PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (Materi Akhlak Terpuji) TERHADAP PERILAKU FILANTROPI SISWA KELAS X DI MA FUTUHIYYAH KUDU SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh: DZAN NURAIN (073111054)
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Dzan Nurain
NIM
: 073111054
Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang,15 Nopember 2011 yang menyatakan,
Dzan Nurain NIM: 073111054
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH
ABSTRAK
Judul
: Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak (Materi Akhlak Terpuji) Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Di Ma Futuhiyyah Kudu Penulis : Dzan Nurain NIM : 073111054 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak (Materi Akhlak Terpuji) Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Di MA Futuhiyyah Kudu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dengan mengambil seluruh populasi yang terdiri dari dua kelas. Jadi, Subyek penelitian ini sebanyak 90 siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan instrumen tes untuk mencari data tentang Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak (Materi Akhlak Terpuji). Sedangkan untuk mencari data tentang perilaku filantropi menggunakan instrumen angket. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis satu prediktor. Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah. Diketahui rata-rata pemahaman sebesar 33,769. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 32 - 37. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 79,859. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 77 – 84. sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama., diketahui rata-rata pemahaman sebesar 34,583. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 33 - 37. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 83,583. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 81 – 87. Dalam uji Freg diketahui, bahwa nilainya sebesar 23,3158, kemudian hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel Ft 0,05(1:76) = 3,98 dan Ft 0,01(1:76) = 7,01. Dengan demikian, Freg = 23,3158> Ft 0,05(1:76) = 3,98 dan Freg = 23,3158> Ft 0,01(1:76) = 7,01, berarti signifikan. Dengan garis regresi Y= 0,635 X + 58,416 Berdasarkan hasil analisis data keseluruhan diketahui bahwa variabel X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji) termasuk dalam katagori “cukup” terlihat dari nilai mean pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji adalah 33,8778 Sesuai dengan tabel 3 , tes tersebut berada dalam interval 32 – 37. Perilaku Filantropi siswa (variabel Y) juga termasuk dalam katagori ”sedang” Hal ini terlihat dari rata-rata perilaku filantropi siswa adalah 80,3556. Sesuai dengan tabel 3, angket tersebut berada dalam interval 80-87. Berdasarkan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel, yaitu pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dapat diketahui ada pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. Dari analisis uji regresi diketahui bahwa Freg adalah 22,7358 kemudian hasil ini dikonsultasikan dengan nilai pada tabel (Ftabel), baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% dengan ketentuan, Freg> Ftabel, maka signifikan. Dari hasil pengujian hipotesis, diperoleh : Freg = 22,7358 > Ft0,05(90) = 3,96 dan Freg = 22,7358 >Ft0,01(45) = 6,96 Dengan demikian Freg lebih besar dari Ftabel, ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji (X) terhadap perilaku filantropi (Y) siswa di MA Futuhiyyah Kudu. Artinya semakin baik variabel X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji), maka semakin baik Perilaku Filantropi siswa (variabel Y). Sebaliknya semakin buruk variabel X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji), maka semakin buruk Perilaku Filantropi siswa (variabel Y). Hal ini ditunjukkan dari persamaan garis regresi Ŷ = 0,596 X + 60,157.
TRANSLITERASI ARAB LATIN
Huruf
Huruf
Cara
Huruf
Huruf
Cara
Hijaiyyah
Latin
Membacanya
Hijaiyyah
Latin
Membacanya
1
ا
A
Alif
16
ط
Th
Tha‟
2
ب
B
Ba‟
17
ظ
Dh
Zha‟
3
ت
T
Ta‟
18
ع
„A
;Ain
4
ث
Ts
Tsa‟
19
غ
Gh
Ghain
5
ج
J
Jim
20
ف
F
Fa‟
6
ح
H
Ha
21
ق
Q
Qaf
7
خ
Kh
Kha‟
22
ك
K
Kaf
8
د
D
Dal
23
ل
L
Lam
9
ذ
Dz
Dzal
24
م
M
Mim
10
ر
R
Ra‟
25
ن
N
Nun
11
ز
Z
Za‟
26
و
W
Waw
12
س
S
Sin
27
ه
H
Ha‟
13
ش
Sy
Syin
28
ال
La
Lam alif
14
ص
Sh
Shad
29
ء
A
Hamzah
15
ض
Dl
Dhad
30
ي
Y
Ya‟
No
No
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الر حمن الر حيم Asslamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil ’aalamiin, berkat usaha keras yang tidak terlepas dari rahmat, taufiq, hidayah dan inayah Allah SWT, penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak (Materi Akhlak Terpuji) Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Di MA Futuhiyyah Kudu. Satu kebahagiaan tersendiri penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini, meskipun sesungguhnya masih banyak dijumpai kekurangan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepangkuan beliau junjungan Nabi Agung Muhammad SAW. yang telah membawa umat Islam ke arah perbaikan, peradaban, dan kemajuan sehingga kita dapat hidup dalam konteks beradab dan modern. Rasa syukur tidak ada hentinya penulis tujukan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam. Meskipun banyak cobaan dan rintangan yang dihadapi, namun semua itu berkat dukungan dari pihak-pihak yang selalu memberikan semangat hingga penulisan skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Dr. Suja‟i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2. Nasirudin,M.Ag. selaku dosen pembimbing I, dan Dra. Ani Hidayati, M.Pd. selaku dosen pembimbing II, yang tak kenal lelah membimbing dan mengarahkan penulis selama penulisan skripsi. 3. Segenap civitas akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah membuka cakrawala pemikiran lebih giat menggali dan mengembangkan keilmuan Islam bagi penulis
4. Kepala Madrasah Aliyah Futuhiyyah Kudu yang telah berpartisipasi aktif dalam membantu penulis selama mengumpulkan data di Madrasah Aliyah Futuhiyyah Kudu. 5. Bapak dan Ibunda tercinta yang senantiasa berusaha dengan keras, mendo‟akan setiap langkah yang penulis tempuh, serta menjadi inspirasi bagi penulis untuk melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimal. semoga Allah Ta‟ala senantiasa ridho dan inayah, kebahagiaan serta memberikan kesehatan kepada beliau. 6. Sahabat- sahabat PAI B yang selalu berjuang bersama, yang penulis anggap sebagai keluarga, meskipun tidak ada ikatan darah yang mengalir. Serta temanteman yang menyertai perjuangan di IAIN WALISONGO ini baik jurusan PAI, PBA, PGMI, TBI, Tadris-tadris lain dan teman-teman fakultas selain Tarbiyah. Tidak
terlupakan
bagi
“sesuatu”
yang
meramaikan
kesepian,
yang
membahagiakan kesusahan, serta mengindahkan kehampaan, penulis sampaikan ucapan termanis kepada “sesuatu”. Ridho Allah semoga tercurahkan atas semua dukungan dan bantuan semua pihak menjadi amal shalih dan mendapatkan balasan dari Allah Ta‟ala. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin…
Semarang,15 Nopember 2011 Penulis,
Dzan Nurain 073111054
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ...... ii PENGESAHAN .................................................................................................... iii NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................ v TRANSLITERASI ................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI ......................................................................................................... x BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5 C. Manfaat Penelitian …………....................................................... 5
BAB II
: PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI DAN PERILAKU FILANTROPI A. Kajian Penelitian yang relevan..................................................... 6 B. Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak 1. Pengertian Pemahaman…..…………………………………... 7 2. Pengertian Aqidah Akhlak.……..……………………………. 8 C. Materi Akhlak Terpuji 1. Husnu-zhan…………………………………………………. 13 2. Tawaduk…………………………………………………….. 15 3. Tasamuh…………………………………………………….. 16 4. Ta‟awun…………………………………………………….. 17 D. Perilaku Filantropi 1. Pengertian Perilaku Filantropi……………………………… 18 2. Perilaku-perilaku Filantropi………………………………… 21
E. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Perilaku Filantropi……………. 24 F. Pengajuan Hipotesis……...…………………………………… 26
BAB III
: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................... 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 27 C. Populasi……………………………………………... ……….. 28 D. Variabel Penelitian .................................................................... 28 E. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 32 F. Metode Analisis Data .............................................................. 34
BAB IV
: ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU FILANTROPI A. Analisis Pendahuluan ………...……………………………..... 39 B. Analisis Uji Hipotesis……………………………………...…. 51 C. Analisis Lanjut ……………………………..………………… 62
BAB V
: PENUTUP A. Simpulan .................................................................................... 64 B. Saran ........................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL BAB IV Tabel 4.1 Tabel 4.2
Tabel 4.3 Tabel 4.4
Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13 Tabel 4.14
Tabel 4.15 Tabel 4.16 Table 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19
: Skor Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji : Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah : Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi : Mean dan Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) : Kualifikasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji : Nilai Angket Perilaku Filantropi : Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi Siswa yang Berasal dari MTs : Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi Siswa yang Berasal dari SMP : Mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku Filantropi) : Kualifikasi Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Di MA Futuhiyyah Kudu : Analisis Data Tentang Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Yang Berasal Dari MTs : Analisis Data Tentang Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Yang Berasal Dari SMP : Rumus Product Moment : Signifikansi Hubungan Antara Variable X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji) dengan Variable Y (Perilaku Filantropi ) : Ringkasan Rumus Analisis Regresi Dengan Skor Devisiasi Satu Prediktor : Ringkasan Hasil Analisis Regresi : Ringkasan Hasil Uji Hipotesis rxy dan Freg : Ringkasan Korelasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji dan Perilaku Filantropi : Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Freg
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14
Daftar Nama Responden Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kisi-kisi angket penelitian Tes Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlah Materi Akhlak Terpuji Angket tentang Perilaku Filantropi Penghitungan Data Keseluruhan Hasil SPSS uji Laboratorium Surat penunjukan pembimbing Surat izin Riset Surat keterangan riset Sertifikat PASSKA Institut Sertifikat PASSKA Fakultas Sertifikat KKN Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang pendidikan menengah yang membahas ajaran agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran Aqidah Akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam di Madrasah terdiri atas empat mata pelajaran yaitu: Al-Qur‟an Hadits, Aqidah Akhlak, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam1. Pendidikan Aqidah Akhlak yang ada di Madrasah (MI, MTs, MA) berbeda dengan pendidikan Aqidah Akhlak yang berada di sekolah ( SD, SMP, SMA) Pendidikan Aqidah Akhlak yang berada di sekolah masih menjadi satu dengan Pendidikan Agama Islam, tetapi Aqidah Akhlak yang ada di Madrasah menjadi mata pelajaran tersendiri dan tidak menjadi satu dalam
Pendidikan Agama Islam,
meskipun masih menjadi bagian dari pendidikan agama Islam. Mata pelajaran Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT. dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui
kegiatan
bimbingan,
pengajaran,
latihan, penggunaan
pengalaman,
keteladanan dan pembiasaan. Mata pelajaran Aqidah Akhlak dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam lainnya pada dasarnya merupakan
suatu
kesatuan
yang
tak
dapat
dipisahkan, bahkan saling membantu, terkait dan menunjang, karena mata pelajaran
lainnya
secara keseluruhan berfungsi menyempurnakan
tujuan
pendidikan. Namun mata pelajaran Aqidah Akhlak agak berbeda dengan yang lain, sebab materi yang diajarkan dalam Aqidah Akhlak bukan saja untuk diketahui, dihayati dan dihafal, melainkan juga harus diamalkan oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari.
1
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008
Mata pelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji,
melalui
pemberian
dan
pemupukan
pengetahuan,
penghayatan,
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jadi, mata pelajaran Aqidah Akhlak ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada peserta didik akan hal-hal yang harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari dan juga memberikan pengetahuan, penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk, baik hubungannya dengan Allah, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungan sekitar2. Aqidah Akhlak juga bertujuan mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam3. Dari uraian di atas jelaslah bahwa tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak tidak hanya harus mengetahui, memahami, melainkan juga dapat mengamalkan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan ketentuan ajaran agama. sehingga tercipta peserta didik yang berakhlak mulia dan mata pelajaran Aqidah Akhlak berjalan sesuai dengan fungsinya. Tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT, memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, menjaga hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan 2
M.Rifa‟I, Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, (Semarang : wicaraka, 1994), hlm. V
3
PerMenAg No.2 Tahun 2008,
menghambat perkembangannya demi menuju menjadi manusia yang seutuhnya, dan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak, agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Secara garis besar mata pelajaran Aqidah Akhlak berisi materi pokok tentang hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan. Kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlak berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah menempuh Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Kompetensi ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat aqidah serta meningkatkan kualitas akhlak sesuai dengan
ajaran
Islam. Aspek akhlak terdiri atas masalah akhlak yang meliputi
pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode peningkatan kualitas akhlak, macam-macam akhlak terpuji dan akhlak tercela.4 Kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlak di MA adalah meliputi: Mengenal dan menyakini rukun iman dari iman kepada allah sampai dengan kepada Qada dan Qadar melalui pembiasaan dalam mengucapkan kalimatkalimat thayyibah, pengenalan, pemahaman sederhana, dan penghayatan terhadap rukun iman dan al-asma’ al-husna, serta pembiasaan dalam pengamalan akhlak terpuji dan adab Islami serta menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari5. Materi-materi yang disebutkan di atas tidak dibahas semua dalam penelitian ini. Peneliti mengkhususkan pada materi akhlak terpuji sebagai pengetahuan tentang perilaku terpuji yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik. Materi akhlak terpuji berisikan tentang perilaku-perilaku yang baik sesuai dengan ajaran yang telah nabi Muhammad berikan kepada kita. Akhlak terpuji yang diajarkan oleh nabi ini meliputi: akhlak terpuji pada diri sendiri dan akhlak terpuji pada orang lain. Akhlak terpuji terhadap diri sendiri seperti sabar, ikhlas, teliti, rajin, dll. Sedangkan akhlak terpuji terhadap orang lain seperti jujur, tolong4
PerMenAg No.2 Tahun 2008,
5
PerMenAg No.2 Tahun 2008,
menolong, sedekah, infaq, pemurah. Setelah mendapatkan materi akhlak terpuji diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikan perilaku terpuji ini dalam kehidupan sehari-hari baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Salah satu perilaku terpuji adalah perilaku filantropi. Perilaku filantropi adalah tindakan sukarela untuk kepentingan publik 6. Perilaku filantropi ini berkaitan tentang tindakan seseorang demi kepentingan publik, baik dalam hal memberi, pelayanan dan asosiasi secara sukarela untuk membantu pihak lain yang membutuhkan sebagai ekspresi rasa cinta terhadap sesama. Aktivitas filantropi sering dikenal dengan istilah berderma, sedang orang yang memiliki perilaku filantropi ini adalah dermawan. Di dalam al-Qur‟an perintah berderma mengandung makna kemurahan hati, keadilan sosial, saling berbagi dan saling memperkuat. Dalam berfilantropi terdapat satu etos keagamaan yang yang tidak saja menjadi koreksi secara sosial, tetapi juga merefleksikan suatu nilai moral dan spiritual yang mengarah kepada pencapaian kesejahteraan individu, komunitas dan masyarakat secara menyeluruh. Filantropi tidak hanya berhenti pada soal yang berkaitan dengan kebajikan ( Moral ). Filantropi merupakan sentimen moral yang bertransformasi ke dalam tindakan sosial. Jadi filantropi ini merupakan tindakan kebajikan baik itu berupa material maupun bentuk jasa, bukan hanya berhenti pada soal moral yang berupa material saja. Bentuk kebajikan yang berupa jasa dengan tidak mengharapkan imbalan atau pamrih juga dapat dikatakan sebagai aktivitas filantropi. Berdasarkan uraian di atas dapat kita pahami bahwa mata pelajaran Aqidah Akhlak sangatlah penting. Akan tetapi, akankah pemahaman siswa tentang mata pelajaran Aqidah Akhlak khususnya pada materi perilaku terpuji berpengaruh terhadap perilaku filantropi siswa. Oleh karena itu, Dengan latar belakang yang telah digambarkan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ( Materi Akhlak 6
Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam, Jakarta : Pusat Bahasa dan Budaya, 2005, hlm 4
Terpuji) Terhadap Perilaku Filantropi Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang”. B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang?
2.
Bagaimana perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang?
3.
Adakah pengaruh pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang?
C. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang. Sehingga pendidik dapat mengidentifikasi pemahaman peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Kemudian mengambil langkah dengan memperbaiki kekurangan dalam pembelajaran, agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2.
Mengetahui secara mendalam perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. Kemudian mengembangkan perilaku filantropi yang ada dalam diri peserta didik, sehingga setiap peserta didik dapat mengaplikasikan perilaku ini pada kehidupan sehari-hari tanpa harus diperintah.
3.
Mengetahui pengaruh pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang. Kemudian menjadi bekal dalam proses pembelajaran yang baik dan mencapai tujuan yang telah ditentukan, serta memupuk dan mengembangkan perilaku filantropi peserta didik melalui pendidikan yang baik dan benar.
BAB II PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DAN PERILAKU FILANTROPI A. Kajian Penelitian Yang Relevan Kajian yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh: 1. Himatul Aliyah, NIM 3505012 dengan judul (Hubungan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Dengan Perilaku Siswa Studi Kasus di MIN Kalibuntu Wetan Kendal) dengan hasil, semakin tinggi prestasi belajar aqidah akhlak, maka makin baik perilaku siswa. 2. Penelitian yang dilakukan Anik sholihatun, NIM 350306 dengan judul (Studi Korelasi Prestasi PAI Dengan Perilaku Keberagamaan Siswa Kelas V dan VI SDN Keling 05 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2004/2005) dengan hasil penelitian, semakin tinggi prestasi belajar PAI, maka makin baik perilaku keberagamaan siswa. 3. Penelitian M. Agus syukron, NIM 3103063 dengan judul (Studi Komparasi Prestasi Belajar Kognitif Bidang Studi Aqidah Akhlak Kelas Xi Siswa Yang Tinggal Di Pondok Pesantren Dengan Siswa Yang Tidak Tinggal di Pondok Pesantren di MAN Rembang Tahun Ajaran 2007/2008) dengan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan belajar kognitif siswa yang tinggal di pondok pesantren dengan siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa penelitian yang akan dilakukan ini berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dimana kemampuan dalam bidang kognitif berhubungan dengan perilaku seseorang. Akan tetapi, yang berbeda dalam penelitian ini adalah aspek kognitif dari kemampuan siswa. Penelitianpenelitian yang telah lalu cenderung pada aspek pengetahuannya. Tetapi, penelitian ini lebih menfokuskan pada aspek pemahaman siswanya. Perilaku yang dibahas dalam penelitian yang akan dilakukan ini membahas perilaku filantropi siswa, berbeda dengan penelitian dahulu yang membahas perilaku keberagamaan. B. Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
1. Pengertian Pemahaman Pemahaman didefinisikan proses berpikir dan belajar. Dikatakan demikian karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti dengan belajar dan berpikir. Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami 7. Dalam taksonomi bloom, “ kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak dipertanyakan sebab, untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal” 8. Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini ia tidak hanya hapal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan, maka operasionalnya dapat membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan, dan mengambil keputusan9. Ranah kognitif menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan kemampuan yang dicapai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Dapat dikatakan bahwa pemahaman itu tingkatannya lebih tinggi daripada sekedar pengetahuan. Definisi pemahaman menurut Anas Sudijono adalah "kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan"10.
