PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT CITRA MAHARLIKA NUSANTARA CORPORA Tbk CABANG BANJAR PERIODE 2010-2015
YULIYANICK THAOFIK (
[email protected]) NPM: 3521120012 Mahasiswa Prodi: Ilmu Administrasi Bisnis STISIP BINA PUTERA BANJAR ABSTRAK Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Net Profit Margin pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar Periode 2010-2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perputaran piutang, Net Profit Margin dan pengaruh perputaran piutang terhadap Net Profit Margin pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar Periode 2010-2015. Masalah yang terjadi dalam penelitian ini yaitu: 1). Terlalu banyak transaksi perusahaan yang dilakukan dengan kredit sehingga mengakibatkan saldo piutang dalam laporan keuangan terus meningkat dan mengakibatkan masalah pada perusahaan terutama masalah keuangan. 2). Menurunnya Net Profit Margin disebabkan karena lemahnya manajemen melakukan tindakan atau kebijakan dalam pengelolaan data pelanggan termasuk piutang. 3). Kurangnya pengendalian intern terhadap piutang yang mengakibatkan piutang-piutang tidak tertagih menumpuk dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Penelitian ini dilakukan pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar. Data penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dengan periode penelitian tahun 2010-2015. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan program SPSS versi 19 for windows. Metode statistik yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik, Product Moment Method, sebelum melakukan Uji Hipotesis. Berdasarkan hasil analisis dengan Product Moment Method perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin di PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar. Pengaruh antar variabel menunjukkan korelasi negatif. Besarnya pengaruh perputaran piutang terhadap Net Profit Margin di PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar adalah sebesar 8,9%.
Kata kunci: Perputaran piutang, Net Profit Margin
PENDAHULUAN Masalah piutang menjadi begitu penting dalam kaitannya dengan perusahaan manakala harus menentukan berapa jumlah piutang yang optimal. Sartono (2001: 82) mengatakan bahwa “Piutang harus dikelola dengan efisien yang menyangkut tentang laba atau tambahan laba yang diperoleh dengan perubahan kebijakan penjualan dengan beban yang timbul karena adanya piutang”. Pentingnya sebuah manajemen yang baik terhadap piutang ternyata akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan perolehan laba sebuah perusahaan. Maka dari itu dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk membahas tentang bagaimana perputaran piutang dalam meningkatkan Net Profit Margin perusahaan serta seberapa besarkah pengaruh perputaran piutang dalam meningkatkan Net Profit Margin yang merupakan bagian dari profitabilitas. Net Profit Margin (NPM) PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar mencapai angka 18%, namun hal itu tidak bertahan lama karena pada tahun 2013 Net Profit Margin turun menjadi 1% dan pada semester berikutnya menjadi -37%. Meskipun laba perusahaan pada tahun berikutnya dapat meningkat menjadi -2%, selisih Net Profit Margin yang ditunjukkan pada tabel menunjukkan seberapa besar Net Profit Margin berkembang dari tahun ke tahun. Kemampuan PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar untuk menghasilkan laba bersih dari kegiatan usaha, diperoleh dari pemberian piutang berupa tunggakan pembayaran atau pembayaran secara angsur kepada pelanggan saat ini dalam kondisi kurang baik. Piutang yang diberikan PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar tersebut tentunya wajib dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Menurut Sutrisno, (2007: 220) “efektivitas pengelolaan piutang dapat dinilai dengan menggunakan rasio tingkat perputaran piutang yang terjadi”. Artinya piutang dikatakan baik apabila perusahaan mampu mengelola perputaran piutang yang terjadi di perusahaan dengan baik. Maka, dalam penelitian ini manajemen piutang pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar akan diukur menggunakan indikator perputaran piutang. Apabila benar perusahaan tidak efektif dalam mengelola piutangnya dan menyebabkan profitabilitas di perusahaan menurun maka seharusnya perusahaan mencari strategi agar piutang dapat dikelola dengan baik sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan profitabilitasnya. Jika masalah profitabilitas ini tidak ditangani sesegera mungkin maka tidak mustahil akan mengancam keselamatan perusahaan itu sendiri. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti, permasalahan yang ditemukan di PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar adalah sebagai berikut: 1. Terlalu banyak transaksi perusahaan yang dilakukan dengan kredit sehingga mengakibatkan saldo piutang dalam laporan keuangan terus meningkat dan mengakibatkan masalah pada perusahaan terutama masalah keuangan. Hal ini terjadi karena bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan adalah menyewakan alat berat kepada para pengembang proyek atau jasa kontruksi dilakukan pembayaran biaya sewa secara bertahap atau menunggu proyek selesai kepada perusahaan. 