PENGARUH KEBIJAKAN PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTRAAN MASYARAKAT (Suatu Studi Di Kecamatan Bunaken Kota Manado)
IRENE ARUNDE
JANTJE MANDEY SALMIN. DENGO Abstract: The foreigh to enlarge a district as a movement to increase the ability of the district government to make a short control of the government and to increase the human prosperity. As a matter of fact there are still found the people in the districk has unprosperty. Based on the fact, so this research has to intend to answer the question, “whether the enlarge of districk effective to the level of human prosperity”. The research used the quantitative method. This research is made based on five example areas in the district Bunaken of Manado city, The research sampel is stated for one-hundred respondens which is taken twenty sampel of the respondens for dach area in the district randomly, to collect the data the questioner methad is used and helping by the interview technique. The data analysis used statistic analysis regression linear and correlation product moment. Based the data analysis show that : The effectiveness coefficient regression of the foreigh to enlarge a district area concerning human properity is 0.779 scale for each unit, and Coefficient collation effect in the foreigh to enlarge a district area concerning human prosperity is 0,83, and the determination coefficient is 0,69 or 69%. Based of the research, the conclusion is the foreigh to enlarge the district area has a positive effect and significant to improve the human prosperity.Based of the coclusion above, suggesting for responsive of the government to running this program to create the human prosperity. Keywords : The foreigh to enlarge a district, prosperity.
PENDAHULUAN
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
Otonomi daerah adalah hak, wewenang,
sistem
dan kewajiban daerah otonom untuk
Indonesia. Dengan diberlakukannya UU
mengatur dan mengurus sendiri urusan
No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat
Daerah pada hakekatnya diarahkan untuk
setempat. Sedangkan Daerah Otonom atau
mempercepat terwujudnya kesejahteraan
disebut
juga
Negara
Kesatuan
Republik
dengan
daerah,
adalah
masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
masyarakat
hukum
yang
pemberdayaan dan peran serta masyarakat
wilayah
yang
dalam pelaksanaan pembangunan. Sesuai
berwenang mengatur dan mengurus urusan
hal tersebut, daerah diberikan kewenangan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat
yang
setempat
melaksanakan
kesatuan mempunyai
batas-batas
menurut
prakarsa
sendiri
luas
untuk
menjalankan
dan
urusan-urusan
pemerintahan,
disertai
dengan
wilayah kota Manado dimekarkan menjadi
pemberian hak untuk menggali berbagai
3 (tiga) kecamatan, kemudian sampai
sumber potensi daerah guna menunjang
tahun
pembangunan di daerah.
(lima)
Seperti Kecamatan Manado Utara, Ketika
Malalayang, Wenang, Singkil, Mapanget,
pemerintah kolonial Belanda berkuasa,
dan
wilayah
kecamatan
Wenang
pula
(sekarang
Manado)
dimekarkan dan kepemimpinan
diubah
1989 kota Manado memiliki 5 kecamatan,
kecamatan
yaitu:
Molas;
ini
desa/kelurahan.
kecamatan
lima
terdiri
wilayah
dari
Berdasarkan
68
Peraturan
dari Walak menjadi distrik. Saat Logeman,
Daerah Kota Manado nomor 4 Tahun 27
seorang residen Belanda berkuasa tahun
September 2000 tentang Perubahan Status
1920, kepala distrik dijabat oleh Hukum
Desa Menjadi Kelurahan di Kota Manado
Besar (sekarang setingkat bupati), dan
dan PERDA Nomor 5 tanggal 27 Tahun
distrik Manado dibagi menjadi dua dengan
2000 tentang Pemekaran Kecamatan dan
sebutan distrik Kedua (onderdistrik) atau
Kelurahan, wilayah kota Manado yang
distrik
semula terdiri atas 5 kecamatan dengan 68
Bawahan,
yaitu
setingkat
kecamatan, yang terdiri dari onderdistrik
kelurahan/desa
Zuid Manado (Manado Selatan) dan
kecamatan dengan 87 kelurahan dan
onderdistrik
sekarang
Noord
Manado
(Manado
11
dimekarkan
kecamatan
menjadi
dengan
89
Utara). Saat itu kota Manado belum berdiri
kelurahan.
sendiri,
selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 5
tapi
merupakan
bagian
dari
wilayah Minahasa. Pada
tahun
1924
Dalam
9
perkembangan
Tahun 2000, jumlah kecamatan yang kedua
subdistrik
sebelumnya 5 (lima) dimekarkan menjadi
(onderdistrik Zuid Manado dan Noord
9
Manado) disatukan kembali menjadi distrik
berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2012,
Manado.
