PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN KOLONI LEBAH MADU, Apis cerana Fabr. (HYMENOPTERA : APIDAE)
TESIS MAGISTER
Oleh DIDA HAMIDAH 20698009
BIDANG KHUSUS ENTOMOLOGI PROGRAM STUDI MAGISTER BIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2001
Prof. Dr. Soelaksono Sast
do ihardjo
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2001
ABSTRAK Penelitian mengenai pengaruh lingkungan terhadap perkembangan koloni lebah madu (Apis cerana Fabr.) di daerah Pagerwangi Dago telah dilakukan. Parameter yang diamati adalah tata,guna lahan dan i nventarisasi tanaman pakan lebah dengan radius 3 km dari areal penelitian, serta perkembangan lebah madu (jumlah telur, larva, pupa) dan jumlah madu dan polen di dalam sarang. Koloni lebah yang diamati berjumlah 25 kotak, dan perkembangan jumlahnya dicatat setiap bulan. Inventarisasi tanaman pakan lebah dilakukan dengan metoda survey, kemudian dilakukan analisis vegetasi pakan lebah yang berjarak radius. 500 m dari pusat penelitian. Hasil pengamatan menunjukkan tataguna lahan sebagai berikut : hutan dan belukar t 3,19 km 2 (11,27%), pemukiman 1,6 km 2 (5,7 %), lahan terbuka/pertanaman 23,47 km' (83,05 %). Jenis tanaman pakan lebah yang ditemukan 64 spesies, dan terbagi menjadi 30 famili. Hasil analisis vegetasi tanaman pakan lebah menunjukkan bahwa pisang (Musa paradisiaca) dengan INP 103,40 % , jagung (Zea mays) dengan nilai INP 65,44 % , dan babadotan (Ageratum conyzoides) dengan nilai INP 64,45 % , merupakan tanaman pakan lebah yang dominan. Pengamatan dari Oktober 1999 sampai Juni 2000 menunjukkan adanya penurunan populasi lebih dari 50%, dengan uraian : (1) 12 koloni bertahan hidup di tempat,(2) 12 koloni abscond dan (3) Satu koloni mati. Koloni yang paling baik kondisinya adalah koloni no. 23, dilihat dari produktivitas koloni tersebut. Lingkungan daerah Pagerwangi Dago nampaknya kurang menunjang bagi perkembangan koloni lebah madu dalam skala besar. Diperlukan upaya penanaman tanaman pakan lebah secara intensif untuk mempertahankan keberlangsungan hidup koloni lebah madu yang ada. Kata kunci : Apis cerana Fabr., abscond, perkembangan
vii
ENVIRONMENTAL EFFECT UPON THE DEVELOPMENT OF HONEY BEE COLONY, Apis cerana Fabr. (HYMENOPTERA : APIDAE) Dida Hamidah Department of Biology The Graduate Program of Institut Teknologi Bandung, 2001 Thesis Advisor: Prof. Dr. Soelaksono Sastrodihardjo
ABSTRACT A study about environmental effect upon the development of honey bee colony in the Pagerwangi Dago area has been conducted. The parameters which were observed consisted of the land use around the observation area at 3 km radii, the development of honey bee (indicated by the number of eggs, larvae and pupae), the quantity of honey and pollen in the comb, and kinds of honeybee plants in the observation area. A number of 25 colonies were observed, and the number of the colony was recorded every month. Kinds of bee forage plants were recorded by survey method, as well as analysis on vegetation as bee forage plants, around the research centre at 500 radii. The observation showed that the land use in the observation area at 3 km radii consisted of forest and bushes, village and plantations, with percentation of each category ± 3,19 km 2 (11,27%), 1,6 km 2 (5,7 %), 23,47 km2 (83,05 %), respectively. The bee forage plants observed around 3 km radii consisted of 64 species, with 30 families. The result of vegetation analysis at 500 radii showed three dominant bee forage plants species for each category, they are banana (Musa paradisiaca) with IV (important Value) 103,40 % , corn (Zea mays) with IV 65,44 % and babadotan (Ageratum conyzoides) with IV 64,45 %. The number of colony decreased more than 50% during 9 months from October 1999 to June 2000, with the result as followed : (1) 12 colonies survived; (2) 12 colonies were out (abscond) and (3) 1 colony died. The best colony condition based on its productivity was observed on colony no. 23. The environment of Pagerwangi Dago area seemed unfavourable for the development of honeybee colonies in a big scale. viii
An effort to plant bee forage plants must conducted intensively to maintain the sustainability of honeybee colony at this area.
Key words: Apis cerana Fabr., abscond, development
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa lingkungan daerah Pagerwangi Dago tidak memadai bagi perkembangan koloni lebah madu dalam skala besar. Hat ini
berdasarkan pertimbangan
beberapa faktor 1.
Tata guna lahan di sekitar areal penelitian adalab sebagai berikut 11,27% areal hijau berupa hujan dan belukar, 83,05% areal pertanaman, dan 5,7% areal pemukiman.
Pada areal dominan
hanya terdapat tanaman pada musim hujan saja, sangat sedikit pada musim kemarau. Kondisi tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas tanaman pakan lebah sepanjang tahun. 2.
Adanya penurunan jumlah koloni sebanyak lebih dari 50%, dari 25 koloni menjadi 12 koloni selama bulan Oktober 1999 s/d Juni 2000. Dua belas koloni tersebut nampaknya merupakan jumlah optimal yang bisa bertahan hidup di daerah Pagerwangi Dago.
3.
Adanya penurunan produktivitas koloni,
yang
ditunjukkan
dengan menurunnya jumlah anakan (telur, larva, pupa) serta produksi madu clan polen di dalam sarang. besar disebabkan oleh kurangnya lebah pada musim kemarau.
85
Hal ini kemungkinan
sumberdaya tanaman pakan
86
Saran yang ingin disampaikan dalam hasil penelitian adalah 1.
Perlunya dilakukan penanaman tanaman pakan lebah berupa tanaman legum dan tanaman lainnya, yang ditanam pada lahan miring sebagai tanaman pelindung, tanaman pagar dan tanaman peneduh di pinggir jalan.
2.
Pengurangan jumlah penggunaan pestisida pada tanaman sayuran.
3.
Penambahan jumlah koloni lebah madu harus dilakukan secara bertahap dan terencana, disesuaikan dengan kondisi tanaman pakan lebah yang ada. Hal ini untuk mencegah
adanya
kabur/hijrah dan kematian koloni seperti yang sudah terjadi sebelumnya, akibat kurangnya sumberdaya tanaman pakan yang memadai. 4.
Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
jenis
tanaman pakan lebah madu yang potensial, dilihat dari masa berbunga serta produksi nektar dan polen.