2. Menurunnya Net Profit Margin disebabkan karena lemahnya manajemen melakukan tindakan atau kebijakan dalam pengelolaan data pelanggan termasuk piutang, penagihan piutang, dan perlakuan pencatatan piutang tak tertagih sehingga besarnya piutang tidak sesuai dengan catatan perusahaan. 3. Kurangnya pengendalian intern terhadap piutang yang mengakibatkan piutang-piutang tidak tertagih menumpuk dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Hal ini terjadi pada saat pelanggan yang merupakan para pengembang proyek dan jasa kontruksi mengalami keterlambatan pencairan dana sehingga penumpukan piutang terus terjadi. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul skripsi “PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT CITRA MAHARLIKA NUSANTARA CORPORA Tbk CABANG BANJAR PERIODE 2010-2015” RUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang penelitian di atas, selanjutnya peneliti akan merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perputaran piutang di PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar Periode 2010-2015? 2. Bagaimana Net Profit Margin di PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar Periode 2010-2015? 3. Bagaimana pengaruh perputaran piutang terhadap Net Profit Margin di PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar Periode 2010-2015? TINJAUAN PUSTAKA Menurut Warren et.al (2015: 464) mengatakan bahwa: Perputaran piutang usaha (accounts receivable turnover) mengukur berapa kali piutang dapat diubah menjadi kas selama tahun berjalan. Sebagai contoh, dengan syraat kredit n/30, piutang seharusnya dapat berputar lebih dari 12 kali pertahun.
Perputaran piutang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Perputaran piutang =
Penjualan kredit bersih Piutang rata − rata
Sumber: Menurut Warren et.al (2015: 464) Menurut Kasmir (2015: 200) mengatakan bahwa “Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan”.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Net Profit Margin adalah: 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑥 100% 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 Sumber: Kasmir (2015, 200) OBJEK DAN METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010: 2) mengemukakan metode penelitian bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Jenis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif kausal (sebab akibat) dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti. Sebagaimana dikemukakan Sangadji dan Sopiah (2010: 30) penelitian asosiatif adalah: Suatu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan Penelitian asosiatif adalah melihat apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh dari sebab akibat atau dari variabel independen dan dependen penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 18) “penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (bebas) dan dependen (terikat)”. Jadi, dalam penelitian ini digunakan penelitian asosiatif kausal untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap Net Profit Margin (NPM) signifikan atau tidak berdasarkan data kuantitatif yang berhasil dikumpulkan peneliti. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini adalah PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk cabang Banjar yang bertempat di Jalan Brigjend M. Isa nomor 12B Kota Banjar. Penentuan waktu penelitian ini disesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh lembaga, yaitu bulan November 2015 dan berakhir pada bulan Agustus 2016. Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2012: 81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi”. Metode pengambilan sampel adalah suatu teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode times series analisys, yaitu desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan suatu keadaan yang tidak menentu dan
tidak konsisten (Prasetyo, 2007: 137) Sesuai dengan desain sampel di atas, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi pada laporan keuangan PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk cabang Banjar yaitu tahun 2010 sampai dengan 2015. Teknik Analisis Data
