“PENGARUH NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. GUDANG GARAM, Tbk PERIODE 2004-2013” Endang K. Mamonto1, Imran R. Hambali2, Mariyana F. Dungga3 Jurusan Manajemen
ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu apakah perubahan Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham PT. Gudang Garam, Tbk. Adapun yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham PT. Gudang Garam, Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini digunakan untuk meramalkan pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, dalam penelitian ini yaitu variabel X (Net Profit Margin) merupakan variabel dependen (bebas) dan variabel Y (Harga Saham) merupakan variabel independen (terikat).instrumen yang digunakan adalah data sekunder serta untuk menganalisis data digunakan analisis regresi sederhana. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan pengujian hipotesis, Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham PT Gudang Garam Tbk. Untuk itu perlunya bagi perusahaan untuk terus meningkatkan laba dan penjualan agar banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan.
Kata kunci: Net Profit Margin, harga saham PT. Gudang Garam, Tbk.
1
Endang Kusrini Mamonto, Mahasiswa. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2 Imran R. Hambali, S.Pd., SE., MSA. Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Mariyana F. Dungga, SE., MM. Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
1
PENDAHULUAN Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh perusahaan
untuk
mempeoleh
dana.
Kehadiran
pasar
modal
banyak
memperbanyak pilihan sumber dana bagi investor serta menambah pilihan investasi, yang juga dapat diartikan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana lainya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin:2001). Industri rokok yaitu industri yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian Negara Indonesia. Dalam majalah tempo yang terbit tahun 2008, rokok merupakan barang konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan sekitar 177 juta orang dari 270 juta jumlah penduduk Indonesia adalah penghisap rokok dimana jumlah batang rokok yang terjual ditahun 2008 mencapai sekitar 199 miliar batang. Sehingga industri rokok memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang. Negara Indonesia yang sebagian besar pendapatan negerinya berasal dari sektor dan industri rokok, dimana industri rokok merupakan salah satu penyumbang dalam pendapatan pajak Negara tersebut. Tahun 2007 penerimaan cukai yang berasal dari industri rokok tercatat sebanyak Rp. 52 triliun. Tenaga kerja yang terserap oleh industri rokok yang berjumlah sekitar 3000 perusahaan yang tersebar
di Indonesia
mencapai sedikitnya 6 juta pekerja. Penjualan yang cenderung meningkat dari tahun 2005 sampai 2009 di beberapa perusahaan memberikan gambaran bahwa industri rokok di Indonesia berkembang dengan baik. Peningkatan yang baik ini merupakan gambaran bahwa indutri rokok memiliki prospek sebagai tempat bagi para investor untuk menanamkan modalnya, hal ini diliha toleh investor yang ingin menginvestasikan modal yang dimilikinya, industri rokok yang terus berkembang. Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dibandingkan dengan total aktiva. Net Profit Margin (NPM) sering juga disebut sales margin merupakan salah satu dari rasio profitabilitas dimana semakin tinggi Net Profit Margin (NPM) maka semakin baik pula operasi perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba. Sedangkan Saham merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan yang biasa disebut emiten, yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik
2
sebagian dari perusahaan itu. Secara sederhana saham, dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau tanda kepemilikan seseorang atau badan usaha pada sebuah perusahaan, atau suatu tanda bukti berupa surat berharga sebagai penyertaan ikut memiliki modal saham suatu perusahaan. Weston dan Brigham (2001) mengemukakan bahwa yang mempengaruhi harga saham yakni Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS), Tingkat Bunga atas hutang Jumlah Kas Deviden yang Diberikan, Jumlah laba yang didapat perusahaan dan Tingkat Resiko dan Pengembalian. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat pula diartikan bahwa Net Profit Margin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham karena Net Profit Margin dalam
perhitungannnya
menggunakan
laba
dibagi
dengan
penjualan
