 viii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1
Histogram Distribusi Data Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VB ........................................................................ 52
Grafik 4.2
Histogram Distribusi Data Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VC ......................................................................... 53
Grafik 4.3
Histogram Distribusi Data Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen ................................................... 56
Grafik 4.4
Histogram Distribusi Data Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol .......................................................... 57
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Pedoman Observasi Tahap Awal Kelas VB
Lampiran 2
: Pedoman Observasi Tahap Awal Kelas VC
Lampiran 3
: Hasil Wawancara
Lampiran 4
: Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VB
Lampiran 5
: Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VC
Lampiran 6
: Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelas Eksperimen
Lampiran 7
: Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelas Kontrol
Lampiran 8
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen
Lampiran 9
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol
Lampiran 10 : Format Penilaian Menulis Puisi dan Kriteria Penilaian Menulis Puisi Lampiran 11 : Instrumen Penelitian Pretest Kelasn VB dan Kelas VC Lampiran 12 : Instrumen Penelitian Posttest Kelompok Kontrol Lampiran 13 : Instrumen Penelitian Posttest Kelompok Eksperimen Lampiran 14 : Hasil Menulis Puisi Pretest Kelas VC Lampiran 15 : Hasil Menulis Puisi Pretest Kelas VB Lampiran 16 : Hasil Menulis Puisi Posttest Kelas Kontrol Lampiran 17 : Hasil Menulis Puisi Posttest Kelas Eksperimen Lampiran 18 : Dokumentasi Kegiatan Penelitian Lampiran 19 : Surat-Surat
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran di sekolah dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan materi pelajaran yang sangat pokok. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki berbagai macam keterampilan mulai dari keterampilan menyimak, berbicara, mendengarkan, sampai pada keterampilan
menulis.
Semua
keterampilan
berbahasa
tersebut
merupakan keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Secara kronologi, keempatnya tumbuh dalam diri setiap individu. Pada tingkatan paling sederhana, yaitu dalam wujud kemampuan berkomunikasi langsung dengan bahasa lisan, kita memiliki kemampuan menyimak dan berbicara. Selanjutnya, tahapan yang setingkat lebih tinggi adalah membaca, dan yang paling rumit adalah menulis dalam bentuk bahasa tulis.1 Berbicara mengenai pengajaran Bahasa Indonesia tidak akan lepas dari kegiatan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Menurut Heaton yang dikutip dari Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, “menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks. Oleh karena itu, keterampilan menulis dikuasai seseorang sesudah menguasai berbahasa lain”.2 Dengan demikian, keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang dikuasai sesudah menguasai keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca.
1
Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu, (Yogyakarta: Familia, 2012), h. 203-204. 2 Kundharu Saddhono dan Y. Slamet, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Jogjakarta: Graha Ilmu, 2014), h.150
1
2
Kegiatan menulis dibagi menjadi dua yakni menulis permulaan dan menulis lanjut. Menulis lanjut diberikan kepada siswa kelas 4 sampai siswa kelas 6 sekolah dasar. Pembelajaran menulis lanjut berisi kegiatan-kegiatan berbahasa tulis yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya dan bidang pekerjaan pada khususnya. Pembelajaran menulis lanjut di sekolah dasar menekankan pelatihan penulisan berbagai bentuk tulisan, misalnya surat, prosa, puisi, pidato, naskah drama, laporan, naskah berita, pengumuman, iklan cara menulis ringkasan, mengisi formulir dan sebagainya. Pembelajaran menulis di sekolah dasar merupakan pembelajaran yang menuntut pemahaman serta penalaran yang tinggi bagi siswa. Khususnya dalam menulis puisi yang dituntut untuk membuat sebuah tulisan yang indah, bermakna dan adanya aturan-aturan yang baku. Siswa yang tadinya kesulitan menuangkan ide dalam bentuk kata-kata yang indah dan bermakna ternyata bisa diatasi dengan pemilihan media yang tepat, yaitu dengan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Melatih siswa dalam kegiatan menulis puisi sangatlah penting. Kegiatan
menulis
kreatif
puisi
tidak
hanya
digunakan
untuk
mempertajam pengamatan dan meningkatkan kemampuan bahasa. Dengan kegiatan menulis kreatif puisi siswa diharapkan dapat memperoleh minat segar yang muncul dari kedalaman puisi itu sendiri. Pembelajaran menulis puisi tidak harus dipakai untuk mencetak sastrawan,
pembelajaran
menulis
puisi
dapat
dipakai
untuk
mengekspresikan pikiran dan perasaan. Pembelajaran menulis puisi juga dapat digunakan untuk melatih kreativitas siswa. Meskipun dalam kenyatannya, banyak siswa yang cenderung menghindari pembelajaran menulis puisi. Mereka menganggap bahwa kegiatan menulis puisi adalah kegiatan yang sulit dan membosankan.
3
Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara dengan guru bahasa Indonesia pada tanggal 23 Februari 2015, pertama diketahui bahwa pembelajaran menulis puisi di kelas V MIN 15 Bintaro masih mengalami berbagai kendala dan kesulitan yaitu terkait media yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Kemudian beliau mengemukakan bahwa pembelajaran menulis puisi kurang diminati oleh para siswa karena siswa masih sering merasa kebingungan dalam menuangkan ide dan imajinasinya. Kesulitan yang kedua adalah dalam kendala waktu, biasanya siswa menulis puisi tidak bisa menulis dalam waktu yang terbilang singkat tetapi bisa dikatakan lama. Kemudian yang ketiga adalah kesulitan dari segi minat, ternyata beberapa siswa diketahui tidak memiliki minat untuk menulis puisi. Usaha untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi diperlukan media pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu diperlukan suatu solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi. Salah satunya dengan memanfaatkan Indonesia.
lingkungan
Penggunaan
sebagai
media
media
lingkungan
pembelajaran ini
bertujuan
Bahasa untuk
mempermudah siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan dalam menulis puisi khususnya pada kelas V MIN 15 Bintaro Tahun ajaran 2014/2015. Pembelajaran dengan pemanfaatkan media lingkungan ini memberikan alternative cara pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia dengan cara membangun makna atau dengan melibatkan lebih banyak indra penglihatan, indra pendengaran, indra perabaan, indra penciuman pada siswa dan memberikan pengalaman yang lebih berkesan sehingga siswa dapat mengekspresikannya dalam bentuk karya sastra yaitu puisi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
permasalahan
diatas
dengan
judul
“Pengaruh
Media
4
Pemanfaatan Lingkungan Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat diidentifikasi penyebab timbulnya masalah, antara lain: 1.
Keterampilan menulis puisi adalah suatu keterampilan yang dianggap sulit bagi siswa.
2.
Minat siswa dalam menulis puisi masih kurang.
3.
Imajinasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi kurang terakomodir.
4.
Media yang tepat untuk memotivasi siswa dalam menulis puisi belum digunakan secara maksimal oleh guru.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “pengaruh media pemanfaatan lingkungan terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan”
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah diatas, maka perumusan dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah pengaruh media pemanfaatan lingkungan terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan?”
5
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media pemanfaatan lingkungan terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan.
F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis a. Sebagai bahan masukan dan dapat memberi tambahan wawasan yang berkaitan dengan pembelajaran materi menulis puisi melalui pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. b. Dapat dipergunakan seagai media alternatif bagi guru di sekolah lain dalam mengajarkan materi menulis puisi yang lebih efektif dan efisien bagi siswa.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Dengan pemanfaatan lingkungan sekitar dalam pembelajaran menulis puisi, siswa menjadi lebih mudah dalam menulis puisi. b. Bagi Guru Guru dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan menulis puisi dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan serta menjadikan siswa lebih kreatif dan aktif. c. Bagi Peneliti Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi proses belajar bagi peneliti sebagai guru yang memiliki inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan pembelajaran.
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik 1. Menulis a. Konsep Menulis Menurut
Bloom
yang
dikutip
Zulela
H.
M.
Saleh,
“keterampilan atau skill adalah kualitas proses dari pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh mereka yang memiliki pengetahuan dan menggunakan pengetahuannya untuk menangani masalah atau situasi baru”.1 Kemudian mempunyai
menurut
empat
Tarigan,
komponen,
yaitu:
keterampilan
berbahasa
keterampilan
menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis.2 Keterampilan menulis berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih, memilah dan menyusun pesan untuk di transaksikan itu dapat berwujud ide (gagasan), kemauan, keinginan, perasaan, ataupun informasi.Selanjutnya, pesan tersebut dapat menjadi isi sebuah tulisan yang ditransaksikan kepada pembaca.Melalui sebuah tulisan, pembaca dapat memahami pesan yang di transaksikan serta tujuan penulisan. Menulis
bukanlah
keterampilan
yang
diwariskan
dari
leluhur.Terbukti bahwa tidak semua orang memiliki keterampilan menulis.Keterampilan menulis hanya dimiliki orang-orang tertentu.Ini dapatdibuktikan tidak setiap hasil tulisan dapat dipandang sebagai hasil kegiatan seseorang dalam menulis.3 1
Zulela H. M. Saleh, Terampil Menulis Di Sekolah Dasar, (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2013), h.26 2 H. G. Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008), h.1 3 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (Bandung: UPI Press, 2007), h. 125.
6
7
Ada beberapa pengertian tentang menulis menurut beberapa ahli mengenai pengertian menulis yaitu sebagai berikut: 1) Menurut Mc Crimmon yang dikutip Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, “menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan
cara
menuliskannya
sehingga
pembaca
dapat
memahaminya dengan mudah dan jelas”.4 2) Menurut Suparno dan M. Yunus, “menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya.5 3) Menurut Sokolik sebagaimana dikutip oleh Zulela H. M. Saleh, “menulis adalah kombinasi antara proses dan produk. Prosesnya yaitu pada saat mengumpulkan ide-ide sehingga tercipta tulisan yang dapat terbaca oleh pembaca yang merupakan produk dari kegiatan yang dilakukan penulis”.6 Berdasarkan beberapa pengertian tentang menulis yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang mudah dipahami yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengungkapkan ide-ide, gagasan, buah pikiran dan perasaan yang diungkapkan dalam bahasa tulis.
b. Kegunaan Menulis Banyak
keuntungan
yang didapatkan
dari
keterampilan
menulis.Menurut Akhadiah dkk., dalam pendidikan bahasa dan sastra
4
Kundharu Saddhono dan Y. Slamet, op. cit., h. 151. Ibid. 6 Zulela H. M. Saleh., op. cit.h. 30 5
8
Indonesia di kelas tinggi tulisan Novi Resmini dkk., ada delapan kegunaan menulis yaitu sebagai berikut7: 1. Mampu
mengembangkan
pola
berfikir
dalam
menggali
pengetahuan dan pengalamannya. 2. Mampu mengembangkan pola bernalar, menghubungkan, serta membanding-bandingkan fakta sehingga menimbulkan gagasan baru. 3. Mampu memperluas wawasan penulisan secara teoritis mengenai fakta-fakta yang berhubungan. 4. Mampu mengorganisasikan gagasan secara
sistematis
serta
mengungkapkannya secara tersurat. 5. Penulis akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara objektif. 6. Dengan menulis memudahkan untuk memecahkan permasalahan, mampu menganalisis secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret. 7. Penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif. 8. Kegiatan menulis mampu membiasakan untuk berfikir dan berbahasa secara tertib dan benar. Dari penjelasan mengenai kegunaan menulis diatas dapat disimpulkan bahwa menulis mampu mengembangkan gagasan/ide penulis secara lebih luas, kritis, dan sistematis sehingga mampu menyampaikannya secara tersurat.
c. Tujuan Menulis Menurut Hugo Hartig dalam Tarigan, menyatakan tujuan menulis adalah sebagai berikut8: 7
Novi Resmini dan Dadan Juanda,Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi, (Bandung: UPI Press, 2007), h. 117. 8 H. G. Tarigan.,op. cit. h.25.
9
1. Assignment Purpose (Tujuan Penugasan) Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis, menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas menerangkan buku). 2. Altruistick Purpose (Tujuan Alturistik) Penulis
bertujuan
menyenangkan
pembaca,
menghindarkan
kedukaan para pembaca, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. 3. Persuasive Purpose (Tujuan Persuasif) Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakannya. 4. Informational Purpose (Tujuan Informasional) Tulisan yang bertujuan memberikan informasi atau keterangan atau penerangan kepada para pembaca. 5. Self-expressive Purpose (Tujuan Pernyataan Diri) Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca. 6. Creative Purpose (Tujuan Kreatif) Tujuan penulisan ini erat kaitannya dengan tujuan pernyataan diri.Tulisan ini bertujuan mencapai nilai-nilai artistic dan nilai-nilai kesenian. 7. Problem-Solving Purpose (Tujuan Pemecahan Masalah) Tulisan ini bertujuan memecahkan masalah yang dihasapi.Penulis menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.
10
d. Macam-macam Menulis di SD Macam-macam menulis yang dapat diajarkan di SD dapat dijelaskan sebagai berikut9: 1. Menurut tingkatannya a. Menulis permulaan (kelas 1 dan 2) b. Menulis lanjut (kelas 3-6) 2. Menurut isi/bentuknya a. Karangan Verslag (laporan), umumnya diberikan di kelas kelas rendah, misalnya: menceritakan kembali (secara tertulis) apaapa yang dialami dalam Pengajaran Lingkungan. b. Karangan Fantasi: mengeluarkan isi jiwa sendiri (ekspresi jiwa), misalnya: “Cita-citaku Setelah Tamat SD”, “Seandainya Aku Jadi Presiden”. c. Karangan Reproduksi: umumnya bersifat menceritakan atau menguraikan suatu perkara yang telah dipelajari atau dipahami, seperti hal-hal yang mengenai Astronomi, Gejala Alam, atau menuliskan dengan kata-kata sendiri tentang apa yang telah dibaca, dan lain-lain. d. Karangan Argumentasi: karangan berdasarkan alasan tertentu. Siswa dibiasakan menyatakan pendapat ataupun pikirannya berdasarkan alasan yang sesuai pendapatnya. 3. Menurut susunannya a. Karangan terikat : puisi b. Karangan bebas : prosa c. Karangan setengah bebas setengah terikat
9
Novi Resmini dan Dadan Juanda, op. cit., h. 119.
