Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012)
PENGARUH ROE, PER, DAN ROA TERHADAP RETURN SAHAM Dian Nawangsari
[email protected]
Sasi Agustin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The aim of this research is to find out the influence existence of Return On Equity, Price Earning Ratio dan Return On Asset toward stocks return on company who engages in insurance field in the Indonesia Stock Market. The formulation of the problem is how the influence of free variables such as Return On Equity, Price Earning Ratio dan Return On Asset toward insurance company’s stocks return either simultaneously or partially. The hypothesis that has been submitted is assumed as a Return On Equity, Price Earning Ratio, and Return On Asset toward the insurance company’s stock return. The research samples are consisting of 11 insurance companies that are registered in Indonesia Stock Exchange. The collection of samples are conducted by using saturated sampling technique. The testing of multicollinearity assumption shows that there is no relation between independent variables so that multicollinearity does not become a serious problem. The testing of heterocedaticity shows that there is no interference occur in this research. Keywords: Return On Equity, Price Earning Ratio, Return On Asset, Return On Stocks. ABSTRAK
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Return On Equity, Price Earning Ratio dan Return On Asset terhadap Return saham pada perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi di Bursa efek Indonesia. Rumusan masalah yang diajukan penulis adalah bagaimana pengaruh variabel bebas yaitu Return On Equity, Price Earning Ratio dan Return On Asset terhadap Return saham perusahaan asuransi baik secara simultan maupun arsial. Hipotesis yang diajukan penulis adalah diduga Return On Equity, Price Earning Ratio dan Return On Asset baik secara simultan mauppun parsial berpengaruh terhadap Return saham perusahaan asuransi. Sampel penelitian terdiri dari 11 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengujian asumsi multikolinearitas menunjukkan tidak ada hubungan diantara variabel-variabel independen sehingga multikolinearitas tidak menjadi permasalahan yang serius. Pengujian asumsi heteroskedastisitas menunjukkan bahwa model penelitian ini tidak terjadi gangguan. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan adanya pengaruh terhadap Return saham pada perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi di Bursa efek Indonesia. Dan variable yang dominan adalah variabel Price Earning Ratio. Kata kunci:
Return On Equity, Price Earning Ratio, Return On Asset, Return saham.
1
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 2
PENDAHULUAN Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perusahaan yang mengeluarkan saham di pasar modal untuk mendapatkan dana disebut dengan emiten. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakatke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama bagi para investor untuk menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya. Perasaan aman ini diperoleh diantaranya karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar dan tepat waktu, sebagai dasar pengembalian keputusan investasinya. Setiap investor yang melakukan investasi, apapun itu bentuk investasi yang dilakukan tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan return (tingkat pengembalian) yang sebesarbesarnya sebagai imbalan atas dana yang telah diinvestasikannya. Return saham terdiri dari capital gain dan dividen untuk investasi pada saham, sedangkan return untuk investasi pada surat hutang adalah pendapatan bunga. Semakin tinggi return saham yang diperoleh, maka akan semakin banyak jumlah investor yang tertarik melakukan investasi pada saham tersebut. Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor denan membeli atau memiliki saham yaitu dividen dan capital gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan capital gain merupakan selisih keuntungan yang diperoleh dari penjualan saham dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli. Selain mempunyai keuntungan saham juga memiliki resiko, diantaranya capital loss dan resiko likuiditas. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Resiko likuiditas adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Lambatnya pertumbuhan pasar asuransi di Indonesia yang dipengaruhi oleh ketidakstabilan kondisi ekonomi politik Indonesia telah meningkatkan intensitas persaingan diantara perusahaan asuransi. Tingginya persaingan membawa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang tampak adalah perusahaan asuransi semakin kreatif memunculkan produk-produk baru sebagai unggulan. Namun demikian, belum seluruh potensi yang ada dapat terantisipasi dengan baik karena keterbatasan permodalan maupun pengalaman. Selain itu, suku premi pertanggungan semakin rendah sedangkan syarat dan kondisi pertanggungan semakin luas. Keadaan yang mengakibatkan makin tingginya risiko klaim asuransi dibandingkan premi yang diterima sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Penurunan kinerja perusahaan akan berdampak negatif terhadap lesunya para investor dalam menanamkan sahamnya pada perushaan serta berkurangnya aktivitas perdagangan saham. Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan demikian saham suatu perusahaan maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer diperjual belikan di pasar modal (Tandelilin,2001:18). Sedangkan dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa tunai, artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 3
Tidak semua investor menyukai dividen dan akan memegangg saham selamanya. Investor seperti ini biasanya mementingkan capital gain daripada dividen. Sepanjang investor mementingkan capital gain daripada dividen, maka tidak tepat jika kita hanya memusatkan perhatian pada dividen. Untuk itu diperlukan suatu model penilaian yang lebih mudah untuk diaplikasikan, tetapi mempunyai akurasi yang dapat dipercaya oleh para investor maupun para analis. Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa yang diberikan dalam masyarakat dalam mengatasi resiko yang akan terjadi di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karakteristik dengan perusahaan nonasuransi seperti kegiatan penjaminan, klaim, dan lain-lain. Beberapa tahun terakhir ini, industri jasa asuransi di Indonesia menunjukkan kecenderungan untuk terus berkembang, terlebih lagi dengan kejadian-kejadian yang telah dialami Bangsa Indonesia dengan banyaknya peristiwa kerusuhan di beberapa daerah dan di beberapa kota-kota besar di Indonesia, mendorong masyarakatuntuk membuka polis asuransi. Diharapkan dengan semkain berkembangnya perusahaan asuransi di Indonesia, maka akan semakin berkembang pula pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada era globalisasi, kebutuhan masyarakat akan asuransi semakin meningkat oleh karena itu pertumbuhan atau perkembangan industri asuransi di Indonesia akan semakin meningkat. Oleh karena itu, perusahaan jasa asuransi merupakan perusahaan yang menarik untuk dijadikan investasi pada saat ini, karena dengan demikian diminatinya produk-produk jasa polis asuransi saat ini oleh masyarakat, berarti akan meningkatkan pendapatan perusahaan jasa asuransi tersebut dan akan meningkatkanminat investor terhadap kepemilikan saham khususnya perusahaan-perusahaan asuransi yang go public di pasar modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Return On Equity, Price Earning Ratio dan Return On Asset terhadap Return saham pada perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi di Bursa efek Indonesia. Rumusan Masalah Perumusan masalah mempunyai arti yang sangat penting untuk mempermudah menentukan langkah-langkah yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang diajukan oleh penulis adalah: 1. Apakah Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap Return Saham pada Perusahaan Asuransi di Bursa Efek Indsonesia ? 2. Apakah Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh secara individual (parsial) terhadap Return Saham pada Perusahaan Asuransi di Bursa Efek Indonesia ? Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap Return Saham pada Perusahaan Asuransi. 2. Untuk mengetahui apakah Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh secara individual (parsial) terhadap Return Saham pada Perusahaan Asuransi.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 4
TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Investasi Investasi dalam arti luas merupakan sejumlah uang saat ini untuk memperoleh sejumlah uang di masa yang akan datang. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapat keuntungan di masa yang akan datang (Sunariah,2003:47). Menurut Jogiyanto (200:5) dikatakan bahwa, investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dapat digunakan dalam produksi efisiensi selama periode waktu tertentu. Menurut Jogiyanto (1998:6-9), investasi ke dalam aktiva dapat berupa investasi langsung dan investasi tak langsung. Investasi langsung yaitu pengembalian langsung aktiva keuangan di suatu perusahaan baik milik perantara atau dengan cara lain. Investasi tak langsung yaitu pengembalian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva di perusahaan lain. Beberapa jenis resiko investasi yang mungkin timbul dan perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi, menurutHalim (2005:51) adalah: (a) Resiko bisnis, merupakan resiko yang timbul akibat menurunnya profitabilitas perusahaan emiten. (b) Resiko likuiditas, resiko ini berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjual belikan tanpa mengalami kerugian