0
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK MANDIRI TBK. PERIODE 2008-2012 Yulis Bulotio1, Supardi Nani2, Herlina Rasjid3 Jurusan Manajemen
ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu Seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga dan inflasi terhadap harga saham PT. Bank Mandiri Tbk, adapun yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Tingkat suku bunga dan Inflasi terhadap harga saham PT. Bank Mandiri Tbk. Secara parsial maupun secara Simultan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kwantitatif. Metode ini digunakan untuk meramalkan pengaruhnya variabel yang satu dengan variabel yang lain, dalam penelitian ini yaitu variabel X (Tinkat suku bunga dan Inflasi) merupakan variabel Independen (Bebas) dan Variabel Y (Harga Saham) merupakan Variabel dependen (Terikat). Instrument yang digunakan adalah data sekunder serta untuk menganalisis data digunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Inflasi terhadap Harga Saham berpengaruh sebesar 88.0%. dan sisanya 12.0% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Kata kunci : Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Harga Saham
1Yulis
Bulotio, Mahasiswa. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2Supardi Nani, SE., M.Si. Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3Herlina Rasjid, SE,. MM. Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
1
PENDAHULUAN Ketika krisis terjadi di Indonesia dan hampir seluruh wilayah di Asia, perekonomian Indonesia mengalami tantangan yang cukup berat. Di sektor moneter terjadi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, Naiknya tingkat suku bunga dan juga terjadi inflasi. Setelah masa krisis, dengan tingkat suku bunga yang masih tinggi dalam jangka waktu panjang, perusahaan yang memiliki reputasi yang baik berusaha mendapatkan
dana
di
pasar
modal.
Sedangkan
bagi
investor
menurunnya suku bunga simpanan perbankan mendorong mereka untuk mengalihkan penanaman dananya ke pasar obligasi dan reksa dana. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas di pasar modal yang dapat dilihat dari naiknya IHSG. Hal tersebut memicu para Investor
membeli
saham
suatu
perusahaan dengan harapan memperoleh keuntungan dikemudian hari sesuai jumlah yang diharapkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya dibandingkan saat sebelumnya. Resiko investor cukup beragam, misalnya
adanya
persaingan
yang
ketat
yang
mengancam
kelangsungan usaha, keadaan ekonomi, fluktuasi suku bunga, nilai tukar mata uang, inflasi yang berdampak menurunnya daya beli masyarakat serta melemahnya daya saing produk-produk ekspor dan kebijakan pemerintah yang tidak konstan. Untuk menghasilkan keputusan investasi yang perlu melakukan peramalan terhadap perubahan. Dalam melakukan proses peramalan tersebut, perlu menganalisis perubahan ekonomi makro yang sedang dan 2
akan terjadi. Pengamatan terhadap perubahan beberapa indikator ekonomi makro seperti inflasi dan tingkat suku bunga, dipercaya bisa membantu investor dalam meramalkan apa yang akan terjadi di pasar modal.
Indikator
turunnya indeks di dengan
tersebut
akhirnya
akan
menentukan
naik
bursa saham. Fluktuasi yang terjadi akan terkait
perubahan
yang
terjadi
pada
berbagai
perubahan
ekonomi makro (Tandelilin:2001). Tingkat
suku
bunga
merupakan
daya
tarik
bagi
investor
menanamkan daya tarik investasinya dalam bentuk deposito sehingga investasi dalam bentuk saham akan tersaingi. Menurut cahyono (2001) terdapat penjelasan. mengapa kenaikan suku bunga dapat mendorong harga saham ke bawah. Pertama kenaikan suku bunga mengubah peta hasil investasi. Kedua, kenaikan suku bunga akan memotong laba perusahaan. Hal ini terjadi dengan dua cara, kenaikan suku bunga akan meningkatkan beban emiten, sehingga labanya bisa terpotong. Selain itu ketika suku bunga tinggi biaya produksi akan meningkat dan harga produk akan
lebih
mahal
sehingga
konsumen
mungkin
akan
menunda
pembeliannya dan akan menyimpan dananya di bank. Tingkat suku bunga yang mempengaruhi laba perusahaan, dapat mempengaruhi harga saham yaitu perubahan suku bunga dapat mempengaruhi kondisi perusahaan, kondisi bisnis secara umum dan tingkat profitabilitas perusahaan yang tentunya akan mempengaruhi harga saham di pasar modal.
