PENGARUH PERSEPSI TENTANG KONDISI KEUANGAN WAJIB PAJAK PRIBADI DAN KESADARAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK di KPP PRATAMA PADANG Reni Nastilova1, Dwi Fitri Puspa1, Yunilma1 Akuntansi,Fakultas Ekonomi,Universitas Bung Hatta Email :
[email protected]
Abstrak Taxpayer compliance is one of the important points that should be instilled within themselves every citizen has enough condition to be a taxpayer. Therefore, the purpose of the implementation of this study was to determine the effect of the perception of personal taxpayer's financial condition and awareness of taxpayers on tax compliance in KPP Pratama Padang. The process of data collection used 110 individual taxpayers registered in Padang STO. In this study also used two variables: the dependent variable and the independent variables. Compliance of individual taxpayers is the dependent variable while the perception of the financial condition of the taxpayer's personal and tax awareness is the independent variable. The Solved of the problem using quantitative methods by t-statistik. The analysis model used is multiple regression and t-test statistics. The results of hypothesis testing found that perceptions of personal taxpayer's financial condition and tax awareness significantly influence taxpayer compliance in KPP Pratama Padang. Keywords: Perception About Personal Financial Condition Taxpayers, Tax Awareness and Taxpayer Compliance dimiliki setiap wajib pajak tentu berbeda
PENDAHULUAN 1.1
antara satu dengan yang lain, dan tentunya
Latar Belakang Masalah
masing masing wajib pajak memiliki kadar Kepatuhan
merupakan
masalah
kepatuhan yang berbeda.
utama yang terjadi hampir pada setiap wajib pajak. Masalah kepatuhan wajib pajak tentu menjadi masalah penting yang harus dicermati oleh pemerintah ketika ingin meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak. Menurut Sudibyo (2009) kepatuhan merupakan sikap moral untuk mentaati berbagai prosedur dan aturan tertentu, didalam penelitian ini kepatuhan yang
dimaksudkan
adalah
kepatuhan
dalam bidang perpajakan. Kepatuhan yang
Perilaku
kepatuhan
tentu
berhubungan dengan perilaku individu dalam melaksanakan berbagai kegiatan. Menurut Robbins dan Timothy (2008) perilaku seorang individu terbentuk karena adanya sosialisasi yang dilakukan dari lingkungan keluarga. Mc Graggor (1975) dalam
Gibson
et
al.,
(2010)
mengungkapkan bahwa manusia didalam berprilaku cenderung dipengaruhi oleh motivasi. Dalam berprilaku manusia di 1
ibaratkan kedalam dua kelompok yaitu X
iuran wajib dan berguna bagi peningkatan
dan Y. Manusia dalam kelompok X adalah
kemakmuran
individu yang malas dan tidak suka bekerja
meningkatkan
atau
sebagai
nasional.Menurut Mardiasmo (2006) pajak
cenderung
adalah iuran rakyat kepada kas negara
menciptakan masalah sedangkan didalam
berdasarkan undang undang (yang dapat
kelompok Y manusia di ibaratkan sebagai
dipaksakan) dengan tiada mendapatkan
personal yang rajin, selalu berusaha dan
jasa timbal balik (kontraprestasi) yang
patuh terhadap segala norma dan aturan,
langsung dapat ditunjukan dan digunakan
seperti didalam melakukan pembayaran
untuk membayar pengeluaran umum.
manusia
individu
di
yang
identifikan
malas
dan
pajak.
masyarakat
dan
pertumbuhan
ekonomi
Brothodirjo (2003) memberikan definisi pajak sebagai iuran pada negara
1.2
Perumusan Masalah
(yang dapat dipaksakan) yang terutang
Berdasarkan kepada fenomena dan latar
belakang
masalah,
peneliti
mengajukan sejumlah pertanyaan yang akan
dibahas
didalam
penelitian
ini
sebagai berikut:
wajib
pajak
pribadi
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak
di
KPP
Pratama
Padang ? 2. Apakah
pajak
pajak
di
KPP
Pratama
Padang ? Landasan Teori 2.1
peraturan
dengan
tidak
mendapatkan prestasi kembali, yang dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk pengeluaran
pengeluaranj
umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintah. 2.2
Teori Atribusi Kepatuhan
wajib
pajak
tidak
dipisahkan dari teori atribusi dan teori kesadaran
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
peraturan
membiayai
1. Apakah persepsi tentang kondisi keuangan
oleh wajib pajak membarnya menurut
Pajak Soemasaid (2006) pajak merupakan
iuran wajib yang bersifat memaksa dan diberikan kepada seluruh warga negara yang memenuhi syarat. Pajak merupakan
pembelajaran.
