PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM SIKLUS PENDAPATAN, SIKLUS PENGELUARAN, DAN SIKLUS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP INVENTORY MANAGEMENT (Studi Empiris pada Beberapa Perusahaan Dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Irfan Ardiyansah NIM. 1111082000107
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436/2015 i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS DIRI 1. Nama
: Irfan Ardiyansah
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 8 Mei 1993
3. Alamat
: Jalan Sindang Barang, Rt/Rw: 01/01, No:68, Kelurahan: Bubulak, Kecamatan: Bogor Barat, Jawa Barat
II.
4. Telepon
: 087771038483
5. Email
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1. TK Alita
: Tahun 1997-1998
2. SDN Sindang Barang I
: Tahun 1998-2004
3. SMP La Tansa
: Tahun 2005-2008
4. SMA La Tansa
: Tahun 2008-2011
5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: Tahun 2011-2015
III. PENGALAMAN BERORGANISASI 1. Pengurus tahun 2007-2011 Jumayatul Huffadz Pondok Pesantren La tansa 2. Ketua lembaga ACC (Arabic Communicative Course) dan ECC (English Communicative Course) Pondok Pesantren La tansa tahun 2010-2011 3. Pengurus bagian bahasa rayon dan pusat Pondok Pesantren La Tansa Tahun 2010-2011 4. Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi Tahun 20122013 5. Pengurus Badan Executive Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2013-2015
vi
IV.
SEMINAR DAN WORKSHOP 1. Sebagai peserta dalam “Penataran Paket A Sistem Mengajar Al-Qur’an Metode Iqra”, 13-14 Juli 2010, Lebak Gedong, Lebak-Banten. 2. Sebagai peserta dalam “Praktikum Imamah, Praktikum Manasik Haji dn Tajhizul Mayyit”, 28 April-01 Mei 2011, Lebak Gedong, Lebak-Banten. 3. Sebagai Peserta “Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), 22-28 Januari 2010, Lebak Gedong, Lebak-Banten. 4. Sebagai peserta dalam “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 23 September 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Sebagai peserta dalam “Lets Avoid HIV/AIDS with Legal Relationship”, 9 Desember 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
V.
KEPANITIAAN 1. Panitia dalam acara “Language Festival”, 22-29 Febuari 2011, Pondok Pesantren La tansa 2. Panitia dalam acara “Milad 10 Tahun Fakultas Ekonomi dan Bisnis”, 21 Mei-2 Juni 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Panitia dalam acara “Auditings Days”, 6-7 November 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Panitia dalam acara “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 3 Oktober 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Sebagai Bendahara “Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), 22-28 Januari 2010, Lebak Gedong, Lebak-Banten.
vii
VI.
LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Damin
2. Ibu
: Siti Chodijah
3. Adik
: Ficky Adrian
4. Anak ke
: 1 dari 2 bersaudara
viii
ABSTRACT The purpose of this study is to find out the influence of effectiveness of using accounting information system in revenue cycles, expenditure cycles, and human resources cycles on inventory management. Respondents in this research are 39 corporations consist of manager, supervisor, and accountant. The method of determaining the sample used convenience sampling method. Data was analyzed by multiple regression analysis with SPSS 21 processing. The results indicates that effectiveness of using accounting information system in expenditure cycles does not have an influence on inventory management, and effectiveness of using accounting information system in revenue cycles and human resources cycles does have an influence on inventory management. Keywords: Accounting information system, Revenue cycles, Expenditure cycles, Human resources cycles, and Inventory management
ix
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia terhadap inventory management. Responden dalam penelitian ini adalah 39 perusahaan yang terdiri dari manajer, supervisor, dan bagian akuntansi. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda yang pengolahannya melalui SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran tidak berpengaruh terhadap inventory management, dan efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus sumber daya manusia berpengaruh terhadap inventory management. Kata kunci: Sistem informasi akuntansi, Siklus pendapatan, Siklus pengeluaran, Siklus sumber daya manusia dan Inventory management.
x
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh Tiada kata yang patut penulis sampaikan kecuali rasa syukur yang sedalamdalamnya kehadirat Allah SWT Sang Pencipta Alam Raya, Yang Maha Agung, Pengasih dan Penyayang. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Efektivitas
Penggunaan
Sistem
Informasi
Akuntansi
dalam
Siklus
Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management (Studi Empiris pada Beberapa Perusahaan Dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan)” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, rahmatan lil ‘alamiin yang telah mengubah kegelapan menjadi terang benderang bagi kehidupan ummat manusia di dunia maupun akhirat. Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Kesuksesan dan keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tak luput dari bantuan berbagai pihak baik dari dosen, keluarga maupun rekan-rekan seperjuangan. Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati yang paling dalam penulis menyampaikan untaian beribu ucapan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada: 1. Terkhusus ayahanda Damin dan ibunda Siti Chodijah, terima kasih atas untaian doa, cinta, kasih sayang, pengorbanan dan dukunganmu baik moril maupun material yang telah diberikan selama ini, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 2. Ibu Dr. Rini Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat, semangat, motivasi dan bimbingan terbaiknya selama penulisan skripsi ini.
xi
xii
DAFTAR ISI
JUDUL SKRIPSI ................................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. .ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................. ....iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI…………………………………iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH………………….v DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………………….vi ABSTRACT........................................................................................................ ix ABSTRAK.......................................................................................................... x KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii BAB. I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 11 1. Tujuan Penelitian........................................................................... 11 2. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12 BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 14 A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ................................... 14 xiii
1. Behavioral Research Theory…...…………………………………..14 2. Efektivitas…………………………………………………………..15 3. Sistem Informasi Akuntansi………………………………………..16 4. Inventory Management................................................................... 32 B. Tinjauan Penelitian Sebelumnya .................................................................... 38 C. Kerangka Penelitian ...................................................................................... 53 D. Hipotesis Variabel Dependen dengan Independen ......................................... 54 1. SIA Siklus Pendapatan terhadap Inventory Management ............... 54 2. SIA Siklus Pengeluaran terhadap Inventory Management .............. 55 3. SIA Siklus SDM terhadap Inventory Managemen…………………56 4. SIA Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus SDM terhadap Inventory Management …...……………………………...57 BAB. III. METODELOGI PENELITIAN ...................................................... 59 A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 59 B. Metode Penentuan Sampel............................................................................. 59 1. Populasi dan Sampel...................................................................... 60 2. Teknik Pengukuran Sampel ........................................................... 60 C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 60 1. Kuesioner ...................................................................................... 61 2. Observasi ...................................................................................... 61 3. Wawancara .................................................................................... 62 D. Metode Analisis Data .................................................................................... 62 1. Statistik Deskriptif ......................................................................... 62 2. Uji Kualitas Data ........................................................................... 63 xiv
3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 64 4. Koefesien Determinasi .................................................................. 66 5. Uji Hipotesis......................................................................................66 E. Operasional Variabel Penelitian ..................................................................... 69 BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 77 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 77 1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 77 2. Karakteristik Profil Responden ...................................................... 80 B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ....................................................................... 82 1. Hasil Statistik Deskriptif................................................................ 82 2. Hasil Uji Kualitas Data .................................................................. 84 3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 88 4. Hasil Koefesien Determinasi ......................................................... 89 5. Hasil Uji Hipotesis............................................................................95 BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 103 A. Kesimpulan ................................................................................................. 106 B. Saran …………………………………………………………………………107 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 108
xv
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
2.1
Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 38
3.1
Operasional Variabel ............................................................................ 75
4.1
Data Sampel Penelitian......................................................................... 78
4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian ........................................................ 78
4.3
Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 80
4.4
Usia Responden.................................................................................... 81
4.5
Pengalaman Kerja Responden .............................................................. 81
4.6
Jabatan Pekerjaan Responden ............................................................... 82
4.7
Hasil Statistik Deskriptif ...................................................................... 83
4.8
Hasil Uji Validitas SIA Siklus Pendapatan ........................................... 85
4.9
Hasil Uji Validitas SIA Siklus Pengeluaran .......................................... 85
4.10
Hasil Uji Validitas SIA Siklus Sumber Daya Manusia .......................... 86
4.11
Hasil Uji Validitas Inventory Management ........................................... 87
4.12
Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 88
4.13
Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................... 89
4.14
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorov .......................... 92
4.15
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser ....................... 94
4.16
Hasil Koefisien Determinasi ................................................................. 95
4.17
Hasil Uji Statistik t ............................................................................... 96
4.18
Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 104
xvi
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman
2.1
Skema Kerangka Pemikiran ................................................................. 53
4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ................................ 90
4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ......................... 91
4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Scatter Plot ...................... 93
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Kuesioner…………………….…………………………113 Lampiran 2 Hasil Penyebaran Kuesioner…………………….……………....119 Lampiran 3 Hasil Olah SPSS 21……………………………………………..127 Lampiran 4 Hasil Wawancara Responden...……………….………………...139 Lampiran 5 Surat Penyebaran Kuesioner…………………………………….147
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman yang modern ini, banyak perusahaan yang menggunakan teknologi yang semakin maju dengan sesuai perkembangan zaman ini. Di mana pihak perusahaan adalah salah satu pihak yang membutuhkan dan mengikuti perkembangan zaman. Bersamaan dengan semakin besarnya perusahaan, dengan sistem yang manual pihak perusahaan akan merasakan kesulitan dengan pengimplementasian kinerja perusahaan, maka keputusan pihak manajer yang mampu menentukan apakah perusahaan akan menggunakan metode yang lebih canggih dan menggunakan teknologi yang terbaru bagi perusahaannya atau tidak. Teknologi yang canggih ini, akan banyak sekali membantu pihak perusahaan dan para pegawai untuk melakukan kinerjanya menjadi lebih efesien dan efektif dalam pengimplementasiannya. Menurut Radu et.al (2012:143), Between the entity’s information system and accounting information system there is relationship of the whole to the part and also a functional relationship, the accounting information system having the role of backbone, covering approximately 50% in the total of information. Yang memiliki arti yaitu di antara entitas sistem informasi dan sistem informasi akuntansi terdapat hubungan ke seluruh bagian tersebut dan juga hubungan fungsional, sistem informasi akuntansi memiliki peran sebagai tulang punggung, seluas sekitar 50% dalam total informasi.
1
Selain dari kemajuan zaman, dewasa ini banyak perusahaan yang kesulitan menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan para pesaingnya. Untuk mampu bersaing maka perusahaan harus mampu melakukan kinerja perusahaan dengan efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan. Belum lagi dengan adanya persaingan yang berasal dari pihak asing membuat persaingan yang semakin ketat antara perusahaan. Menurut Aaron dan Bill (1992:24), The strategic management process, which is so vital to success, is only as strong as the feedback provided by the accounting information system. Yang memiliki arti proses strategi manajemen, yang begitu penting untuk kesuksesan hanya sekuat seperti umpan balik dari sistem informasi akuntansi. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi persaingan antara pesaing yang lain dan menghadapi perkembangan teknologi di zaman modern adalah dengan meningkatkan kualitas informasi dan penggunaan sistem informasi akuntansi. Informasi sangat dibutuhkan karena dengan informasi perusahaan yang baik maka akan dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan. Perkembangan dunia yang begitu modern memiliki kaitannya dengan kemajuan teknologi informasi yang berpengaruh secara signifikan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek kehidupan manusia dan kegiatan bisnis suatu perusahaan. Dilihat dari sejarah sebelum berkembangnya teknologi, di mana banyak manusia yang melakukan transaksi dengan cara manual dengan transaksi yang menggunakan seluruhnya tenaga kerja manusia yang di mana bisa terdapat rawan kesalahan, karena dengan pekerjaan yang manual ini menyebabkan banyaknya 2
permasalahan dan kurangnya kinerja yang berujung pada hasil yang kurang maksimum, namun dengan perkembangan zaman terhadap teknologi transaksi tersebut mampu digunakan dengan sistem yang terkomputerisasi dan aplikasi penggunaan software dan hardware yang mendukung kinerja perusahaan akan mengakibatkan hasil pekerjaan lebih baik dan maksimal dari pada menggunakan yang manual. Perkembangan teknologi informasi ini tidak hanya berdampak pada proses bisnis, tetapi juga pada sistem informasi dalam perusahaan, dengan demikian aktivitas perusahaan dapat dilakukan dengan efektif serta efesien dan memudahkan dalam proses pendataan dalam suatu perusahaan. Salah satu penyelesaian dalam mengatasi permasalahan sistem informasi dan teknologi yaitu dengan menerapkan dan menggunakan sistem informasi akuntansi yang di mana akan sangat membantu kinerja perusahaan dari segi finansial maupun non finansial. Karena sistem informasi akuntansi ini, mampu untuk membantu segala aktivitas-aktivitas kinerja perusahaan menjadi lebih tersistem dan tertata dengan teknologi yang memadai. Penggunaan sistem informasi akuntansi yang sangat bermanfaat dalam kinerja operasional manajer yang akan membantu pekerjaan perusahaan lebih baik dalam melakukan pekerjaannya, menurut Qawatneh (2012:158), Accounting Information System is a subsistem of the Management Information System (MIS) that processes financial transaction to provide (1) internal reporting to manager to be used in planning and controlling current and future operation and for nonroutine decision making, (2)
external reporting to outside perties suches to
stockholders, creaditor and government agencies. Yang memiliki arti “Sistem 3
Informasi Akuntansi merupakan bagian subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang diproses untuk menyediakan (1) pelaporan internal terhadap manajer yang digunakan dalam perencanaan dan pengendalian untuk operasional perusahaan pada sekarang maupun masa depan dan pengambilan keputusan yang tidak rutin, (2) pelaporan eksternal terhadap para pemegang saham, kreditor dan agen pemerintahan. Penggunaan sistem informasi akuntansi dapat digunakan oleh berbagai macam jenis perusahaan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur dan jenis perusahaan lainnnya. Selain membantu perusahaan dalam segi akuntansi finansialnya saja, melainkan sistem informasi akuntansi mampu digunakan untuk membantu perusahaan dalam segi akuntansi manajemennya. Berdasarkan hasil riset oleh Setyaningsih dan Hasan (2013:257) yang memiliki
hasil
bahwa
permasalahan-permasalahan
yang
terdapat
dalam
departemen instalasi nutrisi, terdapat kelebihan akumulasi dari hasil formula persediaan dan pasokan bahan baku yang terus menerus menyebabkan kerugian dalam keuangan dan ketidakefektivitasan dalam persediaan. Dengan menerapkan sistem informasi akuntansi persediaan pada sistem manajemen persediaan yang dikaitkan dengan aktivitas siklus pengeluaran adalah alasan dilakukan penelitian ini, serta sumber daya rumah sakit dan pemasok untuk lebih memperhatikan dalam penerimaan serta pemesanan persediaan dan permintaan pelanggan. Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Rosina dan Dianni (2014:15) yang memiliki hasil bahwa pengelolaan persediaan yang diterapkan pada toko ini belum maksimal sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang tidak profitable. 4
Dengan aktivitas pengeluaran dan pendapatan dalam inventory management yang tidak diikuti dengan pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas tidak profitable dalam meningkatkan keuntungan. Karena kualitas dan waktu pemesanan yang tepat, penumpukan stok dan otorisasi serta dokumentasi yang memadai adalah aktivitas pengendalian yang mendukung sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan pengeluaran. Sehingga dengan penerapan inventory management ini dapat mewujudkan efesiensi biaya dengan adanya EOQ, ROP dan safety stock, agar pengelolaan persediaan baik dari aktivitas pembelian, penyimpanan dan penjualan persediaan lebih terorganisir. Ada pula salah satu fakta hasil lapangan mengenai sistem informasi akuntansi yang memang mendukung kinerja manajemen dalam persediaan yang dijelaskan pada buku Hall (2006:282) mengenai kasus perusahaan Marport yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang menggunakan dan menerapkan sistem informasi akuntansi (SIA) terhadap siklus-siklus yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Di mana perusahaan ini menggunakan formulir dan dokumen dalam sistem informasi akuntansi untuk pencatatan dan pengendalian internal perusahaan oleh pihak organisasional perusahaan yang dikaitkan dengan siklus-siklus yang diterapkan oleh perusahaan Marport. Perusahaan ini menerapkan seluruh pengotorisasian dokumen dan kinerja perusahaan sebagai berikut: 1. Siklus penggajian dengan menerapkan pengotorisasian dan menyiapkan voucher.
5
2. Siklus pengeluaran dengan mengakumulasikan biaya produksi dengan untuk semua barang yang diproduksi. 3. Siklus penerimaan dengan menyiapkan faktur ke pelanggan untuk barang yang dijual 4. Siklus penerimaan dengan menyimpan barang-barang jadi dan menyimpan persediaan fisik dan catatan stok yang terkait dari barang jadi. Penerapaan sistem informasi akuntansi di perusahaan Marport ini, membantu kinerja organisasi dalam mengatur manajemen persediaan perusahaan agar mampu untuk melakukan pengendalian internal yang lebih baik, efektif dan mampu untuk mengorganisasikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan dan ditetapkan agar sesuai dengan jalur perusahaan. Selain itu dalam kasus perusahaan Bertolini dari www.academia.edu dalam bagian audit persediaan pada sebuah toko pakaian bernama Bertolini, kasus tersebut menjelaskan bahwa perusahaan Bertolini ini merupakan perusahaan dagang yang memiliki skala besar dan memiliki sistem informasi akuntansi dalam operasionalnya. Namun, ini disebabkan karena kurangnya pengendalian internal perusahaan dalam mengawasi manajemen persediaan barang dagang dan kurangnya kepekaan manajamen perusahaan dalam mengawasi permasalahan yang terdapat di perusahaannya, sehingga terdapat pencurian barang dagang yang dilakukan oleh pegawai di Bertolini. Dan kasus di Indonesia dari www.academia.edu salah satunya di CV Jaya Karya, perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, kasus tersebut menjelaskan bahwa terdapat pegawai yang memiliki tugas rangkap dalam bagian persediaan 6
yaitu pengecekan gudang dan pencatatan pembelian bahan baku, setelah dilakukan pengecekan bukti-bukti maka terungkaplah kasus pencurian ini, ini disebabkan karena kurangnya pengendalian manajemen persediaan dan alur prosedur pembelian bahan baku dalam perusahaan dan tidak adanya pemisahan tugas yang dilakukan oleh perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang efektif sangatlah penting dalam menentukan keberhasilan jangka panjang perusahaan, tanpa menggunakan sistem informasi akuntansi maka sulit untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam perusahaan dan tidak dapat menentukan seberapa baik kualitas kinerja manajemen perusahaan. Untuk membuat sistem yang baik maka perlu dikoordinasikan dengan pihak yang berkaitan dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam posisi yang menggunakan sistem dalam suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi dibuat oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan baik untuk internal seperti manajer perusahaan dan pegawai akuntansi, dan pihak eksternal seperti investor, kreditor, auditor eksternal dan pemerintah. Sistem informasi akuntansi sangat dibutuhkan untuk memproses data-data keuangan dan data mengenai transaksi-transaksi akuntansi dan apabila terdapat data-data yang tidak sesuai dalam satu sistem, maka akan mengalami kesalahan di sistem yang lain, karena sistem memiliki hubungan dengan sistemsistem yang lain. Menurut Hall (2006:19) informasi yang berguna dan bermanfaat harus memiliki berbagai karakteristik berikut ini seperti: relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas. Dan Hall (2006:10) berpendapat bahwa sistem informasi 7
akuntansi selain mampu memproses transaksi, sistem informasi akuntansi pun memiliki manfaat yang lain yaitu mampu menghasilkan laporan keuangan, seperti laba rugi, neraca, arus kas, serta berbagai laporan lainnya, sehingga ini akan membantu mengukur kinerja menyeluruh di perusahaan dalam bidang keuangan. Sistem informasi akuntansi dapat menjadi aktivitas pendukung dan dapat menambah nilai bagi perusahaan, apabila suatu perusahaan mampu untuk memiliki karakteristik informasi akuntansi yang diproses dengan memberikan informasi akurat dan tepat waktu agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan efektif, efesien and sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh manajemen persediaan perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2005:2) sistem informasi akuntansi memiliki subsistem yakni di antara lain, siklus pendapatan (revenue cycle), siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus penggajian sumber daya manusia (payroll), siklus produksi (production cycle), dan siklus keuangan (financial cycle). Perusahaan-perusahaan yang berjalan di bidang perdagangan seperti beberapa perusahaan dagang retail yang memiliki sistem informasi akuntansi yang menyediakan jasa penjualan berbagai macam produk kepada para pelanggan yang akan dijadikan sebagai populasi bagi pihak peneliti, di mana masyarakat sekarang banyak yang menggunakan jasa pelayanannya, disebabkan karena beberapa manfaat, salah satunya adalah dengan menggunakan sarana perusahaan dagang retail ini dapat memudahkan masyarakat dan para konsumen untuk mencari suatu barang yang berkualitas dan aman dari segala kecurangan kualitas barang yang menjadi prioritas utama bagi para pelanggan. 8
Sistem informasi akuntansi akan menjadi bagian yang penting dan nilai lebih demi kemajuan bagi perusahaan dagang retail di kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini. Sistem informasi akuntansi pasti akan membantu dalam proses keuangan maupun non keuangan perusahaan. Yang menjadi tujuan penelitian ini, mengetahui dampak dari penggunaan efektivitas sistem informasi akuntansi bagi manajemen persediaan pada perusahaan dagang retail di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini. Informasi yang lengkap sangat dibutuhkan agar segala aktivitas dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan dan efektif dalam pengimplementasiannya. Dan ini akan berpengaruh terhadap instrumen yang mempengaruhi sistem tersebut, karena sistem memiliki sifat yang saling keterkaitan dengan seluruh aktivitas, kinerja dan kondisi perusahaan. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian yang lain yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi yaitu untuk penelitian yang ditulis pihak peneliti lebih berfokus terhadap hubungan empiris terhadap manajemen persediaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas sistem informasi akuntansi pada perusahaan dagang retail di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini, yang lebih dikhususkan terhadap analisis lima subsistem yang dipaparkan menurut Romney yakni diantara lain, siklus pendapatan (revenue cycle), siklus pengeluaran (expenditure cycle), siklus penggajian sumber daya manusia (payroll), siklus produksi (production cycle), dan siklus keuangan (financial cycle) terhadap manajemen persediaan perusahaan dagang. Namun, pihak peneliti hanya berfokus terhadap
bagaimana
efektivitas
penggunaan
sistem
informasi
akuntansi 9
berdasarkan kepada tiga analisis subsistem yang dimiliki pihak perusahaan yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus sumber daya manusia pada pasar swalayan dan toko-toko di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan ini. Karena adanya ketertarikan pihak peneliti untuk meneliti hal yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Maka pihak peneliti akan melakukan sebuah penelitian mengenai sistem informasi akuntasi yang difokuskan pada siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus sumber daya manusia dalam beberapa pasar swalayan dan toko-toko di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tersebut dengan judul “Pengaruh Efektivitas
Penggunaan
Sistem
Informasi
Akuntansi
Dalam
Siklus
Pendapatan, Siklus Pengeluaran, Dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management (Studi Empiris pada Beberapa Perusahaan Barang Dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan)”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disusun, maka pihak penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan? 2. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pengeluaran terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?
