PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI SEPATU MELALUI PENDEKATAN CITY MARKETING DI KECAMATAN TROWULAN, KABUPATEN MOJOKERTO Handy Twinosa 3608100006 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012
PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan dan Sasaran Ruang Lingkup Manfaat
Latar Belakang Kecamatan Trowulan Potensi besar sektor industri
Permasalahan
Angka kemiskinan tinggi
Minat investor rendah
Arahan pengembangan untuk meningkatkan nilai tambah kecamatan Trowulan sebagai kawasan industri sepatu melalui pendekatan city marketing
Rumusan Masalah Rumusan Masalah Kecamatan Trowulan memiliki potensi industri yang sangat besar tetapi belum dikembangkan secara optimal. Kecamatan Trowulan merupakan kecamatan termiskin dari seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Selain itu, minat investor untuk menanamkan modalnya pada sektor industri di Kecamatan Trowulan cukup rendah.
Pertanyaan penelitian Bagaimana arahan pengembangan untuk meningkatkan nilai tambah industri sepatu Kecamatan Trowulan melalui pendekatan city marketing?
Tujuan Menentukan arahan pengembangan kawasan industri sepatu Kecamatan Trowulan berdasarkan pendekatan city marketing
Sasaran 1.
2.
3.
Menganalisis tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja industri sepatu Kecamatan Trowulan. Menganalisis target pasar pada industri sepatu Kecamatan Trowulan berdasarkan segmentasi, targeting, dan positioning dari atribut city marketing. Merumuskan arahan pengembangan industri sepatu Kecamatan Trowulan berdasarkan segmentasi, targeting, dan positioning dari atribut city marketing.
Ruang Lingkup Ruang Lingkup Wilayah -
Peta Lokasi Studi
Ruang Lingkup Substansi Ruang lingkup substansi dalam penelitian ini berkaitan dengan pengembangan kawasan, pengembangan kawasan industri, pemasaran kota (city marketing).
Manfaat Manfaat Teoritik Menambah khasanah ilmu tentang pengembangan wilayah melalui konsep city marketing
Manfaat Praktis Mengaplikasikan konsep city marketing sebagai salah satu strategi yang inovatif dalam pengembangan kawasan di Indonesia. Memberikan kontribusi bagi pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui peningkatan pembangunan kawasan Kecamatan Trowulan.
TINJAUAN PUSTAKA Teori Pengembangan Kota Teori Pengembangan Industri Teori Konsep City Marketing Sintesis Kajian Pengembangan Kota Sintesis Kajian Pengembangan Industri Sintesis Kajian City Marketing
Teori Pengembangan Kota Definisi pengembangan kota Gambaran perkembangan perkotaan di Indonesia a. Sebagian kota sudah terbentuk dan berpengalaman b. Keadaan kota-kota dapat disebut sebagai kumpulan desa-desa c. Kebanyakan kota merupakan pusat pemerintahan kabupaten yang tidak memiliki status tertentu d. Kota-kota lebih berfungsi sebagai daerah hasil pemasaran hasil pertanian daerah sekitar
Teori Pengembangan Industri Teori Boudeville, Albert Hischman, Davin, dan Marshall Poin penting keempat teori tersebut No.
Pencetus
Poin penting terkat kawasan industri sebagai kutub pertumbuhan Berlokasi di suatu kawasan. Mendorong perkembangan lebih lanjut pengembangan ekonomi melalui wilayah pengaruhnya.
1.
Boudeville
2.
Albert Hirschman
3.
Davin
4.
Marshall
Pengaruh suatu kutub pertumbuhan berkaitan erat dengan tata ruang ekonomi. Tata ruang ekonomi tidak dapat dipisahkan dari tata ruang geografis.
Tempat kegiatan insdustri berkelompok. Diperoleh berbagai penghematan kemudahan. Pusat utama pertumbuhan. Kutub pertumbuhan industri berasal dari skala internal yaitu ukuran suatu perusahaan. Adanya pengehematan spasial yang diakibatkan dari kedekatan lokasi.