Pada
teori
atribusi
kepatuhan wajib pajak terkait dengan persepsi wajib pajak dalam membuat penilaian
terhadap
Persepsi
seseorang
pajak
itu
untuk
sendiri. membuat
penilaian sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal orang tersebut (Jatmiko,2006). menyatakan
Pada
bahwa
teori
atribusi
individu
individu
mengamati perilaku seseorang. Mereka 2
mencoba untuk menentukan apakah itu
penghasilan
ditimbulkan secara internal atau eksternal.
Pemberitahuan Pajak (SPT) dalam waktu
Perilaku yang disebabkan secara internal
yang telah ditentukan. Hasseldine dalam
adalah perilaku yang terbentuk karena
Nasucha
adanya kendali langsung individu, seperti
kepatuhan pajak adalah melaporkan semua
adanya pengetahuan, usaha, sedangkan
harta kekayaan wajib pajak yang tercatat
perilaku yang terbentuk secara eksternal
pada
adalah perilaku yang muncul karena
pengembalian
adanya sejumlah faktor pendorong yang
jawaban pajak yang akurat sesuai dengan
berasal dari luar diri individu misalnya
kode
faktor
penetapan
keberuntungan,
dan
fakor
atau
memasukkan
(2004)
waktu
menyatakan
yang
laporan
pemasukkan, keputusan
peraturan
dan
pengadilan
pada
2.3
2.5
yang
yang
individu,
dijalankan
untuk
oleh
dan
pertanggung
waktu dilakukan pencatatan.
Perilaku menunjukan tingkah laku
bahwa
ditentukan
lingkungan (Robbins dan Timothy 2008). Kepatuhan Pajak
Surat
Kesadaran Pajak Persepsi seseorang untuk membuat
seorang
penilaian sangat dipengaruhi oleh kondisi
sebuah
internal dan eksternal orang tersebut
melaksanakan
kegiatan. Menurut Robbins dan Timothy
(Jatmiko,2006).
(2008) mengungkapkan bahwa perilaku
menyatakan
menunjukan
yang
mengamati perilaku seseorang. Mereka
masing
mencoba untuk menentukan apakah itu
individu dalam berbagai kegiatan. Perilaku
ditimbulkan secara internal atau eksternal.
yang dimiliki individu tentu terbentuk dari
Perilaku yang disebabkan secara internal
sebuah proses seperti adanya pengamatan,
adalah perilaku yang terbentuk karena
pencarian referensi dan hingga adanya
adanya kendali langsung individu, seperti
proses pendidikan.
adanya
terlihat
rangkaian
didalam
diri
perilaku masing
Pada
bahwa
pengetahua,
teori
atribusi
individu
individu
usaha,
sedangkan
perilaku yang terbentuk secara eksternal 2.4
Kepatuhan Wajib Pajak Kepatuhan
International
Taxes
pajak
adalah perilaku yang muncul karena menurut
Glossary
dalam
Nasucha (2004) adalah tingkatan yang menunjukkan
wajib
pajak
patuh/tidak
adanya sejumlah faktor pendorong yang berasal dari luar diri individu misalnya faktor
keberuntungan,
dan
fakor
lingkungan (Robbins dan Timothy 2008).
patuh terhadap aturan pajak di negaranya. Sebagai contoh dalam pernyataan besarnya 3
2.6.2 2.6
Pengembangan Hipotesis
2.6.1
Pengaruh Persepsi Kondisi Keuangan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi
Hasil
penelitian
penelitian
Agustiantono (2010) menemukan bahwa persepsi tentang kondisi keuangan pribadi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Rosline (2012) yang menemukan persepsi kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi, hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa jika kondisi keuangan
wajib
pajak
berada
dalam
keadaan baik tentu tingkat kepatuhan wajib pajak untuk segera membayar pajak tepat waktu
akan
ketersediaan
semakin dana
meningkat,
yang
diakibatkan
membaiknya kondisi keuangan semakin mendorong
meningkatnya
dalam membayar wajib
kepatuhan pajak.
