PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si PENDAHULUAN
Latar Belakang Kebutuhan nutrisi unggas cukup kompleks mengingat relatif sederhananya saluran pencernaan dan sedikitnya mikroflora usus. Ada sekitar 40 nutrisi esensial yang harus terkandung dalam pakan, termasuk asam amino, vitamin dan unsur anorganik seperti air, oksigen dan energi. Formulasi pakan seimbang dapat melibatkan lebih banyak bahan baku untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seperti protein, lemak, serat kasar, kalsium dan fosfor. Pada umumnya formula pakan terdiri 60 - 65% bahan bijian seperti gandum, beras, sorghum, dan jagung dikombinasikan dengan beberapa bungkil kaya lemak. Menjelang musim panen banyak hal yang perlu disiapkan peternak agar produksi dan kesehatan ayam tidak terganggu. Salah satunya adalah penyimpanan pakan, mengingat pakan adalah bahan yang padat gizi dan mudah rusak pada situasi lingkungan yang buruk, terutama pada bahan baku dengan kandungan lemak yang tinggi seringkali menyebabkan ketengikan pada bahan baku maupun pakan. Masalah ketengikan pada pakan meningkatkan morbiditas dan mortilitas, serta memperburuk konversi pakan yang mengurangi pendapatan peternak. Penambahan antioksidan ke dalam pakan maupun bahan bakunya dapat secara efektif mengurangi ketengikan oksidatif. Menurut Ardiyansyah (2010) antioksidan diidentifikasikan sebagai senyawa yang dapat menunda, menghambat dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid.
Page 1 / 42
1
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Antioksidan sintetik yang dapat digunakan yaitu butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluen (BHT), propil galat, tert-butil hidoksi quinon (TBHQ) dan antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi bahan alami) yaitu kunyit, bawang putih. Berdasarkan hasil penelitian Retnani dkk. (2010) menggunakan BHT 0,02% berpengaruh sangat nyata 42,72-45,10% menurunkan asam lemak bebas dan berpengaruh nyata mengurangi terjadinya penurunan kadar lemak terhadap lama penyimpanan. Menurut Anonim (2010a), bawang putih dapat digolongkan kedalam pakan tambahan feed additive yaitu suatu bahan yang ditambahkan ke dalam pakan dengan jumlah relatif sedikit dengan tujuan tertentu. Bawang putih tersebut dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan dan antibiotik yang ditambahkan pada bahan pakan (sebagai suplemen), karena bawang putih mengandung zat anti bakteri dan zat anti jamur. Berdasarkan hasil penelitian dari Kurnia (2006) menunjukkan bahwa ekstrak total rimpang kunyit yang diekstraksi menggunakan pelarut aseton mempunyai kadar yang lebih besar dibandingkan menggunakan pelarut etanol, yaitu berturut-turut sebesar 12,07% dan 9,4%. Uji angka peroksida diperoleh bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak rimpang total yang ditambahkan dalam minyak kelapa maka akan semakin kecil angka peroksidanya. Ekstrak total rimpang kunyit yang diekstrak menggunakan pelarut etanol mempunyai aktivitas antioksidan (37,79%) lebih besar dibandingkan dengan yang diekstrak menggunakan pelarut aseton ( 24,53%).
Page 2 / 42
2
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Rumusan Masalah Ketersediaan
pakan
sangat
terkait
dengan
musim,
sehingga
untuk
mempertahankan ketersediaannya biasanya dilakukan penyimpanan. Namun yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menghambat terjadinya ketengikan untuk mempertahankan kualitas gizi dan nutrisi pakan selama penyimpanan. Hipotesa Diduga penambahan
kunyit, bawang putih dan zink sebagai antioksidan,
dapat mengurangi terjadinya oksidasi pada pakan selama waktu penyimpanan. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh waktu penyimpanan dan pemberian antioksidan sebagai penghambat terjadinya ketengikan pada pakan yang dilihat dari bilangan peroksida. Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi mengenai perubahan kualitas pakan selama penyimpanan dengan menggunakan antioksidan alami dan sintetik.
Page 3 / 42
3
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si TINJAUAN PUSTAKA Antioksidan Antioksidan
didefinisikan
sebagai
senyawa
yang
dapat
menunda
memperlambat dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda dan mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid. Sumber-sumber antioksidan dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia) dan antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi bahan alami). Antioksidan alami di dalam makanan dapat berasal dari (a) senyawa antioksidan yang sudah ada dari satu atau dua komponen makanan, (b) senyawa antioksidan yang terbentuk dari reaksi-reaksi selama proses pengolahan, (c) senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami dan ditambahkan ke makanan sebagai bahan tambahan pangan (Rohman dan Sugeng, 2010). BHT (butil hidroksi toluen) BHT merupakan contoh antioksidan yang banyak digunakan pada produkproduk pakan. BHT mempunyai rumus mulekul
(C4H9)2-CH3-C6-H2-OH yang
bersifat larut dalam lemak tetapi tidak larut dalam air berbentuk kristal berwarna putih dengan titik beku 700C, titik lebur 2650C dan bobot jenis 1,048 (Priatna, 1992). Mekanisme antioksidan berhubungan dengan reaksi rantai dari oksidasi. Menurut Djamiko dan Widjaya (1984), molekul-molekul aktif dari lemak, dan bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan peroksida yang aktif. Kemudian diubah lagi menjadi energi yang akan mengubah lemak lainnya menjadi molekul-molekul lemak lainnya, sehingga dibentuk satu rantai reaksi yang panjang. F
+
Energi
F+
F
+
O2
FO
Page 4 / 42
4
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si FO2
+
F
FO2
FO2
+
F+
FO2
FO2
FO2
+
F+
+
F+
Penghambatan oksidasi, sejumlah peroksida yang aktif dipisahkan dari rantai melalui pembebasan energi. Pemberian energi untuk antioksidan lebih sedikit dari pada untuk molekul-molekul FO2+
+
A
FO2
+
A+
Molekul antioksidan yang aktif, biasanya teroksidasi kembali menjadi molekul yang tidak aktif. Hal ini menyebabkan lemahnya energi untuk molekul-molekul lemak A+
+
F
= Fat
A
= Antioksidan
O2
AO2
Page 5 / 42
5
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Kunyit Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar ketinggian 1300-1600 m dari permukaan laut, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata curcuma berasal dari bahasa Arab kurkum Yunani karkom. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan Filiphina. Kunyit merupakan tanarenial, tingginya 0,75 m- 1,00 m, tumbuh membentuk rumpun. Batang semu, tegak, silidris, dan berwarna hijau kekuningan. Batang atau rimpang kunyit seperti umbi, terdapat dalam tanah, bercabang banyak, tebal dan berdaging seperti gasing, dan bagian dalam berwarna kuning jingga. Akar serabut berwarna coklat muda. Berbau khas aromatik, rasa agak getir (agak pedas, pahit). Menurut klasifikasinya kunyit termasuk dalam kingdom Plantae, divisi Magnoliophyta, kelas Liliopsida, subklas Zingiberidae, ordo Zingiberales, familia Zingiberaceae dan genus Curcuma. Kunyit dapat tumbuh diberbagai tempat, tumbuh liar di ladang, hutan (misalnya hutan jati), ataupun tanaman di pekarangan rumah, di dataran rendah hingga didaratan tinggi. Selain itu, kunyit dapat tumbuh dengan baik di tanah yang baik tata pengairannya, curah hujannya cukup banyak (2000 mm - 400 mm), atau di tempat yang sedikit bernaung. Namun untuk mendapatkan rimpang kunyit yang besar, sebaiknya tanaman tanah lempung berpasir (Anonim, 2010b).