10
3. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan? 4. Bagaimana pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang buat oleh penulis melakukan penelitian adalah: a. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi
akuntansi
dalam
siklus
pendapatan
terhadap
inventory
management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. b. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi
akuntansi
dalam
siklus
pengeluaran
terhadap
inventory
management pada perusahaan beberapa barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. c. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan.
11
d. Untuk mengetahui dampak analisis pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia terhadap inventory management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan dengan keterangan variabel sebagai berikut: a. Variabel Bebas (X1) SIA dalam siklus pendapatan (X2) SIA dalam siklus pengeluaran (X3) SIA dalam siklus sumber daya manusia b. Variabel Terikat (Y1) Inventory Management 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis Untuk dapat mengetahui hasil penelitian dari pengaruh efektivitas penggunaan siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia yang diterapkan oleh pada beberapa perusahaan dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan terhadap manfaat yang dihasilkan dan berdampak terhadap manajemen persediaan. b. Bagi Pembaca Untuk dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh efektivitas penggunaan siklus pendapatan, siklus pengeluaran, 12
siklus sumber daya manusia yang diterapkan oleh pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan terhadap manfaat yang dihasilkan dan berdampak terhadap manajemen persediaan pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan dan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya. c. Bagi Perusahaan Untuk dapat memberikan hasil penelitian beserta saran setelah melakukan penelitian mengenai pengaruh efektivitas penggunaan siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia yang diterapkan oleh pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan terhadap manfaat yang dihasilkan dan berdampak terhadap manajemen persediaan pada perusahaan dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan baik dalam siklus pendapatan, pengeluaran maupun dalam sumber daya manusiannya.
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil 1. Behavioral Research Theory Menurut Sofyan (2012:532) menjelaskan dalam bidang ini meneliti bagaimana pemakai informasi akuntansi melakukan pengambilan keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Sebagian besar penelitian di bidang ini menggunakan laboratorium riset dengan melakukan percobaan-percobaan. Dalam penelitian ini pihak peneliti menjadikan Behavioral Research Theory sebagai teori utama dikarenakan penggunaan sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia yang diterapkan perusahaan dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan digunakan untuk meningkatkan efektivitas informasi akuntansi yang digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan dalam mengatur inventory management dengan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi. Menurut Radu et.al (2012:143), Between the entity’s information system and accounting information system there is relationship of the whole to the part and also a functional relationship, the accounting information system having the role of backbone, covering approximately 50% in the total of information. Yang memiliki arti yaitu di antara entitas sistem informasi dan sistem informasi akuntansi terdapat hubungan ke seluruh bagian tersebut dan
14
juga hubungan fungsional, sistem informasi akuntansi memiliki peran sebagai tulang punggung, seluas sekitar 50% dalam total informasi. 2. Efektivitas Menurut Bhayangkara (2008:14) pengertian efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya”. Menurut Mardiyasmo (2009:4) pengertian efektivitas dinyatakan sebagai berikut: “Efektivitas adalah pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output”. Menurut Anthony dan Govindarojan (2005:174) definisi dari efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah rasio yang ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggungjawab dengan tujuannya”. Menurut Heizer dan Render (2009:444) pengertian dari makna dari kapasitas efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah kapasitas yang diperkirakan dapat dicapai dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan dan standar kualitas tertentu”. Maka, berdasarkan definisi-definisi di atas arti dari efektivitas dapat disimpulkan adalah suatu dampak yang dihasilkan dari output perusahaan dengan outcome perusahaan tersebut dan mampu untuk mengukur berapa keberhasilan yang dicapai perusahaan.
15
3. Sistem Informasi Akuntansi a. Sistem Menurut Mc leod dan George (2011:11) pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Menurut Romney dan Steinbart (2006:2) pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”. Menurut Hall (2006:6) pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”. Menurut Wilkinson (2000:6) makna dari sistem adalah sebagai berikut: “System is a unified group of interacting part that functions together to achieve its purpose”. Yang memiliki arti yaitu sistem adalah persatuan kelompok dari bagian interaksi yang memiliki fungsi secara bersamaan untuk mendapatkan tujuan. Menurut Anthony dan Govindarojan (2005:7) makna dari sistem adalah: “Sistem adalah suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas”. Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem dapat disimpulkan yang merupakan suatu kesatuan aturan yang
16
saling terintegarasi antara satu sama lain dan berinterkasi untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan suatu organisasi atau pun perusahaan. b. Informasi Menurut Romney dan Steinbart (2006:443) pengertian informasi yaitu: “Informasi adalah data yang telah diperiksa dan diatur kedalam bentuk output yang memiliki arti bagi orang-orang yang menerima”. Menurut Hall (2006:14) mendefinisikan arti informasi yaitu sebagai berikut: “Informasi adalah data yang diproses dan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan”. Menurut Wilkinson (2000:5) mendefinisikan arti dari informasi adalah “Information is the intelligence that is meaningful and useful to person for whom it is intended”. Yang memiliki arti yaitu informasi adalah suatu intelejensi yang memiliki banyak makna dan bermanfaat yang diperuntukan kepada manusia. Menurut Romney dan Steinbart (2009:809) pengertian informasi yaitu: “Information is data that have been organized and proceed to provide meaning to users and information can be classified as mandatory, essential and discretionary”. Yang diartikan informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan diproses untuk menyediakan arti kepada pengguna dan informasi bisa diklasifikasikan berdasarkan perintah, esensi dan penentuan.
17
Menurut Hall (2006:19) suatu informasi akan baik dan berguna ketika informasi tersebut memiliki karakrteristik sebagai berikut: relevan, tepat waktu, akurasi, kelengkapan, ringkas. Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, informasi dapat disimpulkan yang merupakan suatu data baik memiliki bentuk secara fisik maupun non fisik yang mampu mempengaruhi pihak pengguna
untuk
mendapatkan
manfaat-manfaatnya
seperti
untuk
pengambilan keputusan untuk tujuannya. c. Akuntansi Menurut Wilkinson (2000:5) pengertian akuntansi sebagai berikut: “Accounting is 1. Recording economic data collection 2. Maintaining stored data 3. Presenting quantitative information in financial term (information generation)”. Yang memiliki makna yaitu akuntansi adalah 1. Mencatat kumpulan data ekonomi, 2. Memelihara penyimpanan data, 3. Menyediakan data kuantitatif dalam kondisi keuangan (generasi informasi). Menurut Kieso et.al (2011:5) makna dan karakteristik akuntansi dijelaskan sebagai berikut: “Accounting is the universal language business. And the process that culminates in the preparation of financial reports on the enterprise for user by internal and external parties. The characteristic of accounting are: (1) the identification, measurement and communicate financial information (2) economic entities to (3) interested parties”.
18
Definisi di atas diartikan sebagai berikut yaitu akuntansi adalah bahasa bisnis yang universal. Dan prosesnya yaitu dengan meningkatkan dalam persiapan laporan keuangan kepada pengguna di perusahaan baik dalam pihak internal dan eksternal. Dan karakteristik akuntansi yaitu: (1). Identifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi keuangan (2). Entitas ekonomi terhadap (3). Kepentingan beberapa pihak. Menurut Sofyan (2012:5) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: “Akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka itu menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan”. Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, akuntansi dapat disimpulkan yang merupakan suatu ilmu untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan sehingga mempengaruh pihak pengguna untuk mendapatkan manfaatmanfaatnya seperti untuk pengambilan keputusan untuk tujuannya. d. Sistem Informasi Menurut Hall (2006:6) pengertian sistem informasi adalah sebagai berikut: “Serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan disitribusikan ke para pengguna”. Menurut Romney dan Steinbart (2006:473) pengertian sistem informasi
yaitu:
“Sistem
informasi
adalah
cara
teratur
untuk
mengumpulkan, memproses, mengelola, dan melaporkan informasi agar organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaranya. Sistem informasi formal 19
memiliki tanggung jawab jelas untuk memproduksi informasi. Sebaliknya, sistem informasi informal adalah sistem yang muncul dari adanya kebutuhan yang tidak dipuaskan oleh saluran formal. Sistem ini berjalan tanpa adanya penugasan formal tanggung jawab”. Menurut Rama (2006:537) pengertian dari sistem informasi dari segi perencanaan sebagai berikut: “Information system is critical for ensuring that an organizations information system support and enhances business processes and meet users information needs”. Berdasarkan paparan di atas dapat diartikan yaitu sistem informasi adalah memastikan secara kritis dalam mendukung sistem informasi organisasi dan meninggikan proses berbisnis serta mengumpulkan informasi pengguna yang dibutuhkan. Menurut Bodnar (2010:3) pengertian sistem informasi dijelaskan sebagai berikut: “Sistem informasi adalah kumpulan dari hardware dan software yang didesain untuk diubah menjadi data informasi yang berguna dan bermanfaat”. Menurut Hall (2006:21) tujuan sistem informasi yaitu setiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para penggunaanya. Oleh karenanya, tujuan sistem informasi tertentu dapat saja berbeda antara perusahaan. Akan tetapi, terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati di semua sistem. Tujuan-tujuannya adalah: 1. Mendukung fungsi penyediaan (Stewardship) pihak manajemen. 2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. 20
3. Mendukung operasional harian perusahaan Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi dapat disimpulkan yaitu merupakan serangkaian proses yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data pada suatu tempat yang mampu diubah untuk menjadi informasi yang berguna bagi seluruh pihak. e. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar (2010:1) sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumbersumber seperti manusia dan peralatan yang didesain untuk mengubah keuangan dan data lainnya menjadi informasi”. Menurut Hurt (2000:3) sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Accounting information system is a set inter related activities, document, and technologies designed to collect data, process it, and report the information to a diverse group of internal and external decision makers in organizations”. Yang dimaksud dari paparan di atas yaitu sistem informasi akuntansi adalah satu kesatuan di dalam yang berhubungan dengan aktivitas, dokumen dan teknologi yang didesain untuk mengumpulkan data, memprosesnya dan melaporkan informasi tersebut kepada bermacam-macam kelompok naik di dalam maupun di luar untuk pengambilan keputusan organisasi.” Menurut Hall (2006:10) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang 21
memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan”. Menurut Rama (2006:15) mendefinisikan arti dari sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah bagian subsistem sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan sebaik atas informasi yang didapat dalam proses yang rutin di proses akuntansi”. Menurut Romney dan Steinbart (2006:2) menjelaskan komponenkomponen dalam sistem informasi akuntansi sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen: 1. Orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. 2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. 3. Data, tentang proses-proses bisnis organisasi. 4. Software, yang dipakai untuk memproses data organisasi. 5. Infrastruktur
teknologi
informasi,
termasuk
komputer,
peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Menurut Hall (2006:10) sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga subsistem: (1) sistem pemrosesan transaksi (transaction process systemTPS), yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan; (2) sistem buku 22
besar/pelaporan keuangan (general ledger/financial reporting system GL/FRS), yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengambilan pajak, serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan dalam hukum; (3) sistem pelaporan manajemen (management reporting system-MRS), yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran laporan kinerja serta laporan pertanggung jawaban. Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian aktivitas-aktivitas yang mampu mengelola data dan informasi jenis keuangan maupun non keuangan sehingga mampu digunakan oleh pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal. f. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Menurut Bodnar (2010:11) mendefiniskan siklus pendapatan dalam sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah suatu kejadian yang berkaitan dengan distribusi barang dan jasa kepada entitas lainnya dan mengumpulkan atau yang berkaitan dengan pembayaran. Ini meliputi Inbound Logistic, penjualan jasa dan marketing, ditambah untuk mendukung keuangan dan akuntansi”. Menurut Wilkinson (2000:45) mendefinisikan siklus pendapatan sebagai berikut: “Siklus pendapatan ini mencangkup tiga kunci bisnis
23
kejadian atau transaksi yaitu: permohonan permintaan proyek, eksekusi proyek dan pengantaran penjualan, penerimaan kas”. Menurut Romney dan Steinbart (2012:393), siklus pendapatan diartikan sebagai berikut: “Revenue cycle is a recurring set of business activities and related information processing operation associated with providing goods and services to costumers and collecting cash in payment for those sales”. Makna dari penjelasan di atas yaitu siklus pendapatan adalah proses mengulang satu kesatuan aktivitas bisnis dan berkaitan dengan pemrosesan informasi operasi yang dihubungkan dengan penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan, dan mengumpulkan kas dalam pembayaran dari penjualan tersebut”. Menurut Romney dan Steinbart (2005:5) dalam buku dua, definisi dan fungsi siklus pendapatan dijelaskan sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan dan tujuan utama dari siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan tepat waktu yang tepat dengan harga yang sesuai”. Menurut Hall (2006:222) definisi dari siklus pendapatan dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah siklus yang menukarkan langsung dari produk akhir dan jasa menjadi kas dalam satu kali transaksi antara penjual dengan pembeli. Dan fitur utama 24
dari sistem di siklus pendapatan yaitu: 1. Subsistem pemrosesan pesanan penjualan dan 2. Subsistem penerimaan kas”. Menurut Hurt (2000:146) tujuan dari siklus penjualan dipaparkan sebagai berikut: “The role and the purpose of the sales collection process is the concerned with two main tasks: how an organization acquires the resources it needs and how it pays for them. Those resources include inventory, supplies, insurance and plant assets”. Berdasarkan penjelasan di atas yaitu peranan dan tujuan dari pengumpulan proses dari penjualan adalah perhatian terhadap dua tugas utama: bagaimana organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan dan bagaimana pembayarannya kepada mereka. Sumber daya ini berupa persediaan, perlengkapan, asuransi dan aset pabrik. Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua (2005:7) yang memaparkan empat aktivitas bisnis dalam siklus pendapatan: 1. Entri pesanan penjualan, meliputi: mengambil pesanan pelanggan, persetujuan kredit, memeriksa ketersediaan persediaan, menjawab permintaan pelanggan. 2. Pengiriman, meliputi: mengambil dan mengepak pesanan, mengirim pesanan. 3. Penagihan dan piutang usaha, meliputi: penagihan, pemeliharaan data piutang usaha. 4. Penagihan kas.
25
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi akuntansi siklus pendapatan merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas dalam siklus penjualan seperti penerimaan pendapatan, penagihan piutang dan melakukan penjualan. g. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran Menurut Hall (2006:318) pengertian dari siklus pengeluaran dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus pengeluaran adalah siklus yang merubah kas perusahaan menjadi bahan baku fisik serta sumber daya manusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis. Dan fitur utama dari sistem di siklus pengeluaran yaitu: 1. Subsistem pemrosesan pembelian dan 2. Subsistem pengeluaran kas”. Menurut Romney dan Steinbart (2005:74) dalam buku dua, definisi dan fungsi siklus pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi”. Menurut Bodnar (2010:11) pengertian dari siklus pengeluaran didefinisikan sebagai berikut: “Expenditure cycle is events related to the acquitition of goods and services from other entities and the settlement of
26
related obligations. This includes procurement, outbond logistic, and supporting finance and accounting”. Berdasarkan penjelasan di atas yaitu siklus pengeluaran adalah peristiwa yang berkaitan dengan akuisisi barang dan jasa dari entitas lainnya dan penyelesaian terkait dengan hutang obligasi. Ini meliputi perolehan, logistik keluar, dan mendukung hubungan keuangan dan akuntansi. Menurut Wilkinson (2000:45) definisi dari siklus pengeluaran adalah sebagai berikut: “Expenditure cycle is the expenditure cycle encompasses two key business events or transaction: purchase and cash disburshment”. Dari penjelasan di atas adalah siklus pengeluaran adalah siklus pengeluaran yang mencangkup dua kunci bisnis kejadian atau transaksi meliputi pembelian dan kas pengeluaran. Menurut Romney dan Steinbart (2012:440) definisi dari siklus pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “Expenditure cycle is a recurring set of business activities and related information processing operation associated with the purchase of and payment for goods and services". Berdasarkan penjelasan di atas arti siklus pengeluaran yaitu satu kejadian yang berulang dari aktivitas bisnis dan dikaitkan kepada proses informasi operasi yang dihubungkan dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa. Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua (2005:76) yang memaparkan tiga aktivitas bisnis dalam siklus pengeluaran:
27
1. Memesan barang, perlengkapan dan layanan. Ini meliputi: metode metode alternatif pengendalian persediaan, membuat pesanan pembelian, meningkatkan efesiensi dan efektivitas. 2. Menerima dan menyimpan barang. Ini meliputi: meningkatkan efesiensi dan efektivitas. 3. Membayar barang dan layanan. Ini meliputi: menyetujui faktur penjualan dan vendor untuk dibayar, memperbaiki proses hutang usaha, membayar faktur penjualan yang telah disetujui. Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas dalam siklus pengeluaran seperti pengeluaran kas baik untuk operasional maupun non operasional dan aktivitas pembelian suatu barang yang dijadikan investasi bagi perusahaan. h. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia Menurut Hall (2006:318) pengertian dari siklus sumber daya manusia dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus sumber daya manusia adalah siklus yang mengkonversi kas perusahaan ke materi fisik dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjamin bisnis. Dan fitur utama dari sistem di siklus sumber daya manusia yaitu: 1. Subsistem pemrosesan gaji dan 2. Subsistem pembelian aktiva tetap”. Menurut Romney dan Steinbart (2005:184) dalam buku dua, definisi siklus pengeluaran dijelaskan sebagai beriku: “Siklus penggajian adalah 28
rangkaian aktivitas bisnis berulang dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai”. Menurut Bodnar (2010:11) pengertian dari siklus sumber daya manusia didefinisikan sebagai berikut: “Human resources cycle is the most significant feature is a separation of the personnel, time kipping and payroll functions”. Penjelasan di atas yaitu siklus sumber daya manusia adalah suatu keutamaan yang paling signifikan terhadap personal pegawai, penjagaan waktu serta fungsi dari penggajian. Menurut Wilkinson (2000:45) definisi dari siklus sumber daya adalah sebagai berikut: “The resources management cycle consist of all activities related to the physical resources of a firm. Thus include such business event as the following: 1. Acquiring funds form all sources (including owner) investing in funds and disbrushing funds to receipent. 2. Acquiring maintaining and disposing of facilities (fixed asset) 3. Acquiring storing and selling inventory (merchandise) 4. Acquiring maintaining and paying personnel (such as employess, managers, consultant, and other outsides parties)”. Arti penjelasan di atas adalah siklus manajemen sumber daya yang diringkas dari semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya fisik perusahaan. Dan termasuk beberapa peristiwa perusahaan yang meliputi:
29
1. Memperoleh dana dari berbagai sumber termasuk (dana pemilik) investasi dalam bentuk dana dan pengeluaran dana untuk penerimaan. 2. Memperoleh pemeliharaan dan pengaturan fasilitas (asset tetap). 3. Memperoleh penggudangan dan penjualan persediaan (barang dagang). 4. Memperoleh pemeliharaan dan pembayaran gaji pegawai (seperti pegawai, manajer, konsultan, dan pihak luar). Menurut Romney dan Steinbart (2012:520) definisi dari siklus sumber daya manusia dijelaskan sebagai berikut: “Human resources cycle is a recurring set of business activities and related information processing operation associated with effectively managing the employee work force. The more important task include: Recruiting and hearing new employee, training, job assignment, compensation payroll, performance evaluation, discharge of employee, due to voluntary or involuntary termination”. Menurut penjelasan di atas yaitu siklus sumber daya manusia adalah kejadian yang berulang dari aktivitas bisnis dan dikaitkan kepada proses informasi operasi yang dihubungkan dengan efektivitas mengatur angkatan kerja pegawai. Yang lebih pentingnya meliputi tugas: merekrut dan menyaring pegawai baru, pelatihan, penyerahan tugas, kompensasi gaji pegawai, evaluasi kinerja, pemberhentian pegawai, penghentian sukarela ataupun bukan sukarela. Menurut Hurt (2000:146) tingkat kerumitan dari siklus sumber daya manusia di paparkan sebagai berikut: “The human resources process is the most complex of all business process today. Whole text books, courses and 30
the fields of study have been devoted to its objectives which include: Hiring employee, paying them, coordinating employee benefit (insurance, pensions and the like), evaluating their performance, managing their departures form the firm via termination, quitting, or retirement”. Pengertian di atas dapat diartikan sebagai berikut proses sumber daya adalah proses yang paling rumit di zaman sekarang. Baik dari bentuk buku, latihan, dan studi kasus yang dicurahkan untuk objektifitas meliputi: penyaringan pegawai, koordinasi manfaat pegawai (asuransi, pensiun, dan kesukaan), evaluasi kinerja mereka, mengatur permulaan kebiasaan dari perusahaan melalui pemberhentian, pemecatan dan pemberian pesangon. Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua (2005:190) yang memaparkan lima aktivitas bisnis dalam siklus sumber daya manusia: 1. Perbarui file induk penggajian. 2. Perbaharui tarif dan pemotongan pajak. 3. Validasi data waktu dan kehadiran. Ini meliputi: skema kehadiran, peluang untuk menggunakan teknologi informasi. 4. Mempersiapkan penggajian. 5. Membayar gaji. Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas dalam siklus sumber daya manusia seperti perekrutan tenaga
kerja,
membayar
atau
memberikan
kompensasi
lainya, 31
mengkoordinasikan dan mengevaluasi kinerja pegawai dan permasalahan mengenai kepuasan, pemberhentian bagi para pekerja. 4. Inventory Management Menurut PSAK 14 (2013) dalam paragraf 6 menjelaskan mengenai pengertian dari persediaan dijelaskan sebagai berikut: Persediaan adalah asset: 1. Persediaan untuk dijual dalam dalam kegiatan usaha biasa; 2. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau 3. Dalam bentuk bahan perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Menurut Heizer dan Render (2010:82) Tujuan manajemen persediaan dalam perusahaan dijelaskan sebagai berikut: “Tujuan manajemen persediaan menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan. Dan keempat fungsi persediaan dijelaskan sebagai berikut: 1. “Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. 2. Melakukan “Decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. 3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas, karena pembelian dengan jumlah besar akan mengurangi biaya pengiriman barang. 4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga. Menurut Schoroder (2007:334) terdapat empat alasan untuk mengatasi persediaan yaitu: 32
1. To protect against uncertainties. In inventory system, there are uncertainties in supply, demand, and lead time. Safety stock are maintained in inventory to protect against those uncertainties. 2. To allow economic production and purchase. It is often to produce materials in lots. 3. To cover anticipated changes in demand or supply. There are several types of situations where changes in demand or supply may be anticipated. 4. To provide for transit. Transit inventories consist of material that are on their way from one point to another in the supply chain. Yang memiliki makna dijelaskan sebagai berikut: 1. Untuk melindungi dari ketidakpastian. Dalam sistem persediaan, terdapat beberapa ketidakpastian dalam permintaan, penawaran, dan keunggulan waktu. Stok cadangan adalah memelihara persediaan untuk melindungi dari ketidakpastian. 2. Untuk memperhitungkan ekonomi produksi dan pembelian. Ini sering terjadi pada jumlah produksi material yang banyak. 3. Untuk mengantisipasi pada saat perubahan permintan dan penawaran. Terdapat beberapa bentuk dari perubahan permintaan dan penawaran yang dapat diantisipasi. 4. Untuk menyediakan pengangkutan. Pengangkutan persediaan terdiri dari material yang terdapat pada suatu jalan ke lainnya yang berhubungan dengan rantai pasokan.
