Forum Jabatan Fungsional Pranata Komputer tahun 2009 DAMPAK RADIASI PONSEL Sejauh manakah dampak negatif ponsel bagi kesehatan dalam jangka panjang INSTALASI LOTUS NOTES DI LUAR WAN BPKP Tuntunan langkah demi langkah REVIEW PRODUK Informasi perangkat teknologi terkini
EDISI PERDANA - 7 Oktober 2009
SEPUTAR KITA
Pimpinan Umum
•
Unit Khusus Manajemen Informasi (UKMI) – Bank Indonesia melakukan kunjungan ke Pusinfowas pada tanggal 28 Agustus 2009. Maksud kunjungan tersebut adalah knowledge sharing khususnya terkait dengan aplikasi manajemen dokumen yang telah diimplementasikan pada BPKP.
•
Pusinfowas bersama dengan Biro Renwas mengadakan kunjungan balik ke BI pada tanggal 10 September 2009. Maksud kunjungan tersebut adalah knowledge sharing terkait implementasi transfering data systems pada Bank Indonesia.
•
Pada tanggal 7 Oktober 2009 Kepala Pusinfowas – Tahria Syafrudin berulang tahun yang ke 57. Ulang tahun tersebut dirayakan di Telaga Arwana Cibubur (TAC) bersama segenap karyawan/ti Pusinfowas serta kerabat terdekat beliau.
Tahria Syafrudin Pimpinan Redaksi
Daryanto Wakil Pemimpin Redaksi
Tri Handoyo Pimpinan Umum
Tahria Syafrudin Pimpinan Administrasi
Sugeng Riyadi Redaktur Rubrik
Fery Nurtjahjo Editor Bahasa
Erlinda Bahri, Setya Pria Husada Desainer Grafis/Setting Lay-Outer
Robby Adhilni, Rio Soesetyo Staff Redaksi
Krisno Wahyu Utomo, Gunawan Pranupikza, Muhammad miftah Kontributor
Seluruh staf Pusinfo & kolega Staf administrasi
Apriliana Sinuraya, Aries Sulastowo, Sri Winarti, Maisoon, Iko Kurniawan, Budi Wijoyo, Sabarudin
2
Editorial Kesibukan rutin dalam mengawal high-load nya 'server' BPKP ternyata tidak menyurutkan semangat teman-teman PUSINFOWAS untuk menyuguhkan sebuah buletin yang kami beri nama "BIT" (Buletin IT). Bukan latah, apalagi sekedar ikut-ikutan, namun terbitan ini kami niatkan semata-mata untuk "berbagi". Ya..berbagi informasi, syukur-syukur mampu menjelma menjadi pengetahuan, terutama yang terkait dengan teknologi informasi. Bapak/Ibu Warga BPKP yg kami cintai, sekalipun BIT nampak mengarah ke IT, namun isinya kami kemas sedemikian rupa sehingga nuansa IT-nya menjadi 'ringan'. Ringan dalam arti fisiknya karena hanya berupa soft-file alias tidak dicetak, juga ringan dalam bentuk sajian materinya. Thus, kami berusaha agar pembaca tidak harus mengernyitkan (maaf ) dahinya ketika membaca BIT ini, he...he... Jejaring kami sangat terbuka, terutama bagi teman-teman pranata komputer BPKP untuk menyalurkan 'hasrat' perkomputerannya sehingga BIT ini mampu berperan sebagai jembatan penghubung bagi teman-teman. Di sisi lain, BIT juga dimaksudkan sebagai media sosialisasi produk dan layanan Pusinfowas untuk menunjang kemudahan tugas Bapak/Ibu sebagai pengguna IT BPKP. Melalui edisi perdana ini, kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu dan temanteman di unit kerja BPKP, khususnya yang telah lebih dulu merintis dan memelopori terbitnya buletin lokal, sehingga kami berasa memperoleh inspirasi sekaligus energi untuk membangun dan menerbitkan BIT ini. Selamat menikmati BIT edisi perdana, semoga bermanfaat, amien..