Dalam
jumlah kecamatan dari 9 dimekarkan
selanjutnya,
distrik
menjadi
kota
perkembangan Manado administratif
diubah dan
(sembilan)
menjadi 11
kecamatan.
Selanjutnya
yang kemudian dimekarkan
Menjadi kecamatan Molas berdasarkan PP
kepemimpinan diambil alih oleh bangsa
No.
22
Tahun
1988.dan
Jepang sampai dengan Indonesia merdeka
berdasarkan
17 Agustus 1945. Setelah subdistrik,
Manado No.5 Tahun 2000 , Kec. Molas
Peraturan
kemudian
Daerah
Kota
dimekarkan menjadi tiga yaitu, Kecamatan
tinggal di tempat Rawan air bersih 540
Singkil,
Orang,
Kec.
Tuminting,
dan
Kec.
Bunaken. Untuk Kec. Bunaken sendiri yang merupakan Kecamatan yang akan menjadi tempat penelitian sekarang telah
Penduduk yang tinggal di tempat
padat penduduk dan kumuh 117 orang. METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian
menjadi 5 kelurahan yaitu kelurahan
Sesuai tujuan dari penelitian untuk
bailing, kelurahan molas, kelurahan meras,
mengetahui
kelurahan tongkaina dan di tambah satu
Pemekaran wilayah kecamatan terhadap
kelurahan
tingkat
yang
merupakan
hasil
pengaruh
kesejahtraan
kebijakan
masnyarakat
di
pemekaran yaitu kelurahan Pandu, yang
Kecamatan Bunaken , maka penelitian ini
pada awalnya merupakan bagian dari
menggunakan
Kecamatan Wenang. Pengaruh Pemekaran
Penelitian
tersebut dirasakan baik karena adanya
sebagai metode penelitian yang dingunakan
perubahan secara siknifikan pada keadaan
untuk meneliti pada populasi atau sampel
beberapa kelurahan yang memiliki masalah
tertentu, pengumpulan data menggunakan
transportasi, Namun berdasarkan Prasurvei
instrumen penelitian, analisis data bersifat
menunjukan masih terdapat 491 KK (30%)
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
Penduduk Kecamatan Bunaken yang masih
menguji hipotesis yang telah di tetapkan.(
tergolong keluarga Prasejahtra, dan 740
Sugiyono, 2013)
Metode
kuantitatif
dapat
Kuantitatif. diartikan
KK (45%) tergolong prasejahtra I. Tingkat kesejahtraan rendah
juga
Masyarakat terlihat
yang aspek
masih
Penelitian ini akan dilaksanakan di
tingkat
Pendidikan dan taraf kesehatan masyarakat yang masih rendah, dari hasil prasurvei di lihat dari aspek Pendidikan, yaitu: anak usia 7-12 tahun yang tidak sekolah SD ada 9 orang, SMP 27 Orang, SMA 20 Orang, Pengangguran 14 orang,
B. Populasi & Sampel
pada aspek
kesehatan, Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai 40 KK, Penduduk yang
Kec.
Bunaken,
Manado,
populasi
penelitian ini ialah warga Masyarakat Kecamatan
Bunaken
yang
seluruhnya
berjumbla 20900 Jiwa, maka mengambil sampel secara random di 5 Kelurahan yang ada di Kecamatan Bunaken yaitu : Desa Bailang, Molas, Meras, Tongkaina,
dan
Pandu.
Besar
sampel
responden
sebanyak 100 orang.
kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan faliditas dan realibilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenan ketepatan cara-cara yang dingunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini instrumen yang dingunakan ialah berupa kuesioner dan wawancara. D. Variabel Penelitian Operasional
dan
dapat
Definisi
dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhadi, dalam Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel beserta dengan definisi operasionalnya : wilayah
sebagai
variable
operasionalnya
ialah
pemisahan suatu wilayah administrasi lama ke daerah administrasi baru untuk meningkatkan pelayanan publik guna
mempercepat
kesejahtraan
Masyarakat
Kecamatan Bunaken sebagai Variabel Dependen
(dipengaruhi)
dengan
simbol Y, definisi oprasionalnya ialah Tingkat hidup masyarakat ditandai dengan
terentaskannya
dari
kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih
baik,
perolehan
tingkat
pendidikan yang lebih tinggi, dan produktivitas
masyarakat.(
Todaro 2003).