33
Menurut
Stevenson (2005:486)
untuk
menjadikan lebih efektif
manajemen dalam persediaan harus melakukan: 1. A system to keep track of inventory on hand and on order. 2. A reliable forecast of demand that includes an indication of possible forecast error. 3. Knowledge of lead times and lead time variability. 4. Reasonable estimates of inventory holding cost, ordering cost, and shortage error. 5. A classification system for inventory items Yang memilki arti sebagai berikut: 1. Suatu sistem yang menjaga jalur persediaan dari satu tangan ke tangan lainnya. 2. Peramalan suatu permintaan yang dapat diandalkan, termasuk indikasi dari kemungkingan kesalahan dalam peramalan. 3. Pengetahuan mengenai keunggulan waktu dan keunggulan waktu yang berubah-ubah. 4. Membuat estimasi dari biaya penyimpanan persediaan, biaya pemesanan, dan kesalahan jangka pendek. 5. Membentuk klasifikasi sistem dari suatu persediaan. Menurut Heizer dan Render (2010:83-89) terdapat 4 hal penting yang membahas mengenai bagaimana mengelola manajemen persediaan yang dijelaskan sebagai berikut:
34
1. Bagaimana barang-barang tersebut dapat diklasifikasikan (Analisis ABC), analisis ABC adalah sebuah metode untuk membagi persediaan yang ada menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume tahunan, dengan mengukur permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dikalikan dengan biaya perunit. 2. Seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga. Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis fokus pada barang-barang yang diperlukan, alih-alih menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari semuanya” berada dalam persediaan. Untuk menjamin akurasi, penyimpanan catatan masuk dan keluar harus baik, begitu juga keamanan ruang penyimpanan. 3. Melakukan perhitungan siklus. Melakukan suatu rekonsiliasi yang berkelanjutan dari persediaan dengan catatan persediaan. Dengan prosedurprosedur perhitungan siklus, barang-barang dihitung, catatan-catatan diverifikasi, dan ketidakaturan didokumentasikan secara periodik, kemudian penyebab ketidakaturan dilacak dan diambil tindakan perbaikan yang tepat menjamin integritas sistem persediaannya. 4. Seberapa baik kontrol persediaan pelayanan. Beberapa teknik yang dapat digunakan: a. Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan pegawai yang baik. b. Kontrol yang ketat dari pengiriman yang datang. c. Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas. Menurut Horngren et.al (2008:287) manajemen persediaan diartikan sebagai
berikut:
“Manajemen
persediaan
adalah
mencakup
aktivitas 35
perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang berhubungan dengan arus persediaan ke dalam, melalui, dan keluar dari suatu organisasi”. Menurut Horngren et.al (2009:725) manajemen persediaan sangatlah penting dalam perusahaan seperti yang dijelaskan di bawah ini: “Inventory management is important because materials cost often account for more than 40% of total cost manufacturing companies and more than 70% of total cost in merchandising companies”. Yang diartikan sebagai berikut: Manajemen persediaan sangatlah penting karena biaya bahan baku sering tercatat lebih dari 40% pada perusahaan manufaktur dan lebih dari 70% pada perusahaan dagang. Menurut Jacobs et.al (2009:548) menjelaskan mengenai bagaimana menjaga pasokan persediaan dijelaskan sebagai berikut: All firm keep a supply of inventory for the following reason: 1. To maintain independence of operations. 2. To meet variation in product demand. 3. To allow flexibility in production scheduling. 4. To provide a safe guard for variation in raw material delivery time. 5. To take advantage of economic purchase order size. Yang memiliki arti dijelaskan sebagai berikut: 1. Untuk menjaga kebebasan dalam produksi. 2. Untuk mengumpulkan variasi dari permintaan. 3. Untuk memperhitungkan fleksibelitas dalam penjadwalan produksi.
36
4. Untuk menyediakan perlindungan terhadap pengantaran bahan baku yang berubah-ubah. 5. Untuk mendapatkan keuntungan dari ekonomi pesanan pembelian. Maka berdasarkan penjelasan dan definisi yang dijelaskan di atas peneliti dapat menyimpulkan, manajemen persediaan adalah proses di mana pihakpihak yang berkaitan memiliki peranan yang penting dalam kondisi persediaan dari awal masuknya persediaan hingga ke luar atau konsumen.
37
B. Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
1.
Santi Setyaningsih and Mursyid Hasan Basri. Comparison Continuous and Periodic Review Policy Inventory Management System Formula and Eternal Food Supply in Public Hospital Bandung. International Journal of Innovation, Management and Technology, Vol. 4, No. 2, April 2013.
Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Data survei dan interview untuk mengumpulkan data Sampel: Rumah sakit umum di Bandung Tahun data: Maret 2009-2012 Metode analisis: Analisis deskripsi dengan metode kalkulasi data Variabel lainnya: -
X1
X2 √
X3
Y1
Hasil
√
Berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam departemen instalasi nutrisi, terdapat kelebihan akumulasi dari formula persediaan dan pasokan bahan baku yang terus menerus menyebabkan kerugian dalam keuangan dan ketidakefektivitasan dalam persediaan. Dan sistem manajemen persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam aktivitas pengeluaran dengan hubungan pemasok, dengan menerapkan sistem manajemen persediaan yang terkait dengan keuangan dan sumber daya manusia, mampu mendapatkan solusi dari teknik penyimpanan serta pemesanan bahan baku, manfaat timbal balik aktivitas keuangan, peningkatan akurasi pencatatan akuntansi yang tepat waktu.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
38
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
X1
X2
2.
Ghita Aphriyandani. Sistem Pengendalian Internal pada Pengelolaan Persediaan di Toko Tanah Abang Jilbab Malang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2013.
Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Observasi dan wawancara Sampel: Toko Tanah Abang Jilbab Malang Tahun data: 2013 Metode analisis: Analisis deskripsi Variabel lainnya: Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Observasi Sampel: CV. Multi Jaya Palu Sulteng Metode analisis: Analisis deskripsi Variabel lainnya: -
√
√
√
√
3.
Stefani Chendana, Rancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan di CV. Multi Jaya Palu, Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2, No.1, 2013.
X3
√
Y1
Hasil
√
1. Perputaran persediaan barang dagang di Toko Tanah Abang Jilbab Malang sudah efektif dan efesien. 2. Sistem pengendalian yang diterapkan dalam pengelolaan persediaan di Toko Tanah Abang Jilbab Malang masih memiliki kelemahan dan butuh perbaikan. 3. Prosedur pembelian dan penjualan di Toko Tanah Abang Jilbab Malang masih perlu diperbaiki dan tidak mempengaruhi dampak terhadap manajemen persediaan toko, melainkan karena kurangnya pengendalian barang tersebut. Flowchart aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran sudah tersistem rapih, namun pengendalian toko yang lebih berpengaruh terhadap inventory management.
√
Analisis terhadap sistem yang diterapkan pada proses pembelian dan penjualan CV Multi Jaya. Berdasarkan analisis yang dapat diketahui perbaikan yang harus dilakukan pada rancangan sistem informasi yang baru, perbaikan dilakukan meliputi sistem informasi manajemen yang awalnya dari konvensional menjadi terkomputerisasi, pemisahan tugas antara satu petugas dengan yang lainnya, pembagian tugas pada bagian gudang (aktivitas sumber daya manusia) dan pembuatan prosedur serta alur sistem flowchart setiap aktivitas yang dilakukan dalam proses siklus pembelian, penjualan, dan sumber daya manusia.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
39
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
4.
Abraham Mendoza and Jose E Ventura. A Serial Inventory System with Supplier Selection and Order Quantity Allocation. Proceedings of the 2010 Industrial Engineering Research Conference A. Johnson and J. Miller, eds.
Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Observasi dan mengumpulkan data (Sekunder) Sampel: Beberapa supllier dan pabrik Tahun data: 2010 Metode analisis: Analisis deskripsi dan perhitungan persediaan Variabel lainnya: -
X1
X2 √
X3
Y1
Hasil
√
Keuntungan dari penerapan manajemen rantai pasokan ini, selain mampu bersaing dengan perusahaan lainnya, mampu untuk lebih membuat efesiensi biaya persediaan dengan menetukan jumlah biaya berdasarkan perhitungan alogaritma dan harus mampu menentukan pemasok yg baik dalam perpindahan produk yang ditujukan pada penjualan ke pihak penjual. Dengan menentukan pemasok dan jumlah pesanan yang baik akan membantu aktivitas pengeluaran perusahaan dalam biaya pembelian dari pemasok terhadap sistem persediaan. Perhitungan alogaritma membandingkan antara Solution of relaxed problem inventory (0,089%) dengan Final solution of revised problem (0,023%), nilainya lebih kecil dan mampu mengoptimalkan biaya sebesar 0,023%
Berlanjut ke halaman berikutnya.
40
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
X1
X2
X3
Y1
Hasil
5.
Mahdi Salehi, Vahab Rostami, and Abdolkarim Mogadam. Usefulness of Accounting Information System in Emerging Economy: Empirical Evidence of Iran. International Journal of Economics and Finance, Vol. 2, No. 2; May 2010, pg. 186195.
Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data: Kuesioner Sampel: Dari 600 kuesioner hanya 498 yang digunakan oleh manajer keuangan. Tahun data: Febuariapril 2009 Metode analisis: Chi Square Variabel lainnya: -
√
√
√
√
H1 diterima, penggunaan SIA menyeluruh menyebabkan peningkatan kinerja keuangan dan akuntansi. H2 diterima, pengimplementasian SIA, mampu untuk memprediksi masa depan perusahaan di Iran. H3 diterima, pengadopsian SIA yang aktif berpengaruh terhadap laporan keuangan dan mampu diandalkan. H4 diterima, penggunaan SIA berpengaruh terhadap harmonisasi standar keuangan di perusahaan di Negara Iran. H5 ditolak, penggunaan SIA di Iran, tidak mengkonfirmasi dengan penggunaan sistem keuangan dan manajemen menyeluruh H6 ditolak, penggunaan SIA tidak memenuhi seluruh informasi yang dibutuhkan manajemen perusahaan. H7 ditolak, penggunaan SIA tidak memenuhi seluruh informasi terhadap seluruh level manajemen di Iran.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
41
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
X1
X2
X3
Y1
Hasil
6.
Siamak Nejadhosseini Soudani. The Usefulness of an Accounting Information System for Effective Organizational Performance. International Journal of Economics and Finance. Vol. 4, No. 5; May 2012, pg. 136145.
Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data: Kuesioner Sampel: 74 perusahaan yang terdaftar dalam Dubai Financial Market dan 236 kuesioner terhadap akuntan, manajer keuangan dan manajer direksi. Tahun data: 2007 Metode analisis: Analisis regresi berganda Variabel lainnya: -
√
√
√
√
H1 diterima, karena SIA menyebabkan kinerja keuangan lebih baik. H2 diterima, karena SIA berpengaruh terhadap kinerja keuangan dengan kinerja organisasi. H3 diterima, karena SIA sebagai pendukung antara AIS dengan kinerja organisasi H4 ditolak, karena SIA tidak memiliki hubungan antara AIS dengan kinerja manajemen menyeluruh. H5 diterima, karena SIA memilki hubungan antara kinerja manajemen dengan kinerja organisasi.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
42
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
X1
X2
X3
Y1
7.
Ali Mahmoud Abdallah Alrabei, Ayman Ahmad Abu Haija and Laith Abdallah Aryan. The Relationship between Applying Methods of Accounting Information System and the Production Activities. International Journal of Economics and Finance, Vol. 6, No.5; 2014, ISSN 1916971X, Canadian Center of Science and Education.
Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data: Kuesioner Sampel: 113 kuesioner telah didistribusikan, namun hanya 69 yang dijadikan sampel Tahun data: 2014 Metode analisis: Analisis regresi berganda Variabel lainnya: -
√
√
√
√
Hasil H1 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam menghasilkan persediaan pada produk design. H2 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam menghasilkan persediaan pada perencanaan dan kontrol. H3 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam menghasilkan persediaan pada operasi. H4 diterima, terdapat hubungan antara SIA dengan aktivitas produksi dalam menghasilkan persediaan pada akuntansi biaya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
43
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
X1
8.
Lu'ay Mohammad AbdelRahman Wedyan, Adnan Turki Said Gharaibeh, Ahmad Ibrahim Mohammad Abudawleh, and Hatem S. Abu Hamatta. The Affect of Applying Accounting Information System on the Profitability of Commercial Banks in Jordan (A field study from Management’s Viewpoint). Journal of Management Research. 2012, Vol. 4, No. 2. Pg. 112-138.
Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data: Observasi Sampel: 38 responden di Bank Yordania Tahun data: 2014 Metode analisis: Analisis deskripsi dan regresi berganda Variabel lainnya: Profitabilitas
√
X2
X3 √
Y1
Hasil H1 diterima, memiliki hubungan yang signifikan antara aplikasi e-commerce dihubungkan dengan departemen akuntansi dan keuntungan bank. H2 diterima, memiliki hubungan yang signifikan antara ketidakbebasan bank terhadap komputer dalam mengimplementasikan jasa bank terhadap klien dengan pengendalian akuntansi yang baik dan peningkatan laba. H3 diterima, ada hubungan signifikan antara aplikasi AIS terhadap peningkatan hubungan dan fungsi yang terintegrasi antara sumber daya manajemen dengan departemen operasi bank untuk menyediakan jasa bagi klien dan mengurangi biaya. .
Berlanjut ke halaman berikutnya.
44
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
X1
9.
Rehana Kouser, Adil Awan, Gul-e-Rana, and Farasat Ali Shahzad. Firm Size, Leverage, and Profitability: Overanding Impact of Accounting Information System. Business and Management Review Vol. 1(10) pp. 58 – 64 December, 2011.
Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data: Kuesioner Sampel: Total jumlah perusahaan non keuangan yang terdaftar di KSE Tahun data: 19992010 Metode analisis: Analisis regresi berganda Variabel lainnya: Firm Size, Leverage, and Profitability
√
X2
X3
Y1
Hasil Kemampuan kinerja perusahaan memiliki perbedaan kemampuan sistem akuntansi sekarang dengan yang dahulu. Berdasarkan hasil analisis regresi, yaitu sistem informasi memiliki dampak pengaruh terhadap profitabilitas.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
45
Tabel 2.1 (Lanjutan) No. 10.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
X1
X2
Rosina Jappi dan Dianni Jenis penelitian: Frisko Koan. Kualitatif Penerapan Inventory Sumber data: Management dalam Explanatory research Meningkatkan Profitabilitas di Sampel: Tiga merek Toko X Kupang. yang memiliki Jurnal Ilmiah Mahasiswa tingginya kuantitas Universitas Surabaya, Vol.3, dan frekuensi No.1 (2014). pemesanan serta tingginya minat pembeli Tahun data: 2012 Metode analisis: Analisis deskripsi setiap merek Variabel lainnya: -
√
√
X3
Y1
Hasil
√
Pengelolaan persediaan yang diterapkan pada toko X ini belum maksimal sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang tidak profitable. Dengan aktivitas pengeluaran dan pendapatan dalam inventory management yang tidak diikuti dengan pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas tidak profitable dalam meningkatkan profitabilitas. Karena kualitas dan waktu pemesanan yang tepat, penumpukan stok dan otorisasi serta dokumentasi yang memadai adalah aktivitas pengendalian yang mendukung sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan pengeluaran. Sehingga dengan penerapan Inventory management ini dapat mewujudkan efesiensi biaya dengan adanya EOQ, ROP dan safety stock, agar pengelolaan persediaan baik dari aktivitas pembelian, penyimpanan dan penjualan persediaan lebih terorganisir.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
46
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
11.
Andi Gunawan Perencanaan Sistem Persediaan dan Perbaikan Tata Letak di Gudang Bahan Baku PT Aneka Indo Makmur (AIM) Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.2, No.1, 2013.
Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Explanatory research Sampel: PT Aneka Indo Makmur (AIM) Sidoarjo Tahun data: 2013 Metode analisis: Analisis deskripsi Variabel Lainnya: Perbaikan tata letak
X1
X2 √
X3
Y1
Hasil
√
Merancang sistem manajemen persediaan seperti merencanakan waktu pemesanan dan jumlah pesanan yang optimal untuk multiorder, menentukan letak gudang bahan baku, perencanaan bahan baku di masa depan, dan peramalan permintaan masa lalu dengan metode FOQ (Fixed Order Quanitiy), sehingga mampu mengurangi biaya dalam memanajemen persediaan perusahaan.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
47
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
12.
Jianling Jiao and Kefei Li. Analysis of Inventory Management in China Enterprises. School of Accounting, Hebei University of Economics and Business, 050061, P.R. China, Contemporary Logistics 06 (2012) 1838-739X.
13.
Fernando. Analysis and Design of Accounting Information System Revenue Cycle and Inventory in PT. Prima Utama Megah. Diambil dari Google Scholer.
Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Observasi Sampel: Perusahaan di China Tahun data: 2010 Metode analisis: Analisis deskripsi dan analisis komparasi atau perbandingan antara perusahaan di China Variabel lainnya: Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Observasi Sampel: PT. Prima Utama Megah Tahun data: 2014 Metode analisis: Analisis deskripsi Variabel lainnya: -
X1
X2 √
√
X3
Y1
Hasil
√
Manajemen persediaan bukan merupakan metode saja melainkan juga sistem dan mekanismenya, untuk mendapatkan keunggulan yang kompetitif dan profitabilitas yang lebih tinggi, perusahaan harus membayar lebih perhatiannya kepada manajemen persediaan yang berfokus pada sistem kontrol, perusahaan harus mampu mengadopsi efektivitas dari persediaan dan implementasinya, maka dengan ini mampu memperhitungkan rata-rata biaya persediaan dengan persediaan agar mendapatkan hasil yang cocok. Karena manajemen persediaan ini mampu memberikan garansi yang baik bagi perkembangan perusahaan dan penghasilan perusahaan terhadap profitabilitasnya.
