http://pusdatin.deptan.go.id
ISSN : 1411-9196
Newsletter
Tim Redaksi : Pelindung : Ir. M. Tassim Billah, MSc Penasehat : Agus Sunarya, SE, MM Ir. Sari Sutiyorini, MM Ir. Bayu Mulyana, MM Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM Penanggung Jawab : A. Prasetyanto Wibowo, SH
V O L U M E
1 0
N O
B U L A N
9 9
A P R I L
2 0 1 3
Redaksi : Dedi Triyono Editor : Dra. Laelatul Hasanah, MSi Dra. P.Hanny Muliany, MM Eko Nugroho, S.Kom, MM Redaktur Pelaksana : Evita Wahyu Puspitasari, S.Kom Dian Prasetyorini, SE Sekretariat : Marwati Agus Suparmi
PEMBINAAN CALON PEJABAT FUNGSIONAL STATISTIK DAN PRANATA KOMPUTER LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013
Redaksi menerima tulisan maupun saran dan kritik untuk Newsletter Pusdatin Kirimkan ke alamat redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Jl. Harsono RM No. 3 Gd. D Lantai IV Pasar Minggu – Jakarta 12550 Telp : 021-7805305, 7816384 Fax : 021-7822638 e-mail :
[email protected]
Caption describing picture or graphic.
Daftar Isi :
▪
Pembinaan Calon Pejabat Fungsional Statistik dan Pranata Komputer Lingkup Kementerian Pertanian Tahun 2013…..(1)
▪
Basis Data Statistik Pertanian (BDSP)…..(3)
▪
Evaluasi Indeks KAMI Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.....(6)
▪
Sosialisasi Buku Pedoman Survei Kesejahteraan Petani Di Wilayah Sampel April Tahun 2013.....(6)
▪
Evaluasi Kegiatan Bagian Umum Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian…..(9)
▪
Sinkronisasi Cakupan Kode HS Ekspor - Impor Komoditas Pertanian …..(10)
▪
TOT Penggunaan GPS Bagi Petugas Kabupaten Di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan…..(11)
Peserta Pembinaan Calon Pejabat Fungsional Statistik dan Pranata Komputer Lingkup Kementerian Pertanian Tahun 2013
Dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kinerja para Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer lingkup Kementerian Pertanian, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah menyelenggarakan Pembinaan Calon Pejabat Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer yang mengusung tema “Trik Berbagi Angka Kredit” pada tanggal 16 – 17 April 2013 yang bertempat di Puncak Raya Hotel, Bogor. Dalam acara tersebut dihadiri oleh peserta calon fungsional yang berasal dari 27 unit kerja, eselon I dan II lingkup Kementerian Pertanian. Selain itu, hadir juga Ir.Winarhadi, MM, selaku Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Pertanian. Dengan telah dibentuknya kelompokkelompok fungsional di Kementerian Pertania, maka langkah yang akan diambil adalah memanfaatkan seoptimal mungkin tenaga fungsional yang ada, baik tenaga fungsional sta-
tistisi maupun tenaga fungsional pranata komputer. Oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan kepada tenaga-tenaga fungsional dan pembinaan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terpadu terhadap pengelola perstatistikan dan pengembangan sistem informasi. Pembinaan kepada para tenaga fungsional dapat berupa pertemuan-pertemuan koordinasi maupun peningkatan keterampilan yang menunjang profesinya sebagai tenaga fungsional. Pada pokok-pokok undang-undang kepegawaian dalam UU Nomor 8/1974 Jo UU No.43/1999 : Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan PNS yang professional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem karir dan sistem prestasi kerja, yang dititik beratkan
HALA MAN
2
Lanjutan Berita Pembinaan Calon Pejabat Fungsional... pada sistem prestasi kerja. Serta berdasarkan PP No.16/1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 40 Tahun 2010 pasal 1 nomor 1 “Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Peserta Pembinaan Calon Pejabat Fungsional Statistik dan Pranata Komputer Lingkup Negeri Sipil dalam Kementerian Pertanian Tahun 2013 suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/ atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri”. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 299/Kpts/OT.140/7/2005 tanggal 25 Juli 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian memiliki tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem in“Pusdatin formasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian. Selain itu, Pusat memiliki tugas Data dan Sistem Informasi Pertanian melaksanakan juga mempunyai tugas melakukan pempembinaan, binaan terhadap jabatan fungsional Stapengembangan tistisi dan Pranata Komputer. Hal ini, sesuai dengan dasar pelaksanaan : sistem informasi a. Statistisi pertanian dan Keputusan Menteri Negara No.37/ pelayanan data KEP/M.PAN/4/2003 tanggal 7 April 2003 dan informasi tentang Jabatan Statistisi dan Angka Kreditnya; pertanian” Surat Keputusan Bersama (SKB) Kepala BPS dan Kepala BKN Nomor 003/ KS/2003 dan No.25 Tahun 2003 tanggal 30 Juni 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Statistisi dan Angka Kreditnya b. Pranata Komputer Keputusan Menteri Negara No.66/KEP/ M.PAN/7/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Jabatan Fungsional Pranata Komputer dan Angka Kreditnya; Surat Keputusan Bersama (SKB) Kepala BPS dan Kepala BKN Nomor 002/BPS-SKB/II/2004 dan Nomor 04 tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer.
