PENGARUH PEMBELAJARAN PUISI TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS VII Di SMP ISLAM ANUGERAH HIDAYAT PUTRA (AYATRA) SUKATANI RAJEG, TANGERANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : Juprihatin NIM 1811013000006
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
: : : :
FITK-FR-AKD-081 1 Maret 2010 01 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: Juprihatin
Tempat/Tgl. Lahir
: Tangerang, 27 Februari 1973
NIM
: 1811013000006
Jurusan / Prodi
: PBSI DMS
Judul Skripsi
: Pengaruh Pembelajaran Puisi Terhadap Pendidikan Karakter Siswa Di SMP Islam Ayatra Rajeg Tangerang.
Dosen Pembimbing
: 1. Drs. Jamal D. Rahman, M.Hum
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis. Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, Mahasiswa Ybs.
Juprihatin NIM. 1811013000006
ABSTRAK
Juprihatin, NIM 1811013000006, Pengaruh Pembelajaran Puisi Terhadap Karakter Siswa Kelas VII di SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Sukatani, Rajeg, Tangerang Tahun Ajaran 2013/2014 Pembentukan karakter dapat diupayakan melalui proses pembelajaran. Secara umum, proses pembelajaran ditujukan untuk suatu kompetensi tertentu, yang seringkali agak mengabaikan pembentukan karakter. Karakter ternyata tidak hanya sebagai suatu sifat bawaan, tetapi dapat diupayakan melalui suatu tindakan secara berulang dan rutin. Oleh karena itu perlu diupayakan cara-cara pembentukan karakter melalui proses pembelajaran. Pembelajaran puisi sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk penanaman dan pembentukan karakter peserta didik. Penanaman Karakter yang dimaksud adalah, menanamkan nilai-nilai universal untuk mencapai kematangan karakter melalui penanaman cinta kasih baik dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pembelajaran puisi dengan karakter siswa di SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Sukatani, Rajeg - Tangerang. Hipotesis yang diajukan adalah semakin baik pembelajaran puisi maka semakin baik pula karakter siswa. Demikian pula sebaliknya semakin kurang pembelajaran puisi, maka semakin kurang pula karakter siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif, yang berupaya mengungkap data apa adanya. Sedangkan teknik penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan angket, serta studi dokumentasi untuk memperoleh data tentang karakter siswa. Data hasil penelitian dianalisis dengan logika dan statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh antara pembelajaran puisi dengan karakter siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukan pengaruh positif dan signifikan dengan nilai korelasi 0,812. Dan kadar pengaruh secara prosentase sebesar 65,9 %, sisanya sebesar 34,1 % dipengaruhi oleh faktor lain, dalam hal ini menunjukan bahwa hipotesis kerja diterima secara meyakinkan. Kata kunci: Karakter, siswa, pembelajaran puisi
i
ABSTRACT
Juprihatin, NIM 1811013000006, Learning Effect of Poetry Against Character Grade VII in Islamic Junior Award Hidayat Putra (AYATRA) Sukatani, Rajeg Academic Year 2013/2014 The formation of the character can be pursued through the learning process. In general, the learning process is aimed at a specific competencies, which are often rather ignore the formation of character. The character was not only as a trait, but can be pursued through an action repeatedly and regularly. Therefore, it is necessary ways of character formation through the learning process. Learning poetry as one of the efforts made for the establishment and formation of the character of learners. Planting character in question is, instill universal values to achieve maturity of character through the planting of good love in the family, school, and community. This study aims: 1) to determine whether there is influence between learning poetry by students in junior Islamic character Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Sukatani, Rajeg - Tangerang. The hypothesis is the better learning poetry the better the character of students. Vice versa the less learning poetry, the less is also the character of students. This research was conducted by using a quantitative method, which seeks to uncover the data is. While the research techniques used were observation, interviews and questionnaires, and documentation study to obtain data about the character of students. The data were analyzed with logic and statistics. The results showed that the influence of students' learning poetry by characters on Indonesian subjects showed a positive and significant effect of the correlation value 0,812. And levels of influence in the percentage of 65.9%, the remaining 34.1% is influenced by other factors, in this case shows that the hypothesis is accepted with confidence. Keywords: Character, students, learning poetry
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas berkat rahmat dan inayah Allah Swt, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penenlitian ini dengan baik, walaupun pada akhirnya masih banyak kekurangan. Shalawat teriring salam semoga tercurah atas baginda Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan sahabatnya, serta umat Islam hingga akhir zaman. Adapun penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat menempuh ujian akhir Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Strata Satu (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dengan penuh kesadaran dan perasaan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Nurlena Rifai, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Ibu Dra. Mahmudah Zakaria, M.Pd., selaku Kepala Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Bapak Drs. Jamal D. Rahman, MA., selaku Dosen Pembimbing. 5. Bapak H. Zuhrotul Tamami, selaku Pimpinan Yayasan Pendidikan Anugerah Hidayat Putra (AYATRA). 6. Ibu Hanipah, S.Kom, selaku Kepala SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) 7. Istri tercinta yang telah memberikan dukungan moril. 8. Anak-anakku tercinta yang telah memberikan semangat tersendiri. 9. Kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaian penyusunan skripsi ini.
iii
Harap besar penulis, semoga skripsi ini bermanfaat meskipun penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, khususnya bagi mahasiswa yang akan melakukan penyususnan skripsi sebagai bahan referensi.
Tangerang,
Januari 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURTA PERNYATANA KARYA SENDIRI
ABSTRAK .............................................................................................
i
ABSTRAC .............................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ............................................................................
iii
DAFTAR ISI ............................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR GRAFIK ............................................................
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................
4
C. Pembatasan Masalah ............................................................
4
D. Rumusan Masalah ................................................................
5
E. Tujuan Penelitian .................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ...............................................................
5
PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PEMBELAJARAN PUISI A. Deskripsi Teori tentang Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Puisi ...................................................................................
7
1. Hakikat Pendidikan .....................................................
7
2. Pengertian Karakter ......................................................
11
3. Pengertian Pendidikan Karakter ...................................
12
4. Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Pendidikan Karakter ........................................................................
v
12
5. Pengaruh Pendidikan Karakter Siswa ..........................
15
a. Keluarga ...................................................................
15
b. Sekolah .....................................................................
17
c. Masyarakat ...............................................................
18
6. Pembelajaran ................................................................
19
7. Puisi ..............................................................................
19
8. Pembelajaran Puisi ......................................................
19
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................
23
B. Metode Peneltian .................................................................
23
1. Metode Penelitian .........................................................
23
C. Populasi dan Sampel ............................................................
24
1. Populasi.........................................................................
24
2. Sampel ..........................................................................
24
D. Teknik Penarikan Sampel ....................................................
24
E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ........................
24
1. Observasi ......................................................................
25
2. Wawancara....................................................................
25
3. Angket ...........................................................................
25
4. Dokumentasi .................................................................
26
F. Teknik Analisis Data ...........................................................
26
1. Analisa Variabel Pembelajaran Puisi ............................
27
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA)
30
1. Keadaan Siswa ..............................................................
33
2. Sarana dan Prasarana ....................................................
33
3. Deskripsi Karekteristik Responden ..............................
34
B. Pengujian Hipotesis .............................................................
35
vi
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................
36
1. Analisa Variabel Pembelajaran Puisi (Variabel X) ......
38
2. Deskripsi Data Tentang Karakter Siswa .......................
44
3. Analisa Variabel Karakter Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ..........................................................
45
4. Pengaruh Pembelajaran Puisi Terhadap Karakter Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ........................
52
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................
55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ..............................................................................
56
B. Implikasi ..............................................................................
57
C. Saran-saran...........................................................................
57
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
1. Tabel. 1 Data dewan guru SMP Islam Hidayat Putra (AYATRA) .....
31
2. Tabel. 2 Sarana SMP Islam Hidayat Putra (AYATRA) .....................
32
3. Tabel. 3 Prasarana SMP Islam Hidayat Putra (AYATRA) ................
33
4. Tabel. 4 Data Karakteristik responden SMP Islam Hidayat Putra (AYATRA) .......................................................................................