Kesimpulan teori tersebut Kawasan industri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki daya tarik bagi berbagai kegiatan untuk berlokasi di pusat pertumbuhan karena mampu mendorong perkembangan lebih lanjut sektor ekonomi lainnya melalui wilayah pengaruh.
Menurut Sigit dalam Dewi (2007)
Faktor pertimbangan dalam menentukan wilayah industri: pasar, bahan baku, tenaga kerja, dan transportasi/aksesibilitas
Teori Konsep City Marketing Pengertian city marketing Awal 1980an Promosi semua pihak aspek kesejahteraan masyarakat kota atau pengiklanan kota sebagai suatu keseluruhan (Van Gent, 1984 dan Peelen, 1987 dalam Ashworth dan Voogd, 1990:10). City marketing merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kota (Nelisse, 1989 dalam Asworth dan Voogd, 1990:10)
City marketing sebagai kesadaran untuk menarik investasi swasta dalam mewujudkan impian rencana kota (Pumain, 1989 dalam Ashworth dan Voogd, 1990:11)
Kini… Pemasaran daerah/kota sebagai perencanaan dan perancangan suatu daerah/kota agar mampu memenuhi dan memuaskan keinginan dan harapan “pasar targetnya”, yaitu: 1. penduduk dan masyarakat daerah tersebut, 2. turis, pengusaha, investor dari dalam dan luar daerah, 3. pengembang dan event organisers serta pihak-pihak lainnya yang membantu meningkatkan daya saing daerah tersebut. Hermawan Kartajaya dkk. (2002:hal.177) (sebagaimana dikutip Djunaedi, 2002 : Hal.2)
Sintesis Kajian Pengembangan Kota Faktor yang berpengaruh dalam pengembangan kota: Penentu Pengembangan Kota
Teori Yang mempengaruhi pengembangan kota.
Indikator Penelitian Penduduk Lokasi yang strategis Fungsi kawasan perkotaan Kelengkapan fasilitas sosial ekonomi Kelengkapan sarana dan prasarana Faktor kesesuaian lahan Faktor kemajuan dan peningkatan bidang teknologi
Sintesis Kajian Pengembangan Industri Faktor yang menjadi prinsip pengembangan kawasan industri Prinsip Pengembangan Kawasan Industri
Teori
Indikator Penelitian
Pengembangan kawasan Lokasi industri industri dengan Kelengkapan fasilitas, sarana pengembangan kawasan dan prasarana pendukung industri
Sintesis Kajian City Marketing Indikator Penelitian Teori Implementasi konsep city marketing dalam pengembangan kota
a. b. c. d.
Indikator penelitian Pemasaran image/citra kawasan Image/citra yang dimiliki kawasan Pemasaran atraksi/daya tarik kawasan Keindahan alam dan landmark Daya tarik budaya Tempat rekreasi dan hiburan Acara peringatan-peringatan tertentu Pemasaran infrastruktur kawasan Perumahan Jalan dan transportasi Air bersih Listrik Kualitas lingkungan Keamanan dan pencegahan kebakaran Pendidikan Tempat peristirahatan dan restoran Pemasaran penduduk kawasan Keramahan Tenaga terampil Kehidupan masyarakat
METODOLOGI PENELITIAN a. b.
Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian Variabel Penelitian Metode Pengambilan Sampel Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Tahapan Penelitian Kerangka Berfikir
Pendekatan Penelitian Pendekatan rasionalisme • bersumber pada teori dan kebenaran empirik dan etik • menggunakan rasionalisme dalam penyusunan kerangka konseptualisasi teoritik Metode penelitian • Metode kualitatif -> memperoleh validitas dan atribut pemasaran kota yang didapatkan berdasarkan kajian empiris • Metode kuantitatif -> mengukur tingkat kepentingan kinerja variabel pemasaran kota
Jenis Penelitian Penelitian deskriptif -> membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu -> menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Travers, 1978).
