PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH BACKGROUND MUSIC DAN INDUSTRIAL MUSIC TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh: YOANNES CHRYSOSTOMUS AWANG ADHY WIBOWO NIM: 119114149
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“ Percayalah terang akan datang disaat yang tidak terduga. Selalulah tertawa. “
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ Aku persembahkan untuk Dia yang mengajarkanku kasih dan mereka yang aku kasihi “
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH BACKGROUND MUSIC DAN INDUSTRIAL MUSIC TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Yoannes Chrysostomus Awang A. W. ABSTRAK Penelitian kuasi eksperimen dengan metode pretest posttest design ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh background music dan industrial music terhadap produktivitas kerja karyawan. Hipotesis penelitian yaitu background music dan industrial music berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Subjek penelitian adalah 30 orang karyawan bidang produksi industri sapu ijuk di Kulon Progo yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 14 orang perempuan yang berusia 20 tahun sampai dengan 40 tahun. Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data hasil rekaman/ catatan yang yang berupa jumlah produk yang dihasilkan selama waktu pelaksanaan penelitian. Melalui uji perbedaan menggunakan Paired Sample t-test, diperoleh nilai t sebesar -10.352 dengan nilai p = 0,000 (p≤0,05) pada uji hipotesis background music. Berdasarkan uji perbedaan menggunakan Wilcoxon, diperoleh nilai Z sebesar -3,412 dengan nilai p = 0,001 (p≤0,05) pada uji hipotesis industrial music. Kesimpulannya background music dan industrial music berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Kata kunci: background music, industrial music, produktivitas kerja karyawan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE EFFECT OF BACKGROUND MUSIC AND INDUSTRIAL MUSIC ON EMPLOYEES’ PRODUCTIVITY Yoannes Chrysostomus Awang A. W. ABSTRACT This Quasi-experimental research with pretest posttest design method aims to determine the effect of background music and industrial music on employee productivity. The study hypothesis was that the background music and industrial music significantly influence employee productivity. The subjects were 30 employees in the field of industrial production broom fibers in Kulon Progo which consisted of 16 men and 14 women aged 20 to 40 years old. The data collection was done by collecting data recording/ records in the form of the number of products produced during the time of the study. Through difference test using Paired Sample t-test, t value obtained at -10.352 with a value of p=0.000 (p≤0,05) on background music hypothesis testing. Based on the difference of using the Wilcoxon test, the Z value obtained at -3.412 with p=0.001 (p≤0,05) on industrial music hypothesis testing. In conclusion, background music and industrial music significantly influence employee productivity. Keywords: background music, industrial music, employees’ productivity
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Berangkat dari kecintaan penulis terhadap musik serta keinginan penulis untuk mengembangkan musik kedalam ranah ilmu psikologi, maka terciptalah karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Background Music dan Industrial Music Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan”. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat berguna dan menjadi bahan pembelajaran serta bekal untuk langkah penulis selanjutnya. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya ilmiah ini penulis tidak sendiri. Tentunya banyak dukungan dari orang lain. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Tuhan yang Maha Rock ‘n Roll yang telah memberkati dan melimpahkan kehidupan. Thanks God! 2. Pak Priyo selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3. Pak Eddy selaku Kaprodi Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Pak Eddy selaku dosen pembimbing akademik. Tidak lupa juga kepada Pak Adi Wijoyo selaku dosen pembimbing akademik yang sebelumnya. 5. Mbak Etta’ selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sabar melayani dan mendengarkan keluh kesah selama proses penulisan skripsi ini. 6. Ibuk dan Bapak yang dengan segala-galanya memberikan dukungan yang tidak pernah berhenti. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Terimakasih juga untuk Dani dan Tika yang tidak henti-hentinya memberikan semangat. 8. Seluruh subyek penelitian yang telah bersedia meluangkan waktu mengikuti rangkaian penelitian dari awal hingga akhir. 9. MITRA SARI CEMPOL yang telah mengijinkan dan memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian serta membantu dalam proses penelitian. 10. Bapak Markus Aris Rahmadi selaku pimpinan MITRA SARI CEMPOL yang telah mengijinkan dan memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian serta membantu dalam proses penelitian. 11. Martha Veronica Sihombing, my MVS, my everythings. I can’t say anything or bring you something. Love you so much~ 12. Cah-cah kantin psikologi yang selalu menghibur. Kalian tetap punk! 13. Teman-teman Psikologi 2011, teman seperjuangan. 14. Teman-teman satu pembimbing, Bendot, Lia, Ayik, dan teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Tetap semangat! 15. ANTSC. CLOTHING EST 2016 MAKE TSHIRT NOT WAR! 16. Semua orang yang selalu ada, mendukung, mendoakan, dan membantu penulis untuk menyelesaikan tuntutan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Tuhan memberkati.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis sadar bahwa karya ilmiah ini tidaklah sempurna. Maka dari itu penulis perlu mendapatkan saran dan masukan agar menjadi semakin baik dan bermanfaat. Penulis sangat terbuka dan menerima dengan senang hati segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penelitian ini.
Yogyakarta, Yoannes Chrysostomus Awang A.W.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ………………………...ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………...iii HALAMAN MOTTO ……………………………………………………………iv HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………..v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………...........vi ABSTRAK ………………………………………………………………………vii ABSTRACT ……………………………………………………………………...viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………………..ix KATA PENGANTAR ……………………………………………………………x DAFTAR ISI ……………………………………………………………………xiii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...xvi DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...xvii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………..xviii BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………..1 A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………..1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………8 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….8 D. Manfaat Penelitian ……………………………………………………...8 1. Manfaat Teoretis ……………………………………………………8 2. Manfaat Praktis ……………………………………………………..8 BAB II. LANDASAN TEORI ……………………………………………………9 A. Produktivitas Kerja Karyawan ………………………………………....9 1. Pengertian produktivias kerja karyawan ……………………………9 2. Pengukuran produktivitas kerja karyawan ………………………...11 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan ...14 a. Faktor Internal ………………………………………………...14 b. Faktor Eksternal ……………………………………………….16 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Musik ………………………………………………………………….18 1. Pengertian Musik ………………………………………………….18 2. Unsur Musik ………………………………………………………19 3. Jenis Musik ………………………………………………………..21 a. Background Music …………………………………………….21 b. Industrial Music ……………………………………………….23 4. Fungsi dan Manfaat Musik ………………………………………..24 5. Teori tentang Musik ……………………………………………….25 a. Arousal theories ……………………………………………….26 b. Cognitivist theories ……………………………………………26 c. Symbol theories ………………………………………………..26 6. Pengaruh Musik …………………………………………………...27 a. Aspek fisiologi ………………………………………………...27 b. Aspek biokimia-imunologi ……………………………………27 c. Aspek psikologi ……………………………………………….28 C. Pengaruh Background Music dan Industrial Music Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ………………………………………...29 D. Hipotesis Penelitian …………………………………………………...31 BAB III. Metodologi Penelitian …………………………………………………32 A. Jenis Penelitian ……………………………………………………….32 B. Variabel Penelitian …………………………………………………...33 1. Variabel Bebas ……………………………………………………33 2. Variabel Tergantung ……………………………………………...33 C. Definisi Operasional ………………………………………………….33 1. Musik ……………………………………………………………..33 2. Produktivitas kerja karyawan …………………………………….34 D. Subjek Penelitian ……………………………………………………..35 E. Desain Penelitian ……………………………………………………..36 F. Prosedur Penelitian …………………………………………………...37 1. Pemilihan musik ………………………………………………….37 2. Pemutaran musik …………………………………………………39 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Langkah-langkah penelitian ……………………………………...41 G. Metode dan Alat Pengumpulan Data …………………………………42 H. Validitas Penelitian …………………………………………………...42 I.
Metode Analisis Data ………………………………………………...44 1. Uji Asumsi ………………………………………………………..44 2. Uji Hipotesis ……………………………………………………...44
BAB IV. Hasil dan Pembahasan ………………………………………………...45 A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………….45 B. Deskripsi Subyek Penelitian ………………………………………….46 C. Hasil Penelitian ……………………………………………………….46 1. Uji Asumsi ………………………………………………………..46 a.
Background Music ……………………………………………46
b.
Industrial Music ………………………………………………47
2. Uji Hipotesis ……………………………………………………...47 a.
Background Music ……………………………………………47
b.
Industrial Music ………………………………………………48
D. Pembahasan …………………………………………………………..49 BAB V. Kesimpulan dan Saran …………………………………………………54 A. Kesimpulan …………………………………………………………...54 B. Saran ………………………………………………………………….54 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...55 LAMPIRAN ……………………………………………………………………..59
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Skema pengaruh background music dan industrial music terhadap produktivitas kerja karyawan ……………………………………….31
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Pretest and Posttest Design ………………………………………….36 Tabel 3.2. Daftar Lagu yang Diputar ……………………………………………39 Tabel 3.3. Waktu Pemutaran Musik ……………………………………………..41 Tabel 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian …………………………………………46 Tabel 4.2. Uji Normalitas Background Music dan Industrial Music ……………47 Tabel 4.3. Uji Hipotesis Background Music …………………………………….48 Tabel 4.4. Uji Hipotesis Industrial Music ……………………………………….49
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Informed consent …………………………………………………..59 Lampiran 2. Penilaian Rater ……………………………………………………..60 Lampiran 3. Hasil penelitian …………………………………………………….61 Lampiran 4. Hasil uji normalitas ………………………………………………...62 Lampiran 5. Hasil uji hipotesis ………………………………………………….65
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Produktivitas kerja menjadi salah satu tolak ukur dalam menentukan keberhasilan sebuah perusahaan. Semakin tinggi produktivias kerja karyawannya, maka semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Poniman dan Yayan (2015) yaitu bahwa tingkat produktivitas yang bisa diraih oleh perusahaan akan sangat menentukan tinggi rendahnya keuntungan perusahaan tersebut. Menurut Sulistiyani dan Rosidah (dalam Puspita, dkk, 2015), produktivitas menyangkut hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh
didalam
proses
produksi.