11
e. Proses Menulis dalam Pembelajaran Menulis Sebagai suatu proses, menulis merupakan keterampilan mekanis yang dapat dipahami dan dipelajari. Menulis sebagi suatu keterampilan dasar
yang
memiliki
beberapa
tahapannya,
yakni
pramenulis
(prewriting), menulis konsep (drafting), merevisi (revising), mengedit (editing), dan publikasi (publishing)10. 1. Pramenulis (prewriting) Pada tahap pramenulis siswa berusaha mengemukakan apa yang akan mereka tulis. Gagasan yang akan ditulis siswa berkitan erat dengan pengetahuan siswa. Dalam hal ini guru dapat menggunakan berbagai strategi untuk membantu siswa menemukan gagasan untuk tulisannya.Tentu saja gagasan yang nantinya ditemukan siswa merupakan bahan tulisan yang diminati. Untuk menemukan suatu hal yang diminati dan sesuai dengan keinginan siswa, guru dapat melakukan curah pendapat dengan siswa membahas mengenai tema dan topik tulisan yang sesuai. Pramenulis sebagai satu tahapan dari rangkaian proses yang akan tampak ketika seorang penulis mengenali, menggali, memahami, dan menyeleksi pengetahuan awalnya sesuai dengan topik tulisannya. Berikut ini beberapa kegiatan pramenulis: 1. Siswa memilih topik. 2. Menemukan dan mengorganisasikan gagasan. 3. Mengidentifikasi untuk siapa ia menulis. 4. Mengetahui tujuan ia menulis. 5. Memilih bentuk dan komposisi yang tepat berdasarkan audien dan tujuan. Topik yang akan ditulis siswa akan lebih baik bila sesuai dengan minatnya. Karena dalam menulis melibatkan pengalaman si penulis 10
Ibid., h. 119-122.
12
dalam tulisannya. Apabila topik yang akan ditulis dibatasi atau ditentukan terlebih dahulu maka proses menulis akan menjadi terbatas dan tidak sesuai dengan minat siswa. Siswa akan kesulitan menemukan gagasan dan mengorganisasikan gagasan yang dipola oleh guru. 2.
Menulis Konsep (drafting) Pada tahap ini siswa membuat konsep kerangkanya dalam bentuk
dasar.Tulisan kasar inilah penulis berupaya untuk menarik pembaca dengan tulisannya.Dengan demikian konsep tulisan yang masih kasar ini lebih mengutamakan isi bukan hal-hal yang bersifat mekanis. Siswa dibiarkan menuangkan gagasanya apa adanya dan sebebas mungkin. Tidak harus terikat dengan ejaan, tanda baca, kesalahan berbahasa, atau kerapian tulisan.Membiarkan siswa menumpahkan gagasan yang ada di kepalanya. Hal ini bertujuan agar siswa tidak ragu-ragu, karena pada tahap merivis akan diperbaiki, diubah,dan disusun ulang. 3.
Merevisi (revising) Pada tahap perbaikan siswa membaca kembali tulisannya untuk
selanjutnya menambah, mengganti, atau menghilangkan sebagian ide berkaitan dengan penggarapan tulisannya.Siswa berkesempatan untuk merivisi kekeliruan yang dibuatnya, baik kekeliruan dalam penempatan gagasan, penyusunan tulisan, atau terkait dengan isi tulisan. 4.
Mengedit (editing) Mengedit
merupakan
tahap
penyempurnaan
tulisan
yang
dilakukan sebelum dipublikasikan.Pada tahap ini siswa mengedit kesalahan mekanikal yang dibuatnya pada waktu menulis draf kasar.Pengeditan lebih diarahkan pada ejaan, tanda baca, dan kesalahan mekanikal lainnya.Pelaksanaan pengeditan bisa dibekali buku-buku teori yang terkait dengan ejaan misalnya Ejaan Yang Disempurnakan. 5.
Publikasi (publishing)
13
Setelah semua tahap telah terlewati, maka tahap terakhir adalah publikasi. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kegiatan penugasan untuk membacakan hasil karangan atau ditempel pada majalah dinding sekolah atau di depan kealas. Jadi publikasi yang dimaksud pada tahap ini adalah menyampaikan hasil tulisannya pada audien, bisa di kelas, kepada teman lainya, kepada orang tua, sehingga memperoleh kesadaran bahwa ia adalah pengarang. Berdasarkan isi dan proses menurut Pappas dalam Novi Resmini dkk, menyatakan bahwa proses menulis memiliki sifat dinamis, interkatif, dan konstruktif. Dinamis karena menulis sangat dimungkinkan adanya perubahan dan pengubahan-pengubahan setelah berinteraksi dengan teks, diri sendiri, atau orang.11 Atas dasar ciri itu, pembelajaran proses menulis di sekolah dasar perlu ditampakkan dalam perencanaan, pengorganisasian kegiatan pembelajaran. Dalam menyusun perencanaan pembelajaran menulis, guru perlu mempertimbangkan karakteristik proses berfikir siswa dalam mengolah,
menghayati,
dan
mengkonseptualisasikan
isi
pembelajarannya. Sedangkan pengorganisasian kegiatan pembelajaran menulis, secara ideal selain memberikan peluang belajar secara individual, juga memberikan peluang belajar menulis secara kooperatif.
2. Puisi a. Pengertian Puisi Dalam Puisi dan Metodologi Pengajaran, B. P Situmorang membeberkan bahwa perkataan puisi berasal dari bahasa Yunani yang juga dalam bahasa Latin poietes (Latin poeta).Mula-mula artinya pembangun, pembentuk, pembuat.Asal kata dari poieo atau poio atau 11
Novi Resmini, Nenden Sundari dan Yayah Churiyah,Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya, Bandung: UPI Press, 2006), h. 122.
14
poeo
yang
artinya
membangun,
menyebabkan,
menimbulkan,
menyair.Kemudian arti puisi semakin dipersempit mejadi hasil seni sastra, yang kata-katanya disusun menurut irama, sajak, dan kata kiasan.12 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi dimaknai sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.13 Menurut Waluyo puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mongensentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya.14 Menurut Djago Tarigan puisi anak adalah puisi yang sesuai dengan lingkungan anak-anak.Baik dari segi temanya, penggunaan bahasanya, pemakaian katanya dan berisi nilai-nilai yang bersifat mendidik.15 Puisi mampu mengungkapkan secara lebih banyak daripada sekadar apa yang tertulis dan sekaligus ditulis dan di ekspresikan lewat bahasa yang khas puisi yang lain daripada bahasa keseharian. Artinya, bahasa puisi itu singkat dan padat, dengan sedikit kata-kata mampu membangkitkan analogi atau tafsiran makna yang lebih luas.Hanya saja, untuk puisi anak intensitas keluasan makna itu tampaknya belum seluas puisi orang dewasa, karena daya jangkau imajinasi anak dalam hal pemaknaan puisi masih terbatas.Demikian juga kemampuan anak
12
Antilan Purba, Sastra Indonesia Kontemporer, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2012), h. 9. 13 Ibid.,h.10. 14 Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, (Jakarta: Grasindo, 2008), h. 108. 15 Djago Tarigan, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2003), h. 10.43.
15
dalam hal penggunaan bahasa, dilihat dari bentuk ungkapan kebahasaan puisi anak tentunya masih lebih sederhana.16 Dalam puisi anak aspek emosi selalu sejalan dengan cerapan indera.Artinya, berbagai luapan emosi anak dipengaruhi oleh tanggapan inderanya terhadap sesuatu yang ada di sekeliling karena daya jangkau imajinasi anak masih terbatas. Kemudian dalam puisi anak baik apa yang diungkapkan maupun seleksi bahasa yang dipilih, misalkan menyangkut penggunaan ungkapan dan citraan, mencerminkan perasaan dan pengalaman anak. Puisi anak, baik dalam hal bahasa maupun makna yang diungkapkan masih polos, lugas, apa adanya.17 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah pengungkapan pikiran dan perasaan seseorang ke dalam sebuah tulisan dengan menggunakan bahasa yang dipadatkan dan memperhatikan struktur fisik dan struktur batinnya.
b. Unsur-unsur Puisi a. Tema Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya.Tema mengacu pada penyair.Pembaca sedikit banyak harus mengetahui latar belakang penyair agar tidak salah menafsirkan tema puisi tersebut.18 b. Diksi Diksi adalah pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.Karena puisi adalah bentuk karya sastra
16
Ibid.,h. 313. Ibid. 18 Herman J. Waluyo, Apresiasi Puisi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 17. 17
16
yang dengan sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, kata-katanya harus dipilih secermat mungkin.19 Penggunaan diksi berbeda-beda tergantung pada tujuan akhir yang hendak dicapai seorang penulis.Untuk puisi anak diksi yang dipergunakan lebih sering bermakna denotative.Hal ini karena puisi anak harus benar-benar menggunakan bahasa anak yang sederhana dan lugas. c. Pengimajian Imaji adalah kata atau kelompok kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga: imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti yang dialami penyair.20 Artinya,
bagaimana
cara
menulis
puisi
dalam
menyuguhkan pengalaman batin kepada pembaca agar pembaca seoah-olah
ikut
melihat,
mendengar,
menyentuh,
dan
mengalami sendiri peristiwa yang dibacanya melalui puisi tersebut. d. Rasa Rasa yaitu sikap pengarang terhadap pokok permasalahan yang terkandung dalam puisinya. Rasa disebut juga sebagai emosional, misalnya: sedih, senang, marah., gembira, dll.21
19
Wahyudi Siswanto., op. cit, h. 114. Ibid.,h. 118. 21 Ibid.,h. 124. 20
17
e. Kata-Kata Konkrit Kata konkret adalah kata-kata yang dapat ditangkap dengan indra. Dengan kata konkret akan memungkinkan imaji muncul.22 Penulis dituliskan dengan kata-kata yang konkret untuk membangkitkan
imajinasi
pembaca,
kata-kata
harus
diperjelas.Penggunaan kata-kata konkrit bukan hanya nyata dan jelas, tetapi juga padat. f. Rima/Bunyi Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang pada puisi.Dalam kepustakaan Indonesia, ritme atau irama adalah turun naiknya suara secara teratur, sedangkan rima atau sajak adalah persamaan bunyi.23Rima dapat menjadikan puisi lebih indah dan menjadikan makna lebih kuat. g. Nada dan Suasana Nada dalam puisi
adalah sikap penyair terhadap
pembacanya.Dari sikap itu terciptalah suasana puisi.Ada puisi bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, sungguh-sungguh, patriotic, belas kasih (memelas), takut, mencekam, santai, masa bodoh, pesimis, humor, mencemooh, kharismatik, dan sebagainya.24 h. Amanat Puisi Amanat, pesan atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi.Amanat dirumuskan sendiri oleh pembaca.Sikap dan pengalaman pembaca sangat berpengaruh kepada amanat puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap 22
Ibid.,h. 119. Djago Tarigan., op. cit, h. 10.48. 24 Herman J. Waluyo., op. cit, h. 37. 23
18
suatu hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca, amanat tidak dapat lepas dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair.25
c. Langkah-Langkah dalam Menulis Puisi Dalam pembuatan puisi tidak langsung menulis puisi pada media yang akan digunakan, tetapi juga harus mempunyai tahap-tahap menulis puisi dengan baik dan benar. Berikut adalah langkah-langkah dalam menuls puisi:26 a. Amati objek/sesuatu yang akan ditulis. b. Menentukan tema. c. Menulis tema tersebut menjadi judul puisi. d. Mengembangkan menjadi sebuah puisi. e. Menyusun tiap kalimat berurutan kebawah, satu baris berisi satu kalimat yang tidak terlalu panjang. f. Jika ada kalimat yang panjang, perpendek dengan membuang kata tugas satu menjadi kalimat inti. g. Mencari kalimat atau kata yang bisa diganti dengan kata yang memiliki intensitas makna lebih kuat dan lebih imajinatif. h. Memperbaiki kata tiap kalimat jika dianggap masih kurang memenuhi keindahan bunyi dan boleh juga mempergunakan gaya bahasa.
3. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau pengantar.Association for Education and Communication Technology
25
Ibid.,h. 40. Ibid., h. 11.33.
26
19
(AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instructional.27 Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.28 Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif.29 Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Fungsi Media Pembelajaran Media mempunyai fungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan 27
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.1. Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung, 2007), h.65. 29 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2012), h.7. 28
20
pengelaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep komplek dan abstrak menjadi sederhana, konkret, dan mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap anak terhadap materi pembelajaran.30
c. Kriteria Pemilihan Media Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, diantaranya yaitu:31 1. Media yang dipilih selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. 3. Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi siswa. 4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan. 5. Media yang dipilih dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang inin
30 31
Basyiruddin Usman., op.cit., h. 21. Ibid.
21
dicapai oleh seorang pendidik dengan pertimbangan kondisi dan keterbatasan yang ada dalam lingkungan pembelajaran.
d. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Dalam kamus Bahasa
Inggris
perististilahan
lingkungan
ini
cukup
beragam
diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environtment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada disekitar atau sekeliling.32 Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki
makna
dan
memberikan
pengaruh
tertentu
kepada
33
individu. Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang ada disekitar anak-anak merupakan salah satu sumber belajar
yang dapat
dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumber belajar yang tersedia dilingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Pembelajaran di luar kelas bertujuan untuk mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kreativias mereka seluas-
32
Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013), h. 2. 33 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.195.
22
luasnya di alam terbuka.Selain itu, kegiatan belajar mengajar di luar kelas juga bertujuan memberikan ruang kepada mereka untuk mengembangkan inisiatif personal mereka.34 Lingkungan yang berada sekitar kita baik sekolah maupun luar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar.Media lingkungan merupakan media yang ekonomis, namun dapat digunakan untuk hasil yang
maksimal.
dibandingkan
Media
dengan
ini
memiliki
media-media
lain,
banyak salah
kelebihan satunya
jika dapat
menghilangkan kejenuhan siswa karena terus belajar di ruangan kelas. Belajar di alam seitar tentunya akan lebih menyenangkan dan menimbulkan motivasi belajar yang lebih tinggi bagi para siswa. Hal ini tentunya akan menghasilkan dampak yang positif bagi pembelajaran.35 Untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajarmengajar, salah satu hal yang sangat disarankan adalah digunakannya media yang bersifat langsung dalam bentuk realita, dengan begitu akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan keterampilan tertentu.36 Seiring dengan perkembangan zaman, guru dituntut untuk lebih inovatif dalam menghadirkan proses pembelajaran yang memiliki nuansa menyenangkan sehingga mampu mengikat hati para siswanya untuk belajar. Menggunakan media lingkungan dalam proses pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu jalan untuk mendukung hal tersebut. Belajar sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan itu akan lebih mengena bila dibandingkan dengan belajar sesuatu yang abstrak. 34
Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas, ( Jogjakarta: Diva Press, 2012), h.22. 35 Basyiruddin Usman., op.cit., h. 109. 36 Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2003), h. 118.
23
Media lingkungan ini memberikan alternatifcara pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia dengan cara membangun makna atau dengan melibatkan lebih banyak indra penglihatan, indra pendengaran, indra perabaan, indra penciuman pada siswa dan memberikan pengalaman yang lebih berkesan (karena mengalami sendiri) tentang materi pelajaran. Pemanfaatan media lingkungan dalam materi menulis puisi yang dimaksud yaitu siswa diarahkan untuk belajar diluar kelas, menulis puisi dengan cara melihat objek di lingkungan sekolah secara langsung. Mengamati, merenungkan, berfikir, dan berimajinasi menurut objek yang mereka senangi. Menurut Purwanto, manfaat pembelajaran puisi diluar kelas (lingkungan) adalah sebagai berikut:37 1.