Page 6 / 42
6
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Kandungan Kunyit Rimpang kunyit yang matang mengandung beberapa komponen antara lain minyak volatil, campuran minyak (lemak), zat pahit, resin, protein, selulosa, dan pati. Komponen utamanya adalah pati dengan jumlah berkisar antara 40 – 50% dari berat kering. Kunyit mempunyai rasa dan bau yang khas, yaitu pahit dan getir serta berbau langu. Kunyit berwarna kuning atau jingga pada bagian dalamnya dan berwarna kecoklatan serta bersisik pada bagian luarnya serta mempunyai tekstur yang keras tapi rapuh (Yongki, 2010). Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa ,monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%, monodesmetoksikurkumin dan bedesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid dihitung sebagai persen kurkuminoid lainya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin. Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat yang disebut kurkuminoid. Kurkuminoid terdiri atas: (Anonim, 2010b). - Kurkumin
: R1 = R2 = OCH3 dengan kandungan 10%
- Desmetosikurkumin
: R1 = OCH3, R2 = H dengan kandungan 1 – 5%
- Bidesmetoksikurkumin
: R1 = R2 = H
Page 7 / 42
7
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Kandungan kimia dalam rimpang kunyit per 100g bahan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan kimia dalam rimpang kunyit per 100 gram bahan yang dapat dimakan. Nama Komponen Komposisi (%)* ** Air 12,49 11,4 g Kalori
-
1480 kal
Karbohidrat
-
64,9 g
Protein
8,67
7,8 g
Lemak
8,08
9,9 g
Serat
7,66
6,7 g
Abu
11,13
6,0 g
Kalsium
0,075
0,182 g
Fosfor
0,096
0,268 g
Besi
-
41 g
Vitamin B
-
5 mg
Vitamin C
-
26 mg
Minyak Atsiri
-
3%
Kurkumin
5,1
3%
Sumber: * Purwanti (2008) ** Said (2003) Pemanfaatan Kunyit Kunyit mengandung komponen aktif kurkum yang memiliki sifat anti bakteri. Senyawa kimia yang ada dalam kunyit mampu menurunkan lemak dalam tubuh, berperan pada proses sekresi empedu dan pankreas yang dikeluarkan melalui feses. Komposisi dari kurkumin memliki khasiat dapat memperlancar sekresi empedu (Liang dkk., 1985). Bintang dan Natamijaya (2003) mengkombinasikan penggunaan tepung kunyit dengan tepung lempuyang dalam ransum broiler. Hasil penelitian menunjukkan
Page 8 / 42
8
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si bahwa kombinasi tepung kunyit dan tepung lempuyang pada level yang lebih tinggi (tepung kunyit diatas 0,04% dan tepung lempuyang 0,16%) nyata (P<0,05) menurunkan berat hati dan limpa, namun tidak berpengaruh terhadap berat organ dalam lainnya. Kombinasi ini juga menghasilkan daging ayam mampu bertahan dari kebusukan selama 10 jam. Menurut Said (2003), dibidang peternakan, kunyit dimanfaatkan untuk menambah cerah atau warna kuning kemerahan pada kuning telur. Disamping itu bila dicampur dengan ransum ayam, kunyit dapat menghilangkan bau kotoran ayam dan menambah berat badan ayam, ditambahkan pula bahwa dalam bidang keamanan pangan minyak atsiri kunyit memberikan efek antimikroba sehingga dapat di manfaatkan sebagai pengawet makanan. Minyak atsiri pada kunyit terbukti bersifat membunuh (bakterisidal) terhadap bakteri golongan Bacillus caerus, Bacillus subtilis, dan Bacillus megetenium. Selain itu minyak atsiri mampu menghambat pertumbuhan sel vegetative bacillus dengan sporanya. Bawang Putih Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup dapat mendapat sinar matahari. Batangnya semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung dengan umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm, berakar serabut, bunganya berwarna putih, dan bertangkai panjang (Anonim, 2010d). Bawang putih dengan aroma yang pedas dan harum banyak di laporkan sebagai penyerap makanan dan bumbu masak. Umbinya mengandung banyak zat
Page 9 / 42
9
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si yang bersifat membunuh kuman dan penawar racun sehingga banyak digunakan untuk pengobatan. Bawang putih dengan Allium sativum L termasuk tanaman herbal yaitu tumbuhan berbatang lunak yang digunakan sebagai rempah (Heat, 1981). Kandungan Bawang Putih Bawang putih mengandung minyak atsiri yang sangat mudah menguap di udara bebas Minyak atsiri dari senyawa ini diduga mempunyai kemampuan sebagai antibakteri dan antiseptik. Alisin merupakan zat aktif yang mempunyai daya yang cukup ampuh (Purwaningsi, 2005). Santosa (1991) mengungkapkan bahwa bawang putih mengandung beberapa senyawa antara lain: Alisin mempunyai daya antibakteri dan antiradang. Selenium suatu mikro mineral sebagai antioksidan dan mencegah terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah ke otak. Germanium seperti selenium bersifat anti kanker dapat menghambat dan memusnahkan sel-sel kanker didalam tubuh. Metilatil trisulfida mencegah penyumbatan yang menghambat aliran darah ke jantung dan otak. Menurut Yongki (2010) diantara beberapa komponen bioaktif yang terdapat pada bawang putih. Senyawa sulfida adalah senyawa yang banyak jumlahnya. Senyawa-senyawa tersebut antara lain adalah dialil sulfida atau dalam bentuk teroksidasi disebut dengan alisin. Alisin mempunyai fungsi fisiologis yang sangat luas, termasuk diantaranya adalah antioksidan, antikanker, antitrombotik, anti radang, penurunan tekanan darah, dan dapat menurunkan kolesterol darah.
Page 10 / 42
10
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Kandungan kimia bawang putih per 100 gram bahan, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kandungan kimia bawang putih per 100 gram bahan. Nama Komponen
Komposisi
Air
(%)* 10,23
** 66,2-71 g
Kalori
4,029
95-122 kal
Sulfur
-
60-120 g
Protein
18,84
Lemak
0,71
Karbohidrat Fosfor
0,157
Besi
-
Zink
0,057
Selenium
-
4,5-7 g 0,2-0,3 g 23,1-24,6 g 15-109 g 1,4-15 g 346-377 g
Sumber: * Purwanti (2008) ** Said (2003) Pemanfaatan Bawang Putih Dalam dunia kesehatan bawang putih sering digunakan sebagai obat yaitu diantaranya untuk mengobati penyakit hipertensi, asma, batuk, sakit kepala, sakit kuning, sesak nafas, sembelit luka beda, cacingan, sulit tidur (Anonim, 2010e). Bawang putih juga terbukti dapat menghambat pertumbuhan dan respirasi fungsi patogenik. Daya antimikroba tinggi yang dimiliki bawang putih dan bawang bombay dikarenakan kandungan alisin dan senyawa sulfida lain yang terkandung dalam minyak atsiri bawang putih dan bawang bombay. Pengujian aktifitas antimikroba bawang putih pertama kali dilakukan oleh Cavalito dan Baiely pada tahun 1944. Dialil sulfida dan dialil polisulfida (komponen flavor utama bawang putih) tidak menunjukkan aktifitas penghambatan bagi pertumbuhan bakteri Gram positif dan negatif (Yongki, 2009).
