Irfandi dan Zikrurrahmat, Tingkat Kebugaran Jasmani… TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN 2016-2017 STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH
Irfandi1 dan Zikrurrahmat2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran Jasmani Mahasiswa Penjaskesrek Angkatan 2016 – 2017 STKIP BBG. Populasi dalam penilitian ini adalah seluruh Mahasiswa Penjaskesrek Angkatan 2016 – 2017 STKIP BBG. Sedangkan sampel yang terwakili adalah seluruh Mahasiswa Penjaskesrek Angkatan 2016 – 2017 STKIP BBG. sebanyak 85 orang dengan menggunakan tes Tingkat Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Hasil pengolahan data menujukan rata-rata tingkat kebugaran jasmani bervariasi. Jadi gambar keseluruhan tingkat kesegaran jasmani Mahasiswa Penjaskesrek Angkatan 2016 – 2017 STKIP BBG bahwa 17 orang berada pada katagori tingkat baik sekali atau 20%, 18 orang berada pada katagori tingkat baik atau 22%, 16 orang berada pada katagori sedang atau 19%, 14 orang berada pada katagori kurang atau17%, 20 orang berada pada katagori sangat kurang atau24%. Jadi kesimpulan pada penilitian tentang tingkat kebugaran jasmani Mahasiswa Penjaskesrek Angkatan 2016 – 2017 STKIP BBG sangat bevariasi, ada yang baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali. Kata Kunci : Kebugaran Jasmani
1
Irfandi, Dosen Penjaskesrek STKIP Bina Bangsa Getsempena. Email:
[email protected] Zikrurrahmat, Dosen Penjaskesrek STKIP Bina Bangsa Getsempena. Email:
[email protected] 2
ISSN 2355-0058
Volume III Nomor 2. Juli – Desember 2016 |8
Irfandi dan Zikrurrahmat, Tingkat Kebugaran Jasmani… Jika kondisi ini terus berlangsung, akan
PENDAHULUAN Kebugaran kesanggupan
jasmani
dan
adalah
kemampuan
tubuh
sangat mungkin prestasi belajar siswa akan mengalami penurunan.
melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap
Mahasiswa Penjaskesrek Angkatan
pembebasan fisik yang diberikan kepadanya
2016 – 2017 STKIP BBG dengan jumlah guru
(dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa
16 orang (diambil sebagai sampel), Siswa 85
menimbulkan
berlebihan
Orang dan memiliki 10 ruangan, dua aula,
(Muhajir 2: 2004). Sedangkan menurut
satu ruangan perpustakaan, satu ruang kantor.
Direktorat Jendral olahraga dari pemuda
satu buah gudang, satu ruang mushala, dan
dalam seminar tanggal 16 – 20 – Maret 1971
mempunyai tiga kelas, disekolah ini siswa di
di Jakarta bahwa kebugaran jasmani adalah
tuntut harus bisa tahfis Qur’an.
kelelahan
kesanggupan
dan
yang
kemampuan
untuk
STKIP BBG sebagai salah satu
melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa
lembaga
menimbulkan kelelahan yang berarti.
visi unggul dalam prestasi baik dalam
Menurut R.S Hadi Sanjaya (1993: 1) Kebugaran
Jasmani
atau
pendidikan agama maupun pendidikan umum,
bahasa
mempunyai keunikan tersendiri dalam upaya
adalah
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
melakukan
berpedoman pada semboyan yaitu didalam
pekerjaan berat sehari-hari dengan mudah
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Di
tanpa rasa lelah dan mempunyai sisa atau
harapkan dalam tubuh yang sehat siswa
cadangan tenaga untuk menikmati waktu
memiliki fikiran yang sehat pula sehingga
senggang atau untuk keperluan yang sewaktu-
dapat berprestasi secara optimal.