Dalam
perspektif
normatif,
Mangkuprawira (2007) menjelaskan produktivitas adalah jika hari ini karyawan bekerja lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok lebih baik daripada sekarang. Mangkuprawira (2007) menyatakan bahwa produktivitas sering kali dikaitkan dengan efektivitas dan efisiensi. Atau dengan kata lain, produktivitas biasanya diidentifikasi sebagai rasio antara input dan output suatu proses produksi dalam periode tertentu. Menurut Wignjosoebroto (dalam Puspitaratna & Dwiyanti, 2013), sebagai ukuran efisiensi/ produktivitas kerja manusia, maka rasio tersebut umumnya berbentuk keluaran yang dihasilkan oleh aktivitas kerja dibagi dengan jam kerja yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
dikontribusikan sebagai sumber masukan dengan rupiah atau unit produksi lainnya sebagai dimensi tolak ukurnya. Pada kenyataannya, perusahaan tidak selalu mendapat produktivitas kerja karyawan yang tinggi. Tidak sedikit perusahaan yang mengalami penurunan produktivitas kerja. Seperti yang dikeluhkan oleh Ketua Dewan Penasihat
Asosiasi
Persepatuan
Indonesia
(API),
Harjanto,
yang
mengungkapkan bahwa kenaikan upah pekerja selama ini tidak berbanding lurus dengan produktivitas mereka (dikutip dari Liputan6.com 17 Februari 2015). Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Imam Haryono, mengungkapkan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand sehingga menjadi kelemahan sumber daya manusia industri Indonesia (dikutip dari Liputan6.com tanggal 17 Februari 2015). Menurut Wignjosoebroto (2008), pada hakikatnya produktivitas kerja ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu (1) faktor teknis, yaitu faktor yang berhubungan dengan pemakaian dan penerapan fasilitas produksi secara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih efektif dan efisien, lingkungan kerja yang mendukung, dan atau penggunaan bahan baku yang lebih ekonomis, dan (2) faktor manusia, yaitu faktor yang mempunyai pengaruh
terhadap
usaha-usaha
yang
dilakukan
manusia
didalam
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya yang menyangkut dua hal pokok yang menentukan, yaitu kemampuan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
(ability) dari pekerja tersebut dan yang lain adalah motivasi kerja yang merupakan pendorong kearah kemajuan dan peningkatan prestasi kerja seseorang. Kedua faktor tersebut sama-sama memegang peranan penting dalam
upaya
untuk
meningkatkan
produktivitas
kerja
karyawan
(Wignjosoebroto, 2008). Jadi, bukan hanya faktor manusia saja yang harus diperhatikan melainkan faktor teknis juga perlu diperhatikan. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan adalah memperbaiki situasi lingkungan kerja (Anorogo dan Widiyanti, 1990). Menurut Idrus (2006), lingkungan kerja yang menyenangkan membuat sikap pegawai positif dan memberi dorongan untuk bekerja lebih tekun dan lebih baik. Lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non-fisik yang dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan, menentramkan, serta memberikan kesan betah bekerja (Supardi, dalam Maya, dkk, 2015). Lingkungan kerja sendiri, menurut Aysia dan Palit (2014), dibedakan menjadi lingkungan kerja non-fisik dan lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja non-fisik lebih mengarah pada suasana mental pekerja pada saat bekerja. Sedangkan lingkungan kerja fisik antara lain meliputi pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, kebisingan, dan musik. Musik hadir dalam kehidupan manusia melalui berbagai cara, antara lain melalui televisi, radio, handphone, komputer, laptop, dll. Tidak ada satu orang pun yang tidak menyukai musik karena tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang pasti mempunyai paling tidak satu lagu kesukaan. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Djohan (2009), keyakinan yang terutama adalah setiap orang memerlukan musik (tidak ada satupun masyarakat/ budaya yang tidak memiliki musik). Musbikin (2009) mengatakan bahwa musik merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Djohan (2009) mengungkapkan bahwa menurut laporan penelitian bidang medis dan neurologis bahwa sebenarnya pada usia 38 minggu masa kehamilan janin sudah selektif merespons musik. Secara keseluruhan, musik dapat berpengaruh secara fisik maupun psikologis (Musbikin, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2014) menunjukkan bahwa musik berpengaruh secara signifikan terhadap aspek aspek yang berkaitan dengan aktivitas latihan fisik. Musik juga dapat mempengaruhi pernapasan, denyut jantung, denyut nadi, tekanan darah, mengurangi ketegangan otot, memperbaiki koordinasi tubuh, memperkuat ingatan, suhu tubuh, serta mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stres (Musbikin, 2009). Musik juga berpengaruh terhadap emosi, membuat seseorang merasa senang atau sedih (Mori, Naghsh, dan Tezuka, 2014). Sudah sejak lama budaya masyarakat Indonesia juga mengenal antara bernyanyi dan bekerja (Anorogo dan Widiyanti, 1990). Menurut Munandar (2006), musik tampaknya memiliki pengaruh yang baik pada pekerjaanpekerjaan yang sederhana, rutin, dan monoton. Banyak yang berpendapat bahwa musik yang mengiringi kerja dapat meningkatkan produktivitas karyawannya. Schultz (dalam Munandar, 2006) mengemukakan bahwa musik sebagai latar belakang akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
menyenangkan. Pada umumnya, para pekerja senang mendengarkan musik yang mengiringi kerja mereka selama berjam-jam bekerja. Mayoritas pekerja menghendaki agar diperdengarkan musik selama berjam-jam secara terus menerus tanpa henti saat bekerja. Dengan adanya musik pengiring kerja, perasaan bosan dan ketidakpuasan yang dialami tenaga kerja dapat dikurangi
sehingga
produktivitas
tenaga
kerja
dapat
ditingkatkan
(Sumihardi, 2000). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lesiuk (2005) dalam studi tentang performansi kerja menunjukkan bahwa musik secara signifikan berpengaruh terhadap suasana hati/ mood (state positive effect) dan waktu dalam bekerja. Ketika musik dimainkan, suasana hati/ mood dan emosi akan ikut terangkat (Kaufmann, dalam Shih et al., 2009). Suma’mur (dalam Puspitaratna & Dwiyanti, 2013), menyatakan bahwa musik pengiring kerja mempunyai efek stimulus terhadap tenaga kerja sehingga tenaga kerja dapat lebih bergairah dan bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Packalen (2008) dalam tulisannya yang berjudul Music, Emotions, and Truth, menerangkan teori yang dapat menjelaskan tentang musik dan emosi, yaitu arousal theories. Arousal adalah keadaan emosi seseorang yang berkaitan dengan gairah, nafsu, semangat, termotivasi, atau kebangkitan. Jadi, arousal dapat bergerak dari keadaan yang penuh semangat, gairah, atau kebangkitan, sampai pada keadaan sebaliknya yakni tidak bersemangat tidak bergairah sama sekali atau malas. Dasar dari arousal theories yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
bahwa musik memiliki sifat yang mampu membangkitkan emosi dan perasaan pendengarnya (Packalen, 2008). Menurut Yerkes-Dodson Law (dalam Suharnan, 2005), untuk tugastugas yang mudah atau sederhana, seperti membungkus roti, melinting rokok, membungkus teh, orang cenderung mencapai hasil kerja yang lebih baik bersamaan dengan peningkatan arousal. Sebab, untuk tugas-tugas yang mudah, seseorang lebih terfokus sehingga dapat memilah informasi yang relevan dengan tugas. Sebaliknya, untuk tugas-tugas yang sulit, seperti menyusun makalah, menulis buku, mengerjakan tes psikologi, orang cenderung menunjukkan hasil kerja yang buruk bersamaan dengan peningkatan arousal. Sebab, untuk tugas-tugas yang sulit seseorang tidak terfokus dalam memilah informasi yang relevan dengan tugas (Suharnan, 2005). Penelitian tentang musik, khususnya dalam perusahaan, sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Pada tahun 1940-an banyak perusahaan di Amerika Serikat mulai memperdengarkan musik yang mengiringi sebagai latar belakang pada karyawan bekerja (Munandar, 2006). Fox (dalam Oborne, 1995) membedakan musik dalam pekerjaan menjadi dua jenis, yaitu background music dan industrial music. Lebih lanjut, Fox (dalam Oborne, 1995) mengartikan background music sebagai jenis musik yang sepanjang hari muncul, seperti musik yang sering didengar dalam toko dan supermarket. Background music sangat populer di hotel, restoran, kantor, bank, toko, dan rumah sakit (Bitner dalam Shih et al., 2009) karena dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
membuat konsumen tinggal lebih lama. Menurut Oborne (1995), pengaruh dari background music dapat terlihat dari pengurangan ketidakhadiran karyawan, managemen waktu, dan turnover sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sedangkan industrial music menurut Fox (dalam Oborne, 1995), merupakan jenis musik yang muncul pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya pada awal pekerjaan, pertengahan, dan akhir pekerjaan. Industrial music tidak diputar sepanjang hari, melainkan hanya pada periode yang telah ditentukan. Menurut Oborne (1995), penentuan waktu pemutaran musik perlu dikaji secara empirik pada lingkungan kerja yang berbeda karena setiap lingkungan kerja mempunyai iklim kerja yang berbeda. Akan tetapi, industrial music diputar ketika arousal mulai menurun. Penelitian tentang pengaruh industrial music terhadap produktivitas kerja dilakukan oleh Fox pada tahun 1971 dan 1983 dengan setting laboratorium dan setting industri (Oborne, 1995). Dalam setting laboratorium, subyek mengalami peningkatan performansi kerja. Sedangkan dalam setting industri, subyek menunjukkan pengurangan kesalahan, pengurangan
turnover,
manajemen
waktu
yang lebih
baik,
serta
meningkatkan kualitas output dan kualitas produksi. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh background music dan industrial music terhadap produktivitas kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
B.
Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh yang signifikan antara background music dan industrial music terhadap produktivitas kerja karyawan?”
C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh background music dan industrial music terhadap produktivitas kerja karyawan.
D.
Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan informasi dalam bidang psikologi, khususnya tentang pengaruh background music dan industrial music dan produktivitas kerja karyawan serta mendukung penelitian-penelitian sebelumnya. 2. Manfaat Praktis Bagi perusahaan dan karyawan, hasil penelitian ini bermanfaat untuk evaluasi produktivitas kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Produktivitas Kerja Karyawan 1. Pengertian produktivias kerja karyawan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, produktivitas mengandung pengertian kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau daya untuk berproduksi. Siagian (dalam Ratrinawati, 2004) mengatakan bahwa produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang terbaik bahkan kalau mungkin dalam jumlah maksinal. Produktivitas sering kali dikaitkan dengan efektivitas dan efisiensi (Haslam, 2004). Produktivitas sebagai ukuran efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai. Landy (2004) mengemukakan bahwa efektivitas merupakan evaluasi dari hasil kerja karyawan. Efektivitas ini berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Produktivitas kerja bukan semata-mata ditujukan
untuk
mendapatkan
hasil
kerja
sebanyak-banyaknya,
melainkan kualitas kerja juga penting untuk diperhatikan (Sinungan, 1997). Pengertian efektivitas lebih berorientasi pada keluaran, sedangkan masukan kurang menjadi perhatian utama. Selain itu, produktivitas
juga
diartikan
sebagai
ukuran
efisiensi
dalam
memproduksi barang atau jasa. Sebagai ukuran efisiensi, produktivitas 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
mengandung arti pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang. Menurut Sinungan (1997), pengertian mengenai produktivitas dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah ratio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input). b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. c. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial, yakni investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen, dan tenaga kerja. Cronbach (dalam Ratrinawati, 2004) mengemukakan bahwa ditinjau dari sudut sumber daya manusia, produktivitas kerja adalah human resources outcomes yaitu produksi yang dapat dihasilkan oleh manusia. Sependapat dengan Cronbach, Sulistiyani dan Rosidah (dalam Puspita, 2015) mengemukakan hal yang sama yaitu bahwa pengertian produktivitas kerja menyangkut hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi. Dengan kata lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
semakin banyak tenaga kerja menghasilkan barang atau jasa, maka semakin besar pula produktivitas kerjanya. Akan tetapi, tidak setiap tenaga kerja yang menghasilkan produksi itu produktif. Seorang tenaga kerja dikatakan atau dinilai produktif jika mampu menghasilkan output atau keluaran yang lebih banyak dari tenaga kerja yang lain untuk satuan waktu yang sama (Susiyatri, 2004). Selain itu, seorang tenaga kerja dikatakan atau dinilai produktif apabila telah menunjukkan output kerja yang paling tidak telah mencapai ketentuan minimal (Ratrinawati, 2004). Ketentuan minimal ini didasarkan atas besarnya output yang normal yang dikerjakan dalam jangka waktu kerja yang layak. Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja karyawan merupakan kemampuan karyawan dalam menghasilkan barang atau jasa dalam proses produksi dalam waktu tertentu yang biasanya dinyatakan dengan seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi tanpa mengabaikan kualitas barang atau jasa.
2. Pengukuran produktivitas kerja karyawan Pengukuran produktivitas kerja penting dilakukan oleh suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan dengan melakukan pengukuran produktivitas kerja, karyawan dan perusahaan dapat mengetahui kekurangan serta kelemahan yang ada. Simamora (dalam Setyawan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2004) menjelaskan bahwa ada dua tujuan penilaian produktivitas kerja, yaitu penilaian yang bersifat umum, yaitu untuk menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan produktivitas kerja; dan penilaian yang bersifat khusus, yaitu untuk tujuan evaluatif dan untuk tujuan pengembangan karir karyawan. Menurut Maier (dalam Susiyatri, 2004) untuk memudahkan dalam pengukuran produktivitas kerja, pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: a. Pekerjaan produksi, yang hasilnya dapat langsung dihitung dan mutunya dapat dinilai melalui pengujian hasil sehingga standar yang obyektif dapat dibuat secara kuantitatif. b. Pekerjaan non-produksi, yang hasilnya dapat diperoleh melalui pertimbangan-pertimbangan
subyektif,
misalnya
penilaian
atasan, teman, atau diri sendiri. Menurut Siagian (dalam Setyawan, 2004), penilaian produktivitas pada jenis pekerjaan non-produksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) Metode checklist Dalam
metode
ini
digunakan
formulir
isian
yang
mengandung nama pegawai yang dinilai, bagian dimana pegawai bekerja, nama dan jabatan penilai, tanggal penilaian yang dilakukan, faktor-faktor yang dinilai antara lain jam kerja yang digunakan, unit produk yang dihasilkan, dan jumlah bahan baku yang dipakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2) Metode skala peringkat Metode ini dapat mengurangi subyektivitas penilaian karena penilaiannya oleh karyawan yang bersangkutan, rekan kerja, dan atasan langsung. Menurut
Ravianto
(1987),
pengukuran
produktivitas
kerja
karyawan pada umumnya adalah rasio yang berhubungan dengan keluaran (barang dan jasa) terhadap satu atau lebih dari masukan (tenaga kerja, modal, energy, dsb) yang menghasilkan keluaran tersebut. Secara lebih spesifik, produktivitas kerja adalah volume barang atau jasa yang sebenarnya dihasilkan secara fisik dibagi dengan volume masukan yang sebenarnya secara fisik pula. Selanjutnya
Ravianto
(1987)
menjelaskan
bahwa
ukuran
produktivitas yang paling sering digunakan adalah keluaran per unit tenaga kerja. Perhitungan dapat berupa keluaran per orang, atau per jam kerja, per hari, per minggu, per tahun, atau per jumlah jam kerja. Dapat pula meliputi jumlah jam yang digunakan seluruh tenaga kerja serta ada pula yang dihitung per pekerja secara terbatas saja. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan karyawan bagian produksi. Pengukuran produktivitas kerja karyawan yang dimaksud adalah pengukuran kemampuan karyawan dalam menghasilkan barang atau jasa dalam proses produksi dalam waktu tertentu yang hasilnya dapat dihitung secara langsung, yaitu keluaran per unit tenaga kerja dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
mutunya dapat dinilai melalui pengujian hasil, sehingga standar yang obyektif dapat dibuat secara kuantitatif.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu. Wignjosoebroto (2008) menyebut faktor tersebut sebagai faktor manusia, yaitu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap usahausaha yang dilakukan manusia didalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Faktor tersebut meliputi motivasi kerja, disiplin kerja, ketrampilan kerja, sikap/ etika kerja, gizi dan kesehatan karyawan serta latar belakang kebudayaan dan pendidikan. 1) Motivasi kerja Motivas kerja adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kagiatan atau gerakan dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan (Machrany, dalam Ravianto, 1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2) Disiplin kerja Disiplin tenaga kerja atau karyawan sangat erat hubungannya dengan motivasi kegairahan atau semangat kerja. Menurut Mangkuprawira (2007), karyawan yang lebih senang dengan waktu santai dan etos kerja kurang juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja yang rendah. 3) Ketrampilan kerja Ketrampilan kerja sangat dibutuhkan untuk menunjang produktivitas kerja karyawan. Syarif (dalam Ratrinawati, 2004) menjelaskan bahwa produktivitas individu tergantung pada ketrampilan kerjanya. 4) Sikap/ etika kerja Etika
dalam
bekerja
sangat
penting
karena
dengan
tercapainya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang antara
perilaku
dalam
proses
produksi
tentunya
akan
meningkatkan produktivitas kerja karyawan (Susiyatri, 2004). 5) Gizi dan kesehatan Gizi yang baik akan mempengaruhi kesehatan karyawan sehingga akan berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya. 6) Latar belakang pendidikan Pendidikan dan pelatihan menambah pengetahuan dan ketrampilan kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu atau faktor situasional. Faktor eksternal meliputi lingkungan kerja, kebijaksanaan pemerintah, lingkungan internasional, dan umpan balik. 1) Lingkungan kerja, dibagi menjadi dua yaitu, a) Lingkungan kerja fisik, meliputi penerangan/ iluminasi, warna, kebisingan/ noise, dan musik dalam bekerja. i.
Penerangan Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penerangan yaitu kadar cahaya, distribusi cahaya, dan sinar yang menyilaukan.
ii.
Warna Penggunaan warna pada ruangan dan peralatan kerja dapat
digunakan
sebagai
upaya
menghindari
timbulnya ketegangan mata, sebagai alat untuk menciptakan ilusi tentang besarnya dan suhunya ruangan kerja yang memiliki efek psikologis, dan dapat sebagai alat sandi atau sebagai alat cipta kontras warna. iii.
Kebisingan Bising biasanya dianggap sebagai bunyi atau suara yang
tidak
diinginkan,
mengganggu,
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
menjengkelkan. Bising merupakan bunyi yang tidak memiliki hubungan informasi dengan tugas atau aktivitas yang dilaksanakan. iv.
Musik dalam bekerja Berbeda dengan bising, musik cenderung dicari dan diingankan
oleh
para
pekerja.
Para
pekerja
berpendapat bahwa musik yang mengiringi kerja dapat membuat perasaan senang, bekerja lebih keras, tidak banyak absen, dan kurang merasa lelah pada akhir hari kerja (Munandar, 2006). b) Lingkungan kerja non-fisik, lebih mengarah pada suasana mental pekerja pada saat bekerja. 2) Kebijakan
pemerintah,
meliputi
kondisi
ekonomi
dan
perdagangan, struktur sosial dan politik, struktur industri, tujuan pengembangan
jangka
panjang,
pengakuan/
pengesahan,
kebijakan ekonomi pemerintah, kebijakan tenaga kerja, dll. 3) Lingkungan internasional meliputi kondisi perdagangan dunia, masalah perdagangan internasional, dll. 4) Umpan balik yaitu informasi yang ada pada hubungan timbal balik masukan dan hasil dalam perusahaan. Dengan kata lain, umpan balik menunjukkan bagaimana masyarakat menilai kuantitas dan kualitas produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
B.
Musik 1. Pengertian Musik Musik diartikan sebagai ilmu atau seni menyusun nada atau suara dengan urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan). Musik dikatakan ilmu karena selain dapat dinikmati, musik juga dapat dipelajari oleh manusia (Djohan, 2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan musik sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang mengunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Bernstein & Picker (dalam Pendit, 2005) mengartikan musik sebagai suara-suara yang diorganisasikan dalam waktu dan memiliki nilai seni serta dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ide dan emosi dari komposer kepada pendengarnya. Menurut Jamalus (1988), musik adalah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/ struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Musik merupakan hasil karya karena menurut Djohan (2009), pada hakekatnya musik adalah produk pikiran. Respon terhadap musik terjadi dari proses kognitif yang menyertakan emosi dalam wujud perilakunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Musik adalah bentuk konkret perilaku manusia yang unik dan saling
pengaruh-memengaruhi
(Djohan,
2009).
Musik
dapat
mempengaruhi hidup pikiran dan hidup perasaan pendengarnya. Musik sanggup membuat pendengarnya merasakan emosi tertentu seperti terharu, gembira, takut, gelisah, tenang, atau bahkan geli. Musik juga dapat meredam stress atau depresi. Dari uraian berbagai pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa musik merupakan hasil karya seni yang diwujudkan dalam serangkaian nada dan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan irama dan lagu.
2. Unsur Musik Menurut Musbikin (2009), secara umum unsur musik terdiri dari dinamika harmoni, alat musik, meter, melodi, ritme, tempo, dan timbre (warna suara). Dinamika adalah istilah untuk tingkatan keras lembutnya suara dalam musik. Harmoni merujuk pada dua pengertian, keselarasan nada dalam pembuatan kunci/ chord dan sistem keselarasan nada yang mengatur alur kunci/ chord. Unsur-unsur musik menurut para ahli (Banoe, 2013): a. Dr. Mantlehood, Dr. J. Kunst, Prof. Gehrels, berpendapat bahwa musik itu mempunyai 3 unsur pokok yaitu, melodi, ritme, dan harmoni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
b. Aaron Copland berpendapat musik mempunyai 4 unsur yaitu melodi, ritme, harmoni, dan tone color (warna nada). c. Bapak
Drs.