33
5. Tabel. 5 Konversi nilai angket Variabel X ........................................
35
6. Tabel. 6 Distribusi Frekuensi relatif (prosentase) Variabel X ..........
38
7. Tabel. 7 Distribusi Frekuensi Skor Variabel X .................................
38
8. Tabel. 8 Penghitungan Standar Deviasi Variabel X ..........................
41
9. Tabel. 9 Distribusi dan Ekspektasi Variabel X .................................
42
10. Tabel. 10 Data tentang Karakter Siswa .............................................
43
11. Tabel. 11 Distribusi Frekuensi relatif (prosentase) Variabel Y ........
46
12. Tabel. 12 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Y ...............................
46
13. Tabel. 13 Penghitungan Standar Deviasi Variabel Y ........................
49
14. Tabel. 14 Distribusi dan Ekspektasi Variabel Y ...............................
49
15. Tabel. 15 Korelasi Pengaruh Variabel X dan Variabel Y .................
51
viii
DAFTAR GAMBAR GRAFIK
16. Gambar grafik histogram frekuensi pembelajaran puisi ..................
40
17. Gambar grafik histogram frekuensi karakter siswa
48
ix
........................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia adalah komponen penting yang erat dan tidak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia. Kualitas
sebuah
bangsa
dan
peradaban
ditentukan
oleh
kualitas
pendidikannya. Ia menjadi bagian penting sebab dengan pendidikan, manusia mampu mengembangkan nalar berpikirnya sekaligus meningkatkan taraf hidup dan kemampuan teknis atau pun non-teknis lainnya. Salah satu aspek penting proses pendidikan adalah membangun karakter anak didik. Karakter merupakan standar atau norma dan sistem nilai yang terimplementasi dalam berbagai bentuk kualitas diri. Karakter diri dilandasi nilai-nilai luhur, yang pada akhirnya terwujud di dalam perilaku. Oleh karena itu, pendidikan yang mengembangkan karakter adalah bentuk pendidikan yang bisa membantu mengembangkan sikap etika, moral, dan tanggung jawab. Hal itu merupakan usaha intensional dan proaktif dari sekolah, masyarakat dan negara untuk mengisi pola pikir dasar anak didik, yaitu nilai-nilai etika seperti menghargai diri sendiri dan orang lain, sikap bertanggung jawab, rasa empati, toleransi, disiplin, dan sebagainya. Pembentukan karakter dapat diupayakan melalui proses pembelajaran. Secara umum, proses pembelajaran ditujukan untuk suatu kompetensi tertentu, yang seringkali agak mengabaikan pembentukan karakter. Karakter ternyata tidak hanya sebagai suatu sifat bawaan, tetapi dapat diupayakan melalui suatu tindakan secara berulang dan rutin. Oleh karena itu perlu diupayakan cara-cara pembentukan karakter melalui proses pembelajaran. Kondisi
kualitas sumber daya manusia
yang rendah dapat
memperburuk kehidupan bermasyarakat. Pendidikan sekarang ini masih melahirkan generasi yang ahli dalam pengetahuan sains dan teknologi, hal ini bukan merupakan suatu prestasi, karena pendidikan seharusnya menghasilkan 1
2
generasi dengan kepribadian yang unggul dan sekaligus menguasai ilmu pengetahuan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, penanaman dan pengembangan pendidikan karakter di sekolah menjadi tanggung jawab bersama. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Setiap mata pelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran puisi sebagai salah satu upaya yang
dilakukan untuk penanaman dan pembentukan karakter peserta didik. Penanaman Karakter yang dimaksud adalah, menanamkan nilai-nilai universal untuk mencapai kematangan karakter melalui penanaman cinta kasih baik dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Kegiatan pendidikan dan pembelajaran adalah proses interaksi guru/pendidik dengan anak didik/siswa. Pendidik dan guru berperan sebagai berperan sebagai model pengembang karakter dengan membuat penilaian dan keputusan profesional yang didasarkan pada kebijakan sosial dan moral. Nilai-nilai yang diajarkan dalam pendidikan seharusnya menjadi dasar dari kurikulum sekolah yang bertujuan mengembangkan secara berkesinambungan dan sistematis, di samping nilai tersebut diintegrasikan dalam kurikulum, juga yang tidak kalah penting adalah role model yang baik dalam masyarakat untuk memberikan contoh dan mendorong sifat baik tertentu atau ciri-ciri karakter yang diinginkan, seperti kejujuran, kesopanan, keberanian, ketekunan, kesetiaan, pengendalian diri, simpati, toleransi, keadilan, menghormati harga diri individu, tanggung jawab untuk kebaikan umum. Dalam proses pembelajaran berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional paling tidak terdapat empat faktor yang mendukung mengapa pendidikan karakter dibutuhkan. Pertama, melalui pemberian wewenang penuh terhadap satuan pendidikan (sekolah) yang di dalamnya terdapat unsur guru sebagai pelaku utama pendidikan, diharapkan guru dapat lebih mengembangkan dan memberdayakan diri untuk
3
mengembangkan potensi dan dimensi peserta didik agar mampu hidup bermasyarakat. Kedua, tujuan pendidikan nasional sangat memberi perhatian dan menitik beratkan pada penanaman dan pembinaan aspek keimanan dan ketaqwaan. Hal ini sebagai isyarat bahwa pengembangan pendidikan karakter bangsa bersumber dari kesadaran beragama. Ketiga, strategi pengembangan kurikulum pendidikan dasar adalah penekanan pada 4 (empat) pilar pendidikan yang ditetapkan UNESCO, yaitu belajar melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar untuk hidup bersama (learning to live together). Ada beberapa alasan penting mengapa pendidikan karakter perlu dibangun melalui proses pembelajaran khususnya pembelajaran puisi dan kebudayaan, antara lain: Pertama, pendidikan karakter dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman budaya, baik adat istiadat maupun keragaman seni sekaligus penguatan dalam kebudayaan daerah yaitu lantunan mantra, tembang-tembang daerah dan sejenisnya yang dibawakan pada acara tertentu merupakan tradisi kuno masyarakat Indonesia. Kedua, pendidikan karakter pada proses pembelajaran khususnya pembelajaran puisi menjadi penting karena pembelajaran puisi memang memperoleh tempat yang fundamental dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada saat yang sama pendidikan karakter dapat memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara, sekaligus menunjukkan bahwa puisi dan bentuk-bentuk kesusastraan lainnya di Indonesia tidak terpisahkan dari denyut nadi pendidikan dan kehidupan bangsa, yang dapat menjadi penyeimbang dan pengendali agar masyarakat atau bangsa Indonesia tidak menjadi sekuler. Ketiga, pendidikan karakter dalam kaitan kebudayaan bangsa Indonesia juga memiliki relevansi dan penguatan dalam proses transformasi budaya. Bangsa Indonesia memiliki karakter kebudayaan yang luhur seperti spiritualis, ramah, gotong royong, toleran, suka seni dan keindahan, dan menjunjung tinggi perangai.
4
B. Identifikasi Masalah Keberhasilan pendidikan nasional secara keseluruhan tidak terlepas dari peranan seluruh elemen pendidikan, dengan meningkatnya mutu pendidikan yang berkarakter maka peningkatan sumber daya manusia akan dapat menopang keberhasilan pembangunan. Peranan pendidikan merupakan hal penting bagi proses peningkatan kemampuan dan pembentukan karakter bangsa. Peningkatan mutu pendidikan yang dimaksud adalah peningkatan hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Peningkatan mutu pendidikan dalam hal ini upaya penanaman pendidikan karakter pada proses pembelajaran yang lebih baik, banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan karakter. 2. Masih rendahnya kualitas pendidikan di masyarakat khususnya pendidikan karakter. 3. Pendidikan yang menghasilkan generasi yang ahli dalam pengetahuan sains dan teknologi tetapi tidak memiliki kepribadian yang unggul. 4. Kurangnya pemahaman guru dalam upaya penanaman karakter dalam proses pembelajaran. 5. Pembelajaran puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah salah satu upaya penanaman dan pembentukan karakter peserta didik/siswa.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini penulis memilih lokasi penelitian di SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Sukatani, Rajeg, Tangerang dengan mengambil judul “ Pengaruh Pembelajaran Puisi Terhadap Karakter Siswa”, yang mana variabel yang diteliti meliputi Pembelajaran puisi dan Karakter siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
5
Adapun yang dimaksud dengan variabel pada penelitian ini adalah : a. Variabel Bebas (Independent Variable) adalah Pembelajaran puisi. b. Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah Karakter siswa. Penelitian penulis ditujukan kepada 30 siswa (tahun pelajaran 20132014) sebagai tolak ukur ketercapaian siswa dalam pendidikan karakter melalui pembelajaran puisi. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pembelajaran puisi berpengaruh terhadap karakter siswa ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran puisi terhadap pendidikan karakter siswa. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang positif terhadap perkembangan pendidikan kesusasteraan Indonesia, khususnya puisi. Harapan besar penulis semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan puisi, khususnya dalam pembelajaran puisi di sekolahsekolah. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Bagi bidang keilmuan diharapkan penelitian ini mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu bahasa dan sastra, sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya, khususnya kajian puisi. 2. Manfaat Praktis
6
Harapan penulis, semoga penelitian ini bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat. Terutama bermanfaat bagi warga sekolah, yaitu: a. Pendidik Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Sukatani, Rajeg, Tangerang untuk menyadari bahwa pentingnya pembelajaran puisi dalam peningkatan pendidikan karakter dalam mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar yang diinginkan. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memaknai hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran puisi terutama yang berhubungan dengan pendidikan karakter. b. Peserta didik Bagi siswa SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) agar menyadari bahwa belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia bukan hanya semata-mata untuk sekedar mengetahui dan hafalan saja tetapi juga untuk diamalkan sehari-hari.
BAB II PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PEMBELAJARAN PUISI
A. Deskripsi Teori tentang Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Puisi 1. Hakikat Pendidikan a. Pengertian Pendidikan Pendidikan karakter berasal dari dua kata yaitu Pendidikan dan Karakter. Untuk lebih jelasnya penulis akan mendefinisikan pendidikan yang bersumber dari para ahli. Pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan "pe" dan akhiran "kan" mengandung arti perbuatan (hal, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogos, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan tarbiyah, yang berarti pendidikan.1 Menurut Ahmad D.Marimba yang dikutip oleh Ramayulis, mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan
atau pimpinan
yang
dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.2 John Dewey tokoh pendidikan terkemuka yang dikutip oleh Azyumardi Azra, menyatakan bahwa pendidikan adalah “Proses pembentukan kecakapan fundamental serta intelektual dan emosional kearah alam sesama manusia”.3
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), Cet. Ke-9 h. 30 Ibid, h. 31 3 Azyumardi Azra, Esei-Esei Intelektual Muslim Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998), Cet. Ke-1, h. 4 2
7
8
Sedangkan Hasan Langgulung memandang pendidikan sebagai upaya merubah dan memindahkan nilai budaya kepada setiap individu dalam masyarakat yang dilakukan melalui proses tertentu.4 Pandangan di atas memberi pengertian bahwa, tema al-tarbiyah mencakup semua aspek pendidikan, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, baik yang mencakup aspek jasmaniah maupun rohaniah, secara harmonis dan integral. Dari batasan ini, memberikan makna bahwa tugas pendidikan dalam Islam adalah merupakan upaya menyampaikan sesuatu nilai (ilmu pengetahuan) kepada peserta didik, agar memahami dan melaksanakan nilai yang diberikan.
Artinya: “Al-tarbiyah (pendidikan) merupakan proses aktualisasi sesuatu yang dilakukan secara bertahap dan terencana sampai pada batas kesempurnaan (kedewasaan)”.5 Rujukan di atas, memberikan nuansa bahwa penekanan pendidikan Islam (al-tarbiyah) merupakan upaya aktualisasi (al-insya’). Asumsi ini melihat bahwa manusia lahir telah membawa seperangkat potensinya yang hanif. Potensi tersebut meliputi potensi beragama, intelektual, sosial, merasa, ekonomi, keluarga, dan lain sebagainya. Untuk itu, tugas pendidikan dalam Islam adalah mengembangkan dan menginternalisasi sesuatu hal nilai yang telah ada pada diri peserta didik, sehingga potensi tersebut bersifat aktif dan dinamis.6 Secara istilah al-Abrasyi memberikan pengertian bahwa pendidikan, khususnya dalam pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaknya), teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan.7
4
Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), h. 86 5 Ibid., h. 88-89 6 Ibid, h. 89 7 M. Athiyah, Al-Abrasyi, Al-Tarbiyah al-Islamiyah, (Dar al-Fikr al-Arabi, tt), Cet Ke-3., h. 100
9
Zakiah Daradjat, dkk, merumuskan pengertian pendidikan Islam sebagai berikut: a. Pendidikan agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life). b. Pendidikan
agama
Islam
adalah
pendidikan
yang
dilaksanakan
berdasarkan ajaran Islam c. Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.8 Ali Asraf dalam bukunya Horison Baru Pendidikan Islam mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah; “Pendidikan yang melatih siswa sedemikian rupa sehingga dalam prilaku mereka terhadap kehidupan, langkah-langkah dan keputusan mereka diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat dalam dirasakan”.9 Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas berarti pendidikan adalah suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik utuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati
8
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. Ke-3,
9
Ali Asraf, Horison Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996), Cet. Ke-3,
h. 86 h. 23
10
penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.10 Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 yang dikutip oleh Anas Salahudin bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilanyang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.11 Dari uraian di atas menunjukan bahwa, tujuan pendidikan ialah agar manusia dapat mengetahui dan menetapkan batasan antara yang baik dengan yang buruk dan dengan menetapkan sesuatu pada proporsinya yang sebenar-benarnya, sehingga kita diharapkan dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik, indah, mulia dan terpuji serta dapat menghindari atau meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk, hina, jelek dan tercela. Menurut rumusan dari Kementerian Pendidikan Nasional, khususnya Direktorat Pendidikan Tinggi menjelaskan bahwa secara umum, arti karakter adalah karakter mendemonstrasikan etika atau sistem nilai personal yang ideal (baik dan penting) untuk eksistensi diri dan berhubungan dengan orang lain.12 Pengertian secara khusus, karakter adalah nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam perilaku. Sebenarnya, amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan membentuk insan Indonesia yang cerdas dan berkepribadian atau berkarakter sehingga melahirkan generasi bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan karakter yang bernapaskan nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
10
Ibid., h. 23 Anas Salahudin, Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakater (Bandung: Pustaka Setia, ), Cet. Ke-1, hal. 41 12 Ibid., h. 42 11
11
Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Dalam hubungannya dengan pendidikan, pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. 2. Pengertian Karakter Menurut Muchlas Samani, bahwa karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah
individu
yang
dapat
membuat
keputusan
mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya.
