Analisis Pengaruh CR, DER, TAT, ROA dan PER terhadap Return Saham pada Perusahaan Pertambangan (Studi pada ada Perusahaan Batubara yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009-2013)
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro JUDUL SKRIPSI Disusun Oleh: DYAH SEPTI WULANDARI B11.2010.02030
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015
Analisis Pengaruh CR, DER, TAT, ROA dan PER terhadap Return Saham pada Perusahaan Pertambangan (Studi pada ada Perusahaan Batubara yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009-2013)
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Disusun Oleh: DYAH SEPTI WULANDARI B11.2010.02030
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015
i
PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI
Nama
: Dyah Septi Wulandari
NIM
: B11.2010.02030
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen - S1
Judul Skripsi
: Analisis Pengaruh CR, DER, TAT, ROA dan PER terhadap Return Saham pada Perusahan Pertambangan (Studi pada Perusahaan Batubara yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009-2013).
Pembimbing
: Ariati Anomsari, SE, MM
Semarang, 30 Desember 2015 Dosen Pembimbing
( Ariati Anomsari, SE, MM ) NPP. 0686.11.1992.025
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Dyah Septi Wulandari
NIM
: B11.2010.02030
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen - S1
Judul Skripsi
: Analisis Pengaruh CR, DER, TAT, ROA dan PER terhadap Return Saham pada Perusahan Pertambangan (Studi pada Perusahaan Batubara yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009-2013).
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan apabila dikemudian hari ditemukan adanya bukti plagiat, manipulasi dan atau pemalsuan data maupun bentuk kecurangan lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Semarang, 30 Desember 2015
Dyah Septi Wulandari
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Dyah Septi Wulandari
Nomor Induk Mahasiswa
: B11.2010.02030
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen - S1
Judul Skripsi
:Analisis Pengaruh CR, DER, TAT, ROA dan PER terhadap
Return
Saham
pada
Perusahan
Pertambangan (Studi pada Perusahaan Batubara yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009-2013) Dosen Pembimbing
: Ariati Anomsari, SE, MM
Semarang, 30 Desember 2015
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dosen Pembimbing
( Dr. Agus Prayitno ) NPP. 0686.11.1992.024
( Ariati Anomsari, SE, MM ) NPP. 0686.11.1992.025
iv
PENGESAHAN KELULUSAN SKRIPSI
Nama
: Dyah Septi Wulandari
Nomor Induk Mahasiswa
: B11.2010.02030
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Program Studi
: Manajemen - S1
Judul Skripsi
:Analisis Pengaruh CR, DER, TAT, ROA dan PER terhadap
Return
Saham
pada
Perusahan
Pertambangan (Studi pada Perusahaan Batubara yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009-2013) Telah dinyatakan lulus ujian skripsi pada tanggal 30 Desember 2015. Tim Penguji 1. Ariati Anomsari, SE, MM
( .................................... )
2. Dr. Agus Prayitno
(..................................... )
3. Mahmud, SE, MM
( .................................... )
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Lakukan segala hal dengan kesungguhan hati semaksimal mungkin Jangan berharap lebih pada orang lain, kalau tidak ingin kecewa Percaya pada diri sendiri dan yakin pada setiap keputusan yang kita buat, bagaimana hasilnya, serahkan pada Allah SWT. Waktu tidak akan menunggu, kita harus mengejarnya.
PERSEMBAHAN Skripsi saya persembahkan untuk : 1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya. 2. Orang tua yang telah memberikan kasih sayang dan dukungannya. 3. Adik-adik dan saudara-saudara saya yang selalu memberi dukungan dan doa. 4. Ibu Ariati Anomsari, SE, MM yang senantiasa membimbing dan memotivasi. 5. Para sahabat dan teman-teman yang telah membantuku dan memberikan dukungan dan semangat. 6. Almamater Universitas Dian Nuswantoro Semarang
vi
ABSTRAK
Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukan. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka return saham perusahaan tersebut juga akan meningkat. Dengan tingginya return saham suatu perusahaan, maka akan banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), Return on Asset (ROA), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan batubara yanglisting di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013. Teknik pengambilansampel menggunakan purposive sampling dan didapat 12 perusahaan yangmenjadi sampel penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalah analisis regresi berganda.Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa secara individu (parsial) CR, DER, TAT, ROA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. PER memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara simultan dengan taraf signifikansi 5%, variabel CR, DER, TAT, ROA dan PER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Variabel CR, DER, TAT, ROA dan PER dapat menjelaskan return saham sebesar 30,7%.
Kata kunci: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), Price Earning Ratio (PER) dan Return saham.
vii
ABSTRACT
Stock Return is the level of profit earned by the investors on their stock investment. The higher the company’s stock price, the higher of the stock return. Given the high company’s stock price, then many investors interested to invest in the company. This research aims to examine the influence of Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), Return on Asset (ROA), and Price Earning Ratio (PER) on the Stock Return. The population in this research is coal companies listed in Indonesia Stock Exchange over the period 2009 to 2013. The sample collecting technique uses purposive sampling and obtained 12 companies as a sample. The analysis technique used in this research is multiple regression analysis. The result shows that as partially, CR, DER, TAT, ROA have no significant influence on the stock return. PER has a positive and significant influence on the stock return. Whereas as simultaneous with the level significant 5%, variable CR, DER, TAT, ROA and PER have a significant influence on the stock return. Variable CR, DER, TAT, ROA and PER can explain the stock return by 30.7%.
Keywords: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), Price Earning Ratio (PER) and Stock Return.
viii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulilah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh CR, DER, TAT, ROA dan PER terhadap Return Saham pada Perusahan Pertambangan (Studi pada Perusahaan Batubara yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009-2013)”. Skripsi ini diajukan oleh penulis untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Strata-1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Penyelesaian skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapakan terimakasih kepada : 1. Allah SWT, tanpa kehendak yang maha kuasa maka skripsi ini tidak akan pernah selesai. Terimakasih karena Allah SWT telah memberikan kemudahan dan kelancaran untuk penyusunan skripsi yang tertunda ini. 2. Orang tua, penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada orang tua yang selalu mendoakan, membimbing, mendorong dan mendukung untuk menyelesaikan skripsi dan studi ini. Terimakasih karena Papa dan Mama tetap sabar dan tidak mendesak saya untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Adik-adik dan saudara-saudara yang selalu mendukung, mendoakan dan menyemangati saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
ix
4. Ibu Ariati Anomsari, SE, MM selaku Dosen Pembimbing dan sekaligus penguji.Terima kasih karena telah mendampingi, membimbing dan telah banyak meluangkan waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Mahmud, SE, MM selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran, kritik dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. 6. Ibu Hertiana Ikasari, SE, MM selaku dosen wali. Terima kasih untuk semua motivasi dan semangat yang ibu berikan. 7. Bapak Imam Nuryanto, SE, MM selaku koordinator skripsi. 8. Para dosen yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih untuk bimbingan dan saran yang telah diberikan kepada saya, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini. 9. Bapak Ir. Edi Noersasongko selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 10. Bapak Dr. Agus Prayitno selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang dan sekaligus penguji. 11. Dr. Herry Subagyo selaku Kaprogdi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 12. Sahabat-sahabatku yang selama ini memberi bantuan, dukungan dan semangat, Alista, Ulya, Ima, Nanda, Eni. 13. Teman magang seperjuangan skripsi yang sudah selesai duluan, Yusuf, Gerry, Lia. Terima kasih atas bantuan, dukungan dan semangat yang kalian berikan.
x
14. Senior magang TU Fasilkom, mbak Putu, mas Amin, mas Guguh, mbak Rika, terimakasih atas dukungan dan semangatnya. 15. Teman-teman magang di TU Fasilkom, terimakasih atas bantuan, dukungan dan dorongan moral dari kalian. 16. Karyawan TU Fasilkom yang sudah memberi dukungan dan semangat kepada saya. 17. Teman-teman FEB Manajemen yang telah bersedia membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi. 18. Seluruh jajaran Direktur dan Karyawan Dian Nuswantoro Semarang. Pada penyususnan skripsi ini penulis mengakui banyak sekali kekurangan. Untuk itu penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Semarang, 30 Desember 2015 Penulis
Dyah Septi Wulandari
xi
DAFTAR ISI
JUDUL SKRIPSI ...................................................................................................... i PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI ...................................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................. iii PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN SKRIPSI ................................................................v MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xvi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii BAB I .......................................................................................................................1 PENDAHULUAN ....................................................................................................1 1.1. Latar Belakang ..............................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................7 1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................7 1.4. Manfaat Penelitian .........................................................................................8 BAB II ....................................................................................................................10 TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................10 2.1. Telaah Pustaka ............................................................................................10 2.1.1.
Saham................................................................................................ 10 xii
2.1.2.
Return Saham ....................................................................................10
2.1.3.
Rasio Likuiditas .................................................................................11
2.1.4.
Rasio Solvabilitas ..............................................................................11
2.1.5.
Rasio Aktivitas ..................................................................................13
2.1.6.
Rasio Profitabilitas ............................................................................14
2.1.7.
Rasio Pasar ........................................................................................15
2.2. Penelitian Terdahulu ....................................................................................16 2.3. Kerangka Konseptual ..................................................................................22 2.4. Hipotesis .....................................................................................................24 BAB III ..................................................................................................................27 METODE PENELITIAN ........................................................................................27 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel ....................................................27 3.2. Penentuan Populasi dan Sampel...................................................................29 3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................................30 3.4. Metode Pengumpulan Data ..........................................................................30 3.5. Metode Analisis Data ..................................................................................30 3.5.1.
Analisis Regresi Berganda .................................................................31
3.5.2.
Uji Asumsi Klasik .............................................................................31
3.6. Pengujian Model (Uji F) ..............................................................................33 3.7. Pengujian Hipotesis (Uji t) ..........................................................................33 3.8. Koefisiensi Determinansi (R2) .....................................................................34 BAB IV ..................................................................................................................35 HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................................35 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian.............................................................35 4.2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................................36 4.2.1.
Uji Normalitas ...................................................................................36
4.2.2.
Uji Multikolinearitas..........................................................................37 xiii
4.2.3.
Uji Autokorelasi ................................................................................38
4.2.4.
Uji Heteroskedastisitas ......................................................................40
4.3. Uji Regresi Linier Berganda ........................................................................42 4.4. Uji Model (Uji F) ........................................................................................44 4.5. Uji Hipotesis (Uji t) .....................................................................................45 4.6. Koefisiensi Determinansi (R2) .....................................................................47 4.7. Pembahasan.................................................................................................48 4.7.1.
Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham ................................ 48
4.7.2.