yang berarti, (c) Resiko tingkat bunga, merupakan resiko yang timbul akibat perubahab tingkat bunga yang berlaku di pasar, (d) Resiko pasar, resiko yang timbul akibat kondisi perekonomian negara yang berubahubah, (e) Resiko daya beli, merupakan resiko yang timbul akibat perubahan tingkat inflasi. Menurut Tandelilin (2001:4), tujuan investasi secara luas adalah meningkatkan kesejahteraan investor, kesejahteraan di sini adalah kesejahteraan moneter, yang dapat diukur dengan penjumlahan pendapatan mempertahankan tingkatan saat ini ditambah nilai saat pendapatan masa datang. sedangkan tujuan investasi secara khusus adalah sebagai berikut: (a) Mendapatkan keuntungan yang lebih layak di masa yang akan datang, (b) Mengurangi tekanan inflasi dalam pemilihan perusahaan atau objek lain, (c) Motivasi untuk menghemat pajak. Pasar Modal Menurut Husnan (1996:37) pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjul belikan, baik dalam bentuk utang, atau modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta. Menurut Husnan (1998:4-6) ada beberapa keunggulan pasar modal, yaitu: (a) Pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan surat-surat berharga dalam bentuk surat hutang (obligasi) maupun surat tanda kepemilikan (saham) dalam menghimpun dana. (b) Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi resiko mereka. Para pemimpin dapat melakukan diversifikasi dalam investasi dengan membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang ditanggung dan tingkat keuntungan yang diinginkan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 5
Menurut Jogiyanto (2005:15-16) pasar modal memiliki beberapa tipe pasar, yaitu: (a) Pasar primer adalah tempat penjualan atau penawaran saham baru dari perusahaan yang menerbitkan saham kepada investor sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Pasar primer merupakan pasar modal yang memperdagangkan sahamsaham yang dijual untuk pertama kalinya sebelum saham dicatat di bursa. (b) Pasar sekunder adalah tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar. Pasar ini merupakan pasar dimana saham dan sekuritas lainnya diperjual belikan secara luas, setelah melalui penjualan atau penawaran di pasar perdana. (c) Pasar ketiga adalah perdagangan saham atau sekuritas lainnya diluar bursa OTC market. (d) Pasar keempat adalah bentuk perdagangan efek antara investor tanpa melalui perantara perdagangan efek atau pasar modal yang dilakukan diantara institusi perkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk broker. Menurut Sartono (1996:43), adapun manfaat pasar modal dapat ditinjau dari segi perusahaan, investor, lembaga penunjang dan pemerintah. Saham Saham adalah surat berharga yang dapat dibeli atau dijual oleh perorangan atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjual belikan. Menurut Husnan (2005:36) saham merupakan bukti pemilikan sebagian dari perusahaan, saham juga sebagai salah satu sekuritas yang mempunyai tingkat resiko yang cukup tinggi. Menurut Sudana (2009:139) saham merupakan salah satu alternatif sumber dana jangka panjang bagi suatu perusahaan. Perusahaan yang membutuhkan dana jangka panjang berupa ekuitas, dapat diperoleh melalui penerbitan saham. Menurut Jogiyanto (2003:67) saham dibedakan menjadi dua kategori antara lain: (a) Saham biasa adalh saham mewakili jumlah kepemilikan dalam suatu perusahaan. Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa. (b) Saham preferen adalah saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Laporan Keuangan Menurut Martono dan Agus (2001:51) laporan keuangan merupakan ikthisar mengenai keadaan keuangan suatuperusahaan pada saat tertentu. Menurut Baridwan (1992:17) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan. Menurut Munawir (1991: 2) laporan kuangan pada dasarnya merupakan proses akuntansi yang digunakan untuk mengkonsumsi data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan. Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pada dasarnya analisis rasio keuangan dapat dikelompokkan kedalam empat macam kategori diantaranya (mamduh M. Hanafi dan Abdul Hakim, 2000:77): (a) rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya selama periode tertentu, pada prinsipnya, semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam menganalisis posisi likuiditas perusahaan, (b) rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 6
