TUGAS AKHIR RP09-1333 1
PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN PROBOLINGGOPASURUAN-LUMAJANG MELALUI PENDEKATAN PENINGKATAN EFISIENSI
REZA PURBA ADHI NRP 3608 100 050 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer.Reg
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012
Percepatan pembangunan ekonomi wilayah (PP 26 Tahun 2008)
Disparitas Antarwilayah
LATAR BELAKANG
Kawasan Andalan
10 Kawasan Andalan di Jawa Timur
Pengembangan kawasan andalan tidak efektif, sehingga tidak dapat diukur keberhasilanya (BAPPENAS, 2002) Di Jawa Timur kesenjangan masih cukup besar, bahkan semakin melebar (Rahmi, 2008)
Di Jawa Timur, 17 kabupaten memiliki pertumbuhan ekonomi rendah, diantaranya Pobolinggo dan Lumajang, 3 kabupaten memiliki pertumbuhan ekonomi sangat rendah, 7 kabupaten / kota memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi, salah satunya Pasuruan (RTRW Jawa Timur)
LATAR BELAKANG Pendapatan per Kapita Kabupaten dan Kota Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang Tahun 2007-2010
2010
2009
Tahun
Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo-PasuruanLumajang
2008
2007
0,00
5000,00
10000,00
15000,00
20000,00
25000,00
Pendapatan per Kapita (ribu rupiah) Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kab.Lumajang
Kab. Probolinggo
Kab. Pasuruan
RUMUSAN PERMASALAHAN
Bagaimana tingkat efisiensi kabupaten/kota dalam Kawasan Andalan ProbolinggoPasuruan-Lumajang?
Bagaimana arahan untuk meningkatkan efisiensi Kawasan Andalan Probolinggo – Pasuruan – Lumajang?
TUJUAN DAN SASARAN
Latar Belakang
TUJUAN
Rumusan Masalah
Merumuskan Arahan Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo-PasuruanLumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi
TUJUAN DAN SASARAN
Mengukur nilai efisiensi kabupaten/kota dalam Kawasan Andalan ProbolinggoPasuruan-Lumajang Menentukan kabupaten/kota yang akan ditingkatkan efisiensinya beserta peer unit bagi kabupaten/kota tersebut.
Mengukur tingkat sensitivitas parameter terhadap solusi
Merumuskan arahan pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo-PasuruanLumajang melalui pendekatan peningkatan efisiensi
RUANG LINGKUP PENELITIAN
Wilayah yang menjadi objek penelitian yaitu Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang Lingkup pembahasan mengenai pengukuran efisiensi kabupaten/kota dalam kawasan andalan, penentuan kabupaten/kota yang akan ditingkatkan beserta peer unit masingmasing, pengukuran tingkat sensitivitas, serta arahan pengembangan bagi kawasan andalan tersebut Substansi penelitian meliputi teori-teori yang berkaitan dengan ekonomi wilayah dan pengembangan ekonomi wilayah berbasis kawasan andalan
8
9
SINTESIS TINJAUAN PUSTAKA
Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang berkelanjutan, di mana hasil dari proses tersebut berupa kondisi perekonomian yang semakin membaik dan peningkatan kesejahteraan material yang dapat ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan per kapita riil, berkurangnya tingkat kemiskinan dan pengangguran. Sedangkan pertumbuhan ekonomi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu fenomena dari adanya pembangunan ekonomi.
