PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG GORONTALO Oleh RAZIKKIN PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN ABSTRAK Razkkin. NIM 931 409 090. 2014. Pengaruh Motivasi Terhadap Kedisiplinan Kerja Karyawan Pada P.T Jamsostek (Persero). Cabang Gorontalo. Skripsi, ProdiS1 Manajemen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Bapak Irwan Yantu S.P.d. M.Si Selaku Pembibing I Dan Robiyanti Podungge S.Pd M.AP selaku pebimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta memperoleh gambaran yang jelas tentang seberapa besar Pengaruh Motivasi Terhadap Kedisiplinan Kerja Pada P.T Jamsostek Cabang Gorontalo. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif, melalui analisis regresi linier sederhana dan uji korelasi antara Motivasi (X) dan Kedisiplin Kerja Karyawan (Y). Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui angket Observasi atau pembagian kuisioner kepada responden yang terpilih, dengan indikator Motivasi (X) yaitu Minat, Sikap Positif, Lingkup kebutuhan, dan indikator Kedisiplinan Kerja karyawan yaitu Tujuan dan kemampuan, Teladan Kepemimpinan, Sangsi Hukuman, ketegasan. Berdasarkan data deskripsi penelitian Motivasi ini memiliki pengaruh signifikan terhadap kedisiplinan kerja, hasil dari regresi Motivasi memiliki nilai 0,730 maka kedisiplinan kerja akan meningkat sebesar 0,730, ini dilihat dari nilai koefisien regresi Y= 8,897 + 0,730X, yang menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan satu-satuan pada variabel Motivasi (X) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Kedisiplinan Kerja (Y), yang artinya setiap komponen variabel X akan mempengaruhi setiap komponen variabel Y. hal ini dipertegas dengan nilai thitung 3,417 dan ttabel 1,729, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya bahwa Motivasi berpengaruh positif terhadap kedisiplinan kerja. Hal ini lebih diperjelas bahwa variabel Motivasi tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif sebesar 0,638 terhadap kedisiplinan kerja, sedangkan besarnya pengaruh variabel Motivasi terhadap kedisiplinan kerja ditunjukan oleh nilai determinasi ganda (R2) sebesar 0,407. Sedangkan sisanya sebesar 0,593 atau 59,3 % dipengaruhi oleh variabel lain seperti kepemimpinan, kinerja, kompensasi, kualitas pelayanan dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa Motivasi berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja Kata Kunci : Motivasi, Kedisiplinan kerja Karyawan PENDAHULUAN Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai suatu tujuan, Menurut Viethzal (2004;443) mengemukakan bahwa disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini dapat mendorong gairah minat kerja dan semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan. PT.Jamsostek cabang Gorontalo merupakan suatu perusahaan yang bekerja menawarkan program jaminan sosial yang merupakan program perlindungan kesehatan bagi tenaga kerja. Tujuan program ini adalah menjamin adanya keamanan dan kepastian tehadap
resiko-resiko keselamatan kerja. Adapun program yang ditawarkan berupa Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Dan Jaminan Kematian (JK). Dengan begitu banyaknya program jaminan sosial yang menggunakan pogram Jamsostek, maka PT.Jamsostek Gorontalo harus profesional dalam bekerja, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta tepat waktu dalam melayani berbagai macam konsumen, untuk menciptakan profisionalisme dalam bekerja maka perusahaan perlu memberikan motivasi terhadap karyawan baik berupa dispensasi, jaminan kesehatan, konpensasi dan lain sebagainya. Terkait dengan hal itu, peneliti melakukan pengamatan dan observasi lapangan ditemukan fenomena yang terjadi yaitu kurangnya motivasi yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan sehingga berdampak pada kedisipilinan kerja seperti ada yang tidak tepat waktu saat masuk kantor, dan terjadinya keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan, serta masih terbatasnya sarana dan prasarana dan kurangnya motivasi kerja sehingga mengakibatkan menurunnya kinerja pada karyawan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Motivasi Terhadap Kedisiplinan Kerja Karyawan Pada PT. Jamsostek ( persero ) Cabang Gorontalo”. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah : 1. Kerja sama antar karyawan kurang maksimal, sehingga terjadi keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaannya 2. Masih terbatasnya saran dan prasarana yang ada pada PT Jamsostek Gorontalo. 