PENDIDIKAN IMAN KEPADA ANAK DALAM KELUARGA Ayub Eduard Lande1
Abstraksi Pendidikan yang seharusnya diberikan secara dini kepada anak adalah pendidikan iman. Akan tetapi harus dipahami bahwa pendidikan iman dan pendidikan agama merupakan dua hal yang jauh berbeda dalam hal substansinya. Dan mengingat begitu pentingnya pendidikan ini, maka seharusnya anak mendapatkannya sedini mungkin. Dan itulah peran keluarga, yaitu menjadi tempat pertama dan terutama bagi seorang anak untuk mendapatkan pendidikan iman. Kata kunci: pendidikan iman, pendidikan agama, keluarga
Child’s Education of Faith in Family Abstract Faith education must be given to child earlier. Nevertheless, faith education and religion education is mostly different in its substance. Considering how important this education, child has to be taught as early as possible. Here is a family role, becomes a first ant prime place for child getting faith education. Keyword: faith education, religion education, family
fisik dan spiritual.”2 Kondisi itu
PENDAHULUAN Pada sebuah penelitian terhadap anak-anak, memberikan
Dani kesimpulan
Johnson bahwa:
terjadi hampir di seluruh penjuru dunia, dimana kemajuan zaman tidak menjadikan
“Generasi pada saat ini jauh lebih
semakin
buruk ketimbang generasi orang tua
emosional,
maju
generasi
penerus
secara
finansial,
mental,
fisik
secara finansial, emosional, mental, 2
______________ 1
Dosen dan Ketua STT Intheos Surakarta
Dani Johnson, Strategi Jitu Membentuk Anak-anak Anda Menjadi Generasi Penerus yang Sukses (Yogyakarta: ANDI Offset, 2011), 29
dan
spiritual,
akan
menjadikan semakin
tetapi
generasi
mengalami
justru sekarang
keterpurukan
dalam berbagai hal. Perkembangan kemajuan
Kondisi
inilah
dan
pendidikan
menuntut
keluarga; terutama keluarga Kristen seharusnya pendidikan
zaman
yang
menjadi yang
tempat
pertama
dan
terutama bagi seorang anak.
telah
Robert
Mulholland,
Jr.
menggeser peranan keluarga dan
menyoroti Pendikan Kristen sebagai
3
sebuah sistem pembentukan karakter
orang
tua
dalam
pendidikan.
Sementara pada satu sisi, sistem
atau
pendidikan formal di sekolah lebih
mempunyai
bersifat sekuler dan humanis. Bahkan
dapat dikatakan sederhana. Menurut
mata pelajaran Pendidikan Agama
Mulholland,
Kristen
apakah
di
sekolah-sekolah
turut
pembentukan
rohani
yang
yang
tidak
masalah
kita
“Masalahnya perlu
bukan
menjalani
mengalami penurunan kualitas yang
pembentukan
disebabkan
tetapi dalam pembentukan rohani
sekuler
adanya
dan
sistem
humanis
yang
tersebut.
rohani
atau
tidak,
yang seperti apakah kita terlibat.”
4
di
Jawaban dari pertanyaan tersebut
sekolah tidak lagi mengajarkan iman
menjadi alasan mengapa seorang
yang benar yang harus disertai
anak perlu mendapat pendidikan
dengan gaya hidup yang benar pula,
dalam keluarga. Pendidikan anak
akan tetapi semakin menunjukkan
dalam keluarga yang menghargai
kecenderungannya
relasi
Pendidikan
Agama
Kristen
pada
sebuah
religiousitas. Kasih, kebaikan dan
antara
sesama
anggota
keluarga, akan menjadikan anak
seluruh buah roh diajarkan dalam sebuah kerangka etika. Segala yang tertulis sebagai buah roh hanya diperlakukan sebagai norma yang berlaku
di
dalam
masyarakat.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA KRISTEN Ulangan
6:4-9
menyatakan
bahwa ruang lingkup pendidikan orang Ibrani bukan hanya sekedar
3
Rida Gultom, Dame Taruli Simamora dan Genti Turnip, Pendidikan Agama Kristen kepada Anak-anak (Medan: Penerbit Mitra, 2011), 19.