SINTESIS TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 1. Indikator dan Variabel Konsep Pembangunan Wilayah`
No. (1) 1
2
Indikator (2) Perekonomian Wilayah
Kesejahteraan Penduduk
Sumber: Hasil Sintesis, 2011
Variabel (3) Pendapatan riil suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu 1. Pendapatan riil per kapita dalam jangka waktu tertentu 2. Tingkat kemiskinan 3. Tingkat pengangguran
SINTESIS TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Kawasan Andalan kawasan andalan merupakan bagian dari kawasan budidaya, yang ditetapkan sebagai motor penggerak perekonomian wilayah (prime mover), sehingga mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut dan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan sekitarnya Teori Pertumbuhan Ekonomi kawasan andalan merupakan suatu kawasan yang dikatakan cepat maju dan cepat tumbuh yang dalam perkembangannya diharapkan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, baik bagi kawasan itu sendiri maupun kawasan di sekitarnya. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri dipengeruhi oleh beberapa faktor, yaitu akumulasi modal, pertumbuhan penduduk (tenaga kerja), kemajuan teknologi, dan sektor basis yang dimiliki oleh wilayah tersebut
SINTESIS TINJAUAN PUSTAKA
Teori Pusat Pertumbuhan konsentrasi kegiatan ekonomi dapat dianggap sebagai pusat pertumbuhan jika konsentrasi itu dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi baik ke dalam (di antara berbagai sektor di dalam kota) maupun ke luar (ke wilayah belakangnya) Teori Spesialisasi spesialisasi komoditas sesuai dengan sektor/subsektor unggulan yang dimiliki memungkinkan dilakukannya pemusatan kegiatan sektoral pada masing-masing daerah, yang akan mendorong terciptanya kegiatan ekonomi antardaerah sehingga dapat mempercepat pertumbuhan di daerah
SINTESIS TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip Kawasan Andalan memiliki aksesibilitas untuk berkembang, antara lain prasarana dan sarana yang mendukung serta SDM yang potensial; memiliki potensi ekonomi / SDA, antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi di atas rata – rata, sumbangan sektor perekonomian terhadap perekonomian wilayah yang cukup tinggi, komoditas unggulan yang mempunyai multiplier effect yang tinggi, mempunyai komoditas dengan kandungan deposit yang melimpah, dan mempunyai demand pasar bagi komoditas/sektor tersebut, serta; memiliki jaringan prasarana dan sarana perhubungan dengan kawasan/wilayah sekitar (internal) dan pusat-pusat pengembangan lainnya (eksternal)
SINTESIS TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2. Indikator dan Variabel Pengembangan Ekonomi Wilayah No. (1) 1
2
Indikator (2)
Variabel (3)
1. Sumber Daya Alam (SDA) 2. 3. 1. Sumber Daya Manusia 2. 3. (SDM) 4.
Komoditas unggulan Kontribusi terhadap perekonomian Demand pasar Tingkat pertambahan penduduk Jumlah tenaga kerja Tingkat heterogenitas penduduk Kualitas SDM
1. Ketersediaan prasarana dan sarana yang mendukung 2. Kondisi jaringan prasarana
3
Aksesibilitas
4
Teknologi
Kemajuan teknologi
5
Investasi
Akumulasi modal
Sumber: Hasil Sintesis, 2011
SINTESIS TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 3. Indikator dan Variabel Pengembangan Kawasan Andalan No. (1) 1
Indikator (2) Perekonomian Wilayah
1. 2.
Variabel (3) Laju pertumbuhan ekonomi PDRB per kapita
2
Sumber Daya Manusia (SDM)
1. 2. 3. 4.
Jumlah penduduk Kepadatan penduduk Jumlah tenaga kerja Tingkat pendidikan tenaga kerja
3
Aksesibilitas
1.
