PENENTUAN KADAR Al SECARA SPEKTROFOTOMETRI PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN
KARYA ILMIAH
EFAN EFENDI 062401063
PROGRAM STUDI DIPLOMA - 3 KIMIA ANALIS DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
PENENTUAN KADAR Al SECARA SPEKTROFOTOMETRI PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) DI PT.COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli madya
EFAN EFENDI 062401063
\
PROGRAM STUDI DIPLOMA - 3 KIMIA ANALIS DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul
Kategori Nama Nomor Induk Mahasiswa Program Studi Departemen Fakultas
: PENENTUAN KADAR Al SECARA SPEKTROFOMETRI PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) DI PT. COCACOLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN : KARYA ILMIAH : EFAN EFENDI : 062401063 : DIPLOMA TIGA ( D3 ) KIMIA ANALIS : KIMIA : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui di Medan, Juni 2009
Diketahui / Disetujui Oleh Departemen Kimia FMIPA USU Ketua,
Pembimbing,
DR. Rumondang Bulan, MS. Nip.131 459 466
Dra. Sudestry Manik, M.Si Nip. 130 900 68
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
PERNYATAAN
PENENTUAN KADAR Al SECARA SPEKTROFOTOMETRI PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2009
EFAN EFENDI 062401063
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
PENGHARGAAN Alhamdulillahirobil ‘alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada allah SWT atas berkat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis memilih judul ‘‘PENENTUAN KADAR Al SECARA SPEKTROFOTOMETRI PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN’’. Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar ahli madya dan menyelesaikan pendidikan diploma - 3 Kimia Analis di fakultas MIPA-USU. Penghargaan setinggi-tingginya untuk Ayahanda tercinta Alm. Yasri dan Ibunda tercinta Yurnalis yang telah mendidik, merawat dan memeberikan kasih sayang dan doa yang tulus untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan pendidikan. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan, bantuan dan saran serta kritik dari banyak pihak. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Sudestry Manik, M.Si. selaku pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada penulis serta memberi masukan bagi penulis dalam penyelesaian penulisan karya ilmiah ini. 2. Ibu DR. Rumondang Bulan. MS dan Bapak Drs. Firman Sebayang, selaku ketua dan sekretaris Departemen kimia FMIPA-USU. 3. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Semua Dosen pada departemen kimia serta pegawai di FMIPA-USU. 4. Pamanda Ir. Haiyun Majid beserta istri Yasmiati, S.pd dan semua ahli keluarga yang telah mendidik, memberikan semangat baik moril dan materil serta doa yang tulus untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan pendidikan. 5. Bapak M. Yusuf Budi Santoso, selaku Manager dari Quality Assurance di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan. 6. Bapak Ahmad Nasoha, selaku humas di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan. 7. Rekan-rekan sesama PKL, Andy, Dian, Inggit serta rekan sesama kuliah. Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan dan penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, yang akhirnya dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan memperbaiki segala kekurangan yang ada. Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat baik untuk penulis dan pembaca, semoga Allah swt melimpahkan rahmat dan karunianya pada kita semua, amin. Medan, Juni 2009 Penulis Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK
Analisa kadar aluminium yang terkandung pada treated water PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer, dimana diperoleh kadar aluminium sebesar 0,046 ppm. Dimana kadar tersebut masih memenuhi standard perusahaan yaitu 0,1 ppm dan standard air minum yang telah ditetapkan oleh departemen kesehatan RI, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Jepang yaitu sebesar 0,2 ppm.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
The Determination of Al Concentration by Spectrofhotometry Method on Water Treatment Plant (WTP) in Coca-Cola Bottling Indonesia Company, Medan ABSTRACT
The analysis of aluminium that contain in treated water in Coca-Cola Bottling Indonesia Company Medan is done by using Spectrofhotometer, and obtained the aluminium 0,046 ppm. From the result, of analysis the aluminium content still accordance in standard that determined in Company, that 0,1 ppm and the standard that has settled by Departement of Health, World Health Organization (WHO) and Japan is 0,2 ppm.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi
ii iii iv v vi vii
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan 1.5 Manfaat
1 1 4 4 5 5
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Air 2.2 Kebutuhan Akan Air 2.3 Sumber Air 2.4 Ciri-Ciri Dan Mutu Air 2.5 Aluminium 2.6 Teori Spektrofotometri 2.6.1 Komponen Spektrofotometer 2.6.2 Hukum-Hukum Dasar Spektrofotometri 2.6.3 Gangguan Analisa Spektrofotometri
6 6 7 7 9 10 12 13 14 18
Bab 3 Metodologi Percobaan 3.1 Teknik Pengambilan Sampel 3.1.1 Bahan 3.1.2 Alat 3.1.3 Prosedur Kerja
20 20 21 21 22
Bab 4 Hasil Dan Pembahasan 4.1 Hasil 4.1.1 Data 4.2 Pembahasan
23 23 23 24
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran Daftar Pustaka Lampiran A Lampiran B
26 26 26
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan suatu zat yang sangat diperlukan bagi manusia. Semua makluk hidup membutuhkan air. Tanpa air takkan ada kehidupan. Demikian pula manusia tidak dapat hidup tanpa air. Kebutuhan air kita menyangkut akan dua hal. Pertama, air untuk kehidupan kita sebagai makhluk hayati dan kedua, air untuk kehidupan kita sebagai makhluk yang berbudaya.