Berdasarkan karakteristik data dan keperluan pengujian hipotesis penelitian, maka teknik analisa data yang sesuai untuk digunakan terdiri dari : 1. Untuk mengidentifikasi masing-masing variabel digunakan analisis presentase yang
di
deskripsikan
dalam
tabel
distribusi frekuensi.
pemekaran
Indenpenden dengan simbol X dengan definisi
(Rustiadi,
E. Teknik Analisis Data didefinisikan
mempunyai “variasi” antara satu orang
Kecamatan
2. Tingkat
tingkat
sebagai atribut seseorang , atau objek, yang
1. Kebijakan
masyarakat
2009).
C. Instrumen dan teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kuantitatif,
Variabel
kesejahtraan
terwujudnya
2. Untuk
menguji
keeratan
hubungan
(derajat korelasi ) digunakan teknik analisis
korelasi
dengan
mengikuti
product
moment,
langkah-langkah
berikut ini: a. Menghitung nilai koefesien korelasi dengan mengoprasikan rumus person
r-
b. Melakukan
ujian
(uji
yang
cara
Peningkatan penyelenggaraan Pemerintah
mengkonsultasikan nilai rhitung dengan
yaitu seluruh kegiatan/aktivitas aparatur
nilai rtabel pada taraf uji 1 % dengan
pemerintahan dalam menjalankan tugas-
derajad kebebasan (dk)= n.
tugas pelayanan kepada masnyarakat di
hipotesis)
signifikasi
dengan
3. Apabila hasil uji ternyata signifikan, menurut
Sugiyono
(2009)
perlu
di
tingkat
maksudkan
disini
kecamatan.
pemerintahan
ialah
Penyelenggaraan
agar
berdaya
guna
dilanjutkan dengan analisis regresi linier
dikecamatan melalui pendekatan birokrasi
sederhana guna mengetahui bentuk pola
pemerintahan kepada Masnyarakat. Serta
hubungan
fungsional
kedua
meningkatkan keikut sertaan masyarakat
variabel,
dengan
menyelesaikan
dalam pembangunan. Serta meningkatkan
antara
persamaan regresi linier sederhana Y=
keikut
a+ bX. Untuk mengetahui besarnya
pembangunan.
kontribusi atau pengaruh efektivitas
Variabel ini dapat diukur sebagai berikut :
kepemimpinan kelurahan (X) terhadap
1. Peningkatan
partisipasi
masnyarakat
menunjang
pembangunan
dalam (Y)
dingunakan analisis determinasi dengan cara mengkwadratkan nilai koefesien 2.
korelasi yaitu (r)
DAN
dalam
Indikator-indikator
pelayanan
terhadap
masyarakat, untuk mencapai birokrasi yang lebih baik lagi. 2. Percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah,
yaitu berupa
variable-variabel
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
baik.
Untuk
wilayah
Pemerintahan
yang
mengimplementasikan
setiap program-program yang telah ada dalam agenda pemerintah. Berdasarkan
berikut : 1. Kebijakan pemekaran kecamatan Kebijakan pemekaran
ada diwilayah tersebut. 3. Penyelenggaraan
Adapun definisi konsep dan definisi dari
masyarakat
Percepatan pengelolaan potensi yang
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian
operasional
sertaan
indicator-idikator
variabel
Pengaruh kebijakan pemekaran wilayah kecamatan (X), selanjutnya dijabarkan
wilayah
kecamatan sebagai Variabel bebas (X),
kedalam daftar pertanyaan (kuesioner) sebanyak
12
butir
pertanyaan
dan
didistribusikan
kepada
reponden
yang dilakukan oleh pemerintah untuk
masyarakat di Kecamatan Bunaken Kota
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Manado, di 5 kelurahan yang ada, yaitu
agar lebih baik dari yang sebelumnya.