(kemampuan penjualan dalam menghasilkan laba. perkembangan Net Profit Margin ( NPM ) pada PT. Gudang Garam Tbk dari tahun 2004-2013 terus mengalami pergerakan naik turun (fluktuatif). Pada tahun 2004 dan tahun 2005 masing – masing sebesar 7,00% dan 8,00%. Hal ini memperlihatkan bahwa Net Profit Margin mengalami peningkatan akibat terjadi peningkatan pada laba bersih dan penjualan bersih perusahaan. Kemudian pada tahun 2006 mengalami penurunan, selanjutnya dari 2006-2011 Net Profit Margin terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan melihat fakta diatas, maka dikatakan bahwa Net Profit Margin mengukur tingkat efisiensi laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Net Profit Margin yang rendah mengindikasikan bahwa laba yang dihasilkan tidak efisien, semakin rendah laba yang di dapat oleh perusahaan maka semakin rendah tingkat pengembalian perusahaan begitupun sebaliknya apabila laba yang di dapat tinggi maka tingkat pengembaliannya pun meningkat dari penggunaan asset yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan tabel diatas pula dapat dilihat bahwa nilai dari harga saham PT. Gudang Garam, Tbk dari tahun 2004 – 2013 mengalami fluktuasi. Penurunan yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2008 yakni harga saham turun menjadi 4.250, hal tersebut disinyalir karena dampak krisis ekonomi global yang terjadi., kemudian tahun 2009 sampai tahun 2011 harga saham kembali naik. Mulyono (2000) mengungkapkan bahwa ketika laba meningkat maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga menurun. Namun hal tersebut tersebut berbanding terbalik
3
dengan fakta data pada tabel di atas, contohnya pada tahun 2004 ke tahun 2005. Peningkatan rasio NPM tidak diikuti oleh peningkatan harga saham perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang membahas tentang “Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada PT Gudang Garam Tbk Periode 2004-2013“.
KAJIAN TEORI A.
Pengertian Pasar Modal Pasar menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006) merupakan pasar untuk
berbagai
instrument
keuangan
jangka
panjang
yang
bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrument derivatif, maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun instansi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi
kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Menurut Berlian dan Sundjaja (2003) pengertian pasar modal dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas.Pengertian pasar modal dalam arti sempit yaitu pasar modal merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam jangka panjang. Sedangkan pengartian pasar modal dalam arti luas ada dua yaitu, yang pertama pasar modal adalah keseluruhan system keuangan yang terorganisasi termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan pendek. Kedua, pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjanka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi, dan tabungan serta obligasi berjangka. Pasar modal pada hakikatya adalah suatu kegiatan yang mempertemukan penjual dan
pembeli
dana.
Tempat
penawaran
atau
penjualan
dana ini
dilaksanakan dalam satu lembaga resmi yang disebut bursa efek. Bursa yaitu tempat
dimana bertemunya penjual dan/atau pembeli efak-
efek.Umumnya yang termasuk pihak penawaran adalah perusahaan asuransi, perusahaan dana-dana pensiun, bank-bank tabungan dan lainlain. Sedangkan yang termasuk pihak pembeli
4
adalah pengusaha,
pemerintah atau daerah. Fungsi bursa efek antara lain adalah menjaga korituinitas pasar serta menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. B.
Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan
keuangan pada dasarnya merupakan hasil akhir dari
suatu proses akuntansi yang menunjukkan kondisi keuangan hasil operasi suatu
perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu
perusahaan hanyalah sebagai “alat penguji” dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan, dimana hasil dari analisis terhadap laporan keuangan tersebut pihak-pihak yang berkepentingan mengambil keputusan. Pengertian lain tentang laporan keuangan yang terdapat dalam Standar Akuntansi Keuangan adalah:
“Laporan keuangan merupakan
sebagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut” ( Ikatan Akuntan Indonesia, 2002). Penyajian
laporan
keuangan
untuk
suatu
perusahaan
dimaksudkan untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai keadaan keuangan perusahaan tersebut pada suatu periode tertentu, baik untuk kepentingan manajemen, pemilik perusahaan, pemerintah atau pihak-pihak lain. Karena mereka mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. C.
Pengertian Analisis Rasio Analisis laporan finansiil khusus mencurahkan perhatian kepada perhitungan rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansiil pada masa lalu, sekarang dan memproyeksikan hasil yang akan datang. Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara faktor yang satu dengan faktor yang lain dari suatu laporan finansial.