untuk membayar kewajiban jangka panjang selama periode tertentu, semakin besar tingkat solvabilitas perusahaan, maka akan semakin besar jumlah hutang yang digunakan dan semakin besar resiko bisnis yang dihadapiterutama apabila kondisi perekonomian memburuk, (c) rasio rentabilitas atau profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, pada prinsipnya, semakin tinggi profitabilitas kemampuan perusahaandalam memperoleh laba semakin baik dan perusahaan mampu menggunakan aktivitasnya secara produktif, (d) rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya, manfaat rasio aktivitas adalah menentukan seberapa besar efisiensi investasi pada berbagai aktiva, dengan kata lain rasio ini menunjukkan sumber daya yang telah dimanfaatkan secara optimal. Kebijakan Dividen Menurut Sudana (2009:149) dividen adalah pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang saham, baik berupa kas maupun saham. Dividen yang dibayar kepada pemegang saham menunjukkan pendapatan atas modal yang secara langsung atau tidak langsung diinvestasikan pemegang saham di perusahaan. Pembayaran dividen merupakan kewenangan dewan direksi. Beberapa karakteristik yang penting dari dividen yaitu: a. Dividen yang diumumkan oleh dewan direksi perusahaan, bukan merupakan kewajiban perusahaan. Perusahaan tidak bisa dinyatakan bangkrut karena tidak mengumumkan pembayaran dividen. Besar kecilnya dividen tergantung pada pertimbangan bisnis dari dewan direksi. b. Dividen yang dibayarkan perusahaan, bukan merupakan biaya yang dibagi perusahaan. Dividen tidak bisa dikurangkan untuk maksud pajak perusahaan, karena dividen dibayarkan dari laba setelah pajak. c. Dividen yang diterima masing-masing pemegang saham, merupakan pendapatan yang bagi pemegang saham dan sepenuhnya dikenakan pajak pendapatn pribadi. Dividen yang diterima oleh pemerintah atas kepemilikan saham pada perusahaan lain, sebesar 70% dibebaskan pajak sedangkan sisanya 30% dikenakan pajak. Adapun tujuan dari pembagian dividen adalah sebagai berikut: a. Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham, karena tingginya dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham. b. Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Dengan dibayarkannya dividen, diharapkan kinerja perusahaan dimata investor bagus dan dapat diakui bahwa perusahaan mampu menghadapi gejolak ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada investor. c. Untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi. Menurut sudana (2009:151) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa mendatang. Kebijakan dividen merupakan suatu yang penting dan harus dipertimbangkan matangmatang oleh manajemen, karena kebijakan dividen akan melibatkan kepentingan pemegang saham dengan dividennya dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya. Pada hakikatnya kebijakan dividen merupakan penentuan berapa banyak laba yang diperoleh akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, dan berapa banyak laba yang akan ditahan untuk reinvestasi. Apabila perusahaan memilih akan membagi sebagian besar
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 7
labanya sebagai dividen maka laba yang ditahan akan kecil, dengan demikian kemampuan pembentukan dana intern akan kecil, hal ini dapat menghambat pertumbuhan dalam pendapatan dan harga saham. Sebaliknya bila perusahaan memilih untuk menahan sebagian besar labanya maka laba yang dibagikan sebagai dividen akan kecil. Oleh karena itu, perusahaan dalam mengambil keputusan tentang kebijakan dividen harus menyeimbangkan antara kedua kepentingan tersebut, yaitu antara tingkat pertumbuhan perusahaan dan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Pengembangan Hipotesis Penelitian Terdahulu Penelitian yang disusun oleh Siti Resmi (2002) tentang “Ketertarikan Kinerja Keuangan dengan Return Saham”. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti ini adalah untuk meneliti pengaruh EPS, ROE, DER, PER, dan EVA terhadap Return Saham pada sektor LQ45 pada tahun pengamatan 1997 sampai 1999. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel EPS dan ROE mempunyai hubungan yang signifikan pada tahun 1997 dan Variabel PER untuk tahun 1998 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa EVA tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Return Saham. Sedangkan penelitian yang disusun oleh Sri Artatik (2007) tentang “Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti terdahulu adalah meneliti pengaruh EPS dan PER terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun pengamatan 2004-2005. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah secara simultan variabel EPS dan PER berpengaruh terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Secara parsial PER tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasrkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 1999: 51). Dari rumusan masalah di atas, hipotesis yang diajukan yaitu sebagai berikut: (a) diduga ROE, PER dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan asuransi di BEI. (b) diduga ROE, PER dan ROA secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan asuransi di BEI. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransisebanyak 11 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiona, 2005: 96).