3. Kurangya pelatihan-pelatihan tentang teknis operasional yang mendukung kinerja karyawan. Rumusan Masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah yang telah disebutkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu seberapa besar Pengaruh Motivasi terhadap Kedisiplinan Kinerja Karyawan pada PT. Jamsostek (persero) Cabang Gorontalo? Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Motivasi terhadap Kedisiplinan kerja karyawan Pada PT. Jamsostek (persero) Cabang Gorontalo. KAJIAN TEORI Konsep Motivasi Menurut Purwanto (2002: 73) motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak malakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sedangkan menurut hirarki kebutuhan Maslow dalam Hasibusn (2000 :127) bahwa motivasi didasarkan atas tingkat kebutuhan yang disusun menurut prioritas kekuatannya. Apabila kebutuhan tingkat bawah telah dipenuhi maka kondisi ini dapat meninimbulkan kebutuhan untuk memenuhi perilaku yang menuntut kebutuhan yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan yang terbawah adalah kebutuhan fisiologis atau kebutuhan untuk hidup terus misalnya kebutuhan untuk makan, tidur udara dan sebagainya. Setelah kebutuhan tersebut terpenuhi, maka kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan akan keselamatan atau keamanan.
Konsep Kedisiplinan Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam suatu mencapai tujuan. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan baik pegawai dalam mencapai tata tertib yang baik diinstansi. Menurut Viethzal (2004:443) mengemukakan bahwa disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja dan semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan serta masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang yang berhasil memiliki disiplin yang tinggi. Hubungan Antara Motivasi dan Kedisiplinan Motivasi kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Masalah motivasi kerja dapat menjadi sulit dalam menentukan imbalan dimana apa yang dianggap penting bagi seseorang karena sesuatu yang penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain. Penelitian yang dilakukan oleh Listianto dan Setiaji (2007) dalam Hasibuan, Malayu (2000) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja karyawan. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dan Wahyuddin (2003) mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja karyawan, dan dalam penelitian ini juga menyatakan motivasi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan. Dari penelitian terdahulu, hubungan antara motivasi dan kinerja berbanding lurus, artinya bahwa semakin tinggi motivasi karyawan dalam bekerja maka disiplin kerja yang dihasilkan juga tinggi. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Selain motivasi, untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan dalam manajemen efektif memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya. Di sisi lain pembinaan para karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama perusahaan. Proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga keterampilan para karyawan dapat dipelihara, bahkan dapat ditingkatkan. Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten harus diperhatikan. Penelitian Terdahulu Binawan Tjahjono Tri Ggunarsih dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Panen Lestari Internusa Medan ( Sri Mutmainnah, 2008 ), Dari hasil peritungan regresi ganda dapat diketahui koefisien variabel X1 sebesar 0,112 dan variabel X2 sebesar 0, 245 dengan demikian dapat diketahui ada pengaruh positif motivasi dan disiplin kerja karyawan PT Panen Lestari Internusa Medan. ( Penelitian Ilmu Manajemen dan Bisnis Vol.III no : 1 Maret 2008 ). Kerangka Pikir Dalam penelitian ini, peneliti dapat menguji apakah Motivasi Kerja memberikan pengaruh besar terhadap Kedisiplinan Kerja pegawai, dalam pemahaman penelitian, indikator tersebut merupakan sifat seseorang yang selalu ada pada dalam diri. Oleh karena itu menyakini bahwa bila indikator akan di uji memberikan hasil yang positif terhadap kedisiplinan kerja pegawai. Lebih jelasnya, kerangka berpikir dapat silihat dalam bentuk bagan dibawah ini:
ORGANISASI
KARYAWAN
MOTIVASI (X)
-
KEDISIPLINAN KERJA (Y)
Minat Sikap Positif Kebutuhan
-
(sumber:Dharma,Agus,,2006)
Tujuan & Kemampuan Teladan Pimpinan Sanksi Hukuman Ketegasan (Sumber : Hasibun :2000)