Hasil
penelitian Mutikasari (2007) menemukan bahwa
persepsi
kondisi
keuangan
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan uraian ringkas hasil
penelitian
terdahulu
peneliti
mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan didalam penelitian ini yaitu: H1
Persepsi kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi di KPP Pratama Padang
Pengaruh Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pajak Pribadi Hasil
penelitian
Pajak Wajib
Dewinta
dan
Syafruddin (2012) menemukan bahwa kesadaran
wajib
pajak
berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, Muliari dan Setiawan (2010) menemukan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, temuan
tersebut
menunjukan
bahwa
semakin tinggi kesadaran wajib pajak tentu akan meningkatk kepatuhan wajib pajak. Kesadaraan moral menunjukan sikap untuk sukarela melakukan pembayaran pajak, semakin tinggi kesadaran moral tentu meningkatkan nilai kepatuhan wajib pajak dalam diri wajib pajak pribadi. Hasil yang sama juga diperoleh didalam Mangoting bahwa
penelitian (2013) kesadaran
Jotopurnomo yang
dan
menemukan
wajib
pribadi
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. Berdasarkan beberapa uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H2
Kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi di KPP Pratama Padang
4
sampel yaitu 375 orang telah berada diantara 30 – 500 orang, sehingga sampel dianggap mewakili. Untuk mendapatkan
Metode Penelitian 3.1
sampel yang tepat dan akurat maka
Populasi dan Sampel
digunakan metode convenience sampling. Populasi
merupakan
kesatuan
atribut yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Pada penelitian ini yang menjadi populasi seluruh wajib pajak pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang.
Setelah
dilakukan
survey
langsung pada KPP Pratama Padang teridentifikasi jumlah wajib pajak orang pribadi yang aktif hingga 2013 berjumlah
Menurut
Sekaran
(2006)
convenience
sampling merupakan metode pengambilan sampel
yang bersifat accidental atau
dilakukan dimanapun dari mengambil sampel yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang
paling
mudah
dijangkau
atau
didapatkan,misalnya yang terdekat tempat peneliti berdomisili.
210.552 orang Untuk lingkup
mempersempit
pembahasan
maka
pengambilan sampel. Menurut
ruang
3.2
dilakukan
Definisi Operasional Pengukuran Variabel
Pada
Sekaran
penelitian
ini
peneliti
(2006) sampel merupakan bagian dari
mengelompokan
populasi yang dianggap mewakili. Pada
penelitian pada dua kategori utama yaitu:
penelitian ini yang menjadi sampel adalah beberapa orang wajib pajak pribadi yang
3.3.1
sejumlah
dan
variabel
Variabel Dependen
terdaftar didalam ruang lingkup KPP
Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi
Pratama Padang.
Menurut
Jika
kita
mengamati
Priantara
(2011)
jumlah
kepatuhan wajib pajak pribadi merupakan
populasi dari wajib pajak yaitu berjumlah
pola perilaku yang berhubungan dengan
210.552 orang, Pada penelitian ini jumlah
ketaatan
sampel yang digunakan lebih kurang 375
melakukan pembayaran pajak tepat pada
orang, alasanya menurut Recue (1975)
waktunya. Untuk mengukur kepatuhan
dalam Sekaran (2011) untuk penelitian
wajib pajak pribadi maka digunakan
parametrik dengan menggunakan model
kuesioner berskala Liker 5 tingkat, dengan
regresi bergada sampel yang baik untuk
pilihan jawaban sebagai berikut yaitu
digunakan berjumlah 30 – 500. Jadi ukuran
Sangat Sering (SS) = 5, Sering (S) = 4,
seorang
individu
untuk
5
Kadang-kadang (KK)= 3, Pernah (P) =2
kewajiban pajak yang mereka miliki.
dan Tidak Pernah (TP) = 1. Untuk
Untuk mengukur kesadaran perpajakan
mengukur variabel kepatuhan wajib pajak
maka digunakan kuesioner berskala Liker
digunakan sebanyak 8 item pertanyaan,
5 tingkat, dengan pilihan jawaban sebagai
yang bersumber dari Dini dan Bakrin
berikut yaitu Sangat Setuju (SS) = 5,
(2006).
Setuju (S) = 4, Netral (N)= 3, Tidak Setuju (TS) =2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) =
3.3.2 Variabel Independen 1.
1. Untuk mengukur kesadaran wajib pajak maka digunakan 19 item pertanyaan, yang
Persepsi Tentang Kondisi Keuangan
bersumber dari Dini dan Bakrin (2006).