Suthasoma,
Dosen
Akademi
Musik
Indonesai
Yogyakarta, berpandangan bahwa musik adalah suatu totalitas atau suatu pandangan hidup yang bila diuraikan terdiri atas 3 unsur pokok yakni unsur yang bersifat materil seperti ekspresi, dinamis, tempo, timre nada, metrik; unsur yang bersifat moral seperti ritme, melodi, teks (kata-kata, syair); dan unsur yang bersifat spiritual yaitu harmoni. Menurut Jamalus (1988), unsur-unsur musik terdiri dari beberapa kelompok yang secara bersama merupakan kesatuan membentuk sebuah lagu atau komposisi musik. Pada dasarnya unsur-unsur musik itu dapat dikelompokkan atas: a. Unsur-unsur pokok, yang terdiri dari: 1) Irama, yaitu urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik dan tari. Irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu ayau panjang pendeknya. 2) Melodi, yaitu susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur)
yang
terdengar
berurutan
serta
berirama,
dan
mengungkapkan suatu gagasan. 3) Harmoni atau paduan nada, yaitu bunyi gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tingginya dan terdengar serentak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
4) Bentuk/ struktur lagu, yaitu susunan serta hubungan antara unsurunsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. b. Unsur-unsur ekspresi, yang terdiri atas: 1) Tempo, yaitu kecepatan suatu lagu dan perubahan kecepatan lagu. 2) Dinamik, yaitu tanda untuk menyatakan tingkat volume suara atau keras lemahnya suara. 3) Warna nada, yaitu ciri khas bunyi yang terdengar bermacammacam yang dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda dan yang dihasilkan oleh cara memproduksi nada yang bermacammacam.
3. Jenis Musik Menurut Munandar (2006), musik tampaknya memiliki pengaruh yang baik pada pekerjaan-pekerjaan yang sederhana, rutin, dan monoton. Banyak yang berpendapat bahwa musik yang mengiringi kerja dapat meningkatkan produktivitas karyawannya. Menurut Fox (dalam Oborne, 1995), musik dalam setting pekerjaan dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Background Music Background music tidak sama dengan noise. Noise merupakan suara yang tidak diinginkan dan cenderung mengganggu pekerjaan. Sedangkan background music justru sebaliknya. Background music
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
cenderung sering dicari dan dinikmati oleh para pekerja (Oborne, 1995). Musik mulai diperdengarkan pada tahun 1940 dibanyak perusahaan di Amerika Serikat sebagai latar belakang pada karyawan bekerja (Munandar, 2006). Schultz (dalam Munandar, 2006) mengemukakan bahwa musik sebagai latar belakang akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan. Dengan adanya musik pengiring kerja, perasaan bosan dan ketidakpuasan yang dialami tenaga kerja dapat dikurangi sehingga produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan (Sumihardi, 2000). Pada umumnya, para pekerja senang mendengarkan musik yang mengiringi kerja mereka selama berjam-jam bekerja. Mayoritas pekerja menghendaki agar diperdengarkan musik selama berjam-jam secara terus menerus tanpa henti saat bekerja. Background music diartikan sebagai jenis musik yang sepanjang hari muncul, seperti musik yang sering didengar dalam toko dan supermarket. Background music sangat populer di hotel, restoran, kantor, bank, dan toko karena dapat membuat konsumen tinggal lebih lama (Bitner dalam Shih et al., 2009). Background music juga sering digunakan dalam rumah sakit sebagai stimulus akustik atau acoustic wallpaper (Oborne, 1995). Sulit untuk mengukur pengaruh background music dalam keadaan yang sebenarnya karena pengaruh kinerja yang lain juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
sering muncul. Sehingga background music tidak hanya dapat memengaruhi perhatian dan kewaspadaan karyawan, akan tetapi juga perasaan dan kepuasan pekerja. Menurut Oborne (1995), pengaruh dari
background
music
dapat
terlihat
dari
pengurangan
ketidakhadiran karyawan, managemen waktu, dan turnover sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan produktivitas kerja. b. Industrial Music Industrial
music
menurut
Fox
(dalam
Oborne,
1995),
merupakan jenis musik yang muncul pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya pada awal pekerjaan, pertengahan, dan akhir pekerjaan. Industrial music tidak diputar sepanjang hari, melainkan hanya pada periode tertentu yang telah ditentukan. Pada tahun 1945, Benson membuat program industrial music untuk perusahaan di Amerika Serikat dengan musik diputar selama jam kerja, awal kerja, dan waktu istirahat makan siang (McGehee & Gardner, 1949). Kemudian McGehee & Gardner (1949) membuat program industrial music yang mengacu pada program industrial music yang dibuat oleh Benson, yaitu musik yang diputar saat awal kerja, akhir kerja, dan istirahat makan siang. Menurut Oborne (1995) program industrial music dibuat untuk meningkatkan arousal pekerja. Jadi, industrial music dibuat pada waktu-waktu ketika arousal para pekerja mulai menurun atau rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Penelitian
tentang
pengaruh
industrial
music
terhadap
produktivitas kerja dilakukan oleh Fox pada tahun 1971 dan 1983 dengan setting laboratorium dan setting industri (Oborne, 1995). Dalam setting laboratorium, subyek mengalami peningkatan performansi kerja. Sedangkan dalam setting industri, subyek menunjukkan
pengurangan
kesalahan,
pengurangan
turnover,
manajemen waktu yang lebih baik, serta meningkatkan kualitas output dan kualitas produksi.
4. Fungsi dan Manfaat Musik Menurut Banoe (2013), musik mempunyai beberapa fungsi yang bersifat: a. Psikologis, bahwa seorang yang mendengar musik akan dapat terpengaruh jiwanya yang berarti dapat berfantasi, mengingat suatu kejadian yang telah lau, memikirkan, berasosiasi, mereproduksi dan memproduksi sesuatu. b. Pedagogis, yaitu musik dapat bersifat mendidik sehingga musik dapat merupakan katarsis atau pembersihan jiwa manusia. c. Sosiologis, bahwa musik berguna dalam kehidupan sehari-hari, seperti berlayar sambil bernyanyi, bekerja, menumbuk padi, radio, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
d. Kultural, yaitu bahwa musik sendiri dapat membangun budaya baru melalui proses akulturasi yang tidak lepas dari 3 dimensi hidup yakni masa dulu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Menurut Campbell (dalam Dewi, 2009), musik memiliki beberapa manfaat, yaitu: (1) Musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan; (2) Musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak; (3) Musik mempengaruhi pernapasan; (4) Musik mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan darah; (5) Musik mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak serta koordinasi tubuh; (6) Musik juga mempengaruhi suhu badan; (7) Musik dapat mengatur hormon‐hormon yang berkaitan dengan stres; (8) Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran; (9) Musik mengubah persepsi kita tentang waktu; (10) Musik dapat meningkatkan produktivitas; (11) Musik meningkatkan asmara dan seksualitas; (12) Musik merangsang pencernaan; (13) Musik meningkatkan daya tahan; (14) Musik meningkatkan penerimaan tak sadar terhadap simbolisme; dan (15) Musik dapat menimbulkan rasa aman dan sejahtera.
5. Teori tentang Musik Packalen (2008) dalam tulisannya yang berjudul Music, Emotions, and Truth, menerangkan bahwa ada tiga teori yang dapat menjelaskan tentang musik dan emosi, yaitu arousal theories, cognitivist theories, dan symbol theories.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
a. Arousal theories Dasar dari arousal theories yaitu bahwa musik memiliki sifat yang mampu membangkitkan emosi dan perasaan pendengarnya (Packalen, 2008). Arousal adalah keadaan emosi seseorang yang berkaitan dengan gairah, nafsu, semangat, termotivasi, atau kebangkitan. Jadi, arousal dapat bergerak dari keadaan yang penuh semangat, gairah, atau kebangkitan, sampai pada keadaan sebaliknya yakni tidak bersemangat tidak bergairah sama sekali atau malas. b. Cognitivist theories Dalam cognitivist theories, ekspresi terhadap musik dijelaskan sebagai pengalaman kesamaan antara musik dan ekspresi emosi manusia (Packalen, 2008). Jadi, musik sebagai ekspresi emosi manusia
mempunyai
sifat
yang
dalam
beberapa
cara
mengingatkan manusia terhadap ekspresi emosinya, bukan untuk membangkitkan emosi dan perasaan manusia. c. Symbol theories Dalam symbol theories, jika musik memiliki konten emosional, konten tersebut merupakan simbol; musik bukanlah penyebab atau penghilang perasaan, akan tetapi merupakan ekspresi yang logis (Packalen, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
6. Pengaruh Musik Musik dapat berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan manusia, antara lain aspek fisiologi, aspek biokimia-imunologi, dan aspek psikologi. a. Aspek fisiologi Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2014) menunjukkan bahwa musik berpengaruh secara signifikan terhadap aspekaspek yang berkaitan dengan aktivitas latihan fisik. Beberapa aspek fisik yang dihubungkan dengan musik antara lain denyut jantung, nilai power-output tertentu, running task, dan kadar asam laktat. Musik juga dapat mempengaruhi pernapasan, denyut nadi, tekanan darah, mengurangi ketegangan otot, memperbaiki koordinasi tubuh, memperkuat ingatan, suhu tubuh, serta mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stress (Musbikin, 2009). b. Aspek biokimia-imunologi Yeh et al (dalam Putra, 2014) dengan penelitiannya mengenai efek latihan dengan musik terhadap imunitas pada subyek wanita paruh baya mendapatkan hasil bahwa latihan dengan musik meningkatkan fungsi limfosit pada sampel subyek tersebut. Dilihat dari aspek biokimia dan imunologi, terdapat beberapa variabel yang diteliti seperti kadar hormon testosteron, vasopressin, dan aldosteron sebagai penanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
keadaan stress dan fungsi limfosit sebagai penanda kekebalan tubuh. Kondisi mendengarkan musik yang tidak menyenangkan terbukti
merangsang
kecemasan.
Konsentrasi
hormon
testosteron, vasopressin, dan aldosteron sedikit meningkat sebagai respon terhadap stress dan peningkatan kecemasan. c. Aspek psikologi Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lesiuk (2005) dalam studi tentang performansi kerja menunjukkan bahwa musik secara signifikan berpengaruh terhadap suasana hati/ mood (state positive effect) dan waktu dalam bekerja. Ketika musik dimainkan, suasana hati/ mood dan emosi akan ikut terangkat (Kaufmann, dalam Shih et al, 2009). Suma’mur (dalam Puspitaratna & Dwiyanti, 2013) menyatakan bahwa musik pengiring kerja mempunyai efek stimulus terhadap tenaga kerja sehingga tenaga kerja dapat lebih bergairah dan bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Musik juga dapat berpengaruh terhadap emosi, membuat seseorang merasa senang atau sedih (Mori, Naghsh, dan Tezuka, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
C.
