Jurnal Ekonomi dan Industri No. 1 Tahun XV, 2010
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PEJABAT FUNGSIONAL PRANATA HUMAS DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN JAKARTA Anna Pragiawati dan Tjatjuk Siswandoko* Abstract: The objective of this research was to know the influence of motivation on the public relation. Data was obtained from Departemen Perindustrian. The result of this research indicated that motivation positively and significant influence the public relation. Kata kunci: Motivasi dan hubungan masyarakat.
PENDAHULUAN Sumber daya manusia, sebagai salah satu sumber daya organisasi mempunyai peran penting dalam mewujudkan tercapainya tujuan organisasi yang berdangkutan. Sumber daya manusia tidak hanya sebagai perencana saja akan tetapi juga sebagai penggerak, pelaksana dan sekaligus sebagai pengendali aktivitas organisasi. Untuk itu, sumber daya manusia perlu dikelola sedemikian rupa, sehingga tujuan organisasi tersebut dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien . Salah satu bentuk pengelolaan yang dimaksud adalah pemberian motivasi. Motivasi menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (2000) adalah keadaan dalam pribadi seseorang untuk mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan, sedangkan Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa motivasi sebagai keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya melakukan tindakan. Menurut Moh. As'ad (1995) kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang ikut menentukan besar kecilnya prestasinya. Hal ini menunjukkan pentingnya pemotivasian terhadap pegawai dalam rangka meningkatkan kinerjanya. Sebagaimana diketahui bahwa kinerja organisasi merupakan akumulasi dari kinerja pegawai yang bekerja pada organisasi yang bersangkutan.Oleh sebab itu besar kecilnya prestasi atau kinerja ini akan menentukan besar kecilnya kinerja organisasi.. Dengan demikian, besar kecilnya motivasi pegawai mempengaruhi besar kecilnya prestasi atau kinerjanya yang pada giliran selanjutmya akan mempengaruhi kinerja organisasi..Maka penting artinya bagi organisasi untuk menemukan dan Anna Pragiawati adalah mahasiswa dan Tjatjuk Siswandoko adalah dosen Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta.
$Min$ffikO(\Qfti(, Volume 1
,
Anna Pra'giawati dan Tjatjuk Sis^andpskp^,;,
sekaligus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawainya dalam rangka merumuskan suatu kebijakan pemotivasian pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Menurut Sabma (2001) terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu; karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan situasi kerja. Setiap pegawai mempunyai perbedaan individual sebagai akibat dari latar belakang pendidikan, pengalaman, dan lingkungan masyarakat yang beraneka ragam, hal ini akan terbawa ke dalam pekerjaannya sehingga akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku pegawai tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya. Penggunaan pegawai yang efektif dan terarah merupakan kunci dari peningkatan kinerja pegawai, sehingga dibutuhkan suatu kebijaksanaan organisasi untuk menggerakkan dan mengarahkan pegawai tersebut agar mau bekerja lebih giat, bersemangat, dan antusias mencapai hasil yang optimal sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruh motivasi terhadap kinerja pejabat fungsional Pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta.
METODE Lokasi penelitian ini adalah di kantor Departemen Perindustrian Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 52-53 Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2008. Tehnik sampling yang digunakan adalah nonprobobility sampling dengan tehnik sampling jenuh (Sugiyono; 2007). Jumlah populasi sama dengan jumlah sample, yaitu sebesar 37 orang yang merupakan pejabat fungsional Pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara megajukan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada para pejabat fungsional Pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta. Setiap jawaban pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skor skala Likert. Selnjutmya tehnik analisis data yang digunakan adalah model analisis korelasi dan regresi sederhana untuk mengetahui hubungan dan pengaruh motivasi terhadap kinerja pejabat fungsional Pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta, yaitu sebagai berikut; Untuk menganalisis hubungan antara motivasi dengan kinerja pejabat fungsional Pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta digunakan analisi koefisien korelasi, yaitu sebagai berikut; =
nTXjYi-YXiYY,
W'^jcgtat^kpnomf Volume i ," > >,"
' Anna Pragiawatt dan Tjatjuk Siswatidok% \!
Keterangan; r = Koefisiensi Korelasi X = Motivasi (Variabel Bebas) Y = Kinerja Pegawai (Variabel Terikat) n = Jumlah sampel yang digunakan Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja pejabat fungsional Pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta digunakan analisis regresi linear sederhana, yaitu sebagai berikut; Y = a + bX Keterangan; Y = Kinerja pegawai X = Motivasi a = Konstanta b = Koefisien regresi
HASIL Analisis Hubungan antara Motivasi dengan Kinerja Pejabat Fungsional Pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta r a b e l - 1 : Hasil Uji Koefisien Korelasi Sederhana Hasil Uji Koefisien Korelasi Sederhana Multiple R
0.79066033
R Square
0.62514376
Adjusted R Square
0.61443358
Standar Error
1.41530662
Observations
37
Sumber: data primer yang diolah, 2008
Berdasarkan table-1, diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (r) positif sebesar 0,7906, hal ini mengindikasikan bahwa faktor motivasi mempunyai hubungan yang kuat dengan kinerja pejabat fungsional pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta, sedangkan Koefisien determinasi (adjusted R square atau R") adalah sebesar 0,6144 atau 61,44 %, ini berarti kontribusi faktor motivasi terhadap kinerja pejabat fungsional pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta sebesar 61,44 %, sedangkan sisanya sebesar 38,56 % disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
.Tii::'iiAnna,Pragiawatidan.TjatjukSlswm^d^y
Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pejabat Fungsional Pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta TabeI-2 : Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Keterangan Koefisien t-hitung Konstanta 25.03059 6.78427 Motivasi 0.51759 7.63997 S u m b e r : data primer yang diolah, 2008
Berdasarkan hasil regresi linear sederhana ini dapat diketahui bahwa koefisien arah faktor motivasi bertanda positif dengan koefisien regresi sebesar 0,517, artinya jika faktor motivasi meningkat satu kali, maka akan mengakibatkan peningkatan kinerja pejabat fungsional pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta sebesar 0,517 kali, sedangkan nilai a (intersep/ konstanta) positip sebesar 25,030, hal ini mengandung makna bahwa tanpa dimotivasi, secara alamiah kinerja pejabat fungsional pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta sebesar 25,030.