Page 11 / 42
11
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Penelitian Safithri (2004) menunjukkan bahwa ekstrak air dan etanol bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae, S. aureus, dan Escherichia coli. Ekstrak air bawang putih dengan konsentrasi 20% mempunyai aktivitas antibakteri yang sama dengan Ampicillin 5 µg terhadap Streptococcus agalactide, dan Escherichia colli. Hasil penelitian Purwanti dkk. (2008) menunjukan bahwa mineral zink yang ditambahkan dalam ransum pakan pada perlakuan R2 (ransum basal + Serbuk bawang putih 2,5% + ZnO 120 ppm) memperlihatkan penurunan kolesterol karkas pada perlakuan R2. Diduga karena terdapat senyawa alisin pada serbuk bawang putih yang dapat menurunkan kadar kolesterol karkas. Sejauh ini hanya diketahui satu jenis senyawa dalam bawang putih yang mempunyai aktifitas farmakologi yaitu senyawa thiosulfinat dimana alisin sebagai kandungan utamanya 70%. Senyawa thiosulfinat dalam bawang putih terbentuk karena aktivitas enzim allinase terhadap alliin (asam amino yang mengandung atom sulfur). Asam amino ini sendiri tidak mempunyai aktivitas farmakologi, sehingga dapat dikatakan bahwa alliin adalah semacam produk allisin yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Zink Zink termasuk dalam kelompok trace element yaitu elemen-elemen yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil dan mutlak diperlukan untuk memelihara kesehatan (Armin, 2006). Zink esensial untuk kehidupan telah diketahui sejak seratus tahun lalu. Penelitian mendalam terhadap 20 tahun terakhir memperlihatkan pengertian tentang peranan biokimia zink dalam tubuh dan gejala klinik yang timbul akibat defisiensi zink pada manusia. Zink memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, dan bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari 300 enzim, berperan
Page 12 / 42
12
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si dalam berbagai aspek metabolisme, seperti reaksi-reaksi yang sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat (Almatsier, 2001). Menurut Tillman dkk. (1988) Zn mempengaruhi absorpsi fosfor demikian pula sebaliknya, karena pembentukan garam-garam fosfor (P) yang tidak larut. Kalsium yang tinggi juga mengurangi absorbsi Zn dalam tubuh, kadar Zn yang tinggi dalam hati mengurangi timbunan besi (Fe) dan tembaga (Cu) dalam hati,
sebaliknya
rendahnya Zn menyebabkan kelebihan Fe dan Cu dalam hati, Cu yang berlebihan dalam tubuh menyebabkan rendahnya persediaan Zn. Pemanfaatan Zink Zink mempunyai kegunaan penting yaitu sebagai antioksidan, melindungi sel dari pengaruh kerusakan oksidatif yang dihasilkan selain aktivitas imun. Selain itu zink membran sangat dipengaruhi oleh defisiensi zink. Suplementasi zink dapat mencegah peroksidasi lemak dan mencegah kerusakan paru pada tikus akibat hipoksia dengan cara membatasi kerusakan membran oleh radikal bebas selama inflasi (Shankar dan Prasad, 1998). Apoptosis terjadi pada proses perkembangan sel yang sangat diperlukan dalam regulasi kepadatan populasi sel normal. Apoptosis sebenarnya adalah proses fisiologis yang normal mungkin berbagai proses penting dari perubahan epitel keperkembangan limfosit T dan B, namun bila berlebihan menyebabkan ketidak beraturan dan beberapa proses dasar dapat terjadi, dengan demikian memiliki konsekuensi penting dalam kesehatan. Hewan yang defisiensi zink memperlihatkan perubahan secara spontan. Kekurangan zink menyebabkan atropitimus yang merupakan gambaran utama defisiensi zink. Sekarang diketahui bahwa atropi ini berhubungan dengan apoptosis sel dari timusit (Armin, 2006).
Page 13 / 42
13
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Hasil penelitian Kim dan Patterson (2004) menunjukkan bahwa ekskresi Zn dalam manure ayam broiler meningkat secara linier sejalan dengan meningkatnya taraf Zn ransum. Selanjutnya dikatakan bahwa ayam yang mengkonsumsi ransum yang disuplementasi 1.500 mg ZnO/kg ransum mengeluarkan Zn 16% lebih banyak di bandingkan dengan ayam yang diberi ransum dengan penambahan 1.500 mg ZnSO4/kg ransum. Hal ini disebabkan ketersediaan biologis (bioavailability) ZnO lebih rendah dibandingkan dengan ZnSO4. Lebih lanjut dikatakan suplementasi 1.500 ppm Zn dalam bentuk ZnSO4 menurunkan bobot badan, konsumsi ransum dan efisiensi penggunaan ransum ayam broiler dibandingkan dengan suplementasi Zn dalam bentuk ZnO pada dosis yang sama. Suplementasi ZnO sebanyak 500, 1.000, dan 1.500 mg/kg ransum tidak menekan performa ayam broiler. Hasil penelitian Purwanti dkk. (2008) menunjukkan bahwa pada perlakuan R2 dengan penambahan serbuk bawang putih dan mineral zink memeperlihatkan pertambahan bobot badan (PBB) yang lebih tinggi diantara perlakuan lain kecuali kontrol. Hal ini sejalan dengan meningkatnya konsumsi ransum pada perlakuan R2. Salah satu mineral zink adalah untuk meningkatkan nafsu makan dan sebagai pengatur kecepatan pertumbuhan dimana mineral zink sebagai kofaktor pada enzim thymidine kinase pada kofaktor pada proses fosforilasi deoxy-thymidine untuk penggabungan dengan DNA untuk proses sintesis selain itu juga untuk perbanyakan sel-sel (cell replication), selain itu penambahan serbuk bawang putih dan mineral zink diduga dapat memperlambat gerak peristaltik pada usus, sehingga walaupun mengkonsumsi
ransum
sedikit
tetapi
penyerapannya
meningkat
dan
akan
menghasilkan berat badan yang tinggi dengan efisiensi ransum rendah.
Page 14 / 42
14
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Oksidasi Lemak Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa tidak enak pada lemak. Oksigen udara penyerap ikatan rangkap pada asam lemak untuk membentuk ikatan peroksida (Martin, 1984). Ketengikan dapat pula diartikan sebagai perubahan bau dan flavour dalam bahan pakan berlemak. Kerusakan akibat oksidasi bahan makanan berlemak, terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama: disebabkan oleh reaksi lemak dengan oksigen, yang disusul dengan tahap kedua: yang merupakan proses oksidasi dan non oksidasi. Proses oksidasi ini umumnya dapat terjadi pada setiap jenis lemak. Misalnya mentega putih, minyak goreng
dan
bahan
makanan
berlemak. Perubahan kimia yang terjadi pada molekul lemak tergantung dari 4 faktor, yaitu; 1) lamanya pemanasan, 2) suhu, 3) adanya akseletor, misalnya oksigen atau hasil-hasil proses oksidasi. 4) komposisi campuran asam lemak serta posisi asam lemak yang terkait dalam molekul trigliserida (Ketaren, 1986).. Ketengikan oksidasi dari lemak dapat diukur dengan bilangan peroksida (Kirschenbauer, 1960). Beberapa pengaruh yang diakibatkan oleh proses oksidasi lemak menurut Ketaren (1986) pada Gambar 1. Lemak tidak jenuh + Oksigen
Lipo peroksida, aldehida, asam, keton hidroksi, epoksi, polimer Menyebabkan
Oksidasi berantai Menyebabkan
Off odour/flavour, dekstruksi asam lemak esensial, kecoklatan dengan protein, kemungkinan menimbulkan keracunan
Dekstruksi konstituen aroma, flavour dan vitamin
Gambar 1. Pengaruh proses oksidasi terhadap komponen dalam lemak.
Page 15 / 42
15
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Bilangan peroksida adalah nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkap sehingga membentuk peroksida.Penentuan bilangan peroksida pada perinsipnya ditentukan berdasarkan jumlah iodine yang dibebaskan dan ditentukan dengan titrasi dengan tiosulfat atau metode lainnya (Mayer, 1973). Bilangan peroksida mempunyai nilai penting untuk menentukan derajat ketengikan pada lemak (Robards dkk., 1988). Kenaikan angka peroksida yang sering disebut sebagai peroksida value (PV) yang indikator dan peringatan bahwa lemak sebentar lagi akan berbau. Kadar peroksida dalam lemak mulai meningkat dan setelah mencapai nilai maksimum, maka persentase oksigen dalam minyak akan meningkat secara bertahap. Dalam tahap terakhir, proses polimerisasi akan meningkat, selanjutnya akan terjadi reaksi degenerasi yang akan menghasilkan senyawa menguap (Ketaren, 1986). Penyimpanan Penyimpanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menahan/menunda suatu barang sebelum dipakai tanpa merubah bentuk barang tersebut (Winarno dan Laksmi, 1974). Tujuan
dari
penyimpanan
mempertahankan mutu
itu
sendiri
adalah
untuk
menjaga
dan
komoditi yang disimpan dengan cara menghindari,
mengurangi dan menghilagkan berbagai faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas komoditi (Soesarsono, 1988). Akan tetapi penyimpanan yang terlalu lama dapat menurunkan mutu bahan makanan (Hall, 1970). Penyimpanan yang melebihi waktu tertentu dan dalam kondisi yang kurang baik, dapat menyebabkan kualitas pakan mengalami penurunan. Jenis kerusakan bisa terjadi adalah kerusakan fisik, biologis dan kimiawi. Jamur merupakan salah satu
Page 16 / 42
16
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si penyebab terbatasnya daya simpan dan faktor yang mempengaruhi tumbuhnya jamur diantaranya adalah kadar air, suhu serta kelembapan. Kadar air sangat berhubungan dengan perkembangan kapang yang bisa tumbuh dalam bahan pakan dan menghasilkan senyawa toksik yang sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh ternak. (Syamsu, 2002). Waktu penyimpanan cenderung akan meningkatkan kadar air bahan makanan. Hal ini akan menunjang pertumbuhan kapang dan lebih mempercepat ketengikan. Kandungan gizi dalam bahan pakan akan dapat menurun dengan sendirinya akibat penyimpanan yang terlalu lama (Ciptadi dan Nasution, 1979).