dan
siap
13
Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat istiadat, dan estetika. Karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun bertindak.14 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dikutip oleh Muchlas Samani, karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.15 Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Istilah karakter berasal dari bahasa Yunani dan Latin, Charakter berasal darai kata Charassein yang artinya mengukir corak yang tetap dan tidak
13
Muchlas Samani, Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. Ke-3, hal. 41 14 Ibid., hal. 42 15 Ibid., hal. 42
12
terhapuskan.16 Watak atau karakter merupakan
perpaduan dari segala tabiat
manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain. Sebagaimana pendapat Yaumi yang dikutip oleh Daryanto, bahwa karakter menggambarkan kualitas moral seseorang yang tercermin dari segala tingkah lakunya yang mengandung unsur keberanian, ketabahan, kejujuran, dan kesetiaan, atau perilaku dan kebiasaan yang baik.17 Mengacu pada berbagai pengertian dan definisi karakter tersebut di atas maka karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Pengertian Pendidikan Karakter Dari uraian di atas tentang pengertian pendidikan dan pengertian karakter, maka pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai pendidikan yang mengembangkan karakter yang mulia (good charakter) dari peserta didik dengan mempraktikkan dan mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan keputusan yang beradab dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dalam hubungannya dengan Tuhannya.18 Pendidikan karakter dapat pula dimaknai sebagai upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilainilai sehingga peserta didik berprilaku sebagai insan kamil. 4. Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Pendidikan Karakter Adapun tujuan dari pendidikan karakter yang sesungguhnya jika dihubungkan dengan falsafah Negara Republik Indonesia adalah mengembangkan karakter peserta didik agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Sesuai dengan fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban 16
Daryanto, Suryatri darmiatun, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah (Yogyakarta: Gava Media, 2013), Cet. Ke-1, hal. 9 17 Ibid., hal. 9 18 Ibid., hal. 44
13
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidkan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.19 Adapun fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut: a. Pengembangan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik”. b. Perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik. c. Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Kemudian, ruang lingkup atau sasaran dari pendidikan karakter adalah: a. Satuan Pendidikan b. Keluarga c. Masyarakat 20 Dalam pendidikan Islam, Pendidikan karakter siswa tidak terlepas dari pendidikan akhlak peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara dan pendekatan yang tepat. Diantara cara yang ditempuh untuk mendidik karakter ini, menurut beberapa ahli ilmu adalah, b. Al-Ghazali yang dikutip oleh Fathiyah Hasan Sulaiman, dalam buku alam Pikiran al-Ghazali mengenai pendidik dan ilmu, menyebutkan: 1) Melalui pembiasaan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Karena pada dasarnya manusia dapat menerima segala pembentukan
19 20
Ibid., hal. 44 Ibid., hal. 45
14
melalui pembiasaan yaitu dengan cara melatih jiwa tingkah laku yang mulia. 2) Melalui keteladanan. Untuk menanamkan sopan santun maka diperlukan pembinaan contoh teladan yang baik dan nyata agar dapat diterima anak didik. 3) Melalui paksaan yang kelama-lamaan tidak lagi terasa dipaksa.21 c. Mahmud
Yunus
dalam
bukunya
“Sejarah
Pendidikan
Islam”,
menyebutkan bahwa pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu: 1) Jalan-jalan pendorong dan penarik a) Contoh , teladan dan ikutan yang baik bagi anak. b) Lingkungan dan pergaulan anak c) Memberi penghargaan bagi anak yang berakhlak baik. d) Memberi nasehat dengan lemah lembut. e) Menarik hati anak-anak untuk berbuat baik dan berakhlak baik. 2) Jalan-jalan pencegahan. a) Mengambil pelajaran dari orang lain yang disebut dalam sejarah, cerita dalam kejadian sehari-hari. b) Bermacam-macam hukuman bila terpaksa oleh keadaan, serta berhati-hati dalam melaksanakan hukuman itu.22 Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidik berupaya membiasakan anak didik untuk melakukan perbuatan atau tingkah laku yang terpuji. Di samping itu pendidik dapat mengarahkan mereka untuk bersedia mengikuti tingkah laku positif baik dari contoh teladan dari pendidik maupun contoh sejarah serta hukuman bagi yang melanggar aturan.
21
Fathiyah Hasan Sulaiman, Alam Pikiran al-Ghazali Mengenai Pendidikan Dan Ilmu, alih Bahasa Herry Nor Ali, (Bandung: VC. Diponegoro, 1986), Cet. Ke-1, h. 70-79 22 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1989), Cet. Ke-5, h. 149-150
15
5. Pengaruh Pendidikan Karakter Siswa Secara umum, menurut Hadari Nawawi, yang bertanggung jawab atas maju mundurnya pendidikan, termasuk pendidikan karakter adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiganya merupakan suatu kesatuan yang utuh saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. a. Keluarga Pengaruh keluarga dalam hal ini adalah orang tua yang memiliki tugas utama memberikan pendidikan, terutama pendidikan agama kepada anak, yaitu sejak anak masih dalam kandungan sampai mereka dewasa. Sebagaimana dalam Hadits Nabi SAW.23
Artinya: “ Dari “alai’ dari bapaknya dari abu Hurairah Ra, bahwasanya Rasulullah SAW., bersabda:” setiap orang dilahirkan ibunya atas dasar fitrah (potensi dasar untuk beragama), maka setelah itu orang tuanya yang membawa dia beragama nasrani dan majusi , maka apabila orang tuanya beragama Islam, anaknya menjadi muslim pula”. (Hadits Riwayat Muslim).24 Oleh karena itu, orang tua memiliki tanggung jawab yang sangat besar atas terselengganya pendidikan, karena pengaruh orang tualah pendidikan anak dapat terselenggara.25 Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang paling awal dan sangat mempengaruhi perkembangan anak.26 Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat, tiada masyarakat jika tiada keluarga. Keluarga adalah suatu tempat 23
Nur Uhbiyati, Op. Cit., h. 220 Abu Husein bin al-Hajaj al-Qusyairi, Shahih Muslim, (Singapura Penang: Sulaiman Marai, tt) Juz II, h. 489. 25 Ibid., h. 220 24
16
dimana anak-anak itu di didik, diarahkan agar menjadi anak yang mempunyai arti dalam hidupnya.27Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya menjadi orang yang berkembang secara sempurna. Mereka menginginkan anak yang dilahirkan itu kelak menjadi orang yang sehat, kuat, berketrampilan, cerdas, pandai dan beriman. Dalam taraf yang sederhana, orang tua tidak menginginkan anaknya lemah, sakit-sakitan, penganggur, bodoh dan nakal.28 Untuk mencapai tujuan itu, orang tualah yang menjadi pendidik pertama dan utama. Kaidah ini ditetapkan secara kodrati: artinya orang tua tidak dapat berbuat lain, mereka harus menempati posisi itu dalam keadaan bagaimanapun juga. Mengapa? Karena mereka ditakdirkan menjadi orang tua bagi anak yang mereka lahirkan. Oleh sebab itu, mau tidak mau mereka harus menjadi penanggung jawab pertama dan utama.29 Orang tua adalah pendidik pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, artinya pendidikan tersebut yang dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh itu.30 Hal lain, yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan bercerita kepada anak-anak mereka, sebab ini merupakan salah satu faktor pendidikan yang bersifat intelektual dan amat berpengaruh dalam menanamkan nilai-nilai akidah dan moralitas serta sifat humanisme yang benar.31 Dari hal tersebut di atas, mungkin bermanfaat bagi orang tua dalam menjalankan peranannya sebagai pendidik yang pertama dan utama, demi pembentukan kepribadian anak pada masa yang akan datang.
26
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji RI, Pegangan Orang Tua, (Jakarta, 2002), h. 1 27 BP-4 Pusat, Modul Keluarga Bahagia Sejahtera, (Jakarta, 1998), h. 146 28 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 3., h. 155 29 Ibid., h. 155 30 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), h. 67. 31 Widodo Supriyono, Ilmu Pendidikan Islam Teoritis dan Praktis, (Semarang: Pustaka Pelajar, 2001), h. 48
17
b. Sekolah Secara sederhana, sekolah merupakan lembaga pendidikan tempat peserta didik melakukan interaksi proses belajar mengajar (menurut tingkatan/ jurusan tertentu) secara formal. Batasan ini memberikan suatu nilai-nilai dari suatu kebudayaan kepada peserta didik secara terarah dan memiliki tujuan.32 Sekolah merupakan sarana transformasi kebudayaan suatu kebudayaan suatu masyarakat yang eksistensinya hanya merupakan sub kultur dari totalitas kebudayaan manusia. Kondisi ini menjadikan sekolah lembaga yang paling besar pengaruhnya dalam proses dinamika budaya manusia. Hal ini setidaknya disebabkan tiga faktor, yaitu: 1) Sekolah merupakan tempat berkumpulnya peserta didik, yang berasal dari berbagai latar belakang kebudayaan yang berbeda. Dalam hal ini, sekolah berfungsi untuk mengakumulasi berbagai bentuk latar belakang kebudayaan peserta didik, dalam suatu sistem kebudayaan. 2) Eksistensi sekolah merupakan miniature untuk melihat sejauh mana maju mundurnya peradaban suatu Negara. 3) Sekolah juga merupakan tempat dimana peserta didik menerima berbagai macam bentuk keterampilan yang secara pragmatis dapat dipergunakan dalam kehidupannya. Dilain pihak, sekolah juga merupakan tempat penumbuhan nilai moralitas religius. Dengan nilai tersebut, diharapkan akan mampu menjadi alat kontrol dalam setiap aktivitas yang dilakukannya.33
Di samping itu telah diakui oleh berbagai pihak tentang peran sekolah bagi pembentukan kepribadian anak sangat besar. Sekolah telah mendidik anak tentang kecerdasan, sikap, minat dan sebagainya dengan gaya dan caranya sendiri sehingga anak menaatinya. Karena itu dapatlah dikatakan sekolah berpengaruh besar bagi jiwa dan keberagamaan anak. Lingkungan sekolah yang positif
32
Samsul Nizar, Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), Cet. 1, h. 127. 33 Ibid., h. 128-129.
18
terhadap pendidikan Islam yaitu lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas dan motivasi untuk berlangsungnya pendidikan agama ini.34 Melihat wacana di atas, terlihat bahwa eksistensi sekolah merupakan sarana paling vital dalam proses pemunculan kepribadian manusia seutuhnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dialogis, adaptik dan kondusif bagi optimalisasi pencapaian tugas dan fungsinya, baik secara makro maupun mikro.35 Baik tujuan institusional, kurikuler maupun instruksional, kesemuanya harus diarahkan kepada pembentukan corak pribadi dan kemampuan warga masyarakat sebagaimana yang menjadi target atau sasaran pendidikan di masyarakat yang bersangkutan. Ini merupakan konsekuensi logis dari kedudukan sekolah sebagai lembaga sosial yang terorganisir secara formal.36 c. Masyarakat Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. Secara sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan dan agama. Setiap masyarakat mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu.37 Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat atau penguasa yang ada di dalamnya. Pemimpin masyarakat muslim tentu saja menghendaki agar setiap anak di didik menjadi anggota yang taat dan patuh menjalankan agamanya, baik dalam lingkungan keluarganya, anggota dari teman-temanya, kelompok kelasnya dan sekolahnya. Bila anak telah dewasa diharapkan menjadi anggota yang baik pula sebagai warga desa, warga kota dan warga Negara. Dengan demikian, pengaruh masyarakat
dalam pendidikan terutama
pendidikan Islam pada anak didik sangatlah penting dalam keikut sertaan dan tanggung jawab membimbing dan mendidik pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebab tanggung jawab pendidikan pada hakikatnya merupakan tanggung
34
Nur Uhbiyati, OP. Cit., h. 214 Samsul Nizar, Op. Cit., h. 130 36 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1988), Cet. Ke-3, h. 148 37 Zakiah Daradjat, Op. Cit, h. 44 35
19
jawab moral dari setiap orang dewasa baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok sosial. Tanggung jawab ini ditinjau dari segi ajaran Islam, secara implisit mengandung pula tanggung jawab pendidikan.