Kualitas jaringan jalan
Sumber: Hasil Sintesis, 2011
Parameter (4) 1. laju pertumbuhan ekonomi dalam bentuk persen (%) 2. PDRB per kapita kabupaten/kota dalam satuan ribu rupiah (000) 1. Jumlah penduduk masing-masing kabupaten/kota 2. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah kabupaten/kota 3. Jumlah penduduk usia 15 hingga 64 tahun 4. Tingkat pendidikan tertinggi yang dimiliki tenaga kerja Panjang jalan dalam kategori baik
PENDEKATAN DAN TAHAPAN PENELITIAN
Menggunakan pendekatan penelitian positivisme Merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif
PENDEKATAN DAN TAHAPAN PENELITIAN Identifikasi permasalahan; yang melatarbelakangi penelitian
Studi literatur; peninjauan berbagai landasan teori mengenai pengembangan ekonomi wilayah, khususnya yang berkaitan dengan kawasan andalan Pengumpulan data; melalui survey sekunder untuk memperoleh data-data statistik yang digunakan dalam penelitian Analisis data; pengukuran efisiensi relatif, penentuan kabupaten/kota yang akan ditingkatkan beserta peer unit, pengukuran tingkat sensitivitas, perumusan arahan Penarikan kesimpulan
JENIS DAN VARIABEL PENELITIAN Tabel 4. Metode Penelitian No. (1)
Sasaran (2)
Indikator (3)
Perekonomian Wilayah
Variabel (4)
Jenis dan Cara Memperoleh Data (5)
Alat Analisis (6)
Laju pertumbuhan ekonomi PDRB per kapita Jumlah penduduk
1
Mengukur nilai efisiensi masing-masing kabupaten/kota dalam Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang
Sumber Daya Manusia (SDM)
Kepadatan penduduk Jumlah tenaga kerja Tingkat pendidikan tenaga kerja
Aksesibilitas
Kualitas jaringan jalan
Data kuantitatif; survey Envelopment sekunder Analysis
JENIS DAN VARIABEL PENELITIAN No. (1)
Sasaran (2)
Indikator (3)
Nilai efisiensi masing-masing kabupaten/kota yang diperoleh dari hasil analisis sasaran 1
2
Menentukan kabupaten/kota yang akan ditingkatkan efisiensinya beserta peer unit dari masing-masing kabupaten/kota tersebut
Perekonomian Wilayah
Variabel (4)
Nilai efisiensi masingmasing kabupaten/kota yang diperoleh dari hasil analisis sasaran 1
Jenis dan Cara Alat Analisis Memperoleh Data (6) (5)
kuantitatif; hasil analisis
Laju pertumbuhan ekonomi Hierarchial Cluster Analysis
PDRB per kapita Jumlah penduduk Kepadatan penduduk Sumber Daya Manusia (SDM)
Jumlah tenaga kerja Tingkat pendidikan tenaga kerja
Aksesibilitas
Kualitas jaringan jalan
kuantitatif; survey sekunder
JENIS DAN VARIABEL PENELITIAN No. (1)
Sasaran (2)
Indikator (3) Perekonomian Wilayah
3
Mengukur tingkat sensitivitas parameter terhadap solusi
Variabel (4)
Jenis dan Cara Alat Analisis Memperoleh Data (6) (5)
Laju pertumbuhan ekonomi PDRB per kapita Jumlah penduduk
Kepadatan penduduk Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah tenaga kerja
kuantitatif; survey sekunder
Analisis Sensitivitas
kuantitatif; hasil analisis
Perkalian Matriks
Tingkat pendidikan tenaga kerja Aksesibilitas
4