Menurut Priantara (2011) persepsi tentang
kondisi
keuangan
merupakan
3.4
Secara umum tahapan pengolahan
pandangan atau penilaian yang muncul dari dalam diri individu tentang kondisi keuangan pribadi yang dimiliki. Untuk mengukur keuangan
persepsi maka
tentang
digunakan
kondisi
jawaban sebagai berikut yaitu Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral (N)= 3, Tidak Setuju (TS) =2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Jumlah item pertanyaan
yang
digunakan
mengukur
persepsi
tentang
keuangan
adalah
sebanyak
data
untuk kondisi 2
item
pertanyaan, yang bersumber dari Bradley
yang
dilakukan
didalam
model
penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.4.1
kuesioner
berskala Liker 5 tingkat, dengan pilihan
Metode Analisis Data
Pengujian Instrumen Penelitian Sebelum
dilakukan
tahapan
pengujian
hipotesis
terlebih
dilakukan
pengujian
instrument
dahulu data,
pengujian instrument dilakukan melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Untuk mengetahui ketepatan dan kehandalan pemilihan
item
pertanyaan
mendukung
variabel
penelitian
yang maka
digunakan tahapan pengujian instrument data yaitu:
(1994). 3.4.2 2.
Kesadaran Pajak Menurut
Priantara
Uji Validitas Menurut
Ghozali
(2011)
(2011)
mengungkapkan bahwa pengujian validitas
mendefinisikan kesadaran pajak sebagai
dilakukan untuk mengujji kebenaran dari
perilaku yang menunjukan keinginan yang
apa yang sebenarnya diukur di dalam
muncul secara sukarela untuk memenuhi
penelitian ini pengujian validitas dilakukan 6
dengan menggunakan model Varimax. Menurut
Ghozali
(2011)
pengujian
validitas dengan model varimax dilakukan
3.5
Uji Asumsi Klasik
dengan dua tahap. Pada tahap pertama
Sebelum
dilakukan
tahapan
dilakukan pencarian nilai Keiser Meyer
pengujian
hipotesis
terlebih
dahulu
Oilkin (KMO). Nilai KMO yang dihasilkan
dilakukan
pengujian
asumsi
klasik,
dalam pengujian harus berada diatas atau
tahapan pengujian yang dilakukan adalah
sama dengan 0,50. Tahapan kedua adalah
sebagai berikut:
melakukan indentifikasi item pertanyaan yang valid pada model rotasi matrix.
1. Uji Normalitas Menurut
Validnya masing-masing item pertanyaan ditentukan dari factor loading diatas atau sama dengan 0,40. Setelah seluruh item pertanyaan dinyatakan valid maka tahapan pengolahan data dapat segera dilakukan.
Ghozali
penyebaran
normal atau tidak, Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS
yang
diuji
dengan
pengujian
statistik parametrik dapat dilakukan dan
menunjukkan
sejauhmana
berbeda,
jika
dilakukan
yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang valid pengujian
reliabilitas
dilakukan
dengan menggunakan rumus alpha atau Cronbach’s
berdistribusi
bahwa
pengulangan pengukuran terhadap subjek
saja
apakah
Smirnov Test. Jika data normal maka uji
pengukuran itu dapat memberikan hasil relatif
data
(2011)
mengungkapkan
yang
uji
menggunakan uji One Sample Kolmogorov
3.4.3 Uji Reliabilitas
reliabilitas
(2011)
normalitas digunakan untuk melihat pola
program
Menurut
Ghozali
Alpha.
Suatu
instrumen
dikatakan releabel jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60. Setelah seluruh variabel dinyatakan handal maka tahapan pengolahan data dapat segera dilakukan.
sebaliknya. 2. Pengujian Multikolinearitas Menurut Ghozali (2011) pengujian multikolinearitas mengetahui
dilakukan
hubungan
untuk
antar
variabel
independen. Jika terjadi hubungan yang kuat menandakan vaiabel independen akan dibentuk regresi Pada
kedalam
sebuah
persamaan
terjadi gejala multikolinearitas. penelitian
ini
gejala
multikol
dilakukan dengan menguji tolerance dan variance
influence
factor.