Mendekatkan pembelajar dengan objek pembelajaran. Materi pembelajaran akan mudah diterima oleh pembelajar karena objek belajar yang bersifat konkret sehingga siswa tidak hanya mengirangira objek pembelajaran berdasarkan imajinasinya semata.
2.
Dapat mengatasi kejenuhan siswa berkreasi membuat puisi. Belajar didalam
ruangan
dalam
jangka
waktu
yang
lama
akan
menyebabkan siswa (juga guru) merasa jenuh. Hal ini disebabkan kurangnya variasi pandangan dan objek yang dipelajarinya. Membuat puisi memerlukan suatu kondisi yang tenang dan inspiratif. Jika kegiatan itu hanya dilakukan dalam suatu ruang dengan pandangan yang terbatas, maka siswa akan merasa kurang nyaman. Kalau keadaan ini berlangsung relatif lama atau dalam tingkat keseringan yang tinggi, maka tidak menutup kemungkinan siswa akan merasa jenuh yang berakibat tidak berkembangnya keinginan siswa untuk lebih kreatif membuat puisi. Agar siswa 37
Husamah.,op.cit., h. 28.
24
tidak merasa jenuh, guru perlu mengajak siswa belajar di luar ruang kelas. 3.
Dapat meningkatkan kreativitas siswa. Dengan melihat langsung objek
pembelajaran
dan
didukung
suasana
alam
terbuka
menjadikan siswa lebih kreatif dalam membuat puisi. Hal ini disebabkan siswa dengan mudah menemukan inspirasi. 4.
Dapat meningkatkan kebersamaan dan kesetiakawanan siswa. Siswa yang mengerjakan tugas guru di luar ruang kelas akan terlihat lebih aktif dan agresif. Tampak kebersamaan dalam mengerjakan tugas.
5.
Memberikan inspirasi kepada pembelajar untuk menemukan gambaran nyata tentang objek yang akan dituangkan dalam puisinya sekaligus memotivasi pembelajar untuk lebih produktif membuat puisi. Hal ini dapat menyebabkan keyakinan siswa yang tinggi bahwa membuat puisi itu tidaklah sulit. Jika kesadaran ini telah tertanam pada siswa, maka peran guru tinggal memotivasi kepada siswa untuk menciptakan puisi dalam berbagai peristiwa.
e. Langkah-Langkah Pemanfaatan Lingkungan sebagai Media Pembelajaran a. Langkah Persiapan Ada beberapa prosedur yang harus ditempuh pada langkah persiapan ini, antara lain: 1. Guru menentukan tujuan belajar yang diharapkan dicapai oleh para siswa, kemudian siswa diberitahu tujuan dari pembelajaran tersebut agar siswa mengerti tujuan yang akan dilakukannya.
25
2. Menentukan cara belajar siswa pada saat pembelajaran dilakukan, sehingga siswa dapat bekerja dengan baik dan dapat mengerjakan sesuai dengan yang diharapkan. 3. Menentukan objek yang akan diamati atau dikunjungi. Dalam hal ini guru menentukan objek yang sekiranya cocok untuk pembelajaran menulis puisi. b. Langkah Pelaksanaan Pada langkah ini adalah melakukan kegiatan belajar ditempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Dalam tahap pelaksanaan, siswa dalam menulis puisi dapat mengungkapkan apa yang dilihat, apa yang dirasakan oleh siswa, kemudian dituangkan dalam bentuk puisi. c. Langkah Tindak Lanjut Setelah melakukan apa yang sudah ditugaskan oleh guru, maka siswa diharapkan kembali ke kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar.38 Dalam kelas guru melihat hasil menulis puisi siswa, agar seluruh siswa mengetahui kesalahan yang ditulisnya maka guru meminta siswa untuk membacakan hasil puisi tersebut.
f.
Keuntungan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Media Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki
keuntungan, yaitu:39 1. Menghemat biaya. 2. Praktis dan mudah dilakukan. 3. Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pembelajaran menjadi lebih konkret, tidak verbalistis.
38 39
Ibid., h. 12-15 Ibid., h. 10
26
4. Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Untuk mendukung penelitian ini, berikut dikemukakan hasil peneliitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.Penelitian tentang
menulis
dengan
menggunakan
media
sudah
banyak
dilakukan.Namun demikian, penelitian ini masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut.Beberapa penelitian terdahulu yang membahas peningkatan keterampilan menulis puisi, antara lain Dewi Anjani (2014) dan Irma Rosidah (2013). Dewi Anjani
(2014) dalam penelitiannya
yang berjudul
“Kemampuan Menulis Puisi Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas V di SDN Pondok Cabe Ilir I Pamulang” disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual untuk materi puisi dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil menulis puisi siswa yaitu mencapai 71,78. Dan ketuntasan kriteria minimal mencapai nilai KKM sebanyak 28 orang, atau 73,78%. Itu artinya siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi melalui langkah-langkah penulisan puisi, serta aktivitas belajar siswa yang sangat baik ditunjukkan, antara lain dalam proses pembelajaran siswa dapat berinteraksi langsung dengan keadaan lingkungan luar dalam membuat sebuah puisi yaitu mengembangkan daya imajinasi siswa dan ditulis dalam bentuk sebuah puisi, serta siswa dapat sangat aktif dalam proses Tanya jawab mengenai materi puisi, dikarenakan pembelajaran menulis puisi
diterapkan
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
kontekstual, yaitu dengan cara mengaitkan materi yang dikaitkan dengan situasi dunia anak.
27
Irma Rosidah (2013) dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Penerapan Teknik Pengamatan Objek Langsung Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V MIN 6 Gandaria Jagakarsa Tahun Pelajaran 2012/2013” disimpulkan bahwa teknik pengamatan objek langsung berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V MIN 6 Gandaria Jagakarsa Jakarta Selatan.Hal ini dapat dilihat dari perbandingan rata-rata hasil pretest – posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata pretest yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 73,26. Sementara itu rata-rata pretest
yang diperoleh kelas kontrol
yaitu 74,56. Setelah dilakukan tindakan pada kedua kelas, maka diperoleh rata-rata posttest kelompok eksperimen yaitu 85,65, sedangkan rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 76,91. Demikian juga berdasarkan hasil perhitungan uji-t pada skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari perhitungan pada kelompok kontrol dihasilkan nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi (0,329>0,05). Pada kelompok eksperimen dihasilkan nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0,006 < 0,05) berarti hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.
C. Kerangka Berpikir Hasil kerangka berpikir dalam penelitian ini didasarkan pada hasil identifikasi masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Adapun kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat melalui bagan alur penelitian di bawah ini:
28
Bagan Alur Penelitian Keterampilan menulis puisi adalah suatu keterampilan yang sulit
Minat siswa dalam menulis puisi masih kurang
Kurangnya imajinasi siswa dalam menulis puisi
Belum menggunakan media yang tepat untuk memotivasi siswa dalam menulis puisi
Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran
Pembuatan istrumen penelitian dan bahan ajar
Uji coba dan analisis hasil uji coba istrumen
Pretest (pratindakan)
Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran di kelas eksperimen
Posttest (pascatindakan)
Analisis data dan penarikan kesimpulan
Penerapan metode ceramah di kelas kontrol
29
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan, maka dapat diajukan sebuah hipotesis penelitian bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas V di MIN 15 Bintaro.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V mata pelajaran Bahasa Indonesia di MIN 15 Bintaro yang berlokasi di Jalan Mawar I No. 73 RT. 002/013, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015, yaitu dari bulan Februari sampai bulan Mei tahun 2015. Dan waktu pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2015 – 14 Mei 2015.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan
untuk
mengetahui
pengaruh
variabel
independen
(treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain (selain variabel treatment) yang mempengaruhi variabel dependen.1 Metode penelitan yang dilakukan pada penelitian ini dikategorikan sebagai eksperimen semu (Quasi Experiment)”. Hal ini dikarenakan kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.2
1
Sugiyono, Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Bandung : Alfabeta, 2014) cet.2, h. 160. 2 Ibid., h. 168.
30
31
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.3 Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pretest) dengan tes yang sama. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan. Kemudian pertemuan selanjutnya kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan seperti biasanya. Selanjutnya, kedua kelompok di tes dengan tes yang sama sebagai tes akhir (posttest). Hasil kedua tes akhir diperbandingkan (di uji perbedaannya), demikian juga antara tes awal dan tes akhir pada masing-masing kelompok. Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir pada kelompok eksperimen menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.4 Pemilihan metode eksperimen ini dilakukan karena peneliti ingin mengetahui secara pasti pengaruh pemanfaatan lingkungan terhadap kemampuan menulis puisi siswa di dua kelompok sampel yang dijadikan penelitian. Adapun urutan desain penelitian terlihat jelas pada tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design5 Kelompok/
Pretest
Treatment
Posttest
Kelas E
X
K 3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet.8, h.79 4 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.7, h. 204-205. 5 Sugiyono. loc. cit.
32
Keterangan
:
E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol : Pretest Kelas Eksperimen : Posttest Kelas Eksperimen : Pretest Kelas Kontrol : Posttest Kelas Kontrol X : Perlakuan kelas dengan pemanfaatan lingkungan sebagai media
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah yang generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.6 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MIN 15 Bintaro dengan populasi sarannya adalah seluruh kelas 5 di sekolah yang sama. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.7 Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan data berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya.8 Penentuan sampel dilakukan dengan memilih dua kelas yang memiliki kesamaan
karakter,
baik
dari
aspek
kognitif,
afektif,
dan
psikomotoriknya. Jumlah seluruh kelas V di MIN 15 Bintaro
6
Sugiyono, Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi, Op. cit, h.
62. 7
Ibid., hlm. 63 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet.6, h. 116. 8
33
berjumlah tiga kelas. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel yaitu pada siswa kelas VB dan VC MIN 15 Bintaro.
D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.9 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu: 1. Variabel independen (X) yaitu pemanfaatan lingkungan sebagai media 2. Variabel dependen (Y) yaitu keterampilan menulis puisi
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang ada di sekolah pada tahap pendahuluan (observasi awal).
2. Wawancara Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara berstruktur, yaitu pewawancara sudah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. 9
Wawancara
dilakukan
pada
guru
yang
dalam
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 3.
34
pelaksanaannya pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Kemudian wawancara dengaan siswa kelas VB di akhir penelitian guna mengetahui seberapa jauh kebermanfaatan penelitian yang telah dilaksanakan.
3. Tes Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes (pretest dan posttest). Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus ditanggapi dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Teknik pengumpulan data dengan tes akan memberikan informasi tentang karakteristik seseorang atau sekelompok orang. Karakteristik ini bisa berupa kemampuan atau keterampilan seseorang. Tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan lingkungan terhadap keterampilan menulis puisi siswa. Pretest dan posttest ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dan akhir siswa. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum mendapat perlakuan. Penilaian kemampuan menulis puisi pada siswa meliputi aspek: (1) kesesuaian isi puisi dengan tema dan judul, (2) pilihan kata (diksi), (3) pengimajian, dan (4) nada dan suasana. Berikut tabel skor penilaian menulis puisi: Tabel 3.2 Format Penilaian Menulis Puisi
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
2
Skor 1
Maksimal 25
35
dengan tema dan
5
judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
25
3
Pengimajian
5
25
4
Nada dan Suasana
5
25 100
Jumlah
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Menulis Puisi No.
Aspek
Patokan
Skor
Penilaian 1.
Kesesuaian isi Isi puisi sangat sesuai dengan tema puisi tema
5
dengan dan judul dan Isi puisi sesuai dengan tema dan judul
4
Isi puisi cukup sesuai dengan tema dan
3
judul judul Isi puisi kurang sesuai dengan tema
2
dan judul Isi puisi tidak sesuai dengan tema dan
1
judul 2.
Pilihan (Diksi)
Kata Pilihan
kata
sangat
sesuai,
dan
5
Pilihan kata yang digunakan sesuai,
4
menimbulkan keindahan
dan menimbulkan keindahan Pilihan kata yang digunakan cukup
3
sesuai, menimbulkan keindahan Pilihan kata yang digunakan kurang sesuai,
dan
kurang
menimbulkan
2
36
keindahan Pilihan kata yang digunakan tidak sesuai,
dan
kurang
1
menimbulkan
keindahan 3.
Pengimajian
Kata-kata sesuai
yang
dan
digunakan
sangat
menimbulkan
imaji
5
pembaca Kata-kata yang digunakan sesuai dan
4
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata yang digunakan
cukup
3
Kata-kata yang digunakan kurang
2
menimbulkan imaji pembaca
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata
yang
digunakan
tidak
1
dan Terdapat pilihan kata yang sangat
5
menimbulkan imaji pembaca 4
Nada Suasana
mampu
mengungkapkan
sikap
pengarang pada pembaca Terdapat pilihan kata yang mampu
4
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Terdapat pilihan kata yang cukup mampu
mengungkapkan
3
sikap
pengarang pada pembaca Pilihan
kata
kurang
mampu
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca
2
37
Pilihan
kata
tidak
mampu
1
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Keterangan: 5 = Sangat Sesuai 4 = Sesuai 3 = Cukup Sesuai 2 = Kurang Sesuai 1 = Tidak Sesuai
F. Validitas Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes menulis puisi. Oleh karena itu, validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi. Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement expert). Setelah instrumen di konstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli dengan cara meminta pendapat tentang istrumen yang telah disusun itu.10 Dalam hal ini, ahli yang diminta pendapatnya adalah Makyun Subuki, M. Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia sekaligus dosen pembimbing dan Rosida Erowati, M. Hum sebagai dosen bidang pembelajaran Bahasa Indonesia.
G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji hipotesis. Teknik analisis data yang ditetapkan 10
Ibid, h.352
38
dalam penelitian ini adalah analisis uji-t yang dibantu dengan program SPSS 22 for Windows. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogentitas guna mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal dan mempunyai ragam homogen atau tidak. Adapun langkahlangkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui sebaran data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 22 for Windows. Sebuah syarat data berdistribusi normal apabila nilai signifikansi (2-tailed) yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih besar dari tingkat alpha 5% (signifikansi > 0,05).
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah sampelsampel tersebut berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis One-Way ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji homogenitas menggunakan uji levene statistic. Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 22 for Windows. Kriteria pengujian homogenitas adalah jika probabilitas > 0,05 , maka varians dinyatakan homogen.