5
1. Tujuan dan Kegunaan Analisis Rasio Tujuan
analisa
rasio
adalah
membantu
manajer
finansiil
memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan informasi yang tersedia dan sifatnya terbatas yang berasal dari financial statement. 2. Jenis-jenis Rasio Solvabilitas perusahaan dapat diukur dengan membandingkan jumlah aktiva disatu pihak dengan jumlah hutang dipihak lain. Oleh karena itu, sovabilitas adalah angka perbandingan antara jumlah aktiva dengan hutang, maka setiap penambahan jumlah butang maka akan berakibat menurunnya tingkat sovabilitas. Solvabilitas dapat diukur salah satunya dengan Debt to Equity Ratio. Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. Rasio profitabilitas ada dua
yaitu
berhubungan
rasio
profitabilitas
dengan
investor
yang dan
menunjukkan yang
keuntungan
berhubungan
dengan
penjualan salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam hubungannya dengan penjualan dan transaksi adalah: a.
Net Profit Margin Rasio ini menunjukkan keuntungan netto per rupiah penjualan. Net Profit Margin yang rendah akan menunjukkan biaya
operasi
yang
lebih
tinggi
dibandingkan
dengan
penjualannya. Net Profit Margin merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih digunakan untuk mengukur kemampuan tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dengan setiap rupiah penjualan. b. Return of Equity Return on Equity merupakan salah satu bagian dari rasio profitabilitas. Return of Equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri yang merupakan tingkat keuntungan dari investasi pemilik modal sendiri. Return of
6
Equity (ROE) adalah kriteria penilaian secara luas dan dianggap paling valid untuk dipakai sebagai alat ukur tentang hasil pelaksanaan operasi perusahaan. Return on Equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang makin besar, maka rasio ini juga akan makin besar. D.
Net Profit Margin Net Profit Margin( NPM ) merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
menghasilkan
keuntungan (profitabilitas ) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Net Profit Margin (NPM ) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur laba bersih dibandingkan dengan penjualan. Net Profit Margin atau sering juga disebut dengan sales margin digunakan untuk melihat berapa perbandingan laba yang bisa dihasilkan dengan penjualan yang dimiliki perusahaan. Menurut Alexandri ( 2008:200 ) NPM adalah rasio yang digunakan untuk
menunjukan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono ( 2006: 299 ) Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dnegan penjualan. Semakin besar NPM maka kinerja perusahaan akan semakin produktif sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkna modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukan berapa besar presentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan.Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Menurut Van Horne dan Wachowicz terjemahan Sutojo (1997: 156) mengemukakan bahwa Net Profit Margin secara umum digunakan untuk mengukur
keuntungan
berkenaan
dengan
peningkatan
penjualan,
pendapatan bersih dari total penjualan. Menurut Sofyan Syafri Harahap ( 2007: 304 ) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dan menunjukan berapa besar presentase
7
pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Menurut Lukman Syamsuddin ( 2007: 62 ) net profit margin merupakan rasio antar laba bersih ( net profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expencetermasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Maka semakin tinggi net profit margin maka semakin baik operasi suatu perusahaan. Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa net profit margin ( NPM ) merupakan rasio yang mengukur tingkat presentase laba bersih yang diperoleh dari seluruh penjualan untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Laba bersih Net Profit Margin =
x 100 % Penjualan
Rasio ini sangat baik bagi pemilik saham karena rasio tersebut menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.Rasio ini bisa juga diinterpretasikan sebaga kemampuan perusahaan menekan biaya –biaya di perusahaan pada periode tertentu. E.
Pengertian Saham Saham
merupakan
surat
berharga
yang
dikeluarkan
oleh
perusahaan yang berbentuk perseroan yang biasa disebut emiten, yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Secara sederhana saham, dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau tanda kepemilikan seseorang atau badan usaha pada sebuah perusahaan, atau suatu tanda bukti berupa surat berharga sebagai penyertaan ikut memiliki modal saham suatu perusahaan. Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:6)
8
Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1548/KMK/.013/1990,
saham
adalah
penyertaan
modal
dalam
pemilikikan suatu perseroan terbatas.Dengan demikian, seorang pemegang saham merupakan pemilik suatu perusahaan dimana dapat disimpulkan bahwa pemegang saham turut menikmati hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan,
serta
ikut
menanggung
kerugian
yang
diderita
oleh
perusahaan tersebut.