Jika
nilai
tolerance yang dihasikkan berada diatas 0,10 dan VIF < 10 menandakan bahwa 7
tidak terjadi gejala multikolinearitas oleh
t
sebab itu tahapan pengolahan data lebih
b Sb
Dimana :
lanjut dapat segera dilakukan. 3.6
=
Pengujian Hipotesis Setelah seluruh variabel penelitian
t b Sb
= Parameter t yang dicari = Koefisien regresi setiap x = Standar deviasi masing masing koefisien regresi
terbebas dari masing-masing pengujian ANALISIS DAN PEMBAHASAN
asumsi klasik maka tahapan pengujian statistik yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Untuk
dan
pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependen digunakan
uji
regresi
linear
berganda, Ghozali (2011) secara umum persamaan regresi berganda yang dapat dibentuk terlihat dibawah ini: Y = a + β1X1 + β2X2+ e Keterangan : Y = Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi X1 = Persepsi Tentang Kondisi Keuangan
= Kesadaran Perpajakan = Konstanta = Koefisien regresi = Erorr term
2. Uji t-statistik Untuk
membuktikan
kebenaran
hipotesis yang bertujuan membuktikan secara
empiris
pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependen secara individual. Secara umum Ghozali (2011:256)
merumuskan
hasil
pengujian
statistik yang telah dilakukan diperoleh
mengetahui
mengenalisis
X2 a β1 – βn e
Demografis Responden Berdasarkan
1. Model Regresi Berganda
maka
4.2
pengujian
t-
demografis dari masing-masing responden yang berpartisipasi didalam penelitian ini seperti terlihat pada tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.2 Demografis Responden Demografis
Jumlah Percent
Gender Laki – Laki Perempuan
49 61
44.55 55.45
Usia 23 – 25 Tahun 26 – 30 Tahun 31 – 35 Tahun 36 – 40 Tahun > 45 Tahun
36 24 22 17 11
32.73 21.82 20.00 15.45 10.00
Pendidikan D3 / Sederajat S1 / S2
45 57 8
40.91 51.82 7.27
Pekerjaan PNS / BUMN Wiraswasta Lain Lain Total
71 37 2 110
64.55 33.64 1.82 100
statistik sebagai berikut : 8
Pada tabel 4.2 terlihat bahwa
mengukur
variabel
penelitian.
Secara
sebagian besar wajib pajak orang pribadi
umum pengujian instrumen data yang
yang berpartisipasi sebagai responden
digunakan terlihat pada sub bab dibawah
bergender perempuan yaitu berjumlah 61
ini:
orang,
sedangkan
49
orang
lainnya
bergender laki laki. Jika diamati dari
4.3.1
.
tingkatan usia responden terbanyak yang ikut serta didalam penelitian ini memiliki tingkatan usia antara 23 – 25 tahun yaitu berjumlah 36 orang, didalam klasifikasi responden juga terlihat wajib pajak orang
tingkatan pendidikan 57 orang responden memiliki tingkatan pendidikan setingkat
Berdasarkan
hasil
pengujian
validitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian
pribadi yang memiliki tingkatan usia diatas 45 orang yaitu 11 orang, jika diamati dari
Pengujian Validitas
Variabel
KMO
Kepatuhan WP Persepsi WP Kesadaran WP
0,606 0,500 0,898
Factor Loading 0,619 – 0,754 0,839 – 0,839 0,431 – 0,822
survey
Pada tabel 4.3 terlihat bahwa
teridentifikasi 8 orang responden memiliki
variabel kepatuhan wajib pajak orang
tingkatan
pasca
pribadi diperoleh nilai KMO sebesar 0,606
sarjana, sedangkan jika dilihat dari aktifitas
hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
atau pekerjaan, yang ditekuni wajib pajak
nilai KMO yang dihasilkan besar 0,50
orang pribadi yang menjadi responden
sedangkan
adalah
terendah hingga tertinggi berada diantara
S1
atau
sarjana,
didalam
pendidikan
sebagai
setingkat
pegawai
negeri
sipil
–
nilai
loading
0,619
yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah
pertanyaan telah memiliki factor loading
37 orang responden.
diatas atau sama dengan 0,40 oleh sebab
4.3
seluruh
Masing-masing
dari
berjumlah 71 orang sedangkan responden
itu
0,754.
factor
item
pertanyaan
item
yang
Pengujian Instrumen Data
digunakan untuk mengukur kepatuhan
Sebelum
dilakukan
pengujian
wajib pajak orang pribadi valid, sehingga
dahulu
dilakukan
seluruh item pertanyaan yang valid dapat
data.