Kelurahan
Dalam hal ini dapat di ukur dari beberapa
Bailang,
100
Kelurahan
Molas,
Kelurahan Meras, Kelurahan Tongkaina,
indicator-indikator
variabel
dan Kelurahan Pandu. Setiap pertanyaan
berikut:
disediakan 5 alternatif pilihan (opsi)
(1) Peningkatan Pendapatan / Income seperti
sebagai
jawaban untuk dipilih responden, dengan
masyarakat,
pengolahan
diberi nilai skor : 5 untuk opsi (a), 4 untuk
wilayah, untuk kepentingan kemajuan
opsi (b), 3 untuk opsi (c), 2 untuk opsi (d),
perekonomian masyarakat
dan 1 untuk opsi (e). maka dilakukan
(2) Peningkatan Pemenuhan kebutuhan
penelitian terhadap 90 responden sehingga
dasar seperi konsumsi, pendidikan,
di dapati bahwa responden masyarakat
kesehatan,
kecamatan Bunaken tentang Pengaruh
keluarga.
kebijakan pemekaran wilayah kecamatan (X) rata-rata masih berada pada kategori
dan
gizi
masyarakat/
(3) Peningkatan kemampuan pemenuhan, kebutuhan sekunder keluarga.
“sedang” atau moderat, yakni sebesar 44%
(4) Peningkatan kemampuann kebutuhan
dari 100 responden yang ada, sementara
social-psikologis masyarakat/keluarga.
yang
terkategori
sebanyak terkategori
rendah
sebesar “Tinggi”
21%, 35%.
penilaiannya dan
yang
Hasil
ini
Mengacu pada indicator-indikator variabel
Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat (Y), maka langkah selanjutnya
menunjukan bahwa Pengaruh kebijakan
dijabarkan
pemekaran
sebanyak 12 (dua belas) pertanyaan,
wilayah
kecamatan,
di
kedalam
daftar
didistribusikan
pertanyaan
Kecamatan Bunaken Kota Manado, belum
kemudian
memberikan kontribusi secara optimal.
responden masyarakat Kecamatan bunaken di 5 Kelurahan Kelurahan
kepada
100
yaitu kelurahan Bilang,
Molas,
Kelurahan
Meras,
1. Tingkat kesejateraan Masyarakat
Kelurahan tongkaina, kelurahan pandu,
Tingkat kesejahteraan masyarakat dalam
yang
hal ini yaitu merupakan suatu perubahan
responden untuk mengisi daftar pertanyaan
setiap
kelurahan
diambil
20
yang telah disediakan, Daftar pertanyaan
kecamatan terhadap tingkat kesejahteraan
didesain berdasarkan skala likert dan
masyarakat
disiapkan 5 (lima) alternative pilihan (opsi)
Manado. Derajat korelasi akan ditunjukan
jawaban
oleh nilai koefesien korelasi (r), sedangkan
untuk
berdasarkan
dipilih
fakta,
responden
pengetahuan
dan
oleh
ditanyakan.
responden
Berdasarkan
Kecamatan
Bunaken
kesejahteraan
tentang
masyarakat
di
tingkat
Bunaken
kota
derajat determinasi/pengaruh ditunjukkan
pengalaman mereka tentang variabel yang masyarakat
kecamatan
nilai
manual
koefesien hasil
dengan
(r2).
korelasi
perhitungan
secara
menggunakan
rumus
sesudah
diperoleh koefesien korelasi (rxy) sebesar
pemekaran (Y) rata-rata masih berada pada
0,83 dengan koefesien determinasi (rxy)2
kategori “Sedang” yakni sebesar 64 % dari
sebesar = 0,69. Hasil uji siknifikan dengan
100 responden masyarakat, sementara yang
menerapkan uji-t, diperoleh thitung
terkategori rendah penilaiannya sebanyak
14,64, ternyata berada jauh di luar daerah
sebesar 11 % dan yang terkategori “tinggi”
penerimaan hipotesis nol (Ho), dimana
sekitar 25 %. Hasil ini menunjukkan bahwa
ttabel pada taraf uji 0,05% dengan dk = 98
tingkat
Kecamatan
diperoleh sebesar 1,671. Dengan demikian
Bunaken belum secara optimal dicapai,
Ho ditolak dan menerima Ha (hipotesis
namun telah memadai.