6. Pembelajaran Puisi Dalam kaitannya dengan pendidikan, peserta didik juga mendapatkan pembelajaran dari pendidik atau guru. Proses tersebut berlangsung secara bersamaan dengan pendidikan, dimana di dalam pembelajaran pendidik atau guru harus dapat memberikan pendidikan terutama kaitannya dengan pendidikan karakter peserta didik. Pembelajaran memiliki arti yang berbeda dengan pendidikan, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Yudhi Munadi dalam bukunya mengatakan bahwa pendidikan dapat dirumuskan dari sudut normatif, karena pendidikan menurut hakikatnya memang sebagai suatu peristiwa yang memiliki norma. Artinya, bahwa dalam peristiwa pendidikan, pendidik dan anak didik berpegang pada ukuran, norma hidup, pandangan terhadap individu dan masyarakat, nilai-nilai moral, kesusilaan yang semuanya merupakan sumber norma dalam pendidikan. Sedangkan peristiwa atau proses interaksi pendidikannya adalah suatu proses teknis. Di dalam proses teknis inilah secara spesifik disebut proses pembelajaran. Lebih spesifik Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumbersumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik atau siswa.38 Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling tua. Karya-karya besar dunia yang bersifat monumental ditulis dalam bentuk puisi. Karya-karya pujangga besar seperti: Oedipus, Antigone, Hamlet, Macbeth, Mahabharata, Ramayana, Bharata Yudha, dan sebagainya ditulis dalam bentuk puisi. Puisi tidak hanya dipergunakan untuk penulisan karya-karya besar, namun ternyata puisi sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Dunia diperindah dengan adanya puisi.
38
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2012), Cet. Ke-4, hal. 4
20
Definisi puisi sulit diberikan , untuk memahami puisi biasanya diberikan ciri-ciri karakteristik puisi dan unsur-unsur yang membedakan puisi dari karya sastra lainnya. Dari segi bentuk fisik yang terlihat dalam karya tulis, puisi sudah menunjukan perbedaan dari prosa dan drama. Puisi adalah bentuk karya satra yang paling tua. Sejak kelahirannya, puisi memang sudah menunjukan ciri-ciri khas seperti yang kita kenal sekarang, meskipun puisi telah mengalami perkembangan dan perubahan tahun demi tahun. Bentuk karya sastra puisi memang dikonsep oleh penulis atau penciptanya sebagai puisi dan bukan bentuk prosa yang kemudian di puisikan. Sejak di dalam konsepnya, seorang penyair telah mengkonsentrasikan segala kekuatan bahasa dan gagasannya untuk melahirkan puisi. Penyair bukan memulai karyanya dengan konsep prosa. Perencanaan konsep dasar penciptaan puisi sudah sejak dalam pikirannya. Hal ini juga berakibat bahwa seorang penyair belum tentu mampu menjadi pengarang prosa, dan sebaliknya seorang pengarang prosa belum tentu mampu menjadi penyair. Perbedaan pokok antara puisi dan prosa adalah dalam hal tipografik dan struktur tematiknya. Tipografik puisi sejak kelahirannya menunjukan baris-baris putus yang tidak membentuk kesatuan sintaksis seperti dalam prosa. Setelah menelaah puisi dengan perkembangan dan struktur yang membentuknya, maka batasan tentang puisi itu akan dapat diberikan. Banyak pendapat yang memberikan batasan tentang puisi. Puisi merupakan karya sastra yang bersifat imajinatif, bahasa sastra bersifat konotatif karena banyak digunakan makna kias dan makna lambang (majas). Menurut Slamet Mulyana yang dikutip oleh Herman J. Waluyo, menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk kesusastraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya.39 Menurut Herbert Spencer bahwa puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan. Sedangkan Samuel Johnson menyatakan
39
Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi (Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 1995), Cet. Ke 3, hal. 23
21
bahwa puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan yang penuh daya yang berpangkal pada emosi yang berpadu kembali dalam kedamaian.40 Untuk memberikan pengertian puisi secara memuaskan cukup sulit. Namun beberapa pengertian yang tidak dapat dirangkum dalam satu kalimat dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Dalam puisi terjadi pengkonsentrasian atau pemadatan segala unsur kekuatan bahasa. b. Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperbagus, diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi. c. Puisi adalah ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan mood atau pengalaman jiwa dan bersifat imajinatif d. Bahasa yang dipergunakan bersifat konotatif. e. Bentuk fisik dan bentuk batin puisi merupakan kesatuan bulat dan utuh menyaturaga tidak dapat dipisahkan dan merupakan kesatuan yang padu.41
B. Hasil Penelitian yang Relevan Adapun penelitian yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Parlina Susi Siswanti Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Muhammmadiyah Prof. DR. Hamka dalam Skripsinya yang berjudul Pengaruh Karya Sastra Puisi Anak Terhadap Perkembangan Karakter Siswa Kelas 3A di SDN Babakan 04. Penelitian tersebut bertujuan untuk 1). Mendapatkan data secara empiris dengan melihat apakah benar karya sastra puisi anak dapat mengembangkan karakter siswa kelas 3A SDN Babakan 04, 2). Mengetahui apakah ada pengaruh karya sastra puisi anak terhadap perkembangan karakter siswa kelas 3A SDN Babakan 04. Penelitian tersebut memiliki hipotesa terdapat pengaruh karya sastra puisi anak terhadap perkembangan karakter siswa kelas 3A di SDN Babakan 04. 40 41
Ibid., hal. 23 Ibid., hal. 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian yang meliputi, tempat dan waktu penelitian, latar penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan dan pengolahan data teknik analisis data, dan hipotesis statistik. Langkah selanjutnya yang ditempuh penulis adalah menentukan waktu dan tempat penelitian, adalah sebagai berikut : Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan, terhitung sejak tanggal 2 April 2014 sampai tanggal 2 Juni 2014. Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Rajeg, Tangerang, dengan alasan : a. Penulis cukup mengenal kondisi sekolah tersebut, karena menjadi tenaga pengajar di sekolah tersebut. b. Lokasi penelitian mudah dijangkau sehingga mempermudah kegiatan penelitian. B. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam membahas skripsi ini adalah metode deskriptif analitis kuantitatif. Deskriptif digunakan agar mampu memahami dan memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang terkait dengan isi skripsi ini.
22
23
Analitis kuantitatif digunakan agar penulis dapat menyusun skripsi ini dalam bentuk yang sistematis sehingga mengena pada inti permasalahan dan memperoleh hasil penelitian yang benar dengan mengunakan statistik sederhana. C. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek yang terdiri dari manusia benda,
tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.1 Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII SMP ISLAM AYATRA Rajeg - Tangerang tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 305 siswa.
2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dimiliki sifat karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi.2 Adapun sampel yang di ambil dari penelitian ini sebanyak 30 siswa kelas VII yang diambil dari tiap-tiap kelas 5 orang siswa.
D. Teknik Penarikan Sampel Karena jumlahnya lebih dari 100, maka penulis mengambil sampel sebanyak 10 %, yaitu sejumlah 30 siswa dengan cara atau teknik “ Random Sampling “ yaitu siswa-siswi kelas VII.1 sebanyak 5 orang, kelas VII.2 sebanyak 5 orang, kelas VII.3 sebanyak 5 orang, kelas VII.4 sebanyak 5, kelas VII.5 sebanyak 5 orang, kelas VII.6 sebanyak 5 orang.“3
E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian ini dilakukan di lapangan (lokasi penelitian), pengumpulan datanya adalah sebagai berikut :
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) Cet Ke-14, h. 173 2 Ibid., h. 174 3
Ibid., h. 134
24
1. Observasi Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data melalui teknik atau pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Untuk mempermudah pengambilan data, maka penulis terlebih dahulu menetapkan data-data yang diobservasi, yaitu : a. Kondisi obyektif SMP ISLAM Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Rajeg – Tangerang. b. Kegiatan belajar mengajar. c. Pemanfaatan fasilitas belajar. 2. Wawancara Dalam kegiatan observasi, tidak selamanya data-data dikumpulkan secara tuntas, untuk melengkapinya penulis melakukan wawancara dengan sumber data. Dalam hal ini kepada Kepala Sekolah dan Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. 3. Angket Dengan metode angket ini penulis mempersiapkan pertanyaan tertentu, kemudian disebarkan kepada responden, untuk memperoleh data yang kongkrit yang diperlukan secara langsung. Angket disebarkan kepada siswa-siswi yang ditetapkan sebagai sampel penelitian. Angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup yang berisi pertanyaan yang disertai jawaban terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan. Jawaban yang peneliti tawarkan adalah berbentuk rentangan menggunakan skala likert, yang menyediakan 5 alternatif pilihan jawaban yaitu : selalu (SL), sering (S), kadang-kadang (KK), tidak pernah (TP). Dalam hal ini peneliti memberikan alternatif jawaban yang sama untuk kedua variabel, hanya saja untuk Variabel X menggunakan pertanyaan negatif dengan skor penilaian berikut : a. Selalu (SL) diberi skor
:5
b. Sering (S) diberi skor
:4
c. Kadang-kadang (KK) diberi skor : 3 d. Tidak pernah TP) diberi skor
:2
e. Jarang (J) diberi skor
:1
25
4. Dokumentasi Untuk memperoleh data, maka penulis mengambil arsip/dokumentasi nilai, buku-buku, dan data lainnya yang berkenaan dengan penelitian.
F. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang berikutnya adalah mengolah data untuk membuktikan hipotesis itu diterima atau tidak, maka data dianalisis. Sebagai langkah selanjutnya dalam penelitian ini, data-data yang didapat dilakukan proses editing, loading dan tabulasi. Untuk menentukan besarnya ukuran sampel maka perlu dibuat ukuran sampel. Selain itu karena data diperoleh melalui metode angket maka penulis melakukan analisis pengukuran atas hasil angket melalui analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik Spearman Corelation yaitu Dan untuk menentukan korelasinya dapat digunakan rumus :4
r
N XY X Y
N X X N Y Y 2
2
2
2
Keterangan : n = Jumlah sampel X = Variabel bebas Y =Variabel terikat r = Koefisien korelasi Setelah itu dilakukan Uji hitung digunakan adalah “ t “ tes dengan rumus :5 t
4 5
Ibid., h. 317 Ibid., h. 337
r
n 1 1 r2
26
dengan rumus Nilai 1 hasil dari perhiungan kemudian dibandingkan dengan nilai tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dan apabila t hitung < t tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima . Di dalam kerangka teori sudah dikemukakan, bahwa untuk mengetahui realitas pendidikan karakter, penulis menganalisanya dari lima indikator yang diduga dapat membantu meningkatkan pendidkan karakter peserta didik. Adapun kelima indikator tersebut antara lain : Pendidik, kurikulum, kegiatan belajar mengajar, sarana dan prasarana serta administrasi sekolah. Dari kelima indikator tersebut, penulis susun dalam bentuk angket/ pertanyaan sebanyak 10 item. Jawaban siswa terhadap pertanyaan tersebut diberi skor dengan menggunakan skala likert, yaitu : jawaban a = 5, jawaban b = 4, jawaban c = 3, jawaban d = 2, jawaban e = 1. 1. Analisa Variabel Pembelajaran Puisi ( Variabel X ) a. Membuat Distribusi Frekuensi Untuk membuat distribusi frekuensi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : b. Menentukan Rank ( r ), dengan rumus :6
r H L 1 c. Menentukan Banyak Kelas ( k ), dengan rumus :7
k 1 3,3 log N 6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. Ke-23, h. 52 7 Ibid., h. 80
27
d. Menentukan Interval ( i ), dengan rumus :8
i
r k
e. Membuat tabel distribusi frekuensi. _
f. Mencari nilai Mean ( x ), Median (Md) dan Modus (Mo) _
1) Menghitung Mean ( x ), dengan rumus :9 _
X
fx
N
2). Menghitung median (Md), dengan rumus :10
1 2 n fkb Md Bb i fi 3). Menghitung Modus (Mo), dengan rumus :11
Mo 3Md 2M g. Uji Normalitas Untuk uji normalitas diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Memanfaatkan mean (x) 2) Menentukan Standar Deviasi (SD) dari tabel distribusi frekuensi dengan rumus :
8
Ibid., h. 53
9
Ibid., h. 80
10
Ibid., h. 97
11
Ibid., h. 106
28
F x X N
SD
2
3) Membuat Tabel Distribusi Observasi dan Ekspektasi 4) Menghitung nilai X 2 (Chi – Kuadrat ) dengan rumus :12
X 2
Fo Fh 2 Fh
5) Derajat Kebebasan, dengan rumus :13
df N nr
12
Ibid., h. 298
13
Ibid., h. 181
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Dekripsi SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Rajeg Tangerang Sekolah Menengah Pertama (SMP) ISLAM Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) adalah salah satu memiliki
komitmen
dari
lembaga
pendidikan
umum
yang
pada penerapan keimanan dan ketaqwaan terhadap
agama Islam. SMP ISLAM Anugerah Hidayat Putra berdiri pada tahun 2009, pada
saat
berdiri
keberadaan
SMP ISLAM Anugerah Hidayat Putra
(AYATRA) Rajeg beralamat di Jl. Raya kampung Batu Nunggul, Desa Sukatani Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. SMP ISLAM Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) ini
bertujuan untuk
bertaqwa, berakhlak
mulia,
memiliki
mendidik manusia muslim
menghayati
dan
mengamalkan
yang agama,
pengetahuan, pengamalan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani,
mempunyai kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk melengkapi data tentang gambaran/deskripsi institusi SMP ISLAM Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Rajeg Tangerang berikut ini penulis lampirkan daftar nama-nama guru dalam bentuk tabel.
29
30
TABEL. 1 DATA DEWAN GURU SMP ANUGERAH HIDAYAT PUTRA (AYATRA) NO
NAMA
JABATAN
Bidang Studi
1.
Achmad Syaipullah, S.Pd
Guru
IPA, IPS
S1
2.
Aeni Hadiyati, S.Pd
Guru
Matematika
S1
3
Ahmad Saepudin, S.Pd
Guru
Keterampilan
S1
4
Ahmad Syaefulloh, S.Pd
Guru
IPS, Muatan Lokal
S1
5
Ana Habibi, A.Md
Guru
Matematika
D2
6
Ayu Nurfitriyani, S. Pd
Guru
Bahasa Inggris
S1
7
Bahrudin, S. Pd
Guru
PJOK
S1
8
Barmawi, S. Pd
Guru
Bahasa Indonesia
S1
9
Daryati
Guru
Seni Budaya, Muatan Lokal
SMA
10
Dede Rizkiyah Daryati, S.Pd
Guru
Bahasa Inggris
S1
11
Dwi Nova Heru Kurniawan, M.M
Guru
Bahasa Inggris
S2
12
Eva Zuhaefah
Guru
Keterampilan
D2
13
Fitria Marliana, S.Pd
Guru
IPA
S1
14
Hanipah, S.Kom
Guru
TIK/KKPI
S1
15
Juhdi Kamil, B.A
Guru
Muatan Lokal
D3
16
Julaeha, S.Pd
Guru
IPA
S1
17
Juprihatin, A.Ma
Guru
Bahasa Indonesia
D2
18
Komala Gantina, S.Pd
Guru
19
Kurotul Ayun, S.Pd
Guru
Matematika, Seni Budaya
S1
20
Kusurul Farhah
Guru
Seni Budaya, IPA
SMA
21
Lili Khotimah, S.Pd
Guru
IPS
S1
22
Maksum, S.Ag
Guru
IPS
S1
Pendidikan Agama Islam
S1
31
23
Masliyah, S.Pd
Guru
IPA
S1
24
Masriyani, S.E
Guru
IPS
S1
25
Muhamad Busroyadi, S.Pd
Guru
Mulok (Bahasa Daerah)
S1
26
Muhamad Koko Komarujaman
Guru
PJOK
SMA
27
Nasrudin, S.Ag
Guru
PKn
S1
28
Nety Purwati, S.Pd
Guru
Matematika, Bahasa Inggris
S1
29
Nurjaeni, S.Pd
Guru
TIK/KKPI
S1
30
Robi Appan, S.Pd
Guru
Mulok (Potensi Daerah)
S1
31
Robiatul Awaliyah, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
S1
32
Rupai, S.Pd
Guru
Keterampilan, PAI
S1
33
Samsul Bahri, S.Pd
Guru
PKn
S1
34
Santani
Guru
BK
SMA
35
Siti Ayu Fazri, S.Pd
Guru
Seni Budaya
S1
36
Siti Lutfiah, S.Pd
Guru
TIK/KKPI
S1
37
Siti Maftuhah, S.Pd
Guru
Bahasa Indonesia
S1
38
Siti Masitoh, S.Pd
Guru
Matematika
S1
39
Siti Musyarofah, S.Pd
Guru
IPS
S1
40
Siti Nurmaesaroh Soleha, S.Pd
Guru
Seni Budaya
S1
41
Siti Rofiyati, S.Pd
Guru
IPA
S1
42
Siti Saaroh, S.Pd
Guru
Bahasa Inggris
S1
43
Siti Suhartini, S.Pd
Guru
Keterampilan, PKn
S1
44
Sulyanah, SPd
Guru
Mulok (Bahasa Daerah)
S1
45
Yushar Budi Mulyana, S.Pd
Guru
PJOK
S1
32
1. Keadaan Siswa Keadaan siswa SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) pada tahun 2013/2014 berjumlah 1189 siswa, terbagi atas siswa laki-laki sebanyak 617 siswa dan perempuan sebanyak 572 siswa, dan terbagi lagi atas kelas VII sebanyak 365 siswa, kelas VIII sebanyak 439 siswa, kelas IX sebanyak 385 siswa. 2. Sarana dan Prasarana Sekolah SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) mempunyai sarana dan prasarana yang baik, untuk kelancaran proses belajar mengajar agar murid dapat belajar dengan nyaman begitu
pula guru bisa mengajar dengan
tenang./ Seperti dalam tabel sarana yang ada di sekolah SMP Islam Anugerah Hidayat
Putra
(AYATRA)
mempunyai
keadaan/kondisi baik dan dalam
8
(delapan)
inventaris
dalam
tabel prasarana ada sebanyak 8 (delapan)
inventaris dalam kondisi yang baik. Tabel 2 Sarana SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) NO
INVENTARIS
JUMLAH KONDISI
1
Ruang Kelas
16
Baik
2
Ruang Kepala Sekolah
1
Baik
3
Ruang Tata Usaha
1
Baik
4
Ruang Lab. Komputer
1
Baik
5
Ruang Perpustakaan
1
Baik
6
Kamar Mandi/WC
4
Baik
7
Lapangan Upacara
1
Baik
8
Lapangan Olah Raga
1
Baik
33
Tabel 3 Prasarana SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) NO
INVENTARIS
JUMLAH
KONDISI
1
Meja Murid
200
Baik
2
Bangku Murid
350
Baik
3
Meja Guru
10
Baik
4
Kursi Guru
20
Baik
5
Papan Tulis
16
Baik
6
Kursi Tamu
1 Set
Baik
7
Komputer
20 Unit
Baik
8
Laboratorium
1
Baik
3. Deskripsi Karakteristik Responden Pada bagian ini penulis akan memberikan sedikit gambaran atau deskripsi karakteristik tentang siswa yang menjadi responden pada penelitian ini. Adapun karakteristik tersebut dibuat dalam bentuk tabel, yakni sebagai berikut : TABEL 4 KARAKTERISTIK RESPONDEN SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) NO
NAMA
KELAS
Jenis Kelamin L/P
1
NITA MEIDIANTI
VII.2
P
2
FITRIA NUR AZIZAH
VII.2
P
3
SITI OLIYAH
VII.2
P
4
KAUTSAR FIBIAN’NADHA
VII.2
L
5
IKHSAN NUR MAJID
VII.2
L
6
RISKA NUR HIDAYAH
VII.3
P
34
7
ADINDA SEPTIANI. H
VII.3
P
8
NURMILA SARI
VII.3
P
9
HENDRI WIJAYA
VII.3
L
10
AHMAD DEDE. W
VII.3
L
11
EEN
VII.4
P
12
SELVI
VII.4
P
13
SITI NURJANAH
VII.4
P
14