GAMBAR 1 KERANGKA PIKIR Pengajuan Hipotesis Menurut Sugiono (2011:159), hipotesis adalah sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitia, yang disusun untuk meneliti itu dapat juga menuntun atau mengarahkan penelitian. Hipotesis diuji dalam penelitian ini ialah di duga Terdapat Pengaruh Motivasi Terhadap Kedisiplinan Kerja karyawan Pada PT. Jamsostek ( persero) Cabang Gorontalo. METODOLOGIPENELITIAN Lokasi Penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada PT.Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo. Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan November 2013 sampai dengan bulan januari 2014. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana peneliti diharapkan dapat dijelaskan pengaruh antara Motivasi Terhadap Kedisiplinan Kerja Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo. Desain Penelitian Melalui desain ini, maka dapat dilihat desain yang diteliti pada masing-masing variabel, baik variabel X maupun Variabel Y dengan desain penelitian sebagai berikut : MOTIVASI (X)
KEDISIPLIN AN KERJA
(Y)
Gambar 2 Desain Penelitian
1. Variabel independent (X) : Motivasi. Motivasi merupakan variabel bebas yang mempengaruhi variabel Y (kedisiplinan kerja karyawan). 2. Variabel dependen (Y) : Kedisiplinan. Kedisiplinan kerja karyawan merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel X (motivasi) Defenisi Operasional Variabel. Variabel Independent (X). Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2004). a. Variabel bebas atau independent variabel ( X ) Adapun yang menjadi variabel bebas menurut Dharma,Agus (2006:135), penelitian ini adalah motivasi. Indikator yang akan diuji dalam variabel digolongkan menjadi 3 yaitu : 1). Minat 2). Sikap positif 3). Kebutuhan Variabel Dependent (Y). Variabel terikat atau dependen ini adalah kedisiplinan kerja, disebut sebagai variabel Y menecerminkan sikap ketaatan seseorang karyawan terhadap suatu aturan yang berlaku atas dasar kesadaran, dengan indikator penelitian Soejono (1997) sebagai berikut : a. Tujuan dan Kemampuan b. Teladan Pimpinan c. Sanksi Hukuman d. Ketegasan Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang ada pada PT. Jamsostek cabang Gorontalo yang berjumlah 19 orang. Sampel Arikunto (2002:112), bahwa untuk penetapan sampel sebagai berikut apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi yang ada, sedangkan apabila jumlah populasinya lebih dari 100 maka yang menjadi sampelnya adalah 10% - 15% atau 20% - 25%”. Dipertegas lagi bahwa “penentuan sampel tergantung dari kemampuan peneliti (waktu, tenaga dan dana), sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, serta besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, Arikunto (2002:112). Berdasarkan teori tersebut, maka yang menjadi sampel penelitian ini ditetapkan sebanyak 19 orang jumlah populasi. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini, secara khusus menggunakan teknik, sebagai berikut : a. Angket Melalui teknik disediakan sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh responden yang telah di tentukan. Dalam hal ini adalah karyawan yang ada pada kantor PT. Jamsostek ( persero ) Cabang Gorontalo yang telah di tetapkan dalam sampel yakni 19 orang.
b. Observasi Merupakan tehnik tambahan dimana penelitian mengadakan pengamatan dan peninjauan terhadap objek penelitian, terkait dengan motivasi pegawai terhadap kedisiplinan kinerja pegawai di PT. Jamsostek Persero Cabang Gorontalo c. Kuesioner (daftar Pertanyaan). Pengajuan koesioner ini dilakukan dengan mengajukan daftar peretanyan tertulis dalam suatu daftar pertanyaan pada responden. Prosedur Pengujian Istrumen Penelitian Uji Validitas. Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat validitas dari instrument kuestioner yang digunakan dalam pengumpulan data.Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuestioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variable dengan menggunakan rumus Korelasi Prodact Moment (Riduwandan Sunarto,2010:80). n∑ xy – (∑ x) (∑ y) r =
(Arikunto, 2005:327 ) [n∑ x2 – (∑ x)2]][n∑ y2 – (∑ y)2]
Uji Reliabilitas. Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaanya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) apabila Selanjutnya dilakukan langkah reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :
Uji Normalitas Data Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Kita dapat melihat dari normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada garis histogram maka menunjukan pola distribusi normal sebaliknya data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukan pola distribusi tidak normal (Ghozali, 2001). Sumber Data. Data yang dikumpulkan guna mendukung penelitian ini adalah data yang benar-benar diperoleh dari PT.Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo yang dapat dipercaya keabsahannya, yaitu : a. Data Primer.
