PENGARUH PENERAPAN MODERNISASIADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Batu) Enggar Galuh Prabandari Mochammad Djudi Rizki Yudhi Dewantara Program Studi Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,
[email protected]
Abstract Large state revenues are needed for organizing and financing national development. In order to pursue revenue taxation sector which is the largest revenue in the country today, the government establishes a program of renewal through modernization of tax administration. Knowing the effect of the implementation of the modernization of tax administration on tax compliance is the goal of this research. In this study, researchers used a kind of explanatory research. Multiple linear regression analysis is the analysis used in this study. The conclusion from this study is the level of compliance of individual taxpayer on KPP Pratama Batu by the implementation of the modernization of the organizational structure, modernization of organizational procedures, modernization of the organization's strategy, and the modernization of the organizational culture. Keywords: Modernization of tax administration, Taxpayer Compliance Abstrak Penerimaan negara yang besar sangat dibutuhkan untuk penyelenggaraan dan pembiayaan pembangunan nasional. Dalam rangka mengotimalkan penerimaan negara disektor perpajakan yang merupakan penerimaan terbesar dalam negri saat ini, pemerintah membentuk program pembaharuan melalui modernisasi administrasi perpajakan. Mengetahui pengaruh pelaksanaan modernisasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak merupakan tujuan dari penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian explanatory research. Analisis regresi linier berganda merupakan analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Batu dipengaruhi oleh pelaksanaan modernisasi struktur organisasi, modernisasi prosedur organisasi, modernisasi strategi organisasi, dan modernisasi budaya organisasi. Kata Kunci: Modernisasi administrasi perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak PENDAHULUAN
rangka meningkatkan tata tertib administrasi,
Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan instansi Kementrian Keuangan memiliki peran penting
dalam
menghimpun
pajak
yang
efektivitas, dan kinerja organisasinya. Direktorat perubahan
Jendral
Pajak
administrasi
perpajakan
upaya
pembangunan negara.Upaya yang dilakukan
perpajakan yang efektif dan efisien. Kriteria
oleh
dalam
fisibilitas administrasi menuntut agar sistem
mengoptimalisasikan perolehan pajak adalah
pajak baru meminimalisir biaya administrasi
dengan
(administrative
Jendral
melakukan
perpajakan perubahan
dengan
Pajak
perubahan
administrasi
meluncurkan
(change program)
cost)
penerapan
sebagai
digunakan sebagai sumber pembiayaan dan Direktorat
peningkatan
melakukan
dan
biaya
kebijakan
kepatuhan
program
(compliance cost) serta menjadikan administrasi
atau reformasi
pajak sebagai bagian dari kebijakan pajak
administrasi perpajakan yang secara singkat biasa
(Gunadi,
disebut
administrasi perpajakan merupakan terwujudnya
modernisasi(Rahayu
2009:43).Direktorat
Jendral
dan
Lingga,
Pajak
dalam
kepatuhan
2002:46). wajib
Tujuan pajak
yang
modernisasi meningkat,
melaksanakan modernisasi sistem administrasi
terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap
perpajakan
Peraturan
instansi pajak yang tinggi, terwujudnya kinerja
Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.01/2012,
pegawai pajak yang profesional(Pandiangan,
peraturan
2008:7-8) .
dilandasi ini
berdasarkan
membahas
penyempurnaan
organisasi dan tata kerja instansi vertikal di
Wajib pajak dalam melaksanakan kesadaran
lingkungan Direktorat Jendral Pajak dalam
dan kepatuhan pemenuhan kewajiban pajaknya
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 5 No. 1 April 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
1
pada hakekatnya dipengaruhi oleh kondisi sistem
sosialisasi, interaksi, pengambilan hasil akhir
administrasi perpajakan yang meliputi tax service
dalam menentukan keputusan, pemilihan
dan
prestasi dan karier.
tax
enforcement.