7
W.J.S. Porwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1991), hlm. 636 8
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung Rosdakarya, 2008), hlm. 24
: PT. Remaja
9
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1997), hlm. 44 10
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 50
Sedangkan menurut Yusuf Anas, yang dimaksud dengan pemahaman adalah : kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang sudah diingat lebih–kurang sama dengan yang sudah diajarkan dan sesuai dengan maksud penggunaannya 11. Dari berbagai pendapat di atas, indikator pemahaman pada dasarnya sama, yaitu dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, menafsirkan, memperkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis, memberi contoh, menuliskan kembali, mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan. Indikator tersebut menunjukkan bahwa pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan. Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut. 2. Pengertian Aqidah Akhlak Sebelum menjelaskan tentang Aqidah Akhlak peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu tentang pengertian aqidah dan pengetian akhlak. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami makna kedua kata aqidah dan akhlak, yaitu sebagai berikut. a. Pengertian Aqidah dan Akhlak Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu ( َع ْع دًة- َع ْع ِق ُد- ) َع َع َع yang artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Relevansi antara ( ) َع َع dan ( ) َع ِق دadalah keyakinan yang tersimpul kukuh dalam hati, bersifat mengikat, dan mengandung perjanjian. Menurut sumber lain akidah diartikan yang dipercayai hati. Penggunaan kata akidah, sebenarnya untuk mengungkapkan makna kepercayaan dan keyakinan. Akidah merupakan persoalan dasar yang 11
hlm 151
Yusuf Anas, Managemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, (Jogja: IRCiSoD, 2009),
harus dimiliki oleh setiap mukallaf, akidah adalah pangkal dan sekaligus tujuan dari segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap mukallaf. Tingkat pemahaman dan komitmen secara utuh terhadap kebenaran yang diyakini sangat menentukan kualitas perbuatan mukallaf. Untuk membekali diri dan menjaga kualitas keimanan, setiap mukallaf memiliki kewajiban memahami hakikat dan ruang lingkup akidah Islam secara benar. Pemahaman dan komitmen yang benar terhadap akidah Islam akan menjadi penuntun setiap mukallaf dalam berperilaku.12 Berdasarkan pengertian yang telah diberikan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa akidah itu merupakan dasar keyakinan yang terkait dengan rukun iman dan merupakan asas dari ajaran Islam. Sedangkan pengertian akhlak dilihat dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu isim mashdar (bentuk infinitive)dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu if’ala yang berarti al- sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabi‟at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama).13 Dapat disimpulkan pengertian akhlak secara bahasa adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. . Sedangkan menurut istilah ْع سان األ َعدبِق َّة األخالَع ُد صفَعاتُد اْعإل ْعن َع ق ِقه َعى ِق Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik.14 Menurut Mahjuddin akhlak adalah perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwanya. Maka gerakan refleks, denyut jantung dan kedipan mata tidak dapat disebut akhlak, karena gerakan tersebut tidak diperintah oleh unsur
12 Roli Abdul Rahman, Menjaga Akidah dan Akhlak, Untuk Kelas X Madrasah Aliyah,(Solo :Tiga Serangkai Pustaka Mandiri), hlm 2 13 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, ( Jakarta : Rajawali press), hlm 1 14 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : Raja Grapindo Persada, 2002), hlm 1
kejiwaan. 15 Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa akhlak merupakan sifat-sifat yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang bersumber dari dorongan jiwa, tertanam dalam jiwa, dan selalu ada padanya. Berdasarkan pengertian Aqidah dan Akhlak di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah mata pelajaran yang mengajarkan tentang asas ajaran agama Islam dan juga mengajarkan tentang berperilaku, sehingga peserta didik dapat mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan dapat mengaplikasikan dalam bentuk perilaku yang baik dalam kehidupan. Baik terhadap diri sendiri, keluarga, ataupun terhadap masyarakat. Mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari aqidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyyah. Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan Upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah Swt. dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak terdiri dari dua aspek, aspek yang pertama adalah aspek aqidah dan aspek yang kedua adalah aspek akhlak. Aspek aqidah ditekankan pada pemahaman dan pengamalan prinsisp-prinsip aqidah Islam, metode peningkatan aqidah, wawasan tentang aliran-aliran tentang aqidah Islamsebagai landasan dalam pengamalan iman yang inklusif dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman tentang macam-macam tauhiid seperti tauhiid uluhiyyah, tauhiid rububiyyah, tauhiid ash-shifat wa al-af’al, tauhiid rahmaniyah, tauhiid mulkiyah, dan lain-lain serta perbuatan syirik dan implikasinya dalam kehidupan. Aspek akhlak, disamping berupa pembiasaan dalam menjalankan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, juga mulai diperkenalkan tasawuf dan metode peningktan kualitas akhlak. 16
15 Mahjuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, (Jakarta : Kalam Mulia, 1991), hlm 5 16 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008
Mata pelajaran Aqidah Akhlak memberikan bimbingan kepada peserta didik agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama mempelajari akhlak adalah agar peserta didik memahami akhlak dengan benar.17 Secara substansial mata pelajaran Aqidah-Akhlak di Madrasah Aliyah memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikan aqidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. 18 Setelah mendapatkan pendidikan Aqidah Akhlak, peserta didik diharapkan memahami istilah-istilah aqidah, prinsip-prinsip, aliran-aliran dan metode peningkatan kualitas aqidah serta meningkatkan kualitas keimanan melalui pemahaman dan penghayatan al-asma’ al-husna serta penerapan perilaku bertauhid dalam kehidupan dari aspek tauhid. Sedangkan dari aspek akhlak peserta didik diharapkan memahami istilah istilah akhlak dan tasawuf, menerapkan metode peningkatan kualitas akhlak serta membiasakan perilaku terpuji dan menghindari perilaku tercela. Tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Tidak hanya itu, tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak juga mewujudkan manusia indonesia yang berakhlak mulia dan menghincari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
17Amru Khalid, Tampil Menawan dengan Akhlak Mulia, (Jakarta : Cakrawala Publishing, 2008), hlm 4 18 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 ,
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasidari ajaran dan nilai-nilai Aqidah Islam. 19 b. Ruang Lingkup Secara garis besar pembahasan dalam Aqidah Akhlak adalah dua hal pokok yaitu hubungan dengan al-Khaliq yakni Allah Swt. dan hubungan dengan makhluk. Dengan tujuan untuk memberikan kemampuan dan keterampilan dasar kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman akhlak Islami dan nilai-nilai keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, yang tak lain untuk mencetak generasi Alquran yaitu insan taqwa dan mampu bertindak sebagai pemimpin (khalifah) di bumi. Ruang lingkup mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Aliyah meliputi: Aspek aqidah terdiri atas : prinsip-prinsipakidah dan metode peningkatannya. Al-asma‟ al-husna. Macam-macam tauhiid seperti tauhiid uluhiyyah, tauhiid rububiyyah, tauhiid ash-shifat wa al-af’al, tauhiid rahmaaniyah, tauhiid mulkiyah dan lain-lain, syirik dan implikasinya dalam kehidupan, pengertian dan fungsi ilmu kalam sertaserta hubungannya dengan ilmu-ilmu lainnya, dan aliran-aliran dalam ilmu kalam (klasik dan modern). Aspek akhlak terdiri atas: masalah akhlak yang meliputi pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode peningkatan kualitas akhlak, macam-macam akhlak terpuji seperti husnuzhzhan, taubat, akhlak dalam berpakaian , berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan tentang tasawuf. Ruang lingkup akhlak tercela meliputi: riya, aniaya dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba), israaf, tabdzir, dan fitnah. 20 Secara garis besar, mata pelajaran Aqidah-Akhlak berisi materi pokok, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan lingkungannya. 21 macam-macam akhlak terpuji seperti husnuzhzhan, taubat, akhlak dalam berpakaian , berhias, perjalanan, bertamu dan 19 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 20 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 21 M.Rifa‟I, Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, (Semarang : wicaksana, 1994), hlm. VI
menerima tamu, adil, ridho, amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, Akhlak terpuji terhadap sesama manusia seperti husnuzan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun. Dalam penelitian ini akan memfokuskan akhlak terpuji terhadap sesama manusia. Oleh karena itu, indikator variable akhlak terpuji adalah : 1) Husnuzhan, 2) Tawaduk, 3) Tasamuh, dan 4) Ta‟awun22 C. Materi Akhlak Terpuji 1. Husnuzh-zhan Secara bahasa husnuzhan berasal dar dua kata, yaitu khusnu dan zhan yang memiliki arti berbaik sangka. Secara istilah husnuzhan adalah berbaik sangka terhadap segala dan ketentuan Allah yang diberikan kepada manusi. Berprasangka baik sebagai tindakan yang benar sebab semua jiwa tidak akan menjadi baik kecuali dengan mengingat rahmat dan ampunan Allah. Karena sikap Allah yang demikian baik, maka hamba akan selalu mendekatkan diri kepada Allah dan berusaha keras untuk melakukan kebaikan. Seseorang yang penuh pengertian mendalam meMahasucikan Allah dari kemungkinan menciptakan alam ini sia-sia. Orang yang mengatakan bahwa Allah menciptakan alam ini sia-sia,tanpa makna adalah pikiran negatif tentang Tuhan. Ucapan subhanallah (Mahasuci Allah) berarti meMahasucikan Allah dari setiap gambaran atau pikiran negatif tentang Dia. Implikasinya dengan kita sendiri adalah ucapan subhanallah berusaha membebaskan diri kita dari setiap pikiran negatif. Ucapan yang berdampingan dengan tasbih ( subhanallah) adalah tahmid ( Alhamdulillah ) yang artinya segala puji bagi Allah. Bacaan tahmid ini mengandung makna penegasan kepada diri sendiri supaya tidak berpikir negatif tentang Allah. Bahkan hanya berpikir positif tentang Allah. Hal 22 T. Ibrahim dan Darsono, Membangun Akidah dan Akhlak 2, (Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm 103-113
ini mendidik diri sendiri agar selalu mempunyai pandangan yang penuh apresiasi dan rasa optimis kepada allah atas segala takdir-Nya atas kita. Sikap ini tidak boleh dikacaukan dengan sikap fatanisme, yaitu sikap putus asa terhadap masa depan. Sikap husnuzhan di atas kebalikan dari sikap fatanisme, sebab dengan memahami dan meresapkan makna tasbih dan tahmid, maka akan dapat menanamkan dalam jiwa kita sikap yang positif , optimis, dan penuh harapan kepada Allah bagi masa depan kita. Sikap husnuzhan akan melahirkan keyakinan bahwa segala kenikmatan dan kebaikan yang diterima manusia berasal dari Allah, sedangkan keburukan yang menimpa manusi disebabkan dosa dan kemaksiatannya. Tidak seorang pun bisa lari dari takdir yang telah ditetapkan Allah. Manusia tidak akan sampai kepada sesuatu yang membuat hatinya tenang, kecuali jika ia mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya dan meninggalkan masalah yang meragukan imannya. Ketenangan hati akan dapat dicapai manakalaia mau menjadikan perintah-perintah syari‟at sebagai petunjuk untuk menyerahkan diri kepada allah. 23 Hikmah Husnuzhan antara lain: a. Melahirkan kesadaran bagi umat manusia, bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai dengan aturan dan hukum yang ditetapkan dengan pasti oleh Allah. b. Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat serta mengikuti hukum sebab akibat yang berlaku dan ketetapan Allah. c. Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri pada Allah yang memiliki kekuasaan dan kehendak yang mutlak dan memiliki kebijaksanaan, keadilan dan kasih sayang kepada makhluk-Nya. d. Menanamkan sikap tawakal dalam diri manusia karena menyadari bahwa manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, sedangkan hasilnya diserahkan kepada Allah sebagai Dzat yang menciptakan dan mengatur kehidupan manusia.
23 Roli Abdul Rahman, Menjaga Akidah dan Akhlak,, hlm 88
e. Sikap husnuzhan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup karena meyakini apa pun yang terjadi atas kehendak Allah. 2. Tawaduk Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk adalah orang yang merendahkan diri dalam pergaulan, tidak menampakkan kemampuan yang dimiliki24. Dalam pergaulan orang yang memiliki sikap tawaduk disukai oleh orang lain dan dapat menimbulkan rasa simpati dari pihak lain. Kebalikan dari sikap tawaduk adalah takabur, sikap takabur tidak disukai dalam pergaulan. Orang yang takabur selalu ingin dipuji dan dihormati orang lain. Akan tetapi, yang terjadi sebaliknya, orang yang takabur kehilangan rasa simpati pihak lain. Sikap tawaduk dalam pergaulan sangat penting. Islam memberikan tuntunan kepada umatnya untuk memiliki sikap tawaduk, dan menjauhi sikap takabur pada siapapun. 25 Allah berfirman, Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil"(Q.S. al-Isra‟ / 17 : 24)26. Ayat ini mewajibkan kita untuk bersikap tawaduk kepada kedua orang tua melalui tindakan27 atas dasar rasa kasih sayang. Kita hendaknya juga mendoakan kepada kedua orang tua agar senantiasa dirahmati Allah SWT. Perilaku-perilaku tawaduk banyak sekali, adapun bentuk-bentuk perilaku tawaduk, antara lain. a. Menghormati kepada orang yang lebih tua, atu lebih pandai dari dirinya b. Sayang kepada yang lebih muda, atau lebih rendah kedudukannya c. Menghargai pendapat dan pembicaraan orang lain d. Bersedia mengalah demi kepentingan umum 24
T. Ibrahim dan darsono, Membangun Akidah dan Akhlak, Solo : PT Tiga Serangakai Pustaka Mandiri, 2009. hlm 105 25 T. Ibrahim dan darsono, Membangun Akidah dan Akhlak, 26
Al-Qur‟an dan Terjemahannya Juz 1-15, Kudus : Menara Kudus, 2006. hlm 284
27
Abdullah Bin Muhammad, Tafsir Ibn Katsir, Jakarta : Pustaka Imam asy-Syafi‟I, 2008.
e. Santun dalam berbicara kepada siapapun f. Tidak suka disanjung orang lain atas kebaikan atau keberhasilan yang dicapai. Perilaku tawaduk merupakan salah satu perilaku terpuji, setiap perilaku terpuji memiliki hikmah. Adapun hikmah perilaku tawaduk ini antara lain a. Menimbulkan rasa simpati pihak lain sehingga suka bergaul dengannya; akan dihormati secara tulus oleh pihak lain sesuai naluri setiap manusia ingin dihormati dan menghormati b. Mempererat hubungan persaudaraan antara dirinya dan orang lain c. Mengangkat derajat dirinya sendiri dalam pandangan Allah maupun sesama manusia. 3. Tasamuh Tasamuh berarti sikap tenggang rasa, saling menghormati, saling menghargai sesama manusia. Pada hakikatnya, sikap seperti ini telah dimiliki oleh manusia sejak masih usia anak-anak, namun perlu dibimbing dan diarahkan28. Tasamuh juga disebut toleran. Dalam kehidupan bermasyarakat penting adanya sikap tasamuh, bersikap tasamuh berarti memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengambil haknya sebagaimana mestinya. Apabila tasamuh ini tidak ada, maka akan terjadi perselisihan antara dua pihak yang mempertahankan pendapat dan hak pribadi tanpa memberi kesempatan orang lain mengambil haknya. Agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap tasamuh, Allah berfirman, Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (Q.S. al-Kafiruun/108 : 6)29. Ayat ini dijadikan dalil bahwa kekufuran itu secara menyeluruh merupakan satu millah (agama)30. Masing-masing pihak bebas melaksanakan ajaran agama yang diyakini. Masing-masing berhak melakukan peribadahan sesuai dengan keyakinan 28
T. Ibrahim dan darsono, Membangun Akidah dan Akhlak, hlm 107
29
Al-Qur‟an dan Terjemahannya Juz 16-30, Kudus : Menara Kudus, 2006. hlm 604
30
Abdullah Bin Muhammad, Tafsir Ibn Katsir
tanpa mengusik ibadah orang lain, harus saling menghormati dan menghargai hakhaknya. Bentuk-bentuk perilaku tasamuh dalam kehidupan antara lain a. Tidak menganggu ketenangan tetangga, b. Tidak melarang tetangga apabila ingin menanam pohon di atas kebunnya, c. Menyukai sesuatu untuk tetangganya, sebagaimana ia suka untuk dirinya sendiri. Hikmah perilaku tasamuh ini antara lain a. Memuaskan batin orang lain, karena dapat mengambil hak sebagaimana mestinya, b. Kepuasan batin yang tercermin dalam raut wajahnya menjadikan semakin eratnya hubungan persaudaraan orang lain dengan dirinya, c. Eratnya hubungan baik dengan orang lain dapat memperlancar terwujudnya kerjasama yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, d. Dapat memperluas kesempatan untuk memperoleh rezeki karena banyak relasi. 4. Ta‟awun Kata taawun berasal dari bahasa Arab َع َعا ُدانا ًة- َع َع َعا َعانُد- َع َعا َعانُدyang berarti tolongmenolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia 31. Islam menganjurkan setiap orang Islam agar menjadikan tolong-menolong sebagai ciri dan sifat dalam muamalah sesama mereka 32. Pada hakikatnya naluri hidup bertaa‟wun telah dimiliki setiap manusia sejak masih usia anak-anak. Sungguhpun demikian, sikap ini perlu mendapatkan bimbingan secara terus-menerus dari orang dewasa. Dalam kehidupan di dunia, manusia tidak dapat hidup sendiri, karena manusia adalah makhluk yang lemah, tak mampu mencukupi kebutuhan hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia perlu saling tolong-menolong, kerjasama dan bantu membantu dalam berbagi hal. Dengan demikian terjalinlah hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
hlm 38
31
T. Ibrahim dan darsono, Membangun Akidah dan Akhlak, hlm 110
32
Abduh Gholib Ahmad Isa, Etika Pergaulan Dari A-Z, (Solo : Pustaka Arafah, 2010),
Islam mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja sama, tolong-menolong dengan sesamanya atas dasar kekeluargaan. Allah SWT, berfirman dalam surat alMaidah ayat 2, …… … …… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan……(Q.S. al-Maidah/5 : 2)33 Allah mengajarkan kaum muslimin untuk saling menolong diantara mereka dalam segala kondisi maupun keadaan, karena dalam perbuatan saling menolong tersebut merupakan prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dengan siapapun 34. D. Perilaku Filantropi 1. Pengertian Perilaku Filantropi Perilaku manusia barasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia.35 Perilaku juga dapat disebut akhlak, karena akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.36 Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan peran manusia sebagai individu, sosial, dan berketuhanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah: Keturunan, dan Lingkungan. Ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi perilaku. Karena perilaku merupakan sesuatu yang muncul dari pengetahuan. 37
33 34
Al-Qur‟an dan Terjemahannya Juz 1-15. hlm 106 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, Jakarta Lentera Hati, 2002, V.3, hlm14
35 Heri Purwanto, pengantar perilaku manusia untuk keperawatan, (Jakarta : EGC, 1999), hlm 10 36 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, 37 Kamran A Irsyadi, Samudra Hikmah Al-Ghozali, Terj. (Yogyakarta : Pustaka al-furqan, 2007), hlm 299
Perilaku manusia berkenaan dengan diri sendiri dan sosial, perilaku filantropi merupakan salah satu yang berkenaan dengan sosial. Dalam kamus ensiklopedia inggris filantropi diartikan affection for mankind38 yang artinya kasih sayang untuk umat manusia. Jadi pengertian perilaku filantropi adalah tindakan sukarela untuk kepentingan publik.39 Menurut sifatnya filantropi ini dikenal dengan dua bentuk, yakni filantropi tradisional dan filantropi untuk keadilan sosial. Filantropi tradisional adalah filantropi yang berbasis karitas (charity). Praktrek filatropi tradisional pada umumnya berbentuk pemberian para dermawan kepada kaum miskin untuk memenuhi kebutuhan makanan, tempat tinggal, pakaian dan lain-lain. Dilihat dari orientasinya, filantropi tradisional lebih bersifat individual. Sedangkan filantropi untuk keadilan sosial
merupakan
bentuk
kedermawanan
sosial
yang
dimaksudkan untuk
menjembatani jurang antara si kaya dan si miskin. 40 Kedermawanan berarti mendahulukan bagian orang lain dibanding bagian kita sendiri secara mutlak, baik duniawi maupun ukhrawi, di samping bergegas memberinya sebelum diminta. 41 For muslims, islamic philantropy including zakat, infak, sedekah dan wakaf is the embodiment of that care42 (Dalam Islam, konsep filantropi dikenal dalam istilah zakat, infak, sedekah dan wakaf, adalah perwujudan kedulian kepada sesama). Di dalam al-Qur‟an perintah berderma terkandung makna kemurahan hati, keadilan sosial, saling berbagi, dan saling memperkuat. Perpektif al-Qur‟an mengenai praktik berfilantropi berakar pada idel-ideal esensial berikut ini: pertama, tidak ada satu dikotomi antar usaha-usaha spiritual 38
Webster‟s Encyclopedic Unabridget Dictionary of The English Language, States of America:1989. h 1081 39 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam, (Jakarta : Pusat Bahasa dan Budaya, 2005), hlm 4 40 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam, 41 Kamran A Irsyadi, Samudra Hikmah Al-Ghozali, hlm 314 42
Chaider S. Bamualim, dll, Islamic Philantropy and Social Development im Contemporary Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta, 2006. h VII
dan material dalam kehidupan manusia: kedua, menjadi karakter, tujuan dan fungsi komunitas Muslim: ketiga konsep trusteeship dan kekayaan. Idel-ideal tersebut dalam al-Qur‟an memapankan satu basis bagi ungkapan moral yang mendasar, dan juga praktik aktual berderma dalam konteks Islam.43 Menurut Muhammad Abdul Aziz al-Akhauli, Orang yang mengorbankan hartanya dijalan Allah kepada kaum fakir-miskin, orang-orang yang berhutang, dan para pejuang atau mendermakan hartanya untuk kepentingan umum, maka demikian merupakan benteng yang kokoh dan tembok penyekat kuat yang menjaga dari kobaran dan jilatan api neraka.44 Orang yang memiliki perilaku ini banyak jenisnya, karena perilaku filantropi tidak hanya berkenaan dengan material saja, melainkan juga berkaitan dengan perbuatan atau perilaku. Perilaku filantropi dapat di katagorikan sebagai berikut; a. Pemurah, suka memberi atau suka membantu orang atau memberi pertolongan, 45 b. Sedekah dan Infaq, 46 c. Menolong tanpa pamrih (Altruisme). 47
2. Perilaku-Perilaku Filantropi a. Pemurah Pemurah artinya suka memberi atau suka membantu orang atau memberi pertolongan, bantuan kepada orang lain. Bantuan atau pertolongan itu dapat berupa harta benta, tenaga, atau pikiran. 48 Allah menentukan nasib orang berbeda-
43 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam, hlm 6 44 Achmad Sunarto, Menuju Akhlak Nabi,Terj. (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2006) hlm 106 45 M. Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : RajaGrapindo Persada, 2006) hlm 109 46 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam, 47 Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial, (Yogyakarta : Pustaka, 2006), hlm 73 48 M. Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Akhlak,, hlm 109
beda. Ada orang yang hidupnya berkecukupan, ada yang kekurangan. Adakalanya orang bernasib mujur atau beruntung, adakalanya bernasib malang. Sifat pemurah seseorang tampak terlihat dalam sikapnya sehari-hari. Ia tidak segan-segan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan baik diminta ataupun tidak. 49 Agama Islam mengajarkan agar setiap umatnya memiliki sifat pemurah. Harta yang dimiliki seseorang sebenarnya adalah titipan Allah. Harta tersebut harus dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuannya. Islam menghendaki sikap ini dikembangkan secara wajar, mulai dari dalam keluarga sampai yang lebih luas dalam bentuk kemanusiaan. 50 Orang yang memiliki sifat pemurah tidak ragu-ragu mengeluarkan sebagian hartanya untuk membantu orang lain. Jika ada orang datang meminta bantuan, ia dengan ikhlas memberikan bantuan. b. Sedekah dan Infaq Infaq adalah mengeluarkan sebagian harta benda yang dimiliki untuk kepentingan yang mengandung kemaslahatan. Dalam infaq tidak ada nishob. oleh karena itu, infaq boleh dikeluarkan oleh orang yang berpenghasilan tinggi atau rendah, disaat lapang maupun sempit. Infaq merupakan ibadah sosial yang sangat utama. Kata infaq mengandung pengertian bahwa menafkahkan harta di jalan Allah tidak akan mengurangi harta, tetapi justru akan semakin menambah harta.51 Suatu kenikmatan utama dari Allah adalah rezeki yang lapang dan harta yang melimpah, sedang harta yang terbaik ialah harta yang menjaga dari kehinaan meminta dan untuk menjaga kehormatan. Orang yang mengerti hak dirinya dan menghendaki kebahagiaan maka ia bersikap dan berperilaku memenuhi
49 Hasan Alfat, dkk, Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas 2, (Semarang : Toha Putra), hlm 94 50 M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur‟an, ( Jakarta : Amzah, 2007), hlm 43 51 M. Syafi‟ie el-Bantanie, Zakat, Infaq, dan Sedekah, (Bandung : salamadani, 2009), hlm 2
kehormatan, tidak butuh meminta kepada orang lain dan harta dijadikan sebagai kekuatan di tengah kehidupan manusia 52. Sedekah adalah pemberian sesuatu yang bersifat kebaikan berupa barang maupun jasa dari seseorang kepada orang lain tanpa mengaharap suatu imbalan apapun selain ridho Allah53. Sedekah menunjukkan pengertian tentang kebenaran keimanan seseorang (Shaddaqa). dengan bersedekah berarti seseorang tidak hanya meyakini keimanannya dalam hati, tetapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Hukum dan ketentuan sedekah sama dengan ketentuan infaq. Hanya saja jika infaq berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti yang lebih luas, termasuk pemberian yang sifatnya non materi, seperti memberikan jasa, mengajarkan ilmu pengetahuan, dan mendoakan orang lain 54. Sesungguhnya apa yang kita sedekahkan adalah menyampaikan hak orang lain yang terdapat atau dititipkan melalui harta kekayaan kita. Karena itu, relakanlah, lapangkanlah hati dan jiwa, saat dan setelah memberikan hak orang lain itu55. Ketika kita bersedekah perlihatkanlah bahwa kita benar-benar ikhlas dan bergembira dengan apa yang telah kita lakukan, tunjukkanlah wajah yang cerah, dan senyum yang menunjukkan bahwa kita senang. c. Menolong Tanpa Pamrih Perilaku menolong tanpa pamrih merupakan pemberian pertolongan pada orang lain tanpa mengaharap adanya keuntungan pada diri orang yang menolong56. Altruistic behavior would consist of committing an action which
52
Achmad Sunarto, Menuju Akhlak Nabi,, hlm 8
53
M. Syafi‟ie el-Bantanie, Zakat, Infaq, dan Sedekah, ( Bandung : salamadani, 2009)
54
M. Syafi‟ie el-Bantanie, Zakat, Infaq, dan Sedekah,
55
M. Thobroni, Mukjizat Sedekah, (Yogyakarta : Pustaka Marwa, 2008), hlm 151
56
Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial,
would help the person in need 57 (perilaku menolong orang lain tanpa pamrih adalah melakukan suatu tindakan untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan) Secara teoritis kondisi yang demikian sulit didapatkan, terutama pada jaman sekarang. Seandainya ada, frekuensinya akan sangat kecil. Kemungkinan masih banyak adalah menginginkan diperolehnya keuntungan, meskipun jumlahnya sangat kecil dan bukan bersifat material. Di dalam al-Qur‟an Allah telah memerintahkan manusia agar ikhlas dan menganjurkannya lebih dari satu surat, terutama dalam surat-surat makkiah, karena ikhlas ini berkaitan dengan kemurnian tauhid, pelempengan akidah dan pelurusan arah tujuan 58. Firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat 2-3.