Pengujian
terus
hipotesis
terlebih
pengujian
instrumen
tersebut
bertujuan
untuk
mengetahui
digunakan
kedalam
tahapan
pengolahan data lebih lanjut.
ketepatan kehandalan dari masing-masing
Pada model penelitian ini variabel
item pertanyaan yang digunakan untuk
kedua yang digunakan adalah persepsi 9
wajib pajak orang pribadi. Hasil pengujian
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian
validitas diperoleh nilai KMO sebesar
Variabel
0,500 nilai KMO yang diperoleh besar dari
Kepatuhan WP Persepsi WP Kesadaran WP
0,50. Didalam identifikasi nilai factor
Cronbach Alpha 0,741 0,576 0,869
Cut Off 0,50 0,50 0,50
loading terendah hingga tertinggi yang Pada tabel 4.4 terlihat bahwa
diperoleh berada diantara 0,839 – 0,839 masing-masing
factor
loading
yang
dihasilkan berada diatas 0.40 oleh sebab itu seluruh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera
digunakan meliputi keputusan wajib pajak orang pribadi, persepsi wajib pajak orang pribadi dan kesadaran wajib pajak orang pribadi telah memiliki nilai Cronbach Alpha diatas atau sama dengan 0,50
dilaksanakan. Didalam
model
penelitian
ini
variabel ketiga yang digunakan adalah kesadaran
masing-masing variabel penelitian yang
wajip
pajak
pribadi
hasil
pengujian validitas diperoleh nilai KMO sebesar 0,898 nilai KMO yang diperoleh berada diatas 0,50, hasil identifikasi factor
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
masing-masing
item
pertanyaan
yang
digunakan
didalam
penelitian ini telah memiliki kehandalan yang tinggi sehingga dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan lebih lanjut. 4.4
loading diperoleh nilai terendah hingga tertinggi berada diantara 0,431 – 0,822
yang
Pengujian Asumsi Klasik Secara umum tahapan pengujian
asumsi klasik yang digunakan terlihat pada sub bab dibawah ini:
dihasilkan berada diatas 0,40 oleh sebab itu seluruh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan
4.4.1
Pengujian Normalitas Berdasarkan
hasil
pengujian
pengolahan data lebih lanjut dapat segera
normalitas terlihat bahwa masing-masing
dilaksanakan.
variabel penelitian yang digunakan terdiri kepatuhan wajib pajak orang pribadi,
4.3.2 Pengujian Reliabilittas Berdasarkan
persepsi wajib pajak orang pribadi dan
hasil
penguijan
kesadran wajib pajak orang pribadi telah
dilakukan
diperoleh
memiliki nilai asymp sig (2-tailed) diatas
ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.4
atau sama dengan 0,05 sehingga dapat
dibawah ini:
disimpulkan
reliabilitas
yang
Tabel 4.4
bahwa
masing-
masing
variabel independen yang digunakan telah 10
berdistribusi normal, sehingga tahapan
digunakan didalam model penelitian saat
pengolahan data lebih lanjut dapat segera
ini.
dilaksanakan. 4.5.2
Berdasarkan hasil pengujian F-
4.4.2 Pengujian Multikolinearitas Sesuai
dengan
hasil
pengujian
multikolnearitas terlhat bahwa masingmasing
variabel
independen
yang
digunakan telah memiliki nilai tolerance diatas 0,10 sedangkan nilai Variance Influence Factor (VIF) berada dibawah 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
independen
terbebas
dari
yang
gejala
Pengujian F-statistik
digunakan
multikolinaritas
sehingga tahapan pengolahan data lebih
statistik diperoleh nilai signifikan yang dihasilkan adalah sebesar 0,067. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
sebesar
diperoleh
menunjukan
Hasil
yang
bahwa
nilai
signifikan sebesar 0,067 < alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa persepsi wajib pajak pribadi dan kesadaran wajib pajak pribadi secara bersama-sama
lanjut dapat segera dilaksanakan.
0,10.
berpengaruh
signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang 4.5
Pengujian Statistik
pribadi yang terdaftar di KPP Pratama
Setelah seluruh variabel penelitian
Padang.
yang digunakan didalam model penelitian ini terbebas dari asumsi klasik. Secara umum tahapan pengujian statistik yang
4.6
Pengujian Hipotesis Untuk mendapatkan bukti empiris
pengaruh variabel independen terhadap
dilakukan adalah sebagai berikut:
variabel dependen secara individual maka 4.5.1 Analisis Koefisien Determinasi Berdasarkan
hasil
dilakukan
pengujian
t-statistik.