Pengaruh
Background
Music
dan
Industrial
Music
Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Musik merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena menurut Djohan (2009) keyakinan yang terutama adalah setiap orang memerlukan musik (tidak ada satupun masyarakat/ budaya yang tidak memiliki musik). Sudah sejak lama budaya masyarakat Indonesia juga mengenal antara bernyanyi dan bekerja (Anorogo dan Widiyanti, 1990). Fox (dalam Oborne, 1995) membedakan musik dalam pekerjaan menjadi dua jenis, yaitu background music dan industrial music. Background music diartikan sebagai jenis musik yang sepanjang hari muncul, seperti musik yang sering didengar dalam toko dan supermarket. Background music sangat populer di hotel, restoran, kantor, bank, toko, dan rumah sakit (Bitner dalam Shih et al., 2009) karena dapat membuat konsumen tinggal lebih lama. Sedangkan industrial music menurut Fox (dalam Oborne, 1995), merupakan jenis musik yang muncul pada waktuwaktu tertentu saja, misalnya pada awal pekerjaan, pertengahan, dan akhir pekerjaan. Industrial music tidak diputar sepanjang hari, melainkan hanya pada periode yang telah ditentukan. Sebagai salah satu bagian terpenting, musik tentunya memberikan banyak pengaruh terhadap kehidupan manusia. Secara keseluruhan, musik dapat berpengaruh secara fisik maupun psikologis (Musbikin, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2014) menunjukkan bahwa musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
berpengaruh secara signifikan terhadap aspek aspek yang berkaitan dengan aktivitas latihan fisik. Musik juga dapat mempengaruhi pernapasan, denyut jantung, denyut nadi, tekanan darah, mengurangi ketegangan otot, memperbaiki koordinasi tubuh, memperkuat ingatan, suhu tubuh, serta mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stres (Musbikin, 2009). Musik juga berpengaruh terhadap emosi, membuat seseorang merasa senang atau sedih (Mori, Naghsh, dan Tezuka, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lesiuk (2005) dalam studi tentang performansi kerja menunjukkan bahwa musik secara signifikan berpengaruh terhadap suasana hati/ mood (state positive effect) dan waktu dalam bekerja. Ketika musik dimainkan, suasana hati/ mood dan emosi akan ikut terangkat (Kaufmann, dalam Shih et al., 2009). Suma’mur (dalam Puspitaratna & Dwiyanti, 2013), menyatakan bahwa musik pengiring kerja mempunyai efek stimulus terhadap tenaga kerja sehingga tenaga kerja dapat lebih bergairah dan bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan sehingga produktivitas kerja dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Musik dalam setting perusahaan: 1. Background music 2. Industrial music
Meningkatkan gairah/ arousal karyawan
Produktivitas kerja karyawan meningkat
Gambar 1. Skema pengaruh background music dan industrial music terhadap produktivitas kerja karyawan
D.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mengajukan hipotesis penelitian bahwa (1) background music berpengaruh secara signifikan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan (2) industrial music berpengaruh secara signifikan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu/ quasiexperimental research, yaitu penelitian yang menerapkan prosedur eksperimen namun tidak memungkinkan untuk menerapkan penempatan subyek secara acak ke dalam suatu kondisi tertentu (Coolican dalam Hutagalung, 2005). Menurut Seniati (2009), penelitian eksperimen semu tidak memenuhi tiga karakteristik atau syarat utama dari suatu penelitian eksperimen, yaitu manipulasi, kontrol, dan randomisasi. Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/ atau memanipulasikan semua variael yang relevan (Suryabrata, 2006). Desain penelitian ini disebut juga dengan istilah penelitian lapangan/ field experiment, yaitu penelitian yang tidak dilakukan dalam sebuah laboratorium, melainkan penelitian ini dilakukan dalam situasi nyata, yaitu pada lapangan tempat penelitian dilaksanakan (Coolican dalam Hutagalung, 2005). Penelitian eksperimen ini mudah dilakukan karena pengendalian terhadap variabel ekstra tidak begitu ketat karena penelitian tidak dilakukan didalam laboratorium.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
B.
Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Menurut MacLin dan Solso (2008), variabel bebas merupakan variabel yang dimanipulasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah musik yang dibagi menjadi dua kelompok manipuasi yaitu background music dan industrial music. 2. Variabel Tergantung Menurut MacLin dan Solso (2008), variabel tergantung merupakan variabel yang reaksinya sedang diamati atau diukur. Variabel tergantung adalah segala respon yang diukur sebagai akibat dari variasi variabel bebas (Seniati, 2009). Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja karyawan.
C.
Definisi Operasional 1. Musik Musik merupakan hasil karya seni yang diwujudkan dalam serangkaian nada dan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan irama dan lagu. Musik dalam penelitian ini yaitu berupa lagu/ kumpulan lagu yang akan diputar selama waktu pelaksanaan penelitian berlangsung sesuai dengan rancangan penelitian. Musik dalam penelitian ini akan dibagi menjadi dua bentuk manipulasi yaitu background music dan industrial music. Pemutaran background music dilakukan seharian penuh saat karyawan bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Sedangkan pemutaran industrial music dilakukaan diawal pekerjaan, saat jam istirahat siang, dan pada akhir pekerjaan. Durasi waktu pemutaran musik pada program industrial music menyesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat bekerja. 2. Produktivitas kerja karyawan Produktivitas kerja karyawan merupakan kemampuan karyawan dalam menghasilkan barang atau jasa dalam proses produksi dalam waktu tertentu yang biasanya dinyatakan dengan seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi tanpa mengabaikan kualitas barang atau jasa. Peneliti menggunakan karyawan bagian produksi, sehingga pengukuran produktivitas kerja karyawan yang dimaksud
adalah
pengukuran
kemampuan
karyawan
dalam
menghasilkan barang atau jasa dalam proses produksi dalam waktu tertentu yang hasilnya dapat dihitung secara langsung, yaitu keluaran per unit tenaga kerja dan mutunya dapat dinilai melalui pengujian hasil, sehingga standar yang obyektif dapat dibuat secara kuantitatif. Setiap karyawan yang mengikuti penelitian ini akan dihitung produktivitas kerjanya baik waktu pretest maupun waktu posttest. Kemudian dibandingkan antara hasil pretest dan hasil posttest untuk mengetahui tingkat produktivitas kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
D.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah 30 orang karyawan bidang produksi industri sapu ijuk di Kulon Progo. Penelitian dilakukan pada karyawan bidang produksi karena dalam bidang tersebut berkaitan langsung dengan proses produksi untuk menghasilkan produk-produk industri dan berkaitan langsung dengan produktivitas kerja karyawan. Pemilihan subyek penelitian menggunakan metode purposive sampling. Metode ini digunakan dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel, terutama orang-orang yang dianggap ahli (Prasetyo, 2008). Peneliti memilih subyek penelitian yaitu karyawan bagian produksi yang minimal telah bekerja selama satu tahun, dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, dengan rentang usia 20 tahun sampai 40 tahun. Karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun akan lebih menguasai pekerjaannya, mengetahui kondisi pekerjaan, dan telah beradaptasi secara cukup dengan lingkungan pekerjaannya. Dengan demikian subyek telah bekerja secara rutin dan monoton. Rentang usia 20 tahun sampai 40 tahun merupakan rentang usia produktif manusia dalam bekerja sehingga akan mencapai tingkat produktivitas yang optimal (Hurlock, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
E.
Desain Penelitian Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah pretest and posttest design. Christensen (dalam Seniati, 2009) menyebut desain ini dengan before-after design. Pada rancangan ini, diawal penelitian dilakukan pengukuran terhadap variabel tergantung yang telah dimiliki subyek. Setelah diberikan manipulasi/ perlakuan, dilakukan pengukuran kembali terhadap variabel tergantung. Simbol dari desain ini adalah: Pengukuran (O1) Manipulasi (X) Pengukuran (O2) Efektivitas atau pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tergantung dilihat dari perbedaan antara pretest (O1) dengan posttest (O2). Tabel 3.1. Pretest and Posttest Design Manipulasi 1
Manipulasi 2
Subyek
Subyek O1
X
O2
O1
N1
N16
.
.
.
.
.
.
.
.
N15
N30
X
O2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
F.
Prosedur Penelitian 1. Pemilihan musik Penelitian diawali dengan melakukan survey terhadap lagu yang akan dipakai/ diputar. Peneliti melakukan survey dengan menyebar angket kepada 71 orang karyawan bagian produksi yang terdiri dari 30 subyek dari Mitra Sari Cempol dan 41 orang sisanya dari dua perusahaan yang lain. Subyek diminta untuk menyebutkan genre musik yang mereka sukai dan yang ingin mereka dengar. Survey dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016 sampai tanggal 13 November 2016. Dari hasil survey diperoleh presentase genre musik yang paling banyak disukai oleh subyek dan juga lagu-lagu yang paling banyak ingin didengar oleh subyek. Genre musik dan lagu-lagu tersebut yang nantinya akan diputar untuk program background music dan industrial music. Setelah peneliti melakukan survey, didapat hasil bahwa musik yang paling disukai dan yang paling ingin didengar yaitu jenis musik dangdut. Maka jenis musik inilah yang akan diputar selama penelitian berlangsung. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap tiga orang yang berkompeten/ profesional dalam bidang seni musik pada tanggal 15 November 2016 untuk mengetahui kriteria musik seperti apa yang dapat membangkitkan semangat. Hasilnya, musik yang dapat membangkitkan semangat adalah musik dengan beat cepat. Menurut Mudjilah (2010), beat atau pukulan yaitu getaran yang teratur. Getaran tersebut dapat lambat atau cepat akan tetapi harus teratur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Selanjutnya peneliti mengumpulkan lagu-lagu dangdut untuk selanjutnya akan didengarkan kemudian diberikan penilaian oleh penilai. Penilai adalah tiga orang yang berkompeten/ profesional dalam bidang seni musik, yang terdiri dari satu orang mahasiswa seni musik dan dua orang guru/ pengajar seni musik. Kriteria penilaian lagu meliputi beat cepat dan dapat membangkitkan semangat. Penilai memberikan nilai “1” untuk “Sangat Tidak Setuju” sampai “5” untuk “Sangat Setuju”. Setelah penilai mendengarkan lagu dan memberikan penilaian, didapat hasil 15 lagu dengan perolehan nilai paling tinggi. Jumlah lagu menyesuaikan dengan waktu program musik yaitu ± 1 jam. Berikut adalah 15 lagu dengan perolehan nilai paling tinggi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Tabel 3.2. Daftar Lagu yang Diputar No. 1.
