Ayi Teiri Nurtiani dan Elvinar, Penerapan Bahasa Karakter... PENERAPAN BAHASA KARAKTER PADA MAHASISWA PRODI PG-PAUD STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH
Ayi Teiri Nurtiani1 dan Elvinar2
Abstrak
Dewasa ini perkembangan dalam pembelajaran di era informasi sudah semakin jauh berubah, apalagi negara yang kita tinggali adalah negara berkembang sehingga harus semakin besar usaha kita dalam bersaing dengan negara maju. Informasi berkaitan erat dengan komunikasi sehingga tuntutan ini menjadikanbahasa memegang peranan penting dalam perjuangan hidup manusia. Tentu saja, keterampilan berbahasa perlu dikembangkan secara optimal demi mendapatkan kemampuan yang maksimal. Berbahasa tidak sekedar baik dan benar tetapi juga perlu dilandasi nilai-nilai karakter sehingga menjadi sebuah keterampilan yang utuh, yakni dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Bahasa karakter wajib dimiliki setiap insan apalagi seorang guru karena guru merupakan teladan utama bagi para peserta didik, baik dalam berbicara maupun bersikap. Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan bahasa karakter kepada mahasiswa PG-PAUD yang merupakan calon guru anak usia dini, apalagi kondisi mahasiswa yang datang dari berbagai pelosok daerah Aceh yang tidak terbiasa dengan bahasa karakter. Mereka akan mengajar anakusia diniyang merupakan masa usia emas (golden age) yang adalah landasan awal dalam membentuk karakternya kelak sehingga penting sekali untuk dididik secara tepat supaya menjadi manusia yang berkualitas kelak. Sebelum mendidik anak usia dini berbahasa karakter, tentunya penting bagi gurunya untuk berbahasa karakter terlebih dahulu. Kata Kunci: Bahasa Karakter
1 2
Ayi Teiri Nurtiani, dosen Program Studi PG-PAUD STKIP Bina Bangsa Getsempena Elvinar, dosen Program Studi PG-PAUD STKIP Bina Bangsa Getsempena
ISSN 2355-102X
Volume III Nomor 2 Oktober 2016 |11
Ayi Teiri Nurtiani dan Elvinar, Penerapan Bahasa Karakter... kondisi dan kebudayaan setempat (Santoso,
PENDAHULUAN Menurut Pendidikan
Mulyono
adalah
usaha
Abdurrahman:
2011:7).
pemberdayaan
Nilai-nilai
karakter
penting
terintegrasi
untuk
berbahasa peserta didik sejak usia dini.
membangun kehidupan bersama yang lebih
Pemerolehan bahasa pada anak terjadi melalui
baik dalam meningkatkan kualitas pengabdian
berbagai
kepada Tuhan (Abdurrahman, 2003:27-28).
mendengar bahasa dan meniru bunyi bahasa.
bermanfaat
kegiatan
dalam
juga
potensi kemanusiaan secara optimal dan agar
ditanamkan
tersebut
yang
kemampuan
dilakukannya,
Sejalan dengan pernyataan di atas,
Kemampuan anak di bidang bahasa tidak
bahwa seyogyanya pendidikan yang diberikan
hanya meliputi penguasaan kosa kata yang
adalah pendidikan karakter yang berisi sifat
luas, akan tetapi, anak telah menguasai hampir
budi pekerti luhur dan berakhlak mulia.
semua elemen bahasa dan aturan-aturan yang
Pendidikan tersebut perlu dilakukan secara
berlaku dalam bahasa, seperti syntax, phonem,
konkrit
semantik, pemilihan kosa kata yang sesuai
sejak
anak
tercapainya
berusia
dini
pertumbuhan
demi dan
(Marrow, 1993:72-76).
perkembangannya sehingga kelak menjadi
Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan
orang dewasa yang sehat secara fisik, mental,
pikiran dan perasan manusia secara teratur,
maupun
spiritual.
yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya
Dengan demikian tercapainya optimalisasi
(Depdiknas, 2005:3). Sementara itu menurut
berbagai potensi yang dimilikinya, yaitu
Suhartono
menjadi
struktur
sosial
sumber
emosional
daya
dan
manusia
yang
berkualitas dan berakhlak mulia.