√
Dengan meningkatkan perbaikan siklus sistem pendapatan dan persediaan dapat membantu meningkatkan kinerja operasional perusahaan, proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat dan akurat, proses pengecekan persediaan lebih cepat, proses penelusuran data transaksi menjadi lebih mudah dan pembagian tugas lebih jelas bagi para karyawan sehingga mengurangi tingkat kecurangan. Sehingga sistem informasi akuntansi siklus pendapatan berpengaruh signifikan secara positif terhadap manajemen persediaan.
Berlanjut ke halaman berikutnya. 48
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
14.
Hamed Dehghanzade, Mahammad Ali Moradi, and Mahvash Raghibi. A Survey of Human Factors Impacts on the Effectiveness of Accounting Information Systems. International Journal of Business Administration Vol.2, No.4; November 2011.
Jenis penelitian: Kuantitatif Sumber data: Metode Persediaan dan Pustaka Sampel: 62 kantor, organisasi dan nasional dan privat perusahaan yang menggunaan sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi Tahun data: 2008 Metode analisis: Analisis regresi Variabel lainnya:
X1
X2
X3
Y1
√
√
Hasil Dengan menggunakan NEO Inventory Questionare yang dikaitkan dengan 5 faktor personal (Neuroticism, Extraversion/Introversion, Openess/Closeness, Agreeableness/Disgreeableness, Conscientiousness/ Inconsideratenes) berpengaruh pada sumber daya manusia terhadap Inventory. Hasilnya berpengaruh positif antara faktor sumber daya manusia dengan efektivitas sistem informasi akuntansi.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
49
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
X1
X2
15.
Ikmal Fauzi S. Analisis dan Desain Sistem Informasi Akuntansi Siklus Penjualan dan Pengeluaran untuk Meningkatkan Pengendalian Internal dengan Menggunakan Software BEE Accounting pada UD.X Sidoarjo Fakultas Bisnis dan Ekonomika 2014.
Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Wawancara, dokumentasi dan penyesuaian Software Bee Accounting Sampel: UD.X Sidoarjo Tahun data: 2014 Metode analisis: Analisis deskripsi Variabel lainnya: Pengendalian internal
√
√
X3
Y1
Hasil Alur siklus manual sistem penjualan dan pengeluaran disesuaikan menggunakan alur sistem baru menggunakan Software BEE Accounting. Dilakukannya perbaikan dan penambahan dokumen yang dicetak untuk pengendalian internal dan pendokumentasian yang lebih lengkap dan jelas menggunakan Software BEE Accounting agar memudahkan penginputan, pengelolaan dan penyimpanan data. Adanya pengaturan sistem dan manajemen pengguna daftar akun, nomer transaksi, master data, set atas saldo, pembatasan waktu transaksi dan riwayat aktivitas pengguna mampu untuk memaksimalkan manajemen persediaan perusahaan dengan meningkatkan pengendalian internal pada sistem pendapatan dan pengeluaran yang baru.
.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
50
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
16.
Machmud dan Sherly Pinatik, Peran Controller Dalam Usaha Meminimalisasi Resiko Kehilangan Persediaan Barang Dagangan Pada Jumbo Swalayan Manado (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi), ISSN 2303-1174.
Metodelogi Penelitian Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Observasi, wawancara, dan dokumentasi Sampel: Jumbo Swalayan Manado Tahun data: 2014 Metode analisis: Analisis deskripsi Variabel lainnya:
X1
X2
X3
Y1
√
√
Hasil 1. Controller Jumbo Swalayan memiliki peran yang baik yakni kemampuan teknis, memahami jenis industri, berkomunikasi dengan semua tingkat manajemen dan mampu menyatakan ide. 2. Pengendalian telah dilakukan secara efektif, didukung oleh efektivitas operasi, keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum, dan peraturan perusahaan. Tujuan utamanya untuk tercapainya eksistensi, kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat waktu, posting dan pengikhtisaran. 3. Pengendalian yang dilakukan terhadap sumber daya manusia perusahaan efektif dan berdampak positif terhadap pengelolaan persediaan barang dagangan dengan baik.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
51
Tabel 2.1 (Lanjutan) No.
Peneliti/Judul/Sumber
Metodelogi Penelitian
X1
X2
X3
Y1
Hasil
17.
Desti Kurnia Sari dan Rizal Efendi, Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengendalian Persediaan Barang Dagang pada CV. Graha Gallery Palembang. Di ambil dari Google Scholar.
√
√
√
√
Kualitas sistem informasi akuntansi dalam aktivitas pendapatan, pengeluaran dan sumber daya manusia efektif terhadap manajemen pengendalian persediaan. .
18.
Retno Gusti Widyawati, Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus pada Perusahaan Winner Textile Denpasar. Institut Pertanian Bogor
Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Wawancara, dokumentasi Sampel: CV Graha Gallery Palembang. Tahun data: 2013 Metode analisis: Analisis deskripsi Variabel lainnya: Jenis penelitian: Kualitatif Sumber data: Observasi dan Wawancara Sampel: Perusahaan Winner Textile Bali Tahun data: 2013 Metode analisis : Analisis deskripsi Variabel lainnya: -
√
√
√
√
Sistem informasi berbasis komputer dirancang dan dibangun berdasarkan permintaan para user untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja perusahaan. Sistem ini menangani subsistem transaksi pembelian dan transaksi penjualan barang, pencetakan pelaporan laporan, dan setiap individu sumber daya manusia dalam menjaga setiap pemeliharaan data master perusahaan. Dan sistem ini pun digunakan untuk membantu perusahaan dalam melakukan pengendalian internal yang baik dalam manajemen persediaan.
Sumber: Dari berbagai sumber penelitian.
52
C. Kerangka Penelitian Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Fenomena fakta riset dan lapangan yang terjadi pada beberapa perusahaan barang dagang
Landasan teori mengenai: Sistem Informasi Akuntansi, SIA dalam Siklus Pendapatan, SIA dalam Siklus Pengeluaran, SIA dalam Siklus Sumber Daya Manusia dan Inventory Management
SIA Siklus Pendapatan
SIA Siklus Pengeluaran
SIA Siklus Sumber Daya Manusia
Inventory Management pada beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan
Statistik Deskriptif
Uji Kualitas Data: 1. Uji Validitas 2. Uji Raliabilitas
Uji Asumsi Klasik: 1. Multikolonieri tas 2. Heteroskedastisitas (Uji Glejser) 3. Uji Normalitas (Uji Kolomogorov)
Koefisien Determinasi
Uji Hipotesis: 1.Uji Statistik t 2.Uji Statistik F
Kesimpulan dan Implikasi
53
D. Hipotesis Variabel Dependen dengan Independen 1. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan terhadap Inventory Management Informasi dalam segi pendapatan sangatlah dibutuhkan oleh perusahaanperusahaan,
karena
memiliki daya guna untuk memudahkan dalam
pengambilan keputusan, dan mampu untuk mengukur kinerja perusahaan dalam mengolah informasi tersebut menjadi output yang berguna bagi pihak perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2005:7) Pemrosesan dalam aktivitas bisnis pada siklus pendapatan meliputi entri pesanan penjualan, pengiriman, penagihan piutang usaha dan penagihan kas. Sehingga ketika terdapat
kelengkapan
informasi,
prosedur,
teknologi,
orang
dan
pengendaliannya dalam siklus pendapatan dilakukan dengan baik dan lengkap maka akan meningkatkan manajemen persediaan perusahaan dalam mengatur kondisi perusahaan. Berdasarkan penelitian Fauzi (2014:12), Adanya pengaturan sistem dan manajemen pengguna daftar akun, nomer transaksi, master data, set atas saldo, pembatasan waktu transaksi dan riwayat aktivitas pengguna mampu untuk memaksimalkan manajemen persediaan perusahaan, sehingga berpengaruh signifikan namun harus didukung dengan meningkatkan pengendalian internal pada sistem pendapatan perusahaan. Dan penelitian Aphriyandani (2013:1), penelitian ini memiliki hasil hubungan antara sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan pengeluaran yang memiliki hasil yang tidak signifikan terhadap kinerja manajemen persediaan, dijelaskan dalam hasil penelitian 54
bahwa manajemen persediaan lebih berpengaruh terhadap pengendalian internal dan keamanan perusahaan bukan karena siklus pendapatan dan siklus pengeluaran atau dalam artian siklus keuangan perusahaan namun, tetap harus difokuskan pada sistem informasi akuntansi siklus keuangan tersebut. Sehingga pihak peneliti ingin menguji kembali bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi siklus pendapatan terhadap manajemen persediaan. Maka pihak peniliti merumuskan hipotesis pertama sebagai berikut: Ha1= Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan terhadap Inventory Management 2. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran terhadap Inventory Management Informasi dalam segi pengeluaran sangatlah dibutuhkan oleh perusahaanperusahaan,
karena
memiliki daya guna untuk memudahkan dalam
pengambilan keputusan, dan mampu untuk mengukur kinerja perusahaan dalam mengolah informasi tersebut menjadi output yang berguna bagi pihak perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2005:76) Pemrosesan dalam aktivitas
bisnis
pada siklus pengeluaran meliputi memesan barang,
perlengkapan dan layanan, menerima dan menyimpan barang, dan membayar barang dan layanan. Sehingga ketika terdapat kelengkapan informasi, prosedur, teknologi, orang dan pengendaliannya dalam siklus pengeluaran dilakukan dengan baik dan lengkap maka akan meningkatkan manajemen persediaan perusahaan dalam mengatur kondisi perusahaan. 55
Berdasarkan penelitian Mendoza dan Ventura (2010:56), menjelaskan hubungan yang signifikan antara sistem informasi akuntansi aktivitas siklus pengeluaran terhadap manajemen persediaan, dengan menentukan pemasok dan jumlah pesanan yang baik akan membantu aktivitas pengeluaran perusahaan dalam biaya pembelian dari pemasok terhadap sistem persediaan. Dan penelitian Rosina dan Dianni (2014:15), menjelaskan bahwa pengelolaan persediaan yang diterapkan pada toko ini belum maksimal sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang tidak profitable. Dengan aktivitas pengeluaran dan pendapatan dalam inventory management yang tidak diikuti dengan pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas tidak profitable dalam meningkatkan profitabilitas. Sehingga pihak peneliti ingin menguji kembali bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran terhadap manajemen persediaan. Maka pihak peniliti merumuskan hipotesis kedua sebagai berikut: Ha2= Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran terhadap Inventory Management 3. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management Informasi dalam segi sumber daya manusia sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan, karena memiliki daya guna untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan, dan mampu untuk mengukur kinerja perusahaan dalam mengolah informasi tersebut menjadi output yang berguna bagi pihak perusahaan. Menurut Romney dan Steinbart (2005:190) pemrosesan dalam 56
aktivitas bisnis pada siklus sumber daya manusia, perbaharui tarif dan pemotongan pajak, validasi data waktu dan kehadiran, mempersiapkan penggajian, dan membayar gaji. Sehingga ketika terdapat kelengkapan informasi, prosedur, teknologi, orang dan pengendaliannya dalam siklus sumber daya manusia dilakukan dengan baik dan lengkap maka akan meningkatkan manajemen persediaan perusahaan dalam mengatur kondisi perusahaan. Berdasarkan penelitian Machmud dan Pinatik (2014:773), memiliki hasil bahwa pengendalian telah dilakukan secara efektif, didukung oleh efektivitas operasi, keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum, dan peraturan perusahaan. Tujuan utamanya untuk tercapainya eksistensi, kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat waktu, posting dan pengikhtisaran. Pengendalian yang dilakukan terhadap sumber daya manusia perusahaan efektif dan berdampak positif terhadap pengelolaan persediaan barang dagangan dengan baik. Sehingga pihak peneliti ingin menguji kembali bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia memiliki terhadap manajemen persediaan. Maka pihak peniliti merumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut: Ha3= Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management 4. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management 57
Informasi dalam segi sumber daya manusia sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan, karena memiliki daya guna untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan, dan mampu untuk mengukur kinerja perusahaan dalam mengolah informasi tersebut menjadi output yang berguna bagi pihak perusahaan. Menurut Rama (2006:15) mendefinisikan arti dari sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah bagian subsistem sistem informasi manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan sebaik atas informasi yang didapat dalam proses yang rutin diproses akuntansi”. Di mana dengan menggunakan sistem informasi akuntansi ini mampu membantu kinerja manajemen dalam mengatasi permasalahan persediaan perusahaan. Menurut Hall (2006:10) sistem informasi akuntansi dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan operasional transaksi harian bisnis perusahaan, menghasilkan laporan keuangan dan non keuangan yang digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan. Menurut Gusti (2013:12), Ali et.al (2014), dan Chendana (2013:14-15) menjelaskan bahwa prosedur dalam sistem informasi akuntansi menyeluruh dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia akan mempengaruhi efektivitas penggunaanya terhadap manajemen persediaan dan pengendalianya. Maka pihak peniliti merumuskan hipotesis keempat sebagai berikut: Ha4= Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management
58
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan karena pihak peneliti ingin mengetahui hubungan kausalitas dari analisis efektivitas penerapan sistem informasi dalam siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus sumber daya manusia sebagai variabelvariabel independen terhadap
manajemen persediaan terhadap beberapa
perusahaan barang dagang yang merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Agar lebih fokus terhadap penelitian yang dilakukan oleh pihak peneliti, maka pihak peneliti lebih memfokuskan ruang lingkup penelitian sebagai berikut: 1). Beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. 2). Perusahaan dagang yang sudah beroperasi dan berdiri minimal dua tahun lamanya. 3). Perusahaan dagang yang memiliki sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan, pengeluaran, dan sumber daya manusia dan memiliki persediaan di tempat. 4). Perusahaan yang memiliki gudang untuk penyimpanan persediaan barang dagang di setiap perusahaan yang diteliti. 5). Penelitian ini hanya berfokus terhadap SIA siklus pendapatan, pengeluaran dan sumber daya manusia, agar mendapat hasil yang lebih maksimal. Dan Perusahaan dagang yang menjadi populasi pihak peneliti seperti Giant Hypermarket, Super Indo, Lotte Mart, Matahari, Yogya Toserba, Ramayana, Robinson, Carefour dan lainnya. 59
B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi dan Sampel Dalam menyelesaikan penelitian ini, dan lebih menjuruskan pihak peneliti dalam melakukan penelitian maka, setelah ditentukan ruang lingkup penelitian pihak peneliti harus menentukan populasi yang akan diuji. Menurut Sekaran (2006:121) populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi. Dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah beberapa perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Dan dari seluruh populasi, pihak peneliti akan mengambil beberapa sampel yang akan dijadikan sebagai bahan pengujian penelitian. Menurut Sekaran (2006:123) sampel adalah sebagian dari populasi, sampel dalam penelitian ini terdiri dari manajer, supervisor, dan bagian akuntansi. 2. Teknik Pengukuran Sampel Menurut Indiantoro dan Supomo (2002:145) Teknik yang dilakukan pihak peneliti dalam penelitian ini dalam pengambilan sampel adalah metode Convenience Sampling, yaitu teknis yang digunakan di mana datanya itu mudah diperoleh pihak peneliti. Dan dalam pengambilan sampel dilakukan dengan Nonprobability Sampling, yaitu di mana besar peluang elemen yang terpilih tidak diketahui oleh pihak peneliti.
C. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan field research, yang berupa penelitian langsung dari pihak pertama (data primer), yaitu sumber 60
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:147), untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, pengumpulan data dapat dilakukan dengan metode: 1. Kuesioner Kuesioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan dengan point-point yang berkaitan dengan masalah penelitian. Kuesioner disebarkan dan diantarkan secara langsung kepada tempat penelitian dan pengambilan kuesioner dilakukan dengan mengambil kembali ke tempattempat yang telah disebarkan. Dan konsep pembuatan kuesioner pihak peneliti disusun berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan penerapan sistem informasi akuntansi di perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan dan pengaruhnya terhadap manajemen persediaan serta dalam penyusunan kuesioner pihak penelitilah yang memodifikasi dan membentuknya. 2. Observasi Observasi yaitu pengumpulan data dengan observasi orang atau peristiwa dalam lingkungan kerja dan mencatat informasi menurut Sekaran (2006:324). Di mana pihak penelitian mengobservasi mengenai penerapan sistem informasi akuntansi terhadap perusahaan barang dagang di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap manajemen persediaan perusahaan barang dagang tersebut.
61
3. Wawancara Wawancara yaitu dengan melakukan komunikasi secara langsung terhadap pihak yang dijadikan objek penelitian dengan memberikan sejumlah pertanyaan dan melakukan tanya jawab, sehingga pihak peneliti mendapatkan informasi dan data dari responden yang tepat. Dan dalam penyusunan pertanyaan, pihak peneliti menyusun sesuai dengan permasalahan penerapan sistem informasi akuntansi terhadap manajemen persediaan perusahaan tersebut.
D. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Menurut Ghozali (2013:19) statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maximum, minimum, sum, range, kurtosis dan swekness (kemencengan distribusi). 2. Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data atas dasar primer ini, maka peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas, yang dijelaskan sebagai berikut: a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Mengetahuiapakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu
62
mengukur pengubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2013:52). Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentuka hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan r hitung (tabel corrected item total correlation) dengan r tabel (tabel Product Moment dengan tingkat signifikan 0.05) dengan degree of freedom (df) = n-k. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2013:53). Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan dan indikator tersebut dinyarakan valid. Dan jika r hitung lebih kecil dari r table dan nilai positif maka butir atau pertanyaan dan indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2013:53). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Ghozali (2013:48) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
63
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2) One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:48). 3. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas dasar primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heterokedastisitas. a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2013:105). Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) atau nilai tolerance dan lawannya (Ghozali, 2013:105). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013:106).
64
b. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati nol (Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji statistik nonparametrik
Kolmogorov-Smirnov
(K-S).
Uji
kolmogorov-smirnov
merupakan uji goodness of fit, uji ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara distribusi sampel dan distribusi teoritisnya. Uji K-S dilakukan dengan melihat angka probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal dan apabila probabilitasnya di atas 0,05, maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas atau data memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:164). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik lot antara nilai prediksi variebel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik 65
plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Selain menguji heteroskedastisitas dengan menggunakan scatterplot, uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser. Menurut (Ghozali, 2013:142) glejser mengusulkan untuk meregres nilai Absolute Residual
terhadap
variabel
independen.