3
Opini Kita TI BPKP menjadi Benchmark Instansi Pemerintah
Komunikasi menjadi mudah setelah dibangunnya WAN BPKP
TI BPKP telah menjadi salah satu keunggulan kompetitif BPKP dan menjadi benchmark bagi instansi pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Namun, ini saja belum c u k u p. Kita harus terus meningkatkan kualitas TI kita dengan mengimplementasikan IT Governance berbasis standar internasional. Rudy M Harahap Biro Renwas
Buletin sbg media untuk menyampaikan info versi antivirus terkini
Pasca wabah 'conficker' menyerang WAN BPKP, termasuk LAN Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, terpikir untuk membuat buletin (minimal) sebagai media untuk mengabarkan kepada para pengguna LAN di perwakilan setiap update anti virus penambah daya tahan PC/Laptop pengguna supaya dapat mengurangi risiko terjangkitnya kembali wabah yang sama. Allhamdulillah Buletin IT Pusinfowas telah hadir, semoga dapat mewujudkan harapan kami tersebut. Sukses selalu!!! Agust Yulian P rolap Sumut
4
Perwakilan sangat terbantu dengan dibangunnya Wide Area Network (WAN) BPKP pada tahun 2006. Komunikasi data/suara menjadi demikian mudah dan murah, baik komunikasi ke pusat maupun antar perwakilan. Wahyudi Djoko Prolap Kalsel
Quick win BPKP
Selamat kepada Pusinfowas yang telah sukses luar biasa mengembangkan teknologi informasi ke tingkat nasional seperti President’s Accountability Systems (PASs), sebagai bagian dari quick win BPKP. Terus berinovasi demi kejayaan BPKP!!! Beligan Sembiring Prolap Riau
Kritik, saran dan tanggapan atau pertanyaan dapat disampaikan melalui surat elektronik ke :
[email protected]
Liputan
Forum Pranata Komputer BPKP Tahun 2009 meningkatkan peran prakom menuju e_office Bertempat di hotel Parama, Cisarua - Bogor pada tanggal 12 sampai dengan 15 Oktober 2009 diselenggarakan Forum Pranata Komputer. Tema yang diambil kali ini adalah “Meningkatkan Peran Prakom Menuju e_Office”. Forum dibuka oleh bapak Tahria Syafrudin, hadir dalam acara tersebut mengundang nara sumber dari BPS (selaku Pembina JFPK), pejabat struktural pada Biro kepegawaian serta staf ahli dari IBM. Dari hasil forum tersebut dapat diperoleh halhal sebagai berikut : •
•
•
•
•
Dalam forum kali ini tidak ada materi tercetak, seluruh materi disimpan dalam DMS Para Pemangku Jabatan Fungsional Pranata Komputer diharapkan mendapatkan pemahaman mengenai pengangkatan dan kepangkatan JFPK Para Pemangku Jabatan Fungsional Pranata Komputer diharapkan mendapatkan solusi dari permasalahan JFPK Memberikan motifasi kepada para pemangku (dan calon) Jabatan Fungsional Pratana komputer untuk berperan aktif dlm meningkatkan kompetensi para JFPK/Calon dan kemajuan IT di BPKP menuju e_office Memberikan masukan kepada BPS selaku Pembina JFPK untuk perbaikan ketentuan JFPK secara nasional. 5
Liputan