pengujian
Berdasarkan hasil pengujian yang telah
koefisien determinasi terlihat bahwa pada
dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat
nilai variabel persepsi wajib pajak pribadi
pada tabel 4.10 dibawah ini:
dan kesadaran wajib pajak pribadi mampu memberikan
kontribusi
dalam
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang
pribadi
sedangkan
yaitu
sisanya
sebesar sebesar
3,30% 96,70%
Tabel 4.10 Hasil Penguijan Hipotesis Koefisien Variabel Regresi (Constanta) X1 X2
14.395 0,138 0,052
Sig 0,470 0,065
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak 11
Pada tabel 4.9 terlihat masing-
tidak berpengaruh signifikan terhadap
masing variabel penelitian yang digunakan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
telah memiliki koefisien regresi yang dapat
Temuan yang diperoleh konsisten dengan
dibuat kedalam sebuah model regresi
penelitian
berganda seperti terlihat dibawah ini:
bahwa persepsi wajib pajak orang priibadi
Y = 14,395 + 0,139x1 + 0,052x2
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
Secara pembahasan hipotesis
umum terhadap
yang
analisis hasil
telah
menemukan
wajib pajak orang pribadi. Hasil yang sama
pengujian
juga diperoleh oleh Mustikasari (2007)
dengan
menemukan bahwa persepsi wajib pajak
SPSS
orang pribadi berpengaruh positif yang
program
terlihat pada sub bab dibawah ini yaitu:
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang
4.6.1
(2013)
dan
diolah
menggunakan bantuan
Pratiwi
pribadi.
Agustiantono
(2010)
Pengaruh Persepsi Wajib Orang Pajak Pribadi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi
menemukan
Berdasarkan
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
hipotesis
pertama
hasil
pengujian
ditemukan
bahwa
bahwa
persepsi
tentang
kondisi keuangan pribadi berpengaruh
pribadi. Dewinta dan Syafruddin (2012)
variabel persepsi wajib pajak orang pribadi
menemukan
memiliki nilai koefisien regresi bertanda
keuangan berpengaruh positif terhadap
positif sebesar 0,139, sedangkan nilai
kepatuhan wajib pajak pribadi.
signifikan
yang
dihasilkan
dalam
pengujian adalah sebesar 0,470. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
sebesar
0,10.
diperoleh
menunjukan
bahwa
persepsi
kondisi
4.6.2 Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi
Hasil
yang
bahwa
nilai
hipotesis kedua dengan menggunakan
signifikan sebesar 0,470 > alpha 0,10 maka
variabel kesadaran wajib pajak orang
keputusannya adalah Ho diterima dan H1
pribadi diperoleh nilai koefisien regresi
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
bertanda positif sebesar 0,052 sedangkan
persepsi wajib pajak orang pribadi tidak
nilai t-signifikan hasil pengujian statistik
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
adalah
wajib pajak orang pribadi.
pengolahan
Berdasarkan
sebesar
hasil
0,065.
data
pengujian
Pada
tahapan
digunakan
tingkat
Hasil yang diperoleh pada tahapan
kesalahan
sebesar
pengujian hipotesis pertama menunjukan
diperoleh
menunjukan
bahwa persepsi wajib pajak orang pribadi
signifikan sebesar 0,065 < alpha 0,10 maka
0,10.
Hasil
yang
bahwa
nilai 12
keputusannya adalah Ho ditolak dan H2
orang pribadi yang terdaftar di
diterima
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa kesadaran wajib pajak orang pribadi
Padang.
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
2. Kesadaran
wajib pajak orang pribadi. Hasil tahapan
yang
pajak
orang
pribadi berpengaruh positif yang
diperoleh
pengujian
wajib
didalam
terhadap
kepatuhan
kedua
wajib pajak orang pribadi yang
menunjukan bahwa kesadaran wajib pajak
terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
orang
Pratama Padang.
pribadi
hipotess
signifikan
berpengaruh
signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Temuan yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis
dan
Implikasi Berdasarkan
konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewinta
5.2
Syafruddin
(2012)
menemukan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Jotopurnomo dan Mangoting (2013) yang menemukan bahwa kesadaran wajib
pribadi
berpengaruh
signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi. PENUTUP 5.1
telah dilakukan dapat diajukan beberapa implikasi penting yaitu sebagai berikut: 5.2.1
Berdasarkan
analisis
dan
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yaitu:
berpengaruh
yang
diperoleh
dalam
penelitian ini dapat memberikan manfaat pada
pengembangan
terutama
mengenai
teori
perpajakan
persepsi
kondisi
keuangan wajib pajak orang pribadi, kesadaran pajak, dan kepatuhan wajib pajak. Keterbatasan Saran
Penelitian
dan
Secara umum keterbatasan dan saran yang diajukan yaitu: 1. Hasil
penelitian
yang
bertolak
belakang dengan hipotesis yaitu
1. Persepsi wajib pajak orang pribadi tidak
Implikasi teoritis Hasil
5.3
Kesimpulan
dan
pembahsan hasil pengujian hipotesis yang
wajib pajak, Muliari dan Setiawan (2010) menemukan bahwa kesadaran wajib pajak
analisis
signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak
pada pembuktian hipotesis kedua, keadaan tersebut terjadi karena wilayah observasi yang kurang 13
luas, oleh sebab itu peneliti dimasa
sangat penting untuk meningkatkan
mendatang harus mencoba meneliti
kualitas hasil penelitian yang akan
tidak hanya pada wajib pajak yang
diperoleh dimasa mendatang.