inggrisnya
physical
kemampuan
seseorang
dalam
pendidikan swasta yang memiliki
fitness untuk
waktu dapat digunakan. Menurut Djoko Pekik
Peneliti
memilih
Mahasiswa
Irianto (2000: 2) Kebugaran fisik (physical
Penjaskesrek Angkatan 2016 – 2017 STKIP
fitness)
untuk
BBG. sebagai tempat penelitian karena
melakukan kerja sehari-hari secara efisien
peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat
tanpa timbul kelelahan yang berlebihan
kebugaran jasmani Mahasiswa Penjaskesrek
sehingga masih dapat menikmati waktu
Angkatan 2016 – 2017 STKIP BBG, karena
luangnya.
adalah
siswa putra dan putri sama - sama mendapat
kemampuan seseorang untuk melakukam
pelajaran kegiatan – kegiatan ekstra kurikuler
tugas sehari-hari dengan penuh kesungguhan
di sekolah. Di samping itu pada setiap minggu
dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa
sekali diadakan ekstrakulikuler seperti silat,
lelah
untuk
voli, futsal dan kegiatan-kegiatan lain untuk
menikmati penggunaan waktu luang dan
menjaga serta memelihara kebugaran jasmani
menghadapi
mereka. Karena tingkat kebugaran jasmani
kemampuan
dan
seseorang
Kebugaran
penuh
Jasmani
kesungguhan
berbagai
bahaya
dimasa
mendatang (Muhammad Ichsan, 1988: 52).
merupakan salah satu faktor internal fisiologi yang turut berperan dalam peningkatan
ISSN 2355-0058
Volume III Nomor 2. Juli – Desember 2016 |9
prestasi belajar, dan juga menjadi salah satu
2. Komponen–Komponen
Kebugaran
diantara lain dari proses belajar mengajar
Jasmani
mata pelajaran pendidikan penjas di sekolah.
Seseorang yang merasa sehat belum
Dilihat dari latar belakang masalah di atas,
tentu bugar, sebab untuk dapat mengerjakan
peneliti sangat tertarik untuk melakukan
tugas sehari - hari seseorang tidak hanya
penelitian lebih lanjut dengan judul “Tingkat
dituntut bebas dari penyakit saja, tetapi juga
Kebugaran
Mahasiswa
dituntut memiliki kesegaran dinamis. Ada
Penjaskesrek Angkatan 2016 – 2017 STKIP
beberapakomponen kesegaran jasmani dan itu
BBG”.
sangat
Jasmani
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah berikut:
untuk
komponen-komponen
1. Rumusan Masalah
sebagai
penting
“Bagaimanakah
tingkat
tersebut
karena
merupakan
penentu baik buruknya tingkat kesegaran jasmani seseorang. 3. Koordinasi (Coordination) Menurut
kebugaran jasmani Mahasiswa Penjaskesrek Angkatan 2016 – 2017 STKIP BBG.
diketahui
Hinson
dalam
Ginanjar
Kurniawan (2004: 12), bahwa komponen kesegaran jasmani dibagi atas kesegaran
2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah:
gerak dan kesegaran yang berhubungan
Untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani
dengan
pada Mahasiswa Penjaskesrek Angkatan 2016
kesegaran itu sendiri adalah kualitas atau
– 2017 STKIP BBG.
kemampuan untuk membentuk kesegaran.
1. Pengertian Kebugaran Jasmani jasmani
seseorang
untuk
Komponen-komponen
Berdasarkan pendapat para ahli diatas
KAJIAN PUSTAKA
Kebugaran
kesehatan.
adalah
kemampuan
maka
penulis
menyimpulkan
bahwa
komponen kebugaran jasmani merupakan satu
aktifitas
kesatuan dan satu dengan yanglain dan
fisikdalam waktu yang relatip lama, yang
masing-masing komponen memiliki cirri-ciri
dilakukan secara efesien, tampa menimbulkan
dan fungsi pokok dan berpengaruh pada
kelelahan yang berarti.
kebugaran jasmani seseorang.
