Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Persero Cabang Gorontalo Sri Desriandi Utina 1, Prof. Dr. Hj, Asna Aneta, M.Si 2, Rizan Machmud,S.Kom.,M.Si
3
Jurusan Manajemen
ABSTRAK Sri Desriandi Utina. 931410024. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Persero Cabang Gorontalo. Skripsi. Program Studi Sarjana Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo, 2014, Dibawah Bimbingan, Prof. Dr. Hj. Asna Aneta, M.Si Selaku Pembimbing I dan Rizan Machmud, S.kom, M.Si Selaku pembimbing II. Metode Penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi sederhana yaitu mengidentifikasi Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yaitu variabel x Kepemimpinan merupakan variabel dependen (bebas) dan variabel Motivasi kerja merupakan variabel variabel independen (terikat). Sumber data yang digunakan dalam penelitian merupakan data Interval. Berdasarkan data deskripsi penelitian Kepemimpinan ini memiliki pengaruh signifikan terhadap Motivasi kerja, hasil dari regresi Kepemimpinan memiliki nilai 0,730 maka Motivasi kerja akan meningkat sebesar 0,730, ini dilihat dari nilai koefisien regresi Ŷ=8,897+0,730`X, yang menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan satu-satuan pada variabel Kepemimpinan (X) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Motivasi kerja (Y), yang artinya setiap komponen variabel X akan mempengaruhi setiap komponen variabel Y. Hal ini dipertegas dengan nilai thitung 3,417 dan ttabel 1,729, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap Motivasi Kerja. Kata Kunci: Kepemimpinan, Motivasi kerja
1
Sri desriandi utina, Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 2
Prof.Dr. Hj. Asna Aneta, M.si Dosen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 3
Rizan Machmud, S.Kom.,M.Si Dosen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo.
PENDAHULUAN Seperti kita ketahui bahwa dalam suatu organisasi terdapat fungsi management yaitu planning, organization, actuanting, controlling. Apabila salah satu unsur tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, maka akan menimbulkan ketimpangan dalam semua aktifitasnya sehingga akan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Untuk melaksanakan fungsi management tersebut maka di perlukan pemimpin yang baik. Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai wewenang untuk memerintah orang lain, yang di dalam pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi memerlukan orang lain. Salah satu tantangan yang sering harus di hadapi oleh pemimpin adalah bagaimana menggerakkan kemampuannya
bawahannya untuk
agar
kepentingan
senantiasa
mau
dan
bersedia
organisasi. Seringkali kita
memaksimalkan
menjumpai adanya
kepemimpinan yang menggunakan kekuasaan secara mutlak dengan memerintahkan para bawahannya, tanpa memperhatikan keberadaan yang ada pada bawahannya, Hal ini jelas akan menimbulkan suatu hubungan yang tidak harmonis dalam organisasi. Hal ini di pertegas oleh Anoraga (2003:2) kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
pihak
lain,
keberhasilan
seorang
pemimipin
tergantung
kepada
kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Sedangkan menurut Terry (dalam thoha 2007:259) merumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang agar di arahkan mencapai tujuan organisasi. Menurut Purwanto (2002:73) Motivasi adalah suatu usaha yang dia sadari untuk menggerakan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sedangkan menurut Reksohadiprodjo (dalam Handoko,1997:252) Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang mendorong keinginan individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) yang beralamat di jalan Andalas adalah salah satu cabang dari perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan yang telah di resmikan melalui PP No.36/1995, merupakan suatu perusahaan yang bekerja menawarkan program jaminan sosial yang merupakan program perlindungan kesehatan bagi tenaga kerja. Tujuan program ini adalah menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko keselamatan kerja. Adapun program yang di tawarkan berupa Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JK). Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Persero Cabang Gorontalo menyadari bahwa kepemimpinan merupakan salah satu faktor positif yang dapat memotivasi karyawannya untuk mencapai tujuannya.
Identifikasi Masalah 1. Pemimpin kurang memotivasi kerja karyawan sehingga mempengaruhi kerja tingkat efektivitas kerja karyawan. 2. Pekerjaan yang di berikan atasan belum bisa di selesasikan tepat waktu. 3. Kemampuan karyawan dalam penggunaan sarana dan prasarana pada penggunaan komputer belum maksimal. KAJIAN TEORI Kerangka pemikiran. Kepemimpinan dan Motivasi merupakan dua variabel yang saling berinteraksi. Dengan adanya kepemimpinan yang baik dan efektif akan menentukan tingkatan motivasi kerja karyawan. Begitupun sebaliknya tingkat motivasi kerja yang tinggi akan mempengaruhi omset pemasukan yang ada di perusahan tersebut. Dengan asumsi ini maka, variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Kepemimipinan, yaitu Menurut rivai (2005:64) pada dasarnya kepemimpinan mengacu pada suatu proses untuk menggerakan sekelompok orang menuju kesuatu tujuan yang telah ditetapkan bersama dengan mendorong dan memotivasi mereka untuk bertindak dengan cara tidak memaksa. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Motivasi kerja karywan, Buhler (2004:191) memberikan pendapat tentang pentinya motivasi sebagai berikut : “Motivasi pada dasarnya adalah proses menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan”. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sanagt menentukan bagi tercapainya suatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja setinggi-tinginya bagi para pegawai dalam organisasi”. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh kepemimpinan terhadap Motivasi kerja karyawan pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian. Berdasarkan permasalahan yang telah di tetapkan sebelumnya, penelitian di laksanaknan pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Cabang Gorontalo. Penetapan obyek penelitian pada lokasi ini di dasarkan atas masalah penelitian yang di ajukan dan ketentuan data. Waktu Penelitian. Penelitian ini di lakukan dalam waktu 3 bulan, yang di mulai dari bulan September sampai November 2014.
Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang ada pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Cabang Gorontalo yang berjumlah 19 orang. Dari 19 karyawan ini masing-masing terdapat bagian-bagian pekerjaan, di antaranya yakni: 1. Bagian Kepesertaan Mengaplikasikan Manajemen Kepesertaan terintegrasi dalam Sistem
Informasi
Manajemen Master File Nasional secara terpusat dan diakses dari seluruh Indonesia dengan pemanfaatan VPN Penggunaan Nomor Identitas Tunggal Kepesertaan PNS, Penerima Pensiun, PJKMU akan datang Pemantapan Aplikasi Manajemen Kepesertaan Penataan Master File Nasional migrasi data dari institusi lain, peserta baruPenggunaan Nomor Identitas Tunggal dikaitkan dengan NIk yang berjumlah 5 orang 2. Bagian Keuangan Mengaplikasikan Manajemen Keuangan terintegrasi dalam Sistem Informasi Manajemen Iuran: % gaji pokok Pembiayaan: kapitasi, tarif paket Akan datang, Pemantapan Aplikasi Manajemen Keuangan Iuran: % gaji nominal Pembiayaan: kapitasi, pola tarip Askes, InaCBG yang berjumlah 4 orang 3. Tehnology Informasi Saat ini Sistem Informasi Manajemen komprehensif Terpadu Pusat Data Nasional Jaringan VPN seluruh Indonesia: 686 titik yang akan datang Pemantapan Sistem Informasi Manajemen pada Pemantapan Pusat Data Nasional, Penambahan kapasitas jaringan VPN. Jumlahnya sebesar 3 orang. Sampel. Arikunto (2002:112), bahwa untuk penetapan sampel sebagai berikut apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi yang ada, sedangkan apabila jumlah populasinya lebih dari 100 maka yang menjadi sampelnya adalah 10% - 15% atau 20% - 25%”. Dipertegas lagi bahwa “penentuan sampel tergantung dari kemampuan peneliti (waktu, tenaga dan dana), sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, serta besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, Arikunto (2002:112). Berdasarkan teori tersebut, maka yang menjadi sampel penelitian ini di tetapkan sebanyak 19 orang jumlah populasi. Prosedur Pengujian Istrumen Penelitian Uji Validitas. Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat validitas dari instrument kuestioner yang di gunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini di lakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuestioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan di teliti. Cara yang di gunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan
dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus Korelasi Prodact Moment (Riduwandan Sunarto,2010:80).
(Arikunto, 2005:327 )
Uji Reliabilitas. Uji Reliabilitas di maksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila di gunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas di gunakan teknik Alpha Cronbach, suatu instrumen dapat di katakan handal (reliabel) apabila Selanjutnya di lakukan langkah reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :
Uji Normalitas Data. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Kita dapat melihat dari normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan di bandingkan dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada garis histogram maka menunjukan pola distribusi normal sebaliknya data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukan pola distribusi tidak normal (Ghozali, 2001). Hipotesis Statistik Menguji Persamaan Regresi. Regresi sederhana di dasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variable independen dengan satu variable dependen. Adapun formulasi dari analisis regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : Ŷ = a + bX
(Sugiono, 2011:261)
Dimana : Ŷ
= subyek dalam variable dependen yang di prediksikan
a
= harga Y ketika harga X = 0
b
= angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variable dependen yang di dasarkan pada perubahan variable independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun. X = subyek pada variable independen yang mempunyai nilai tertentu. Pengujian t-test Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Formula Hipotesis : Ho : bi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
t=
(Asih Purwanto, 2008) Dimana b adalah para meter dan Sb adalah standar eror dari b. Standar eror dari
masing-masing parameter di hitung dari akar varians masing-masing (Asih Purwanto, 2008). Pengujian Koefisien Korelasi Dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R) besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien korelasi 0 berarti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak ada hubungan, sebaliknya jika koefisien korelasi semakin mendekati 1 maka hubungan tersebut positif dan kuat. Koefisien determinasi (R 2) di gunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau di gunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel yang biasanya di nyatakan dalam presentase (Ghozali, 2001). HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan Hasil temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan. Senada dengan hal tersebut Menurut Rivai (2005:64) pada dasarnya kepemimpinan mengacu pada suatu proses untuk menggerakan sekelompok orang menuju kesuatu tujuan yang telah ditetapkan bersama dengan mendorong dan memotivasi mereka untuk bertindak dengan cara tidak memaksa. Kepemimpinan sangat