Tercapainya
target
penerimaan pajak dalam sistem pemunngutan
3. Modernisasi Strategi Organisasi
pajak sangat dipengaruhi oleh peran dari wajib
Modernisasi strategi organisasi yaitu segala
pajak.Menurut Gunadi (2002:53) Faktor penting
daya upaya baik berupa siasat, gambaran dan
yang mempengaruhi realisasi penerimaan pajak
tindakan yang melihat segala kondisi, situasi,
salah satunya adalah tingkat kepatuhan wajib
peluang dan sumber daya yang ada untuk
pajak yang tinggi.
mewujudkan tujuan organisasi.
administrasi
Perubahan dan perbaikan
perpajakanberguna
meningkatkan
kepatuhan
wajib
untuk pajak
dan
4. Modernisasi Budaya Organisasi Modernisasi budaya organisasi ialah sistem
penerimaan negara, hal tersebut yang mendasari
penanaman
nilai
Direktorat Jendral Pajak (DJP) untuk melakukan
kepercayaan
yang
pembaharuan melalui modernisasi administrasi
organisasi yang berguna untuk mengarahkan
perpajakan.
perilaku anggotanya agar lebih baik.
TINJAUAN TEORI
dan
norma,
berkembang
serta dalam
Kepatuhan Pajak
Modernisasi Administrasi Perpajakan
Nasuchaᵇ
Menurut
(2004:131)
kepatuhan
Modernisasi merupakan proses pergrseran,
wajib pajak adalah pelaksanaan atas kewajiban
perubahan, sikap dan mentalitas baik secara
untuk menyetor dan melaporkan pajak yang
individu maupun kelompok untuk dapat hidup
terutang sesuai dengan peraturan perpajakan.
sesuai dengan tuntutan masakini (Kamus Besar Bahasa
Indonesia
Lumbantoruan
http://kbbi.web.id/kinerja).
dalam
dasarnya
kepatuhan
tindakan
wajib
wajib pajak
pajak dalam
(2013:21)
pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai
Administrasi perpajakan ialah cara-cara atau
dengan ketentuan perundang-undangan dan
prosedur pengenaan dan pemungutan pajak.
peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku
Nasuchaᵃ
Aprilina
Pada
merupakan
(2004:37)
mendefinisikan
dalam suatu negara.
modernisasi administrasi perpajakan sebagai pembaharuan
dan
perubahan
kinerja
administrasi, baik secara individu, ataupun
Modernisasi Struktur Organisasi (X₁)
kelompok agar lebih baik, ekonomis, efisien, dan Modernisasi
cepat. Berdasarkan beberapa penjelasan dari definisi modernisasi administrasi perpajakan diartikan
bahwa
modernisasi
dapat
administrasi
perpajakan ialah suatu proses penyempurnaan kinerja administrasi agar meningkat
serta
lebih baik dan
tercapainya
tujuan
dari
Prosedur Organisasi (X₂) Modernisasi Strategi Organisasi (X₃)
Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Modernisasi Budaya Organisasi (X₄)
modernisasi administrasi perpajakan tersebut. Teori Caiden (1991) dalam Nasuchaᵃ (2004:69) menjelaskan
bahwa
ada
empat
dimensi
modernisasi administrasi perpajakan, yaitu: 1. Modernisasi Struktur Organisasi
Gambar 1. Model Hipotesis Sumber : Data diolah (2014) Keterangan : Pengaruh secara simultan
Modernisasi struktur organisasi merupakan
Pengaruh secara parsial
pola-pola peran yang disesuaikan dengan tugasdan tanggung jawab masing- masing peran dalam suatu organisasi.
dalam rumusan hipotesis sebagai berikut :
2. Modernisasi Prosedur Organisasi Modernisasi
prosedur
Berdasarkan model hipotesis di atas, dijelaskan H₁ : Kepatuhan wajib pajak dipengauhi
organisasi
berhubungan dengan proses komunikasi,
simultan
oleh
pelaksanaan
secara
modernisasi
struktur organisasi, modernisasi prosedur
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 5 No. 1 April 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
2
organisasi, modernisasi strategi organisasi, dan modernisasi budaya organisasi.