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dilokasi penelitian dengan pimpinan PT jamsostek Persero Cabang Gorontalo. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari objek penelitian atau data hasil studi pustaka, informasi dari internt, dan data lainnya dari PT jamsostek Pesero Cabang Gorontalo. Hipotesis Statistik. Menguji Persamaan Regresi. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variable independen dengan satu variable dependen. Adapun formulasi dari analisis regresi linear sederhana adalah sebagai berikut : Ŷ = a + bX (Sugiono,2007 : 261) Dimana : Ŷ = subyek dalam variable dependen yang diprediksikan a = harga Y ketika harga X = 0 b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada perubahan variable independen. Bila (+) arah garisnaik, dan bila (-) maka arah garis turun. X = subyek pada variable independen yang mempunya ini lai tertentu. Pengujian t-test Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Formula Hipotesis : Ho : bi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. t= (Asih Purwanto, 2008) Dimana b adalah para meter dan Sb adalah standar eror dari b. Standar eror dari masing-masing parameter dihitung dari akar varians masing-masing (Asih Purwanto, 2008). Pengujian Koefisien Korelasi Dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R) besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien korelasi 0 berarti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak ada hubungan, sebaliknya jika koefisien korelasi semakin mendekati 1 maka hubungan tersebut positif dan kuat. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel yang biasanya dinyatakan dalam presentase (Ghozali, 2001). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat.
Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara Indonesia seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. Analisis Data Pengujian Instrument Pengujian Validitas Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2001). Pada tabel 4.5 menunjukan hasil pengujian validitas untuk item-item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel Motivasi dan kedisiplinan kerja menunjukan dari seluruh item atau pertanyaan yang digunakan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-kritis yang ditentukan yakni 0,444 atau rhitung > rtabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur kedua variabel tersebut. Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 19 responden dan dianalisis dalam model regresi sederhana. Pengujian Reliabilitas Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaanya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) apabila memiliki koefisien kehandalan atau α sebesar 0.5 atau lebih. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu : ] Keterangan : k : Jumlah instrumen pertanyaan : Jumlah varians dari tiap instrumen : Varians keseluruhan instrumen : Standar deviasi pada test untuk semua orang Analisis Regresi Linear Sederhana Dalam pengujian regresi linier sederhana data yang diperlukan data interval, sedangkan data sekarang masih berskala ordinal maka dari itu data ordinal ditransformasikan ke interval melalui Method Of Succesive Interval (MSI). Berikut ini perhitungan statistik coeffisien analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel Hasil analisis regresi sederhana Model
1
(Constant) MOTIVASI
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8,897 5,999 ,730 ,214
Standardized Coefficients Beta ,638
Sumber : data primer (data ordinal – data interval, MSI) dan diolah dalam statistic SPSS 18, 2013 Dari Tabel 4.8 diatas menunjukan hasil persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Ŷ = α + bx + e Ŷ = 8,897 + 0,730X + e Model Regresi tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 8,897 menyatakan bahwa jika tidak terdapat hubungan atau pengaruh dari variabel-variabel bebas dalam model (pengaruhnya tidak signifikan), maka rata-rata kedisiplinan kerja adalah sebesar 8,897. 2. Terdapat pengaruh yang positif Motivasi Terhadap kedisiplinan kerja. Semakin baik Motivasi pada sebuah perusahaan yang dipersepsikan maka mereka juga akan merasakan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Setiap kenaikan variabel Motivasi sebesar satu-satuan akan menyebabkan kenaikan variabel kedisiplinan kerja sebesar 0,730 satuan. 4. Pengujian Hipotesis Hipotesis ini diuji dengan menggunakan uji t. tujuannya adalah untuk megetahui pengaruh antara variabel Motivasi terhadap Kedisiplinan Kerja pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo, baik secara simultan maupun secara parsial. Pengujian t-test Pengujian t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri “parsial” rumusan hipotesisnya dapat dinyatakan sebagai berikut : Ho : bi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. t= (Asih Purwanto, 2008) Dimana b adalah parameter dan Sb adalah standar eror dari b. Standar eror dari masingmasing parameter dihitung dari akar varians masing-masing. (Asih Purwanto, 2008). Tabel 4.9 Hasil Pengujian t-test Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients B 1
Std. Error
(Constant)
8,897
5,999
MOTIVA SI
,730
,214
Beta
t
,638
Sig.