Page 17 / 42
17
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2011 di Laboratorium Makanan Ternak Omnivora dan Laboratorium Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Materi Penelitian Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wadah untuk pakan dan penjemuran, kaos tangan, plastik klip, timbangan analitik, belender, mesin penggiling, dan seperangkat alat untuk mengukur bilangan peroksida. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu BHT, kunyit, bawang putih, ZnO, dan bahan untuk ransum basal yaitu jagung, dedak, minyak nabati, tepung ikan, bungkil kedelai, CaCO3, premix, larutan Asam Asetat-Khloroform, KI, aquades Na2S2O3, pati, dan kertas saring Metode Penelitian Pembuatan bubuk kunyit dan bawang putih yaitu kunyit dicuci kemudian di bersihkan setelah itu di iris tipis-tipis. Irisan kuyit kemudian di jemur di bawah sinar matahari sampai kering. Bawang putih dibersihkan setelah itu diiris tipis-tipis. Irisan bawang putih kemudian di jemur dibawah sinar matahari sampai kering. Kunyit dan bawang putih digiling sampai halus sehingga kita dapatkan serbuk kunyit dan serbuk bawang putih agar mudah tercampur dengan bahan pakan, komposisi ransum dapat dilihat di Tabel 3. Kemudian BHT, kunyit, bawang putih dan zink dicampur dengan ransum basal sesuai dengan perlakuan. Jumlah ransum sebanyak 20 kg kemudian di bagi menjadi 40 kemasan dengan satu kemasan 500 gr, dengan menggunakan plastik
Page 18 / 42
18
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si klip. Diletakkan di atas papan dengan tinggi + 7 cm dari lantai didalam ruangan sesuai dengan metode penyimpanan peternak pada umumnya. A. Rancangan Percobaan Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 5 x 4 dengan dua kali pengulangan. Faktor pertama adalah perlakuan penambahan antioksidan terdiri dari; R0 = Ransum basal (Kontrol) R1 = Ransum basal
+ BHT 0,02%
.
R2 = Ransum basal
+ Serbuk Kunyit 2,5%
R3 = Ransum basal
+ Bawang Putih 5%
+ ZnO 120 ppm + ZnO 120 ppm
R4 = Ransum basal + Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm Faktor kedua adalah waktu penyimpanan dari W0 = 0 minggu, W1 = 2 minggu, W2 = 4 Minggu dan W3 = 6 minggu, sehingga terdapat 40 sampel. Rancangan perlakuan ini dapat di gambarkan dengan model matematika sebagai berikut: Yijk
= µ + Pi + Wj + (KW)ij - ἐijk;
i = 1.2.3.4.5 j = 1.2.3 k = 1.2
dimana : Yijk
= Pengaruh parameter terhadap penambahan antioksidan ke-1 dengan waktu
Penyimpanan ke-j pada ulangan ke- k
µ
= Nilai rata-rata (bilangan peroksida) yang diukur
Pi
= Pengaruh jenis Penambahan Antioksidan ke – i terhadap bilangan peroksida pada ransum broiler.
Page 19 / 42
19
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Wj
= Pengaruh waktu penyimpanan ke-j terhadap bilangan peroksida pada ransum broiler
(KW)ij = Pengaruh interaksi dari jenis pengawet ke – i dengan waktu penyimpanan ke – j terhadap bilangan peroksida ransum broiler ἐijk
= Pengaruh galat penarikan contoh pada pengamatan ke – j jenis pemberian penambahan antioksidan ke –i dan disimpan selama ke –j
Tabel 3. Komposisi ransum dengan penambahan antioksidan. Bahan Baku Pakan
R0
R1
R2
R3
R4
(%)x Jagung
51
51
51
51
51
Dedak
3
3
3
3
3
Minyak Nabati
5,5
5,5
5,5
5,5
5,5
Tepung Ikan
12
12
12
12
12
Bungkil kedelai
26,3
26,3
26,3
26,3
26,3
CaCO3
1
1
1
1
1
Premix
1,2
1,2
1,2
1,2
1,2
Total
100
100
100
100
100
BHT
-
0,02
-
-
-
Bawang Putih
-
-
-
5
5
Kunyit
-
-
2,5
-
2,5
ZnO
-
-
Page 20 / 42
120 ppm 120 ppm 120 ppm
20
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Tabel 4. Rancangan Pelaksanaan Penelitian yang terdiri dari perlakuan R= Ransum W= Waktu Penyimpanan Faktor A
Ulangan
Rataan
R0 R1 R2 R3 R4
Faktor B Waktu penyimpanan (Minggu) W0
W1
W2
W3
1
R0W0(1)
R0W1(1)
R0W2(1)
R0W3(1)
2
R0W0(2)
R0W1(2)
R0W2(2)
R0W3(2)
1
R1W0(1)
R1W1(1)
R1W2(1)
R1W3(1)
2
R1W0(2)
R1W1(2)
R1W1(2)
R1W1(2)
1
R2W0(1)
R2W1(1)
R2W1(1)
R2W1(1)
2
R2W0(2)
R2W1(2)
R3W1(2)
R2W1(2)
1
R3W0(1)
R3W1(1)
R3W1(1)
R3W1(1)
2
R3W0(2)
R3W1(2)
R3W1(2)
R3W1(2)
1
R4W0(1)
R4W1(1)
R4W1(1)
R4W1(1)
2
R4W0(2)
R4W1(2)
R4W1(2)
R4W1(2)
B. Peubah yang diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah derajat ketengikan ransum broiler dengan menentukan bilangan peroksida, lemak dan Air: Prosedur pengamatan bilangan peroksida (Sudarmaji, 1997) sebagai berikut; 1. Menimbang 5,00 + 0,05 g contoh dalam 250 ml Erlenmeyer bertutup dan tambahkan 30 ml larutan asam asetat-khloroform (3:2). Goyangkan larutan sampai bahan terlarut semua. Tambahkan 0,5 ml larutan jenuh KI. 2. Diamkan selama 10 menit disimpan di tempat gelap dengan kadangkala digoyang kemudian tambahkan 30 ml aquades yang telah di panaskan kemudian didinginkan. 3. Titrasi dengan 0,1 Na2S2O3, sampai warna kuing hampir hilang. Tambah 0,5 ml larutan pati 1%. Lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang.