Tubuh kita sebagian besar terdiri atas air. Proses kimia yang terjadi didalam tubuh kita, yaitu yang disebut metabolisme, berlangsung dalam medium air. Molekul air juga ikut dalam banyak reaksi kimia metabolisme. Air merupakan alat untuk mengangkut zat dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.
Baik kuantitas maupun kualitas air harus dapat memenuhi kebutuhan kita. Karena sebagian besar tanah air kita mempunyai curah hujan yang cukup tinggi, maka dari segi kuantitas dibanyak tempat di negara kita, air tidak menjadi masalah, apalagi jika kita dapat mengolahnya dengan baik. Akan tetapi dari segi kualitas, air kita semakin memprihatinkan. Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Kualitas air ditentukan oleh banyak faktor, yaitu zat yang terlarut, zat yang tersuspensi, dan makhluk hidup, khususnya jasad renik, didalam air. Air murni, yang tidak mengandung zat yang terlarut, tidak baik bagi kehidupan kita. Sebaliknya zat yang terlarut ada yang bersifat racun. Apabila zat yang terlarut, zat yang tersuspensi dan makhluk hidup dalam air membuat kualitas air menjadi tidak sesuai untuk kehidupan kita, air tersebut disebut tercemar.
Permasalahan dari kualitas dan kuantitas air merupakan pembahasan yang sangat serius dan paling banyak dibahas sampai saat ini. Hal ini disebabkan oleh keadaan perairan dihampir semua negara cendrung semakin menurun. Kecendrungan penurunan kualitas dan kuantitas air ini juga dikarenakan aktivitas manusia itu sendiri.
Atas pemikiran itulah dibuat standard untuk menentukan kualitas air baik itu secara fisik, kimiawi dan biologi yang ditetapkan oleh Dep. Kes. R.I. dan Badan kesehatan dunia (WHO). Karena air yang layak untuk digunakan haruslah bebas dari kuman penyakit, bakteri-bakteri patogen, jernih, tidak berasa, berbau dan tidak korosif serta juga tidak meninggalkan endapan pada jaringan distribusi yang dilaluinya. Parameter fisika dan biologis yang disebutkan diatasuntuk digunakan haruslah bebas dari kuman penyakit, bakteri-bakteri patogen, jernih, tidak berasa, berbau dan tidak korosif serta juga tidak meninggalkan endapan pada jaringan distribusi yang dilaluinya. Parameter fisika dan biologis yang disebutkan diatas erat kaitannya dengan Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
parameter kimiawi didalam air yaitu penentuan kandungan logam. Salah satu kandungan logam yang terdapat didalam air adalah logam aluminium. Dalam jumlah yang sesuai dengan standard aluminium tersebut sangat berperan dalam proses biologis pada tubuh manusia, yaitu membantu dalam pembentukan sel darah merah.
Namun dalam jumlah yang melebihi standard aluminium yang terdapat dalam air akan menimbulkan dampak negatif seperti pertumbuhan bakteri aluminium dan yang paling utama menyebabkan air mempunyai rasa dan warna. Oleh sebab itulah untuk mendapatkan air yang berkualitas baik dan sesuai dengan keperluan maka diperlukanlah analisis aluminium didalam pengolahan air.
Logam aluminium (Al) dan senyawa yang terdapat didalam air tidak mempunyai fungsi fisiologis, bahkan ion logam tersebut akan berbahaya jika didalam dosis yang berlebih dimana dapat menyebabkan keracunan pada makhluk hidup. Namun demikian senyawa aluminium juga mempunyai peran yang sangat penting dalam proses penjernihan air, dimana aluminium berfungsi sebagai koagulan dalam proses pengolahan air.