1.
Jenis-jenis Saham Menurut Anoraga dan Pakarti (2006) saham biasa adalah saham yang tidak mendapat hak istimewa.Hak dari pemegang saham biasa adalah mendapat deviden jika hanya perusahaan tersebut mengeluarkan pengumuman tentang pembagian deviden.Jika tidak ada pengumuman, maka pemilik saham biasa tidak memiliki klaim atas perusahaan meskipun perusahaan pada periode tersebut mendapatkan keuntungan.Selanjutnya, pemilik saham biasa memiliki suara pada rapat umum pemegang saham.Apabila terjadi likuidasi atas
perusahaan,
pemegang
saham
bisa memiliki hak
atas
pembagian kekayaan setelah kewajiban terhadap kreditor dan pemegang saham preferen terpenuhi. Saham preferen adalah saham yang didalamnya disertai dengan
hak-hak
istimewa.Hak
tersebut
adalah
hak
untuk
mendapatkan deviden atau pembagi kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi
terlebih
dahulu
dari
pada
pemegang
saham
biasa.Disamping itu pemegang saham preferen memiliki referensi untuk
mengajukan
unsul
pencalonan
dieksi
atau
komisaris
perusahaan. Menurut Fakhruddin dan Hadiyanto (2001) saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa.Saham preferen serupa dengan saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis diatas lembaran saham tersebut serta mendapatkan deviden.
9
2.
Harga Saham Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh perilaku pasar.Nilai saham ditentukan
oleh
permintaan
dan
penawaran
saham
yang
bersangkutan di pasar bursa. Menurut Widiatmodjo ( 1996: 43 ) harga saham adalah penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Harga saham merupakan harga atau nilai uang yang bersedia dikeluarkan untuk memperoleh atas suatu saham ( Widiatmodjo, 2000: 45 ). Harga saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan yang begitu capat. Harga tersebut dapat berubah dalam hitungan menit bahkan dalam hitungan detik (Darmadji, 2006). Jadi dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga yang berbentuk dari kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu.
3.
Analisis Harga Saham Analisis saham merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat apakah harga saham di pasar bursa telah mencerminkan nilai perusahaan sebenarnya. Menurut Hariyanto dan Sudomo (1998) analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai sebenarnya dari suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saham tersebut pada saat ini.
4.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu Laba per lembar saham, Tingkat bunga, Jumlah kas dividen yang diberikan, Jumlah laba yang di dapat perusahaan, dan Tingkat resiko dan pengembalian.
5.
Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Untuk mengukur keberhasilan sebuah manajemen dalam mengelola perusahaan serta seberapa besar perusahaan tersebut mampu mendapatkan laba, ada sebuah alat analisa yang dapat mengukur kedua hal diatas, alat analisis tersebut dinamakan net profit margin (NPM).NPM juga merupakan bagian dari rasio profitabilitas 10
yang mengukur seberapa jauh perusahaan mendapatkan laba dari kegiatan operasionalnya. Lukman Syamsuddin (2007) mendefinisikan NPM sebagai berikut“Net profit margin adalah merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expense termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik operasi suatu perusahaan”. Dari pendapat yang dikemukakan diatas, NPM merupakan sebuah alat ukur bagi perusahaan dalam mengelola kegiatan operasional bisnisnya yang pada akhirnya dapat memprediksi berapa besar perusahaan tersebut mampu mendapatkan laba dari kegiatan operasionalnya.Dari laba ini, kita dapat mengetahui berapa banyak dividen yang dapat dibagikan kepada para investor. Semakin besar dividen yang akan dibagikan dari hasil laba bersih perusahaan, semakin banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut, dan hal ini tercermin dalam besar kecilnya harga saham. Hubungan kedua variabel ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Soeparlan Pranoto (2003) yang berpendapat seperti ini “Salah satu faktor internal yang memepengaruhi fluktuasi harga pasar saham adalah Net Profit Margin (NPM), dengan mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih, maka di harapkan investor dapat mengestimasi dividen yang akan dibagikan”. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa NPM adalah salah satu faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar modal.NPM juga berfungsi untuk mengetahui laba perusahaan dari setiap penjualan atau pendapatan perusahaan, dan laba perusahaan mempengaruhi fluktuasi harga saham. Hal diatas sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mulyono (2000) “Bahwa ketika laba meningkat maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga menurun”.