Merumuskan arahan pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan- Hasil dari analisis Lumajang melalui pendekatan peningkatan sasaran 2 dan 3 efisiensi
Sumber: Penulis, 2012
Kualitas jaringan jalan
Hasil dari analisis sasaran 2 dan 3
KERANGKA PEMIKIRAN Kesenjangan wilayah
Penetapan kawasan andalan untuk mengatasi kesenjangan wilayah
Pengembangan kawasan andalan tidak dapat diukur keberhasilannya, ditunjukkan oleh kesenjangan yang masih terjadi
Mengukur nilai efisiensi relatif masing-masing kabupaten/kota dalam Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang
Menentukan kabupaten/kota yang akan ditingkatkan nilai efisiensinya, beserta peer unit bagi masing-masing kabupaten/kota tersebut
Mengukur tingkat sensitivitas solusi terhadap parameter
Arahan Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo-PasuruanLumajang melalui pendekatan peningkatan efisiensi
Sumber: Penulis, 2012
SUMBER DAYA MANUSIA Gambar 1. Diagram Jumlah Penduduk
Tabel 5. Jumlah Penduduk Kabupaten / Kota Kab. Pasuruan Kab. Probolinggo Kab. Lumajang Kota Pasuruan Kota Probolinggo
Jumlah Penduduk (jiwa) 2008 2009 2010 1484811 1499255 1512468 1079214
1088122
1096244
999490
1003172
1006458
182861
184637
186262
212116
214694
217062
Sumber: BPS Jawa Timur, 2011
SUMBER DAYA MANUSIA Gambar 2. Diagram Kepadatan Penduduk
Tabel 6. Kepadatan Penduduk Kabupaten / Kota Kab. Pasuruan Kab. Probolinggo Kab. Lumajang Kota Pasuruan Kota Probolinggo
Kepadatan Penduduk per Tahun (Jiwa/Km2) 2008 2009 2010 982,61 985,50 1026,10 615,01
615,34
645,99
572,22 4704,68
574,04 4707,38
561,95 5034,11
4358,52
4432,00
4174,27
Sumber: BPS Jawa Timur, 2011
SUMBER DAYA MANUSIA Gambar 3. Persentase Jumlah Tenaga Kerja
Tabel 7. Jumlah Tenaga Kerja Kabupaten / Kota Kab. Pasuruan Kab. Probolinggo Kab. Lumajang Kota Pasuruan Kota Probolinggo
Jumlah Tenaga Kerja(jiwa) 2008 2009 2010 802118 796476 792059 586702
604247
603228
518559 76561
526390 84097
487508 76405
96976
100721
73981
Sumber: BPS Jawa Timur, 2011
SUMBER DAYA MANUSIA Tabel 8. Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Kabupaten / Kota Kab. Pasuruan Kab. Probolinggo Kab. Lumajang Kota Pasuruan Kota Probolinggo
Jumlah (jiwa) 2008 2009 2010 26716 60966 29576 7538
33725
33401
20862 8344
15823 12392
31546 10575
12871
18826
13180
Sumber: BPS Jawa Timur, 2011 (diolah)
Gambar 4. Persentase Tingkat PendidikanTenaga Kerja
KONDISI PEREKONOMIAN Gambar 5. PDRB per Kapita
Tabel 9. PDRB per Kapita Kabupaten / Kota Kab. Pasuruan Kab. Probolinggo Kab.Lumajang Kota Pasuruan Kota Probolinggo
PDRB per Kapita (Ribu Rupiah) 2008 2009 2010 8713,29 9574,92 10795,10 11441,98
12536,53
14045,23
11712,92 11790,06
12901,67 12981,10
14434,60 14550,39
18493,60
20038,12
22055,26
Sumber: BPS Jawa Timur, 2011 (diolah)
KONDISI PEREKONOMIAN Gambar 6. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tabel 10. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten / Kota
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 2008 5,90
2009 5,02
2010 6,23
Kab. Probolinggo
5,84
5,12
6,25