Variabel Penelitian Atribut dalam melihat tingkat kepentingan kinerja kawasan Trowulan - pemasaran image/citra, infrastruktur, daya tarik, dan penduduk - pengkatagorisasian data yang diperoleh - data kualitatif -> perlu definisi operasional dari variabel tersebut serta indikator/instrumen untuk mencapainya - penjabaran mengenai definisi tiap variabel dari penelitian
...Lanjutan Aspek Image/citra kawasan
Atraksi/daya tarik kawasan
Indikator
Variabel
Image/citra yang dimiliki kawasan
Image/citra kawasan yang dimiliki
Image Kecamatan Trowulan Sebagai Kawasan industri sepatu
Keamanan kawasan
Tingkat keamanan wilayah
Tingkat keamanan wilayah sebagai tempat kunjungan investasi dari kriminalitas
Keindahan alam dan landmark
Keindahan kawasan sebagai tempat kunjungan investasi.
Potensi kawasan Tata guna lahan
Jaringan Transportasi
Jalan dan transportasi Jaringan komunikasi
Infrastruktur kawasan
Penyediaan Utilitas Perkotaan
Air bersih Listrik
Fasilitas Pelayanan Publik
Penduduk kawasan
Definisi Operasional
Kehidupan Masyarakat
Tingkat kesesuaian dan kepentingan tata guna lahan kawasan yang mendukung pengembangan kawasan industri Pelayanan jaringan transportasi yang dapat diperoleh untuk aktivitas di kawasan industri Pelayanan jaringan komunikasi yang dapat diperoleh untuk aktivitas di kawasan industri Pelayanan jaringan air bersih yang dapat diperoleh untuk aktivitas di kawasan industri Pelayanan jaringan listrik yang dapat diperoleh untuk aktivitas di kawasan industri
Ketersediaan rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit, sekolah,dll)
Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan masyarakat seperti rumah sakit, sekolah, dll.
Tempat peristirahatan dan restoran
Tingkat pemenuhan kebutuhan tempat istirahat dan restoran
Keramahan
Tingkat kesopanan dan keramahan terhadap pengunjung Tersedianya tenaga terampil yang mendukung aktivitas di kawasan industri sepatu Tingkat penerimaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru
Tanaga terampil Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru
Metode Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian Pengrajin sepatu yang berada pada Kecamatan Trowulan dan pengunjung. Sampel yang diambil Menggunakan teknik pengambilan sampel proportional random sampling.
Metode Penelitian a. Metode Pengumpulan Data Survey Primer • Observasi atau pengamatan langsung • Wawancara, baik tidak terstruktur maupun terstruktur menggunakan kuisioner
Survey Sekunder • Survey instansional yang berupa pencarian data dan informasi pada beberapa instansi • Survey literatur (buku, jurnal, hasil penelitian, dokumen rencana tata ruang, tugas akhir, serta artikel di internet dan media massa)
b. Metode Analisis Data 1. Analisis tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja industri sepatu Kecamatan Trowulan - Pembobotan Menggunakan Skala Likert
-> untuk mengukur sikap masyarakat - Perhitungan Importance Performance Analysis (IPA)
Importance Performance Analysis (IPA) adalah bentuk analisis dua dimensi sederhana yang akan menjelaskan hubungan antara tingkat kinerja (performance) dengan tingkat kepentingan (importance) (Martilla, James, 1997).
...Lanjutan 2. Analisis target pasar pada industri sepatu Kecamatan Trowulan berdasarkan segmentasi, targeting, dan positioning dari atribut city marketing. - Segmentasi : -> mengelompokkan pasar ke dalam kelompok khusus berdasarkan kebutuhan, keinginan dan harapan yang sama.
- Targeting : prioritas target pasar -> dilihat dari mapping yang telah dilakukan dalam tahap segmentasi
- Positioning : strategi dan rencana untuk mencapai sasaran -> penetuan posisi, suatu proses menciptakan citra produk yang ditawarkan dalam benak konsumen relatif (Keegan, 1992 hal. 231) terhadap citra produk yang ditawarkan oleh pesaing sehingga menempati posisi yang kompetitif yang berarti dan berbeda (Kotler, 1997 hal. 262)
... Lanjutan 3. Merumuskan arahan pengembangan industri sepatu Kecamatan Trowulan berdasarkan segmentasi, targeting, dan positioning dari atribut city marketing. Analisis Triangulasi -> untuk menentukan arahan pengembangan dengan mengkombinasikan ketiga sumber: hasil analisis penelitian (IPA serta segmentasi, targeting, dan positioning), studi literatur terkait city marketing, serta kebijakan penataan ruang.