melakukan
Menurut Wahjoedi (2000 : 58) kebugaran
Komponen kesegaran jasmani adalah
jasmani adalah kemampuan tubuh untuk
unsur-unsur yang dimiliki oleh jasmani dan
melakukan tugas dan pekerjaan sehari – hari
mampu berfungsi dengan baik untuk menuju
dengan giat, tanpa
kelelahan
kondisi jasmani yang baik pula.Komponen
yang berarti serta sisa energy yang masih
tersebut bersifat saling melengkapi. Secara
tersisa, masihmampu menikmati waktu luang
garis besar ada 4 komponen terpenting yang
dan menghadapi hal - hal darura yang tak
minimal
terduga sebelumnya.
jasmani yaitu daya tahan kardiorespirasi, daya
mengalami
dapat
meningkatkan
kesegaran
tahan otot dan fleksibilitas. Penjelasan 4 komponen sebagai berikut: ISSN 2355-0058
Volume III Nomor 2. Juli – Desember 2016 |10
Berdasarkan pendapat di atas, dapat
4. Daya Tahan Kordiorespirasi Daya tahan jantung paru adalah
penulis simpulkan bahwa kekuatan otot
kapasitas sistem jantung paru dan pembuluh
merupakan kemampuan sejumlah otot untuk
darah untuk berfungsi secara optiumal saat
menggunakan
melakukan aktifitas sehari-hari dalam waktu
rangsang, dan disini dikenal istilah power
yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan
yang menunjukan kemampuan otot untuk
yang berarti.
menghasilkan tenaga eksplosif.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 4),
daya
tahan
terhadap
suatu
7. Kelentukan
jantung
adalah
Menurut Iskandar Adisaputra (1999:
paru
jantung
6), fleksibilitas adalah kemampuan untuk
menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam
melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi
waktu lama. Sedangkan Mochamad Sajoto
secara maksimal.
kemampuan
paru
kekuatan
fungsional
Dalam kehidupan sehari – hari,
(1988: 44) daya tahan kardiorespirasi adalah keadaan dimana jantung seseorang mampu
kondisi
kebugaran
bekerja dengan mengatasi beban berat selama
menggambarkan
suatu kerja tertentu.Begitu pula Sadoso
melakukan aktivitas belajar mulai pagi sampai
keadaan
jasmani siswa
ini mampu
Jadi dari beberapa pendapat diatas
siang hari atau siang sampai sore hari.Dengan
dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan
kondisi seperti ini anak – anak sanggup untuk
jantung
mampu
melakukan aktivitas fisik lainnya seperti jalan
melaksanakan kegiatan maupun pekerjaan
– jalan, olahraga dan kegiatan pengisi waktu
dengan mengatasi beban berat dalam waktu
luang lainnya.Jadi manfaat kebugaran jasmani
yang lama.
adalah untuk meringankan tugas fisik dalam
paru
seseorang
melakukan aktivitas sehari – hari sehingga
5. Daya Tahan Otot Menurut Djoko Pekik Irianto (2004:
tidak mengalami kelelahan yang berarti.
4), daya tahan otot adalah kemampuan
Berdasarkan pendapat dan uraian
sekelompok otot melakukan serangkaian kerja
diatas penulis dapat menyimpukan bahwa
dalam waktu lama.
fleksibikitas merupakan kelentukan gerak dari persendian tubuh melalui gerak yang luas
6. Kekuatan Otot Menurut Iskandar Adisaputra (1999:
jangkauannya tergantung pada pengaturan
5-6), secara fisiologis, kekuatan otot adalah
tendo, ligamenta, jaringan penghubung dan
kemampuan otot atau sekelompok otot untuk
otot – otot. Fleksibilitas bagi siswa sangat
melakukan
secara
penting dimiliki terutama untuk kegiatan
maksimal melawan tahanan atau beban.
dalam olah raga, karena olah raga bagi
Secara mekanis kekuatan otot didefinikan
mereka tidak semata – mata dapat bergerak
sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan
cepat dan kuat, tetapi harus juga lincah dan
oleh otot atau sekelompok otot dalam satu
dapat mengubah arah dengan cepat dan kuat
kontraksi maksimal.