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 8
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan usaha untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh peneliti. Untuk dapat memperoleh data yang relevan agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak dari sumbernya secara langsung melainkan sudah dikumpulkan dan diolah oleh peneliti lain. Data sekunder tersebut berupa laporan keuangan yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2011. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen a. Return On Equity Return On Equity yaitu mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan semakin besar. ROE menunjukkan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham semakin besar ROE menandakan bahwa semakin baik perusahaan dalam mensejahterakan para pemegang saham. Menurut Sudana (2009: 26) Return On Equity menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak pemegang saham, untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak ROE = ------------------------------------- x 100% Total Ekuitas b. Price Earning Ratio Price Earning Ratio adalah suatu indikator untuk menunjukkan bagaimana proses pertumbuhan laba perusahaan di masa yang akan datang. menurut Sutrisna (2003: 256) PER merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham dengan keuntungan yang akan diperoleh para pemegang saham. Price Earning Ratio merupakan perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan pendapatan per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (Hanafi dan Halim, 2007: 85). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Harga Saham per Lembar PER = --------------------------------------Laba per Lembar Saham c. Return On Asset Pengukuran kinerja dengan ROA menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Return On Asset adalah rasio keuangan bersih pajak yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan (Bambang R, 1997). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 9
ROA =
Laba Bersih Setelah Pajak --------------------------------------- x 100% Total Aktiva
Variabel Dependen Return Saham Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. menurut Tandelilin (2004: 47) return merupakan harapan keuntungan di masa yang akan datang yang merupakan kompensasi atas waktu dan resiko terkait yang dilakukan. Selain itu return juga merupakan hasil (keuntungan) yang diharapkan dari investasi saham yang bersumber dari yield dan capital gain (loss). (Harga saham t – Harga saham t-1) + Dividen Return saham = ------------------------------------------------------------- x 100% Harga saham t - 1 Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi yaitu teknik statistik yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Pengujian Hipotesis Hipotesis penelitian akan diuji dengan menggunakan beberapa teknik analisis, yaitu: teknik analisi regresi yaitu teknik statistik yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan kubungan diantara variabel-variabel. Metode ini digunakan untuk mengukur hubungan antara lebih dari satu variabel independen (X) dengan satu variabel dependen (Y). Adapun bentuk umum dari regresi linear berganda secara sistematis adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2007: 275): Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan: Y
= Return saham
a
= Konstanta
X1
= Return On Equity
X2
= Price Earning Ratio
X3
= Return On Asset
b1, b2, b3
= Koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas
e
= Standar eror
(1) Analisis koefisien korelasi (uji t) tujuannya adalah untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial, langkah-langkah yang dilakukan:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 10
a) Merumuskan hipotesis - H0 : b1 = b2 = b3 = 0, Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham. - Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh terhadap return saham. b) Menentukan besarnya level of signifikan (α) sebesar 5% dan menentukan t tabel dengan degree of freedom (df) sebesar n – (k – 1). c) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 dalam garfik. d) Menentukan besarnya t hitung, menurut Sudjana (2003:111) rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