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang produksi air minuman ringan tanpa alkohol. Yang memiliki sumber air sendiri, dimana pada proses pengolahan air pada proses pengolahan di setiap tahapnya baik untuk treated water maupun soft water juga memerlukan analisa-analisa yang sangat penting untuk menjaga kualitasnya. Salah satu analisisnya adalah analisa aluminium yang dilakukan dalam 1 minggu sekali pada deep wel, degassifier, sand Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
filter gabungan, buffer tank, after carbon. Dimana analisanya sampai air dikirim ke tangki pencampuran.
1.2 Permasalahan
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan merupakan perusahaan yang memproduksi minuman ringan dan mempunyai sumber air. Untuk memperoleh minuman ringan yang berkualitas, maka dibutuhkan air sebagai bahan utama yang juga mempunyai kualitas yang baik pula dimana air tersebut harus jernih (Turbudity rendah), tidak mempengaruhi rasa, warna dan bau dari minuman ringan tersebut.
Untuk mendapatkan air yang berkualitas tersebut, maka digunakan air tanah sebagai bahan bakunya dimana air tanah mempunyai tingkat pencemaran yang lebih rendah dari air permukaan sehingga proses pengolahannya lebih mudah dari air permukaan yang kemudian dilakukan pengolahan untuk mengurangi turbidity yang merupakan hal yang paling berpengaruh bagi kualitas minuman.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis mengambil suatu permasalahan bahwa perlu dilakukan analisa terhadap kadar aluminium pada air dimana hal ini akan
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
mempengaruhi rasa, warna pada minuman dan menentukan kualitas hasil produksi dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.
1.3 Batasan Masalah
Kajian ini dibatasi dengan hanya menentukan kadar Aluminium (Al) pada proses pengolahan air di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan secara spektrofotometri.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari analisa kadar aluminium pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan adalah untuk mengetahui apakah kadar aluminium dalam air yang digunakan telah memenuhi standard PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Dep. Kes. RI. maupun Badan Kesehatan Dunia (WHO).
1.5 Manfaat
a. Untuk dapat mengetahui cara penentuan kadar aluminium (Al) dalam air pada masing-masing tempat pada tahap pengolahan air di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan dan memberi informasi penting bila saat tertentu kadar aluminium terlalu tinggi pada air baku.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. Sebagai dasar bagi penulis untuk menyusun karya ilmiah yang merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan. c. Sebagai sumbangan pemikiran bagi almamater dan pabrik. d. Sebagai wadah untuk merapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, terutama mengenai penerapan ilmu kimia analisis didalam pemeriksaan kualitas dan pengolahan air.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air adalah suatu yang terjadi secara alamiah, kadang-kadang tidak cukup bersih sehingga tidak dapat dipergunakan untuk kehidupan manusia atau kebutuhan industri tanpa adanya Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
pengolahan. Air yang tersikulasi dalam tanah, pada permukaan bumi bahkan diudara maka air tersebut menjadi kotor dan mengandung zat-zat padat (dalam bentuk suspensi atau larutan) seperti misalnya, partikel-partikel tanah liat, humus, mikroorganisme (plankton, bakteri), zatzat organik, dan gas. Berdasarkan sumbernya air dapat dibedakan menjadi tiga yaitu, air laut, air hujan, air permukaan, (air sungai dan air tawar), air tanah.
Untuk proses industri biasanya pabrik menggunakan air permukaan dan air tanah. Namun pada umumnya air yang lebih baik kualitasnya adalah air tanah. Air tanah ini dapat dibedakan atas : 1. Air tanah dangkal, terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih. 2. Air tanah dalam, yaitu air yang tersimpan didalam lapisan tanah. Pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.
3. Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. (Sutrisno, 1996).
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
2.2 Kebutuhan akan air
Air adalah penting untuk hidup. Semua organisme hidup mengandung air, tubuh manusia mengandung air kira-kira sebanyak 60 %. Tubuh laki-laki dewasa mengandung air kira-kira 40 liter. Kurang dari 15 liter terdapat dalam cairan ekstraseluler atau diluar sel (dalam plasma darah 3 liter dan dalam cairan jaringan 12 liter). Tinggal yang 25 liter menyusun cairan intraseluler atau cairan dalam sel yaitu cairan yang ditemukan dalam sel-sel.
Selama beberapa minggu tanpa makanan memungkinkan tubuh tetap dapat hidup akan tetapi tanpa air. tubuh hanya dapat bertahan hidup selama beberapa hari saja. Tubuh yang berfungsi normal, akan mengalami kehilangan air yang terus menerus. Air tidak dapat disimpan didalam tubuh dan oleh karena itu perlu asupan yang teratur. Air dibawah kedalam tubuh melalui makanan dan minuman. Banyak makanan yang mengandung air dengan persentase yang tinggi. (Gaman, 1992).