Tabel 2. Uji Reabilitas No.
Variabel
Nilaialpha cronbach
Keterangan
1. 2. 3. 4. 5.
X1 X2 X3 X4 Y
0,819 0,809 0,827 0,828 0,789
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
H₂ :Kepatuhan wajib pajak dipengauhi secara parsial oleh
pelaksanaan
modernisasi
struktur
organisasi, modernisasi prosedur organisasi, modernisasi
strategi
organisasi,
dan
modernisasi budaya organisasi.
Sumber: Data diolah, 2015 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Explanatory Research
Analisis Diskriptif (Singarimbun,
Diskripsi (X₁) Modernisasi Struktur Organisasi
2006:5)merupakan jenis penelitian digunakan
Hasil analisis diskriptif dalam penelitian ini
dalam penelitian ini. Terdapat 19.076Wajib Pajak
mengambarkan rata- rata jawaban responden
Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
sangat setuju atas pernyataan yang diajukan
Pratama Batu yang merupakan populasi dalam
mengenai
penelitian
dengan rerata sebesar 4,67.
ini.
Pengambilan
sampel
dalam
modernisasi
struktur
organisasi
penelitian ini sejumlah 100 sampel. Metode pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling(Sugiyono, 2006:218). Metode
analisis
Diskripsi (X₂) Modernisasi Prosedur Organisasi Hasil analisis diskriptif dalam penelitian ini
dalam
penelitian
ini
menggambarkan rata-rata jawaban responden
menggunakan analisis deskriptif dan analisis
sangat setuju atas pernyataan yang diajukan
inferensial (Sugiyono, 2006:142).
mengenai
modernisasi
prosedur
organisasi
dengan rerata sebesar 4,55. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Uji Validitas
Diskripsi (X₃) Modernisasi Strategi Organisasi
No.
Item
Koefisien Korelasi
Signifikan
Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
0,893 0,778 0,764 0,814 0,758 0,750 0,853 0,770 0,863 0,869 0,834 0,791 0,847 0,855 0,809 0,867 0,796 0,807 0,867 0,822 0,603 0,800 0,706 0,739
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data diolah, 2015
Hasil analisis diskriptif dalam penelitian ini menggambarkan rata-rata jawaban responden sangat setuju atas pernyataan yang diajukan mengenai modernisasi strategi organisasi dengan rerata sebesar 4,61. Diskripsi (X₄) Modernisasi Budaya Organisasi Hasil analisis diskriptif dalam penelitian ini menggambarkan rata-rata jawaban responden sangat setuju atas pernyataan yang diajukan mengenai modernisasi budaya organisasi dengan rerata sebesar 4,59. Diskripsi Variabel
Kepatuhan Wajib Pajak
(Y) Hasil analisis diskriptif dalam penelitian ini menggambarkan rata-rata jawaban responden sangat setuju atas pernyataan yang diajukan mengenai kepatuhan wajib pajak dengan rerata sebesar 4,68. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda
merupakan
analisis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 5 No. 1 April 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
3
variabel terikat dalam suatu penelitian. Model
Pengujian Hipotesis
regresi disajikan dalam tabel 23.
Uji Simultan (Uji F)
Tabel 3. Analisis Regresi Linier Berganda
Besarnya Fhitungadalah 61,757 > Ftabel sebesar 2,47 (df1 = 95, df2 = 4) dengan signifikan si 0,000 < 0,05.