(2005:126) dan
makna
penggunanya,
Menurut Ki Hajar Dewantara (1889-
menyimpulkan
bahasa yang
sebagai suatu
bebas tanda
tujuan.
yang
Sedangkan
bahasa
Siswa yakni jenjang Taman Indria (sekarang
Indonesiaberarti sistem lambang bunyi yang
disebut Taman Kanak-kanak), Taman Muda
arbitrer, yang digunakan oleh semua orang
(sekolah Dasar), Taman Dewasa (SMP),
atau anggota masyarakat untuk bekerjasama,
Taman
Wiyata
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam
(universitas) mengatakan bahwa pendidikan
bentuk percakapan yang baik, tingkah laku
harus melayani dan memberikan kebebasan
yang baik, sopan santun yang baik.
(SMA),
Sarjana
kamus
dari
1959) yang juga pendiri Perguruan Taman
Madya
menurut
merupakan
besar
Bahasa
pada peserta didik agar senang dan juga berisi
Jadi, para pendidik harus menyadari
penanaman nilai budi pekerti, nilai seni, nilai
bahwa kemampuan berbahasa karakter perlu
budaya, kecerdasan, keterampilan dan agama.
ditanamkan sejak dini, apalagi perkembangan
Semua nilai di atas perlu diberikan pada setiap
dalam pembelajaran di era informasi sekarang
jenjang pendidikan tersebut sesuai dengan
ini sebenarnya sudah semakin jauh berubah
nalar, perkembangan, umur dan lingkungan
dan
masing-masing, tentu saja harus mengingat
sebagai alat komunikasi dalam kehidupan
ISSN 2355-102X
bahasa
memegang
peranan
penting
Volume III Nomor 2 Oktober 2016 |12
Ayi Teiri Nurtiani dan Elvinar, Penerapan Bahasa Karakter... manusia. Tanpa kemampuan ini sulit bagi
Menurut Halliday, bahasa merupakan
manusia untuk berinteraksi dengan yang lain.
rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran,
Komunikasi merupakan faktor penting dalam
perasaan, serta sikap manusia digunakan
proses perkembangan dan proses belajar. Anak
sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam
atau orang dewasa yang mengalami kesulitan
bahasa yang bersangkutan (Brown, 2005:36).
berkomunikasi mengalami kesukaran dalam
Menurut Megawangi, karakter adalah
mengekspresikan diri mereka, memahami
cara berpikir dan berperilaku mulia untuk
orang
hidup dan bekerjasama dengan orang lain.
lain
dan
membangun
hubungan
interpersonal.
Adapun nilai-nilai karakter yang dijunjung
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti tertarik
untuk
dan
Kejujuran, Disiplin, Toleransi dan cinta damai,
karakter
Percaya diri, Mandiri, Tolong menolong,
terhadap mahasiswa yang merupakan calon
kerjasama, dan gotong royong, Hormat dan
pendidik anak usia dini di masa depan dengan
sopan santun, Tanggung jawab, Kerja keras,
menggunakan berbagai model pembelajaran
Kepemimpinan dan keadilan, Kreatif, Rendah
berupa pembiasaan sehari-hari, focus group
hati, Peduli lingkungan, Cinta bangsa dan
discussion (FGD), peer group, studi kasus dan
tanah air (Megawangi, 2004:125).
mengimplementasikan
melakukan
adalah: Kecintaan terhadap Tuhan YME,
bahasa
role play (bermain peran) agar bahasa karakter
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahasa
melekat dalam diri mereka dan mereka mampu
karakter
menjadi teladan yang baik demi optimalisasi
berinteraksi dalam bentuk percakapan yang
kemampuan berbahasa yang bemuatan nilai-
baik, sikap yang baik, dan sopan santun yang
nilai karakter yang baik.
baik.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian
ini
perumusan masalah adalah:
“Bagaimana
berkomunikasi
dan
METODOLOGI PENELITIAN
dalam pola
adalah
Dalam peneliti
melakukan
menggunakan
penelitian
metode
penelitian
pengembangan bahasa karakter yang dapat di
kualitatif.
implementasikan oleh mahasiswa prodi PG-
Taylor,penelitian
PAUD STKIP Bina Bangsa Getsempena
belakang
Banda Aceh?”.
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian,
Berdasarkan latar belakang masalah
Menurut
ini,
kualitatif
ilmiah
memanfaatkan
Bogdan yang
sebagai
metode
dan berlatar
kebutuhan
kualitatif
dan
maka yang menjadi tujuan dalam penelitian
menganalisis data secara induktif. Jadi, dari
ini adalah bertujuan untuk mengetahui “Pola
pernyataan diatas memberi gambaran bahwa
pengembangan bahasa karakter yang dapat di
penelitian
implementasikan oleh mahasiswa prodi PG-
manusia sebagai subjek penelitian dan lebih
PAUD STKIP Bina Bangsa Getsempena
memfokuskan kepada proses daripada hasil
Banda Aceh”.