39
c. Uji Hipotesis Setelah
dilakukan
pengujian
populasi
data
dengan
menggunakan normalitas dan homogenitas, apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis dengan uji-t. Uji-t ini digunakan untuk menguji nilai rata-rata dari kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan atau tidak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 22 for Windows untuk menghitung uji-t dengan uji Paired Sample T Test. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Jika probabilitas > 0,05 maka
diterima. Artinya tidak ada
perbedaan pada keadaan awal dan akhir. Jika probabilitas < 0,05 maka
ditolak. Artinya ada perbedaan
pada keadaan awal dan akhir. Taraf signifikansi uji sampel bebas Paired-Samples T Test adalah 0,05 sedangkan convidence interval 95%. Uji hipotesis dengan kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikansi antara dua populasi dengan melihat rata-rata kedua sampelnya. Populasi yang diuji adalah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dari hasil skor posttest.
H. Hipotesis Statistik Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis statistik sebagai berikut: : :
40
Keterangan: : Tidak terdapat pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran terhadap keterampilan menulis puisi siswa. : Terdapat pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran terhadap keterampilan menulis puisi siswa. : Keterampilan menulis puisi siswa menggunakan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. : Keterampilan menulis puisi siswa tidak menggunakan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MIN 15 Bintaro Sebelum lahirnya MIN Bintaro, ada proses perjuangan yang cukup panjang yang melibatkan guru, orang tua siswa dan warga sekitar tempat berdirinya MIN Bintaro, yaitu di kelurahan Bintaro Kecamatan Peasanggrahan. MIN Bintaro sebelumnya merupakan Kelas Jauh ( KJ ) dari MIN Petukangan Selatan. Sejak berdirinya pada tahun 1996 MIN Bintaro dan MIN Petukangan Selatan di pimpin oleh satu orang kepala madrasah. Baru pada tahun 2004 MIN Bintaro dinyatakan mandiri berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta. Sejak tahun 2004 MIN Bintaro mandiri dan dipimpin oleh kepala Madrasahnya, bapak Asim S. Ag. Ada perjuangan yang tidak boleh dilupakan, beberapa orang guru yang boleh dikatakan penggagas berdirinya MIN Bintaro, yang pada waktu itu menjadi guru dan kepala madrasah di MIN Petukangan Selatan, yaitu bapak Abd. Rosyid, Bapak A. Taufiqillah, dan bapak Muhimin, merekalah yang berulang kali mengusulkan agar dibangun gedung untuk MIN Bintaro. Setelah berdirinya gedung untuk MIN Bintaro, mereka jualah yang berjuang mencari siswa, membersihkan gedung dari semak belukar, dan yang lebih berat lagi menyelesaikan sengketa jalan menuju MIN Bintaro, Antara Depag, warga sekitar dan ahli waris masing mengklaim tanah milik mereka.Secara berurutan, kepala sekolah yang pernah memimpin MIN Bintaro adalah sebagai berikut: : 1997 – 1999
1. Drs. Abdul Rosyid
41
42
2. H. Moh. Noor Hasan
: 2000 – 2004
3. Asim, S. Ag
: 2004 – 2008
4. Drs. H. Cecep Suhendi
: 2008 – 2009
5. Drs. H. Abd. Hay
: 2009 – 2010
6. A. Taufiqillah, S. Ag
: 2010 - Sampai sekarang
2. Visi dan Misi MIN 15 Bintaro a. Visi Terwujudnya lembaga pendidikan dasar yang kompeten dalam pembinaan imtaq serta berkualitas dalam pengembangan ilmu, sejalan kemajuan IPTEK. b. Misi 1) Menanmkan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia melalui pengamalan ajaran agama 2) Mengoptimalkan proses KBM dan Bimbingan Keagamaan. 3) Mengembangkan
pengetahuan
dibidang
IPTEK,
bahasa,
olahraga dan seni, sesuai dengan bakat, minat serta potensi siwa 4) Mengoptimalkan
SDM
demi
terwujudnya
output
yang
berkualitas 5) Memanfattkan kemajuan IPTEK sebagai media dan sumber pembelajaran 6) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan masyarakat
3. Sarana dan Prasarana 1) Ruang Kelas 15 lokal 2) Ruang Kepala Madrasah 3) Ruang Guru
43
4) Ruang Tata Usaha 5) Ruang Laboratorium IPA 6) Ruang Laboratorium Komputer 7) Ruang Laboratorium Bahasa 8) Ruang Pespustakaan 9) Ruang UKS 10) Ruang Toilet Guru 11) Ruang Toilet Siswa
4. Kegiatan Ekstrakulikuler 1) Marching Band 2) Pramuka 3) Marawis 4) Kaligrafi 5) TUB 6) Dokter Kecil 7) Futsal 8) MIPA
B. Deskripsi Kegiatan Penelitian Kegiatan penelitian ini diawali dengan melakukan pertemuan langsung dengan pihak sekolah MIN 15 Bintaro pada tanggal 23 Februari 2015, yakni dengan A. Taufiqillah selaku kepala sekolah, dan Lathifatul Amanati selaku guru bahasa indonesia. Adapun yang didiskusikan meliputi: 1. Peneliti meminta izin untuk penelitian di MIN 15 Bintaro kepada A. Taufiqillah selaku kepala sekolah. 2. Peneliti mengajukan media yang akan diterapkan dalam penelitian tersebut, yakni pemanfaatan alam sebagai media pembelajaran.
44
3. Peneliti mengajukan alokasi waktu yang dibutuhkan sebanyak empat kali pertemuan untuk dua kelas. 4. Peneliti memberikan model evaluasi pembelajaran atau penilaian dengan bentuk instrumen. 5. Peneliti bersama dengan kepala sekolah dan guru bahasa Indonesia menyepakati waktu yang tepat untuk pelaksanaan penelitian sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di MIN 15 Bintaro yang beralamat Jalan Mawar I No. 73 RT. 002/013, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kelas pelaksanaan penelitian adalah kelas VB yang berjumlah 36
orang dan kelas VC yang berjumlah 36 orang. Penelitian
dilaksanakan pada semester 2 (Dua) Tahun Pelajaran 2014/2015. Langkah selanjutnya yaitu peneliti melaksanakan penelitian pada tanggal 4 mei 2015 – 14 mei 2015. Data penelitian yang diberikan berupa lembar kerja siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian data hasil tes keterampilan menulis puisi diubah kedalam bentuk bahasa tulis (transkrip) berupa larik-larik puisi yang diubah kedalam bentuk angka-angka sehingga data yang diperoleh dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan statistik. Skala nilai dapat dilihat dari deskripsi kriteria penilaian keterampilan menulis puisi yang terdapat di lampiran.
1. Deskripsi Kegiatan Tes Awal Pemberian tes awal (pretest) pada kelas VB dilakukan pada tanggal 4 mei 2015, sedangkan pada kelas VC dilakukan pada tanggal 5 mei 2015. Sebelum kedua kelas diberikan perlakuan/tindakan yang berbeda, peneliti memberikan pretest berupa soal essay. Setiap siswa hanya diminta untuk membuat puisi dengan tema yang telah ditentukan,
45
tetapi judul boleh bervariasi. Pretest pada kelas VB dan VC dilakukan tanpa media apapun untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Hasil pretest tersebut kemudian dihitung oleh peneliti dan hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan menulis puisi kelas VB lebih rendah dibandingkan rata-rata kelas VC. Akan tetapi persebaran data yang mendapatkan nilai rendah dan sedang masih seimbang, sehingga data dari kedua kelompok dinyatakan normal dan homogen. Data yang normal dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas pretest dengan menggunakan SPSS 22 for Windows. Karena data pretest dinyatakan normal dan homogen, maka peneliti selanjutnya dapat menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen peneliti memilih kelas VB sedangkan untuk kelompok kontrol peneliti memilih kelas VC.
2. Deskripsi Kegiatan Tes Akhir (Posttest) a. Deskripsi Kegiatan Tes Akhir (Posttest) di Kelas Eksperimen Pemberian posttest keterampilan menulis pada kelas eksperimen dimaksudkan untuk melihat pencapaian pembelajaran menulis puisi dengan
pemanfaatan
lingkungan
sebagai
media
pembelajaran.
Pembelajaran menulis puisi dikelas eksperimen dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai media pembelajaran, dengan tujuan agar siswa dapat meningkatkan kreatifitasnya dalam menulis puisi. penerapan pemanfaatan lingkungan dimulai dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian mereview pengetahuan yang dibutuhkan. Pada pertemuan yang dilakukan di kelas eksperimen, peneliti melakukan apersepsi dengan menyampaikan terlebih dulu unsur-unsur pembentuk puisi agar siswa dapat membuat puisi sesuai dengan ketentuan unsur-unsur puisi tersebut.
46
Kemudian pada pertemuan selanjutnya, siswa mengerjakan soal yang diberikan, yaitu siswa diminta untuk membuat puisi dengan tema yang telah ditentukan, tetapi judul boleh bervariasi. Pemberian tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 12 mei 2015. Pembelajaran menulis puisi pada kelas eksperimen yaitu dengan pemanfaatan media lingkungan, siswa diarahkan untuk belajar di luar kelas. Kemudian siswa langsung berpencar mencari lokasi yang nyaman yang dirasa dapat membantu mengembangkan imajinasi mereka dalam menulis puisi, dengan cara mengamati, merenungkan, berpikir, atau berimajinasi menurut objek yang mereka senangi. Setelah siswa selesai menulis puisi, siswa diarahkan untuk kembali ke kelas kemudian peneliti meminta sebagian siswa untuk membacakan puisi tersebut di depan teman-temannya. Di kelas eksperimen memiliki antusiasme yang tinggi dalam membuat puisi karena mereka dapat secara bebas menulis puisi diluar kelas dengan memanfaatkan lingkungan yang ada untuk menuangkan imajinasi mereka. Pada posttest ini mengalami peningkatan yang cukup baik.
b. Deskripsi Kegiatan Tes Akhir (Posttest) di Kelas Kontrol Pemberian posttest keterampilan menulis puisi pada kelas kontrol dimaksudkan
untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran
menulis puisi dengan pembelajaran konvensional. Pada pertemuan yang dilakukan di kelas kontrol peneliti juga menyampaikan unsurunsur pembentuk puisi agar siswa dapat membuat puisi sesuai dengan ketentuan unsur-unsur puisi tersebut tetapi dengan metode ceramah. Kemudian pada pertemuan selanjutnya, siswa mengerjakan soal yang diberikan, yaitu siswa diminta untuk membuat puisi dengan tema yang telah ditentukan, tetapi judul boleh bervariasi akan tetapi tidak
47
memanfaatkan lingkungan sebagai media seperti yang dilakukan pada kelas eksperimen, jadi pada kelas kontrol ini tetap mengerjakan puisi didalam kelas. Pemberian tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dilakukan pada tanggal 14 mei 2015. Di kelas kontrol terlihat ada beberapa siswa yang masih kebingungan dalam menuangkan ide, sedangkan siswa yang sudah bisa membuat puisi tersebut merupakan siswa yang sudah paham sehingga mampu mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Setelah siswa selesai menulis puisi, peneliti meminta sebagian siswa untuk membacakan puisi tersebut didepan temantemannya Di kelas kontrol, siswa terlihat sangat jenuh karena selama tiga kali pertemuan siswa hanya menulis puisi di dalam kelas. Mereka menganggap membuat puisi adalah hal yang membosankan.
C. Deskripsi Hasil Penelitian Kelompok
eksperimen
merupakan
kelompok
yang
melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa memanfaatkan lingkungan sebagai media. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan untuk satu kelas. Adapun materi yang diberikan adalah mengenai pengertian puisi bebas dan unsur puisi. Setelah kedua kelompok diberi perlakuan, pertemuan berikutnya peneliti memberikan soal essay posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut daftar nilai pretest dan posttest keterampilan menulis puisi yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
48
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen No
Nama
Pretest
Posttest
1
A1
65
75
2
A2
80
90
3
A3
55
65
4
A4
60
75
5
A5
60
65
6
A6
70
70
7
A7
65
75
8
A8
65
80
9
A9
70
85
10
A10
55
70
11
A11
70
80
12
A12
60
75
13
A13
75
80
14
A14
65
70
15
A15
85
90
16
A16
70
80
17
A17
70
80
18
A18
55
60
19
A19
50
70
20
A20
75
85
21
A21
70
75
22
A22
60
70
23
A23
65
75
24
A24
65
65
25
A25
70
70
26
A26
65
70
27
A27
70
75
28
A28
75
85
49
29
A29
60
65
30
A30
80
90
31
A31
60
65
32
A32
75
85
33
A33
75
85
34
A34
80
85
35
A35
65
75
36
A36
55
60
Jumlah
2415
2715
Rata-rata
67.08
75.42
Tabel 4.2 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol No
Nama
Pretest
Posttest
1
B1
65
70
2
B2
60
65
3
B3
75
75
4
B4
60
60
5
B5
60
70
6
B6
70
85
7
B7
80
80
8
B8
65
65
9
B9
75
85
10
B10
70
70
11
B11
75
70
12
B12
80
80
13
B13
80
80
14
B14
65
75
15
B15
85
80
16
B16
70
75
17
B17
75
70
50
18
B18
65
65
19
B19
70
75
20
B20
65
60
21
B21
80
80
22
B22
70
65
23
B23
70
75
24
B24
75
70
25
B25
60
65
26
B26
75
80
27
B27
60
65
28
B28
65
75
29
B29
70
60
30
B30
65
75
31
B31
70
70
32
B32
65
70
33
B33
55
55
34
B34
70
75
35
B35
60
65
36
B36
55
65
Jumlah
2475
2565
Rata-rata
68.75
71.25
1. Deskripsi Data Pretest Kelas V B dan Kelas V C Kelompok eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan menulis puisi dengan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelas yang diberi perlakuan menulis puisi tanpa menggunakan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Sebelum kedua kelompok diberikan pembelajaran menulis puisi, terlebih dahulu keduanya diberi tes awal (pretest) keterampilan menulis puisi.
51
Data yang diperoleh dari pretest kedua kelompok tersebut diolah dengan program SPSS versi 22 for Windows. Hasil pengolahan data pretest kedua kelompok tersebut dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 4.3 Data Statistik Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VB dan VC No
Kelas
N
Skor
Skor
Maksimal
Minimal
Mean
Median
Modus
1
Kelas VB
36
85
50
67.08
65.00
65
2
Kelas VC
36
85
55
68.75
70.00
70
Berdasarkan data statistik yang dihasilkan menggunakan program SPSS 22 for Windows, dapat disajikan distribusi frekuensi perolehan nilai pretest keterampilan menulis puisi kelas VB dan kelas VC. Kemudian berikut ini adalah distribusi frekuensi perolehan nilai pretest keterampilan menulis puisi kelas VB dan kelas VC.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VB Frekuensi Valid
Persen
50
1
2.8
55
4
11.1
60
5
13.9
65
9
25.0
70
8
22.2
52
75
5
13.9
80
3
8.3
85
1
2.8
36
100.0
Total
Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik 4.1 Histogram Distribusi Data Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VB Berdasarkan tabel dan histogram di atas, menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 50 ada satu orang, siswa yang mendapat nilai 55 ada empat orang, siswa yang mendapat nilai 60 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 65 ada sembilan orang, siswa yang mendapat nilai 70 ada delapan orang, siswa yang mendapat nilai 75 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 80 ada tiga orang, siswa yang mendapat nilai 85 ada satu orang. Jumlah siswa yang mengikuti pretest berjumlah 36 orang.
