Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
ABSTRAK Rafita. 2014. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan Earning Power Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Bangka Belitung. Pembimbing I Nizwan Zukhri, S.E., M.M, Pembimbing II Khairiyansyah, S.E, M.M. Piutang merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Piutang timbul karena terjadinya suatu transaksi penjualan secara kredit dengan tujuan utama meningkatkan perolehan laba bagi perusahaan. Untuk itulah suatu perusahaan dituntut untuk lebih berhati-hati dalam mengelola piutangnya baik dalam pemberian maupun penagihan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Receivable Turnover terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin, dan Earning Power pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan periode tahun 2009-2012. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana pada tingkat signifikansi ά=5%. Pengujian linier ini menggunakan program SPSS versi 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji-t perputaran piutang (x) terhadap cash ratio (y) menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,28, dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 maka 0,28>0,05 ini menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya perputaran piutang secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Cash Ratio. Pada Net profit margin, menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,96, berarti 0,96>0,05 ini menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya perputaran piutang secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Net profit margin. Berdasarkan hasil Uji-t pada Earning power, diperoleh tingkat signifikan sebesar 0,038, berarti 0,038<0,05 ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya perputaran piutang secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Earning power.
Kata Kunci: Tingkat Perputaran piutang, Rasio kas, Marjin laba bersih, Laba atas investasi.
Jurnal ekonomi
Page 1
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
ABSTRACT
Rafita. 2014. The effect Of Receivable Turnover Ratio, Net Profit Margin and Earning Power In. Angkasa Pura II (Ltd), Depati Amir Pangkalpinang Airport Branch Office. Thesis for the Department of Management. Faculty of Economics. Universitas Bangka Belitung. Supervisor I Nizwan Zukhri, SE, MM, Supervisor II Khairiyansyah, SE, MM. Receivable is a very important thing in a company. Receivables arises from the occurrence of a credit sale transaction with the main objective to improve the company's profitability. This, a company is required to be more careful in managing its accounts receivable both in the delivery and in billing. This study was conducted to determine the extent of effect of Receivable Turnover on Cash Ratio, Net Profit Margin, and Earning Power in PT. Angkasa Pura II (Ltd) Depati Amir Airport Branch Office, Pangkalpinang. The data used in this study is secondary data in the form of financial statements period 20092012. The data analysis methods used are simple linear regression analysis at a significance level ά = 5%. This linear testing using SPSS version 16.00. The T-test results shows that the effect of receivable turnover (x) on cash ratio (y) showed a significant level of 0.28, compared with a significance level of 0.05 then 0.28> 0.05 indicates that Ho is accepted and Ha is rejected. This means that partially, accounts receivable turnover has no significant effect on Cash Ratio. The Net profit margin shows a significant level of 0.96, meaning 0.96> 0.05. Ho is accepted and Ha is rejected. This means that, partially, accounts receivable turnover has no significant effect on the net profit margin. Based on the results of t-test on Earning power, there gained a significant level of 0.038, mean 0.038 <0.05, indicating that Ho is rejected and Ha is accepted. This means, partially accounts receivable turnover has a partial significant influence on Earning power.