Kegiatan pembinaan tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung manajemen yang akan dikembangkan Kementerian Pertanian di Pusat dan Daerah. Untuk mendukung kegiatan tersebut, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai instansi yang bertugas melakukan pembinaan kepada pejabat-pejabat Statistisi dan Pranata Komputer di Kementerian Pertanian merasa perlu menyiapkan sumber daya manusia yang mampu dan terampil dalam segala bidang khususnya statistik dan komputer. Selain itu, kegiatan pembinaan ini bertujuan untuk melakukan pemasyarakatan Jabatan Fungsional Statistisi dan Fungsional Pranata Komputer, dan melakukan pembinaan terhadap tenaga fungsional yang ada di Kementerian Pertanian. a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan/ keterampilan para pejabat fungsional statistisi dan fungsional pranata komputer serta pengelola kepegawaian di lingkup Kementerian Pertanian; b. Tercapainya kesatuan dan pola pikir dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan statistisi dan pranata komputer, pengelola kepegawaian, tim penilai dan secretariat tim penilai. Output yang diharapkan dalam penyelenggaraan pembinaan calon pejabat fungsional statistisi dan pranata komputer, antara lain : 1. Terbentuknya forum yang tetap di dalam membina tenaga Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer; 2. Termasyarakatkannya Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer di lingkup Kementerian Pertanian; 3. Terciptanya Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer yang professional; 4. Berminatnya PNS beralih ke jabatan fungsional baik di Pusat maupun di Daerah. ( Dian)
Peserta Pembinaan Calon Pejabat Fungsional Statistik dan Pranata Komputer Lingkup Kementerian Pertanian Tahun 2013
HA LA MAN
BASIS DATA STATISTIK PERTANIAN (BDSP) Mengingat banyaknya data di lingkup Kementerian Pertanian khususnya pada sektor pertanian yang harus di simpan, serta banyaknya permintaan data pertanian, baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun di luar Kementerian Pertanian, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah menyusun program untuk penyimpanan data (database) sebagai media untuk melayani para penguna data agar lebih mudah mengambil dan mempergunakannya. Basis Data Statistik Pertanian (BDSP) adalah suatu program yang di rancang untuk keperluan penyimpanan data, khususnya data yang berhubungan dengan Kementerian Pertanian, baik yang bersifat data on farm (data komoditas pertanian) maupun data off farm (data penunjang sektor pertanian). Program BDSP ini semula hanya digunakan di lingkungan Kementerian Pertanian, namun karena banyaknnya permintaan data dan perkembangan teknologi, maka pada saat ini BDSP dapat diakses melalui website http://www.deptan.go.id dengan alamat online http://aplikasi.deptan.go.id/bdsp/
index.asp. Basis Data Statistik Pertanian (BDSP) berisikan data sektor pertanian (sub sektor tanaman pangan, sub sektor hortikultura, sub sektor perkebunan dan sub sektor peternakan) selain itu ada data pernunjang seperti data makro, PDB, Investasi, data eksim, data harga, data lahan pertanian, dll. BDSP bermula hanya merekap data di tingkat provinsi saja dengan cakupan 33 provinsi. Karena adanya permintaan data pada tingkat kabupaten/kota dari berbagai kalangan, maka tahun 2011 Pusdatin menambah data pada program BDSP dengan satu sub sektor yaitu sub sektor peternakan, dengan series data tahun 2005 – 2009. Tahun 2012 database tingkat kabupaten/kota meluas menjadi 4 sub sektor dengan tambahan sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dengan series data tahun 2006 – 2010. Pada kegiatan tahun 2013 direncanakan peremajaan data (updating) data tahun 2011untuk 4 sub sektor pertanian.
Gambar 1. Tampilan Aplikasi Basis Data Statistik Pertanian pada Website Kementerian Pertanian
3
HALA MAN
4