53
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VC Frekuensi Valid
Persen
55
2
5.6
60
6
16.7
65
8
22.2
70
9
25.0
75
6
16.7
80
4
11.1
85
1
2.8
36
100.0
Total
Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik 4.2 Histogram Distribusi Data Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VC
54
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 55 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 60 ada enam orang, siswa yang mendapat nilai 65 ada delapan orang, siswa yang mendapat nilai 70 ada sembilan orang, siswa yang mendapat nilai 75 ada enam orang, siswa yang mendapat nilai 80 ada empat orang, siswa yang mendapat nilai 85 ada satu orang. Jumlah siswa yang mengikuti pretest berjumlah 36 orang.
2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pemberian posttest keterampilan menulis puisi pada kelompok eksperimen bertujuan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran menulis puisi dengan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Sedangkan posttest pada kelompok kontrol bertujuan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Subjek kedua kelompok masing-masing berjumlah 36 siswa. Data yang diperoleh dari posttest kedua kelompok tersebut diolah dengan program SPSS 22 for Windows. Hasil pengolahan data posttest kedua kelompok dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.6 Data Statistik Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen dan Kontrol No
Kelompok
N
Skor
Skor
Maksimal
Minimal
Mean
Median
Modus
1
Eksperimen
36
90
60
75.42
75.00
75
2
Kontrol
36
85
55
71.25
70.00
70
55
Berdasarkan data statistik yang dihasilkan dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 for Windows, dapat disajikan distribusi frekuensi perolehan nilai posttest keterampilan menulis puisi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini adalah distribusi frekuensi perolehan nilai posttest keterampilan menulis puisi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen Frekuensi
Persen
Valid 60
2
5.6
65
5
13.9
70
7
19.4
75
8
22.2
80
5
13.9
85
6
16.7
90
3
8.3
36
100.0
Total
Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
56
Grafik 4.3 Histogram Distribusi Data Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 60 ada dua orang, siswa yang mendapat nilai 65 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 70 ada tujuh orang, siswa yang mendapat nilai 75 ada delapan orang, siswa yang mendapat nilai 80 ada lima orang, siswa yang mendapat nilai 85 ada enam orang, dan siswa yang medapat nilai 90 ada tiga orang. Jumlah siswa yang mengikuti posttest berjumlah 36 orang. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol Frekuensi Valid
Persen
55
1
2.8
60
3
8.3
65
8
22.2
57
70
8
22.2
75
8
22.2
80
6
16.7
85
2
5.6
36
100.0
Total
Tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Grafik 4.3 Histogram Distribusi Data Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 55 ada satu orang, siswa yang mendapat 60 ada tiga orang, siswa yang mendapat nilai 65 ada delapan orang, siswa yang mendapat nilai 70 ada delapan orang, siswa yang mendapat nilai 75 ada delapan orang, siswa yang mendapat nilai 80 ada enam orang, dansiswa yang mendapat nilai 85 ada dua orang. Jumlah siswa yang mengikuti posttest berjumlah 36 orang.
58
3. Perbandingan Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksprimen dan Kelompok Kontrol Pada pembahasan sebelumnya telah disajikan data pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut akan disajikan perbandingan data pretest dan posttest keterampilan menulis puisi antara dua kelompok tersebut.
Tabel 4.9 Perbandingan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pretest Data
Kelas V B
Posttest
Kelas V C
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
N
36
36
36
36
Nilai Tertinggi
85
85
90
85
Nilai Terendah
50
55
55
60
Mean
67.08
68.75
75.42
71.25
Median
65.00
70.00
75.00
70.00
Modus
65
65
75
65
Standar Deviasi
8227
7500
8483
7404
Dari tabel perbandingan di atas menunjukkan bahwa hasil nilai pretest kelas VB dan kelas VC nilai tertinggi 85. Kemudian perolehan nilai terendah pretest kelas VB mendapat perolehan nilai terendah 50, median 65.00, modus 65, dan standar deviasi 8227. Sedangkan kelas
59
VC mendapat perolehan nilai terendah 55, median 70.00, modus 70, dan standar deviasi 7500. Rata-rata nilai pretest kelas VB yaitu 67.08, sedangkan rata-rata pretest kelas VC yaitu 68.75. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan perolehan nilai yang berbeda, perolehan nilai pretest kelas VB lebih kecil dibandingkan perolehan nilai kelas VC. Sedangkan untuk nilai posttest, posttest kelompok eksperimen memperoleh nilai tertinggi 90, dan posttest kelompok kontrol memperoleh nilai tertinggi 85. Perbedaan perolehan nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak hanya pada nilai tertinggi maupun nilai terendah dan rata-rata nilai posttest kedua kelompok tersebut. Perolehan nilai terendah posttest kelompok eksperimen sebesar 60, median 75.00, modus 75, dan standar deviasi 8483. Sedangkan nilai terendah posttest kelompok kontrol yaitu 55, median 70.00, modus 65, dan standar deviasi 7404. Rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen mencapai angka 75,42 sedangkan ratarata nilai posttest kelompok kontrol mencapai angka 71,25. Hal tersebut menunjukkan bahwa perolehan nilai posttest kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan perolehan nilai kelompok kontrol.
D. Hasil Analisis 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data yang diperoleh akan diolah dengan uji hipotesis. Namun sebelumnya, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
60
a. Uji Normalitas Pretest dan Posttest Data pada uji normalitas ini diperoleh dari hasil pretest dan posttest keterampilan menulis puisi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kelas V MIN 15 Bintaro. Pada penelitian ini peneliti menggunakan bantuan SPSS 22 for Windows dalam menghitung uji normalitas yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Kemudian dengan bantuan SPSS 22 dihasilkan nilai sig (2-tailed) pada Kolmogorov-Smirnov yang menunjukkan normal atau tidaknya sebaran data. Syarat data berdistribusi normal apabila nilai signifikasi yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih besar dari tingkat alpha 5% (signifikansi > 0,05). Hasil uji normalitas sebaran data pretest-posttest keterampilan menulis puisi dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas VB dan Kelas VC Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Sig.
Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
Nilai Pretest VB
.128
36
.146
.966
36
.337
Pretest VC
.136
36
.091
.955
36
.149
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa data pretest pada kelas VB memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,146 sedangkan kelompok kontrol memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,091. Hal tersebut menunjukkan bahwa data pretest menulis puisi kedua kelompok tersebut dinyatakan berdistribusi normal karena nilai
61
signifikansi yang diperoleh lebih besar dari alpha 5% (0,146 dan 0,091 > 0,05). Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kolmogorov-Smirnova Statistic Nilai Pretest Eksperimen Pretest Kontrol
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
.131
36
.125
.948
36
.091
.138
36
.080
.954
36
.144
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa data posttest pada kelompok eksperimen memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,125 sedangkan kelompok kontrol memperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,080. Hal tersebut menunjukkan bawa data posttest menulis puisi kedua kelompok tersebut dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari alpha 5% (0,125 dan 0,080 >0,05). Dengan hasil perhitungan yang menunjukkan kenormalan distribusi, maka data tersebut telah memenuhi syarat untuk dianalisis.
b.
Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Setelah data dari kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan
berdistribusi normal, selanjutnya mencari nilai homogenitas varians pretest dan posttest dari dua kelompok tersebut. Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS 22 for Windows melalui uji homogentitas One-Way ANOVA. Kriteria pengujian homogenitas adalah sebagai berikut: 1. Jika probabilitas > 0,05 maka dinyatakan homogen.
diterima, artinya varians
62
2. Jika probabilitas < 0,05 maka
ditolak, artinya varians dinyatakan
heterogen. Hasil penghitungan uji homogenitas varian data (Levene Statistic) dengan program SPSS 22 for Windows dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas VB dan Kelas VC Levene Statistic
df1
.254
df2 1
Sig. 70
.616
Berdasarkan tabel penghitungan uji homogenitas dengan SPSS 22 for Windows diketahui bahwa Levene Statistic adalah 0,254 dengan nilai probabilitas 0,616. Oleh karena probabilitas > 0,05 maka diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest dari kedua sampel penelitian berasal dari kelompok yang homogen.
Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Levene Statistic .566
df1
df2 1
Sig. 70
.455
Berdasarkan tabel penghitungan uji homogenitas dengan SPSS 22 for Windows diketahui bahwa Levene Statistic adalah 0,566 dengan nilai probabilitas 0,455. Oleh karena probabilitas > 0,05 maka diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil posttest dari kedua sampel penelitian berasal dari kelompok yang homogen. Karena nilai signifikansi pretest dan posttest dari kedua kelompok lebih besar dari
63
taraf signifikansi 0,05 (5%), maka kedua sampel penelitian dinyatakan berasal dari populasi yang homogen.
2. Pengujian Hipotesis a.
Uji-t Data Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Uji-t data posttest keterampilan menulis puisi ini, bertujuan
untuk mengetahui perbedaan antara kemampuan awal dan kemampuan akhir
kelompok
tersebut.
Pengujian
hipotesis
penelitian
ini
menggunakan bantuan program SPSS 22 for Windows. Kriteria pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: 1. Jika probabilitas > 0,05 maka
diterima.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka
ditolak.
Adapun hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t terhadap hasil posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.14 Hasil Uji-t Data Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Paired Differences 95% Confidence
Mean
Std.
Interval of the
Std.
Error
Difference
Deviation
Mean
Lower
Upper
Sig. (2t
df
tailed)
Pair 1 Posttest eksperimen kontrol
4.444
10.473
1.745
.901
7.988 2.546
35
.015
64
Dari tabel di atas dapat diketahui sig (2-tailed) atau probabilitas sebesar 0,015 seddangkan taraf signifikannya sebesar 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari nilai taraf signifikansi (0,015 < 0,05). Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika probabilitas < 0,05 maka
ditolak. Maka dapat
disimpulkan, bahwa hasil uji-t pada data posttest menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan menulis puisi kelompok ekksperimen dan kelompok kontrol.
E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Interpretasi Data Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan, terlihat bahwa perolehan nilai kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan lebih tinggi dari perolehan nilai kelompok kontrol. Sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok tersebut terlebih dahulu dilakukan pretest. Pada kelompok eksperimen diperoleh skor tertinggi 85 dan skor terendah sebesar 50, rata-rata pretest kelompok eksperimen 67,08, median sebesar 70.00, modus sebesar 70, dan standar deviasi 8227. Pada kelompok kontrol diperoleh skor tertinggi 85 dan skor terendah sebesar 55, rata-rata pretest kelompok kontrol sebesar 68,75, median sebesar 70.00, modus sebesar 70 dan standar deviasi 7500. Setelah dilakukan pretest pada pertemuan pertama, kemudian kedua kelompok tersebut diberi perlakuan berbeda. Pada pertemuan ketiga, kedua kelompok tersebut diberi soal posttest. Dari hasil posttest diperoleh nilai rata-rata yang menunjukkan hasil yang berbeda. Kelompok eksperimen memperoleh skor tertinggi 90 dan skor terendah 60, rata-rata posttest kelompok eksperimen sebesar 75,28, median sebesar 75.00, modus sebesar 75, dan standar deviasi 8614. Sedangkan kelompok kontrol memperoleh skor tertinggi 85 dan skor terendah 60,
65
rata-rata posttest kelompok kontrol sebesar 71,25, median sebesar 70.00, modus sebesar 70, dan standar deviasi 7404. Dari hasil posttest menunjukkan bahwa rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata posttest kelompok kontrol. Hal tersebut juga ditunjukkan oleh uji-t skor posttest keterampilan menulis puisi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian uji-t skor posttest ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak dalam proses pembelajaran antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Nilai yang diperoleh dari hasil posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan taraf signifikansi 5% dan df 35 yaitu sebesar 0,015. Perhitungan uji-t tersebut menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi, maka
ditolak. Artinya rata-rata kemampuan awal dan
kemampuan akhir siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam menulis puisi adalah berbeda.
2. Pembahasan Data yang telah di interpretasikan diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan awal dan kemampuan akhir pada kelompok eksperimen dalam menulis puisi. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan kemampuan awal dan kemampuan akhir dalam menulis puisi. Hal ini terjadi karena ada perbedaan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Pada kelompok eksperimen menggunakan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak menggunakan pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran.
66
a. Deskripsi Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas eksperimen dan kontrol maka diperoleh hasil awal (pretest) dan hasil akhir (posttest). Berikut ini akan dideskripsikan keterampilan menulis puisi siswa masing-masing pretest dan posttest dari kedua kelompok penelitian. 1. Pretest Menulis Puisi Siswa Kelas V B Berikut ini merupakan contoh dari hasil pretest menulis puisi siswa di kelas eksperimen: Nama
: Ravika Audia Prastiwi
Judul Puisi
: Sawah Yang Hijau
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
V
2
Skor 1
Maksimal 25
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
3
Pengimajian
5
V
20
4
Nada dan suasana
5
V
20
Jumlah
15
80
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Ravika Audia Prastiwi, judul dan isi puisi sudah sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Sawah yang Hijau” di atas termasuk kategori sangat baik. Isi puisi tersebut menggambarkan
tentang keindahan sawah
yang menyejukkan.
Kemudian dengan pemilihan kata y ang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan
67
dalam puisi yang terdapat pada penggalan: hamparan sawah untuk menunjukkan betapa luasnya sawah tersebut. Kemudian terdapat pengimajian yang baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca yang terdapat pada penggalan “burung-burung berkicau”, “hewan-hewan bersenda gurau”. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini adalah senang dan kagum. Mendeskripsikan bagaimana keindahan sawah yang sejuk seolah-olah mengajak kita untuk merasakannya.
Nama
: Sinta Amelia Prastiwi
Judul Puisi
: Pohon
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
V
2
Skor 1 25
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
20
3
Pengimajian
5
V
20
4
Nada dan suasana
5 Jumlah
V
15 80
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Sinta Amelia Prastiwi, judul dan isi puisi sudah sangat sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Pohon” di atas termasuk kategori sangat baik. Isi puisi tersebut menggambarkan suasana sejuk serta manfaat pohon yang begitu banyak. Kemudian dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan sangat sesuai dengan situasi yang digunakan
68
dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: angin yang membuatmu berayun untuk menunjukkan pohon yang bergoyang-goyang dengan bantuan angin. Kemudian terdapat pengimajian yang baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini terdapat pada penggalan: kau sangat rindang; sejuk dirimu. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini termasuk dalam kategori cukup, nada dalam puisi ini adalah senang dan kagum. Menggambarkan perasaan yang kagum karena pohon yang sangat bermanfaat untuk melindungi makhluk hidup.