………… Sesunguhnya kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. (2) Ingatlah, Hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar……(3).59 (Q.S. Az-Zumar :2-3) Perkara ikhlas dalam Islam adalah begitu agung, sehingga seorang muslim akan diterima peribadahannya bila salah satunya dilakukan dengan ikhlas.
57
Stephen Worchel, Understanding Social Psychology, United States of America : The Dorsey, 1976. h. 248 58
Kathu Suhardi, Niat dan Ikhlas, ( Jakarta Timur : Pustaka Al-Kautsar, 2007 ), hlm 57
59 Al-Qur‟an dan Terjemahannya juz 16-30, hlm 459
Keikhlasan merupakan salah satu tolak ukur diterima atau ditolaknya ibadah seseorang. ayat di atas memerintahkan kita beribadah kepada Allah Yang Maha Esa. Anjuran Islam tentang menolong juga harus disertai dengan keikhlasan. Apabila pertolongan tidak dibarengi dengan keikhlasan, maka akan sia-sia saja apa yang telah dikerjakan. E. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Perilaku Filantropi Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia.60 Berperilaku dalam setiap aktivitas selalu ada di kehidupan manusia, banyak hal yang mengharuskan seseorang untuk berperilaku. Manusia berperilaku karena dituntut oleh dorongan dari dalam, sedangkan dorongan merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan yang harus terpuaskan. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai macam perilaku, antara lain,
berbagi,
menolong,
kerjasama,
bertindak jujur, pengorbanan, dan perilaku filantropi. Perilaku filantropi adalah tindakan sukarela untuk kepentingan publik. Perilaku ini berkenaan dengan kepentingan masyarakat umum, bisa dalam bentuk material atau pun jasa. Dalam hal ini, perilaku filantropi memiliki macam-macam bentuk. Diantaranya, pemurah, sedekah, infaq, dan menolong tanpa imbalan. Perilaku filantropi tidak terdapat di dalam setiap diri seseorang. Tidak sedikit orang yang kurang memiliki, bahkan tidak memiliki perilaku filantropi ini. Meski pun di dasar hati ingin memunculkan perilaku filantropi, akan tetapi terhalangi oleh sebab lain yang menjadikan perilaku filantropi ini tidak muncul. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku filantropi; 1. Faktor Situasi Sosial, semakin banyak yang melihat suatu kejadian yang memerlukan pertolongan, makin kecil munculnya dorongan untuk menolong. 2. Faktor Biaya Menolong, dengan keputusan memberi pertolongan akan ada cost tertentu yang harus dikeluarkan untuk menolong. 60 Heri Purwanto, Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan, ( Jakarta : EGC, 1999). Hlm 10
3. Faktor Norma, hampir di semua golongan ada norma bahwa memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan adalah suatu keharusan. 4. Faktor Karakteristik Orang-orang yang Terlibat, makin banyak kesamaan antara kedua belah pihak, makin besar peluang untuk munculnya pemberian pertolongan 5. Faktor Kedekatan Hubungan, ada kecenderungan bahwa orang lebih senang memberi pertolongan pada orang yang dikenal atau yang disukai. 6. Faktor mediator Internal, mood memiliki pengaruh terhadap pemberian pertolongan. 7. Faktor Empati, ada hubungan antara besarnya empati dengan kecenderungan menolong. 8. Faktor Latar Belakang Kepribadian, perilaku filantropi tidak hanya tergantung pada situasi dan kondisi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh latar belakang kepribadian penolong 61. Selain faktor-faktor di atas faktor religius juga dapat mempengaruhi perilaku filantropi. Karena perilaku ini dapat muncul oleh dorongan ajaran agama yang menjadi kepercayaan seseorang. F. Pengajuan Hipotesis Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Dan untuk membuktikan kebenarannya dibutuhkan penelitian. Menurut M. Burhan Bungin, hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian 62.
61 Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial,, hlm 78 62 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, ekonomi,dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, ( Jakarta : Kencana, 2009 ), hlm 75
Hipotesis peneliti dalam penelitian ini dapat diduga adanya pengaruh yang signifikan pemahaman mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa .
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data nomerikal (angka), yang diolah dengan metode statistika. Dengan menggunakan metode kuantitatif akan diperoleh signifikan hubungan variable yang diteliti. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah deskriptif
analisis dengan
menggunakan penelitian survey yang didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian lapangan (field research). Metode field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan untuk mendapatkan data yang konkrit dari data penelitian sebagai bahan laporan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi, teknik analisis yang bertujuan menguji bentuk hubungan yang fungsional, variable X sebagai
prediktor
terhadap
variable
Y
sebagai
kriterium
hubungan
ini
mendeskripsikan bagaimana variable X, yaitu pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji, mempengaruhi variable Y, yaitu perilaku filantropi. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu, untuk mengetahui secara mendalam perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu, Untuk mengetahui adanya pengaruh pemahaman mata pelajaran aqidah akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. B. Tempat dan waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan tanggal 19 Agustus 2011. 2. Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat di MA Futuhiyyah Kudu Genuk Semarang C. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. 63 Menurut Sugiono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.64 Sedangkan Joko Subagyo mendefinikan populasi sebagai sekumpulan kasus yang yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. 65 Populasi merupakan semua individu yang dijadikan sumber penelitian, dari populasi itu dihasilkan data kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan data yang telah terkumpul. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Madrasah Aliyah Futuhiyyah Kudu Semarang yang berjumlah 90 siswa.
D. Variabel Penelitian 1. Pengertian Variabel Variabel berasal dari bahasa Inggris “variable” dengan arti : “ubahan”, “faktor tak tetap”, atau gejala yang dapat diubah-ubah. Variabel pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka66. "Variabel jdapat pula diartikan
sebagai pengelompokan logis dari dua atribut atau lebih 67 ". Dalam
pengertian lain yang disampaikan oleh Sugiono disebutkan bahwa variabel adalah 63
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 130 64
Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung : Alfa Beta, 2009), hlm 60
65
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm. 53 66
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 33 67
hlm 154
Muchammad fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif, , (Semarang : Walisongo Press, 2009),
"segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh
kesimpulannya".
informasi
tentang
hal
tersebut,
kemudian
ditarik
68
Dalam penelitian
ini
terdapat dua variabel,
yaitu pemahaman mata
pelajaran aqidah akhlak sebagai variabel bebas (independent variable) disebut juga sebagai variabel X dan perilaku filantropi sebagai variabel terikat (dependent variable) disebut juga sebagai variabel Y. 2. Variabel Bebas (independent variable) Yang dimaksud varibel bebas adalah variable yang menentukan arah atau perubahan tertentu pada variable tergantung, sementara variable bebas berada pada posisi yang lepas dari pengaruh variable terikat.69 Variabel bebas ini juga didefinisikan sebagai variabel yang menjadi sebab terjadinya ( terpengaruhnya) variabel dependen70. Variabel
ini sering
disebut
variabel
pengaruh,
sebab
berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel
lain. Berdasarkan definisi di atas variable bebas adalah variabel yang
berfungsi mempengaruhi variabel lain, dalam hal ini variabel terikat (dependent). Variable ini juga dikenal dengan variable prediktor. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji. 3. Variabel Terikat (dependent variable)
68
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD, (Bandung : Alfa Beta, 2009)hlm 60 69
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, ekonomi,dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana, 2009), hlm 62 70
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi Regresi Dan Jalur Dalam Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2009). hlm. 14
Variabel terikat atau sering disebut sebagai varable kriteria adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas 71. Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel independen. 72 Secara singkat variabel ini disebut sebagai variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruh. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau terpengaruh adalah perilaku filantropi.
4. Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Dalam penelitian ini, pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak adalah variabel X. Variabel X ini bisa mempengaruhi/berpengaruh terhadap variabel yang lain. Untuk mengetahui tingkat pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa MA. Futuhiyyah Kudu, peneliti memberikan tes yang soalsoalnya disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti memberikan tes yang berisi 50 soal dengan skor 1 setiap pertanyaan yang benar, sedangkan pertanyaan yang salah dengan skor 0. Sehingga dari hasil tes yang dilakukan diperoleh dua kelompok, yaitu kelompok yang lebih memahami mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dan kelompok yang kurang memahami mata pelajaran Akhidah Akhlak materi akhlak terpuji. Indikator variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji adalah: 1) Huznuzhan 2) Tawaduk 3) Tasamun 71
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD, hlm
61 72
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi Regresi Dan Jalur Dalam Pendidikan. Hlm 14
4) Ta‟awun73
b. Perilaku Filantropi Sedangkan yang menjadi
variabel
Y adalah Perilaku Filantropi.
Variabel Y ini biasanya dipengaruhi oleh variabel X. Dalam mendapatkan data peneliti menggunakan skala pengukuran rating scale. Skala pengukuran menghasilkan data mendatah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan. 74 Untuk mengetahui sejauh mana perilaku filantropi siswa, penulis menyebarkan angket yang berisi 25 soal. peneliti memberikan skor pada setiap jawaban yang diberikan siswa, yaitu skor 4 untuk jawaban a, skor 3 untuk jawaban b, skor 2 untuk jawaban c, dan skor 1 untuk jawaban d, jika pernyataan yang bersifat positif. Sedangkan pernyataan yang bersifat negatif diberikan skor 4 untuk jawaban d, skor 3 untuk jawaban c, skor 2 untuk jawaban b, dan skor 1 untuk jawaban a. 1) Pemurah, suka memberi atau suka membantu orang atau memberi pertolongan,75 2) Sedekah dan Infaq, 76 3) Menolong tanpa pamrih (Altruisme). 77
5. Metode Penelitian Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam
skripsi
ini,
penulis menggunakan metode
73
T. Ibrahim dan Darsono, Membangun Akidah dan Akhlak 2, (Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009) 74 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel, (Bandung : Alfa Beta, 2007), hlm 20 75 M. Yatimin Abdullah, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : RajaGrapindo Persada, 2006) hlm 109 76 Andi Agung Prihatna, dkk, Revitalisasi Filantropi Islam, 77 Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial, (Yogyakarta : Pustaka, 2006), hlm 73
deskriptif analisis dengan menggunakan penelitian survey yang didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian lapangan (field research). Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mengambil tempat di sebuah Madrasah Aliyah, tepatnya Madrasah Aliyah Futuhiyyah Kudu yang berlokasi di Penggaron Lor Genuk Semarang. Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini, yang terhitung dari 20 Juli 2011 sampai dengan 19 Agustus 2011. Adapun teknik penulisan karya ilmiah ini penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Program Strata Satu (S1) yang diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, tahun 2010. 6. Sumber Data Sumber data adalah klasifikasi dasar untuk mendudukkan status data dan informasi penelitian agar lebih memudahkan penjabaran analisis dari hasil temuan lapangan yang didapatkan peneliti. Dengan itu kemudian di urutkan jenis data sebagai berikut : a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui pemberian tes dan penyebaran
kuesioner yang
diberikan
kuantifikasi
item
pertanyaan dan
pernyataan dari indikator konsep yang diujikan dan diberikan kepada responden dari penelitian ini (siswa MA Futuhiyyah Kudu). b. Data Skunder Data skunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan lapangan oleh peneliti berupa dokumen dan sebagainya yang berkaitan dengan studi penelitian ini. E. Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini akan metode sebagai berikut : a. Tes
menggunakan
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.78 Tes yang digunakan adalah tes tertulis. Menurut Muchamad Fauzi Tes tertulis adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula 79. Penggunaan metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji siswa. b. Metode Angket/ Kuesioner Metode angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. 80 Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 81 Jadi, angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk memperoleh informasi yang terkait dengan responden. Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data perilaku filantropi siswa di MA Futuhiyyah Kudu. c. Dokumentasi
78
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 150
79
Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar, (Semarang : Walisongo Pres, 2009)hlm 163
198
80
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 151
81
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD, hlm
Dokumentasi adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. 82 Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian. 83
Dokumentasi
merupakan
teknik
pengumpul
data
dengan
mengumpulkan data-data yang berkenaan langsung dengan penelitian, baik itu berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program. Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian berupa dokumen-dokumen dari Madrasah yang menjadi obyek penelitian yaitu Madrasah Aliyah Futuhiyyah Kudu Semarang.
F. Metode Analisis Data Setelah data-data penulis harapkan terkumpul maka untuk selanjutnya data-data dianalisis statistik. Sedangkan pengertian statistik sebagaimana dikemukakan oleh Anas Sudijono,84 adalah data angka yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa akan gejala tertentu. Dalam analisis data akan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu : a. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden ke dalam tabel distribusi frekuensi. Di dalam analisis pendahuluan ini akan menggambarkan data tentang pemahaman mata pelajaran aqidah akhlak melalui pemberian tes dan perilaku filantropi anak didik melalui pemberian angket. Untuk memperoleh data tentang pemahaman Aidah akhlak materi akhlak terpuji dengan memberikan tes kepada
82
Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar , hlm 165
83
84
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel, hlm 31
Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, (Jakarta: Gradindo Persada, 1996Ha), hlm. 2.
responden yang terdiri dari 50 pertanyaan, setiap pertanyaan diberi skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Sedangkan untuk angket digunakan skala pengukuran, skala pengukuran yang dipakai dalam angket ini adalah Likert, skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atu sekelompok orang tentang fenomena sosial 85. Dalam Pengolahan angket yang akan peneliti lakukan melalui kegiatan perskoran pada tiap item dari angket responden berdasarkan pendapat sudiono dengan menggunakan standar kata-kata : a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah86. Dengan penskoran sebagai berikut : 1) Untuk pilihan jawaban a diberi skor 4 2) Untuk pilihan jawaban b diberi skor 3 3) Untuk pilihan jawaban c diberi skor 2 4) Untuk pilihan jawaban d diberi skor 1 Penskoran ini diberikan apabila pernyataannya bersifat positif. Namun, jika pernyataannya bersifat negatif. Maka standartnya sebagai berikut : 1) Untuk pilihan jawaban a diberi skor 1 2) Untuk pilihan jawaban b diberi skor 2 3) Untuk pilihan jawaban c diberi skor 3 4) Untuk pilihan jawaban d diberi skor 4 Hasil dari tahap ini dimasukkan dalam tabel distribusi untuk memperoleh gambaran setiap yang dikaji. Selanjutnya menentukan tabel frekuensi. Kemudian Mencari nilai rata-rata (mean) dari variabel X dan Y. Untuk variabel (X), M x
X N
85
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD, hlm
86
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD, hlm
134 135
Y .87
Untuk variabel (Y), M y
N
mengetahui katagori variabel maka diperlukan langkah berikutnya yaitu, menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam 5 kategori dengan menggunakan interval nilai. Adapun untuk menentukan interval nilai tersebut adalah dengan cara mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval digunakan rumus sebagai berikut: SD
=
fx
2
N
Kemudian mencari jarak dengan standar 5
M + 1,5 SD
= 33,877 + (1,5) (5,6) = 42,277
M + 0,5 SD
= 33,877 + (0,5) (5,6) = 36,677
M – 0,5 SD
= 33,877 – (0,5) (5,6) = 31,077
M – 1,5 SD
= 33,877 – (1,5) (5,6) = 25,477
b. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini merupakan jenis analisis yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun tekniknya dari hasil analisis pendahuluan, data yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan statistik. Dalam hal ini peran mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji merupakan variabel X dan perilaku filantropi merupakan variabel Y, maka dapat disimpulkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan akan 87
Sutrisno Hadi, Statistik, Jilid I, (Yogyakarta : Andi Offset, 2001), hlm 37.
menggunakan rumus analisis regresi dan didahului dengan rumus korelasi product moment. Adapun rumusannya sebagai berikut :
xy
x y x y 2
2
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑X
2
: Jumlahdeviasi skor X setelah terlebih dahulu dikuadratkan
∑Y
2
: Jumlahdeviasi skor Y setelah terlebih dahulu dikuadratkan : Sigma (jumlah) 88
∑
Analisis ini merupakan pengolahan data lebih lanjut dari hasil-hasil nilai kualitatif analisis sebelumnya, yakni membandingkan besarnya “r” observasi „r 0” dengan “r” tabel dengan taraf signifikan 1 % dan 5 %. Jika „r 0” sama dengan atau lebih besar dari “r” tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima, sehingga interpretasinya adalah ada pengaruh yang sedang/cukup signifikan antara pemahaman mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi anak didik di MA. Futuhiyyah Kudu Semarang. Tetapi apabila „r0” lebih kecil dari “r” tabel, maka (Ha) ditolak dan (Ho) diterima yang berarti tidak ada hubungan, sehingga interpretasinya tidak ada hubungan antara pemahaman mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi siswa. Apabila analisis menunjukkan hasil yang signifikan, maka akan dilanjutkan dengan rumus regresi dengan terlebih dahulu mencari persamaan garis regresi. Akan tetapi, jika analisis menunjukkan hasil non signifikan atau hipotesis alternatifnya ditolak, maka tidak dapat dilanjutkan ke rumus regresi. Kemudian Mencari persamaan garis regresi, dengan rumus : Y aX K 89 88
Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, hlm 193.