ANAM SATRIA. W
VII.4
L
15
MUHAMAD IDRIS
VII.4
L
16
ALIYAH
VII.5
P
17
YULYA ANISA
VII.5
P
18
NIA ARSITA
VII.5
P
19
MUHAMAD ISMU. H
VII.5
L
20
ARIYANSYAH
VII.5
L
21
FITRIA ANNISA
VII.7
P
22
SITI HOLIPAH
VII.7
P
23
INTAN PRAWATI
VII.7
P
24
ARI ISMAIL SALEH
VII.7
L
25
DIAZ DJANUAR BAKTI
VII.7
L
26
SITI AMIROH
VII.8
P
27
SITI DAHLIA
VII.8
P
28
SITI KUSNIAH
VII.8
P
29
AHMAD BADRUDIN
VII.8
L
30
IPAN
VII.8
L
B. Pengujian Hipotesis Pada penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh antara pembelajaran puisi terhadap karakter siswa pada mata pelajaran Bahasa
35
Indonesia di SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Rajeg - Tangerang. Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Ho : rxy = 0, Tidak terdapat pengaruh antara pembelajaran puisi terhadap karakter siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2. Ha : rxy > 0, Terdapat pengaruh antara pembelajaran puisi terhadap karakter siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Di dalam kerangka teori sudah dikemukakan, bahwa untuk mengetahui realitas pembelajaran puisi, penulis menganalisis dari lima indikator yang diduga dapat mempengaruhi karakter siswa. Adapun indikator tersebut antara lain; keteladanan, kurikulum, pembelajaran, kegiatan pengembangan diri dan penilaian. Dari kelima indikator tersebut, penulis susun dalam bentuk angket/ pertanyaan sebanyak 10 item. Jawaban siswa terhadap pertanyaan tersebut diberi skor dengan menggunakan skala likert, yaitu : jawaban a = 5, jawaban b = 4, jawaban c = 3, jawaban d = 2, jawaban e = 1. Adapun jawaban responden setelah dikualifikasi dalam tabel sebagai berikut: TABEL 5 KONVERSI NILAI ANGKET VARIABEL X BUTIR NILAI NO
N AM A
KLS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
∑
1
NITA MEIDIANTI
VII.5
2
2
2
3
5
3
2
4
3
4
30
2
FITRIA NUR AZIZAH
VII.5
5
4
3
2
2
3
3
5
4
3
34
3
SITI OLIYAH
VII.5
4
2
3
2
3
5
5
3
2
2
31
4
KAUTSAR. F
VII.5
3
2
4
5
5
5
2
3
4
4
37
5
IKHSAN NUR MAJID
VII.5
2
2
5
2
3
3
3
4
1
3
28
6
RISKA NUR HIDAYAH
VII.6
5
3
3
2
3
3
5
5
4
5
38
7
ADINDA SEPTIANI. H
VII.6
5
4
2
5
4
4
5
5
3
5
42
8
NURMILA SARI
VII.6
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
45
9
HENDRI WIJAYA
VII.6
4
3
5
5
5
5
4
4
2
4
41
10
AHMAD DEDE. W
VII.6
4
3
3
2
3
2
4
5
5
5
36
11
EEN
VII.7
2
4
3
5
5
3
2
3
2
4
33
12
SELVI
VII.7
4
2
4
5
5
5
5
4
5
3
42
13
SITI NURJANAH
VII.7
4
5
5
3
3
2
2
4
4
5
37
14
ANAM SATRIA. W
VII.7
5
3
5
5
3
3
2
3
4
5
38
15
MUHAMAD IDRIS
VII.7
5
4
2
5
5
3
4
4
5
5
42
16
ALIYAH
VII.8
4
4
5
5
3
5
5
4
2
5
42
17
YULYA ANISA
VII.8
2
3
5
5
5
5
4
4
3
3
39
18
NIA ARSITA
VII.8
2
2
3
5
5
3
2
3
4
3
32
19
MUHAMAD ISMU. H
VII.8
5
3
5
5
4
4
2
5
5
4
42
20
ARIYANSYAH
VII.8
4
5
3
2
3
5
3
5
4
5
39
21
FITRIA ANNISA
VII.9
5
5
5
4
3
5
5
4
5
4
45
22
SITI HOLIPAH
VII.9
3
5
3
5
4
5
4
5
3
2
39
23
INTAN PRAWATI
VII.9
2
4
3
2
3
5
5
3
3
2
32
24
ARI ISMAIL SALEH
VII.9
5
5
5
3
5
4
4
4
2
5
42
25
DIAZ DJANUAR BAKTI
VII.9
5
3
3
5
5
5
4
4
2
2
38
26
SITI AMIROH
VII.10
5
5
4
3
5
5
5
4
5
4
45
27
SITI DAHLIA
VII.10
4
3
5
4
3
2
2
4
5
4
36
28
SITI KUSNIAH
VII.10
5
3
5
5
4
2
5
5
4
4
42
29
AHMAD BADRUDIN
VII.10
2
4
5
4
2
3
4
5
3
4
36
30
IPAN
VII.10
5
3
3
5
5
4
5
4
2
3
39
116
104
116
117
118
116
112
123
105
115
1142
36
JUMLAH
37
1. Analisis Variabel Pembelajaran Puisi ( Variabel X ) a. Membuat Distribusi Frekuensi Berdasarkan data dari angket yang disebarkan terhadap 30 siswa, maka skor tersebut disusun sebagai berikut : 28
30
31
32
32
33
34
36
36
36
37
37
38
38
38
39
39
39
39
41
42
42
42
42
42
42
42
45
45
45
Untuk membuat distribusi frekuensi dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : b. Menentukan Rank ( r ), dengan rumus :
r H L 1 = (45 – 28) + 1 = 18 c. Menentukan Banyak Kelas ( k ), dengan rumus :
k 1 3,3 log N = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 3,3 (1,477) = 1 + 4,77 = 5,77 dibulatkan ( 6 ) d. Menentukan Interval ( i ), dengan rumus :
i
r k
38
=
17 6
= 2,83 dibulatkan menjadi ( 3 ) e. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi TABEL 6 DISTRIBUSI FREKUENSI FAKTUAL DAN RELATIF ( PROSENTASE ) NO
INTERVAL
f
X
Fr %
1.
28 – 30
2
29
6,7
2.
31 – 33
4
32
13,3
3.
34 – 36
5
35
13,3
4.
37 – 39
9
38
30
5.
40 – 42
8
41
26,7
6.
43 – 45
3
44
10
N = 30
TOTAL
100,0
TABEL 7 DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR NO
INTERVAL
f
x
fx
Fkb
1.
28 – 30
2
29
58
2
2.
31 – 33
4
32
128
6
3.
34 – 36
5
35
175
10
4.
37 – 39
9
38
342
19
5.
40 – 42
7
41
287
27
6.
43 - 45
3
44
132
N = 30
TOTAL
N = 30
1122
_
f. Mencari nilai Mean ( x ), Median (Md) dan Modus (Mo) _
1) Menghitung Mean ( x ), dengan rumus :
39
_
X
=
fx N
1122 30
= 37,4 2). Menghitung median (Md), dengan rumus : 1 n fkb 2 Md Bb i fi
1 2 30 11 36,50 3 9
4 36,50 3 9
= 36,50 + 3 { 0,44} = 36,50 + 1,32 = 37,8 3). Menghitung Modus (Mo), dengan rumus :
Mo 3(Md ) 2(M ) = 3 (37,8) – 2 (37,4) = 113,4 – 74,8 = 38,6
40
g. Membuat grafik histogram GRAFIK 1 FREKUENSI PEMBELAJARAN PUISI
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
(skor) 27,5
30,5
33,5
36,5
39,5
42,5
45,5
41
h. Uji Normalitas Untuk uji normalitas diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1). Memanfaatkan mean (x) = 37,6 2). Menentukan Standar Deviasi (SD) dari table distribusi frekuensi
TABEL 8 PENGHITUNGAN STANDAR DEVIASI
x X
2
f x X
NO
INTERVAL
f
x
x X
1.
28 – 30
2
29
-8,4
70,56
141,12
2.
31 – 33
4
32
-5,4
29,16
116,64
3.
34 – 36
5
35
-2,4
5,76
28,8
4.
37 – 39
9
38
0,6
0,36
3,24
5.
40 – 42
7
41
3,6
12,96
90,72
6.
43 – 45
3
44
6,6
43,56
130,66
TOTAL
N = 30
511,2
Menentukan Standar Deviasi (SD), dengan rumus :
SD
F x X N
511, 2 30 17,04
= 4,12
2
42
3) Membuat Tabel Distribusi Observasi dan Ekspektasi TABEL 9 DISTRIBUSI DAN EKSPEKTASI NO
1.
BATAS INTERVAL NYATA (X) 27,5
Z -2,40
28 – 30 30,5
2.
-1,67
-0,94
4.
-0,21
5.
0,50
6.
1,23
2
1261
4
4
2432
8
5
2747
9
9
1992
6
7
638
2
3
3907
43 - 45 45,5
1
1915
40 – 42 42,5
393
0832
37 – 39 39,9
Fo
3264
34 – 36 36,5
Fh
4525
31 – 33 33,5
3.
BATAS LUAS LUAR DAERAH DAERAH 4918
1,96
4545
XX Z SD
Catatan : X = 37,4
Fh
LD XN 100
SD = 4,12 4) Menghitung nilai X 2 (Chi – Kuadrat ) dengan rumus :
X
2
Fo Fh 2
2 12 4 42 5 82 9 92 7 62 3 22
12 02 32 02 12 12
Fh
1
1
4
4
8
8
9
9
6
6
2
2
43
1 0 9 1 1 1 4 8 6 2
1 0 1,125 0 0,16 0,5 = 2,785 5) Derajat Kebebasan, dengan rumus :
db k 3 =6–3 =3 Dari tabel harga kritik Chi – Kuadrat, diketahui bahwa db = 3, harga X 2 dalam variabel kepercayaan 99 % adalah 11,3, maka 2,785 < 11,3, berarti data
dalam sebaran normal. 2. Deskripsi Data Tentang Karakter Siswa TABEL 10 DATA TENTANG KARAKTER SISWA NO
NAMA
KELAS
NILAI
1
NITA MEIDIANTI
VII.2
7
2
FITRIA NUR AZIZAH
VII.2
8
3
SITI OLIYAH
VII.2
6
4
KAUTSAR. F
VII.2
7
5
IKHSAN NUR MAJID
VII.2
6
6
RISKA NUR HIDAYAH
VII.3
7
7
ADINDA SEPTIANI. H
VII.3
8
8
NURMILA SARI
VII.3
9
9
HENDRI WIJAYA
VII.3
8
10
AHMAD DEDE. W
VII.3
7
11
EEN
VII.4
6
44
12
SELVI
VII.4
9
13
SITI NURJANAH
VII.4
6
14
ANAM SATRIA. W
VII.4
7
15
MUHAMAD IDRIS
VII.4
8
16
ALIYAH
VII.5
9
17
YULYA ANISA
VII.5
8
18
NIA ARSITA
VII.5
6
19
MUHAMAD ISMU. H
VII.5
8
20
ARIYANSYAH
VII.5
8
21
FITRIA ANNISA
VII.7
6
22
SITI HOLIPAH
VII.7
7
23
INTAN PRAWATI
VII.7
6
24
ARI ISMAIL SALEH
VII.7
9
25
DIAZ DJANUAR BAKTI
VII.7
7
26
SITI AMIROH
VII.8
9
27
SITI DAHLIA
VII.8
7
28
SITI KUSNIAH
VII.8
8
29
AHMAD BADRUDIN
VII.8
6
30
IPAN
VII.8
8
TOTAL
221
Berdasarkan hasil observasi tentang karakter siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di atas, maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
45
3. Analisa Variabel Karakter Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia a. Membuat Distribusi Frekuensi, sebagai berikut : 6
6
6
6
6
6
6
6
7
7
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
b. Menentukan Rank ( r ), dengan rumus : r H L 1
= (9–6)+1 = 3+1 = 4 c. Menentukan Banyak Kelas ( k ), dengan rumus :
k 1 3,3 log N
1 3,3 log 30 1 3,31,477
1 4,87 = 5,87 dibulatkan menjadi ( 6 ) d. Menentukan Interval ( i ), dengan rumus :
i
r k
4 6
= 0,6
46
e. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi TABEL 11 DISTRIBUSI FREKUENSI FAKTUAL DAN RELATIF ( PROSENTASE ) NO
INTERVAL
F
Fr %
1.
6
8
26,7
2.
7
8
26,7
3.
8
9
30
4.
9
5
16,6
N = 30
100
TOTAL
TABEL 12 DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR
NO
INTERVAL
f
fx
Fkb
1.
6
8
48
8
2.
7
8
56
16
8
9
72
25
9
5
45
N = 30
N = 30
221
3. 4.