Nama
: Nida Wafiq Haifa
Judul Puisi
: Sekolahku
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
V
2
Skor 1 20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
15
3
Pengimajian
5
V
15
4
Nada dan suasana
5
V
15
Jumlah
65
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Nida Wafiq Haifa, judul dan isi puisi sudah sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Sekolahku” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan tentang tempat untuk menuntut ilmu, yaitu sekolah. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai
69
dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: menahan hujan, untuk menunjukkan tempat yang nyaman dan melindungi dari hujan. Kemudian terdapat pengimajian yang cukup, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini terdapat pada penggalan: gedungmu kokoh berdiri. Nada yang terdapat pada puisi ini dalam kategori cukup.
Nama
: Aulia Dinda Fitriani
Judul Puisi
: Kupu-Kupu
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
V
2
Skor 1 20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
15
3
Pengimajian
5
V
15
4
Nada dan Suasana
5
V
15
Jumlah
65
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Aulia Dinda Fitriani, judul dan isi puisi sudah sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Kupu-Kupu” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan tentang seseorang yang terpesona dengan keindahan kupu-kupu. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi. Kemudian terdapat pengimajian yang cukup, yang menggambarkan
70
kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini terdapat pada penggalan: dirimu sangat indah dan mempesona. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini adalah santai.
Nama
: Muhammad Arden F. S
Judul Puisi
: Matahari
No
1
Aspek yang
Bobo
dinilai
t
Kesesuaian isi
Kualifikasi 5
4
3
2
V
Skor 1 15
5
puisi dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
3
Pengimajian
5
4
Nada dan suasana
5 Jumlah
V V
10 15
V
10 50
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Muhammad Arden F. S, judul dan isi puisi sudah cukup sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Matahari” di atas termasuk kategori cukup. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan kurang bervariasi dan kurang dikembangkan. Kemudian terdapat pengimajian yang cukup menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini terdapat pada penggalan: menerangi bumi. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini dalam kategori kurang, karena penulis
71
kurang menggambarkan suasana dalam puisi tersebut. Sehingga pembaca kurang ikut merasakannya.
2. Pretest Menulis Puisi Siswa Kelas V C Nama
: Astrid Rasyid
Judul Puisi
: Sekolahku
No
Aspek yang dinilai Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
2
V
Skor 1
Maksimal 25
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
3
Pengimajian
5
4
Nada dan suasana
5 Jumlah
V
15 V
V
10 20 70
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Astrid Rasyid, judul dan isi puisi sudah sangat sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Sekolahku” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan berharganya setiap waktu ketika berada di sekolah. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: mejadi saksi bisu untuk menunjukkan bahwa sekolah tersebut merupakan saksi suatu kejadian atau peristiwa penting. Kemudian terdapat pengimajian yang kurang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini adalah menggurui.
72
Nama
: Bulan Fahira
Judul Puisi
: Alamku
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
2
Skor 1
V
Maksimal 20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
15
3
Pengimajian
5
V
20
4
Nada dan suasana
5
V
20 75
Jumlah
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Bulan Fahira, judul dan isi puisi sudah sangat sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Alamku” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan keindahan alam. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: mentari pagi untuk menunjukkan matahari; membentang luas untuk menunjukkan betapa luasnya alam. Kemudian terdapat pengimajian yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Sedangkan unsur nada yang terdapat pada puisi ini adalah santai.
Nama
: Nisa Aulia M.
Judul Puisi
: Sampah Disekitaku
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
4
3
2
Skor 1
Maksimal
73
1
Kesesuaian isi puisi
V
20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
15
3
Pengimajian
5
V
15
4
Nada dan suasana
5
V
15 65
Jumlah
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Nisa Aulia M., judul dan isi puisi sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Sampah Disekitarku” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan perasaan tidak nyaman karena banyak sampah disekitar lingkungannya. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi yaitu yang terdapat pada penggalan: sumpah serapah. Kemudian terdapat pengimajian yang cukup menggambarkan kesan pada pembaca, yaitu imaji penglihatan. Sedangkan pada unsur nada yang terdapat pada puisi ini adalah sinis dan mencemooh.
Nama
: Zulhamdi Robbani
Judul Puisi
: Bumi
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi dengan tema dan judul
4
3 V
5
2
Skor 1
Maksimal 15
74
2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
15
3
Pengimajian
5
V
15
4
Nada dan suasana
5
V
10 55
Jumlah
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Zulhamdi Robbani, judul dan isi puisi sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Bumi” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan kekayaan bumi. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan adalah cukup, yang terdapat pada penggalan menghidupkan manusia yang menunjukkan bahwa kekayaan bumi mempengaruhi kelangsungan hidup manusia. Kemudian terdapat pengimajian cukup menggambarkan kesan pada pembaca pada penggalan hasil laut yang meimpah. Akan tetapi pada unsur nada yang terdapat pada puisi ini dalam kategori kurang, kurang mampu mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca.
Nama
: Nadira Ash Shabina
Judul Puisi
: Perkampungan
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi dengan tema dan
4
3
V
2
Skor 1
Maksimal 20
5
judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
15
3
Pengimajian
5
V
15
75
4
Nada dan suasana
5
V
10 60
Jumlah
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Nadira Ash Shabina, judul dan isi puisi sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Perkampungan” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan indahnya suasana perkampungan. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi. Kemudian terdapat pengimajian yang cukup menggambarkan kesan pada pembaca, yang terdapat pada penggalan: kulihat gunung yang indah; burung-burung berkicau; ayaam jantan bekokok. Akan tetapi nada yang terdapat pada puisi ini dalam kategori kurang, kurang mampu mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca.
3. Posttest Menulis Puisi Siswa Kelompok Eksperimen Berikut ini merupakan contoh dari hasil pretest menulis puisi siswa di kelas eksperimen: Nama
: Ravika Audia Prastiwi
Judul Puisi
: Sungaiku yang Kotor
No
Aspek yang dinilai Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi dengan tema dan
4
3
2
Skor 1
Maksimal
V
25
V
25
5
judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
3
Pengimajian
5
V
20
76
4
Nada dan suasana
5
V
20 90
Jumlah
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Ravika Audia Prastiwi, judul dan isi puisi sudah sangat sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Sungaiku yang Kotor” di atas termasuk kategori sangat baik. Isi puisi tersebut menggambarkan tentang kecewanya seseorang yang melihat betapa tercemarnya sungai akibat ulah manusia. Kemudian dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan sangat sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: laksana awan hitam untuk menunjukkan langit yang sangat gelap (mendung), mengerutkan kening yang menunjukkan perasaan heran dan menunjukkan bahwa seseorang yang kecewa dengan keadaan. Kemudian terdapat pengimajian yang baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini adalah imaji penglihatan. Sendangkan nada yang terdapat pada puisi ini adalah nada protes. Menggambarkan suasana hati yang benar-benar sedih karena melihat sungai yang dulunya bersih sekarang berubah menjadi sungai yang hitam pekat.
Nama
: Sinta Amelia Prastiwi
Judul Puisi
: Lingkungan Sekitarku
No Aspek yang dinilai Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi dengan tema dan judul
V 5
4
3
2
Skor 1
Maksimal 25
77
2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
20
3
Pengimajian
5
V
20
4
Nada dan suasana
5
V
20
Jumlah
85
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Sinta Amelia Prastiwi, judul dan isi puisi sudah sangat sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Lingkungan Sekitarku” di atas termasuk kategori sangat baik. Isi puisi tersebut menggambarkan perasaan yang sudah tidak nyaman berada di lingkungan yang sesak karena kepadatannya. Kemudian dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: gedung-gedung tinggi menjulang untuk menunjukkan lingkungan perkotaan yang sudah dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi, berlalu lalang untuk menujukkan kendaraan yang lewat silih berganti. Kemudian terdapat pengimajian yang baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan dan imaji pendengaran. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini terdapat pada penggalan: tiada lagi burung-burung yang berkicau, tiada lagi rumput-rumput yang hijau. Sedangkan pada unsur nada yang terdapat pada puisi ini adalah protes dan kecewa. Menggambarkan lingkungan sekitar yang sudah penuh dan sesak serta susasana yang sudah tidak nyaman lagi untuk hidup dilingkungan tersebut.
78
Nama
: Nida Wafiq Haifa
Judul Puisi
: Bunga Melati
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
2
Skor 1
V
20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
3
Pengimajian
5
4
Nada dan suasana
5
V
15
V
20 V
15 70
Jumlah
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Nida Wafiq Haifa, judul dan isi puisi sudah sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Bunga Melati”
di
atas
termasuk
kategori
baik.
Isi
puisi
tersebut
menggambarkan tentang keindahan bunga melati. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi. Kemudian terdapat pengimajian yang sesuai, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan dan imaji penciuman. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini terdapat pada penggalan: bunga yang indah; bunga yang wangi; harummu semerbak. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini adalah kagum. Nada yang terdapat puisi tersebut cukup menggambarkan suasana yang kagum pada indahnya bunga melati.
79
Nama
: Aulia Dinda Fitriani
Judul Puisi
: Taman Sekolahku
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
V
2
Skor 1 20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
3
Pengimajian
5
V
20
4
Nada dan suasana
5
V
20
Jumlah
V
15
75
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Aulia Dinda Fitriani, judul dan isi puisi sudah sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Taman Sekolahku” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan tentang indahnya taman sekolah. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: terbang berhamburan untuk menunjukkan terbang kesana kemari, hembusan angin untuk menunjukkan sejuknya angin. Kemudian terdapat pengimajian yang baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini terdapat pada penggalan: hijau warnamu sejuk udaramu; suara burung yang merdu; hembusan angin yang sejuk. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini dalam kategori baik, yaitu nada senang dan santai. Yang menggambarkan indahnya menikmati suasana di taman sekolah yang asri dan sejuk.
80
Nama
: Muhammad Arden F. S
Judul Puisi
: Desaku
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
2
Skor 1
V
20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
3
Pengimajian
5
4
Nada dan suasana
5
V
15
V
20 V
15 70
Jumlah
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Muhammad Arden F. S, judul dan isi puisi sudah sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Desaku” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan keindahan alam pedesaan Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: gunung yang menjulang
tinggi
untuk
menunjukkan
gunung
yang
tampak
membubung tinggi, memanjakan mata untuk menunjukkan keindahan bagi siapapun yang memandangnya. Kemudian terdapat pengimajian yang baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan dan imaji pendengaran. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini terdapat pada penggalan: sawah yang hijau, mengalir dari hulu ke hilir, berterbangan dan berkicauan, dan alam sejuk indah. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini dalam kategori cukup, yaitu nada senang dan kagum.
81
4. Posttest Menulis Puisi Siswa Kelompok Kontrol Nama
: Astrid Rasyid
Judul Puisi
: Indahnya Pagi
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
V
3
2
Skor 1
Maksimal 25
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
20
3
Pengimajian
5
V
20
4
Nada dan suasana
5
V
20
Jumlah
85
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Astrid Rasyid, judul dan isi puisi sudah sangat sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Indahnya Pagi” di atas termasuk kategori sangat baik. Isi puisi tersebut menggambarkan perasaan bahagia menyambut indahnya pagi hari. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: angin pagi berbisik-bisik untuk menunjukkan sejuknya hembusan angin di pagi hari, menyambut pagi yang menjelma untuk menujukkan menyambut datangnya pagi. Kemudian terdapat pengimajian yang baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan dan imaji pendengaran. Imaji yang yang tergambar pada puisi ini terdapat pada penggalan: burung-burung bercengkrama dengan riangnya, sang matahari mulai tampak disana, ditengah padang
82
terbuka Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini adalah santai. Menggambarkan suasana yang santai menikmati indahnya pagi hari.
Nama
: Bulan Fahira
Judul Puisi
: Jakarta
No
Aspek yang dinilai Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
2
Skor 1
Maksimal
V
25
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
20
3
Pengimajian
5
V
20
4
Nada dan suasana
5
V
20
Jumlah
85
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Bulan Fahira, judul dan isi puisi sudah sangat sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Jakarta” di atas termasuk kategori sangat baik. Isi puisi tersebut menggambarkan perasaan yang kurang nyaman tinggal di perkotaan seperti kota Jakarta. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi yang terdapat pada penggalan: menjulang tinggi untuk menunjukkan betapa tingginya gedung-gedung; air hujan kerap menjerit untuk menunjukkan hujan yang mengakibatkan banjir. Kemudian terdapat pengimajian yang baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan. Sedangkan unsur nada yang terdapat pada puisi ini adalah nada protes dan pasrah.
83
Nama
: Nisa Aulia M.
Judul Puisi
: Kupu-Kupu
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
2
Skor 1
Maksimal
V
20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
15
3
Pengimajian
5
V
20
4
Nada dan suasana
5
V
20 75
Jumlah
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Nisa Aulia M., judul dan isi puisi sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Kupu-Kupu” di atas termasuk kategori sangat baik. Isi puisi tersebut menggambarkan indahnya
kupu-kupu
dengan
beraneka
ragam
warna
terbang
mengelilingi alam. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: mengindahkan seluruh bumi untuk menunjukkan kupu-kupu yang berterbangan membuat pemandangan yang sangat indah di seluruh penjuru bumi. Kemudian terdapat pengimajian yang baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini dalam kategori baik, yaitu nada kagum.
84
Nama
: Zulhamdi Robbani
Judul Puisi
: Rumahku
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
2
V
Skor 1
Maksimal 20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
15
3
Pengimajian
5
V
15
4
Nada dan suasana
5 Jumlah
V
10 65
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Zulhamdi Robbani, judul dan isi puisi sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Rumahku” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan tentang seseorang yang mensyukuri karena memiliki rumah untuk tempat berlindung. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi, yang terdapat pada penggalan: teriknya matahari untuk menunjukkan panasnya sinar matahari. Kemudian terdapat pengimajian yang cukup baik, yang menggambarkan kesan indrawi pada pembaca. Imaji yang terasa dalam puisi ini adalah imaji penglihatan, yang terdapat pada penggalan: kau terlihat asri. Sedangkan nada yang terdapat pada puisi ini dalam kategori kurang, sehingga pembaca kurang menikmati suasana puisi tersebut.