terdaftar di kantor pelayanan pajak Pratama saja, akan tetapi harus mencari pembanding wajib pajak yang
menggunakan
kantor
palayanan pajak lainnya. 2. Pada
saat
pengujian
ditemukan
validitas
beberapa
item
pertanyaan yang tidak valid, hal tersebut
tentu
dengan
dapat
mencoba
diperbaiki
seperti
menggunakan
correlation product moment, dan corrected item total correlation, saran tersebut tentu sangat penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian dimasa mendatang. 3. Masih variabel
terdapatnya yang
sejumlah
mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak yang tidak digunakan
didalam
model
penelitian ini. Oleh sebab itu bagi peneliti
dimasa
Agustiantono Dwi dan Prastiwi Andri 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi : Aplikasi TPB (Studi Empiris WPOP di Kabupaten Pati) Brotodirjo R Santoso. 2003. Pengantar Ilmu Hukum Pajak Edisi Lima. PT Eresco, Bandung.
melakukan
pengujian validitas dengan metode lain,
DAFTAR PUSTAKA
mendatang
disarankan untuk menambahkan minimal beberapa variabel baru yang belum digunakan seperti sikap wajib pajak orang pribadi dan pengetahuan wajib pajak dibidang perpajakan, saran tersebut tentu
Dewinta Rinta Mulia dan Syafruddin Muchamad. 2012.Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi: Aplikasi TPB (Studi Empiris WPOP di Kabupaten Pati). Jurnal Akuntansi Perbajakan Volume 3 Nomor 1. Universitas Dipenegoro, Semarang. Ghozali, Imam. 2011. Dasar Dasar Ekonometrika dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Dipengoro, Semarang. Gibson L James, Ivencevich M John dan James H Donnelly dan Robert Konopaske. 2010. Organizations Behavior, Structure, Processes. McGrawHill, Irwin.. Jotopurnomo Cindy dan Mangoting Yenni. 2013. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Berada Tehradap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Surabaya. Tax Accounting Review Vol 1 No 1 2013. 14
Jatmico Julianan. 2006. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi Pada KPP Pratama Cabang Semarang. Jurnal Akuntansi Volume 4 Nomor 2. Universitas Negeri Solo. Mardiasmo. 2006. Surabaya.
Perpajakan.
Andi,
Mustikasari Elia. 2007. Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makasar 26 – 28 Juli 2007. Muliari Ni Ketut dan Putu Ery Setiawan. 2010. Pengaruh Persepsi, Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Jurnal Akuntansi Perpajakan Nomor 1 Volume 7 Tahun 2010. Nasucha Khairil. 2004. Perpajakan. Gramedia Jakarta.
Perilaku Pustaka,
Priantara Diaz dan Supriyadi Bambang. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengusaha Kecil dan Makro Mendaftar Menjadi Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 13 Nomor 2. November 2011.
Teori dan Praktik. Gravindo, Jakarta.
PT
Raja
Robbins Steven P dan Timothy. 2008. Organizational Behavior. Edisi 5. Salemba Empat, Jakarta. Roseline Riessa dan Rusydi, Khoiru M. 2012. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Mengukuhkan Diri Sebagai Pengusaha Kena Pajak. Jurnal Akuntansi Nomor 3 Volume 5. Univeristas Brawijaya, Malang. Sekaran Uma. 2006. Metologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta. Soemarsaid. 2006. Peran Pajak Bagi Negara. Bintang Obor Percetakan, Jakarta. Sudibyo. 2009. Pajak (Teori dan Aplikasi). Salemba Empat, Jakarta. Supriyati dan Nur Hidayari. 2008. Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi Vol 7 No 1 Mei 2008. Witino. 2010. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Volume 6 Nomor 1. Universitas Dipenegoro, Semarang.
Priantara Diaz. 2012. Perpajakan Indonesia Edisi 2 Pembahasan Lengkap dan Terkini Disertai CD Pratikum. Mitra Wacana Media. Jakarta. Rivai Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari 15