Kab.Lumajang Kota Pasuruan
5,15 5,91
5,04 5,02
5,94 5,99
Kota Probolinggo
6,37
5,02
6,41
Kab. Pasuruan
Sumber: BPS Jawa Timur, 2011 (diolah)
KONDISI JARINGAN JALAN Tabel 12. Persentase Kondisi Jaringan Jalan
Tabel 11. Kondisi Jaringan Jalan Kabupaten / Kota Kab. Pasuruan Kab. Probolinggo Kab. Lumajang Kota Pasuruan Kota Probolinggo
Panjang Jalan dengan Kualitas Baik (Km) 1519,880
Total Panjang Jalan (Km) 2477,49
620,797
785,8
935,223 79,650
1051,887 97,69
126,983
197,535
Kabupaten / Kota Kab. Pasuruan Kab. Probolinggo Kab. Lumajang Kota Pasuruan Kota Probolinggo
Kualitas Jaringan Jalan (%) 61,35 79,00 88,91 81,53 64,28
Sumber: BPS Jawa Timur, 2011 (diolah)
ANALISIS EFISIENSI KINERJA KAWASAN ANDALAN Formulasi DEA Constant Return to Scale Keterangan:
Subject to
= Nilai bobot output = Nilai bobot input = Nilai output yang diamati dengan tipe ke r dari DMU yang diuji = Nilai input yang diamati dengan tipe ke rdari DMU yang diuji = Nilai output yang diamati dengan tipe ke r dari DMU ke j = Nilai input yang diamati dengan tipe ke r dari DMU ke j = DMU yang diperbandingkan = DMU yang diuji = Jumlah output yang dihasilkan = Jumlah input yang digunakan = Jumlah DMU yang akan diuji
ANALISIS EFISIENSI KINERJA KAWASAN ANDALAN Tabel 13. Variabel Input dan Variabel Output Pengukuran Efisiensi Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang Input (X)
No
1 2 3 4 5
DMU (Decision Making Unit)
Z Kab. Pasurun Kab. Probolinggo Kab. Lumajang Kota Pasuruan
Rata-Rata Jumlah Tenaga Kerja (%) X1 53,17
Kota Probolinggo
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Output (Y)
X2 998,07
Rata-Rata Tingkat Pendidikan Tertinggi (%) X3 4,90
Rata-Rata Kualitas Jaringan Jalan (%) X4 61,35
54,98
625,45
4,16
50,93 42,81
569,40 4815,39
42,19
4321,60
Rata-Rata Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
Y1 9694,44
Rata-Rata Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Y2 5,72
79,00
12674,58
5,74
4,45 13,21
88,91 81,53
13016,40 13107,18
5,38 5,64
16,52
64,28
20195,66
5,93
Rata-Rata PDRB per Kapita (ribu rupiah)
ANALISIS EFISIENSI KINERJA KAWASAN ANDALAN Tabel 15. Efisiensi Relatif menggunakan DEA Super Efisiensi
Tabel 14. Efisiensi Relatif menggunakan DEA CRS
No
DMU (Decission Making Unit)
1
1
Kab. Pasuruan
2
2
Kab. Probolinggo
1,0000 Efisien
3
3
Kab. Lumajang
1,0000 Efisien
4
4
Kota Pasuruan
1,0000 Efisien
5
Kota Probolinggo
1,0000 Efisien
5
Kabupaten / Kota
Efisiensi Relatif
Ket.
1,0000 Efisien
No
1 2 3 4 5
DMU (Decission Kabupaten / Making Kota Unit) Kab. 1 Pasuruan Kab. 2 Probolinggo Kab. 3 Lumajang Kota 4 Pasuruan Kota 5 Probolinggo
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Super Efisiensi
Peringkat
1,238722
2
1,146529
3
1,128061
4
1,118976
5
1,954296
1
PENENTUAN KABUPATEN/KOTA YANG PERLU DITINGKATKAN Tabel 16. Alternatif I Kabupaten/Kota yang Perlu Ditingkatkan DMU (Decission Kabupaten / No Making Kota Unit) Kab. 1 1 Pasuruan Kab. 2 2 Probolinggo Kab. 3 3 Lumajang Kota 4 4 Pasuruan Kota 5 5 Probolinggo