Jika
variabel
independen
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:143). 4. Koefisien Determinasi (Adusted R2) Menurut Ghozali (2013:97) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji koefisien determinasi ini dilihat melalui adjusted R². Adjusted R² digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh > 0,5, maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat estimasi. Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika Adjusted R² semakin kecil berarti semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya. 5. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berguna bertujuan untuk memprediksi besar variabel 66
independen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2014: 149). Variabel independen terdiri sistem infomasi akuntansi dalam siklus pendapatan, pengeluaran dan sumber daya manusia. Sedangkan variabel dependennya adalah manajemen persediaan. Rumus regresi berganda yang digunakan dalam dijelaskan sebagai berikut: Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan: Y: Manajemen Persediaan Perusahaan Dagang a
: Konstanta
b1-3
: Koefisien
regresi
(menunjukkan
angka
peningkatan
atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen) X1
: Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
X2
: Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
X3
: Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia
e
: Error
Pengujian hipotesis dilakukan dengan melalui: a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Dan menurut Ghozali (2013:99) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
67
1). Derajat kepercayaan 5%, menyatakan dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 2). Membandingkan nilai statistik t dengan titik rumus menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen mempengaruhi variabel dependen. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2013:98). Dan menurut Ghozali (2013:98) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1). Derajat kepercayaan 5%, menyatakan dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2). Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha. E. Operasional Variabel Penelitian Variabel operasional adalah sebuah konsep yang diterapkan dalam suatu penelitian. Menurut Sekaran (2006:4) arti operasional didefinisikan secara operasional mendefinisikan sebuah konsep untuk membuatnya dapat diukur, 68
dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek atau sifat yang ditunjukkan oleh konsep. Adapun cara pengukuran dari variabel ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran. Berikut ini merupakan variabel-variabel operasional yang dijelaskan. Variabel independen terdiri dari sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia, dan variabel dependen terdiri dari manajemen persediaan. 1. Variabel Independen Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini, yang dijadikan variabel independen adalah: a. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dioperasionalkan untuk memperoleh hasil dan data yang berkaitan dengan permasalahan siklus pendapatan pada beberapa perusahaan barang dagang yang diteliti. Dalam penentuan dimensi yang berkaitan dengan akuntansi siklus pendapatan dilihat dari kutipan buku Romney dan Steinbart (2012:353) yang menjelaskan mengenai aktivitas dasar sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dijelaskan sebagai berikut: “An organization performs the four basic revenue cycle activities: 1. Sales order entry, 2. Shipping, 3. Billing 4. Cash collection”. Yang diartikan sebagai berikut suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan: 1. Menginput catatan penjualan, 2. Pengiriman, 3. Penagihan, 4. Pengumpulan kas. Dari 69
komponen-komponen di atas, diindikatori dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan siklus pendapatan dalam sistem informasi akuntansi. Pernyataan dalam kuesioner akan dinilai dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1 adalah tidak pernah, arti skor 2 adalah pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti skor 4 adalah sering dan arti skor 5 adalah selalu. Jika individu tersebut sangat setuju dengan pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa individu tersebut berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi siklus pendapatan memiliki pengaruh tinggi. Namun, jika individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa sistem informasi akuntansi siklus pendapatan memiliki pengaruh rendah b. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran Sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dioperasionalkan untuk memperoleh hasil dan data yang berkaitan den permasalahan siklus pengeluaran pada beberapa perusahaan barang dagang yang diteliti. Dalam penentuan dimensi yang berkaitan dengan akuntansi siklus pengeluaran dilihat dari kutipan buku Romney dan Steinbart (2012:392) yang menjelaskan mengenai aktivitas dasar sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dijelaskan sebagai berikut: “An organization performs the four basic expenditure cycle activities: 1. Ordering materials, supplies, and services,
2. Receiving materials, supplies, and services, 3. Approving
supplier Invoice 4. Cash disbursements”. Yang di artikan sebagai berikut suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran : 1. Pemesanan bahan baku atau barang dagang, perlengkapan, 70
dan jasa, 2. Penerimaan bahan baku atau barang dagang, perlengkapan, dan jasa, 3. Persetujuan faktur pemasok, 4. Pengeluaran kas. Dari komponenkomponen di atas, diindikatori dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan siklus pengeluaran dalam sistem informasi akuntansi. Pernyataan dalam kuesioner akan dinilai dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1 adalah tidak pernah, arti skor 2 adalah pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti skor 4 adalah sering dan arti skor 5 adalah selalu. Jika individu tersebut sangat setuju dengan pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa individu tersebut berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran memiliki pengaruh tinggi. Namun, jika individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran memiliki pengaruh rendah. c. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia Sistem
informasi
akuntansi
siklus
sumber
daya
manusia
dioperasionalkan untuk memperoleh hasil dan data yang berkaitan dengan permasalahan siklus sumber daya manusia pada beberapa perusahaan barang dagang yang diteliti. Dalam penentuan dimensi yang berkaitan dengan akuntansi siklus sumber daya manusia dilihat dari kutipan buku Romney dan Steinbart (2012:459) yang menjelaskan mengenai aktivitas dasar sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dijelaskan sebagai berikut: “An organization performs the five basic payroll/ human resources management cycle activities: 1. Update payroll master data, 2. Validate time and attendance data, 3. Prepare payroll, 4. Disburse payroll, 5. 71
Disburse payroll taxes and miscellaneous deduction”. Yang diartikan sebagai berikut suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar dalam penggajian/ siklus sumber daya manusia: 1. Mengupdate data induk gaji, 2. Memvalidasi waktu dan data absensi, 3. Menyiapakan penggajian, 4. Membayarkan penggajian, 5. Membayarkan pajak penggajian dan pengurangan biaya lain-lain. Dari komponen-komponen di atas, diindikatori dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan siklus sumber daya manusia dalam sistem informasi akuntansi. Pernyataan dalam kuesioner akan dinilai dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1 adalah tidak pernah, arti skor 2 adalah pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti skor 4 adalah sering dan arti skor 5 adalah selalu. Jika individu tersebut sangat setuju dengan pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa individu tersebut berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia memiliki pengaruh tinggi. Namun, jika individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia memiliki pengaruh rendah. 2. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini, yang dijadikan variabel dependen adalah:
72
a. Inventory Management Manajemen persediaan dioperasionalkan untuk memperoleh hasil dan data yang berkaitan dengan permasalahan manajemen persediaan secara menyeluruh pada beberapa perusahaan dagang retail yang diteliti. Dalam penentuan dimensi operasional variabel pada manajemen persediaan pada penjelasan yang dijelaskan oleh M Heizer dan Render (2010:83-89) terdapat 4 hal penting yang membahas mengenai bagaimana mengelola manajemen persediaan yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Bagaimana barang-barang tersebut dapat diklasifikasikan (Analisis ABC), analisis ABC adalah sebuah metode untuk membagi persediaan yang ada menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume tahunan, dengan mengukur permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dikalikan dengan biaya perunit. 2. Seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga. Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis fokus pada barang-barang yang diperlukan, alih-alih menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari semuanya” berada dalam persediaan. Untuk menjamin akurasi, pemyimpanan catatan masuk dan keluar harus baik, begitu juga keamanan ruang penyimpanan. 3. Melakukan perhitungan siklus. Melakukan suatu rekonsiliasi yang berkelanjutan dari persediaan dengan catatan persediaan. Dengan prosedur-prosedur perhitungan siklus, barang-barang dihitung, catatancatatan diverifikasi, dan ketidakaturan didokumentasikan secara periodik,
73
kemudian penyebab ketidakaturan dilacak dan diambil tindakan perbaikan yang tepat menjamin integritas sistem persediaannya. 4. Seberapa baik kontrol persediaan pelayanan. Beberapa teknik yang dapat digunakan: a. Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan pegawai yang baik. b. Kontrol yang ketat dari pengiriman yang datang. c. Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas. Dari penjelasan di atas, diindikatori dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan manajemen persediaan. Pernyataan dalam kuesioner akan dinilai dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1 adalah tidak pernah, arti skor 2 adalah pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti skor 4 adalah sering dan arti skor 5 adalah selalu. Jika individu tersebut sangat setuju dengan pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa individu tersebut berpendapat bahwa manajemen persediaan memiliki pengaruh tinggi. Namun, jika individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa manajemen persediaan memiliki pengaruh rendah.
74
Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel Variabel Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan (Romney. M,B dan Steinbart. P,J.2012: 353376)
Sub Variabel 1.Menginput catatan penjualan 2.Pengiriman 3.Penagihan 4.Pengumpulan kas.
Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran (Romney. M, B dan Steinbart. P,J.2012: 392410)
1.Pemesanan bahan baku /barang dagang, perlengkapan, dan jasa 2.Penerimaan bahan baku/barang dagang, perlengkapan, dan jasa 3.Persetujuan faktur 4.Pengeluaran kas
Indikator 1.Menginput data pesanan pelanggan 2.Persetujuan kredit
Butir Soal 1,2 3
3.Memeriksa ketersediaan persediaan 4.Menanggapi pertanyaan pelanggan 1.Memilih dan mengepak pesanan
4 5 6
2.Pengiriman persediaan 1.Faktur penjualan 2.Memelihara piutang usaha 1.Proses pengumpulan Kas 2.Keamanan kas masuk 3.Cash Flow 1.Mengidentifikasi apa, kapan, berapa banyak untuk dibeli 2.Memilih pemasok
7 8 9 10 11 12 13,14
Skala Likert
Likert
15
1.Laporan penerimaan barang (datadata pengiriman, pemasok dan pesanan pembelian)
16
1.Faktur Pembelian 2.Memelihara hutang usaha
17 18
1.Proses pengeluaran kas
19
2.Keamanan kas keluar
20
3.Cash flow
21
Berlanjut ke halaman berikutnya
75
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia (Romney. M, B dan Steinbart. P,J.2012: 459-470)
Pengukuran Manajemen Persediaan (Heizer & Render, 2010:84-89)
Sub Variabe 1.Mengupdate data induk gaji
2.Memvalidasi waktu dan data absensi
Indikator 1.Mengesahkan perubahan data induk gaji dan pegawai 2.Mengakurasi pengupdatean data induk gaji dan pegawai 1.Mengakurasikan waktu dan data kehadiran
Butir Soal 22,23 24,25 26
3.Menyiapkan penggajian 4.Membayarkan penggajian 5.Membayarkan pajak penggajian dan pengurangan biaya lain-lain. 1.Analisis ABC
1.Mengecek kesalahan dan mengevaluasi pegawai dalam persiapan penggajian. 1.Keamanan pencurian dan penipuan pembagian cek. 1.Ketepatan dan tidak gagal dalam pembayaran 2.Keakuratan pembayaran
27,28
1.Pembagian persediaan yang ada menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume tahunan dan harga penjualan.
32,33
2.Akurasi catatan
1.Penyimpanan catatan masuk dan keluar
34
3.Perhitungan siklus
4.Kontrol persediaan pelayanan
Skala Likert
29 30 31
2.Keamanan ruang penyimpanan
35,36
1.Melakukan suatu rekonsiliasi yang berkelanjutan dari persediaan dengan catatan persediaan dan prosedur-prosedur perhitungan siklus.
37,38, 39
2.Tindakan perbaikan yang tepat menjamin integritas sistem persediaannya
40,41
1.Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan pegawai yang baik. 2.Kontrol yang ketat dari pengiriman yang datang.
42,43
3.Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas
45,46, 47
Likert
44
Sumber: Dari (Romney. M, B dan Steinbart. P,J.2012: 353-376, 392-410, 459-470), (Heizer dan Render, 2010: 84-89).
76
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada beberapa perusahaan barang dagang yang berada di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Pada penulisan ini pihak peneliti mencoba untuk menganalisis efektivitas sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dan pengaruhnya terhadap manajemen persediaan. Responden dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang berkaitan dengan manajemen persediaan dan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia, siklus manajemen persediaan yaitu manajer perusahaan, supervisor perusahaan dan bagian akuntansi pada beberapa perusahaan dagang yang terdapat di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara mengirimkan kuesioner sebanyak 39 kuesioner dengan 47 butir pertanyaan setiap kuesionernya. Kuesioner ini diberikan kepada manajer perusahaan, supervisor perusahaan, dan bagian akuntansi, pada beberapa perusahaan dagang yang terdapat di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Untuk mendapatkan data primer yang tidak bias dan berkualitas tinggi, kuesioner diberikan secara langsung kepada responden. Dan untuk menjaga validitas penyebar kuesioner yang telah disebarkan pihak peneliti membuat surat 77
bukti penyebaran kuesioner terhadap masing-masing perusahaan dan meminta otorisasi perusahaan berupa tanda tangan dan stampel setiap perusahaan responden agar memberikan hasil yang objektif dan benar. Periode penyebaran kueisoner dilakukan dimulai pada tanggal 2 Desember 2014 sampai dengan 2 Maret 2015. Rincian distribusi kuesioner dalam penelitian disajikan dalam tabel berikut 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No 1 2 3 4
Keterangan Jumlah kuesioner yang disebar Jumlah kuesioner yang tidak kembali Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah Jumlah kuesioner yang dapat diolah
Jumlah 45 6 0 39
Persentase 100% 13,33% 0% 86,67%
Sumber: Data primer yang diolah. Dan
data
penyebaran
kuesioner
terhadap
perusahaan-perusahaan
responden penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Perusahaan
PT. Lotte Shopping Indonesia (Lotte Mart) PT. Trans Retail Indonesia (Carefour) PT. Seven Eleven Indonesia PT. Guardian PT. Andhika Sarana Mitra PT. Circle K Indonesia PT. Center Mitra Preskindo (AA Swalayan) 8 PT. Glora Niaga Perkasa (Ceria Mart) Berlanjut ke halaman berikutnya.
Kuesioner dikirim 1 1 1 1 1 1 1
Kuesioner dikembalikan 1 1 1 1 1 1 1
1
1
78
Tabel 4.2 (Lanjutan) No 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Perusahaan
PT. Matahari Departemen Store PT. Electronc City Indonesia PT. Home Center Indonesia (Informa) PT. Giant Hypermart PT. Ria Busana PT. Afur Pratama (Yogya Toserba) PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra 10) PT. Pongs Indonesia (Do it Best Pong) PT. Indomarco Prismatama (Indo Mart) PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfa Mart) PT. Midi Utama Indonesia (Alfa Midi) PT. Lion Super Indonesia (Super Indo) PT. Indo Motor Lestari PT. Gramedia Asri Media (Gramedia) PT. Robinson Maju Bersama (Robinson) PT. Mesta PT. Moradi (MOR Swalayan) PT. Family Mart Indonesia PT. Solar Control Specialist PT. Mitra Adi Perkasa (Sportstation) 29 PT. Lawson Indonesia (Lawson Indonesia) 30 PT. Salemba 31 PT. Matahari Putra Prima (Food Mart) 32 PT. Ramayana Lestari Sentosa 33 PT. Toko Gunung Agung 34 PT. Erafone Artha Retailindo 35 PT. Merapin Mega Abadi 36 PT. Pertamina Retail (Bright Swalayan) 37 PT. Sienda Unggul Indonesia 38 PT. Matahari Putra Prima (Hypermart) 39 PT. Maju Mandiri 40 PT. Ace Hardware Indonesia 41 PT. Ada Perkasa Sahitaguna (Ada Swalayan) 42 PT. Hari Hari Swalayan 43 PT. Toko Terang 44 PT. Caturkarda Depo Bangunan 45 PT. Hero Hypermart Total Perusahaan Sumber: Data primer yang diolah.
Kuesioner dikirim 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kuesioner dikembalikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
0 0
1 1 1 1 45
0 0 0 0 39
79
2. Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah manajer perusahaan, supervisor perusahaan, dan bagian akuntansi pada beberapa perusahaan dagang yang terdapat di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin responden, usia responden, jabatan pekerjaan responden, dan pengalaman kerja responden. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Frekuensi 24 15 39
Persentase% 61,54% 38,46% 100%
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa sekitar 24 orang atau 61,54% responden berjenis kelamin laki-laki, dan 15 orang atau 38,46% responden berjenis kelamin perempuan. Dan ini menjelaskan bahwa jumlah responden berkelamin laki-laki lebih besar dibanding responden berkelamin perempuan. b. Deskripsi responden berdasarkan usia Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia.
80
Tabel 4.4 Usia Responden Usia 20-35 Tahun 36-50 Tahun 50> Tahun Jumlah
Frekuensi 17 19 3 39
Persentase% 43,59% 48,72% 7,69% 100%
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.4 di atas menjelaskan bahwa sekitar 17 orang atau 43,59% responden bekerja pada rentang usia di antara 20-35 tahun, sekitar 19 orang atau 48,72% responden bekerja pada rentang usia di antara 36-50 tahun dan sekitar 3 orang atau 7,69% responden bekerja pada rentang usia lebih dari 50 tahun. Ini menjelaskan bahwa mayoritas responden yang bekerja pada perusahaan dagang berusia pada rentang 36-50 tahun. c. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia. Tabel 4.5 Pengalaman Kerja Responden Tahun 1-5 Tahun 5-10 Tahun 10> Tahun Jumlah
Frekuensi 10 14 15 39
Persentase% 25,64% 35,90% 38,46% 100%
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.5 di atas menjelaskan bahwa sekitar 10 orang atau 25,64% responden memiliki pengalaman kerja selama 1-5 tahun, sekitar 14 orang atau 35,90% responden memiliki pengalaman kerja 5-10 tahun, dan 15 orang atau 38,46% responden memilliki pengalaman kerja lebih dari 10 tahun. Ini menjelaskan bahwa jumlah responden yang bekerja pada perusahaan dagang 81
memiliki frekuensi paling banyak dalam pengalaman yang dimilikinya adalah lebih dari 10 tahun. d. Deskripsi responden berdasarkan jabatan pekerjaan Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia. Tabel 4.6 Jabatan Pekerjaan Responden Jabatan Pekerjaan Manajer Perusahaan Supervisor Perusahaan Bagian Akuntansi Total
Frekuensi 20 11 8 39
Persentase% 51,28% 28,21% 20,51% 100%
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.6 di atas menjelaskan bahwa sekitar 20 orang atau 51,28% responden memiliki jabatan pekerjaan sebagai manajer perusahaan, sekitar 11 orang atau 28,21% responden memiliki jabatan pekerjaan sebagai supervisor perusahaan. sekitar 8 orang atau 20,51% responden memiliki jabatan pekerjaan sebagai bagian akuntansi perusahaan. Ini menjelaskan bahwa jumlah terbanyak responden adalah manajer perusahaan dan jumlah terdikit adalah bagian akuntansi.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dan
82
inventory management akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Statistik Deskriptif N TSIAR TSIAE TSIAH TMP Valid N (Listwise)
39 39 39 39
Minimum Statistik 48 35 39 64
Maximum Statistik 60 45 50 80
Mean 53,97 40,62 45,26 71,62
Standar Deviation 3,535 3,040 3,522 5,461
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel di atas menjelaskan bahwa pada variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dari jumlah 39 responden memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah sebesar 48 dan jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah 60, dengan rata-rata total jawaban 53,97 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 3,535. Variabel sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dari jumlah 39 responden memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah sebesar 35 dan jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah 45, dengan rata-rata total jawaban 40,62 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 3,040. Sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dari jumlah 39 responden memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah sebesar 39 dan jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner
83
adalah 50, dengan rata-rata total jawaban 45,26 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 3,522. Manajemen persediaan dari jumlah 39 responden memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah sebesar 64 dan jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran hasil kuesioner adalah 80, dengan rata-rata total jawaban 71,62 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 5,461. 2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Uji validitas ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Correlation,
Pengujian pedoman
ini
dilakukan
suatu
model
dengan
menggunakan
dikatakan
valid
jika
Pearson tingkat
signifikansinya di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel yang digunakan penelitian ini, Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan (SIAR), Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran (SIAE), Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia (SIAH), Manajemen Persediaan (MP) dengan menggunakan 39 sampel responden. Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap butir pertanyaan dalam setiap variabel penelitian yang digunakan ini:
84
1) Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan (SIAR) Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Nomor Butir Pertanyaan 1 (SIAR 1) 2 (SIAR 2) 3 (SIAR 3) 4 (SIAR 4) 5 (SIAR 5) 6 (SIAR 6) 7 (SIAR 7) 8 (SIAR 8) 9 (SIAR 9) 10 (SIAR 10) 11 (SIAR 11) 12 (SIAR 12)
Pearson Corelation
Sig (2-Tailed)
Keterangan
0,484** 0,427** 0,515** 0,496** 0,349* 0,616** 0,701** 0,515** 0,401** 0,773** 0,708** 0,592**
0,002 0,007 0,001 0,001 0,029 0,000 0,000 0,001 0,011 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.8 di atas menunjukkan variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dan semua pertanyaan memiliki tingkat
signifikansi
yang
kuat,
hanya
pertanyaan
kelima
yang
bersignifikansi rendah. 2) Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran (SIAE) Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran Nomor Butir Pertanyaan 1 (SIAE 1) 2 (SIAE 2) 3 (SIAE 3) 4 (SIAE 4) 5 (SIAE 5) 6 (SIAE 6)
Pearson Corelation 0,667** 0.528** 0,433** 0,669** 0,542** 0,717**
Sig (2-Tailed)
Keterangan
0,000 0,001 0,006 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berlanjut ke halaman berikutnya. 85
Tabel 4.9 (Lanjutan) Nomor Butir Pertanyaan 7 (SIAE 1) 8 (SIAE 2) 9 (SIAE 3)
Pearson Corelation 0,434** 0.508** 0,394*
Sig (2-Tailed)
Keterangan
0,006 0,001 0,013
Valid Valid Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.9 di atas menunjukkan variabel sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dan semua pertanyaan memiliki tingkat signifikansi yang kuat, hanya pertanyaan kesembilan yang bersignifikansi rendah. 3) Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia (SIAH) Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia Nomor Butir Pertanyaan 1 (SIAH 1) 2 (SIAH 2) 3 (SIAH 3) 4 (SIAH 4) 5 (SIAH 5) 6 (SIAH 6) 7 (SIAH 7) 8 (SIAH 8) 9 (SIAH 9) 10 (SIAH 10)
Pearson Corelation 0,628** 0.355* 0,689** 0,512** 0,763** 0,692** 0,597** 0,706** 0,521** 0,734**
Sig (2-Tailed)
Keterangan
0,000 0,026 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Data Primer yang diolah. Tabel 4.10 di atas menunjukkan variabel sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan 86
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dan semua pertanyaan memiliki tingkat signifikansi yang kuat, hanya pertanyaan kedua yang bersignifikansi rendah. 4) Uji Validitas Inventory Management
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Inventory Management Nomor Butir Pertanyaan 1 (MP 1) 2 (MP 2) 3 (MP 3) 4 (MP 4) 5 (MP 5) 6 (MP 6) 7 (MP 7) 8 (MP 8) 9 (MP 9) 10 (MP 10) 11(MP 11) 12 (MP 12) 13 (MP 13) 14 (MP 14) 15 (MP 15) 16 (MP 16)
Pearson Corelation
Sig (2-Tailed)
Keterangan
0,638** 0.491** 0,506** 0,463** 0,695** 0,805** 0,744** 0,649** 0,725** 0,626** 0,528** 0,403* 0,583** 0.579** 0,739** 0570**
0,000 0,002 0,001 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,011 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Data primer yang diolah. Tabel di atas menunjukkan variabel sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia mempunyai kriteria valid untuk semua pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dan semua pertanyaan memiliki tingkat signifikansi yang kuat, hanya pertanyaan kedua belas yang bersignifikansi rendah.
