Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 :1-7
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS PERUSAHAAN PADA PT. BAKTI TANI NUSANTARA
Astri Lestari Fakultas Ekonomi Universitas Batam E-mail :
[email protected] ABSTRACT This research is aimed to examine and find out empirical evidence of: (1) the positive influence of receivable turnover on companies liquidity, (2) the positive influence of working capital turnover on companies liquidity, and (3) the positive influence of receivable turnover dan working capital turnover on liquidity of the company years 2009-2013. Data used in this research were obtained from financial reports firm.The result of this research show that partially receivable turnover uninfluence significantly toward liquidity,working capital turnover partially influence significantly toward liquidity. Simultaneously, receivable turnover and working capital turnover has an influence significantly toward liquidity. R Square that shows value 0,487 indicates that 48,7% turning in liquidity can be determined by the independent variable in this research, meanwhile, the residual value 51,3% determined by other factors which not include in this research. Keyword: Receivable Turnover, Working Capital Turnover, FirmLliquidity PENDAHULUAN Semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaaan sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dibutuhkan suatu pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Oleh karena itu, maka pihak manajemen dituntut untuk mengkoordinasikan pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efesien, serta dituntut untuk dapat menghasilkan keputusankeputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Apabila manajemen tidak berfungsi maka dapat mengakibatkan kegiatan usaha menjadi terhambat atau terhenti sama sekali sehingga adanya analisis atas modal kerja pada saat ini, kemudian hal tersebut dihubungkan dengan situasi keuangan yang akan dihadapi pada masa-masa yang mendatang. Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan (Kasmir,2008:25). Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar lainnya. Pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Semakin besar modal kerja yang dimiliki suatu perusahaan mengindikasikan semakin baik kondisi perusahaan tersebut karena perusahaan memiliki sumber
1
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 :1-7
daya yaitu aktiva lancar yang besar untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Namun keadaan ini berbeda dengan perputaran modal kerja yang berlebih menunjukan perputaran modal kerja yang rendah yang disebabkan rendahnya perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar yang berarti adanya dana yang tidak produktif dan hal ini memberikan kerugian karena dana yang tersedia tidak dipergunakan secara efektif dalam kegiatan perusahaan. Perputaran piutang dan perputaran modal kerja sangat penting bagi sebuah perusahaan karena merupakan rasio-rasio yang digunakan dalam mengukur effisiensi modal kerja dalam sebuah perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul. Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbeda-beda, salah satunya tergantung jenis perusahaan dan seberapa besar perusahaan tersebut. Kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus mengikuti perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan. Perputaran piutang tinggi maka kondisi modal yang ada akan semakin tinggi dan perusahaan dikatakan liquid.Apabila perputaran piutang rendah maka kondisi modal yang ada juga dikatakan rendah sehingga dikatakan illiquid atau tidak liquid. Perusahaan harus benar-benar teliti dalam menginvestasikan dana perusahaan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan. Likuiditas sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai jaminan pemenuhan kewajiban jangka pendeknya. Pengelolaan aktiva lancar secara efektif dan efisien sanngatlah penting bagi perusahaan, agar dapat mempertahankan likuiditasnya yang sangat berperan dalam menentukan seberapa besar perubahan modal kerja yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang diharapkan perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka permasalah penelitian ini adalah : 1. Apakah perputaran piutang memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap likuiditas perusahaan pada PT. Bakti Tani Nusantara? 2. Apakah perputaran modal kerja memilki pengaruh signifikan secara parsial terhadap likuiditas perusahaan pada PT. Bakti Tani Nusantara? 3. Apakah perputaran piutang dan perputaran modal kerja memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap likuiditas perusahaan pada PT. Bakti Tani Nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel Independen yaitu: Perputaran Piutang, Perputaran Modal Kerja dengan Dependen yaitu : Likuiditas Perusahaan. Sehingga memberikan bahan pertimbangkan bagi perusahaan dalam mengelola keuangan, terutama untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. LANDASAN TEORI Menurut Riyanto (2008:31), Likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi atau kemampuan perusahan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih kewajiban keuangan perusahaan. Menurut Riyanto (2008:90) rasioperputaranpiutang mengukur seberapa cepat piutang dilunasi dalam satu tahun.