alternatif)
kesejateraan
di
“Kebijakan
B. Hasil Analisis Data
berpengaruh
1. Korelasi product Moment Teknik analisis korelasi product moment digunakan
untuk
yang
menguji
kuatnya
menyatakan
Pemekaran Positif
=
bahwa
Kecamatan
terhadap
tingkat
Kesejahtraan Masyarakat di Kecamatan Bunaken Kota Manado ” dapat diterima.
keterkaitan atau derajat korelasi antara
Karena uji siknifikasi hubungan (korelasi)
Variabel pengaruh kebijakan pemekaran
antara
wilayah
kecamatan
dengan
tingkat
Variabel
Pengaruh
pemekaran
Wilayah Kecamatan (X) dan tingkat
kesejahteraan masyarakat di Kecamatan
kesejahteraan
Bunaken. Dengan melalui analisis korelasi
diterima, maka akan dilanjutkan dengan
product moment (pearson correlation) ini
analisis regresi sederhana.
dapat diketahui sejauhmana atau seberapa
2. Regresi Sederhana
besar pengaruh dari pemekaran wilayah
Masyarakat
(Y)
dapat
Teknik analisis ini digunakan untuk
Sebagaimana telah dikemukakan
menguji pola hubungan fungsional antara
bahwa
variabel X terhadap Variabel Y. hasil
dipandang sebagai sebuah terobosan untuk
analisis
mempercepat
statistic
diperoleh
persamaan
Upaya
pemekaran
wilayah
pembangunan
regresi Ý = 35,897 + 0,779 X. setelah
peningkatan
dilakukan uji siknifikan model regresi
memperoleh pelayanan bagi masyarakat.
dengan menggunakan perhitungan secara
Pemekaran wilayah juga merupakan bagian
manual diperoleh hasil sebagai berikut :
dari
a. uji model regresi atau uji keragaman,
kemampuan
diperoleh
memperpendek rentang kendali pemerintah
Fhitung
=
6,901.
Setelah
kualitas
upaya
dan
melalui
untuk
kemudahan
meningkatkan
pemerintah daerah dalam
dikonsultasikan dengan harga Ftabel pada
sehingga
taraf uji 5% (α : 0,05) dengan dk
penyelenggaraan
pembilang 1 dan dk penyebut 98, diperoleh
pengelolaan pembangunan. Hasil penelitian
harga Ftabel sebesar 1,427 Ini berarti bahwa
yang dilakukan terhadap 100 responden di
F hitung jauh lebih besar dari Ftabel (6,901 >
5 Kelurahan yaitu, Kelurahan Bailang,
1,427).
Kelurahan
dengan
disimpulkan
bahwa
demikian, antara
dapat Variabel
meningkatkan
efektifitas
pemerintah
Molas,
Kelurahan
dan
Meras,
Kelurahan Tongkeina, Kelurahan Pandu.
pengaruh pemekaran wilayah kecamatan
Ternyata menemukan bahwa
(X) dengan Variabel tingkat kesejahteraan
wilayah kecamatan di kecamatan bunaken
masyarakat (Y) mempunyai pola hubungan
berpengaruh positif terhadap
fungsional yang bersifat positif.
kesejahteraan
a.
Bunaken
Uji signifikasi koefesien regresi,
masyarakat
Kota
pemekaran
tingkat
diKecamatan
Manado.
Berdasarkan
diperoleh thitung sebesar 14,64, sementara
analisis regresi linear didapat persamaan
ttabel pada taraf uji 5% (α : 0,05) dengan dk
regresi linier tentang hubungan funsional /
= n – 2( 100-2 = 98) diperoleh sebesar
pengaruh pemekaran wilayah kecamatan
1,671. Ini berarti bahwa variabel X
terhadap tingkat kesejateraan masyarakat
berpengaruh signifikan terhadap variabel
yaitu Ý = 35,897 + 0,779 X. koefesien
Y.