4
Marjorie L. Thompson, Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan, terj. Oloria Silaen-Situmorang (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 12.
dan
terhilang.”6
orang
tua untuk
melaksanakan pendidikan saja tetapi
mudah
menjadi satu hal yang sangat inti dari
Kecenderungan
seluruh kegiatan setiap hari yang
menomerduakan
harus dilakukan. Robert R. Boehlke
merupakan kesalahan fatal. Bahkan
mengatakan bahwa, “Ruang lingkup
banyak orang tua yang tidak pernah
pendidikan agama Yahudi sungguh
menyadari hal ini meskipun anak-
mengejutkan.
suatu
anak mereka sudah menjadi korban
usaha sambilan saja, yang hanya
ketidaktahuan ini. Ketika masalah
dilaksanakan pada salah satu sudut
terjadi akibat anak tidak memiliki
kehidupan, melainkan bagian inti
pondasi kebenaran yang kuat, orang
dari
yang
tua justru menyalahkan anak dengan
ini
berbagai dalih. Beberapa contoh
Ia
kehidupan
lazim
bukanlah
sehari-hari
dilakukan.”5
Hal
goyah
anak-anak
menunjukkan bahwa sejak semula
ungkapan
orang
Allah sudah mengajarkan pentingnya
kegagalan
dan
pendidikan bagi seorang anak dalam
dilakukan oleh anak adalah sebagai
keluarga.
berikut:
Bukan sebagai
sebuah
tua
terhadap
kesalahan
yang
alternatif atau imbangan terhadap
- Anak tidak pernah mengerti
pendidikan formal di sekolah, akan
pengorbanan
tetapi sebagai sebuah tugas utama
dilakukan oleh orang tua untuk
bagi para orang tua.
mencukupi
Allah memiliki rencana yang
yang
segala
sudah
kebutuhan
anak.
sempurna bagi anak-anak, namun
- Anak terlalu menuntut agar
banyak orang tua berpikir bahwa
orang tua memahami kemauan
pelayanan kepada anak merupakan
anak.
pelayanan
- Orang
nomer
dua
setelah
tua
lebih
pelayanan di gereja. Padahal menurut
berpengalaman daripada anak,
Igrea Siswanto, “Iman anak-anak
jadi
yang dibangun dengan kokoh dan
mengikuti kehendak orang tua.
benar akan membuat anak-anak tidak
- Dan sebagainya.
sudah
selayaknya
anak
5
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 21.
6
Igrea Siswanto, Anak Anda Pasti Berubah (Yogyakarta: ANDI Offset, 2011), 2.
Orang bahwa
tua
sering
tidak kali
menyadari yang
lebih
- Belajar mengurus diri sendiri. - Menumbuhkan
kebiasaan-
dibutuhkan oleh seorang anak adalah
kebiasaan baik seperti rajin,
kehadiran dan sentuhan kasih dari
berkelakuan
orang tua. Apa yang didengar, dilihat
menolong, dan suka berbagi.
dan diterima oleh anak dari orang
Akan tetapi sebenarnya hal-hal
tua, itu juga yang dilakukan oleh
tersebut masih jauh dari kurang.
anak. Oleh karena itu orang tua
Meskipun
hendaknya menyadari bahwa ketika
diajarkan kepada anak, akan tetapi
mereka tidak mengajarkan apapun
hal-hal tersebut dapat tumbuh dengan
kepada anak, mereka sebenarnya
sendirinya
sedang
ketiadaan
mendukung. Dalam arti, ketika orang
tua
yang
tua dan orang yang lebih tua yang
yang
ada di dekat anak melakukan hal-hal
mencuri bahwa mereka tidak pernah
tersebut, maka dengan sendirinya
mengajarkan mencuri, sebenarnya
anak akan cenderung mengikutinya.
mereka sedang mengajarkan bahwa
Akan tetapi ada hal yang tidak bisa
mencuri tidak salah. Dengan kata
dimengerti
lain, teguran kepada seorang anak
seorang anak hanya dengan melihat
tidak akan pernah tepat sasaran
dan mendengar dari para orang tua.
apabila sebelumnya tidak pernah
Hal tersebut adalah iman.
memberikan
kepada
anak.
berkata
kepada
Orang
anaknya
baik,
hal-hal
tersebut
ketika
dan
suka
perlu
lingkungan
dilakukan
oleh
dinyatakan kepada anak hal yang
Hal ini perlu dipahami bahwa
benar. Dengan demikian, tidak akan
iman bukan berbicara tentang agama,
pernah ada alasan bagi orang tua
akan tetapi iman adalah kehidupan
untuk
spiritual seseorang yang mendasari
mengabaikan
pendidikan
segala aspek kehidupan. Apabila
kepada anak. Beberapa orang tua berpikir bahwa
pendidikan
kepada
anak
orang
maka dapat dipastikan paradigmanya tentang segala sesuatu juga benar.
dalam keluarga hanya meliputi: - Membantu
kehidupan spiritual seseorang benar,
tua
Demikian
juga
respon
terhadap
mengerjakan pekerjaan rumah
segala sesuatu yang terjadi juga
sehari-hari.
dipastikan benar. Demikian juga
dengan kehidupan seorang anak.
pendapat tersebut, maka hal terutama
Apabila
yang harus dimiliki oleh seorang
kehidupan
benar,
maka
spiritualnya
paradigma
responnya
tentang
pendidikan,
masa
dan
anak adalah mengasihi Allah. Akan
keluarga,
tetapi hal tersebut tidak akan dapat
dan
terjadi apabila tidak ada lingkungan
kesulitan serta tekanan juga akan
yang kondusif yang membuat anak
benar. Sebagai contoh:
merasa
-
depan
Seorang anak yang mengerti
bahwa
dirinya
adalah
keluarga.