Pengaruh Debt to EquityRatio terhadap Return Saham ......................49
4.7.3.
Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham.....................52
4.7.4.
Pengaruh Return on Asset Terhadap Return Saham ............................53
4.7.5.
Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Return Saham .....................54
BAB V....................................................................................................................56 PENUTUP ..............................................................................................................56 5.1. Kesimpulan .................................................................................................56 5.2. Saran ...........................................................................................................57 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................59 LAMPIRAN ...........................................................................................................63 1.
Daftar Nama Perusahaan .............................................................................64
2.
Data Mentah Variabel Penelitian .................................................................64
3.
Uji Normalitas .............................................................................................66
4.
Uji Multikolinearitas ...................................................................................66
5.
Uji Autokorelasi ..........................................................................................67
6.
Uji Heteroskedastisitas ................................................................................67
7.
Regresi Linier Berganda ..............................................................................68
8.
Uji F ............................................................................................................69
9.
Uji t .............................................................................................................69 xiv
10. Koefisien Determinansi (R2) ........................................................................69 11. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan ........................................................69
xv
DAFTAR GAMBAR
Grafik1.1 Rata-Rata Harga Saham Pada Sub Sektor Pertambangan Batubara (2009-2013) ............................................................................................ 3 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................... 24
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu ............................................................17 Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan ......................................................................... 35 Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov........................................................................ 37 Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas ............................................................................... 38 Tabel 4.4 Uji Durbin-Watson .................................................................................. 39 Tabel 4.5 Uji Run Test ............................................................................................ 40 Tabel 4.6 Uji Glejser .............................................................................................. 41 Tabel 4.7 Uji Glejser Setelah Transformasi Variabel ..............................................42 Tabel 4.8 Uji Regresi Linier Berganda ...................................................................43 Tabel 4.9 Uji F .......................................................................................................44 Tabel 4.10 Uji t .......................................................................................................45 Tabel 4.11 Koefisien Determinansi ........................................................................47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Perusahaan Lampiran 2. Data Mentah Variabel Penelitian Lampiran 3. Uji Normalitas Lampiran 4. Uji Multikolinearitas Lampiran 5. Uji Autokorelasi Lampiran 6. Uji Heteroskedastisitas Lampiran 7. Regresi Linier Berganda Lampiran 8. Uji F Lampiran 9. Uji t Lampiran 10. Koefisien Determinansi (R2) Lampiran 11. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan
xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin berkembang, dunia usaha menjadi kompetitif karena semakin banyak pula usaha yang berkembang. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu untuk beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman agar terhindar dari kebangkrutan dan unggul dalam persaingan. Agar suatu usaha mampu bersaing, maka perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kinerja sebagai upaya menjaga kelangsungan usahanya (Sunardi, 2010). Perusahaan harus memiliki keunikan tersendiri dari perusahaan lain agar bisa bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Selain itu perusahaan juga bisa menarik perhatian investor untuk menanamkan modal diperusahaannya. Di Indonesia, industri pertambangan adalah salah satu industri yang memiliki kemungkinan terbesar untuk berkembang. Fakta bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya alam menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya. Masih banyak potensi sumber alam di Indonesia yang masih bisa digali dan dimanfaatkan. Dilihat dari sisi geografis, Indonesia merupakan negara dengan struktur kepulauan yang banyak sekali mengandung kekayaan alam berupa hasil tambang. Beberapa hasil komoditas perusahaan tambang merupakan komoditas yang penting bagi dunia diantaranya batubara, timah, minyak dan gas bumi serta hasil komoditas pertambangan lainnya. Pemerintah memiliki kepentingan yang sangat besar pada
1
2
pertambangan mineral, khususnya batubara. Hal itu terkait dengan pemanfaatan batubara sebagai sumber energi bagi pembangkit listrik dan industri (Priyanto, 2009). Pada sektor pertambangan, salah satu masalah yang sering dihadapiinvestor adalahmasalah penurunan harga (Wiriosudarmo, 2013).Hal ini senada dengan apa yang diberitakan dalam Kompas.com yang menyatakan bahwa harga tiga komoditas ekspor unggulan, yaitu batubara, karet, dan minyak kelapa sawit mentah, yang pada tahun 2011 menyumbang devisa 32,80 miliar dollar AS, atau lebih dari 16 persen dari total ekspor nasional, terus menurun. Penurunan harga yang paling dirasakan dampaknya oleh masyarakat adalah penurunan harga batubara. Harga di pasar internasional untuk kualitas 6.322 kilokalori per kilogram, yang pada Maret tahun 2011 mencapai 112 dollar AS per ton, kini hanya 84 dollar AS per ton. Harga saham perusahaan tambang yang didominasi batubara, juga anjlok sekitar 25,03 persen dibandingkan awal tahun 2011. Sektor pertambangan batubara merupakan salah satu sektor yang cukup diandalkan Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu eksportir batubara terbesar di dunia (Liputan6.com, 2013). Jika permintaan batubara menurun, maka harga saham perusahaan juga akan menurun. Peningkatan dan penurunan harga saham merupakan salah satu faktor penting bagi investor. Hal ini dikarenakan harga saham merupakan salah satu pertimbangan investor untuk berinvestasi. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga harga sahamnya akan tidak anjlok. Berikut ini adalah rata-rata harga saham pada sub sektor pertambangan batubara yang terdaftar di BEI untuk periode tahun 2009 sampai dengan 2013.
3
Grafik 1.1 Rata-Rata Harga Saham Pada Sub Sektor Pertambangan Batubara (2009-2013) 9354.79
10000 9000 8000 7000
6150.83 5541.89
6000
4469.86
5000 4000
3283.48
Rata-rata Harga Saham
3000 2000 1000 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: data sekunder diolah, 2015 Berdasarkan grafik 1.1 menunjukkan perkembangan rata-rata harga saham sub sektor coal mining pada tahun 2009-2013. Pada tahun 2009 rata-rata harga saham pada subsektor batubara adalah 6150,83 dan 9354,79 pada tahun 2010. Namun pada tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami penurunan secara berturut-turut, dari 9354,79 pada 2010 menjadi 5541,89 pada tahun 2011; 4469,86 pada tahun 2012, dan 3283,48 pada 2013. Hal ini disebabkan karena kinerja keuangan yang memburuk dan efek krisis ekonomi global yang menyebabkan harga batubara menurun. Penurunan harga ini dikarenakan permintaan batubara menurun, padahal stok batubara lebih dari cukup. Dari
uraian
tersebut
menunjukkan
bagaimana
pertumbuhan
industri
pertambangan batubara yang terus mengalami perubahan harga saham, yang juga akan mempengaruhi return saham. Return saham merupakan salah satu keuntungan
4
yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukan oleh investor tersebut. Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukan (Ang, 1997). Bagi perusahaan, harga saham yang tinggi penting karena dapat meningkatkan nilai perusahaan, sehingga banyak investor yang akan menanamkan modalnya pada perusahaann tersebut. Sedangkan bagi investor dapat meningkatkan return yang akan diperolehnya dari saham yang dimilikinya. Sebaliknya, jika harga saham turun, maka akan menurunkan nilai perusahaan dimata investor, sedangkan bagi investor dapat menimbulkan kerugian terhadap modal yang ditanamkan diperusahaan tersebut. Untuk melihat apakah perusahaan tersebut mampu memberikan keuntungan yang diharapkan, maka calon investor terlebih dahulu mencari informasi tentang kinerja perusahaan melalui laporan keuangannya. Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi calon investor,karena dari laporan keuangan inilah dapat diketahui kinerja dari suatu perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan berbagai cara. Salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan menganalisis rasio keuangan. Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu pendek. Pada penelitian ini rasio likuiditas akan diproksikan dengan current ratio. Current ratio merupakan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Terhadap studi yang dilakukan oleh Farkhan dan Ika (2013), Risca Yuliana Thrisye dan Nicodemus Simu
5
(2013) menunjukkan bahwa CR tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap return saham. Rasio solvabilitas adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai sejauh mana aktivitas perusahaan dibiayai oleh hutang (Riyanto, 2008). Rasio solvabilitas pada penelitian ini diproksikan dengan debt to equity ratio (DER). DER adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan pemilik perusahaan. Penelitian yang telah dilakukan oleh Desy Arista dan Astohar (2012) menunjukkan bahwa DER tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Namun hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Satrio Adi Wibowo dan Sudarno (2013) yang mengatakan bahwa DER berpengaruh terhadap return saham. Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta
yang
dimilikinya.
Rasio
aktivitas
biasa
diproksikan
dengan
total
assetsturnover. Total assets turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Farkhan dan Ika (2013), Risca Yuliana Thrisye dan Nicodemus Simu (2013) menunjukkan bahwa TATtidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (Robbert Ang, 1997 dalam Desy Arista dan Astohar, 2012). Rasio profitabilitas diproksikan dengan return on asset. Pada penelitian yang dilakukan oleh Suriani Ginting (2012) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Satrio Adi Wibowo dan
6
Sudarno (2013) yang mengatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap return saham. Rasio pasar menghubungkan harga saham perusahaan dengan labadan nilai buku per saham. Rasio pasar pada penelitian ini akan diproksikan dengan price earning ratio. PER merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham dengan pendapatan per lembar saham dari saham yang bersangkutan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Farkhan dan Ika (2013)price earning ratio (PER) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian dari Farkhan dan Ika (2013) mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food And Beverage), menunjukkan bahwa variabel Return On Assets (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh parsial yang positif dan signifikan terhadap return saham. Adapun yang lainnya variabel CR, DER, dan TAT tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap return saham. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan meneliti tentang analisis rasio keuangan terhadap returnsaham perusahaan pertambangan dengan judul “ANALISIS PENGARUH CR, DER, TAT, ROA DAN PER TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAN PERTAMBANGAN (STUDI PADA PERUSAHAAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009-2013)”
7
1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang ingin dibahas adalah: 1.
Bagaimana pengaruh CR terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013?
2.
Bagaimana pengaruh DER terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013?
3.
Bagaimana pengaruh TAT terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013?
4.
Bagaimana pengaruh ROA terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013?
5.
Bagaimana pengaruh PER terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk menganalisis pengaruh CR terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013.
2.
Untuk menganalisis pengaruh DER terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013.
3.
Untuk menganalisis pengaruh TAT terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013.
4.
Untuk menganalisis pengaruh ROA terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013.
8
5.
Untuk menganalisis pengaruh PER terhadap return saham pada perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2009-2013.
1.4. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis Dilihat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan masukan, referensi dan sumbangan pemikiran yang dapat menambah pengetahuan mengenai analisa rasio keuangan dalam pengaruhnya terhadap return saham bagi suatu perusahaan. 2.