Keterangan : Y = Kriterium X = Prediktor a
= Bilangan koefisien prediktor
K = Bilangan konstan Selanjutnya menggunakan rumus regresi. Rumus regresi itu adalah sebagai berikut :
RKreg Freg = ──── RKres Keterangan Freg
= Harga bilangan-F untuk garis regresi
RKreg
= Rerata kuadrat garis regresi, dan
RKres
= Rerata kuadrat residu 90( mean kuadrat) Ringkasan Rumus-Rumus Analisis Regresi Dengan satu prediktor skor deviasi91
Sumber variasi
Db
Regresi (reg)
1
JK
RK
xy x
2
JK reg dbreg
2
Residu (res)
N-2
Freg
xy y x
2
2
2
JK res dbres
RK reg RK res
89
Sutrisno Hadi, Analisis regresi, (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2001), hlm 6
90
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, hlm 14
91
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, hlm 18.
Total
N-1
y
2
-
c. Analisis Lanjut Analisis ini akan menguji signifikansi untuk membandingkan Freg yang telah diketahui Ftabel (Ft 5% atau 1% ) dengan kemungkinan : 1) Jika Freg > Ft 5% atau 1% maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima) 2) Jika Freg < Ft 5% atau 1% maka hasilnya non-signifikan (hipotesis tidak diterima).
BAB IV ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU FILANTROPI
Untuk memperoleh data tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dari hasil tes yang telah diberikan kepada responden sebanyak 90 anak. Sedangkan data tentang perilaku filantropi dapat diperoleh dari hasil angket yang telah diberikan kepada responden sebanyak 90 anak. Adapun tes tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terdiri dari 50 pertanyaan. Sedangkan angket tentang perilaku filantropi terdiri dari 25 item pernyataan. Masing-masing pernyataan disertai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 4, 3, 2 dan 1, untuk pertanyaan yang tidak dijawab diberi skor 0. Untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap mata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang, maka perlu diadakan analisis data. Analisis data ini dilakukan dengan 3 tahap, yaitu analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis hasil lanjut dari penelitian. A. Analisis Pendahuluan Analisis ini akan diperoleh nilai kualitatif dan nilai kuantitatif variabel X (pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dan variabel Y (Perilaku filantropi) pada siswa MA Futuhiyyah Kudu Semarang tahun 2001, berdasarkan jawaban tes dan angket yang telah diisi siswa. Kemudian langkahlangkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Skor hasil tes pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji Untuk menentukan nilai kuantitatif pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji adalah dengan skor jawaban tes dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.
TABEL 4.1 Skor Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji No.
Nama Siswa Dari MTs
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Sulaiman Ali Maskur M. Taufiq M.sigit Aris. S M. Faizin Siti Karomah Siti Maghfiroh Nur Hidayah siti Nur afifah Richa Maesaroh Ahmad Khotib Anik Lisawati Uswatun Chasanah Anisatun Niswah Asrofah Nurul Lailatu Suchi Ahmad khodli Asnawi Arina Mustafidah Alifaturrohmah Nurul Luk-luk us Syafa'ati Romaniah Siti Islamiyah M. Choirul Chanif Arif Muhlisin Nanang Khosim Ayu Nurjanah Winda Mujayanti Alamul Huda Ratna Kummairoh Siti Sobikah Imam Hanafi Sulistio Warni Fransiska Puji Rahayu Muchtar Basyari Siti Syarifah
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Skor 33 36 35 32 32 38 28 34 37 26 33 23 34 38 35 39 18 32 38 29 31 34 34 32 33 39 41 40 41 39 36 42 38 36 38 39
No.
Nama Siswa Dari MTs
Skor
40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59.
Ratnaning Diah M. Mudzakir Wita Apriliani Ali Mundhopar Susilowati M. Nur Rokhim Ahmad Wahyudi M. Dimas. P. S Siti Nur Halimah Lia Fitriani Rosita Oftafiya Junianto Niken Puji Rahayu M. Ash'ari Arif Mafdullatif Maftukan M. Abdul Haris Ali Mutohar M. Ali Hamzah M. Najib
34 35 33 34 39 38 37 36 41 36 39 37 40 42 23 20 39 31 38
60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75.
Agus Zaenal A. Apid Sutanto Umi Khoiriyah Nadiroh Malikhatul Ulfa M. N. Muttaqin Muzaziroh Istiaroh Siti Afiatul R. Sulistiya Ningrum Ulul Amala Umi Khoiriyati Siti Alimah Ni'matul Maghfiroh Norma Zunita Qoidatul Khasanah
16 23 33 32 38 31 34 22 37 28 28 32 31 35 31 32
21
Rahmah Ana Dhofah Indang Mustika Siti Alimah
37. 38. 39.
No.
43 30 40
Nama siswa dari SMP
76. 77. 78.
Skor
M. Nur Rohim Rizki Amalia Nadhifah
No.
33 36 33
Nama siswa dari SMP
Skor
1.
Vivi Arvianti
38
7.
Vivi Arvianti
38
2.
Nur Aini
33
8.
Nur Aini
33
3.
M. Aziz
30
9.
M. Aziz
30
4.
Dewi Munfa‟ati
36
10.
Dewi Munfa‟ati
36
5.
Lery Ika Apreliyanti
39
11.
Lery Ika Apreliyanti
39
6.
Diah Ayu Kharirotul Izzah
32
12.
Diah Ayu Kharirotul Izzah
32
Berdasarkan dari tabel diatas, kemudian diadakan analisis sebagai berikut: a. Rata-rata pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji TABEL 4.2 Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah X 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31
F 1 2 3 3 7 8 4 6 4 7 7 7 5
FX 43 84 123 120 273 304 148 216 140 238 231 224 155
x 9,123 8,123 7,123 6,123 5,123 4,123 3,123 2,123 1,123 0,123 -0,877 -1,877 -2,877
x2 83,22913 65,98313 50,73713 37,49113 26,24513 16,99913 9,753129 4,507129 1,261129 0,015129 0,769129 3,523129 8,277129
F x2 83,22913 131,9663 152,2114 112,4734 183,7159 135,993 39,01252 27,04277 5,044516 0,105903 5,383903 24,6619 41,38565
Mean
FX
Mx=
N
Mx= 2634 78
Mx= 33,769
30 29 28 26 23 22 21 20 18 16
1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 N= 78
30 29 84 26 69 22 21 20 18 16 FX 2634
-3,877 -4,877 -5,877 -7,877 -10,877 -11,877 -12,877 -13,877 -15,877 -17,877
15,03113 23,78513 34,53913 62,04713 118,3091 141,0631 165,8171 192,5711 252,0791 319,5871
15,03113 23,78513 103,6174 62,04713 354,9274 141,0631 165,8171 192,5711 252,0791 319,5871 F x2 2572, 752
TABEL 4.3 Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama X 40 39 38 36 35 34 33 32 30 23
F 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 12 Keterangan : X
FX 40 78 38 72 35 34 33 32 30 23 415
x 6,123 5,123 4,123 2,123 1,123 0,123 -0,877 -1,877 -3,877 -10,877
x2 37,49113 26,24513 16,99913 4,507129 1,261129 0,015129 0,769129 3,523129 15,03113 118,3091
F x2 37,49113 52,49026 16,99913 9,014258 1,261129 0,015129 0,769129 3,523129 15,03113 118,3091 254,9035
Mean
FX
Mx=
N
Mx= 415 12
Mx= 34,583
= Score hasil tes tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji F
= Frekuensi responden yang memiliki nilai yang sama
FX
= Hasil perkalian X dengan F
b. Kualitas Variabel Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Hasil hitungan dalam tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata untuk variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji adalah 33,769. Setalah diketahui rata-rata variabel kemudian dicocokan pada tabel kualitas variabel. apakah variabel dalam katagori baik sekali, baik, cukup, buruk atau buruk sekali? . Untuk mengetahui katagori variabel maka diperlukan langkah berikutnya yaitu, menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam 5 kategori dengan menggunakan interval nilai. Adapun untuk menentukan interval nilai tersebut adalah dengan cara mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval digunakan rumus sebagai berikut: Tabel 4.4 Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dari MTs X
= ∑fX/N
Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dari SMP X
= 2634
= 415
78
12
= 33,769 SD
=
=
= ∑fX/N
fx
= 34,583 2
N
2527,752 = 32,407076923 78
= 5,693
SD
=
=
fx
2
N
254,9035 = 21,242 12
= 4,609
Menentukan kualitas variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dari MTs
Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dari SMP
M + 1,5 SD= 33,769 + (1,5) (5,7)=
M + 1,5 SD= 34,583 + (1,5) (4,6)=
42,319
41,483
M + 0,5 SD= 33,769 + (0,5) (5,7)= 36,619
M + 0,5 SD= 34,583 + (0,5) (4,6)= 36,883
M – 0,5 SD= 33,769 – (0,5) (5,7)=
M – 0,5 SD= 34,583 – (0,5) (4,6)=
30,919
32,283
M – 1,5 SD= 33,769 – (1,5) (5,7)=
M – 1,5 SD= 34,583 – (1,5) (4,6)= 27,683
25,219
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang termasuk dalam kategori cukup, yaitu berada pada interval nilai 32-37 dengan nilai rata- rata 33,769 dari siswa yang berasal dari MTs. Sedangkan siswa yang berasal dari SMP juga termasuk dalam katagori cukup, yaitu berada pada interval 33 – 37. TABEL 4.5 Kualifikasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Kualifikasi Siswa dari MTs Rata-
Interval
Kualitas
Kriteria
rata 33,769
Kualifikasi Siswa dari SMP Rata-
Interval
Kualitas
rata 43 ke atas
Sangat baik
Cukup
34,583
Kriteri a
43 ke atas
Sangat baik
Cukup
38 – 42
Baik
38 – 42
Baik
32 – 37
Cukup
33 – 37
Cukup
25 – 31
Kurang
28 – 32
Kurang
25 ke bawah
Sangat kurang
28 ke bawah
Sangat kurang
Melihat dari tabel kualitas variabel di atas. Menunjukkan bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dalam kategori ”cukup” terlihat dari interval nilai 32-37 dengan nilai rata- rata 33,769 dari siswa yang berasal dari MTs. Sedangkan siswa yang berasal dari SMP juga termasuk dalam katagori cukup, yaitu berada pada interval 33 – 37. 2. Skor Hasil Angket Tentang Perilaku Filantropi Untuk menentukan nilai kuantitatif Perilaku Filantropi adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: TABEL 4.6 Nilai Angket Perilaku Filantropi Resp
Opsi Jawaban Positif
A B C D 1. 6 5 2 1 2. 11 2 1 1 3. 7 0 6 2 4. 6 3 3 3 5. 6 3 3 3 6. 4 3 4 4 7. 9 4 1 1 8. 5 7 2 1 9. 2 2 5 6 10. 4 4 7 0 11. 10 1 1 3
Opsi Jawaban Negatif A B C D 1 0 2 7 1 2 0 7 1 0 2 6 0 0 1 9 0 0 1 9 0 1 4 5 0 0 2 8 0 0 2 8 0 0 3 7 0 2 2 6 2 1 4 3
Skor Jawaban Positif 4 24 44 28 24 24 16 36 20 8 16 40
3 15 6 0 9 9 9 12 21 6 12 3
2 4 2 12 6 6 8 2 4 10 14 2
Skor Jawaban Negatif
1 1 2 3 4 1 1 0 6 28 1 1 4 0 28 2 1 0 6 24 3 0 0 3 36 3 0 0 3 36 4 0 2 12 20 1 0 0 6 32 1 0 0 6 32 6 0 0 9 28 0 0 4 6 24 3 2 2 12 12
Jumlah 79 86 73 81 81 71 89 84 67 76 76
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52.
6 5 3 10 3 0 1 5 7 10 2 1 6 3 4 14 0 0 12 1 1 10 3 1 8 0 6 6 4 4 8 1 5 3 6 3 10 1 1 8 0 5 2 6 6 0 4 10 11 1 1 10 1 1 10 3 1 14 0 0 14 0 0 11 2 1 12 1 2 11 3 0 13 0 2 10 1 2 7 5 1 11 1 0 9 0 4 7 1 6 4 7 3 3 11 1 7 4 2 3 7 3 11 3 1 11 2 0 2 6 7 7 2 2 10 0 1 3 8 2 7 0 6
1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 0 1 0 2 2 3 2 1 1 0 2 2 0 2 0 2 4 2 2
0 1 0 3 1 1 0 0 1 2 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 3 0 1 0 0 2
0 2 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 2 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 2 1 0 3 2 0
3 1 5 1 0 0 3 1 5 2 1 4 1 2 3 5 0 1 1 0 1 0 5 8 3 1 2 1 4 1 3 1 3 2 1 2 1 1 1 2 1
7 6 3 5 8 9 7 9 4 5 8 6 7 8 2 3 9 9 9 9 8 9 4 2 6 8 8 7 5 8 6 7 6 8 9 3 8 8 6 6 7
24 40 4 40 24 56 48 40 32 24 32 12 40 32 8 0 44 40 40 56 56 44 48 44 52 40 28 44 36 28 16 12 28 12 44 44 8 28 40 12 28
15 9 15 6 9 0 3 9 0 12 3 18 3 0 18 12 3 3 9 0 0 6 3 9 0 3 15 3 0 3 21 33 12 21 9 6 18 6 0 24 0
6 0 14 2 8 0 2 2 12 8 10 6 2 10 12 20 2 2 2 0 0 2 4 0 4 4 2 0 8 12 6 2 4 6 2 0 14 4 2 4 12
1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 0 1 0 2 2 3 2 1 1 0 2 2 0 2 0 2 4 2 2
0 0 9 28 1 4 3 24 0 4 15 12 3 2 3 20 1 2 0 32 1 0 0 36 0 0 9 28 0 0 3 36 1 0 15 16 2 2 6 20 1 0 3 32 0 0 12 24 2 0 3 28 0 0 6 32 0 10 9 8 0 4 15 12 1 0 0 36 0 0 3 36 0 0 3 36 0 2 0 36 1 0 3 32 0 2 0 36 1 0 15 16 0 0 24 8 0 2 9 24 0 2 3 32 0 0 6 32 1 2 3 28 1 0 12 20 1 0 3 32 0 2 9 24 2 0 3 28 0 2 9 24 0 0 6 32 0 0 3 36 3 4 6 12 0 2 3 32 1 0 3 32 0 6 3 24 0 4 6 24 2 0 3 28
83 83 66 78 78 94 91 91 77 75 82 75 80 82 66 64 88 87 91 95 93 91 87 86 91 86 85 84 79 80 79 80 81 79 94 77 77 76 79 76 75
53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90.
3 7 4 1 0 1 5 11 1 1 1 1 1 2 6 1 6 2 1 0 1 8 4 2 1 0 0 5 6 4 4 1 0 0 5 10 3 1 1 0 1 1 4 3 6 2 0 0 3 14 0 0 1 1 0 0 7 6 1 1 0 1 3 12 1 0 2 1 0 1 5 6 3 1 0 2 1 10 5 0 0 0 1 0 6 2 5 2 2 3 3 6 2 5 2 1 3 3 13 0 0 2 1 1 1 12 1 0 2 1 0 1 8 3 3 1 3 2 3 10 2 2 1 0 1 3 7 2 2 4 1 0 2 6 8 1 0 2 6 2 2 8 4 1 0 0 2 4 5 4 2 1 0 1 4 6 3 2 1 0 1 1 6 6 1 1 2 1 8 3 2 2 2 1 2 10 4 0 1 1 0 1 3 5 5 2 1 1 4 0 9 6 0 0 2 6 4 8 3 0 1 5 3 6 6 1 2 2 0 0 10 1 0 4 1 0 1 1 7 6 1 1 1 2 6 6 1 2 2 0 0 9 0 3 3 2 0 2 10 0 3 2 2 0 2 7 4 3 1 0 4 1 11 1 1 2 2 0 2 9 0 3 3 2 0 2 Berdasarkan dari tabel di atas,
4 12 21 8 1 0 2 15 16 75 6 44 3 2 1 1 2 6 24 83 8 24 3 12 2 1 0 3 32 77 5 32 12 4 1 0 0 15 20 84 5 24 12 8 1 0 0 15 20 80 8 40 9 2 1 0 2 3 32 89 7 16 9 12 2 0 0 9 28 76 9 56 0 0 1 1 0 0 36 94 6 28 18 2 1 0 2 9 24 84 8 48 3 0 2 1 0 3 32 89 7 20 18 6 1 0 4 3 28 80 9 40 15 0 0 0 2 0 36 93 2 24 6 10 2 2 6 9 8 67 3 24 6 10 2 1 6 9 12 70 7 52 0 0 2 1 2 3 28 88 8 48 3 0 2 1 0 3 32 89 2 32 9 6 1 3 4 9 8 72 6 40 6 4 1 0 2 9 24 86 7 28 6 4 4 1 0 6 28 77 0 24 24 2 0 2 12 6 0 70 8 8 24 8 1 0 0 6 32 79 8 16 15 8 2 1 0 3 32 77 8 16 18 6 2 1 0 3 32 78 6 4 18 12 1 1 4 3 24 67 5 32 9 4 2 2 2 6 20 77 8 40 12 0 1 1 0 3 32 89 4 12 15 10 2 1 2 12 16 70 2 0 27 12 0 0 4 18 8 69 1 16 24 6 0 1 10 9 4 70 8 24 18 2 2 2 0 0 32 80 8 40 3 0 4 1 0 3 32 83 6 4 21 12 1 1 2 6 24 71 8 24 18 2 2 2 0 0 32 80 6 36 0 6 3 2 0 6 24 77 6 40 0 6 2 2 0 6 24 80 5 28 12 6 1 0 8 3 20 78 6 44 3 2 2 2 0 6 24 83 6 36 0 6 3 2 0 6 24 77 kemudian diadakan analisis sebagai berikut:
a. Mencari Rata-Rata Perilaku Filantropi TABEL 4.7 Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi Siswa yang Berasal dari MTs X 95 94 93 91 89 88 87 86 85 84 82 83 81 80 79 78 77 76 75 73 72 71 70 69 67 66 64
F 1 3 2 4 3 1 1 3 1 3 1 5 3 7 6 4 9 3 3 1 1 2 4 1 3 2 1 N= 78
FX 95 282 186 364 267 88 87 258 85 252 82 415 243 560 474 312 693 228 225 73 72 142 280 69 201 132 64 FX 6229
x 14,6444 13,6444 12,6444 10,6444 8,6444 7,6444 6,6444 5,6444 4,6444 3,6444 1,6444 2,6444 0,6444 -0,3556 -1,3556 -2,3556 -3,3556 -4,3556 -5,3556 -7,3556 -8,3556 -9,3556 -10,3556 -11,3556 -13,3556 -14,3556 -16,3556
x2 214,4585 186,1697 159,8809 113,3033 74,72565 58,43685 44,14805 31,85925 21,57045 13,28165 2,704051 6,992851 0,415251 0,126451 1,837651 5,548851 11,26005 18,97125 28,68245 54,10485 69,81605 87,52725 107,2385 128,9497 178,3721 206,0833 267,5057
F x2 214,4585 558,509 319,7617 453,213 224,177 58,43685 44,14805 95,57775 21,57045 39,84495 2,704051 34,96426 1,245754 0,88516 11,02591 22,19541 101,3405 56,91375 86,04735 54,10485 69,81605 175,0545 428,9538 128,9497 535,1162 412,1665 267,5057 Fx2 4418,686
Mean FX
My=
N
My= 6229 78
My= 79,859
TABEL 4.8 Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi Siswa yang Berasal dari SMP X 91
F 1
FX 91
x 10,6444
x2 113,3033
F x2 113,3033
Mean FX
89 88 87 86 84 82 80 76 75
2 1 1 1 1 1 1 2 1 12
178 88 87 86 84 82 80 152 75 1003
8,6444 7,6444 6,6444 5,6444 3,6444 1,6444 -0,3556 -4,3556 -5,3556
74,72565 58,43685 44,14805 31,85925 13,28165 2,704051 0,126451 18,97125 28,68245
149,4513 58,43685 44,14805 31,85925 13,28165 2,704051 0,126451 37,9425 28,68245 479,9358
My=
N
My= 1003 12
My= 83,583
b. Kualitas Variabel Perilaku Filantropi Setelah diketahui nilai rata-rata perilaku filantropi, kemudian hasil ini di cocokan pada tabel kualitas variabel. Untuk mengetahui katagori variabel maka diperlukan langkah berikutnya yaitu, menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam 5 kategori dengan menggunakan interval nilai. Adapun untuk menentukan interval nilai tersebut adalah dengan cara, sebagai berikut: Untuk mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval digunakan rumus denagn mencari mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku Filantropi) Tabel 4.9 Mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku Filantropi) Mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku Filantropi) dari MTs X
= ∑fX/N
Mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku Filantropi) dari SMP X
= 6229
= 1003
78
12
= 79,859 SD
=
= ∑fX/N
fx N
= 83,583 2
SD
=
fx N
2
=
4418,686 = 56,6498 78
=
= 7,527
479,9358 = 39,99465 12
= 6,324
Menentukan kualitas variabel Y (Perilaku Filantropi Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang) Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dari MTs
Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dari SMP
M + 1,5 SD= 79,859 + (1,5) (7,5)=
M + 1,5 SD= 83,583 + (1,5) (6,3)=
91,109
93,033
M + 0,5 SD= 79,859+ (0,5) (7,5)=
M + 0,5 SD= 83,583 + (0,5) (6,3)=
83,609
86,733
M – 0,5 SD= 79,859– (0,5) (7,5)=
M – 0,5 SD= 83,583 – (0,5) (6,3)=
76,109
80,433
M – 1,5 SD= 79,859– (1,5) (7,5)=
M – 1,5 SD= 83,583 – (1,5) (6,3)=
68,609
74,133
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang termasuk dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval nilai 77 - 84 dengan nilai rata- rata 79,859 dari siswa yang berasal dari MTs. Sedangkan siswa yang berasal dari SMP juga termasuk dalam katagori Sedang, yaitu berada pada interval 81 – 87 dengan nilai rata-rata 83,853.