(kelincahan).
satu
ISSN 2355-0058
kali
kontraksi
Volume III Nomor 2. Juli – Desember 2016 |11
memperoleh informasi tentang status suatu
METODE PENELITIAN
gejala saat penelitian dilakukan.
1. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif adalah suatu
2. Populasi dan Sampel Penelitian
pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi
karena
biasanya
Arikunto (1986: 9) populasi adalah
peneliti
keseluruhan
sabyek
penelitian.
Sejalan
mengumpulkan data dengan cara bertatap
dengan penelitian tersebut, maka populasi
muka langsung dan berinteraksi dengan
dalam pengertian ini adalah siswa putra dan
orang-orang di tempat penelitian (Mc. Millan
putri Mahasiswa Penjaskesrek STKIP BBG
& Schumacher, 2003). Furchan (2004: 447)
Angkatan 2015/2016 yang berjumlah 85
menjelaskan
siswa.
bahwa
penelitian
deskriptif
adalah penelitian yang dirancang untuk
Tabel jumlah siswa (TU; 2014: 2) No
Kelas
Jumlah
1 2 3
VII VIII XI Jumlah
30 28 27 85
Untuk menentukan besar jumlah sampel
yang
akan
di
ambil,
penulis
Keterangan
Jasmani
Indonesia
(TKJI).
lokakarya
kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada
meggunakan pendapat Arikunto (1986:10)
tahun
1984
“Tes
yang mengemukakan bahwa :
Indonesia “ (TKJI) telah disepakati dan
Kesegaran
Jasmani
Apabila subjeknya kurang dari 100
ditetapkan menjadi instrumen / alat tes yang
lebih
seluruhnya
berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena
selanjutnya bila subjek lebih dari 100 dapat
TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi
diambil antara 10-15% atau 20-25% dari
anak Indonesia.
populasi sehingga dalam teknik pengambilan
kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun,
sampel terpenuhi. Dalam hal ini karena
13-15 tahun, dan 16-19 tahun. Akan tetapi
jumlah populasi kurang dari 100 siswa, maka
pada handout ini akan dibahas TKJI pada
penulis mengambil sampel dalam penilitian
kelompok usia 13-15 tahun dan 16-19 tahun.
maka
baik
diambil
ini total sanpling adalah seluruh Mahasiswa Penjaskesrek
STKIP
BBG
3. Instrumen Penelitian Adapun instrumen yag digunakan
dalam 4
4. Metode Pengumpulan Data
Angkatan
2015/2016.
TKJI dibagi
Untuk relevan
dan
permasalahan
mendapatkan valid, yang
guna
data
yang
menjawab
diajuakan
dalam
penelitian ini penulis menggunakan beberapa
dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran
ISSN 2355-0058
Volume III Nomor 2. Juli – Desember 2016 |12
metode tes pengukuran Tingkat Kesegaran
b. Menghitung
Jasmani Indonesia (TKJI).
latihan atau alat lain yang digunaakan untuk keterampilan,
intelegensi,
kemampuan atau bakat yang di miliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini akan di gunakan tes kebugaran jasmani Depdiknas 1999. Metode ini di gunakan untuk mencari data tentang tingkat kebugaran jasmani
siswa.
Tes
kebugaran
jasmani
Indonesia untuk anak 13 – 15 tahun putra – putri. Terdiri dari 5 butir tes yaitu :
𝑓
p= 𝑛 𝑥100% Keterangan : P
= Presentase
F
= Frekuensi
N
= Jumlah
100% = Bilangan tetap HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Dari
keseluruhan
pelaksanaan
penelitian tes Kesegaran Jasmani, yaitu Tes
5. Teknik Pengolahan Data
lari 50 meter, Tes Pull Up, Tes Sit Up, Tes
Teknik pengolahan data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kebugaran jasmani pada
Vertikal Jump dan Tes lari 1000 meter yang pada akhir dapat diperoleh data dalam bentuk kuantitatif berupa skor yang menghasilkan
Siswa Putera dan putri Mahasiswa Penjaskesrek
STKIP
BBG
Angkatan
2015/2016, maka setelah data yang telah diperoleh dari pengumpulan data dilapangan, lalu diolah dengan menghitung semua jumlah kemampuan setiap item tes.