Variabel
KoefisienRe gresi(B)
Y
(X1) 0,633 (X2) 0,337 (X3) 0,426 (X₄) 0,265 Konstanta 6,745 N R R2 Adj.R.Square F Ftabel
Beta
t
Sig
0,342 0,203 0,280 0,173 : 100 : 0,850 : 0,722 : 0,711 : 61,757 : 2,47
4,208 2,624 2,922 2,303 3,275
0,000 0,010 0,004 0,023 0,001
Hal ini berarti hipotesis alternative yaitu H 1 diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diartikan bahwa secara bersama-sama variabel kepatuhan wajib pajak dipengaruhi secara simultan dan signifikan oleh variabel
modernisasi
struktur
organisasi,
modernisasi prosedur organisasi, modernisasi strategi organisasi dan modernisasi budaya organisasi. Uji Parsial (Uji t) Besarnya thitung variabel X1 terhadap Y yaitu
Sumber: Data diolah tahun 2015
4,208. Hal tersebut mempunyai makna bahwa Berdasarkan data dari tabel 23 didapatkan
thitung > ttabel (4.208> 1,985). Nilai signifikansi 0,000
persamaan regresi sebagai berikut:
< 0,05. Berdasarkan perhitungan dalam uji parsial
1. Persamaan regresi Y = 6,745 + 0,633 X1 + 0,337 X2+
tersebut tersebut maka H0 ditolak dan H1
0,426 X3 + 0,265X₄
diterima.
2. Konstanta sebesar 6,745 menyatakan bahwa
Dapat ditarik kesimpulan
bahwa
kepatuhan wajib pajak (Y) dipengaruhi secara
nilai variabel Y sebesar 6,745 satuan dengan
parsial dan signifikan oleh
asumsi jika tidak ada nilai X₁, X₂, X₃, X₄.
variabel modernisasi struktur organisasi dengan
3. Nilai koefisien sebesar 0,633 untuk X₁. Hal tersebut
mempunyai
Besarnya thitung variabel X2 terhadap Y yaitu
penurunan ataupun kenaikan satu satuan dari
2,624. Hal tersebut mempunyai makna bahwa
(X1),
penurunan
thitung > ttabel (2.624 > 1,985). Nilai signifikansi 0,01 <
ataupunpeningkatan pula pada kepatuhan
0,05. Berdasarkan perhitungan dalam uji parsial
wajib pajak sebesar 0,633.
tersebut maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat
pada
bahwa
nilai signifikansi < 0,05.
setiap
berdampak
arti
variabel X1 yaitu
4. Nilai koefisien sebesar 0,337untuk X₂. Hal tersebut
mempunyai
arti
bahwa
ditarik kesimpulan bahwa variabel kepatuhan
setiap
wajib pajak (Y) dipengaruhi secara parsial dan
penurunan ataupunkenaikan satu satuan dari
signifikan oleh variabel X2yaitu modernisasi
(X₂), berdampak pada penurunan ataupun
prosedur organisasi dengan nilai signifikansi <
peningkatan pula pada kepatuhan wajib pajak
0,05.
sebesar 0,337.
Besarnya thitung variabel X3 terhadap Y yaitu
5. Nilai koefisien sebesar 0,426untuk X₃. Hal tersebut
mempunyai
arti
bahwa
2,922. Hal tersebut mempunyai makna bahwa
setiap
thitung > ttabel (2,922 >1,985). Nilai signifikansi 0.004 <
penurunan ataupun kenaikan satu satuan dari
0,05. Berdasarkan perhitungan dalam uji parsial
(X₃), berdampak pada penurunan ataupun
tersebut maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat
peningkatan pula pada kepatuhan wajib pajak
ditarik kesimpulan bahwa variabel kepatuhan
sebesar 0,426.
wajib pajak (Y) dipengaruhi secara parsial dan
6. Nilai koefisien sebesar 0,265untuk X₄. Hal tersebut
mempunyai
arti
bahwa
signifikan oleh variabel X3 yaitu modernisasi
setiap
strategi organisasi dengan nilai signifikansi < 0,05.
penurunan ataupun kenaikan satu satuan dari
Besarnya thitung variabel X4 terhadap Y yaitu
(X₄), berdampak pada penurunanataupun
2,303. Hal tersebut mempunyai makna bahwa
peningkatan pula pada kepatuhan wajib pajak
thitung > ttabel (2,303 > 1,985). Nilai signifikansi
sebesar 0,265.