Tahapan Penelitian 1. 2. 3. 4. 5.
Perumusan masalah penelitian Studi literatur Pengumpulan data Analisis dan sistesis data Penarikan kesimpulan
Kerangka Berfikir Kerangka Berfikir dapat dilihat pada bagan :
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Kabupaten Mojokerto Gambaran Umum Wilayah Studi Analisis Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Industri Sepatu Kecamatan Trowulan Analisis target pasar Industri Sepatu Kecamatan Trowulan berdasarka segmentasi, targeting, dan positioning dari atribut city marketing Arahan Pengembangan Industri Sepatu Kecamatan Trowulan Berdasarkan Segmentasi, Targeting, dan Positioning dari Atribut City Marketing
Gambaran Umum Kabupaten Mojokerto Secara administratif wilayah Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan; 304 desa. Luas wilayah secara keseluruhan adalah 969,36 Km2. Di samping itu wilayah Kabupaten Mojokerto juga mengitari wilayah Kota Mojokerto.
Batas Utara : Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik Batas Timur : Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan Batas Selatan : Kabupaten Malang, Kota Batu Batas Barat : Kabupaten Jombang
Gambaran Umum Wilayah Studi Administratif Fisiografi Topografi Penggunaan Lahan Rata-rata ketinggian Kecamatan Trowulan dari permukaan air laut adalah 40 meter. Topografi wilayah Kecamatan trowulan dapat dikatakan relatif datar dengan tingkat kemiringan mencapai 0 – 15%. Hanya pada beberapa wilayah tertentu tingkat kemiringannya mencapai 15 – 40%.
Gambaran Umum Wilayah Studi Demografi Jumlah dan Kepadatan Penduduk Komposisi Penduduk Berdasar Umur Perkembangan penduduk selama 5 (lima) tahun terakhir pada Kecamatan Trowulan mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup besar mulai dari tahun 2006 hingga tahun 2010 yaitu Ekonomi Berdasarkan tabel jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur, secara berurutan berjumlah 47.443 jiwa, 48.674 jiwa, 47.443 jiwa, padajiwa, Kecamatan Trowulan memiliki jumlah penduduk usia 49.338 66.975 jiwa, dan 71.978 jiwa. Sedangkan kepadatan produktif (22-59 th) terbesar 3.788. Trowulan Kegiatan industri paling dominan pada yakni Kecamatan penduduk mencapai 1.696 jiwa/km2. adalah industri pembuatan alas kaki. Industri pengolahan yang ada pada Kecamatan Trowulan mempunyai skala pemasaran yang cukup variatif yaitu mulai dari skala lokal sampai skala regional.
Gambaran Umum Wilayah Studi Infrastruktur Jaringan Transportasi Pelayanan Publik pelayanan publik terdiri dari : Utilitas Fasilitas Perkotaan 1. Fasilitas pendidikan
Utilitas Perkotaan terdiriTK dari Jumlah fasilitas pendidikan 20:unit, SD sederajat 49 unit, SLTP 1. Jaringan sederajatListrik 7 unit dan SMA sederajat 5 unit. 2. Air bersih 2. Fasilitas kesehatan 3. Telekomunikasi Fasilitas kesehatan terdiri dari Puskesmas 1 unit, Posyandu 52 unit, praktek dokter 2 unit, dan bidan 5 unit.
Analisis Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Industri Sepatu Kecamatan Trowulan
1.
Analisis Pemasaran Citra/Image Kawasan
Pemasaran citra merupakan salah satu aspek pemasaran kota yang perlu dikembangkan untuk menunjukkan citra positif yang terdapat pada kawasan. Pemasaran citra ditekankan pada image Kecamatan Trowulan sebagai kawasan industri sepatu. Tabel Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Terhadap Citra/Image No.