menghitung
angka
taraf
Mahasiswa Angkatan
Kesegaran
Jasmani
pada
Penjaskesrek
STKIP
BBG
2015/2016,
adapun
data-data
tersebut selanjutnya ditabulasi ke dalam tabel data kuantitatif sebagai berikut. 2. Analisis Rata-rata Hasil Penelitian
a. Menghitung Nilai Rata-Rata (Mean) Mean
digunakan
rumus yang di oleh Hadi (1992:67)
Tes adalah serentetan pertayaan atau
mengukur
presentasi
nilai
rata-rata
dengan menggunakan rumus yang telah dikemukakan oleh sudjana (2005: 94) adalah sebagai berikut :
X N Keterangan :
Selanjutnya untuk menghitung nilai rata-rata
tingkat
Mahasiswa
Penjaskesrek
Angkatan
2015/2016,
menggunakan
rumus
STKIP yaitu rata-rata
jasmani BBG dengan yang
dikemukakan Hadi (1983: 37) 𝑀=
𝑋 𝑛 21245 85
X = Nilai rata-rata yang dihitung
=
∑x = Jumlah skor X
= 249
N = Jumlah sampel penelitian
kebugaran
Dari hasil analisis diatas, dapat dikemukakan bahwa nilai rata-rata tingkat kebugaran jasmani Mahasiswa Penjaskesrek STKIP BBG Angkatan 2015/2016, adalah
ISSN 2355-0058
Volume III Nomor 2. Juli – Desember 2016 |13
21242 atau berada pada tingkat kategori Sedang.
Dari
analisis
data
diatas
dapat
dikemukakan bahwa gambaran keseluruhan tingkat kebugaran jasmani siswa Mahasiswa
3. Analisis Persentase Untuk
mencari
prosentase
pengukuran
tingkat
Mahasiswa
Penjaskesrek
Penjaskesrek
STKIP
BBG
Angkatan
jasmani
2015/2016, berjumlah 17 orang memiliki
BBG
kebugaran jasmani pada tingkat kategori baik
digunakan
sekali atau 20%, 18 orang mempunyai
formula yang dikemukakan oleh Hadi (1989:
kategori tingkat kebugaran jasmani baik atau
229) yaitu :
22%, 16 orang mempunyai tingkat kebugaran
Angkatan
𝑃=
2015/2016,
𝑓 𝑛
Baik Sekali
kebugaran
dari
STKIP
maka
jasmani
𝑥 100%
𝑥 100%
Gambaran
16
kebugaran
STKIP
persentase siswa BBG
tingkat Mahasiswa Angkatan
2015/2016, dapat dilihat dalam tabel berikut
14
=85 𝑥 100%
ini:
= 17% Sangat kurang =
jasmani
Penjaskesrek
= 19%
20 85
orang
kategori Sangat kurang atau 24%.
=85 𝑥 100%
Kurang
14
mempunyai tingkat kebugaran jasmani pada
= 22% Sedang
19%,
kategori kurang atau 17% dan. 20 orang
= 20% Baik
atau
mempunyai tingkat kebugaran jasmani pada
17
=85 𝑥 100% 18 =85
sedang
Tabel 4.5. Kategori dalam Prosentase
𝑥 100%
Tingkat
= 24%
Kebugaran
Penjaskesrek
STKIP
Jasmani
Mahasiswa
BBG
Angkatan
2015/2016.
No
Kategori
1. 2. 3. 4 5.
Baik Sekali Baik Sedang Kurang Sangat Kurang
Jumlah 17 orang 18orang 16 orang 19 orang 20 orang
Prosentas e 20% 22% 19% 17% 24%
kebugaran jasmani Mahasiswa Penjaskesrek
4. Pembahasan Penelitian Dari hasil penilitian pada 05 april
STKIP BBG Angkatan 2015/2016, pada
2014 dapat diketahui tingkat kebugaran
katagori sedang dengan jumlah nilai rata-rata
jasmani Mahasiswa Penjaskesrek STKIP
hasil 249.