3
Selain itu perubahan harga saham perusahan di sebabkan oleh factor inflasi yg paling mempengaruhi perubahan ekonomi secara global. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa yang mempunyai pengaruh luas demikian juga terhadap harga saham perusahaan, dengan inflasi maka akan terjadi naik turunya harga saham. Adapun objek penelitian ini adalah sebuah perusahaan perbankan yang merupakan salah satu perusahaan bank terbesar di Indonesia yaitu PT Bank Mandiri Tbk. Secara keseluruhan kinerja bank mandiri dari tahun ke tahun cukup menjamin. Keberhasilan itu dipicu oleh peningkatan kredit dan tingginya margin bunga bersih. Banka mandiri pernah membukukan laba bersih sebesar Rp 18.2 Triliun. Dibandingkan laba sebelumnya yaitu Rp
15.5
Triliun.
Kenaikan
tersebut
sejaln
dengan
pertumbuhan
pendapatan bunga ersih yang naik 19.1% menjadi Rp 33.8 triliun dan pendapatan berbasis biaya yang tumbuh 18.6% menjadi Rp 14.5 triliun. Realisasi laba bersih Bank Mandiri tersebut telah melampaui perkiraan para perusahaan sekuritas tersebut. Lonjakan laba bersih tersebut mendorong kedua perusahaan sekuritas BUMN tersebut merevisi naik target
harga
saham
Bank
Mandiri
(BMRI)
dengan
rekomendasi
dipertahankan beli. Adapun labaa perlembar saham BMRI sebesar Rp 736 sudah mendekati target analisis dengan rasio harga saham terhadap laba. Berikut tabel data Tingkat suku Bunga, Inflasi dan Harga Saham Bank Mandiri selama kurun waktu 7 tahun terakhir.
4
Tahun
Tabel 1.1 Data Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Harga Saham PT Bank MandiriTbk Tahun 2006-2012 Tingkat Suku Bunga Inflasi Harga Saham
2006
9.75 %
6.60 %
2.900
2007
8.00 %
6.59 %
3.500
2008
9.25 %
11.06 %
2.025
2009
6.50 %
2.78 %
4.700
2010
6.60 %
6.96 %
6.500
2011
6.00 %
3.79 %
6.750
2012
5.75 %
4.30 %
7.800
Sumber (Data Olahan)
Berdasarkan tabel di atas, tingkat suku bunga pada tahun 2006 sebesar 9.75% dan inflasi sebesar 6.6%, namun pada tahun 2007 suku bunga mengalami penurunan sebesar 1.75% menjadi 8.00 % tetapi inflasi mengalami kanaikan menjadi 6.59%. Sehingga harga saham cenderung naik ke level Rp 3.500 dari sebelumnya sebesar Rp 2.900. Kenaikan tingkat suku bunga dan inflasi diikuti dengan menurunnya harga saham, investor lebih suka memindahkan dananya untuk deposito, obligasi, kredit, dan lainnya. Sehingga harga saham menurun. Namun melihat fenomena di atas tidak sesuai dengan teori yang ada. Faktorfaktor lain yang mempengaruhi harga saham diantaranya jumlah laba yang didapat perusahaan, laba per lembar saham, dan kebijakan pemerintah. Kemudian pada tahun 2008 tingkat suku bunga naik sebesar 1.25 %, dari 8.00 % menjadi 9.25 % dan inflasi mengalamikenaikan yang cukup besar menjadi 11.06%. Harga saham menurun sebesar Rp 2.025.