Keywords: Receivable Turnover, Cash Ratio, Net Profit Margin, Earning Power
Jurnal ekonomi
Page 2
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Piutang merupakan unsur yang penting dalam sebagian besar perusahaan. Prosedur yang wajar dan pengamanan yang cukup terhadap piutang ini penting, bukan saja untuk keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan para pelanggan. Piutang para pelanggan merupakan yang terpenting dalam jumlah total piutang yang dimiliki perusahaan. Pemberian piutang dilakukan untuk mempertahankan pelangganpelanggan yang sudah ada dan juga untuk menarik pelanggan baru bagi perusahaan. Persyaratan-persyaratan piutang mungkin berbeda dari satu jenis usaha ke jenis usaha lainnya. PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam lingkungan Kementrian Perhubungan yang mengelola Bandar udara dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan dalam operasionalnya khusus mengelola bandar udara yang berada di wilayah Indonesia Barat. Pihak manajemen PT. Angkasa Pura II (Persero) menyadari perlunya penanganan yang efisien dan serius secara profesional untuk menetapkan kebijakan manajemen piutang sebagai upaya menjaga kuantitas perolehan laba sekaligus memelihara likuiditas dan profitabilitas keuangan perusahaan mereka. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik meneliti masalah
tersebut
dengan
judul
“PENGARUH
TINGKAT
PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP CASH RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING POWER PADA PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA DEPATI AMIR PANGKALPINANG. Jurnal ekonomi
Page 3
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Piutang Piutang (receivables) merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa, atau dari pemberian pinjaman uang. Piutang mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari aktivitas seperti sewa dan bunga. Warren, Reeve dan Fess (2006: 404) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut: ”Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”. 2.2. Perputaran Piutang Perputaran piutang adalah masa-masa penerimaan piutang dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Pengertian Perputaran piutang menurut Bambang Riyanto (2012: 90) adalah sebagai berikut: “Perputaran piutang merupakan periode terikatnya modal dalam piutang yang tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayarannya, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah”. 2.3. Pengertian Likuiditas Pengertian Likuiditas menurut Bambang Riyanto (2012: 25) sebagai berikut : “Likuiditas merupakan salah satu tindakan untuk mempertahankan kelancaran atau untuk membiayai pembelanjaan-pembelanjaan perusahaan agar aktivitas perusahaan dapat berlangsung lancar”. 2.4.
Pengertian Profitabilitas
Jurnal ekonomi
Page 4
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
Menurut Darsono (2010: 58) Profitabilitas ialah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi, dan laba bersih. Untuk memperoleh laba diatas rata-rata, manajemen harus mampu meningkatkan pendapatan (revenue) dan mengurangi semua beban (expenses) atas pendapatan. F. Brigham dan Houston (2009: 107) menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.
Jurnal ekonomi
Page 5
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional atau yang biasa disebut dengan penelitian hubungan. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji hubungan antar variabel.
3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Berikut ini adalah definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. 1.) Receivable Turnover (Tingkat Perputaran Piutang) yaitu, seberapa sering piutang menjadi kas pada PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang dalam periode waktu tertentu. 2.) Cash Ratio (Rasio Kas) yaitu, kemampuan PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan. 3.) Net Profit Margin (Marjin laba bersih), yaitu merupakan keuntungan neto per rupiah penjualan pada PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang, dimana perbandingan tersebut dinyatakan dalam persentase. 4.) Earning Power atau biasa disebut dengan Return on Investment (Laba atas investasi) adalah kemampuan PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Jurnal ekonomi
Page 6
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
3.3. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data Jenis data yang digunakan adalah: 1. Data Kualitatif Yaitu data yang tidak berupa angka-angka. Dalam penulisan ini data kualitatif adalah berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi. 2. Data Kuantitatif Yaitu data yang berupa angka-angka. Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa data yang berhubungan dengan pembahasan. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Yang termasuk kedalam data sekunder, antara lain: a. Buku mengenai sejarah perusahaan b. Struktur organisasi PT. AP II (Persero) c. Laporan keuangan yang terdiri dari: 1.) Neraca 2.) Laporan laba rugi 3.) Laporan arus kas d. Laporan piutang PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang. Untuk pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti adalah: a.
Teknik Analisis Dokumen Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1.) Laporan keuangan PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang. 2.) Laporan piutang PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang.
b.
Teknik Wawancara (Interview)
Jurnal ekonomi
Page 7
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
Merupakan teknik untuk mendapatkan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung kepada bagian administrasi dan bagian keuangan PT. AP II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang.