Manfaat Praktis Selain dilihat dari manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan juga
memberikan manfaat praktis bagi: a.
Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para
investor atas informasi keuangan dalam melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi, sehingga dapat memperkecil resiko yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat dalam pembelian saham. b.
Bagi Perusahaan Bagi perusahaan penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan informasi tentang usaha atau cara yang ditempuh bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan tingkat kesulitan keuangan yang akan
9
mampu untuk dicarikan jalan keluarnya sehingga perusahaan tidak sampai mengalami kebangkrutan. c.
Bagi Pihak Lain Semoga bisa menjadi referensi dalam penelitian berikutnya yang
mengambil topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam tulisan ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Telaah Pustaka 2.1.1.
Saham Menurut Anoraga dan Pakarti (2001), saham adalah surat berharga
sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Terdapat dua jenis saham, yaitu saham atas nama dan saham atas unjuk. Untuk saham atas nama, nama pemilik saham tertera diatas saham tersebut. Jadi, pemilik saham adalah yang menyimpan saham tersebut dan mendapat seluruh hak-hak pemegang saham. Sedangkan saham atas unjuk, nama pemilik saham tidak tertera diatas saham, tapi pemilik saham adalah yang memegang saham tersebut. Pemilik saham akan menerima penghasilan dalam bentuk dividen dan dividen ini akan dibagikan kepada pemegang saham apabila perusahaan memperoleh keuntungan. 2.1.2.
Return Saham Return adalah penghasilan yang diterima dari suatu investasi ditambah
dengan perubahan harga pasar, yang biasanya dinyatakan sebagai persentase dati harga pasar awal dari investasi tersebut (Horne dan Wachowicz, 2005) Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukan (Ang, 1997). Return saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 10
11
=
−
Dimana: Pt
= harga saham periode ke t
Pt-1
= harga sahamperiode sebelum t
2.1.3.
Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menyatakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu pendeknya (Horne dan Wachowicz, 2005). Suatu perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan kegiatan usahanyaharus memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban financial yang segera dilunasi. Rasio ini terdiri dariCurrent Ratio(Rasio Lancar), Quick Ratio dan Cash Ratio. Dalam penelitian ini rasio likuiditas diproksikan oleh Current Ratio(Rasio Lancar). Current ratio merupakan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Curent Ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakanuntuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek. Dari sudut pandangan kreditur jangka pendek, rasio lancar setinggi 2,0 bagi debitur merupakan merupakan angka yang bisa diterima (Soediyono, 1991).Rumus untuk menghitung current ratio adalah sebagai berikut: =
2.1.4.
Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai sejauh mana aktivitas perusahaan dibiayai oleh hutang (Riyanto, 2008).
12
Dengan kata lain merupakan rasio yang mengukur seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai dengan hutang. Rasio Solvabilitas disebut juga dengan rasio Leverage, karenamerupakan rasio pengungkit yaitu menggunakan uang pinjaman (debt) untukmemperoleh keuntungan (Ang, 1997 dalam Puspita, 2012). Rasio ini meliputi Debt to Assets Ratio (Debt Ratio), Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Times Interst Earned dan Fixed Charge Coverage. Dalam penelitian ini rasio rasio solvabilitas diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER). Menurut Lukman Syamsuddin (1994), DER adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan pemilik perusahaan. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik saham, juga dapat memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan. Tingkat Debt to equity ratio (DER) yang tinggi menunjukkan komposisi total hutang (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) semakin besar apabila dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga hal ini akan berdampak pada semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur). Penurunan minat investor dalam menanamkan dananya ini akan berdampak padapenurunan harga saham perusahaan, sehingga return perusahaan juga semakinmenurun. Rumus yang digunakan untuk menghitung DER adalah sebagai berikut: =
13
2.1.5.
Rasio Aktivitas Menurut Horne dan Wachowicz (2005) rasio aktivitas mengukur
seberapa efektif perusahaan menggunakan berbagai aktivanya. Aktiva sebagai penggunaan dana seharusnya dapat dikendalikan agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Semakin efektif dalam memanfaatkan dana, semakin cepat perputaran dana tersebut, karena rasio aktivitas umumnya diukur dari perputaran masing-masing aktiva. Rasio aktivitas terdiri dari perputaran piutang (receivable turn over),days of receivable, perputaran persediaan (inventory turn over), days of inventory, perputaran modal kerja (working capital turn over), perputaran aktiva tetap (fixed assets turn over) dan perputaran aktiva (assets turn over/total asset turnover). Dalam penelitian ini, rasio aktivitas diproksikan dengan Total Asset Turnover (TAT). Total assets turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 1994). Total assets turnover adalah rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi, semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turnover-nya ditingkatkan atau diperbesar. Rumus yang digunakan untuk menghitung TAT adalah sebagai berikut: =
14
2.1.6. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Anoraga dan Pakarti, 2001). Rasio profitabilitas menyediakan evaluasi menyeluruh atas kinerja perusahaan dan manajemennya. Rasio ini mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Tujuan profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk meraup laba yang memuaskan sehingga pemodal dan pemegang saham akan meneruskan untuk menyediakan modal bagi perusahaan (Simamora, 2000). Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Rasio profitabilitas terdiri dari Gross Profit Margin, Net Profit Margin (Marjin Laba Bersih), Return on Asset(ROA), dan Return on Equity (ROE). Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas diproksikan oleh Return on Asset(ROA). Return on Asset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. ROA sering disebut juga dengan ROI (Return on Investment) (Horne dan Wachowicz, 2005). Nilai ROA yang semakin tinggi menunjukkan suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Horne dan Wachowicz, 2005). ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: =
15
2.1.7.
Rasio Pasar Rasio pasar adalah rasio yang menunjukkan informasi penting
perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham (Anoraga dan Pakarti, 2001). Rasio ini memberikan manajemen petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di masa mendatang (Brigham dan Houston, 2001). Rasio ini terdiri dari dividen yield, dividen per share (DPR), earning per share (EPS), dividen payout ratio (DPR), price earning ratio (PER), book value per share (BPS) dan price to book value (PBV). Dalam penelitian ini, rasio pasar diproksikan oleh Price Earning Ratio (PER). Menurut Moeljadi (dalam Nadira 2011), Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak investor bersedia membayar untuk tiap rupiah dari laba yang dilaporkan.Oleh para investor rasio ini digunakan untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilakan laba di masa yang akan datang.PER merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham dengan pendapatan per lembar saham dari saham yang bersangkutan. Makin besar PER suatu saham maka menyatakan saham tersebut semakin mahal terhadap pendapatan bersih per saham. Jika PER meningkat maka harga saham juga akan semakin besar begitu juga dengan return saham. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung PER: =
16
2.2. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berisi tentang hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebagai perbandingan dan referensi pada penelitian ini. Penelitian yang digunakan sebagai pembanding dan referensi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
17
Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu No
Peneliti
Judul
1.
David (2008)
Wijaya Pengaruh Rasio Modal Saham Terhadap Return Saham PerusahaanPerusahaan Telekomunikasi Go Public di Indonesia Periode 2007
2.
Farah Margaretha Pengaruh Price Earning Ratio, dan Irma Dividen Yield dan Market to Book Damayanti (2008) Ratio terhadap Stock Return di
Bursa Efek Indonesia
Variabel
Analisis Data
X1:ROE X2:PER X3:BVPS X4:PTBV Y:return saham
Analisis regresi berganda
X1 : PER X2 : Dividen Yield X3 :
Analisis regresi berganda
Market to Book Ratio Y : return saham
Hasil - Hasil Uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROE, PER, BVPS, dan PTBV tidak mempunyai pengaruh secara signifikan dan positif terhadap Return (tingkat pengembalian saham). - Koefisien korelasi (unstandardized coefficients) untuk variabel ROE, PER, dan BVPS bernilai negatif. Ini berarti bahwa ROE, PER, dan BVPS mempunyaipengaruh negatif terhadap Return. Sedangkan koefisien korelasi untuk variabel PTBV bernilai positif. Ini berarti bahwa PTBV mempunyai pengaruh positif terhadap Return. PER, Dividen Yield dan Market to Book Ratio
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Stock Return.
18
3.
Tri Kahana dan Pengaruh Rasio Likuiditas, Naning Margasari Leverage, Aktivitas, Dan (2012) Profitabilitas Terhadap Return
Saham Yang Terdaftar pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2008-2011
4.
Desy Arista dan Analisis Faktor – Faktor Yang Astohar (2012) Mempengaruhi Return Saham (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI Periode Tahun 2005 2009)
X1 : CR X2 : DER X3 : TAT X4 : ROA Y : return saham
Analisis regresi berganda
X1 : ROA X2 : DER X3 : EPS X4 : PBV Y : return saham
Regresi linier berganda
(1) Current Rasio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,004 (2) DER tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,004 (3) TATOberpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisen regresi sebesar 0,362 (4) ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,017 (5) Current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, dan return on asset berpengaruh terhadap return saham, hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 23,401 dengan signifikansi sebesar 0,000 a. Pengujian hipotesis pertama (H1) menunjukkan bahwa return on asset (ROA) tidak terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI. b. Pengujian hipotesis kedua (H2) menunjukan bahwa debt to equity ratio (DER) terbukti mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap return saham. c. Pengujian hipotesis ketiga (H3) menunjukkan bahwa earning per share (EPS) tidak terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI. d. Pengujian hipotesis keempat (H4) menunjukkan bahwa price to book value (PBV) terbukti
19
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI. 5.
Suriani (2012)
Ginting Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia
6.
Farkhan dan Ika Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap (2013) Return Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food And Beverage)
X1 : Arus Analisis kas operasi regresi linier X2 : Arus berganda kas investasi X3 : Arus kas pendanaan X4 : ROA X5 :ROE X6 : NPM Y : return saham
a. Secara simultan seluruh variabel independen pada penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ 45 pada periode pengamatan 2005-2010. b. Secara parsial pada variabel Arus Kas hanya pertumbuhan arus kas operasi yang berpengaruh terhadap return saham perusahaan LQ 45 pada periode pengamatan 2005 -2010. c. Secara parsial variabel profitabilitas yang diproksikan terhadap Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) Net Profit Margin (NPM) menunjukkan hasil bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham tetapi variabel ROE dan NPM tidak berpengaruh terhadap return saham
X1 : CR X2 : DER X3 : TAT X4 : ROA X5 : PER Y : return saham
a. Hasil pengujian tingkat signifikan (uji t) atau parsial menunjukan hanya variabel Return On Assets (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Adapun yang lainnya variabel CR, DER, dan TAT tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap return saham, karena mempunyai nilai alpha lebih besar dari 0,05 atau 5%. b. Hasil pengujian tingkat signifikansi (uji F) atau simultan menunjukan bahwa variabel CR, DER, TAT, ROA dan PER berpengaruh signifikan terhadap variabel ROE. Dimana nilai F sebesar 3,025 dan nilai signifikan sebesar 0,018. Karena nilai
Analisi regresi linier berganda
20
7.
