AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pemikiran 1.1.1
Kebutuhan Rekreasi dan Olahraga Saat Ini Kota Bandung sudah mengalami banyak perubahan baik segi fisik ekonomi
maupun sosial. Bandung sudah menjadi salah satu kota metropolis yang memiliki laju aktivitas yang semakin cepat. Secara ekonomi hal itu memberikan efek yang baik bagi penduduk Bandung. Tapi di sisi lain dapat mengarah kepada pola gaya hidup masa kini yang kurang sehat. Perkembangan ekonomi ini mengarah kepada semakin padatnya rutinas pekerjaan. Akibat kesibukan yang dialami penduduk kota Bandung tersebut, waktu yang mereka sediakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang lain menjadi berkurang. Kebutuhan-kebutuhann tersebut diantaranya adalah berolahraga dan berekreasi bersama keluarga. Bila kebutuhan tersebut tidak dipenuhi maka sesorang akan cenderung mengalami stess, kegemukan dan mudah terserang penyakit. Bila hal ini berlanjut terus menerus akan mengakibatkan menurunnya performance dan produkifitas kerja Menanggapi pola hidup seperti demikian masyarakat Bandung perlu mengimbangi rutinitas hidup dengan kegiatan rekreasi. Masyarakat membutuhkan kegiatan rekreasi untuk bersantai, menyegarkan fisik, mental, dan emosional, memberikan kepuasan jiwa. Olah raga adalah salah satu rekreasi yang memberikan manfaat secara jasmaniah dan rohaniah sekaligus. Dari segi jasmaniah Menurut dr. Harold Elrick, seorang dokter umum senior di California, USA. ”Olah raga selain mempertahankan bentuk badan olaraga ternyata dapat mencegah dan membantu proses penyembuhan penyakit.”. Sedangkan menurut dr. David Satcher, MD, tahun 2000 ”Olahraga mencegah kematian dini, penyakit dan kecacatan yang tak perlu, mengendalikan biaya perawatan kesehatan,dan menjaga kualitas hidup yang tinggi hingga usia lanjut". Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 12 persen angka kematian di AS disumbangkan oleh kurangnya aktivitas. Olah raga teratur mampu mencegah diabetes, kanker payudara dan usus besar, tekanan darah tinggi, stroke dan serangan jantung hal ini dan juga sejumlah kondisi lain, seperti sakit sendi(artritis) dan depresi. Ammy Hardini ( 152 03 038)
1
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
Dari segi rohanian Olahraga dapat menyeimbangkan jiwa dan pikiran agar tidak berada dibawah tekanan dan bekerja terus. Zat Endorphine yang dihasilkan manusia setelah berolahraga memberikan efek menenangkan. Oleh sebab orang akan merasa gembira dan bahagia setelah berolahraga. Olah raga juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan performance saat bekerja karena orang yang sehat merasa dirinya bisa melakukan apa saja. Olah raga renang adalah aktivitas aerobic yang dapat mengembangkan kekuatan, kelenturan dan daya tahan. Berdasarkan penelitian tahun 1991 diketahui bahwa ratusan anak muda yang tergabung dalam organisasi renang di Amerika menjadi lebih langsing, kuat dan sehat dari pada yang tidak menekuni renang sebagai olah raga. Renang dapat memperbaiki postur tubuh, baik bagi orang yang ingin tinggi atau kelebihan berat badan. Renang diketahui juga merupakan olahraga paling yang jarang terjadi cidera bila dibandingkan dengan olah raga lain. Olah raga renang dapat membantu mengurangi penyakit asma, dan juga digunakan untuk rehabilitasi bagi orang yang pernah mengalami cidera atau kecacatan. Unsur air yang menenangkan juga dapat memberikan ketenangandan menguarangi stres. Bisa dikatakan olah raga renang adalah olah raga yang lengkap karena pada saat berenang hampir semua otot tubuh bergerak dan dapat juga memberikan kesenangan dengan bermain dengan air.Oleh sebab itu renang merupakan olahraga yang paling populer dan disukai oleh semua umur. Maka agar dapat menarik minat penduduk kota Bandung untuk berolah raga dibutuhkan olah raga yang dapat memberikan fungsi manfaat kesehatan dan rekreasi pada saat yang bersamaan yaitu olah raga renang. 1.1.2
Andil Pemerintah Indonesia dan Daerah Bandung Pemerintah mencetuskan semboyan “ Masyarakat olahraga dan mengolahragakan
masyarakat”. Pemerintah juga menyatakan bahwa falsafah olah raga Indonesia adalah penjewatanan pandangan hidup bangsa serta, merupakan hasil budidaya manusia Indonesia, sesuai dengan kepribadian bangsa, sebagai tercantum di mukadimah dan isi UUD’45.