tertanam Oleh
aman,
karena
yaitu
itu,
hal
homo
pertama dan terutama yang harus
imago Dei, akan belajar dengan
diajarkan kepada anak sejak dini,
tekun
bahkan
sehingga
nilai-nilai
akademisnya tidak memalukan
sejak
masih
dalam
kandungan adalah iman.
orang tua dan Allah. -
Seorang anak yang mengerti
TUJUAN PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA KRISTEN
bahwa orang tuanya adalah wakil Allah yang bertanggung jawab memelihara kehidupannya, akan menghormati
dan
menghargai
orang tua bukan dengan rasa takut,
akan
tetapi
dengan
ketulusan dan penundukan diri. -
Beckwith
bahwa,
“Jika
mengatakan
keluarga
adalah
komunitas iman pertama yang anak miliki, tidak ada alasan lain bahwa hubungan-hubungan yang anak-anak alami
merupakan
dalam
pertumbuhan
mengasihi 7
faktor penting
Allah.”7
tidak pernah mengajar semata-mata karena ia harus mengajar. Ia selalu mempunyai tujuan-tujuan yang akan dicapai-Nya.”8
Yesus
mengajar
bukan karena Dia disebut rabi, akan tetapi Dia disebut rabi karena Dia
Dan sebagainya. Ivy
J.M Price mengatakan, “Yesus
anak
untuk
Berdasarkan
Ivy Beckwith, Gembalakanlah Anakanak Domba-Ku (Yogyakarta: ANDI Offset, 2011), 89
mengajar. Yesus bukan mengajar karena
orang
menyebutnya
banyak rabi,
akan
terlanjur tetapi
karena Yesus mempunyai tujuan yang pasti. Hal yang mendesak dan harus dipahami oleh semua orang Kristen adalah fakta bahwa Allah untuk
8
sementara
waktu
J.M. Price, Jesus The Teacher (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2011), 35
mengosongkan
diri-Nya (kenosis)
tua yang mengajar anak-anaknya,
dan berbaur dengan manusia dalam
yaitu
diri Yesus, supaya manusia dapat
berkumpul
mengenal
orang tua membaca Alkitab. Akan
Allah
dan
mengerti
bukan
sekedar
untuk
duduk
mendengarkan
kehendak-Nya. Salah satu alasannya
tetapi
sebelumnya
adalah bahwa sepanjang kehidupan
memahami terlebih dahulu nats yang
Israel, Allah sudah terlalu sering
akan dipelajari sehingga memiliki
menyatakan kehendak-Nya melalui
pemahaman yang benar tentang nats
para hakim, raja, imam dan nabi,
tersebut.
namun bangsa Israel tidak pernah
disampaikan
benar-benar mengerti siapa Allah
berdasarkan interpretasinya sendiri,
Israel yang desebut dengan YHWH.
melainkan sesuai dengan kehendak
Bahkan sekalipun Allah menyatakan
Allah,
diri-Nya melalui murka-Nya yang
dahulu dihidupi oleh orang tua.
Dan
ajaran
tidak
sekaligus
hendaknya
yang
disampaikan
sudah
terlebih
menyala-nyala, bangsa Israel tidak
Berdasarkan uraian diatas, maka
pernah benar-benar bertobat dan
secara ringkas tujuan pendidikan
melakukan
anak dalam keluarga adalah sebagai
Pertobatan
kehendak yang
semata-mata
Allah.
dilakukannya
hanya
menghindarkan
diri
berikut:
untuk
dari
murka
Mengenal Allah; Iman versus Agama
Allah. Dan begitu Allah sudah berlaku manis kepada bangsa Israel, maka bangsa itu kembali mendua
Sebagian besar manusia berpikir bahwa iman dan agama adalah sama, sehingga ketika seorang anak sudah
hati. B.S.
Sidjabat
mengatakan,
“Yesus memiliki tujuan yang jelas dalam
pengajaran-Nya.