KETERANGAN GAMBAR Searah jarum jam : registrasi peserta, pengalungan tanda peserta oleh Bpk. Tahria Syafrudin, penyerahan tanda mata kpd narasumber dari BPS oleh Bpk. Daryanto, pembagian kemeja, sesi tanya jawab, peluncuran edisi perdana e-bulletin BIT
6
Utama Environmental Working Group
Seputar Dampak Radiasi Ponsel Dalam Jangka Panjang Terhadap Kesehatan Manusia Berdasarkan survey ITU pada tahun 2009, hampir 4 milyar penduduk bumi saat ini telah memanfaatkan fungsi ponsel dalam kehidupan mereka sehari-hari. Jumlah pengguna ponsel tersebut dicapai dalam 2 dekade perkembangan teknologi ponsel, dan ternyata dalam kurun waktu tersebut para ahli belum terlalu memahami dampak jangka panjang dari radiasi ponsel terhadap kesehatan. Meskipun demikian beberapa penelitian terakhir mulai menunjukkan adanya permasalahan serius terhadap pemaparan emisi nirkabel terhadap kesehatan. Dari seluruh penelitian tentang radiasi ponsel terhadap kesehatan, terdapat beberapa penelitian yang patut untuk dijadikan rujukan diantaranya: 1.Dua grup peneliti independen telah melakukan analisa terhadap seluruh data dari 25 penelitian terhadap penggunaan ponsel dan mengidentifikasi peningkatan antara 50-90% terhadap 2 jenis tumor otak yaitu : glioma dan acoustic neuroma 2.Sebuah penelitian yang di lakukan di Israel telah menemukan adanya peningkatan resiko antara 50-60% terhadap kemungkinan adanya tumor kelenjar air liur pada pengguna ponsel aktif 7
Utama 3.Sebuah Penelitian di terhadap 13.159 anak di Denmark memperlihatkan 80% peningkatan emosi dan problem hiperaktifitas terjadi pada anak-anak yang menggunakan ponsel dan memiliki ibu yang juga menggunakan ponsel pada saat mengandung 4.Sebuah penelitian terhadap 420.095 orang dewasa di Denmark memperlihatkan penggunaan ponsel dalam jangka panjang menaikkan resiko terkena migraine dan vertigo sampai dengan 10-20% 5.Pada tahun 2003, FDA (Badan POM Amerika) mengumumkan tidak ada pengaruh emisi dari ponsel terhadap kesehatan, namun “Sebuah penelitian tersebut tidak didasarkan pada penelitian di penggunaan ponsel dalam jangka panjang. Swedia mene6.Sebuah gabungan peneliti dari Denmark, mukan resiko tumor otak Finlandia, Norwegia, Swedia dan Inggris meyang lebih benemukan adanya peningkatan resiko tersar terhadap bentuknya glioma, kanker otak yang biasa pengguna ditemui, terhadap pengguna ponsel dalam ponsel sejak jangka waktu 10 tahun atau lebih anak-anak” 7.Peneliti dari Perancis dan Jerman melaporkan adanya peningkatan resiko glioma pada pengguna ponsel dalam jangka 8
Utama
panjang. Analisis terhadap penelitian yang telah dipublikasikan tentang pengaruh ponsel terhadap tumor otak menemukan penggunaan ponsel dalam jangka waktu 10 tahun atau lebih telah meningkatkan resiko pembentukan glioma sampai dengan 90%.
Pemerintah Amerika mewajibkan kepada pabrikan ponsel untuk mencantumkan angka radiasi di ponsel yang dijual ditoko-toko sehingga konsumen mendapat informasi yang cukup sebelum membelinya.