Satrio Adi Analisis Pengaruh Variabel Wibowo dan Fundamental, Risiko Sistematik, dan Sudarno (2013) Jenis Perusahaan Terhadap Return Saham
X1 : ROA Analisis X2 : DER regresi X3 : EPS berganda X4 : Inflasi X5 : Jenis Perusahaan Y : return saham
signifikansi lebih kecil dari 5%. c. Hasil pengujian determinasi bahwa model persamaan regresi menunjukan nilai sebesar 0,146 atau (14,6%), berarti variabel CR, DER, TAT, ROA, dan PER dapat menjelaskan return saham sebesar 14,6% dan sisanya sebesar 85,4% dapat di jelaskan oleh variabel lain diluar model. a. Hipotesis 1 penelitian yang menyatakan bahwa profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap return saham. Perusahaan dengan ROA yang lebih besar tidak menjamin memberikan Return saham yang lebih besar. b. Hipotesis 2 penelitiaan yang menyatakan bahwa leverage (DER) berpengaruh terhadap return saham. Perusahaan dengan DER yang lebih besar cenderung memiliki return saham yang lebih besar. c. Hipotesis 3 penelitiaan yang menyatakan bahwa kinerja saham (EPS) berpengaruh terhadap return saham. Perusahaan dengan EPS yang lebih besar cenderung memiliki return saham yang lebih besar. d. Hipotesis 4 penelitiaan yang menyatakan bahwa Inflasi tidak berpengaruh terhadap return saham. Inflasi yang lebih tinggi tidak menurunkan return saham. e. Hipotesis 5 penelitiaan yang menyatakan bahwa jenis industri berpengaruh terhadap return saham. Tingkat risiko saham perusahaan cenderung seragam pada industri manufaktur.
21
8.
Risca Yuliana Thrisye dan Nicodemus Simu (2013)
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham BUMN Sektor Pertambangan Periode 20072010
9.
A. A. Ayu Raras Indraswari dan Ni Putu Santi Suryantini (2013)
Pengaruh Kondisi Ekonomi, Kondisi Pasaar Modal dan Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Automotive And Allied Product di BEI
10.
Ni Nym Ayu Y.W Pengaruh Financial Ratio, Firm Size, dan I ketut Sujana dan Cash Flow Operating terhadap (2014) Return Share Perusahaan F & B
X1: CR X2: TATO X3: DER X4: ROA Y:Return Saham X1: GDP X2: IHSG X3: ROE X4: TAT Y:Return Saham
X1: CR X2: DER X3: TAT X4: ROE X5: Ukuran perusahaan X6: Arus kas Y:Return Saham
Metode Regresi Berganda
a. CR, TATO, dan ROA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. b. DER berpengaruh signifikan terhadap return saham.
a. GDP, IHSG, ROE dan TAT secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan Automotive and Allied Products yang tercatat di BEI periode 2009-2012. b. GDP, IHSG, ROE dan TAT secara parsial tidak seluruhnya berpengaruh terhadap Return Saham. GDP berpengaruh negatif dan signifikan, IHSG berpengaruh positif dan tidak signifikan, ROE berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan TAT berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada perusahaan Automotive and Allied Products yang tercatat di BEI periode 2009-2012. a. CR, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap return saham. b. DER berpengaruh negatif terhadap return saham. c. TAT berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. d. ROE dan cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
22
2.3. Kerangka Konseptual Return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan capital gain/loss (Jones dalam Puspitasari, 2012). Semakin tinggi harga jual saham di atas harga belinya, maka semakin tinggi pula return yang diperoleh investor. Dalam pengambilan keputusan investasi, investor memerlukan informasi mengenai kondisi perusahaan, terutama kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT) dan Return on Asset (ROA). Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin mampu perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang segera harus dibayar. Rasio likuiditas dalam penelitian ini diproksikan oleh Current ratio (CR). Current ratio (CR) digunakan untuk mencari nilai likuiditas tersebut. Current ratio (CR) didapatkan dengan membandingkan nilai aktiva lancar dengan kewajiban lancar perusahaan. Semakin tinggi nilai CR berarti semakin baik kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Jika CR meningkat, maka nilai return saham juga akan mengalami peningkatan. Rasio solvabilitas menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya. Rasio solvabilitas disebut juga dengan leverage. Rasio solvabilitas dalam penelitian ini diproksikan oleh Debt to equity ratio (DER). Debt to equity ratio (DER) adalah rasio solvabilitas yang diukur dari perbandingan utang
23
dengan ekuitas (modal sendiri). Semakin kecil debt to equity ratio semakin baik bagi perusahaan atau semakin aman utang yang harus diantisipasi dengan modal sendiri. Menurut Sartono (dalam Kusumo 2011) Total Asset Turnover menunjukkan bagaimana
efektifitas
perusahaan
menggunakan
keseluruhan
aktiva
untuk
meningkatkan nilai penjualan dan meningkatkan laba. Rasio aktivitas berisikan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi dalam berbagai harta. Rasio aktivitas dalam penelitian ini diproksikan oleh Total Asset Turnover (TAT). Total Asset Turnover (TAT) merupakan hubungan antara penjualan dengan total aktiva. Semakin tinggi efektiftivitas perusahaan menggunakan aktiva untuk meperoleh penjualan diharapkan perolehan laba perusahaan semakin besar, hal ini akan menujukkan kinerja perusahaan semakin baik. Jika kinerja perusahaan membaik, maka akan menarik minat investor untuk berinvestasi. Profitabilitas yang tinggi merupakan suatu keberhasilan perusahaan dalam memperoleh laba berdasarkan aktivanya maupun berdasarkan modal sendiri. Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian), yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan (Sutrisno 2000). Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak (EAT = Earnings After Tax). ROA umumnya digunakan investor sebagai pedoman dalam membuat keputusan investasi. Hanya investasi yang mampu memberikan ROA seperti yang diharapkan oleh investor saja yang diterima. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:
24
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber: Farkhan dan Ika (2013) 2.4. Hipotesis Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor
untuk
menanamkan
dananya
guna
memperluas
usahanya. Untuk
mengukur likuiditas perusahaan dalam penelitian ini menggunakan rasio Current Ratio (CR). CR merupakan salah satu ukuran likuiditas yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimilikinya. Saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan mempermudah investor untuk membeli dan menjual saham tersebut. Investor akan menganggap perusahaan beroperasi dengan baik dan mampu menutupi kewajiban jangka pendeknya, sehingga ketika CR meningkat maka return saham juga akan meningkat. Hipotesis CR berpengaruh positif terhadap return saham didukung oleh penelitian Tri Kahana dan Naning Margasari (2012). Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
25
H1 = CR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham Debt to Equity Rato (DER) merupakan kelompok rasio solvabilitas yang menjadi salah satu variabel independen dalam penelitian ini. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total utang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri sehingga meningkatkan tingkat risiko yang diterima investor. Hal ini akan membawa dampak pada menurunnya harga saham. Hal ini juga menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap return saham. Hipotesis ini didukung oleh penelitianDesy Arista dan Astohar (2012), Satrio Adi Wibowo dan Sudarno (2013),Yuliana Thrisye dan Nicodemus Simu (2013). Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2 = DER memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham Total Assets Turnover(TAT)merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan (Ang, 1997). Kinerja perusahaan yang semakin baik memberikan dampak pada harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan harga saham yang tinggi memberikan harapan return yang semakin besar. Hipotesis ini didukung oleh penelitianNi Nym Ayu Y.W dan I ketut Sujana (2014).Sehingga hubungan TAT dengan return saham dapat dihipotesiskan sebagai berikut : H3 = TAT memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Return on Asset (ROA)merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aset yang digunakan dalam operasional perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan semakin meningkatnya ROA maka kinerja
26
perusahaan yang ditinjau dari profitabilitas semakin baik. Hal ini akan menarik investor untuk memiliki saham perusahan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ROA memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang dilakukan olehTri Kahana dan Naning Margasari (2012), Suriani Ginting (2012), Farkhan dan Ika (2013). Berdasarkan pemikiran diatas dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H4 = ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham Rasio pasar merupakan rasio yang mengukur prestasi pasar relatif terhadap nilai buku, pendapatan, atau dividen. Makin besar PER suatu saham maka menyatakan saham tersebut semakin mahal terhadap pendapatan bersih per saham. Jika PER meningkat maka harga saham juga akan semakin besar begitu juga dengan return saham. Hal ini mengindikasikan bahwa PER memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Hipotesis ini didukung oleh penelitian Farkhan dan Ika (2013). Maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H5 = PER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Variabel pada penelitian ini dibagi menjadi variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen/terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel dependen/terikat dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan capital gain/loss (Jones dalam Puspitasari, 2012). Return saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: =
−
Dimana: Pt
= harga saham periode ke t
Pt-1
= harga saham periode sebelum t
Sedangkan variabel independen/bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) 27
28
(Sugiyono, 2011). Variabel independen dalam penelitian ini ada lima variabel, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), Return on Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER). Penjelasan dari variabel independen (bebas) tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Current Ratio (CR) Current ratio (CR) merupakan perbandingan antara jumlah aktiva lancar
dengan hutang lancar.Rumus untuk menghitung current ratio adalah sebagai berikut: =
2.
Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara
jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan pemilik perusahaan (Lukman Syamsuddin, 1994). Rumus untuk menghitung DER: =
3.
Total Asset Turnover (TAT) Total assets turnover(TAT) merupakan rasio yang menunjukkan tingkat
efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 1994). Rumus untuk menghitung TAT: =
29
4.
Return on Asset (ROA) Return on Asset(ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut: = 5.
Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ratio(PER)merupakan perbandingan antara harga pasar suatu
saham dengan pendapatan per lembar saham dari saham yang bersangkutan. Rumus untuk menghitung PER: = 3.2. Penentuan Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini, sampel diambil secara purposive sample yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pertimbangan subyektif penelitian dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang sudah listing di BEI pada tahun penelitian.Kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
30
1.
Perusahaan pertambangan batubara yang sudah listing di BEI sebelum ataupun sejak tahun 2009-2013.
2.
Mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap selama tahun penelitian (2009-2013).