(Moleong, 2004:10).
ISSN 2355-102X
kualitatif
lebih
mengutamakan
Volume III Nomor 2 Oktober 2016 |13
Ayi Teiri Nurtiani dan Elvinar, Penerapan Bahasa Karakter... Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah
berbentuk
pengetahuan,
pembiasaan,
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bina
kebiasaan dan karakter.
Banga Getsempena Banda Aceh. Kegiatan ini
1. Bentuk pengetahuan dengan memberikan
dilakukan
selama
akademik
semester
2015/2016
genap tahun jumlah
mahasiswa. Penulis menjelaskan bahwa
mahasiswa Prodi PG-PAUD STKIP Bina
kemampuan berbahasa juga diterapkan
Banga Getsempena angkatan 2013 berjumlah
dalam 4 aspek yakni menyimak, berbicara,
50 orang, yang semuanya berjenis kelamin
membaca,
perempuan.
kemampuan 4 aspek ini diterapkan sesuai
Alat
dengan
materi dasar berbahasa karakter kepada
pengumpulan
data
dalam
kemudian
menulis
dimana
dengan kondisi dan waktunya.
penelitian ini berupawawancara dan observasi.
2. Bentuk pembiasaan dengan melakukan
Wawancara digunakan dengan menggunakan
kegiatan-kegiatan dalam mempraktekkan
purposive random samplingberdasarkan asal
berbahasa baik dalam ucapan maupun
daerah
Observasidilakukan
sikap. Adapun kegiatannya mencakup:
penulis dengan mendeskripsikan beberapa
focus group discussion (FGD) –berupa
fakta
kelompok-kelompok
mahasiswa.
yang
menarik
yang
terjadi
pada
kecil
yang
mendiskusikan materi “stimulasi berbagai
mahasiswa. Adapun teknik analisa data, penulis
aspek perkembangan anak usia dini”
merujuk pada kriteria validitas kualitatif yang
kemudian
ditulis
dikemukakan oleh Guba (1981:55), yaitu
hasilnya
serta
Credibility,
berlangsung,
Transferability,
Dependability,
dan sesi
peer
dipresentasikan tanya
group
jawab
–berupa
8
Confirmability.
kelompok yang akan membuat makalah
HASIL PENELITIAN
dan mendiskusikan materi berupa metode-
Para mahasiswa berasal dari berbagai
metode pembelajaran anak usia dini yang
pelosok Aceh yang menggunakan bahasa
akan dipresentasikan disertai sesi tanya
daerah,
jawab,
adapun
asal
mahasiswa
dapat
studi
kasus
–membedah
dan
dikelompokkan sebagai berikut: Simeulue
menganalisa berkelompok sebuah film
(42%), Aceh Besar (14%), Aceh Barat (12%),
atau kasus mengenai permasalahan anak
Aceh Singkil (12%), Banda Aceh (8%), Aceh
usia dini kemudian dipresentasikan dan
Selatan (6%), Sabang (4%) dan Aceh Tengah
kemudian tanya jawab berlangsung, role
(2%). Perbedaan bahasa daerah membuat
play (bermain peran) –berupa 4 kelompok
beberapa
dalam
menulis konsep dan menampilkan drama
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
yang berkaitan dengan tema anak usia
benar serta sopan.
dini;
mahasiswa
kesulitan
Amanah
terindah,
Indahnya
Dalam mengimplementasikan bahasa
Ramadhan, Srigala yang sakit gigi, dan
karakter, penulis menggunakannya kedalam
berbagi barakah, observasi sekolah –
langkah-langkah sebagaimana berikut: yakni
beberapa
ISSN 2355-102X
kelompok
melakukan
studi
Volume III Nomor 2 Oktober 2016 |14
Ayi Teiri Nurtiani dan Elvinar, Penerapan Bahasa Karakter... banding ke sekolahatau lembaga anak usia
dipengaruhi oleh budaya dan bahasa daerah
dini
dimana mereka tinggal dan menetap.
yang
mengusung
model-model
pembelajaran yang berbeda dan membuat
Berdasarkan hasil wawancara dan
laporan, dan ujian lisan –mengetahui
observasi setelah penerapan bahasa karakter,
sejauh mana mereka memahami materi
penulis menemukan bahwa sebagian besar
yang sudah diberikan- untuk menanamkan
mahasiswa sudah mengetahui, memahami dan
kemampuan
menerapkan
berbahasa
karakter
mahasiswa.