2
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 :1-7
Perputaran modal kerja adalah perutaran uang tunai yang diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi tunai, (Riyanto, 2005). Fitri (2012) mengemukakan bahwa perputaran piutang secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran aktiva tetap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini sejalan dengan penelitian Sriwimerta (2010) yang secara Parsial menunjukan bahwa perputaran perputaran piutang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas. Mohamad (2013)mengemukakan bahwa terdapat hubungan antara variabel perputaran modal kerja dengan current ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk. Hal ini sejalan dengan penelitian Supriadi dan Fazriani (2011) yang membuktikan bahwa pengaruh modal kerja terhadap rasio lancar PT. Timah, Tbk memiliki pengaruh positif terhadap likuiditas.Juwita (2011)mengemukakanbahwasecara parsial dan secara simultan menunjukan bahwa efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian lain Wahyuni (2012) yang membuktikan bahwa efisiensi modal kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap likuiditas perusahaan. METODOLOGI PENELITIAN Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu menguji pengaruh perputaran piutang (sub variabel X1), dan perputaran modal kerja (sub variabel X2) terhadap likuiditas (current ratio) perusahaan, dijabarkan sesuai dengan rumusan masalah dan landasan teori yang relevan. Objek penelitian adalah PT. Bakti Tani Nusantara. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen perputaran piutang dan perputaran modal kerja terhadap variabel dependen current rasio. Adapun bentuk model yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu : Y= α + β1X1 + β2X2 +e. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai probabilitas F-statistik (0,018) < α (0,05), hal ini berarti bahwa model regresi yang dibangun memenuhi kriteria fit model. Model regresi yang dibangun layak digunakan untuk memprediksi variabel likuiditas perusahaan. Uji Normalitas, menunjukan bahwa grafik normal P-P of regression standardized residual menggambarkan penyebaran data disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal grafik tersebut, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas Uji multikolinearitas dapat dijelaskan bahwa nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerancediatas 0.10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoliniearitas. Uji autokorelasi : Berdasarkan hasil uji Durbin Watson, nilai DW sebesar 2,446, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, jumlah data (n) = 15, serta k = 2 (K adalah jumlah variabel independen), diperoleh nilai dl sebesar 0,9455 dan du sebesar 1,5432 (lihat lampiran). Tahap selanjutnya yaitu menghitung untuk nilai (4-dl) dan (4-
3
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 :1-7
du). Setelah dihitung diperoleh : (4-dl) = 3,0545 dan (4-du) = 2,4568. Dapat kita lihat hasil dw yang diperoleh sebelumnya yaitu 2,446 berada di antara 1,5432 (du) dan 2,4568 (4-du), maka kesimpulannya adalah tidak terdapat autokorelasi. Uji heteroskedastisitas menunjukan hasil bahwa titik – titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis regresi linier berganda dari penelitian didapat persamaan CR=8,558+0,071 PP–1,322 PMK+E Konstanta sebesar 8,558 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel perputaran piutang dan perputaran modal kerja, maka likuiditas adalah 8,558. Perputaran Piutang (PP), mempunyai koefisien regresi sebesar 0,071, menyatakan bahwa setiap bahwa setiap penambahan 0,071 Perputaran Piutang (PP), maka akan meningkatkan likuiditas perusahaan sebesar 0,071. Namun sebaliknya jika PP turun 0,071, maka likuiditas perusahaan dapat diprediksi mengalami penurunan 0,071. Perputaran Modal Kerja (PMK), mempunyai koefisien regresi sebesar 1,322, dimana pada variabel Perputaran Modal Kerja (PMK) bertanda negatif, ini menunjukan bahwa mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan resiko sistematis. Hal ini memiliki arti, bahwa setiap kanaikan PMK, satu satuan maka variabel Y (Likuiditas) akan turun sebesar 1,322, dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah. Model summary menunjukan bahwa koefisien determinasi (R2) memiliki nilai sebesar 0,487, hal ini berarti bahwa likuiditas (current ratio) dijelaskan oleh variabel perputaran piutang dan perputaran modal kerja sebesar 48,7% sedangkan sisanya 51,3% dijelaskan oleh sebab lain. Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Likuiditas Perusahaan, berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh untuk Perputaran Piutang (PP) terhadap Current Ratio (CR) adalah 0.881. Maka dapat disimpulkan bahwa H1ditolak, karena nilai signifikansi yang diperoleh (0.881) lebih besar dari taraf signifikansi (0.05) artinya perputaran piutang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap current ratio. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Likuiditas Perusahaan, berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh untuk Perputaran Modal Kerja (PMK) terhadap Current Ratio adalah 0.007, Maka dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, karena nilai signifikansi yang diperoleh (0.007) lebih kecil daripada taraf signifikansi (0.05) artinya perputaran modal kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap current ratio. Perputaran Piutang dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Perusahaan berdasarkan nilai signifikan yang diperoleh untuk Perputaran Piutang (PP) dan Perputaran Modal Kerja (PMK) terhadap Current Ratio (CR) adalah 0.018. Disimpulkan bahwa H3 diterima, karena nilai signifikansi (0.018) yang diperoleh lebih kecil daripada (0.05). Dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang dan perputaran modal kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapcurrent ratio. Dari hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa perputaran piutang tidak memiliki pengaruh terhadap likuiditas perusahaan yang dapat dilihat dari hasil signifikansi sebesar 0.881. Hasil penelitian ini terbukti menolak hipotesis (H1) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas
4
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 :1-7
perusahaan pada PT. Bakti Tani Nusantara. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sriwimerta (2010). Hasil penelitian hipotesis menunjukan bahwa perputaran modal kerja mempunyai pengaruh terhadap likuiditas perusahaan yang dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu sebesar 0.007. Hasil penelitian ini terbukti menerima hipotesis 2 (H2) yang menyatakan bahwa perputaran modal kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas perusahaan pada PT. Bakti Tani Nusantara. Hasil tersebut konsisten dengan sebelumnya yang telah dilakukan oleh Mohamad (2013)dan Peneliti Supriadi dan Fazriani (2011). Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa perputaran piutang dan perputaran modal kerja memilki pengaruh terhadap likuiditas perusahaan yang dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0,018. Hasil penelitian ini menerima hipotesis 3 (H3) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh perputaran piutang dan perputaran modal kerja terhadap likuiditas perusahaan pada PT. Bakti Tani Nusantara. Hasil tersebut tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Juwita (2011) dan Wahyuni (2012). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya perbedaan hasil dari beberapa peneliti yang lain, hal ini mungkin terjadi karena perbedaan variabel lain yang yang diteliti peneliti-peneliti tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN Berikut kesimpulan dari pengaruh perputaran piutang dan perputaran modal kerja terhadap likuiditas perusahaan pada PT. Bakti Tani Nusantara, yaitu sebagai berikut : 1. Perputaran piutang tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap current ratio pada PT. Bakti Tani Nusantara. 2. Perputaran modal kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap current ratio pada PT. Bakti Tani Nusantara. 3. Perputaran piutang dan perputaran modal kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap current ratio pada PT. Bakti Tani Nusantara. Adapun saran yang akan disampaikan atas penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menambah periode penelitian agar data yang didapatkan menjadi lebih akurat serta hasil penelitian bisa lebih menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas perusahaan. 2. Menambah elemen variabel penelitian supaya dapat diketahui faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Firdaus, 2008. Pengantar Ekonomi. Edisi Ketiga, FEUI, Jakarta. Fitri Nurul Haryanti, 2012. Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food And Beveranges yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Skripsi. Universitas Batam. Ferdinand, A. T, 2006. Metode Penelitian Manajemen, BP Undip, Semarang. Juwita Ratna, 2011. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada PT. Agung Automall cabang Batam tahun 2006-2010. Skripsi. Universitas Batam.
5
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 :1-7
Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, 2006. Essentials of Econometrics. third edition. Mc. Graw-Hill International. Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta. Kasmir, 2011. Analisis Laporan Keuangan, cetakan keempat, PT. Rajagrafindo persada, jakarta. Kuncoro Mudrajat, 2004. Metode Penelitian Kuantitatif, UPP AMP YKPM, Yogyakarta. Mamdu Hanafi M, 2004. Manajemen Keuangan. Edisi 2004/2005, BPFE, Yogyakarta. Martono dan Harjito, 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Kelima, Ekonisia, Jakarta. Miswono, 2013. Pengaruh Persediaan Dan Perputaran Piutang Terhadap Modal Kerja (Studi Kasus Pada PT. Telaga Mas Mulia). Jurnal Ilmiah Zona Akuntansi. Volume 5, Nomor 3, Desember 2013. Mohamad Murtin A, 2013. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas (Current Ratio) PT. HM Sampoerna, Tbk Periode 2007-2011. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Munawir, 2010. Analisa laporan keuangan, Ed. Keempat, cetakan Kelima belas, liberty Yogyakarta Pengabean Musriana BR, 2013. Pengaruh Leverange Dan Likuiditas Terhadap Kelekapan Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beveranges Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Jurnal Karya Ilmiah. Volume 5, Nomor 3, Desember 2013. Riyanto Bambang, 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Kedelapan, Bpfe, Yogyakarta. Riyanto Bambang, 2005. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. YBPFE UGM: Yogyakarta. Rudianto, 2009.Pengantar Akuntasi. Erlangga, Jakarta. Sartono Agus, 2010. Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung. SlametSugiridanBogatAgus, 2004.AkuntansiPengantar 1, Edisi 5, AMP YKPN, Yogyakarta. Syamsuddin Lukman, 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Rajawali Pers. Jakarta. Sriwimerta, 2010. Pengaruh Perputaran Kas Dan Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Sofyan Harahap Syafri, 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Suad Husnan Dan Enny Pudjiastuti, 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Ed 4, Cetakan Pertama, Upp Amp Ykpn, Yogyakarta. Wibowo Agung Edy, 2012. Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian, Cetakan Kesatu, Gava Media , Yogyakarta.
6
Zona Keuangan, ISSN 2087 – 7277
Volume 9 No. 2, 2016 :1-7
Wahyudiono Bambang, 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan, Cetakan kesatu, Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup), Jakarta. Wahyuni Juwita, 2012. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011. Skripsi. Universitas Batam. Wibowo Dan Abubakar Arif, 2008.Akuntansi Keuangan Dasar. Ed 3, Cetakan Kedelapan. Grasindo, Jakarta.
7