Super Efisiensi
Peningkatan (Perlu/Tidak)
1,238722
Tidak
1,146529
Perlu
1,128061
Tabel 17. Alternatif II Kabupaten/Kota yang Perlu Ditingkatkan DMU (Decission No Making Unit) 1
1
2
2
Perlu
3
3
1,118976
Perlu
4
4
1,954296
Tidak
5
5
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Kabupaten / Kota
Super Efisiensi
Peningkatan (Perlu/Tidak)
Kab. Pasuruan
1,238722
Perlu
1,146529
Perlu
1,128061
Perlu
1,118976
Perlu
1,954296
Tidak
Kab. Probolinggo Kab. Lumajang Kota Pasuruan Kota Probolinggo
PENENTUAN DAERAH ACUAN Tabel 18. Proximity Matrix No
1 2 3 4 5
Case
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Pasuruan Kabupaten Probolinggo Kabupaten Lumajang Kota Pasuruan Kota Probolinggo
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Squared Euclidean Distance Kabupaten Kabupaten Kota Probolinggo Lumajang Pasuruan
Kota Probolinggo
0,000
2,993
9,317
12,224
18,400
2,993
0,000
4,440
10,856
18,458
9,317
4,440
0,000
10,266
25,048
12,224
10,856
10,266
0,000
7,998
18,400
18,458
25,048
7,998
0,000
PENENTUAN DAERAH ACUAN Tabel 19. Alternatif I Peer Unit
Tabel 20. Alternatif II Peer Unit Super Efisiensi
Penin gkatan (Perlu /Tidak
Peer unit
1,238722
Perlu
DMU 5
1,146529
Perlu
DMU 5
Kabupaten / Kota
Super Efisiensi
Pening - katan (Perlu /Tidak
1
Kabupaten Pasuruan
1,238722
Tidak
-
1
1
2
2
Kabupaten Probolinggo
1,146529
Perlu
DMU 1
2
2
3
3
Kabupaten Lumajang
1,128061
Perlu
DMU 1
3
3
Kabupaten Lumajang
1,128061
Perlu
DMU 5
4
4
Kota Pasuruan
1,118976
Perlu
DMU 5
4
4
Kota Pasuruan
1,118976
Perlu
DMU 5
5
5
Kota Probolinggo
1,954296
Tidak
-
5
5
1,954296
Tidak
-
No
DMU (Decission Making Unit)
1
Peer unit
No
DMU (Decission Making Unit)
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Kabupaten / Kota
Kabupaten Pasuruan Kabupaten Probolinggo
Kota Probolinggo
ANALISIS SENSITIVITAS Tabel 21. Nilai Efisiensi Relatif pada Analisis Sensitivitas dengan Menggunakan 3 Variabel Input DMU (Decission Making Unit) 1 2 3 4 5
Super Efisiensi Eksisting 1,238722 1,146529 1,128061 1,118976 1,954296
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Tanpa X1 1,238722 1,146529 1,128061 0,744867 1,954296
Tanpa X2 1,238722 1,153163 1,066091 1,118976 1,954296
Tanpa X3 1,236265 1,108785 1,128061 1,118976 1,954296
Tanpa X4 1,011675 1,141291 1,128061 1,118976 1,589514
ANALISIS SENSITIVITAS Tabel 22. Selisih Nilai Efisiensi Relatif pada Analisis Sensitivitas dengan Menggunakan 3 Variabel Input DMU (Decission Making Unit) 1 2 3 4 5
Super Efisiensi (Selisih) Eksisting 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000
Sumber: Hasil Analisis, 2012
Tanpa X1
Tanpa X2
0,000000 0,000000 0,000000 -0,374110 0,000000
0,000000 0,006634 -0,061970 0,000000 0,000000
Tanpa X3 -0,002457 -0,037744 0,000000 0,000000 0,000000
Tanpa X4 -0,227047 -0,005238 0,000000 0,000000 -0,364782
ANALISIS SENSITIVITAS Tabel 23. Nilai Efisiensi Relatif pada Analisis Sensitivitas dengan Menggunakan 1 Variabel Output DMU (Decission Making Unit) 1 2 3 4 5 Sumber: Hasil Analisis, 2012