Lanjutan Berita BDSP... Variabel yang tampilkan pada BDSP untuk 4 sub produktivitas) sektor komoditas pertanian adalah : 4. Peternakan (produksi, populasi, pemotongan ternak, pemasukan ternak, pengeluaran ternak) 1. Tanaman pangan (luas panen, luas tanam, produksi dan produktivitas) 2. Hortikultura (luas panen, produktivitas) 3. Perkebunan (luas areal,
produksi produksi
Komoditas dan variabel data pada sektor dan pertanian yang dientrikan pada program BDSP untuk tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota dan meliputi :
Sub Sektor Tanaman Pangan NO
KOMODITI
SATUAN LUAS PANEN PRODUKSI PRODUKTIVITAS
1
PADI
Ha
Ton
Ku/Ha
2
PADI LADANG
Ha
Ton
Ku/Ha
3
PADI SAWAH
Ha
Ton
Ku/Ha
4
JAGUNG
Ha
Ton
Ku/Ha
5
KACANG HIJAU
Ha
Ton
Ku/Ha
6
KACANG TANAH
Ha
Ton
Ku/Ha
7
KEDELAI
Ha
Ton
Ku/Ha
8
UBI JALAR
Ha
Ton
Ku/Ha
9
UBIKAYU
Ha
Ton
Ku/Ha
Sub Sektor Perkebunan NO
KOMODITI
SATUAN LUAS PANEN
PRODUKSI PRODUKTIVITAS
1
CENGKEH
Ha
Ton
Kg/Ha
2
JAMBU METE
Ha
Ton
Kg/Ha
3
KAKAO
Ha
Ton
Kg/Ha
4
KARET
Ha
Ton
Kg/Ha
5
KELAPA
Ha
Ton
Kg/Ha
6
KELAPA SAWIT
Ha
Ton
Kg/Ha
7
KOPI
Ha
Ton
Kg/Ha
8
LADA
Ha
Ton
Kg/Ha
9
TEBU
Ha
Ton
Kg/Ha
10
TEH
Ha
Ton
Kg/Ha
11
TEMBAKAU
Ha
Ton
Kg/Ha
Sub Sektor Peternakan NO 1 2 3
KOMODITI DAGING SAPI DAGING KAMBING DAGING BABI
SATUAN PRODUKSI
NO
KOMODITI
SATUAN POPULASI
Kg; 000 Kg
1
SAPI POTONG
Ekor
Kg; 000 Kg
2
SAPI PERAH
Ekor
Kg; 000 Kg
3
KERBAU
Ekor
4
KUDA
Ekor
5
KAMBING
Ekor
6
DOMBA
Ekor
7
BABI
8
AYAM BURAS
Ekor; 000 Ekor
4
DAGING KERBAU
Kg; 000 Kg
5
DAGING DOMBA
Kg; 000 Kg
6
DAGING AYAM BURAS
Kg; 000 Kg
7
DAGING AYAM RAS PETELUR
Kg; 000 Kg
8
DAGING AYAM RAS PEDAGING
Kg; 000 Kg
9
DAGING ITIK/ITIK MANILA
Kg; 000 Kg
10
TELUR AYAM BURAS
Butir; Kg
11
TELUR AYAM RAS PETELUR
Butir; Kg
12
TELUR ITIK
Butir; Kg
13
SUSU SAPI
Liter; Ton
Ekor
9
AYAM RAS PEDAGING
Ekor; 000 Ekor
10
AYAM RAS PETELUR
Ekor; 000 Ekor
11
ITIK/ITIK MANILA
Ekor; 000 Ekor
HA LA MAN
Lanjutan Berita BDSP... Sub Sektor Hortikultura No
Komoditas
Satuan Luas Panen Produksi Produktivitas
Sayuran & Buah Semusim
No
Komoditas
Satuan Luas Panen Produksi Produktivitas
Biofarmaka
1 Bawang Daun
Ha
Ton
Ton/Ha
2 Bawang Merah
Ha
Ton
Ton/Ha
3 Bawang Putih
Ha
Ton
Ton/Ha
4 Bayam
Ha
Ton
Ton/Ha
5 Blewah
Ha
Ton
Ton/Ha
6 Buncis
Ha
Ton
Ton/Ha
7 Cabe
Ha
Ton
Ton/Ha
M2
Kg
Kg/M 2
M
2
Kg
Kg/M 2
56 Kapulaga
M
2
Kg
Kg/M 2
57 Kejibeling
M2
Kg
Kg/M 2
M
2
Kg
Kg/M 2
M
2
Kg
Kg/M 2
2
Kg
Kg/M 2
54 Dlingo/Dringo 55 Jahe
58 Kencur 59 Kunyit
8 Cabe Besar
Ha
Ton
Ton/Ha
60 Laos/Lengkuas
M
9 Cabe Rawit
Ha
Ton
Ton/Ha
61 Lempuyang
M2
Kg
Kg/M 2
2
Kg
10 Jamur
Ha
Ton
Ton/Ha
62 Lidah Buaya
11 Kacang Merah
Ha
Ton
Ton/Ha
63 Mahkota Dewa
M Pohon
Kg
Kg/M 2 Kg/Pohon
12 Kacang Panjang
Ha
Ton
Ton/Ha
64 Mengkudu/Pace
Pohon
Kg
Kg/Pohon
13 Kangkung
Ha
Ton
Ton/Ha
65 Sambiloto
M2
Kg
Kg/M 2
14 Kembang Kol
Ha
Ton
Ton/Ha
66 Temuireng
Kg/M 2
15 Kentang
Ha
Ton
Ton/Ha
Kg Satuan Kg
16 Ketimun
Ha
Ton
Ton/Ha
17 Kubis
Ha
Ton
Ton/Ha
18 Labu Siam
Ha
Ton
Ton/Ha
19 Lobak
Ha
Ton
Ton/Ha
67 Temukunci No Komoditas 68 Temulawak
M
2 2
M Kg/M 2 2 LuasMPanen Produksi Produktivitas Kg Kg/M 2
Tanaman Hias 69 Anggrek
M2
Tangkai
Tangkai/M 2
2
Tangkai
Tangkai/M 2
20 Melon
Ha
Ton
Ton/Ha
70 Anthurium Bunga
M
21 Paprika
Ha
Ton
Ton/Ha
71 Anyelir
M2
22 Petsai/Sawi
Ha
Ton
Ton/Ha
72 Dracaena
23 Semangka
Ha
Ton
Ton/Ha
24 Stroberi
Ha
Ton
Ton/Ha
25 Terung
Ha
Ton/Ha
26 Tomat No Komoditas 27 Wortel
Ha
Ton Satuan Ton
Ton/Ha
Ton Ton/Ha LuasHa Panen Produksi Produktivitas
Tangkai
Tangkai/M 2
M
2
Pohon
Pohon/M 2
M
2
Tangkai
Tangkai/M 2
M
2
Tangkai
Tangkai/M 2
75 Heliconia
M
2
Tangkai
Tangkai/M 2
76 Krisan
M2
Tangkai
Tangkai/M 2
2
Tangkai
Tangkai/M 2
2
Kg Pohon
Kg/M 2 Pohon
M
2
Tangkai
Tangkai/M 2
M
2
Pohon
Pohon/M 2
M
2
Pohon
Pohon/M 2
2
Pohon
Pohon/M 2
73 Gerbera (Herbras) 74 Gladiol
77 Mawar 78 Melati
Buah & Sayur Tahunan
M
M Pohon
28 Alpukat
Ha
Ton
Ton/Ha
79 Palem
29 Anggur
Ha
Ton
Ton/Ha
80 Sedap Malam
30 Apel
Ha
Ton
Ton/Ha
81 Aglaoenema
31 Belimbing
Ha
Ton
Ton/Ha
32 Duku/Langsat
Ha
Ton
Ton/Ha
83 Euphorbia
M
33 Durian
Ha
Ton
Ton/Ha
84 Phylodendron
M2
Pohon
Pohon/M 2
34 Jambu Air