Ia
tahu
kemana mereka yang mendengar pengajaranNya itu diarahkan.”9 Apa yang
dilakukan
oleh
Yesus
merupakan teladan bagi para orang
mendapat
pelajaran
agama
di
sekolah, para orang tua berpikir bahwa itu sudah cukup. Akan tetapi ini merupakan kesalahan fatal yang seharusnya disadari oleh para orang tua. Iman berbeda dari agama; dimana agama adalah kumpulan bentuk-bentuk ungkapan iman yang
9
Sidjabat, Mengajar Secara Profesional, 48
diwariskan oleh generasi terdahulu
kepada generasi yang berikutnya.
gereja tersebut. Akan tetapi iman
Sedangkan iman atau dapat disebut
lebih
juga dengan kepercayaan eksistensial
bergereja
merupakan suatu kegiatan universal
melainkan adalah bagaimana harus
manusia. Pengertian ini mengandung
memandang kehidupan dari sudut
pemahaman bahwa setiap manusia
pandang Allah yang benar, satu-
memiliki sejumlah kesadaran akan
satunya Pribadi yang layak menerima
kondisi pembatas dan situasi batas
sembah dan pujian manusia.
dalam hidupnya seperti kesadaran akan
kematian,
dari
sekedar
persoalan
tidak
bergereja,
atau
Gerald Coates menuliskan hal
konfrontasi
yang membedakan agama dari iman
eksistensial dengan batas-batas dan
yang benar kepada Allah sebagai
perasaan
berikut:
akan
keterbatasannya,
“Agama
menanamkan
pengalaman akan beban pilihan yang
ketakutan dan orang-orang beragama
harus dijatuhkannya dalam situasi
menerima
yang tidak menentu, pergumulan
menaruhnya didalam hati. Agama
dengan masalah-masalah eksistensial
buatan manusia tidak mengetahui
yang
cara
menantangnya
mengambil
posisi
terhadap
masalah
untuk
ketakutan
untuk
berhubungan
dengan
Allah selain melalui rasa takut.
tersebut.10
Peraturan dan ritual dibuat dalam harapan
Kristen
tetapi
memenuhi
tersebut
tidak
sebenarnya pernah
orang
mengerti
yang
untuk
Allah
dan
mempunyai hubungan yang baik dengannya.”11
dan
dapat
seharusnya
sia-sia
tuntutan
mengapa harus beragama Kristen, yang
serta
sikapnya
dan
Sehingga, orang dapat saja beragama
Siapa
itu
Satu-satunya
dilakukan
dalam
yang
kegiatan
disembah. Demikian juga dengan
agama adalah melakukan ritual yang
orang yang beragama Kristen dapat
dianggap mampu membawa manusia
saja menjadi anggota sebuah gereja
untuk bertemu dengan Yang Maha
lokal tanpa mengetahui mengapa
Kuasa dan yang lebih penting lagi
harus
adalah
bergereja,
karena
alasan
mengapa harus bergereja adalah
melegitimasi
keinginan
manusia.
karena orang tuanya menjadi anggota 11
10
Asri Budiningsih, Pembelajaran Moral (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 76-77
Gerald Coates, Kekristenan yang Tidak Agamawi (Jakarta: Imanuel Publishing, 2003), 27
Jika James Dobson memberikan sebuah
pertanyaan
penting
bagi
anak
untuk
Tetapi
mengikuti
sekali
lagi
jejaknya.
semua
itu
setiap orang tua, yaitu: “Haruskah
dilakukan dalam kerangka tradisi.
seorang anak dibiarkan memutuskan
Dalam arti orang tua tidak pernah
sendiri
memberikan
hal-hal
yang
ada
dasar
yang
benar
hubungannya dengan konsep tentang
tentang kekristenan. Atau mungkin
Allah?”12
pertanyaan
orang tua yang demikian justru
yang muncul adalah,
dirinya sendiri tidak pernah tahu
“Haruskah seorang anak dibiarkan
mengapa dirinya melakukan semua
bertumbuh
mengenal
tradisi agama tersebut?
sebagaimana
yang
berikutnya
Maka
Allah
digambarkan
A.W. Tozer menjelaskan bahwa,
oleh agama?” Dua pertanyaan yang
“Pandangan
mungkin tidak pernah terpikirkan
Allah
oleh
orang tua,
kehidupan Kristen yang praktis, dan
sementara kedua pertanyaan tersebut
kesalahan doktrin atau kegagalan
sebenarnya
dalam menerapkan etika Kristen
sebagian
besar
seperti
menempatkan
orang
mempunyai
benar
merupakan
tentang
dasar
bagi
dapat dipastikan disebabkan oleh
anak di tepi jurang. Para
yang
tua
kebiasaan
di
terlanjur
pandangan yang kurang sempurna
bawah
dan kurang mulia tentang Allah.”
sadar yang sama yaitu membiasakan
Ketidaksadaran
anak-anaknya
tradisi
tradisi agamawi yang dijaganya dan
agamawi. Beribadah, dibaptis, dan
ketidakmengertian orang tua untuk
melayani, ditekankan sebagai sebuah
mengajarkan
keharusan
kepada anak-anaknya dan akibat
dilakukan
mengikuti
yang oleh
selayaknya
orang
Kristen.
yang
orang
iman
tua
yang
mengikutinya,
akan
benar
sudah
Apalagi apabila orang tua adalah
digambarkan dengan jelas dalam
seorang pendeta, pengerga gereja,
Perjanjian
dan
dengan
dikatakan oleh nabi Hosea dalam
sebutan apapun. Maka orang tua
Hosea 4:6, “Umat-Ku binasa karena
akan berharap dan sedikit menuntut
tidak mengenal Allah.” Dan akhirnya
atau
aktifis
gereja
seluruh
Lama.
bangsa
Seperti
Israel
dari
yang
dua
12
James Dobson, Masalah Membesarkan Anak, terj. Pauline Tiendas (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2005), 41
kerajaan harus menerima kehendak
Allah untuk meninggalkan tanah
Dengan demikian diharapkan
perjanjian menuju ke Babel. Rencana
anak akan memiliki kerinduan
susulan yang terpaksa dilaksanakan
untuk terlibat dalam seluruh
oleh
rencana Allah.