Atribut
1.
Citra/image kawasan yang dimiliki
Rata-rata
Skor Rata-rata Skor Rata- Tingkat Tingkat Kinerja rata Tingkat Kesesuaian Kepentingan
3,51
3,42
97%
3,51
3,42
97%
Analisis Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Industri Sepatu Kecamatan Trowulan
2.
Analisis Pemasaran Daya Tarik/Atraksi Kawasan
Pemasaran daya tarik/atraksi kawasan ditekankan kepada kemampuan sebuah kawasan dalam memenuhi kemauan target pasar (konsumen) serta menarik minat investor. Tabel Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Terhadap Daya Tarik No.
Atribut
Keindahan alam dan landmark 2. Tingkat keamanan wilayah 3. Tingkat kesesuaian dan kepentingan tata guna lahan kawasan Rata-rata
Skor Rata-rata Skor Rata-rata Tingkat Tingkat Kinerja Tingkat Kesesuaian Kepentingan
1.
3,58
3,93
91%
3,38
3,56
95%
3,36
4,04
83%
3,44
3,84
89%
Analisis Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Industri Sepatu Kecamatan Trowulan
3.
Analisis Pemasaran Infrastruktur Kawasan
Pemasaran infrastruktur ditekankan terhadap sejauh mana kondisi infrastruktur kawasan mampu memenuhi kebutuhan kebutuhan dasar kota serta masyarakat di dalamnya. Tabel Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Terhadap Infrastruktur No.
Atribut
1.
Tingkat pelayanan jaringan komunikasi
3,36
4,42
98%
Tingkat pelayanan jaringan transportasi
3,13
4,31
73%
3,29
4,31
76%
3,60
4,29
84%
2.
3.
4.
5.
Tingkat pelayanan jaringan air bersih Tingkat pelayanan jaringan listrik Ketersediaan
Skor Rata-rata Skor Rata-rata Tingkat Tingkat Kinerja Tingkat Kesesuaian Kepentingan
Analisis Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Industri Sepatu Kecamatan Trowulan
4.
Analisis Pemasaran Penduduk Kawasan
Pemasaran penduduk ditekankan terhadap keadaan penduduk yang berada dalam kawasan industri dalam membentuk tenaga kerja terampil, sikap keramahan terhadap pendatang, serta penerimaan penduduk sekitar terhadap pendatang. Tabel Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Terhadap Penduduk No.
Atribut
Tingkat kesopanan dan keramahan terhadap pengunjung 2. Tersedianya tenaga terampil 3. Tingkat penerimaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang Rata-rata
Skor Rata-rata Tingkat Kinerja
Skor Rata-rata Tingkat Kepentingan
Tingkat Kesesuaian
3,64
4,04
90%
3,27
4,31
76%
3,29
3,67
90%
3,40
4,01
85%
1.
Analisis Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Industri SepatuKeterangan: Kecamatan Trowulan 1. Citra/image kawasan yang dimiliki
2. Keindahan alam dan landmark Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Menggunakan Importance3. Tingkat keamanan wilayah Peformance Analysis (IPA)
4. Tingkat kesesuaian dan kepentingan tata guna lahan kawasan Matriks Importance-Performance Analysis Atribut Pemasaran 5. dari Tingkat pelayanan Kota jaringan komunikasi 6. Tingkat pelayanan jaringan transportasi 7. Tingkat pelayanan jaringan air bersih 8. Tingkat pelayanan jaringan listrik 9. Ketersediaan rumah pelayanan masyarakat 10. Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas keamanan dan pencegahan kebakaran 11. Tingkat kesopanan dan keramahan terhadapa pengunjung 12. Tersedianya tenaga terampil 13. Tingkat penerimaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru
Analisis target pasar Industri Sepatu Kecamatan Trowulan berdasarkan segmentasi, targeting, dan positioning dari atribut city marketing 1. Segmentasi Kawasan segmentasi pada kawasan industri sepatu Kecamatan 2. Tahapan Targeting Kawasan dilakukan dengan membagisegmen pasar ke dalam kelas sosial Setelah memilih dan menetapkan pasar pada tahap 3. Trowulan Positioning Kawasan
ekonomikawasan dan skalaindustri pelayanan. sebelumnya, targeting sepatu Kecamatan Mengetahui kebutuhan dari target kelas pasarekonomi Kecamatan Trowulan, Trowulan ditujukan kepada segmen rendah sampai yaitu kaki berkualitas harga terjangkau. kelas alas ekonomi menengah dengan atas. kelas sosial ekonomi Kemudian dan skala membuat point of differentiation dari para pesaingnya. Terakhir, pelayanan. menyusun positioning statement yang berisi point of differentiation dan keunggulan kompetitif kawasan industri sepatu Kecamatan Trowulan. Positioning statement Kecamatan Trowulan adalah menyediakan alas kaki murah berkualitas tinggi bagi semua orang.