Page 21 / 42
21
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si 4. Angka peroksida dinyatakan dalam mili-equivalen dari peroksida dalam setiap 1000g contoh. Rumus yang digunakan untuk menghilangkan bilangan peroksida adalah sebagai berikut: Angka Peroksida =
Ml Na2S2O3 x N thio x 1000 Berat contoh (g)
Keterangan : M1 Na2S2O3 = jumlah Natrium tio sulfat yang di titrasi N thio
= Normalitas
C. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik Ragam Acak Lengkap pola Faktorial dan perlakuan memberikan pengaruh nyata akan di analisis statistik menggunakan program SPSS versi 11.5 dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Gaspersz, 1991)
Page 22 / 42
22
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si HASIL DAN PEMBAHASAN Rata-rata bilangan peroksida selama penyimpanan dengan penambahan antioksidan dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Bilangan Peroksida Ransum Selama Penyimpanan Dengan Penambahan Antioksidan. Perlakuan R0 R1 R2 R3 R4 Rataan
W0 8,45a 5,58a 1,93a 1,90ab 2,87ab 4,14a
Waktu Penyimpanan W1 W2 ab 26,70 11,52a 25,02ab 13,48a a 16,32 16,44ab 20,69a 19,00ac 18,20a 15,20a 21,38b 15,12c
W3 17,25a 13,38a 13,38a 13,52ab 20,29ac 15,56c
Rataan 15,98a 14,36a 12,01b 13,77c 14,14c
Keterangan : abc Superskrip pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) R0 = Ransum basal (Kontrol), R1 = Ransum basal + BHT 0,02%, R2 = Ransum basal + Serbuk Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm , R3 = Ransum basal + Bawang Putih 5% + ZnO 120 ppm, R4 = Ransum basal +Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
Berdasarkan analisa ragam (Tabel 8) menunjukkan bahwa penambahan antioksidan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bilangan peroksida pada ransum selama penyimpanan proses oksidasi lemak dalam ransum diperlambat sehingga
menghambat
peningkatan
bilangan
peroksida
yang
menyebabkan
ketengikan. Hal ini sesuai dengan Rohman dan Sugeng, (2010) bahwa antioksidan sebagai senyawa yang dapat menunda memperlambat dan mencegah proses oksidasi lipid. Interaksi antara faktor penambahan antioksidan dan faktor waktu penyimpanan sangat berpengaruh nyata (P<0,01). Hasil uji lanjut Duncan untuk perlakuan antioksidan faktor penambahan antioksidan terhadap kadar peroksida memperlihatkan hasil berbeda nyata (P<0,05) untuk taraf penggunaan antioksidan alami serbuk kunyit 2,5% + Zink 120 ppm dengan perlakuan lainnya. Terlihat juga pada penggunaan antioksidan sintetik BHT 0,02% tidak memberikan pengaruh nyata terhadap bilangan peroksida, hal ini kemungkinan kurangnya taraf pemberian antioksidan pada ransum. Menurut Rumsey (2010) seperti yang di sarankan oleh US Food and Drug
Page 23 / 42
23
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Administration memungkinkan tingkat pemberian antioksidan pada pakan; BHT (butil hidroksitoulen) : 200 ppm. Berdasarkan rataan bilangan peroksida (Tabel 5) perlakuan R3 (Bawang Putih 5% + ZnO 120 ppm ) sangat berbeda nyata dengan R0 (Kontrol), R1 (BHT 0,02%) dan R2 (Serbuk Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm ), perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena pada R0 tidak terdapat antioksidan dan pada R2, kunyit memiliki zat aktif yang berbeda dengan bawang putih yang berfungsi mempertahankan asam lemak tidak jenuh sehingga menghambat oksidasi. Hal ini sesuai dengan Sumardi (1992) dalam Retnani dkk (2010) mengatakan bahwa bawang putih mempunyai aktivitas antioksidan yang cukup besar yaitu faktor protektif 3,89%. Hal ini di duga karena pengaruh kandungan asam lemak tak jenuh dari bawang putih yang cukup tinggi sehingga bawang putih membentuk suatu substansi untuk melindungi asam lemak tidak jenuh. Berdasarkan lamanya penyimpanan nilai rataan tertinggi kadar peroksida (Tabel 5) ditunjukkan oleh lama penyimpanan (W3) 15,56% dan terendah pada (W0) 4,14. Hal ini tidak terlihat interaksi antara (W2) 15,12% dan (W3) 15,56% dimana untuk selama 4 minggu tidak akan memberikan pengaruh nyata antioksidan dengan penyimpanan 6 minggu dan seterusnya. Pada (tabel 6) menunjukkan ransum yang disimpan selama 6 minggu masih layak digunakan pada pakan karna masih menunjukkan kadar lemak masih rendah (W3) 8.94%. menurut Anonim (2011f) bahwa batasan penggunaan lemak pada ransum ayam dewasa 7 – 9%. Secara fisik terlihat pada (Tabel 14) perubahan yang terjadi pada W0 = 0 minggu, W1 = 2 minggu, W2 = 4 minggu dan W3 = 6 tidak terdapat jamur tidak terlihat warna hijau ke hijau biruan pada ransum hal ini sesuai dengan Anonim (2011g) menyatakan bahwa jenis jamur yang terdapat pada pakan adalah Penicillium
Page 24 / 42
24
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si dengan warna hijau ke hijau-biru ditemukan di jagung dan biji-bijian kecil. Sedangkan perubahan warna tidak terjadi pada setiap perlakuan selama masa penyimpanan, namun pada perubahan bau R0, R1, dan R3 terjadi perubahan bau khas pakan dan sangat tajam. Sedangkan pada R2 (Serbuk Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm ) dan R4 (Serbuk Kunyit 5% + Bawang Putih 2,5%+ ZnO 120 ppm ) tidak ada perubahan bau dan tidak terlalu tajam. Ini membuktikan dengan penambahan kunyit selama penyimpanan 6 minggu tidak akan terjadi ketengikan. Dimana ketengikan menurut Ketaren (1986) adalah sebagai perubahan bau dan flavour dalam bahan pakan berlemak. Lemak dan minyak dapat mengalami ketengikan (rancinditiy) karena dapat terhidrolisis oleh (H2O2) dan teroksidasi oleh (O2) lemak yang teroksidasi akan membentuk dan mempercepat oksidasi dan meningkatkan bilangan peroksida. Dari rataan lama penyimpanan (Tabel 6) kadar lemak yang terendah adalah (W0) 8,52 dan tertinggi adalah (W3) 8,94 dengan meningkatnya kadar lemak pada ransum akan diikuti dengan kenaikan bilangan peroksida yang terlihat pada (Tabel 5) dimana yang terendah (W0) 4,14 dan tertinggi adalah (W3) 15,56 . Hal ini sesuai dengan Ketaren (1986), yang menyatakan bahwa kadar peroksida dalam lemak mulai meningkat dan setelah mencapai maksimum maka kadar peroksida dalam lemak akan meningkat secara bertahap. Reaksi hidrolisis dapat terjadi pada ransum selama penyimpanan karena terdapat sejumlah air yang dapat mempengaruhi peningkatan lemak dan minyak, sehingga menyebabkan bau tengik. Pada (Tabel 7) Rataan waktu penyimpanan pada ransum adanya peningkatan (W0) 8,64 (W1) 8,78 (W2) 8,53 (W3) 11,72. Hal ini berinteraksi langsung dengan peningkatan rataan kadar lemak selama penyimpanan terlihat pada (Tabel 6) dimana (W0) 8,52 (W1) 8,82 (W2) 8,63 (W3) 8,94. Ini
Page 25 / 42
25
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si membuktikan peningkatan kadar air diikuti dengan kenaikan kadar lemak di dalam ransum selama penyimpanan sehingga terjadi kerusakan pada lemak. Hal ini sesuai dengan Yazid dan Nursanti (2006), bahwa kerusakan lemak dan minyak dapat terjadi akibat reaksi hidrolilsis karena terdapat air di dalamnya. Reaksi demikian dikatalisis oleh asam basa, atau enzim yang terdapat didalamnya seperti enzim lipase. Pengaruh interaksi antara waktu penyimpanan dan penambahan antioksidan terhadap ketengikan terlihat pada (Tabel 12) Menunjukkan bahawa R0 = Ransum basal (Kontrol) menunjukkan pengaruh sangat rendah sehingga meningkatkan angka peroksida pada pakan yang dapat menyebabkan ketengikan pada minggu 0 (10,860), minggu 2 (29,105), minggu 4 (13,930) dan minggu 6 (19,660). Sedangkan pada R3 = Ransum basal + Bawang Putih 5%
+ ZnO 120 ppm dan R4 = Ransum basal
+Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm, memberikan pengaruh sangat tinggi terhadap penurunan angka peroksida R3 minggu 2 (18,275), minggu 4 (16,585). R4 minggu 1 (460), minggu 6 (17,875). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh penambahan antioksidan yang dapat memperlambat oksidasi penyebab ketengikan terlihat pada semua perlakuan karena pada R3 dan R4 terdapat bawang putih memiliki zat aktif allisin, kunyit mengandung kurkumin dan zink yang dapat mencegah peroksidasi lemak. Hal ini sesuai dengan Jaya (1997) dalam Purwanti dkk. (2008) bahwa komponen aktif dari bawang putih antara lain allisin, zat aktif yang mempunyai daya bunuh bakteri. Kunyit mengandung komponen aktif kurkumin yang memiliki sifat anti bakteri. (Liang dkk., 1985) dan Suplementasi zink dapat mencegah peroksidasi lemak (Shankar dan Prasad, 1998).
