DARI IMAN KEPADA IMAN
3 Oleh:
Stephen Tong
Penerbit Momentum 2004
Copyright © momentum.or.id
DARI IMAN KEPADA IMAN Oleh: Stephen Tong Transkrip: Sutjipto Subeno Tata Letak: Djeffry Pengoreksi: Irenaeus Herwindo Desain Sampul: Ricky Setiawan Editor Umum: Solomon Yo Hak cipta © 2004 Stephen Tong Diterbitkan oleh Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail:
[email protected]
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Tong, Stephen Dari iman kepada iman/Stephen Tong – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2004. viii + 135 hlm.; 14 cm. ISBN 979-8131-90-8 1. Iman – Ajaran Alkitab
2004
234.2
Cetakan pertama: Agustus 2004 Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.
Copyright © momentum.or.id
DAFTAR ISI ;
Prakata Penerbit Prakata Pendahuluan BAB 1 DARI IMAN KEPADA IMAN: IMAN SEBAGAI FONDASI 1. Kristen: Agama yang Berlandaskan Iman 2. Empat Presuposisi Iman yang Salah a. Iman Berdasarkan Penglihatan: “Jika saya melihat, saya akan percaya.” b. Iman Berdasarkan Pengalaman: “Jika saya mengalami, saya akan percaya.” c. Iman Berdasarkan Bukti: “Jika ada buktinya, saya akan percaya.” d. Iman Berdasarkan Logika: “Jika masuk akal, saya akan percaya.” 3. Kristus: Pemula dan Penyempurna Iman
Copyright © momentum.or.id
v vii 1 5 6 13 17 22 28 31 38
iv
DARI I MAN KEPADA I MAN
BAB 2 DARI IMAN KEPADA IMAN: IMAN DALAM SIFAT PERWAKILAN 1. Adam dan Kristus 2. Taman Eden: Perwakilan Pemberontakan 3. Taman Getsemani: Perwakilan Ketaatan
41 43 45 53
BAB 3 DARI IMAN KEPADA IMAN: MUTASI KARYA KRISTUS 1. Mati dan Bangkit beserta Kristus 2. Paradoks Iman: dari Iman kepada Iman a. Mutasi Iman b. Mutasi Pembenaran c. Mutasi Kehidupan 3. Iman Kekal di dalam Kristus
59 62 68 71 75 78 87
BAB 4 DARI IMAN KEPADA IMAN: MOMENTUM KEHIDUPAN 1. Iman: Kambium Pertumbuhan 2. Iman: Kambium Pembenaran 3. Iman: Kambium Kenikmatan dalam Tuhan 4. Iman: Penyempurna Hidup
97 98 111 120 130
Copyright © momentum.or.id
PRAKATA ;
D
i dalam dunia ini banyak faktor yang membedakan umat manusia: kaya-miskin, cerdas-bodoh, dan sebagainya. Namun di dalam kekekalan, manusia hanya dibagi menjadi dua golongan: kaum beriman dan kaum yang tidak beriman. Tetapi bukankah setiap orang beragama disebut orang beriman, maka iman yang mana? Sebagaimana ditulis oleh seorang penyair: “Aku tidak tahu mengapa ada iman timbul di dalam hatiku.” Melalui buku ini kita akan disadarkan bahwa Kristus-lah Pemula dan Penyempurna iman di dalam hidup kita. Dengan pengertian ini, seluruh hidup rohani kita sebagai musafir di dalam dunia yang fana ini menjadi berarti di dalam kekekalan. Hanya karena iman yang dikaruniakan di dalam hidup kita, maka hidup musafir kita ini berlainan dengan mereka yang menuju kebinasaan. Kita memiliki hidup yang berasal dari iman
Copyright © momentum.or.id
viii
DARI I MAN KEPADA I MAN
yang menuju kepada iman. Dan hanya melalui iman ini, kita mengalahkan dunia. DARI IMAN KEPADA IMAN – Apa arti ungkapan ini? Ini merupakan bahasa Alkitab yang dapat disejajarkan dengan frasa “dari anugerah kepada anugerah,” “dari kemuliaan kepada kemuliaan,” “dari kekuatan kepada kekuatan,” yang mengajak kita menikmati proses hidup yang berkelimpahan menurut wahyu Tuhan. Konsep “dari iman kepada iman” akan menjadi tidak terlalu sulit dimengerti melalui pembahasan di dalam buku ini. Kiranya Tuhan memberkati setiap pembaca. Jakarta, April 2004 Stephen Tong
Copyright © momentum.or.id
PENDAHULUAN ;
J