0,023 < 0,05. Berdasarkan perhitungan uji parsial tersebut maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel kepatuhan wajib pajak (Y) dipengaruhi secara parsial dan Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 5 No. 1 April 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
4
signifikan oleh variabel X4 yaitu modernisasi
Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya
strategi organisasi dengan nilai signifikansi < 0,05.
oleh Aprilina (2013) terhadap WPOP di Fakutlas Ekonomi Universitas Brawijaya, menjelaskan
Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh
Modernisasi
kepatuhan wajib pajak dipengaruhi secara parsial
Struktur
Organisasi,
oleh modernisasi struktur organisasi sebesar
Modernisasi Prosedur Organisasi, Modernisasi
0,069, sedangkan pada penelitian ini kepatuhan
Strategi Organisasi dan Modernisasi Budaya
wajib pajak dipengaruhi secara parsial oleh
Organisai Secara Simultan Terhadap Kepatuhan
modernisasi struktur organisasi sebesar 4,208,
Wajib Pajak (Y).
dalam penelitian ini menunjukkan angka yang
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
lebih tinggi daripada penelitian sebelumnya hal
dapat digambarkan bahwa variabel Kepatuhan
tersebut dapat disebabkan karena KPP Pratama
wajib pajak (Y) dipengaruhi secara simultan dan
Batu telah berhasil mewujudkan pembenahan
signifikan oleh variabel modernisasi struktur
fungsi pelayanan, pemeriksaan dan pengawasan
organisasi (X1), modernisasi prosedur organisasi
dengan lebih baik sehingga dapat memberikan
(X2), modernisasi strategi organisasi (X3) dan
kenyamanan dan kemudahan terhadap wajib
modernisasi budaya organisasi (X₄). Hal tersebut
pajak
dapat dijelaskan melalui (nilai) Sig sebesar 0,000,
perpajakannya.
dalam
memenuhi
kewajiban
nilai Sig lebih kecil daripada α, yaitu 0,000 (<0,05). Artinya Hо ditolak dan H₁ diterima. Dengan demikian,
menunjukkan
bahwa
3.
Pengaruh variabel modernisasi prosedur organisasi (X₂) terhadap kepatuhan wajib
variabel
kepatuhan wajib pajak (Y) dipengaruhi secara
pajak (Y)
signifikan oleh modernisasi struktur organisasi,
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
modernisasi prosedur organisasi, modernisasi
dapat digambarkan bahwa t hitung variabel
strategi organisasi, dan modernisasi budaya
modernisasi prosedur organisasi (X₂) terhadap
organisasi.
variabel kepatuhan wajib pajak (Y) adalah 2,624,
mempunyai
pengaruh
signifikan
terhadap
yang memiliki arti thitung > ttabel (2,624 > 1,985).
Berdasarkan hasil yang digambarkan dalam penelitian
ini
terdapat
beberapa
penyebab
Dengan demikian Hо ditolak dan H₁ diterima, sehingga
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
tingginya pengaruh keberhasilan perubahan
kepatuhan wajib pajak dipengaruhi secara signifikan
diantaranya yaitu adanya perbaikan struktur
oleh modernisasi prosedur organisasi.
organisasi yang sesuai fungsi pada KPP Pratama
Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya
Batu berupa pembagian dan pengelompokan
oleh Aprilina (2013) terhadap WPOP di Fakutlas
tugas dan tanggung jawab yang sesuai, prosedur
Ekonomi
pelayanan yang lebih sederhana, pemilihan
kepatuhan wajib pajak dipengaruhi secara parsial
strategi organisasi yang sesuai, dan perbaikan
oleh modernisasi prosedur organisasi sebesar
budaya organisasi yang diterapkan oleh petugas
0,112, sedangkan pada penelitian ini kepatuhan
pajak.
wajib pajak dipengaruhi secara parsial oleh
Universitas
Brawijaya
menjelaskan
modernisasi prosedur organisasi sebesar 2,624, 2.