Ha
Ton
Ton/Ha
Pohon
35 Jambu Biji
Ha
Ton
Ton/Ha
M
2
Pohon/M 2
Pohon
36 Jengkol
Ha
Ton
Ton/Ha
M
2
Pohon/M 2
37 Jeruk
Ha
Ton
Ton/Ha
87 Soka
M
2
Pohon
Pohon/M 2
38 Jeruk Besar
Ha
Ton
Ton/Ha
88 Cordylene
M2
Pohon
Pohon/M 2
39 Jeruk Siam/Keprok
Ha
Ton
Ton/Ha
M
2
Pohon
Pohon/M 2
40 Mangga
Ha
Ton
Ton/Ha
M
2
Rumpun
Rumpun/M 2
41 Manggis
Ha
Ton
Ton/Ha
91 Anthurium Daun
M
2
Pohon
Pohon/M 2
42 Markisa
Ha
Ton
Ton/Ha
92 Caladium
M2
Pohon
Pohon/M 2
43 Melinjo
Ha
Ton
Ton/Ha
44 Nangka/Cempedak
Ha
Ton
Ton/Ha
45 Nenas
Ha
Ton
Ton/Ha
46 Pepaya
Ha
Ton
Ton/Ha
47 Petai
Ha
Ton
Ton/Ha
48 Pisang
Ha
Ton
Ton/Ha
49 Rambutan
Ha
Ton
Ton/Ha
50 Salak
Ha
Ton
Ton/Ha
51 Sawo
Ha
Ton
Ton/Ha
52 Sirsak
Ha
Ton
Ton/Ha
53 Sukun
Ha
Ton
Ton/Ha
82 Adenium
85 Pakis 86 Monstera
89 Dieffenbachia 90 Sansevierria
( Retno)
5
HALA MAN
6
EVALUASI INDEKS KEAMANAN INFORMASI (KAMI) PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN Penerapan tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan di setiap instansi penyelenggara pelayan an publik mengingat peran TIK yang semakin penting bagi upaya peningkatan kualitas layanan sebagai salah satu realisasi dari tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance). Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keaman an informasi dalam penyelenggaraan tata kelola TIK, Kementerian KomuniPenyerahan Penghargaan Indeks KAMI kasi dan Informatikepada Pusdatin yang diwakili oleh ka (Kominfo) melaDirjen APTIKA Kominfo kukan sosialisasi dan bimbingan teknis yang kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan kajian keamanan informasi kepada instansi penyelenggara pelayanan publik menggunakan alat bantu evaluasi indeks KAMI. Alat evaluasi ini ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi kesiapan (kelengkapan dan kematangan) kerangka kerja keamanan informasi kepada pimpinan instansi. Area yang dievaluasi meli-
puti tata kelola keamanan informasi, manajemen risiko keamanan informasi, kerangka kerja pengelolaan keamanan informasi, pengelolaan aset informasi serta teknologi dan keamanan informasi. Menurut hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kominfo pada Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian, saat ini Pusdatin berada di posisi Reaktif dari tingkat kematangan. Hal ini berarti Pusdatin sudah mulai memahami perlunya pengelolaan kemanan informasi, meskipun penerapan langkah pengamanannya masih bersifat reaktif. Sedangkan menurut hasil evaluasi tingkat kesiapan indeks KAMI menunjukkan bahwa tingkat capaian Pusdatin Kementerian Pertanian dalam tingkat kelengkapan penerapan standar SNI ISO/IEC 27001:2009 sesuai peran TIK masih dalam status kesiapan dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini penggunaan TIK merupakan bagian dari proses kerja yang berjalan di Pusdatin Kementerian Pertanian, namun penggunaannya masih terbatas. Penilaian tersebut juga menunjukkan bahwa kebutuhan pengamanan yang diperlukan sejalan dengan peran TIK terhadap tugas Pusdatin Kementerian Pertanian yang saat ini masih membutuhkan peningkatan di banyak aspek. ( Eko)
SOSIALISASI BUKU PEDOMAN SURVEI KESEJAHTERAAN PETANI DI WILAYAH SAMPEL APRIL TAHUN 2013 Sejalan dengan salah satu dari empat sukses Kementerian Pertanian adalah peningkatan kesejahteraan petani, maka diperlukan data dan informasi tentang tingkat kesejahteraan petani diantaranya dapat dilakukan secara panel yang diperoleh langsung dari petani melalui suatu survei. Pusdatin pada tahun 2013 melakukan survei data kesejahteraan petani di lokasi sampel. Survei ini merupakan re-survei tahun 2011, diharapkan dari hasil survei ini dapat melihat dinamika rumah tangga petani di pedesaan dengan tipe agroekosistem lahan kering berbasis komoditas hortikultura (jeruk) dan peternakan (sapi potong) di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Bangli Provinsi Bali yang telah menjadi sampel pada tahun 2011, selanjutnya akan menjadi sampel kembali pada tahun 2013.