ika kita meneliti seluruh Kitab Suci, konsep unik Kekristenan ini diungkapkan dengan begitu singkat dan jelas hanya satu kali saja, yaitu di dalam Roma 1:17 ini. Melalui kalimat yang sangat ringkas: “Dari iman kepada iman,” kita akan berusaha menggali sedalam-dalamnya semua prinsip yang terkandung di dalam Kitab Suci berkenaan dengan kehidupan Kristen. Setelah Paulus mengungkapkan tema “dari iman kepada iman,” ia langsung melanjutkan dan menghubungkannya dengan suatu tema yang sudah terungkap dalam Perjanjian Lama, yaitu “orang benar akan hidup oleh iman.” Hal ini sudah tersembunyi di dalam kekekalan dan diwahyukan di dalam sejarah, dan diungkapkan di dalam Kitab-kitab Nabi yang penting. Cetusan kalimat yang pendek ini mulai terungkap dalam tulisan Habakuk (Habakuk 2:4), seorang nabi yang tidak terlalu ter-
Copyright © momentum.or.id
2
DARI I MAN KEPADA I MAN
kenal – bahkan banyak orang yang sudah puluhan tahun menjadi Kristen pun masih sulit menemukan Kitab Habakuk dalam Alkitab. Kalimat penting ini kemudian dicetuskan kembali dalam Kitab Roma oleh Rasul Paulus, lalu dikonfirmasikan di dalam Kitab Ibrani. Kita juga melihat bahwa seluruh Kitab Suci diterangi oleh kesinambungan prinsip ini, yaitu “orang benar akan hidup oleh iman,” atau dengan kata lain, “dengan iman kita beroleh hidup.” Kini kita akan melihat beberapa butir topik yang sangat besar dan sangat penting, yang menjiwai seluruh kehidupan Kristen berdasarkan ayat yang telah kita baca ini. Studi seperti ini merupakan studi yang sangat bersifat momentum, karena bukan sekadar mempelajari hal-hal yang sederhana, tetapi sesuatu yang seharusnya berkaitan dan merubah hidup kita. Oleh karena itu, kita harus sungguh-sungguh berdoa supaya ketika kita mempelajari prinsip-prinsip yang sedemikian penting dari ayat ini, Roh Kudus bekerja menerangi hati dan pikiran kita sehingga kita bisa bertumbuh di dalam Tuhan. Di sini Paulus berkata bahwa ia mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil. Mengapa demikian? Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan; menyelamatkan setiap orang yang percaya. Maka orang benar hidup dan bisa hidup karena berdasarkan atau melalui iman kepercayaannya kepada Tuhan. Jadi apa
Copyright © momentum.or.id
Pendahuluan
3
maksudnya “dari iman kepada iman”? Beriman berarti percaya, dan orang yang percaya berarti orang yang beriman. Mengapa tidak cukup satu kali saja? Karena iman atau percaya ini yang membawa seseorang kepada keselamatan dan hidup. Dengan percaya orang diterima oleh Allah dan berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Dengan percaya, orang menjadi anak-anak Allah; dengan percaya, orang menerima Roh Kudus; dan orang yang percaya akan menerima firman Tuhan (Yohanes 11). Prinsip percaya ini cukup diwujudkan dan diungkapkan dalam satu ayat, namun di sini Paulus mengatakan: “bertolak dari iman dan memimpin kepada iman.” Di sini kata “iman” muncul dua kali secara bersamaan. Apakah Paulus menggunakan dua kali kata “iman” karena pikun atau kehabisan kata-kata? Tidak! Paulus sedang mengungkapkan suatu rahasia yang belum pernah tertulis dalam Perjanjian Lama oleh nabi-nabi yang lain dan tidak diungkapkan oleh rasul-rasul yang lain. Paulus sendiri hanya satu kali menuliskan untaian kata ini, setelah ia sendiri jelas melihat relasi dua kali pemunculan kata “iman” ini. Sekalipun di dalam pasal 3, muncul kembali konsep yang sama, tetapi tidak diletakkan dalam satu kalimat ringkas seperti di sini. Apa yang ingin diungkapkan oleh Paulus dan diajarkan kepada jemaat di sepanjang sejarah? Marilah kita bersama-sama mempelajari rahasia agung ini."
Copyright © momentum.or.id