Arahan Pengembangan Industri Sepatu Kecamatan Trowulan Berdasarkan Segmentasi, Targeting, dan Positioning dari Atribut City Marketing 1. 2. 3. 4.
Atribut Citra/Image Atribut Daya Tarik/Atraksi Atribut Infrastruktur Atribut Penduduk
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kelemahan Studi Saran
Kesimpulan Arahan pengembangan kawasan industri Kecamatan Trowulan dibagi menjadi empat elemen utama city marketing, yaitu pemasaran citra/image, pemasaran daya tarik/atraksi, pemasaran infrastruktur, dan pemasaran penduduk. Adapaun arahan masing-masing elemen city marketing tersebut sebagai berikut: 1. Arahan Pemasaran Citra/Image • Pembentukan instrumen yang berorientasi pada promosi kawasan seperti membentuk moto Kecamatan Trowulan sebagai kawasan industri sepatu. • Penetapan kawasan industri sepatu sebagai ikon utama Kecamatan Trowulan dalam kebijakan pemerintah terkait. 2. Arahan pemasaran daya tarik/atraksi • Diperlukan adanya upaya intensif dari program pemanfaatan ruang yang mengarah pada terbentuknya fungsi Kecamatan Trowulan sebagai kawasan industri. • Penambahan ikon-ikon lain kawasan di Kecamatan Trowulan seperti ikon wisata budaya Trowulan dan sebagainya untuk menarik daya tarik pihak luar.
Kesimpulan 3. •
4. • •
Arahan Pemasaran Infrastruktur Peningkatan jaringan transportasi terpadu, jaringan komunikasi, jaringan air bersih, serta fasilitas keamanan sebagai infrastruktur dasar untuk menunjang Kecamatan Trowulan Sebagai kawasan industri. Arahan pemasaran Penduduk Peningkatan mutu pendidikan dan keterampilan masyarakat, agar mampu menjadi SDM yang siap kerja dan berdaya saing. Peningkatan lembaga swadaya masyarakat yang terlatih agar mampu mengelola masyarakat yang telah maju.
Kelemahan Studi Kelemahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aspek-aspek lain yang berpengaruh tidak dijelaskan dalam pengembangan kawasan industri selain dari sisi citra, daya tarik, infrasturktur, dan penduduk. 2. Studi ini menghasilkan arahan pengembangan kawasan industri sepatu Kecamatan Trowulan, sehingga belum dapat menjelaskan indikasi program dan rujukan lokasi spesifik. Selain itu, studi ini juga belum dapat memperhitungkan dampak yang terjadi dengan adanya adopsi konsep city marketing.
Saran 1.
2.
Dalam melakukan implementasi arahan pengembangan kawasan industri sepatu Kecamatan Trowulan, hendaknya para stakeholder saling memiliki visimisi yang sama, saling membantu, dan diharapkan mencari sumber pendanaan yang mampu menanggung semua pembiayaan arahan pengembangan ini. Dalam pengembangan kawasan industri sepatu Kecamatan Trowulan hendaknya tidak hanya menitikberatkan pembangunan dari aspek fisik, melainkan dari seluruh aspek city marketing yakni aspek pemasaran citra, pemasaran daya tarik, pemasaran infrastruktur, dan pemasaran penduduk.
TERIMA KASIH