Allah
untuk
mengingatkan
bangsa Israel akan Allahnya dan
- Pemahaman bahwa manusia
segala perbuatan dasyat yang telah
adalah homo imago Dei dalam
dilakukan-Nya. Dan akan kehendak
sifat dan karakter-Nya, akan
Allah
membawa anak untuk memiliki
yang
sesungguhnya
yaitu
sebuah relasi yang indah antara Allah
citra
dengan
akan
mempercayai setiap rancangan
kepada
Allah atas kehidupan dan masa
umat-Nya
membawa
yang
umat-Nya
keselamatan dan kehidupan kekal.
diri
yang
benar
dan
depannya.
Iman
yang
benar
adalah
- Anak berani mengharapkan
mengenal
Allah
dalam
seluruh
sesuatu yang menurut ukuran
sekedar
manusia tidak logis, karena ia
kemuliaan-Nya
bukan
melakukan segala ritual agamawi.
tahu
Mengenal Allah yang benar adalah
disembahnya adalah Allah yang
mengenal dalam beberapa hal :
berkuasa atas segala sesuatu. Di
bahwa
Allah
yang
- Allah
yang
sudah
dalamnya termasuk mengatasi
menyatakan
diri-Nya
sejak
kekurangan
materi
dan
permulaan sejarah kehidupan
keterbatasan
fisik
yang
manusia adalah Subyek dari
cenderung
membuat
seorang
sejarah
anak pesimis menghadapi masa
Subyek,
itu
sendiri.
Sebagai
maka Allahlah
inti
depannya.
dan
- Mempercayai bahwa Allah
pewahyuan, yang terjadi dalam
selalu benar dalam ketetapan-
kehidupan manusia. Sehingga
Nya atas manusia, meskipun
sejak dini anak harus diajar
kelihatannya
untuk mengerti sejarah mulai
dengan
dari
nihilo,
kemampuan diri sendiri. Akan
kepada
tetapi Allah mengetahui segala
kemuliaan yang akan datang.
potensi yang jauh sebelumnya
pemberitaan,
creatio
heigelschicte,
peristiwa
ex sampai
tidak keinginan
sesuai dan
sudah
diberikan
oleh
Allah
(Apa bedanya dengan hewan
kepada setiap anak. - Anak
terjadi sebagai kehendak Allah.
berani
mengakui
dan
tumbuhan
yang
tidak
kedaulatan dan otoritas Allah
memiliki akal budi?)
dalam
- Beriman berarti mempercayai
hidupnya.
Pengakuan
yang bukan berdasarkan rasa
bahwa
takut
akan
pasti akan dijawab Allah asal
yang
terus
menerus
berdasarkan pengetahuan bahwa
(Apa
bedanya
Allah adalah Raja yang berhak
collector?)
memerintah
Tuan
Maka dapat disimpulkan bahwa
memerintah
beragama Kristen tidak sama
untuk
tetapi
dihukum,
pengakuan
yang
umat-Nya;
berhak
hamba-Nya, dan seorang Bapa
semua
keinginannya
memintanya. dengan
debt
dengan mengenal Allah.
yang berhak memerintah anakMengerti Rencana Allah versus Pasrah
Nya. Pengenalan kepada Allah yang demikian
akan
mematahkan
kebiasaan yang mengikuti orang Kristen sepanjang jaman yaitu: - Ketika hidup terasa berat, ada masalah dan tekanan, datanglah pada
Tuhan
dan
berdoalah.
(Ketika hidup terasa aman dan semua berjalan sesuai keinginan datang kepada siapa dan apa
- Orang Kristen beribadah di gereja pada hari Minggu. (Apa dengan
pengikut
secara
logika
tidak
mungkin, dan melakukan perintah Allah tepat seperti yang dikatakan kepadanya meskipun dapat dianggap bodoh. Akan tetapi Alkitab mencatat sikap
Abraham
tersebut
diperhitungkan sebagai kebenaran oleh Allah. Mungkin beberapa orang
merupakan sikap pasrah yang bodoh, akan tetapi ketaatan Abraham pada kehendak Allah menunjukkan bahwa Abraham mengerti rencana Allah;
agama lain?) - Beriman
meskipun
akan berkata bahwa sikap tersebut
yang dilakukan?)
bedanya
Abraham menerima janji Allah
berarti
menerima
begitu saja segala sesuatu yang
sungguhpun secara logika sangat tidak mungkin.