Tahapan yang dilakukan setelah data terkumpul, maka selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan menerapkan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Dari hasil tersebut nantinya dapat dilihat pengaruh antara piutang (X) dengan indikator perputaran piutang terhadap profitabilitas dengan indikator Net Profit Margin (Y). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Setelah memperoleh data, selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga hasil tersebut dapat dilihat apakah variabel (X) yaitu piutang yang diukur menggunakan indikator perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas dengan indikator Net Profit Margin (Y). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Mengumpulkan data laporan keuangan tahunan pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar selama tahun 2010 sampai 2015. 2. Mengumpulkan data perputaran piutang dan Net Profit Margin pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar selama tahun 2010 sampai 2015. 3. Menghitung dan mengolah data dari laporan keuangan pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar selama tahun 2010 sampai 2015. 4. Menganalisis data dari laporan keuangan pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar selama tahun 2010 sampai 2015. 5. Menyusun kembali data yang diperoleh dalam bentuk tabel dan menyajikan dalam bentuk grafik. 6. Analisis deskriptif perputaran piutang perusahaan dengan menggunakan indikator perputaran piutang 7. Analisis deskriptif Net Profit Margin perusahaan dengan menggunakan indikator Net Profit Margin. 8. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap Net Profit Margin pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora. Tbk Cabang Banjar selama tahun 2010 sampai 2015. Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi variabel penelitian, baik berupa tabel, grafik serta deskripsi variabel tersebut. Analisis deskriptif dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini: 1. Analisis Perputaran Piutang Menilai berhasil tidaknya kebijakan penjualan kredit suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara melihat tingkat perputaran piutang. Menurut
Warren et.al (2015: 464) “perputaran piutang adalah usaha untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun”. Perputaran piutang usaha (accounts receivable turnover) mengukur berapa kali piutang dapat diubah menjadi kas selama tahun berjalan. Sebagai contoh, dengan syraat kredit n/30, piutang seharusnya dapat berputar lebih dari 12 kali pertahun. Perputaran piutang merupakan rasi yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya jika rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisis lebih lanjut, mungkin ini disebabkan karena adanya perubahan dalam kebijakan pemberian kredit. Perputaran piutang menurutnya dapat dihitung degan rumus sebagai berikut: (Perputaran Piutang =
Total Penjualan Kredit Rata−rata Piutang
𝑥 1 𝑘𝑎𝑙𝑖 = ... kali)
2. Analisis Net Profit Margin Net Profit Margin mengukur laba yang dihasilkan perusahaan dari perbandingan antara laba sesudah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini menunjukkan laba bersih (EAT= Earning After Tax) yang dapat dicapai setiap penjualan. Rasio ini bermanfaat untuk menunjukan seberapa kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan untuk mengendalikan pabrik, operasi dan pinjaman-pinjaman perusahaan. Menurut Kasmir (2015: 200) mengatakan bahwa “Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan”. Analisis Statistik menurut Kasmir (2015: 200) 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 Net Profit Margin (NPM) = 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑥 100%
HASIL PENELITIAN Hasil Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk menguji kesahihan atau keabsahan model regresi hasil estimasi. Beberapa asumsi klasik yang harus terpenuhi agar kesimpulan dari hasil regresi tersebut tidak bias. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas juga persyaratan yang sangat penting pada pengujian
kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi, apabila model regresi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan, karena statistik uji F dan uji t pada analisis regresi diturunkan dari distribusi normal. Pada penelitian ini digunakan uji parametrik untuk menguji normalitas model regresi. Pengujian Hipotesis : 1. H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal. 2. H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Jika nilai asymp.Sig. (2-tailed) kolmogorov smirnov >alpha (tingkat ketelitian=5%), maka terima Ho atau data menyebar secara normal. Berdasarkan pengolahan data menggunakan software SPSS 19.0 for windows maka hasil uji normalitas yaitu sebagai berikut : HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 11 a,b Normal Parameters Mean ,0000000 Std. Deviation ,04037073 Most Extreme Absolute ,140 Differences Positive ,140 Negative -,083 Kolmogorov-Smirnov Z ,465 Asymp. Sig. (2-tailed) ,982 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari hasil di atas dilihat bahwa nilai kondisi nilai asymp. Sig. (2-tailed) Kolmogorov Smirnov untuk variable independent perputaran persediaan bernilai 0.465>alpha (tingkat ketelitian=5%) dan nilai asymp. Sig. (2-tailed) Kolmogorov Smirnov untuk variabel independent perputaran piutang bernilai 0.982>alpha (tingkat ketelitian=5%). Berdasarkan nilai ini menghasilkan kesimpulan bahwa data menyebar secara normal artinya sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi data yang berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat pula dalam grafik di bawah ini yang membentuk “lonceng”.