penggunaan
bahasa
karakter
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini
3. Bentuk kebiasaan dimana mahasiswa
menjadi penguatan nilai-nilai moral dan
mampu mengaplikasikan bahasa karakter
norma-norma agama atas apa yang telah
dalam kehidupan sehari-hari mereka.
mereka dapatkan dari pendidikan di keluarga
kemampuan
dan sekolah selama ini. Penerapan bahasa
berbahasa baik dan sopan yang telah
karakter yang mahasiswa lakukan juga tidak
melekat dalam diri mahasiswa.
hanya verbal maupun nonverbal, bahkan
4. Bentuk
karakter
adalah
Berdasarkan hasil wawancara dan
mereka juga mulai terbiasa dengan penulisan
observasi sebelum penerapan bahasa karakter,
baik dalam bentuk social media, sms dan
penulis
dari
tulisan ilmiah.Tentu saja, mahasiswa tetap
kesulitan dalam penerapan bahasa karakter
membutuhkan lebih banyak pengetahuan dan
disebabkan oleh beberapa factor yang berbeda,
latihanpembiasaan dalam penerapan bahasa
seperti kurangnya mengetahui budaya lokal di
karakter
Banda Aceh, kurangnya informasi tentang
menggunakannya dalam kehidupan sehari-
bahasa karakter (percakapan yang baik, sikap
hari.
yang baik dan sopan santun yang baik), tidak
PEMBAHASAN
menemukan
bahwadampak
sehingga
mereka
terbiasa
terbiasa menggunakan bahasa karakter dan
Gambar 1 Pola penerapan bahasa karakter
Pengetahuan
Pembiasaan
Pemberian Materi Bahasa Karakter
FGD, peer group, studi kasus, role play, observasi sekolah, dan ujian lisan
ISSN 2355-102X
Kebiasaan
Latihan Penerapan Bahasa Karakter
Karakter
Berbahasa yang memuat nilainilai Karakter
Volume III Nomor 2 Oktober 2016 |15
Ayi Teiri Nurtiani dan Elvinar, Penerapan Bahasa Karakter... Gambar di atas memuat pola penerapan
Berdasarkan
hasil
wawancara
dan
bahasa karakter yang penulis lakukan dalam
obsservasi, penulis juga menemukan bahwa
penelitian
menjelaskan
tingkat pemahaman mahasiswa meningkat
langkah-langkah yang penulis ambil dan
tajam setelah penerapan bahasa karakter, hal
lakukan dalam mengimplemetasikan bahasa
ini menjelaskan bahwa tingkat kesadaran
karakter pada mahasiswa agar mereka mampu
mahasiswa juga menjadi tinggi. Tingkat
mengekspresikan perasaan secara teratur dan
aplikasi juga mengalami peningkatan, kini
sistematis yang bertujuan untuk berinteraksi
mereka mampu melakukan penerapan bahasa
dalam bentuk percakapan yang baik, sikap
karakter dengan kesadaran penuh yang mereka
yang baik, dan sopan santun yang baik.
miliki.Karena, kesadaran hanya bisa datang
ini,
hal
tersebut
Dalam mengimplementasikan bahasa
dari hati, sangat berbeda dengan pengetahuan
karakter, penulis menggunakannya kedalam
yang datang dari otak dan olah pikir manusia.
langkah-langkah sebagaimana berikut: yakni
Sedangkan
berbentuk
hanyalah
pengetahuan,
kebiasaan tersebut
dan telah
pembiasaan,
karakter. Semua
hasil
buku
olahan
dan
kata-kata
pikian
manusia
(Sentanu, 2009: xxii).
pengetahuan,
Sungguh jauh berbeda sebelum semua
pemahaman dan praktek yang kondusif bagi
kegiatan ini dilakukan, mahasiswa mengalami
mahasiswa.
Kini,
mereka
memiliki
kendala karena mereka merasa sulit untuk
pengetahuan
dasar
mengenai
penerapan
bahasa
memberikan
langkah
tulisan,
karakter
dan
mampu
mengembangkannya
serta
mengekspresikan penggunaan kurangnya
ide-ide
mereka
melalui
bahasa
karakter,
karena
menguasai
bahasa
formal,
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
kurangnya pemahaman tentang penggunaan
hari baik dalam lingkungan formal maupun
bahasa
informal.