Oleh karena itu, apa yang
- Menerima ketetapan Allah
disebut dengan mengerti rencana
dengan sukacita. Hal ini hanya
Allah tidak dapat disamakan dengan
dapat
pasrah.
kesungguhan hati apabila anak
Kata
pasrah
dilakukan
dengan
mengindikasikan tidak adanya lagi
memahami
semangat untuk berjuang, dalam arti
Allah seringkali berbeda dengan
apa yang hendak terjadi biarlah
keinginan
terjadi. Tidak ada lagi keinginan
seringkali
terlihat
untuk
sesuatu
asal-asalan,
berubah
dan
mengubah
bahwa
manusia.
keadaan. Tidak ada lagi kerinduan
sistematis
untuk
mempedulikan
melihat
dan
menikmati
ketetapan
Allah
melakukan
dan
tidak tidak
hukum-hukum
perubahan. Sedangkan kata mengerti
alam. Akan tetapi Allah tahu apa
rencana Allah, bukan hanya sekedar
yang dikerjakan-Nya; tidak akan
tahu rencana Allah dari kehendak-
pernah
Nya yang tertulis didalam Alkitab.
menggenapi janji dan rencana-
Bukan juga sekedar tahu bahwa
Nya.
manusia
harus
- Mengucap
sebagai
Juru
menerima Selamat,
Yesus dibaptis,
gagal
dan
syukur
pasti
dalam
segala hal. Ketika seorang anak
menjadi anggota sebuah gereja lokal,
mengerti,
terliobat dalam pelayanan gerejawi,
menerima setiap rencana dan
dan segala perilaku spiritual lainnya.
rancangan Allah bagi hidupnya,
Hal-hal
tuntutan
maka anak tersebut akan mudah
agama, sementara rencana Allah
untuk mengucap syukur dalam
tidak dapat dimengerti dan dilakukan
segala
dalam penjara agamawi. Memberi
tersebut
diri dibaptis dan rajin beribadah
dalam bentuk setia terhadap
tidak
tanggung
tersebut
sama
dengan
rencana-Nya.Oleh mengerti
adalah
rencana
mengerti
karena Allah
itu adalah
memahami
hal.
Ucapan
dapat
syukur
diwujudkan
jawab
dipercayakan
dan
kecil orang
yang tua
kepadanya.
mengerti isi hati Allah dan bersedia
- Belajar dari masa lalu. Masa
terlibat didalamnya, yang disertai
lalu
oleh sikap hati yang benar, yaitu:
menyenangkan tidak seutuhnya
yang
pahit
dan
tidak
harus dilupakan, akan tetapi
dan memperkenalkan diri-Nya dalam
perlu
untuk
kehambaan Yesus, dan menyertai
sendiri
manusia dalam kekudusan Roh-Nya
diingat
mengingatkan
diri
supaya
tidak
melakukan
yang hadir dalam setiap hati nurani
kesalahan
yang sama untuk
manusia. Oleh karena itu, hidup
kedua kali. Sedangkan masa lalu
dalam
yang
baik
melakukan segala tuntutan Hukum
sejarah kehidupan Kristen sejak
Taurat dan tradisi-tradisi kekristenan
zaman Adam maupun sejarah
sepanjang abad. Meskipun standar
keluarga yang baik, manis dan
kebenaran
adalah
menceritakan kemuliaan Allah,
tetapi
seharusnya
perlu
menundukkan
bersifat
sejarah,
dikenang
sebagai
kebenaran
bukan
sekedar
Alkitab,
diri
akan tidak
pada hukum-
peringatan bahwa manusia wajib
hukum positif yang coba ditemukan
untuk selalu melakukan hal yang
dalam Alkitab tanpa memberi hati
benar. Dimana kebenaran yang
pada Sang Kebenaran. Lawrence
sejati adalah kebenaran yang
O.
Richards
sudah dinyatakan Allah kepada
mengatakan
manusia sejak zaman Adam.
pengajaran Alkitab bukan hanya
- Setia
kepada
ketetapan-Nya.
sekedar memberikan informasi saja,
kepada
akan tetapi hendaknya menolong
Allah bukan hanya sekedar tetap
anak
menjadi
pengetahuan
orang
“Fokus
dan
Allah Setia
bahwa,
Kristen
dan
untuk
menghubungkan
tentang
isi
Alkitab
implikasinya,
dan
datang ke gereja setiap hari
dengan
Minggu, melainkan hendaknya
implikasinya dengan respon yang
setia juga melakukan kehendak
harus diberikan.” 13 Menghubungkan
Allah; sekalipun itu berarti harus
isi Alkitab – implikasi – respon yang
berkorban waktu, tenaga, materi
diberikan, satu paket penting yang
dan juga harga diri.