11
Dari pendapat para pakar diatas, laba yang diwakili NPM mempunyai korelasi positif terhadap harga saham. Analisis ini dapat dijelaskan sebagai berikut: apabila NPM naik mengindikasikan laba perusahaan meningkat, dan investor akan tertarik dengan kenaikan laba
bersih
perusahaan,
maka
akibatnya
permintaan
saham
perusahaan tersebut akan meningkat sehingga akan menaikan harga saham karena jumlah permintaan saham tersebut lebih besar dibandingkan jumlah penawarannya. Begitu juga sebaliknya, apabila laba menurun, akan menyebabkan permintaan saham turun yang akhirnya harga saham juga akan turun. METODE PENELITIAN Adapun yang menjadi tempat penelitian adalah Net Profit Margin dan Harga Saham PT. Gudang Garam, Tbk dari Tahun 2004 – 2013. Waktu penelitian ini adalah bulan Desember 2014 sampai Januari 2015 dengan menggunakan data perusahaan rokok PT. Gudang Garam, Tbk. Sejak tahun 2004 sampai tahun 2013, dan ruang lingkup penelitian ini adalah laporan keuangan yang memenuhi kriteria variabel penelitian dan tetap dipublikasikan selama tahun pengamatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yakni menganalisis adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain yang dalam penelitian ini yaitu variabel X (Pengaruh Net Profit Margin) dan Variabel Y (Harga Saham). Metode penelitian ini bersifat korelasioanal yang menjelaskan pengaruh Net Profit Margin(NPM) terhadap harga saham merupakan data time series. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan fakta – fakta dan menjelaskan keadaan dari obyek penelitian yang sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah suatu pengumpulan data yang berasal dari sumber tertulis yaitu berupa data laporan keuangan PT. Gudang Garam, Tbk dari tahun 2004 sampai Tahun 2013.
12
HASIL DAN PEMBAHASAN Saham menurut hemat peneliti merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan dalam pasar modal. Weston dan Brigham (2001: 26) mengemukakan bahwa yang mempengaruhi harga saham yakni Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS), Tingkat Bunga atas hutang Jumlah Kas Deviden yang Diberikan, Jumlah laba yang didapat perusahaan dan Tingkat Resiko dan Pengembalian. Tingkat pengembalian, dapat berupa Net Profit Margin. Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan
seluruh expense termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik operasi suatu perusahaan (Lukman Syamsuddin, 2007: 62). Fungsi rasio NPM untuk mengetahui
laba
perusahaan
dari
setiap
penjualan
atau
pendapatan
perusahaan, dan laba perusahaan mempengaruhi fluktuasi harga saham. ketika laba meningkat maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga menurun (Mulyono, 2000: 89). Berdasarkan hasil analisis regresi ditemukan bahwa konstanta penelitian sebesar 5,953 yang berarti bahwa rata-rata Harga Saham PT. Gudang Garam,Tbk yang diamati selama periode penelitian tahun 2004-2013 jika pengaruh dari variabel Net Profit Margin diabaikan adalah sebesar Ln 5,953. Nilai koefisien regresi variabel Net Profit Margin sebesar 1,988 berarti bahwa setiap peningkatan rasio Net Profit Margin sebesar 1%, maka akan meningkatkan (karena tanda +) Harga Saham PT. Gudang Garam,Tbk sebesar Ln 1,988. Sedangkan pengujian hipotesis menemukan bahwa Net Profit Margin memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan PT Gudang Garam Tbk. Hal tersebut dikarenakan t-hitung masih lebih besar dibandingkan dengan nilai t-tabel (3,073>2,306) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Pengujian dilakukan dengan regresi linear sederhana. Hasil di atas, sesui dengan yang diungkapkan oleh Darmadji dan Fakhruddin (2006) bahwa harga saham dibentuk karena adanya pemintaan dan penawaran atas saham. Permintaan dan penawaran tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor
13