TOTAL _
f. Mencari nilai Mean ( x ), Median (Md) dan Modus (Mo) _
1) Menghitung Mean ( x ), dengan rumus :
_
X
N
221 30
= 7,36
fx
47
2). Menghitung median (Md), dengan rumus : 1 n fkb 2 Md Bb i fi
1 2 30 16 7,5 0,5 9 1 = 7,5 + 0,5 9
= 7,5 + 0,5 { -0,11} = 7,5 – 0,05 = 7,45
3). Menghitung Modus (Mo), dengan rumus :
Mo 3Md 2M = 3 (7,45) – 2 (7,36) = 22,35 – 14,72 = 7,63
48
g. Membuat Grafik Histogram GRAFIK 2 FREKUENSI KARAKTER SISWA
Y
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
X 6
7
8
9
h. Uji Normalitas Untuk uji normalitas ini diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Memanfaatkan Mean X = 7,36
2) Menentukan Standar Deviasi (SD) dari tabel Distribusi Frekuensi
49
TABEL 13 PENGHITUNGAN STANDAR DEVIASI
x X
2
F x X
NO
INTERVAL
F
x
x X
1
6
8
6
-1,36
1,84
14,72
2
7
8
7
-0,36
0,12
0,96
3
8
9
8
0,64
0,40
3,6
4
9
5
9
1,64
2,68
13,4
TOTAL
N = 30
2
32,68
Menentukan Standar Deviasi (SD), dengan rumus :
SD
F x X N
2
32,68 30
1,089
= 1,04
3) Membuat Tabel Distribusi Observasi dan Ekspektasi TABEL 14 DISTRIBUSI DAN EKSPEKTASI NO INTERVAL
1
BATAS NYATA (X) 5,5
Z -1,78
BATAS LUAR DAERAH 4625
6
LUAS DAERAH
1686 6,5
-0,82
2939
Fh
Fo
5
8
50
2
7 7,5
3
0,13
4
1,09
2,06
3104
10
9
1187
4
5
4808
x X Z SD
Catatan:
8
3621
9 9,5
11
0517
8 8,5
3456
X 7,36
SD 1,04
Fh
LD XN 100
4) Menghitung nilai X 2 (Chi – Kuadarat), dengan rumus :
X
2
Fo Fh 2 Fh
2 2 2 2 8 5 8 11 9 10 5 4
5
11
10
32 32 12 12
9 9 1 1 5 11 10 4
5
11
10
4
4
= 1,8 + 0,8 + 0,1 + 0,25 = 2,95 5) Mencari Derajat Kebebasan (db), dengan rumus :
db k 3 = 4–3 = 1 Dari tabel harga kritik Chi – Kuadrat, diketahui bahwa db = 1, harga X 2 dalam interval kepercayaan 99 % adalah 6,63, sedangkan harga X 2 hitung
adalah 2,95, maka 2,95 < 6,63 berarti menerima Hipotesis Alternatif (Ha) dan menolak Hipotesis Nihil (Ho), jadi data dalam sebaran normal.
51
4. Pengaruh Pembelajaran Puisi Teradap Karakter Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada penelitian ini penulis akan membahas langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun pengaruh antara Pembelajaran Puisi Terhadap Karakter Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : a. Membuat Tabel Korelasi pengaruh pembelajaran puisi (Variabel X) dan karakter siswa (Variabel Y) TABEL 15 PENGARUH VARIABEL X DAN VARIABEL Y NO
X
Y
XY
X2
Y2
1
30
7
210
900
49
2
34
8
272
1156
64
3
31
6
186
961
36
4
37
7
259
1369
49
5
28
6
168
784
36
6
39
7
273
1521
49
7
42
8
336
1764
64
8
45
9
405
2025
81
9
41
8
328
1681
64
10
37
7
259
1369
49
11
31
6
186
961
36
12
44
9
396
1936
81
13
35
6
210
1225
36
14
39
7
273
1521
49
15
42
8
336
1764
64
16
42
9
378
1764
81
17
39
8
312
1521
64
18
32
6
192
961
36
19
42
8
336
1764
64
20
39
8
312
1521
64
21
35
6
210
1225
36
52
22
39
7
273
1521
49
23
33
6
198
1089
36
24
42
9
378
1764
81
25
38
7
266
1444
49
26
45
9
405
2025
81
27
36
7
252
1296
49
28
42
8
336
1764
64
29
36
6
216
1296
36
30
39
8
312
1521
64
1134
221
8473
43476
1661
∑
Dari tabel di atas setelah diketahui nilainya, yaitu : ∑X
= 1134
∑Y
= 221
∑ XY = 8473
X Y
2
2
= 43476 = 1661
b. Koefisien Korelasi/Pengaruh Untuk menentukan koefisien korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment, sebgai berikut : r
N XY X Y
N X X N Y Y 2
2
2
2
308473 1134221
3043476 1134 301161 2
221
2
254190 250614 1304280 128595634830 48841
53
3576 193688064
3576 4401
= 0,812 c. Menentukan harga kritik “ r “ Jika dilihat pada tabel “ r “ Product Moment dengan N = 30, maka :
Taraf Signifikansi 95 % = 0,361
Taraf Signifikansi 99 % = 0,463
Yang berarti koefisien korelasi sebesar 0,840 lebih besar dari taraf signifikansi 95 % mupun 99 %, maka terbukti adanya pengaruh pembelajaran puisi terhadapn karakter siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. d. Menguji Hipotesis dengan rumus :
N 2
t r
1 r2
0,812
28 1 0,812
0,812 28
4,303
2
1 0,659
0,341
4,303 0,584
= 7,36 e. Selanjutnya mencari harga diperoleh : Taraf Signifikansi 5 % = 2,04 Taraf Signifikansi 1 % = 2,76
t tabel dengan db = 30 – 1 = 29, maka
54
Dengan demikian t hitung lebih besar dari tabel, yaitu 2,04 < 7,36 > 2,76, karena itu Hipotesis Nihil (Ho) ditolak dan menerima Hipotesis Alternatif (Ha). f. Menentukan Kadar Korelasi/Pengaruh Dari perhitungan di atas diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,825, maka untuk menghiung besar – kecilnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, ditempuh dengan jalan mencari Koefisien Determinan (CD), yaitu :
CD r 2 x100% = 0,8122 X 100% = 0,659 X 100 % = 65,9 % Besarnya kontribusi variabel X pembelajaran puisi terhadap variabel Y karakter siswa sebesar 65,9 % atau 66 %. Sisanya 34 % itu dipengaruhi oleh faktor lain.
D. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi karakter siswa dalam penelitian ini bukan hanya dari pembelajaran puisi, namun masih ada faktor lain selain pembelajaran puisi. 2. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak menunjukkan keadaan sesungguhnya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pembelajara puisi terhadap karakter siswa SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA), Rajeg Tangerang dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa pembelajaran puisi berpengaruh terhadap karakter siswa kelas VII SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Tangerang tahun ajaran 2013-2014. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,812, angka ini termasuk kategori tertinggi. Setelah diuji dengan rumus “ t “ terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Dilihat dari tinggi rendahnya kadar pengaruh antara pembelajaran puisi terhadap karakter siswa mencapai 65,9 % dan masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kedua variabel tersebut.
B. Implikasi 1. Pembelajaran puisi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pendidik atau guru untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu proses pembelajaran dan mampu memberikan kontribusi maksimal dalam membentuk karakter siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran puisi berpengaruh terhadap karakter siswa. Hal ini mengandung implikasi agar kedepannya pihak sekolah maupun guru mata pelajaran harus memperhatikan dan meningkatkan kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran puisi.
55
56
2. Sikap dan tingkah laku yang baik yang ditunjukan oleh siswa baik kepada guru maupun kepada sesama teman di sekolah maupun siswa sekolah lain berarti karakter yang telah ditanamkan melalui pembelajaran puisi telah dapat di terapkan oleh siswa.
C. Saran-saran 1. Dengan terbukti adanya pengaruh antara pembelajaran puisi terhadap karakter siswa, maka diharapkan agar komponen pendidikan terutama guru yakni guru mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih mengoptimalkan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan. 2. Mengingat masih ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi karakter siswa di SMP Islam Anugerah Hidayat Putra (AYATRA) Rajeg – Tangerang, maka segenap Guru dan Civitas Akademika perlu berupaya agar faktor-faktor lain turut mendukung terhadap pembelajaran puisi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Athhiyah M, dan al Abrasyi, al-Tarbiyah al-Islamiyah, Dar al-Fikr al-Arabi, tt Asraf, Ali, Horison Baru Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996. Azra, Azyumardi, Esei-Esei Intelektual Muslim Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2012. Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa agama, Jakarta: Bumi Aksara, 1996. _____, Ilmu Pendidkan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 2003. Daryanto dan Darmiatun, Suryatri, ImplementasiPendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Gava Media, 2013. Hasan Sulaiman, Fathiyah, Alam Pikiran al-Ghazali Mengenai Pendidikan dan Ilmu, alih bahasa Herry Nor Ali, Bandung: VC Diponegoro, 1986 J. Waluyo, Herman, Teori dan Apresiasi Puisi, Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 1995. Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2012. Nizar, Samsul, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000. _____, Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2012.
Salahudin, Anas dan Alkrienciehie, Irwanto, Pendidikan Karakter, Bandung: Pustaka Setia, 2002. Samani, Muchlas dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidkan Karakter, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013. Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidkan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011. Supriyono, Widodo, Ilmu Pendidikan Islam Teoritis dan Praktis, Semarang: Pustaka Pelajar, 2001. Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000. Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Hidakarya Agung, 1989.
DAFTAR ANGKET PEMBELAJARAN PUISI ( Studi di SMP Islam AYATRA Sukatani, Rajeg - Tangerang ) A. Petunjuk Pengisian Harap di isi identitas anda pada kolom yang tersedia. Bacalah Do’a sebelum mengisi soal. Bacalah semua pertanyaan ini dengan teliti. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban anda. B. Identitas Pribadi Nama
: ……………………………………………..
Kelas
: ………………………………………………
Alamat
: ……………………………………………...
1. Apakah Guru mata pelajaran dalam menyampaikan materi dapat dimengerti/ dipahami ? a. Sangat setuju
c. Biasa saja
b. Setuju
d. Kurang setuju
2. Apakah
Guru
mata
pelajaran
dalam
e. Tidak setuju
mengajar
sesuai
dengan
kemampunnya/ skillnya ? a. Sangat setuju
c. Biasa saja
b. Setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
3. Apakah Guru mata pelajaran sebelum memulai pelajaran meminta kalian untuk berdo’a ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
4. Apakah Guru sering melakukan bimbingan terhadap siswa ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
5. Pernahkah guru terlambat dalam kegiatan belajar mengajar ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
6. Apakah kurikulum yang digunakan di sekolah sesuai dengan kurikulum Pendidikan Nasional ? a. Selalu
c. Biasa saja
b. Sering
d. Kurang setuju
e. Tidak pernah
7. Apakah dalam kegiatan belajar mengajar guru mata pelajaran hanya menggunakan metode ceramah saja ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
8. Apakah anda ikut serta dalam kegiatan pengembangan diri atau ekstra kurikuler di sekolah ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
9. Apakah Guru mata pelajaran sering menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan tata bahasa Indonesia atau bahasa pergaulan sehari-hari ? a. Sangat sesuai
c. Biasa saja
b. Sesuai
d. Kurang sesuai
e. Tidak sesuai
10. Apakah Guru mata pelajaran anda selalu berkata-kata baik walaupun anda salah dalam menjawab soal atau tidak mengerjakan tugas/pekerjaan rumah ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Jarang
e. Tidak pernah
PEDOMAN WAWANCARA Nama
: ………………………………
Jabatan
: ………………………………
Pertanyaan-pertanyaan 1. Kapan dan bagaimana proses berdirinya SMP Islam Anugerah Hidayat Putera (AYATRA) Sukatani Rajeg Tangerang ? 2. Berapakah jumlah Guru dan Siswa di SMP Islam Anugerah Hidayat Putera (AYATRA) Sukatani Rajeg Tangerang ? 3. Berapa jumlah siswa di SMP Islam Anugerah Hidayat Putera (AYATRA) Sukatani Rajeg Tangerang ? 4. Kurikulum apa yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ? 5. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar di SMP Islam Anugerah Hidayat Putera (AYATRA) Sukatani Rajeg Tangerang ?