b t
hit
i sb
b i
Keterangan: b = Nilai hipotesis nol b1 = Koefisien regresi sb1 = Simpangan baku dari variabel independen e) Membandingkan t hitung dengan t tabel. - Jika t hitung > t tabel atau -t hitung > -t tabel, maka H0 ditolak. - Jika t hitung < t tabel atau –t hitung < -t tabel, maka H0 diterima (2) Analisis koefisien korelasi simultan (uji F) untuk menguji pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen dengan rumusan: a) Merumuskan hipotesis. H0 : b1 = b2 = b3 = 0, berarti X1, X2 dan X3 secara simultan tidak berpengaruh terhadap Y. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, berarti X1, X2 dan X3 secara simultan berpengaruh terhadap Y. b)
Menentukan besarnya level of significant dengan menggunakan uji satu sisi dengan F tabel (k, n – k -1), (ɑ) sebesar 5% dan tingkat kepercayaan 95%. c) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0 dalam grafik. d) Menentukan besarnya F hitung,dengan rumus:
R2 / K F (1 R 2 ) /(n k 1)
e)
Keterangan: F = pengujian koefisien R2 = Koefisien determinasi beganda K = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel Membandingkan F hitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 11
(3) Koefisien determinasi (R2) untuk mengetahui dan menguji apakah model analisis tersebut cukup layak dan seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen, maka perlu diketahui koefisien determinasinya (R2). Apabila semakin tinggi nilai R2 maka semakin kuat besarnya pengaruh hubungan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). (4) Analisis koefisien determinasi parsial (r2) merupakan koefisien yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas secara parsial dapat dapat menerangkan variabel terikat. Dari hasil perhitungan akan diketahui salah satu variabel bebas yang dominan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Dari hasil perhitungan akan diketahui salah satu variabel bebas yang dominan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Untuk membantu kelancaran analisis data, maka menggunakan alat bantu program statistik komputer SPSS (Statistical Program for Social Science). (5) Pengujian asumsi klasik model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square / OLS) merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bisa yang terbaik. Keadaan ini akan terjadi apabila dipenuhi oleh beberapa asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik antara lain: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, ujiheteroskedastisitas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tingkat Return Saham Adapun tingkat return saham masing-masing dari 11 perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi selama tahun 2007-2011. Tabel 1 Tingkat Return Saham Perusahan Asuransi Tahun 2007-2011 Nama Perusahaan
Tahun 2007
2008
2009
2010
2011
PT Asuransi Bina Dana Artha
-0,4894
-0,0454
0,7105
0,7333
0,4808
PT Asuransi Bintang
-0,3700
0,1429
0,5833
-0,5526
0,0784
PT Asuransi Dayin Mitra
0,6571
-0,4730
0,6389
-0,4912
-0,1667
PT Asuransi Harta Aman Pratama
1,5000
-0,6178
0,4069
0,1403
0,6000
PT Asuransi Jasa Tania
0,0500
0,0161
0,0387
0,0571
0,0000
PT Asuransi Ramayana
0,1750
-0,3358
0,7377
0,1061
-0,2115
PT Llippo General Insurance
0,6500
-0,2778
0,6216
1,2316
0,4569
PT Maskapai Reasuransi
0,6000
-0,1600
0,7414
0,9298
0,3818
PT Panin Financial
0,1818
-0,5744
0,6867
0,1643
-0,2945
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 12 PT Panin Insurance
0,1786
-0,5485
0,7114
1,2549
-0,2719
PT Asuransi Multi Artha Guna
0,2500
-0,4118
0,9000
0,6211
0,0208
Tingkat Return On Equity Adapun tingkat Return On Equity masing-masing dari 11 perusahaan yang dalam bidang asuransi selama tahun 2007-2011. Tabel 2 Tingkat Return On Equity Perusahan Asuransi Tahun 2007-2011 Nama Perusahaan
Tahun 2007
2008
2009
2010
2011