penting
untuk
pertumbuhan organisasi,
digunakan terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Berdasarkan data deskripsi penelitian kepemimpinan ini memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja, hasil dari regresi Motivasi kerja memiliki nilai 0,730 maka kepemimpinan akan meningkat sebesar 0,730, ini dilihat dari nilai koefisien regresi Ŷ = 8,897 + 0,730X, yang menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan satu-satuan pada variabel kepemimpinani (X) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Motivasi Kerja (Y), yang artinya setiap komponen variabel X akan mempengaruhi setiap komponen variabel Y. hal ini dipertegas dengan nilai thitung 3,417 dan ttabel 1,729, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi kerja. Hal ini lebih diperjelas bahwa variabel Kepemimpinan tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif sebesar 0,638
terhadap motivasi kerja, sedangkan
besarnya pengaruh variabel Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja ditunjukan oleh nilai determinasi ganda (R2) sebesar 0,407. Sedangkan sisanya sebesar 0,593 atau 59,3 % dipengaruhi oleh variabel lain seperti kedisipilinan, kinerja, kompensasi, kualitas pelayanan dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa Kepemimpinan berpengaruh terhadap Motivasi kerja. Berdasarkan hasil analisa menunjukan Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Hasil ini menunjukan bahwa dengan memperhatikan kepemimpinan dapat meningkatkan Motivasi Kerja pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan. Penutup Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan, dari Rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis bahwa Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Motivasi kerja Pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan. Yang di buktikan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,407.
2. Kepemimpinan memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif terhadap Motivasi kerja pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan, yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,638. 3. Kepemimpinan secara efektif dan efisien mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Motivasi kerja. Hal ini dinyatakan dengan persamaan regresi. Selanjutnya dalam perhitungan koefisien determinasi menunjukan bahwa sebesar 0,407 atau 40,7% variabilitas mengenai Motivasi kerja pada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan dapat dinilai dari Kepemimpinani, sedangkan sisanya sebesar 59,3 % dipengaruhi oleh variabel lain seperti kedisipilnan,pendidikan dan pelatihan, kinerja, kompensasi, kualitas pelayanan dan lain-lain. yang tidak terdapat pada model. Hal ini menunjukan bahwa Kepemimpinan berpengaruh sangat kuat terhadap Motivasi kerja. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan: Penegakan Kepemimpinan Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan serta pihak lainnya yang berkecimpung dalam organisasi” Karyawan kedepannya, lebih ditingkatkan. Sehingga, menghasilkan Motiavasi kerja yang lebih baik dikemudian hari. Penelitian ini akan lebih baik jika ditambahkan variabel-variabel pendukung yang diperoleh dari penelitian-penelitian dan referensi yang lain yang memungkinkan akan menambah variabel yang dapat berpengaruh terhadap Kinerja pegawai, seperti Kedisplinan , Pengalaman kerja, Loyatitas, komitmen pada organisasi, tingkat pendidikan dan pelatihan, Kepemimpinan, dan lain sebagainya DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta. Bina Aksara. Buchari, Alma. 2008. Kewirausahaan. Bandung. Penerbit Alfabeta Dharma Agus.2006. Manajemen Prestasi Kerja. Rajawali.Jakarta Utara Ghozali iman. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitosudarmo dan Sudita 2008 perilaku keorganisasian. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi UGM. Handoko T Tani 1997 Manajemen dan sumber daya Manusia Yogyakarta: penerbit Liberty. Hidayat, Andi 2005. llmu Sosial dan Ilmu Politik Yogyakarta. Penerbit Balai Pustaka. Pangewa , Maharudin.2004, perilaku keorganisasian. Jakarta : Depdiknas
Panji Anoraga. 2003. Pisikologi Kepemimpinan. Jakarta PT Rineke Cipta. Purwanto Asih. 2008. Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Desain Terhadap keputusan Pembelian kendaraan Bermotor Yamaha Mio. Skripsi: FE, UMS. Riduwan dan Sunarto. 2010. Pengantar Statistika. Bandung. Alfabeta Rivai, viethzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Pt. Rajak Ravindo Rivai,veithzal. 2000. Kiat Kepemimpinanan Pada Abad Ke-21. Jakarta Pt Rineke Cipta. Siagian, Sondang. 2003. Teory dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta. Pt Rineke Cipta. Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuntitatif kualitatif dan R & D, penerbit Bandung.
Alvabeta,
Thoha Miftah, 2011 perilaku organisasi. Jakarta .PT Rajakraravindo persada. Thoha Miftah, 2003. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta. Pt. Raja GrafindoPersada. Thoha Miftah, 2007. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. Pt Raja Grafindo Persada. Thoha Miftah, 2009. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta. Pt. Raja Grafindo Persada.