Judul Lagu
Penyanyi
Durasi
Sonata
5:34
Yang Penting Oke
Neo Sari
6:07
Goyang Morena
Uut Selly
4:54
Ada Rindu
Anjar Agustin
6:15
Oplosan
Wiwik Sagita
7:22
Masbuloh
Sarah Brilian
4:04
Sita Saputri
5:04
Wiwik Sagita
4:42
Sita Saputri
5:31
Masa Lalu
Suliana
5:36
Munaroh
Ina Samantha
4:43
Bukak Sithik Joss
Eny Sagita
5:42
Gelombang Asmara
Nurbayan
3:54
Aku Ra Popo
Anjar Agustin
5:08
Sayidan
Deviana Safara
4:11
Kereta Malam
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jarang Pulang
8.
Bara Bere
9.
Berondong Tua
10. 11. 12. 13. 14. 15.
2. Pemutaran musik Penelitian dilakukan selama enam hari dalam dua minggu. Tiga hari minggu pertama untuk pretest dan tiga hari lagi minggu kedua untuk posttest. Peneliti membagi subyek ke dalam dua kelompok untuk masing-masing mendapatkan satu perlakuan. Satu kelompok mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
perlakuan background music dan satu kelompok lagi mendapatkan perlakuan industrial music. Pemilihan waktu disesuaikan dengan jadwal pabrik dan karyawan. Selama tiga hari pretest, hasil kerja karyawan akan dihitung dan diambil rata-rata penghasilan. Begitu pula saat posttest dilakukan. Pemutaran background music dilakukan seharian penuh saat karyawan bekerja. Pemutaran background music akan diulang ketika daftar lagu yang dimainkan habis. Sedangkan pemutaran industrial music dilakukaan diawal pekerjaan, saat jam istirahat siang, dan pada akhir pekerjaan. Durasi waktu pemutaran musik pada program industrial music menyesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat bekerja. Untuk itu peneliti melakukan wawancara awal kepada pemilik pabrik pada tanggal 15 November 2016 untuk menentukan durasi waktu pemutaran musik. Sehingga nantinya akan diperoleh waktu pemutaran musik yang sesuai dengan situasi dan kondisi pabrik tempat peneliti melakukan penelitian. Setelah dilakukan wawancara terhadap pemilik pabrik, maka ditentukan bahwa program industrial music akan diputar selama kurang lebih satu jam pemutaran pada awal pekerjaan, saat jam istirahat siang, dan pada akhir pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel 3.3. Waktu Pemutaran Musik No. 1.
Manipulasi Background Music
Waktu 08.00 – 16.00 08.00 – 09.00
2.
Industrial Music
12.00 – 13.00 15.00 – 16.00
3. Langkah-langkah penelitian a. Pemilik pabrik membagi subyek secara acak ke dalam dua kelompok untuk masing-masing mendapatkan satu perlakuan. Satu kelompok mendapat perlakuan background music, dan satu kelompok lagi mendapatkan perlakuan industrial music. Masing-masing kelompok terdiri dari 15 subyek. b. Peneliti memberikan informed consent pada subyek. c. Penelitian dilakukan selama enam hari dalam dua minggu. Tiga hari minggu pertama untuk pretest dan tiga hari lagi minggu kedua untuk posttest. d. Pemutaran background music dilakukan seharian penuh saat karyawan bekerja. Sedangkan pemutaran industrial music dilakukaan diawal pekerjaan, saat jam istirahat siang, dan pada akhir pekerjaan. e. Selama penelitian berlangsung, peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui situasi dan kondisi selama penelitian berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
f. Peneliti mengumpulan data penelitian dengan cara pengumpulan data hasil rekaman/ catatan yang telah dilakukan oleh pihak lain.
G.
Metode dan Alat Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara pengumpulan data hasil rekaman/ catatan yang telah dilakukan oleh pihak lain. Data diperoleh dari catatan atau arsip perusahaan mengenai tingkat produktivitas kerja karyawan yang berupa skor hasil/ jumlah produk yang dihasilkan selama waktu pelaksanaan penelitian.
H.
Validitas Penelitian Menurut Seniati (2009), validitas penelitian berkaitan dengan hubungan sebab akibat yang dihasilkan. Berbeda dengan validitas alat ukur, validitas penelitian tidak berkaitan dengan perhitungan statistik seperti pada validitas alat ukur, melainkan berkaitan dengan kontrol terhadap variabel sekunder. Ada dua jenis validitas dalam penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal (Seniati, 2009). Dalam penelitian eksperimen, validitas yang ingin dicapai adalah validitas internal karena penelitian eksperimen merupakan penelitian yang memberikan VB untuk dilihat pengaruhnya terhadap VT. Dengan kata lain, penelitian eksperimen ingin membuktikan hubungan sebab-akibat antara VB dan VT. Validitas internal berkaitan dengan sejauhmana hubungan sebab-akibat antara VB dan VT yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
ditemukan dalam penelitian. Semakin kuat hubungan sebab-akibat antara VB dan VT maka semakin besar validitas internal suatu penelitian. Sedangkan validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian, yaitu sejauhmana hasil penelitian dapat diterapkan atau digeneralisasikan pada subyek, situasi, dan waktu yang berbeda. Kontrol terhadap variabel sekunder dilakukan dengan mengontrol faktor proactive history, yaitu faktor perbedaan individu yang dibawa kedalam penelitian, yang merupakan faktor bawaan maupun sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya antara lain usia, jenis kelamin, kepribadian, inteligensi, dll (Seniati, 2009). Dalam penelitian ini, faktor proactive history yang dimaksud adalah usia. Kontrol terhadap usia dilakukan dengan teknik kontrol konstansi, yaitu peneliti menggunakan subyek dengan rentang usia yang sama pada masing-masing kelompok eksperimen. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan faktor perbedaan individu yang dibawa kedalam penelitian. Kontrol terhadap variabel sekunder yang selanjutnya dilakukan dengan mengontrol faktor retroactive history, yaitu perubahan yang dialami subyek
selama
penelitian
berlangsung
karena
subyek
mengalami
pengukuran VT sebanyak dua kali. Kontrol terhadap faktor retroactive history dilakukan dengan memberikan waktu antara pretest dan posttest yaitu tiga hari minggu pertama untuk pretest dan tiga hari lagi minggu kedua untuk posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
I.
Metode Analisis Data 1.
Uji Asumsi Sebelum dilakukan uji terhadap hipotesis, akan dilakukan uji asumsi, yaitu uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi sebaran skor hasil pengukuran (distribusi data normal/ tidak). Pengujian dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Jika p > 0,05 maka distribusi data normal.
2.
Uji Hipotesis Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan uji paired sample t-test dengan menggunakan program SPSS. Paired sample ttest digunakan untuk menguji perbedaan dua mean dalam kelompok penelitian, yaitu sebelum dan sesudah perlakuan. Adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan adanya indikasi bahwa background music
dan
industrial
music
mempunyai
pengaruh
terhadap
produktivitas kerja karyawan. Paired sample t-test adalah uji perbedaan dua kali pengukuran yang tergolong tergolong statistik parametrik atau untuk data yang terdistribusi normal (Natanael & Sufren, 2014). Apabila data tergolong non parametrik dan data tidak terdistribusi dengan normal dan maka uji beda yang digunakan yaitu Wilcoxon dengan bantuan program perhitungan SPSS. Wilcoxon adalah uji perbedaan dua kali pengukuran untuk statistic nonparametrik atau untuk data yang tidak terdistribusi dengan normal. (Natanael & Sufren, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di pabrik Mitra Usaha Cempol yang beralamat di Klegen RT 13 RW 07 Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo. Mitra Usaha Cempol merupakan industri pengolahan sabut kelapa dan sapu lidi pimpinan Bapak Markus Aris Rahmadi. Industri ini merupakan hasil binaan DISPERINDAG ESDM Kabupaten Kulon Progo. Subjek penelitian adalah 30 orang karyawan bidang produksi dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia 20 tahun sampai dengan 40 tahun. Sebelum penelitian dimulai, subyek mengisi informed consent sebagai tanda kesediaan mengikuti proses penelitian selama waktu yang telah ditentukan. Peneliti membagi subyek ke dalam dua kelompok untuk masingmasing mendapatkan satu perlakuan. Satu kelompok mendapat perlakuan background music dan satu kelompok lagi mendapatkan perlakuan industrial music. Penelitian diawali dengan penelitian pretest pada tanggal 21-23 November 2016. Pada tahap pretest, dua kelompok penelitian diukur produktivitas kerjanya tanpa diberi perlakuan apapun. Penelitian posttest dilaksanakan pada 28-30 November 2016. Pada tahap ini, satu kelompok mendapat
perlakuan
background
music
mendapatkan perlakuan industrial music. 45
dan
satu
kelompok
lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Selama penelitian berlangsung, peneliti melibatkan pemilik pabrik, Bapak Markus Aris Rahmadi, untuk membantu peneliti dalam melakukan eksperimen.
B.
Deskripsi Subyek Penelitian Peneliti memilih subyek penelitian yaitu karyawan bagian produksi yang minimal telah bekerja selama satu tahun, dengan jenis kelamin lakilaki maupun perempuan, dengan rentang usia 20 tahun sampai 40 tahun. Berdasarkan kriteria tersebut, terpilih subjek penelitian ini adalah 30 orang karyawan bidang produksi yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 14 orang perempuan yang berusia 20 tahun sampai dengan 40 tahun. Penjabaran lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Jenis Kelamin Rentang Usia Total Laki-laki Perempuan 20-30 31-40 16
C.
14
16
14
30
Deskripsi Data Penelitian Uji deskriptif berguna untuk menggambarkan ciri-ciri khas dari sampel atau data yang akan dikumpulkan. Ciri-ciri khas tersebut antara lain, nilai rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, simpangan baku (standar deviation), dll. Dalam penelitian ini, untuk menguji deskriptif statistik menggunakan bantuan SPSS (Natanael & Sufren, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Tabel 4.2. Deskripsi Data Penelitian Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PreBackground
15
31.67
34.33
32.7113
.80490
PostBackground
15
34.67
39.67
37.5780
1.48238
PreIndustrial
15
32.00
34.33
32.6653
.71259
PostIndustrial
15
36.33
41.33
37.8013
1.35527
Valid N (listwise)
15
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa skor mean pada pretest background music (N=15) yaitu 32,71 dengan nilai minimum sebesar 31,67 dan nilai maksimum sebesar 34,33. Sedangkan pada posttest background music (N=15), skor meannya yaitu 37,58 dengan nilai minimum sebesar 34,67 dan nilai maksimum sebesar 39,67. Skor mean pada pretest industrial music (N=15) yaitu 32,66 dengan nilai minimum sebesar 32,00 dan nilai maksimum sebesar 34,33. Sedangkan pada posttest industrial music (N=15), skor meannya yaitu 37,8 dengan nilai minimum sebesar 32,00 dan nilai maksimum sebesar 41,33.