2.3 Sumber Air
Sumber air yang dapat kita mamfaatkan pada dasarnya dapat digolongkan sebagai berikut : a. Air angkasa (air hujan) b. Air Tanah
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
c. Air Permukaan Ketiga sumber tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu mata rantai yang tidak putus-putusnya, sehingga merupakan suatu siklus yang dikenal dengan daur hidrologi (hidrology cycle). a. Air hujan Bagi daerah yang tidak memiliki sumber air atau hanya memiliki sedikit sumber air tanah maupun sumber air permukaan, maka air hujan merupakan sumber air yang sangat penting. Pemamfaatan air hujan guna penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan cara penampungan, baik untuk satu keluarga maupun untuk beberapa keluarga. Air hujan adalah air yang menguap karena panas dan kemudian mengembara di udara. Pada waktu mengembara tersebut, uap air bercampur dengan melarutkan gas-gas oksigen, nitrogen, karbondioksida, debu, dan senyawa lain. Karena itulah, air hujan juga mengandung debu, bakteri, serta berbagai senyawa yang terdapat dalam udara. Jadi, kualitas air hujan akan banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. b. Air tanah Air tanah merupakan sumber air bagi masyarakat pedesaan dalam bentuk mata air atau sumur, baik sumur gali, sumur pompa dalam maupun sumur pompa dangkal. Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih didaerah pedesaan, telah banyak usaha yang dilakukan untuk mendapatkan sumber air baru misalnya dengan mesin pompa, sumur bor, sumur dangkal, mata air, sungai, danau, dan lain-lain. Dari berbagai alternatif tersebut diatas, jika dibandingkan dengan sumber air lautan, mata air dipandang sebagai sumber air bersih yang paling murah bila
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
mata air terdapat ditempat. Air sungai banyak diantaranya sudah terlalu keruh untuk digunakan sebagai air minum, kecuali air-air sungai di daerah hulu yang belum banyak tercemar. c. Air permukaan Umumnya
air
permukaan
telah
mengalami
pencemaran,
sedangkan
derajat
pencemarannya tergantung dari lokasi daerahnya, misalnya bagian muara sungai lebih tinggi derajat pencemarannya dari bagian hulu. Air permukaan merupakan air baku utama bagi produksi air minum di kota-kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya. Sumber air permukaan dapat berupa sungai, danau, mata air, waduk, empang, dan air dari saluran irigasi. Sebaiknya air tanah diprioritaskan bagi konsumen rumah tangga, sedang untuk industri digunakan air permukaan yang diolah. Hal ini perlu diperhatikan karena distribusi air bagi tempat industri yang terkonsentrasi letaknya akan lebih mudah dan murah. Lagi pula mereka lebih mampu dari pada konsumen rumah tangga. (Winarno, 1986).
2.4 Ciri-ciri dan Mutu air
Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau, yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi H2O. Karena air merupakan suatu larutan yang hampir bersifat universal, maka zat-zat yang paling alamiah maupun buatan manusia hingga tingkat tertentu terlarut didalamnya. Dengan demikian, air di dalam mengandung zat-zat terlarut. (Linsley, 1995). Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air permukaan seperti sungai, danau, dan sebagainya. Salah satu langkah penting pengolahan untuk mendapatkan air bersih adalah menghilangkan kekeruhan dari air baku tersebut. Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang berukuran 10 nm sampai 10 µm. Partikel-partikel koloid tersebut tidak lain adalah kwarts, tanah liat, sisa tanaman, ganggang, dan sebagainya. (Alaerts, 1987).
2.5 Aluminium
Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu. Ia melebur pada 6590C. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaanya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksidasi lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer. (Vogel, 1990).
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Aluminium (aluminum, alumunium, almunium, alminium) ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan
badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks. http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium
2Al + 6H+
2Al3+ + 3H2
proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium (II) klorida pada campuran. Asam klorida pekat juga melarutkan aluminium : 2Al + 6HCl
2Al3+ + 3H2 + 6Cl-
asam sulfat melarutkan aluminium dengan membebaskan belerang dioksida : 2Al + 6H2SO4
2Al3+ + 3SO42- + 3SO2 + 6 H2O
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
aluminium adalah trivalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium (Al3+) membentuk garam-garam yang tidak berwarna dengan ion-ion yang tak berwarna. Halida, nitrat, dan sulfatnya larut dalam air, larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfida dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia terhidrolisis dan terbentuk garam-garam rangkap dengan sulfat dari kation-kation monovalen dengan bentuk-bentuk kristal yang menarik, yang disebut tawas (alum, aluin) (Vogel, 1990).