pengucapan yang salah yang dapat menjadi
karakter,
dan
kekhawatiran
atas
Mengikuti langkah-langkah sistematis
sumber hambatan dan keengganan dalam
tersebut juga semakin mempermudah penulis
penggunaan bahasa karakter. Sejalan dengan
dalam
terhadap
pendapat Brown (2004: 225) yang menyatakan
mahasiswa untuk penerapan bahasa karakter
bahwa salah satu kesalahan dalam belajar
sehari-hari kapan saja, di mana saja dan
berbicara adalah kecemasan yang dihasilkan
dengan siapa saja. Penulis sangat berharap
karena risiko melontarkan hal yang salah,
semua ucapan dan sikap mahasiswa dapat
bodoh atau tidak bisa dimengerti. Dari
mencerminkan karakter mulia dalam diri
pernyataan
mereka sendiri, bukan hanya menunjukkan
kecemasan dapat membuat mahasiswa enggan
karakter
berbicara atau merasa sulit untuk berbicara
memberikan
baik semata
kesadaran
tetapi
juga
cepat
menyadari dan memperbaiki kesalahan yang
karena
dilakukan.
kesalahan.
ISSN 2355-102X
ini,
merasa
bisa
takut
dipahami
dalam
bahwa
membuat
Volume III Nomor 2 Oktober 2016 |16
Ayi Teiri Nurtiani dan Elvinar, Penerapan Bahasa Karakter... mahasiswa
KESIMPULAN Penulis dapat menarik kesimpulan
meningkat
menjelaskan
bahwa
tajam, tingkat
hal
ini
kesadaran
tentang penggunaan bahasa karakter pada
mahasiswa menjadi tinggi. Tingkat aplikasi
mahasiswa prodi PG-PAUD STKIP Bina
juga mengalami peningkatan, kini mereka
Bangsa Getsempena sebagaimana berikut:
mampu melakukan penerapan bahasa karakter
Semua langkah dalam pola penerapan bahasa
karakter
berupa
pengetahuan,
pembiasaan, kebiasaan dan karakter adalah
dengan kesadaran penuh yang mereka miliki berdasarkan hasil wawancara dan observasi juga.
pola yang sistematis dan kondusif bagi mahasiswa.
Kini,
mereka
memiliki
pengetahuan
dasar
mengenai
penerapan
bahasa
karakter
dan
mampu
Seyogyanya bahasa
karakter,
dalam para
penggunaan
mahasiswa
harus
memperoleh pengetahuan tentang bagaimana menggunakan
bahasa
karakter
yang
mengembangkannya serta mengaplikasikan-
kontekstual dan terstruktur. Hal tersebut
nya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
membuat
lingkungan formal maupun informalkapan
menggunakan bahasa karakter dan faktor-
saja, di mana saja dan dengan siapa saja.
faktor utama yang mempengaruhi kinerja
Berdasarkan monitoring dan evaluasi penerapan
bahasa
dalam
menggunakan
dalam
bahasa
karakter dapat membantu mereka dengan
nilai
setelah
lancar. Mahasiswa takut tentang melakukan
karakter
terhadap
kesalahan saat mereka berbahasa, mereka juga
mahasiswa yang berbentuk pengetahuan dasar
tidak bisa mengekspresikan diri dengan baik
dan latihan pembiasaan melalui berbagai
karena
kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan hasil
memahami
wawancara dan observasi, nilai pemahaman
karakter yang memadai dan tepat.
peningkatan
diterapkannya
ISSN 2355-102X
bahasa
terlihat
mahasiswa
termotivasi
jelas
terjadinya
karakter
mahasiswa
mereka ketika
tidak
mengetahui
menggunakan
dan bahasa
Volume III Nomor 2 Oktober 2016 |17
Ayi Teiri Nurtiani dan Elvinar, Penerapan Bahasa Karakter... DAFTAR PUSTAKA
Annonymous. Kurikulum 2004. Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas, 2005. Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003. Brown, H. Douglas. Prinsip Pembelajaran Dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat, 2005. ________________. Language Assesment, New York: Longman.uistics. 2004 Megawangi, Ratna, Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa, Bogor: Indonesia Heritage Foundation, 2009. Moleong, Lexi. J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Persada Rosda Karya, 2004. Morrow, Lasely Mandel, Literacy Development in the Early Years, Needham Height: Allyn&Baccon, 1993. Santoso, Soegeng. Pengembangan Kurikulum Diklat Berbasis Kompetensi bagi Guru Taman Kanakkanak dalam Konsep Pendidikan Anak Usia Dini menurut Pendirinya, Jakarta: UNJ, 2011. Sentanu, Erbe, Quantum Ikhlas: Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, Cet. XVIII, Gramedia, 2009.
Jakarta: PT.
Suhartono. Pengembangan Keterampilan Bicara AUD. Jakarta: Depdikbud, 2005
ISSN 2355-102X
Volume III Nomor 2 Oktober 2016 |18