3.4. Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Rumus regresi linier sederhana adalah sebagai berikut: Y = a + bX + ℮ Keterangan: Y = Variabel dependen X = Variabel Independen a = nilai intercept (konstan) b = koofisien arah regresi (slope) untuk mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y ℮ = eplison atau variabel pengganggu
Jurnal ekonomi
Page 8
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Sampai saat ini Angkasa pura II telah mengelola 12 bandara, salah satunya Bandara Depati Amir Pangkalpinang. Bandar Udara Depati Amir terletak di wilayah administrasi Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah Pemerintah Propinsi Bangka Belitung dan berjarak ± 7 km dari pusat kota.
4.2.
Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1. Hasil Penelitian Pengaruh Receivable Turnover Terhadap Cash Ratio 1. Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Model 1
(Constant) Receivable_Turnover
B
Error .685
.285
-.086
.058
Beta
-.720
T
Sig.
2.402
.138
-1.467
.280
a. Dependent Variable:Cash_Ratio
a.
Nilai Konstanta sebesar 0,685 artinya jika nilai Receivable Turnover sama dengan nol atau tidak ada perubahan nilai pada Receivable Turnover, maka nilai untuk Cash ratio adalah sebesar 0,685.
Jurnal ekonomi
Page 9
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
b.
Koofisien regresi sebesar -0,086 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1 kali perputaran piutang, maka Cash ratio nya akan mengalami penurunan sebesar -8,6% dengan asumsi variabel lainnya konstan.
2. Koofisien Determinasi R2 Tabel 4.13 Koofisien determinasi cash ratio Model Summaryb Std. Error of the Model
R
R Square .720a
1
Adjusted R Square
.518
Estimate
.278
.47188
a. Predictors: (Constant), Receivable_Turnover b. Dependent Variable: Cash_Ratio
Dalam model regresi diatas nilai R square sebesar 0,518 atau 51,8 %, hal ini berarti kemampuan variabel independent yaitu receivable turnover menjelaskan variasi variabel dependent
yaitu cash ratio relatif kecil dan
sisanya sebesar 0,482 atau 48,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam model regresi ini. 3. Pengujian Secara Parsial (Uji T) Tabel 4.14 Hasil Uji-T cash ratio Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Model 1
(Constant) Receivable_Turno ver
B
Error .685
.285
-.086
.058
Beta
-.720
T
Sig.
2.402
.138
-1.467
.280
a. Dependent Variable: Cash_Ratio Jurnal ekonomi
Page 10
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
Dalam tabel 4.14 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,28 dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 maka 0,28>0,05. Karena nilai signifikan lebih besar dibandingkan dengan konstanta maka disimpulkan untuk menerima Ho, yang berarti koofisien regresi tidak signifikan.
4.2.2.
Hasil Penelitian Pengaruh Receivable Turnover Terhadap Net
Profit Margin 1. Analisis Regresi Linier Sederhana Tabel 4.15 Analisis regresi net profit margin Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
1 (Constant)
15.135
81.706
.784
16.692
Receivable_Turnover
Std. Error
Beta
T
.033
Sig.
.185
.870
.047
.967
a. Dependent Variable: Net_Profit_Margin
a. Nilai Konstanta sebesar 15,135 artinya jika nilai Receivable Turnover sama dengan nol atau tidak ada perubahan nilai pada Receivable Turnover,
maka nilai untuk Net Profit
Margin adalah sebesar 15,135 b.
Koofisien regresi sebesar 0,784 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1 kali perputaran piutang, maka Net Profit Margin nya akan mengalami peningkatan sebesar 78,4% dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Jurnal ekonomi
Page 11
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
2. Koofisien Determinasi R2 Tabel 4.16 Koofisien Determinasi net profit margin Model Summaryb Std. Error of the Model
R
R Square .033a
1
Adjusted R Square
.001
Estimate
-.498
135.12959
a. Predictors: (Constant), Receivable_Turnover b. Dependent Variable: Net_Profit_Margin
Dalam model regresi yang terdapat pada tabel 4.16 nilai R square sebesar 0,001 atau 0,1 %, hal ini berarti kemampuan variabel independent yaitu receivable turnover menjelaskan variasi variabel dependent yaitu Net Profit Margin sangat kecil dan sisanya sebesar 99,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam model regresi ini. 3. Pengujian Secara Parsial (uji T) Tabel 4. 17 Hasil Uji-T net profit margin Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1
15.135
81.706
.784
16.692
(Constant) Receivable_ Turnover
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
T
.033
Sig.