D.
Hasil Penelitian 1.
Uji Asumsi a. Background Music Berdasarkan hasil analisis uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk
dengan
nilai
signifikansi
variabel
p≥0,05
menggunakan SPSS For Windows, diperoleh nilai p=0,130 pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
pre-test, dan nilai p=0,642 pada post-test. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua data tersebut terdistribusi dengan normal. b. Industrial Music Berdasarkan hasil analisis uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk
dengan
nilai
signifikansi
variabel
p≥0,05
menggunakan SPSS For Windows, diperoleh nilai p=0,016 pada pre-test, dan nilai p=0,020 pada post-test. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua data tersebut tidak terdistribusi dengan normal. Tabel 4.3. Uji Normalitas Background Music dan Industrial Music Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
PreBackground
.212
15
.069
.909
15
.130
PostBackground
.125
15
.200*
.957
15
.642
PreIndustrial
.281
15
.002
.847
15
.016
PostIndustrial
.272
15
.004
.855
15
.020
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
2.
Uji Hipotesis a. Background Music Melalui uji perbedaan menggunakan Paired Sample t-test, diperoleh nilai t sebesar -10.352 dengan nilai p=0,000 (p≤0,05). Berdasarkan hasil analisa tersebut terbukti bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian background music.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Tabel 4.4. Uji Hipotesis Background Music Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Mean
Std.
Std. Error
Interval of the
Deviation
Mean
Difference Lower
Pair 1
PreBackground PostBackground
-4.86667
1.82078
t
df
Sig. (2tailed)
Upper
.47012 -5.87498 -3.85835 -10.352
14
.000
b. Industrial Music Uji beda yang digunakan yaitu Wilcoxon karena data tergolong non parametrik atau data tidak terdistribusi dengan normal. Wilcoxon adalah uji perbedaan dua kali pengukuran untuk statistik non-parametrik atau untuk data yang tidak terdistribusi dengan normal (Natanael & Sufren, 2014). Berdasarkan uji perbedaan menggunakan Wilcoxon, diperoleh nilai Z sebesar -3,412 dengan nilai p=0,001 (p≤0,05). Berdasarkan hasil analisa tersebut terbukti bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian industrial music. Tabel 4.5. Uji Hipotesis Industrial Music Test Statisticsb PostIndustrial PreIndustrial Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
-3.412a .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
E.
Analisis Tambahan Analisis tambahan digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara background music dan industrial music. Tabel 4.6. Uji beda background music dan industrial music Test Statisticsb data potstest Mann-Whitney U
112.500
Wilcoxon W
232.500
Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.000 1.000 1.000a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok musik
Berdasarkan uji perbedaan menggunakan Mann-Whitney U, diperoleh nilai Z sebesar 0,000 dengan nilai p=1,000 (p≥0,05). Berdasarkan hasil analisa tersebut, tidak ada perbedaan yang signifikan antara background music dan industrial music.
F.
Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh background music dan industrial music terhadap produktivitas kerja karyawan. Subjek penelitian adalah 30 orang karyawan bidang produksi industri sapu ijuk di Kulon Progo. Penelitian dilakukan pada karyawan bidang produksi karena dalam bidang tersebut berkaitan langsung dengan proses produksi untuk menghasilkan produk-produk industri dan berkaitan langsung dengan produktivitas kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Berdasarkan hasil penelitian, ada perbedaan skor sebelum (M=32, 71) dan sesudah (M=37,58) pemberian background music dengan nilai p=0,000 (p≤0,05). Hal ini artinya ada perbedaan pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian background music. Pada industrial music, berdasarkan hasil penelitian ada perbedaan skor sebelum (M=32,66) dan sesudah (M=37,80) pemberian industrial music dengan nilai p=0,001 (p≤0,05). Hal ini artinya ada perbedaan pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian industrial music. Menurut Wignjosoebroto (2008), pada hakikatnya produktivitas kerja ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu faktor teknis dan faktor manusia. Kedua faktor tersebut sama-sama memegang peranan penting dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan (Wignjosoebroto, 2008). Jadi, bukan hanya faktor manusia saja yang harus diperhatikan melainkan faktor teknis juga perlu diperhatikan. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan adalah memperbaiki situasi lingkungan kerja (Anorogo dan Widiyanti, 1990). Menurut Idrus (2006), lingkungan kerja yang menyenangkan membuat sikap pegawai positif dan memberi dorongan untuk bekerja lebih tekun dan lebih baik. Lingkungan kerja sendiri, menurut Aysia dan Palit (2014), dibedakan menjadi lingkungan kerja non-fisik dan lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja non-fisik lebih mengarah pada suasana mental pekerja pada saat bekerja. Sedangkan lingkungan kerja fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
antara lain meliputi pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, kebisingan, dan musik. Penelitian tentang musik, khususnya dalam perusahaan, sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Pada tahun 1940-an banyak perusahaan di Amerika Serikat mulai memperdengarkan musik yang mengiringi sebagai latar belakang pada karyawan bekerja (Munandar, 2006). Fox (dalam Oborne, 1995) membedakan musik dalam pekerjaan menjadi dua jenis, yaitu background music dan industrial music. Lebih lanjut, Fox (dalam Oborne, 1995) mengartikan background music sebagai jenis musik yang sepanjang hari muncul, seperti musik yang sering didengar dalam toko dan supermarket. Background music sangat populer di hotel, restoran, kantor, bank, toko, dan rumah sakit (Bitner dalam Shih et al., 2009) karena dapat membuat konsumen tinggal lebih lama. Sedangkan industrial music menurut Fox (dalam Oborne, 1995), merupakan jenis musik yang muncul pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya pada awal pekerjaan, pertengahan, dan akhir pekerjaan. Industrial music tidak diputar sepanjang hari, melainkan hanya pada periode yang telah ditentukan. Menurut Oborne (1995), penentuan waktu pemutaran musik perlu dikaji secara empirik pada lingkungan kerja yang berbeda karena setiap lingkungan kerja mempunyai iklim kerja yang berbeda. Akan tetapi, industrial music diputar ketika arousal mulai menurun. Secara keseluruhan, musik dapat berpengaruh secara fisik maupun psikologis (Musbikin, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
menunjukkan bahwa musik berpengaruh secara signifikan terhadap aspekaspek yang berkaitan dengan aktivitas latihan fisik. Musik juga dapat mempengaruhi pernapasan, denyut jantung, denyut nadi, tekanan darah, mengurangi ketegangan otot, memperbaiki koordinasi tubuh, memperkuat ingatan, suhu tubuh, serta mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stress (Musbikin, 2009). Musik juga berpengaruh terhadap emosi, membuat seseorang merasa senang atau sedih (Mori, Naghsh, dan Tezuka, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lesiuk (2005) dalam studi tentang performansi kerja menunjukkan bahwa musik secara signifikan berpengaruh terhadap suasana hati/ mood (state positive effect) dan waktu dalam bekerja. Ketika musik dimainkan, suasana hati/ mood dan emosi akan ikut terangkat (Kaufmann, dalam Shih et al., 2009). Suma’mur (dalam Puspitaratna & Dwiyanti, 2013), menyatakan bahwa musik pengiring kerja mempunyai efek stimulus terhadap tenaga kerja sehingga tenaga kerja dapat lebih bergairah dan bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan sehingga produktivitas kerja dapat meningkat. Menurut Yerkes-Dodson Law (dalam Suharnan, 2005), untuk tugastugas yang mudah atau sederhana orang cenderung mencapai hasil kerja yang lebih baik bersamaan dengan peningkatan arousal. Sebab, untuk tugastugas yang mudah, seseorang lebih terfokus sehingga dapat memilah informasi yang relevan dengan tugas. Sebaliknya, untuk tugas-tugas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
sulit, seperti menyusun makalah, menulis buku, mengerjakan tes psikologi, orang cenderung menunjukkan hasil kerja yang buruk bersamaan dengan peningkatan arousal. Sebab, untuk tugas-tugas yang sulit seseorang tidak terfokus dalam memilah informasi yang relevan dengan tugas (Suharnan, 2005). Berdasarkan hasil penelitian, ada perbedaan skor sebelum dan sesudah pemberian background music dan industrial music. Meningkatnya produktivitas kerja ditandai dengan hasil posttest yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil pretest. Dengan demikian berdasarkan hasil pengujian hipotesis, tujuan dari penelitian ini dapat tercapai, yang artinya “ada pengaruh yang signifikan antara background music dan industrial music terhadap produktivitas kerja karyawan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, ada peningkatan produktivitas kerja karyawan sesudah pemberian background music dan industrial music. Kesimpulannya background music dan industrial music berpengaruh secara signifikan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Akan tetapi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara background music dan industrial music.
B.