3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain (Sanusi, 2013). Data sekunder bisa didapatkan di instansi tempat dimana penelitian itu dilakukan, diluar instansi atau lokasi penelitian, jurnal, artikel, buku atau internet. Data sekunder pada penelitian ini didapat dari Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013. 3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber (Sanusi, 2013). Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari jurnal,penelitian terdahulu, literatur-literatur dan buku pustaka yang berkaitan, dan materi-materi yang berkaitan yang bisa didapatkan melalui jasa internet. 3.5. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif untuk memperhitungkan dan memperkirakan secara kuantitatif danbeberapa faktor secara bersama-sama terhadap return saham. Analisis
31
datamenggunakan SPSS sebagai alat untuk regresi berganda dan hasil analisis regresi berganda akan di uji dengan uji asumsiklasik. 3.5.1.
Analisis Regresi Berganda Analisis ini dugunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel tidak bebas atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terkait. Adapun model persamaan regresi penelitian ini adalah sebagai berikut: =
+
+
+
+
+
+
Dimana: Y a b X1 X2 X3 X4 X5 e
= Return Saham = konstanta = koefisien regresi = CR = DER = TAT = ROA = PER = error
3.5.2.
Uji Asumsi Klasik 3.5.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji normalitas pada penelitian ini digunakan uji Kolmogorov Smirnov(Ghozali, 2011). 3.5.2.2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
32
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2011).Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF, dimana nilai tolerance >0,01 untuk semua variabel dan nilai VIF <10 untuk semua variabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada
semua
variabel
independent
yang
ada
atau
bebas
multikolinearitas (Sanusi, 2013) 3.5.2.3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam modelregresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, makadinamakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi(Ghozali, 2006). Untuk menguji autokorelasi pada penelitian ini digunakan uji DurbinWatson. Hasil perhitungan Durbin-Watson (d) dibandingkan dengan nilai dtabel(Sanusi, 2013). 3.5.2.4. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatanke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas, dansebaliknya jika varians berbeda disebut Heteroskedastisitas(Ghozali,
2011).
Untuk
mendeteksi
33
heteroskedastisitas pada penelitian ini maka digunakan uji Glejser untuk melihat hasil yang lebih detail. 3.6. Pengujian Model (Uji F) Pengujian model pada penelitian ini akan menggunakan uji statistik F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yanng dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol (Ghozali, 2011). 3.7. Pengujian Hipotesis (Uji t) Pengujian hipotesis pada penelitian ini akan menggunakan uji statistik t. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau: Ho : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi ≠ 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).
34
3.8. Koefisiensi Determinansi (R2) Koefisiensi
determinansi
(R2)pada
intinya
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisiensi determinansi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka
R2 pasti meningkat, tidak perduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, Adjusted R2dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2011).
35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan batubara. Perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun 2013 berjumlah 22 perusahaan. Penentuan sampel yang dilakukan yaitu dengan metode purposive sampling. Dengan kriteria-kriteria pengambilan sampel sebagai berikut: 1.
Perusahaan batubarayang sudah listing di BEI sebelum ataupun sejak tahun 2009-2013.
2.
Mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap selama tahun penelitian (2009-2013). Dari kriteria tersebut, didapat 12 perusahaan dari 22 perusahaan
batubara yang terdaftar di BEI yang memenuhi kriteria sampel. Data-data dalam penelitian ini didapakan dari Indonesia Stock Exchange (IDX). Berikut adalah daftar nema perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini: Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan No.
Nama Perusahaan
Kode Perusahaan
1
Adaro Energy Tbk
ADRO
2
ATPK Resources Tbk
ATPK
3
Bumi Resources Tbk
BUMI
4
Bayan Resources Tbk
BYAN
5
Darma Henwa Tbk
DEWA
36
6
Delta Dunia Makmur Tbk
DOID
7
Indo Tambangraya Megah Tbk
ITMG
8
Resource Alam Indonesia Tbk
KKGI
9
Samindo Resources Tbk
MYOH
10
Perdana Karya Perkasa Tbk
PKPK
11
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
PTBA
12
Petrosea Tbk
PTRO
Sumber: www.idx.co.id 4.2. Uji Asumsi Klasik Untuk memperoleh model persamaan linear yang terbaik, maka dilakukan beberapa pengujian asumsi klasik yang terdiri dari normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Namun pada uji asumsi klasik dalam penelitian ini mengalami masalah pada uji heteroskedastisitas, yaitu pada variabel PER. Untuk mengobatinya dilakukan transformasi dengan menggunakan LN (Logaritma Natural) pada PER dan Return saham. Adapun hasil asumsi klasik setelah proses tranformasi tersebut adalahn sebagai berikut: 4.2.1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel dependen dan independen, atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan untuk menghindari terjadinya bias pada model regresi. Salah satu metode untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data yang terdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi >0,05. Hasil dari uji KolmogorovSmirnov adalah sebagai berikut:
37
Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
22
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .84721115
Absolute
.124
Positive
.069
Negative
-.124
Kolmogorov-Smirnov Z
.581
Asymp. Sig. (2-tailed)
.888
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan hasil pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa nilai Komogorov-Smirnov adalah 0,581 dan dignifikansi pada 0,888 yang lebih besar dari 0,05. Sehinggadapat dikatakan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi normal. 4.2.2.
Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antar
variabel bebas (independen) pada model regresi. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan VIF, dimana nilai tolerance >0,01 untuk semua variabel dan nilai VIF <10 untuk semua variabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada semua variabel independen yang ada atau bebas multikolinearitas (Sanusi, 2013). Dari uji yang telah dilakukan, maka menunjukkan hasil sebagai berikut:
38
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) LN_PER
.802
1.246
CR
.982
1.018
DER
.817
1.225
TAT
.545
1.835
ROA
.481
2.078
a. Dependent Variable: LN_RS
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Dari hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua variabel >0,01 dan nilai VIF untuk semua variabel <10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada semua variabel independen yang ada. Atau dapat dikatakan bahwa model regresi bebas multikolinearitas. 4.2.3.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) pada model regresi. Untuk menguji autokorelasi pada penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson. Hasil perhitungan Durbin-Watson (d) dibandingkan dengan nilai dtabel(Sanusi, 2013).Nilai dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
39
Tabel 4.4 Uji Durbin-Watson b
Model Summary
Model 1
R
R Square a
.687
.472
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .307
.97060
Durbin-Watson 1.515
a. Predictors: (Constant), ROA, CR, LN_PER, DER, TAT b. Dependent Variable: LN_RS
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Suatu hipotesis dikatakan tidak ada autokorelasi jika du < d < 4-du. Dari hasil uji tersebut, diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,515. Jumlah sampel adalah 60 (n) dan jumlah variabel independen adalah 5 (k=5), maka didapatkan du (batas dalam) sebesar 1,767dan dl (batas luar) sebesar 1,408. Karena DW 1,515 lebih kecil dari du 1,767 dan kurang dari kurang dari 4 – 1,767 (4 - du) (2,232), maka dapat disimpulkan DW bahwa model berada di daerah ragu-ragu (no decision). Karena berada di daerah ragu-ragu, maka model regresi akan di uji dengan Run test untuk menguji apakah antar residual tidak terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau acak (sistematis) (Ghozali, 2011). Berikut adalah hasil uji Run test:
40
Tabel 4.5 Uji Run Test Runs Test Unstandardized Residual a
Test Value
.02614
Cases < Test Value
11
Cases >= Test Value
11
Total Cases
22
Number of Runs
10
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.655 .512
a. Median
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan hasil pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai test sebesar 0,02614 dengan probabilitas 0,512 yang lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa residual tidak acak atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi bebas autokorelasi. 4.2.4.
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatanke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas, dansebaliknya jika varians berbeda disebut Heteroskedastisitas(Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi heteroskedastisitas pada penelitian ini maka digunakan uji Glejser untuk melihat hasil yang lebih detail. Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejserditunjukkan pada gambar dibawah ini:
41
Tabel 4.6 Uji Glejser Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error 83.301
25.020
CR
-.085
.087
DER
4.003
TAT
Coefficients Beta
t
Sig. 3.329
.002
-.109
-.977
.333
1.481
.304
2.703
.009
-3.507
22.611
-.020
-.155
.877
ROA
-.187
.784
-.031
-.239
.812
PER
.795
.147
.605
5.421
.000
a. Dependent Variable: ABS_RES1
Sumber: data yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan hasil bahwa variabel CR, TAT dan ROA memiliki nilai signifikansi >0,05 yang mengindikasikan bahwa ketiga variabel ini tidak mengandung heteroskedastisitas. Namun, untuk variabel DER dan PER nilai signifikansinya <0,05 yang mengindikasikan adanya heteroskedastisitas. Untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas, maka dilakukan transformasi dengan menggunakan LN (Logaritma Natural) pada PER dan return saham. Setelah proses penanggulangan masalah heterokedastisitas, kemudian dilakukan uji glejser. Hasil dari pengujian heteroskedastisitasmenggunakan uji glejser dengan variabel yang sudah ditransformasi sebagai berikut:
42
Tabel 4.7Uji Glejser Setelah Transformasi Variabel Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error 1.164
.541
CR
.000
.001
DER
.031
TAT
Coefficients Beta
t
Sig. 2.150
.047
.095
.420
.680
.081
.095
.384
.706
.198
.297
.201
.665
.515
ROA
-.012
.014
-.276
-.857
.404
LN_PER
-.198
.126
-.390
-1.565
.137
a. Dependent Variable: ABS_RES4
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.7 tersebut menunjukkan hasil bahwa variabel independen(current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, return on asset, price earning ratio)nilai signifikansinya >0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini
bebas gejala
heteroskedastisitas. 4.3. Uji Regresi Linier Berganda Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh output regresi linier sebagai berikut:
43
Tabel 4.8 Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
3.397
.985
CR
-.003
.001
DER
-.039
TAT
Coefficients Beta
t
Sig. 3.449
.003
-.382
-2.085
.053
.148
-.053
-.264
.795
-.327
.540
-.149
-.606
.553
ROA
.009
.026
.094
.361
.723
LN_PER
.598
.230
.529
2.607
.019
a. Dependent Variable: LN_RS
Sumber: data sekunder diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, maka model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: Return Saham = 3,397 - 0,003 CR - 0,039 DER - 0,327 TAT + 0,009 ROA + 0,598 PER Penjelasan dari model regresi tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Konstanta sebesar 3,397 menyatakan bahwasebelum dipengaruhi oleh variabel-variabel independen CR, DER, TAT, ROA dan PER, nilai return saham adalah sebesar 3,397.
2.