.185
.870
.047
.967
a. Dependent Variable:Net_Profit_Margin
Dalam tabel 4.17 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,96 dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 maka 0,96>0,05. Karena nilai signifikan lebih besar dibandingkan dengan konstanta maka disimpulkan untuk menerima Ho, yang berarti koofisien regresi tidak signifikan. Jurnal ekonomi
Page 12
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
4.2.3. Hasil Penelitian Pengaruh Receivable Turnover Terhadap Earning Power 1. Analisis Regresi Linier Sederhana Tabel 4.18 Analisis Regresi ROI Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1
(Constant) Receivable_T urnover
Standardized Coefficients
Std. Error
-4.263
2.235
2.262
.457
Beta
T
.962
Sig.
-1.908
.197
4.955
.038
a. Dependent Variable: b.Return_on_Investment
a. Nilai Konstanta sebesar -4,263 artinya jika nilai Receivable Turnover sama dengan nol atau tidak ada perubahan nilai pada Receivable Turnover,
maka nilai untuk Return on
Investment adalah sebesar -4,236. b.
Koofisien regresi sebesar 2,262 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1 kali perputaran piutang, maka Net Profit Margin nya akan mengalami peningkatan sebesar 226,2% dengan asumsi variabel lainnya konstan.
2. Koofisien Determinasi R2 Tabel 4.19 Koofisien Determinasi ROI Model Summaryb Std. Error of the Model 1
R
R Square .962a
Adjusted R Square
.925
.887
Estimate 3.69588
a. Predictors: (Constant), Receivable_Turnover b. Dependent Variable: Return_on_Investment
Dalam model regresi diatas nilai R square sebesar 0,925 atau 92,5 %, hal ini berarti kemampuan variabel independent Jurnal ekonomi
Page 13
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
yaitu
receivable
turnover
menjelaskan
variasi
variabel
dependent yaitu Net Profit Margin sangat besar yaitu 92,5% dan sisanya sebesar 7,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam model regresi ini. 3. Pengujian Secara Parsial (Uji T) Tabel 4.20 Hasil Uji-T ROI Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1
-4.263
(Constant)
Receivable_ 2.262 Turnover a. Dependent Variable: Return_on_Investment
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
t
2.235 .457
Sig.
-1.908
.197
4.955
.038
.962
Dalam tabel 4.20 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,038 dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 maka 0,038<0,05. Karena nilai signifikan lebih kecil dibandingkan dengan konstanta maka disimpulkan untuk menolak Ho, yang berarti koofisien regresi adalah signifikan.
4.3.
Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Cash Ratio a)
Hasil pengolahan regresi linier sederhana diatas menunjukkan bahwa variabel independent mempunyai
hubungan yang
berbanding terbalik terhadap variabel dependent yang berarti bahwa Receivable Turnover memiliki arah negatif
dan tidak
signifikan terhadap Cash ratio. b) Pengolahan regresi sederhana diatas juga menunjukkan nilai R square sebesar 0,518 atau 51,8%, hal ini berarti kemampuan Jurnal ekonomi
Page 14
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
variabel independent yaitu Receivable Turnover menjelaskan variabel dependent Cash ratio relatif kecil, sedangkan sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam model regresi ini. c)
Uji-T
digunakan
untuk
mengetahui
pengaruh
variabel
independent terhadap variabel dependent. Hasil uji menunjukkan bahwa
variabel
independent
Receivable
Turnover,
yang
dimasukkan kedalam model regresi tidak signifikan pada 0,05 dimana hal ini menandakan bahwa Receivable Turnover tidak berpengaruh secara parsial terhadap Cash Ratio. Hasil ini sesuai dengan nilai signifikansi uji-t untuk Receivable Turnover yaitu sebesar 0,28 yang lebih besar dari 0,05.