TABEL 4.10 Kualifikasi Perilaku Filantropi Siswa Kelas X Di MA Futuhiyyah Kudu Kualifikasi Siswa dari MTs Rata-
Interval
Kualitas
Kriteria
rata
Kualifikasi Siswa dari SMP Rata-
Interval
Kualitas
rata
79,859
92 Ke atas 85 – 91
Sangat baik
77 – 84
Sedang
69 – 76 69 ke bawah
a 94 ke atas 88 – 93
Sangat baik
81 – 87
Sedang
Kurang
74 – 80
Kurang
Sangat kurang
74 ke bawah
Sangat kurang
Baik Sedang
83,853
Kriteri
Baik Sedang
Melihat dari tabel kualitas variabel di atas. Menunjukkan bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dalam kategori ”Sedang” terlihat dari interval nilai 77 - 84 dengan nilai rata- rata 79,859 dari siswa yang berasal dari MTs. Sedangkan siswa yang berasal dari SMP juga termasuk dalam katagori Sedang, yaitu berada pada interval 81 – 87 dengan nilai rata-rata 83,853. Dari perhitungan dalam analisis pendahuluan ini ternyata diketahui bahwa kualitas kedua variabel dalam keadaan Cukup dan sedang. Dengan kata lain, baiknya kualitas pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji diikuti pula dengan baiknya kualitas perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang. Tetapi
apakah keduanya menunjukkan korelasi
yang positif dan signifikan ? Untuk menjawab pertanyaan ini maka diperlukan analisis uji hipotesis sebagaimana yang akan peneliti uraikan di bawah ini.
B. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini peneliti gunakan untuk menguji hipotesis, yakni untuk mengetahui adakah pengaruh pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Untuk membuktikannya, terlebih dahulu nilai kedua variabel dimasukkan dalam tabel kerja koefisien korelasi, sebagai berikut : TABEL 4.11 ANALISIS DATA TENTANG PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU FILANTROPI SISWA KELAS X YANG BERASAL DARI MTs No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
X
Y
x
Y
33
79
-0,8778
-1,3556
1,189946 0,770533 1,837651
36
86
2,1222
5,6444
11,97855 4,503733 31,85925
35
73
1,1222
-7,3556
-8,25445 1,259333 54,10485
32
81
-1,8778
0,6444
-1,21005 3,526133 0,415251
32
81
-1,8778
0,6444
-1,21005 3,526133 0,415251
38
71
4,1222
-9,3556
-38,5657 16,99253 87,52725
28
84
-5,8778
3,6444
-21,4211 34,54853 13,28165
34
67
0,1222
37
83
3,1222
2,6444
8,256346 9,748133 6,992851
26
83
-7,8778
2,6444
-20,8321 62,05973 6,992851
33
66
-0,8778
-14,3556 12,60135 0,770533 206,0833
23
78
-10,8778
-2,3556
25,62375 118,3265 5,548851
34
78
0,1222
-2,3556
-0,28785 0,014933 5,548851
38
94
4,1222
13,6444
56,24495 16,99253 186,1697
35
91
1,1222
10,6444
11,94515 1,259333 113,3033
xy
x2
y2
-13,3556 -1,63205 0,014933 178,3721
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.
39
91
5,1222
10,6444
54,52275 26,23693 113,3033
18
77
-15,8778
-3,3556
53,27955 252,1045 11,26005
32
75
-1,8778
-5,3556
10,05675 3,526133 28,68245
38
82
4,1222
1,6444
6,778546 16,99253 2,704051
29
75
-4,8778
-5,3556
26,12355 23,79293 28,68245
31
80
-2,8778
-0,3556
1,023346 8,281733 0,126451
34
66
0,1222
-14,3556 -1,75425 0,014933 206,0833
34
64
0,1222
-16,3556 -1,99865 0,014933 267,5057
32
88
-1,8778
7,6444
-14,3547 3,526133 58,43685
33
87
-0,8778
6,6444
-5,83245 0,770533 44,14805
39
91
5,1222
10,6444
54,52275 26,23693 113,3033
41
95
7,1222
14,6444
104,3003 50,72573 214,4585
40
93
6,1222
12,6444
77,41155 37,48133 159,8809
41
91
7,1222
10,6444
75,81155 50,72573 113,3033
39
86
5,1222
5,6444
28,91175 26,23693 31,85925
36
85
2,1222
4,6444
9,856346 4,503733 21,57045
42
79
8,1222
-1,3556
-11,0105 65,97013 1,837651
38
79
4,1222
-1,3556
-5,58805 16,99253 1,837651
36
80
2,1222
-0,3556
-0,75465 4,503733 0,126451
38
81
4,1222
0,6444
2,656346 16,99253 0,415251
39
79
5,1222
-1,3556
-6,94365 26,23693 1,837651
43
94
9,1222
13,6444
124,4669 83,21453 186,1697
30
77
-3,8778
-3,3556
13,01235 15,03733 11,26005
40
77
6,1222
-3,3556
-20,5437 37,48133 11,26005
34
76
0,1222
-4,3556
-0,53225 0,014933 18,97125
35
79
1,1222
-1,3556
-1,52125 1,259333 1,837651
33
76
-0,8778
-4,3556
3,823346 0,770533 18,97125
43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69.
34
75
0,1222
-5,3556
-0,65445 0,014933 28,68245
39
83
5,1222
2,6444
13,54515 26,23693 6,992851
38
77
4,1222
-3,3556
-13,8325 16,99253 11,26005
37
84
3,1222
3,6444
11,37855 9,748133 13,28165
36
80
2,1222
-0,3556
-0,75465 4,503733 0,126451
41
89
7,1222
8,6444
61,56715 50,72573 74,72565
36
76
2,1222
-4,3556
-9,24345 4,503733 18,97125
39
94
5,1222
13,6444
69,88935 26,23693 186,1697
37
84
3,1222
3,6444
11,37855 9,748133 13,28165
40
80
6,1222
-0,3556
-2,17705 37,48133 0,126451
42
93
8,1222
12,6444
102,7003 65,97013 159,8809
23
67
-10,8778 -13,3556 145,2795 118,3265 178,3721
20
70
-13,8778 -10,3556 143,7129 192,5933 107,2385
39
89
5,1222
8,6444
44,27835 26,23693 74,72565
31
72
-2,8778
-8,3556
24,04575 8,281733 69,81605
38
86
4,1222
5,6444
23,26735 16,99253 31,85925
21
77
-12,8778
-3,3556
43,21275 165,8377 11,26005
16
70
-17,8778 -10,3556 185,1353 319,6157 107,2385
23
79
-10,8778
-1,3556
14,74595 118,3265 1,837651
33
77
-0,8778
-3,3556
2,945546 0,770533 11,26005
32
78
-1,8778
-2,3556
4,423346 3,526133 5,548851
38
67
4,1222
-13,3556 -55,0545 16,99253 178,3721
31
77
-2,8778
-3,3556
9,656746 8,281733 11,26005
34
89
0,1222
8,6444
1,056346 0,014933 74,72565
22
70
37
69
3,1222
-11,3556 -35,4545 9,748133 128,9497
28
70
-5,8778
-10,3556 60,86815 34,54853 107,2385
-11,8778 -10,3556 123,0017 141,0821 107,2385
70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78.
28
80
-5,8778
-0,3556
2,090146 34,54853 0,126451
32
83
-1,8778
2,6444
-4,96565 3,526133 6,992851
31
71
-2,8778
-9,3556
26,92355 8,281733 87,52725
35
80
1,1222
-0,3556
-0,39905 1,259333 0,126451
31
77
-2,8778
-3,3556
9,656746 8,281733 11,26005
32
80
-1,8778
-0,3556
0,667746 3,526133 0,126451
33
78
-0,8778
-2,3556
2,067746 0,770533 5,548851
36
83
2,1222
2,6444
5,611946 4,503733 6,992851
33 X 2634
77 Y 6229
-0,8778
-3,3556
-8,4684
2,945546 0,770533 11,26005 xy x2 y2 -38,7368 1633,667 2572,766 4418,686
Dari tabel di atas diketahui : N
= 78
X
= 2634
Y
= 6229
x
= -8,4684
y
= -38,7368
xy
= 1633,667
x2
= 2572,766
y2
= 4418,686
= 33,769
Y
= 79,833
__
X
TABEL 4.12 ANALISIS DATA TENTANG PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU FILANTROPI SISWA KELAS X YANG BERASAL DARI SMP No. 1. 2. 3. 4.
X
Y
x
Y
38
89
4,1222
8,6444
35,63395 16,99253 74,72565
33
76
-0,8778
-4,3556
3,823346 0,770533 18,97125
30
76
-3,8778
-4,3556
16,89015 15,03733 18,97125
36
82
2,1222
1,6444
3,489746 4,503733 2,704051
xy
x2
y2
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
39
87
5,1222
6,6444
34,03395 26,23693 44,14805
32
91
-1,8778
10,6444
-19,9881 3,526133 113,3033
40
86
6,1222
5,6444
34,55615 37,48133 31,85925
39
84
5,1222
3,6444
18,66735 26,23693 13,28165
36
80
2,1222
-0,3556
-0,75465 4,503733 0,126451
34
75
0,1222
-5,3556
-0,65445 0,014933 28,68245
35
89
1,1222
8,6444
9,700746 1,259333 74,72565
7,6444
-83,1543 118,3265 58,43685 xy x2 y2 52,24395 254,89 479,9358
12.
23 88 -10,8778 X Y 415 1003 8,4664 Dari tabel di atas diketahui :
38,7328
N
= 12
X
= 415
Y
= 1003
x
= 8,4664
y
= 38,7328
xy
= 52,24395
x2
= 254,89
y2
= 479,9358
= 34,583
Y
= 83,583
__
X
Untuk membuktikan tersebut digunakan analisis regresi satu predictor. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Mencari Korelasi Antara Kriterium Dengan Predictor. Untuk mencari korelasi antara predictor X dengan kriterium Y dapat dicari melalui teknik korelasi product moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut: TABEL 4.13 Rumus Product Moment Korelasi Antara Predictor X Dengan Kriterium Y Yang Berasal Dari MTs x y xy x2 y2
Korelasi Antara Predictor X Dengan Kriterium Y Yang Berasal Dari SMP x y xy x2 y2
1633,667
2572,7664418,686 1633,667
11368245,1054
1633,667 3371,683 = 0,4845 dibulatkan menjadi 0,485
52,24395
254,89479,9358 52,24395 122330,8361
52,24395 349,758 = 0,149
Sehingga koefisien korelasi determinasi yang berasal dari MTs (Madrasah Tsanawiyyah) adalah r2 =0,235225. Sedangkan yang berasal dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) adalah r2 =0,022201. Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variable X (pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dengan variable Y (perilaku filantropi ) digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut: TABEL 4.14 Signifikansi Hubungan Antara Variable X (Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji) dengan Variable Y (Perilaku Filantropi ) Siswa yang berasal dari MTs n–2
th = r
1 – r2 th = 0,458 78 – 2
Siswa yang berasal dari SMP n–2
th = r
1 – r2 th = 0,149 12 – 2
1 – (0,458 )2 th = 0,458
76 1 – 0,235225
1 – (0,149 )2 th = 0,149
10 1 – 0,022201
th = 0,458
76
th = 0,149
0,764775 th = 0,458
99,37563
10 0,977799
th = 0,149
10,227051
th = 0,458 . 9,969
th = 0,149 . 3,198
th = 4,5658
th = 0,4765
Jadi ttabel
(0.05:76)
= 1,6652 dan tt(0.01:76) = 2,3764 dan ttabel
(0.05:10)
= 1,8125 dan
tt(0.01:10) = 2,7638 Karena t h>tt pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka signifikan untuk siswa yang berasal dari MTs, Sedangkan siswa yang berasal dari SMP t h
rt pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka signifikan untuk siswa yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah. Sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama diketahui r xy = 0,149 untuk db 12 - 2 = 10, yaitu rt (0,05) = 0,576 dan rt (0.01) = 0,708, karena rxy < rt pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka tidak signifikan. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadapa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah. Akan tetapi, tidak ada korelasi antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadapa perilaku
filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama. Setelah diketahui hubungan antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu
baik yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah atau Sekolah Menengah
Pertama, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Akan tetapi, yang dapat melanjutkan ke rumus selanjutnya hanya data siswa yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah. Karena data siswa yang berasal dari sekolah Menengah Pertama menunjukkan tidak ada hubungan. 3. Persamaan Garis Regresi Persamaan garis regresinya adalah Ŷ aX K 92, dimana: Ŷ
= perkiraan harga Y
aX
= perkiraan a dalam regresi linier Y pada K
K
= perkiraan b dalam regresi linier Y pada X Untuk mengetahui Ŷ, terbukti dahulu dicari harga X dan K serta a, dengan rumus
sebagai berikut: _
Ŷ = ax, dimana Y = Y- Y , X = X - X , dan a =
a=
xy x 2
xy x
=
2
1633,667 2572,766
= 0,634985
X
=
92
X
= 2634
N
78
= 33,769
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 6.
Y
=
Y
= 6229
N
78
= 79,859
Jadi, harga a = 0,634985. Karena itu, untuk persamaan garis regresi Ŷ = ax atau Y _
= Y- Y = a (X – X ) adalah sebagai berikut: Y – 79,859
= 0,634985 (X – 33,769) Y= 0,634985 X – 21,442808465 + 79,859 Y= 0,634985 X + 58,41619
Dari perhitungan diatas, maka persamaan garis regresinya adalah : Y= 0,635 X + 58,416 4. Analisis Variansi Garis Regresi Analisis variansi garis regresi ini digunakan untuk mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor dengan mengunakan rumus regresi skor deviasi (satu prediktor) sebagai berikut: Table 4.15 Ringkasan Rumus Analisis Regresi Dengan Skor Devisiasi Satu Prediktor Sumber variasi
Db
Regresi (reg)
1
JK
RK
xy x
2
2
Residu (res)
N-2
__
X Total
N-1
y
2
Freg
JK reg dbreg JK res dbres -
JK reg RK res
Selanjutnya rumus-rumus tersebut diaplikasikan kedalam data yang ada pada tabel yang telah diketahui persamaan garis regresinya, yaitu: Y= 0,635 X + 58,416 Selanjutnya dimasukkan kedalam rumus sebagai berikut:
xy
2
JK reg
x
2
= (1633,667)2 2572,766 =
2.668.876,8669 2572,776
= 1037,3495
xy JKres = y x
2
2
2
= 4418,686 - 1037,3495 = 3.381,3365 JKtot = ∑y2 = 4418,686 Diketahui, bahwa : dbt = N-1 = 78 - 1 = 77 dbreg= 1 dbres= 77 - 1 = 76 Sehingga diperoleh: RKreg =
JK reg dbreg
= 1037,3495 1
= 1037,3495 RKres =
JK res dbres
= 3.381,3365 76 = 44,4913 Dari perhitungan di atas, maka analisis regresi bilangan F diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Freg =
JK reg RK res
=
1037,3495 44,4913
= 23,3158 Untuk mengetahui hasil perhitungan analisis regresi di atas, dapat dilihat dalam tabel 9 berikut: TABEL 4.16 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sumber variasi
Ft Db
JK
RK
Regresi
1
1037,3495
1037,3495
Residu
76
3381,3365
44,4913
Total
77
4418,686
-
Kriteria
F 5%
1%
3,98
7,01
Sign 23,3158
Setelah diadakan uji hipotesis, melalui analisis regresi (Freg) dan koefisien korelasi (rxy) sebagaimana di atas, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan Ft dan rt diketahui bahwa Freg dan rxy > Ft dan rt. dari sini dapat disimpulkan, bahwa baik Freg dan rxy adalah signifikan pada taraf signifikasi 5% dan 1%, sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Table 4.17 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis rxy dan Freg N
Uji
Hitung
hipotesis rxy
0,458
Taraf signifikan 5%
1%
0,228
0,297
45 Freg
23,3158
3,98
Ket
Hipotesis
Signifikan
Diterima
7,01
C. Analisis Lanjut Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah. Diketahui rata-rata pemahaman sebesar 33,769. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 32 - 37. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 79,859. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 77 – 84. sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama., diketahui rata-rata pemahaman sebesar 34,583. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 33 - 37. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 83,583. Hal ini berarti,
bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 81 – 87. Setelah diketahui rata-rata masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya adalah analisis uji hipotesis dengan rumus regresi satu prediktor. Dari analisis uji hipotesis diketahui, ada pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah diterima. Untuk mempermudah pemahaman tentang korelasi pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dapat dilihat dalam tabel ringkasan sebagai berikut: Tabel 4.18 Ringkasan Korelasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji dan Perilaku Filantropi Uji
Hitung
Hipotesis rxy
0,458
Tabel 5%
1%
0,228
0,297
Katerangan
Hipotesis
Signifikan
Diterima
Dalam uji Freg diketahui, bahwa nilainya sebesar 23,3158, kemudian hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel Ft
0,05(1:76)
= 3,98 dan Ft
0,01(1:76)
= 7,01.
Dengan demikian, Freg = 23,3158> Ft 0,05(1:76) = 3,98 dan Freg = 23,3158> Ft 0,01(1:76) = 7,01, berarti signifikan.
Tabel 4.19 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Freg Uji
Hitung
Hipotesis Freg
23,3158
Tabel 5%
1%
3,98
7,01
Katerangan
Hipotesis
Signifikan
Diterima
Berdasarkan keterangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Freg yang diperoleh adalah 23,3158, sedangkan Ft adalah 3,98 pada taraf signifikan 5% dan 7,01 pada taraf signnifikan 1%. hal ini menunjukan bahwa Freg > Ft. Apabila hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji dan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu tidak diklasifikasikan menjadi dua, yaitu yang berasal dari MTs dan yang berasal dari SMP atau dihitung secara keseluruhan . Diketahui rata-rata pemahaman sebesar 33,8778. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 32 - 37. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 80,3556. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 78 – 84. Sedangkan korelasi pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi secara keseluruhan adalah r xy = 0,453 kemudian dikonsultasikan dengan tabel r t
0,05
= 0,213 dan rt
0,01
= 0,278, hal ini
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi karena r xy > rt. Dalam uji Freg diketahui, bahwa nilainya sebesar 22,7191, kemudian hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel Ft
0,05(1:88)
= 3,69 dan Ft
0,01(1:88)
= 6,96. Dengan
demikian, Freg = 22,7191> Ft 0,05(1:88) = 3,96 dan Freg = 22,7191> Ft 0,01(1:88) = 6,96, berarti signifikan dengan persamaan garis regresi Y = 0,596 X + 60,157.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, ada pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah, sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama tidak ada pengaruh antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. Namun, penghitungan secara keseluruhan tanpa mengkatagorikan siswa MTs atau SMP menunjukkan pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Setelah dilakukan pembahasan dan analisis dari bab I sampai dengan bab IV skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemahaman Mat Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Terhadapa Perilaku Filantropi Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu”, guna menjawab pokok permasalahan dalam penelitian yang dilakukan, maka ada beberapa hal yang menjadi titik tekan sebagai kesimpulan dari skripsi ini, yaitu:. Sedangkan 1. Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal dari Madrasah Tsanawiyyah. Diketahui rata-rata pemahaman sebesar 33,769. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 32 – 37. Sedangkan siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama., diketahui ratarata pemahaman sebesar 34,583. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 33 – 37. Dari hasil penelitian secara keseluruhan, diketahui bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah cukup, nilai rata-rata dari variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah akhlak adalah 33,833. Nilai terletak pada interval 32 - 37. Dengan demikian, nilai dari pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu mempunyai nilai dalam kategori cukup. 2.
Dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 79,859. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 77 – 84. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA
Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 83,583. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang yaitu pada interval 81 – 87. Secara keseluruhan Perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah sedang,
sebab setelah dilakukan perhitungan kualitas perilaku
filantropi, maka rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu, adalah 80,433. Setelah di cocokkan dengan tabel interval, hasil tersebut terletak pada interval 78 – 84. 3.