PT Asuransi Bina Dana Artha
12,35%
11,86%
21,01%
22,94%
21,66%
PT Asuransi Bintang
-16,72%
7,45%
4,17%
4,78%
9,71%
PT Asuransi Dayin Mitra
2,90%
4,88%
6,81%
15,81%
16,14%
PT Asuransi Harta Aman Pratama
4,53%
5,52%
13,79%
16,08%
20,51%
PT Asuransi Jasa Tania
-1,10%
4,24%
9,21%
11,36%
15,24%
PT Asuransi Ramayana
15,23%
15,58%
17,39%
17,59%
22,15%
PT Llippo General Insurance
2,86%
2,04%
4,78%
7,78%
6,38%
PT Maskapai Reasuransi
12,83%
18,43%
22,27%
26,74%
26,75%
PT Panin Financial
11,88%
8,49%
9,71%
11,58%
12,90%
PT Panin Insurance
14,30%
11,28%
12,52%
13,50%
13,35%
PT Asuransi Multi Artha Guna
9,83%
13,45%
18,10%
16,91%
18,05%
Tingkat Price Earning Ratio Adapun tingkat Price Earning Ratio masing-masing dari 11 perusahaan yang dalam bidang asuransi selama tahun 2007-2011. Tabel 3 Tingkat Price Earning Ratio Perusahan Asuransi Tahun 2007-2011 Nama Perusahaan
Tahun 2007
2008
2009
2010
2011
PT Asuransi Bina Dana Artha
4,68
3,73
3,19
3,17
4,75
PT Asuransi Bintang
-4,44
10,59
27,14
17,00
5,29
PT Asuransi Dayin Mitra
18,13
4,85
6,00
8,11
4,39
PT Asuransi Harta Aman Pratama
85,88
16,76
7,84
6,64
6,93
PT Asuransi Jasa Tania
-21,00
32,31
13,55
10,50
10,24
PT Asuransi Ramayana
5,46
2,77
3,59
7,12
3,68
PT Llippo General Insurance
5,24
4,57
3,70
3,22
6,04
PT Maskapai Reasuransi
5,63
2,60
3,48
4,66
4,75
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 13 PT Panin Financial
9,90
5,43
7,23
5,20
3,01
PT Panin Insurance
3,77
1,91
2,57
3,87
2,47
PT Asuransi Multi Artha Guna
5,37
2,04
2,35
2,96
2,85
Tingkat Return On Asset Adapun tingkat Return On Asset masing-masing dari 11 perusahaan yang dalam bidang asuransi selama tahun 2007-2011. Tabel 4 Tingkat Return On Asset Perusahan Asuransi Tahun 2007-2011 Nama Perusahaan
Tahun 2007
2008
2009
2010
2011
PT Asuransi Bina Dana Artha
4,78%
3,34%
5,03%
5,36%
7,92%
PT Asuransi Bintang
-6,77%
2,98%
1,95%
1,80%
4,01%
PT Asuransi Dayin Mitra
1,28%
1,95%
2,93%
6,65%
7,15%
PT Asuransi Harta Aman Pratama
2,64%
3,20%
7,22%
7,44%
9,95%
PT Asuransi Jasa Tania
-0,63%
2,40%
5,16%
6,58%
7,50%
PT Asuransi Ramayana
6,33%
5,58%
6,06%
5,45%
6,13%
PT Llippo General Insurance
2,33%
1,67%
3,75%
6,12%
4,70%
PT Maskapai Reasuransi
6,41%
8,18%
9,39%
10,95%
10,76%
PT Panin Financial
7,47%
6,20%
6,58%
8,06%
8,83%
PT Panin Insurance
5,06%
4,70%
4,94%
9,60%
9,28%
PT Asuransi Multi Artha Guna
5,28%
6,82%
9,72%
9,07%
9,17%
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas. Disimpulkan bahwa baik melalui pendekatan Kolmogorov Smirnov maupun pendekatan grafik model analisis telah memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas. Besarnya nilai VIF pada seluruh variabel bebas seluruhnya memiliki nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan model penelitian ini tidak terjadi gangguan multikolinearitas. c. Uji Autokorelasi. Nilai Durbin Watson diperoleh sebesar 2,191 dan nilai du = 1,414, karena nilai DW lebih besar dari nilai du dapat disimpulkan bahwa model analisis ini tidak terjadi autokorelasi. d. Uji Heteroskedaktisitas. Uji heteroskedaktisitas ini dilakukan dengan melihat sebaran titik-titik diatas dan dibawah sumbu Y terlihat tersebar dan tidak membentuk pola yang jelas, maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian tidak terjadi gangguan heteroskedaktisitas.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 14
Uji Hipotesis Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 5 Coefficiens
Model Constant ROE PER ROA
Unstandardized coefficients Std. B error -,200 ,156 ,022 ,018 ,017 ,006 ,043 ,044
Unstandardized coefficients
correlations
Beta
t 1,281 1,172 3,066 ,987
,317 ,009 ,266
Sig. ,206 ,247 ,009 ,329
Zeroorder
Partial
Part
,087 ,148 ,005
,162 ,266 ,137
,162 ,244 ,136
Collinearity Statistics Toleran ce VIF ,261 ,977 ,263
3,825 1,024 3,800
Berdasarkan hasil data diatas dapat diketahui bahwa secara parsial hanya Price Earning Ratio yang berpengaruh signifikan dengan nilai 0,009 karena kurang dari 0,05 dan PER juga yang berpengaruh dominan dengan nilai paling besar diantara ketiga variabel bebasyaitu sebesar 0,266. Pengujian Secara Parsial Model 1