Nilai koefisien regresi current ratio (b1) sebesar
-0,003,menyatakan
setiap peningkatan sebesar 1 satuan untuk current ratio,
maka akan
menurunkan variabel return sahamsebesar 0,003 satuan. 3.
Nilai koefisien regresi debt to equity
(b2) sebesar -0,039,menyatakan
setiap peningkatan sebesar 1 satuan untuk debt to equity,maka akan menurunkan variabel return sahamsebesar 0,039 satuan.
44
4.
Nilai
koefisien
regresi
total
asset
turnover
(b3)
sebesar
-
0,327,menyatakan setiap peningkatan sebesar 1 satuan untuk total asset turnover, maka akan menurunkan variabel return sahamsebesar 0,327 satuan. 5.
Nilai koefisien regresi return on asset (b4) sebesar 0,009,menyatakan setiap peningkatan sebesar 1 satuan untuk return on asset, maka akan meningkatkan variabel return sahamsebesar 0,009 satuan.
6.
Nilai koefisien regresi price earning ratio (b5) sebesar 0,598,menyatakan setiap peningkatan sebesar 1 satuan untuk price earning ratio, maka akan meningkatkan variabel return sahamsebesar 0,598 satuan.
4.4. Uji Model (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen CR, DER, TAT, ROA dan PER secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi return saham. Hasil uji F adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Uji F b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression
13.483
5
2.697
Residual
15.073
16
.942
Total
28.556
21
F 2.862
Sig. a
.049
a. Predictors: (Constant), ROA, CR, LN_PER, DER, TAT b. Dependent Variable: LN_RS
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Dari uji ANOVA atau F test pada tabel 4.9 tersebut didapat nilai F sebesar 2,862 dengan tingkat signifikan sebesar 0,049. Karena nilai signifikansinya
45
0,049lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham. 4.5. Uji Hipotesis (Uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen CR, DER, TAT, ROA dan PER secara individual (parsial) mempengaruhi return saham. Hasil uji t adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Uji t Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant)
B
Std. Error 3.397
.985
CR
-.003
.001
DER
-.039
TAT
Coefficients Beta
t
Sig. 3.449
.003
-.382
-2.085
.053
.148
-.053
-.264
.795
-.327
.540
-.149
-.606
.553
ROA
.009
.026
.094
.361
.723
LN_PER
.598
.230
.529
2.607
.019
a. Dependent Variable: LN_RS
Sumber: data sekunder diolah, 2015 Berdasarkan dari tabel 4.10 diatas dapat disimpulkan hasil sebagai berikut: 1. H1yang menyatakan bahwa CR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return sahamditolak. Hasil dari pengujian secara parsial (individu) menunjukkan bahwa variabel Current ratio (CR) menunjukkan tingkat signifikansi 0,053 yang lebih besar dari 0,05 dan koefisien regresinya menunjukkan arah negatif yaitu -0,003. Maka, dapat dikatakan bahwa CR tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.
46
2. H2 yang menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh negatif terhadap return sahamditolak. Hasil dari pengujian secara parsial (individu) menunjukkan bahwa variabel Debt to equity ratio (DER) menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,795 yang lebih besar dari 0,05 dan koefisien regresinya menunjukkan arah negatif sebesar -0,039. Maka, dapat dikatakan bahwa DER tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. 3. H3 yang menyatakanTAT memiliki pengaruh positif
dan signifikan
terhadap return sahamditolak. Hasil dari pengujian secara parsial (individu) menunjukkan bahwa variabel Total asset turnover (TAT) menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,553 yang lebih besar dari 0,05 dan koefisien regresinya menunjukkan arah negatif -0,327. Maka, dapat dikatakan bahwa TAT tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. 4. H4 yang menyatakan ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham ditolak. Hasil dari pengujian secara parsial (individu) menunjukkan
bahwa
variabel Return on asset (ROA)
menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,723 yang lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresinya menunjukkan arah positif 0,009. Maka, dapat dikatakan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. 5. H5 PER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return sahamditerima.Hasil dari pengujian secara parsial (individu) menunjukkan bahwa variabel Price earning
ratio (PER) menunjukkan tingkat
signifikasnsi sebesar 0,019 yang lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresinya menunjukkan arah positif sebesar 0,598. Maka, dapat dikatakan bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
47
4.6. Koefisiensi Determinansi (R2) Koefisiensi determinansi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Untuk mengetahui koefisien determinasi bisa dilihat dari nilai Adjusted R2. Hasil uji koefisien determinasi adalah sebgai berikut: Tabel 4.11 Koefisien Determinansi
b
Model Summary
Model 1
R
R Square a
.687
.472
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .307
.97060
Durbin-Watson 1.515
a. Predictors: (Constant), ROA, CR, LN_PER, DER, TAT b. Dependent Variable: LN_RS
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.11 diatas besarnya Adjusted R2adalah 0,307. Hal ini berarti 30,7% variasi return saham dapat dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel independen CR, DER, ROA, TAT dan PER. Sedangkan sisanya (100% - 30,7% = 69,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.Faktor-faktor lain itu misalnya seperti kondisi ekonomi, pengumuman laporan keuangan, nama baik perusahaan tersebut di mata investor, dan lain-lain. Adanya faktor eksternal perusahaan ini secara tidak langsung dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para investor untuk melakukan investasi pada saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
48
4.7. Pembahasan 4.7.1.
Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham Current
Ratiomencerminkan
kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.Current Ratioyang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas dan dapat diartikan sebagai indikator awal mengenai ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Pada sisi lain, perusahaan yang memiliki Current Ratioyang terlalu tinggi bukan berarti memiliki kinerja yang bagus. Current Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan kurang mampu mengelola aset untuk menghasilkan laba. Saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan mempermudah investor untuk membeli dan menjual saham tersebut. CR yang terlalu tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan apabila terdapat saldo kas yang berlebihan, jumlah piutang dan persediaan yang terlalu besar. Hal ini menunjukkan bahwa investor akan memperoleh return yang lebih rendah jika kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin rendah. Cina merupakan salah satu negara penghasil, pengkonsumsi dan pengimpor batubara terbesar di dunia. Pada tahun 2012 lalu perekonomian Cina melambat, dan berdampak pada menurunnya rata-rata harga batubara dunia, termasuk harga batubara acuan Indonesia. Menurunnya harga batubara dunia berdampak langsung terhadap kinerja bisnis perusahaan-perusahaan batubara Indonesia (indoanalisis.co.id). Harga batubara yang menurun
49
menyebabkan permintaan batubara menurun, padahal produksinya tetap dan stok batubara lebih dari cukup. Akibatnya, komponen dari aset lancar perusahaan pertambangan yang secara umum didominansi oleh persediaan mengalami penurunan sehingga kemampuan perusahaan dalam melunasi utang lancar
dengan
menggunakan
aset
lancar
yang
dimiliki
juga
menurun.Rendahnya kemampuan perusahaan pertambangan dalam melunasi utang lancar dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki mengakibatnya investor cendrung tidak menaruh perhatian yang lebih terhadap saham-saham perusahaan
pertambangan
tersebut.
Hal
ini
berdampak
pada
tidak
berpengaruhnya CR terhadap return saham perusahaan pertambangan. Dari penjelasan tersebut dan hasil dari uji parsial yang telah dilakukan menunjukkan bahwa CR tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis dan penelitian yang dilakukan oleh Tri Kahana dan Naning Margasari (2012) yang menyatakan bahwa CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun, hasil penelitian ini konsekuen dan mendukung penelitian dari Farkhan dan Ika (2013),Risca Yuliana Thrisye dan Nicodemus Simu (2013) yang menyatakan bahwa CR tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. 4.7.2.
Pengaruh Debt to EquityRatio terhadap Return Saham Debt to Equity Ratio menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman
jangka panjangyang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan pemilik perusahaan. Sebagian investor menganggap DER merupakan
50
besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditor yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Sehingga semakin besar nilai DER akan memperbesar tanggungan perusahaan. DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan, karena dengan tingkat utang yang semakin tinggi berarti beban bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan. DER mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan penurunan harga saham. Sebaliknya hutang akan menguntungkan jika tingkat pengembalian dari hutang lebih besar dari biaya bunga. Perusahaan pertambangan merupakan industri yang penuh dengan risiko, terutama pada tahap eksplorasi hingga konstruksi yang memiliki ketidakpastian yang tinggi dan memerlukan modal yang sangat besar. Sebagian besar pendanaan perusahaan diperoleh melalui utang, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Tingginya tingkat ketergantungan perusahaan pertambangan
terhadap
utang
dalam
proses
bisnisnya
tentu
akan
mengakibatkan tingkat risiko yang diterima investor yang berinvestasi pada saham perusahaan pertambangan juga akan tinggi. Keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil akibat krisis keuangan global tahun 2008 maupun sesudah terjadinya krisis keuangan global berdampak pada lesunya perekonomian di Indonesia. Krisis keuangan yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) di Amerika tersebut menimbulkan kemerosotan yang tajam pada bursa saham dunia sejak awal tahun 2008. Lesunya perekonomian berpotensi menciptakan risiko kredit bagi perbankan. Hal ini membuat pihak perbankan sangat selektif dalam
51
memberikan dukungan pendanaan tersebut. Hal senada juga dinyatakan oleh ketua Perbanas (Persatuan Bank-Bank Nasional), Sigit Pramono. Sigit menyatakan bahwa bank sebenarnya melihat bahwa sektor pertambangan ini masih cukup menarik. Akan tetapi sejauh ini pertimbangan pembiayaan sektor ini menjadi lebih dalam lagi yakni tergantung dari siapa yang mengajukan kredit dan sektornya secara spesifik. Dia menjelaskan, perbankan pada dasarnya tidak memilah-milah sektor-sektor tertentu dibiayai atau tidak. Akan tetapi bank lebih memperhatikan dari sisi pelaku usahanya yang memang dianggap layak atau tidak untuk dibiayai.Sigit juga tidak menutupi bahwa sejak diberlakukan peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah terkait dengan Undang-undang (UU) Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba), maka kini seluruh perusahaan pertambangan mineral diwajibkan untuk memurnikan hasil tambangnya di dalam negeri yang pelasanaannya
paling
lambat
tahun
2014(www.ipotnews.com).Hal
ini
menyebabkan profil resiko menurun, sehingga pertumbuhan pembiayaan kredit di sektor tersebut semakin menurun.Selain itu, Citigroup yang merupakan salah satu bank yang menjadi kreditor pada perusahaan batubara menyatakan bahwa pembiayaan (pinjaman) untuk industri batubara sudah menurun sejak 2011. Hal ini terkait dengan komitmennya terhadap perubahan iklim (www.bisnis.com). Dalam penelitian ini juga kenaikan dan penurunan nilai DER tidak direspon oleh return saham. Kenaikan DER tidak diikuti dengan penurunan return saham,
begitupun
sebaliknya.