1,483
,156
3,417
,003
Sumber : Data primer (data ordinal – data interval, MSI) dan diolah dalam statistic SPSS 18, 2013. Dari hasil perhitungan diperoleh dari nilai t-hitung untuk variabel Motivasi diperoleh nilai thitung = 3,417 dengan tingkat pvalue = 0,003. Dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel sebesar 1,729. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue < α yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Motivasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dalam menentukan Kedisiplinan kerja pada PT. Jamsostek (Persero) cabang Gorontalo. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi, pengujian dilakukan dengan menggunakan Grafik P-P Plot, data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual eror model regresi diperoleh sudah menunjukan adanya pola grafik yang normal yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Seperti terlihat pada gambar 4.2. Gambar Hasil Pengujian Normalitas
Sumber : data primer (data ordinal – data interval, MSI) dan diolah dalam statistic SPSS 18, 2013. Pada Gambar 4.2 menunjukan hasil pengujian tersebut bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal, hal ini berarti bahwa model regresi tersebut dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan Variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R), besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase dan sisanya dipengaruhi variabel lainnya (Ghojali, 2001), berikut ini akan dijelasskan hasil pengujian Determinasi R2 pada Model Summary Tabel 4.8. Tabel 4.10 Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi Mod Std. Error of the el R R Square Adjusted R Square Estimate a 1 ,638 ,407 ,372 3,86801 Sumber : Data primer (data ordinal – data interval, MSI) dan diolah dalam statistic SPSS 18, 2013. Tabel 4.10. menunjukan hasil regresi linier sederhana model Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,638 atau mendekati satu artinya terdapat hubungan yang agak kuat, dan R square atau koefisien determinasi R2 menunjukan besarnya kontribusi 0,407 atau 40,7% variabilitas mengenai kedisiplinan kerja pada PT.Jamsostek (perseroI Cabang Gorontalo. Dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebas dalam model (Motivasi), sedangkan sisanya sebesar 0,593 atau 59,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada model seperti kepemimpinan, kinerja, kompensasi, kualitas pelayanan dan lain-lain.
Pembahasan Hasil temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan kerja pada PT Jamsostek (Persero) cabang Gorontalo. Senada dengan hal tersebut maka Menurut Viethzal (2004:443) mengemukakan bahwa disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja dan semangat kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan serta masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang yang berhasil memiliki disiplin yang tinggi. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Berdasarkan data deskripsi penelitian Motivasi ini memiliki pengaruh signifikan terhadap kedisiplinan kerja, hasil dari regresi Motivasi memiliki nilai 0,730 maka kedisiplinan kerja akan meningkat sebesar 0,730, ini dilihat dari nilai koefisien regresi Ŷ = 8,897 + 0,730X, yang menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan satu-satuan pada variabel Motivasi (X) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Kedisiplinan Kerja (Y), yang artinya setiap komponen variabel X akan mempengaruhi setiap komponen variabel Y. hal ini dipertegas dengan nilai thitung 3,417 dan ttabel 1,729, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya bahwa Motivasi berpengaruh positif terhadap kedisiplinan kerja. Hal ini lebih diperjelas bahwa variabel Motivasi tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif sebesar 0,638 terhadap kedisiplinan kerja, sedangkan besarnya pengaruh variabel Motivasi terhadap kedisiplinan kerja ditunjukan oleh nilai determinasi ganda (R2) sebesar 0,407. Sedangkan sisanya sebesar 0,593 atau 59,3 % dipengaruhi oleh variabel lain seperti kepemimpinan, kinerja, kompensasi, kualitas pelayanan dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa Motivasi berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja. Berdasarkan hasil analisa menunjukan, Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kedisiplinan kerja pada PT Jamsostek (persero) cabang Gorontalo. Hasil ini menunjukan bahwa dengan memperhatikan Motivasi dapat meningkatkan Kedisiplinan Kerja pada PT Jamsostek (persero) cabang Gorontalo. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Motivasi terhadap Kedisiplinan Kerja Pada PT. Jamsostek (persero) Cabang Gorontalo, dari Rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis bahwa Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan Kerja Pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo. 2. Motivasi memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif terhadap Kedisiplinan kerja pada PT.Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo, yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,638. 3. Motivasi secara efektif dan efisien mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Kedisiplinan kerja. Hal ini dinyatakan dengan persamaan regresi. Selanjutnya dalam perhitungan koefisien determinasi menunjukan bahwa sebesar 0,407 atau 40,7% variabilitas mengenai kedisiplinan kerja pada PT.Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo dapat dinilai dari Motivasi, sedangkan sisanya sebesar 59,3 % dipengaruhi
oleh variabel lain seperti kepemimpinan, kinerja, kompensasi, kualitas pelayanan dan lain-lain. yang tidak terdapat pada model. Hal ini menunjukan bahwa Motivasi berpengaruh sangat kuat terhadap Kedisiplinan kerja. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan dan simpulan pada akhirnya peneliti merekomendasikan bebrapa hal yang harus dicermati pihak yang terkait dengan penelitian ini antara lain : 1. Secara parsial disimpulkan bahwa variabel Motivasi berpengaruh positif terhadap kedisiplinan kerja pada PT.Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo, maka diharapkan kepada PT.Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo agar tetap mempertahankan atau lebih meningkatkan kedisiplinan agar lebih baik dan efektif, serta lebih memotivasi diri agar dapat mencapai hasil atau tujuan tertentu. sehingga mampu bersaing dengan perusahaan yang sejenis. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kedisiplinan kerja pada PT.Jamsostek (Persero) Cabang Gorontalo dengan menambahkan variabel lain selain yang telah diteliti pada penelitian ini dan dapat melakukan penelitian pada responden yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Dharma Agus.2006. Manajemen Prestasi Kerja. Rajawali.Jakarta Utara Dharma.2004. Manajemen Gramedia.Jakarta.
Kinerja
Filsafat,
Teori
dan
Penerapannya.
PT
P3T
Dr. H.B, Iswanto.2010. Pengantar Manajemen. PT. Bumi Aksara.Jakarta Ernie Tisnawatisule dan Kurniawan Saefullah.2005. Pengantar Manajemen. Perdana Media.Jakarta Ghozali Iman. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handoko, Hani.1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE.Yogyakarta I Nyoman Sudita. 1997.Perilaku Keorganisasian. BPFE-Yokyakarta. Hasibuan, Malayu.2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT BumiAksara.Jakarta. Mangkunegara, Anwar.2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosda Karya.Bandung. Mangkunegara, Anwar.2005. Evaluasi Kinerja SDM. Aditama Cetakan.Bandung. Purwanto, Ngalim.2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Rosda Karya.Bandung Sagir,Suharso.1995. Motivasi dan Kedisiplinan Kinerja Karyawan untuk Produktivitas dan Produksi. BumiAksara. Jakarta Siagian,Sondang.2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. PT. Rineke Cipta.Jakarta. Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung. Viethzal, Rivai.2004. MSDM Perusahaan dari Teori Ke Praktek. PT. Raja Gravindo Persada.Jakarta. Winardi.2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen. PT. Rineke Cipta.Jakarta. Winardi.2000. Kepemimpinan dan Motivasi. PT. Rineka Cipta. Jakarta Wursanto.1998. Manajemen Kepegawaian. Kanisius.Yogyakarta. Yakub, Tomata.1997. Kepemimpinan yang Dimanis. Gandum Mas.Bandung