Saran 1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk menggunakan industrial music untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan agar karyawan tidak bosan karena mendengarkan lagu berulang-ulang. 2. Bagi subyek, penelitian ini dapat menjadi pemicu atau memotivasi diri agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. 3. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu waktu penelitian dan kontrol terhadap variabel sekunder. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempertimbangkan waktu penelitian dan kontrol terhadap variabel sekunder agar peningkatan produktivitas kerja karyawan terjadi memang karena pengaruh pemberian background music dan industrial music. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Anorogo, P. & Widiyanti. 1990. Psikologi dalam Perusahaan. Jakarta: Rineka Cipta. Aysia, Debora Anne Yang dan Herry Christian Palit. 2014. Pengaruh Preferensi Musik Terhadap Performa Kerja Mental. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI, ISBN: 978-602-70604-0-1. Azwar, Saifuddin. 2009. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Banoe, Pono. 2013. Metode Kelas Musik. Jakarta Barat: PT. Indeks. Deny, Septian. 2015. “Produktivitas Pekerja Thailand Lebih Tinggi Dibanding RI”. Diunduh dari Liputan6.com tanggal 15 September 2015, pukul 13.27. Dewi, Mahargyantari P. 2009. Studi Metaanalisis: Musik Untuk Menurunkan Stres. Jurnal Psikologi Volume 36, No. 2. Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta: Best Publisher. Dwiyanti, Rizki. 2015. Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja, dan Human Relations Terhadap Motivasi Kerja Yang Relevan Terhadap Produktivitas Kerja. Jurnal Manajemen Volume 1 No 1. Gardner, James E., & William McGehee. 1949. Music in a Complex Industrial Job. Diunduh dari http://www.google.com tanggal 27 September 2015, pukul 14.57. Haslam, Alexander. 2004. Psychology in Organizations the Sosial Identity Approach: Second Edition. London: SAGE Publcations Ltd. Henry, Adolf. 2009. Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, dan Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Psikologi Volume 2, Nomer 2. Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi 5). Jakarta: Penerbit Erlangga. Hutagalung, Ulin Sari Kartika. 2005. “Pengaruh Aroma Terapi Terhadap Stres Kerja Karyawan”. Skripsi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Idrus, Muhammad. 2006. Implikasi Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kualitas Kehidupan Kerja Karyawan. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Volume 3 Nomer 1. 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Landy, Frank J. 2004. Work in the 21st Century: An Introduction to Industrial and Organizational Psychology. America: The McGraw-Hill Companies. Lesiuk, Teresa. 2005. The effect of music listening on work performance. Psychology of Music Society for Education, Music and Psychology Research vol 2005 33: 173. Diunduh dari www.sagepublications.com. Mangkuprawira, Sjafri dan A.V. Hubeis. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Maya, Mangundap., Sylvia Mandey., Petrus Tumade. 2015. Analisis Disiplin, Kompensasi, Lingkungan Kerja, Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo. Jurnal EMBA Volume 3 Nomer 1 Halaman 726-736 ISSN 2303-1174. MacLin, M. Kimberly dan Robert L. Solso. 2008. Experimental Psychology: a case approach (8th Edition). New Jersey: Pearson Education, Inc. Mudjilah, Hanna Sri. 2010. Teori Musik. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Yogyakarta. Munandar, Ashar Sunyoto. 2006. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Musbikin, Imam. 2009. Kehebatan Musik untuk Mengasah Kecerdasan Anak. Jogjakarta: Power Books (IHDINA). Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Erlangga. Natanael, Yonathan & Sufren. 2014. Belajar Otodidak SPSS Pasti Bisa. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Oborne, David J. 1995. Ergomonics at Work third edition Human Factors in Design and Development. Chichester: John Wiley & Sons Ltd. Packalen, Elina. 2008. Music, Emotions, and Truth. Philosophy of Music Education Review, Vol. 16, No. 1 (Spring, 2008), pp. 41-59. Indiana University Press. Diunduh dari http://www.jstor.org/stable/40327289 tanggal 27 September 2015, pukul 14.57.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Pendit, Putu Ayu Nova Andina. 2005. “Pengaruh Musik Mozart Terhadap Shortterm Memory Pada Anak”. Skripsi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Poniman, Farid dan Yayan Hadiyat. 2015. Manajemen HR STIFIn Terobosan untuk Mendongkrak Produktivitas. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Prasetyo, Bambang. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Purnamasari, Anggun Octavia. 2011. “Hubungan Antara Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Fisik dan Produktivitas Kerja Karyawan di Industri Garmen”. Skripsi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Puspita, Marisa Widya., Handoyo Djoko W., dan Reni Shinta Dewi. 2015. Pengaruh Budaya Kerja, Motivasi dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pabrik Rokok Bagian Linting PT. Gentong Gotri Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Volume 4 Nomer 2. Puspitaratna, Murwanti Dan Endang Dwiyanti. 2013. Perbedaan Sebelum dan Sesudah Pemberian Musik Pengiring Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas Pada Pekerja Wanita Pabrik Rokok Gagak Hitam Kabupaten Bondowoso. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 2, No. 2. Putra, Adnyana. 2014. “Musik dan Latihan Fisik”. Diunduh dari website Undhiksa tanggal 15 September 2015, pukul 14.07. Ratrinawati, Cornelia Riris. 2004. “Hubungan Antara Hasil Tes Kraepelin dengan Produtivitas Kerja Karyawan”. Skripsi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Ravianto, C. J. 1987. Produktivitas dan Pengukuran. Jakarta: Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas. Sakti, Satria. 2010. “Eksperimen Mengenai Emosi oleh Musik Bahagia dengan Sedih dengan Emosi Tertentu”. Skripsi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Seniati, Liche, dkk. 2009. Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT. Indeks. Septiana, Vidya Arty. 2015. Pengaruh Faktor Masa Kerja, Kompensasi dan Pendidikan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Provinsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Jawa Tengah dengan Produktivitas Kerja sebagai Variabel Intervening. Journal of Management ISSN 2442-4064 Volume 1 No 1. “Seri Panduan Praktis: SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik”. 2009. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Setyawan, Agus. 2004. “Hubungan Motivasi Kerja dan Tingkat Pendidikan dengan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. COLUMBINDO PERDANA Klaten”. Skripsi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Shih et al. 2009. Correlation between work concentration level and background music: A pilot study. Taiwan: IOS Press. Sinungan, Muchdarsyah. 1997. Produktivitas: Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara. Sudiarta, I Gede Arya dan Ayu Desi Indrawati. 2015. Pengaruh Motivasi, Kompensasi Finansial dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Artha Prima Finance Denpasar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana Volume 4 Nomer 2. Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif Edisi Revisi. Surabaya: Penerbit Srikandi. Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Susanti, Devi Winja & Faridah Ainur Rohmah. 2011. Efektivitas Musik Klasik dalam Menurunkan Kecemasan Matematika (Math Anxiety) Pada Siswa Kelas XI. Jurnal Humanitas, Vol. Viii No.2. Susiyatri, Andriyani. 2004. “Hubungan Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan”. Skripsi di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tezuka, Taro., Fumiya Mori., dan Fatemeh Azadi Naghsh. 2014. The Effect of Music on the Level of Mental Concentration and its Temporal Change. CSEDU 2014 6th International Conference on Computer Supported Education. Wignjosoebroto, Sritomo. 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Penerbit Guna Widya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
LAMPIRAN 1 Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh saudara Yoannes Chrysostomus Awang Adhy Wibowo, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, selama waktu yang telah disepakati. Saya menyatakan bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini saya lakukan dengan sukarela dan dengan kesadaran penuh atau tanpa paksaan dari pihak manapun.
Kulon Progo, ……………… Subyek,
…………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
LAMPIRAN 2 Penilaian Rater
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penilaian Rater No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Lagu Bukak Sithik Joss Oplosan Kereta Malam Sudah Cukup Sudah Gelombang Asmara Aku Ra Popo Gajah Kupu-kupu Luka Hati Luka Diri Masa Lalu Wedhus Kandas Bimbang Goyang Morena Masbuloh Wedhi Karo Bojomu Ada Rindu Cabe-cabean Witing Tresno Minyak Wangi Cukup Satu Menit Mung Fotomu Jarang Pulang Sayidan Yang Penting Oke Bara Bere Akhirnya Top Markotop Berondong Tua Bunga Warung Munaroh
Penyanyi
Durasi
Eny Sagita Wiwik Sagita Sonata Via Vallen Nurbayan Anjar Agustin Elsa Safira Tasya Rosmala Suliana Lilin Herlina Evie Tamala Anisa Rahma Uut Selly Sarah Brilian Wiwik Sagita Anjar Agustin Via Vallen Niken Maheswara Andien Rosa Lila Suliana Sita Saputri Deviana Safara Neo Sari Wiwik Sagita Nasya Aqila Siraja Sita Saputri Anisa Rahma Ina Samantha
5:42 7:22 5:34 4:02 3:54 5:08 4:14 6:21 5:36 5:34 4:32 5:09 4:54 4:04 4:37 6:15 3:19 6:00 5:23 3:05 5:43 5:04 4:11 6:07 4:42 5:15 5:20 5:31 5:45 4:43
Penilai 1 Nge-beat Semangat 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 2 3 1 1 4 5 3 3 1 1 3 2 5 5 5 5 3 4 5 5 3 3 1 1 2 3 2 2 1 1 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 2 1 5 5 3 4 4 5
Penilai 2 Nge-beat Semangat 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 2 1 4 4 3 4 2 1 2 2 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 1 1 3 3 3 3 1 1 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4
Penilai 3 Nge-beat Semangat 3 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 2 3 1 1 4 5 3 3 1 1 2 3 5 5 4 5 3 3 4 5 3 4 1 1 2 2 3 2 1 1 5 5 4 4 5 5 4 5 3 3 2 2 4 4 3 4 4 5
Jumlah 25 28 30 21 25 25 16 7 26 19 7 14 29 28 21 29 21 6 15 15 6 27 25 30 27 19 12 27 22 26
12 5 1 13 14
10
3 6 4
7 15 2 8
9 11
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
LAMPIRAN 3 Hasil Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Hasil Penelitian No Inisial Usia JK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
AG JS SG SL NR KC K KP F SR WD S D T KT
40 24 29 35 40 27 26 30 22 37 20 38 40 35 28
P L P P P L L L P P L L L P P
Hari 1 31 33 33 34 32 32 31 35 34 34 32 33 33 35 35
Background Music Pretest Hari 2 Hari 3 ∑ 35 31 32.33 35 35 34.33 32 31 32.00 32 33 33.00 31 33 32.00 31 33 32.00 31 34 32.00 31 35 33.67 33 33 33.33 33 34 33.67 33 30 31.67 34 31 32.67 31 32 32.00 33 32 33.33 32 31 32.67
Hari 1 40 37 39 35 37 37 40 37 35 37 40 39 35 34 35
Posttest Hari 2 Hari 3 40 39 39 39 38 37 37 37 38 40 38 35 38 40 39 39 35 36 39 37 41 38 37 35 38 37 40 39 35 34
∑ 39.67 38.33 38.00 36.33 38.33 36.67 39.33 38.33 35.33 37.67 39.67 37.00 36.67 37.67 34.67
Industrial Music 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
TY MR Y A SK MM E ID WL D DK UP P SM FD
25 36 40 36 26 20 21 33 30 40 26 28 35 35 27
P L L P L L L P L L L P L P P
32 32 31 34 34 34 32 32 31 35 30 33 33 34 32
32 32 33 34 32 33 33 34 33 33 34 32 32 31 35
32 33 32 35 31 32 32 31 34 32 32 31 35 32 34
32.00 32.33 32.00 34.33 32.33 33.00 32.33 32.33 32.67 33.33 32.00 32.00 33.33 32.33 33.67
36 35 37 34 38 38 36 37 39 39 37 40 35 34 35
38 38 38 37 38 37 39 37 42 38 35 39 38 36 38
39 39 38 39 41 35 38 36 43 39 41 40 38 41 36
37.67 37.33 37.67 36.67 39.00 36.67 37.67 36.67 41.33 38.67 37.67 39.67 37.00 37.00 36.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
LAMPIRAN 4 Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Uji Normalitas
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
PreBackground
.212
15
.069
.909
15
.130
PostBackground
.125
15
.200*
.957
15
.642
PreIndustrial
.281
15
.002
.847
15
.016
PostIndustrial
.272
15
.004
.855
15
.020
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
LAMPIRAN 5 Hasil Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Hipotesis
Background Music Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Pair 1
PreBackground -
-4.86667
Std. Deviation 1.82078
Std. Error Mean .47012
Lower -5.87498
Upper -3.85835
t -10.352
df
Sig. (2-tailed) 14
.000
PostBackground
Industrial Music Test Statisticsb PostIndustrial PreIndustrial Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-3.412a .001
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
71