tidak boleh dipisahkan. Mengerti isi Alkitab saja tanpa implikasi dan
Hidup dalam Kebenaran Kebenaran sejati adalah Allah yang menghendaki diri-Nya dikenal,
13
Lawrence O. Richards, Mengajarkan Alkitab Secara Kreatif, dit. Adina Chapman dan Pauline Tiendas (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1994), 138
respon
yang benar hanya akan
memang
dapat
dipelajari
secara
Taurat
formal, namun respon yang benar
modern. Mengerti isi Alkitab dan
hanya dapat diberikan dalam sebuah
implikasi saja hanya menghasilkan
relasi yang indah, yaitu relasi yang
orang-orang legalis yang idealis. oleh
hidup dan dinamis.
menghasilkan
ahli-ahli
karena itu sejak dini anak harus diajar tentang kebenaran ini. Menjadi
PENDEKATAN PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA
anggota sebuah gereja lokal tidak sama dengan melakukan kebenaranNya. Menjadi anggota sebuah gereja hanya salah satu bagian kecil dari melakukan kebenaran-Nya. Menjadi anggota sebuah gereja tidak menjadi jaminan
bahwa
seseorang
akan
menerima janji Allah dan menikmati
Hidup dalam kebenaran adalah hidup yang menjalin relasi indah Sang
mengenal
rencana-Nya. demikian
Kebenaran,
Allah
dan
Dan
yaitu
mengerti
relasi
hanya dapat
yang
terbentuk
apabila dilakukan secara continue dan intensive. Itu sebabnya seorang anak perlu mendapat pendidikan yang
benar
sejak
berkata
bahwa,
“Anak-anak menyerap pengetahuan tentang kehidupan melalui kejadiankejadian yang mereka alami dan amati, yaitu perilaku orang tua; dan bukan belajar dari perkataan dan nasihat. Mereka lebih peka terhadap “kurikulum tersembunyi” di balik
keselamatan dari pada-Nya.
dengan
Thompson
dini,
yang
pelaksanaannya tak bisa dialihkan kepada orang lain maupun lembaga pendidikan anak apapun. Pendidikan anak dalam keluarga tak dapat digadaikan dengan alasan apapun.
pengajaran.”14 Hal itu menyebabkan seorang anak yang tidak memiliki pondasi iman yang benar akan mudah terluka, kepahitan dan mudah goyah. Artinya, anak tersebut tidak akan mampu tetap berdiri ketika tekanan atau masalah datang pada masa kecil atau masa remajanya; bahkan kondisi ini akan dapat tetap berpengaruh di sepanjang hidupnya. Menurut Daniel Nuhamara, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan kepada
anak
dalam dalam
pendidikan keluarga,
mengingat keluarga adalah tempat
Pengetahuan dan implikasi Alkitab 14
Thompson, Op. cit., 13
yang seharusnya memberi ruang
Kristen diekspresikan. Contoh:
gerak leluasa kepada anak. Sekalipun
mezbah keluarga.15
pengajaran
- Hubungan
tersebut
adalah
(relasi)
Pentingnya
dan
pengajaran iman. Hal-hal tersebut
disiplin.
sebuah
adalah sebagai berikut:
hubungan dan disiplin terhadap iklim
anak dijelaskan oleh Marilyn
yang biasanya disebut “home”
Hickey sebagai berikut, “Semua
bagi anak-anaknya dimana ada
disiplin, semua peraturan di
suasana kehangatan dan kasih
dunia tidak akan bekerja kecuali
serta penerimaan terhadap anak-
Anda memiliki hubungan yang
anaknya sebagaimana adanya.
baik dengan anak-anak Anda.
Yang
anak
Kenyataannya, peraturan tanpa
suatu
sikap
hubungan akan menghasilkan
lingkungannya
yang
pemberontakan. Untuk mengajar
lebih
anak-anak
- Menciptakan
akan
suatu
menolong
mengambangkan percaya pada
gilirannya
memudahkan
akan
untuk
percaya
Anda
menggunakan
harus
disiplin
dan
bahwa Tuhan itu Maha kasih.
lingkungan, tetapi semuanya itu
- Orang tua adalah model yang
tidak akan berhasil jika tanpa
dapat dicontoh dalam tingkah
hubungan.”16 Pendidikan kepada
laku yang sesuai dengan nilai-
anak akan berhasil ketika sebuah
nilai
keluarga
Kristen,
perlakuaan anggota
baik
terhadap keluarga
terhadap sesama maupun
dikondisikan
sedemikian rupa untuk menjadi sebuah
tempat
belajar
terhadap orang lain yang dapat
bertumbuh
dialami dan diamati oleh sang
dan menyenangkan bagi seorang
anak.