Survei ini bertujuan mengumpulkan informasi tentang kesejahteraan petani ditinjau dari struktur pendapatan dan pengeluaran rumah tangga pertanian serta aspek sosial lainnya. Adapun tujuan sosialisasi buku pedoman survei ini adalah memberikan pemahaman dan peningSosialisasi Buku Pedoman Survey katan pengetahuan Kesejahteraan Petani di Wilayah Sampel kepada petugas survei tentang pelaksanaan survei dan cara pengisian formulir survei
HA LA MAN
Lanjutan Berita Sosialisasi Buku Pedoman... agar dapat melaksanakan survei data kesejahteraan petani tahun 2013 secara baik dan benar. Sosialisasi buku pedoman survei ini telah dilaksanakan pada tanggal 24 Aprll 2013 di Kabupaten Sambas, bertempat di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan Tebas, sementara di kabupaten Bangli pelaksanaan sosialisasi pada tanggal 25 April 2013 bertempat di Dinas Pertanian Kabupaten Bangli. Masing-masing lokasi sosialisasi tersebut diikuti oleh 25 orang peserta yang berasal dari dinas pertanian provinsi, dinas pertanian kabupaten dan kecamatan sampel serta diikuti pula oleh 6 orang petani sampel, dimana petani sampel dalam hal ini berperan dalam diskusi dan pada saat melakukan praktek wawancara untuk pengisian formulir survei. Jumlah sampel sebanyak 250 sampel rumah tangga pertanian, dimana masing-masing kabupaten dialokasikan sebanyak 125 sampel rumah tangga pertanian. Selanjutnya untuk setiap kabupaten dialokasikan pada 5 kecamatan sampel yang tersebar di 10
dusun. Kerangka survei diperoleh dari daftar sampel 2011 dan daftar listing 2011, yang selanjutnya akan dilakukan update sampel 2013 oleh petugas kecamatan dengan menggunakan formulir SKP2013.US dan dilanjutkan penentuan sampel oleh petugas kabupaten berdasarkan hasil update sampel di lapang tersebut, Sosialisasi Buku Pedoman Survey Kesedan akan dilanjahteraan Petani di Wilayah Sampel jutkan pengumpulan data dengan wawancara dengan petani sampel oleh petugas kecamatan dengan menggunakan formulir SKP2013.S. Adapun jadwal pelaksanaan survei secara rinci sebagai berikut :
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Sosialisasi pedoman survei
24-25 April 2013
Pelaksanaan Update Sampel dan Listing
29 April – 3 Mei 2013
Penyerahan hasil update
6 – 7 Mei 2013
Penetapan sampel
8 – 10 Mei 2013
Penyerahan DS ke Kecamatan
13 – 14 Mei 2013
Pengumpulan data (wawancara) dan validasi
15 Mei – 7 Juni 2013
Supervisi wawancara oleh Kabupeten
15 Mei – 7 Juni 2013
Validasi hasil survei
8 – 15 Juni 2013
Supervisi hasil wawancara dan hasil editing
17 – 21 Juni 2013
Sosialisasi di BPP Tebas Kabupaten Sambas, dibuka oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas, diantaranya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pusdatin atas dipilihnya Sambas sebagai lokasi survei seperti halnya yang telah dilakukan pada tahun 2011, Pemda Sambas sangat mendukung kegiatan semacam ini mengingat hasil yang diperoleh dari survei diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi sekaligus perencanaan pembangunan di wilayah Sambas. Serta mengarahkan peserta sosialisasi ini agar memperhatikan apa-apa yang disampaikan oleh narasumber dan instruktur dari Pusdatin serta dapat berperan secara aktif dalam diskusi sehingga nantinya dapat secara baik dan benar dalam melaksanakan survei ini, yang pada akhirnya data yang dihasilkan menjadi bermanfaat bagi pem-
bangunan pertanian khususnya di wilayah Sambas dan Kalimantan Barat pada umumnya. Menyoroti hasil survei yang sama tahun 2011, dimana terdapat 2 wilayah kecamatan sampel di Kabupaten Sambas yang menujukkan kesejahteraan petani masih dibawah hasil yang diharapkan, hal ini perlu diperhatikan dalam melakukan wawawancara terutama kecamatan Subah yang merupakan sentra sawit. Selain itu diinformasikan pula bahwa terdapat pula tenaga kerja dari kabupaten Sambas yang bekerja kre luar negeri sebagai TKI maupun TKW. Sementara itu materi berikutnya adalah gambaran umum dan metodologi survei, pada sessi ini telah disampikan tugas pokok dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sesuai dengan Permentan no.61/2010 yaitu melaksanakan pembinaan,
7
HALA MAN
8
Lanjutan Berita Sosialisasi Buku Pedoman... pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian yang kemudian dijabarkan dalam visi dan misi pusdatin. Misi Pusdatin diantaranya melakukan pengembengan metode pengumpulan data, melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebaran data dan informasi sektor pertanian didalamnya termaSosialisasi Buku Pedoman Survey Kesesuk data kesejahteraan Petani di Wilayah Sampel jahteraan petani. Materi utama yang disampikan dalam sosialisasi ini adalah pengisian formulir survey, formulir yang digunakan dalam survei ini antara lain : (a) formulir SKP2013.US yang digunakan untuk update sampel 2013 (b) formulir SKP2013.DS untuk mencatat daftar sampel 2013 (c) formulir SKP2013.S untuk pengumpulan data melalui wawancara dengan petani “Survei ini sampel. Cakupan waktu dalam survey ini adalah satu tahun yang lalu bertujuan yaitu dari Juni 2012 sampai dengan mengumpulkan Mei 2013. informasi tentang Pada cara pengisian formulir kesejahteraan petani SKP2013.US untuk setiap blok perlu ditinjau dari diperhatikan diantaranya blok III diisi setelah update di lapangan selesai. struktur pendapatan Untuk blok IV adalah tahapan update dan