Berdasarkan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel, yaitu pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dapat diketahui ada pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu yang berasal dari MTs bahwa Freg yang diperoleh adalah 23,3158, sedangkan Ft adalah 3,98 pada taraf signifikan 5% dan 7,01 pada taraf signnifikan 1%. hal ini menunjukan bahwa Freg > Ft.. Dari analisis uji regresi secara menyeluruh diketahui bahwa Freg adalah 22,7358 kemudian hasil ini dikonsultasikan dengan nilai pada tabel (Ftabel), baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% dengan ketentuan, Freg> Ftabel, maka signifikan. Dari hasil pengujian hipotesis, diperoleh : Freg = 22,7358 > Ft0,05(90) = 3,96 dan Freg = 22,7358 >Ft0,01(45) = 6,96 Dengan demikian Freg lebih besar dari Ftabel, ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji (X) terhadap perilaku filantropi (Y) siswa di MA Futuhiyyah Kudu. Untuk mencari korelasi antara prediktor dengan kriterium dengan teknik
korelasi product moment, dan hasilnya adalah 0,453. Kemudian di konsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikan 5% = 0,213 pada taraf signifikan 1% = 0,278, karena rxy (0,453) > rtabel (0,05 = 0,213 dan 0,01 = 0,278 maka hasilnya signifikan. Hal itu juga dibuktikan dengan hasil Freg sebesar 22,7358, karena Freg > Ft0,05 = 3,96 dan Ft 0,01
= 6,96, maka hasilnya “signifikan”. Jadi, dapat disimpulkan, ada pengaruh positif
antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. B. Saran Dengan segala kerendahan hati, demi peningkatan dan perbaikan dalam proses belajar mengajar tentu saja diperlukan saran-saran yang peneliti ajukan sebagai berikut: 1. Kepada lembaga pendidikan dan dewan guru Hendaknya lebih berupaya untuk meningkatkan perhatian terhadap siswa, agar siswa lebih memahami dan menyerap ilmu yang telah disampaikan, sehingga proses pendidikan akan lebih berhasil. 2. Kepada orang tua siswa Hendaknya selalu memantau aktivitas putra putrinya dan senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan agar siswa senantiasa berperilaku terpuji dan tergugah motivasinya di dalam belajar dan sekaligus sebagai alat kontrol, tidak hanya mengandalkan guru sebagai pengawas siswa atau peserta didik. 3. Terhadap siswa Hendaknya berusaha meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran yang telah disampaikan oleh pendidik dan saling membantu dalam belajar, agar perilaku filantropi lebih terlatih. Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmatnya, serta pertolongan-Nya lah maka penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Tidak lupa peneliti ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini dari tahap awal sampai selesai, dimana banyak sumbangan pemikiran yang peneliti terima, baik itu dalam bentuk diskusi, informasi, buku maupun dalam bentuk yang lain. Sungguhpun demikian, peneliti menyadari betul akan keterbatasan kemampuan yang ada pada peneliti, maka sudah tentu ada
beberapa hal yang menjadi titik lemah. Maka dari itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari siapa saja guna perbaikan isi skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya, amin.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
NAMA-NAMA SISWA KELAS X (A) MA FUTUHIYYAH KUDU TAHUN AJARAN 2011-2012
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Ahmad khodli Asnawi Ahmad Khotib Ali Maskur Alifaturrohmah Anik Lisawati Anisatun Niswah Arif Muhlisin Arina Mustafidah Asrofah Ayu Nurjanah Dewi Munfaati M. Aziz M. Choirul Chanif M. Faizin M. Taufiq
No. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Nama M.sigit Aris. S Nanang Khosim Nur Aini Nur Hidayah Nurul Lailatu Suchi Nurul Luk-luk us Syafa'ati Richa Maesaroh Romaniah Siti Islamiyah Siti Karomah Siti Maghfiroh siti Nur afifah Sulaiman Uswatun Chasanah Vivi Arviantie
NAMA-NAMA SISWA KELAS X (C) MA FUTUHIYYAH KUDU TAHUN AJARAN 2011-2012 No. No.
Nama
1.
Agus Zaenal A.
2.
Ali Mutohar
3.
Apid Sutanto
4.
Arif Mafdullatif
5.
Istiaroh
6.
Junianto
7.
M. Abdul Haris
8.
M. Ali Hamzah
9.
M. Ash'ari
10.
M. N. Muttaqin
11.
M. Najib
12.
M. Nur Rohim
13.
M. Rifqi Abdul Latif
14.
Maftukan
15.
Malikhatul Ulfa
16.
Muzaziroh
Nama
17.
Nadhifah
18.
Nadiroh
19.
Niken Puji Rahayu
20.
Ni'matul Maghfiroh
21.
Norma Zunita
22.
Qoidatul Khasanah
23.
Rizki Amalia
24.
Rosita Oftafiya
25.
Siti Afiatul R.
26.
Siti Alimah
27.
Sulistiya Ningrum
28.
Ulul Amala
29.
Umi Khoiriyah
30.
Umi Khoiriyati
31.
Wahyu Diah A.
NAMA-NAMA SISWA KELAS X (B) MA FUTUHIYYAH KUDU TAHUN AJARAN 2011-2012
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Ahmad Wahyudi Alamul Huda Ali Mundhopar Andrew Prastya Adhy Astutik Diah Ayu Kharirotul Izzah Fransiska Puji Rahayu Imam Hanafi Indang Mustika Indi Windi Arti Kummairoh Lery Ika Apreilyanti Lia Fitriani M. Dimas. P. S M. Mudzakir
No. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama M. Nur Rokhim Muchtar Basyari Rahmah Ana Dhofah Ratna Ratnaning Diah Siti Alimah Siti Nur Halimah Siti Sobikah Siti Syarifah Siti Zaenab Sulistio Warni Susilowati Winda Mujayanti Wita Apriliani
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2010 - 2011
Satuan Pendidikan
: MA Futuhiyyah Kudu
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas/ semester
:X
Alokasi waktu
: 2 pertemuan ( 4 X 45 Menit )
Pertemuan ke
:1-2
Standar Kompetensi
:menerapkan akhlak terpuji dalam kehidupan sosial
Kompetensi Dasar
: 1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun 2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun 3. Menunjukkan nilai-nilai positif dari husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
Indikator
: Menjelaskan pengertian husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun Menunjukkan dalil tentang husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun Menyebutkan nilai-nilai positif dari husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun Mengidentifikasi bentuk dan hikmah husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
Materi Pokok
: Akhlak Terpuji
A. Tujuan Pembelajaran o
Agar anak mampu menguraikan pengertian husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
o
Agar anak dapat menyebutkan dalil tentang husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
o
Anak mampu menyebutkan nilai-nilai positif husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
o
Anak dapat mengidentifikasi bentuk dan hikmah husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
B. Materi Ajar o
husnuzhan, tawaduk, tasamuh, dan ta‟awun
C. Metode Pembelajaran o
Ceramah
o
Reading Aload
o
Every one is teaching here
D. Skenario Pembelajaran
Pertemuan 1 No
1
Kegiatan
Waktu
10 menit
Pendahuluan Memberi salam Mengabsen Apersepsi Berdo‟a untuk mohon ilmu yang bermanfaat.
2
70 menit
Kegiatan Inti EKSPLORASI Siswa memperhatikan dan memahami penjelasan materi oleh guru Guru menfasilitasi siswa agar dapat menemukan unsur-unsur
yang
ada
dalam
hukum
pidana
pembunuhan. ELABORASI Guru meminta salah satu siswa membaca dengan keras materi yang dipelajari. Guru menerangkan materi yang telah dibaca. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami dalam potongan kertas Siswa lain yang
bertanya diberikan kesempatan
untuk menjawab pertanyaan dari teman sekelasnya. KONFIRMASI Guru mengoreksi jawaban-jawaban yang kurang dari siswa Guru mengklarifikasi, menyimpulkan materi yang
telah dipelajari 3
10 menit
Penutup Menyimpulkan pelajaran Berdo‟a mengakhiri pelajaran.
Pertemuan 2 No
1
Kegiatan
Waktu
10 menit
Pendahuluan Memberi salam Mengabsen Apersepsi Berdo‟a untuk mohon ilmu yang bermanfaat.
2
70 menit
Kegiatan Inti EKSPLORASI Guru mengulas materi pada pertemuan yang lalu secara bersama-sama dengan siswa Siswa memperhatikan dan memahami penjelasan materi oleh guru Guru menfasilitasi siswa agar dapat menemukan hikmah
yang ada dalam husnuzhan, tawaduk,
tasamuh, dan ta‟awun. ELABORASI Guru meminta salah satu siswa membaca dengan keras materi yang dipelajari. Guru menerangkan materi yang telah dibaca. Guru meminta setiap siswa membuat pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang ditulis dalam selembar kertas Guru mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan dari
siswa, kemudian membagi kepada masing-masing siswa dengan diacak terlebih dahulu. Siswa menjawab pertanyaan yang telah dibagikan. KONFIRMASI Guru mengoreksi jawaban-jawaban yang kurang dari siswa Guru menyimpulkan dan mengulas hasil dari tanya jawab. 3
10 menit
Penutup Menyimpulkan pelajaran Memberikan tugas mengerjakan soal-soal latihan Berdo‟a mengakhiri pelajaran.
E. Media Pembelajaran 1.
Alat: -
LKS dan lingkungan sekitar
-
Kertas kosong
F. Sumber bahan: Akidah dan Akhlak untuk MTs Kelas VIII karangan “Ahmad Adib Al-Arif” penerbit Aneka Ilmu. G. Penilaian a.
b.
Prosedur 1.
Penilaian proses belajar dengan observasi.
2.
Perilaku hasil belajar melalui jawaban siswa
Alat penilaian, berbentuk jawaban pertanyaan yang diberikan oleh siswa
Semarang, 21 Juli 2011 Guru Mata Pelajaran
MAHFUDZI,S.Ag
KISI-KISI INSTRUMEN
Variabel Penelitian
Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji
No. Item Instrumen Bersifat Positif
Indikator
No. Instrumen Bersifat Negatif
o
HUSNUZAN
1, 2, 3, 4, 5, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44
o
TAWADUK
6, 7, 8, 9, 10, 11, 45, 50
o
TASAMUH
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 48, 49 12, 23, 24, 25, 26, 27, 47
Perilaku Filantropi
o TA‟AWUN Pemurah Sedekah Infaq Menolong Tanpa Pamrih
1, 5, 17, 21, 25 2, 6, 18, 22 3, 7, 23 12, 16, 20
9, 13 10, 14 11, 15, 19 4, 8, 2
Spesifikasi Soal Setiap item soal memiliki skor 2, jika jawaban yang diberikan oleh responden benar. Apabila jawaban yang diberikan oleh responden salah, maka tidak mendapatkan skor atau mendapatkan skor 0. Spesifikasi Angket Angket ini terdiri atas dua kelompok (X, dan Y) dengan dua kategori, yaitu: 1. Jawaban dengan kategori “SANGAT SETUJU” – “TIDAK SETUJU”
berupa pernyataan positif
dengan alternatif sebagai berikut: SS
= berarti “Sangat Setuju”
=4
S
= berarti “Setuju”
KS
= berarti “Kurang Setuju”
=2
TS
= berarti “Tidak Setuju”
=1
=3
2. Jawaban dengan kategori “SANGAT SETUJU” – “TIDAK SETUJU” berupa pernyataan negatif dengan alternatif sebagai berikut:
TS
= berarti “Tidak Setuju”
=4
KS
= berarti “Kurang Setuju”
= 3
S
= berarti “Setuju”
= 2
SS
= berarti “Sangat Setuju”
= 1
INSTRUMEN TES UNTUK PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI
Petunjuk Pengisian Tulislah nama dan kelas anda Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban a, b, c, atau d, yang anda anggap paling sesuai dengan keadaan yang ada Kerahasiaan identitas dan jawaban anda dijaga dengan penuh tanggung jawab, dan tidak berpengaruh terhadap nilai anda setiap pertanyaan yang benar mendapatkan skor 2. jika pertanyaannya dijawab salah, maka skor yang diberikan adalah 0 (nol)
1.
2.
3.
4.
5.
Husnuzan dan su‟uzan adalah dua sifat/perilaku yang.… a.
saling berhubungan
b.
berlawanan artinya
c.
tidak saling berhubungan
d.
sama-sama tidak disukai
Hukum husnuzan kepada Allah dan rasul-Nya ialah…. a.
sunah
b.
wajib
c.
makruh
d.
haram
Menaruh kepercayaan kepada orang lain tentang suatu urusan termasuk…. a.
zan
b.
husnuzan
c.
su‟uzan
d.
prasangka baik
Zan yang dilarang agama adalah…. a.
su‟uzan
b.
ba‟duzan
c.
husnuzan
d.
ismuzan
Su‟uzan kepada seseorang berarti… telah berbuat tidak baik. a.
memercayainya
b.
mendustainya
6.
7.
8.
9.
c.
mencurigainya
d.
menyaksikannya
Tawaduk adalah sikap … a.
merendahkan hati dalam pergaulan
b.
menampakkan kemampuan diri dalam pergaulan
c.
merendahkan diri dalam pergaulan
d.
menonjolkan kemampuan diri dalam pergaulan
Sikap yang berlawanan dengan sikap tawaduk adalah… a.
tasamuh
b.
ta‟awun
c.
takabur
d.
tawaduk
contoh sikap yang menunjukkan tawaduk adalah a.
berbicara sesuka hati, hingga membuat sakit hati orang lain
b.
tidak mau mengalah demi kepentingan umum
c.
ingin disanjung orang lain
d.
menghargai pendapat orang lain
Tawaduk tidak sama dengan…. a.
rendah hati
b.
tidak menampakkan kemampuan diri
c.
rendah diri
d.
tidak menonjolkan kemampuan diri
10. Orang yang tawaduk justru akan…. a.
dihinakan orang lain
b.
memiliki rasa rendah diri
c.
dihormati orang lain
d.
memiliki rasa hina
11. Perintah untuk bersikap tawaduk berarti larangan bersikap…. a.
takabur
b.
tasamuh
c.
optimis
d.
ta‟aruf
12. Allah SWT berfirman, surat al-Maidah ayat 2
… … Firman diatas berisi…. a.
perintah untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan
b.
larangan tolong-menolong dalam hal dosa dan permusuhan
c.
anjuran untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan
d.
anjuran untuk menghindari tolong-menolong dalam hal dosa dan permusuhan
13. Larangan dalam firman Allah
…. Sama saja dengan perintah untuk bersikap…. a.
jujur
b.
tawaduk
c.
tasamuh
d.
husnuzan
14. Allah SWT berfirman, “…sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.” ( Q.S. Luqman / 31: 19) Firman Allah di atas berbentuk kalimat berita yang berisi … a.
celaan kepada orang yang mengeraskan suara sehingga diserupakan suara keledai
b.
celaan yang mengeraskan suaranya
c.
informasi sikap keledai yang tidak menyenangkan
d.
pemberitahuan kepada umat manusia
15. Firman Allah SWT. Dalam Q.S. Luqman ayat 18-19 berisi … a.
dua perintah satu larangan
b.
tiga larangan satu perintah
c.
dua larangan satu perintah
d.
dua perintah dan dua larangan
16. Memalingkan muka saat berbicara dengan orang lain tidak berdosa apabila … a.
mempunyai tujuan tertentu
b.
orangnya tidak pantas dipandang
c.
memang dirinya malu
d.
enggan untuk memandang
17. Kita dilarang memalingkan muka saat berbicara dengan orang lain apabila hal itu … a.
disertai dengan kesombongan
b.
tidak jelas maksudnya
c.
disertai dengan niat tertentu
d.
sering dilakukan
18. Berikut ini adalah pengertian tasamuh, kecuali … a.
membiarkan orang lain berbicara
b.
mempersilahkan orang lain mengambil haknya
c.
menghentikan orang lain yang berbuat dosa
d.
menghargai pendapat orang lain walaupun kurang tepat
19. sikap tasamuh mudah dimiliki oleh orang yang … a.
lapang dada
b.
berani dan tegas
c.
suka beramal
d.
disiplin dan tekun
20. Sikap tasamuh sama artinya dengan sikap… a.
toleran
b.
egois
c.
tawaduk
d.
munafiq
21. contoh perilaku tasamuh dalam kehidupan sehar-hari… a.
memainkan musik dengan keras pada waktu beristirahat
b.
tidak menganggu ketenangan tetangga
c.
merasa tidak senang saat tetangga mendapatkan kebahagiaan
d.
tidak menyukai tetangga yang memiliki banyak uang
22. Tasamuh yang diajarkan Islam meliputi hubungan … a.
dengan sesama manusia walaupun beda agama
b.
dengan sesama muslimin dan muslimat
c.
orang yang seakidah dengan kita
d.
berbeda akidah dengan kita
23. Ta‟awun memiliki arti… a.
acuh-tak acuh
b.
saling berdebat
c.
jatuh-menjatuhkan
d.
tolong-menolong
24. Tolong-menolong sangat penting dalam kehidupan, karena …
a.
dapat memperalat orang lain
b.
memerintah orang lain
c.
memperingan tugas yang berat
d.
manusia tidak mampu mencukupi kebutuhan sendiri
25. Manusia tidak dapat hidup sendiri, karena manusia merupakan makhluk sosial yang … a.
Dapat hidup sendirian
b.
dapat hidup tanpa orang lain
c.
tidak butuh bantuan orang lain
d.
membutuhkan pertolongan orang lain
26. Sikap ta‟awun mudah dimiliki seseorang apabila ia … a.
hidup dalam keadaan miskin, memerlukan bantuan pihak lain
b.
hidupnya sudah lumayan, tidak memerlukan bantuan orang lain
c.
pernah mengalami kesulitan dalam hidup
d.
memiliki kesadaran akan kelemahan dirinya
27. Allah berfirman,
… … Firman di atas berisi … a.
perintah untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan
b.
larangan tolong menolong dalam hal dosa dan permusuhan
c.
anjuran untuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketaqwaan
d.
anjuran untuk menghindari tolong-menolong dalam hal dosa dan permusuhan
28. Berbaik sangka merupakan akhlak terpuji karena berbaik sangka kepada Allah adalah…. a.
Kunci mengembangkan kesenangan dan berujung pada kepuasan
b.
Kunci membuktikan kepuasan dan berujung pada kebebasan hidup
c.
Kunci memaksimalkan kodrat dan berujung pada keselamatan hidup
d.
Kunci yang meminimalkan kegagalan dan berujung pada keberhasilan
29. Segala sesuatu yang berasal dari Allah pasti baik, sekalipun pada saat itu manusia belum dapat mengambil kebaikan yang ada di dalamnya. Sikap yang diambil manusia adalah a.
Merasakan hikmah suatu kejadian yang telah dialami
b.
Merasakan sedih suatu kejadian yang telah terjadi
c.
Merasakan kecemasan suatu kejadian yang dihadapi
d.
Merasakan kesedihan suatu kejadian yang belum jelas
30. Harapan terhadap rahmat Allah akan selalu membukakan pintu harapan bagi diri seorang hamba sehingga akan melahirkan dampak positif bagi hamba, yaitu mengutarakan untuk…. a.
Kesenangan dan bersegera menuju kepuasan
b.
Ketaatan dan bersegera menuju kebaikan
c.
Kelalaian dan bersegera menuju pengujian
d.
Kesedihan dan bersegera menuju kesukaan
31. Berharap merupakan material untuk membangun kesadaran dan akan membantu orang untuk bersabar, sedangkan alasan untuk membangun kesadaran adalah…. a.
Berburuk sangka kepada Allah yang telah memberikan nikmat kehidupan
b.
Berharap sangka kepada Allah yang menciptakan kedamaian kehidupan
c.
Berbaik sangka kepada Allah selaku pencipta dan pengatur kehidupan
d.
Berbalik sangka kepada Allah yang telah memberukan keburukan kehidupan
32. Seorang ulul albab memiliki pengertian mendalam, selalu ingat kepada Allah setiap saat ketika berdiri, duduk maupun berbaring dengan melakukan aktivitas utama, yaitu memerhatikan serta….. a.
merenungkan kejadian alam raya
b.
menyaksikan kejadian alam raya
c.
mempelajari keragaman alam raya
d.
mengabaikan kerapian alam raya
33. Perhatian dan renungan seorang ulul albab serta seruannya,”Ya Allah kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia; Mahasuci Engkau, …..
( Q.S. Ali Imran/ 3: 191) Ia
melanjutkan seruannya, yaitu….. a.
bimbinglah kami dari laknat dunia
b.
lindungilah kami dari kelalaian hidup
c.
lindungilah kami dari siksa neraka
d.
selamatkan kami dari keburukan akhlak
34. Seorang yang penuh pengertian mendalam selalu me-mahasucikan Allah dari kemungkinan menciptakan alam ini sia-sia dengan ucapan subhanallah. Implikasi ucapan tersebut adalah…. a.
Membebaskan jiwa dari setiap pikiran positif tentang Tuhan
b.
Membebaskan hati dari setiap pemikiran netral tentang Tuhan
c.
Mebebaskan diri dari setiap pikiran negatif tentang Tuhan
d.