Aluminium (Al) merupakan unsur ketiga penyusun lithosfer setelah oksigen dan silika, yaitu 15%. Dalam struktur liat, Al dan Si merupakan unsur-unsur inti penyusun lempeng pertama dan keduanya. Dalam lempeng tetrahedral liat, 15% situs diduduki Al dan sisanya (85%) diduduki Si (Grim cit. Mengel dan Kirkby, 1982),
yang keduanya bergabung menjadi ikatan oksigen. Mineral-mineral silikat berkadar Al tinggi. Mineral primer maupun sekunder tersusun oleh unsur utama Si dan Al yang secara struktural dikelilingi oleh oksigen, kecuali mineral primer kelompok feldspar, semua lainya telah mengalami hidrasi (penambahan ion-ion H). (Hanafiah, 2005).
Garam aluminium Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Dalam beberapa kondisi, garam-garam aluminium dapat dimampatkan supaya membentuk polimer-polimer yang mampu untuk koagulasi dan flokulasi. Basic Aluminium Poly Chlorida (BAPC) dibentuk dengan cara ini dengan menetralisasi secara perlahan-lahan larutan aluminium klorida dengan soda abu (Caustic soda).
Polimer-polimer dapat diperoleh dalam bentuk Al6(OH)126+sampai Al54(OH)1448+ dengan sifat koagulasi yang luar biasa. (Degremont, 1976).
2.6 Teori Spektrofotometri
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrofotometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Jadi, spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara berlapis jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma atau celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu, sedangkan spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat prisma sebagai alat pengurai. (Khopkar, 1990).
2.6.1
Komponen spektrofotometer
Komponen-komponen yang terpenting dari suatu spektrofotometer terdiri dari sumber spektrum, monokromator, sel pengabsorbsi, dan detektor. a. Sumber spektrum Sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorbsi adalah lampu wolfram. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber spektrum pada daerah UV. Untuk mendapatkan tegangan yang stabil dapat digunakan transformator. b. Monokromator
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. Alatnya dapat berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian dapat digunakan celah.
c. Sel absorbsi Pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kuvet corex dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. d. Detektor Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. (Khopkar, 2003).
2.6.2
Hukum-hukum dasar Spektrofotometri
Hukum yang mendasari dari metode spektrofotometri adalah : Hukum Lambert Hukum ini menyatakan bahwa ’’ bila cahaya monokromatik melewati medium tembus cahaya, laju berkurangnya intensitas oleh bertambahnya ketebalan, berbanding lurus dengan intensitas cahaya’’. Ini setara dengan menyatakan bahwa intensitas cahaya yang
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
dipancarkan berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya ketebalan medium. Hukum ini dapat dinyatakan oleh persamaan berikut: dI _____________
= KI
(1)
dl dengan I adalah intensitas cahaya yang masuk dengan panjang gelombang, l ialah tebalnya medium, dan k adalah faktor kesebandingan. jika I = I0 untuk l = mol0 maka akan diperoleh:
I0 In__________
= kl
It atau dinyatakan dalam bentuk lain Tt = I0e-kl
(2)
dengan I0 ialah intensitas cahaya masuk yang jatuh pada suatu medium penyerap yang tebalnya l. It ialah intensitas cahaya yang diteruskan, dan k suatu tetapan untuk panjang gelombang dan medium yang digunakan. Dengan mengubah dasar logaritma diperoleh : It =I0 . 104343kl= I0 .10-Kl
(3)
dengan K = k / 2,3026, dan biasa disebut koefisien absorbsi. Koefisien absorbsi umumnya didefenisikan sebagai kebalikan dari ketebalan yang diperlukan untuk mengurangi cahaya menjadi 1/10 intensitasnya. ini diturunkan dari persamaan (3) karena : Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