pengeluaran di lapang, diawali dari kolom (4) rumah tangga nama kepala rumah tangga dengan pertanian serta kaitannya kolom (12) apakah responden tahun 2011 tersebut masih beraspek sosial domisili di dusun sampel dan masih lainnya” berusaha tani setahun terakhir, apabila ya diberi kode 1 dan dapat dilanjutkan pengisian kolom (13) sampai kolom (16) yang terkait luasan lahan usahataninya, sedangkan bila menjawab tidak diberi kode “-“, langsung diisikan kolom (17) alasannya dapat dilihat pada keterangan di bawah blok IV tersebut. Untuk setiap rumah tangga petani yang didatangi dalam melakukan update sampel ini, perlu juga dilakukan cek ulang penulisan data pada kolom (4) sampai kolom (6) untuk mendapatkan data kondisi tahun 2013. Selanjutnya telah disampaikan cara menetukan sampel yang harus dilakukan oleh petugas kabupaten, yaitu berdasarkan hasil update sampel di dusun
sampel oleh petugas kecamatan dan selanjutnya disalin pada kolom yang bersesuaian kedalam formulir SKP2013.DS. Jika jumlah sampel utama/pengganti masih kurang dari alokasi sampel, maka gunakan daftar SKP2011.L (daftar listing rumah tangga di susun sampel tahun 2011) untuk memilih responden dengan luasan lahan/populasi ternak yang sama/ mendekati dengan responden utama tersebut. Berdasarkan formulir SKP2013.DS yang telah disusun oleh petugas kabupaten, selanjutnya petugas kecamatan mendatangi rumah tangga sampel utama untuk melakukan wawancara dengan menggunakan formulir SKP2013.S untuk setiap responden sesuai dengan alokasi masing-masing dusun. Dalam pengisian formulir ini sekaligus dilakukan praktek wawancara dengan petani sampel yang hadir dalam sosialisasi ini, yaitu untuk setiap 3 orang peserta melakukan wawancara dengan satu petani dengan dipandu oleh instruktur serta disupervisi oleh narasumber pusat. Untuk setiap pertanyaan yang terdapat dalam formulir SKP2013.S telah dijelaskan cara pengisian. Selain praktek wawancara yang telah dilakukan, juga dsampaikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh petugas survei dalam melakukan wawancara di lapang diantaranya perlu dicatat informasi pendukung dalam pengisian formulir pada halaman kosong disebelah formulir, hal ini dapat membantu petugas pada saat verifikasi dan validasi data. Telah dibagikan formulir kepada petugas kecamatan sesuai dengan alokasi sampel masingmasing dusun. Formulir tersebut diantaranya akan digunakan dalam melakukan update sampel 2013 sebanyak 10 eksemplar formulir SKP2013.US untuk masing-masing dusun sampel, serta formulir SKP2013.DS sebanyak 10 eksemplar dan SKP2013.S untuk wawancara dengan petani sampel (125 eksemplar+ 10 cadangan). Selain itu juga kepada petugas kabupaten telah diberikan formulir survey dalam bentuk soft copy dan hard copy sebagai cadangan apabila diperlukan oleh petugas kecamatan. Pada akhir pertemuan ini ditutup dengan harapan semoga petugas survey dapat menerima dengan baik materi sosialisasi survei kesejahteraan petani yang telah disampaikan dan pada akhirnya dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar serta ucapan terima kasih dan selamat bekerja semoga semuanya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan, Amin. ( Sabarella)
HA LA MAN
EVALUASI KEGIATAN BAGIAN UMUM PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN Sehubungan dengan telah dilaksanakannya kegiatan di Bagian Umum sampai dengan bulan Maret 2013 dan persiapan evaluasi kegiatan Triwulan I Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, maka Bagian Umum telah melaksanakan evaluasi kegiatan Triwulan I pada tanggal 1 - 2 April 2013 yang bertempat di Wisma Pertanian Cipayung. Dalam evaluasi tersebut dibahas tentang beberapa kegiatan yang ada di dua sub bagian pada Bagian Umum, diantaranya yaitu :
dapat lebih teratur dan rapih. g. Pameran/ Penas Untuk kegiatan pameran/ penas, sampai saat ini masih terpantau dengan baik serta diharapkan untuk tetap terus dipertahankan kinerja positif pada kegiatan tersebut, khususnya kualitas sumber daya manusia yang menanganinya. h. Multimedia Kegiatan multimedia yang ada pada bagian umum, sama dengan kegiatan pameran/ penas. Hingga saat ini masih terpantau dengan baik.
1. Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga a. Jabatan Fungsional Dalam uraian kegiatan ini dibahas tentang 2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan acara Sosialisasi Jabatan Fungsional Pranata a. Forum Komunikasi Statistik dan Sistem InforKomputer dan Statistisi yang penyelenggamasi Pertanian raannya direncanakan pada tanggal 16 – 17 Pada pembahasan di kegiatan ini, dilakukan April 2013, yang bertempat di Hotel Puncak evaluasi dari Raya, Bogor. Meskipun jumlah peserta yang hasil pelakakan mengikuti sosialisasi ini terbatas tapi sanaan Fohingga saat ini, untuk persiapan dan penyiarum Komunipan materi sudah terkoordinasi dengan baik. kasi Statistik b. Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian dan Sistem Pada kegiatan ini terdapat banyak sekali penInformasi didikan dan pelatihan, oleh karena itu anggaPertanian ran untuk pembinaan SDM agar dapat dinaiktelah selesai kan dan selalu diupayakan adanya koordinasi diselenggaEvaluasi Kegiatan Bagian Umum dengan unit kerja terkait. rakan sejak Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian c. Hibah tanggal 27 Dalam kegiatan hibah ini, ada beberapa kenFebruari dala dan hal tersebut akan terus dilakukan hingga 1 Maret 2013, di Hotel Atria, Tangerang pemantauan serta koordinasi ditingkat pimpi- Banten. nan. b. Administrasi Kegiatan d. Publikasi (Newsletter) Dalam administrasi kegiatan ini, koordinasi Pada kegiatan publikasi lingkup Pusat Data awal tetap terus dilanjutkan dalam penyusunan dan Sistem Informasi Pertanian berupa Newsjuklak maupun juknis. letter, diusahakan agar artikel selalu tersedia, c. Penyusunan Program dan Rencana Tahunan sehingga dalam proses peng-editan maupun Pada kegiatan Penyusunan Program dan Renpenerbitan tidak mengalami keterlambatan. cana Tahunan, hingga saat ini masih terpantau e. Rapat Pimpinan baik dan selalu dalam koordinasi pimpinan. Dalam kegiatan rapat pimpinan, dibutuhkan d. Penyusunan Renstra Pusdatin anggaran untuk mendukung fasilitas penyimHingga saat ini, kegiatan Penyusunan Renstra panan data rapim, raker dan data lainnya yang Pusdatin, sama dengan kegiatan Penyusunan berkaitan dengan permasalahan rapat pimpiProgram dan Rencana Tahunan. Masih terpannan. tau baik dan selalu dalam koordinasi pimpinan. f. Perpustakaan e. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Satker Dalam pengelolaan administrasi keperpustaDalam kegiatan pengelolaan dan pertanggungkaan, diusahakan agar lebih ditingkatkan lagi jawaban satker, sampai saat ini masih dalam dengan memberdayakan pengurus perpustakoordinasi yang baik. Sehingga administrasi kaan. Sehingga tata kearsipan perpustakaan keuangan pada Pusat Data dan Sistem Infor-
9
HALAMAN
10
Lanjutan Berita Evaluasi Kegiatan Bagian Umum... masi Pertanian dapat berjalan dengan baik. f. Penyusunan Laporan SAI (Sistem Akuntansi Instansi) dan Laporan Keuangan Pada penyusunan laporan SAI dan laporan keuangan masih dalam proses Evaluasi Kegiatan Bagian Umum penertiban, dan hal Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tersebut akan dikoordinasikan
lebih lanjut dengan pihak/ petugas terkait. g. Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan Akan selalu dikoordinasikan antar pimpinan di setiap bidang/bagian, agar tertib dalam penyerahan laporan yang akan dikompilasi, seperti laporan bulanan, laporan kinerja, dan laporan kegiatan lainnya. h. Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri Dalam kegiatan kerjasama antar instansi pemerintah dan luar negeri, sampai dengan saat ini masih terpantau dengan baik. ( Dian)
SINKRONISASI CAKUPAN KODE HS EKSPOR-IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Kinerja sektor pertanian salah satunya dapat 2 digit berasal dari AHTN (Negara ASEAN), dan 2 digit dikaji melalui data ekspor-impor. Pencatatan data merupakan pos tariff nasional. Sebelumnya, mengdilakukan
oleh
Badan
Pusat
Statistik
(BPS) gunakan harmonisasi kode HS 10 digit sesuai Buku
menggunakan Sistem Perdagangan Umum (general Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) Tahun 2007. trade system) yang berarti semua barang (selain jasa) Berkaitan dengan perubahan klasifikasi kode HS tersebut, Pusdatin melakukan koordinasi dengan yang keluar/masuk wilayah negara Indonesia dicatat sebagai ekspor/impor tanpa kecuali. Nilai barang un- unit eselon I untuk tuk barang ekspor dinyatakan dengan Free on Board melakukan penye(FOB) dan barang impor dengan Cost, Insurance and suain kode HS sesuai klasifikasi Freight (CIF) dalam US$. Sementara satuan berat baru serta barang dinyatakan dalam satuan kilogram. mengkaji ulang Data ekspor-impor diolah oleh BPS berasal dari komoditas yang dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan akan dikompilasi Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dari Kantor Penga- dalam data ekspor wasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di selu- -impor pertanian. Sinkronisasi Cakupam Kode HS Ekspor-Impor ruh Indonesia dalam bentuk softcopy dan hardcopy. Koordinasi dengan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Eselon I Sejak akhir tahun 2011, untuk data softcopy dikirim unit pengelola data berkenaan dengan hal ini sudah melalui portal bersama Bank Indonesia-BPS-Bea Cukai dimulai pada tanggal 9 Pebruari 2012. Bertempat di -Kantor Pajak. Klasifikasi yang digunakan dalam Ruang Rapat Pusdatin, rapat koordinasi ini menghasilkan draft kesepakatan cakupan kode HS mengelompokkan data ekspor-impor menggunakan komoditas pertanian. Komoditas tanaman pangan, sistem hamonisasi kode, dinamakan Harmonized hortikultura dan perkebunan wujud segar, penentuan System (HS) yang dikembangkan oleh Custom cakupan kode HS komoditas utamanya mengacu Cooperation Council (CCO). Versi terakhir sistem har- pada Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 511/ monisasi ini adalah yang ditetapkan tahun 2012 (Buku Kpts/PD.310/9/2006 tentang Jenis Komoditi Tarif Kepabeanan Indonesia = BTKI 2012), dimulai Tanaman Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, pada 1 Januari 2012. Kode HS ini terdiri dari 10 digit Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat terbagi: 6 digit berasal dari HS - WCO (Internasional), Jenderal Hortikultura. Hasil cakupan kode HS
HA LA MAN
11