5
Begitu juga pada tahun 2008-2009 tingkat suku bunga turun sebesar 2.75 % dari 9.25 % menjadi sebesar 6.50 % sehingga harga saham naik ke level Rp 4.700. sedangkan inflasi mengalami penurunan sebesar 8.28% menjadi 2.78%. Begitu seterusnya timgkat suku bunga dan Inflasi mengalami fluktuasi naik turun. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan sebelumnya, maka penjelasan analisis mengenai pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat disajikan sebagai berikut:
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham PT. Bank Mandiri Tbk Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman (Karl dan Fair, 2001:635). Salah satu pengaruh yang memiliki korelasi yang sangat kuat mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa efek dan paling sering terjadi yang dapat kita amati adalah pengaruh fluktuasi tingkat suku bunga perbankan atau suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Tingkat suku bunga perbankan secara periodik akan selalu
6
berfluktuasi dan fluktuasi tingkat suku bunga perbankan tersebut akan berpengaruh kuat terhadap pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Secara teoritis hubungan pergerakan tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham tersebut berbanding terbalik. Artinya apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek akan mengalami penurunan, maka hargaharga saham naik karena para investor akan beralih berinvestasi kepada instrumen perbankan seperti deposito misalnya dan sebaliknya kalau pergerakan tingkat suku bunga mengalami penurunan, maka harga-harga saham naik karena para investor akan beralih berinvestasi kepada instrumen saham. Pada PT. Bank Mandiri Tbk berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ditemukan bahwa nilai t-hitung tingkat suku bunga 3,842 lebih besar dari nilai t-tabel 3,570. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT. Bank Mandiri Tbk. Nilai koefisien dari variabel tingkat suku bunga yakni negatif, hal ini mengindikasikan bahwa hubungan antara tingkat suku bunga dengan harga saham bersifat tidak searah. kenyataan ini sesuai dengan konsep pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya. Dari hasil analisis juga dapat diketahui bahwa setiap peningkatan Tingkat suku bunga sebesar 1%, maka akan menurunkan harga saham dari PT. Bank Mandiri Tbk sebesar Ln 2,280.
7
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dono (2013) yang berjudul Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham (studi kasus pada PT. Bank BRI, Tbk) dimana variabel independennya adalah Suku Bunga sedangkan variabel dependennya adalah Harga Saham. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh Signifikan terhadap harga saham. Sehingga dengan demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham PT.Bank Mandiri Tbk pada tahun penelitian 2003-2013. Semakin tinggi tingkat suku bunga (apresiasi dolar Amerika) maka semakin rendah harga saham dari perushaan. Harga negatif
saham
yang
sensitif
menunjukkan
terhadap
suku
perubahan
bunga dengan harga
saham
arah akan
meningkat jika suku bunga rendah yang akan menyebabkan biaya peminjaman yang
lebih
rendah. Suku
bunga yang rendah akan
merangsang investasi dan aktivitas ekonomi yang akan menyebabkan harga saham meningkat. Tingkat suku bunga merupakan daya tarik bagi investor menanamkan daya tarik investasinya dalam bentuk deposito sehingga investasi dalam bentuk saham akan tersaingi
Pengaruh Inflasi Terhadap Harga Saham PT. Bank Mandiri Tbk Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama
8
terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam rentang waktu yang cukup lama. Inflasi adalah kecenderungan harga-harga umum meningkat secara terus menerus, dalam kurun waktu tertentu. Diartikan juga sebagai naiknya
terus menerus tingkat harga pada suatu
perekonomian akibat kenaikan permintaan agregate atau penurunan penawaran agregate (William:2000). Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang terlalu panas artinya kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga yang
barang-barang cenderung
tinggi
juga
bisa
mengalami
kenaikan.
Inflasi
mengurangi tingkat pendapatan riil yang
diperoleh investor dari investasi. Sebaliknya jika tingkat inflasi suatu negara mengalami penurunan, maka hal ini merupakan sinyal positif bagi investor dengan turunnya resiko daya beli uang dan resiko penurunan pendapatan
riil.
Dalam
kondisi
inflasi,
BI
akan
melakukan
kebijakan uang ketat dengan meningkatkan suku bunga sehingga masyarakat lebih
suka
menabung
daripada
melakukan
investasi
(Tandelilin:2001). Pada PT.Bank Mandiri Tbk berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ditemukan bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Inflasi
berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap harga saham PT.Bank Mandiri Tbk. Nilai koefisien dari variabel
9
Inflasi yakni positif, hal ini mengindikasikan bahwa hubungan antara inflasi dengan harga saham bersifat searah. Dari hasil analisis juga dapat diketahui bahwa setiap peningkatan Inflasi sebesar 1%, maka akan meningkatkan harga saham dari PT Bank Mandiri Tbk sebesar Ln 0,039. Hasil penelitian ini bertentang dengan teori yang diungkapkan oleh (Tandelilin:2001) yang mengungkapkan bahwa inflasi dan harga saham berbanding terbalik. Inflasi berkorelasi secara positif dengan tingkat pengembalian
investasi
pada
saham.