R ,456
R Square ,208
Tabel 6 Model Summary Adjusted R Square Std. Error of the Estimate ,103 ,52299
Durbin-Watson 2,045
Melihat data diatas diketahui R square sebesar 0,208 atau 20,8% yang menunjukkan bahwa sumbangan atau kontribusi dari variabel bebas secara bersama-sama terhadap return saham adalah tidak besar. Sedangkan sisanya (100% - 20,8% = 79,2%) dikontribusi oleh faktor lainnya. Koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan (R) sebesar 0,456 atau 45,6% yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat return saham memiliki hubungan yang tidak cukup kuat. Pengujian Hipotesis uji F / Model F Tabel 7 ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
3,658
3
1,219
4,458
,013
Residual
13,949
51
,274
total
17,607
54
Dari hasil diatas didapat Fhitung sebesar 4,458 jauh diatas Ftabel (df = 3 ; 51) sebesar 2,786 pada tingkat signifikan 0,013 mengidentifikasikan pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap return saham adalah signifikan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 15
SIMPULAN DAN KETERBATASAN Simpulan Simpulan yang dapat ditarik adalah (1) ketiga variabel bebas mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham pada perusahaan asuransi di BEI, (2) hasil pengujian secara simultan menunjukkan adanya pengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi di BEI, (3) pengujian secara parsial hanya variabel price esrning ratio yang mempunyai pengaruh yang signifikan dan juga termasuk yang dominan diantara ketiga variabel bebas. Saran 1. Bagi para investor maupun pelaku pasar modal, juga memperhatikan kinerja keuangan perusahaan yang digambarkan melalui rasio-rasio keuangan yang memberikan informasi tentang laba perusahaan mendatang, merupakan prioritas utama dalam pengambilan keputusan bagi para investor untuk menanamkan modalnya, analisa ini sebaiknya digunakan sebagai bahan informasi bagi calon investor selain informasi dari Bursa Efek. 2. Dalam penelitian lebih lanjut disarankan memperhitungkan kondisi ekonomi makro, internal non finansial, situasi politik dan kondisi umum regional serta internasional. Keterbatasan Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah bahwa faktor yang digunakan hanya faktor internal untuk mempengaruhi return saham sehingga informasi tersebut dirasa kurang bagi pembaca. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya digunakan juga faktor eksternal dalam memprediksi return saham dan juga menambah periode penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit – UNDIP. Semarang. Halim, Abdul.2003. Analisis Investasi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Husnan, Suad, 2001, Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. BPFE – UGM. Yogyakarta. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Edisi keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Hanafi, Mamduh. 2008. Manajemen Keuangan Edisi Satu. BPFE. Yogyakarta. Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan Edisi Kedua. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketiga. YKP. Yogyakarta. Martono dan Agus Harjito. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Penerbit ENKONISIA. Yogyakarta. Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan dan Aplikasi. Edisi Dua. Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Santoso, Singgih. 2001. SPSS Statistik Parametrik. Cetakan Kedua. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Sartono, Agus. 1996. Manajemen Keuangan Edisi Tiga. BPFE. Yogyakarta. Sudana, I Made. 2009. Manajemen Keuangan. Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP). Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.10 (2012) 16
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. ALFABETA. Bandung. Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Supranto, J. 1999. Metode Riset, Aplikasi dalam Pemasaran. Penerbit Rineka Cipta. Bogor. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Penerbit PT. BPFE. Yogyakarta ●●●