It / I0 = 0,1= 10-KI atau Kl = 1 dan K= 1/l Angka banding It/I0 adalah bagian dari cahaya masuk yang diteruskan oleh medium setebal l dan disebut transmitans T. Kebalikan I0 /It adalah keburaman, dan absorbans A medium diberikan oleh : A = log Io/It Hukum Beer
Pada hukum ini dijumpai hubungan yang sama antara transmisi dan ketebalan lapisan seperti yang ditemukan oleh Lambert antara transmisi dan ketebalan lapisan persamaan (2), yakni,’’ intensitas berkas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier. Ini dapat ditulis dalam bentuk :
It = I0 .e-k’c= I0. 10-0,4343k’c = I0 . 10-K’c
(5)
dengan c konsentrasi, dan k’ dan K’ tetapan. Penggabungan persamaan (3) dan (4) akan menghasilkan : It = Io . 10-acl
(6)
atau log I0 / It = acl
(7)
Inilah persamaan fundamental dari spektrofotometri, dan sering disebut sebagai hukum Lambert Beer. Nilai a akan jelas bergantung pada cara menyatakan konsentrasi. Jika Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
c dinyatakan mol dm-3 dan I dalam cm, maka a diberi lambang E dan disebut sebagai koefisien absorbsi molar atau absorbsi molar. Nampak ada hubungan antara absorbans A, transmitans T, dan koefisien absorbsi molar, karena :
A = E c l = log
It
= log I0
1
= -log T (Vogel,1994) T
Hukum Lambert-berr (Beer,s Law) adalah hubungan linearitas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit. Biasanya hukum Lambert-beer ditulis dengan : A = ε. b . C
A = absorban (serapan)
ε = koefisien ekstingsi molar (M-1 cm-1) b = tebal kuvet (cm) C = konsentrasi (M)
Pada beberapa buku ditulis juga : Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
A = E.b.C E = koefisien ekstingsi spesifik (ml g-1 cm-1) b = tebal kuvet (cm) C = konsentrasi (gram/100 ml)
Hubungan antara E dan ε adalah :
E=
10.ε massamolar
Pada percobaan, yang terukur adalah transmitan (T), yang didefenisikan sebagai berikut : T = I/Io I = intensitas cahaya setelah melewati sampel Io= adalah intensitas cahaya awal
(Dachriyanus, 2004).
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
2.6.3 Gangguan Analisa Spektrofotometri
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat didalam analisa spektrofotometri maka kita harus menghilangkan beberapa gangguan yang mungkin disebabkan sampel yang digunakan. Beberapa gangguan yang disebabkan oleh sampel adalah: a. Sianida, nitrit dan polifosfat yang dapat menganggu reaksi dalam pengukuran tersebut dapat dinetralkan melalui pendidihan sampel. b. Krom dan seng (kalau konsentrasinya 10 kali lipat konsentrasi besi), kobalt dan tembaga (kalau > 5 mg/L) dan nikel (kalau > 2mg/L) yang biasanya dapat ditemui pada air limbah dapat dihilangkan dengan penambahan hidroksilamin. c. Bismut, kadmium, air raksa, molibdat, dan perak dapat mengendapkan fenantrolin, dalam masalah ini maka konsentrasi fenantrolin harus dinaikan. d. Warna dan zat organis (kalau > 20 mg/L) juga menganggu. Cara menghilangkannya sampel harus diuapkan dengan hati-hati dalam oven (5500c), kemudian didinginkan dan dilarutkan kembali dengan HNO3 (p). Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
e. Kekeruhan lebih tinggi dari 5 NTU dapat mempersulit pembacaan pada alat spektrofotometri. (Alaerts, et al, 1987). Kesalahan lain yang terjadi pada saat pengukuran juga dapat menganggu hasil analisa adalah : a. Sidik jari, kotoran padat yang melekat kuat pada sel yang digunakan, sehingga dapat menyerap radiasi dari sinar yang dihasilkan. b. Penempatan sel dalam sinar harus ditiru kembali. c. Gelembung gas tidak boleh ada didalam lintasan optik karena dapat menganggu pada saat pembacaan hasil.
d. Panjang gelombang, ketidakstabilan pada sirkuit harus teliti dan diperbaiki. (underwood, et al, 1980).