regresi b = 0,779 yang bertanda positif
C. Pembahasan
tersebut jelas menunjukan bahwa hubungan pengaru
variabel
pengaruh
pemekran
wilayah
kecamatan
tingkat
memberikan kesimpulan bahwa pemekaran
kesejateraan masyarakat adalah positif
wilayah kecamatan berpengaruh dalam
dengan pola perkembangan 1: 0,779;
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
artinya
pada
kecamatan Bunaken. Dengan demikian Ho
pemekaran sebelum dna sesudah sebesar 1
di tolak dan Ha diterima, maka sesuailah
skala/satuan
akan
menyebabkan
dengan
perubahan/
peningkatan
kesejahteraan
(Praharsena
perubahan
terhadap
/peningkatan
apa
masyarakat sebesar 0,779. Pola hubungan
wilayah
fungsional
tingkat
wilayah
atau
pengaruh
kecamatan
pemekaran
terhadap
yang 2013
sangat
dikeukakan )Pemekaran
berpengaruh
oleh suatu
terhadap
kesejatraan masyarakat
karena
tingkat
pemekaran wilayah adalah pembentukan
kesejahteraan masyarakat tersebut adalah
wilayah baru yang tujuannya adalah untuk
sangat berarti atau sangat signifikan,
meningkatkan
sebagaimana
pelayanan
ditunjukan
oleh
hasil
kualitas
dan
intensitas
kepada masyarakat
sehinga
pengujian keberartian regresi dengan uji-F
masyarakat merasa diuntungkan dalam
didapat Fhitung = 6,901. Hasil analisis
berbagai aspek sosial. Dalam artiannya
korelasi product moment juga menunjukan
masyarakat dapat merasakan
adanya
positif dari pemekaran tersebut sesuai
korelasi
dan
daya
determinasi/pengaruh pemekarna wilayah
dampak
dengan tujuannya.
kecamatan terhadap tingkat kesejahteraan
Hasil
perhitungan
ketetapan
masyarakat. Hal itu di tunjukkan dengan
prediksi di atas menunjukan bahwa apabila
nilai koefesien korelasi (r) sebesar 0,83 dan
kinerja
nilai koefisiensi determinasi (r2) sebesar
wilayahnya
0,69 atau 69%. Hasil analisis korelasi ini
kesejahteraan
memiliki
ditingkatkan
makna
bahwa
pengaruh
pemerintah
dalam
serta
mengelola
memperhatika
masyarakat sebesar variabel
dapat
nilai tersebut
(score)
pemekaran wilayah kecamatan terhadap
maksimum
tingkat kesejahteraan sebesar 69% artinya
pengamatan (58) dari kondisi yang ada
peningkatan kesejahteraan masyarakat di
sekarang, maka di harapkan akan terjadi
kecamatan bunaken adalah sebesar 69%
peningkatan
sedang sisanya 41%
ditentukan oleh
sebesar 81,079 skala; atau jika dihitung
variabel lain. Hasil penelitian tersebut
dalam skala ideal pengukuran variabel ini
kesejahteraan
hasil
masyarakat
(yakni 60), kesejahteraan masyarakat akan
prakarsa dan kreativitas masyarakat serta
meningkat
hasil
mengembangkan peran dan fungsi Dewan
dapat
Perwakilan Rakyat Daerah. Jadi intinya
pemekaran
adalah memberikan kewenangan kepada
wilayah kecamatan berpengaruh terhadap
Daerah Otonom untuk mengatur dan
tingkat kesejahteraan masyarakat, hal ini
mengurus
di perkuat dengan sebuah penelitian yang
setempat
dilakukan
berdasarkan aspirasi masyarakatnya yang
sebesar
perhitungan
82,637%.
prediksi
mengindikasikan
oleh
bahwa
Julman
ini
masamba
di
kepentingan menurut
prakarsa
sesuai
penelitian maka di dapati bahwa dengan
undangan. Dengan demikian pemikiran
ada Pemekaran Daerah ternyata membawa
yang mendasari lahirnya Undang-Undang
dampak bagi masyarakat. Dampak yang
Nomor:
terjadi adalah dampak yang diharapkan
Dalam rangka memberikan keleluasaan
bersifat langsung dan tidak langsung, dan
kepada Daerah untuk menyelenggarakan
dampak yang tidak diharapkan yang juga
otonomi daerah.