anak. Akan tetapi peraturan dan
- Orang
tua
mengusahakan
pembatasan
yang
dan
mendukung
tetap
harus
kesempatan-kesempatan dimana
diterapkan bersamaan dengan
kepercayaan
kasih,
dan
nilai-nilai
15
yang
disertai
sebuah
Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK (Bandung: Jurnal Info Media, 2009), 65-66. 16 Marilyn Hickey, Membangun Masa Depan Keluarga yang Lebih Baik (Semarang: Media Injil Kerajaan, 1989), 63
jalinan hubungan keluarga yang manis. - Dr. Kimmel dalam bukunya yang berjudul Raising Kids Who Turn Out Right
17
mengatakan
bahwa salah satu karakter yang harus
ditanamkan
kepada
seorang anak sejak dini adalah iman. Lebih lanjut dikatakan bahwa, “A child will not accept a life plan to which his parents only give mental assent. If a child is going to accept your faith as his own, he must see it lived out. Alive and breathing and functioning. In YOU!” James Dobson dalam forum Fokus On The Family memberikan beberapa rincian tentang bagaimana orang tua mengajar untuk memiliki iman
yang
benar
dan
tangguh
packed situations, they are the most ready to grow. When circumstances provoke feelings of fear, sadness, anger, exhilaration, awe or wonder, be prepared to help them see how God is working. Reinforce for long-term retention. Some information quickly forget. Other things we remember a lifetime. We can help move more of God's message into long-term memory through "interval reinforcement," review or use of the message repeatedly over time. If the brain registers information just once, less than 10 percent of the message is likely to be remembered after 30 days.Avoid bribes. Many wellintentioned parents and teachers attempt to grow their kids' faith through the enticement of rewards. "Learn this verse and get a ribbon." "Go to Sunday school and get a cookie." It may seem harmless, but bribing kids actually sets up a distraction. Employ delight. Your kids will learn more when they enjoy the process. Make learning about God fun! 18
sebagai berikut: Many parents and teachers attempt to impart faith primarily through the transfer of Bible facts. Those seeds will not likely take root unless kids truly understand the meaning of the facts.Let them experience the message. People remember and are affected by vivid experiences.Use teachable moments. Typically, when your kids are enveloped in emotion17
http://familymatters.net
Uraian
Dobson
tersebut
merupakan hal-hal yang mau tidak mau harus diperhitungkan benar oleh para orang tua. Pengalaman pribadi bersama Allah, pemilihan waktu yang tepat, penggunaan metode yang tepat pula, serta tidak membiasakan menjanjikan hadiah sebagai ‘upah’ melakukan sesuatu (suap). Hal-hal 18
http://www.focusonthefamily.com
tersebut merupakan pendidikan yang
ulang tentang apa yang sudah mereka
hidup yang tidak dapat diperoleh
berikan
oleh anak pada pendidikan formal.
Pendidikan formal yang dikemas dengan
PENUTUP Peran keluarga sebagai home base bagi pendidikan anak begitu dasyat, oleh karena itu sekaranglah
kepada
canggih
anak-anaknya.
dan
menyentuh
segala kategori usia tidak dapat menggantikan
pendidikan
yang
hidup yang berbicara lebih nyaring daripada teori-teori etika dan iman.
waktunya para orang tua berpikir
DAFTAR PUSTAKA Beckwith, Ivy. Gembalakanlah Anak-anak Domba-Ku. Yogyakarta: ANDI Offset, 2011. Boehlke, Robert R., Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011. Budiningsih, Asri. Pembelajaran Moral (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 76-77. Coates, Gerald. Kekristenan yang Tidak Agamawi . Jakarta: Imanuel Publishing, 2003. Dobson, James. Masalah Membesarkan Anak, terj. Pauline Tiendas. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2005. Gultom, Rida, Dame Taruli Simamora dan Genti Turnip, Pendidikan Agama Kristen kepada Anak-anak. Medan: Penerbit Mitra, 2011. Hickey, Marilyn. Membangun Masa Depan Keluarga yang Lebih Baik. Semarang: Media Injil Kerajaan, 1989. Johnson, Dani. Strategi Jitu Membentuk Anak-anak Anda Menjadi Generasi Penerus yang Sukses. Yogyakarta: ANDI Offset, 2011. Nuhamara, Daniel. Pembimbing PAK. Bandung: Jurnal Info Media, 2009. Price, J.M. Jesus The Teacher. Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2011. Richards, Lawrence O. Mengajarkan Alkitab Secara Kreatif, dit. Adina Chapman dan Pauline Tiendas. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1994. Sidjabat, Mengajar Secara Profesional.
Siswanto, Igrea. Anak Anda Pasti Berubah. Yogyakarta: ANDI Offset, 2011. Thompson, Marjorie L., Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan, terj. Oloria Silaen-Situmorang. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011. http://familymatters.net http://www.focusonthefamily.com