85
Nama
: Nadira Ash Shabina
Judul Puisi
: Lingkungan Sekitarku
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
Kesesuaian isi puisi
4
3
2
Skor 1
Maksimal
V
20
5
dengan tema dan judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
V
15
3
Pengimajian
5
V
15
4
Nada dan suasana
5
V
15 65
Jumlah
Dalam puisi yang telah dibuat oleh Nadira Ash Shabina, judul dan isi puisi sesuai dengan tema. Kesuluruhan isi puisi “Lingkungan Sekitarku” di atas termasuk kategori baik. Isi puisi tersebut menggambarkan
tentang
penyesalan
seseorang
karena
telah
mencemarkan lingkungannya. Dengan pemilihan kata yang tepat seorang penyair akan menghasilkan puisi dengan efek yang indah dari puisinya. Oleh karena itu diksi juga berperan penting dalam sebuah puisi. Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai dengan situasi yang digunakan dalam puisi. Kemudian terdapat pengimajian yang cukup baik, yang menggambarkan kesan pada pembaca. Sedangkan pada unsur nada yang terdapat pada puisi ini adalah penyesalan. .
86
F. Keterbatasan Penelitian Selama penelitian berlangsung, peneliti menemukan beberapa kendala yang cukup berarti. Kendala-kendala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siswa merasa jenuh dan bosan karena setiap pertemuan harus membuat puisi. 2. Ada beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan dalam membuat puisi meskipun sudah diberikan materi mengenai puisi. 3. Pada saat penelitian berlangsung ada beberapa siswa yang izin karena mengikuti kegiatan di luar, sehingga peneliti harus melakukan penelitian dengan siswa yang izin di lain hari.
BAB V PENUTUP
A.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas V MIN 15 Bintaro. Hal tersebut dapat terlihat dari perbandingan rata-rata hasil pretest-posstest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata pretest eksperimen yaitu 67,08 sedangkan rata-rata pretest kontrol yaitu 68,75. Setelah diberikan perlakuan pada kedua kelas, terdapat perbedaan hasil posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu 75,42 sedangkan rata-rata posttest kelas kontrol 71,25. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan uji-t juga menunjukkan perbedaan, dari perhitungan uji-t yang menggunakan bantuan SPSS 22 for Windows, nilai probabilitas yang diperoleh dari hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf signifikansi 5% dan df 35 yaitu sebesar 0,015. Hal ini menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari nilai taraf signifikansi (0,015<0,05). Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan yaitu: Jika probabilitas < 0,05 maka perbedaan pada keadaan awal dan akhir.
87
ditolak. Artinya ada
B.
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
yang ingin penulis sampaikan sebagai berikut: 1.
Siswa dapat memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran dalam
mengembangkan
kreativitas
dan
imajinasi
dalam
pembelajaran menulis puisi. 2.
Guru juga dapat memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu media pembelajaran untuk membantu kesulitan siswa dalam menulis puisi.
3.
Sekolah diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan mediamedia
yang
dapat
membantu
siswa
dalam
meningkatkan
keterampilan menulis puisi, salah satunya dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
88
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu., dan Narbuko, Cholid. Metodologi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 6, 2004. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Hodijah., dan Cahyani, Isah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press, 2007. Husamah. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013. Ibrohim., dan Sudjana, Nana. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2012. Nurgiyantoro, Burhan. Sastra Anak, Yogyakarta: UGM Press, 2005. Purba, Antilan. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. Puspitasari, Dewi., dan Hardini, Isriani. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia, 2012. Resmini, Novi, dkk. Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI Press, 2006. Resmini, Novi, dkk. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press, 2007. Saleh, Zulela H. M. Terampil Menulis Di Sekolah Dasar. Tangerang: Pustaka Mandiri, 2013. Siswanto, Wahyudi. Pengantar Teori Sastra, Jakarta: Grasindo, 2008. Sugiyono. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung : Alfabeta, 2014. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2010.
89
90
Sutikno, Sobry., dan Faturrohman, Pupuh. Strategi Belajar Mengajar, Bandung, 2007. Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya, Cet. 7, 2011. Syaodih, Nana., dan Ibrahim. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2003. Tarigan, Djago. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2003. Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1993. Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 2008. Usman, Basyiruddin. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Vera, Adelia. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas. Jogjakarta: Diva Press, 2012. Waluyo, Herman J. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama 2005. Y. Slamet., dan Saddhono, Kundharu. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jogjakarta: Graha Ilmu, 2014.
Lampiran 1
Pedoman Observasi Tahap Awal (Penelitian Pendahuluan)
Nama Sekolah
: MIN 15 Bintaro
Kelas/Semester
: V-B/II
Waktu Observasi
: Februari 2015
Hasil Observasi
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sudah cukup baik, namun guru belum menggunakan media pembelajaran. Guru masih menggunakan metode konvensional. Sedangkan maksud dari “sudah cukup baik” adalah terkadang guru juga menggunakan metode latihan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk membiasakan siswa. Selama proses pembelajaran terlihat hanya terdapat beberapa siswa yang aktif. Tetapi antara siswa perempuan dan laki-laki dapat bekerja sama dengan baik, kemampuan kognitif antara keduanya cukup berimbang. Karakter yang ada pada seluruh siswa di kelas VB sudah mulai terbentuk dengan baik, sehingga mereka lebih menghargai perbedaan pendapat secara bijak.
Jakarta, Februari 2015
Obsever
Lampiran 2
Pedoman Observasi Tahap Awal (Penelitian Pendahuluan)
Nama Sekolah
: MIN 15 Bintaro
Kelas/Semester
: V-C/II
Waktu Observasi
: Februari 2015
Hasil Observasi
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sudah cukup baik, namun guru belum menggunakan media pembelajaran. Guru masih menggunakan metode konvensional. Sedangkan maksud dari “sudah cukup baik” adalah terkadang guru juga menggunakan metode latihan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk membiasakan siswa. Selama proses pembelajaran terdapat beberapa siswa yang aktif, terutama siswa perempuan yang mendominasi kegiatan pembelajaran. Karakter yang ada pada seluruh siswa di kelas VC belum terbentuk dengan baik, sehingga mereka terkesan kurang menghargai perbedaan pendapat secara bijak.
Jakarta, Februari 2015
Obsever
Lampiran 3 HASIL WAWANCARA
Wawancara dengan narasumber: Nama
: Lathifatul Amanati, S.Pd.I
Guru Mapel
: Bahasa Indonesia kelas V
Tempat
: MIN 15 Bintaro
Tanggal
: 23 Februari 2015
1. Apakah ibu menggunakan media saat pembelajaran bahasa Indonesia kelas V terutama pada pembelajaran puisi? Saya jarang menggunakan media, kalau menulis puisi biasanya saya menggunakan pengalaman pribadi. 2. Bagaimana cara ibu mengajarkan materi tentang puisi? Biasanya sebelum anak-anak membuat puisi, saya memaparkan/ menjelaskaan materi puisi terlebih dahulu misalnya memancing siswa dengan menunjukkan contoh-contoh puisi. 3. Apakah ada kesulitan yang dialami siswa dalam menulis puisi? Anak-anak biasanya kesulitannya dalam menulis sajak, kemudian dalam menentukan tema anak-anak juga masih kesulitan. Kalau tema tidak diarahkan terlebih dahulu anak-anak jadi kesulitan dan bingung, jadi tema selalu dari saya. Kemudian anak-anak juga sulit menggunakan kata-kata kiasan. 4. Bagaimana cara ibu untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menulis puisi? Kalau anak-anak mengalami kesulitan biasanya saya arahkan dengan cara anak-anak menyusun kalimat panjang terlebih dahulu, setelah itu
kalimatnya dipilih-pilih/dibuang yang tidak perlu, tetapi tidak merubah arti. Saya harus memberikan contoh terlebih dahulu.
Narasumber
Peneliti
Lathifatul Amanati, S.Pd.I
Jovita Damayanti
Lampiran 4
Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VB
No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Ahmad Yazid Agni Aulia Putri Ahmad Fikri Ariesta Amanda Elsa Andre Aditya Antika Maesy Aulia Dinda Bagus Jawahir Danang Wijanarko Fadhila Aditya Fatin Mufid Al-Fatih Fayza Shaffa Zahira Ismail Ardiansyah Jalu Setiadi Keisha Hasna K Khairama Saefi Lathifah Hikmalia Maeva Zahra Muhammad Arden Muhammad Sultan Aufa Muhammad Rayhan Muhammad Zuhdi I Najla Khoirunnisa Nasywa Aulia Naufal Achmad Syabani
Aspek yang dinilai Pilihan Nada Tema kata Imaji dan (Diksi) suasana 20 20 20 15 15 20 20 15 20 15 20 15 20 20 25 20 20 15 15 20 20 15 20 20 20
15 20 15 15 15 20 15 15 15 15 20 15 20 15 20 15 20 15 10 20 15 15 15 15 20
15 20 15 20 15 15 15 20 20 15 15 15 20 15 20 20 15 15 15 20 20 15 15 15 15
15 20 10 10 15 15 15 15 15 10 15 15 15 15 20 15 15 10 10 15 15 15 15 15 15
Skor 65 80 55 60 60 70 65 65 70 55 70 60 75 65 85 70 70 55 50 75 70 60 65 65 70
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nida Wafiq Haifa Putri Adha Putri Dewi Qornan Hayya Faza Rafika Audia P Reza Maulana S Sabila Azzahra Shahinaz Oktafirani Sinta Amelia Prastiwi Usnida Taqiyya Wahid Dewa Nugraha Jumlah Rata-rata
20 20 20 15 25 20 20 20 25 20
15 20 15 15 15 15 15 20 20 20
15 15 20 15 20 15 20 20 20 15
15 15 20 15 20 10 20 15 15 10
65 70 75 60 80 60 75 75 80 65
15
10
15
15
55 2415 67.08
Lampiran 5
Nilai Pretest Keterampilan Menulis Puisi Kelas VC
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama
Adam Wirahadi Adelia Salsabila Ahmad Reza Firdaus Aisyah Nadia Arrayan Winandra Astrid Rasyid Azzahra Rahmadita Bentar Bumi Saputra Bulan Fahira Deskhan Zahra Dina Rahmawati Dzaki Surya Hafizah Khumaira
Isfan Ahmad Laras Yuda Luthfi Afiyah Maefa Zahri Monica Febrianti Muhammad Alif Fitzal R Muhammad Erdin A Muhammad Faiz M Muhammad Fernando Muhammad Videl Muhammad Zidni Nadira Ash Shabilla
Aspek yang dinilai Pilihan Nada Tema kata Imaji dan (Diksi) suasana
Skor
20
15
15
15
65
15 20 20 15 25 25 20 25 20 20 20 20 20 25 20 20 15 20 15 20 20 20 20 20
15 20 15 15 15 20 15 15 20 15 20 20 15 20 15 15 15 15 15 20 15 20 15 15
15 20 15 15 10 20 15 15 15 20 20 20 15 20 15 20 20 20 20 20 20 15 20 15
15 15 10 15 20 15 15 20 15 20 20 20 15 20 20 20 15 15 15 20 15 15 20 10
60 75 60 60 70 80 65 75 70 75 80 80 65 85 70 75 65 70 65 80 70 70 75 60
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nadira Rahmadina Nazwa Mutiara Sheva Nisa Aulia Nisa Azhar Nisrina Maisun Refidian Zalianti Sheyla Aulia Surya Saputra Syakirah Rahma Putri Syifa Putri Aulia Zulhamdi Robbani
20 15 20 20 20 20 20 15 20 15 15
20 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
20 15 15 20 15 15 15 15 10 15 15
15 15 15 15 10 20 15 10 15 15 10
75 60 65 70 65 70 65 55 70 60 55
Jumlah
2475
Rata-rata
68.75
Lampiran 6
Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelas Eksperimen
No
Nama
1
Ahmad Yazid
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Agni Aulia Putri Ahmad Fikri Ariesta Amanda Elsa Andre Aditya Antika Maesy Aulia Dinda Bagus Jawahir Danang Wijanarko Fadhila Aditya Fatin Mufid Al-Fatih Fayza Shaffa Zahira Ismail Ardiansyah Jalu Setiadi Keisha Hasna K Khairama Saefi Lathifah Hikmalia Maeva Zahra Muhammad Arden Muhammad Sultan Aufa Muhammad Rayhan Muhammad Zuhdi Izulhak Najla Khoirunnisa Nasywa Aulia Naufal Achmad Syabani
22 23 24 25
Aspek yang dinilai Pilihan Nada Tema kata Imaji dan (Diksi) suasana
Skor
20 25
20
20
15
75
25
20
20
90
20 20 15 20 20 20 25 15 20 20 20 15 20 20 20 15 15 25 15
15 15 20 20 15 20 20 20 20 20 20 15 25 20 20 15 10 20 20
15 20 15 15 20 20 20 20 20 15 20 20 25 20 20 15 15 20 20
15 20 15 15 20 20 20 15 20 15 20 20 20 20 20 15 10 20 15
65 75 65 70 75 80 85 70 80 75 80 70 90 80 80 60 70 85 75
20
15
15
15
70
15 20 15
20 15 20
20 15 20
15 15 20
75 65 70
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nida Wafiq Haifa Putri Adha Putri Dewi Qornan Hayya Faza Rafika Audi Reza Maulana S Sabila Azzahra Shahinaz Oktafirani Sinta Amelia Prastiwi Usnida Taqiyya Wahid Dewa Nugraha Jumlah Rata-rata
20 15 25 20 25 20 25 20 25 15
15 20 20 15 25 15 20 25 20 20
20 20 20 15 20 15 20 20 20 20
15 20 20 15 20 15 20 20 20 20
70 75 85 65 90 65 85 85 85 75
15
15
15
15
60 2715 75.42
Lampiran 7
Nilai Posttest Keterampilan Menulis Puisi Kelas Kontrol
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama
Adam Wirahadi Adelia Salsabila Ahmad Reza Firdaus Aisyah Nadia Arrayan Winandra Astrid Rasyid Azzahra Rahmadita Bentar Bumi Saputra Bulan Fahira Deskhan Zahra Dina Rahmawati Dzaki Surya Hafizah Khumaira
Isfan Ahmad Laras Yuda Luthfi Afiyah Maefa Zahri Monica Febrianti Muhammad Alif Fitzal Rahmat Muhammad Erdin Achlian Muhammad Faiz Maulanna Muhammad Fernando Muhammad Videl
Aspek yang dinilai Pilihan Nada Tema kata Imaji dan (Diksi) suasana
Skor
15
20
20
20
70
20 15 15 20 25 20 20 25 15 20 20 20 15 20 20 20 20
15 20 15 20 20 20 15 20 20 20 20 20 20 20 15 20 15
15 20 15 15 20 20 15 20 20 15 20 20 20 20 20 15 15
15 20 15 15 20 20 15 20 15 15 20 20 20 20 15 15 15
65 75 60 70 85 80 65 85 70 70 80 80 75 80 75 70 65
20
20
20
15
75
15
15
15
15
60
20
20
20
20
80
25 15
20 20
20 20
20 20
65 75
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Muhammad Zidni Nadira Ash Shabilla Nadira Rahmadina Nazwa Mutiara Sheva Nisa Aulia Nisa Azhar Nisrina Maisun Refidian Zalianti Sheyla Aulia Surya Saputra Syakirah Rahma Putri Syifa Putri Aulia Zulhamdi Robbani Rata-rata
20 20 20 20 20 15 20 15 15 15 20 20 20
15 15 20 15 15 15 20 20 20 15 20 15 15
15 15 20 15 20 15 20 20 20 15 20 15 15
15 15 20 15 20 15 15 15 15 10 15 15 10
70 65 80 65 75 60 75 70 70 55 75 65 65 2565 71.25
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen
Satuan Pendidikan
: MIN 15 Bintaro
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V (Lima) / Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 8. Menulis Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.