Ammy Hardini ( 152 03 038)
2
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
Menurut pemerintah olah raga adalah kewajiban, kegiatan Manusia yang diperlukan dalam kehidupan sesuai kodrat Ilahi. Fungsinya adalah memelihara, membina, mengembangkan manusia Indonesia secara keseluruhan dan harus dilakukan oleh setiap warga Indonesia Pemerintah kota Bandung mempunyai regulasi untuk ketersedianan sarana olahraga untuk atuan wilayah. Berdasarkan Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota oleh Dep. Pekerjaan Umum.Kep. Men. Dep. Ya Pekerjaan Umum No 20 / KPTS/ 1986 tentang pedoman teknik Pemb. Perumahan Sederhana tidak tersusun.Untuk penyusunan RUTRK Kotamadya Dati II bandung dan Kotamadya Bandung. Sarana olah raga dan Ruang terbuka berfungsi sebagai:Taman,Tempat bermain anak, kesegarana kota, menetralisir polusi udara( sebagai paruparu kota) Hierarkinya adalah sebagai berikut: 1. untuk 250 penduduk harus ada taman(250 m²) dengan perbandingan 1 m²/ penduduk 2. Untuk 2500 penduduk harus memiliki 1 daerah terbuka, selain yang (250m²) dengan fungsi yang terdiri dari lapangan voli, lapangan bulu tangkis. Dan sebagainya.Standart perbandingan 0.5m²/penduduk 3. 30.000
penduduk
harus
memiliki
setidaknya
taman
dengan
lapangan
sepak
bola(9.000m²)dengan perbandingan 0.3m²/penduduk 4. 120.000 penduduk memerlukan 1 lapangan hijsu terbuka yang salah satu fungsinya sekaligus manampung kel. 30.000 penduduk 5. 480.000 penduduk (wilayah) berupa stadion, taman-taman tempat bermain, area parkir, bangunan fungsional Pembinaan pemuda dan olahraga merupakan salah satu langkah strategis yang akan dilakukan Pemerintah kota Bandung. Diantaranya adalah Program penyediaan Kompleks stadion Olah raga yang akan dibangun di kawasam Primer kedua Gedebage yang rencananya akan rampung pada tahun 2013. 1.1.3
Kondisi sarana olahraga renang di Bandung Pada kenyataannya fasilitas rekreasi yang menyangkut kegiatan olah raga kurang
memadai dari segi kuantitas dan kualitas, terutama untuk olahraga renang. Penduduk Bandung semakin bertambah sedangkan fasilitas olah raga tidak. Menurut Kelly 1989 keinginan olahraga
Ammy Hardini ( 152 03 038)
3
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
rendah akibat kesempatan/penyediaan yang rendah. Akibatnya minat masyarakat untuk berolah raga semakin berkurang (cumulative socialization). Untuk fasilitis olahraga renang, kota Bandung samasekali tidak memiliki stadion khusus untuk pertandingan kolam renang. Akibatnya tidak ada pertandingan sekelas internasional maupun nasional dapat diadakan di Bandung. Selain itu Atlet nasional maupun Jawa Barat tidak mempunyai fasilitas yang memadai dengan standart internasional untuk berlatih di kota Bandung. Hal itu menyebabkan kurangnya perstasi atlet renang Bandung di kancah nasinoal maupun atlet nasional di kejuaraan internasional. Oleh sebab itu dibutuhkan fasilitas olah raga renang yang mampu meningkatkan prestasi atlet nasional dan mewadahi kebutuhan pertandingan nasional dan internasional, yaitu Stadion renang yang berada di dalam kota Bandung. 1.2. Maksud dan Tujuan Perancangan •
Mewadahi kegiatan rekreasi dan olahraga masyarakat Bandung dalam olah raga renang.