Hal ini berimbas
pada
tidak
berpengaruhnya DER terhadap return saham perusahaan. Hasil dari uji parsial dalam penelitain ini menunjukkan bahwa variabel DER tidak memiliki
52
pengaruh signifikan terhadap return saham, yang sesuai dengan hasil dari penelitian dari Farkhan dan Ika (2013),yang menyatakan bahwa DER tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap returnsaham. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis dan penelitian yang dilakukan oleh Desy Arista dan Astohar (2012), Risca Yuliana Thrisye dan Nicodemus Simu (2013) menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. 4.7.3.
Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham Total Asset Turnover merupakan salah satu ukuran yang digunakan
untuk menilai efisiensi manajemen dalam menjalankan kegiatan perusahaan. TAT yang tinggi mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan mampu menggunakan
seluruh
aktiva
yang
dimiliki
untuk
menghasilkan
revenue(penjualan) bagi perusahaan, sehingga dianggap mampu meningkatkan keuntungan perusahaan. Namun asset yang dimiliki oleh setiap perusahaan tidaklah sama, ada perusahaan yang memiliki asset yang tinggi pada aktiva tetapnya, sebab membutuhkan mesin yang banyak dan gedung yang luas. Sebaliknya, ada juga perusahaan yang memiliki asset tetap yang rendah dan memiliki aktiva lancar yang lebih besar. Cina mengalami krisis perekonomian pada 2012, yang mengakibatkan harga batubara menurun. Harga yang menurun ini menyebabkan permintaan batubara menurun, padahal produksinya tetap dan stok batubara lebih dari cukup. Hal ini mengakibatkan kurang mampunya asset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan penjualan bagi perusahaan, karena penurunan
53
permintaan batubara. Dalam penelitian ini juga kenaikan dan penurunan nilai TAT tidak direspon oleh return saham. Kenaikan TAT tidak diikuti dengan penurunan return saham, begitupun sebaliknya. Dengan kondisi tersebut, maka total asset turnover dalampenelitian ini tidak di respon oleh investor, sebab dianggap bukan informasi yang bisa berdampak pada tingkat pengembalian saham.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TAT tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini konsekuen dan mendukung penelitian dari Farkhan dan Ika (2013),Risca Yuliana Thrisye dan Nicodemus Simu (2013) yang menyatakan bahwa TAT tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis penelitian dari Ni Nym Ayu Y.W dan I ketut Sujana (2014) yang menyatakan bahwa TAT memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham 4.7.4.
Pengaruh Return on Asset Terhadap Return Saham Pada teorinya, ROA menunjukkan tingkat efektifitas perusahaan
memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Tingkat profitabilitas perusahaan yang baik tentu akan menarik minat investor untuk memiliki saham perusahan tersebut, oleh karena itu ROA yang tinggi akan meningkatkan tingkat kembalian (return) yang dinikmati oleh investor. Jika minat investor untuk membeli saham perusahaan pertambangan meningkat, maka harga saham perusahaan pertambangan juga cenderung meningkat yang diikuti oleh tingkat pengembalian (return) saham yang besar.
54
Krisis perekonomian global (2008) dan krisis yang dialami Cina (2012) menyebabkan menurunnya aset perusahaan karena menurunnya permintaan batubara. Menurunnya permintaan batubara meyebabkan penjualan menurun. Penjualan yang menurun mengakibatkan menurunnya laba yang didapat oleh perusahaan. Pada penelitian ini, penurunan pada ROA tidak diikuti dengan penurunan return saham, begitu pula dengan sebaliknya. Hal ini menyebabkan tidak berpengaruhnya ROA pada return saham. Dengan kata lain ROA tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.Hasil penelitian ini tidak konsekuen dan mendukung penelitian dari Tri Kahana dan Naning Margasari (2012), Suriani Ginting (2012), Farkhan dan Ika (2013) yang menyatakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara ROA dengan return saham. Namun hasil penelitian ini konsekuen dan mendukung hasil penelitian dariDesy Arista dan Astoar (2012), Satrio Adi Wibowo dan Sudarno (2013), dan Rischa Yuliana Thrisye dan Nicodemus Semu (2013) yang menyatakan bahwa ROAtidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. 4.7.5.
Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Return Saham Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak investor
bersedia membayar untuk tiap rupiah dari laba yang dilaporkan.Para investor menggunakan rasio ini untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilakan laba di masa yang akan datang.Makin besar PER suatu saham maka menyatakan saham tersebut semakin mahal terhadap pendapatan bersih per saham. PER yang semakin tinggi menunjukkan semakin mahal saham tersebut terhadap pendapatannya. Pada penelitian ini, kenaikan yang dialami
55
oleh PER, maka diikuti dengan kenaikan return saham. Jika harga saham semakin tinggi maka selisih harga saham periode sekarang dengan periode sebelumnya semakin besar. Perusahaan yang memiliki PER yang tinggi biasanya memiliki peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi, sehingga banyak investor yang memilih untuk membeli saham perusahaan tersebut. Hal ini berdampak pada naiknya harga saham sehingga menjadikan return saham akan naik. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara PER dengan return saham. Hasil penelitian konsekuen dan mendukung penelitian dari FarahMargaretha dan Irma Damayanti (2008), Farkhan dan Ika (2013) yang menyatakan bahwa PER memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.
56
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
CR (Current Ratio) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.Rendahnya kemampuan perusahaan pertambangan dalam melunasi utang lancar dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki mengakibatnya investor cendrung tidak menaruh perhatian yang lebih terhadap saham-saham perusahaan pertambangan tersebut. Hal ini berdampak pada tidak berpengaruhnya CR terhadap return saham perusahaan pertambangan.
2.
DER (Debt to Equity Ratio) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.Keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil akibat krisis keuangan global tahun 2008 maupun sesudahnya menyebabkan perekonomian lesu yang berpotensi menciptakan risiko kredit bagi perbankan. Hal ini membuat pihak perbankan sangat selektif dalam memberikan dukungan pendanaan tersebut. Hal ini berimbas pada tidak berpengaruhnya DER terhadap return saham perusahaan.
3.
TAT (Total Asset Turnover) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.Harga saham perusahaan batubara yang menurun akibat krisis yang dialami Cina menyebabkan permintaan batubara
57
menurun, padahal produksinya tetap dan stok batubara lebih dari cukup. Hal ini mengakibatkan kurang mampunya asset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan penjualan bagi perusahaan, karena penurunan permintaan batubara. 4.
ROA (Return on asset) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Krisis perekonomian global dan krisis yang dialami Cinamenyebabkan menurunnya aset perusahaan karena menurunnya permintaan batubara. Karena permintaan menurun, maka penjualan juga menurun dan mengakibatkan menurunnya laba yang didapat oleh perusahaan. Pada penelitian ini, penurunan pada ROA tidak diikuti dengan penurunan return saham, begitu pula dengan sebaliknya. Hal ini menyebabkan tidak berpengaruhnya ROA pada return saham.
5.
PER (Price earning ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.Perusahaan yang memiliki PER yang tinggi biasanya memiliki peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi, sehingga banyak investor yang memilih untuk membeli saham perusahaan tersebut. Pada penelitian ini, kenaikan yang dialami oleh PER, maka diikuti dengan kenaikan return saham. Hal ini berdampak pada naiknya harga saham sehingga menjadikan return saham akan naik.
5.2. Saran Beberapa saran yang dapat di kemukakan berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan diantaranya sebagai berikut:
58
1. Bagi perusahaan, untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk para calon investor tentang kinerja perusahaannya. Perusahaan harus berusaha meningkatkan kesejahteraan para pemegang sahamnya dengan terus meningkatkan kinerjanya agar lebih baik lagi sehingga para calon investor tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaannya. 2. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk memilih sampel perusahaan yang lebih banyak, periode penelitian yang lebih panjang dan penambahan variable yang diteliti, agar memperoleh hasil penelitian yang lebih dapat diandalkan dan tidak bias. Sehingga bisa membantu dalam penilaian prospek perusahaan dimasa yang akan datang sebelum melakukan pengambilan keputusan dalam investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 1997. Indonesia.
Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft
Anoraga, Panji dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Penerbit Rineka Citra. Arista, Desy dan Astohar. 2012. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI Periode Tahun 2005-2009). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3, No. 1, Hal: 1-15. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Diterjemahkan oleh: Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Jakarta: Erlangga. Christanty, Mila. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Economic Value Added (EVA) terhadap Return Saham Studi pada Saham Perusahaan yang tercatat Aktif dalam LQ 45 di BEI Periode 2003-2007. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro (Dipublikasikan). Djumena,Erlangga. 2013. Dampak Krisis Makin Nyata. http://properti.kompas.com/read/2012/09/10/07432875/Dampak.Krisis.Makin. Nyata/. Diunduh tanggal 18/12/2013 jam 11:26. Farkhan dan Ika. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food And Beverage). VALUE ADDED, Vol. 9, No.1, Hal: 1-18. Fitriya. 2014. Profil Risiko Berubah, Pembiayaan Bank di Sektor Pertambangan Menurun. https://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Profil_Risiko_Berubah__Pembiayaa n_Bank_Di_Sektor_Pertambangan_Menurun&level2=newsandopinion&id=29 92464&img=level1_topnews_1&urlImage=#.Vn_Xl30thD0/. Diunduh tanggal 26/12/2013 jam 20:26. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
59
Ginting, Suriani. 2012. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil,Vol. 2, No. 01, Hal: 39-48. Halim, Abdul dan Sarwoko. 1994. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFEYogyakarta. Hartono, Jogiyanto, 2007. Teori Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Portofolio
dan
Analisis
Investasi.
Hasanah, Indah Uswatun. 2012. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada PT. Pupuk Kalimantan Timur Pada Periode 2007-2010. Tugas Akhir Program Studi Akuntansi Diploma III Universitas Negeri Yogyakarta (Dipublikasikan). Horne, James C. Van Dan John M. Wachowicz, JR. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat. Indoanalisis. 2013. Solusi Pertumbuhan Batubara 2013, Mengoptimalkan Pasar Selain Cina. http://indoanalisis.co.id/solusi-pertumbuhan-batubara-2013mengoptimalkan-pasar-selain-cina/. Diunduh tanggal 19/12/2015 jam 17:51. Indonesia Stock Exchange. 2013. Profil Perusahaan Tercatat. http://www.idx.co.id/id-id/perusahaantercatat/profilperusahaantercatat.aspx/. Diunduh tanggal 18/12/2013 jam 10:34. Kahana, Tri dan Naning Margasari. 2012. Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Yang Terdaftar pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2008-2011. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 2 Edisi III , Hal: 1-5. Kusumo, RM Gian Ismoyo. 2011. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Non Bank LQ 45. Skripsi Program Ekonomi Akuntansi Universitas Diponegoro (Dipublikasikan). Margaretha, Farah dan Irma Damayanti. 2008. Pengaruh Price Earning Ratio, Dividen Yield dan Market to Book Ratio terhadap Stock Return di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No. 3, Hal: 149-160. Nasyiffa, Nadira. 2011. Rasio Pasar. http://nadiranasyiffa.blogspot.com/2011/10/rasio-pasar.html/. Diunduh tanggal 13/11/2013 jam 20:22.