8.Penggunaan ponsel dalam jangka waktu 10 tahun atau lebih juga dikaitkan dengan peningkatan resiko adanya acoustic neuroma, salah satu gejala timbulnya tumor otak, secara signifikan. Sebuah review atas hasil penelitian menemukan peningkatan resiko tersebut dapat mencapai 60% atau lebih. Berbagai penelitian melaporkan anak-anak menyerap radiasi lebih banyak dibandingkan orang dewasa dan secara potensial menempatkan mereka terhadap resiko serangan tumor otak lebih besar. Sebuah penelitian di Swedia menemukan resiko tumor otak yang lebih besar terhadap pengguna ponsel sejak anak-anak Dengan dasar penelitian diatas, beberapa negara telah melakukan tindakan dengan menerbitkan standar dan mengedukasi masyarakat yang diantaranya: Departemen kesehatan di enam negara : Swiss, Jerman, Israel, Perancis, Inggris dan
9
Utama Finlandia merekomendasikan untuk mengurangi paparan radiasi ponsel terhadap anakanak Pada tahun 2008, parlemen di eropa membuat resolusi terhadap negara-negara anggotanya untuk membuat emisi radiasi ponsel sekecil mungkin. Senat Perancis mengeluarkan aturan untuk memblacklist sales dan marketing yang menjual ponsel kepada anak dibawah usia 6 tahun Kota Brussel di Belgia, Salzburg di Austria, dan Christchurch di Selandia Baru menerbitkan standar untuk pembatasan radiasi ponsel. Toronto menerbitkan aturan kepada orang tua untuk membatasi penggunaan ponsel oleh anak-anak. Pada tahun 1992 Institute Of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) merekomendasikan adanya standar radiasi ponsel yang membatasi radiasi ponsel dengan mengukur jumlah energi radiasi ponsel (dalam watt, W) yang diserap per kilogram jaringan tubuh (W/ kg). Rekomendasi ini kemudian diadopsi oleh Federal Communication Commission (FCC) yaitu Komisi Komunikasi Federal Amerika menjadi sebuah standar (FCC 1997). Saat ini aturan FCC menentukan batas maksimal radiasi ponsel sampai dengan 1.6 W/kg untuk
10
Utama paparan ke kepala, 0.08 W/kg untuk paparan ke seluruh tubuh dan 4 W/kg untuk lengan dan kaki. Pemerintah Amerika mewajibkan kepada pabrikan ponsel untuk mencantumkan angka radiasi di ponsel yang dijual ditoko-toko sehingga konsumen mendapat informasi yang cukup sebelum membelinya. Dengan data-data tersebut diatas, dapatlah diketahui penggunaan ponsel dalam jangka waktu yang lama dapat beresiko terhadap kesehatan manusia. Resiko ini dapat menjadi lebih besar apabila pengguna ponsel tersebut adalah anak-anak dikarenakan organ kepala mereka masih lebih lemah dibandingkan dengan organ yang sama pada orang dewasa. Berikut tips untuk mengurangi resiko akibat pemaparan radiasi ponsel dalam jangka panjang: a. Belilah ponsel yang memiliki radiasi lebih rendah, carilah informasi selengkapnya mengenai ponsel tersebut terutama level radiasinya. Konsumen seharusnya berhak untuk mengetahui informasi tentang radiasi yang ditimbulkan oleh sebuah produk ponsel dan produsen seharusnya wajib menyertakan informasi tersebut pada produknya. b.Sebaiknya gunakan headset atau
11
Utama hands free dan kurangi menggunakan speaker ponsel c. Radiasi yang ditimbulkan ketika kita berbicara di ponsel lebih besar dibandingkan ketika kita mendengarkan suara lawan bicara kita. d.Sebaiknya gunakan ponsel agak jauh dari tubuh e. Penggunaan SMS lebih sedikit radiasinya dibandingkan jika kita berbicara di ponsel f. Sebaiknya ponsel dimatikan jika sinyal kurang kuat. Pada saat demikian, ponsel akan berusaha keras untuk selalu terkoneksi ke BTS sehingga radiasi yang ditimbulkan akan semakin besar. g.Batasi penggunaan ponsel oleh anak-anak karena mereka lebih rentan dan menyerap lebih banyak radiasi dibandingkan orang dewasa. tomi, disarikan dari berbagai sumber berikut: 1.Internation Telecommunication Union, www.itu.int 2.blog.techrepublic.com 3.Environmental Working Group, www.ewg.com