Kenyataan
tersebut
mengindikasikan bahwa dengan tingkat inflasi yang tinggi dapat diharapkan tingkat pengembalian investasi pada saham tinggi pula. Indikasi tersebut kemungkinan disebabkan oleh korelasi positif antara inflasi dan aktifitas ekonomi riil di banyak negara berkembang serta kemungkinan
adanya
keterkaitan
erat
antara
kebijakan
moneter
dengan kebijakan sektor riil di negara-negara tersebut (Spyrou dalam Yuki Indrayadi, 2004).
Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Harga Saham PT. Bank Mandiri Tbk Harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Harga saham suatu perusahaan berubah adalah karena dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal, faktor internal disebut juga faktor
10
fundamental yaitu faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan, sedangkan faktor eksternal yang merupakan faktor non fundamental biasanya dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi seperti suku bunga dari kebijakan pemerintah dan juga tingkat suku bunga. Pada PT.Bank Mandiri Tbk berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa tingkat suku bunga dan Inflasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini di tunjukan oleh nilai signifikasi (0.000) < (0.05) dan perbanbdingan antara f hitung 14,671 > f tabel 6,94. Hal ini didukung dari hasil koefisien determinasi R2 (R Square) sebesar 88,0% yang
menunjukan
menjelaskan
atau
bahwa
varabel-variabel
memberikan
informasi
bebas yang
telah
mampu
dibutuhkan
memprediksi variabel terikat dan pengaruh dari variabel lain
untuk
terhadap
harga saham yang tidak di uji dalam penelitian ini adalah sebesar 12,0%. Hasil dalam penelitian ini menjawab hipotesis yang ditawarkan yakni tingkat suku bunga dan Inflasi pada tahun penelitian 2006-2013 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT Bank Mandiri Tbk. Sehingga dengan demikian hipotesis penelitian diterima.
11
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada PT. Bank Mandiri Tbk ditemukan bahwa tingkat suku bunga
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Koefisien dari variabel tingkat suku bunga yang negatif berarti bahwa hubungan antara variabel tingkat suku bunga dengan harga saham bersifat tidak searah. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin menurun pula harga saham dari PT Bank Mandiri Tbk. 2. Pada PT. Bank Mandiri Tbk ditemukan bahwa inflasi berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap harga saham. Koefisien dari variabel inflasi negatif yang berarti bahwa hubungan antara variabel Inflasi dengan harga saham bersifat tidak searah. 3. Secara bersama-sama tingkat suku bunga dan inflasi berpengaruh
signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Mandiri Tbk. Hal demikian juga terbukti dari kuatnya hubungan antara variabel bebas degan variabel terikat jika dilihat dari uji koefisien determinasi sebesar 88,0%.
Saran Adapun saran yang disajikan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. kenyataan ini 12
sesuai
dengan
konsep
pemikiran
yang
telah
dikemukakan
sebelumnya. Sehingga saran dari peneliti yakni manager perbankan PT. Bank Mandiri Tbk lebih optimal lagi dalam menghasilkan laba yang besar sehingga akan mendorong para investor tetap akan membeli saham dari PT Bank Mandiri Tbk.. 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa inflasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap harga saham. Sehingga saran dari peneliti yakni memaksimalkan strategi dalam pasar modal sehingga walaupun dengan tingkat inflasi yang tinggi namun para investor tetap tertarik 3. Secara bersama-sama tingkat suku bunga dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sehingga hal ini menjadi perhatian bagi manager untuk terus melakukan inovasi terhadap produknya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal.2005.Teori Keuangan dan Pasar Modal. Raja Grafindo. Jakarta. Kasmir. 2001. Manajemen Perbankan. Raja Grafindo Persada Jakarta. Lukman Syamsudin. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Mohamad, Samsul. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Erlangga. Jakarta. Prasetiantono, T.A. 2000.Keluar Dari Krisis: Analisis Ekonomi Indonesia. Gramedia Pustaka. Jakarta. Purwanto. 2006. Komunitas Bisnis. Erlangga. Jakarta. Ridwan, Sundjaja. 2002. Manajemen Keuangan Satu. Gramedia Pustaka. Jakarta.
13
Sartono, Agus, 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. YKPN. Yogyakarta. Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UUP AMP YKPN. Yogyakarta. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Portofolio. BPFE. Yogyakarta. Wantogia, Dono. 2013. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) Terhadap Harga Saham. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negri Gorontalo. Gorontalo. Widiatmojo. 2009. Pasar Modal Indonesia. Ghalia Indonesia. Jakarta. Http://www.Bps.go.id Http://wwwbi.go.id Http://www.finance.yahoo.com
14