60
Perkasa, Anugerah. 2015. Citigroup Kurangi Pembiayaan Untuk Batubara. http://finansial.bisnis.com/read/20151007/90/479735/citigroup-kurangipembiayaan-untuk-batu-bara/. Diunduh tanggal 26/12/2015 jam 19:22. Prianto, JK. 2009. Perkembangan Dan Prospek Bisnis Batubara Di Indonesia.http://riyanjkbusiness.blogspot.com/2009/12/perkembangan-danprospek-bisnis.html/. Diunduh tanggal 18/12/2013 jam 11:18. R, Soediyono. 1991. Analisis Rasio Keuangan: Analisis Rasio. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Segu,
Vinsensius. 2012. Alarm Batubara Waspada. http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1913321/alarm-batu-bara-waspada/. Diunduh tanggal 17/12/2013 jam 12:08
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sonia, Citra Siska. 2013. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Sub Sektor Pertambangan Logam Dan Mineral Di Bursa Efek Indonesia.Skripsi Program Studi Manajemen S1 Universitas Pendidikan Indonesia (Dipublikasikan). Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sunardi, Harjono. 2010. Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Akuntansi, Vol.2 No.1 Mei 2010: 70-92. Syamsuddin, Lukman. 1994. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. W, Ni Nym Ayu Y. dan I Ketut Sujana. 2014. Pengaruh Financial Ratio, Firm Size, dan Cash Flow Operating terhadap Return Share Perusahaan F & B. E-journal akuntansi Universitas Udayana Vo. 8 No.1, Hal: 59-69. Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham. 1994. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Diterjemahkan oleh: A.Q. Khalid. Jakarta: Penerbit Erlangga.
61
Wicaksono, Pebrianto Eko. 2013. Indonesia Jadi Supermarket Batubara Dunia. http://bisnis.liputan6.com/read/745548/indonesia-jadi-supermarket-batu-baradunia/. Diunduh tanggal 20/12/2013 jam 13:15. Wiriosudarmo, Rachman. 2013. Permasalahan Pertambangan. http://kirawis.blogspot.com/2013/09/permasalahan-pertambangan.html/.Diunduhtanggal 18/12/2013 jam 11:39. Zulfa, Ingga. 2013. Pengaruh Rentabilitas, Likuiditas, Kecukupan Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Program Studi Akuntansi S1 Universitas Negeri Padang (Dipublikasikan).
62
LAMPIRAN
63
1.
Daftar Nama Perusahaan No.
2.
Nama Perusahaan
Kode Perusahaan
1
Adaro Energy Tbk
ADRO
2
ATPK Resources Tbk
ATPK
3
Bumi Resources Tbk
BUMI
4
Bayan Resources Tbk
BYAN
5
Darma Henwa Tbk
DEWA
6
Delta Dunia Makmur Tbk
DOID
7
Indo Tambangraya Megah Tbk
ITMG
8
Resource Alam Indonesia Tbk
KKGI
9
Samindo Resources Tbk
MYOH
10
Perdana Karya Perkasa Tbk
PKPK
11
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
PTBA
12
Petrosea Tbk
PTRO
Data Mentah Variabel Penelitian
Keterangan 2009
2010
CR 198,06 280,77 96,99 86,14 92,55 307,67 197,79 205,73 124,79 113,64 491,23 0,14 176,06 234,20 156,06 98,84 242,56 255,72
DER 1,43 0,34 3,95 1,95 0,68 33,04 0,52 0,81 6,25 1,59 0,40 1,43 1,18 0,70 4,06 1,81 0,37 10,85
TAT 0,63 1,64 0,43 1,08 0,44 0,97 1,26 1,49 0,30 0,79 1,11 0,88 0,61 0,42 0,50 1,04 0,50 0,55 64
ROA
PER
10,28 12,67 -20,70 -5,24 2,57 26,19 26,09 138,18 -0,40 -109,82 -2,44 -71,67 28,00 11,35 11,72 17,19 -7,43 -161,29 4,01 9,54 33,77 14,57 0,82 69,60 5,49 36,76 -17,46 -4,81 6,19 22,49 9,33 80,99 0,10 295,83 -2,07 31,06
RETURN SAHAM 256,70 82,72 166,46 501,06 160,00 236,47 202,86 25,71 42,39 -7,46 150,00 187,50 47,00 -17,00 25,00 219,00 -48,00 -5,00
2011
2012
2013
183,44 250,24 22,57 120,29 579,05 103,65 166,51 146,11 110,24 64,40 248,93 216,30 236,59 282,39 93,24 121,43 436,25 93,53 157,23 132,65 88,42 115,71 141,09 187,45 221,71 194,76 92,17 130,74 492,37 131,54 177,19 132,08 41,19 109,89 127,78 140,66 199,19 173,51 173,38 145,55 286,59 155,47
0,51 0,72 -4,41 1,43 0,36 0,84 1,32 1,89 5,26 1,24 0,29 10,33 0,46 0,49 1,36 1,50 0,41 1,37 1,23 2,44 17,74 1,70 0,61 11,96 0,49 0,42 3,77 1,27 0,50 1,83 1,11 0,33 -24,12 2,48 0,65 14,81 0,44 0,45 1,32 1,06 0,55 1,58
1,53 1,84 0,64 0,62 0,91 0,84 0,70 1,21 0,54 0,92 0,70 0,63 1,51 2,18 2,08 0,83 0,92 0,70 0,56 1,20 0,51 0,75 0,76 0,73 1,64 2,06 1,39 0,57 0,91 0,73 0,49 0,27 0,51 0,73 0,61 0,64 1,57 1,82 1,35 0,56 0,96 0,71 65
18,73 31,49 11,50 1,73 22,92 18,99 9,76 -22,26 2,92 13,02 5,92 -1,41 34,60 46,04 8,22 -0,62 26,80 13,95 5,73 -11,10 -9,59 2,88 -9,43 -1,32 28,97 22,73 2,80 -2,29 17,75 9,27 3,40 0,88 -9,32 -3,52 -14,14 -2,71 16,56 16,25 9,57 0,09 19,91 3,39
31,29 22,29 238,10 12,87 26,32 6,91 11,34 -5,55 23,16 28,74 -7,82 -15,49 8,74 14,33 56,77 -37,37 12,95 7,01 13,65 -5,26 -1,90 51,46 -2,75 -8,47 11,24 10,85 43,57 -14,89 12,00 2,80 12,29 19,49 -0,83 -63,59 -1,72 0,00 30,23 9,68 6,23 153,57 12,87 5,46
60,00 68,00 700,00 -44,00 33,00 151,00 -30,60 -11,20 -28,10 0,00 9,90 -58,40 -23,80 74,30 247,50 4,60 -24,40 27,70 -10,20 -22,30 -72,90 -53,10 -35,90 -77,20 7,50 -61,60 -39,60 23,60 13,00 60,20 -31,00 109,00 -49,00 1,00 0,00 -40,00 -31,00 -17,00 -42,00 -62,00 -32,00 -13,00
3.
Uji Normalitas Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
22
Normal Parameters
a
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
Absolute
.124
Positive
.069
Negative
-.124
Kolmogorov-Smirnov Z
.581
Asymp. Sig. (2-tailed)
.888
a.
4.
.84721115
Test distribution is Normal.
Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) LN_PER
.802
1.246
CR
.982
1.018
DER
.817
1.225
TAT
.545
1.835
ROA
.481
2.078
a. Dependent Variable: LN_RS
66
5.
Uji Autokorelasi Durbin-Watson Model Summaryb Model
R
R Square
.687a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.472
.307
Durbin-Watson
.97060
1.515
a. Predictors: (Constant), ROA, CR, LN_PER, DER, TAT b. Dependent Variable: LN_RS
6.
Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant)
B
Std. Error 83.301
25.020
CR
-.085
.087
DER
4.003
TAT
Coefficients Beta
t
Sig. 3.329
.002
-.109
-.977
.333
1.481
.304
2.703
.009
-3.507
22.611
-.020
-.155
.877
ROA
-.187
.784
-.031
-.239
.812
PER
.795
.147
.605
5.421
.000
a. Dependent Variable: ABS_RES1
67
Uji GlejserSetelah Transformasi Variabel Coefficientsa
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Coefficients
Std. Error 1.164
.541
CR
.000
.001
DER
.031
TAT
Beta
t
Sig. 2.150
.047
.095
.420
.680
.081
.095
.384
.706
.198
.297
.201
.665
.515
ROA
-.012
.014
-.276
-.857
.404
LN_PER
-.198
.126
-.390
-1.565
.137
a. Dependent Variable: ABS_RES4
7.
Regresi Linier Berganda a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
3.397
.985
CR
-.003
.001
DER
-.039
TAT
Coefficients Beta
t
Sig. 3.449
.003
-.382
-2.085
.053
.148
-.053
-.264
.795
-.327
.540
-.149
-.606
.553
ROA
.009
.026
.094
.361
.723
LN_PER
.598
.230
.529
2.607
.019
a. Dependent Variable: LN_RS
68
8.
Uji F ANOVAb Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression
13.483
5
2.697
Residual
15.073
16
.942
Total
28.556
21
F
Sig.
2.862
.049a
a. Predictors: (Constant), ROA, CR, LN_PER, DER, TAT b. Dependent Variable: LN_RS
9.
Uji t a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
3.397
.985
CR
-.003
.001
DER
-.039
TAT
t
Sig. 3.449
.003
-.382
-2.085
.053
.148
-.053
-.264
.795
-.327
.540
-.149
-.606
.553
ROA
.009
.026
.094
.361
.723
LN_PER
.598
.230
.529
2.607
.019
a. Dependent Variable: LN_RS
10. Koefisien Determinansi (R2) Model Summaryb
Model 1
R .687a
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.472
.307
a. Predictors: (Constant), ROA, CR, LN_PER, DER, TAT b. Dependent Variable: LN_RS
11. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan
69
.97060
Durbin-Watson 1.515