Page 26 / 42
26
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan maka dapat di simpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan antioksidan sintetik (BHT), Alami (kunyit, bawang putih) dan Zink berpengaruh sangat nyata terhadap bilangan peroksida selama penyimpanan 2. Dengan penggunaan antioksidan alami kunyit 2,5% + Zink 120 ppm lebih baik dari pada perlakuan yang lain untuk mencegah ketengikan selama penyimpanan 3. Penambahan antioksidan selama penyimpanan hingga 6 minggu tidak efektif digunakan untuk mengurangi oksidasi lemak pada bahan pakan. Saran Selama melakukan penyimpanan dengan menggunakan antioksidan yang paling berpengaruh
adalah lingkungan penyimpanan
seperti Suhu dan
kelembapan, sebaiknya pakan di tempatkan pada satu tempat jangan di pindahpindahkan serta lebih memperhatikan kebersihan tempat penyimpanan.
Page 27 / 42
27
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Anonim. 2010a. Manfaat Bawang Putih. hhtp;// toiusd.multiply.com/journal/ item/222/all_about_Bawang Putih_domestica_068114016. (16 November 2010). Anonim. 2010b. All About Curcuma Domestica. hhtp;// toiusd.multiply.com/journal/ item/222/all_about_curcuma_domestica_068114016. (12 Oktober 2010). ...........2010c. Tanaman Knyit, Manfaat Khasit dan Kandungan Bagi Kesehatan. Hhtp://warnadunia.com/tag/kandungan-kunyit/ (12 Oktober 2010). .Kandungan dan Khasiat Bawang Putih. ............2010d hhtp://www.kamusilmiah.com/tag/kandungan-dan-khasiatbawang-putih/ (13 Oktober 2010). ............2010e . Tanaman Obat, Bawang Putih dan Khasiatnya. hhtp://www.warnadunia.com/tag/Tanaman-obat-khasiatbawang-putih/ (13 Oktober 2010). .............2011f http://www.central-bangkok-farm.com/2010/08/kebutuhan-lemak-padaransum-pakan.html (7 Agustus 2011) .............2011g http://komunitashobiiskelinci.wordpress.com/2010/08/22/keracunanjamur-dan-mikotoksin-pada-kelinci/ (7 Agustus 2011) Armin, S.A 2006. Zat Gizi Mikro Zink, dari Aspek Molekuler Sampai pada Program Kesehatan Masyarakat. http://med.unhas.ac.id/Datajurnal /tahun2005 vol26/vol26No.3 Suplementok/5-Suryani%20As%27ad. Pdf (18 Oktober 2010). Ardiyansah. 2010. Antioksidan Alami Sehat Alami. Hhtp;//www.hadzihi sabili.com/tag/Antioksidan_Alami_Sehat_Alami/(24 November 2010) Bintang dan A.G. Natamijaya. 2003. Pengaruh Penambahan Tepung Kencur (keampferia galanga L) dan Tepung Bawang Putih (Allium stivum L) kedalam Pakan Terhadap Performanf Broiler. Seminar Nasioal Teknologi Peternakan dan Veteriner. Puslitbangnak, Bogor. 395-397. Ciptadi W. dan Z. Nasution. 1979. Dedak Padi dan Manfaatnya. Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor. Djamiko dan Widjaya. 1984. Teknologi Minyak dan Lemak I. Jurusan Teknologi Industri . IPB. Bogor. Gaspersz, V. 1991 Metode Perencanaan Percobaan. CV. Armico, Bandung
Page 28 / 42
28
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Heat, H.B. 1981. Source Book of Flavour. The Avi Publishing Company. Inc Westport, Connecticut. Kim W.K dan P.H Patterson. 2004. Effect Of Dietary Zinc Supplementation on Broiler Performance and Nitrogen Lost From Manure. Poult Sci 83:34-38 Ketaren. 1986. Penggunaan Kemasan Plastik dan Penambahan Antioksidan untuk Mempertahankan Mutu Pakan. Skrips. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor. Kirschenbauer, H. G. 1960. Fats dan Oils On Outline Of Their Chemistry and Tekhnologi 2-nd Edition. Reinhold Pub Corporation, New York. Kurnia. 2006. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kunyit Terhadap Aktivitas Antioksidan Pada Minyak Kelapa.http;//www.google.com/Kandungan Kunyit/ Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kunyit Terhadap Aktivitas Antioksidan Pada Minyak Kelapa/ (23 November 2010). Hall, D. W. 1970. Handling and Strorage of food Grain in Tropical and Subtropical Areas. FAO, Roma. Liang, O.B., Y. Apsartom, Y. Widjaya, dan Y. Puspa. 1985. Beberapa Aspek isolasi identifikasi dan penggunaan komponen komponen Curcuma xanthoriza Roxb dan Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal 131 Curcuma domestica Val. Proseding Simposium Nasional Temulawak. Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran, Bandung. Martin, D.W, F. A. Maves, dan V. W. Roodwell. 1984. Biokimia Edisi 19. EGC. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta. Mayer, L. H. 1973. Food Chemistry. Reinhold Pub. Corp, New York. Qureshi 2002. Ketengikan Oksidatif Pakan Unggas. Poultry Indonesia.com Purwanti, S. 2008. Kajian Efektifitas Pemberian Kunyit, bawang putih dan zink terhadap Performa, Kadar Lemak, Kolesterol dan Status Kesehatan Broiler (Tesis). Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Purwanti, S., Mutia, R.,Widhyari, S.D. dan W. Winarsih. 2008. Kajian Efektifitas Kunyit, Bawang Putih dan Mineral, Zink Terhadap Performa, Kolestrol Karkas dan Status Kesehatan Broiler. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Inovasi Teknologi Mendukung Pengembangan Agribisnis Peternakan Ramah Lingkungan Bogor. Tanggal 11-12 November 2008. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Hal: 690-695.