BBG Angkatan
dari
Berdasarkan hasil pengukuran tes
tingkat analisis nilai rata-rata hasil tingkat
kesegaran jasmani di lapangan dan analisis
ISSN 2355-0058
2015/2016,
dilihat
Volume III Nomor 2. Juli – Desember 2016 |14
data menunjukkan bahwa tingkat kebugaran
dewan guru, dan orang tua dapat
jasmani Mahasiswa Penjaskesrek STKIP
memperhatikan
BBG Angkatan 2015/2016, diperoleh nilai
meningkatkan kesegaran jasmani para
bervariasi yaitu tingkat kebugaran jasmani
siswa sehingga menjadi siswa yang
yang sangat baik 17 Orang dipersentasekan
lebih aktif , kreatif dan bersemangat
20%, sedangkan tingkat kebugaran jasmani
dalam belajar, yang sehat jasmani dan
yang baik 18 Orang dipersentasekan 22%,
rohani untuk dapat berkarya dalam
Untuk tingkat kebugaran jasmani sedang 16
ilmu pengetahuan dan keterampilan,
Orang dipersentasekan 19%Untuk tingkat
dapat membangun dirinya sendiri,
kebugaran
Orang
orang lain dan masyarakat umumnya.
dipersentasekan 17%, dan sangat kurang 20
b. Diharapkan kepada berbagai pihak
jasmani
Kurang
14
dan
mendorong
Orang dipersentasekan 24%.
yang bertanggung jawab terhadap
PENUTUP
pembina para siswa dapat kiranya memberikan perhatian lebih dalam
1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan
berolahraga, makanan bergizi, dan
pengelohan data, maka dapat disimpulkan
kehidupan hidup sehat yang dapat
bahwa tingkat kebugaran jasmani Mahasiswa
meningkatkan kesegaran jasmani.
Penjaskesrek
STKIP
BBG
Angkatan
c. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
2015/2016, diperoleh nilai bervariasi yaitu
menjadi pedoman untuk masa-masa
tingkat kebugaran jasmani yang sangat baik
yang akan datang bagi para pembina
17 Orang dipersentasekan 20%, sedangkan
pendidikan yang ingin meningkatkan
tingkat kebugaran jasmani yang baik 18
tingkat kesegaran jasmani siswanya.
Orang dipersentasekan 22%, Untuk tingkat kebugaran
jasmani
dipersentasekan kebugaran
sedang
19%.
jasmani
16
Untuk
Kurang
14
Orang tingkat Orang
dipersentasekan 17%, dan sangat kurang 20 Orang dipersentasekan 24%. 2. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
penulis lakukan, maka penulis menyarankan sebagai berikut: a. Bahwa tingkat kesegaran tubuh yang baik
akan
dapat
mempengaruhi
kemampuan aktvitas seseorang tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Untuk itu kepada kepala sekolah, ISSN 2355-0058
Volume III Nomor 2. Juli – Desember 2016 |15
Irfandi dan Zikrurrahmat, Tingkat Kebugaran Jasmani… DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimin, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Departemen P&K Dirjen Dikti. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta. Depdiknas, (2004 ). Ketahuilah Tingkat Kebugaran Jasmani Anda. Yokyakarta : Lukman offset Djoko Pekik Irianto. (2000). Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman. Yogyakarta: Lukman offset. Djoko Pekik Irianto. (2004). Upaya Miningkatkan Derajat Kebugaran Jasmani Dan Kesehatan. Yokyakarta: Lukman offset. Ekos kokasi. (2006). Olagraga Tehnik dan Program Latihan. Jakarta: M.Sajoto. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. mochamad sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mochamad sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Moeloek,. (1984). Kesehatan dan Olahraga. Jakatta : Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Nasution. Muhajir. (2004 ). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.
ISSN 2355-0058
Volume III Nomor 2. Juli – Desember 2016 |16