B. Kompetensi Dasar 8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
C. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat b. Menulis puisi bebas dengan judul yang sesuai dengan tema puisi, pilihan kata, imaji, nada dan susasana yang tepat
D. Tujuan Pembelajaran Siswa diharapkan mampu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Karakter siswa yang diharapkan: Dapat dipercaya (Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian (Respect) Tekun (Diligence) Tanggung jawab (Responsbility) C. Materi Pembelajaran a. Materi Pokok : Puisi b. Uraian Materi : Terlampir
D. Metode Pembelajaran Outdoor Study, pemberian tugas, dan tanya jawab.
E. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Nilai
Deskripsi
Karakter
1. Apersepsi a.
Guru
membuka
pembelajaran
dengan
kegiatan Religious mengucap Disiplin
salam dan menanyakan kabar para Tanggap siswa. b.
Guru memulai pembelajaran dengan membaca doa bersama para siswa.
Pendahuluan
c.
Guru melakukan absensi.
2. Motivasi a. Guru melakukan pengkondisian kelas dengan bernyanyi bersama agar siswa semangat
dalam
memulai
pembelajaran. b. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran pada hari ini dan menyebutkan manfaatnya jika siswa menguasai
materi
yang
akan
dipelajari. c. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa terkait dengan pembelajaran menulis puisi. 1. Eksplorasi a. Guru menjelaskan tentang pengertian Aktif puisi dan unsur-unsur puisi kepada Konsensiswa
trasi
b. Guru menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi. c. Guru
memberikan
lembar
kerja
kepada siswa untuk membuat puisi Inti
bebas
dengan
lingkungan,
pemanfaatan
dengan
cara
siswa
menulis puisi diluar kelas (outdoor) 2. Elaborasi a. Guru meminta perwakilan siswa Percaya membaca hasil puisinya b. Guru
meminta
siswa
diri untuk Disiplin
mengumpulkan hasil puisi yang telah dikerjakan 3. Konfirmasi a. Guru memberikan penguatan kepada Tanggap Percaya
siswa b. Guru
memberikan
kesempatan
diri
kepada siswa untuk menanyakan Aktif materi yang belum dipahami c. Guru memberikan reward kepada siswa dengan hasil puisi terbaik. a. Guru menyimpulkan pelajaran hari ini Aktif bersama-sama dengan siswa
Religius
b. Guru menutup pembelajaran dengan
Penutup
membaca doa dan memberi salam
F. Sumber Belajar Lembar kerja siswa, Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5 MI/SD, Power Point
G. Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Menulis Puisi No.
Aspek
Patokan
Skor
Penilaian 1.
Kesesuaian isi Isi puisi sangat sesuai dengan tema dan puisi tema
5
dengan judul dan Isi puisi sesuai dengan tema dan judul
4
judul
Isi puisi cukup sesuai dengan tema dan
3
judul Isi puisi kurang sesuai dengan tema dan
2
judul Isi puisi tidak sesuai dengan tema dan
1
judul 2.
Pilihan
Kata Pilihan
(Diksi)
kata
sangat
sesuai,
dan
5
Pilihan kata yang digunakan sesuai, dan
4
menimbulkan keindahan
menimbulkan keindahan Pilihan kata yang digunakan cukup
3
sesuai, menimbulkan keindahan Pilihan kata yang digunakan kurang sesuai,
dan
kurang
2
menimbulkan
keindahan Pilihan kata yang digunakan tidak sesuai
1
, dan kurang menimbulkan keindahan 3.
Pengimajian
Kata-kata yang digunakan sangat sesuai
5
dan menimbulkan imaji pembaca Kata-kata yang digunakan sesuai dan
4
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata
yang
digunakan
cukup
3
kurang
2
tidak
1
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata
yang
digunakan
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata
yang
digunakan
menimbulkan imaji pembaca
4
Nada
dan Terdapat
Suasana
pilihan
kata
yang
sangat
5
mampu mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Terdapat pilihan kata yang mampu
4
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Terdapat pilihan kata yang cukup mampu
3
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Pilihan
kata
kurang
mampu
2
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Pilihan
kata
tidak
mampu
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Keterangan: 5
= Sangat Sesuai
4
= Sesuai
3
= Cukup Sesuai
2
= Kurang Sesuai
1
= Tidak Sesuai
1
2. Format Penilaian Menulis Puisi
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
4
Kesesuaian isi puisi
3
2
Skor 1
Maksimal 25
dengan tema dan
5
judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
25
3
Pengimajinasian
5
25
5
Nada dan suasana
5
25
Jumlah
Skor Maksimal
= 100
Ket : Skor Maksimal
= skala skor x bobot
Penilaian Akhir
= skor maksimal dijumlah
Nilai Akhir
= ……….
100
Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan
: MIN 15 Bintaro
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V (Lima) / Genap
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
E. Standar Kompetensi 8. Menulis Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.
F. Kompetensi Dasar 8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
G. Indikator Pencapaian Kompetensi c. Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat d. Menulis puisi bebas dengan judul yang sesuai dengan tema puisi, pilihan kata, imaji, nada dan susasana yang tepat
H. Tujuan Pembelajaran Siswa diharapkan mampu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Karakter siswa yang diharapkan:
Dapat dipercaya
(Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian (Respect) Tekun (Diligence) Tanggung jawab (Responsbility) H. Materi Pembelajaran c. Materi Pokok : Puisi d. Uraian Materi : Terlampir
I.
Metode Pembelajaran Ceramah, pemberian tugas, dan tanya jawab.
J. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Nilai
Deskripsi
Karakter
1. Apersepsi a. Guru
membuka
kegiatan
pembelajaran Religious
dengan mengucap salam dan menanyakan Disiplin Tanggap
kabar para siswa. b. Guru
memulai
pembelajaran
dengan
membaca doa bersama para siswa. c. Guru melakukan absensi. Pendahuluan
2. Motivasi a. Guru melakukan pengkondisian kelas dengan bernyanyi bersama agar siswa semangat dalam memulai pembelajaran. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada hari ini dan menyebutkan manfaatnya jika siswa menguasai materi yang akan dipelajari. c. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa terkait dengan pembelajaran menulis puisi. 1. Eksplorasi a. Guru menjelaskan tentang pengertian puisi Aktif Konsen-
dan unsur-unsur puisi kepada siswa. b. Guru
menjelaskan
hal-hal
yang
perlu
trasi
diperhatikan dalam menulis puisi. c. Guru memberikan lembar kerja kepada siswa untuk membuat puisi bebas. 2. Elaborasi Inti
a. Guru meminta perwakilan siswa membaca Percaya hasil puisinya
diri
b. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan Disiplin hasil puisi yang telah dikerjakan 3. Konfirmasi a. Guru memberikan penguatan kepada siswa b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa Tanggap untuk menanyakan materi dipahami
yang belum Percaya diri
c. Guru memberikan reward kepada siswa Aktif dengan hasil puisi terbaik.
a. Guru menyimpulkan pelajaran hari ini Aktif Religius
bersama-sama dengan siswa b. Guru
Penutup
menutup
pembelajaran
dengan
membaca doa dan memberi salam
K. Sumber Belajar Lembar kerja siswa, Buku paket Bahasa Indonesia kelas 5 MI/SD, Power Point
L. Penilaian Pembelajaran 2. Penilaian Menulis Puisi No.
Aspek
Patokan
Skor
Penilaian 2.
Kesesuaian isi Isi puisi sangat sesuai dengan tema dan puisi tema
5
dengan judul dan Isi puisi sesuai dengan tema dan judul
4
judul Isi puisi cukup sesuai dengan tema dan
3
judul Isi puisi kurang sesuai dengan tema dan
2
judul Isi puisi tidak sesuai dengan tema dan
1
judul 2.
Pilihan (Diksi)
Kata Pilihan
kata
sangat
sesuai,
dan
5
Pilihan kata yang digunakan sesuai, dan
4
menimbulkan keindahan
menimbulkan keindahan
Pilihan kata yang digunakan cukup
3
sesuai, menimbulkan keindahan Pilihan kata yang digunakan kurang sesuai,
dan
kurang
2
menimbulkan
keindahan Pilihan kata yang digunakan tidak sesuai
1
, dan kurang menimbulkan keindahan 3.
Pengimajian
Kata-kata yang digunakan sangat sesuai
5
dan menimbulkan imaji pembaca Kata-kata yang digunakan sesuai dan
4
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata
yang
digunakan
cukup
3
kurang
2
tidak
1
sangat
5
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata
yang
digunakan
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata
yang
digunakan
menimbulkan imaji pembaca 4
Nada Suasana
dan Terdapat
pilihan
kata
yang
mampu mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Terdapat pilihan kata yang mampu
4
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Terdapat pilihan kata yang cukup mampu mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca
3
Pilihan
kata
kurang
mampu
2
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Pilihan
kata
tidak
mampu
1
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Keterangan: 5
= Sangat Sesuai
4
= Sesuai
3
= Cukup Sesuai
2
= Kurang Sesuai
1
= Tidak Sesuai
3. Format Penilaian Menulis Puisi
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
4
Kesesuaian isi puisi
3
2
Skor 1
Maksimal 25
dengan tema dan
5
judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
25
3
Pengimajinasian
5
25
5
Nada dan suasana
5
25
Jumlah Ket : Skor Maksimal
= skala skor x bobot
Penilaian Akhir
= skor maksimal dijumlah
Nilai Akhir
= ……….
100
Materi Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan penyair dalam bentuk kata-kata yang indah.
Unsur-Unsur Puisi 1. Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. 2. Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di dalam puisi. Contoh : sedih, senang, marah, gembira, dll. 3. Imajinasi adalah susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. a. Imajinasi Penglihatan Contoh : Pemandangan pegunungan yang asri b. Imajinasi Pendengaran Contoh : Debur ombak di tepi pantai Gemercik suara air yang merdu c. Imajinasi Penciuman Contoh : Kuhirup udara pagi di pegunungan Aroma sejuk alam ini 4. Diksi (Pilihan Kata) adalah kata yang digunakan bersifat konotatif, simbolis atau kiasan. Contoh : Bunga dan daun yang berguguran 5. Nada dalam puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Dari sikap itu terciptalah suasana puisi. Contoh : puisi bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, mainmain,
sungguh-sungguh,
takut,
mencekam,
mencemooh, dan sebagainya. 6. Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang.
santai,
humor,
Contoh : Kawanan itik berlari riang Kau sabar ikuti dari belakang Tak gentar panas dan hujan Apalah arti segala rintangan 7. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.
Cara membuat ide/gagasan puisi 1. Gagasan dari pengalaman Pengalaman yang menyenangkan, mengesankan, lucu, bahkan menyedihkan. Contohnya : merasakan keindahan saat melihat pemandangan alam ketika liburan sekolah 2. Gagasan dari pengamatan Keindahan pemandangan alam, kesibukan di sekolah, kesibukan orang di pasar, serta hal lain yang dapat diamati 3. Gagasan dari daya khayal Kamu berkhayal menjadi seorang pilot membuat puisi tentang keindahan alam dilihat dari angkasa
Lampiran 10
Format Penilaian Menulis Puisi
No
Aspek yang dinilai
Bobot
Kualifikasi 5
1
4
3
2
Skor 1
Maksimal
Kesesuaian isi puisi dengan tema dan
25 5
judul 2
Pilihan kata (Diksi)
5
25
3
Pengimajian
5
25
4
Nada dan Suasana
5
25 100
Jumlah
Kriteria Penilaian Menulis Puisi No.
Aspek
Patokan
Skor
Penilaian 3.
Kesesuaian isi Isi puisi sangat sesuai dengan tema puisi tema
5
dengan dan judul dan Isi puisi sesuai dengan tema dan judul
4
Isi puisi cukup sesuai dengan tema dan
3
judul judul Isi puisi kurang sesuai dengan tema
2
dan judul Isi puisi tidak sesuai dengan tema dan judul
1
2.
Pilihan
Kata Pilihan
(Diksi)
kata
sangat
sesuai,
dan
5
Pilihan kata yang digunakan sesuai,
4
menimbulkan keindahan
dan menimbulkan keindahan Pilihan kata yang digunakan cukup
3
sesuai, menimbulkan keindahan Pilihan kata yang digunakan kurang sesuai,
dan
kurang
2
menimbulkan
keindahan Pilihan kata yang digunakan tidak
1
sesuai , dan kurang menimbulkan keindahan 3.
Pengimajian
Kata-kata sesuai
yang
dan
digunakan
sangat
menimbulkan
imaji
5
pembaca Kata-kata yang digunakan sesuai dan
4
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata yang digunakan
cukup
3
Kata-kata yang digunakan kurang
2
menimbulkan imaji pembaca
menimbulkan imaji pembaca Kata-kata
yang
digunakan
tidak
1
dan Terdapat pilihan kata yang sangat
5
menimbulkan imaji pembaca 4
Nada Suasana
mampu
mengungkapkan
sikap
pengarang pada pembaca Terdapat pilihan kata yang mampu
4
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Terdapat pilihan kata yang cukup mampu
mengungkapkan
3
sikap
pengarang pada pembaca Pilihan
kata
kurang
mampu
2
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Pilihan
kata
tidak
mampu
mengungkapkan sikap pengarang pada pembaca Keterangan: 5 = Sangat Sesuai 4 = Sesuai 3 = Cukup Sesuai 2 = Kurang Sesuai 1 = Tidak Sesuai
1
Lampiran 18
Foto Kegiatan Penelitian a. Foto Kegiatan Pretest
Kelas VB
Kelas VC
b. Foto Kegiatan Posttest
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
BIODATA PENULIS
Jovita Damayanti, lahir di Jakarta pada tanggal 4 Mei 1994. Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Sarno Saputra (Alm) dan
Supini
Yusman.
Penulis
menyelesaikan
jenjang pendidikan SD N Wonosari 104 Surakarta dan lulus pada tahun 2005, kemudian penulis melanjutkan ke jenjang Sekolah Menegah Pertama Islam Terpadu (SMP-IT) Nur Hidayah Surakarta pada tahun 2005-2008. Pendidikan Menengah Atas ditempuh di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Boyolali pada tahun 2008-2011. Kemudian penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.