Membebaskan manusia dari setiap pikiran beragam tentang Tuhan
35. Bacaan tasbih dan tahmid mengandung makna penegasan kepada diri sendiri bahwa jangan berfikir…
a.
positif, tetapi harus berfikir negatif tentang Tuhan
b.
sekuler, tetapi harus berfikir negatif tentang Tuhan
c.
beragam, tetapi harus berfikir seragam tentang Tuhan
d.
negatif, tetapi harus berfikir positif tentang Tuhan
36. Dengan memuji syukur kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi atas kita, mendidik diri sendiri untuk selalu mempunyai pandangan, yaitu… a.
penuh aspirasi dan rasa pesimis kepada Allah atas segala takdir-Nya
b.
penuh kritis dan rasa ragu kepada Allah atas segala takdir-Nya
c.
penuh dedikasi dan rasa benci kepada Allah atas segala takdir-Nya
d.
penuh apresiasi dan rasa optimis kepada Allah atas segala takdir-Nya
37. Sikap husnuzan tidak boleh dikacaukan dengan apa yang sering disebut dengan fatalisme. Sebab pandangan yang dikembangkan paham fatalisme adalah… a.
sikap putus asa terhadap masa depan yang belum tentu keadaannya
b.
sikap apriori terhadap masa depan yang tidak terukut situasinya
c.
sikap afeksi terhadap masa depan yang belum pasti terjadinya
d.
sikap adaptasi terhadap masa depan yang belum tentu dihadapinya
38. Dengan memahami dan meresapkan makna tasbih dan tahmid, maka akan dapat menanamkan dalam jiwa kita, yaitu… a.
sikap pasif, oportunis, dan melupakan harapan kepada Allah bagi mas depan
b.
sikap positif, optimis, dan penuh harapan kepada Allah bagi masa depan
c.
sikap cemas, kalut dan mengabaikan harapan kepada Allah bagi masa depan
d.
sikap apriori terhadap segala keadaan yang terjadi bagi masa depan
39. Tidak seorang pun bisa lari dari takdir yang telah ditetapkan Allah. Tidak ada yang dapat terjadi di alam semesta kecuali apa yang dikehendaki… a.
semua makhluk terhadap penguasanya
b.
Allah terhadap makhluk dan hamba-Nya
c.
oleh segala kemungkinan yang ada di alam
d.
Semua makhluk dalam kehidupannya
40. Allah menganugerahkan kepada manusia kemampuan untuk memilih dan berikhtiar, maka segala perbuatannya harus… a.
diwujudkan sesuai kesenangan hidup
b.
diseleksi menurut prioritas tujuan hidup
c.
diperjuangkan untuk terwujud dalam kehidupan
d.
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah
41. Manusia tidak akan sampai kepada sesuatu yang bisa membuat hatinya tenang, kecuali jika ia mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya. Manusia akan dapat mencapai ketenangan hati dengan cara yang benar, yaitu menjadikan… a.
akidah sebagai landasan untuk mengabdi
b.
ibadah sebagai bukti syukur akan nikmat
c.
akhlak sebagi jalan menegaskan citra diri
d.
syari‟at sebagai petunjuk berserah diri kepada Allah
42. Segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai aturan dan hukum yang ditetapkan Allah. Oleh sebab itu, yang harus dilakukan manusia terkait sunatullah adalah… a.
mempelajari, memahami, dan mematuhi ketetapan Allah
b.
mengabaikan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
c.
mempelajari seperlunya yang diperlukan dalam kehidupan
d.
menjadikan sunatullah sebagai pengingat kesadaran manusia
43. Husnuzan dapat mendorong manusia beramal dengan sungguh-sunguh untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat, dengan cara… a.
menjadikan sunatullah sebagai pengingat kesadaran manusia
b.
mematuhi segala ketentuan alam jika diperlukan dalam hidup
c.
mengikuti sunatullah yang berlaku dan ditetapkan Allah
d.
mengabaikan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
44. Sikap husnuzan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup karena meyakini apa pun yang terjadi atas kehendak … a.
manusia yang memiliki kehendak secara bebas
b.
manusia dalam mengaplikasikan kemampuannya
c.
Allah yang memberikan nikmat dan kebahagiaan
d.
manusia memiliki kemerdekaan untuk beikhtiar
45. Hikmah memiliki sikap tawaduk, kecuali … a.
menimbulkan rasa simpati
b.
menimbulkan permusuhan
c.
mendapat sanjungan dengan tulus dari orang lain
d.
mempererat hubungan persaudaraan
46. Pelajaran yang dapat diambil dari sikap tasamuh… a.
menjadikan hubungan persaudaraan semakin erat
b.
menimbulkan permusuhan
c.
mendapat sanjungan dari orang lain
d.
menghambat kelancaran dalam kerjasama
47. Perilaku tolong menolong dapat menimbulkan rasa … a.
saling mememusuhi
b.
saling menjatuhkan
c.
saling benci
d.
saling mencintai
48. Suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar sesama manusia adalah pengertian… a.
ta‟aruf
b.
ta‟awun
c.
tasamuh
d.
adil
49. dengan tidak adanya sikap tasamuh (saling menghargai) di dalam masyarakat, maka akan menimbulkan… a.
permusuhan
b.
persaudaraan
c.
kerukunan
d.
ketentraman
50. Sikap tawaduk itu penting, agar tidak menimbulkan … a.
kesombongan
b.
kedermawanan
c.
kebaikan
d.
kesengsaraan
ANGKET TENTANG PERILAKU FILANTROPI
1. Petunjuk Pengisian Tulislah nama dan kelas anda Jawablah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu jawaban a, b, c, atau d, yang anda anggap paling sesuai dengan keadaan yang ada Kerahasiaan identitas dan jawaban anda dijaga dengan penuh tanggung jawab, dan tidak berpengaruh terhadap nilai anda
Identitas Siswa 1.
Nama
:
2.
Kelas
:
Daftar Pertanyaan 1.
2.
3.
4.
Saya suka membantu yang membutuhkan. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
Sedekah untuk orang lain, jika hati sedang ingin. Apa pendapat kalian tentang hal ini? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
Mengeluarkan infaq dengan ikhlas membuat jiwa damai. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
ketika ingin menolong Orang yang memerlukan bantuan, hanya yang dikenal saja. Apa pendapat kalian?
5.
a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
Menolong orang lain yang membutuhkan tanpa diminta terlebih dahulu. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
6.
Bersedekah itu tidak mengharapkan ganti dari yang telah diberikan kepada orang lain. Apa pendapat kalian?
7.
8.
a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
Setiap seminggu sekali, harus mengeluarkan infaq. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
menolong orang yang memerlukan bantuan, jika dijanjikan hadiah untuk pertolongan yang
diberikan. Setujukan kalian akan hal ini?
9.
a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
membantu orang yang dalam kesulitan, jika dimintai pertolongan. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
10. apabila tidak mendapatkan pujian, maka enggan untuk bersedekah. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
11. infaq merupakan perbuatan yang tidak menghasilkan keuntungan bagi yang mengeluarkan. Apa pendapat kalian? a.
Sangat Setuju
c.
Kurang Setuju
b.
Setuju
d.
Tidak Setuju
12. apabila dijalan ada yang terkena musibah, dengan cepat menolong tanpa menunggu diminta. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
13. selalu ragu-ragu dalam membantu orang yang membutuhkan bantuan. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
14. sedekah dilakukan, jika ada orang yang menyuruh untuk bersedekah. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
15. berinfaq itu harus dilakukan didepan orang banyak, agar banyak orang yang mengetahui. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
16. tanpa diberi balasan, selalu senang menolong orang yang membutuhkan bantuan. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
17. menolong orang lain yang membutuhkan harus dengan jiwa yang mantab. Apa pendapat kalian dalam hal ini? a.
Sangat Setuju
c.
Kurang Setuju
b.
Setuju
d.
Tidak Setuju
18. hati merasa senang ketika memberikan sedekah kepada orang lain. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
19. setelah berinfaq itu harus dipuji oleh orang lain yang melihatnya. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
20. menolong orang lain harus selalu dilakukan, jika ada yang membutuhkan bantuan tanpa mengharapkan balasan dari perbuatan tersebut. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
21. apabila ada orang yang meminta bantuan, saya tidak bisa menolak. Apa pendapat kalian?
a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
22. bersedekah itu hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
23. apabila ada masjid yang sedang dibangun (renovasi) saya ingin menyisihkan harta untuk membantu masjid itu, walau pun sedikit jumlahnya. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
24. jika tidak menguntungkan untuk kita, tidak usah menolong orang lain. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
25. apabila melihat orang yang sedang kelaparan, saya selalu ingin memberikan makan. Apa pendapat kalian? a.
Sangat setuju
c.
Kurang setuju
b.
Setuju
d.
Tidak setuju
PENGHITUNGAN KESELURUHAN TABEL 1 Skor Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji No. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59.
Nama
Skor
Sulaiman
33
Ali Maskur
36
M. Taufiq
35
M.sigit Aris. S
32
M. Faizin
32
Siti Karomah
38
Vivi Arviantie
38
Siti Maghfiroh
28
Nur Hidayah
34
Nur Aini
33
M. Aziz
30
siti Nur afifah
37
Richa Maesaroh
26
Ahmad Khotib
33
Anik Lisawati
23
Uswatun Chasanah
34
Anisatun Niswah
38
Asrofah
35
Nurul Lailatu Suchi
39
Ahmad khodli Asnawi
18
Arina Mustafidah
32
Alifaturrohmah
38
Nurul Luk-luk us Syafa'ati
29
Romaniah
31
Dewi Munfaati
36
Siti Islamiyah
34
M. Choirul Chanif
34
Arif Muhlisin
32
Nanang Khosim
33
60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92.
Ayu Nurjanah
39
Winda Mujayanti
41
Alamul Huda
40
Ratna
41
Lery Ika Apreilyanti
39
Kummairoh
39
Diah Ayu Kharirotul Izzah
32
Indi Windi Arti
40
Siti Sobikah
36
Astutik
39
Imam Hanafi
42
Siti Zaenab
36
Sulistio Warni
38
Fransiska Puji Rahayu
36
Muchtar Basyari
38
Siti Syarifah
39
Rahmah Ana Dhofah
43
Indang Mustika
30
Siti Alimah
40
Ratnaning Diah
34
M. Mudzakir
35
Wita Apriliani
33
Ali Mundhopar
34
Andrew Prastya Adhy
34
Susilowati
39
M. Nur Rokhim
38
Ahmad Wahyudi
37
M. Dimas. P. S
36
Siti Nur Halimah
41
Lia Fitriani
36
Rosita Oftafiya
39
Junianto
37
Wahyu Diah A.
35
93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120.
Niken Puji Rahayu
40
M. Ash'ari
42
Arif Mafdullatif
23
Maftukan
20
M. Rifqi Abdul Latif
23
M. Abdul Haris
39
Ali Mutohar
31
M. Ali Hamzah
38
M. Najib
21
Agus Zaenal A.
16
Apid Sutanto
23
Umi Khoiriyah
33
Nadiroh
32
Malikhatul Ulfa
38
M. N. Muttaqin
31
Muzaziroh
34
Istiaroh
22
Siti Afiatul R.
37
Sulistiya Ningrum
28
Ulul Amala
28
Umi Khoiriyati
32
Siti Alimah
31
Ni'matul Maghfiroh
35
Norma Zunita
31
Qoidatul Khasanah
32
M. Nur Rohim
33
Rizki Amalia
36
Nadhifah
33
Berdasarkan dari tabel diatas, kemudian diadakan analisis sebagai berikut: c. Rata-rata pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji TABEL 2
Distribusi Frekwensi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang X
F
FX
x
x2
F x2
43
1
43
9,123
83,22913
83,22913
42
2
84
8,123
65,98313
131,9663
41
3
123
7,123
50,73713
152,2114
40
4
160
6,123
37,49113
149,9645
39
9
351
5,123
26,24513
236,2062
Mx=
38
9
342
4,123
16,99913
152,9922
Mx=
37
4
148
3,123
9,753129
39,01252
36
8
288
2,123
4,507129
36,05703
35
5
175
1,123
1,261129
6,305645
34
8
272
0,123
0,015129
0,121032
33
8
264
-0,877
0,769129
6,153032
32
8
256
-1,877
3,523129
28,18503
31
5
155
-2,877
8,277129
41,38565
30
2
60
-3,877
15,03113
30,06226
29
1
29
-4,877
23,78513
23,78513
28
3
84
-5,877
34,53913
103,6174
26
1
26
-7,877
62,04713
62,04713
23
4
92
-10,877
118,3091
473,2365
22
1
22
-11,877
141,0631
141,0631
21
1
21
-12,877
165,8171
165,8171
20
1
20
-13,877
192,5711
192,5711
18
1
18
-15,877
252,0791
252,0791
16
1
16
-17,877
319,5871
319,5871
N=90
FX
F x2
7232
2827,656
FX
3049 90 Mx=
Keterangan : X
= Score hasil tes tentang pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak
terpuji F
= Frekuensi responden yang memiliki nilai yang sama
FX
= Hasil perkalian X dengan F
N
33,87 78
d. Kualitas Variabel Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Hasil hitungan dalam tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata untuk variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji adalah 33,877. Setalah diketahui rata-rata variabel kemudian dicocokan pada tabel kualitas variabel. apakah variabel dalam katagori baik sekali, baik, cukup, buruk atau buruk sekali? . Untuk mengetahui katagori variabel maka diperlukan langkah berikutnya yaitu, menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam 5 kategori dengan menggunakan interval nilai. Adapun untuk menentukan interval nilai tersebut adalah dengan cara mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval digunakan rumus sebagai berikut:
Mean dan simpangan baku variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) X
= ∑fX/N
= 3049 90 = 33,877
SD
=
=
fx
2
N
2827,656 90
= 5,605
Menentukan kualitas variabel X (Pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji)
M + 1,5 SD
= 33,877 + (1,5) (5,6)
= 42,277
M + 0,5 SD
= 33,877 + (0,5) (5,6)
= 36,677
M – 0,5 SD
= 33,877 – (0,5) (5,6)
= 31,077
M – 1,5 SD
= 33,877 – (1,5) (5,6)
= 25,477
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang termasuk dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval nilai 32-37 dengan nilai rata- rata 33,877
TABEL 3 Kualifikasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji Rata – Rata
33,877
Interval 43 ke atas
Kualitas Sangat baik
38 – 42
Baik
32 – 37
Cukup
26 – 31
Kurang
26 ke bawah
Sangat kurang
Kriteria
Cukup
Melihat dari tabel kualitas variabel di atas. Menunjukkan bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dalam kategori ”sedang” terlihat dari rata-rata pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji adalah 33,877 Sesuai dengan tabel 3, tes tersebut berada dalam interval 32
- 37. Maka pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu berada dalam kategori ”sedang”. 3.
Skor Hasil Angket Tentang Perilaku Filantropi
Untuk menentukan nilai kuantitatif Perilaku Filantropi adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: TABEL 4 Nilai Angket Perilaku Filantropi Resp 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119.
Opsi Jawaban Positif
Opsi Jawaban Negatif
Skor Jawaban Positif
Skor Jawaban Negatif Jumlah
A 6 11 7 6 6 4 9 5 2 4 10 6 10 1 10 6 14 12 10 8 6 8 3 10 8 2 0 11 10
B 5 2 0 3 3 3 4 7 2 4 1 5 3 5 2 3 0 1 3 0 4 1 6 1 0 6 4 1 1
C 2 1 6 3 3 4 1 2 5 7 1 3 0 7 1 4 0 1 1 6 4 5 3 1 5 6 10 1 1
D 1 1 2 3 3 4 1 1 6 0 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 2 3
A 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 3 1 1 0 0 1 2 1 0 2 0 0 0 1 0
B 0 2 0 0 0 1 0 0 0 2 1 0 2 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 2 0 0
C 2 0 2 1 1 4 2 2 3 2 4 3 1 5 1 0 0 3 1 5 2 1 4 1 2 3 5 0 1
D 7 7 6 9 9 5 8 8 7 6 3 7 6 3 5 8 9 7 9 4 5 8 6 7 8 2 3 9 9
4
3
2
24 44 28 24 24 16 36 20 8 16 40 24 40 4 40 24 56 48 40 32 24 32 12 40 32 8 0 44 40
15 6 0 9 9 9 12 21 6 12 3 15 9 15 6 9 0 3 9 0 12 3 18 3 0 18 12 3 3
4 2 12 6 6 8 2 4 10 14 2 6 0 14 2 8 0 2 2 12 8 10 6 2 10 12 20 2 2
1 1 1 2 3 3 4 1 1 6 0 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 2 3
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 3 1 1 0 0 1 2 1 0 2 0 0 0 1 0
2
3
4
0 4 0 0 0 2 0 0 0 4 2 0 4 4 2 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 10 4 0 0
6 0 6 3 3 12 6 6 9 6 12 9 3 15 3 0 0 9 3 15 6 3 12 3 6 9 15 0 3
28 28 24 36 36 20 32 32 28 24 12 28 24 12 20 32 36 28 36 16 20 32 24 28 32 8 12 36 36
79 86 73 81 81 71 89 84 67 76 76 83 83 66 78 78 94 91 91 77 75 82 75 80 82 66 64 88 87
120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168.
10 14 14 11 12 11 13 10 7 11 9 7 4 3 7 3 11 11 2 7 10 3 7 3 11 6 8 6 10 4 14 7 12 5 10 6 6 13 12 8 10 7 6 2 4 4 1 8 10
3 0 0 2 1 3 0 1 5 1 0 1 7 11 4 7 3 2 6 2 0 8 0 7 1 1 4 4 3 3 0 6 1 6 5 2 2 0 1 3 2 2 8 8 5 6 6 3 4
1 0 0 1 2 0 2 2 1 0 4 6 3 1 2 3 1 0 7 2 1 2 6 4 1 6 2 4 1 6 0 1 0 3 0 5 5 0 0 3 2 2 1 4 4 3 6 2 0
1 1 1 1 0 1 0 2 2 3 2 1 1 0 2 2 0 2 0 2 4 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 0 2 2 2 2 1 1 4 0 1 2 2 1 2 1
0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 3 0 1 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 1 1 1 3 0 1 2 0 1 1 1 2 1
0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 2 1 0 3 2 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 2 1 3 3 1 0 2 1 0 6 0 0 0 2 1 0
1 0 1 0 5 8 3 1 2 1 4 1 3 1 3 2 1 2 1 1 1 2 1 5 2 1 5 5 1 3 0 3 1 1 0 3 3 1 1 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1
9 9 8 9 4 2 6 8 8 7 5 8 6 7 6 8 9 3 8 8 6 6 7 4 6 8 5 5 8 7 9 6 8 7 9 2 3 7 8 2 6 7 0 8 8 8 6 5 8
40 56 56 44 48 44 52 40 28 44 36 28 16 12 28 12 44 44 8 28 40 12 28 12 44 24 32 24 40 16 56 28 48 20 40 24 24 52 48 32 40 28 24 8 16 16 4 32 40
9 0 0 6 3 9 0 3 15 3 0 3 21 33 12 21 9 6 18 6 0 24 0 21 3 3 12 12 9 9 0 18 3 18 15 6 6 0 3 9 6 6 24 24 15 18 18 9 12
2 0 0 2 4 0 4 4 2 0 8 12 6 2 4 6 2 0 14 4 2 4 12 8 2 12 4 8 2 12 0 2 0 6 0 10 10 0 0 6 4 4 2 8 8 6 12 4 0
1 1 1 1 0 1 0 2 2 3 2 1 1 0 2 2 0 2 0 2 4 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 0 2 2 2 2 1 1 4 0 1 2 2 1 2 1
0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 3 0 1 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 1 1 1 3 0 1 2 0 1 1 1 2 1
0 2 0 2 0 0 2 2 0 2 0 0 2 0 2 0 0 4 2 0 6 4 0 2 2 0 0 0 2 0 0 2 0 4 2 6 6 2 0 4 2 0 12 0 0 0 4 2 0
3 0 3 0 15 24 9 3 6 3 12 3 9 3 9 6 3 6 3 3 3 6 3 15 6 3 15 15 3 9 0 9 3 3 0 9 9 3 3 9 9 6 6 6 3 3 3 6 3
36 36 32 36 16 8 24 32 32 28 20 32 24 28 24 32 36 12 32 32 24 24 28 16 24 32 20 20 32 28 36 24 32 28 36 8 12 28 32 8 24 28 0 32 32 32 24 20 32
91 95 93 91 87 86 91 86 85 84 79 80 79 80 81 79 94 77 77 76 79 76 75 75 83 77 84 80 89 76 94 84 89 80 93 67 70 88 89 72 86 77 70 79 77 78 67 77 89
169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180.