12
Instalasi Lotus Notes 7 Sering pada saat di luar kantor kita ingin mengakses webmail BPKP, membuka, memposting dan menanggapi milist melalui web, namun sayangnya tampilannya tidak familiar dan kurang secure bila dibanding dengan menggunakan Lotus Notes. Berikut adalah langkah langkah untuk menginstal Lotus Notes untuk digunakan di luar WAN BPKP:
1
Klik Lotus Notes Run setup.exe pada folder c:\lotus7\clients Klik Next
Pada license Agreement, klik I accept the term in the license agreement
2
13
Tips & Trik
3
Klik next untuk menyetujui folder default instalasi
Isikan nama user dan organisasi kemudian klik next
4
5 default
14
Klik next untuk menyetuji feature
Tips & Trik
6
Yakinkan bahwa kotak “Make Notes default email program” tidak tercentang. Kemudian klik next
Tunggulah beberapa saat
7
8
15
Setelah selesai instalasi, klik next
Tips & Trik Setelah Lotus Notes terinstall, pada menu bar klik Start>>Program>>Lotus A p p l i c a t i o n s > > Lo t u s Notes
9
Klik “I want to connect to 10 a domino server”, kemudian klik next
Pilih “Set up connection 11 to a local arena network (LAN)”, kemudian klik next
16
Tips & Trik Arahkan domino server 12 ke ntserver1/posko, pilih TCP/IP, kemudian isikan IP address dengan 118.97.51.131
13
Arahkan id user ke folder di mana id tersebut disim-
pan
Bila id user telah dite14 mukan, maka lotus notes akan meminta password. Klik next
17
Tips & Trik Untuk mengaktifkan sametime isikan IP dengan 118.97.51.136 , kemudian klik next
15
16
Setelah proses instalasi 17 selesai, maka akan tampil dialog box seperti di samping ini
18
Klik next
Review Produk
Tidak perlu khawatir kehabisan suplai energi saat terjadi pemadaman listrik Bagi yang suka berpergian dan memiliki banyak sekali perangkat mobile (telepon seluler, smartphone, PDA, Blackberry, laptop, netbook) pasti akan merasa kebingungan pada saat perangkat-perangkat tersebut mulai kehabisan energi alias low batt. Mulailah mata jelalatan mencari-cari colokan listrik untuk mencharge baterai sambil tangan sibuk menggeledah tas untuk mengeluarkan charger untuk masingmasing perangkat. Mungkin tidak terlalu masalah bila ditempat tersebut terdapat banyak sekali colokan listrik meskipun perangkat yang perlu dicharge cukup banyak, tapi bagaimana jika ternyata dilokasi tersebut tidak ada tempat untuk mencharge atau hanya ada satu colokan sedangkan perangkat yang perlu dicharge lebih dari satu. Jangan khawatir, saat ini sudah banyak bermunculan perangkat portable charge yang mampu digunakan untuk mengisi ulang baterai tanpa harus bersusah payah menemukan colokan listrik sebagaimana perangkat Xpal Power yang dikeluarkan oleh Energizer. Dengan satu perangkat Xpal Power bertipe
19
Review Produk XP18000, kita dapat mengisi ulang tiga perangkat mobile sekaligus tanpa colokan listrik. Kita hanya perlu mencharge perangkat ini sebelumnya, dan energi listrik yang ada akan disimpan kedalam baterai lithium polymer yang lebih stabil, ringan, tidak mudah terbakar dan mampu menyesuaikan bentuk dengan wadahnya sehingga dapat menghemat tempat jika dibandingkan dengan baterai lithium ion. Sekali diisi ulang, perangkat ini dapat digunakan untuk mengisi baterai telepon seluler sampai dengan 112 jam bicara, 540 jam non stop untuk memutar lagu dari pemutar mp3, mengambil 7000 foto dari kamera digital, 96 jam bermain game atau 6 jam penggunaan laptop. Perangkat ini juga dilengkapi dengan berbagai kepala stop kontak sehingga memudahkan kita dalam berpergian karena tidak perlu membawa stop kontak dari semua perangkat yang kita punya. Namun sayang, sampai saat tulisan ini dibuat masih belum diketahui apakah perangkat ini sudah masuk ke Indonesia atau belum serta belum diketahui berapa harga yang ditawarkan.