2.
Net Profit margin a)
Hasil pengolahan regresi linier sederhana diatas menunjukkan bahwa Receivable Turnover memiliki arah positif namun tidak signifikan terhadap Net Profit Margin.
b) Pengolahan regresi sederhana diatas juga menunjukkan nilai R square sebesar 0,001 atau 0,1%, hal ini berarti kemampuan variabel independent yaitu Receivable Turnover menjelaskan variabel dependent Net Profit Margin relatif kecil, sedangkan sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam model regresi ini. c)
Uji-T
digunakan
untuk
mengetahui
pengaruh
variabel
independent terhadap variabel dependent. Hasil uji menunjukkan bahwa
variabel
independent
Receivable
Turnover,
yang
dimasukkan kedalam model regresi tidak signifikan pada 0,05 dimana hal ini menandakan bahwa Receivable Turnover tidak berpengaruh secara parsial terhadap Net profit Margin. Hasil ini Jurnal ekonomi
Page 15
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
sesuai dengan nilai signifikansi uji-t untuk Receivable Turnover yaitu sebesar 0,96 yang lebih besar dari 0,05.
3.
Earning Power/ ROI a)
Hasil pengolahan regresi linier sederhana diatas menunjukkan bahwa variabel independent mempunyai
hubungan yang
berbanding lurus terhadap variabel dependent yang berarti bahwa Receivable Turnover memiliki arah positif
dan signifikan
terhadap Return on Investment. Namun, nilai konstanta pada analisis regresi menunjukkan hasil negatif yaitu -4,263, artinya perusahaan memiliki hutang dan tidak ada pendapatan. b) Pengolahan regresi sederhana diatas juga menunjukkan nilai R square sebesar 0,925 atau 92,5%, hal ini berarti kemampuan variabel independent yaitu Receivable Turnover menjelaskan variabel dependent Return on Investment sangat besar, sedangkan sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam model regresi ini. c)
Uji-T
digunakan
untuk
mengetahui
pengaruh
variabel
independent terhadap variabel dependent. Hasil uji menunjukkan bahwa
variabel
independent
Receivable
Turnover,
yang
dimasukkan kedalam model regresi signifikan pada 0,05 dimana hal ini menandakan bahwa
Receivable Turnover berpengaruh
secara parsial terhadap Return on Investment. Hasil ini sesuai dengan nilai signifikansi uji-t untuk Receivable Turnover yaitu sebesar 0,038 yang lebih kecil dari 0,05.
Jurnal ekonomi
Page 16
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Receivable turnover mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap cash ratio 2. Receivable turnover mempunyai pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap net profit margin. 3. Receivable turnover mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap earning power 5.2. Saran Saran yang dapat peneliti berikan adalah : 1. Perusahaan wajib memiliki manajemen piutang untuk mengelola piutang. Fungsi manajemen piutang adalah untuk mengendalikan jumlah piutang, pengendalian pemberian, pengumpulan piutang dan evaluasi terhadap politik kredit yang dijalankan oleh perusahaan. 2. Untuk prosedur penagihan piutang usaha pada PT. Angkasa Pura II (persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang, sebaiknya dilakukan dengan penuh ketelitian, mengingat piutang merupakan salah satu investasi yang cukup besar. 3. PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang sebaiknya memiliki standar operasional prosedur penagihan piutang sehingga piutang lebih cepat menjadi cash ratio dan lebih dapat dikendalikan dan terencana dengan baik. 4. PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang sebaiknya mengelola dan menyusun dengan cermat
Jurnal ekonomi
Page 17
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
laporan-laporan yang dihasilkan dari adanya prosedur pencatatan guna tercapainya keseimbangan untuk mencapai profitabilitas. 5. Untuk hambatan-hambatan dalam prosedur penagihan piutang usaha pada PT. Angkasa Pura II (persero) Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang, sebaiknya perusahaan memberikan peraturan yang tegas berkaitan dengan jangka waktu pembayaran piutang, agar pelanggan lebih disiplin dalam pembayaran.