Page 29 / 42
29
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Purwaningsi, E. 2005. Manfaat Bawang Putih. Ganesa Ecsat, Bandung. Priatna, A.C. 1992. Penggunaan kemasan plastik dan Penambahan Antioksidan untuk Mempertahanka Mutu Pakan. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor. Retnani, Y., D. Kurniawan,S, Yusawisana dan L. Herawati . 2010. Kerusakan Lemak Ransum Ayam Broiler Yang Menggunakan Crude Palm Oil (CPO) Dengan Penambahan Antioksidan Alami Bawang Putih (Alium sativum) dan Jintan (Cuminum cyminum Linn)Selama Penyimpanan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan. Vol.1. No.1. Juli 2010. Hal: 1-11. Robards, K. A. F. Keer and E. Patsalider. 1988. Rancidity and its Measurement in Edible Oils and Snack Food, AS. Review, Analysis Vol 112 Rohman., Sugeng. 2010. Daya antioksidan ekstrak etanol Daun Kemuning Murraya paniculata (L) Jack secara invitro. Laboratorium Kimia Analisis, Bagian Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Rumsey GL. 2010 http:// translate.google. co. id/ translate? hl=i d& langpair =en/id& U= http: //www.Fao.org/docrep/x5738e/x5738e0b.htm Said. 2003. Khasiat dan Manfaat Kunyit. PT Sinar Widya Lestari, Jakarta. Safithri. 2004. Aktifitas Antibakteri Bawang Putih (Alium stivum) terhadap Bakteri Mastitis Subklinis secara Invitro dan Invivo pada ambing Tikus Putih (Rattus novergicus) (Tesis). Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Shankar H.A dan A.S Prasad. 1998. Zinc and immune function : The biological basis of altered resistance to infection. Am J Clin Nutr, 68 (Suppl): 447 S-463 S. Santosa, H.B. 1991. Bawang Putih. Kanisius, Jakarta. Syamsu, J. A. 2002. Pengaruh Waktu Penyimpanan dan Jenis Kemasan Terhadap Kualitas Dedak Padi. Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol 1(2) : 75-83. Soesarsono. 1988. Teknologi Penyimpanan Komoditas Pertanian. IPB, Bogor. Sudarmaji, S. Haryono, B. Suhardi. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian, UGM. Liberty Yogyakarta. Edisi ke 4. Tillman, A.D.,H Hartadi, S.Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, dan S. Lebdosoekodjo. 1988. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Yazid. E. dan Nursanti. L. (2006) Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analis. Andi Offset. Yogyakarta
Page 30 / 42
30
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Yongki. 2010. Cabai Merah Bawang Putih, Kunyit, lengkuas dan Jahe. hhtp;//Yongkikastanyaluthana.wordpress.com/2010/10/6/cabai-merahbawang-putih-kunyit-lengkuas-dan-jahe/ (12 Oktober 2010). Winarno, F. G. dan Laksmi. 1974. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia, Jakarta
Page 31 / 42
31
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si LAMPIRAN Lampiran 1. Rata-rata kadar lemak dan kadar air selama masa penyimpanan dengan penamabahan antioksidan Tabel 6. Rata-rata Kadar Lemak Ransum selama masa penyimpanan dengan Penambahan Antioksidan Waktu Penyimpanan Rataan W0 W1 W2 W3 8,34 7,94 8,79 8,53 R0 8,40 8,81 8,78 9,01 10,23 R1 9,20 9,56 9,90 8,18 8,94 R2 9,14 8,07 10,33 8,64 8,54 R3 8,89 7,82 7,15 8,55 8,49 R4 8,00 Rataan 8,52 8,82 8,63 8,94 Keterangn : Superskrip pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) Perlakuan
Tabel 7. Rata-rata Kadar Air Ransum selama masa penyimpanan Dengan Penambahan Antioksidan Waktu Penyimpanan Rataan W0 W1 W2 W3 8,53 8,57 8,33 9,54 R0 8,74a 9,23 9,58 9,58 14,36 R1 10,69b 8,52 8,89 8,64 10,74 R2 9,20a 8,49 8,49 7,98 11,86 R3 9,20a 8,42 8,40 8,14 12,12 R4 9,27a Rataan 8,64a 8,78a 8,53a 11,72b Keterangn : ab Superskrip pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) Perlakuan
Page 32 / 42
32
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Lampiran 2. Analisis statistik rata-rata bilangan peroksida ransum selama penyimpanan menggunakan program SPSS dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Tabel 8. Analisis Data Rata-rata Bilangan Peroksida Ransum Selama Penyimpanan Dengan Penambahan Antioksidan Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors Value Label Penambahan Peroksida
N
1
Kontrol
2
Ransum basal
+ BHT 0,02%
3
Ransum basal
+ Serbuk Kunyit 2,5%
4
Ransum basal
+ Bawang Putih 5% + ZnO 120 ppm
5
Ransum basal + Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm 0 minggu 2 minggu 4 minggu 6 minggu
Waktu Penyimpanan 1 2 3 4
8 8 + ZnO 120 ppm
8 8 8 10 10 10 10
Descriptive Statistics Dependent Variable:Peroksida Penambahan Peroksida
Waktu Penyimpanan
Kontrol
0 minggu
8.4500
1.35765
2
2 minggu
26.6950
2.08597
2
4 minggu
11.5200
.39598
2
6 minggu
17.2500
.09899
2
Total Ransum basal
+ BHT 0,02%
Mean
Std. Deviation
N
15.9788
7.48708
8
0 minggu
5.5800
.01414
2
2 minggu
25.0200
.15556
2
4 minggu
13.4750
2.75065
2
6 minggu
13.3750
.30406
2
Total
14.3625
7.48940
8
Ransum basal + Serbuk Kunyit 0 minggu 2,5% + ZnO 120 ppm 2 minggu
1.9250
.00707
2
16.3150
1.16673
2
4 minggu
16.4350
.98288
2
6 minggu
13.3750
2.86378
2
12.0125
6.47960
8
Total
Page 33 / 42
33
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Ransum basal + Bawang Putih 0 minggu 5% + ZnO 120 ppm 2 minggu
1.8950
.02121
2
20.6850
.71418
2
4 minggu
18.9950
2.35467
2
6 minggu
13.5150
2.58094
2
Total
13.7725
7.97418
8
0 minggu
2.8700
1.34350
2
2 minggu
18.1950
3.17491
2
4 minggu
15.1950
.07778
2
6 minggu
20.2850
2.05768
2
Total
14.1362
7.37549
8
0 minggu
4.1440
2.75008
10
2 minggu
21.3820
4.37019
10
4 minggu
15.1240
2.96409
10
6 minggu
15.5600
3.28335
10
Total
14.0525
7.10589
40
Ransum basal + Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
Total
Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas dari Jumlah Peroksida Selama Waktu Penyimpanan dengan Penambahan Antioksidan. Dependent Variable:Peroksida Source
Type III Sum of Squares
Df
Mean Square
a
Corrected Model 1915.841 19 Intercept 7898.910 1 PA 64.428 5 W 1553.206 4 PA * W 298.207 12 Error 53.414 20 Total 9868.166 40 Corrected Total 1969.255 39 a. R Squared = .973 (Adjusted R Squared = .947)
Page 34 / 42
100.834 7898.910 16.107 517.735 24.851 2.671
F 37.756 2.958E3 6.031 193.858 9.305
Sig. .000 .000 .002 .000 .000
34
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Tabel 10. Hasil Uji Peroksida Pengaruh Penambahan Antioksidan terhadap Peningkatan Peroksida. Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable:Peroksida
(I) Penambahan Antioksidan (J) Penambahan Antioksidan LSD Kontrol
Ransum basal + BHT 0,02%
Ransum basal 0,02%
Mean Difference (I-J) Std. Error
+ BHT
95% Confidence Interval Sig.
Lower Bound
Upper Bound
1.6163
.81711
.062
-.0882
3.3207
Ransum basal + Serbuk Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
3.9663*
.81711
.000
2.2618
5.6707
Ransum basal + Bawang Putih 5% + ZnO 120 ppm
2.2063*
.81711
.014
.5018
3.9107
Ransum basal + Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
1.8425*
.81711
.036
.1380
3.5470
Kontrol
-1.6163
.81711
.062
-3.3207
.0882
Ransum basal + Serbuk Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
2.3500*
.81711
.009
.6455
4.0545
Ransum basal + Bawang Putih 5% + ZnO 120 ppm
.5900
.81711
.479
-1.1145
2.2945
Ransum basal + Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
.2263
.81711
.785
-1.4782
1.9307
-3.9663*
.81711
.000
-5.6707
-2.2618
-2.3500*
.81711
.009
-4.0545
-.6455
-1.7600*
.81711
.044
-3.4645
-.0555
-2.1237*
.81711
.017
-3.8282
-.4193
Ransum basal Kontrol + Serbuk Kunyit Ransum basal + BHT 2,5% + ZnO 0,02% 120 ppm Ransum basal + Bawang Putih 5% + ZnO 120 ppm Ransum basal + Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
Page 35 / 42
35
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Ransum basal Kontrol + Bawang Putih Ransum basal + BHT 5% + ZnO 120 0,02% ppm Ransum basal + Serbuk Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
-2.2063*
.81711
.014
-3.9107
-.5018
-.5900
.81711
.479
-2.2945
1.1145
1.7600*
.81711
.044
.0555
3.4645
-.3637
.81711
.661
-2.0682
1.3407
-1.8425*
.81711
.036
-3.5470
-.1380
-.2263
.81711
.785
-1.9307
1.4782
2.1237*
.81711
.017
.4193
3.8282
.3637
.81711
.661
-1.3407
2.0682
Ransum basal + Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm Ransum basal + Bawang Putih 5% + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
Kontrol Ransum basal 0,02%
+ BHT
Ransum basal + Serbuk Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm Ransum basal + Bawang Putih 5% + ZnO 120 ppm
Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2.671. *. The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets Peroksida Subset a
Duncan
Penambahan Antioksidan
N
Kontrol
8
15.9788
Ransum basal + BHT 0,02%
8
14.3625
Ransum basal + Kunyit 2,5% + ZnO 120 ppm
8
Ransum basal + Bawang Putih 5 % + ZnO 120 ppm
8
13.7725
Ransum basal + Kunyit 2,5% + Bawang Putih 5% + ZnO 120 ppm
8
14.1362
Sig.