3 0 4 6 10 1 6 9 10 7 11 9
5 9 8 6 1 7 6 0 0 4 1 0
5 6 3 1 0 6 1 3 3 3 1 3
2 0 0 2 4 1 2 3 2 1 2 3
1 0 1 2 1 1 2 2 2 0 2 2
1 2 5 0 0 1 0 0 0 4 0 0
4 6 3 0 1 2 0 2 2 1 2 2
4 2 1 8 8 6 8 6 6 5 6 6
12 0 16 24 40 4 24 36 40 28 44 36
15 27 24 18 3 21 18 0 0 12 3 0
10 12 6 2 0 12 2 6 6 6 2 6
2 0 0 2 4 1 2 3 2 1 2 3
1 0 1 2 1 1 2 2 2 0 2 2
2 4 10 0 0 2 0 0 0 8 0 0
12 18 9 0 3 6 0 6 6 3 6 6
16 8 4 32 32 24 32 24 24 20 24 24
70 69 70 80 83 71 80 77 80 78 83 77
Berdasarkan dari tabel di atas, kemudian diadakan analisis sebagai berikut: c. Mencari Rata-Rata Perilaku Filantropi TABEL 5 Distribusi Frekuensi Perilaku Filantropi X
F
FX
x
x2
F x2
95
1
95
14,6444
214,4585
214,4585
94
3
282
13,6444
186,1697
558,509
93
2
186
12,6444
159,8809
319,7617
91
5
455
10,6444
113,3033
566,5163
89
5
445
8,6444
74,72565
373,6283
88
2
176
7,6444
58,43685
116,8737
87
2
174
6,6444
44,14805
88,2961
86
4
344
5,6444
31,85925
127,437
85
1
85
4,6444
21,57045
21,57045
84
4
336
3,6444
13,28165
53,12661
83
5
415
2,6444
6,992851
34,96426
82
2
164
1,6444
2,704051
5,408103
81
3
243
0,6444
0,415251
1,245754
80
8
640
-0,3556
0,126451
1,011611
79
6
474
-1,3556
1,837651
11,02591
78
4
312
-2,3556
5,548851
22,19541
77
9
693
-3,3556
11,26005
101,3405
76
5
380
-4,3556
18,97125
94,85626
FX
My=
N
My= 7232 90 My= 80,355 6
75
4
300
-5,3556
28,68245
114,7298
73
1
73
-7,3556
54,10485
54,10485
72
1
72
-8,3556
69,81605
69,81605
71
2
142
-9,3556
87,52725
175,0545
107,2385
428,9538
128,9497
128,9497
178,3721
535,1162
206,0833
412,1665
267,5057
267,5057
10, 355 70
4
280
6 11, 355
69
1
69
6 13, 355
67
3
201
6 14, 355
66
2
132
6 16, 355
64
1
64
6
N=90
FX
F x2
7232
4898,622
d. Kualitas Variabel Perilaku Filantropi Setelah diketahui nilai rata-rata perilaku filantropi, kemudian hasil ini di cocokan pada tabel kualitas variabel. Untuk mengetahui katagori variabel maka diperlukan langkah berikutnya yaitu, menentukan nilai rata-rata tersebut ke dalam 5 kategori dengan menggunakan interval nilai. Adapun untuk menentukan interval nilai tersebut adalah dengan cara, sebagai berikut:
Untuk mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan interval digunakan rumus denagn mencari mean dan simpangan baku variabel Y (Perilaku Filantropi) X
= ∑fX/N
= 7232 90 = 80,3556
SD
=
=
fx
2
N
4898,622 90
= 7,377 dibulatkan menjadi 7,4
Menentukan kualitas variabel X (Perilaku Filantropi)
M + 1,5 SD
= 80,3556+ (1,5) (7,4) = 91,4556
M + 0,5 SD
= 80,3556 + (0,5) (7,4) = 84,0556
M – 0,5 SD
= 80,3556 – (0,5) (7,4) = 76,6556
M – 1,5 SD
= 80,3556 – (1,5) (7,4) = 69,2556
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang termasuk dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval nilai 78-84 dengan nilai rata- rata 80,3556
Adapun interval nilai kualitas dengan ketentuan kategorisasi sebagai berikut : TABEL 6
Kualifikasi Perilaku Filantropi Rata – Rata
80,3556
Interval 93 ke atas 85 – 92 78 – 84 69 – 77 69 ke bawah
Kualitas Sangat baik Baik Sedang Kurang Sangat kurang
Kriteria
Sedang
Melihat dari tabel kualitas variabel di atas. Menunjukkan bahwa perilaku filantropi siswa dalam kategori ”baik”. Hal ini terlihat dari rata-rata perilaku filantropi siswa adalah 80,433. Sesuai dengan tabel 3, angket tersebut berada dalam interval 78-84. Maka perilaku filantropi siswa Kelas X di MA Futuhiyyah Kudu berada dalam kategori ”baik”. Dari perhitungan dalam analisis pendahuluan ini ternyata diketahui bahwa kualitas kedua variabel dalam keadaan baik. Dengan kata lain, baiknya kualitas pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji diikuti pula dengan baiknya kualitas perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang. Tetapi apakah keduanya menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan ? Untuk menjawab pertanyaan ini maka diperlukan analisis uji hipotesis sebagaimana yang akan peneliti uraikan di bawah ini. D. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini peneliti gunakan untuk menguji hipotesis, yakni untuk mengetahui adakah pengaruh pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu Semarang dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Untuk membuktikannya, terlebih dahulu nilai kedua variabel dimasukkan dalam tabel kerja koefisien korelasi, sebagai berikut :
TABEL 7 ANALISIS DATA TENTANG PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU FILANTROPI No.
X
Y
x
Y
xy
x2
y2
79.
33
79
-0,877
-1,355
1,188335
0,769129
1,836025
80.
36
86
2,123
5,645
11,98434
4,507129
31,86603
81.
35
73
1,123
-7,355
-8,259665
1,261129
54,09603
82.
32
81
-1,877
0,645
-1,210665
3,523129
0,416025
83.
32
81
-1,877
0,645
-1,210665
3,523129
0,416025
84.
38
71
4,123
-9,355
-38,57067
16,99913
87,51603
85.
38
89
4,123
8,645
35,64334
16,99913
74,73602
86.
28
84
-5,877
3,645
-21,42167
34,53913
13,28603
87.
34
67
0,123
-13,355
-1,642665
0,015129
178,356
88.
33
76
-0,877
-4,355
3,819335
0,769129
18,96603
89.
30
76
-3,877
-4,355
16,88434
15,03113
18,96603
90.
37
83
3,123
2,645
8,260335
9,753129
6,996025
91.
26
83
-7,877
2,645
-20,83467
62,04713
6,996025
92.
33
66
-0,877
-14,355
12,58934
0,769129
206,066
93.
23
78
-10,877
-2,355
25,61534
118,3091
5,546025
94.
34
78
0,123
-2,355
-0,289665
0,015129
5,546025
95.
38
94
4,123
13,645
56,25834
16,99913
186,186
96.
35
91
1,123
10,645
11,95434
1,261129
113,316
97.
39
91
5,123
10,645
54,53434
26,24513
113,316
98.
18
77
-15,877
-3,355
53,26734
252,0791
11,25603
99.
32
75
-1,877
-5,355
10,05134
3,523129
28,67603
100.
38
82
4,123
1,645
6,782335
16,99913
2,706025
101.
29
75
-4,877
-5,355
26,11634
23,78513
28,67603
102.
31
80
-2,877
-0,355
1,021335
8,277129
0,126025
103.
36
82
2,123
1,645
3,492335
4,507129
2,706025
104.
34
66
0,123
-14,355
-1,765665
0,015129
206,066
105.
34
64
0,123
-16,355
-2,011665
0,015129
267,486
106.
32
88
-1,877
7,645
-14,34967
3,523129
58,44602
107.
33
87
-0,877
6,645
-5,827665
0,769129
44,15602
108.
39
91
5,123
10,645
54,53434
26,24513
113,316
109.
41
95
7,123
14,645
104,3163
50,73713
214,476
110.
40
93
6,123
12,645
77,42533
37,49113
159,896
111.
41
91
7,123
10,645
75,82433
50,73713
113,316
112.
39
87
5,123
6,645
34,04234
26,24513
44,15602
113.
39
86
5,123
5,645
28,91934
26,24513
31,86603
114.
32
91
-1,877
10,645
-19,98067
3,523129
113,316
115.
40
86
6,123
5,645
34,56434
37,49113
31,86603
116.
36
85
2,123
4,645
9,861335
4,507129
21,57603
117.
39
84
5,123
3,645
18,67334
26,24513
13,28603
118.
42
79
8,123
-1,355
-11,00667
65,98313
1,836025
119.
36
80
2,123
-0,355
-0,753665
4,507129
0,126025
120.
38
79
4,123
-1,355
-5,586665
16,99913
1,836025
121.
36
80
2,123
-0,355
-0,753665
4,507129
0,126025
122.
38
81
4,123
0,645
2,659335
16,99913
0,416025
123.
39
79
5,123
-1,355
-6,941665
26,24513
1,836025
124.
43
94
9,123
13,645
124,4833
83,22913
186,186
125.
30
77
-3,877
-3,355
13,00734
15,03113
11,25603
126.
40
77
6,123
-3,355
-20,54267
37,49113
11,25603
127.
34
76
0,123
-4,355
-0,535665
0,015129
18,96603
128.
35
79
1,123
-1,355
-1,521665
1,261129
1,836025
129.
33
76
-0,877
-4,355
3,819335
0,769129
18,96603
130.
34
75
0,123
-5,355
-0,658665
0,015129
28,67603
131.
34
75
0,123
-5,355
-0,658665
0,015129
28,67603
132.
39
83
5,123
2,645
13,55034
26,24513
6,996025
133.
38
77
4,123
-3,355
-13,83267
16,99913
11,25603
134.
37
84
3,123
3,645
11,38334
9,753129
13,28603
135.
36
80
2,123
-0,355
-0,753665
4,507129
0,126025
136.
41
89
7,123
8,645
61,57834
50,73713
74,73602
137.
36
76
2,123
-4,355
-9,245665
4,507129
18,96603
138.
39
94
5,123
13,645
69,90333
26,24513
186,186
139.
37
84
3,123
3,645
11,38334
9,753129
13,28603
140.
35
89
1,123
8,645
9,708335
1,261129
74,73602
141.
40
80
6,123
-0,355
-2,173665
37,49113
0,126025
142.
42
93
8,123
12,645
102,7153
65,98313
159,896
143.
23
67
-10,877
-13,355
145,2623
118,3091
178,356
144.
20
70
-13,877
-10,355
143,6963
192,5711
107,226
145.
23
88
-10,877
7,645
-83,15467
118,3091
58,44602
146.
39
89
5,123
8,645
44,28834
26,24513
74,73602
147.
31
72
-2,877
-8,355
24,03734
8,277129
69,80603
148.
38
86
4,123
5,645
23,27434
16,99913
31,86603
149.
21
77
-12,877
-3,355
43,20234
165,8171
11,25603
150.
16
70
-17,877
-10,355
185,1163
319,5871
107,226
151.
23
79
-10,877
-1,355
14,73834
118,3091
1,836025
152.
33
77
-0,877
-3,355
2,942335
0,769129
11,25603
153.
32
78
-1,877
-2,355
4,420335
3,523129
5,546025
154.
38
67
4,123
-13,355
-55,06267
16,99913
178,356
155.
31
77
-2,877
-3,355
9,652335
8,277129
11,25603
156.
34
89
0,123
8,645
1,063335
0,015129
74,73602
157.
22
70
-11,877
-10,355
122,9863
141,0631
107,226
158.
37
69
3,123
-11,355
-35,46167
9,753129
128,936
159.
28
70
-5,877
-10,355
60,85634
34,53913
107,226
160.
28
80
-5,877
-0,355
2,086335
34,53913
0,126025
161.
32
83
-1,877
2,645
-4,964665
3,523129
6,996025
162.
31
71
-2,877
-9,355
26,91434
8,277129
87,51603
163.
35
80
1,123
-0,355
-0,398665
-0,39867
0,141526
164.
31
77
-2,877
-3,355
9,652335
8,277129
11,25603
165.
32
80
-1,877
-0,355
0,666335
3,523129
0,126025
166.
33
78
-0,877
-2,355
2,065335
0,769129
5,546025
167.
36 33
83 77
2,123 -0,877
2,645 -3,355
5,615335 2,942335
4,507129 0,769129
6,996025 11,25603
3049
7232
-0,02
-0,04
1685,911
2827,656
4898,622
X
Y
x
y
xy
x2
y2
168. Jumlah Simbol
Dari tabel di atas diketahui : N
= 90
X
= 3049
Y = 7232 y
x
2
x
= 0,07
= 0,05
xy
= 1685,911
= 2827,656
y
= 4898,622
= 33,8778
Y
= 80, 3556
2
__
X
Untuk membuktikan tersebut digunakan analisis regresi satu predictor. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
5. Mencari Korelasi Antara Kriterium Dengan Predictor. Untuk mencari korelasi antara predictor X dengan kriterium Y dapat dicari melalui teknik korelasi product moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut:
xy
x y x y 2
2
1685,911 = 2827,656 . 4898,622
1685,911 = 13.851.617,89
=
1685,911 3721,776
= 0,4529 dibulatkan menjadi 0,453 Sehingga koefisien korelasi determinasi r 2 =0,205209.Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara variable X (pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji) dengan variable Y (perilaku filantropi ) digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:
th = r
n–2 1 – r2
th = 0,453 90 – 2
1 – (0,453 )2 th = 0,453
88 1 – 0,205209
th = 0,453 88 0,795 th = 0,453
110,6918
th = 0,453 . 10,521 th = 4,766 Jadi ttabel
(0.05:88)
= 1,6624 dan tt(0.01:88) = 2,369 Karena th>tt pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka
signifikan, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji dengan perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu.
6. Menguji Signifikansi Untuk menguji dari langkah pertama di atas signifikan atau sebaliknya, maka perlu dikonsultasikan dengan table r t.,dimana diketahui r xy = 0,453 dan untuk db 90 - 2 = 88, yaitu rt (0,05) = 0,213 dan rt (0.01) = 0,278, karena r xy > rt pada taraf signifikan 5% dan 1%, maka signifikan. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadapa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu.
7. Persamaan Garis Regresi Persamaan garis regresinya adalah Ŷ aX K 93, dimana: Ŷ
= perkiraan harga Y
aX
= perkiraan a dalam regresi linier Y pada K
K
= perkiraan b dalam regresi linier Y pada X Untuk mengetahui Ŷ, terbukti dahulu dicari harga X dan K serta a, dengan rumus sebagai berikut: 93
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 6.
_
Ŷ = ax, dimana Y = Y- Y , X = X - X , dan a =
a=
xy x 2
xy x 2
=
1685,911 2827,656
= 0,5962221006
X
Y
=
=
X
= 3049
N
90
Y
= 7232
N
90
= 33,8778
= 80,3556
_
Jadi, harga a = 0,5962. Karena itu, untuk persamaan garis regresi Ŷ = ax atau Y = Y- Y = a (X –
X ) adalah sebagai berikut: Y – 80,3556
= 0,5962 (X – 33,8778) Y= 0,5962 X – 20,19794436 + 80,3556 Y= 0,5962 X + 60,1576556
Dari perhitungan diatas, maka persamaan garis regresinya adalah : Y= 0,596 X + 60,157
8. Analisis Variansi Garis Regresi Analisis variansi garis regresi ini digunakan untuk mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor dengan mengunakan rumus regresi skor deviasi (satu prediktor) sebagai berikut:
Table 8 Ringkasan Rumus Analisis Regresi Dengan Skor Devisiasi Satu Prediktor
Sumber variasi
Db
Regresi (reg)
1
JK
RK
xy x
2
2
Residu (res)
N-2
__
X Total
N-1
y
2
Freg
JK reg dbreg JK res dbres
JK reg RK res
-
Selanjutnya rumus-rumus tersebut diaplikasikan kedalam data yang ada pada tabel yang telah diketahui persamaan garis regresinya, yaitu: Y= 0,596 X + 60,157 Selanjutnya dimasukkan kedalam rumus sebagai berikut:
xy
2
JK reg
x
2
= (1685,911)2 2827,656 =
2.842.295,8999 2827,656
= 1005,177
xy JKres = y x
2
2
2
= 4898,622 - 1005,177 = 3.893,445 JKtot = ∑y2
= 4898,622 Diketahui, bahwa : dbt = N-1 = 90 - 1 = 89 dbreg= 1 dbres= 89 - 1 = 88 Sehingga diperoleh: RKreg =
JK reg dbreg
= 1005,177 1 = 1005,177 RKres =
JK res dbres
= 3.893,445 88 = 44,2437 Dari perhitungan di atas, maka analisis regresi bilangan F diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
Freg = =
JK reg RK res
1005,177 44,2437
= 22,7191
Untuk mengetahui hasil perhitungan analisis regresi di atas, dapat dilihat dalam tabel 9 berikut: TABEL 9
Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ft
Sumber
Db
variasi Regresi
1
Residu
43
Total
44
JK
1005,177
RK
Kriteria
F 5%
1%
3,96
6,96
1005,177 Sign
3.893,445 4898,622
44,2437
22,7191
-
Setelah diadakan uji hipotesis, melalui analisis regresi (Freg) dan koefisien korelasi (r xy) sebagaimana di atas, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan F t dan rt diketahui bahwa Freg dan rxy > Ft dan rt. dari sini dapat disimpulkan, bahwa baik Freg dan rxy adalah signifikan pada taraf signifikasi 5% dan 1%, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
Table 10 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis rxy dan Freg N
Uji
Hitung
hipotesis
Taraf signifikan 5%
1%
rxy
0,453
0,213
0,278
Freg
22,7191
3,69
6,96
45
Ket
Hipotesis
Signifikan
Diterima
E. Analisis Lanjut Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu. Diketahui rata-rata pemahaman sebesar
33,8778. Hal ini berarti bahwa pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak terpuji siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah cukup, yaitu pada interval 32 - 37. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu diketahui nilainya 80,3556. Hal ini berarti, bahwa perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah baik yaitu pada interval 78 – 84. Setelah diketahui rata-rata masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya adalah analisis uji hipotesis dengan rumus regresi satu prediktor. Dari analisis uji hipotesis diketahui, ada pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu adalah diterima. Untuk mempermudah pemahaman tentang korelasi pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu dapat dilihat dalam tabel ringkasan sebagai berikut:
Tabel 11 Ringkasan Korelasi Pemahaman Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji dan Perilaku Filantropi Uji
Hitung
Hipotesis rxy
0,453
Tabel 5%
1%
0,213
0,278
Katerangan
Hipotesis
Signifikan
Diterima
Dalam uji Freg diketahui, bahwa nilainya sebesar 22,7191, kemudian hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel Ft 0,05(1:88) = 3,69 dan Ft 0,01(1:88) = 6,96. Dengan demikian, Freg = 22,7191> Ft 0,05(1:88) = 3,96 dan Freg = 22,7191> Ft 0,01(1:88) = 6,96, berarti signifikan.
Tabel 12 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Freg Uji Hipotesis
Hitung
Tabel 5%
Katerangan 1%
Hipotesis
Freg
22,7191
3,96
6,96
Signifikan
Diterima
Berdasarkan keterangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Freg yang diperoleh adalah 22,7191, sedangkan Ft adalah 3,96 pada taraf signifikan 5% dan 6,96 pada taraf signnifikan 1%. hal ini menunjukan bahwa Freg > Ft Dari uraian diatas dapat disimpulkan, ada pengaruh positif antara pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak terpuji terhadap perilaku filantropi siswa kelas X di MA Futuhiyyah Kudu.
مؤسسة ال رب ة اإلسال م ة ف و ح ة YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM FUTUHIYYAH RA, MI, MTs, MA, MADIN
FUTUHIYYAH Akte Notaris : Rusbandy Jahja S.H. No.20/1984 Alamat : Jl. Kauman Kudu Kel. Penggaron Lor Genuk Semarang Telp.(024)6590978
SURAT KETERANGAN 105/SP/YYS.F/VIII/2011 Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Nurul Huda, S.Th.I
Jabatan
: Kepala Sekolah MA Futuhiyyah Kudu
Menerangkan Nama
: Dzan Nurain
NIM
: 073111054
TTL
: Semarang, 13 Maret 1990
Jur/Fak
: PAI / Tarbiyah
Alamat
: Kudu Kramat RT 06 RW II Genuk Semarang
Yang bersangkutan telah mengadakan penelitian di MA Futuhiyyah Kudu pada tanggal 20 Juli sampai 19 Agustus 2011 dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul PENGARUH PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI TERHADAP PERILAKU FILANTROPI SISWA KELAS X DI MA FUTUHIYYAH KUDU. Demikian surat keterangan ini hendaklah dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 20 Agustus 2011 Kepala Sekolah
Nurul Huda, S.Th.I
RIWAYAT HIDUP A.
B.
Identitas Diri 1.
Nama Lengkap
: Dzan Nurain
2.
Tempat & Tgl. Lahir
: Semarang, 13 Maret 1990
3.
NIM
: 073111054
4.
Alamat Rumah
: Jl. Kudu Kramat Rt 06/II Genuk Semarang
Hp
: 085 876 661 230 / 082 133 391 001
E-mail
: [email protected]
Riwayat Pendidikan 1.
Pendidikan Formal a.
MI Futuhiyyah Kudu Lulus Tahun 2001
b.
MTs Futuhiyyah Kudu Lulus Tahun 2004
c.
MA Futuhiyyah-1 Lulus Tahun 2007
d.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang Angkatan Tahun 2007
2.
Pendidikan Non-Formal a.
PP. Futuhiyyah Mranggen Demak (2004-2007)
Semarang, 25 Desember 2011
Dzan Nurain 073111054