87
b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada di atas 0,70. Tabel menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia Manajemen Persediaan
Cronbach Alfa 0,795
Keterangan Reliabel
0,715
Reliabel
0,836
Reliabel
0,890
Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa nilai Crobach Alfa atas variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan sebesar 0,795, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran sebesar 0,715, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia sebesar 0,836, dan manajemen persediaan sebesar 0,890. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliable karena memiliki nilai Cronbach ‘Alfa lebih besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item dalam pernyataan kuesioner yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang memiliki arti bila pernyataan yang diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
88
3. Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Untuk mendeteksi adanya suatu masalah multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini.
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas Standar dized Unstandardized Coeffici Coefficients ents Model
B
Std. Error
Beta
1 (Constant) 1,949 7,963 TSIAR 0,838 0,246 0,543 TSIAE -0,48 0,235 -0,27 TSIAH 0,583 0,211 0,376 Sumber: Data Primer yang diolah.
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
0,245 3,406 -0,205 2,766
0,808 0,002 0,839 0,009
0,333 0,493 0,458
3,003 2,027 2,184
Berdasarkan tabel 4.13 di atas terlihat bahwa nilai Tolerance mendekati angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai Tolerance untuk sistem informasi akuntansi siklus pendapatan 0,333, untuk sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran sebesar 0,493, untuk sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia 0,458. Selain itu nilai VIF untuk sistem informasi akuntansi siklus pendapatan sebesar 3,003, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran sebesar 2,027, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia 2,184. Suatu model 89
regresi dalam sebuah penelitian dikatakan bebas dari multiko apabila memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,1 VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi berganda tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini. b. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model data yang memiliki distribusi data secara normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013:149).
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah.
90
Gambar 4.1 di atas memperlihatkan bahwa penyebaran data yang berbeda di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2006:149). Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada gambar berikut ini. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data primer yang diolah. Gambar 4.2 di atas menjelaskan tingkat penyebaran data yang berada sekitar histogram dan mengikuti alur naik turun histogram
91
normalitas data, ini menjelaskan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
39
Normal Parameters
a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
0,0000000 2,97087565
Absolute
0,150
Positive
0,66
Negative
-0,150
Kolmogorov-Smirnov Z
0,939
Asymp. Sig. (2-tailed)
0,341
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa nilai signifikansi tabel uji normalitas sebesar 0,341. Nilai tersebut di atas 0,05, yang memiliki arti data residual terdistribusi dengan normal. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari nilai residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk menguji suatu uji heteroskedastisitas pihak peneliti menguji dengan 2 bentuk yaitu dalam bentuk: 1) Grafik Scatterplot, dan 2) Tabel Uji Glejser.
92
1) Scatterplot Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.3.
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah.
Berdasarkan gambar di atas, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi 93
inventory management berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, dan sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia. 2) Tabel Uji Glejser
Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser Unstandardized Coefficients Model
B
1
7,563
4,269
TSIAR
-0,149
0,132
TSIAE
0,135
TSIAH
-0,057
(Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
1,771
0,085
-0,317
-1,132
0,266
0,126
0,247
1,074
0,290
0,113
-0,120
-0,504
0,617
a. Dependent Variable: RES2 Berdasarkan tabel 4.15 menjelaskan bahwa nilai probabilitas dari variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan sebesar 0,266 lebih besar dari 0,05 yang berarti bebas dari heteroskedastisitas, nilai probabilitas dari variabel sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran sebesar 0,290 lebih besar dari 0,05 yang berarti bebas dari heteroskedastisitas, nilai probabilitas dari variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan sebesar 0,617 lebih besar dari 0,05 yang berarti bebas dari heteroskedastisitas.
94
4. Hasil Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.
Tabel 4.16 Hasil Koefisien Determinasi Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
0,839a
0,704
0,679
3,0956
a. Predictor: (Constant), TSIAR, TSIAE, TSIAH b. Dependent Variabel: TMP Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.16 menjelaskan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,679 atau 67,90%, ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, dan sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia 0,679 atau 67,90%. Sedangkan sisanya sebesar 0,321 atau 32,10% (1-0,679) dijelaskan oleh faktorfaktor lainnya seperti ketidakpastian lingkungan, kondisi perusahaan, teknologi dan informasi, pengendalian internal serta eksternal perusahaan dan lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian. 5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis regresi berganda yang dalam penelitian ini pihak peneliti meneliti 3 variabel independen dan 1 variabel dependen yaitu, sistem informasi akuntansi siklus pendapatan (X1), sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran (X2), sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia (X3), dan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan (Y1). Yang dilakukan dengan dua uji yaitu: 95
a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.17, jika nominal probabilitas t lebih kecil dari dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika probabilitas t lebih besar dari dari 0,05 maka Ha ditolak dan menerima H0.
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t Standar dized Unstandardized Coeffici Coefficients ents Model
B
Std. Error
Beta
1 (Constant) 1,949 7,963 TSIAR 0,838 0,246 0,543 TSIAE -0,48 0,235 -0,27 TSIAH 0,583 0,211 0,376 Sumber: Data primer yang diolah.
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
0,245 3,406 -0,205 2,766
0,808 0,002 0,839 0,009
0,333 0,493 0,458
3,003 2,027 2,184
Tabel 4.17 di atas menjelaskan hasil regresi berganda sebagai berikut: Y= 1,949+0,838X1+(-0,48)X2+0,583X3
Hipotesis 1: Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan terhadap Inventory Management Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.17 menjelaskan bahwa variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi siklus pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap inventory management, karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05. 96
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi siklus pendapatan berpengaruh terhadap inventory management. Hal ini menunjukkan bahwa penggerak variabel X1, yang dikutip dari buku Romney dan Steinbart (2012:353) yaitu: “An organization performs the four basic revenue cycle activities: 1. Sales order entry, 2. Shipping, 3. Billing 4. Cash collection”. Yang diartikan sebagai berikut suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan: 1. Menginput catatan penjualan, 2. Pengiriman, 3. Penagihan, 4. Pengumpulan kas. Maka, pengukuran dalam sistem informasi akuntansi siklus pendapatan terhadap inventory management yang digeraki oleh kutipan buku Heizer dan Render
(2010:83-89)
menjelaskan
mengenai
penggerak
inventory
management: 1. (Analisis ABC), 2. Akurasi catatan persediaan, 3. Perhitungan siklus, dan 4. Kontrol persediaan pelayanan, memiliki tingkat signifikansi yang baik sehingga berakibat terhadap uji hipotesis sistem informasi akuntansi siklus pendapatan berpengaruh terhadap inventory management. Berdasarkan penelitian yang diteliti oleh Fauzi (2014:12) menjelaskan bahwa sistem informasi siklus pendapatan yang ditingkatkan dengan pengendalian internal perusahaan mampu memaksimalkan manajemen persediaan perusahaan sehingga berpengaruh positif. Dan menurut penelitian Fernando (2014:2) menjelaskan bahwa dengan meningkatkan perbaikan sistem pendapatan dan persediaan dapat membantu meningkatkan kinerja operasional perusahaan, proses pembuatan laporan menjadi lebih cepat dan 97
akurat, proses pengecekan persediaan lebih cepat, proses penelusuran data transaksi menjadi lebih mudah dan pembagian tugas lebih jelas bagi para karyawan sehingga mengurangi tingkat kecurangan dan memberikan pengaruh positif terhadap manajemen persediaan perusahaan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pihak peneliti di beberapa perusahaan dagang di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan, bahwa sistem informasi akuntansi siklus pendapatan telah diterapkan pada aktivitas penjualan kepada pelanggan dan telah menerapkan teknologi yang efektif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Penerapan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan mampu untuk meningkatkan kinerja dan keamanan kas masuk dari penjualan persediaan dari pelanggan. Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan ini efektif dalam menyediakan informasi yang cocok bagi manajemen persediaan sehingga mampu melakukan pengecekan persediaan lebih cepat, proses penelusuran transaksi penjualan dan mampu meningkatkan kinerja dan keamanan dalam operasional penjualan terhadap persediaan yang dimiliki perusahaan dagang ini. Hipotesis 2: Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran terhadap Inventory Management Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.17 menjelaskan bahwa variabel sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,839. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi
98
akuntansi siklus pengeluaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap inventory management, karena tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran tidak berpengaruh terhadap inventory management. Hal ini menunjukkan bahwa penggerak variabel X2, yang dikutip dari buku Romney dan Steinbart (2012:392) yang menjelaskan mengenai aktivitas dasar sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “An organization performs the four basic expenditure cycle activities: 1. Ordering materials, supplies, and services,
2. Receiving materials, supplies, and
services, 3. Approving supplier Invoice 4. Cash disbursements”. Yang di artikan sebagai berikut suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran: 1. Pemesanan bahan baku atau barang dagang, perlengkapan, dan jasa, 2. Penerimaan bahan baku atau barang dagang, perlengkapan, dan jasa, 3. Persetujuan faktur pemasok, 4. Pengeluaran kas. Maka, pengukuran dalam sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran terhadap inventory management yang digeraki oleh kutipan buku Heizer dan Render
(2010:83-89)
menjelaskan
mengenai
penggerak
inventory
management: 1. (Analisis ABC), 2. Akurasi catatan persediaan, 3. Perhitungan siklus, dan 4. Kontrol persediaan pelayanan tidak memiliki tingkat signifikansi yang baik sehingga berakibat terhadap uji hipotesis sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran tidak berpengaruh terhadap inventory management. Dan terdapat faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti ketidakpastian lingkungan, kondisi perusahaan, 99
teknologi dan informasi, pengendalian internal serta eksternal perusahaan dan lainnya. Berdasarkan penelitian yang diteliti oleh Rosina dan Dianni (2014:15), menjelaskan bahwa pengelolaan persediaan yang diterapkan pada toko ini belum maksimal sehingga banyak aktivitas-aktivitas yang tidak profitable. Dengan aktivitas pengeluaran dalam inventory management yang tidak diikuti dengan pengendalian internal perusahaan membuat banyak aktivitas tidak profitable dalam meningkatkan profitabilitas, sehingga tidak memiliki hubungan yang signifikan. Dan penelitian Nejadhosseini (2012:140) ini memiliki hasil hubungan antara sistem informasi akuntansi yang memiliki hasil yang negatif terhadap kinerja manajemen secara menyeluruh pada perusahaan yang terlisting pada Dubai Financial Market (DFM), karena sistem informasi akuntansi tidak menyediakan informasi yang cocok kinerja manajemen secara menyeluruh untuk memfasilitasi efektivitas penyampaian strategi dan tujuan operasional perusahaan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pihak peneliti di beberapa perusahaan dagang di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran tidak memiliki aplikasi software yang paling modern tidak seperti siklus penjualan dan hanya menerapkan sistem komputerisasi dalam transaksi pembelian barang dagang dari supplier, selain itu perusahaan belum menerapkan kebijakan
akuntansi
secara
menyeluruh
seperti
diskon
pembelian, 100
pembayaran hutang konsinyasi dan penerapan metode pencatatan serta sistem persediaan dengan jumlah barang yang banyak sulit diterapkan secara menyeluruh, selain itu kebijakan manajemen mutu dari persediaan barang yang baru datang dari supplier sulit untuk diterapkan secara maksimal secara menyeluruh dalam penerapannya karena kurangnya pengendalian yang memadai dalam opersionalnya. Dan faktor lain seperti lingkungan, kurangnya responden dan resiko-resiko yang mungkin tidak diketahui secara menyeluruh oleh perusahaan dan kemajuan teknologi yang selalu memperbaharui teknologi sistem informasi akuntansi pengeluaran. Maka efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi akan dirasakan apabila perusahaan memiliki pengendalian internal yang baik dan mampu mendukung siklus pengeluaran. Sehingga sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran kurang mampu menyediakan informasi yang cocok manajemen persediaan. Hipotesis 3: Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.17 menjelaskan bahwa variabel sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,009. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia berpengaruh secara signifikan terhadap inventory management, karena tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia berpengaruh terhadap inventory management. 101
Hal ini menunjukkan bahwa penggerak variabel X3, yang dikutip dari buku Romney dan Steinbart (2012:459) yang menjelaskan mengenai aktivitas dasar sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dijelaskan sebagai berikut: “An organization performs the five basic payroll/ human resources management cycle activities: 1. Update payroll master data, 2. Validate time and attendance data, 3. Prepare payroll, 4. Disburse payroll, 5. Disburse payroll taxes and miscellaneous deduction”. Yang diartikan sebagai berikut suatu perusahaan menerapkan empat aktivitas dasar dalam penggajian/ siklus sumber daya manusia: 1. Mengupdate data induk gaji, 2. Memvalidasi waktu dan data absensi, 3. Menyiapakan penggajian, 4. Membayarkan penggajian, 5. Membayarkan pajak penggajian dan pengurangan biaya lain-lain. Maka, pengukuran dalam sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia terhadap inventory management yang digeraki oleh kutipan buku Heizer dan Render (2010:83-89) menjelaskan mengenai penggerak inventory management: 1. (Analisis ABC), 2. Akurasi catatan persediaan, 3. Perhitungan siklus, dan 4. Kontrol persediaan pelayanan, memiliki tingkat signifikansi yang baik sehingga berakibat terhadap uji hipotesis sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia berpengaruh terhadap inventory management. Setiap sumber daya manusia dalam suatu perusahaan pasti memiliki kepentingannya masing-masing yang terkait ke dalam kinerja perusahaan, khususnya sumber daya manusia yang terkait dengan manajemen persediaan seperti alur proses gudang, penyimpanan barang dagang, masuk keluarnya 102
persediaan, keamanan serta pengendalian internal persediaan dan sumber daya supplier memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja manajemen persediaan. Berdasarkan penelitian Machmud dan Pinatik (2014:773), pengendalian telah dilakukan secara efektif, didukung oleh efektivitas operasi, keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum, dan peraturan perusahaan. Tujuan utamanya untuk tercapainya eksistensi, kelengkapan, akurasi, klasifikasi, tepat waktu, posting dan pengikhtisaran. Pengendalian yang dilakukan terhadap sumber daya manusia perusahaan efektif dan berdampak positif terhadap pengelolaan persediaan barang dagangan dengan baik Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pihak peneliti di beberapa perusahaan di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia sangat berpengaruh dengan manajemen persediaan, karena aktivitas dan kecermatan kinerja pegawai sangatlah berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas barang dagang yang terdapat di toko dan gudang. Kontrol persediaan dan perlakuan sistem penggajian yang baik dan selalu tepat waktu akan mempengaruhi kinerja sumber daya manusia dalam mengatur manajemen perusahaan. Selalu melakukan pengecekan, persiapan sumber daya manusia sebelum bekerja serta melakukan evaluasi setelah bekerja mampu menunjukkan efektivitas sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia, sehingga mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam mengelola persediaan barang dagang perusahaan. 103
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nominal probabilitas F lebih kecil dari dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika probabilitas F lebih besar dari dari 0,05 maka Ha ditolak dan menerima H0
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F
1
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
797,839
3
265,946
27,753
.000
Residual
335,392
35
9,583
Total 1133,231 38 a. Predictors: (Constant), TSIAR, TSIAE, TSIAH b. Dependent Variabel: TMP Sumber: Data Primer yang diolah. Hipotesis 4: Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, dan Siklus Sumber Daya Manusia terhadap Inventory Management Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.18 menjelaskan bahwa variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia berpengaruh secara
signifikan
terhadap
inventory
management,
karena
tingkat
signifikansinya lebih kecil dari 0,05.
104
Berdasarkan penelitian Gusti (2013:12), Ali et.al (2014:115), dan Chendana (2013:14-15), Ketiga penelitian di atas mendukung hasil penelitian yang peneliti lakukan menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus sumber daya manusia berpengaruh terhadap
manajemen
persediaan
perusahaan
dengan
menggerakan
pengendalian internal perusahaan akan menghasilkan hasil yang lebih efektif. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh pihak peneliti di beberapa perusahaan di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan, sistem informasi akuntansi secara menyeluruh mampu memberikan kinerja terbaik dalam mengatur persediaan barang dagang perusahaan, membantu pencatatan dan pelaporan dari setiap proses transaksi yang terjadi, juga optimalisasi sistem informasi akuntansi persediaan perusahaan mampu memperoleh informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan, perencanaan, operasi dan pengendalian untuk pengembangan bisnis dalam persediaan barang yang turut meningkatkan profitabilitas yang maksimal. Dengan menerapkan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan akan meningkatkan kinerja keuangan dan akuntansi, memprediksi masa depan dari informasi yang diproses, mampu memberikan data dan informasi yang valid, dapat diandalkan tanpa ada kesalahan yang dilakukan oleh manusia yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Sehingga sistem informasi akuntansi efektif memberikan informasi untuk mendukung manajemen persediaan di perusahaan dagang ini yang akan meningkatkan pengendalian manajemen persediaan. 105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil signifikansi pengaruh sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi sklus pengeluaran, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia terhadap manajemen persediaan. Responden pada penelitian ini berjumlah 39 responden yang berprofesi sebagai manajer, supervisor, dan bagian akuntansi dari masingmasing 39 perusahaan dagang yang berbeda di kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Berdasarkan data yang diperoleh dan diolah untuk melakukan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model uji regresi berganda di mana terdapat 3 variabel X dan 1 variabel Y. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengaruh sistem informasi akuntansi siklus pendapatan menunjukkan hasil yang signifikan terhadap inventory management. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2014), Luay et.al (2012), dan Fernando (2014). 2. Pengaruh sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap inventory management. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosina dan Dianni (2014), Nejadhosseini (2012), dan Salehi et.al (2010).
106
3. Pengaruh
sistem
informasi
akuntansi
siklus
sumber
daya
manusia
menunjukkan hasil yang signifikan terhadap inventory management. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamed et.al (2011), dan Machmud dan Pinatik (2014). 4. Pengaruh sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran dan siklus sumber daya manusia menunjukkan hasil yang signifikan terhadap inventory management. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chendana (2013), Ali et.al (2014) dan Gusti (2013). B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan berupa saran-saran berikut: 1. Penelitian selanjutnya agar mampu memperluas wilayah penelitian dan memperbanyak sampel responden penelitian. 2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya mencoba data yang bukan hanya berdasarkan data primer, karena data primer khususnya kuesioner hanya bergantung pada pendapat responden yang terkadang dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan fisik responden. Serta jumlah respoden yang mempengaruhi hasil kuesioner 3. Kepada pihak responden perusahaan agar selalu mengikuti perkembangan zaman dalam teknologi, karena dengan sistem informasi akuntansi yang lebih update dalam software dan hardware akan membantu perusahaan lebih baik.
107
DAFTAR PUSTAKA Adel, M Qawatneh. “The Effect of Electronic Commerce on the Accounting Information System in Jordanian Banks”, International Business Research Vol. 5, No. 5; May 2012, Pg 158-163. Aphriyandani, Ghita. “Sistem Pengendalian Internal pada Pengelolaan Persediaan di Toko Tanah Abang Jilbab Malang”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2013. Bayangkara, IBK. “Manajemen Audit Prosedur dan Implementasi”, Salemba Empat, Jakarta, 2008. Bodnar, H George dan Hopwood, S. William. “Sistem Informasi Akuntansi”, Edisi Kesembilan, ANDI, Yogyakarta, 2006. Cailolouet, Aaron dan Lapeyre, Bill. “The Importance of an Accounting Information System in the Strategic Management Process” ProQuest; Vol.57, No.1, Winter 1992. Charlest, T Horngren, et.al. “Akuntansi Biaya Dengan Penekanan Manajerial”, Edisi 12, Erlangga, Jakara, 2008. _______________________. “Cost Accounting A Managerial Emphasis, 13 Edition, Pearson Education, New Jersey, 2009. Chendana, Stefani. “Rancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan di CV. Multi Jaya Palu, Sulawesi Tengah”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.2, No.1, 2013. Dasaratha, V Rama dan Frederick, L Jones. “Accounting Information System”, International Student Edition, 2006. Dehghanzade, Hamed, et.al. “A Survey of Human Factors’ Impacts on the Effectiveness of Accounting Information Systems”, International Journal of Business Administration Vol.2, No.4; November 2011. Fauzi, S Ikmal. “Analisis dan Desain Sistem Informasi Akuntansi Siklus Penjualan dan Pengeluaran untuk Meningkatkan Pengendalian Internal dengan Menggunakan Software BEE Accounting pada UD.X Sidoarjo”, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, 2014. Fernando. “Analysis and Design of Accounting Information System Revenue Cycle and Inventory in PT. Prima Utama Megah”, Google Scholar, 2014.