Eksisting 1,238722 1,146529 1,128061 1,118976 1,954296
Super Efisiensi Tanpa Y1 1,238722 1,146529 1,029545 1,002514 1,176358
Tanpa Y2 0,873459 1,080288 1,128061 0,732792 1,954296
ANALISIS SENSITIVITAS Tabel 24. Selisih Nilai Efisiensi Relatif pada Analisis Sensitivitas dengan Menggunakan 1 Variabel Output DMU (Decission Making Unit) 1 2 3 4 5 Sumber: Hasil Analisis, 2012
Super Efisiensi (Selisih) Eksisting Tanpa Y1 Tanpa Y2 0,000000 0,000000 -0,365263 0,000000 0,000000 -0,066241 0,000000 -0,098516 0,000000 0,000000 -0,116462 -0,386184 0,000000 -0,777938 0,000000
PERUMUSAN ARAHAN Tabel 25. Alternatif I Peningkatan Efisiensi pada Kabupaten Probolinggo No 1
2
3
Variabel
Keterangan
Rata-rata Jumlah Tenaga Kerja Rata-rata Kepadatan Penduduk Rata-rata Tingkat Pendidikan Tertinggi
Satuan
Eksisting
Peningkatan (%)
Target
%
54,98
68,10
13,12
jiwa/km2
625,45
774,76
23,87
%
4,16
5,15
0,99
79,00
97,86
18,86
12674,580
15700,281
23,87
5,74
7,11
1,37
INPUT
4
Rata-rata Kualitas Jaringan Jalan
%
5
Rata-rata PDRB per Kapita
ribu rupiah
6
Rata-rata Laju Pertumbuhan Ekonomi
OUTPUT
Sumber: Hasil Analisis, 2012
%
PERUMUSAN ARAHAN Tabel 26. Alternatif I Peningkatan Efisiensi pada Kabupaten Lumajang No
Variabel
1
Rata-rata Jumlah Tenaga Kerja
2
3
Rata-rata Kepadatan Penduduk Rata-rata Tingkat Pendidikan Tertinggi
Keterangan
Satuan
Eksisting
Peningkatan (%)
Target
%
50,93
63,09
12,16
jiwa/km2
569,40
705,33
23,87
%
4,45
5,51
1,06
88,91
100
21,22
13016,400
16123,701
23,87
5,38
6,66
1,28
INPUT
4
Rata-rata Kualitas Jaringan Jalan
%
5
Rata-rata PDRB per Kapita
ribu rupiah
6
Rata-rata Laju Pertumbuhan Ekonomi
OUTPUT
Sumber: Hasil Analisis, 2012
%
PERUMUSAN ARAHAN Tabel 27. Alternatif I Peningkatan Efisiensi pada Kota Pasuruan No
Variabel
1
Rata-rata Jumlah Tenaga Kerja
2
3
4
Rata-rata Kepadatan Penduduk Rata-rata Tingkat Pendidikan Tertinggi Rata-rata Kualitas Jaringan Jalan
5
Rata-rata PDRB per Kapita
6
Rata-rata Laju Pertumbuhan Ekonomi
Keterangan
Satuan %
Eksisting
Target
Peningkatan (%)
42,81
83,66
40,85
4815,39
9410,70
95,43
%
13,21
25,82
12,61
%
81,53
100
77,80
13107,180
25615,309
95,43
5,64
11,02
5,38
jiwa/km2 INPUT
ribu rupiah OUTPUT
Sumber: Hasil Analisis, 2012
%
PERUMUSAN ARAHAN Tabel 28. Alternatif II Peningkatan Efisiensi pada Kabupaten Pasuruan No
Variabel
1
Rata-rata Jumlah Tenaga Kerja
2
3
Rata-rata Kepadatan Penduduk Rata-rata Tingkat Pendidikan Tertinggi
Keterangan
Satuan
Eksisting
Target
Peningkatan (%)
%
53,17
103,91
50,74
jiwa/km2
998,07
1950,52
95,43
%
4,90
9,58
4,68
61,35
100
58,55
9694,440
18945,805
95,43
5,72
11,18
5,46
INPUT
4
Rata-rata Kualitas Jaringan Jalan
%
5
Rata-rata PDRB per Kapita
ribu rupiah
6
Rata-rata Laju Pertumbuhan Ekonomi
OUTPUT
Sumber: Hasil Analisis, 2012
%
PERUMUSAN ARAHAN Tabel 29. Alternatif II Peningkatan Efisiensi pada Kabupaten Probolinggo No
Variabel
1
Rata-rata Jumlah Tenaga Kerja
2
3
Rata-rata Kepadatan Penduduk Rata-rata Tingkat Pendidikan Tertinggi