•
Mewadahi kegiatan berlatih atlet renang profesional.
•
Meningkatkan daya tarik kota Bandung.sebagai kota yang dijadikan tujuan pesta olahraga secara nasional maupun internasional, diantaranya PON dan SEAGAMES.
1.3. Rumusan Masalah Perancangan 1.3.1 •
Kendala lahan terhadap perancangan Pusat primer Gedebage berada pada lokasi cekungan dengan kondisi geologi yang buruk, rentan terhadap bahaya gempa : kondisi air yang tidak cukup sehat ( bau dan kotor): sulitnya penyediaan air bersih : serta terdapat bebekawasan tersebut berada pada lokasi genangan/banjir.
•
Adanya persoalan drainase, menyebabkan ada persoalan genangan
•
Tidak tersedianya fasilitas parkir yang memadai sehingga kendaraan parkir dimuka jalan (onstreet parking) di jalan-jalan utama
•
Pelayanan PDAM masih belum menjangkaui seluruh kawasan.
•
Sumber air lain ( sungai) sudah tercemar limbah domestik dan industri
•
Muka air dangkal (1,5m- 2m)
Ammy Hardini ( 152 03 038)
4
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
1.3.2 •
Masalah Perancangan Bagaimana merancangan stadion yang dapat menampung kapasitas penonton yag besar dan memiliki bentang atap yang lebar.
•
Bagaimana menata segala fasilitas yang ada menjadi satu kesatuan dari segi fungsi, estetika, maupun perancangan tapak
1.4. Metode Perancangan •
Studi literatur untuk memahami mengenai fasilitas olahraga dan rekreasi serta analisis situasi dan kondisi kawasan proyek
•
Studi lapangan dengan menganalisa kondisi tapak dan lingkungan sekitar tapak
•
Studi banding proyek dan tema sejenis
1.5. Lingkup Perancanggan •
Perancangan hanya pada lahan yang telah dipilih
•
Perancangan tidak termasuk estimasi biaya dan perhitungan struktur
1.6. Asumsi •
Bangunan yang akan dibangunan berada pada satu lahan dengan bangunan fasilitas kolam rekreasi yang dibangun bersebelahan.
•
Sumber dana berasal dari kerjasama pihak pemerintah dan swasta (dengan sistem BOT)
•
Merupakan bagian dari kawasan kompleks rekreasi dan olahraga Gedebage.
•
Bangunan yang ada di sekitar lahan yang akan dirancang sudah tersedia
Ammy Hardini ( 152 03 038)
5
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
1.7. Kerangka Berpikir Latar Belakang
Deskripsi Kasus
Studi Banding Kasus
Studi Literatur
Kriterian Perancangan
Survey Lapangan
Analisis
Konsep Perancangan
Pra-Rancangan
1.8. Sistematika Laporan BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, permasalahan perancangan, juga lingkup perancangan dan asumsiasumsi yang diadakan. BAB II DESKRIPSI PROYEK Berisi deskripsi proyek dan tinjauan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan perancangan stadion renang, program kegiatan, kebutuhan ruang, dan studi banding kasus sejenis. Ammy Hardini ( 152 03 038)
6
AR 40Z0 – Studio Tugas Akhir Stadion Renang, Gedebage
BAB III ELABORASI TEMA Definisi dan penerapan tema pada perancangan BAB IV ANALISIS Berisi analisis yang dilakukan selama proses pencarian data (literatur dan survey lapangan). BAB V KONSEP PERANCANGAN Merupakan tanggapan terhadap hasil analisis yang diusulkan menjadi solusi perancangan BAB VI HASIL PERANCANGAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Ammy Hardini ( 152 03 038)
7