PEMBAHASAN Sebagai salah satu unit dari keseluruhan unit yang ada pada kantor Departemen Perindustrian Jakarta, Pranata Humas mempunyai peranan cukup berarti dalam menunjang keberhasilan Departemen Perindustrian mencapai tujuannya, sedangkan keberhasilan unit Pranata Humas Departemen Perindustrian Jakarta tidak terlepas dari kinerja para pejabat fungsionalnya dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaannya. Selanjutnya, keberhasilan pejabat fungsional dalam bekerja dipengaruhi oleh motivasi kerjanya. Faktor motivasi ini mempunyai hubungan dan pengaruh yang kuat dan positif serta signifikan terhadap kinerja pejabat fungsional tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan pemberian motivasi yang dilaksanakan oleh Departemen Perindustrian Jakarta kepada pejabat fungsional memberikan hasil yang positif. Kebijakan yang berkenaan dengan aspek-aspek kondisi kerja, prosedur instansi, mutu supervisi, pengakuan, kemungkinan atau kesempatan untuk berkembang dapat mendorong motivasi kerja yang pada giliran selanjutnya dapat mendorong peningkatan kinerja dari pejabat fungsional. Hal ini dicerminkan oleh selalu adanya dorongan untuk meningkatkan hasil kerja, kemampuan untuk menghasilkan pekerjaan sesuai standar mutu yang ditetapkan, rasa tanggungjawab yang besar terhadap pekerjaan, melakukan prakarsa guna kemajuan organisasi, dan bekerja secara proaktif, kreatif dan inovatif melalui penyajian gagasan-gagasan baru.
W^m^f]€kdn6mf. Volume, 't% i!;!|Jiiiljiji|!;lH:;;?taH^
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa terdapat keeratan hubungan yang kuat dan perigaruh yang signifikan terhadap faktor motivasi terhadap kinerja para pejabat fungsional di unit Pranata Hubungan Masyarakat Departemen Perindustrian Jakarta. Namun demikian tampaknya faktor motivasi belum memberikan kontribusi yang optimal terhadap kinerja pejabat fungsional, oleh sebab itu Departemen Perindustrian Jakarta hendaknya terus berusaha untuk menyempurnakan berbagai kebijakan yang terkait dengan motivasi kerja, seperti antara lain; tentang penciptaan suasana kerja yang kodunsif yang dapat mendorong terciptanya ketenangan dan kesenangan dalam bekerja, memberikan variasi penugasan unfiik menghindari kebosanan terhadap rutinitas pekerjaan, serta memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para pegawai untuk meningkatkan kompetensinya dengan •. mengikuti program-program pengembangan pegawai yang dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan. 2002. Manajemen Personalia. Edisi keempat. Yogyakarta. BPFE. Moh. As'ad. 1995. Sen limit Sumber Daya Manusia, Psikologi Industri. Edisi keempat. Yogyakarta. Liberty. Malayu SP Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. CV. Haji Mas Agung. Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta.UPP AMP YKPN,. Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri sipil. Cetakan pertama. Bandung. Aditamam. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan kedua belas. Bandung. CV. Alfabeta. Syarifudin Alwi. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia : Strategi Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta. BPFE. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta. Rajawali Pers. Anonim. 2003. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 117/KEP/M. PAN/10/2003 tentang Jabatan Fungsional Pranata Humas dan Angka Kreditny. Jakarta. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Anonim. 2005-2009. Rencana Strategis Departemen Perindustrian. Jakarta. Anonim. 2005. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 01/M.IND/PER/3/2005, tentang Organisasi dan Tata kerja departemen Perindustrian. Jakarta. Biro Hukum dan Organisasi, Departemen Perindustrian Jakarta.
,i, Jurnaf Ekonomi Volume j{,
, „,
Anna Pragiawati dan Jjatjuk SfewpMffaffj^
Anonim. 2007. Modul Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil, Diklat Teknis Manajemen dan Pengembangan Sumber day a Manns ia. Jakarta. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Sabma, W. 2001. Analisis Faktor-faktor Motivasi Yang dipengaruhi Kinerja Karyawan (Smdi pada Departemen Pemasaran PT. Payung Pusaka Jaya Kediri, Jatim). Malang. FE UNIBRAW. Silvano, Armada. 2008. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Biro Umum dan Humas Departemen Perindustrian Pusat Jakarta. Jakarta. STIE Bisnis Indonesia.
I-