Ternyata
dengan
perundang-
32 Tahun 2004 adalah :
Penyelenggaraan otonomi daerah
Daerah
dilakukan dengan prinsip demokrasi, peran
meningkatkan
serta masyarakat, pemerataan dan keadilan,
pelayanan publik dalam arti wilayah yang
kemandirian, menjaga keserasian hubungan
mengecil memberikan kemudahan bagi
dengan
masyarakat dengan adanya efisiensi biaya
memperhatikan potensi dan keberagaman
dan waktu.
daerah.
Kabupaten
ini
Pemekaran
ketentuan
sendiri
Provinsi Papua barat, berdasarkan hasil
bersifat langsung dan tidak langsung dan
dengan
masyarakat
dapat
Berdasarkan teori yang di
Pemerintah
Pusat
buktikan oleh juan masamba serta hasil
KESIMPULAN DAN SARAN
yang di peroleh oleh peneliti maka, dapat
A.
di buktikan bahwa Pemekaran wilayah berpengaruh kesejahteraan
positif
terhadap
masyarakat
di
serta
KESIMPULAN Berdasarkan uraian di atas dan hasil
tingkat
penelitian yang telah di kemukakan pada
wilayah
bab sebelumnya, maka dapatlah di peroleh
tersebut maka Undang-Undang Nomor: 32
kesimpulan sebagai berikut:
Tahun '2004 bertujuan untuk mendorong
1.
pemberdayaan masyarakat, menumbuhkan
Dilihat dari indikator yang dipakai menunjukan
bahwa
kebijakan
pemekaran
wilayah
kecamatan
(implementor)
daripada
kebijakan pemekaran wilayah kecamatan,
sebagian
yaitu sebagai berikut:
Molas,
besar
masyarakat
Meras,
di
5
tongkaina,
1.
Pandu,
Responsive
dari
pada
pemerintah
setempat sangat di butuhkan dalam
namun belum maksimal dilihat dari
penyelenggaraan
segi peningkatan pelayanan public,
terhadapa kebijakan pemekaran yang
percepatan
menjadikan masyarakat yang mandiri
pembangunan
perekonomian,
wilayah, percepatan
pengelolahan potensi wilayah dan penyelenggaraan
pemerintah
yang
kinerja
pemeritah
dan sejahtera. 2.
Dengan
adaya
perhatian
daripada
pemerintah
khusus
kecamatan
baik.
bunaken terhadap masyarakat maka
Walaupun melihat kinerja pemeritah
pemerintah
dalam
meningkatkan kordinasi dengan , dinas
pemekaran
di
kecamatan
setempat
lebih
Bunaken ±14 tahun dan sudah cukup
kesehatan,
di
namun
instansi terkait lainya. Serta adanya
sebagian
kerjasama, konsisten, dan komitmen
rasakan
realitanya
3.
terkait
Bunaken dan cukup dirasakan oleh
kelurahan, yaitu kelurahan Bailang,
2.
pihak
masyarakat
taraf
hidup
dinas
pendidikan,
aparatur-aparatur
dan
masyarakat masih rendah.
dari
Berdasarkan analisis regresi linier dan
setempat, untuk menjalankan tugas
korelasi product moment menunjukan
dan
bahwa kebijakan pemekran wilayah
mengembangkan
wilayahnya
dan
Kecamatan Bunaken berpengaruh dan
mensejahterakan
masyarakat
di
punya korelasi signifikan terhadap
Kecamatan Bunaken.
tanggung
pemerintah
jawab
dalam
kesejahteraan masyarakat.
D. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
Rustiadi Erna, Saefulhakim, dan Dyah R
– hasil dalam penelitian ini maka dapat di
panuju (2009). Perencanaan dan
kemukakan beberapa saran kepada pihak –
Pengembangan
Wilayah.
DKI
Jakarta
:
Crestpent
Press
dan
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sugiono,
(2007).
penelitian
Statistika
untuk
. Bandung ; Alfabeta
Juan (2010). Dampak pemekaran wilayah
Todaro,Michael P (2003). Pembangunan
terhadap efektifitas pelayanan public
Ekonomi Di Dunia Ketiga. Alih
provinsi papua barat. Skripsi
Bahasa: Aminuddin dan Drs.Mursid.
Prasena,2013.
Pemekaran
Daerah,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Jogjakarta Sugiono,(2013).
Metode
Kuantitatif,Kualitatif, R&D.Bandung : Alfabeta
Penelitian Dan
Sumber lain : UU Nomor 32 Tahun 2004.