61
PEDOMAN OBSERVASI ( Studi di SMP Islam AYATRA Sukatani Rajeg - Tangerang ) Nama
: …………………………………………
Responden : Guru SMP Islam AYATRA Sukatani Rajeg - Tangerang
1. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan beberapa metode pengajaran (bukan hanya satu metode) dalam kegiatan belajar mengajar ? 2. Apakah Bapak/Ibu meminta siswa untuk berdo’a sebelum pelajaran dimulai ? 3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang karakter siswa
dalam proses
belajar mengajar ? 4. Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan penilaian siswa terutama penilaian sikap ? 5. Apakah selalu memberikan motivasi pada siswa ?
62
PEDOMAN OBSERVASI ( Studi di SMP Islam AYATRA Sukatani Rajeg - Tangerang ) Nama
: …………………………………………
Responden : Guru SMP Islam AYATRA Sukatani Rajeg - Tangerang
1. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan beberapa metode pengajaran (bukan hanya satu metode) dalam kegiatan belajar mengajar ? 2. Apakah Bapak/Ibu meminta siswa untuk berdo’a sebelum pelajaran dimulai ? 3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang karakter siswa
dalam proses
belajar mengajar ? 4. Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan penilaian siswa terutama penilaian sikap ? 5. Apakah selalu memberikan motivasi pada siswa ?
62
tF
PROML SMP ISLAM AYATRA SUKATANI RAJEG TAI\GERANG
SMP Islam Anugerah Hidayat Putera (AYATRA) berstatusswastaberdiri padatahun 2009 berlokasidi Kp. Kukun, DesaSukataniRajeg fangerangdan masih meminjamtempaVmenumpang di SDN IPPORSukataniIII RajegTangerang. Pendiri SMP IslamAnugeranHidayatPutera(AYATRA) : 1. H. ZuhrotulTamami 2. Santani,S.Pd, 3. H. Akdi, s.Pd, 4. Nurjaeni,S.Pd.I. Padatahun2010 SMP Islam AnugerahHidayatPutera(AYATRA) memiliki gedungsendiri yang berlokasidi Kp. Batu Nunggul, Ds. Sukatani,Rajeg Tangerang _ _denganluas tanah 3000 m2. Jumlah siswa saat sebanyak1189 siswa. Adapun kegiatanbelajarmengajarpagi dansore.
tr
LEMBAR UJI REFERENSI
No I
2. 3. 4,
Nama
Juprihatin
NIM
1811013000006
Jurusan/Prodi
PendidikanBahasadan SastraIndonesia
iudul Skripsi
PengaiuhPembelajaranPuisi TerhadapKarakterSiswa
Nama Pengarang
Arikunto, Suharsimi Asraf, Ali
Athiyah M. danalAbrasyi Azra, Azyumardi
Judul Buku
Esei-EseiIntelektual Muslim Pendidikan lslam
Jakarta:KalamMulia, pertama 2012,Cetakan Jakarta: Bumi Aksara, 1996.Cetakanke Jakarta: Bulan Bintang, 2003, Cetakanketiga Yogyakata: Gava Media,2013, Cetakan pertama
Daradjat, Zakiah
llmu Jir.vaagama
6.
Dandjat, Zakiah
Ilmu PendidikanIslam
7.
Daryanto dan Darmiatun, Survatri
ImplementasiFendidikan Karakter di Sekolah
Hasan Sulaiman, Fathiyah
Alarn Pikiran al-Ghazali Mengenai Pendidikan dan Ilmu, a.trihbahasa Herrv Nor Ali Teori dan A6;resiasiFuisi
9.
J.Waluyo, Herman
1 0 . Munadi, Yudhi 11
Nizar,
Halaman
ProsedurPenelitian Jakarta,, RinekaCipta, ?4,26, SuatuPendekatan Praktik 2010,Cetakankedua puluh tiga HorisonBaruPendidikan Jakarta:Pustaka 9, 10 Islam Firdaus,1996,Cetakan ketiea Al-Tarbiyahal-Islamiyah Dar al-Fikral-Arabi.tt. 9 Cetakanketiga
5.
8.
Kota Terbit, Penerbit, Tahun Penerbitan, dan Cetakan
Media Pembelajaran SebuahFenclokatanBaru llasar-Dasar
Bandung:VC 19ES. Diponegoro. Cetakanpefiama
Foot Note 56,57, 58,59, 60 1 0 ,l 1
Paraf
C
tz 8
rc
4
t6
30
9
9
trz,13,
17 ,18, 19,20,
14
-
6,/?
y'r lI / ( .
2l /(
Jakarta:Gelora,{ltsara 21 Pratama,1995" Cetakan
39,40, 4l /(
Jakarta:GaungPel"sada I Q 2*1?" Press.Takarta" Cetakankeerrraf Jakarta: Gay*._i$q{iA _ s . 8 " 8
38 , i,/f
5,6,7
r
Samsul
Samsul 1 3 . Ramayulis
FemikiranPendidikan Islam Dasar-DasarPemikiran PendidikanIslam Ilmu PendidikanIslam
14. Salahudin,
PendidikanKarakter
t2. Nizar,
Anasdan Alknenciehi e,Irwanto 1 5 . Samani, Muchlasdan Harivanto 16. Sudijono, Anas
1 7 . Supriyono, Widodo 1 8 . Tafsir, Ahmad 1 9 . Yunus, Mahmud
Pratama"2000, Cetakanke Jakarta: Gaya Media Pratama 2001
17,18
32,33, f( 35
Jaliarta:Kalam Mulia" 2412,Cetakan kesembilan
217r
1,2,3o
Bandung:Pustaka Setia2010,Cptakan pertama
10
12,13
Bandung:Remaja RosdaKarya"2013, Cetakanketiea PengantarStatistik Jakarta:PT. Raia Pendidkan GrafindoPersada, 2011,Cetakankedua puluh tiea Ilmu PendidikanIslam Semarang:Pustaka Teoritis danPraktis Pelaiar,2001,Cetakan Ilmu PendidikanDalam Bandung:Remaja PerspektifIslam RosdaKaryq2000, Cetakanketiea SejarahPendidikanIslam Jakarta:Hidakarya Agung,1989,Cetakan kelima Konsep dan Model Pendidkan Karakter
(
,4 rL-
r( rl" 12
14,15, t6 (e.
27,28,29 61,62, 63,54, , ,47 65,66, l / , 67.68' 16 16
31
,"/1
28,29
/4 l4
22
,-2
l,/ -' fe
,f
,
KEMENTERIANAGAiIA UIN JAKARTA FITK
No.Dokumen : FITK-FR.AKD-081
FORM(FR)
Tgl. Terbit No. Revisi:
1 Maret 2010 01
u1
Hal
Jl. tr. H. Juanda I'lo95 Qputsi. 15a12 hxtur,gb
: :
SURATBIMBINGANSKRIPSI Jakart404April2014
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.31...."...../2014 : Bimbingan Skripsi Hal Kepada!th. Bpk. Djamal D. Rahman PembimbingSkripsi FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan IJIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Assalamu'alailum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing VII (materi/teknis)penulisanskripsimahasiswa: '
-
Nama
: Juprihatin
NIM
:1811013000006
Jurusan
: PBSI DMS
Semester
: VIII
Judul Skripsi
: PengaruhPembelajaranPuisi TerhadapPendidikanKarakter Siswa Di SMP Islam Ayatra RajegTangerang
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusanyang bersangkutanpada tanggal 29 Maret 2014 , abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansialdianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusanterlebihdahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkanselesaidalam walrtu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama6 (enam)bulan berikulnyatanpa surat perpanjangan. Atas perhatiandan kerja samaSaudara,kami ucapkanterima kasih. W'as sal amu'alaikurnu,r"wb. a.n. Dekan Kajur/KaprodiPBSI
Dra"MahmudahFirtiyah,ZA, M.Pd NIP. I 964021^2t957032001 Tembusan: 1. DekanFITK 2. Mahasiswaybs.
YAYASAN A]I{UGERAf,HIIIAYAT PUTERA
SMP ISLAM AYATRA Kp. Kukun Kel. SukataniKec. RajegKab. Tangerang- Banten KodePos 15540.np. (021) 59353333
Yang bertandatangandi bawahini : Nama
: Hanifah S. Kom
Jabatan
: Kepala SMP ISLAM ANUGERAH HIDAYAI PUTRA
Denganini menerangkanbahwa: Nama
: JUPRTHATIN .
NIM
: 1811013000006
Jurusan
: Pendidikm BahasadanSasfraIndonesia*
PerguruanTinggr
: universitas Islam Negeri syarif HidayatullahJakarta
Telah melahrkan penelitiandi SMP ISLAM ANUGERAH HIDAYAT PUTTRA Tangeranggunapenyusunandan poryelesaianpenlisanskripsivangberjudul: 'Penganrh Pemblajaran Puisi Terhadap Karal,rter Siswa' Demikian suratketeranganini dibuat untuk dipergunakansebagaimana mestinya
Tangerang,A2 Apnl20l4 Kepalasekolah
NiF:-
BIODATA PENruLIS
.
Nama
Juprihatin
TempaVtanggallahir
Tangerang27 Februari1973
Jenis kelamin
Laki-laki
Agama
Islam
Suku/bangsa
indonesia
Alamat
PerumDaonIndahPrimaBlok A-05/12,RT. 004/006, DesaDaon, Kec. RajegTangerang
Pekerjaan
Guru Honorer
Orangltna: Nama Ayah
H. Mado
Nama lbu
Sane
RIWAYAT PENDIDKAII l. SD NegeriDaonII,RajegTangerang,lulus tahun 1986 2. SMPNegeriRajegTangerang,lulus tahun 1989 3. SMA DaanMogot Jati Uwung Tangerang,lulus tahun 1992
'l
It
RIWAYAT HIDUP
Nama JuprihatinBin H. Marjo, lahir di Tangerangpada tanggal27 Februari 1973. Penulisadalahputra ketujuh dari tujuh bersaudarapasanganbapakH. Marjo dan Sane.Penulis menyelesaikanpendidikanformal di SD Daon 2, Desa Daon Rajeg, Tangeranglulus padatahun1986,SMPNegeriRajeg,Tangerang,lulus pada tahun 1989,dan SMA Daan Mogoti Jati Uwung, Tangeranglulus padatahun 1992. Penulis melar:liutkan pendidikan ke Universitas Islam Negeri ruf$
Syarif
Hidayatullah , JakartaJurusanTarbiyahProgramStudi Bahasadan SastraIndonesia (PBSD. Selanjutnyariwayat hidup penulis setelahlulus dari SMA Daan Mogor Jati Uwung Tangerang pada tahun 1992 sampai akhir tahnn 20A2, bekerja pada perusahaanswastadi Tangerang.Pada tahun 2002 di tahun yang sama penulis berhenti bekerja dan mulai merfadi guru-honorerdi Madrasahlbtidaiyatt di Rajeg Tangerangsampaidengantahun20l4,lalu penulispindah/mutasitugasmengajardi SMP Islam AnugerahHidayatPutera(AYATRA) RajegTangerangsampaisekarang.