yang sifatnya makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial dan politik, maupun informasi-informasi yang berkembang, selanjutnya Husnan dan Pudjiastuti (2002) mengatakan apabila kemampuan perusahaan menghasilkan laba meningkat, harga saham akan meningkat. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rinaty, 2009 Gunadarma yang meneliti “ pengaruh Net Profit Margin terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45. Variabel yang digunakan adalah Net Profit Margin, alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda.Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
net
profit
margin
berpengaruh sangat signifikan terhadap harga saham.Asbi Rachman Faried (2008) Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan berdasarkan pengujian hipotesis, Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham PT Gudang Garam Tbk. Untuk itu perlunya bagi perusahaan untuk terus meningkatkan laba dan penjualan agar banyak
investor
yang tertarik
menanamkan modalnya pada perusahaan. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan negatif dari Net Profit Margin terhadap Harga Saham pada PT Gudang Garam, Tbk tahun 2004-2013. Rasio Net Profit Margin dalam penelitian ini telah mampu menjelaskan pengaruhnya secara maksimal terhadap rasio Harga Saham, hal tersebut terbukti dari nilai R Square sebesar 54,1%. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa Semakin tinggi rasio ini maka kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas penjualannya semakin besar, hal tersebut akan menjadi kabar baik bagi investor sehingga tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. SARAN
Adapun saran yang disajikan peneliti dengan melihat hasil penelitian yang ditemukan yakni Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa
Sebaiknya
Pihak
PT
Gudang
14
Garam
Tbk
harus
terus
meningkatkan laba yang atas penjualan. PT Gudang Garam Tbk terus meningkatkan
inovasi
terhadap
produk-produk
andalannya
agar
perusahaan mendapatkan laba yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Langkah konkrit yang perlu dilakukan yakni dengan meningkatkan penjualan dengan memaksimalkan promosi serta menekan segala biaya-biaya yang kurang produktif yang dapat menjadi pengurang bagi laba perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Agussartono.
2001.
ManajemenKeuangan.
Teori&Aplikasi
,Edisi
4
CetakanPertama , PenerbitFakultasEkonomi UGM.
Alexandri ,
2008.
ManajemenKeuanganBisnis.
CetakanKesatu.
Bandung:
Alfabeta.
Anoraga&Pakarti , 2006. PengantarPasar Modal, RinekeCipta, Jakarat
BambangRiyanto. 1995. DasarPembelanjaanPerusahaan ,Edisi 4, Cetakan1, BPFE Yogyakarta.
Bastian
&Suhardjono
.
2006.
AkuntansiPerbankan,
Edisi
1.
Jakarta
:SalembaEmpat.
Darmaji&fakhraddin.2006. Pasar Modal Diindonesia.Pendekatan Tanya Jawab. Salemba 4, Jakarta. Dyah Ayu Safitri, 2012, Judul Skripsi “pengaruhkinerja keuangan perusahaan yang difokuskan pada Return On Assets (ROA), NetProfit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER)
15
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beveragesperiode 2007-2010”.
Helfert.ManajemenKeuangan .Edisi 9, Jakarta :BinaRupaAksara.
James van horne&J.M.Wachowic. 2005. Prinsip -PrinsipManajemenKeuangan. Jakarta :Erlangga.
Kasmir. 2000, ManajemenPerbankan . PT.RadjoGrafindo. Jakarta.
Leonardo , 2009, Analisis Pengaruh NPM, PER, ROE Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indoneesia, Skripsi : Sumatera Utara.
Lukman. 2003, ManajemenPerbankan, Jakarta :Ghalia Indonesia.
Purwanto&Sulistyastuty, 2007, MetodologiPenelitian, Yogyakarta :Gava Media.
Puspitasari , 2011, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur, Skripsi : Jawa Timur. Rinati , 2009, Pengaruh NPM, ROA, ROE Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Yang
Tercantum
Dalam
Indeks
LQ45,
Skripsi
Gunadarma.
Sutrisno, 2009. Manajemen Keuangan. Teori, Konsep dan aplikasi. Edisi Pertama, Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII.
Tandelilin,
2001.AnalisisInvestasi&ManajemenPortofolio,
Edisi
1,
BPFE,
Yogyakarta.
Widiatmodjo, 1996.TehnikMemetikKeuntunganDipasar Bursa Efek, RinekeCipta, Jakarta.
16