Pengaruh
variabel
modernisasi
struktur
dalam penelitian ini menunjukkan angka yang
organisasi (X1) terhadap kepatuhan wajib
lebih tinggi daripada penelitian sebelumnya,
pajak (Y)
pelaksanaan modernisasi prosedur organisasi di
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
KPP Pratama Batu lebih tinggi karena dipengaruhi
dapat digambarkan bahwa t hitung variabel
oleh
keberhasilan
pelaksanaan
prosedur
modernisasi struktur organisasi (X₁) terhadap
organisasi yang sederhana di KPP Batu sehingga
variabel kepatuhan wajib pajak (Y) adalah 4,208,
mempermudah wajib pajak dalam melaksanakan
yang memiliki arti thitung > ttabel (4,208 > 1,985).
kegiatan perpajakannya.
Dengan demikian Hо ditolak dan H₁ diterima, sehingga kepatuhan
dapat wajib
ditarik pajak
kesimpulan dipengaruhi
bahwa secara
signifikan oleh modernisasi struktur organisasi.
4.
Pengaruh
variabel
modernisasi
strategi
organisasi (X₃) terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 5 No. 1 April 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
5
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa t hitung variabel
dan norma serta kode etik yang sesuai sehingga tidak melakukan hal yang merugikan Negara.
modernisasi strategi organisasi (X₃) terhadap variabel kepatuhan wajib pajak (Y) adalah 2,922,
KESIMPULAN DAN SARAN
yang memiliki arti thitung > ttabel (2,922 > 1,985).
Kesimpulan
Dengan demikian Hо ditolak dan H₁ diterima,
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan
sehingga
dapat
kepatuhan
ditarik
kesimpulan
bahwa
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
pajak
dipengaruhi
secara
1. Kepatuhan wajib pajak dipengaruhi signifikan
wajib
signifikan oleh modernisasi strategi organisasi. Dalam
penelitian
yang
secara simultan oleh modernisasi struktur
dilakukan
organisasi, modernisasi prosedur organisasi,
sebelumnya oleh Aprilina (2013) terhadap WPOP
modernisasi strategi organisasi, dan modernisasi
di Fakutlas Ekonomi Universitas Brawijaya
budaya organisasi.
menjelaskan kepatuhan wajib pajak dipengaruhi
2. Kepatuhan wajib pajak dipengaruhi signifikan
secara parsial oleh modernisasi strategi organisasi
secara parsial oleh modernisasi struktur
sebesar 0,180, sedangkan pada penelitian ini
organisasi, modernisasi prosedur organisasi,
kepatuhan wajib pajak dipengaruhi secara parsial
modernisasi strategi organisasi, dan modernisasi
oleh modernisasi strategi organisasi sebesar 2,922,
budaya organisasi.
dalam penelitian ini menunjukkan angka yang
Saran
lebih
Berdasarkan
dari
pembahasan
dalam
tinggi
daripada
sebelumnya.Pelaksanaan
penelitian
modernisasi
strategi
hasil
analisis
penelitian
maupun
ini,
peneliti
organisasi di KPP Pratama Batu lebih tinggi
mengajukan saran sebagai berikut:
karena tidak lepas dari peran serta petugas pajak
1. Bagi KPP Pratama batu dalam pelaksanaan
dalam memberikan pelayanan yang terbaik, serta
modernisasi struktur organisasi, disarankan
inovasi
melakukan
edukasi
pengarahan
lebih
baru
untuk
meningkatkan
dan
mengembangkan pelayanan pajak. 5.
Pengaruh
variabel
modernisasi
budaya
dan dalam
perpajakan,
pengarahan
dilakukan
dengan
pengarahanmengenai
tersebut
cara
dapat
memberikan
organisasi (X₄) terhadap kepatuhan wajib
pemahaman dan menginformasikan kepada
pajak (Y)
wajib pajak baik secara langsung saat wajib
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
pajak memenuhi kewajiban pajaknya ke KPP
dapat digambarkan bahwa t hitung variabel
Pratama Batu, maupun iklan di media cetak
modernisasi budaya organisasi (X₄) terhadap
tentang fungsi dan tugas KPP Pratama Batu,
variabel kepatuhan wajib pajak (Y) adalah 2,303,
sehingga wajib pajak memiliki pengetahuan
yang memiliki arti thitung > ttabel (2,303 > 1,985). Dengan
dan pemahaman di bidang perpajakan yang
demikian Hо ditolak dan H₁ diterima, sehingga
baik.
dapat ditarik kesimpulan bahwa kepatuhan wajib pajak
dipengaruhi
secara
signifikan
oleh
modernisasi budaya organisasi.