Jurnal ekonomi
Page 18
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Rusdi. (2004). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Erlangga Astuti, Dewi. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia Baridwan, Zaki. (2008). Intermediate Accounting. Edisi kedelapan. Yogyakarta: BPFE Brigham, Eugene, Houston. (2009). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba empat Dhuchac, Jonathan, dkk. (2010). Pengantar Akuntansi Indonesia 2. Jakarta: Salemba Fahmi, Irham. (2010). Manajemen Risiko. Bandung: Alfabeta Fahmi, Irham. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta Horne, James, dkk. (2005). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba empat Horngren, Harisson, Bamber. (2006). Akuntansi. Edisi keenam. Jakarta: PT. Indeks Kieso, Donald, dkk. (2010). Akuntansi Intermediate. Jilid 3. Edisi kedua belas. Jakarta: Erlangga Margaretha, Farah. (2007). Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa. Jakarta: PT. Grasindo Muharsyah, Rian. (2012). “Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi STIE MDP, Vol.1, No.1, hal 1-9. Nabila (2012). “ Analisis Pengaruh Manajemen Piutang Terhadap Likuiditas dan Profitabilitas Perusahaan, (Study kasus di PT. PLN (Persero) dan Anak Perusahaan Periode 2006-2010)”. Jurnal ekonomi, Vol. 1, No. 1, hal 163. Prawironegoro, Darsono. (2010). Manajemem Keuangan. Jakarta: Nusantara Consulting
Jurnal ekonomi
Page 19
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
Ramana, N.Venkata. (2013). “Impact of Receivables Management on Working Capital And Profitability: A Study on Select Cement Companies In India”. International Journal of Marketing, Financial Services and Management Research_ISSN 2277-3622, Vol. 2, No. 3, March (2013). Riyanto, Bambang. (2012). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE Rizqan, Muhammad. (2012). “Hubungan Perputaran Piutang Dan Tingkat Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Jurnal M.Rizqan, Vol. 1, No. 1, hal. 1-10. Ross, Randolp, Bradford. (2009). Pengantar Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba empat Rudianto. (2009). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga Sartono, Riyanto. (2009). “Analisis Penerapan Kebijakan Manajemen Piutang Dan Pengaruhnya Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin, Dan Earning Power Pada PT. Wijaya Indonesia Makmur Bicycle Industri Cabang Setia Budi Medan”. Jurnal Ekonomi Stimik Bani saleh, Vol. 4, No. 1, hal. 1-13. Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sjahrial, Dermawan. (2006). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media Stice, Stice, dan Skousen. (2009). Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba empat Subramanyam dan John J. Wild. (2010). Analisis laporan Keuangan. Jakarta: salemba empat Sufiana, Nina. (2013). “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas”. Jurnal Ekonomi Manajemen Universitas Udayana, Vol. 2, No. 4, hal. 451-467. Sutisna, Deden. (2009). Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Hasil Penelitian. Bandung: BP USB Syahyunan. (2005). Manajemen Keuangan I (Perencanaan, Analisis, dan Pengendalian Keuangan). Medan: USU Press Uygur, Ozge. (2013). “The Financial Characteristic of U.S. Companies Acquired By Foreign Companies”. Global Journal of Business Research. Vol. 7, No. 1, 2013. Jurnal ekonomi
Page 20
Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Cash Ratio, Net Profit Margin dan earning Power pada PT. Angkasa Pura II kantor Cabang Bandar udara Depati Amir pangkalpinang
Warren, Reeve, Fess. (2006). Pengantar Akuntansi 1. Edisi keduapuluh satu. Jakarta: Salemba empat Wijayanto, Dian. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jurnal ekonomi
Page 21