108
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Diponegoro, 2013. Gunawan, Andi. “Perencanaan Sistem Persediaan dan Perbaikan Tata Letak di Gudang Bahan Baku PT Aneka Indo Makmur (AIM) Sidoarjo”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2, No.1, 2013. Gusti, Retno Widyawati, “Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus pada Perusahaan Winner Textile Denpasar” Institut Pertanian Bogor. Hall, A. James. “Accounting Information System”, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta, 2006. Harapan, Sofyan Syafri. “Teori Akuntansi”, Edisi kedua belas, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012. Hurt, Robert L. “Accounting Information System, Basic Concept and Current Issue”, The McGraw-Hill Companies, New Jersey, 2000. Ikatan Akuntansi Indonesia. “PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)”, Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, 2013. Indriantoro, Nur dan Bambang, Supomo. “Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Jakarta, 2002. Jay, Heizer dan Barry, Render. “Management Operation”, Buku satu, Edisi kesembilan, Salemba Empat, Jakarta, 2009. ___________________________. “Management Operation”, Buku dua, Edisi kesembilan, Salemba Empat, Jakarta, 2009. Jianling, Jiao dan Kefei, li. “Analysis of Inventory Management in China Enterprises”, School of Accounting Hebei University of Economics and Business, 2012. Kouser, Rehana, et.al. “Firm Size, Leverage, and Profitability: Overanding Impact of Accounting Information System. Business and Management Review”, Vol. 1(10) pp. 58 – 64 December, 2011. Kurnia, Desti Sari dan Efendi, Rizal. “Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengendalian Persediaan Barang Dagang pada CV. Graha Gallery Palembang”, Google Scholar, 2013. Machmud dan Pinatik Sherly. “Peran Controller Dalam Usaha Meminimalisasi Resiko Kehilangan Persediaan Barang Dagangan Pada Jumbo Swalayan 109
Manado”, (Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi), ISSN 2303-1174. Mahmoud, Ali Abdallah Alrabei, et.al. “The Relationship between Applying Methods of Accounting Information System and the Production Activities”, International Journal of Economics and Finance, Vol. 6, No.5; 2014, ISSN 1916-971X, Canadian Center of Science and Education Mardiyasmo. “Akuntansi Sektor Publik”, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta, 2009. Mendoza, Abraham and Jose, E Ventura. “A Serial Inventory System with Supplier Selection and Order Quantity”, Allocation Proceedings of the 2010 Industrial Engineering Research Conference A. Johnson and J. Miller, eds. Mohammad, Lu'ay, et.al. “The Affect of Applying Accounting Information System on the Profitability of Commercial Islamic Banks in Jordan (A field study from Management’s Viewpoint)”, Journal of Management Research. 2012, Vol. 4, No. 2. Pg. 112-138. Monalisa. https://www.academia.edu/4775734/Audit_Persediaan, Diakases pada hari selasa, tanggal 14 Desember 2014. Nejadhosseini, Siamak Soudani. “The Usefulness of an Accounting Information System for Effective Organizational Performance”, International Journal of Economics and Finance”, Vol. 4, No. 5; May 2012, pg. 136-145 Radu, Florin, et.al. “Aspect of the Accounting Information System in the Context of Entitiy’s Management Process”, Economy Transdisciplinarity Cognition, Vol.15, Issue 1. Raymon, Jr McLeod dan Shell, P George. “Sistem Informasi Manajemen”, Salemba Empat, Jakarta, 2011. Robert, F Jacobs dan Richard, B Chase. “Operation and Supply Management”, Mc Graw-Hill Companies Inc, New York, 2008. Roberth, L Marthins dan John, H Jackson. “Manajemen Sumber daya Manusia”, Salemba Empat, Jakarta, 2006. Robert, N Anthony dan Vijay, Govindarojan. “Management Control System”, buku 1, Edisi Kesebelas, Salemba Empat, Jakarta, 2005. Roger, G Schroeder. “Operation Management Contamporary Concepts and Cases”, the McGraw-Hill Companies Inc, New York, 2007. 110
Romney, M B dan Steinbart. P J. “Sistem Informasi Akuntansi”, buku kedua, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta, 2005. _____________________________. “Sistem Informasi Akuntansi”, buku satu, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta, 2006. _____________________________. “Accounting Information System” Elevent Edition, Pearson Education, New Jersey, 2009. _____________________________. “Accounting Information System” Twelfth Edition, Pearson Education, New Jersey, 2012. Rosina, Jappi dan Dianni, Frisko Koan. “Penerapan Inventory Management dalam Meningkatkan Profitabilitas di Toko X Kupang”.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.3,No.1, 2014. Salehi, Mahdi, et.al. “Usefulness of Accounting Information System in Emerging Economy: Empirical Evidence of Iran”, International Journal of Economics and Finance, Vol. 2, No. 2; May 2010, pg. 186-195. Santoso, Singgih. “SPSS Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta, 2014. Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Buku Kedua, Edisi Kempat, Salemba Empat, Jakarta, 2006. Ulfa, Rina. https://www.academia.edu/8476639/CV_JAYA_KARYA, Diakases pada hari kamis, tanggal 12 Febuari 2014. Wilkinson, Josep W dan Marianus, Sinaga, “Accounting Information System: Essensial Concept and Application”, Edisi Keempat, John Willey and Sons Inc, New York , 2000. William, J Stevenson, “Operation Management”, Grow-Hill Companie Inc, New York, 2005. Weygandt, Kieso dan Kimmel. “Accounting Principles Pengantar Akuntansi”, Edisi Ketujuh, Salemba Empat, Jakarta, 2010.
111
LAMPIRAN -LAMPIRAN
1. Lembar Kuesioner 2. Hasil Penyebaran Kuesioner 3. Hasil Olah SPSS21 4. Hasil Wawancara Responden 5. Surat Penyebaran Kuesioner
112
Lampiran 1 : Lembar Kuesioner Nomor Penelitian: (Diisi pihak peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Perusahaan : Nama Responden (Boleh di isi atau tidak): Jenis Kelamin :
Laki-laki
Perempuan
Umur :
20-35
36-50
Pekerjaan :
Manajer Perusahaan
Bagian Akuntansi
Bagian Persediaan
Supervisor Perusahaan
50>
Pekerjaan Lainya (……………………...………) Pengalaman Kerja :
1-5 Tahun
6-10 Tahun
10>
Bagian 1. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan PETUNJUK PENGISIAN : Berikut ini sejumlah pernyataan yang diajukan mengenai SIA (Sistem Informasi Akuntansi ) dalam siklus pendapatan. Berikan tanda (√) terhadap pilihan yang anda pilih. 1=Tidak Pernah (TP)
3=Jarang (JR)
2=Pernah (P)
4=Sering (SR)
113
5=Selalu (SL)
No
Daftar Pernyataan
TP
1.
Perusahaan memiliki data penjualan yang lengkap, akurat, valid.
2.
Perusahaan memiliki data dan informasi pesanan pelanggan yang diinginkan
3.
Perusahaan memiliki persetujuan prosedur kredit yang baik
4.
Perusahaan selalu memeriksa persediaan barang untuk dijual
5.
Perusahaan selalu menaggapi pertanyaan pelanggan mengenai barang yang dijual
6.
Perusahaan memilih barang dagang dengan kualitas baik
7.
Perusahaan
mengetahui
mengenai
data-data
pengiriman persediaan (seperti jumlah pengiriman, jumlah kuantitas) 8.
Perusahaan memiliki data faktur penjualan yang baik
9.
Perusahaan memiliki data dan jumlah piutang usaha yang baik
10.
Perusahaan memiliki pegawai dan teknologi yang baik dalam melakukan proses penjualan dan pendapatan perusahaan
11.
Perusahaan memiliki keamanan dan pengendalian yang baik dalam mengumpulkan jumlah kas masuk
12.
Perusahaan memiliki arus kas masuk yang baik dalam laporan keuangan
114
P
JR
SR
SL
Bagian 2. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran PETUNJUK PENGISIAN : Berikut ini sejumlah pernyataan yang diajukan mengenai SIA (Sistem Informasi Akuntansi) dalam siklus pengeluaran. Berikan tanda (√) terhadap pilihan yang anda pilih. 1=Tidak Pernah (TP)
3=Jarang (JR)
2=Pernah (P)
4=Sering (SR)
No
5=Selalu (SL)
Daftar Pernyataan
TP
13. Perusahaan selalu mengidentifikasi apa, kapan dan berapa jumlah persediaan barang dagang yang dipesan dan dibeli 14. Perusahaan
melakukan
pembatasan
terhadap
persediaan/barang dagang (safety stock) mengurangi pengeluaran perusahaan 15. Perusahaan memiliki pemasok yang baik dan berkualitas 16. Perusahaan memiliki laporan penerimaan barang (datadata pengiriman, pemasok dan pesanan pembelian) 17. Perusahaan memiliki data faktur pembelian yang baik 18. Perusahaan memiliki data dan jumlah hutang yang baik 19. Perusahaan memiliki pegawai dan teknologi yang baik dalam melakukan proses pembelian atau pengeluaran perusahaan 20. Perusahaan memiliki keamanan dan pengendalian yang baik dalam mengeluarkan jumlah kas keluar 21. Perusahaan memiliki arus kas keluar yang baik dalam laporan keuangan
115
P
JR
SR
SL
Bagian 3. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia PETUNJUK PENGISIAN : Berikut ini sejumlah pernyataan yang diajukan mengenai SIA (Sistem Informasi Akuntansi) dalam siklus Sumber Daya Manusia. Berikan tanda ( √) terhadap pilihan yang anda pilih. 1=Tidak Pernah (TP)
3=Jarang (JR)
2=Pernah (P)
4=Sering (SR)
No
5=Selalu (SL)
Daftar Pernyataan
TP
22. Perusahaan melakukan dan mengesahkan perubahan data penggajian dan sumber daya manusia setiap waktu 23. Perusahaan memiliki data mengenai jumlah pegawai, perekrutan pekerja baru, dan data pegawai yang berhenti baik diberhentikan maupun sukarela 24. Perusahaan
memiliki data
yang
akurat
mengenai
penggajian dan sumber daya manusia perusahaan. 25. Perusahaan memiliki prosedur yang diberikan kepada para pegawai. 26. Perusahaan selalu mengakurasikan waktu dan kehadiran para pegawai 27. Perusahaan selalu mengecek dalam persiapan sumber daya manusia dan penggajian pegawai 28. Perusahaan selalu melakukan evaluasi kinerja para pegawai pada waktu tertentu 29. Perusahaan memiliki keamanan terhadap pencurian dan penipuan dalam penggajian pegawai. 30. Perusahaan selalu membayarkan gaji pegawai dengan 116
P
JR
SR
SL
akurat dan tepat waktu 31. Perusahaan memiliki data yang akurat pengeluaran perusahaan yang berhubungan dengan pegawai dengan baik.
Bagian 4. Manajemen Persediaan PETUNJUK PENGISIAN : Berikut ini sejumlah pernyataan yang diajukan mengenai Manajemen Persediaan. Berikan tanda (√) terhadap pilihan yang anda pilih. 1=Tidak Pernah (TP)
3=Jarang (JR)
2=Pernah (P)
4=Sering (SR)
No
5=Selalu (SL)
Daftar Pernyataan
32. Perusahaan
melakukan
TP
pengelompokan
persediaan
barang dagang dari jenis dan harga 33. Perusahaan
melakukan
pengelompokan
persediaan
barang dagang berdasarkan volume penjualan tahunan 34. Perusahaan memiliki data masuk dan keluar persediaan dalam gudang 35. Perusahaan memiliki tingkat keamanan yang baik dalam penyimpanan gudang persediaan 36. Perusahaan memiliki pegawai yang berkualitas dalam menjaga keamanan persediaan barang dagang di gudang 37. Perusahaan melakukan perhitungan jumlah persediaan dengan cermat 38. Perusahaan memiliki persediaan yang sesuai dengan permintaan konsumen terkini 117
P
JR
SR
SL
39. Perusahaan melakukan perhitungan keuntungan setiap harinya untuk mengukur kualitas persediaan 40. Perusahaan melakukan perhitungan kembali mengenai jumlah persediaan barang dagang yang ada 41. Perusahaan memiliki keakuratan data dan informasi mengenai persediaan perusahaan 42. Perusahaan memberikan pelatihan dan kedisiplinan terhadap para pegawai dalam ruang persediaan 43. Perusahaan memiliki sistem keamanan yang baik untuk para pelanggan 44. Perusahaan memiliki kontrol yang baik ketika terdapat pengiriman dari pemasok 45. Perusahaan menggunakan pengkodean terhadap setiap barang dagang 46. Perusahaan memiliki sistem persediaan dengan metode perpetual (dicatat
sebagai persediaan dan setiap
transaksi) 47. Perusahaan memiliki jumlah persediaan yang cukup, tidak lebih dan tidak kurang
118
Lampiran 2: Hasil Penyebaran Kuesioner A. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21
SIAR1 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5
SIAR2 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3
SIAR3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
SIAR4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
SIAR5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
SIAR6 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5
SIAR7 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
119
SIAR8 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5
SIAR9 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 3
SIAR10 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5
SIAR11 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5
SIAR12 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5
TSIAR 54 50 49 56 56 53 52 53 53 49 52 48 60 50 51 59 51 51 51 50 54
A. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 3 5 5 4 3
5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5
5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 4 5
5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4
120
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 1 5 3 4 3
5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5
5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5
5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
60 54 54 58 58 55 58 58 55 54 57 49 60 50 60 54 54 55
B. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21
SIAE1 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3
SIAE2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 2 5 5 5 4 3
SIAE3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5
SIAE4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3
SIAE5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5
SIAE6 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 3
SIAE7 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5
121
SIAE8 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
SIAE9 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
TSIAE 41 38 38 41 42 40 40 42 40 36 35 38 45 37 39 42 39 39 39 38 37
B. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39
5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3
5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 3 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 3
5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5
5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 3
5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
122
5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5
45 37 43 44 44 40 44 45 41 39 45 38 44 45 45 41 43 35
C. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21
SIAH1 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
SIAH2 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4
SIAH3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5
SIAH4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5
SIAH5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5
SIAH6 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5
SIAH7 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5
123
SIAH8 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5
SIAH9 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5
SIAH10 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5
TSIAH 45 42 42 44 49 44 42 45 45 43 43 42 50 46 40 47 40 40 40 42 49
C. Hasil Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39
4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3
4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5
4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5
124
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5
44 44 48 50 50 49 50 49 45 44 50 42 50 45 50 39 48 48
D. Hasil Kuesioner Manajemen Persediaan No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21
MP1 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5
MP2 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5
MP3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5
MP4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
MP5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5
MP6 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
MP7 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
MP8 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
MP9 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
125
MP10 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4
MP11 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
MP12 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4
MP13 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4
MP14 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5
MP15 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
MP16 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5
TMP 70 68 68 67 79 73 74 70 66 67 66 68 80 72 64 78 64 64 64 71 73
D. Hasil Kuesioner Manajemen Persediaan Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39
5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5
5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5
5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4
5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 3 5 4
5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 5 3 5 5
126
5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5
5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4
5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4
5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5
5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4
4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5
78 71 67 80 79 73 79 78 65 73 78 68 80 65 80 70 70 73
Lampiran 3. Hasil Olah SPSS 21 Statistik Deskriptif N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Skewness Statistic
Kurtosis
Std. Error
Statistic
Std. Error
TSIAR
39
48
60
53.97
3.535
.222
.378
-.976
.741
TSIAE
39
35
45
40.62
3.040
-.009
.378
-1.073
.741
TSIAH
39
39
50
45.26
3.522
-.026
.378
-1.283
.741
TMP
39
64
80
71.62
5.461
.244
.378
-1.286
.741
Valid N (listwise)
39
Uji Validitas Variabel X1: SIAR1 Pearson Correlation SIAR1
Sig. (2-tailed) N
SIAR2
39
Pearson Correlation
.136
Sig. (2-tailed)
.411
N
SIAR3
1
39
SIAR2
SIAR4
SIAR5
SIAR6
SIAR7
SIAR8
SIAR9
SIAR10
SIAR11
SIAR12
TSIAR
.136
.261
-.078
.132
.468**
.470**
.051
-.043
.507**
.333*
.351*
.484**
.411
.109
.638
.423
.003
.003
.758
.793
.001
.038
.028
.002
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
*
**
.185
.045
.013
.427**
1
39
Pearson Correlation
.261
-.118
Sig. (2-tailed)
.109
.475
39
39
N
SIAR3
-.118
.111
-.032
.155
.395
.126
.475
.500
.847
.346
.013
.443
.006
.261
.785
.936
.007
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
**
**
.273
.515**
1
39
.434
.068
.098
.122
.281
.243
.053
.683
.551
.459
.083
.136
.749
.001
.000
.092
.001
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
127
.514
.571
.002
.156
.058
.385*
.409**
.321*
.343*
.223
.496**
.988
.341
.724
.016
.010
.046
.032
.173
.001
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.098
.002
1
.368*
.223
.019
-.083
.295
.313
.312
.349*
.847
.551
.988
.021
.172
.908
.616
.068
.053
.053
.029
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.468**
.155
.122
.156
.368*
1
.448**
.299
-.218
.580**
.523**
.719**
.616**
.003
.346
.459
.341
.021
.004
.065
.182
.000
.001
.000
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.470**
.395*
.281
.058
.223
.448**
1
.272
.344*
.548**
.249
.379*
.701**
.003
.013
.083
.724
.172
.004
.094
.032
.000
.126
.017
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.051
.126
.243
.385*
.019
.299
.272
1
.145
.287
.332*
.199
.515**
Sig. (2-tailed)
.758
.443
.136
.016
.908
.065
.094
.379
.077
.039
.226
.001
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
-.043
.434**
.053
.409**
-.083
-.218
.344*
.145
1
.073
-.028
-.176
.401*
.793
.006
.749
.010
.616
.182
.032
.379
.657
.866
.283
.011
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.507**
.185
.514**
.321*
.295
.580**
.548**
.287
.073
1
.587**
.478**
.773**
.001
.261
.001
.046
.068
.000
.000
.077
.657
.000
.002
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.333*
.045
.571**
.343*
.313
.523**
.249
.332*
-.028
.587**
1
.624**
.708**
Sig. (2-tailed)
.038
.785
.000
.032
.053
.001
.126
.039
.866
.000
.000
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation SIAR4
-.078
.111
.068
.638
.500
.683
39
39
39
Pearson Correlation
.132
-.032
Sig. (2-tailed)
.423
Sig. (2-tailed) N
SIAR5
N Pearson Correlation SIAR6
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SIAR7
Sig. (2-tailed) N
SIAR8
N Pearson Correlation SIAR9
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SIAR10
Sig. (2-tailed) N
SIAR11
N
1
128
39
SIAR12
Pearson Correlation
.351*
.013
.273
.223
.312
.719**
.379*
.199
-.176
.478**
.624**
Sig. (2-tailed)
.028
.936
.092
.173
.053
.000
.017
.226
.283
.002
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.484**
.427**
.515**
.496**
.349*
.616**
.701**
.515**
.401*
.773**
.708**
.592**
1
.002
.007
.001
.001
.029
.000
.000
.001
.011
.000
.000
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
N Pearson Correlation TSIAR
Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel X2: SIAE1 Pearson Correlation SIAE1
*
.382
Sig. (2-tailed)
.016 39
SIAE3
SIAE8
SIAE9
TSIAE
.503**
.474**
-.020
-.115
.667**
.016
.946
.000
.424
.001
.002
.906
.486
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.109
*
.406
.050
.280
-.168
-.014
.005
.528**
.510
.010
.762
.085
.305
.935
.976
.001
39
39
39
39
39
39
39
39
**
.433**
1
39
.946
.510
39
39
**
*
.007
.000
.010
.968
39
39
39
N
SIAE7
.132
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