HISTOGRAM PENYEBARAN DATA Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil dari pengujian uji heterokedastisitas dengan menggunakan pendekatan grafik scatter-plot. 96
GRAFIK SCATTER-PLOT Pada hasil pengujian di atas dapat dilihat titik – titik menyebar secara acak di atas dan di bawah sumbu dan tidak terjadi pola tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil Uji Multikolinearitas Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar tetapi pada pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai Variance Inflation Factors (VIF) sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas. Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan linier di antara variabel-variabel independen dalam model regresi. Cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas yang digunakan adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF <10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut. Dan sebaliknya, jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas.
Pengujian Hipotesis : 1. H0: Tidak terjadi adanya Multikolinear diantara data pengamatan (independent variable). 2. H1: Terjadi adanya Multikolinear diantara data pengamatan (independent variable) Jika nilai VIF<10 maka terima Ho atau tidak terdapat hubungan yang linear diantara variabel independen yang ada pada model, sehingga kekhawatiran akibat multikolinearitas dapat dihindari. Berdasarkan pengolahan data menggunakan software SPSS 19.0 for windows maka hasil uji multikolinieritas yaitu sebagai berikut : HASIL UJI ASUMSI MULTIKOLINEARITAS Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) ,439 ,097 Perputaran_Piutang -,139 ,148 -,298 a. Dependent Variable: Net_Profit_Margin
t 4,526 -,938
Sig. ,001 ,373
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1,000
Berdasarkan hasil tabel di atas, menunjukkan variabel independen yakni perputaran piutang memiliki nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai tolerance perputaran piutang sebesar 1,000. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji DurbinWatson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. 2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.
1,000
HASIL UJI AUTOKORELASI Model Summaryb Adjusted R Model R R Square Square 1 ,298a ,089 -,012 a. Predictors: (Constant), Perputaran_Piutang b. Dependent Variable: Net_Profit_Margin
Std. Error of the Estimate ,04255
Durbin-Watson 1,245
Berdasarkan hasil pada tabel di atas, hasil uji autokolerasi menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,245. Dengan k sebesar 2 dan n sebanyak 11 maka selanjutnya dilihat pada tabel Durbin-Watson dengan signifikansi 1% nilai dL diperoleh sebesar 0.519 dan dU sebesar 1.297. Sehingga nilai ini terletak pada dL < d < 4 – dU yakni 0.519 < 1,245< 2,7030 artinya penelitian tidak dapat memberi kesimpulan yang pasti. Dengan hasil demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat autokolerasi. Product Moment Method Analisis Koefisien Korelasi Koefisien korelasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel bebas (perputaran piutang) terhadap variabel terikat (Net Profit Margin). Hasil pengujian koefisien korelasi dengan menggunakan SPSS 19 for windows dapat dilihat pada berikut ini: HASIL UJI KOEFISIEN KORELASI Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 ,298 ,089 -,012 ,04255 a. Predictors: (Constant), Perputaran_Piutang
Pada Tabel 4.6 hasil analisis koefisien korelasi di atas, nilai koefisien korelasi sebesar 0,298. Hasil ini didasarkan oleh pedoman untuk memberikan intepretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2007:62) sebagai berikut: 0,00-0,199 = sangat rendah 0,20-0,399 = rendah 0,40-0,599 = sedang 0,60-0,799 = kuat 0,80-1,000 = sangat kuat Berdasarkan acuan penafsiran di atas korelasi perputaran piutang dan Net Profit Margin memiliki nilai 0,298 artinya hubungan atau korelasi antara perputaran piutang dengan Net Profit Margin dikategorikan korelasi rendah.