Keterangan
Satuan
Eksisting
Target
Peningkatan (%)
%
53,17
103,91
50,74
jiwa/km2
998,07
1950,52
95,43
%
4,90
9,58
4,68
61,35
100
58,55
9694,440
18945,805
95,43
5,72
11,18
5,46
INPUT
4
Rata-rata Kualitas Jaringan Jalan
%
5
Rata-rata PDRB per Kapita
ribu rupiah
6
Rata-rata Laju Pertumbuhan Ekonomi
OUTPUT
Sumber: Hasil Analisis, 2012
%
PERUMUSAN ARAHAN Tabel 30. Alternatif II Peningkatan Efisiensi pada Kabupaten Lumajang No
Variabel
1
Rata-rata Jumlah Tenaga Kerja
2
3
Rata-rata Kepadatan Penduduk Rata-rata Tingkat Pendidikan Tertinggi
4
Rata-rata Kualitas Jaringan Jalan
5
Rata-rata per Kapita
6
Rata-rata Laju Pertumbuhan Ekonomi
Keterangan
Satuan
Eksisting
Peningkatan (%)
Target
%
50,93
99,53
48,60
jiwa/km2
569,40
1112,78
95,43
%
4,45
8,70
4,25
%
88,91
100
84,85
13016,400
25437,898
95,43
5,38
10,51
5,13
INPUT
PDRB
ribu rupiah OUTPUT
Sumber: Hasil Analisis, 2012
%
KESIMPULAN
Nilai efisiensi relatif kabupaten/kota dalam Kawasan Andalan ProbolinggoPasuruan-Lumajang secara berurutan yaitu: Kota Probolinggo (1,954296), Kabupaten Pasuruan (1,238722), Kabupaten Probolinggo (1,146529), Kabupaten Lumajang (1,128061), dan Kota Pasuruan (1,118976) Alternatif pertama kabupaten/kota yang menjadi objek peningkatan efisiensi yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, dan Kota Pasuruan, dengan peer unit Kabupaten Pasuruan dan Kota Probolinggo. Sedangkan untuk alternatif kedua, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, dan Kota Pasuruan, menjadi objek yang perlu ditingkatkan efisiensinya dengan peer unit Kota Probolinggo
KESIMPULAN
Jika diukur dari tingkat sensitivitasnya, maka diperoleh bahwa solusi termasuk cukup sensitif terhadap nilai pada variabel input dan sangat sensitif terhadap nilai yang dimiliki oleh variabel output
Peningkatan efisiensi Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu melalui peningkatan variabel input, atau melalui peningkatan variabel output
REKOMENDASI
Dalam meningkatkan efisiensi Kawasan Andalan Probolinggo-PasuruanLumajang melalui pendekatan variabel input, sebaiknya difokuskan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan perbaikan kualitas jaringan jalan. Namun, jika peningkatan efisiensi dilakukan melalui pendekatan variabel output, maka sebaiknya difokuskan pada peningkatan PDRB per kapita dan laju pertumbuhan ekonomi Dalam meningkatkan PDRB per kapita dan laju pertumbuhan ekonomi, diperlukan adanya kerjasama dan integrasi dari kabupaten/kota yang tercakup dalam Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang. Misalnya melalui spesialisasi komoditas sesuai dengan sektor/subsektor unggulan yang dimiliki
REKOMENDASI
Dalam upaya meningkatkan nilai efisiensi, khususnya Kota Pasuruan, yang mana memiliki nilai efisiensi terendah, maka perlu adanya integrasi dan kerjasama antara Kota Pasuruan dengan Kabupaten Pasuruan, agar tercipta keterkaitan dan hubungan timbal balik, sehingga mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan
50