20
Retro
INTERNET Internet telah menjadi kebutuhan yang bisa digolongkan ke dalam kategori primer untuk sebagian orang. Bila orang itu sudah merasa tidak enak bila tidak mengakses Internet sehari saja, maka sudah pasti Internet telah "merasuki" jiwanya. Tahun 60-an Sejarah Internet dimulai pada tahun 1964 disaat RAND Corporation memulai proposalnya mengenai sebuah jaringan. Pada awalnya, jaringan tersebut tidak memiliki otoritas yang terpusat (dalam hal ini adalah server). Kemudian lebih jauh lagi ditemukan sebuah konsep yang sederhana. Karena jaringan tersebut diasumsikan tidak bisa diandalkan, maka setiap node atau pangkal yang berada di dalam jaringan memiliki status yang sama terhadap node lainnya. Tiap node memiliki otoritasnya sendirisendiri serta bisa menyampaikan dan menerima pesan.
21
Pesan itu sendiri dibagi menjadi beberapa paket, dimana setiap paketnya dialamatkan terpisah. Setiap paket akan memulai dari node yang sudah ditentukan dan akan berakhir pada node lain yang sudah ditentukan pula. Paket tersebut akan memakai rute melalui node-node yang lain hingga mencapai tujuannya. Bila terjadi suatu hal pada satu bagian jaringan, maka paket tersebut akan tetap ada dan akan mencari bagian jaringan yang tidak rusak untuk menyampaikan pesan. Kira-kira begitulah konsep dari Internet untuk pertama kalinya.
Retro
Tahun 70-an Sudah terdapat 15 node di dalam ARPANET pada tahun 1971. di tahun berikutnya meningkat menjadi 37 node. Saat itu lalu lintas yang terjadi di dalam jaringan ARPANET bukanlah untuk kepentingan komputasi. Malainkan untuk bertukar berita dan pesan pribadi. Di tahun 1968, National Physical Laboratory berkedudukan di Inggris, membuat jaringan pertama berdasarkan konsep tadi. Tidak lama kemudian, Advanced Research Projects Agency (ARPA) milik Pentagon memutuskan untuk mendanai proyek ini untuk dikembangkan di Amerika.
Waktu itu para penggunanya memiliki account pribadi pada komputer ARPANET dan alamat sendiri untuk e-mail. Karena saking antusiasnya dengan fasilitas itu, tidak lama kemudian muncullah mailing list (milis). Didukung dengan teknik penyampaian pesan yang sama kepada para pengguna ARPANET dalam jumlah besar sekaligus. Salah satu milis pertama yang terbilang besar adalah SFLOVER. Yaitu milis bagi pencinta fiksi ilmiah.
Kemudian di tahun 1969, node yang pertama dibangun di UCLA. Saat itu ada empat node di dalam jaringan yang diberi nama ARPANET. Keempat komputer itu mampu mentransfer data pada jalur transmisi berkecepatan tinggi. Bahkan mereka bisa mem- Selama tahun 70-an, jaringan program secara jarak jauh dari ARPA terus berkembang pesat node lain. karena strukturnya yang terpusat membuatnya menjadi mudah.
22
Retro
Tidak seperti jaringan standar iasa, ARPA dapat mengakomodasi jenis komputer yang berbeda. Standar komunikasi ARPA untuk pertama kali dikenal dengan Network Control Protocol (NCP). Teknologi semakin canggih, NCP kemudian diganti dengan Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP). TCP mengubah pesan menjadi pecahan paket dalam sumbernya, kemudian menyusunnya kembali menjadi pesan di tujuan. Sedangkan IP menangani pengalamatannya serta menyusun rutenya.
23
Selama tahun 70-an dan 80-an, berbagai kelompok memiliki komputer supernya sendirisendiri. Dan sangatlah mudah untuk menghubungkan komputer tersebut dengan jaringan yang sudah berkembang. Penggunaan teknologi TCP/IP juga sudah menjadi hal yang biasa. Menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain sudah terjadi dengan sangat pesat. Intinya, tidak ada yang bisa menghentikan seseorang bergabung dengan sebuah jaringan yang kemudian dikenal dengan nama Internet.
Sumber: Tabloid PC MILD Edisi 06/05 tanggal 28 Februari 2005