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
3.1 Teknik Pengambilan sampel
a. Pengambilan sampel dilakukan setiap pagi hari pada setiap titik pengambilan yaitu : Deep weel, Sand filter gabungan, Storage tank, Buffer tank treated, dan carbon tank. b. Sampel air diambil pada saat air sumur bor dipompakan selama + 10 menit agar sampel yang diambil dapat mewakili dari seluruh sampel (sampel representative). c. Kemudian sampel dimasukan kedalam wadah yaitu tabung durant 200 ml yang terlebih dahulu telah dibilas dengan sampel yang akan diambil sebanyak 3 kali. d. Sampel dianalisa dengan menggunakan alat spektrofotometri di laboratorium. e. Pengecekan Al dalam sampel dilakukan 1 kali dalam seminggu.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
3.1.1 Bahan
1. Aquadest 2. Reagent Test Kit: ReagentAl– 1 Reagent Al – 2 Reagent Al – 3 3. Deep Well 3 4. Sand Filter Gabungan 5. Storage Tank 6. Buffer Tank Treated 7. Carbon Filter Tank
3.1.2 Alat Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Spektrofotometer (Spectroquant Nova 60) 2. Pipet Volume 0,1 ml
Pyrex
3. Pipet Volume 1 ml
Pyrex
4. Beaker Glass 50 ml
Pyrex
5. Kuvet 6. Tabung Durant 200 ml
3.1.3 Prosedur kerja
Cara pemeriksaan Al dengan menggunakan Test Kit adalah :
- Dipipet 10 ml sampel lalu dimasukan kedalam beker glass 50 ml - Ditambahkan reagent Al-1 2 sendok takar - Ditambahkan reagent Al-2 2,4 ml - Ditambahkan reagent Al-3 0,5 ml lalu didiamkan selama 2 menit - dihidupkan spektrofotometer Nova 60 (ready) - Lalu dimasukan kedalam kuvet Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
- Lalu dimasukan kuvet kedalam sel fotometer, lalu dicatat pembacaan pada display sebagai jumlah Al (mg/L)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Data
Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan bahwa hasil analisa kadar Al dalam air sebagai salah satu bahan baku utama dalam pembuatan minuman ringan dari beberapa tahapan proses pengolahan dapat dilihat dari tabel berikut : Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Hasil analisis konsentrasi Kadar Al (ppm) Dari Proses pengolahan air baku di WTP (Water Treatment Plant) di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan
Data :
NO SAMPLING POINT 1 2 3 4 5
13/1/2009 20/1/2009 Deep Well-3 0,36 0,36 Sand Filter Gabungan 0,34 0,34 Storage Tank 0,083 0,085 Buffer Treated Tank 0,065 0,068 Carbon Filter Tank 0,047 0,046
HASIL ANALISA 27/1/2009 0,36 0,34 0,083 0,065 0,046
3/2/2009 0,36 0,34 0,084 0,067 0,047
10/2/2009 0,37 0,33 0,085 0,067 0,046
4.2 Pembahasan
Pada proses pengolahan air yang digunakan oleh PT. Coca-Cola Bottling indonesia Unit Medan untuk proses produksi yang merupakan salah satu bahan baku utamanya, adalah suatu proses yang sangat sulit. Dimana dalam hal ini akan adanya kadar Al didalam air akan menimbulkan warna dan rasa sehingga sangat mempengaruhi kualitas air untuk proses produksi, sehingga memerlukan biaya yang sangat besar dan teknologi tinggi. Karena hal
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
itulah untuk mendapatkan kualitas air yang baik. PT. Coca-Cola Bottling indonesia Unit Medan menggunakan metode aerasi dan filtrasi pada pengolahan airnya.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa kandungan Al dalam proses pengolahan air produksi telah memenuhi standard yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu <0,1 ppm bahkan air yang dihasilkan lebih baik lagi karena kandungan Al yang dihasilkannya lebih kecil daripada yang ditetapkan oleh Dep.Kes .R.I dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yaitu 0,2 ppm.
Adanya perbedaan kadar Al antara Deep well -3 (air sumur) dan Sand Filter Gabungan, Storage Tank, Buffer Treated Tank, dan Carbon Filter Tank hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu air sumur yang digunakan adalah air sumur bor yang berasal dari tanah yang mempunyai kadar Al yang tinggi. Karena itulah air sumur bor tersebut tidak mempunyai standard untuk penentuan kadar Al-nya didalam air. Sedangkan pada Degassifier perusahaan juga tidak menetapkan standardnya karena pada proses ini hanya ada penambahan asam sulfat yang berfungsi untuk menurunkan kadar pH air, serta untuk membuang gas CO2 yang tidak diperlukan ke udara tanpa ada penyaringan untuk menghilangkan kadar Al yang terdapat dalam
tangki degassifier tersebut. Dan untuk flogulator, sand filter gabungan, serta carbon
filter ditetapkan standardnya yaitu < 0,1 ppm karena proses ini telah melewati proses pengolahan yang diperuntukan untuk mengurangi kadar Al tersebut didalam air.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa kandungan Al pada masing-masing tahap pengolahan air yang merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan air minuman ringan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan telah memenuhi standard yang ditetapkan perusahaan yaitu < 0,1 ppm. Sebab itulah air olahan tersebut layak untuk digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi minuman yang berkualitas. Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
5.2 Saran
Untuk terus mendapatkan kualitas air yang berkualitas air yang berkualitas tinggi dan sesuai standard perusahaan, diharapkan peran serta dan tanggung jawab Quality Assurance untuk terus ditingkatkan. Sebaiknya analisa untuk mengetahui kadar Al dalam pengolahan air di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan dilakukan setiap hari agar dapat terus menjaga kualitas air yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Alaerts, G., dan Sumestri, S. 1987. Metode Penelitian Air. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.