2. KPP Pratama Batu disarankan lebih banyak melakukan edukasi mengenai perpajakan khususnya tentang pendaftaran NPWP secara
Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya
online baik melalui brosur yang menjelaskan
oleh Aprilina (2013) terhadap WPOP di Fakutlas
tentang tata cara pendaftaran NPWP online
Ekonomi Universitas Brawijaya menjelaskan
dengan jelas dan lengkap, maupun sosialisasi
kepatuhan wajib pajak dipengaruhi secara parsial
secara langsung, sehingga wajib pajak yang
oleh modernisasi budaya organisasi sebesar 0,519,
kurang
sedangkan pada penelitian ini kepatuhan wajib
melakukan pendaftaran NPWP secara online.
pajak
dipengaruhi
secara
parsial
oleh
3. Untuk
tidak lebih
merasa
kesulitan
meningkatkan
dalam
kepercayaan
modernisasi budaya organisasi sebesar 2,303,
masyarakat terhadap instansi perpajakan, KPP
dalam penelitian ini menunjukkan angka yang
Pratama Batu disarankan lebih menanamkan
lebih tinggi daripada penelitian sebelumnya.
budaya
Pengaruh pelaksanaan modernuisasi budaya
penerapan kode etik pegawai yang sesuai,
organisasi di KPP Pratama Batu lebih tinggi tidak
menanamkan nilai dan norma, terlebih lagi
lepas dari peran fiskus dalam menanamkan nilai
apabila pelayanannya ramah, sopan dan
yang
baik
dimata
masyarakat,
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 5 No. 1 April 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
6
salam sebagai ucapan selamat datang kepada
Sugiyono, Ibnu. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif
wajib pajak dengan tujuan agar wajib pajak
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
yang datang ke kantor pajak merasa nyaman dan beranggapan bahwa tidak ada sifat kearogansian pada Pegawai Pajak. DAFTAR PUSTAKA Apriliana, Lia, 2013. “Pengaruh Penerapan Sistem Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Universitas Brawijaya, Malang.
Gunadi. 2002. Ketentuan Perhitungan dan Pelunasan Pajak Penghasila. Jakarta : Salemba Empat Kamus
besar bahasa Indonesia http://kbbi.web.id/kinerja diakses pada kamis 16 September 2014.
Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 85/KMK.03/2003 tentang Direktorat Jendral Pajakan membentuk Tim Modernisasi Jangka Menengah untuk melaksanakan dan mewujudkan tujuan modernisasi administrasi perpajakan.
Nasuchaᵃ, Chaizi. 2004.Reformasi Administrasi Publik ; Teori dan Praktek, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Nasuchaᵇ, Chaizi. 2004. Pengaruh Reformasi Administrasi Kepatuhan
Perpajakan Wajib
Keuangan, vol.I
Terhadap
Pajak. No.2
Jurnal
Hal 5-32,
Bandung Nurmantu, Safri. 2009.Pengantar Perpajakan. Jakarta: Kelompok Yayasan Obor. Pandiangan, Liberti. 2008. Pemahaman Praktis Undang
–
Undang
Perpajakan
Indonesia. Jakarta: Erlangga. Rahayu, Sri dan Lingga. 2009. “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak” (Survey Atas Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Bandung “X”)”. Jurnal Akuntansi Vol. No.2 November 2009 ; 119-139 Singarimbun 2006. Metode Penelitian Explanatory Research. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 5 No. 1 April 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
7