Analisis Koefisien Determinasi Analisis Koefisien Determinasi (KD) bertujuan untuk menunjukkan persentase pengaruh variabel independent (perputaran pitang) terhadap variabel dependent (Net Profit Margin). Menurut Sugiyono (2011:62) untuk mengetahui besarnya pengaruh perputaran piutang terhadap Net Profit Margin dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
Kd = r2 x 100% Dimana: Kd = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi Berdasarkan rumus di atas diketahui r = 0,289 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 8,9% dan sisanya 91,1%. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa persentase pengaruh perputaran piutang terhadap Net Profit Margin adalah sebesar 8,9% dan sisanya 91,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti atau dibahas dalam penelitian ini, misalnya modal kerja, rasio utang, kebijakan perusahaan dan lain-lain. Persamaan Regresi Uji signifikan parsial atau uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (perputaran piutang) secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil perhitungan Uji t dengan menggunakan SPSS versi 19 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini : HASIL UJI SIGNIFIKAN
Model 1
(Constant)
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta ,439 ,097
Perputaran_Piutang -,139 a. Dependent Variable: Net_Profit_Margin
,148
-,298
t 4,526
Sig. ,001
-,938
,373
Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas dapat dilihat hasil nilai konstanta sebesar 0,439. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel dependen (Y) Net Profit Margin mempunyai nilai sebesar 0,439 dan variabel independen (X) perputaran piutang memiliki nilai -0,139. Berdasarkan hasil pengujian dengan metode regresi linear, maka dapat disusun sebuah persamaan sebagai berikut : Y= a+bX Y=0,439+(-0,139)X Maka ; Y=0,439-0,139X
Nilai konstanta dari persamaan regresi ini adalah negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel perputaran piutang meningkat dari periode ke periode maka akan terjadi penurunan pada variabel Net Profit Margin. Meskipun pembayaran kredit tergolong lancar pada perusahaan ini akan tetapi Net Profit Margin tidak dipengaruhi langsung oleh perputaran piutang melainkan yang lebih berpengaruh pada Net Profit Margin adalah volume penjualan dan kebijakan perusahaan untuk pencadangan penghapusan piutang. Hasil Uji Hipotesis Selanjutnya untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh perputaran piutang terhadap Net Profit Margin maka dilakukan pengujian hipotesis secara parsial saja dengan menggunakan Uji-t karena dalam penelitian ini hanya meliputi 1 variabel dependen dan 1 variabel independen. Uji-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penentuan hasil pengujian (penerimaan/ penolakan H1) dapat dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel atau juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya. HASIL UJI -t
Model 1
(Constant)
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta ,439 ,097
Perputaran_Piutang -,139 a. Dependent Variable: Net_Profit_Margin
,148
-,298
t 4,526
Sig. ,001
-,938
,373
Dari hasil pengujian yang tampak pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel perputaran piutang mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap Net Profit Margin yaitu sebesar 0,373. Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada Tabel 4,8 tersebut, maka terdapat ketentuan yaitu: a. Jika ttabel > thitung Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y b. Jika thitung > ttabel Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y. Nilai thitung sebesar -0,938. Nilai ttabel dimana df (degree of freedom)= n - k n (Jumlah data) = 11 k (jumlah variabel yang digunakan Sehingga degree of freedom-nya = 11-2 = 9 Uji t dilakukan dua arah pada a = 0,05 Maka (0,05.9) Nilai ttabel = 0.262 Berdasarkan nilai signifikansi hasil output SPSS: Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Dari hasil uji signifikan di atas maka diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,373 menunjukkan bahwa nilai signifikan > 0,05 maka variabel perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Net Profit Margin. Apabila ttabel > thitung Maka : Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel X terhadap variabel Y. Artinya perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada BAB IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perputaran piutang yang terjadi di PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar dari data periode 2010-2015 cenderung fluktuatif. Hal ini dipengaruhi oleh penjualan dan rata-rata piutang yg cenderung fluktuatif dari periode ke periode. Angka tertinggi perputaran piutang pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar terletak di semester II tahun 2014, karena pada saat itu sedang ramai proyek pembuatan jalan di daerah Ciamis. Angka terendah perputaran piutang pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar terletak di semester I tahun 2014, karena pada saat itu banyak alat yang sedang repair and treatment sehingga tidak bisa disewakan. 