Degremont. 1976. Water Treatment Hand Book. Fifth Edition. New York: A Halted Press Book John Wiley & Sons.
Dachriyanus. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Padang: Andalas University Press.
Gaman, P.M., Sherington, K.B. 1992. Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi Dan Mikro Biologi. Yogyakarta: Edisi Kedua Gadjah Mada University Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium. diakses tanggal 5 mei 2009.
Hanafiah, KA. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Edisi Pertama. Cetakan Pertama. PT Raja Grafindo Persada.
Khopkar, SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Cetakan Pertama. Penerbit Universitas Indonesia.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.
Linsley, R.K., Franzini, J.B. 1995. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta: Jilid 2. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga.
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Sutrisno, C.T. 1996. Teknologi Penyediaan air Bersih. Edisi 1. Jakarta: UI-Press.
Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro. Jakarta: Jilid1. Edisi Kelima. PT. Kalman Media Pusaka.
Winarno, F.G. 1986. Air Untuk Industri Pangan. Jakarta : PT.Gramedia.
Lampiran A STANDARD MUTU PADA PENGOLAHAN AIR DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
A. Standar Mutu Treated Water
No
Parameter
Standar Mutu
1
pH
>4,9
2
p- Alkalinitas
0
3
m-alkalinitas
<85 mg/L
4
Kesadahan Total
0,2 mg/L
5
Kesadahan Ca
0,2 mg/L
6
Logam Fe
<0,1 mg/L
7
Turbiditas
<0,5 mg/L
8
Free Chlorine
1-5 mg/L
9
Total Chlorine
<0,1 mg/L
10
Logam Al
<0,1 mg/L
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Lampiran B PERBANDINGAN STANDARD KUALITAS AIR
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
DEPARTEMEN KESEHATAN RI. BADAN KESEHATAN DUNIA (WHO) DANJEPANG
NO
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1
2
3
PARAMETER A.FISIKA Zat Padat T erlarut (T DS) Kekeruhan pH Suhu Warna B.KIMIA ANORGANIK Air raksa Arsen Aluminium Besi Barium Flourida Cadmium Kesadahan Khlorida Kromium Mangan Natrium Nitrat Nitrit Perak Selenium Seng Sianida Sulfat Sulfida T embaga T imbal Antimon Boron Molybdenium Nikel C.KIMIA ORGANIK CHLORINED ALKALINES Carbon T etrachloride Dichloromethane 1,1 Dichloroethane 1,2 Dichloroethane T richloroethane CHLORINED ET HANE Vynil Chloride 1,1 Dichloroethane 1,2 Dichloroethane T richloroethane T etraChloroethane AROMAT IC HYDROCARBONS Benzena T oluena Xylena
SAT UAN
NO. 416/ MENKES/ IX/ 90 AIR MINUM AIR BERSIH
WHO
JEPANG
mg/L NT U _ ºC T CU
1000 5 5,5-5,6 suhu udara 15
1500 25 6,5-9,0 suhu udara 50
500 5 _ _ 15
500 2 5,8-8,6 _ 5
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,001 0,05 0.2 0,3 1,0 1,5 0,005 500 250 0,05 0,1 200 10 1,0 0,05 0,01 5,0 0,1 400 0,05 1,0 0,005 _ _ _ _
0,001 0,05 _ 1,0 _ 1,5 0,005 500 600 0,05 0,5 _ 10 1,0 _ 0,01 15,0 0,1 400 _ _ 0,05 _ _ _ _
0,001 0,01 _ _ 0,7 1,5 0,005 _ _ 0,05 0,5 _ 50 3,0 _ 0,01 _ 0,07 _ _ 2,0 0,01 0,005 0,3 0,07 0,02
0,005 0,01 0,2 0,3 _ 0,8 0,01 300 200 0,05 200 10 10 _ 0,01 1,0 0,01 _ _ 1,0 0,05 0,002 0,2 0,07 0,01
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
_ _ 0,01 _ _
_ _ _ 0,01 _
0,002 0,02 _ 0,03 2,0
0,002 0,02 0,02 0,004 0,3
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
_ 0,0003 0,01 _ _
_ 0,0003 _ _ _
_ 0,03 0,05 0,07 0,0
_ _ _ _ _
mg/L mg/L mg/L
0,01 _ _
0,01 _ _
0,01 0,7 0,5
0.01 0,6 0,4
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009
Efan Efendi : Penentuan Kadar Al Secara Spektrofotometri Pada Water Treatment Plant (WTP) Di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, 2009. USU Repository © 2009