1
2
3
14.3625 12.0125
.062
.503
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2.671. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 8.000.
Page 36 / 42
36
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si
Tabel 11. Hasil Uji Peroksida Pengaruh Waktu Penyimpanan terhadap Peningkatan Peroksida Multiple Comparisons Dependent Variable:Peroksida (I) Waktu (J) Waktu Mean Difference Penyimpanan Penyimpanan (I-J) LSD 0 minggu
Lower Bound Upper Bound
.73085 .000
-18.7625
-15.7135
-10.9800
*
.73085 .000
-12.5045
-9.4555
-11.4160
*
.73085 .000
-12.9405
-9.8915
17.2380
*
.73085 .000
15.7135
18.7625
6.2580
*
.73085 .000
4.7335
7.7825
5.8220
*
.73085 .000
4.2975
7.3465
10.9800
*
.73085 .000
9.4555
12.5045
-6.2580
*
.73085 .000
-7.7825
-4.7335
6 minggu
-.4360
.73085 .557
-1.9605
1.0885
0 minggu
11.4160
*
.73085 .000
9.8915
12.9405
-5.8220
*
.73085 .000
-7.3465
-4.2975
.4360
.73085 .557
-1.0885
1.9605
0 minggu 4 minggu 6 minggu 0 minggu 2 minggu
6 minggu
Sig.
-17.2380
2 minggu 6 minggu
4 minggu
95% Confidence Interval
*
4 minggu 2 minggu
Std. Error
2 minggu 4 minggu
Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2.671. *. The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets Peroksida Waktu Penyimpanan a
Duncan
Subset N
1
2
3
0 minggu
10
2 minggu
10
4 minggu
10
15.1240
6 minggu
10
15.5600
Sig.
4.1440 21.3820
1.000
.1.000
.557
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 2.671. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10.000.
Page 37 / 42
37
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Tabel 12. Interaksi antara Penambahan Antioksidan dan Waktu Penyimpanan Terhadap Ketengikan. Penambahan Peroksida*Waktu Penyimpanan Dependent Variable:Peroksida 95% Confidence Interval
Waktu Penambahan Peroksida
Penyimpanan
Kontrol
0 minggu
8.450
1.156
6.040
10.860
2 minggu
26.695
1.156
24.285
29.105
4 minggu
11.520
1.156
9.110
13.930
6 minggu
17.250
1.156
14.840
19.660
0 minggu
5.580
1.156
3.170
7.990
2 minggu
25.020
1.156
22.610
27.430
4 minggu
13.475
1.156
11.065
15.885
6 minggu
13.375
1.156
10.965
15.785
0 minggu
1.925
1.156
-.485
4.335
2 minggu
16.315
1.156
13.905
18.725
4 minggu
16.435
1.156
14.025
18.845
6 minggu
13.375
1.156
10.965
15.785
+ Bawang
0 minggu
1.895
1.156
-.515
4.305
+ ZnO 120 ppm
2 minggu
20.685
1.156
18.275
23.095
4 minggu
18.995
1.156
16.585
21.405
6 minggu
13.515
1.156
11.105
15.925
Ransum basal + Bawang
0 minggu
2.870
1.156
.460
5.280
Putih 5% + Kunyit 2,5% +
2 minggu
18.195
1.156
15.785
20.605
4 minggu
15.195
1.156
12.785
17.605
6 minggu
20.285
1.156
17.875
22.695
Ransum basal
+ BHT
0,02%
Ransum basal Kunyit 2,5%
+ Serbuk + ZnO 120
ppm
Ransum basal Putih 5%
ZnO 120 ppm
Mean
Std. Error
Page 38 / 42
Lower Bound
Upper Bound
38
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Lampiran 3. Grafik pengaruh waktu dan penambahan antioksidan terhadap peningkatan bilangan peroksida Grafik 1. Pengaruh waktu dan penambahan antioksidan terhadap peningkatan bilangan peroksida.
Page 39 / 42
39
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si Lampiran 4 . Penilaian secara fisik (Organoleptik) selama penyimpanan dengan penamabahan antioksidan. Tabel 14. Perubahan Fisik Ransum Selama Penyimpanan Dengan penambahan Antioksidan. PERLAKUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
R0W0 (1) R0W0 (2) R1W0 (1) R1W0 (2) R2W0 (1) R2W0 (2) R3W0 (1) R3W0 (2) R4W0 (1) R4W0 (2) R0W1 (1) R0W1 (2) R1W1 (1) R1W1 (2) R2W1 (1) R2W1 (2) R3W1 (1) R3W1 (2) R4W1 (1) R4W1 (2) R0W2 (1) R0W2 (2) R1W2 (1) R1W2 (2) R2W2 (1) R2W2 (2) R3W2 (1) R3W2 (2) R4W2 (1) R4W2 (2) R0W3 (1) R0W3 (2) R1W3 (1) R1W3 (2) R2W3 (1) R2W3 (2) R3W3 (1) R3W3 (2) R4W3 (1) R4W3 (2)
WARNA Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan
PENGUJIAN JAMUR Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak ada perubahan Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur Tidak terdapat jamur
Page 40 / 42
BAU Khas dan tajam Khas dan tajam Khas dan tajam Khas dan tajam Khas dan tajam Tidak terlalu tajam Tidak terlalu tajam Khas dan tajam Khas dan tidak tajam Khas dan tidak tajam Khas dan tajam Khas dan tajam Khas dan tajam Khas dan tajam Khas dan tajam Tidak terlalu tajam Tidak terlalu tajam Khas dan tajam Khas dan tidak tajam Khas dan tidak tajam Khas dan tajam Khas dan tajam Khas dan tajam Khas dan tidak tajam Khas dan tidak tajam Tidak terlalu tajam Tidak terlalu tajam Khas dan tajam Khas dan tidak tajam Khas dan tidak tajam Khas dan Tajam Khas dan Tajam Khas tidak tajam Khas dan tajam Khas tidak tajam Khas tidak tajam Khas dan tajam Khas tidak tajam tdk Khas tidak tajam Khas tidak tajam
40
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si PANITIA SEMIN AR HASIL PENELITIAN JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
NILAI PELAKSANA SEMINAR HASIL PENELITIAN Nama
: Fahmid Mappa
Nomor Pokok
: I 211 06 010
Waktu Pelaksanaan Seminar : Tanggal 3 Oktober 2011 Pembimbing Utama
: Prof. Dr. Ir. Jasmal A. Syamsu M.Si
Pembimbing Anggota
: Sri Purwanti S.Pt M.Si
Judul Makalah Seminar
: Pengaruh Antioksidan dan Lama Penyimpanan Terhadap Ketengikan Pakan Broiler
No
Aspek Penilaian
1.
Penyajian Makalah
2
Diskusi/tanya jawab
3
Materi seminar
Nilai
Jumlah Nilai Rata-rata Kriteria Penilaian :
A = > 80 B = 70 – 79,9 C = 60 – 69,9 E = < 60 Dosen Penilai
……………………………........
Page 41 / 42
41
PENGARUH PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KETENGIKAN PAKAN BROI Oleh : FAHMID MAPPA, S.Pt di Bawah Bimbingan : Prof.Dr.Ir. Jasmal A.Syamsu, M.Si/ Sri Purwanti, S,Pt M,Si
PANITIA SEMINAR HASIL PENELITIAN JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
NILAI PELAKSANA SEMINAR HASIL PENELITIAN Nama
: Fahmid Mappa
Nomor Pokok
: I 211 06 010
Waktu Pelaksanaan Seminar : Tanggal 3 Oktober 2011 Pembimbing Utama
: Prof. Dr. Ir. Jasmal A. Syamsu M.Si
Pembimbing Anggota
: Sri Purwanti S.Pt M.Si
Judul Makalah Seminar
: Pengaruh Antioksidan dan Lama Penyimpanan Terhadap Ketengikan Pakan Broiler
SARAN-SARAN
:
Dosen Penilai
……………………………........
Page 42 / 42
42