2. Kondisi Net Profit Margin PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar dari data periode 2010-2015 cenderung fluktuatif, pada tahun 2014 sampai tahun 2015 cenderung mengalami kenaikan. Hal ini dipengaruhi oleh Net Income dan Operating Income pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar. Angka tertinggi Net Profit Margin PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar selama periode 2010-2015 sebesar 42% pada tahun 2015 semester II. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bersih sewa alat berat perusahaan yang cukup tinggi dari periode sebelumnya. Angka terendah Net Profit Margin PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar dari data periode 2010-2015 sebesar 29%. Hal ini disebabkan oleh pendapatan sewa (Operating Income) yang menurun dari periode sebelumnya. 3. Berdasarkan hasil analisis dengan Product Moment Method perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin di PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar. Pengaruh antar variabel menunjukkan korelasi negatif. Besarnya pengaruh perputaran piutang terhadap Net Profit Margin di PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar adalah sebesar 8,9%.
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien terutama dalam kebijakan kredit dan pengumpulan piutang untuk mempercepat perputaran piutang pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar. Dikarenakn semakin cepat perputaran piutang pada PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk Cabang Banjar maka semakin baik kondisi keuangan perusahaan. 2. Sebaliknya perlu penelitian lanjutan terkait upaya perusahaan yang tentunya ingin meningkatkan Net Profit Margin sebagai sumber pendapatan. Faktor lain yg lebih berpengaruh terhadap Net Profit Margin adalah volume penjualan dan kebijakan pencadangan penghapusan piutang. Jika perusahaan ingin Net Profit Margin meningkat dari periode ke periode maka perusahaan harus meningkatkan volume penjualan agar tidak terjadi penurunan Net Profit Margin pada periode yang akan datang. 3. Bagi Penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini bisa menjadi referensi untuk penulisan skripsi yang lebih baik. Para peneliti yang lain diharapkan memakai variabel bebas lainnya untuk mengetahui variabel apa yang memberikan pengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin di PT Citra Maharlika Corpora Tbk Cabang Banjar, misalnya pengaruh Cost Control terhadap Net Profit Margin di PT Citra Maharlika Corpora Tbk Cabang Banjar.
DAFTAR PUSTAKA Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Andi. Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. 2007. Metode Penelitian Kuantitaif Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Buana Girisuta, Suharto dan Arry Miryanti. 2004. Perekayasaan Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Andi Offset. Faurani. 2004. Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas dan Rentabilitas pada Koperasi Dharma Wanita “Mandalika” Mataram NTB. Universitas Kristen Maranatha. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan Edisi Pertama. Jakarta: Rajawali Pers. ______ 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Lilian, Ira. 2005. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaaan Real Estate dan Properti di Bursa Efek Indonesia. Universitas Indonesia. Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty. Rahayu, Rani. 2011. Pengaruh Perputaran Aktiva Terhadap Net Profit Margin Perusahaan pada PT. Pos Indonesia (Persero). Universitas Padjadjaran. Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta. Safaki, Gian. 2011. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Pancasakti Tegal. Sartono, R. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Skousen, Stice. 2001. Akuntansi Keuangan Menengah Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. . 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. . 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. . 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfa Beta. Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-Dasar Statistika Ekonomi. Jakarta: PT Buku Seru Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi Cetakan ke-8. Yogyakarta: EKONISIA. Umar, Husein. 2003. Petunjuk Lengkap Membuat Skripsi dan Tesis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Van Horne James C. and John M. Wachowicz. 2005. Fundamental Of Financial (Manajemen Prinsip-Prinsip Keuangan). Jakarta: Salemba Empat. Warren, Carls. 2015. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia Edisi 25. Jakarta: Salemba Empat.