Lanjutan Berita Sinkronisasi Cakupan Kode HS... komoditas pertanian ini kemudian digunakan sebagai acuan penyusunan database ekspor-impor komoditas pertanian yang telah disusun oleh Pusdatin dan dipublikasikan melalui web www.deptan.go.id pada menu Basis Data Pertanian. Pada tanggal 25 Januari 2013, Direktorat Jenderal PPHP mengadakan rapat koordinasi data ekspor-impor pertanian di Bogor. Hasil rapat tersebut menginginkan untuk dilakukan finalisasi cakupan kode HS ekspor-impor komoditas pertanian dan mengemas cakupan tersebut dalam bentuk surat penetapan. Tujuannya agar semua unit kerja di Kementerian Pertanian dapat mengacu pada surat penetapan ini apabila akan mengkompilasi data ekspor-impor sehingga terjadi keseragaman data. Usulan ini kemudian ditindak lanjuti oleh Pusdatin dengan mengirimkan draft usulan cakupan kode HS yang telah dibahas sebelumnya kepada unit pengelola data di Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Perkebunan dan Ditjen Peternakan untuk mengoreksi kembali cakupan kode HS komoditas pertanian utamanya wujud segar/primer, serta Ditjen PPHP untuk mengoreksi cakupan kode HS komoditas pertanian wujud olahan/manufaktur. Akhirnya, pada tanggal 27 Maret 2013, Pusdatin mengundang petugas pengelola data dari Sekditjen Tanaman Pangan, Sekditjen Hortikultura, Sekditjen Perkebunan, Sekditjen Peternakan, Sekditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP), Direktorat Pemasaran Internasional dan Direktorat Pemasaran Domestik, Ditjen PPHP, serta Sekretariat Badan Karantina Pertanian. Pertemuan
yang diadakan di Bogor ini dibuka oleh Kapusdatin dengan arahan pentingnya keseragaman cakupan kode HS ekspor-impor perta nian agar tidak ada perbedaan data eks por impor komoditas pertanian di lingkup unit kerja kementerian pertanian. Disamping membahas cakupan kode HS, juga didiskusikan pula wacana penambahan pos tarif bagi barangbarang komoditas pertanian Sinkronisasi Cakupam Kode HS Ekspor-Impor Indonesia yang Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah banyak diperdagangkan di pasar internasional tetapi masih berga-bung dengan pos tarif yang lain. Wacana penambahan ini diharapkan bisa diusulkan ke Ditjen PPHP untuk segera dilakukan studi telaah sebelum dibawa oleh Tim Tarif Kementerian Pertanian ke Ditjen Bea dan Cukai. Hal ini mengingat pada tahun 2017 akan ditetapkan klasifikasi baru kode HS. Pada pertemuan sinkronisasi ini telah dihasilkan kesepakatan cakupan kode HS untuk data ekspor-impor komoditas pertanian baik wujud hidup, segar/primer maupun olahan/manufaktur. Kemudian, skema surat penetapan cakupan kode HS tersebut akan ditindaklanjuti pada agenda rapat yang diharapkan dihadiri oleh pejabat Eselon II-nya. ( Efi)
TOT PENGGUNAAN GPS BAGI PETUGAS KABUPATEN DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN Sebagai tindak lanjut dari program sistem pen- terhadap Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) tegumpulan data terintegrasi, maka Badan Penyuluhan lah dilakukan di Cikarang, Bekasi pada tanggal 17 – dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian 18 Oktober 2012. Tindak lanjut dari sosialisasi terse(BPPSDMP) melaksanakan pembinaan SDM Persta- but adalah, beberapa BBPP telah melakukan TOT tistikan sampai dengan tingkat kecamatan. penggunaan GPS dalam Pengukuran Luas Baku Lahan Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Sawah dan Luas Tanam. Salah satunya adalah pengkegiatan tersebut, BPPSDMP telah melakukan penyu- gunaan Global Positioning System (GPS) dalam Pensunan silabus pelatihan bekerjasama dengan Pusdatin gukuran Luas Baku Lahan Sawah dan Luas Tanam -Kementan, Ditjen Tanaman Pangan dan Badan Peng- dilaksanakan pada acara Diklat Statistik Pertanian kajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sosialisasi Bagi Petugas Kabupaten di Ketindan - Lawang, Ma-
HALAMAN
12
Lanjutan Berita TOT Penggunaan GPS... lang pada tanggal 3 – 4 April 2013. Di dalam acara Trimble Juno SB, Garmin 76 CSx dan Getac PS 535F. tersebut disampaikan materi tentang penggunaan Peserta melakukan praktek pengukuran membuat GPS untuk pengukuran luas baku lahan sawah dan polygon sesuai lahan yang diukur, membuat line denluas tanam dengan gan mengukur panjang jalan. Setelah melakukan narasumber dari Pu praktek pengukuran, peserta juga belajar cara-cara sat Data dan Sistem meng-install software-software yang digunakan untuk Informasi Pertanian mengambil data dari masing-masing GPS. Untuk Trim(Pusdatin).
Materi ble menggunakan sofware Pathfinder, Garmin meng-
yang disampaikan gunakan software MapSource, sedangkan untuk alat yaitu : pengenalan Getac langsung menggunakan software untuk pengoTOT Penggunaan GPS Bagi Petugas Kabupaten BBPP Ketindan
GPS secara umum lahan lanjutan yaitu ArcGis. Setelah semua peserta dan langkah-lang telah meng-install software-software yang diperlukah pengukuran kan, kemudian peserta mulai men-download hasil dari dengan mengguna- praktek pengukuran pada komputer (laptop). Se-
kan GPS yang terdiri dari 3 (tiga) merk masing-masing bagian peserta sudah ada yang pernah menggunakan adalah : Trimble Juno SB, Garmin 76 CSx, dan Getac GPS dan ada juga yang belum pernah menggunakan PS 535F. Praktek penggunaan GPS dilakukan di lahan GPS. Jumlah peserta yang hadir adalah 34 orang yang pertanian yang ada di kantor Balai Besar Pelatihan terdiri dari instansi Dinas Pertanian masing-masing Pertanian Ketindan dengan menggunakan GPS merk Kabupaten.
TOT Penggunaan GPS Bagi Petugas Kabupaten BBPP Ketindan
( Dhanang)
TOT Penggunaan GPS Bagi Petugas Kabupaten BBPP Ketindan