SIAE6
.546**
.109
.546
SIAE5
.011
.011
Pearson Correlation
SIAE4
.382*
Pearson Correlation
N
SIAE4
39
Pearson Correlation
N
SIAE3
1
Sig. (2-tailed) N
SIAE2
SIAE2
.406
1
39
.007
.313
.231
.236
.250
.968
.053
.158
.149
.125
.009
.006
39
39
39
39
39
39
39
1
**
*
.360
-.027
.213
.032
.669**
.003
.024
.871
.193
.847
.000
39
39
39
39
39
39
39
.470
129
.415
1
.592** .000
39
SIAE5
Pearson Correlation
.132
.050
.313
.470**
Sig. (2-tailed)
.424
.762
.053
.003
39
39
39
39
.503**
.280
.231
.001
.085
39
N Pearson Correlation SIAE6
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SIAE7
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SIAE8
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
SIAE9
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
TSIAE
Sig. (2-tailed) N
.076
.141
.592**
.253
.542**
.644
.392
.000
.120
.000
39
39
39
39
39
39
.360*
.076
1
.382*
.246
.318*
.717**
.158
.024
.644
.016
.131
.048
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.474**
-.168
.236
-.027
.141
.382*
1
.257
.082
.434**
.002
.305
.149
.871
.392
.016
.114
.621
.006
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
-.020
-.014
.250
.213
.592**
.246
.257
1
.415**
.508**
.906
.935
.125
.193
.000
.131
.114
.009
.001
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
-.115
.005
.415**
.032
.253
.318*
.082
.415**
1
.394*
.486
.976
.009
.847
.120
.048
.621
.009
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.667**
.528**
.433**
.669**
.542**
.717**
.434**
.508**
.394*
1
.000
.001
.006
.000
.000
.000
.006
.001
.013
39
39
39
39
39
39
39
39
39
1
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
130
.013
39
Uji Validitas Variabel X3 SIAH1 Pearson Correlation SIAH1
Sig. (2-tailed) N
SIAH2
.154
Sig. (2-tailed)
.350
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SIAH4
SIAH7
.369*
.523**
.628**
.350
.008
.154
.001
.005
.420
.094
.021
.001
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
1
*
.363
.179
.197
.230
.199
.132
-.099
.174
.355*
.023
.275
.228
.158
.225
.424
.547
.288
.026
39
39
39
39
39
39
39
39
39
1
**
**
**
**
*
.256
**
.689**
*
.363
.008
.023
39
39
39 **
.007
39
N
.428
.428
.552
.479
.000
.002
.048
.116
.002
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
1
*
**
.155
.365
*
**
-.066
.512**
.025
.004
.347
.022
.002
.690
.001
39
39
39
39
39
39
39
1
*
*
**
.199
**
.763**
39
39
.197
**
*
.001
.228
.002
.025
39
.358
.358
.448
.318
.021
.049
.005
.225
.002
.000
39
39
39
39
39
39
1
**
**
.199
**
.692**
.000
.001
.225
.003
.000
39
39
39
39
39
1
**
.086
**
.597**
.005
.604
.000
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
.230
**
**
*
.005
.158
.000
.004
.021
39
39
39
39
39
39
**
.155
*
.318
**
.448
.368
.133
.199
Sig. (2-tailed)
.420
.225
.002
.347
.049
.000
39
39
39
39
39
39
131
.568
.568
39
.439
.485
.368
**
.477
.318
.002
39
.552
.477
.007
**
.487
.487
Pearson Correlation
N
TSIAH
.272
.275
Sig. (2-tailed)
SIAH10
.133
39
.439
SIAH9
.439**
.154
Pearson Correlation
SIAH8
.513**
Sig. (2-tailed)
N
SIAH7
.233
**
.513
SIAH6
.418**
.179
Sig. (2-tailed)
SIAH5
.154
39 .418
SIAH4
.233
Pearson Correlation
SIAH6
SIAH3
Pearson Correlation
N
SIAH5
39
Pearson Correlation
N
SIAH3
1
SIAH2
.513
.443
.487
.458
.640
SIAH8
Pearson Correlation
.272
.132
.318*
.365*
.439**
.513**
.443**
.405*
.528**
.706**
Sig. (2-tailed)
.094
.424
.048
.022
.005
.001
.005
.010
.001
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.369*
-.099
.256
.485**
.199
.199
.086
.405*
1
.366*
.521**
Sig. (2-tailed)
.021
.547
.116
.002
.225
.225
.604
.010
.022
.001
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.523**
.174
.479**
-.066
.487**
.458**
.640**
.528**
.366*
1
.734**
.001
.288
.002
.690
.002
.003
.000
.001
.022
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.628**
.355*
.689**
.512**
.763**
.692**
.597**
.706**
.521**
.734**
1
.000
.026
.000
.001
.000
.000
.000
.000
.001
.000
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
MP9
MP10
MP11
N
SIAH9
N Pearson Correlation SIAH10
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
TSIAH
Sig. (2-tailed) N
1
.000
39
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel Y1 MP1 Pearson Correlation MP1
Sig. (2-tailed) N
MP2
1
39
Pearson Correlation
.193
Sig. (2-tailed)
.238
N
39
MP2
MP3
MP4
MP5
MP6
MP7
MP8
MP12
MP13
MP14
MP15
MP16
.193
.236
.528**
.528**
.390*
.384*
.276
.366*
.298
.151
.312
.223
.474**
.595**
.325*
.238
.147
.001
.001
.014
.016
.089
.022
.066
.359
.053
.172
.002
.000
.044
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
1
**
-.054
*
.331
.142
*
.331
.229
**
.226
**
.124
-.037
-.015
.156
.177
.000
.743
.040
.388
.040
.162
.004
.166
.000
.452
.825
.928
.344
.281
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.631
132
.455
.610
MP3
Pearson Correlation
.236
.631**
.007
.265
.200
.078
.188
.399*
.190
.526**
.238
.124
.207
.025
.386*
Sig. (2-tailed)
.147
.000
.968
.103
.221
.638
.251
.012
.246
.001
.145
.452
.205
.882
.015
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.528**
-.054
.007
1
.576**
.363*
.364*
-.093
.270
.249
.098
.137
.378*
.412**
.466**
.296
.001
.743
.968
.000
.023
.023
.575
.096
.126
.553
.407
.018
.009
.003
.067
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.528**
.331*
.265
.576**
1
.467**
.453**
.252
.424**
.439**
.481**
.028
.378*
.519**
.564**
.499**
.001
.040
.103
.000
.003
.004
.122
.007
.005
.002
.866
.018
.001
.000
.001
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.390*
.142
.200
.363*
.467**
1
.709**
.640**
.669**
.472**
.261
.525**
.620**
.443**
.677**
.358*
Sig. (2-tailed)
.014
.388
.221
.023
.003
.000
.000
.000
.002
.109
.001
.000
.005
.000
.025
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.384*
.331*
.078
.364*
.453**
.709**
1
.571**
.656**
.528**
.349*
.327*
.404*
.166
.693**
.248
Sig. (2-tailed)
.016
.040
.638
.023
.004
.000
.000
.000
.001
.029
.042
.011
.313
.000
.127
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.276
.229
.188
-.093
.252
.640**
.571**
1
.601**
.506**
.329*
.292
.385*
.228
.454**
.355*
Sig. (2-tailed)
.089
.162
.251
.575
.122
.000
.000
.000
.001
.041
.071
.015
.164
.004
.027
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.366*
.455**
.399*
.270
.424**
.669**
.656**
.601**
1
.282
.472**
.154
.234
.096
.432**
.413**
Sig. (2-tailed)
.022
.004
.012
.096
.007
.000
.000
.000
.082
.002
.350
.152
.562
.006
.009
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.298
.226
.190
.249
.439**
.472**
.528**
.506**
.282
1
.271
.053
.535**
.489**
.394*
.140
Sig. (2-tailed)
.066
.166
.246
.126
.005
.002
.001
.001
.082
.095
.751
.000
.002
.013
.395
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
N Pearson Correlation MP4
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
MP5
Sig. (2-tailed) N
MP6
N
MP7
N
MP8
N
MP9
N
MP10
N
1
133
39
MP11
Pearson Correlation
.151
.610**
.526**
.098
.481**
.261
.349*
.329*
.472**
.271
Sig. (2-tailed)
.359
.000
.001
.553
.002
.109
.029
.041
.002
.095
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.312
.124
.238
.137
.028
.525**
.327*
.292
.154
Sig. (2-tailed)
.053
.452
.145
.407
.866
.001
.042
.071
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.223
-.037
.124
.378*
.378*
.620**
Sig. (2-tailed)
.172
.825
.452
.018
.018
39
39
39
39
.474**
-.015
.207
.002
.928
39
-.010
.015
.141
.275
.296
.952
.930
.391
.090
.068
39
39
39
39
39
39
.053
-.010
1
.487**
.177
.406*
.032
.350
.751
.952
.002
.280
.010
.847
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.404*
.385*
.234
.535**
.015
.487**
1
.642**
.433**
.354*
.000
.011
.015
.152
.000
.930
.002
.000
.006
.027
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.412**
.519**
.443**
.166
.228
.096
.489**
.141
.177
.642**
1
.436**
.371*
.205
.009
.001
.005
.313
.164
.562
.002
.391
.280
.000
.006
.020
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
.595**
.156
.025
.466**
.564**
.677**
.693**
.454**
.432**
.394*
.275
.406*
.433**
.436**
1
.347*
.000
.344
.882
.003
.000
.000
.000
.004
.006
.013
.090
.010
.006
.006
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
Pearson Correlation
.325*
.177
.386*
.296
.499**
.358*
.248
.355*
.413**
.140
.296
.032
.354*
.371*
.347*
1
Sig. (2-tailed)
.044
.281
.015
.067
.001
.025
.127
.027
.009
.395
.068
.847
.027
.020
.030
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
N
MP12
N
MP13
N Pearson Correlation MP14
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
MP15
Sig. (2-tailed) N
MP16
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
134
1
.030
39
Uji Reliabilitas Variabel Y1
Uji Reliabilitas Variabel X1 Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
Standardized
Standardized
Items
Items
.762
.795
.889
12
N of Items
.890
Uji Reliabilitas Variabel X2 Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
16
Uji Statistik t
N of Items
Model
Unstandardized Coefficients
t
Sig.
Coefficients
Standardized B
Items .704
Standardized
.715
(Constant)
9
Std. Error 1.949
7.963
TSIAR
.838
.246
TSIAE
-.048
TSIAH
.583
Beta .245
.808
.543
3.406
.002
.235
-.027
-.205
.839
.211
.376
2.766
.009
1
Uji Reliabilitas Variabel X3 Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items a. Dependent Variable: TMP
Standardized Items .834
.836
10
135
Uji Statistik F Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
797.839
3
265.946
Residual
335.392
35
9.583
1133.231
38
Total
Sig. .000b
27.753
a. Dependent Variable: TMP b. Predictors: (Constant), TSIAH, TSIAE, TSIAR
Uji Koefesien Determinasi (R2) Model
1
R
R Square
a
.839
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.704
.679
3.096
a. Predictors: (Constant), TSIAH, TSIAE, TSIAR b. Dependent Variable: TMP
Uji Multikolonieritas Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients B (Constant)
Std. Error 1.949
7.963
TSIAR
.838
.246
TSIAE
-.048
TSIAH
.583
Beta
Tolerance
VIF
.245
.808
.543
3.406
.002
.333
3.003
.235
-.027
-.205
.839
.493
2.027
.211
.376
2.766
.009
.458
2.184
1
136
Uji Heterokedastisitas (Uji Glejser) Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients B
Std. Error
Beta
(Constant)
7.563
4.269
TSIAR
-.149
.132
TSIAE
.135
TSIAH
-.057
Tolerance
VIF
1.771
.085
-.317
-1.132
.266
.333
3.003
.126
.247
1.074
.290
.493
2.027
.113
-.120
-.504
.617
.458
2.184
1
Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov) Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
39 Mean Std. Deviation
.0000000 2.97087565
Absolute
.150
Positive
.066
Negative
-.150
Kolmogorov-Smirnov Z
.939
Asymp. Sig. (2-tailed)
.341
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
137
138
Lampiran 4: Hasil Wawancara Responden Daftar Pertanyaan Wawancara : 1. Apakah perusahaan memiliki data penjualan barang dagang, piutang dagang, dan penerimaan kas dengan lengkap? 2. Bagaimana kondisi sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan? 3. Apakah perusahaan memiliki data pembelian barang dagang, utang dagang, dan pengeluaran kas dengan lengkap? 4. Bagaimana kondisi sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya manusia? 5. Apakah perusahaan memiliki data penggajian, informasi sumber daya manusia dengan lengkap dan baik? 6. Bagaimana kondisi sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya manusia? 7. Apakah perusahaan selalu melakukan kontrol terhadap akurasi catatan persediaan, perhitungan siklus persediaan, dan pelayanan persediaan? Responden 1 Ibu Mega Imansyah (PT. Alfa Retailindo) Manajer Perusahaan 1 dan 2, Ya, Untuk sistem informasi akuntansi siklus pendapatan ini, kami memliki sistem yang mencatat data penjualan dengan akurat dan tepat waktu, telah menerapkan prosedur kredit dengan beberapa bank yang ditunjuk untuk operasional penjualan secara kredit dan dalam memeriksa persediaan barang yang dijual kita menyediakan self services untuk menanggapi pertanyaan pelanggan, serta data faktur penjualan kami simpan dengan baik dan disimpan dalam bentuk digital dalam kurung waktu 3 bulan kebelakang. 139
3 dan 4. Ya, Untuk sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, kami menerapkan receiving dan stock controller yang dilakukan secara digital untuk menyesuaikan barang dagang yang dipesan dari supplier apakah sesuai dengan apa yang dipesan oleh perusahaan atau tidak. Karena dalam pemesanan barang ke pada supplier ini harus sesuai dengan audit dan kontrol kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta keamanan yang dilakukan ketika kas dikeluarkan dan diberikan pada supplier. 5 dan 6. Dalam alur siklus sumber daya perusahaan, perusahaan kami selalu melakukan rekapitulasi bulanan data penggajian, karyawan perusahaan, dan selalu melakukan persiapan sumber daya manusia sebelum bekerja. Evaluasi kinerja selalu kami lakukan setiap hari guna untuk mengevaluasi kejadian yang terjadi pada hari tersebut agar mampu meningkatkan kontrol yang berkualitas terhadap kinerja pegawai. Keamanan pegawai sangat diperhatikan, setiap pegawai memiliki id untuk masuk kedalam ruangan perusahaan dan selalu dicek oleh keamanan setempat. Dan sebelum karyawan ditempatkan di setiap gerai, para karyawan diberikan
pelatihan
dan
pembagian
tugas
agar
mampu
untuk
mengimplementasikan ilmu dari pelatihan dengan praktik dalam melakukan pekerjaannya. 7. Ya tentu perusahaan kami ini selalu melakukan pengelompokan barang berdasarkan jenis dan harga, selalu memperhatikan barang masuk dari supplier dan barang keluar untuk pelanggan. Serta kami selalu menempatkan bagian keamanan dan prosedur keamanan bekerja kepada karyawan agar tidak melakukan hal-hal yang bersifat merugikan bagi perusahaan khususnya terkait dengan 140
pencurian persediaan barang dagang perusahaan, akan langsung ditindak oleh kami. Perusahaan kami juga selalu melakukan perhitungan keuntungan penjualan barang dagang dengan menggunakan pihak ketiga yaitu Advantage (Lembaga perbankan yang mengamankan uang masuk dan keluar perusahaan. Penentuan metode persediaan dan pencatatanya dilakukan secara konsisten, apabila karakteristik barang dagang yang dicatat dalam komputer tidak sesuai dengan jumlah barang yang ada, kami selalu melakukan pengecekan dan rekonsilisasi stock opname pada barang tersebut. Respoden 2 Bapak Micky (PT. Ramayana Lestari Sentosa) Manajer Pergudangan (Persediaan) 1 dan 3. Ya, semua data masuk dan keluar kas kami miliki dengan lengkap. 2 dan 4. Sistem informasi akuntansi keuangan baik yang keluar maupun yang masuk kas telah berbasis komputerisasi, ya walaupun menggunakan sistem informasi akuntansi yang sudah terkomputerisasi tergantung dari pihak user nya bagaimana bisa menjalankan seluruh prosedurnya. 5. Semua data mengenai kepegawaian dari yang di setiap gerai tersimpan di pusat dari yang cuma magang sampai yang pegawai tetap kami data dan selalu kami bayar gaji tepat waktu. 6. Prosedur alur sistem informasi akuntansi dalam siklus sumber daya manusia, dari awal pegawai memasuki toko, kami melakukan pengecekan dan pemeriksaan yang ketat setiap individu guna mengurangi kecurangan terhadap sumber daya manusia yang terdapat di gudang kami.
141
7. Perusahaan kami selalu memanajemen barang dagang yang masuk mulai dari pengecekan barang dengan catatan, data pemasok yang masuk serta kontrol persediaan dari saya sebagai bagian gudang di toko ini. Responden 3. Bapak Dadang M (PT. Lotte Shopping Indonesia) Manajer Perusahaan 1 dan 3, Kami memiliki arsip secara tertulis dengan yang terkomputerisasi mengenai seluruh data dari penjualan para pelanggan maupun dari pembelian barang masuk supplier. 2 dan 4. Untuk setiap penjualan bersifat boleh satuan dan boleh borongan, khususnya untuk para pedagang. Di sini untuk memudahkan kami dalam bertransaksi maka setiap pelanggan wajib memiliki kartu pengenal setiap pelanggan agar memudahkan kami dalam melakukan pendataan penjualan dan memberikan point bagi pelanggann setia, alur transaksi siklus pengeluaran pun kami lakukan dengan ketat apalagi kan kita perusahaan barang dagang yang besar, jadi kami benar-benar harus sesuai dengan prosedur pembelian barag dagang. 5. Data kepegawain dan gaji kami punya lengkap. 6. Di sini bagian keamanan banyak, jadi siapapun yang masuk kantor dan tokonya akan kami periksa, kami juga selalu mengecek barang dagangan yang sudah hampir batas maksimal dari segi unitnya juga kami periksa. 7. Di sini sistem informasi akuntansi buat persediaan sudah terkomputerisasi supaya tidak terjadi kecurangan, kelengakapan data dan akurasi data penting bagi kami, kami juga melakukan pengelompokan barang dagang sesuai dengan jenisnya agar lebih baik dalam mengatur persediaanya. 142
Responden 4 Bu Irma (PT. Matahari Departement Store) Bagian Akuntansi 1 dan 3. Kami punya data yang lengkap, tetapi untuk data piutang dan utang kami tidak bisa memberitahu soalnya itu rahasia keuangan jadi tunggu konfirmasi dari pusatnya. 2. Di sini ada alurnya, ketika ada pembelian dari pembeli, itu disimpan di bank data penjualan oleh pihak kasir yang tersimpan dan langsung diserahkan data penjualan setiap harinya ke kami, untuk piutangnya kayaknya cuma pusat yang tahu dan kami tidak berhak beritahu tersebut. 4. Untuk pemasok yang memasok ketika kita dapat barang pembelian itu, kami cross cek data barangnya dilihat dari harganya, kuantitas dan kualitas barangnya, soalnya Matahari ini kan produknya semua branded. Jadi memperhatikan sekali kualitas yang dimiliki oleh setiap perusahaan yang menjadi supplier di sini. 5 dan 6. Semua data pegawai kami punya lengkap datanya bagi yang ship siang juga malam dan kami juga tidak pernah melakukan keterlambatan dalam pembayaran gaji, dan gaji ini dilihat dari absensi dan kecermatan pegawainya. 7. Di sini pegawainya di awasi mas, pelanggannya juga pakai kamera cctv, khususnya bagi yang keluar masuk gudang kami selalu lakukan keamanan dari memberikan id, dan juga pengecekan ulang data persediaan yang terdapat di komputer dengan yang terdapat di gudang. Responden 5 Bu Anita Rahayu (PT. Giant Hypermart) Manajer Sumber Daya Manusia 1 dan 3. Di Giant ini kita semua punya data yang lengkap dari penjualan dan pembelian setiap harinya. 143
2 dan 4. Perusahaan ini sebenernya sudah mengikuti prosedur sistem informasi akuntansi keuangannya, ya, tapi hanya sistem komputerisasi biasa, dan alurnya dari penjualan sama pembelian, ke kasir, lalu ke bagian keuangan dan akuntansi di gerai toko, baru di kirim ke pusat yang di Jakarta. 5. Iya, di sini saya bagian sumber daya manusianya, semua data kami simpan di komputer dan di filenya, mulai dari penggajian, informasi pegawai sampai daftar hadir setiap pegawai. 6. Disini ada aturannya kalau pegawai atau supplier masuk, harus melewati tahap pemeriksaan setiap individu dan juga dicek juga data persediaan barang dagang masuk kedalam toko ini, jadi memang mementingkan keamanan barangnya. 7. Kita selalu melakukan kontrol persediaan setiap harinya dan mengecek barang sesuai dengan catatan persediaan, kami juga terkadang mengevaluasi barang berdasarkan barang dari sisi penjualannya. Responden 6 Bapak Ronny (PT. Ria Busana) Supervisor Perusahaan 1 dan 2. Perusahaan lengkap data-data penjualan dan pembeliannya 3 dan 4. Sistem informasi akuntansi keuangan di sini, terkomputerisasi dari penjualan sama ketika melakukan pembelian, tapi kita belum menggunakan software yang canggih seperti perusahaan dagang besar yang sudah maju, tapi dengan prosedur sistem informasi akuntansi ini saja mampu mengoperasionalkan perusahaan kita dalam penjualan dan pembelian. 5. Iya, data-data gaji, karyawan kami lengkap disini, terus juga prosedurnya kami wajibkan ke setiap pegawai buat diterapkan setiap bekerja di sini.
144
6. Sistem informasi akuntasi karyawan. Di sini kehadiran pegawai yang sesuai dengan aturan itu mempengaruhi penggajian, dan harus dipatuhi, tapi kami selalu membayarkan gaji dan upah selalu tepat waktu. 7. Perusahaan itu selalu di cek barangnya oleh bagian persediaan di toko ini, dicek, jumlahnya sama kita dalam mengatur manajemen persediaan kita selalu mengevaluasi barang dari tingkat barang yang laku dijual, jadi ketika dipesan tidak yang namanya melebihi pesanan yang kurang ekenomis Responden 7 Ibu Erika dari Electronic City (Ekalokasari) Manajer store 1 dan 3. Ya, perusahaan ini memiliki data penjualan barang dagang, piutang dagang, penerimaan kas dan pembelian barang dagang, utang dagang, dan pengeluaran kas dengan lengkap, tapi untuk akun piutang dagang dan hutang disimpan di kantor pusat. 2 dan 4, Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan pengeluaran perusahaan di perusahaan kami mengikuti prosedur dan alur dari sistem penjualan, tapi terkadang kami sulit dalam pengendalian pekerjaannya. Jadi kadang-kadang kita tidak ada pemisahan tugas. 5. Ya, kami selalu membayarkan gaji tepat waktu dan memiliki data pegawai dengan lengkap baik ketika dia melamar maupunn resign dari perusahaan. 6. Untuk prosedur sumber daya manusia kami melakukan pengamanan yang ketat terhadap pegawai, disiplin, dan tepat waktu dalam bekerja. Langsung dipecat jika melakukan pencurian barang dagang perusahaan.
145
7. Ya, kami selalu melakukan pengecekan ulang terhadap persediaan barang dagang kami, melalukan safety stock juga, menyesuaikan barang dagang dengan catatan kami.
146
Lampiran 5: Surat Penyebaran Kuesioner
147
148
149
150
151
152
153
154
155